Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 124

Video tidak dapat diupload, maka silahkan Video yang anda Buat diupload ke youtube, kemudian linknya ada kumpulkan pada forum pengumpulan tugas. Terimakasih.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

usnida khoiru amalia 2268011001 གིས-
Usnida Khoiru Amalia
2268011001
Analisis Jurnal

Jurnal Filsafat Indonesia
Vol. 2 No.2 2019
Judul: Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Daftar Pustaka:
Arifin, H.M. 1993. Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teori dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bina Aksara. Darmodiharjo, Darji. 1996, Pokok-pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jumali, dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Kaelan. 2005. Filsafat Pancasila sebagai Filasfat Bangsa Negara Indonesia. Makalah pada Kursus Calon Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta. Noor Syam, Moh. 1986. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional. Poespowardoyo, Soeryanto. 1989. Filsafat Pancasila. Jakarta: Gramedia. Rapar, J.H. 1988. Filsafat Politik Aristoteles. Jakarta: Rajawali. Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Andi

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang Pendidikan. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara IndonesiaPendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normative. Tujuan Pendidikan karakter adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. u, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Alif Zahran གིས-
Muhammad Alif Zahran
2218011083

Analisis jurnal

Jurnal filsafat pendidikan pancasila di indonesia menuju bangsa berkarakter

Pancasila adalah sebuah pedoman/ideologi bangsa indonesia yang sudah menjadi dasar dari pandangan hidup rakyat diindonesia, Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. sila sila dalam pancasila juga mengandung makna filsafat yang memiliki manfaat bagi hidup rakyat bangsa indonesia. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter sudah seharusnya diambil dari isi yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak baik, bisa hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Haekal Rabbani གིས-
Muhammad Haekal Rabbani
2218011111
Analisis Jurnal

Judul: FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Penulis:Yoga Putra Semadi
Isi:
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan
secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan
ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau
dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila
dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang
merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Kinanti Sih Purboriri གིས-
Nama: kinanti sih purboriri
NPM: 2218011079
TUGAS ANALISIS JURNAL

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Hubungan antara filsafat dan pancasila ialah pandangan hidup yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Pancasila adalah falsafah
yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan:
1. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
2. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk.
4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. 2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan
secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan
ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Sindika Amertavia གིས-
NAMA : Sindika Amertavia
NPM : 2218011005
Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

B. Isi
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Dan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

REGGINA ANNISA FITRI 2218011057 གིས-
Nama : reggina annisa Fitri
Npm : 2218011057
TUGAS ANALISIS JURNAL
Pancasila ialah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya. Hubungan antara filsafat dan pancasila yaitu pandangan hidup yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Pancasila ialah falsafah
yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila yaitu materialis , formalis ,efisiensi dan formalis.
teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan:
1. Empirisme, yaitu bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
2. Nativisme, mengenai teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, yaitu dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk.
4. Konvergensi, yaitu dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk.
Pancasila ialah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakt seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nayla Nasywa Rachmadi གིས-
Nama: Nayla Nasywa Rachmadi
NPM: 2218011135
Analisis Jurnal
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu:
(1) tentang sumber pengetahuan manusia;
(2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan
(3) tentang watak pengetahuan manusia.
sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut: Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, dan Kausa Finalis.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong;
5. Keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya

Secara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya; b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya; c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut : Empirisme, Nativisme, Naturalisme, dan Konvergensi.
Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius. Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

M. Frans Surya Pradana གིས-
Nama : M. Frans Surya Pradana
NPM : 2218011063

Analisis Jurnal

1. Pendahuluan
Pancasila merupakan suatu idiologi yang memiliki 5 nilai dasar yang merupakan jati diri bangsa Indonesia dan berisi tentang pandangan hidup rakyat Indonesia. Pancasila sebagai filsafat sudah terdengar tak lepas dari peran Ir. Soekarno dengan nama philosofiche grounfslag yang menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup. Salah satu dalam penerapan dan penanaman dari dasar-dasar filsafat tersebut terdapat dalam system Pendidikan. Hal ini juga terdapat dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
2. Metode

Cara penulis menulis artikel ini menggunakan metode study kepustakaan yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter. Dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang akurat

3. Hasil dan Pembahasan

Pancasila merupakan suatu filsafat negara yang lahir sebagai cita-cita Bersama dari seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai filsafat memiliki (1) dasar ontlogis, (2) epitemologis dan aksiologis.

Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila
Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kausa Materialis
2. Kausa Formalis
3. Kausa Efisiensi
4. Kausa Finalis
Untuk inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia : Filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-ilai yang terdapat dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic

Pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi
Filsafat Pendidikan Pancasila mengimplementasikan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral
2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia
ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

ida laila གིས-
Nama: Ida Laila
NPM:2218011037
Analisis Jurnal:
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

B. Isi
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

3. Hasil dan Pembahasan
Pancasila merupakan suatu filsafat negara yang lahir sebagai cita-cita Bersama dari seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai filsafat memiliki (1) dasar ontlogis, (2) epitemologis dan aksiologis.
Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila
Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kausa Materialis
2. Kausa Formalis
3. Kausa Efisiensi
4. Kausa Finalis
Untuk inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia : Filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-ilai yang terdapat dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic

Pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Riska Azzahra གིས-
Nama: Riska azzahra
Npm:2218011043
Tugas : Analisis jurnal
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan
nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara .Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual
sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Azzahra Ahnia Rizki གིས-
Nama Azzahra Ahnia Rizki
NPM 2218011153
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philei yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006).
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara
ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan dicerminkan dari identitas Pancasila. Lalu, Pancasila juga falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus mempelajari Filsafat Pancasila karena Pendidikan Pancasila mempunyai ciri integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Maureen Angelica Sianturi གིས-
Nama: Maureen Angelica br. Sianturi
NPM: 2218011089

Manusia sejak awal diciptakan sebagai makhluk yang memiliki pembawaan baik. Dalam proses kehidupannya, manusia perlu untuk berada dalam lingkungan yang positif agar perkembangannya baik dan diperlukan pula kesadaran, kemauan, dan peranan aktif dari individu tersebut untuk menerima didikan. Pendidikan ditujukan agar manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi dengan adanya pertimbangan paham nativisme, kita dapat mengetahui bahwa pembawaan dan unsur intrinsik dalam tiap pribadi memiliki peranan yang besar dalam penyerapan pendidikan.

Pancasila merupakan sebuah filsafat. Hal ini berarti Pancasila yang lahir dari cita-cita bersama harus dijadikan acuan dalam berperilaku sehari-hari. Proses panjang dalam penyusunan nilai-nilai Pancasila tidak semata-mata disusun untuk dijadikan sebagai tulisan mengenai dasar negara saja. Jauh daripada itu, Pancasila merupakan hasil sublimasi dan kristalisasi sistem budaya bangsa dan agama. Hal ini mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan sesuai yang dinamis.

Secara ontologis, hakikat dasar Pancasila terletak pada aspek “manusia”nya. Hal ini menjelaskan bahwa seluruh nilai-nilai Pancasila ditujukan untuk memanusiakan manusia. Secara epistemologis, Pancasila memiliki hakikat sebagai sistem pengetahuan. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai sumber pengetahuan, dasar kebenaran pengetahuan manusia, hingga dasar watak pengetahuan manusia (Titus, 2007 dalam Kalean).

Adanya pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam menciptakan masyarakat yang berkarakter. Berkarakter berarti memiliki memiliki sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang sesuai dengan 5 nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila, sebagai sebuah sarana pendidikan, memiliki hakikat sebagai kegiatan yang melibatkan tenaga pendidik, para murid, sistem pembelajaran, dan evaluasi. Seluruh aspek tersebut bersama-sama akan memproses para murid untuk menjadi lebih baik dan mengasah pengetahuan, kemampuan, dan nilai memperkaya nilai kepribadiannya untuk dirinya sendiri, masyarakat, juga bangsa dan negara. Tidak hanya mengasah pengetahuan, tetapi Pancasila juga turut mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, memperkuat spiritualitas agama, meningkatkan pengendalian diri, dan menuntun kita untuk memiliki akhlak mulia yang dapat menuntun kita dalam berperilaku setiap harinya.

Terdapat beberapa ciri pendidikan Pancasila sebagai filsafat, yakni:
Pertama, integral kemanusiaan. Maksudnya adalah Pancasila mengakui manusia secara humanum, utuh, dan menempatkan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
Kedua, etis Pancasila. Maksudnya adalah Pancasila mengakui keberagaman manusia dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab.
Ketiga, religius. Poin ini menjelaskan bahwa aspek religius berkaitan erat dengan kehidupan tiap masyarakat. Pancasila mengakui Tuhan sebagai sosok yang Esa dan menerapkan kebebasan agama (bersumber pada martabat manusia dan tidak bersifat memaksa).

Sehingga, kesimpulannya adalah Pancasila merupakan sebuah filsafat yang menjadikannya dasar atau acuan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Sebagai filsafat pendidikan, Pancasila harus dijiwai, dijadikan pedoman, dan diimplementasikan. Pendidikan Pancasila ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter, dengan adanya pengalaman akan nilai-nilai Pancasila yang didasarkan pada cita-cita bersama bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nistita Abighail 2218011139 གིས-
Nama: Nistita Abighail
NPM : 2218011139

Analisis Jurnal

A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

B. Isi
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Dan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Fatihah Nur Alifa 2258011019 གིས-
Fatihah Nur Alifa
2258011019
PSPD 2022

Analisis Jurnal

Jurnal yang saya analisis memiliki judul "FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER". Sebelum masuk ke topik utama, penulis mengulas terlebih dahulu mengenai hakikat filsafat pancasila. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis
dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia yang merupakan subjek hukum
pokok dari Pancasila.
Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari
hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Selanjutnya, penulis menyebutkan prinsip-prinsip pancasila yang sebenernya memiliki esensi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Nilai Pancasila sepatutnya ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu
perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya
sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila
pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem
pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan
folosofi tertentu. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila digadang-gadang sebagai tuntutan
nasional. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat
erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan
pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di
Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan karakter
memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta
manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial,
memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pelaksanaannya, kita harus memahami terlebih dahulu nilai yang terkandung dalam Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan, dan memberi contoh perlakuan kepada orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Alissa Zahara Anggelika གིས-
Alissa Zahara Anggelika
2258011015
Analisis Jurnal

Judul: FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Penulis:Yoga Putra Semadi
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Tesalonika Julia Asher Simanjuntak གིས-

Nama: Tesalonika Julia Asher Simanjuntak

NPM: 2218011167


ANALISIS JURNAL

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Hubungan antara filsafat dan pancasila yaitu pandangan hidup yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari sehingga sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, meliputi:
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial. Sedangkan, filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia adalah filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. 

Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik

Teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu:
1. Empirisme, yaitu bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
2. Nativisme, yaitu teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, yaitu dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
4. Konvergensi, yaitu dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Jovan Widjaja གིས-
Nama : Jovan Widjaja
NPM : 2218011067

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang memiliki 5 dasar luhur yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan kelima dasar ini merupakan pembentuk ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila, Pancasila juga diambil dari pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun. Terbentukanya Pancasila tak lepas dari adanya pendidikan. Hal ini terdapat dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang ini dapat diartikan bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik.

Pancasila sebagai filsafat terdiri atas:
(1) dasar ontlogis
(2) epitemologis dan aksiologis.

Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat bagi menjadi, Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, Kausa Finalis.

Filsafat Pendidikan di Indonesia berasal dari nilai-nilai dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic

Pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu:
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi

Filsafat Pendidikan Pancasila mengimplementasikan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral
2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia

Kemudian ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, yakni :
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Evandra Pramana གིས-
Evandra Athallah Pramana
2218011107


Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), “Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.” Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.


Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Lulu Asfi Assifa གིས-
Nama : Lulu Asfi Assifa
NPM : 2218011075
ANALISIS JURNAL
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh “The Founding Fathers” kita. Jadi bangsa Indonesia merupakan Kausa Materialis-nya Pancasila.
PRINSIP PRINSIP FILSAFAT PANCASILA
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis
b. Kausa Formalis
c. Kausa Efisiensi
d. Kausa Finalis
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong;
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

NILAI NILAI PANCASILA
Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif.
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri.
Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanl yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan folosofi tertentu
FILSAFAT PANCASILA DALAM MEMBANGUN BANGSA BERKARAKTER
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Najwa Khoirunnisa_2218011085 གིས-
Nama :Najwa Khoirunnisa
NPM :2218011085
Analisis Jurnal

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benar benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara. Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.Berikut prinsip-prinsip Filsafat Pancasila : Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, Kausa Finalis, ke-Tuhanan, kemanusiaan,kesatuan,kerakyatan,keadilan.
Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter.Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Devya Aulia གིས-
Nama : Devya Aulia
NPM : 2218011055
Analisis Jurnal : FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Sedangkan filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila fungsi Pancasila dihubungkan dengan sistem pendidikan yang ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.

Jadi, Pancasila merupakan falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Shaeny Putri Amalia གིས-
Nama : Shaeny Putri Amalia
NPM : 2218011071

Analisis Jurnal

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat bagi menjadi, Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, Kausa Finalis.

Ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu. Untuk itu, satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan poin-poin di atas. Selain itu, pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Monique Shalshabil གིས-

Nama: Monique Shalshabil

NPM: 2218011061

ANALISIS JURNAL

Berdasarkan jurnal yang berjudul "Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter" bahwasanya Pancasila merupakan sebuah filsafat dalam acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa dalam usaha keilmuan yang terbangun dalam sistem filsafat yang kredibel. Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila memiliki dasar entologis yaitu upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila Pancasila, dasar epistemologis yaitu upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan, serta dasar aksiologis yaitu nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila. Terdapat dua pandangan yang dipertimbangkan untuk menentukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia yaitu pandangan tentang manusia Indonesia dan Pandangan mengenai pendidikan nasional. Pandangan filosofi dengan filsafat merupakan suatu keterpaduan karena saling berkaitan. Pendidiakn merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya dengan keyakinan, pandangan hidup, dan filosofi tertentu. 

Filsafat dalam pendidikan Pancasila mengimplementasikan ciri intergral kemanusiaan yakni mengakui manusia seutuhnya, Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia dengan menjungjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab, serta Pancasila mengakui keberadaan Tuhaan sebagai pencipta serta sumber dari segala keberadaan dan menghargai religius yang terjadi di dalam masyarakat sebagai suatu aspek yang bermakna.

Terdapat poin yang harus dilakukan pengajar dalam melaksanakan nilai pancasila yang diharapkan dapat mewujudkan pelaksaan pendidikan berkarakter sesuai dengan falsafalah pancasila diantaranya ialah harus memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan, dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Amti Miftakhur Rizki 2218011183 གིས-
AMTI MIFTAKHUR RIZKI
2218011183

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat tersebut dapat ditinjau melalui pendidikan, dimana pendidikan ini dapat dihubungkan dengan pancasila. Melalui penanaman karakter diharapakan dapat tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.

Dalam terciptanya suatu filsafah pendidikan yang sesuai dengan nilai pancasila,sangat diperlukan peran pendidik yang aktif dan terus mengembangkan diri. Selain itu pendidik juga harus sadar akan pentingnya pendidikan karakter.Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik

Jadi, pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Shaneisha Ophelya གིས-
Nama : Shaneisha Ophelya
NPM : 2218011065

pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang didalamnya mengandung 5 dasar yang isinya jati diri bangsa indonesia.
FILSAFAT PANCASILA HAKIKAT FILSAFAT PANCASILA
filsafat berasal dari kata ''philosophy'' yang secara epistimologis berasal dari philos atau philein yang artinya cinta dan shopia yang artinya hikmat atau kebijaksanaan. menurut Abdulgani pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita cita bersama) dari seluruh bangsa indonesia. menurut Notonagoro menyatakan bahwa filsafaat pancasila memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat dari pancasila. Notonagoro juga menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari pancasila.

PRINSIP PRINSIP FILSAFAT PANCASILA
1. kausa materialis
2. kausa formalis
3. kausa efisinesi
4. kausa finalis

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
- empirisme = hasil pendidikan dan perkembangan bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
- nativisme = hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir.
- naturalisme = semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik. aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya.
- konvergensi = hasil pendidikan bergantung dari pembawaan dan lingkungan.
pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari hari. karena itu, sistem pendidikan nasional indonesia wajar apabila dijiwai, disadari, dan mencerminkan identitas pancasila.

FILSAFAT PANCASILA DALAM MEMBANGUN BANGSA BERKARAKTER
filsafat pendidikan pancasila mengimplikasikan ciri ciri sebagai berikut.
- intergral kemanusiaan yang diajarkan oleh pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
- etis pancasila merupakan kualifikasi etis. pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berati menjunjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme.
- religus sila pertama pancasila menegaskan bahwa religus melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai nilai pancasila :
1. harus memahami nilai nilai pancasila
2. menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
3. memberikan contoh pelaksanaan nilai nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Adlia Faisa Priscilla གིས-
Nama : Adlia Faisa Priscilla
NPM : 2218011087

Judul: FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Ringkasan:
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila:
- Kausa Materialis (Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.)
- Kausa Formalis (Pancasila memenuhi syarat formal (kebenaran formal))
- Kausa Efisiensi (kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka)
- Kausa Finalis (tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka)

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia dilakukan melalui kegiatan pembelajaran. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Oleh karena itu, nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik. Filsafat Pancasila juga dapat diterapkan untuk pendidikan karakter untuk membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Oleh karena itu, dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, yaitu harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan., dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Simpulan:
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Oleh karena itu, Pancasila juga disebut filsafat karena merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Namira Az-Zahra Nursakinah གིས-
Namira Az-Zahra Nursakinah
2258011041
Analisis Jurnal

Judul Jurnal : FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Nama Penulis : Yoga Putra Semadi
Nama Jurnal : Jurnal Filsafat Indonesia
Volume, No, dan Halaman : Vol. 2 No. 2 Hal. 82-89
Tahun : 2019

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia dan mengandung lima asas yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Peraturan Pancasila secara utuh dan lengkap menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan filsafat. Karena Pancasila merupakan acuan kognitif-intelektual cara berpikir nasional yang dapat dimasukkan ke dalam sistem filosofis yang kredibel dalam upaya akademik. Pembentukan suatu bangsa secara otomatis mengikuti ideologi bangsa yang dimilikinya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan dan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Filsafat adalah pencarian kebenaran yang mendalam dan serius. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Jika fungsi Pancasila dikaitkan dengan sistem pendidikan dari perspektif filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat yang mengaktifkan kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia adalah wajar jika didasarkan dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman perilaku bangsa Indonesia yang sejalan dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter harus benar-benar diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu hidup pribadi dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya mengandung falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integratif, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Fitri Sri Wahyuni གིས-
NAMA: FITRI SRI WAHYUNI
NPM: 2258011003

ANALISIS JURNAL

Judul: Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
penulis: yoga puta semadi

ISI
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, meliputi:
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka

Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri. Sehingga, kesimpulannya adalah Pancasila merupakan sebuah filsafat yang menjadikannya dasar atau acuan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Sebagai filsafat pendidikan, Pancasila harus dijiwai, dijadikan pedoman, dan diimplementasikan. Pendidikan Pancasila ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter, dengan adanya pengalaman akan nilai-nilai Pancasila yang didasarkan pada cita-cita bersama bangsa
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Apriyani Dewi Putri 2218011027 གིས-


Nama: Apriyani Dewi Putri

NPM: 2218011027

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

 

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Filsafat yang dikembangkan harus berlandaskan pada falsafah yang dianut oleh negara, sedangkan pendidikan adalah cara atau mekanisme untuk menanamkan dan mentransmisikan nilai-nilai falsafah tersebut. Pendidikan sebagai lembaga yang menanamkan dan mengomunikasikan sistem kode etik berdasarkan landasan filosofis lembaga pendidikan dan pendidik dalam masyarakat. Untuk memastikan bahwa pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan (Noor: 1988)..

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dibedakan sebagai Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, dan Kausa Finalis. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, keadilan.

Refleksi filosofis yang dikembangkan Notonegoro untuk menggali nilai-nilai abstrak yang menjadi intisari nilai-nilai Pancasila menjadi titik tolak implementasinya dalam bentuk konsep praktik subjektif dan objektif. Praktik objektif adalah praktik dalam kehidupan bernegara atau bermasyarakat, yang deklarasinya dilakukan dalam bentuk seperangkat aturan hukum yang berjenjang, berupa pasal pasal UUD, ketetapan MPR, undang-undang dasar, dan aturan pelaksanaan lainnya. membelah. Praktik subjektif adalah praktik yang dilakukan oleh manusia tertentu, baik sebagai individu maupun sebagai warga negara atau penguasa, yang inkarnasinya berupa tindakan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai pancasila harus ditanamkan kepada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Menurut (Jamali et al., 2004), ada dua pandangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan landasan filosofis pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:  makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya; makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya; makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik.

Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum (Arifin, 1993).

Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanl yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan filosofi tertentu.

Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.

Pancasila merupakan falsafah yang menjadi pedoman perilaku bangsa Indonesia sejalan dengan budaya bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu hidup pribadi dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya mengandung falsafah pendidikan Pancasila, yang berciri holistik, etis dan religius. Pendidik harus sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk mengimplementasikan pendidikan karakter adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Siti Naya Avivah གིས-
Siti Naya Avivah
2258011007
Tugas Analisis Jurnal

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang memuat lima dasar berisi jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Hubungan antara filsafat dan pancasila ialah pandangan hidup yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Pancasila sebagai falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai yang terkandung pada Pancasila.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila adalah Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan. Lalu, Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Kemudian ada Kausa Efisiensi, kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, lalu Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima, kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial, kesatuan, yaitu kesatuan yang berarti memiliki kepribadian sendiri, kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong, dan keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya. Teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan adalah Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. Teori Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk, Teori Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya, Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis, dan Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Salva Amanda Shafira 2218011073 གིས-
NAMA : SALVA AMANDA SHAFIRA
NPM : 2218011073

Analisis Jurnal “FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER” oleh Yoga Putra Semadi
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
Metode
Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter.
Hakikat Filsafat Pancasila
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus, terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme : bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme : oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
c. Naturalisme : oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi : oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.
ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Simpulan
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ghina Fadiyah 2218011011 གིས-
Nama : Ghina Fadiyah
NPM : 2218011011

Pancasila merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Lalu, kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan pancasila seyogyanya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Amalia Febriyanti གིས-
Nama : Amalia Febriyanti
NPM : 2218011035
Tugas Analisis Jurnal

Jurnal Filsafat Indonesia
Vol. 2 No. 2 2019
Judul : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Penulis : Yoga Putra Semadi

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Menurut filsafat, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah falfasah Indonesia. Pendidikan karakter memang seharisnya diambil dari nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 
Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang mengakui manusia seutuhnya sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
2. Etis Pancasila yaitu menjunjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme.
3. Religius sila pertama Pancasila adalah paham dan mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadan dan mengharga religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna.
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyan Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia. Pendidikan karakter memeng seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar terciptanya manusia yang cerdas, berprilaku aik, mampu hidup dalam individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negra yang baik serta beriman dan bertakwa. semuanya mencangkup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Julian mahendra 2218011015 གིས-
Nama: Julian mahendra
Npm: 2218011015

Pancasila adalah dasar pandangan hidup bangsa Indonesia, mengandung lima prinsip, yang isinya adalah identitas nasional Indonesia. Peraturan Pancasila secara utuh dan lengkap menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.
 
Pokok-pokok Filsafat Pancasila
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau inti dari disiplin Pancasila meliputi:

1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Teori Pembangunan Manusia dan Hasil Pendidikan:

1. Empirisme bahwa hasil pendidikan dan perkembangan bergantung pada pengalaman seumur hidup siswa.
2. Natalisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang menyatakan bahwa bayi dilahirkan dengan sifat baik dan buruk.
3. Naturalisme Dipelopori oleh J.J. Rousseau, Dia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir memiliki kualitas yang baik dan tidak ada anak yang dilahirkan dengan kualitas yang buruk.
4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern. Dia berpendapat bahwa anak-anak dilahirkan dengan kualitas baik dan buruk.

Mengaitkan fungsi pancasila dalam sistem pendidikan ditinjau dari falsafah pendidikannya, pancasila adalah pandangan hidup bangsa, yang menyemarakkan kehidupan sehari-hari. Aturan Pancasila juga memiliki implikasi filosofis yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Amanda Febby Febrina གིས-
Nama : Amanda Febby Febrina
NPM: 2218011177

Analisis Jurnal Berjudul Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Deni Anugerah གིས-
Nama: Muhammad Deni Anugerah
NPM: 2218011117

Pancasila adalah dasar dari visi bangsa Indonesia, yang mengandung lima prinsip yang merupakan identitas bangsa Indonesia. Sila Pancasila menggambarkan pedoman. sebagai berbangsa dan bernegara untuk rakyat seutuhnya dan seutuhnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa yang berfungsi dalam kehidupan dan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan serius untuk kebenaran. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia secara alamiah diilhami, berdasarkan dan mencerminkan jati diri Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang harus diambil dari isi Pancasila. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.

Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila antara lain yaitu:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Wildan Halim Prasetyo གིས-
Nama : Wildan Halim Prasetyo
NPM :2218011179

Pancasila adalah suatu ideologi yang memiliki 5 nilai dasar yang merupakan jati diri bangsa Indonesia dan berisi tentang pandangan hidup rakyat Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga dapat dikatakan sebagai filsafat.Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan
dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah
dalam bidang pendidikan.sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu
a. Empirisme
b. Nativisme.
c. Naturalisme
d. Konvergensi

Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin
melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nayla Priyanka Dara Tsanya གིས-
Nama: Nayla Priyanka Dara Tsanya
NPM: 2218011105
TUGAS ANALISIS ISI JURNAL " FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER"

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis yang membedakan sistem Pancasila dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, Pancasila sebagai filsafat adalah sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Sementara dasar epistemologis filsafat Pancasila merupakan upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan dan dasar aksiologi Pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya emerupakan suatu kesatuan. Filsafat Pancasila sendiri memiliki beberapa prinsip, anatara lain:
1. Kausa Materialis: sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis: sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat kebenaran formal.
3. Kausa Efisiensi: kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
4. Kausa Finalis: berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Selain itu, filsafat pancasila juga memiliki inti dan esensi dari masing-masing sila, yaitu:
1. Ke-Tuhanan: sebagai kausa prima
2. Kemanusiaan: makhluk individu dan makhluk sosial
3. Kesatuan: kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. Kerakyatan: unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. Keadilan: memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Dalam pendidikan, filsafat berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila dan nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut harus diajakan kepada semua level murid dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia dan edua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai
1. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
2. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
3. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu:
a. Empirisme: bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
b. Nativisme: hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir.
c. Naturalisme: pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme). Pendidikan tidak diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan yang baik tidak rusak oleh tangan manusia melalui proses pendidikan.
d. Konvergensi: hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkugan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawan yang buruk.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Fauzan Iqbal གིས-
Nama : Muhammad Fauzan Iqbal
NPM   : 2218011059
Pancasila : Analisis Jurnal Pertemuan 10

Berdasarkan Jurnal dapat diidentifikasi bahwa :
Pancasila itu adalah pandangan hidup bangsa, jiwa dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan berdasar pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.

Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan. Konsep Etika Pancasila yaitu hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.

Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanal yang bertumpu pada suatu keyakinan, pandangan hidup dan filosofi tertentu. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara pancasila.
Semua hal kehidupan telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.

Pancasila adalah falsafah atau pedoman perilaku bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dan pelajar dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila yakni, memahami nilai-nilai, menaati aturan hukum, dan memberikan teladan nilai-nilai pancasila.

Sitasi :
Semadi, Yoga Putra.2019.Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter.Buleleng: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Vira Kamalia Niswah གིས-
Nama: Vira Kamalia N
NPM: 2218011133

Hakikat Filsafat Pancasila
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri.

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk. Aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme). Pendidikan tidak diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan yang baik tidak rusak oleh tangan manusia melalui proses pendidikan.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkugan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawan yang buruk.

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan masyarakat bangsa (Arbi, 1998). Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

AZZAHRA FADHILLA AMELIA གིས-
Nama : Azzahra Fadhilla Amelia
NPM : 2258011043

Analisis Jurnal

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, yaitu :
a. Kausa Materialis, artinya Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, artinya Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, artinya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, artinya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a. Empirisme, yaitu hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan yang buruk.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Zaki Alghifari གིས-
Nama:ZAKI ALGHIFARI
NPM :2258011001
HASIL ANALISIS JURNAL
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila juga merupakan pandangan hidup masyarakat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang berisi jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan merupakan pondasi untuk menjadi penentu kemajuan suatu bangsa. Di Indonesia pendidikan sangat diutamakan, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap terwujudnya peradaban bangsa.
Pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan tujuan untuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesian adalah pendidikan nilai, yakni Pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan di Indonesia lebih ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberi waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu. Hakikat pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memperoses peserta didik menjadi lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan selain sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada

generasi selanjutnya. Pancasila sebagai sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari- hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila yakni harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dela Putri 2218011041 གིས-
Nama : Dela Putri
NPM : 2218011041
Analisis Jurnal

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan
secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan
ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau
dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Ada pula poin yang harus dilakukan oleh
pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Tujuannya adalah membentuk pribadi anak,
supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik,
Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Gloria Bethsaida Cahayati Barus གིས-
Nama : Gloria Bethsaida Cahayati Barus
NPM : 2258011027
Tugas Analisis Video

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Menurut filsafat, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah falfasah Indonesia. Pendidikan karakter memang seharisnya diambil dari nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dibedakan sebagai Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, dan Kausa Finalis. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, keadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Azkiya 2218011091 གིས-
Nama : Azkiya
NPM : 2218011091

Analisis Jurnal

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan hakekat subjek didik.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi

Dengan prinsip-prinsip filsafat Pancasila sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

SHARFINA NINGMA ZATALINI གིས-
Nama : SHARFINA NINGMA ZATALINI
NPM : 2258011039

Analisis Jurnal

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari kata philos atau phileinyang yang artinya cinta dan sophia yang berarti hikmatn atau kebijaksanaan ( wisdom ). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
* Ontologis : berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
* Epistemologis : sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya.
* Aksiologis : berdasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung

Prinsip - Prinsip Filsafat Pancasila :
1. Kausa Materialis : sebab yang berhubungan dengan materi / bahan dalam hal ini, Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis : sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal.
3. Kausa Efisiensi : yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
4. Kausa Finalis : yaitu berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila - sila Pancasila meliputi :
a. ke - Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filasafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia :
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila sebagai sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dzakwan Nadir Akbar གིས-
Nama: Dzakwan Nadir Akbar
NPM: 2218011109


Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia dan mengandung lima asas yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Peraturan Pancasila secara utuh dan lengkap menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Keterlibatan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tidak lepas dari peran Bung Karno. Sebagai falsafah dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan dasar pelaksanaan seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiomatik tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lainnya. Hakikat landasan ontologis Pancasila adalah manusia. Hal ini karena subjek hukum utama Pancasila adalah manusia.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.

b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).

c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.

d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.


Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rais Amaral Haq གིས-
Nama: Rais Amaral Haq
NPM: 2218011101

Analisis Jurnal

Pancasila yang berperan sebagai dasar falsafah dan ideologi bangsa juga memiliki peran penting dalam pendidikan. Sila-sila yang ada pada pancasila mencerminkan apa yang seharusnya ada di dalam unsur berpendidikan yang efektif dan efisien. Bahkan sejak awal, sebelum berfokus kepada dunia pendidikan, bangsa Indonesia telah menyerap banyak sekali nilai-nilai Pancasila sebagai sumber inspirasi dan moral bangsa. Harapannya, apabila Pancasila berhasil diimplementasikan melewati penyelenggaraan pendidikan, akan dapat memberikan manfaat serta dampak positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia. Hal ini juga sama seperti yang dikatakan oleh Aristoteles bahwasanya tujuan pendidikan itu sama dengan tujuan didirikannya suatu negara. Berikut merupakan prinsip-prinsip filsafat pancasila:
a). Kausa Materialis yang artinya sebab yang berhubungan antara materi dan bahan. Maksudnya, Pancasila digali berdasarkan nilai sosial-bidaya yang dimilki bangsa Indonesia.
b). Kausa Formalis yang artinya sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Contohnya adalah Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD’45.
c). Kausa Efisiensi, yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI yang berusaha menyusun Oancasila menjadi dasar negara.
d). Kausa Finalis yang juga berarti terdapat hubungan dengan tujuan. Pancasila hadir dengan tujuan sebagai dasar negara
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad As Alukal Lutfa གིས-
Nama : Muhammad As Alukal Lutfa
NPM : 2218011121

Pertemuan 10, Analisis Jurnal:
Saya setuju dengan penulis yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan sebuah filsafat yang mengatur berbagai tindakan masyarakat di Indonesia tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan Pancasila sendiri merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai konsekuensinya seluruh kegiatan dan aktivitas yang terjadi di masyarakat itu harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Dengan Pancasila sebagai filsafat pendidikan maka sistem pendidikan di Indonesia tentu akan sesuai dengan jiwa dan kepribadian luhur bangsa Indonesia yaitu menghasilkan generasi muda yang beretika, berbudi pekerti, dan intelektual. Dengan adanya Pancasila tersebut, maka generasi muda akan memiliki karakter berbangsa yang baik dan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD Tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun mencerdaskan disini menurut saya bukan hanya dalam bidang intelektualnya, namun juga sikap budi pekerti nya karena tanpa adanya budi pekerti maka masyarakat Indonesia dapat terpecah-belah apa lagi bangsa Indonesia sendiri merupakan bangsa yang besar dan terdiri dari berbagai suku, ras, agama, budaya, dan banyak lagi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, tanpa adanya ahlak dan budi pekerti di kalangan masyarakat, maka rasa saling menghormati akan memudar dan ketika rasa saling menghormati memudar risiko terjadinya disintegrasi akan menjadi lebih tinggi. Begitu pula dengan intelektual, tanpa adanya generasi muda yang intelek, tentu bangsa Indonesia akan menjadi lebih tertinggal dari negara lain sehingga akan lebih sulit dalam menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar seperti agresi militer, masalah perekonomian, dll. Dengan menerapkan filsafat Pancasila tentu bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih maju dan solid kedepannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Andi Rassya Daffa Islami གིས-
Nama : Andi Rassya Daffa Islami
NPM : 2218011047


ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal
Judul : “FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER”
Penulis : Yoga Putra Semadi
Tahun terbit : 2019

B. Isi
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.

Prinsip – prinsip pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya

esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong;
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Didalam jurnal ini membahas peran pancasila sebagai filsafat dalam hal
• Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
• Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter

Terdapat teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan:
1. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
2. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk.
4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. 2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Karisya Diantha Attede གིས-
Nama: Karisya Diantha Attede
NPM: 2258011009

Analisis Jurnal
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
Metode
Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter.
Hakikat Filsafat Pancasila
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus, terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, yaitu :
a. Kausa Materialis, artinya Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, artinya Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, artinya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, artinya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a. Empirisme, yaitu hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan yang buruk.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

M.Djamil Alviando Arja གིས-
M. Djamil Alviando Arja
2258011021

Jurnal Filsafat Pendidikan Pancasila di Indonesia Menjadi Bangsa yang Berkarakter Pancasila adalah falsafah/ideologi penuntun bangsa Indonesia yang menjadi dasar pandangan hidup bangsa Indonesia. Jika fungsi Pancasila dikaitkan dengan sistem pendidikan dari perspektif filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat yang mengaktifkan kehidupan sehari-hari. Aturan Pancasila juga memiliki implikasi filosofis yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman perilaku bangsa Indonesia yang sejalan dengan budaya bangsa Indonesia. Anda harus menerima pendidikan karakter dari isi Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, beretika, mampu hidup mandiri dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya mengandung falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integratif, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Sandrina Audy Aprilia གིས-
Nama : Sandrina Audy Aprilia
NPM : 2218011003

ANALISIS JURNAL

Pancasila adalah dasar pandangan hidup bangsa Indonesia, mengandung lima prinsip, yang isinya adalah identitas nasional Indonesia. Peraturan Pancasila secara utuh dan lengkap menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia di dalamnya. Hubungan antara filsafat dan Pancasila merupakan pandangan hidup dari perspektif filsafat pendidikan. Pancasila adalah Filsafat , pedoman perilaku warga negara Indonesia menurut budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Prinsip filosofis Pancasila adalah materialistis, formalistik, efisien dan formalistik.

Teori Pembangunan Manusia dan Hasil Pendidikan:
1. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan bergantung pada apa yang dialami siswa sepanjang hidup mereka.
2. Nativisme mengacu pada teori yang dianut oleh Schopenhauer bahwa bayi dilahirkan dengan kualitas baik dan buruk.
3. Naturalisme yang dikembangkan oleh J.J. Rousseau, yang menyatakan bahwa bayi yang baru lahir memiliki kualitas yang baik dan tidak ada anak yang terlahir dengan kualitas yang buruk.
4. Konvergensi yang dikembangkan oleh William Stern yang berpendapat bahwa anak-anak dilahirkan dengan sifat-sifat baik dan buruk.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman perilaku bangsa Indonesia sejalan dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu hidup pribadi dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya mengandung falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integratif, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ryan Purba གིས-
Nama. : Ryan Agustin Purba
NPM. : 2218011187
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Hubungan antara filsafat dan pancasila ialah pandangan hidup yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Pancasila adalah falsafah
yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Secara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya; b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya; c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut : Empirisme, Nativisme, Naturalisme, dan Konvergensi.
Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius. Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Cindy Miranda Situmorang གིས-

TUGAS ANALISIS JURNAL PANCASILA PERTEMUAN KE-10

 

CINDY MIRANDA SITUMORANG

2218011099

FK A

 

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopiayang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya. Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkis pIramidal. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati. Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif. Secara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat. 

Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk. 

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benarbenar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. 

 

 

 

 

 

 

 

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Hasyim Adhafizh གིས-
Nama : Hasyim Adhafizh Sofyan
NPM: 2258011017

Analisis Jurnal Berjudul Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Pancasila adalah sebuah pedoman/ideologi bangsa indonesia yang sudah menjadi dasar dari pandangan hidup rakyat diindonesia, Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. sila sila dalam pancasila juga mengandung makna filsafat yang memiliki manfaat bagi hidup rakyat bangsa indonesia. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Poin poin yang dapat diteladani dari pancasila antara lain, Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, meliputi:
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rojwa Azka Syakira གིས-
Rojwa Azka Syakira
2258011023

Analisis Jurnal

1. Judul Jurnal
Dalam jurnal yang berjudul "FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER"
judul tersebut sudah mencerminkan isi artikel karena sesuai dengan teori – teori yang relevan dalam artikel tersebut .

2. Penulis
Artikel jurnal ini ditulis oleh 1 orang penulis yaitu, Yoga Putra Semadi. Penulisan nama penulis pada jurnal ini sudah benar, karena dituliskan tanpa menggunakan gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama penulis dilengkapi dengan alamat korespondensi seperti adanya email dan nama lembaga serta program studi penulis jurnal
 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia E-mail: yoga_semadi@ymail.com

4. Abstrak
- Pada bagian abstrak jurnal ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi tulisan dari latar belakang, metode, hasil, dan simpulan.
-Abstrak terdiri dari 1 paragraf dan terdiri dari 146 kata.
- Tidak ada singkatan, tabel, kutipan, gambar, dan merk dagang.
- Menggunakan Bahasa yang jelas.
- Ditulis dengan 2 bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
- Abstrak pada jurnal ini sudah cukup bagus.

5. Kata Kunci
- Kata kunci dalam jurnal : Filsafat Pancasila; Pendidikan Indonesia; Bangsa Berkarakter
- Kata kunci ditulis dengan 2 bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
- Istilah yang terdapat pada kata kunci juga terdapat pada judul dan istilah saling berhubungan.
- Kata kunci yang digunakan pada jurnal ini sudah bagus.

Resume Jurnal :
Pancasila adalah dasar pandangan hidup bangsa Indonesia, mengandung lima prinsip, yang isinya adalah identitas nasional Indonesia. Peraturan Pancasila secara utuh dan lengkap menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Pokok-pokok Filsafat Pancasila.
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau inti dari disiplin Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Teori Pembangunan Manusia dan Hasil Pendidikan:
1. Empirisme bahwa hasil pendidikan dan perkembangan bergantung pada pengalaman seumur hidup siswa.
2. Natalisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang menyatakan bahwa bayi dilahirkan dengan sifat baik dan buruk.
3. Naturalisme Dipelopori oleh J.J. Rousseau, Dia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir memiliki kualitas yang baik dan tidak ada anak yang dilahirkan dengan kualitas yang buruk.
4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern. Dia berpendapat bahwa anak-anak dilahirkan dengan kualitas baik dan buruk.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Afia Farah Nabila གིས-

Nama    : Afia Farah Nabila 

NPM    : 2218011025

Prodi    : Pendidikan Dokter 


Analisis Jurnal Pertemuan 10


  1. IDENTITAS JURNAL 

    1. Nama Jurnal        : Jurnal Filsafat Indonesia

    2. Volume        : 2

    3. Nomor            : 2

    4. Halaman        : 82-89

    5. Tahun Penerbit    : 2019

    6. Judul Jurnal        : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

    7. Nama Penulis        : Yoga Putra Semadi 


  1. Isi Jurnal 

    1. Masalah Penelitian    : Hakikat filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia 

    2. Metode Penelitian    : Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter.

    3. Teori yang dipakai    : Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles, Tiga persoalan mendasar dalam epistemology, Pancasila sebagai sistem filsafat

    4. Hasil Penelitian     : Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.


  1. Kelebihan dan Kekurangan

    1. Kelebihan: 

Penulisan dan pembahasan dalam jurnal sangat jelas dan lengkap, dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

  1. Kekurangan:

Mengandung istilah yang tidak begitu dimengerti oleh orang awam, dan karena metode yang digunakan oleh penulis adalah study kepustakaan, tidak ada bukti nyata apakah teori yang disampaikan itu memang benar-benar relevan.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Brian Vicki Hanggara 2218011077 གིས-
Nama : Brian Vicki Hanggara
NPM : 2218011077
Analisis Jurnal
Pancasila merupakan 5 dasar yang digunakan sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia,dasar dalam berpikir (pancasila sebagai filsafat),bersikap dan berperilaku.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles yaitu
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila berasal dari nilai nilai sosial budaya yang sudah ada pada diri masyarakat Indonesia
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila terdapat dalam teks pembukaan UUD 1945
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, Pancasila bertujuan sebagai dasar negara dan pandangan hidup masyarakat Indonesia

Refleksi filsafat pancasila dalam pendidikan indonesia : Setiap kegiatan pendidikan di Indonesia acuan dalam dalam berpikirnya adalah nilai nilai yang terkandung dalam pancasila
Refleksi filsafat pancasila dalam pembangunan karakter bangsa : Pancasila dijadikan acuan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia,dimana dalam perkembangan zaman pancasila lah yang harus digunakan sebagai filter dari globalisasi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ruth Leria Noverika གིས-
Ruth Leria Noverika
2218011019
Pertemuan 10 Tugas Analisis Jurnal 1

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia yang di dalamnya terkandung 5 sila yang menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia.Pancasila merupakan filsafat negara yang menjadi cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pengembangan filsafat di negara kita harus berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan jurnal tersebut, diketahui bahwa Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis -> (materi/bahan), dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis -> (bentuknya) Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi -> kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis -> berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat, apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila demi mencapai cita dan karsa bangsa Indonesia. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan pancasila seyogyanya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan
kepribadian bangsa.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia yang menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna.
Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila, seperti:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Thamara Az Zahra གིས-
Thamara Az Zahra
2258011049
Pertemuan 10 Tugas Analisis Jurnal 1

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia yang di dalamnya terkandung 5 sila yang menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia.Pancasila merupakan filsafat
negara yang menjadi cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pengembangan filsafat di negara kita harus berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan jurnal tersebut, diketahui bahwa Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis -> sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis -> sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi -> kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis -> berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat, apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila demi mencapai cita dan karsa bangsa Indonesia. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan pancasila seyogyanya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan
kepribadian bangsa.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia yang menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna.
Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila, seperti:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Dafa Ananta གིས-
Nama : Muhammad Dafa Ananta
NPM : 2258011047

Analisis Jurnal

A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

B. Isi
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila dapat disebut juga sebagai suatu filsafat karena pancasila menjadi acuan intelektual kognitif dalam cara berfikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuannya terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Selain itu, Pancasila juga memiliki inti atau esensi dari setiap sila didalamnya, yaitu :
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme merupakan sebuah teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir.
c. Naturalisme merupakan sebuah teori dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi merupakan sebuah teori yang dipelopori oleh William Stern, ia menyatakan bahwa setiap anak lahir dengan membawa pembawaan yang baik dan buruk secara bersamaan. Hasil pendidikan akan bergantung pada lingkungan dan sifat seseorang.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rifat Makarim གིས-
Rifat Makarim
2218011163
Analisis jurnal

Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Pancasila ialah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Contohnya dalam bidang Pendidikan. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia dan memiliki fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan norma tingkah laku perbuatan berdasarkan kepada dasar-dasar filsafat oleh lembaga pendidikan. Untuk menjamin supaya pendidikannya maka dibutuhkan landasan landasan, yaitu landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif. Pendidikan karakter memiliki tujuan, salah satunya adalah membentuk pribadi warga negara yang baik. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat kita lihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, dan juga aksiologis. Agar dapat tercipta manusia yang cerdas, berperilaku baik, memenuhi hak dan kewajiban kita harus mananamkan dasar filsafat Pancasila dalam aspek pendidikan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Khafnia El Haqi གིས-
Nama : Khafnia El Haqi
NPM : 2218011129

ANALISIS JURNAL PERTEMUAN KE-10

Jurnal dengan judul FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER yang di tulis oleh Yoga Putra Semadi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia menjelaskan tentang Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philei yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006).
Pancasila merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan dicerminkan dari identitas Pancasila. Lalu, Pancasila juga falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus mempelajari Filsafat Pancasila karena Pendidikan Pancasila mempunyai ciri integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Aprilly Adlina གིས-
Nama: Aprilly Adlina
NPM: 2218011113
Analisis Jurnal “Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter”

Dalam jurnal ini membahas tentang hakikat filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia dengan metode study kepustakaan. Pancasila adalah jati diri bangsa yang dijadikan acuan pandangan rakyat Indonesia. Isi dari Pancasila merepresentasikan mengenai pedoman hidup bernegara. Termasuk dalam Pendidikan. Pendidikan suatu negara mengacu kepada ideologi dari negara tersebut. Hal ini didasari oleh filsafat Pendidikan Indonesia yang berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila ini harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan Pendidikan nasional dalam semua level dan jenis Pendidikan. Maka jika dihubungkan mengenai Pendidikan di Indonesia dan Pancasila maka akan terlihat kesinambungan. Contohnya dalam Pendidikan karakter, dalam hal ini harus lah diambil dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila karena semua nilai-nilai yang harus ada dalam karakter rakyat Indonesia sudah ada di dalam nilai Pancasila, yaitu seperti relijius, etis, dan berintegrasi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Jonathan Panggabean_2218011145 གིས-
Jonathan Farrel Panggabean
2218011145
Analisis Jurnal

Pancasila adalah kebijakan dan pemikiran bangsa Indonesia yang melandasi pandangan hidup bangsa Indonesia. Jika fungsi Pancasila dikaitkan dengan sistem pendidikan dari perspektif filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat yang merevitalisasi kehidupan sehari-hari mereka. Aturan Pancasila juga memiliki implikasi filosofis yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman perilaku bangsa Indonesia yang sejalan dengan budaya bangsa Indonesia. Anda harus menerima pendidikan karakter dari isi Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, beretika, mampu hidup mandiri dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya mengandung falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integratif, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Kyra Nathania Aziza གིས-
Nama : Kyra Nathania Aziza
NPM : 2218011069

ANALISIS JURNAL

Menurut Sutrisno (2006), “Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.” Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.

Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah hal yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila :
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2218011181 2218011181 གིས-
Nama : Ameera Nurril Avriella Eka Putri
NPM : 2218011181

ANALISIS JURNAL

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
a. Ketuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. Kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. Kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. Kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara
e. Keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Filosofis Pendidikan Nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahna
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat

Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan Pancasila antara lain:
-harus memahami nilai-nilai Pancasila
-menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
-memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Timothy Rooney Santosa གིས-
Nama : Timothy Rooney Santosa
NPM : 2218011021

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, yaitu kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, kausa finalis. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religious. Dengan memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa maka tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial (Bangsa berkarakter).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

LATIFAH NURUL གིས-
NAMA : LATIFAH NURUL HIDAYAH
NPM : 2218011155
Analisis Jurnal
Nama jurnal : filsafat pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter
Nama penulis : Yoga Putra Semadi
Tahun penerbit : 2019
Halaman : 8

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsaIndonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis
dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara
ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang Pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Lutfiah Hanani གིས-
                                                                                            ANALISIS JURNAL 1

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

PENGULAS

Nama                            : Lutfiah Hanani

NPM                              : 2218011007


Identitas Jurnal

Judul jurnal                   : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Nama penulis               : Yoga Putra Semadi

Volume, No, Halaman : Vol. 2 No. 2 2019 ISSN: E-ISSN 2620-7982, P-ISSN: 2620-7990 Hal 82-89

Tahun                            : 2019


Abstrak

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan religius.


Pendahuluan

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.


Metode

Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter. Telaah penelitian sejenis juga dilakukan agar mendapat simpulan yang valid dan akurat.


Hasil dan Pembahasan

Hakikat Filsafat Pancasila

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (dalam Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila

Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.

b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).

c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.

d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:

a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;

b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;

c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;

d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan

e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-Nilai Pancasila

Hakikat nilai-nilai Pancasila, ternyata kemudian dijadikan pangkal tolak pelaksanaannya yang berujud konsep pengamalan yang bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan secara objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan yang penjelasannya berupa suatu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individual, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat ataupun sebagai pemegang kekuasaan yang penjelmaannya berupa tingkah laku dan sikap dalam hidup sehari-hari. Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:

a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;

b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;

c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter

Pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.

b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.

c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.


Kelebihan Jurnal

- Bahasa yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai dengan kaidah Bahasa baku dan memperhatikan PUEBI.

-Penjelasan tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter sudah dijelaskan secara detail.

- Poin-poin penting sudah dijabarkan dengan baik.


Kekurangan Jurnal

Banyak terdapat salah penulisan kata kemudian penulis mengambil sitasi dari sumber yang lama atau tidak terbaru.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Reni Adelia Ruli གིས-
Nama : Reni Adelia Ruli
NPM : 2258011029
Analisis jurnal "Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter"

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan.
Prinsip - Prinsip filsafat Pancasila :
a. Kausa Materialis
b. Kausa Formalis
c. Kausa Efisiensi
d. Kausa Finalis
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. Kerakyaran, unsur mutlak negara
e. keadilan, memberikan keadilan untuk diri sendiri dan orang lain..
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2218011175 2218011175 གིས-
Jurnal “Filsafat Pancasila dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter” ditulis oleh Yoga Putra Semadi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, menjelaskan tentang Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philei yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006).
Pancasila merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Salma Adinda Hermawan གིས-
Nama: Salma Adinda Hermawan
NPM: 2218011081

ANALISIS JURNAL: FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat, yaitu cara berpikir yang mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philei yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Sedangkan Notonagoro (dalam Ruyadi, 2003) menyatakan bahwa Filsafat Pancasila memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat dari Pancasila.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Notonagoro (dalam Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia.

Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila berdasarkan kausal Aristoteles:
a. Kausa Materialis, sebab yang berhubungan dengan materi/bahan. Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, berhubungan dengan tujuannya. Tujuan diusulkannya Pancasila

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.

Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.

Ciri-ciri kemanusiaan yang terlihat dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Zahra Ramadhani Fatwa_ 2218011123 གིས-
Zahra Ramadhani Fatwa
2218011123
Analisis Jurnal

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Tiara Dwi Septi Kharis གིས-
Nama: Tiara Dwi Septi Kharis
NPM: 2218011193

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Dan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Aisyah Qinthara 2258011013 གིས-
Nama: Aisyah Qinthara Nabila Putri
NPM: 2258011013

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis
b. Kausa Formalis
c. Kausa Efisiensi
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan: kognitif dan afektif. Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan.

Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat.
pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan
b. Etis
c. Religius

poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ruchpy Cahya Putra གིས-
Nama : Ruchpy Cahya Putra
NPM : 2218011031

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia dan mengandung lima asas yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Peraturan Pancasila secara utuh dan lengkap menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan filsafat. Karena Pancasila merupakan acuan kognitif-intelektual cara berpikir nasional yang dapat dimasukkan ke dalam sistem filosofis yang kredibel dalam upaya akademik. Pembentukan suatu bangsa secara otomatis mengikuti ideologi bangsa yang dimilikinya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan dan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Filsafat adalah pencarian kebenaran yang mendalam dan serius. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Jika fungsi Pancasila dikaitkan dengan sistem pendidikan dari perspektif filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat yang merevitalisasi kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia adalah wajar jika didasarkan dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman perilaku bangsa Indonesia yang sejalan dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu hidup pribadi dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya mengandung falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integratif, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Husaini Gustiar གིས-
Nama: Husaini Gustiar
NPM: 2218011125

Analisis Jurnal

Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang memiliki lima dasar dengan menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia. “Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka”.Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
1. Secara ontologis pancasila berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
2. Secara epistemologis pancasila berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya.
3. Secara aksiologis pancasila bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.

Filsafat Pancasila memiliki arti filsafat yang berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philein yang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles meliputi :
a. Kausa Materialis, yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

RIE DAHNIAR MARISSA MARPAUNG _2218011141 གིས-
NAMA : RIE DAHNIAR MARISSA MARPAUNG
NPM : 2218011141
Analisis Jurnal
1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Tahun Terbit: 2019
Nomor : 2 2019
Volume : 2
Penulis : Yoga Putra Semadi
2. Isi
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkugan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawan yang buruk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa.
Dalam Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional. Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara (Rapar, 1988). Bagi Indonesia, Pendidikan selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran, filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan pancasila seharusnya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat Pendidikan.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Sabrina Aulia Putri གིས-
Sabrina Aulia Putri
2218011097

Pancasila sebagai filsafat sudah tidak asing yang menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup. Pancasila merupakan suatu idiologi yang memiliki 5 nilai dasar yang merupakan jati diri bangsa Indonesia dan berisi tentang pandangan hidup rakyat Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a) makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya.
b) makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya.
c) makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik.
Dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan
Nilai Pancasila sepatutnya ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

M.REVO ARTMANDO LINDANI གིས-
M.Revo Artmando L
2258011005
Analisis Jurnal

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh “The Founding Fathers” kita.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi- Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan hakekat subjek didik.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan agama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak kebebasan agama bukan pemberian negara atau pemberian perorangan atau golongan. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sendiri tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk agama tertentu.

Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2218011001 2218011001 གིས-
silma nuraini
2218011001

Pancasila merupakan pedoman/ideologi bangsa Indonesia yang menjadi dasar pandangan hidup masyarakat Indonesia. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Jika kita hubungkan fungsi pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari falsafah pendidikan, maka pancasila adalah pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Sila-sila dalam Pancasila juga mengandung makna filosofis yang memiliki manfaat bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila merupakan falsafah yang menjadi pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter harus diambil dari konten yang terkandung
dalam Pancasila. Dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, dapat hidup mandiri dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah diisi oleh falsafah pendidikan pancasila yang memiliki ciri khas yaitu integral, etis dan religius
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dianda Faradiba Wardani གིས-
Nama: Dianda Faradiba Wardani
NPM: 2258011035
Tugas Analisis Jurnal ”Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter”

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Alinea keempat yang memuat 5 sila, yaitu Ketuhana Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Filsafat berarti berpikir secara menyeluruh dan mendalam untuk mendapatkan kebenaran. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang merupakan wujud cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiiki dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis. Berdasarkan ontologis, Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai usaha untuk mengetahui hakikat daasar dari sila-sila Pancasila. Secara epistemologis, Pancasila mengandung arti sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Sedangkan secara aksiologinya, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Pendidikan berkarakter merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang baik. masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik. Hal ini tentu tidak lepas dari peran Pancasila sebagai filsafat yang memiliki dasar epistemologis, yaitu suatu pengetahuan yang logis dan konsisten implementasinya. Adapun filsafat pendidikan Pancasila yang diimplikasikan sebagai berikut:
a. Integral kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral. Hal ini memgandung arti bahwa setiap manusia diakui seutuhnya sebagai satu kesatuan jiwa dan raga, serta sebagai kesatuan antara makhluk individu dan sosial.
b. Etis Pancasila adalah kualifikasi etis. Pancasila menjunjung kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius pada sila pertama Pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia. Pancasila mengakui Tuhan Yang Maha esa sebagai pencipta segala sesuatu. Oleh karena itu, rakyat Indonesia diberikan hak asasi manusia berupa kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan menjunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai antar umat beragama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Fadhil Ar-rafi གིས-
Muhammad Fadhil Ar-rafi
2218011173

Analisis Jurnal

Pancasila merupakan suatu idiologi yang memiliki 5 nilai dasar yang merupakan jati diri bangsa Indonesia dan berisi tentang pandangan hidup rakyat Indonesia. Pancasila sebagai filsafat sudah terdengar tak lepas dari peran Ir. Soekarno dengan nama philosofiche grounfslag yang menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup. Salah satu dalam penerapan dan penanaman dari dasar-dasar filsafat tersebut terdapat dalam system Pendidikan. Hal ini juga terdapat dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.

Pancasila merupakan suatu filsafat negara yang lahir sebagai cita-cita Bersama dari seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai filsafat memiliki (1) dasar ontlogis, (2) epitemologis dan aksiologis.

Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila
Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kausa Materialis
2. Kausa Formalis
3. Kausa Efisiensi
4. Kausa Finalis
Untuk inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia : Filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-ilai yang terdapat dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic

Pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi

Filsafat Pendidikan Pancasila mengimplementasikan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral
2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia

Ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Vreyza Prianti གིས-
Nama : Vreyza Prianti
NPM : 2258011033

Analisis Jurnal

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia.

Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Al Ikhsan གིས-
Nama : Muhammad Al Ikhsan
NPM :2218011051
Analisis Jurnal

1.Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

1. Pendahuluan
Pancasila dengan 5 dasarnya merupakan ideologi yang berguna untuk pandangan hidup dan mempertahankan jati diri bangsa. Dalam menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup, Ir. Soekarno memegang peran dengan nama philosofiche grounfslag.
Penerapan dan penanaman dari dasar-dasar filsafat itu perlu dimulai dari lingkungan pendidikan dengan memasukkannya ke system pendidikan kita. Hal ini juga terdapat dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Dalam kasus ini Sila-sila Pancasila menjadi penuntun arah pelajar Indonesia menuju masa depan yang cerah.

2. Metode

Penulis menggunakan metode study kepustakaan dengan mencari sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter. Dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang akurat

3. Hasil dan Pembahasan

Pancasila merupakan falsafah nasional yang bersumber dari cita-cita bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai filsafat memiliki (1) landasan ontologis dan (2) landasan epitemologis dan aksiologis.

Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila
Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka

Untuk inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia : Filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-ilai yang terdapat dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic

Pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergensi

Filsafat Pendidikan Pancasila mengimplementasikan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral
2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rachman Najmu Ramadhan གིས-
nama : Rachman Najmu Ramadhan
npm : 2218011049

analisis jurnal
berjudul : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter


Pendidikan ditujukan agar manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi dengan adanya pertimbangan paham nativisme, kita dapat mengetahui bahwa pembawaan dan unsur intrinsik dalam tiap pribadi memiliki peranan yang besar dalam penyerapan pendidikan. Hal ini berarti Pancasila yang lahir dari cita-cita bersama harus dijadikan acuan dalam berperilaku sehari-hari. Proses panjang dalam penyusunan nilai-nilai Pancasila tidak semata-mata disusun untuk dijadikan sebagai tulisan mengenai dasar negara saja. Hal ini mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan sesuai yang dinamis.
Hal ini menjelaskan bahwa seluruh nilai-nilai Pancasila ditujukan untuk memanusiakan manusia. Adanya pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam menciptakan masyarakat yang berkarakter. Tidak hanya mengasah pengetahuan, tetapi Pancasila juga turut mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, memperkuat spiritualitas agama, meningkatkan pengendalian diri, dan menuntun kita untuk memiliki akhlak mulia yang dapat menuntun kita dalam berperilaku setiap harinya. Pancasila mengakui Tuhan sebagai sosok yang Esa dan menerapkan kebebasan agama (bersumber pada martabat manusia dan tidak bersifat memaksa).
Sehingga, kesimpulannya adalah Pancasila merupakan sebuah filsafat yang menjadikannya dasar atau acuan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Sebagai filsafat pendidikan, Pancasila harus dijiwai, dijadikan pedoman, dan diimplementasikan. Pendidikan Pancasila ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter, dengan adanya pengalaman akan nilai-nilai Pancasila yang didasarkan pada cita-cita bersama bangsa.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Jedo Muchamad Tias Temun གིས-
Nama : Jedo Muchamad Tias Temun
NPM : 2218011039
Analisis Jurnal
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia yang di dalamnya terkandung 5 sila yang menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia.Pancasila merupakan filsafat
negara yang menjadi cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pengembangan filsafat di negara kita harus berdasarkan Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis -> sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis -> sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi -> kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis -> berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Untuk inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia : Filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-ilai yang terdapat dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia yang menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna.
Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila, seperti:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Felicia Key Josephine གིས-
Felicia Key Josephine
2218011033
Analisis Jurnal - Pertemuan 10

Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup yang melandasi semua aspek kehidupan, tanpa terkecuali aspek pendidikan. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
a. Kausa Materialis, Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan NKRI di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.

Teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkungan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawaan yang buruk.

Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2258011045 2258011045 གིས-
Nama: Muhammad Adil Ramadhan
NPM: 2258011045
Analisis Jurnal

Pancasila merupakan dasar, ideologi dan falsafah bangsa indonesia. Jika kita mencoba memahaminya secara filsafat maka pancasila merupakan suatu pemikiran hakikat dari sila-silanya. Untuk menggunakannya sebagai media pendidikan karakter kita bisa mulai dengan menerapkannya dalam dasar atau pola kehidupan kita. Kemudian kita bisa melanjutkannya dengan memahami pancasila lebih dalam dan menerapkannya sebagai arahan kita dalam mengambil keputuan kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Faizah Zahrah Sidik གིས-

Nama: Faizah Zahrah Sidik

NPM: 2218011151

Tugas Analisis Jurnal


Pendidikan harusnya didasari oleh ideologi dan kultur dari sebuah bangsa. Pada negara Indonesia, pendidikan yang diadakan seharusnya didasari oleh filsafat Pancasila. Dalam praktiknya, pendidikan di Indonesia tidak selalu menekankan pada pembentukan karakter dari murid. Bagaimana membentuk murid untuk berpikir, bersikap, dan berbuat sesuai nilai-nilai luhur dalam lingkungannya. Padahal pendidikan harus berorientasi pada karakter.

Menurut saya, memang betul bahwa pendidikan didikte oleh ideologi suatu bangsa. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua nilai-nilai Pancasila dapat tertanam di dalam para siswa. Masih banyak siswa-siswi yang justru memiliki karakter yang kurang baik dan tidak pancasilais. Karena itu, penekanan terhadap para pendidik agar dapat menanamkan karakter Pancasila harus lebih disuarakan.

Di dalam jurnal tersebut juga sangat ditekankan mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi sebuah bangsa dan bagaimana filsafat Pancasila dapat membangun bangsa yang berkarakter luhur. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warganya, serta kualitas warga negara sangatlah bergantung pada kualitas pendidikannya. Sesuai dengan pernyataan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa untuk membangun sebuah negara yang berkualitas agung dengan berlandaskan Pancasila, diperlukan pula pendidikan karakter yang didasari pada filsafat Pancasila, dan akhirnya dieksekusi oleh para pendidik kepada murid-muridnya.

Dari kesimpulan di atas, kita dapat mengkritisi beberapa hal dari lingkungan pendidikan kita saat ini. Salah satunya yaitu masih kurang terlibatnya pendidik dalam menegaskan pendidikan yang berorientasi pada karakter dan bukan nilai akademis semata. Karena hanya berfokus pada kompetisi dan mengesampingkan pentingnya karakter, para murid jadi kurang memperhatikan tentang pentingnya karakter pancasilais. Akhirnya bangsa kita seakan-akan mulai kehilangan identitasnya sebagai negara Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Erwi Saulina Venezia Siboro_2218011115 གིས-
Nama : Erwi Saulina Venezia Siboro
NPM : 2218011115

Analisis Jurnal berjudul “Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter”

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam system filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Arwajauza Muhammad Bayzoni 2218011171 གིས-
ANALISIS JURNAL
Nama : Arwajauza Muhammad Bayzoni
NPM : 2218011171

IDENTITAS JURNAL
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

ISI
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia bangsa Indonesia. Pancasila menggambarkan tentang cara berkehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia. Hubungan antara filsafat dan pancasila ialah pandangan hidup yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia .

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia.

teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan:
1. Empirisme, yaitu bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
2. Nativisme, mengenai teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, yaitu dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk.
4. Konvergensi, yaitu dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. 2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rio Sanjaya གིས-
Nama : Rio Sanjaya
NPM : 2258011037
Analisis Jurnal

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benarbenar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila,Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya.
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya.

Inti dari sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima; b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. n. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum
Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu:
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Konvergensi
Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut :
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.

Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Fitri zahra གིས-
Nama : Fitri Az Zahra
NPM : 22580110

A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

B. Isi
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Dan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Reimma Emily Rachman གིས-
Nama: Reimma Emily Rachman
NPM: 2218011143
Fakultas: Kedokteran
Program Studi: Pendidikan Dokter
Mata Kuliah: Pancasila
Dosen/Pengajar: Dayu Rika Perdana, S.Pd., M.Pd.

PERTEMUAN 10 - ANALISIS JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL
1. Judul Jurnal: "FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER"
2.. Nama Penulis: Yoga Putra Semadi
3. Nama Jurnal: Jurnal Filsafat Indonesia
4. Volume: 2
5. Nomor: 2
6. Halaman: 82-89
7. Tahun Terbit: 2019

B. ABSTRAK JURNAL
1. Jumlah Paragraf: 1 Paragraf
2. Halaman: 1 Halaman
3. Urain Abstrak: Abstrak pada jurnal tersebut disajikan dalam format Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Secara keseluruhan, jurnal ini membahas tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis. Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah bahwa Pancasila merupakan falsafah yang menjadi pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
4. Keyword Jurnal: Filsafat Pancasila; Pendidikan Indonesia; Bangsa Berkarakter; Pancasila Philosophy; Indonesian Education; Nation with Character.

C. PENDAHULUAN JURNAL
• Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia.
• Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.
• Pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta
didik.
• Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
• Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.

D. METODE
Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter. Telaah penelitian sejenis juga dilakukan agar mendapat simpulan yang valid
dan akurat.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hakikat Filsafat Pancasila
• Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philein yang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan.
• Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
• Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara
ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
• Hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
• Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
• Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
• Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis (sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri).
b. Kausa Formalis (sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal)).
c. Kausa Efisiensi (Kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka).
d. Kausa Finalis (berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka).
• Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-Nilai Pancasila
• Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
• Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila.
• Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Kedua, pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.
• Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
• Pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu:
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawan yang buruk.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
• Ciri-ciri kemanusiaan yang
kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989).
• Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
• Pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter.
• Poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, di antaranya:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

F. KESIMPULAN
Pada bagian kesimpulan, penulis menguraikan kesimpulannya yang objektif secara pribadi. Berikut uraian kesimpulan penulis:
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.

G. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
1. Kelebihan
Pada bagian abstrak, terdapat penjelasan singkat mengenai isi tulisan mulai dari latar belakang, hasil, hingga simpulan. Penulis menggunakan abstrak dengan dua format, yaitu format bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal tersebut mendukung jurnal ini untuk berpotensi menjadi rujukan secara internasional. Kelebihan lainnya yaitu jurnal disajikan dengan penjelasannya yang mendetail dan judul jurnal sudah mencerminkan isi artikel karena sesuai dengan teori-teori yang relevan dalam artikel tersebut. Selain itu, dalam jurnal, nama penulis sudah dilengkapi dengan alamat korespondensi seperti adanya email serta terdapat nama lembaga dan program studi penulis jurnal. Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, dapat diketahui bahwa jurnal ini cocok untuk dijadikan sebagai bahan referensi.

2. Kelemahan
Terlepas dari kelebihan-kelebihan yang ada pada jurnal ini, terdapat pula kelemahan atau kekurangan, di antaranya yaitu penulis tidak menjelaskan secara langsung apa tujuan dari penelitian ini. Selain itu, masih terdapat beberapa kata dengan kesalahan pengejaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ihsan Ali Nurrahman _2218011137 གིས-

Ihsan Ali Nurrahman

2218011137

Analisis Jurnal

Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Pancasila merupakan dasar dan ideologi yang seharusnya digunakan oleh rakyat Indonesia sebagai panduan hidup bagi kehidupan sehari-hari, salah satu aspek dalam penerapan Pancasila dapat dilakukan di bidang pendidikan. Penerapan pendidikan Pancasila dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan yang seharusnya dianut oleh bangsa Indonesia, seperti menghormati antara umat beragama atau bersikap adil dan bijaksana kepada semua orang, nilai-nilai inilah yang seharusnya diterapkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dengan menanamkan dan meneruskan nilai-nilai yang telah dimiliki oleh rakyat Indonesia sejak jaman kerajaan Majapahit yang telah dikumpulkan dan diberi bentuk menjadi Pancasila, diharapkan generasi muda bangsa Indonesia dapat menjadi pemuda pemudi yang mempunyai kemampuan untuk menanggung dan menaikkan derajat bangsa Indonesia.

Pancasila juga menjadi dasar dari sistem filsafat yang dianut oleh bangsa Indonesia, sebagai sistem filsafat Pancasila diharapkan dapat menjadi penunjuk agar rakyat Indonesia menjdai warga yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.

Prinsip-prinsip filsafat yang ada didalam Pancasila yaitu meliputi prinsip materialis, prinsip formalis , dan prinsip efisiensi.
Berikut adalah beberapa teori mengenai perkembangan manusia yang berhubungan dengan hasil pendidikan:
1. Empirisme, segala pengalaman yang telah dialami oleh seseorang membentuk dan memengaruhi perkembangan orang tersebut dan hasil pendidikan yang dimilikinya.
2. Nativisme, semua manusia lahir dengan watak baik dan buruknya masing-masing dan tidak ada manusia yang sepenuhnya bersifat baik atau bersifat buruk.
3. Naturalisme, yaitu dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk.
4. Konvergensi, yaitu dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Meffa Arindya Maliandary གིས-
Nama : Meffa Arindya Maliandary
NPM : 2218011169

Analisis Jurnal

1. Judul : Filsafat dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Penulis : Yoga Putra Semadi
3. Metode : Study Kepustakaan
4. Isi Jurnal :
Berdasarkan isi dari jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran.
Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
Demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan masyarakat bangsa (Arbi, 1998). Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan hakekat subjek didik.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Heriqza Arza གིས-
Heriqza Arza Dinnur Maulana
2218011189
Analisis Jurnal

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau philei yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006).

Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila.

Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Alfiya Farah Anindhita གིས-
Nama : Alfiya Farah Anindhita
NPM : 2218011161

Analisis jurnal pertemuan 10
a. Identitas jurnal
1. Nama jurnal : Jurnal Filsafat Indonesia
2. Volume : 2
3. Nomor : 2
4. Halaman : 82-89
5. Tahun Penerbit : 2019
6. Judul Jurnal : FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
7. Nama Penulis : Yoga Putra Semadi

b. Isi jurnal
1. Masalah penelitian : Sistem Filsafat Pancasila dalam proses Pendidikan di Indonesia
2. Lokasi penelitian : Kampus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
3. Metode penelitian : Metode yang digunakan adalah pendakatan kualitatif dengan study perpustakaan menelaah sumber-sumber agar mendapat simpulan yang valid dan relevan
4. Teori yang dipakai : Pancasila sebagai sistem filsafat dan persoalan epistemology
5. Hasil penelitian : Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.

c. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan : pembahasan dalam jurnal dan penggunaan Bahasa baku dalam jurnal yang sudah baik dan mudah dipahami. Menggunakan literatur atau sumber valid dan relevan
2. Kekurangan : Ada beberapa kata yang kurang dapat dipahami orang awam
In reply to Alfiya Farah Anindhita

Re: Forum Analisis Jurnal

Ginting, Arron Nathaniel གིས-
Ginting, Arron Nathaniel
2218011131

Pancasila ialah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila, meliputi:
1.Kausa Materialis (berhubungan dengan materi)
2. Kausa Formalis = berhubungan dengan bentuk
3. Kausa Efisiensi (berhubungan dengan kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan dasar negara)
Pancasila. Dan menjadik
4. Kausa Finalis (kefinalan sebagai dasar negara)

Filsafat Pendidikan di Indonesia berasal dari nilai-nilai dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang plural.


Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Naturalisme
d. Konvergens.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Annisa Rizki Waya གིས-
Nama : Annisa Rizki Waya
NPM : 2218011013

IDENTITAS JURNAL
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
1. Nama Penulis : Yoga Putra Semadi
2. Volume : 2
3. Nomor : 2
4. Halaman : 8
5. Tahun Terbit : 2019
6. ISSN : : E-ISSN 2620-7982

ANALISIS JURNAL
Berdasarkan jurnal tersebut Pancasila merupakan sebuah falsafat dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia. Sebagai falsafah, Pancasila dijadikan sebagai dasar pandangan hidup yang mana merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa Indonesia tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan. Pancasila memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia di mana sila-sila tersebut menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat dikarenakan Pancasila menjadi pedoman atau acuan intelektual kognitif bagi cara sebuah bangsa berpikir. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat ditujukan untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Sedangkan secara epistemologis, kajian filsafat Pancasila, dimaksudkan untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Selanjutnya, Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan suatu kesatuan. Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia dan sudah disepakati dari awal untuk menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Oleh karena itu, perlunya untuk mengerti, menghayati, membudayakan dan melaksanakan Pancasila yang dapat dikembangkan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Pendidikan merupakan kegiatan yang dalam suatu keteraturan kalender akademik melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya. Pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat. Terdapat dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia.
Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. Makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. Makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. Makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik.
Kedua, pandangan mengenai pendidikan nasional itu sendiri.
Selain sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, sosial budaya. Pendidikan juga dapat menjadi sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Pendidikan suatu bangsa akan secara langsung mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Sistem pendidikan nasional pada dasarnya harus dijiwai dalam kehidupan sehari-hari, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan Pancasila sudah selaknya dapat terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional sehingga tidak ada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pendidikan karakter ini memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Sudah seharusnya pendidikan karakter diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sehingga diharapkan dapat terciptanya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial serta dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik
Hal-hal tersebut sudah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan religius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Pendidik harus dapat memahami nilai-nilai Pancasila;
b. Pendidik harus menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupannya;
c. Pendidik dapat memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rijal Rahman Hakim གིས-
Rijal Rahman Hakim
2218011191
Analisis Jurnal

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu:
(1) tentang sumber pengetahuan manusia;
(2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan
(3) tentang watak pengetahuan manusia.
sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut: Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efisiensi, dan Kausa Finalis.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong;
5. Keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia : Filsafat Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-ilai yang terdapat dalam Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rizkia NADIA Al Afifah གིས-

Nama : Rizkia Nadia Al Afifah 

NPM : 2218011053

Analisis isi jurnal

Pancasila merupakan sebuah filsafat karena Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif dengan cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha yang mendapatkan dalam sistem filsafat yang kredibel. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filsafat pancasila dalam membangun bangsa berkarakter. Pembangunan karakter membutuhkan suatu pedoman Pancasila. Pembangunan karakter untuk mewujudkan kualitas warga negara yang baik, cerdas serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa.

Secara keseluruhan jurnal ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya adalah jurnal ini berisi materi yang mudah dipahami oleh pembacanya dan penulisannya sudah secara sistematis.

Namun kekurangannya adalah jurnal ini ada bagian kalimat yang tidak masuk akal atau sudah dipahami karena menggunakan kata serapan.

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Christoforus Prabowo གིས-
Nama : Christoforus Prabowo
NPM : 2258011025

Analisis Jurnal
a. Identitas Jurnal
1. Judul jurnal : FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER
2. Halaman : 82-89
3. Penulis : Yoga Putra Semadi

b. Isi
Masalah penelitian
Sistem filsafat Pancasila dalam pendidikan Indonesia

Metode penelitian
Pendekatan kualitatif dengan study perpustakaan dan memahami sumber-sumber agar lebih memahami dan menarik kesimpulan dari masalah yang dibawa

Analisis isi
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia, yang beroperasi dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Filsafat adalah pencarian kebenaran yang mendalam dan serius. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Jika kita kaitkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan dari segi falsafah pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup
yang menyemarakkan kehidupan bangsa sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
adalah wajar jika didasarkan dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah
dan pedoman perilaku masyarakat Indonesia menurut budaya Indonesia. Pendidikan karakter harus benar-benar diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu hidup pribadi dan bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesemuanya mencakup falsafah pendidikan Pancasila yang berciri integratif, etis dan religius.

c. Kekurangan dan kelebihan
Kelebihan
Jurnal menggunakan data-data yang valid dan bedasar fakta

kekurangan
Masih kurang dalam menyediakan sumber dan tujuan yang jelas pada jurnal dan adanya kata-kata yang tidak sesuai kaidah
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Aliya Rifani Az Zahra གིས-
Nama: Aliya Rifani Az Zahra
NPM: 2218011017
TUGAS ANALISIS JURNAL PERTEMUAN ke -10

Pancasila merupakan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia mernjadikan Nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai pedoman hidup dalam beraktivitas sehari-hari. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara karena kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya; b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya; c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya. Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Joice Selma Teofani གིས-
Nama: Joice Selma Teofani
NPM: 2218011147

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia dan mengandung lima asas yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sebagai falsafah dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan dasar pelaksanaan seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Dari Pasal 12 UU 2012, Pasal 1, pendidikan di Indonesia dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan kepribadian peserta didik. Di sini, aturan Pancasila mencerminkan bagaimana pendidikan harus dilakukan dan dipraktikkan sesuai dengan aturan Pancasila.

Kata karakter berasal dari bahasa Yunani dan berarti “to mark” atau menandai untuk memusatkan perhatian pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam bentuk perbuatan dan perbuatan. karakter. Pendidikan suatu bangsa secara otomatis mengikuti ideologi bangsa yang dimilikinya.

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah perenungan yang mendalam dan serius dalam mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Jika kita kaitkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan dari sudut pandang filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat yang mengaktifkan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia adalah wajar jika didasarkan dan mencerminkan identitas Pancasila.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pendidik dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
a. Anda perlu memahami nilai Pancasila.
b. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup.
c. Memberikan contoh yang baik kepada siswa tentang bagaimana mempraktikkan nilai-nilai pendidikan
Dengan mengimplementasikan ketiga poin di atas, diharapkan cita-cita masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan karakter yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila akan terwujud.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Luthfi Shiba Andana གིས-
Nama: Luthfi Shiba Andana
NPM: 2218011103
Pertemuan 10 – Tugas Analisis Jurnal

Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanl yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan folosofi tertentu. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara Pancasila. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan pancasila seyogyanya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan.
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Michelle Sabrina གིས-
Nama : Michelle Sabinra
NPM : 2218011127
Analisis Jurnal Filsafat Pancasila dalam Pendidikan

Pancasila merupakan landasan hidup bagi warga negara Indonesia. Pancasila juga merupakan filsafat atau ideologi sebagai acuan pola pikir bangsa sehingga menjadikan negara kita memiliki masyarakat yang bisa berpikir kritis dan dapat mengetahui kebenaran. Dalam bidang pendidikan, pancasila menjadi sebuah pedoman dalam pembangunan atau pendidikan karakter siswa dan menjadi jiwa dari pendidikan tersebut. Hal ini dapat membantu untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nandini Amerta Putri 2218011093 གིས-
Nama : Nandini Amerta Putri
NPM : 2218011093

Analisis Jurnal Pertemuan 10

Refleksi filsafat pancasila dalam pendidikan indonesia : nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi acuan dalam seluruh kegiatan pendidikan di Indonesia Refleksi filsafat pancasila dalam pembangunan karakter bangsa : Pancasila dijadikan acuan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia

contoh peninjauan Pancasila bila dibandingkan konsep kausal menurut Aristoteles adalah sebagai berikut.
a. Kausa Materialis : sebab berhubungan dengan materi/bahan; Pancasila berasal dari nilai nilai sosial budaya yang sudah ada pada diri masyarakat Indonesia
b. Kausa Formalis : sebab berhubungan dengan bentuknya; Pancasila terdapat dalam teks pembukaan UUD 1945
c. Kausa Efisiensi : kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis : berhubungan dengan tujuannya; Pancasila bertujuan sebagai dasar negara dan pandangan hidup masyarakat Indonesia

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan kausa-kausa tersebut, seperti :
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Alfy Rosfita གིས-
Nama : Alfy Rizka Silfa Rosfita
NPM : 2218011119

Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. bangsa Indonesia merupakan Kausa Materialis-nya Pancasila. Selanjutnya, Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya. Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkis piramidal. Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Bangsa Indonesia memiliki keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, kerkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Nilai Pancasila harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nadia Miftahul Aini གིས-
Nama : Nadia Miftahul Aini
NPM : 2218011157

Hakikat Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Secara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. hakikat pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik. . Pendidikan selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Esensi landasan negara harus benarbenar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
• Harus memahami nilai nilai Pancasila tersebut
• Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan
• Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai Pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Amanda Putri Zain གིས-
Nama : Amanda Putri Zain
NPM : 2218011159

Pancasila merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang di dalamnya terdapat jati diri bangsa, Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pancasila sebagai falsafah artinya pancasila merupakan pedoman dari segala aspek kehidupan, pendidikan misalnya, mulai dari proses, penatalaksanaan dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seharusnya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, karena pendidikan sejatinya adalah proses penanaman aspek-aspek kehidupan, tingkah laku dan norma kehidupan yang tentunya sesuai dengan pancasila itu sendiri.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Desta Bulan Cahyarani_ 2218011023 གིས-
Desta Bulan Cahyarani
2218011023

HASIL ANALISIS JURNAL
Jurnal ini secara umum meneliti terkait Pancasila sebagai filsafat pendidikan di Indonesia dengan metode penelitian studi kepustakaan. Sebagai ideologi dan dasar negara, sudah sepantasnya Pancasila dijadikan sebagai suatu acuan dalam menjalankan berbagai bidang penyelenggaraan negara salah satunya dalam sistem Pendidikan. Filsafat dapat diartikan sebagai berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Pancasila sebagai filsafat pendidikan di Indonesia dijadikan sebagai jati diri atau identitas. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Pendekatan ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Sementara itu, pedekatan epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Selanjutnya, pendekatan aksiologis bedasarkan pada apa yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, dimana dalamnya konsep etika terkandung.
Latar Belakang penulisan penelitian ini didasarkan pada pentingnya sebuah falsafah dalam suatu sistem pendidikan. Pendidikan sebagai suatu sarana untuk menanamkan ilmu dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan harus memiliki falsafah yang sesuai dan dianut oleh bangsanya. Oleh karena itu, guna menjamin agar suatu pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan. Dijadikannya Pancasila sebagai filsafat pendidikan berarti pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan karakter bagi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan kelak. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang berkualitas dilihat dari berbagai aspek, namun yang paling penting adalah dari segi warga negaranya sendiri atau sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang baik berkaitan dengan sistem pendidikan dalam suatu negara. Hal ini merupakan suatu hubungan timbal balik. Dengan demikian maka, landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
Pancasila merupakan sistem filsafat yang lahir dari cita-cita bersama bangsa Indonesia. Jadi, Pancasila merupakan ideologi yang hidup dan berkembang di masyarakat sehingga cocok untuk dijadikan sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia. Ada tiga hal yang dapat membedakan Pancasila dengan sistem filsafat lainnya yaitu Pancasila memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri. Beberapa kausa yang ada didalam Pancasila jika ditinjau dari kausal Aristoteles yaitu kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, dan kausa finalis sebagai tujuan dari adanya Pancasila. Inti dari Pancasila itu sendiri yaitu ketuhanan yang tercermin dalam sila pertama, kemanusiaan yang tercermin dalam sila kedua, kesatuan yang tercermin dalam sila ketiga, kerakyatan yang tercermin dalam sila keempat, dan keadilan yang tercermin dalam sila kelima. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Dalam penelitian ini dicantumkan bahwa ada dua pandangan yang harus dipertimbangkan dalam menentukan landasan filosofis suatu sistem pendidikan. Pertama, pandangan terkait manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu dengan hak dan kewajibannya, serta makhluk sosial. Pandangan yang kedua yaitu tentang pendidikan nasional itu sendiri.
Filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara Pancasila. Melalui pendidikan yang berlandaskan filsafat Pancasila, tidak hanya akan menjadikan generasi penerus bangsa sebagai generasi yang cerdas, tetapi juga generasi yang berkarakter. Pendidikan karakter ini diterapkan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sehingga generasi muda bangsa Indonesia dapat menjadi generasi yang memiliki kepribadian asli bangsa Indonesia serta generasi yang dapat melestarikan budaya Indonesia. Dalam jurnal ini juga dijelaskan salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter Pancasila. Ada tiga poin yang harus dilakukan oleh pendidik yaitu: memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan, dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Hal ini dilakukan agar terwujud cita-cita pelaksanaan pendidikan karakter sesuai dengan falsafah Pancasila.
Dalam penelitian ini, sudah menjelaskan secara rinci terkait apa itu filsafat pendidikan Pancasila dan urgensi dari filsafat Pancasila dalam sistem pendidikan Indonesia. Namun, ada beberapa kekurangan yaitu kurangnya dasar yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini harus dilakukan dan kurang terfokusnya pada permasalahan sistem pendidikan Indonesia saat ini serta apa peran penting Pancasila sebagai filsafat pendidikan untuk menyelesaikannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2218011009 Riadhatil Qalbi Nashelf གིས-
Nama : Riadhatil Qalbi Nashelf
NPM : 2218011009
Analisis Jurnal Pertemuan 10

Pancasila merupakan pandangan hidup rakyat Indonesia sejak lama, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang menjadi jati diri bangsa. Pancasila menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia, Pancasila juga menjadi filsafat karena merupakan acuan intelektual kognitif. Filsafat Pendidikan adalah pemikiran mendalam tentang Pendidikan. Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Filsafat Pendidikan Indonesia berdasarkan kepada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pancasila. Nilai-nilai luhur tersebut harus ditanamkan kepada setiap peserta didik melalui penyelenggaraan nasional di semua level Pendidikan. Pancasila dijadikan acuan dalam membangun karakter bangsa. Pendidikan karakter memilki esensi dan makna yang sama dengan pendidkan moral, tujuannya adalah untuk membentuk pribadi suatu individu agar menjadi pribadi yang baik. Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan karakter adalah Pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dan berlandaskan Pancasila.
Filsafat Pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Integral kemanusiaan yang diajarkan Pancasila adalah mengakui manusia seutuhnya, memanusiakan manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila, yaitu menjunjung tinggi kebebasan namun bukan liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius yang ditegaskan sila pertama, bahwa religius adalah hakikatnya manusia. Pancasila mengaku Tuhan sebagai pencipta, kebebasan beragama merupakan sebuah hak yang paling asasi diantara hak asasi manusia lainnya.
Oleh karena itu ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila seperti memahami nilai-nilai Pancasila tersebut, menjadikan Pancasila sebagai landasan hukum dalam kehidupan, dan memberikan contoh keteladanan dalam implementasi pancasila di kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Zahira Farini Hasbani 2258011011 གིས-
Nama: Zahira Farini Hasbani
NPM: 2258011011

Hasil analisis jurnal

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), “Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.”Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik.
Dalam artikel ini penulis menerapkan metode study kepustakaan. Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nisa Asyifa གིས-
Nama: Nisa Asyifa
NPM: 2218011028
Analisis Jurnal

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan
nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara .Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual
sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

FAALIH MATHUL HAJARIYAH གིས-
Nama : Faalih Mathul Hajariyah
NPM : 2258011031

Analisis Jurnal

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari kata philos atau phileinyang yang artinya cinta dan sophia yang berarti hikmatn atau kebijaksanaan ( wisdom ). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
* Ontologis : berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
* Epistemologis : sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya.
* Aksiologis : berdasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung

Prinsip - Prinsip Filsafat Pancasila :
1. Kausa Materialis : sebab yang berhubungan dengan materi / bahan dalam hal ini, Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis : sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal.
3. Kausa Efisiensi : yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
4. Kausa Finalis : yaitu berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila - sila Pancasila meliputi :
a. ke - Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filasafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia :
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila sebagai sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dzakwan Nadir Akbar གིས-
Nama: Dzakwan Nadir Akbar
NPM: 2218011109

Dalam bidang hukum pidana, media massa berperan sebagai advokat kebijakan hukum pidana – pencegahan kejahatan. Karena kebijakan peradilan pidana tidak selalu menjadi sarana utama untuk menekan kejahatan, pencegahan media massa sangat dianjurkan. Namun peran tersebut harus dibarengi dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kesadaran diri setiap orang Indonesia
Fondasi adalah sesuatu yang permanen, pengajaran yang membimbing, panduan untuk bertindak. Ada hubungan yang sangat erat antara basis dan tujuan. Karena masyarakat terus berkembang, ia berubah, termasuk nilai-nilai yang ada. Akibat perkembangan teknologi tersebut, segala bentuk telekomunikasi dapat terjadi secara tak tentu, sehingga arus filosofis, ideologis dan budaya pada umumnya mudah dikenali oleh berbagai jenis kelompok masyarakat dan pengaruhnya terhadap nilai yang dianut oleh masyarakat.
Hakekat isi Pancasila menurut Sunoto yakni terdiri atas hakekat Tuhan, hakekat manusia, hakekat satu, hakekat rakyat, dan hakekat adil. Inti sila-sila Pancasila tersebut merupakan norma Pancasila. Sebagai suatu postulat, maka norma Pancasila tersebut harus menjadi tolok ukur bagi seluruh penilaian terhadap segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia. Masyarakat diatur oleh peraturan pemerintah, tetapi kita juga harus ingat bahwa semua manusia adalah ciptaan Tuhan.
Penggunaan media massa secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis: media cetak dan media elektronik. Media massa memiliki peran strategis dalam pengendalian sosial. Melalui pemberitaan, media massa dapat mengontrol dan memantau hukum. Dalam bidang hukum pidana, media massa berperan sebagai advokat kebijakan hukum pidana – pencegahan kejahatan. Media massa adalah bagian dari pers, dan media massa adalah mediator pers, menyiarkan pesan-pesan mereka dalam berbagai cara. Media massa adalah sarana di mana publik memperoleh informasi, dan media massa memainkan fungsi atau peran utama dalam berbagi informasi dengan khalayak, istilah konsumen media. Media massa sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Bahkan dalam sistem sosial, media massa merupakan salah satu pranata sosial yang memiliki potensi dan pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat, sebagai sumber kekuatan perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial politik. Media massa, di sisi lain, bergantung pada kehidupan politik. Kajian media massa selalu berkaitan dengan perkembangan sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Media massa dalam suatu negara terikat dalam jejaring sistem sosial dan politik, sebagaimana dijelaskan oleh McQuail sebagai berikut :
a. Media massa sebagai bagian dari sistem kenegaraan, maka kalangan otoritas kebijakan negara (society/nation) akan menentukan mekanisme operasionalisme media massa dalam menjalankan fungsinya sesuai kepentingan nasional/negara.
b. Sementara itu pemilik media (media owner) memperlakukan media massa sebagai sarana bisnis, sedangkan bagi para komunikator terutama wartawan yang ditujuan adalah kepuasan profesi dan idealisme. Bagi kalangan masyarakat tertentu berupaya memanfaatkan media massa sebagai infrastruktur kekuasaan.

Fungsi kontrol sosial pers yang tertuang dalam Instruksi Umum Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, antara lain pers sebagai kontrol sosial sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan. ada Mencegah terjadinya korupsi, kolusi, penggunaan kekuasaan, termasuk nepotisme, serta penipuan dan ketidakadilan lainnya.
Khususnya di Indonesia, pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam pelaksanaan fungsi kontrol sosial belum sepenuhnya dilakukan. Berita yang disebarkan kepada masyarakat umum seringkali tidak benar dan disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang benar-benar mempercayainya, meskipun mereka tidak mengikuti berita atau sumber berita.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Fitri zahra གིས-
NAMA : Fitri Az Zahra
NPM : 2258011051
Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
2. Tahun Terbit: 2019
3. Nomor : 2 2019
4. Volume : 2
5. Penulis : Yoga Putra Semadi

B. Isi
Menurut Jurnal filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang suatu pendidikan . Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia . Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Dan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.