Silahkan lampirkan hasil analisis materi 1-3 pada forum ini, jangan lupa sertakan identitas diri seperti nama dan npm
Forum Analisis Materi 1-3
NPM: 2113053120
Izin memberikan analisis bu
1. Analisis materi 1 (Model Bisnis Pada Perusahaan X Menggunakan Business Model Canvas)
Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis. Konsep ini memiliki tantangan, yaitu konsep ini harus sederhana, relevan, dan secara intuitif dapat dipahami, tetapi tidak terlalu menyederhanakn kerumitan tentang bagaimana suatu usaha berfungsi. Business Model Canvas ditawarkan dengan tujuan untuk memungkinan mendeskripsikan dan memikirkan organisasi, pesaing dan perusahaan lain melalui sebuah model bisnis. BMC digambarkan melalui 9 blok bangunan, yaitu value propositions, customer segments, customer relationships, key activities, key partners, key resources, channel, cost structure, revenue streams.
Seluruh komponen analisis biaya menyatakan bahwa desain model bisnis ini layak untuk dijalankan. Modifikasi business model canvas dilakukan untuk mendapatkan model bisnis yang optimal. Terdapat 5 lini bisnis baru yang dikembangkan dalam penelitian ini, yaitu sekolah animasi yang menjadi fokus utama perusahaan, pelatihan animasi untuk umum dan workshop animasi untuk anak-anak, pengembangan IP disertai produksi merchandise, dan proyek animasi. Melalui materi yang sudah dibaca, dapat diketahui bahwa sajian BMC dapat dijadikan acuan baik oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya maupun oleh para investor dalam melihat seberapa menguntungkannya investasi dalam bidang animasi ini.
3. Analisis materi 3 (Business Model Canvas Perusahaan Pengeolah Rumput Laut)
Berikut beberapa ide yang mendasari
pembentukan prototype model bisnis
bagi Winner Perkasa Indonesia Unggul:
1. Penambahan value propositions yang
ditawarkan oleh perusahaan.
2. Pengklasifikasian customer segments
dengan lebih detil.
3. Pengoptimalan penggunaan teknologi
informasi dalam aktivitas pemasaran
perusahaan. Berikut pemetaan 9 BMC Winner Perkasa:
Customer Segments
Mayoritas segmen
pelanggan di dalam Kota Depok
membeli produk ini untuk konsumsi
sehari-hari dan untuk konsumsi kegiatan
tertentu. Sedangkan untuk segmen
pelanggan dari luar Kota Depok
mayoritas pelanggan membeli produk ini
untuk dijual kembali kepada konsumen
akhir, namun ada juga segmen pelanggan
di dalam Kota Depok yang membeli
produk untuk dijual kembali
(distributor).
Nama : Friska Aprilya Saputri
Npm : 2113053072
Analisis Materi 1
Izin menyampaikan materi 1, yaitu tentang Model Bisnis Pada Perusahaan X Menggunakan Bussiness Model Canvas. Dari materi 1 yang telah saya baca dan pahami, maka analisis yang dapat saya sampaikan adalah bahwa Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Rappa dalam Tim PPM Manajemen, 2012), salah satunya dengan menggunakan bussines model canvas. Adapun bussiness model canvas yang ada pada perusahaan saat ini dapat dilihat dari 9 elemen, yaitu:
1. Costumer Segment
Costumer segment adalah terdiri dari retailer perabotan dan pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus.
2. Value proposition
Value proposition ini perusahaan lebih mengarah kepada pemberian kualitas yang baik.
3. Channel
Channel merupakan saluran distribusi perusahaan yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
4. Customer relationship
Customer relationship merupakan hubungan yang dibangun dengan pelanggan adalah hubungan sebagai mitra kerja untuk retailer dan hubungan berkelanjutan untuk pelanggan yang memesan produk khusus.
5. Revenue Stream
Revenue Streams adalah arus pendapatan perusahaan berasal dari penjualan produk saja.
6. Key resources
Key resources merupakan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan berupa mesin, bahan baku, sumber daya manusia, dan keuangan.
7. Key activity
Key activity merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan.
8. Key Partnership
Key Partnership merupakan pemasok bahan baku (kayu, cat, lem, dan lain-lain) dan pemasok komponen-komponen yang tidak di produksi oleh perusahaan (metal, besi, alumunium).
9. Cost structure
Cost structure adalah struktur biaya perusahaan lebih mengarah kepada upaya menjaga kualitas produk yang dihasilkan, namun tetap berusaha meminimalkan biaya yang tidak perlu (value driven).
Pada bussiness menggunakan model canvas saat ini, analisis SWOT juga menggunakan model canvas dengan 9 elemen. Selain itu ada juga strategi blue ocean yang memiliki 4 langkah-langkah, yaitu:
1. Hapuskan
Beberapa hal yang dihapuskan yaitu ketergantungan pada satu arus pendapatan yang beresiko untuk membuat perusahaan kolaps.
2. Tingkatkan
Peningkatan dilakukan dengan segmentasi pelanggan yang lebih baik dan pemakaian tenaga salesman agar dapat memperoleh pelanggan baru pada customer segment.
3. Kurangi
Hal-hal yang dikurangi adalah kemungkinan adanya aktivitas ditiru oleh perusahaan lain.
4. Ciptakan
Adanya jasa konsultasi untuk pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus dan pembuatan produk multifungsi. Adanya pembuatan website dalam memasarkan dan menjual produk, serta untuk memberikan kritik dan saran.
Untuk bisnis model canvas masa depan merupakan business model canvas yang dibuat berdasarkan analisis SWOT dan evaluasi menggunakan kerangka kerja empat langkah blue ocean terhadap sembilan elemen business model canvas yang ada sekarang. Pada bussiness model canvas masa depan juga menerapkan 9 elemen dalam membentuk perusahaan.
Analisis materi 2
Dari materi 2 yang telah saya baca dan pahami, yaitu tentang analisis model pengembangan bisnis model pada industri animasi menggunakan bussiness model canvas yang terbatasi biaya. Maka analisis yang dapat saya berikan bahwa bisnis model canvas digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan dalam merancang model bisnis. Dalam hal ini, ada salah satu cara yang efesien yaitu dengan menggunakan metode SWOT. Model bisnis canvas awal ini terdapat 2 lini sebagai pemasukan terbesar yaitu proyek pembuatan animasi. Selanjutnya, evaluasi bisnis model canvas dengan analisis SWOT juga dilakukan dengan 9 elemen, yaitu
- Costumer segment
- Value proposition
- Channel
- Costumer relationship
- Revenue Stream
- Key Partnership
- Key Activity
- Key resources
- Cost structure
Adapun pengembangan bisnis model canvas baru dalam pembuatan animasi adalah mendirikan sekolah animasi untuk mencetak para animator handal yang siap untuk bekerja baik di dalam atau di luar negeri.
Analisis materi 3
Dari analisis materi 3 yang telah saya baca dan pahami yaitu tentang bussiness model canvas perusahaan pengolah rumput laut.
Dalam penelitian yang dilakukan dengan pemetaan model bisnis produk minuman olahan rumput laut yang dijalankan oleh Winner Perkasa Indonesia Unggul dengan menggunakan pendekatan model canvas. Selanjutnya model bisnis yang sudah dipetakan sebelumnya akan dievaluasi. Cara yang efektif untuk melakukan hal tesebut adalah dengan mengombinasikan analisis klasik mengenai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat) dalam analisis SWOT dengan model bisnis yang dihasilkan Business Model Canvas (Osterwalder dan Pigneur, 2012; Liu, 2015). Pada perusahaan ini, menghasilkan 2 metode bisnis yaitu alternatif prototype model bisnis yang dirancang berdasarkan alternatif strategi dari analisis SWOT. Berikut adalah ide yang mendasari pembentukan prototype model bisnis canvas, yaitu:
1. Penambahan value propositions yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Pengklasifikasian customer segments dengan lebih detil.
3. Pengoptimalan penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas pemasaran perusahaan.
Jadi, pada perusahaan pengolah minuman rumput laut alternatif strategi dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Prototype alternatif model bisnis pertama fokus pada alternatif strategi W-O. Sedangkan prototype alternatif model bisnis kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Sekian, Terima kasih.
Npm: 2113053247
Ijin memberikan analisis saya bu.
Analisis Materi 1
Business model canvas masa depan merupakan business model canvas yang dibuat berdasarkan analisis SWOT dan evaluasi menggunakan kerangka kerja empat langkah blue ocean terhadap sembilan elemen business model canvas yang ada sekarang. Business model canvas masa depan merupakan pembaruan dari business model canvas saat ini.
Model bisnis saat ini pada perusahaan menunjukkan bahwa pada elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman, sehingga kemungkinan mendapat pelanggan baru kecil. Perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (customer relationship) dan pemasoknya (key partnership). Perusahaan mengutamakan nilai dari segi kualitas bagi pelanggan (value proposition). Saluran distribusi (channels) yang digunakan perusahaan adalah dua mobil box. Sementara saluran penjualannya melalui telepon atau email. Aktivitas perusahaan (key activities) terbagi menjadi aktivitas produksi dan penjualan. Sumber daya yang digunakan adalah bahan baku, mesin, sumber daya manusia, dan keuangan (key resources). Pendapatan perusahaan (revenue streams) saat ini bersumber dari satu arus pendapatan saja, yaitu penjualan produk. Sementara biaya yang dikeluarkan (cost structure) semua merupakan biaya operasional yaitu biaya bahan baku, mesin, listrik, dan gaji karyawan.
Analisis Materi 2
Bussines Model Canvas yang dibentuk di perusahaan animasi kasat mata ini akan memaksimalkan peluang di bidang industri saat ini. pengembangan model bisnis canvas saat ini di perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT sudah layak untuk dijalankan.
Analisis Materi 3
Hasil evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan ,memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru.
Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Sekian terima kasih.
Nama : Ida Wahyuni
Npm : 2113053193
Kelas : 3E
Izin memberikan analisis jurnal 1 bu,
Memiliki bisnis yang sukses merupakan impian setiap pengusaha. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha merancang bisnisnya sebaik mungkin. Salah satunya menggunakan bisnis model canvas. Bisnis model canvas merupakan konsep bisnis yang banyak digunakan saat ini karena terstruktur. Bisnis model canvas merupakan kerangka manajemen sebuah bisnis yang dibuat untuk merancang bagaimana strategi bisnis akan dijalankan.Sesuai namanya, bisnis model canvas dibuat dalam sebuah gambar-gambar ide sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan riil terhadap tipe-tipe konsumen mereka, pengeluaran biaya, cara kerja perusahaan dan sebagainya.Bisnis ini pertama kali diciptakan oleh Alexander Osterwalder, seorang entrepreneur asal Swiss, pada tahun 2005. Dengan kerangka model ini akan memudahkan untuk melihat gambaran tentang sebuah ide bisnis. Bisnis model canvas ini terdiri dari 9 pilar utama, yakni :
1. Customer Segment
2. Value Proposition
3. Channels
4. Customer Relationship
5. Revenue Streams
6. Key Activities
7. Key Resources
8. Key Partnerships
9. Cost Structures
Dalam visualisasinya, setiap elemen diwakilkan oleh sebuah kolom atau kotak. Inilah yang kemudian dikenal dengan bisnis model canvas.
Analisis jurnal 2
Business Model Generation lebih populer dengan sebutan Business Model Canvas adalah suatu alat atau model untuk membantu pelaku usaha dalam melihat lebih akurat bentuk usaha yang sedang atau akan dijalaninya. Metode BMC mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya mencangkup analisis strategi secara internal maupun ekternal perusahaan (Oktapriandi. 2017). Banyak industri yang menggunakan model ini seperti Industri animasi. Industri ini mengembangkan model bisnisnya menggunakan BMC dan hasilnya menunjukkan bahwa Pengembangan business model canvas di industri ini terbatasi oleh biaya. Perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hasil tersebut mengacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk, selain itu prospek kedepan terhadap bisnis ini masih cukup besar untuk dikembangkan karena berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan menunjukan bahwa bisnis ini masih memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik (Oktapriandi. 2017).
Analisis jurnal 3
Pemetaan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan pilar atau elemen di dalamnya yang meliputi customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure. Analisis SWOT menghasilkan dua alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk pengembangannya di masa yang akan datang. Berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan tersebut. Prototype alternatif model bisnis pertama fokus pada alternatif strategi W-O. Sedangkan prototype alternatif model bisnis kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Sekian, terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
NPM: 2113053132
Analisis Materi 1
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui model bisnis yang diterapkan oleh perusahaan menggunakan business model canvas dan melakukan analisis serta evaluasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga dapat merancangkan model bisnis masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bisnis perusahaan memerlukan beberapa faktor tambahan di tiap elemen model bisnis agar dapat berkembang dan membawa perusahaan ke arah masa depan yang lebih baik. Itulah sebabnya perusahaan harus cermat dan terus menjalankan aktivitas bisnis serta memilih model bisnis yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya sehingga dapat terus bertahan dan mengalami pertumbuhan. Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Oleh karena banyaknya pesaing sejenis, perusahaan perlu mempunyai nilai tambah baik itu dalam hal internal maupun eksternal perusahaan seperti dalam hal saluran distribusi, sumber daya yang digunakan, hubungan dengan mitra dan pelanggan, pemasaran khususnya, dan lainnya sehingga dengan demikian perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di industri ini. Itulah sebabnya, penelitian ini diperlukan untuk mengetahui model bisnis yang diterapkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya saat ini menggunakan business model canvas, dimana model bisnis di sini dikaitkan dengan strategi bisnis yaitu model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Tim PPM Manajemen, 2012). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengevaluasi model bisnis yang dijalankan oleh perusahaan X saat ini dan mendesain model bisnis masa depan bagi perusahaan X menggunakan business model canvas. Subjek penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dengan perusahaan. Subjek penelitian disini terbagi dalam pihak eksternal perusahaan (pemasok, retailer, pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus) dan pihak internal perusahaan (pemilik, bagian keuangan, serta bagian administrasi dan penjualan). Objek penelitian ini adalah model bisnis perusahaan X saat ini yang akan dievaluasi dan dibuat rancangan model bisnis baru dengan menggunakan pendekatan sembilan elemen business model canvas berupa customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure. Data-data tersebut digunakan agar dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menganalisa model bisnis yang sedang diaplikasikan oleh perusahaan X sehinggga kemudian dapat merancang model bisnis baru bagi perusahaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil wawancara dan identifikasi sembilan elemen business model canvas pada perusahaan.Triangulasi sumber berfungsi untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, kemudian data yang didapat tersebu.
Analisis Materi 2
Hasil penelitian ini berupa penjelasan model bisnis yang terstruktur dalam bentuk Business Model Canvas(BMC) serta analisis biaya dengan beberapa alat ukur berbeda. Dimana hasil tersebut dapat digunakan sebagai acuan baik oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya maupun oleh para investor dalam melihat seberapa menguntungkannya investasi dalam bidang animasi ini. Adapun prospek kedepan terhadap bisnis ini masih cukup besar untuk dikembangkan karena berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan menunjukan bahwa bisnis ini masih memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik. penelitian yang terkait dengan analisis biaya adalah penelitian yang dilakukan Maskur (2014)yang meneliti mengenai studi kelayakan investasi pada SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di kutai kartanegara dengan menggunakan metode penilaian analisis kuantitatif yaitu Payback Period(PP), Net Present Value(NPV), Internal Rate of Return(IRR), dan Profitability Index(PI) untuk mengkaji proyek investasi pada SPBU tersebut dimana hasil penelitiannya adalah jika ditinjau dari aspek keuangan investasi ini sudah memenuhi tingkat kelayakan yang diinginkan.
Analisis Materi 3
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis saat ini, mengevaluasi dan merancang prototype model bisnis baru dengan pendekatan model bisnis kanvas. Rumput laut merupakan salah satu komoditi strategis unggulan Indonesia yang sering diekspor ke beberapa negara seperti Jepang dan Filipina yang menggantungkan pasokan rumput lautnya pada Indonesia. Besarnya permintaan rumput laut mentah juga diikuti oleh peningkatan produksi rumput laut nasional. Upaya peningkatan dan penguatan industri pengolahan rumput laut nasional salah satunya difokuskan pada pengembangan rumah-rumah produksi yang memproduksi produk olahan berbasis rumput laut. Selain upaya untuk peningkatan dan penguatan industri pengolahan rumput laut kita juga harus menimbang kondisi yang dihadapi oleh industri pengolahan rumput laut nasional. Potensi pengembangan industri pengolahan rumput laut di Indonesia masih sangat terbuka, karena baru 20% saja produksi rumput laut mentah nasional yang dapat diserap oleh industri pengolahan di Business Model Canvas Perusahaan Pengeolah Rumput Laut. Faktorfaktor tersebut yang menjadi tantangan bagi keberlangsungan industri pengolahan rumput laut dari segi ketersediaan bahan baku yang sesuai untuk industri pengolahan. Adanya isu larangan ekspor rumput laut mentah tersebut bisa menjadi peluang bagi industri pengolahan rumput laut untuk menyerap produksi rumput laut nasional. Pasokan rumput laut untuk bahan baku produksi pun nantinya akan mudah didapatkan, bahkan para pemasok akan mencari rumah-rumah produksi olahan rumput laut untuk menyerap produksi rumput laut mentah yang dihasilkannya. Tantangan yang akan dihadapi oleh pelaku di industri pengolahan rumput laut ini berupa persaingan, semakin banyak pelaku usaha di industri ini akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas dan sesuai dengan standar kualitas industri dan persaingan penjualan produk. Winner Perkasa Indonesia Unggul adalah sebuah UKM yang memproduksi beberapa macam produk olahan berbahan dasar rumput laut seperti jus, konsentrat, dodol, dan beberapa jenis olahan rumput laut lainnya. Berdasarkan uraian sebelumnya terkait kondisi industri pengolahan rumput laut dalam negeri selain memiliki potensi pengembangan usaha pengolahan rumput laut, perusahaan juga akan menghadapi tantangan persaingan usaha dengan pelaku usaha olahan rumput laut lain di dalam negeri untuk memasarkan produknya. Dalam menghadapi kondisi tersebut perusahaan perlu mengetahui model bisnis yang dijalankan perusahaan saat ini.
NPM : 2113053122
Izin memberikan analisis materi 1-3.
Analisis Materi 1
Berdasarkan Jurnal pada materi 1 yang berjudul "MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS", Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Rappa dalam Tim PPM Manajemen, 2012). model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Tim PPM Manajemen, 2012).
Business model canvas terbagi menjadi sembilan elemen yang terdiri dari elemen-elemen yaitu :
1. customer segments (segmen pelanggan)
2. value propositions (proposisi nilai)
3. channels (jaringan)
4. customer relationships (hubungan pelanggan)
5. Revenue streams (arus pendapatan)
6. key resources (sumber daya kunci)
7. key activities (aktivitas kunci)
8. key partnerships (mitra kunci), dan
9. cost structure (struktur biaya.
Setelah mengetahui model bisnis perusahaan, masing-masing elemen dianalisis menggunakan analisis SWOT pada tiap elemen business model canvas. Analisis SWOT merupakan sebuah metode yang membandingkan antara kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat membantu untuk memformulasikan strategi (Bateman & Snell, 2009).
Kemudian, setelah itu dilakukan strategi blue ocean menggunakan kerangka kerja empat langkah pada sembilan elemen business model canvas. kerangka empat langkah pada strategi blue ocean yaitu skema Hapuskan-Tingkatkan-Kurangi-Ciptakan.
1. Hapuskan, beberapa hal yang dihapuskan yaitu ketergantungan pada satu arus pendapatan yang beresiko untuk membuat perusahaan kolaps.
2. Tingkatkan, Peningkatan dilakukan dengan segmentasi pelanggan yang lebih baik dan pemakaian tenaga salesman agar dapat memperoleh pelanggan baru pada customer segment.
3. Kurangi, Hal-hal yang dikurangi adalah kemungkinan adanya aktivitas ditiru oleh perusahaan lain.
4. Ciptakan, yaitu membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada untuk mempermudah kegiatan perusahaan serta meningkatkan kemajuan perusahaan.
Membuat model bisnis
masa depan yang merupakan perkembangan dari model bisnis
yang diterapkan saat ini. Beberapa hal yang ditambahkan pada model bisnis masa depan adalah menambahkan salesman pada customer segment agar peluang memperoleh pelanggan baru lebih besar dan juga menyasar segmen pelanggan baru. Hal yang ditingkatkan pada value proposition adalah pemberian garansi tertulis dan brand awareness. Pada elemen channels juga ditambahkan pembuatan website agar produk perusahaan lebih dikenal. Lalu, ada elemen customer relationship, hal yang ditambahkan berupa kartu member bagi pelanggan. Kemudian juga menambahkan arus pendapatan perusahaan (revenue streams) sehingga tidak hanya bergantung pada penjualan produk saja. Pada elemen key activities dilakukan penambahan aktivitas pemasaran. Sedangkan untuk elemen key resources, key partnership, dan cost structure, dilakukan dengan mencari bahan baku dengan harga murah.
Analisis Materi 2
Berdasarkan materi jurnal yang berjudul " Analisis Pengembangan Model Bisnis Pada Industri Animasi Menggunakan Bussiness Model Canvas yang Terbatas Biaya ", bahwa bussiness model canvas merupakan suatu alat strategi yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Model canvas adalah suatu alat untuk membantu pelaku usaha dalam melihat lebih akurat bentuk usaha yang sedang dijalaninya. Bussiness model canvasakan dievaluasi menggunakan analisis SWOT pada kesembilan elemennya, antara lain yaitu :
Customer segments, value propositionspropositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, dan cost structure.
Model canvas pada perusahaan animasi memaksimalkan peluang di industri animasi dengan memasuki beberapa bisnis lini bisnis baru. Dalam bisnis model canvas analisis biaya yang digunakan yaitu:
Net present Value (NPV), Benefit)/costa ratio (BCR), Profitability Indeks (PI), Internal rate orang return (IRR), Payback period (PP) dan Break event piont (BEP).
Analisis Materi 3
Berdasarkan Jurnal yang berjudul "Bussiness Model Canvas Perusahaan Pengolah Rumput Laut", menjelaskan 9 elemen bisnis model canvas pada perusahaan Winner Perkasa Indonesia yang bergerak pada produk minuman olehan rumput laut. Didalam jurnal tersebut juga membahagiakan mengenai ide yang mendasari pembentukan prototype medel bisnis pada perusahaan tersebut, antara lain seperti Penambahan value propositions yang ditawarkan oleh perusahaan, Pengklasifikasian customer segments dengan lebih detil, dan Pengoptimalan penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas pemasaran perusahaan. Hasil evaluasi dari model bisnis yang dijalankan menggunakan analisis SWOT didapatkan beberapa analisis strategi, yaitu :
1. Alternatif strategi S-O
2. Alternatif Strategi W-O
3. Alternatif strategi S-T
4. Alternatif strategi W-T
Dari analisis tersebut didapatkan 2 prototype alternatif model bisnis yang digunakan perusahaan, yang pertama fokus pada Alternatif strategi W-O dan yang kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Npm : 2113053003
Materi 1
"MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS
MODEL CANVAS"
Bisnis model canvas merupakan teknik yang efektif untuk diterapkan di dalam perusahaan karena dapat membantu memetakan bisnis kita secara terstruktur. Kita juga dapat menggunakan bisnis model ini untuk mewujudkan ide-ide menjadi hal yang konkret. Dalam Bussines model Canvas ini memiliki 9 elemen yaitu:
1. Customer Segment
Customer segment perusahaan adalah segmented, yaitu terdiri dari retailer perabotan dan pelanggan yang melakukan
pemesanan produk khusus.
2. Value Proposition
Value proposition perusahaan lebih mengarah kepada
pemberian kualitas yang baik. Selain itu, perusahaan
menawarkan nilai dari segi customization, dimana pelanggan dapat memesan produk sesuai dengan keinginan pelanggan dengan menghubungi perusahaan.
3. Channels
Saluran distribusi yang digunakan perusahaan adalah secara langsung, dimana perusahaan mempunyai dua mobil box untuk mengantarkan pesanan langsung ke pelanggan baik itu retailer
maupun pelanggan yang memesan produk khusus.
4. Customer Relationships
Perusahaan menerapkan personal assistance dalam
membantu pelanggan untuk memesan produk yang dilayani oleh bagian administrasi dan penjualan.
5. Revenue Streams
Arus pendapatan perusahaan berasal dari penjualan produk saja. Sedangkan cara pembayaran yang dilakukan adalah dengan memberikan tenggang waktu sebulan bagi retailer untuk melunasi pembayaran, dan adanya uang muka yang diberikan oleh pelanggan yang memesan produk khusus, untuk
selanjutnya dilakukan pelunasan jika produk telah selesai dibuat.
6. Key Resources
Sumber daya perusahaan adalah mesin, bahan baku, sumber daya manusia, dan keuangan. Mesin didapatkan dari membeli mesin dan beberapa dibuat dan didesain sendiri oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan.
7. Key Activities
Aktivitas perusahaan terdiri dari aktivitas produksi dan penjualan. Aktivitas produksi dimulai dari membeli bahan
baku dari pemasok, yaitu dengan melakukan pemesanan dan memilih di tempat pemasok.
8. Key Partnerships
Mitra usaha perusahaan adalah berupa pemasok, yaitu
pemasok bahan baku (kayu, cat, lem, dan lain-lain) dan
pemasok komponen-komponen yang tidak di produksi oleh
perusahaan (metal, besi, alumunium).
9. Cost Structure
Struktur biaya perusahaan lebih mengarah kepada upaya
menjaga kualitas produk yang dihasilkan, namun tetap
berusaha meminimalkan biaya yang tidak perlu (value driven).
Bisa diketahui bahwa Business Model Canvas adalah bagian yang penting untuk merancang sebuah bisnis. Bahkan untuk menemukan bisnis model yang tepat, seorang pemilik bisnis dianjurkan untuk membuat rancangan bisnis yang bisa dilakukan dengan membuat Business Model Canvas.
MATERI 2
"ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA INDUSTRIINDUSTRI ANIMASI MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS YANG TERBATAS BIAYA"
Pengembangan business model canvas yang terbatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasat mata dengan
pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hasil tersebut mengacu pada keseluruhan
komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk. model bisnis yang terstruktur dalam
bentuk Business Model Canvas (BMC) serta analisis biaya dengan beberapa alat ukur berbeda. Dimana hasil
tersebut dapat digunakan sebagai acuan baik oleh perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya maupun oleh para investor dalam melihat seberapa menguntungkannya investasi dalam bidang animasi ini. Adapun prospek kedepan terhadap bisnis ini masih
cukup besar untuk dikembangkan karena berdasarkan analisis SWOT
yang dilakukan menunjukan bahwa bisnis ini masih memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Dalam proses analisis ini dapat diketahui mengenai penjabaran proses bisnis perusahaan animasi kasat mata dalam
bentuk Business Model Canvas (BMC). Perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun ini memiliki proses bisnis yang cukup ramping dimana hanya terdapat 2 lini bisnis yang dijalankan.
MATERI 3
"BUSINESS MODEL CANVAS
PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT"
Sebagaimana yang di ketahui bahwa rumput laut mengandung sejumlah besar polisakarida. Kebanyakan
dari polisakarida tersebut bila bertemu dengan bakteri di dalam usus manusia, tidak dicerna oleh manusia, sehingga dapat berfungsi sebagai serat. Kandungan polisakarida tersebut berperan dalam menurunkan kadar lipid
di dalam darah dan tingkat kolesterol serta memperlancar sistem pencernaan makanan. Komponen polisakarida dan
serat juga mengatur asupan gula di dalam tubuh, sehingga mampu mengendalikan
tubuh dari penyakit diabetes. Produk ini harapannya dapat memenuhi kebutuhan akan konsumsi serat bagi tubuh dan menyehatkan untuk konsumen.
1. Channels
Dalam upaya menjangkau
pelanggan dan penyampaian proposisi nilai, Winner Perkasa Indonesia Unggul menggunakan beberapa saluran pemasaran. Diantaranya melalui saluran
pemasaran langsung atau yang dikenal dengan direct selling, melalui saluran ini perusahaan menjual langsung produk jus dan konsentrat rumput laut kepada konsumen akhir.
2. Customer Relatonships
Dalam upaya menjalin hubungan baik dengan pelanggan (customer)
Winner Perkasa Indonesia Unggul menggunakan pelayanan secara personal.
Selain itu, perusahaan juga memberikan layanan jasa antar (delivery) produk pesanan dalam lingkup Kota Depok dan sekitarnya.
3. Revenue Streams
Blok elemen ini mencakup segala sumber pemasukan yang didapatkan oleh Winner Perkasa Indonesia Unggul dalam kegiatan bisnisnya. Hingga penelitian ini ditulis, perusahaan berhasil mendapatkan pemasukan dari penjualan produk minuman olahan rumput laut yaitu jus
dan konsentrat rumput laut.
4. Key Activities
Aktivitas kunci yang dilakukan Winner Perkasa Indonesia Unggul terbagi menjadi dua, yaitu aktivitas produksi dan pemasaran.
5. Key Resources
Dalam kegiatan operasional nya perusahaan membutuhkan beberapa sumberdaya utama, diantaranya:
a. Sumberdaya Fisik, meliputi bangunan, peralatan kantor, peralatan dan mesin(mixer, blender dan kuali pendingin),
sarana transportasi.
b. Sumberdaya Finansial, meliputi sumber dana permodalan perusahaan.
c. Sumberdaya Intelektual, meliputi merek dagang, pengetahuan dan
keterampilan yang dilindungi, paten dan hak cipta.
d. Sumberdaya Manusia, meliputi karyawan yang bekerja di perusahaan.
6. Key Partnerships
Perusahaan juga membentuk kemitraan dalam kegiatan bisnisnya. Jenis kemitraan yang dibentuk adalah
hubungan pembeli-pemasok, serta kerjasama dengan beberapa pengusaha toko oleh-oleh sebagai distributor.
7. Cost Structure
Biaya yang ditanggung oleh
perusahaan dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya listrik, air, gaji karyawan
tetap, maintenance peralatan dan mesin produksi. Sedangkan biaya variabel
meliputi biaya pembelian bahan baku utama (rumput laut), biaya pengiriman barang, serta biaya gaji karyawan lepas.
Sekian Terimakasih
Npm : 2113053156
Jurnal 1
Populasi diindonesia setiap daerah nya terus berkembang seiring berjalannya waktu. Potensi usaha terus bertumbuh beserta pesaing - pesaing dalam pasar furniture. Jurnal ini meneliti perusahaan X yang bergerak di bidang furniture di Surabaya Jawa timur menggunakan metode penelitian kualitatif. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan X adalah persaingan usaha dan kurangnya upaya pemasaran dikarenakan perusahaan hanya mengandalkan relasi atau kenalan untuk mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan X dapat menerapkan model bisnis dalam menjalankan aktivitas bisnisnya saat ini. Seperti menggunakan business model canvas, dimana model bisnis di sini dikaitkan dengan strategi bisnis yaitu model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba. Businesss model canva terdapat 9 elemen yaitu Customer Segment, Value Proposition, key activities, Key Partnerships, Cost Structure, channels, Customer Relationships, revenue streams, Key Resources.
Berdasarkan hasil penelitian, pada elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman. Perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (customer relationship) dan pemasoknya (key partnership). Perusahaan mengutamakan nilai dari segi kualitas bagi pelanggan (value proposition). Saluran distribusi (channels) yang digunakan perusahaan adalah dua mobil box. Aktivitas perusahaan (key activities) terbagi menjadi aktivitas produksi dan penjualan. Sumber daya yang digunakan adalah bahan baku, mesin, sumber daya manusia, dan keuangan (key resources). Pendapatan perusahaan (revenue streams) saat ini bersumber dari satu arus pendapatan saja, yaitu penjualan produk. Sementara biaya yang dikeluarkan (cost structure) semua merupakan biaya operasional yaitu biaya bahan baku, mesin, listrik, dan gaji karyawan.
Jurnal 2
Pada jurnal ini meneliti business model canva pada perusahaan animasi yang memiliki keterbatasan biaya.pengembangan business model canva pada perusahaan tersebut masih dapat dikatakan layak untuk terus dijalankan, adapun hasil pengembangan bisnis baru yaitu sekolah animasi yang menjadi fokus utama perusahaan, pelatihan animasi untuk umum dan anak (workshop). Pengembangan IP diproduksi merchandise, dan proyek pembuatan animasi. Prospek bisnis tersebut untuk kedepannya masih banyak karena didasarkan dengan analisis SWOT yang menunjukkan bahwa bisnis tersebut masih memiliki peluang yang sangat luas dan harus dimanfaatkan dengan baik.
Jurnal 3
Businesss model canva pada perusahaan pengelola rumput laut. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki pantai yang sangat luas dan sumber daya laut yang melimpah ruah. Menurut Pusdatin KKP, hingga
akhir tahun 2013 tercatat bahwa sektor
budidaya laut memiliki jumlah produksi mencapai 8.379.271 ton. Produksi rumput laut dari tahun ke tahun terus meningkat. Upaya peningkatan dan penguatan industri pengolahan rumput laut nasional salah satunya difokuskan pada pengembangan rumah-rumah produksi yang memproduksi produk olahan berbasis rumput laut. Salah satu pelaku usaha dalam industri pengolahan rumput laut dalam negeri adalah Winner Perkasa Indonesia unggul.
Hasil evaluasi model bisnis yang
sedang dijalankan dengan metode
analisis SWOT, didapatkan beberapa
alternatif strategi. Alternatif strategi
S-O fokus pada peluang penambahan
value proposition perusahaan,
memperkuat customer relationship,
dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada
pengklasifikasian ulang dalam
customer segment, penciptaaan value
proposition baru yang sesuai dengan
segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan
manusia (tenaga kerja) yang memiliki
kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja)
spesialis yang tinggi. Perusahaan menerapkan prototype alternatif berdasarkan hasil analisis SWOT.
Sekian, terimakasih.
NPM : 2113053259
Kelas : 3E
Izin menjawab bu
Jurnal 1
Bisnis model canvas ini merupakan sebuah strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan juga konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Secara sederhana, definisi bisnis model kanvas yaitu kerangka manajemen untuk mempermudah dalam melihat gambaran ide bisnis dan juga realisasinya secara cepat. Business Model Canvas (BMC) memiliki sembilan elemen yang terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. Selain itu, dalam struktur model bisnis ini, seseorang harus mengetahui bagaimana mengimplementasikannya dengan baik dan benar agar bisnis yang dijalankan dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat. Para pengusaha khususnya pengusaha yang sudah menjalankan bisnis dengan menggunakan model canvas hendaknya menerapkannya secara bijaksana agar bisnis yang dijalankannya terus berkembang pesat dan bisnisnya tidak mengalami penurunan. Selain itu, kita para mahasiswa di pergantian abad seharusnya sudah mempelajari cara berbisnis dengan model material ini agar bisnis kedepannya bisa berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Jurnal 2
Business Model Canvas (BMC) memiliki sembilan elemen yang terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. Perhitungan analisis biaya :
1. Net Present Value (NPC)
2. Benefit/Cost Ratio (BCR)
3. Profitability Index (PI)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Payback Period (PP)
6. Break Event Point (BOP)
Jurnal 3
Dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki sembilan elemen yang terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. Analisis SWOT adalah suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek. Analisis SWOT terdiri atas empat komponen dasar, yaitu: (a) Strengths (S) adalah situasi atau kondisi kekuatan organisasi atau program pada saat ini; (b) weaknesses (W) adalah situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini; (c) opportunities (O) adalah situasi atau kondisi peluang yang berasal dari luar organisasi, dan threats (T) adalah situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan. Metode analisis SWOT dianggap sebagai metode analisis yang paling sederhana, berguna untuk melihat suatu topik atau masalah dari empat sudut pandang yang berbeda. Hasil dari analisis adalah meningkatkan keuntungan dari peluang yang ada dengan mengurangi kesenjangan dan menghindari ancaman. Tujuan utama analisis SWOT adalah untuk meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis atau merumuskan strategi bisnis. Untuk melakukan ini, SWOT menganalisis lingkungan internal dan eksternal serta faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan keputusan.
Sekian, terima kasih bu
Npm : 2153053044
analis materi1
Model bisnis saat ini pada perusahaan menunjukkan bahwa pada elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman, sehingga kemungkinan mendapat pelanggan baru kecil. Perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (customer relationship) dan pemasoknya (key partnership). Perusahaan mengutamakan nilai dari segi kualitas bagi pelanggan (value proposition). Saluran distribusi (channels) yang digunakan perusahaan adalah dua mobil box. Sementara saluran penjualannya melalui telepon atau email. Aktivitas perusahaan (key activities)
terbagi menjadi aktivitas produksi dan penjualan. Sumber daya yang digunakan adalah bahan baku, mesin, sumber daya manusia, dan keuangan (key resources).
Pada elemen revenue streams, perusahaan menghilangkan ketergantungannya terhadap satu arus pendapatan. Hal ini dilakukan dengan mencari sumber pendapatan lain yaitu penyewaan transportasi, jasa pemotongan kayu, dan memanfaatkan sisa bahan baku untuk membuat produk baru seperti hiasan pajangan dari kayu. Perusahaan melakukan hal ini untuk memperkecil resiko kolapsnya perusahaan apabila hanya bergantung pada satu arus pendapatan saja. Selain itu, untuk meningkatkan arus pendapatan yang ada, perusahaan dapat membuat produk yang hemat tempat, seperti produk yang jika dilipat bisa dijadikan kursi, jika kakinya diturunkan
bisa menjadi meja, dan tempat tidur, serta produk tersebut dapat disimpan dengan menempelkan ke dinding sehingga praktis dan hemat tempat. Hal ini dilakukan agar pelanggan yang mempunyai tempat yang terbatas dapat terbantu dengan adanya produk seperti ini dan kemudian membelinya.
analis materi 2
analis yang saya dapatkan di jurnal ke 2 tersebut adalah bahwa bisnis model canvas digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan dalam merancang model bisnis. Dalam hal ini, ada salah satu cara yang efesien yaitu dengan menggunakan metode SWOT. Model bisnis canvas awal ini terdapat 2 lini sebagai pemasukan terbesar yaitu proyek pembuatan animasi. Selanjutnya, Pengembangan bussines model canva yang terbatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasar mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat di katakan kayak untuk di jalankan hasil tersebut mengacu pada keseluruhan komponen analis biaya yang membatasi setiap elemen pada bussiness model canva baru yang tertarik.
analis materi 3
analis yang saya dapatkan di materi 3 ini adalah Pemetaan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan blok elemen di dalamnya yang meliputi customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost
structure.Berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Prototype alternatif model bisnis pertama fokus pada alternatif strategi W-O. Sedangkan prototype alternatif model bisnis kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Tantangan yang akan dihadapi oleh pelaku di industri pengolahan rumput laut ini berupa persaingan, semakin banyak pelaku usaha di industri ini akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas dan sesuai dengan standar kualitas industri dan persaingan penjualan produk. Winner Perkasa Indonesia Unggul adalah sebuah UKM yang memproduksi beberapa macam produk olahan berbahan dasar rumput laut seperti jus, konsentrat, dodol, dan beberapa jenis olahan rumput laut lainnya. Berdasarkan uraian sebelumnya terkait kondisi industri pengolahan rumput laut dalam negeri selain memiliki potensi pengembangan usaha pengolahan rumput laut, perusahaan juga akan menghadapi tantangan persaingan usaha dengan pelaku usaha olahan rumput laut lain di dalam negeri untuk memasarkan produknya. Dalam menghadapi kondisi tersebut perusahaan perlu mengetahui model bisnis yang dijalankan perusahaan saat ini.
NPM : 2113053158
Analisis jurnal 1
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Oleh karena banyaknya pesaing sejenis, perusahaan perlu mempunyai nilai tambah baik itu dalam hal internal maupun eksternal perusahaan seperti dalam hal saluran distribusi, sumber daya yang digunakan, hubungan dengan mitra dan pelanggan, pemasaran khususnya, dan lainnya sehingga dengan demikian perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di industri ini.
Itulah sebabnya, penelitian ini diperlukan untuk mengetahui model bisnis yang diterapkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya saat ini menggunakan business model canvas, dimana model bisnis di sini dikaitkan dengan strategi bisnis yaitu model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba.
Analisis jurnal 2
Pengembangan business model canvas yang dibatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Seluruh komponen analisis biaya tersebut menyatakan rancangan model bisnis ini layak untuk dijalankan. Modifikasi pada business model canvas dilakukan untuk memperoleh bisnis model yang optimal. Model bisnis yang terstruktur dalam bentuk business model canvas serta analisis biaya dengan beberapa alat ukur yang berbeda.
Analisis Jurnal 3
Pemetaan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan blok elemen di dalamnya yang meliputi customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure.
Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru.
Fokus dari blok elemen customer segment ini antara lain pada pengklasifikasian ulang segmen pelanggan yang dituju, eksplorasi dan pemanfaatan ceruk pasar yang belum terjangkau oleh perusahaan sebelumnya, atau pemenuhan kebutuhan pelanggan yang belum bisa direalisasikan oleh perusahaan dengan model bisnis sebelumnya.
Sekian
Alat yang banyak dipakai untuk mengubah ide menjadi bisnis adalah model bisnis (business model). Model bisnis menyederhanakan realitas bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen pokok yang mudah untuk dibuat.Business Model Canvas merupakan alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular dalam dunia keriwausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti dalm sebuah bisnis dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas. Dalam mendesain model bisnis, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu,memetakan model bisnis,menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman dari masing-masing elemen model bisnis yang ada serta menyempurnakan model bisnis atau membuat prototipe model bisnis lain . Selain itu keunggulan BMC adalah kemudahannyauntuk diubah-ubah model bisnis dengan cepat dan melihat implikasinya perubahan seuatu elemen pada elemen bisnis yang lain.
Analisis Jurnal 2 “Analisis Pengembangan Model Bisnis pada Industri Animasi Menggunakan Business Model Canvas yang Terbatasi Biaya”
UMKM di Indonesia sudah memiliki kelompok yang besar walaupun dengan modal yang sedikit.Pengembangan tersebut dilakukan dalam mensejahterakan masyarakat dan akan mampu menopang perekonomian keluarga.Dengan inovasi dapat menciptakan peluang yang dapat bersaing di dunia Industri. Inovasi produk dipengaruhi oleh standar kualitas bahan yang memiliki perubahan menjanjikan untuk industrinya. Berdasarkan hasil analisa SWOT harus dikembangkan untuk perencanaan bisnis, UMKM dapat menciptakan inovasi baru untuk para pebisnis yang masih terbatas dalam biaya usahanya.Maka dari itu metode SWOT sebagai dasar penelitian kemudian secara lebih terstruktur dirangkai dengan business model kanvas sehingga menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui seberapa besar peran bisnis model canvas untuk bisnis Animasi yang terbatas biaya.Perancangan model bisnis kanvas ini dibuat untuk memetakan, merancang dang mengarahkan indikator-indikator apa saja yang harus dimiliki untuk membangunbisnis. Karakteristik business model canvas tersebut yaitu pelanggan, distribusi, nilai, sumber daya, kegiatan, biaya dan pendapatan.Untuk analisis SWOT, strategi yang dilakukan untung mengembangkan inovasi usahanya adalah dengan memperluas strategi pemasaran, jaringan kerja sama dengan vendor dan kualitas dari hasil desain yang beraneka design dan berbagai macam tema dekorasi yang dikemas sesuai dengan permintaan konsumen sehingga konsumen akan puas dengan hasil Animasi tersebut.
Analisis Jurnal 3 “BUSINESS MODEL CANVAS PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT”
Indonesia yang kaya akan sumber daya kelautan perlu mengoptimalkan pemanfaatannya bagi pemerataan ekonomi, diantara sumber daya kelautan tersebut adalah rumput laut yang memiliki nilai ekonomis.Model bisnis Canvas ini dirancang untuk menganalisis kelayakan bisnis olahan rumput laut.Potensi pengembangan rumput laut di lapangan menunjukkan minimnya modal usaha, pemasaran usaha tidak berkembang, harga yang rendah, hingga minimnya keberadaan industri makanan olahan rumput.Oleh karena itu dalam model canvas,dibutuhkan penggunaan metode analisis SWOT untuk menunjukkan olahan Rumput Laut sangat sehat bagi tubuh manusia dan kelanjutan usaha olahan Rumput Laut baik untuk pengembangan usaha pada masa mendatang. laut.
Sekian,terima kasih.
NPM : 2113053024
Analisis jurnal 1
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
Semakin berkembangnya zaman, seperti era sekarang dimana teknologi sangatlah penting dalam kehidupan. Perusahaan harus cermat dan terus mengembangkan kreativitas ataupun inovasi dalam menjalankan aktivitas bisnis serta memilih model bisnis yang tepat agar dapat terus bertahan dan mengalami pertumbuhan. Seperti perusahaan X, mereka menggunakan mod bisnis canvas untuk meningkatkan perusahannya. Model bisnis canvas pada perusahaan ini menunjukkan bahwa pada elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman, sehingga kemungkinan mendapat pelanggan baru kecil. Perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (customer relationship) dan pemasoknya (key partnership). Perusahaan mengutamakan nilai dari segi kualitas bagi pelanggan (value proposition). Saluran distribusi (channels) yang digunakan perusahaan adalah dua mobil box. Sementara saluran penjualannya melalui telepon atau email. Aktivitas perusahaan (key activities) terbagi menjadi aktivitas produksi dan penjualan. Sumber daya yang digunakan adalah bahan baku, mesin, sumber daya manusia, dan keuangan (key resources). Pendapatan perusahaan (revenue streams) saat ini bersumber dari satu arus pendapatan saja, yaitu penjualan produk. Sementara biaya yang dikeluarkan (cost structure) semua merupakan biaya operasional yaitu biaya bahan baku, mesin, listrik, dan gaji karyawan.
Re: Forum Analisis Materi 1-3
Analisis Pengembangan Model Bisnis Pada Industri Animasi Menggunakan Business Model Canvas yang Terbatasi Biaya
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Tim PPM Manajemen, 2012). Business model canvas merupakan salah satu tools yang bisa digunakan dalam memetakan dan mengevaluasi model bisnis perusahaan.
Pengembangan business model canvas yang terbatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hasil tersebut mengacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk. Dimana semua komponen analisis biaya menyatakan rancangan model bisnis ini layak untuk dijalankan. Modifikasi pada business model canvas dilakukan untuk memperoleh bisnis model yang lebih optimal. Adapun lini bisnis baru hasil pengembangan pada penelitian ini ada 5 yaitu sekolah animasi yang menjadi fokus utama perusahaan, pelatihan animasi untuk umum dan workshop animasi untuk anak, pengembangan IP disertai produksi merchandise dan proyek pembuatan animasi. Kelima lini bisnis tersebut dapat dijalankan secara terintegrasi dengan acuan business model canvas yang telah dimodifikasi pada penelitian ini.
NPM : 2113053145
Analisis jurnal 1
perusahaan harus cermat dan terus menjalankan aktivitas bisnis serta memilih model bisnis yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya sehingga dapat terus bertahan dan mengalami pertumbuhan.Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. mengetahui
model bisnis yang diterapkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya saat ini menggunakan business model canvas, dimana model bisnis di sini dikaitkan dengan strategi bisnis yaitu model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba.
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), business model canvas terbagi menjadi sembilan elemen yang terdiri dari elemenelemen yaitu customer segments (segmen pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (jaringan), customer relationships (hubungan pelanggan), revenue streams (arus pendapatan), key resources (sumber daya kunci), key activities (aktivitas kunci), key partnerships (mitra kunci), dan cost structure (struktur biaya).Setelah mengetahui model bisnis perusahaan, masing-masing elemen dianalisis menggunakan analisis SWOT pada tiap elemen business model canvas. Analisis SWOT merupakan sebuah metode yang membandingkan antara
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat membantu untuk memformulasikan strategi. Kemudian, setelah itu dilakukan strategi blue ocean menggunakan kerangka kerja empat langkah pada sembilan elemen business model canvas. Terdapat alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Alat ini disebut skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu kurva nilai baru. Bagian pertama yaitu mempertimbangkan penghilangan faktor-faktor yang sudah lama, dan berupaya menghilangkan faktor±faktor yang menjadi kelemahan (weakness) suatu elemen berdasarkan hasil analisa SWOT. Lalu, bagian kedua yaitu mengurangi faktorfaktor yang menjadi ancaman (threat) dalam elemen tersebut. Bagian ketiga yaitu meningkatkan hal-hal yang menjadi kekuatan (strength) elemen. Kemudian, bagian keempat menciptakan faktor-faktor yang terdapat pada peluang (opportunity) elemen tersebut (Kim & Mauborgne, 2005). Hasil dari kerangka kerja empat langkah ini digunakan untuk menghasilkan business model canvas baru bagi perusahaan.
Analisis jurnal 2.
model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam memetakan dan mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan bussines model canvas. BMC merupakan salah satu alat strategi yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.
Metode BMC mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya mencakup analisis strategi secara internal maupun eksternal perusahaan.
Analisis jurnal 3.
Adanya isu larangan ekspor rumput laut mentah bisa menjadi peluang bagi industri pengolahan rumput laut untuk menyerap produksi rumput laut nasional. potensi pengembangan industri ini diduga juga akan diikuti dengan munculnya tantangan. Tantangan yang akan dihadapi oleh pelaku di industri pengolahan rumput laut ini berupa persaingan, semakin banyak pelaku usaha di industri ini akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas dan sesuai dengan standar kualitas industri dan persaingan penjualan produk. Salah satu pelaku usaha dalam industri pengolahan rumput laut dalam negeri adalah Winner Perkasa Indonesia Unggul. Winner Perkasa Indonesia Unggul adalah sebuah UKM yang memproduksi beberapa macam produk olahan berbahan dasar rumput laut seperti jus, konsentrat, dodol, dan beberapa jenis olahan rumput laut lainnya. Berdasarkan uraian sebelumnya terkait kondisi industri pengolahan rumput laut dalam negeri selain memiliki potensi pengembangan usaha pengolahan rumput laut, perusahaan juga akan menghadapi tantangan persaingan usaha dengan pelaku usaha olahan rumput lautlain di dalam negeri untuk memasarkan produknya.
Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk menghadapi kondisi tersebut. Dalam menghadapi kondisi tersebut perusahaan perlu mengetahui model bisnis yang dijalankan perusahaan saatini. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. Konsep model bisnis harus sederhana, relevan dan secara intuitif dapat dipahami, tetapi tidak terlalu menyederhanakan kerumitan
tentang bagaimana suatu perusahaan berjalan. Dengan mengetahui model bisnis yang dijalankan saat ini, perusahaan dapat mengevaluasi model bisnis untuk perbaikan dan penyempurnaan model bisnis di masa yang akan datang. Perbaikan model bisnis dapat mengisi gap dengan menyediakan beberapa model bisnis alternatif yang dapat
diuraikan dalam bentuk program-program dimasa mendatang.
sekian terima kasih.
NPM: 2113053027
Kelas: 3E
Analisis saya mengenai ketiga materi adalah:
Materi 1
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS
MODEL CANVAS
Model bisnis yang diterapkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya saat ini menggunakan business model canvas, dimana model bisnis di sini dikaitkan dengan strategi bisnis yaitu model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Tim PPM Manajemen, 2012).
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), business model canvas terbagi menjadi sembilan elemen yang terdiri dari:
1. Customer Segment, yaitu terdiri dari retailer perabotan dan pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus.
2. Value proposition, perusahaan lebih mengarah kepada pemberian kualitas yang baik.
3. Channels, saluran distribusi yang digunakan perusahaan adalah secara langsung dan tidak langsung.
4. Customer Relationships, hubungan yang dibangun dengan pelanggan berupa hubungan sebagai mitra kerja untuk retailer dan hubungan berkelanjutan untuk pelanggan yang memesan produk khusus.
5. Revenue Streams, arus pendapatan perusahaan yang berasal dari penjualan produk saja.
6. Key Resources, sumber daya yang diperlukan perusahaan adalah mesin, bahan baku, sumber daya manusia, dan keuangan.
7. Key Activities, aktivitas perusahaan yang terdiri dari aktivitas produksi dan penjualan.
8. Key Partnerships, mitra usaha perusahaannya berupa pemasok bahan baku (kayu, cat, lem, dan lain-lain) dan pemasok komponen-komponen yang tidak di produksi oleh perusahaan (metal, besi, alumunium).
9. Cost Structure, struktur biaya perusahaan lebih mengarah kepada upaya menjaga kualitas produk yang dihasilkan, namun tetap berusaha meminimalkan biaya yang tidak perlu (value driven).
Pada analisis SWOT juga menggunakan 9 elemen. Selain itu, terdapat strategi blue ocean yang terdiri dari empat langkah yaitu.
1. Hapuskan, beberapa hal yang dihapuskan yaitu ketergantungan pada satu arus pendapatan yang beresiko untuk membuat perusahaan kolaps.
2. Tingkatkan, peningkatan dilakukan dengan segmentasi pelanggan yang lebih baik dan pemakaian tenaga salesman agar dapat memperoleh pelanggan baru pada customer segment.
3. Kurangi, hal-hal yang dikurangi adalah kemungkinan adanya aktivitas ditiru oleh perusahaan lain.
4. Ciptakan, adanya jasa konsultasi untuk pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus dan pembuatan produk multifungsi. Lalu, adanya pembuatan website dalam memasarkan dan menjual produk, serta untuk memberikan kritik dan saran.
Business model canvas masa depan merupakan pembaruan dari business model canvas saat ini yang dibuat berdasarkan analisis SWOT dan evaluasi menggunakan kerangka kerja empat langkah blue ocean terhadap sembilan elemen business model canvas yang ada sekarang.
Materi 2
Model Pengembangan Bisnis Pada Industri Animasi Menggunakan Bussiness Model Canvas yang Terbatasi Biaya
Pengembangan bussiness model canvas yang dibatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan karena hasilnya mengacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap halaman pada bussiness model canvas baru yang terbentuk. Ada lima lini bisnis yaitu sekolah animasi yang menjadi fokus utama perusahaan, pelatihan animasi untuk umum dan workshop untuk anak, pengembangan IP disertai produksi merchandise dan proyek pembuatan animasi.
Materi 3
BUSINESS MODEL CANVAS
PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT
Alternatif prototype model bisnis dirancang berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT. Beberapa ide yang mendasari pembentukan prototype model bisnis bagi Winner Perkasa Indonesia Unggul:
1. Penambahan value propositions yang
ditawarkan oleh perusahaan.
2. Pengklasifikasian customer segments
dengan lebih detail.
3. Pengoptimalan penggunaan teknologi
informasi dalam aktivitas pemasaran perusahaan.
Hasil pemetaan SWOT pada kesembilan blok elemen, dapat dirumuskan alternatif strategi dari kombinasi kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, antara lain:
Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan, memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership.
Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru.
Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing.
Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Sekian, terimakasih bu
NPM: 2113053054
Kelas: 3E
Sebelumnya izin menganalisis jurnal 1,2,3 diatas.
Jurnal Model Bisnis Pada Perusahaan X Menggunakan Business Model Canvas
Dalam sebuah bisnis pasti terdapat orang yang mengoperasikan agar kegiatan usaha bisnis tersebut dapat terus berjalan. Sebuah bisnis juga memerlukan strategi, manajemen maupun sistem, agar orang dapat bekerja secara efektif dan sesuai dengan target yang dimiliki perusahaan. Terdapat satu model bisnis yang efektif dan sering digunakan yaitu Bisnis Model Canvas. Business Model Canvas (BMC) adalah alat manajemen strategis untuk mendefinisikan dan mengkomunikasikan ide atau konsep bisnis dengan cepat dan mudah seperti, menerjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual.
Terdapat 9 elemen penting yang dapat mengarahkan kita dalam menentukan sistem kerja perusahaan sekaligus memeriksa apakah aktivitas perusahaan sudah berjalan sesuai system. Di sisi kanan BMC berfokus pada pelanggan (eksternal), sedangkan sisi kiri kanvas berfokus pada bisnis (internal). Baik faktor eksternal dan internal akan bertemu di sekitar proposisi nilai yang merupakan pertukaran nilai antara bisnis kita dan bisnis pelanggan/klien.
Dalam sebuah bisnis pasti terdapat orang yang mengoperasikan agar kegiatan usaha bisnis tersebut dapat terus berjalan. Sebuah bisnis juga memerlukan strategi, manajemen maupun sistem, agar orang dapat bekerja secara efektif dan sesuai dengan target yang dimiliki perusahaan. Terdapat satu model bisnis yang efektif dan sering digunakan yaitu Bisnis Model Canvas. Business Model Canvas (BMC) adalah alat manajemen strategis untuk mendefinisikan dan mengkomunikasikan ide atau konsep bisnis dengan cepat dan mudah seperti, menerjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual.
Terdapat 9 elemen penting yang dapat mengarahkan kita dalam menentukan sistem kerja perusahaan sekaligus memeriksa apakah aktivitas perusahaan sudah berjalan sesuai system. Di sisi kanan BMC berfokus pada pelanggan (eksternal), sedangkan sisi kiri kanvas berfokus pada bisnis (internal). Baik faktor eksternal dan internal akan bertemu di sekitar proposisi nilai yang merupakan pertukaran nilai antara bisnis kita dan bisnis pelanggan/klien.
Dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC), kita dapat mengembangkan pandangan yang jelas tentang value dari bisnis, pelanggan dan keuangan kita. BMC juga berguna untuk:
Mendapatkan gambaran tentang ide kita dengan cepat.
Memungkinkan kita untuk memahami bisnis kita dan membuat hubungan antara ide kita dengan cara membuat nya menjadi sebuah bisnis. BMC memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bisnis kita akan seperti apa.
Cara yang terbaik untuk menggunakan BMC adalah dengan melihat segmen pelanggan kita terlebih dahulu dan mencari tahu di mana produk/layanan yang akan kita buat dapat memecahkan masalah bagi pelanggan kita. Hal lain yang perlu kita ukur dan pahami adalah ukuran pasar (market size) dan berapa banyak orang yang terdapat di segmen pelanggan kita karena ini akan membantu kita dalam memahami pasar dari perspektif mikro dan makro. Pada BMC ini terdapat beberapa poin seperti key partners, key activities, key resources, value propositions, customer relationship, Channels, Customer Segments, Cost Structures, Revenue Streams. Key partners berisi mengenai supplier atau partner yang anda perlukan dalam menjalankan bisnis anda.
Key activities berisi mengenai hal apa yang anda lakukan dalam suatu bisnis ini.
Key resources berisi mengenai sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ini.
Value Propositions berisi mengenai value yang dapat diberikan dengan adanya bisnis anda.
Customer Relationship berisi mengenai bagaimana bisnis berinteraksi dengan customernya.
Channels berisi suatu jalan yang digunakan untuk menghubungkan dari suatu perusahaan ke customer.
Customer segments berisi mengenai penjelasan dengan mendetail mengenai target pasar dan potential customer yang sesuai dengan bisnis yang anda miliki.
Cost structures berisi mengenai penjelasan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis tersebut.
Revenue Streams berisi mengenai bagaimana cara perusahaan menghasilkan pendapatan. Dengan adanya BMC ini tentu akan sangat membantu perusahaan dalam mengembangkan usaha. Melalui BMC kita dapat mengetahui bagaimana alur lika liku perusahaan ini dapat berjalan, target pasar, bagaimana cara kita mendapatkan pendapatan, dan lain-lain. Selain itu BMC juga memberikan gambaran singkat tentang model bisnis dan tidak memiliki detail yang tidak perlu dibandingkan dengan rencana bisnis tradisional.
Kanvas model bisnis dapat digunakan oleh perusahaan besar maupun pemula dengan hanya beberapa karyawan. Ini menjelaskan bagaimana berbagai aspek bisnis terkait satu sama lain.
Serta kita dapat menggunakan template BMC untuk memandu sesi brainstorming dalam mendefinisikan model bisnis kita secara efektif. Dengan hal mendetail seperti itu tentu perusahaan dapat berkembang secara maksimal juga.
Jurnal 2 analisis pengembangan modal bisnis pada industri animasi menggunakan bisnis model kanvas yang terbatasi biaya.
Pada jurnal di atas intinya pada pengembangan pada bisnis model kanvas yang memiliki keterbatasan oleh dana atau biaya perusahaan di mana pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Pada keseluruhan komponen analisis yang dirancang untuk layak dijadikan usaha yang dijalankan. Perlu adanya modifikasi dalam perjalanan bisnis model kanvas agar memperoleh yang hasil optimal baik dan sempurna. Ada lima pengembangan penelitian bisnis baru yaitu fokus utama perusahaan kemudian pelatihan animasi untuk umum serta workshop animasi untuk anak kemudian pengembangan IP disertai produksi merchandise dan proyek pembuatan animasi. Kelima ini hal ini dapat dijadikan jalan bisnis tersebut secara terintegrasi dan lebih mengacu pada bisnis model kanvas yang telah dimodifikasi pada jurnal di atas. Pada jurnal di atas beberapa alat ukur mengenai bisnis model kanvas itu setiapnya berbeda-beda. Hasil tersebut dipakai dengan sebagai acuan perusahaan dalam melakukan bisnis maupun perjalanan investor bersama investor lainnya untuk melihat seberapa untung dalam investasi yang dijalankan dengan bidang animasi ini. Adapun prospek ke depannya terhadap bisnis ini masih cukup besar untuk dikembangkan karena berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa bisnis ini masih memiliki banyak keuntungan yang diharapkan dan dihasilkan.
Jurnal 3, bisnis model kanvas perusahaan pengelolaan rumput laut.
Pada perencanaan pemetaan model bisnis dengan modal kanvas ini dilakukan pada kesembilan elemen pada customer segment value proposition channel customer relationship dan juga customer relationship dan revenue steam serta key activity dan juga key resource, key patherinship, cost sructure. Di mana hasil evaluasi model bisnis yang dijalankan dengan analisis SWOT ini didapatkan beberapa alternatif atau strategi. Alternatif strategi SO ini berpusat pada peluangan penambahan value proposition perusahaan dan membuka peluang untuk partnership. Kemudian alternatif strategi WO berfokus pada pengklasifikasikan ulang dalam customer segmen untuk menciptakan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru. Alternatif strategi ST fokus pada peningkatan customer relationship untuk meningkatkan loyalitas pelangganan dalam mengatasi berbagai ancaman produk yang sama dalam potensial. Sehingga di mana penerapan model bisnis kanvas ini sendiri yang dilakukan oleh perusahaan dapat mengetahui seberapa banyak aktivitas yang ada dan potensi apa saja yang menambah serta harus pendapatan untuk mengetahui beberapa aktivitas apa yang mengancam pada struktur biaya perusahaan. Kemudian membuat perusahaan dapat meningkatkan performa dari segi finansial dan juga kualitas barang.
Sekian terima kasih
Seblumnya izin memperkenalkan diri,
Nama : Sekar Tyas Ayu Ningrum
Npm : 2113053011
Izin menyampaikan analis saya
Analisis jurnal 1,2 dan 3
JURNAL 1 "MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS"
Terdapat 9 elemen business model canvas perusahaan yaitu, Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, dan Cost Structure.
Juga dalam dilakukannya analis SWOT ada, Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, dan Cost StructureStructure. Lalu juga terdapat empat langkah pada strategi blue ocean yaitu skema Hapuskan-Tingkatkan-Kurangi-Ciptakan.
Setelah itu, hasilnya digunakan untuk membuat model bisnis masa depan yang merupakan perkembangan dari model bisnis yang diterapkan saat ini. Beberapa hal yang ditambahkan pada model bisnis masa depan adalah menambahkan salesman pada customer segment agar peluang memperoleh pelanggan baru lebih besar dan juga menyasar segmen pelanggan baru. Hal yang ditingkatkan pada value proposition adalah pemberian garansi tertulis dan brand awareness. Pada elemen channels juga ditambahkan pembuatan website agar produk perusahaan lebih dikenal. Lalu, ada elemen customer relationship, hal yang ditambahkan berupa kartu member bagi pelanggan. Kemudian juga menambahkan arus pendapatan perusahaan (revenue streams) sehingga tidak hanya bergantung pada penjualan produk saja. Pada elemen key activities dilakukan penambahan aktivitas pemasaran. Sedangkan untuk elemen key resources, key partnership, dan cost structure, dilakukan dengan mencari bahan baku dengan harga murah.
JURNAL 2 " ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL PADA INDUSTRI ANIMASI MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS YANG TERBATASI BIAYA"
Business Model Canvas Awal Dalam proses analisis ini dapat diketahui mengenai penjabaran proses bisnis perusahaan animasi kasat mata dalam bentuk Business Model Canvas (BMC). Terdapat 2 lini bisnis yaitu, proyek film animasi dan pengembangan intellectual property (IP). Pemasukan yang paling besar dari kedua lini bisnis tersebut adalah dari proyek pembuatan animasi.
Evalusi business model canvas dengan analisis SWOT. Pada ini business model canvas yang terbentuk pada tahapan analisis sebelumnya akan dievaluasi lebih dalam menggunakan analisis SWOT pada kesembilan elemennya. Dimana tujuannya adalah untuk memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity) serta secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Hasil analisis SWOT yang dilakukan juga terhadap kesembilan elemen business model canvas.
Pengembangan business model canvas baru, secara keseluruhan business model canvas yang terbentuk perusahaan animasi kasat mata ini akan memaksimalkan peluang diindustri animasi dengan memasuki beberapa bisnis lini bisnis baru. Salah satu bisnis baru yang nantinya akan menjadi fokus utama perusahaan adalah mendirikan sekolah animasi untuk mencetak para animator handal yang siap untuk bekerja baik didalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dunia animasi kepada anak anak dimana saat ini sudah banyak lembaga kursus yang menyediakan hal semacam itu.
JURNAL 3 "BUSINESS MODEL CANVAS PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT"
dua alternatif model bisnis bagi perusahaan. Alternatif prototype model bisnis dirancang berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT dengan menggunakan sembilan elemen model bussiness canvas.
Hasil evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi, yaitu Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan, memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan coststructure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumber daya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Prototype alternatif model bisnis pertama fokus pada alternatif strategi W-O. Sedangkan prototype alternatif model bisnis kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Baik, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Npm 2153053007
1. Analisis jurnal 1
Dilakukan analisis SWOT dan, elemen customer segment menunjukkan peluang perusahaan dalam melayani segmen pelanggan baru dan mensegmentasi pelanggan dengan lebih baik terbilang tinggi. Pada elemen value proposition, peluang bagi perusahaan dalam mengintegrasikan produk dan jasa lebih besar. Pada elemen channels, dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan promosi di media, dan website. Elemen customer relationship menunjukkan peluang untuk mempererat hubungan baik.
Lalu, elemen revenue streams menunjukkan bahwa perusahaan harus meningkatkan kekuatan yang ada dan mengurangi ancaman, salah satunya dengan menambah arus pendapatan. Elemen key resources terdapat peluang yaitu diantaranya dengan mendapatkan sumber daya yang lebih baik. Pada elemen key activities menunjukkan perusahaan dapat meningkatkan kekuatan dan menambahkan peluang sehingga semakin meningkat. Kemudian pada elemen key partnership, menunjukkan hubungan dengan pemasok sudah berjalan dengan baik.
Sementara itu pada elemen cost structure, strength berada pada tingkat tertinggi.
2. Analisis jurnal 2
Business Model Generation lebih populer dengan sebutan Business Model Canvas adalah suatu alat atau model untuk membantu pelaku usaha dalam melihat lebih akurat bentuk usaha yang sedang atau akan dijalaninya. Banyak industri yang menggunakan model ini seperti Industri animasi. Perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
3. Analisis jurnal 3
model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan ,memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru.
Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Nama : Irma Tri Susanti
Npm : 2113053069
Mohon izin menganalisis jurnal diatas, Bu.
Materi 1
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
Model canvas yaitu terdiri dari sembilan elemen. Model yang digunakan pada perusahaan ini antara lain :
1. Customer Segment
Sebelumnya diketahui bahwa customer segment perusahaan adalah segmented, yaitu terdiri dari retailer perabotan dan pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus.
2. Value Proposition
Value proposition ini lebih ke upaya pada sebuah perusahaan untuk memberikan kualitas yang baik, dari segi produk hingga pelayanan.
3. Channels
Saluran distribusi yang digunakan perusahaan adalah secara langsung, dimana perusahaan ini mempunyai dua mobil box untuk mengantarkan pesanan langsung ke pelanggan baik itu retailera maupun pelanggan yang memesan produk khusus.
4. Customer Relationships
Pada perusahaan ini turut membantu pelanggan dalam melakukan pemesanan produk.
5. Revenue Streams
Metode pembayaran pada perusahaan ini diberikan tenggang waktu pada setiap konsumen. Mekanisme harga yang ditetapkan adalah fixed menu pricing, yaitu product feature dependent dimana harga diberikan sesuai dengan tingkat kesulitan, bahan-bahan yang digunakan, dan lama pembuatan produk.
6. Key Resources
Adapun sumber daya perusahaan ini adalah mesin, bahan baku, sumber daya manusia, dan keuangan.
7. Key Activities
Aktivitas produksi pada perusahaan ini yaitu kegiatan membeli bahan baku dari pemasok, sedangkan aktivitas penjualan yaitu berupa penerimaan pesanan dari pelanggan melalui telepon atau email, pengiriman barang, sampai dengan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan.
8. Key Partnerships
Perusahaan ini berhubungan dengan banyak pemasok, tidak hanya satu saja.
9. Cost Structure
Pada perusahaan ini, struktur biaya perusahaan lebih mengarah kepada upaya menjaga kualitas produk yang dihasilkan, namun tetap berusaha meminimalkan biaya yang tidak perlu (value driven).
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menurut model canvas yang telah digunakan pada perusahaan ini sudah cukup baik dan tersusun. Namun, alangkah lebih baiknya perusahaan dapat selalu mengembangkan model dalam sebuah perusahaan dengan memperhatikan zaman yang telah berkembang serta kebutuhan konsumen. Kemudian, saran yang dapat diberikan untuk perusahaan ini yaitu dalam pengembangan model bisnis perusahaan yaitu dengan melakukan penambahan salesman dengan menyebarkan informasi lowongan kerja di koran, maupun di internet. Tidak hanya itu, juga dapat melakukan pengajuan tender pada proyek pemerintah dan ekspor ke luar negeri, adanya ketentuan pemberian garansi secara tertulis kepada retailer yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, adanya pembuatan website agar produk perusahaan lebih dikenal yaitu dengan membuat website sendiri atau memakai jasa pembuatan website, pemberian kartu member bagi pelanggan untuk mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan dengan potongan harga maupun produk sesuai dengan jumlah poin yang didapatkan.
Materi 2
ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA INDUSTRI ANIMASI MENGGUNAKAN BUSSINES MODEL CANVAS YANG TERBATASI BIAYA
Pada industri ini telah menerapkan 9 elemen yang ada pada model kanvas dan analisis biaya yaitu antara lain :
- Customer Segments
- Value Proposition
- Channels
- Customer Relationship
- Revenue Streams
- Key Resources
- Key Activities
- Key Partnerships
- Cust Structure
Pada perusahaan ini bisnis model kanvas yang digunakan di dalamnya cukup berbeda dengan biasanya karena ini di dalamnya menerapkan elemen kesepuluh yakni financial statement. Dengan dengan inilah maka model kanvas yang digunakan pada perusahaan industri animasi ini yaitu terbatasi oleh biaya.
Adapun analisis biaya yang digunakan yaitu :
1. New Present Value (NPV)
2. Benefit / cost rasio (BCR)
3. Profitability Indeks (PI)
4. Internal Rate Of Return (IRR)
5. Payback Period (PP)
6. Break Event Point (BEP)
Model canvas pada bisnis industri animasi ini layak dijalankan. Hal tersebut dilakukan supaya usaha dapat berjalan secara optimal. Prospek pada bisnis ini pun cukup besar apabila dikembangkan ke depannya. Hal itu diperkuat dengan analisis SWOT yang telah dilakukan yang menyatakan bahwa bisnis ini akan memiliki banyak peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Materi 3
BUSINESS MODEL CANVAS PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT
Model bisnis ini dilakukan dengan pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan blok elemen di dalamnya yang meliputi
- customer segment,
- value proposition,
- channel,
- customer relationship,
- revenue stream,
- key activitiy,
- key resource,
- key partnership, dan
- cost structure.
Evaluasi pada perusahaan ini menggunakan analisis SWOT didalam nya. Dari analisis tersebut didapatkan beberapa alternatif strategi dalam perusahaan ini. Pada alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan, memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Pada alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Pada alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Pada alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumber daya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model canvas pada perusahaan ini sangat perlu dilakukan supaya perusahaan dapat mengetahui aktivitas apa yang berpotensi untuk menambah arus pendapatan maupun mengetahui aktivitas apa yang mengancam struktur biaya perusahaan. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan performanya dari segi finansial.
Sekian, terima kasih.
NPM : 2153053016
Kelas : 3 E
Izin memberikan analisis jurnal 1, 2, dan 3 bu.
Analisis Jurnal 1.
Business model canvas masa depan merupakan pembaruan dari business model canvas saat ini. Pada elemen customer segment, perusahaan mensegmentasi pelanggan berdasarkan jumlah pembelian, dan permintaan pelanggan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat lebih fokus melayani pelanggan berdasarkan kriteria pelanggan tersebut sehingga pelanggan merasa lebih puas. Model bisnis saat ini pada perusahaan menunjukkan bahwa pada elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman, sehingga kemungkinan mendapat pelanggan baru kecil. Model bisnis masa depan yang merupakan perkembangan dari model bisnis yang diterapkan saat ini. Beberapa hal yang ditambahkan pada model bisnis masa depan adalah menambahkan salesman pada customer segment agar peluang memperoleh pelanggan baru lebih besar dan juga menyasar segmen pelanggan baru.
Adanya pembuatan alternatif produk yang hemat tempat, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan kemampuan mendesain dan membuat mesin sendiri, dan efisiensi bahan baku dengan mencari pemasok yang menawarkan harga lebih murah namun kualitasnya setara, serta meningkatkan hubungan dengan pemasok. Dalam hal ini analisis SWOT dan blue ocean, elemen customer segment menunjukkan peluang perusahaan dalam melayani segmen pelanggan baru dan mensegmentasi pelanggan dengan lebih baik terbilang tinggi. Pada elemen value proposition, peluang bagi perusahaan dalam mengintegrasikan produk dan jasa lebih besar.
Analisis Jurnal 2.
proses bisnis perusahaan animasi kasat mata dalam bentuk Business Model Canvas (BMC). Perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun ini memiliki proses bisnis yang cukup ramping dimana hanya terdapat 2 lini bisnis yang dijalankan. Adapun 2 lini bisnis tersebut adalah proyek film animasi dan pengembangan intellectual property (IP). Identifikasi business model canvas awal ini bertujuan untuk mengetahui seluruh seluk beluk proses bisnis beserta elemen pendukungnya yang sesuai dengan konsep business model canvas. Perusahaan animasi kasat mata memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan seperti sekolah regular yang membutuhkan pelatihan animasi, kerja sama dengan pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mengadakan workshop animasi yang menyasar konsumen anak usia dini maupun umum.
Adapun kelemahannya terkadang dalam mengerjakan sebuah proyek terdapat kendala teknis diakibatkan sarana yang kurang memadai sehingga yang seharusnya itu menjadi nilai lebih malah terkesampingkan. Sedangkan ancaman yang muncul hingga saat ini adalah ancaman internal seperti masalah yang tidak diharapkan tiba tiba muncul ketika proses pengerjaan jasa animasi dilakukan, hal ini bisa terjadi karena keterbatasan manusia dan alat yang dimiliki. Kekuatan perusahaan ini adalah dalam hal penetapan harga perusahaan ini bersifat dynamic pricing sehingga konsumen cukup tertarik dengan sistem tersebut. Hasil tersebut mengacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk.
Analisis Jurnal 3.
Salah satu komoditas unggulan sektor budidaya laut adalah rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu komoditi strategis unggulan Indonesia yang sering diekspor ke beberapa negara seperti Jepang dan Filipina yang menggantungkan pasokan rumput lautnya pada Indonesia. Besarnya permintaan rumput laut mentah juga diikuti oleh peningkatan produksi rumput laut nasional. um masih belum memenuhi standar industri pengolahan, serta stabilitas harga yang masih fluktuatif (Concon, 2012). Faktorfaktor tersebut yang menjadi tantangan bagi keberlangsungan industri pengolahan rumput laut dari segi ketersediaan bahan baku yang sesuai untuk industri pengolahan. Alternatif prototype model bisnis dirancang berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT. Setelah itu dilakukan Pemetaan model bisnis didalam mengevealuasi model bisnis dengan menggunakan analisis SWOT pada setiap blok elemen dalam penggunaan pendekatan business model canvas. Kesembilan blok elemen dikelompokkan menjadi empat isu strategis, yaitu proposisi nilai (value proposition), struktur biaya (revenue streams dan cost structure), infrastruktur (key activities, key resources, dan key partnerships), dan hubungan pelanggan (customer segments, channels, dan customer relationships).
Ide dasar pengembangan alternatif model bisnis pertama adalah fokus perusahaan untuk meningkatkan pemasaran produk jus rumput laut dengan penerapan inovasi pada produk tersebut. Hal ini berdasarkan pada alternatif strategi (W-O) dari hasil analisis SWOT. Ide dasar dalam pengembangan alternatif model bisnis kedua adalah fokus perusahaan dalam menawarkan value baru untuk meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan. Hal ini berdasarkan pada alternatif strategi (S-O) dari hasil analisis SWOT. dengan penerapan model bisnis kanvas, perusahaan dapat mengetahui aktivitas apa yang berpotensi untuk menambah arus pendapatan maupun mengetahui aktivitas apa yang mengancam struktur biaya perusahaan. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan performanya dari segi finansial.
Sekian, Terima Kasih Ibu.
NPM : 2113053118
Kelas : 3E
1. Analisis Jurnal 1
Berdasarkan jurnal yang berjudul "MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS
MODEL CANVAS" dapat diketahui bahwa bisnis model canvas adalah suatu manajemen atau perencanaan strategi yang dilakukan untuk menyusun secara mendetail terkait ide-ide maupun konsep bisnis. Perencanaan tersebut kemudian dibuat dalam bentuk visual pada satu halaman secara ringkas dan jelas. Elemen model kanvas:
1. Customer Segments
2. Value Proposition
3. Channel
4. CustomerRelationship
5. Revenue Streams
6. Key Resources
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structur
Berdasarkan jurnal Business model canvas masa depan merupakan business model canvas yang dibuat berdasarkan analisis SWOT dan evaluasi menggunakan kerangka kerja empat langkah blue ocean terhadap sembilan elemen business model canvas yang ada sekarang. Model blue ocean terdiri dari 4 langkah (Kim dan Mauborgne. 2005) :
1. Hapuskan
2. Tingkatkan
3. Kurangi
4. Ciptakan
2. Analisis Jurnal 2
berdasarkan hasil analisis jurnal yang berjudul "ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA INDUSTRI ANIMASI MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS YANG TERBATASI BIAYA" dapat diketahui bahwa Industri animasi kasat mata melakukan evaluasi pada business model kanvas sebelumnya dievaluasi lebih dalam menggunakan analisis SWOT pada kesembilan elemennya. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity) serta secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Jika dilihat secara keseluruhan business model canvas yang terbentuk perusahaan animasi kasat mata ini akan memaksimalkan peluang diindustri animasi dengan memasuki beberapa bisnis lini bisnis baru. Salah satu bisnis baru yang nantinya akan menjadi fokus utama perusahaan adalah mendirikan sekolah animasi.
Kemudian perusahaan animasi Kasat Mata akan masuk ke pasar anak usia dini yaitu workshop animasi untuk anak usia dini sampai anak usia menengah. Dimana pada BMC ini ditambahkan elemen kesepuluh yaitu financial statement dimana didalamnya memuat analisis biaya terhadap keseluruhan business model canvas baru yang terbentuk. Sehingga bisnis model ini merupakan business model canvas yang terbatasi oleh biaya dikarenakan analisisnya mempertimbangkan elemen kelayakan investasi dengan perhitungan analisis biaya yang biasanya digunakan dalam uji kelayakan investasi. Adapun analisis biaya yang digunakan adalah net present value (NPV), benefit / cost ratio (BCR), profitability index (PI), internal rate of return (IRR), payback period (PP) dan break even point (BEP).
3. Analisis Jurnal 3
Berdasarkan hasil analisis dari jurnal yang berjudul "BUSINESS MODEL CANVAS PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT". Peniliti menggunakan Perusahaan Winner Perkasa Indonesia Unggul sebagai objek penelitiannya. Rincian business model kanvas yang digunakan oleh Perusahaan Winner Perkasa Indonesia Unggu yaitu:
1. Customer Segments : di dalam Kota Depok dan segmen pelanggan dari luar Kota Depok
2. Value Propositions : produk minuman sehat berbahan dasar rumput laut.
3. Channels : direct selling, menggunakan distributor, dan penjualanan online
4. Customer Relatonships : pelayanan secara personal dan layanan jasa antar (delivery) produk pesanan dalam lingkup Kota Depok dan sekitarnya
5. Revenue Streams : penjualan produk
6. Key Activities : aktivitas produksi dan pemasaran
7. Key Resources :
a. Sumberdaya Fisik, meliputi bangunan, peralatan kantor, peralatan dan mesin (mixer, blender dan kuali pendingin), sarana transportasi.
b. Sumberdaya Finansial, meliputi sumber dana permodalan perusahaan.
c. Sumberdaya Intelektual, meliputi merek dagang, pengetahuan dan keterampilan yang dilindungi, paten dan hak cipta.
d. Sumberdaya Manusia, meliputi karyawan yang bekerja di perusahaan
8. Key Partnerships : kerjasama dengan beberapa pengusaha
toko oleh-oleh sebagai distributor
9. Cost Structure : Biaya tetap meliputi biaya listrik, air, gaji karyawan tetap, maintenance peralatan dan mesin produksi. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya pembelian bahan baku utama (rumput laut), biaya pengiriman barang, serta biaya gaji karyawan lepas.
Analisis swot yang dilakukan oleh Perusahaan Winner Perkasa Indonesia Unggul yaitu dengan S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan, memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Sekian yang dapat saya sampaikan
Terimakasih
Nama : Masita Putri Kirana
Npm : 2113053182
Analisis jurnal 1
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS
MODEL CANVAS.
perusahaan harus cermat dan terus menjalankan aktivitas bisnis
serta memilih model bisnis yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya sehingga dapat terus bertahan dan mengalami pertumbuhan. Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Rappa dalam Tim PPM Manajemen, 2012). Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. Setelah mengetahui model bisnis perusahaan, masing-masing elemen dianalisis menggunakan analisis SWOT pada tiap elemen business model canvas.
Kemudian, setelah itu dilakukan strategi blue ocean menggunakan kerangka kerja empat langkah pada sembilan elemen business model canvas. Terdapat alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Alat ini disebut skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu kurva nilai baru. Bagian pertama yaitu mempertimbangkan penghilangan faktor-faktor yang sudah lama, dan berupaya menghilangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan (weakness) suatu elemen berdasarkan hasil analisa SWOT. Lalu, bagian kedua yaitu mengurangi faktor-faktor yang menjadi ancaman (threat) dalam elemen tersebut. Bagian ketiga yaitu meningkatkan hal-hal yang menjadi kekuatan (strength) elemen. Kemudian, bagian keempat menciptakan faktor-faktor yang terdapat pada peluang (opportunity) elemen tersebut.
Analisis jurnal 2
(Analisis Pengembangan Model Bisnis Pada Industri Animasi Menggunakan Business Model Canvasyang Terbatasi Biaya)
Dari jurnal tersebut dapat diketahui bahwa Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam memetakan dan mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. bisnis model canvas digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan dalam merancang model bisnis. Dalam hal ini, ada salah satu cara yang efesien yaitu dengan menggunakan metode SWOT. Model bisnis canvas awal ini terdapat 2 lini sebagai pemasukan terbesar yaitu proyek pembuatan animasi. Selanjutnya, evaluasi bisnis model canvas dengan analisis SWOT juga dilakukan dengan 9 elemen, yaitu
- Costumer segment
- Value proposition
- Channel
- Costumer relationship
- Revenue Stream
- Key Partnership
- Key Activity
- Key resources
- Cost structure
Adapun metode yang digunakan adalah business model canvas yang dipadu dengan analisis SWOT serta dimodifikasi menggunakan perhitungan analisis biaya yaitu Net Present Value (NPV), Benefit / Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Payback Period (PP) dan Break Even Point (BEP).
Analisis jurnal 3.
Business Model Canvas Perusahaan Pengelolah Rumput Laut.
Metode pemetaan model
bisnis yang cukup populer adalah
pemetaan model bisnis dengan pendekatan Bussiness Model Canvas. Bussiness Model Canvas merupakan sebuah alat analisis untuk menggambarkan,
memvisualisasikan,
menilai, dan mengubah model bisnis. Untuk menerapkan model bisnis canvas tersebut menggunakan 9 elemen juga diantaranya customer segment, value proposition, channel, key resources, key activity, key Partnership, revenue stream, key resources, cost structure.
Jadi, pada perusahaan pengolah minuman rumput laut alternatif strategi dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Prototype alternatif model bisnis pertama fokus pada alternatif strategi W-O. Sedangkan prototype alternatif model bisnis kedua fokus pada alternatif strategi S-O. Sehingga dengan penerapan model bisnis kanvas, perusahaan dapat mengetahui aktivitas apa yang berpotensi untuk menambah arus pendapatan maupun mengetahui aktivitas apa yang mengancam struktur biaya perusahaan.
Terimakasih.
NPM : 2113053016
Izin memberikan analisis bu
Analisis Materi 1
Berdasarkan jurnal yang berjudul "MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS", diperoleh analisis bahwa model bisnis dapat berupa business model canva. Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), business model canvas terbagi menjadi sembilan elemen yang terdiri dari elemenelemen yaitu customer segments (segmen pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (jaringan), customer relationships (hubungan pelanggan), revenue streams (arus pendapatan), key resources (sumber daya kunci), key activities (aktivitas kunci), key partnerships (mitra kunci), dan cost structure (struktur biaya).
Kemudian jika sudah ditemukan model yang digunakan, analisis model tersebut dengan SWOT pada tiap elemen business model canvas. Analisis SWOT merupakan sebuah metode yang membandingkan antara kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat membantu untuk memformulasikan strategi. Lalu jika sudah dilakukan analisis SWOT, selanjutnya melancarkan trategi yang digunakan. Strategi blue ocean menggunakan kerangka kerja empat langkah pada sembilan elemen business model canvas, yaitu skema Hapuskan-Tingkatkan-Kurangi-Ciptakan. Hasil dari kerangka kerja empat langkah ini digunakan untuk menghasilkan business model canvas baru bagi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka empat langkah pada strategi blue ocean.
1. Hapuskan:
Pada skema ini, beberapa hal yang dihapuskan yaitu ketergantungan pada satu arus pendapatan yang beresiko untuk membuat perusahaan kolaps.
2. Tingkatkan:
Peningkatan dilakukan dengan segmentasi pelanggan yang lebih baik dan pemakaian tenaga salesman agar dapat memperoleh pelanggan baru pada customer segment.
3. Kurangi:
Hal-hal yang dikurangi adalah kemungkinan adanya aktivitas ditiru oleh perusahaan lain. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas aktivitas. Kemudian mengurangi biaya bahan baku, dengan cara pemasok mengantarkan bahan baku ke perusahaan sehingga perusahaan tidak mengambil sendiri bahan baku yang diperlukan ke pemasok.
4. Ciptakan:
Adanya jasa konsultasi untuk pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus dan pembuatan produk multifungsi. Adanya pembuatan website dalam memasarkan dan menjual produk, serta untuk memberikan kritik dan saran.
Lalu jika semua tahap sudah dilakukan, maka hasilnya digunakan untuk membuat model bisnis masa depan yang merupakan perkembangan dari model bisnis yang diterapkan saat ini.
Analisis Materi 2
Jurnal dengan judul "analisis model pengembangan bisnis model pada industri animasi menggunakan bussiness model canvas yang terbatasi biaya" dapat dianalisis bahwa business model canvas merupakan saah satu model yang dapat digunakan atau menjadi acuan pada model pengembangan bisnis industri animasi. Business Model Canvas ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Namun dalam penerapannya pada model ini, penggunaan biaya nya tidak sedikit. Keterbatasan dalam biaya, merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Keterbatasan produksi dan fasilitas yang kurang memadai membuat industri animasi ini sulit untuk dijalankan. Kemudian untuk mempermudah dalam mengidentifikasi permasalahan tersebut dibutuhkan elemen business model canvas, yaitu customer segments (segmen pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (jaringan), customer relationships (hubungan pelanggan), revenue streams (arus pendapatan), key resources (sumber daya kunci), key activities (aktivitas kunci), key partnerships (mitra kunci), dan cost structure (struktur biaya). Yang kemudian dianalisis dengan analisis SWOT. Tujuannya untuk mengetahui daan memaksimalkan kekuatan(strength), kelemahan (weakness), opportunity (peluang), dan ancaman (threat) dari bisnis yang dijalani.
Pada bisnis industri animasi dengan business model canvas yang terbatasi oleh biaya dikarenakan dalam analisisnya mempertimbangkan elemen kelayakan investasi dengan perhitungan analisis biaya. Adapun analisis biaya yang digunakan yaitu net present value (NPV), benefit / cost ratio (BCR), profitability indeks (PI), internal rate of return (IRR), payback period (PP), dan break even point (BEP). Pada analisis biaya ini masa ekonomis proyek yang digunakan selama 6 tahun dengan penentuan yang mempertimbangkan beberapa faktor berupa faktor ekonomi, sosial, latar belakang bisnis, maupun faktor pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Analisis Materi 3
"BUSINESS MODEL CANVAS PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT" dianalisis bahwa perusahaan pengolah rumput laut business model canvas untuk mempermudah analisis bisnisnya dari berbagai elemen. Pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan blok elemen di dalamnya yang meliputi customer segment, value proposition,channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure.Kemudian hasil evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan, memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya spesialis yang tinggi.
Fokus dari blok elemen customer segment ini antara lain pada pengklasifikasian ulang segmen pelanggan yang dituju, eksplorasi dan pemanfaatan ceruk pasar yang belum terjangkau oleh perusahaan sebelumnya, atau pemenuhan kebutuhan pelanggan yang belum bisa direalisasikan oleh perusahaan dengan model bisnis sebelumnya. Selain itu, perusahaan juga disarankan untuk menerapkan Business Model Canvas dalam manajemen keuangan perusahaan. Karena model bisnis kanvas dapat mengidentifikasi struktur biaya dan arus pendapatan pada setiap kegiatan bisnis perusahaan, termasuk kegiatan riset dan inovasi.Dengan menerapkan business model canvas perusahaan dapat mengetahui aktivitas apa yang berpotensi untuk menambah arus pendapatan maupun mengetahui aktivitas apa yang mengancam struktur biaya perusahaan. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan performanya dari segi finansial.
Sekian Ibu. Terima Kasih.
NPM : 2113053139
Analisis jurnal satu, " MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS
MODEL CANVAS"
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Rappa dalam Tim PPM Manajemen, 2012). Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2010).
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), business model canvas terbagi menjadi sembilan elemen yang terdiri dari elemen-
elemen yaitu customer segments (segmen pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (jaringan), customer relationships (hubungan pelanggan), revenue streams (arus pendapatan), key resources (sumber daya kunci), key activities (aktivitas kunci), key partnerships (mitra kunci), dan cost structure (struktur biaya).
Setelah mengetahui model bisnis perusahaan, masing-masing elemen dianalisis menggunakan analisis SWOT pada tiap elemen business model canvas. kemudian ada strategi blue ocean menggunakan kerangka kerja empat langkah pada sembilan elemen business model canvas. Terdapat alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Alat ini disebut skema.
elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman, sehingga kemungkinan mendapat pelanggan baru kecil. Perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (customer relationship) dan pemasoknya (key partnership). Perusahaan mengutamakan nilai dari segi kualitas bagi pelanggan (value proposition). Saluran distribusi (channels) yang digunakan perusahaan adalah dua mobil box. Sementara saluran penjualannya melalui telepon atau email. Aktivitas perusahaan (key activities) terbagi menjadi aktivitas produksi dan penjualan. Sumber daya yang digunakan adalah bahan baku, mesin, sumber daya manusia, dan keuangan (key resources). Pendapatan perusahaan (revenue streams) saat ini bersumber dari satu arus pendapatan saja, yaitu penjualan produk. Sementara biaya yang dikeluarkan (cost structure) semua merupakan biaya operasional yaitu biaya bahan baku, mesin, listrik, dan gaji karyawan. Kemudian dilakukan analisis SWOT dan blue ocean, elemen customer segment menunjukkan peluang perusahaan dalam melayani segmen pelanggan baru dan mensegmentasi pelanggan dengan lebih baik terbilang tinggi. Pada elemen value proposition, peluang bagi perusahaan dalam mengintegrasikan produk dan jasa lebih besar. Pada elemen channels, dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan promosi di media, dan website. Elemen customer relationship menunjukkan peluang untuk mempererat hubungan baik. Lalu, elemen revenue streams menunjukkan bahwa perusahaan harus meningkatkan kekuatan yang ada dan mengurangi ancaman, salah satunya dengan menambah arus pendapatan.
Elemen key resources terdapat peluang yaitu diantaranya dengan mendapatkan sumber daya yang lebih baik. Pada elemen key activities menunjukkan perusahaan dapat meningkatkan kekuatan dan menambahkan peluang sehingga semakin meningkat. Kemudian pada elemen key partnership, menunjukkan hubungan dengan pemasok sudah berjalan dengan baik. Sementara itu pada elemen cost structure, strength berada pada tingkat tertinggi.
Analisis jurnal 2
"Analisis pengembangan model bisnis pada industri animasi menggunakan business model canvas yang terbatasi biaya"
Business Model Cnavas (BMC) merupakan salah satu alat strategi yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tantang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Business Model Canvas juga digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan dalam merancang model bisnis. Salah satu cara yang efisien adalah dengan melakukan evaluasi menggunakan motode SWOT. Ada cara efektif untuk menilai keseluruhan model bisnis yaitu dengan mengombinasi analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan 9 elemen yang ada dalam Bussiness modle canvas. Dalam jurnal business canvas model (BMC) yan digunakan cukup berbeda dari biasanya karena menggunakan BMC yang telah dikembangkan dan modifikasi elemen yang ada. Dimana Pada BMC ditambahkan elemen kesepuluh yaitu finansial statement dimana di dalamnya membuat analisis biaya terhadap keseluruhan Business model canvas baru yang terbentuk.
Business model canvas terbatasi oleh biaya dikarenakan analisisnya mempertimbangkan element kelayakan investasi dengan perhitungan analisis biaya yang biasanya digunakan dalam uji kelayakan investasi. adapaun analisis biaya yang digunakan adalah net present value (NPV), benefit/ cost ratio (BCR), profitability index (PI), internal rate of return (IRR), payback period (PP) dan break even point (BEP). adapun faktor-faktor yang ikut mempertimbangkan adalah faktor ekonomi, sosial, latar belakang bisnis maupun faktor pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Analisis jurnal tiga
perusahaan tersebut membutuhkan sebuah langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk menghadapi kondisi tersebut. dalam jurnal ada dua alternative model bisnis bagi perusahaan. yaitu alternative prototype model bisnis dirancang berdasarkan alternative strategi dari hasil analisi SWOT.
Prototype Alternatif Modle Bisnis 1
Ide dasar pengembangan alternative modle bisnis pertama adalah fokus perusahaan untuk meningkatkan pemasaran produk jus rumput laut dengan penerapan inovasi pada produk tersebut.
Hal ini berdasarkan pada alternatif strategi (W-O) dari hasil analisis SWOT. Berikut adalah penjelasan bagaimana perubahan satu blok elemen memengaruhi blok elemen lain:
1. Dilakukan pengklasifikasian segmen pelanggan baru, fokuskan pada segmen pelanggan anak-anak.
2. Value proposition yang ditawarkan oleh perusahaan untuk segmen pelanggan tersebut adalah inovasi bentuk kemasan yang lebih menarik dan penambahan perisa buah-buahan kedalam produk jus rumput laut.
3. . Untuk merealisasikan value tersebut, maka perusahaan perlu meningkatkan kegiatan promosi dan sosialisasi produk, dengan cara pengembangan website yang representatif
4. Dalam menciptakan value tersebut, perusahaan juga perlu melakukan aktivitas riset untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang diinginkan.
5. perusahaan juga harus menambah tenaga kerja ahli dalam bidang IT untuk mengurus pengembangan channel baru berupa website yang representatif.
6. perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan berupa biaya maintenance website dan biaya tenaga kerja di bidang IT.
7. perusahaan berpotensi untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan produk jus rumput laut yang sudah diupgrade khusus untuk segmen pelanggan anak-anak.
Prototype Alternatif Model Bisnis 2 Ide dasar dalam pengembangan alternatif model bisnis kedua adalah fokus perusahaan dalam menawarkan value baru untuk meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan. Hal ini berdasarkan pada alternatif strategi (S-O) dari hasil analisis SWOT. Berikut adalah penjelasan bagaimana perubahan satu blok elemen memengaruhi blok elemen lain:
1. Penambahan value proposition yang
ditawarkan perusahaan kepada pelanggan berupa layanan personalisasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
2. perusahaan perlu meningkatkan kualitas dan efisiensi aktivitas kunci terutama aktivitas produksi. Serta penambahan aktivitas produksi jelly dan sabun rumput laut.
3. Dalam upaya peningkatan kualitas dan efisiensi aktivitas produksi, diperlukan peralatan yang baru dengan kapasitas yang lebih besar. Peralatan baru tersebut bisa didapatkan dari peluang kerjasama dengan instansi pemerintahan terkait
4. Dengan adanya pengoptimalan val
lue layanan personalisasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dapat meningkatkan kinerja customer relationship dalam bentuk kenaikan tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan.
5.Selain bertumpu pada aktivitas produksi dan aktivitas partnerships, penambahan value baru ini membutuhkan sumberdaya tambahan. berupa bahan baku penunjang dalam proses produksi jelly dan sabun rumput laut.
6. Penambahan value tersebut akan menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya tambahan berupa biaya produksi jelly dan sabun rumput laut dan biaya personalisasi produk.
7. Selain dituntut mengeluarkan biaya tambahan, dengan penambahan value ini perusahaan berpotensi menciptakan sumber arus pendapatan baru dan memiliki arus pendapatan yang terdiversifikasi.
Sekian, terimakasih
NPM : 2153053004
Kelas : 3 E
Izin memberikan analisis bu..
Analisis materi 1
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Rappa dalam Tim PPM Manajemen, 2012).Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, da mengubah model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2010). Model bisnis saat ini pada perusahaan menunjukkan bahwa pada elemen customer segment dan key activities, perusahaan tidak memiliki aktivitas pemasaran secara langsung yaitu dengan menggunakan salesman, sehingga kemungkinan mendapat pelanggan baru kecil.
Perusahaan dapat menambahkan aktivitas pemasaran yangberfungsi untuk melakukan promosi-promosi dan mencari pelanggan baru bagi perusahaan, seperti menyebar brosur dan mengikuti pameran. Perusahaan dapat bekerja sama dengan media yang dapat mengiklankan produk perusahaan yaitu seperti koran, radio, televisi dimana perusahaan dapat berlangganan.
Jurnal materi 2
Business model canvas digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan dalam merancang model bisnis. Pengembangan business model canvas itu terbatasi dengan biaya pada perusahaan animasi dengan analisis SWOT dapat dikatakan layak digunakan. Hasilnya terpacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk. Keseluruhan komponen biaya tersebut menyatakan rancangan model bisnis ini layak untuk dijalankan.
Dapat diketahui mengenai proses terstruktur dalam bentuk business model canvas serta analisis biaya dengan beberapa alat ukur yang berbeda. Dimana hasil tersebut digunakan untuk acuan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan investor dalam melihat seberapa menguntungkannya.
Jurnal materi 3
Pemetaan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas
yang dilakukan pada kesembilan blok elemen didalamnya yang meliputi customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure. Hasil evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan,
memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T
fokus pada peningkatan customer relationship untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Terima kasih
NPM : 2113053200
Analisis Jurnal 1
UMK merupakan usaha yang sering ditemui di Indonesia. Usaha kerakyatan yang jumlahnya mencapai lebih dari 26 juta usaha atau 98,68% dari total usaha nonpertanian di Indonesia. Usaha ini juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 75,33% (BPS, 2018). Berdasarkan artikel Rita “Analisis Aksesibilitas Permodalan Usaha Mikro Kecil Pada Lembaga Keuangan Formal Di Provinsi Sumatera Barat”, menyebutkan bahwa Sensus Ekonomi 2016 (SE2016), jumlah UMK di Provinsi Sumatera Barat sudah mencapai 580 ribu usaha atau 98,88% dari total usaha nonpertanian di Provinsi Sumatera Barat dan telah menyerap tenaga kerja lebih dari 1,29 juta orang atau 87,57% dari total tenaga kerja nonpertanian (BPS, 2018). Artinya tidak sedikit rakyat Indonesia yang membangun UMK ini pada wilayahnya masing-masing. UMKM membutuhkan seseorang yang berjiwa kreativitas yang tinggi, semangat, tidak mudah menyerah, berani mengambil resiko, selalu berusaha menemukan ide baru utnuk dikembangkan. Selain itu, untuk mengembangkan suatu UMKM dibutuhkan suatu model yang akan menunjang perkembangan UMKM. Model manajemen merupakan suatu model yang tepat untuk digunakan oleh para pelaku UMKM, sehingga pelaku UMKM perlu melakukan manajemen usaha agar dapat melakukan prinsip-prinsip manajemen dengan baik sehingga dapat mengevaluasi usahanya dan mengetahui perkembangan usahanya.
Analisis Jurnal 2
Bisnis model canvas merupakan salah satu bisnis yang memudahkan wirausaha atau pelaku usaha untuk melihat bentuk usaha yang sedang atau yang akan dijalaninnya. Melalui model ini, pelaku usaha akan lebih mengerti detail atau keakuratan usaha miliknya. Metode BMC (Bisnis Model Canvas) mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana, model ini ditampilkan pada canvas yang berisi sembilan rancangan bisnis. Model canvas ini menggunakan analisis SWOT sebagai analisis biaya terhadap kelengkapan bisnis. Sembilan elemen yang harus ada dalam bisnis model canvas, adalah:
1. Customer segments, menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis.
2. Value proposition, maksud pada business model canvas ini adalah sekat yang merupakan keunggulan produk, apa saja sesungguhnya poin-poin yang dapat mendatangkan manfaat yang ditawarkan bisnis atau perusahaan bagi customer segment-nya.
3. Channel, yang dimaksud di sini adalah media atau sarana apa saja yang bisa Pelaku usaha gunakan untuk menyampaikan produk atau jasa.
4. Revenue stream, merupakan bagian yang paling vital, di mana organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan. Elemen business model canvas (BMC) ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
5. Key resource, adalah sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk mewujudkan value proposition mereka. Semua jenis sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan baku, mengontrol stok barang, penataan sumber daya manusia, dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat business model canvas.
6. Customer relationship, merupakan elemen dalam contoh bisnis model canvas di mana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya.
7. Key activities, adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai.
8. Key Partnership, elemen business model canvas ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan lainnya dalam bisnis Pelaku usaha
9. Cost Structure, model bisnis ini merupakan konsekuensi secara finansial dari cara yang digunakan dalam model bisnis yang Pelaku usaha buat. Di sini pelaku usaha harus memetakan biaya dan memastikan bahwa biaya sesuai dengan value propositions bisnis.
Analisis Jurnal 3
Winner Perkasa Indonesia Unggul adalah sebuah UKM yang memproduksi beberapa macam produk olahan berbahan dasar rumput laut seperti jus, konsentrat, dodol, dan beberapa jenis olahan rumput laut lainnya. Berdasarkan usaha milik Winner Perkasa Indonesia, UKM yang memproduksi olahan rumput laut, bisnis model canvas nya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Customer Segments, Winner Perkasa Indonesia Unggul melayani segmen pelanggan di dalam Kota Depok dan segmen pelanggan dari luar Kota Depok. Mayoritas segmen pelanggan di dalam Kota Depok membeli produk ini untuk konsumsi sehari-hari dan untuk konsumsi kegiatan tertentu. Sedangkan untuk segmen pelanggan dari luar Kota Depok mayoritas pelanggan membeli produk ini untuk dijual kembali kepada konsumen akhir, namun ada juga segmen pelanggan di dalam Kota Depok yang membeli produk untuk dijual kembali (distributor).
2. Value Propositions, Winner Perkasa Indonesia Unggul menjalankan bisnisnya dengan menciptakan produk olahan rumput laut.
3. Channels, dalam upaya menjangkau pelanggan dan penyampaian proposisi nilai, Winner Perkasa Indonesia Unggul menggunakan beberapa saluran pemasaran. Diantaranya melalui saluran pemasaran langsung atau yang dikenal dengan direct selling.
4. Customer Relatonships, dalam upaya menjalin hubungan baik dengan pelanggan (customer) Winner Perkasa Indonesia Unggul menggunakan pelayanan secara personal. Selain itu, perusahaan juga memberikan layanan jasa antar (delivery) produk pesanan dalam lingkup Kota Depok dan sekitarnya.
5. Revenue Streams, blok elemen ini mencakup segala sumber pemasukan yang didapatkan oleh Winner Perkasa Indonesia Unggul dalam kegiatan bisnisnya.
6. Key Activities, aktivitas kunci yang dilakukan Winner Perkasa Indonesia Unggul terbagi menjadi dua, yaitu aktivitas produksi dan pemasaran.
7. Key Resources, dalam kegiatan operasionalnya perusahaan membutuhkan beberapa sumberdaya utama, diantaranya:
a. Sumberdaya Fisik, meliputi bangunan, peralatan kantor, peralatan dan mesin (mixer, blender dan kuali pendingin), sarana transportasi.
b. Sumberdaya Finansial, meliputi sumber dana permodalan perusahaan.
c. Sumberdaya Intelektual, meliputi merek dagang, pengetahuan dan keterampilan yang dilindungi, paten dan hak cipta.
d. Sumberdaya Manusia, meliputi karyawan yang bekerja di perusahaan.
8. Key Partnerships, perusahaan juga membentuk kemitraan dalam kegiatan bisnisnya. Jenis kemitraan yang dibentuk adalah hubungan pembeli-pemasok, serta kerjasama dengan beberapa pengusaha toko oleh-oleh sebagai distributor.
9. Cost Structure, biaya yang ditanggung oleh perusahaan dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya listrik, air, gaji karyawan tetap, maintenance peralatan dan mesin produksi. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya pembelian bahan baku utama (rumput laut), biaya pengiriman barang, serta biaya gaji karyawan lepas.
NPM : 2113053284
Izin memberikan analisis bu,
1. Analisis 1
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui model bisnis yang diterapkan oleh perusahaan menggunakan business model canvas dan melakukan analisis serta evaluasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga dapat merancangkan model bisnis masa depan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bisnis perusahaan memerlukan beberapa faktor tambahan di tiap elemen model bisnis agar dapat berkembang dan membawa perusahaan ke arah masa depan yang lebih baik..
Itulah sebabnya perusahaan harus cermat dan terus menjalankan aktivitas bisnis serta memilih model bisnis yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya sehingga dapat terus bertahan dan mengalami pertumbuhan.
Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas
Oleh karena banyaknya pesaing sejenis, perusahaan perlu mempunyai nilai tambah baik itu dalam hal internal maupun eksternal perusahaan seperti dalam hal saluran distribusi, sumber daya yang digunakan, hubungan dengan mitra dan pelanggan, pemasaran khususnya, dan lainnya sehingga dengan demikian perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di industri ini.
2. Analisis 2
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam memetakan dan mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvasmerupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. Adapun metode yang digunakan adalah business model canvas yang dipadu dengan analisis SWOT serta dimodifikasi menggunakan perhitungan analisis biaya yaitu Net Present Value (NPV), Benefit / Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Payback Period (PP) dan Break Even Point (BEP).
3. Analisis 3
Upaya peningkatan dan penguatan industri pengolahan rumput laut nasional salah satunya difokuskan pada pengembangan rumah-rumah produksi yang memproduksi produk olahan berbasis rumput laut.
Selain upaya untuk peningkatan dan penguatan industri pengolahan rumput laut kita juga harus menimbang kondisi yang dihadapi oleh industri pengolahan rumput laut nasional.
Potensi pengembangan industri pengolahan rumput laut di Indonesia masih sangat terbuka, karena baru 20% saja produksi rumput laut mentah nasional yang dapat diserap oleh industri pengolahan di Business Model Canvas Perusahaan Pengeolah Rumput Laut.
Faktorfaktor tersebut yang menjadi tantangan bagi keberlangsungan industri pengolahan rumput laut dari segi ketersediaan bahan baku yang sesuai untuk industri pengolahan.
Adanya isu larangan ekspor rumput laut mentah tersebut bisa menjadi peluang bagi industri pengolahan rumput laut untuk menyerap produksi rumput laut nasional.
Pasokan rumput laut untuk bahan baku produksi pun nantinya akan mudah didapatkan, bahkan para pemasok akan mencari rumah-rumah produksi olahan rumput laut untuk menyerap produksi rumput laut mentah yang dihasilkannya.
Tantangan yang akan dihadapi oleh pelaku di industri pengolahan rumput laut ini berupa persaingan, semakin banyak pelaku usaha di industri ini akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas dan sesuai dengan standar kualitas industri dan persaingan penjualan produk.
Berdasarkan uraian sebelumnya terkait kondisi industri pengolahan rumput laut dalam negeri selain memiliki potensi pengembangan usaha pengolahan rumput laut, perusahaan juga akan menghadapi tantangan persaingan usaha dengan pelaku usaha olahan rumput laut lain di dalam negeri untuk memasarkan produknya.
Sekian terimakasih bu.
NPM : 2113053108
Analisis materi 1
Model bisnis pada perusahaan X menggunakan business model canvas
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam
mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis.
Terdapat sembilan elemen model canvas saat ini yaitu customer segment, value proposition, channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, dan Cost Structure.
Terdapat empat kerangka langkah pada strategi blue ocean yaitu skema Hapuskan-Tingkatkan-Kurangi-Ciptakan.
Business model canvas masa depan merupakan business model canvas yang dibuat berdasarkan analisis SWOT dan
evaluasi menggunakan kerangka kerja empat langkah blue ocean terhadap sembilan elemen business model canvas yang ada sekarang. Business model canvas masa depan merupakan
pembaruan dari business model canvas saat ini.
Analisis Materi 2
Analisis pengembangan model bisnis pada industri animasi menggunakan business model canvas yang terbatasi biaya.
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam memetakan dan mengevaluasi modelbisnis perusahaan,salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas.Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai,dan mengubah model bisnis.
Analisis yang digunakan dalam bisnis ini adalah analisis SWOT. analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Pengembangan business model canvas yang terbatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hasil tersebut mengacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk.
Analisis Materi 3
Model Canvas Perusahaan Pengeolah Rumput Laut)
Yang sudah kita ketahui bahwasannya indonesia memiliki sumber daya alam yang begitu kaya salah satunya yaitu sumber daya laut contohnya rumput laut yang memiliki nilai ekonomis.
Terdapat beberapa ide yang mendasari prototype model bisnis canva yaitu :
1. Penambahan value propositions yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Pengklasifikasian customer segments dengan lebih detil.
3. Pengoptimalan penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas pemasaran perusahaan.
Terdapat sembilan elemen model canvas saat ini yaitu customer segment, value proposition, channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, dan Cost Structure.
Hasil evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan ,memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi.
Nama : Ditya Aslamiyah
NPM : 2113053291
Izin memberikan analisis terkait jurnal 1 sampai 3 di atas bu.
Pada jurnal "MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS
MODEL CANVAS" saya dapat menyimpulkan bahwa model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Pada jurnal tersebut peneliti melakukan penelitian terhadap perusahaan x. Dimana perusahaan tersebut mengalami beberapa masalah, yaitu persaingan usaha dan metode pemasaran yang digunakan kurang relevan. Mereka hanya melakukan pemasaran melalui relasi atau kenalan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian terkait business model
canvas, dimana model bisnis di sini dikaitkan dengan strategi
bisnis yaitu model bisnis merupakan gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan
menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba. Setelah mengetahui model bussinessnya, peneliti akan mengalisis SWOT. Lalu melakukan strategi blue ocean.
Berikut 9 elemen bussiness model canvas, yaitu:
1. Customer Segment, yaitu retailer perabotan dan pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus.
2. Value proposition, yaitu pemberian kualitas yang baik. Pelanggan dapat memesan sesuai keinginan.
3. Channels, yaitu saluran pengiriman, pembayaran, dan komunikasi.
4. Customer relationship, yaitu membangun hubungan dengan pelanggan, seperti hubungan sebagai mitra
kerja untuk retailer dan hubungan berkelanjutan untuk pelanggan yang memesan produk khusus.
5. Revenue streams, yaitu arus pendapatan.
6. Key resource, yaitu sumber daya yang didapatkan.
7. Key activities, yaitu aktivitas perusahaan seperti produksi dan penjualan.
8. Key partnership, yaitu mitra usaha seperti pemasok bahan baku.
9. Cost structure, yaitu upaya menjaga kualitas dari produk.
Dari penelitian tersebut, pada perusahaan x masih ada kekurangan yaitu pada elemen customer segments dan key activities berupa salesman. Dimana hal ini berguna untuk mempromosikan produk, sehingga mendapatkan pelanggan yang banyak. Dan pada elemen channels, ada baiknya perusahaan tersebut melakukan pemasaran ke website, media sosial dan media teknologi lainnya. Untuk semua elemen dan analisis SWOT perusahaan tersebut sudah cukup baik.
Pada jurnal ke 2, yaitu "ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA INDUSTRI ANIMASI MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS YANG TERBATASI BIAYA"
pada jurnal tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang diteliti tersebut mempunyai proses yang ramping, krna hanya mempunyai 2 lini bisnis yang dijalankan. Namun, karena ini termasuk make to order ketika ada orderan baru, orderan tersebut belum bisa diterima jika orderan lama belum selesai. Berdasarkan analisis SWOT jika pengembangan business model canvas yang terbatasi biaya ini bisa saja terlaksanakan. Karena melihat dari keseluruhan komponen analisis biaya tersebut dapat membatasi biaya yang baru terbentuk. Oleh karena itu, pengembangan dari bisnis ini dapat berupa 5 lini, yaitu sekolah animasi, pelatihan animasi untuk umum, workshop, pengembangan IP disertai produksi merchandise, dab proyek pembuatan animasi. Dan kedepan pun prospek nya akan berjalan cukup besar.
Pada jurnal ketiga, yaitu tentang "BUSINESS MODEL CANVAS
PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT"
Pada jurnal tersebut menjelaskan bahwa penelitian yang dihasilkan 2, yaitu alternatif prototype model bisnis dirancang berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT. Berdasarkan hasil pemetaan SWOT dapat dirumuskan alternatif
strategi dari kombinasi kondisi lingkungan internal dan eksternal
perusahaan, yaitu:
1. Strategi S-O
a. Peningkatan efisiensi dan kualitas pelaksanaan akitvitas produksi, seperti menggunakan perlatan baru.
b. Menaikkan tingkat loyalitas pelanggan.
c. Meningkatkan arus pendapatan dengan menciptakan sumber pendapatan baru.
2. Strategi W-O
a. Inovasi pada
bentuk kemasan yang lebih menarik dan penambahan perisa buah-buahan
kedalam produk jus rumput laut.
b. Mengurangi dampak kesan produk minuman menyehatkan yang kurang tercitrakan.
c. Meningkatkan kinerja manajerial.
3. Strategi S-T, yaitu dengan menaikkan tingkat loyalitas
pelanggan terhadap produk perusahaan.
4. Strategi W-T, yaitu dengan tidak merekrut tenaga kerja yang
memiliki kemampuan spesifik di bidang
tertentu untuk menghindari ancaman
peningkatan biaya.
Dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis, yaitu Prototype alternatif model bisnis I yang alternatif strateginya W-O. Sedangkan, prototype alternatif model bisnis II fokus alternatif strateginya S-O.
Sekian, terima kasih bu.
NPM : 2113053174
Izin memberikan analisis terkait jurnal-jurnal tersebut bu.
JURNAL I
“MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS”
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan (Rappa dalam Tim PPM Manajemen, 2012). Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2010).
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), business model canvas terbagi menjadi sembilan elemen yang terdiri dari elemenelemen yaitu customer segments (segmen pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (jaringan), customer relationships (hubungan pelanggan), revenue streams (arus pendapatan), key resources (sumber daya kunci), key activities (aktivitas kunci), key partnerships (mitra kunci), dan cost structure (struktur biaya). Setelah mengetahui model bisnis perusahaan, masing-masing elemen dianalisis menggunakan analisis SWOT pada tiap elemen business model canvas. Kemudian, setelah itu dilakukan strategi blue ocean menggunakan kerangka kerja empat langkah pada sembilan elemen business model canvas. Pada jurnal tersebut terdapat penelitian yang bertujuan mendeskripsikan dan mengevaluasi model bisnis yang dijalankan oleh perusahaan X saat ini dan mendesain model bisnis masa depan bagi perusahaan X menggunakan business model canvas.
JURNAL II
“ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PADA INDUSTRI ANIMASI MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS YANG TERBATASI BIAYA”
Pengembangan bussines model canvas yang terbatasi biaya dalam perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hasil tersebut mengacu pada keseluruhan komponen analisis biaya yang membatasi setiap elemen pada business model canvas baru yang terbentuk, dimana keseluruhan komponen analisis biaya yang tertera menyatakan rancangan ini layak untuk dijalankan. Modifikasi pada business model canvas dilakukan untuk memperoleh bisnis model yang optimal. Di dalam penelitian tersebut terdapat hasil berupa penjelasan model bisnis yang terstruktur dalam bentuk Business Model Canvas (BMC) serta analisis biaya dengan beberapa alat ukur. Adapun prospek kedepan terhadap bisnis ini masih cukup besar untuk dikembangkan karena berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan menunjukkan bahwa bisnis ini masih banyak peluang jika dimanfaatkan dengan baik.
JURNAL III
“BUSINESS MODEL CANVAS PERUSAHAAN PENGOLAH RUMPUT LAUT”
Berdasarkan uraian tersebut terkait kondisi industri pengolahan rumput laut dalam negeri selain memiliki potensi pengembangan usaha pengolahan rumput laut, perusahaan juga akan menghadapi tantangan persaingan usaha dengan pelaku usaha olahan rumput laut lain di dalam negeri untuk memasarkan produknya. Perusahaan mengandalkan produk minuman olahan rumput laut yaitu jus dan konsentrat rumput laut dalam menjalankan usahanya, sehingga fokus aktivitas bisnis perusahaan bertumpu pada produk minuman olahan rumput laut. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk menghadapi kondisi tersebut. Dalam menghadapi kondisi tersebut perusahaan perlu mengetahui model bisnis yang dijalankan perusahaan saat ini. Pemetaan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan blok elemen di dalamnya yang meliputi customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure. Dengan hasil evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan dengan metode analisis SWOT, didapatkan beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi S-O fokus pada peluang penambahan value proposition perusahaan, memperkuat customer relationship, dan membuka peluang partnership. Alternatif strategi W-O fokus pada pengklasifikasian ulang dalam customer segment, penciptaaan value proposition baru yang sesuai dengan segmen pelanggan baru, dan mengeksploitasi peluang pada channel baru. Alternatif strategi S-T fokus pada peningkatan customer relationship untuk meingkatkan loyalitas pelanggan dalam mengatasi ancaman produk sejenis dari potensial pesaing. Alternatif strategi W-T fokus pada menghindari peningkatan cost structure dengan tidak melakukan penambahan pada sumberdaya manusia (tenaga kerja) yang memiliki kemampuan spesifik, karena upah sumberdaya manusia (tenaga kerja) spesialis yang tinggi. Berdasarkan alternatif strategi dari hasil analisis SWOT, dihasilkan 2 prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Prototype alternatif model bisnis pertama fokus pada alternatif strategi W-O. Sedangkan prototype alternatif model bisnis kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Terima kasih bu.
Kelas : 3E PGSD
NPM : 2113053252
Jurnal 1
Pada elemen value proposition, peluang bagi perusahaan dalam mengintegrasikan produk dan jasa lebih besar. Pada elemen channels, dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan promosi di media, dan website. Pada elemen key activities menunjukkan perusahaan dapat meningkatkan kekuatan dan menambahkan peluang sehingga semakin meningkat. Kemudian pada elemen key partnership, menunjukkan hubungan dengan pemasok sudah berjalan dengan baik. Sementara itu pada elemen cost structure, strength berada pada tingkat tertinggi. Beberapa hal yang ditambahkan pada model bisnis masa depan adalah menambahkan salesman pada customer segment agar peluang memperoleh pelanggan baru lebih besar dan juga menyasar segmen pelanggan baru. Hal yang ditingkatkan pada value proposition adalah pemberian garansi tertulis dan brand awareness. Pada elemen channels juga ditambahkan pembuatan website agar produk perusahaan lebih dikenal.Kemudian juga menambahkan arus pendapatan perusahaan sehingga tidak hanya bergantung pada penjualan produk saja. Pada elemen key activities dilakukan penambahan aktivitas pemasaran.
Jurnal 2
Pengembangan Model Bisnis Pada Industri Animasi Menggunakan Business Model Canvasyang Terbatasi Biaya). Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam memetakan dan mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Adapun metode yang digunakan adalah business model canvas yang dipadu dengan analisis SWOT serta dimodifikasi menggunakan perhitungan analisis biaya yaitu Net Present Value , Benefit / Cost Ratio , Internal Rate of Return , Profitability Index , Payback Period dan Break Even Point .Terdapat 5 lini bisnis baru yang dikembangkan dalam penelitian ini, yaitu sekolah animasi yang menjadi fokus utama perusahaan, pelatihan animasi untuk umum dan workshop animasi untuk anak-anak, pengembangan IP disertai produksi merchandise, dan proyek animasi.
Jurnal 3
Penambahan value propositions yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk segmen pelanggan dari luar Kota Depok mayoritas pelanggan membeli produk ini untuk dijual kembali kepada konsumen akhir, namun ada juga segmen pelanggan di dalam Kota Depok yang membeli produk untuk dijual kembali . Sebagaimana yang diketahui bahwa rumput laut mengandung sejumlah besar polisakarida. Diantaranya melalui saluran pemasaran langsung atau yang dikenal dengan direct selling, melalui saluran ini perusahaan menjual langsung produk jus dan konsentrat rumput laut kepada konsumen akhir. Dan saluran terakhir adalah dengan saluran pemasaran daring , melalui saluran ini perusahan dapat menjual produknya kepada konsumen akhir maupun mensuplai produk kepada distributor dengan jaringan internet yang dalam hal ini dengan bantuan media sosial. Revenue Streams Blok elemen ini mencakup segala sumber pemasukan yang didapatkan oleh Winner Perkasa Indonesia Unggul dalam kegiatan bisnisnya. Key Activities Aktivitas kunci yang dilakukan Winner Perkasa Indonesia Unggul terbagi menjadi dua, yaitu aktivitas produksi dan pemasaran. Aktivitas produksi adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan dalam proses memproduksi produk jus dan konsentrat rumput laut di Winner Perkasa Indonesia Unggul, mulai dari persiapan bahan baku yang meliputi penyortiran kualitas bahan baku yang dipakai hingga ke proses produksi dan pengemasan produk. Sumberdaya Intelektual, meliputi merek dagang, pengetahuan dan keterampilan yang dilindungi, paten dan hak cipta. Sumberdaya Manusia, meliputi karyawan yang bekerja di perusahaan. Jenis kemitraan yang dibentuk adalah hubungan pembeli-pemasok, serta kerjasama dengan beberapa pengusaha toko oleh-oleh sebagai distributor. Cost Structure Biaya yang ditanggung oleh perusahaan dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Peningkatan efisiensi dan kualitas pelaksanaan akitvitas produksi dengan penggunaan peralatan yang baru dengan kapasitas yang lebih besar, peralatan baru tersebut bisa didapatkan dari peluang kerjasama dengan instansi pemerintahan terkait seperti Dinas UKM dan Pemkot Depok. Menaikkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan dengan mengoptimalkan peluang layanan personalisasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Meningkatkan arus pendapatan yang terdiversifikasi dengan menciptakan sumber pendapatan baru dari penjualan produk olahan rumput laut yang belum dikomersialisasi. Melakukan peluang inovasi pada bentuk kemasan yang lebih menarik dan penambahan perisa buah-buahan kedalam produk jus rumput laut untuk mengatasi masalah belum tercapainya target segmentasi pasar untuk anak- anak pada porduk tersebut. Mengurangi dampak kesan produk minuman menyehatkan yang kurang tercitrakan dengan baik melalui peluang pengembangan website yang representatif, sehingga dapat membantu mempromosikan dan mensosialisasikan manfaat produk tersebut. Meningkatkan kinerja manajerial perusahaan yang belum berjalan dengan optimal, melalui peluang perekrutan karyawan baru yang terampil, jujur dan loyal untuk memecah fokus kegiatan manajerial yang terpusat pada CEO sekaligus owner perusahaan. Strategi S-T Menaikkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan untuk meminimalisir ancaman produk substitusi sejenis yang ada di pasar. Strategi W-T Tidak merekrut tenaga kerja yang memiliki kemampuan spesifik di bidang tertentu untuk menghindari ancaman peningkatan biaya, karena biaya upah karyawan spesialis yang tinggi. Berdasarkan alternatif-alternatif strategi tersebut, maka dapat dimanfaatkan untuk mendesain prototype alternatif model bisnis baru yang dapat diterapkan oleh perusahaan di masa yang akan datang. Berikut ini adalah penjabaran prototype alternatif model bisnis yang dapat diterapakan oleh perusahaan. Value proposition yang ditawarkan oleh perusahaan untuk segmen pelanggan tersebut adalah inovasi bentuk kemasan yang lebih menarik dan penambahan perisa buah-buahan kedalam produk jus rumput laut. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan citra produk minuman sehat dari rumput laut dengan cara pengembangan website yang representatif, sehingga dapat membantu mempromosikan dan mensosialisasikan kepada calon pelanggan akan manfaat produk tersebut. Dalam menciptakan value tersebut, perusahaan juga perlu melakukan aktivitas riset untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang diinginkan. Selain itu, perusahaan juga harus menambah tenaga kerja ahli dalam bidang IT untuk mengurus pengembangan channel baru berupa website yang representatif. Dengan adanya kegiatan pengembangan website yang representatif, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan berupa biaya maintenance website dan biaya tenaga kerja di bidang IT. Selain penambahan biaya, dengan adanya pengklasifikasian dalam segmentasi pelanggan dan proposisi nilai yang baru, maka perusahaan berpotensi untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan produk jus rumput laut yang sudah diupgrade khusus untuk segmen pelanggan anak-anak. Penambahan value proposition yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan berupa layanan personalisasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan, dan produk olahan rumput laut yang belum dikomersialisasi secara masal oleh perusahaan, yaitu produk jelly dan sabun rumput laut. Dalam upaya peningkatan kualitas dan efisiensi aktivitas produksi, diperlukan peralatan yang baru dengan kapasitas yang lebih besar. Dengan adanya pengoptimalan value layanan personalisasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dapat meningkatkan kinerja customer relationship dalam bentuk kenaikan tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan. Selain dituntut mengeluarkan biaya tambahan, dengan penambahan value ini perusahaan berpotensi menciptakan sumber arus pendapatan baru dan memiliki arus pendapatan yang terdiversifikasi.
Nama: Aminata Zuhriyah
NPM: 2113053067
Izin memberikan analisis terkait jurnal yang telah diberikan.
Analisis jurnal 1
Model Bisnis Pada Perusahaan X Menggunakan Business Model Canvas
Seperti yang telah dijelaskan pada jurnal yang telah diberikan maka, business model canvas saat ini yaitu customer segment, value proposition, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, cost structure. Yang kemudian model bisnis canva ini di analisis menggunakan modal analisis SWOT. Lalu kita bisa menerapkan strategi blue ocean dimana ada empat langkah pada strategi ini yaitu:
1. Hapuskan, yaitu ketergantungan pada satu arus pendapatan yang berisiko untuk membuat perusahaan kolaps.
2. Tingkatan, peningkatan ini dilakukan dengan segmentasi pelanggan yang lebih baik dan pemakaian tenaga salesmen agar dapat memperoleh pelanggan baru.
3. Kurangi, hal-hal yang dikurangi adalah kemungkinan adanya aktivitas ditiru oleh perusahaan lain.
4. Ciptakan, adanya pelanggan baru yaitu proyek pemerintah, misalkan pada Pulau Sulawesi, Sumatera, Bali, Lombok, Kalimantan, dan ekspor ke luar negeri.
Dan business model canvas pada masa depan merupakan model yang dibuat berdasarkan analisis SWOT dan evaluasinya menggunakan kerangka kerja empat langkah yang tergabung dalam blue ocean. Intinya perusahaan mensegmentasi pasar berdasarkan jumlah pembelian dan permintaan pelanggan. Perusahaan harus dianalisis dan dievaluasi, disebutkan bahwa dengan menggunakan analisis SWOT dan blue ocean, maka semua akan berjalan dengan baik.
Setelah itu terkait dengan bisnis masa depan yang merupakan model bisnis yang diterapkan pada saat ini dan dari perkembangannya sehingga menjadi bisnis masa depan. Dan beberaoa hal yang ditambahkan pada model ini yaitu terkait dengan salesman.
Analisis jurnal 2
Analisis pengembangan model bisnis pada industri animasi menggunakan business model canvas yang terbatasi biaya.
Business model canvas awal pada proses ini dapat diketahui mengenai penjabaran proses bisnis perusahaan animasi kasat mata dalam bentuk Business Model Canvas. Mengidentifikasi model ini agar mengetahui seluk beluk proses dari bisnis beserta elemen-elemen yang mendukung yang sesuai dengan konsep business model canvas.
Kemudian di evaluasi menggunakan analisis SWOT, jadi sembilan elemen-elemen tersebut harus dianalisis menggunakan analisis ini. Tujuannya untuk memaksimalkan bisnis yang dijalani. Dimana SWOT ini terdiri dari Strength kekuatan, peluang yaitu opportunity, serta secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan atau weakness dan ancaman atau threat. Jadi antara elemen-elemen sembilan yaitu customer segments, value propositionpropositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, dan cost structure harus dianalisis menggunakan analisis SWOT ini.
Kemudian pengembangannya dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa akan memaksimalkan di industri animasi dengan memasuki beberapa bisnis baru. Didalamnya juga disebutkan bahwa akan mendirikan sekolah baru animasi yang mencetak para animator yang handal yang jika nanti lulus sudah siap bekerja baik didalam maupun diluar negeri. Kemudian sekolah animasi ini akan terus dikembangkan sehingga akan banyak animator nantinya. Animasi akan dikembangkan dengan memasuki sekolah dini sampai sekolah menengah. Tujuannya sangat sederhana yaitu mengenalkan animasi ke anak-anak. Dan tentunya sekarang ini zaman semakin canggih animasi sudah dijadikan kursus. Perusahaan juga akan menyelenggarakan sosialisasi animasi untuk masyarakat umum sehingga metode-metode ini dapat dipahami.
Setelah itu terkait dengan analisis biaya dimana perhitungan anakisis biaya sebagai berikut. Yang pertama net present Value atau NPV dimana pada jurnal disebutkan menghasilkan nilai positif. Setelah itu benefit atau cost ratio atau BCR, analisis data yang secara keseluruhan hampir sama dengan analisis biaya sebelumya. Kemudian provitability index atau PI yaitu merupakan perhitungan index perbandingan antara total net cash flow atau arus pemasukan bersih, selama umur ekonomis dari proyek yang sudah mempertimbangkan time value of money dengan total biaya investasi awal. Selanjutnya internal rate of return atau IRR pada perhitungan alat analisis yang digunakan adalah untuk menghitung persentase atau rate seberapa besar nilai investasi menghasilkan keuntungan bersih kemudian payback period atau PP, merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk dikeluarkan akan kembali. Dan yang terakhir break event point atau BEP merupakan sebuah alat analisis yang terakhir dari analisis biaya yaitu tujuannya hampir sama dengan analisis sebelumnya yaitu ppayback period.
Analisis jurnal 3
Business model canvas perusahaan pengolah rumput laut.
Mengapa rumput laut karena isu pemerintah yang sudah melarang rumput laut di ekspor yang mentahnya. Jadi dengan isu ini maka rumput laut mentah tersebut dapat menjadi peluang bagi industri pengelolaan rumput laut dan menyerap produksi rumput laut kering di Indonesia.
Pada penelitian yang disebutkan dalam jurnal menghasilkan dua alternatif model bisnis yang bisa ditetapkan bagi perusahaan. Yang pertama model alternatif prototype dimana analisis ini menggunakan analisis SWOT.
Setelah dilaksanakan sebuah pemetaan dari model ini, maka berarti sembilan elemen sudah di analisis menggunakan analisis SWOT. Lalu kesembilan elemen tersebut dikelompokkan menjadi empat isu strategis, yaitu proposisi nilai, struktur biaya, insfrastruktur, dan hubungan pelanggan.
Alternatif strategi dari kombinasinya yaitu, yang pertama strategi S-O, peningkatan efisiensi dan kualitas pelaksanaan aktivitas produksi dengan menggunakan peralatan baru dengan kapasitas yang besar dan lainnya, menaikkan tingkat loyalitas pelanggan pada produk, meningkatkan arus pendapatan dengan penciptaan sumber pendapatan baru bagi perusahaan.
Yang kedua strategi W-O dengan melakukan peluang inovasi pada bentuk kemasan yang lebih menarik, mengurangi dampak kesan produk yang menyehatkan yang kurang terkenal. Dan meningkatkan kinerja manajeriak perusahaan yang belum berjalan secara optimal.
Ketiga adalah strategi S-T dengan menaikkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan. Dan yang terakhir strategi W-T yaitu tidak merekrut tenaga kerja yang memiliki kemampuan spesifik bidang tersebut.
Terimakasih.
Wassalaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Npm: 2113053183
Irhan izin memberikan analisis bu.
Analisis Jurnal 1
Analisis SWOT yang di padukan ke dalam busines model canvas adalah busines model canvas masa depan, dengan menerapkan 4 kerangka kerja blue ocean mengenai 9 elemen busines canvas yang ada. Yang artinya model busines canvas masa depan adalah update dari busines model canvas versi lama.
Pada model bisnis saat ini Model bisnis saat ini pada perusahaan menunjukkan berbagai perubahan yang sangat signifikan seperti pemasaran yang mulai melalui online, dan target pemasaran yang semakin luas, penghematan biaya produksi dan sebagainya. Secara lebih perinci berikut elemen customer dan key activities yang baru, yaitu perusahaan sudah menggunakan salesman, sehingga jangkauan untuk menarik pelanggan baru kecil, serta perusahaan menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan pemasoknya, kualitas produk juga di tingkatkan agar pelanggan merasa puas, pendistribusian di efektifkan dengan memperbanyak armada pengiriman, layanan konsumen di tingkatkan melalui layanan email dan telepon 12 - 24 jam dan untuk aktivitas usaha meliputi produksi dan penjualan.
Sumber daya yang di gunakan adalah uang, mesin, bahan baku, Sumber daya manusia, dan untuk pendapatan bersumber dari pendapatan penjualan produk, terakhir mengenai pengeluaran meliputi biaya operasional misalnya, biaya mesin, bahan-bahan, perawatan peralatan, gaji dan listrik.
Analisis Jurnal 2
Dalam perusahaan animasi, target pacarnya adalah anak-anak dan orang dewasa, yang artinya mereka memproduksi jasa hiburan media visual, dalam konteks ini Bussines Model Canvas pada perusahaan ini harus memaksimalkan peluang dengan sebaik-baiknya dengan melihat peluang promosi dan penayangan yang meliputi media online streaming dan media televisi sehingga produk animasi tersebut dapat di ketahui oleh banyak penikmat tonton animasi, model bisnis canvas ini telah di riset melalui analisis SWOT, sehingga telah terbukti bahwa perusahaan ini memiliki peluang keuntungan yang baik.
Analisis jurnal 3
customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure adalah sembilan pilar elemen yang terdapat dalam Busines Model Canva yang telah melalui riset analisis SWOT yang menghasilkan dua alternatif Model bisnis keduanya dapat mempengaruhi pengembangan perusahaan di masa depan.
Kedua alternatif tersebut, ialah Model Busines yang terfokus alternatif strategi W-O sebagai model alternatif yang pertama sedangkan yang kedua adalah model alternatif bisnis yang terpokus pada strategi S-O.
Sekian terima kasih.
NPM : 2113053255
Izin memberikan analisis materi 1, 2, dan 3 Bu
Analisis Materi 1
Yang berjudul "Model Bisnis Pada Perusahaan X Menggunakan Business Model Canvas"
Perusahaan harus cermat dalam menjalankan aktivitas bisnis serta memilih model bisnis yang tepat agar dapat terus bertahan dan mengalami pertumbuhan.
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan.
Business model canvas perusahaan saat ini dilihat dari 9 elemen, yaitu :
1. Customer Segment
2. Value Proposition
3. Channels
4. Customer Relationships
5. Revenue Streams
6. Key Resources
7. Key Activities
8. Key Partnerships
9. Cost Structure
Business model canvas masa depan merupakan pembaruan dari business model canvas saat ini. Pada elemen customer segment, perusahaan mensegmentasi pelanggan berdasarkan jumlah pembelian, dan permintaan pelanggan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat lebih fokus melayani pelanggan berdasarkan kriteria pelanggan tersebut sehingga pelanggan merasa lebih puas.
Analisis Materi 2
Yang berjudul "Analisis Pengembangan Model Bisnis Pada Industri Animasi Menggunakan Business Model Canvas Yang Terbatasi Biaya"
Metode Business Model Canvas mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya mencakup analisis strategi secara internal maupun eksternal perusahaan.
Business model canvas juga digunakan sebagai alat untuk memberikan usulan dalam merancang model bisnis.
Yang pertama dilakukan oleh perusahaan yakni menerapkan business model canvas awal, kemudian melakukan evaluasi dengan menggunakan analisis SWOT, setelah dianalisis perusahaan melakukan pengembangan business model canvas baru.
Pengembangan business model canvas yang terbatasi oleh biaya pada perusahaan animasi kasat mata dengan pendekatan analisis SWOT dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
Analisis Materi 3
Yang berjudul "Business Model Canvas Perusahaan Pengolah Rumput Laut"
Sebagai negara kepulauan dengan panjang pantai yang mencapai 95.000 km, Indonesia memiliki sumberdaya komoditi laut dan perikanan yang sangat besar, serta berpeluang dan berpotensi untuk dikembangkan.
Salah satu komoditas unggulan sektor budidaya laut adalah rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu komoditi strategis unggulan Indonesia yang sering diekspor ke beberapa negara seperti Jepang dan Filipina yang menggantungkan pasokan rumput lautnya pada Indonesia.
Perusahaan pengolah rumput laut menggunakan pemetaan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas yang dilakukan pada kesembilan blok elemen di dalamnya yang meliputi customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key activitiy, key resource, key partnership, dan cost structure.
Sekian, terimakasih
NPM : 2113053185
Izin memberikan analisis bu,
1. Materi 1
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengevaluasi model bisnis yang dijalankan oleh perusahaan X saat ini dan mendesain model bisnis masa depan bagi perusahaan X menggunakan business model canvas. Subjek penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dengan perusahaan. Subjek penelitian disini terbagi dalam pihak eksternal perusahaan (pemasok, retailer, pelanggan yang melakukan pemesanan produk khusus) dan pihak internal perusahaan (pemilik, bagian keuangan, serta bagian administrasi dan penjualan). Objek penelitian ini adalah model bisnis perusahaan X saat ini yang akan dievaluasi dan dibuat rancangan model bisnis baru dengan menggunakan pendekatan sembilan elemen business model canvas berupa customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure.
2. Materi 2
Model canvas ini menggunakan analisis SWOT sebagai analisis biaya terhadap kelengkapan bisnis. Sembilan elemen yang harus ada dalam bisnis model canvas, adalah:
1. Customer segments
2. Value proposition
3. Channel
4. Revenue stream
5. Key resource
6. Customer relationship
7. Key activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure
3. Materi 3
Hasil evaluasi dari model bisnis yang dijalankan menggunakan analisis SWOT didapatkan beberapa analisis strategi, yaitu :
1. Alternatif strategi S-O
2. Alternatif Strategi W-O
3. Alternatif strategi S-T
4. Alternatif strategi W-T
Dari analisis tersebut didapatkan 2 prototype alternatif model bisnis yang digunakan perusahaan, yang pertama fokus pada Alternatif strategi W-O dan yang kedua fokus pada alternatif strategi S-O.
Sekian Terimakasih.