RANGKUMAN
Dalam memilih bahan simakan yang menarik perhatian sangat penting. Karena pada hakikatnya menyimak adalah suatu penerimaan yang aktif terhadap informasi lisan. Atau suatu tindakan yang refleksif. Pengertian perhatian itu sendiri tidak sederhana anggapan kebanyakan orang justru sangat rumit dan kita belum mengetahui banyak mengenai itu. Yang jelas kita ketahui ialah bahwa perhatian itu beroperasi pada situasi, sikap, dan rasa.
Kita dapat menggunakan konsep Abraham Kaplan mengenai duolog sebagai lawan dari Dialog. Duolog merupakan suatu situasi kelompok dua orang atau kelompok kecil dimana masing-masing memperoleh giliran berbicara tetapi tidak seorang pun menyimaknya. Kita dapat menemui contoh-contoh Duolog di sekolah, rumah, masjid dan pemerintahan. Sementara satu orang berbicara dan yang lainnya sibuk berfikir atau merenung. Bukan mengenai apa yang dikemukakan pembicara tetapi justru mengenai apa yang akan menjadi response mereka nanti.
Sebaliknya Dialog yang sejati melibatkan penyimakan kepada orang lain seperti halnya pada diri sendiri. Dialog menuntut ancangan atau pendekatan terbuka, suatu kesudian menaruh perhatian kepada orang lain dan memberi response secara sopan kepada mereka tanpa latihan dan ulangan. Kegunaan dialog ini sangat terasa dalam kehidupan modern, terlebih dalam bidang politik antar Negara.