Nama: Raena Ika Fitri
NPM: 2113054036
1. Olah data pada uji parametrik memiliki beberapa persyaratan, sebutkan?
Syarat menggunakan statistik parametrik apabila kita dapat mengetahui sebaran populasi yang kita amati telah memenuhi distribusi normal. Penerapan penggunaan statistik parametrik biasanya diaplikasikan pada metode uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dan lain-lain. Statistik parametrik merupakan pengolahan data statistik yang dianjurkan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan banyak kelebihan dari segi output yang dihasilkan, namun persyaratan pengujian yang juga terbilang rumit. Salah satu persyaratan pengujian dalam pengolahan data statistik adalah ukuran sampel.
Ukuran sampel yang biasanya menjadi perdebatan bahwa dengan menggunakan statistik parametrik harus memiliki sampel dalam jumlah yang besar. Berdasarkan temuan dari Statmat.id, pernyataan ini belum tentu benar. Ukuran besar kecilnya sampel sangat relatif. Hal ini diindikasikan bahwa besar kecilnya sampel tidak serta-merta menjadi patokan apakah kita menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Banyak literatur yang mengatakan bahwa ukuran sampel yang dikatakan besar lebih besar dari 40, ada juga yang berpendapat bahwa sampel dikatakan besar jika lebih besar atau sama dengan 30. Hal ini mengasumsikan bahwa sampel besar atau kecil dibatasi 30 keatas dikategorikan "besar" dan jika 29 kebawah berarti digolongkan sebagai sampel "kecil". Asumsi diatas berdasarkan central theorem limit (teorema limit terpusat).
2. Jika uji prasyarat tidak terpenuhi apa yang harus peneliti lakukan?
Mereka yang belum menguji persyaratan dengan baik dan benar diperkirakan tidak akan dapat menguji hipotesis dengan baik dan benar. Asumsi yang demikian inilah yang dirasa perlu diadakan penelitian untuk membuktikan kenyataan itu. Pengujian persyaratan yang dimaksud dapat dipahami dan diterapkan jika mereka juga paham benar komponen-komponen yang terdapat di dalamnya, yaitu simbol-simbol dan formulasi-formulasi pada setiap uji persyaratan. Jika tidak, mereka tidak akan dapat menerapkan uji persyaratan. Fakta empirik membuktikan, apakah mereka yang paham dalam menerapkan uji persyaratan analisis statistik.
3. Apa skala data yang dapat digunakan dalam jenis penelitian ini?
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
1. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya. Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu. Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.
Agar lebih paham, berikut ini ciri-ciri dari skala nominal : 1. Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja). 2. Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).
2. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat. Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya, Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : 1. Kategori data saling memisah. 2. Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya. 3. Kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
3. Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal.
Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang. Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval : 1. Kategori data memiliki sifat saling memisah. Kategori data memiliki aturan yang logis. 2. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya. 3. Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori. 4. Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut).
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidakada.