Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.
Forum Analisis Jurnal 1
NPM : 2113053259
Izin menjawab bu
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat sensitif. Seorang anak di usia ini dengan cepat menyerap apa yang dilihatnya. Pada tahap ini, anak belum memiliki filter atau filter baik dan buruk. Pendidik sebagai pihak yang memahami karakteristik anak perlu mampu memberikan filter untuk memberdayakan anak saat berinteraksi langsung dengan lingkungannya. Salah satu aspek perkembangan anak usia dini adalah nilai moral. Pengembangan nilai-nilai moral dan agama sejak masa kanak-kanak pada dasarnya merupakan kepedulian terhadap realitas peserta didik dan hasil pendidikan di Indonesia, dan pengembangan karakter moral, yaitu sikap sopan santun. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam sistem pendidikan kita, terutama pada tingkat pendidikan anak usia dini. Metode bercerita, metode menyanyi, metode berlatih, dan metode menjadi model dapat dijadikan acuan bagi guru dalam melakukan pembinaan akhlak anak sejak dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, sangat perlu ditanamkan nilai-nilai moral dan agama sejak dini guna memperkuat kesehatan mental dan spiritual anak.
Sekian, terima kasih bu
NPM: 2113053132
Jurnal 1
Subjek penelitian ini terdiri atas kepala sekolah, guru, dan anak didik TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan mencakup aspek materi, pendidik, metode dan evaluasi. Pada tahap ini anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri. Maimunah (2012: 12) mengemukakan pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Penjelasan dari pernyataan tersebut adalah bahwa pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang dimulai dari kelompok usia 0-8 tahun, yang ditujukan untuk mengembangkan aspek perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan perkembangan fisik anak. Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mentalspiritual anak Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu ia berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Pada tingkatan prakonvensional, anak akan peka terhadap peraturan-peraturan, anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral karena pada tahap ini merupakan tahap dasar bagi anak. Pada tahap ini moral anak masih mmengacu pada peristiwa-peristiwa eksternal fisik, suatu tindakan dikatakan benar atau salah bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan seseorang yang dekat dengan dirinya. Pada tahap ini sudah ada usaha yang jelas dalam diri anak untuk menentukan nilai dan prinsip yang valid yang dapat dilakasanakan. Pada tahap ini sesuatu dianggap benar cenderung dimengerti dari hak-hak individual yang umum sebagai patokan yang dibuat masyarakat. Pendidik Pendidik atau guru anak usia dini garus memiliki kepribadian yang baik, dan dapat menjadi teladan untuk anak-anak.
Npm : 2113053003
Izin memberikan analisi terhadap jurnal yang berjudul "PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG
TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA"
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan
moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah.
Pendidikan moral dikembangkan secara
terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK
PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada
anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Hal ini terlihat dari adanya jam tambahan calistung (catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam
setelah pembelajaran TK selesai.Orang tua memberikan masukan kepada guru untuk menambah pengawasan kepada anak-anak. TK PKK Sosrowijayan mulai pembelajaran pukul 07.30. Guru TK PKK Sosrowijayan datang sebelum anak-anak datang ke sekolah. Guru selalu memastikan keadaan sekitar sekolahan steril dari kegiatan yang biasa terjadi dilokalisasi. Guru TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta beragama Islam. Pakaian yang dikenakan guru juga menutup aurat dan dapat menjadi contoh untuk anak-anak. Guru menjalin komunikasi yang baik
dengan orang tua, hal ini terbukti ketika guru akan mengadakan sosialisasi tentang outbound
guru tidak menggunakan undangan. Guru hanya berpesan kepada anak untuk besok ketika diantar orang tua langsung diajak duduk
bareng anak-anak. kegiatan sosialisasi atau rapat dengan orang tua selalu diadakan pada pagi hari, mengingat pada siang hari orang tua banyak yang bekerja.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita,
dan menyanyi.
Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mementingkan hasil dari
pada proses anak. Hal ini terlihat ketika guru
melakukan demonstrasi melipat kertas origami
dengan membuat bunga. Guru tidak sabar dan segera membantu melipatkan kertas anak yang tidak bisa. Ketika berlatih menggunting, guru
juga mengguntingkan hasil karya anak. Guru tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukannya sendiri meskipun hal ini
berbahaya namun anak-anak biasa diberikan pemahaman tentang cera menggunting dan bahaya menggunting. Evaluasi tersebut juga terlihat adanya jam tambahan kepada anak-anak kelas B tentang belajar calistung. Guru mempunyai target ketika anak-anak lulus harus
bisa membaca, menulis, dan berhitung. Hal ini membuktikan bahwa TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mementingkan hasil dari
pada proses belajar anak.
Sekian terimakasih
NPM: 2113053120
Izin memberikan analisis jurnal 1 dengan judul "Pengembangan Moral Anak Di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta".
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang dimulai dari kelompok usia 0-8 tahun, yang ditujukan untuk mengembangkan aspek perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan perkembangan fisik anak. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan anak usiadini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental spiritual anak. Pendidikan karakter tidak terbatas pada
pengalaman anak selama di kelas, tetapi juga pengelaman anak yang didapat di sekolah dan di rumah yang telah didesain sedemikian rupa oleh guru untuk mengembangkan moral anak. Evaluasi suatu moral anak tidak dapat dinilai dalam satu waktu saja, namun harus diobservasi dan diidentivikasi secara terus menerus dalam keseharian anak. Evaluasi pendidikan moral tidak hanya dilakukan oleh guru ketika di sekolah, namun dapatmelibatkan pihak-pihak lain, di antaranya orang tua dan teman sebaya.
TK PKK Sosrowijayan dalam mengembangkan pendidikan moral untuk anak usia dini telah berjalan dengan baik, dari sisi materi, metode, dan evaluasi. Walaupun demikian, guru-guru lebih mementingkan hasil daripada proses belajar. Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara objektif.
Sekian dari saya, terima kasih bu.
Seblumnya izin memperkenalkan diri,
Nama : Sekar Tyas Ayu Ningrum
Npm : 2113053011
Izin menyampaikan analis saya mengenai materi yang terdapat di dalam jurnal yang berjudul "PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA"
Dapat kita ketahui bahwa pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Namun kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan
Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Yang
terlihat dari adanya jam tambahan calistung (catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam setelah pembelajaran TK selesai. Tambahan jam dilakukan setelah sekolah selama 4 kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin sampai Kamis.
Memang tidak mudah memberikan pengertian kepada anak-anak tentang hal tersebut, namun setidaknya anak sudah mendapatkan jawaban dari fenomena yang ia lihat secara langsung. Pendidikan moral pada TK Sosrowijayan dikembangkan dengan pembiasaan. Pembiasaan dilakukan guru dengan tujuan untuk memberikan stimulasi kepada anak tentang nilai-nilai moral agar anak menjadi kegiatan yang rutin dikerjakan anak. Pengembangan moral anak juga dilakukan dengan TPA, namun kegiatan TPA tidak berlangsung secara rutin.Kegiatan TPA hanya mengajarkan anak membaca huruf hijaiyah, bukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman pengenalan huruf hijaiyah.
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini menggunakan Metode pembelajaran menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode yaitu pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi.
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta juga melakukan Evaluasi yang dilakukan guru dalam mengetahui perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi, yang dilakukan setiap hari untuk mengetahui perkembangan moral anak. Evaluasi juga melibatkan orang tua, karena dalam evaluasi moral tidak bisa dilihat dari perilaku anak yang ditunjukkan selama di sekolah. Serta Guru juga sering pesan kepada orang tua jika ada stimulus baru dari sekolahan, sehingga ketika di rumah orang tua dapat memberikan penguatan.
Baik, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Masita Putri Kirana
Npm : 213053182
Jurnal 1
Analisis saya berdasarkan jurnal 1, dapat kita ketahui bahwa perkembangan anak usia dini dalam saat ini sangat pesat. Oleh karena itu, sebagai orang yang memahami tentang perkembangan harus membantu aspek perkembangan anak
agar tumbuh dengan maksimal. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan
anak secara individual. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama
sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di
Indonesia sangat diperlukan adanya
pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental spiritual anak.
Berdasarkan hasil dari jumlah tersebut bahwa pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Hal ini terlihat dari adanya jam tambahan calistung (catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam setelah pembelajaran TK selesai.
Terimakasih.
NPM : 2113053145
izin menjawab analisis jurnal pertama ibu.
Masa anak-anak merupakan masa yang
sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan
cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Anak diibaratkan spons yang akan menyerap segala macam air yang ada. Pada tahap ini anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri.
Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di
Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral,
yakni santun dalam bersikap dan berperilaku.
Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mentalspiritual anak. Dalam pelaksanaan penanaman moral pada
anak usia dini, beberapa metode ini dapat
menjadi referensi guru yaitu:
1. Metode bercerita
2. Metode Bernyanyi
3. Metode Pembiasaan
4. Metode Keteladanan
Sekian terimakasih
NPM : 2113053185
Izin memberikan hasil analisis terhadap Jurnal 1 :
Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Oleh karena itu, sebagai orang yang memahami tentang perkembangan harus membantu aspek perkembangan anak agar tumbuh dengan maksimal. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. Kohlberg mengemukakan bahwa moralitas lebih dari segi formalnya sebuah pertimbangan moral atau suatu titik pandangan moral, ketimbang dari segi isinya. Impersonalitas, idealitas, universalitas, dan aprioritas, merupakan sejumlah ciri formal dari suatu pertimbangan moral.
Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mementingkan hasil dari pada proses anak. Hal ini terlihat ketika guru melakukan demonstrasi melipat kertas origami dengan membuat bunga. Guru tidak sabar dan segera membantu melipatkan kertas anak yang tidak bisa. Ketika berlatih menggunting, guru juga mengguntingkan hasil karya anak. Guru tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukannya sendiri meskipun hal ini berbahaya namun anak-anak biasa diberikan pemahaman tentang cera menggunting dan bahaya menggunting. Evaluasi tersebut juga terlihat adanya jam tambahan kepada anakanak kelas B tentang belajar calistung. Guru mempunyai target ketika anak-anak lulus harus bisa membaca, menulis, dan berhitung. Hal ini membuktikan bahwa TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mementingkan hasil dari pada proses belajar anak.
Sekian, Terimakasih bu
Npm : 2153053044
izin analis jurnal 1 bu
Evaluasi yang dilakukan guru dalam mengetahui perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi. Observasi ini dilakukan setiap hari untuk mengetahui perkembangan moral anak. Evaluasi juga melibatkan orang tua, karena dalam evaluasi moral tidak bisa dilihat dari perilaku anak yang ditunjukkan selama di sekolah. Guru sering pesan kepada orang tua jika ada stimulus baru dari sekolahan, sehingga ketika di rumah orang tua dapat memberikan penguatan. Evaluasi di TK PKK Sosrowijayan melingkupi beberapa prinsip antara lain:
Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta dilakukan guru secara berkelanjutan. Evaluasi dilakukan tidak hanya
satu hari, namun dilakukan dengan pengamatan dari hari kehari. Hal ini terlihat ketika guru mengajar namun pandangan juga melihat ke seluruh siswa. Guru melihat seluruh siswa dan sesekali menegur siswa yang tidak
memperhatikan dan melakukan tanya jawab kepada anak tentang yang dijelaskan guru. Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta dilakukan guru untuk seluruh aspek perkembangan anak, baik dari pengetahuan, sikap dan perilaku, maupun keterampilan anak. Hal ini terlihat dari RKH yang dibuat guru pada kolom penilaian guru
memberikan skor berupa bulatan kosong sampai bintang. Bentuk itu merupakan kode untuk membuat skor anak sesuai kemampuan anak pada waktu itu. Bulatan kosong(o) berarti anak belum mampu/belum menguasai kegiatan yang diberikan guru. Tanda centang (v) berarti anak masih perlu bimbingan untuk melakukan kegiatan yang diberikan guru. Bulatan penuh berarti anak sudah mampu melakukan kegiatan yang diberikan guru. Bentuk bintang berarti anak sudah berkembang.
terimakasih bu
NPM: 2113053027
Kelas: 3E
Jurnal 1
Analisis saya mengenai jurnal 1 berjudul PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA adalah:
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat peka, karena pada masa ini anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Namun, anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Oleh karena itu, pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama harus dimulai sejak usia dini, karena seperti yang kita tahu bahwa hasil pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya perbaikan sistem pendidikan Indonesia, pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental- spiritual anak.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan telah berjalan dengan baik, dari sisi materi, metode, dan evaluasi. Namun, guru-guru lebih mementingkan hasil daripada proses belajar. Berkaitan dengan itu pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Kemudian, TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. Sebaiknya TK PKK Sosrowijayan pindah dari lokasi lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini.
Sekian, Terimakasih
Npm : 2113053072
Izin menyampaikan analisis jurnal bu, yaitu tentang Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosriwijayan Yogyakarta. Dari jurnal yang telah saya baca dan pahami, maka analisis yang dapat saya sampaikan bahwa masa anak anak merupakan masa dimana harus sangat dipantau atau masa anak anak ini sangat peka terhadap pengaruh pengaruh eksternal tentang apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar. Oleh karena itu harus ditanamkan pendidikan moral usia dini. Maimunah (2012: 12) mengemukakan
pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang dimulai dari kelompok usia 0-8 tahun yang ditujukan untuk mengembangkan aspek perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan perkembangan fisik anak. Adapun tahapan dasar bagi anak untuk meningkatkan kepekaan akan peraturan, yaitu:
1. Hukuman dan kepatuhan, pada tahap ini suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari hukuman yang berkaitan
dengan hal yang dilakukan.
2. Orientasi konformitas interpersonal dan tahap orientasi hukum dan aturan. Pada tahap ini moral anak masih mengacu pada peristiwa-peristiwa eksternal fisik, suatu tindakan dikatakan benar atau salah bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan seseorang yang dekat dengan dirinya.
3. Pasca konvensional. Pada tahap ini sudah ada usaha yang jelas dalam diri anak untuk menentukan nilai dan prinsip yang valid yang dapat dilakasanakan. Pada tahap ini sesuatu dianggap benar cenderung dimengerti dari hak-hak individual yang umum sebagai patokan yang dibuat masyarakat.
Aspek pendidikan moral diantaranya, yaitu:
1. Materi
Nurul Zuriah (2007:27-28) mengemukakan secara garis besar ruang lingkup materi pendidikan moral atau budi pekerti dapat dikelompokkan dalam tiga nilai aklhak yaitu sebagai berikut: akhlak terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
2. Pendidik
Pendidik anak usia dini harus memiliki kepribadian yang baik, dan dapat menjadi teladan untuk anak-anak.
3. Metode
Metode pembelajaran merupakan suatu
cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, dan menguasai bahan
pelajaran tertentu (Ahmad dan Lilik, 2009: 29).
4. Evaluasi
Evaluasi pendidikan karakter dilaksanakan untuk mengukur atau mengetahui apakah anak sudah memiliki satu atau sekelompok karakter yang diterapkan disekolah.
Jadi, berdasarkan penelitian tentang Pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini pendidikan moral yang diterapkan masih belum optimal. Banyak orang tua yang khawatir akan anak anaknya yang mendapatkan pendidikan moral tersebut. Walaupun TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini sudah mengembangkan materi, pendidik, metode, dan evaluasi, namun pendidik yang ada di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini hanya mementingkan hasil daripada proses. Selain itu, TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini lokasinya kurang mendukung untuk berkembang moral anak.
Kemudian, untuk mengatasi hal ini adalah pendidik harus menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga peserta didik yang diajarkan dapat dikenali bagaimana kriteria yang dimiliki dan memudahkan pendidik untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran.
Sekian, Terima kasih.
Nama: Aminata Zuhriyah
NPM: 2113053067
Kelas: 3E
Izin memberikan analisis terkait jurnal yang telah diberikan.
Analisis jurnal 1.
Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta.
Usia dini atau anak-anak adalah usia yang sangat peka, karena pada usia ini anak akan cepat untuk menyerap pemahaman atau pelajaran yang diajarkan, sehingga sejatinya anak harus diajarkan Pendidikan nilai dan moral sedini mungkin. Umumnya anak belum bisa menyaring antara yang baik dan yang buruk sehingga perlu pemahaman serta pelajaran yang bisa mengajarkan anak untuk memfilter hal tersebut. PAUD atau TK merupakan Pendidikan yang dilakukan sebelum anak-anak terjun ke sekolah dasar sehingga hal ini pun menjadi penting juga.
Dengan diadakan sekolah dini ini maka sebuah upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak tersebut tentang perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohaninya.
Perkembangan terus akan berjalan bahkan secara pesat, karena diikuti dengan semakin banyaknya kelahiran anak-anak sehingga penduduk otomatis bertambah. Perkembangan pun dikatakan secara pesat dan cepat. Jadi sebagai pendidik harus membantu perkembangan dengan mengajarkan nilai dan moral. Tetapi sayangnya walaupun sudah diajarkan tetap saja nilai dan moral di Indonesia masih ada dalam keprihatinan karena realitanya belum sama sekali mencerminkan seseorang yang bermoral. Maka dari itu pendidik, pemerintah pun harus ikut andil untuk perbaikan system Pendidikan di Indonesia yang tentunya sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama yang dianutnya masing-masing.
Moralitas ialah sebuah kualitas dari masing-masing individu, perbuatan itu baik atau buruk, salah atau benar, jadi sebenarnya moralitas terkait dengan baik dan buruknya perbuatan manusia itu sendiri. Perkembangan moral sendiri merupakan sebuah pandangan yang mengatur aktivitas seseorang ketika ia terlibat dalam sebuah hubungan sosial.
Kemudian kesimpulannya berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada jurnal tersebut menyatakan bahwa Pendidikan moral anak Tk PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pendidikan ini dikembangkan secara terstruktur dengan kegiatan harian anak. Pada TK ini sebenarnya sangat mengutamakan calistung atau intelektualnya. Pada jurnal tersebut juga dipaparkan sebuah fenomena atau bisa dikatakan sebagai problematika sosail yaitu banyak orang yang tertidur didepan halaman bahkan dijalan dikarenakan memang mabuk-mabukan atau memang orang jalanan yang tidak memiliki rumah. TK ini sudah mengupayakan untuk memberikan pengertian tentang hal ini agar anak-anak memahami. Jadi jika sampai ada anak yang bertanya pada gurunya tentang fenomena ini jangan sampai menyebutkan bahwa orang-orang tersebut mabuk, tetapi guru bisa memberikan sebuah pemahaman bahwa orang tersebut sangat mengantuk dan lelah, tetapi rumah mereka jauh dan terpaksa untuk tidur dijalan.
Kemudian materi yang diajarkan sudah sesuai Standar Pendidikan yaitu TK PKK Sosrowijayan sesuai dengan Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini berarti kurikulumnya sudah mengacu pada KTSP dan yang dianjurkan pemerintah. Didalam sini tentunya sangat diharapkan bahwa mampu mengembangkan peserta didik atau siswa-siswa. Kemudian pendidik TK ini sendiri merupakan sosok yang ramah terhadap anak, bahkan dengan orang tua terjalin hubungan yang baik. jadi ketika ada sebuah kegiatan di TK tersebut maka koordinasi antara guru dan orang tua baik. Di sekolah ini diterapkan sebuah Punishment yaitu ketika anak-anak tidak menaati aturan untuk membuang sampah pada tempatnya, maka anak tersebut harus mengambil sampahnya dan membuang ke tempat sampah. Dari kegiatan ini pun bisa diberikan Reward yaitu dengan memberikan motivasi dan pujian jika anak telah melaksanakan aturannya dengan baik.
Yang terakhir nilai dan moral akan tertanam dalam diri seorang anak-anak jika adanya sebuah pembiasaan yang baik yang dilakukan oleh guru di sekolah. Seperti mengucapkan salam dan berjabat tangan jika bertemu gurunya. Pembiasaan ketika makan bekal yang dibawa dari rumah dibiasakan untuk doa sebelum dan sesudah makan sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing. Kemudian yang kedua dari keteladanan karena sejatinya seorang guru adalah contoh maka sikap dan perilaku guru tentunya harus baik agar anak-anak bisa mencontohnya.
Evaluasi yang dilaksanakan guru dalam mengetahui perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi. Observasi ini bisa dilihat dan diamati secara langsung bagaimana sikap dan perilaku masing-masing anak. Observasi ini dilakukan setiap hari tujuannya agar bisa melihat perbedaannya setiap harinya. Evaluasi juga melibatkan orang tua anak-anak dirumah jadi guru bisa memberikan sebuah masukan untuk belajar anak dirumah sehingga orang tua akan memberikan sebuah penguatan untuk anaknya dirumah setelah itu baru guru bertanya bagaimana perkembangan anaknya dirumah.
Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatulalahi wabarakatuh.
NPM : 2113053200
Analisis jurnal 1
Berdasarkan jurnal tersebut, pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Namun, pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. Pengembangan moral anak juga dilakukan dengan TPA, namun kegiatan TPA tidak berlangsung secara rutin. Kegiatan TPA hanya mengajarkan anak membaca huruf hijaiyah, bukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman pengenalan huruf hijaiyah. Namun, kegiatan TPA juga dilakukan tidak terjadwal. Selain itu, pengembangan moral, guru juga menerapkan punishment dan reward. Punishment berlaku kepada anak yang tidak menikuti aturan misalnya, ketika anak makan dan membuang sampah sembarangan. Anak yang membuang sampah sembarangan langsung disuruh untuk mengambil dan membuang sampah pada tempatnya. Apabila anak telah mengikuti aturan dari punishment, anak akan mendapatkan reward, reward tersebut berupa pujian dan motivasi kepada siswa.
Menurut saya, pengembangan moral pada TK PKK Sosrowijayan, akan lebih baik apabila guru memiliki keterampilan dalam pemilihan metode dan pengaplikasian yang tepat. Selain itu, TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. Sebaiknya TK PKK Sosrowijayan pindah dari lokasi lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini. Berdasarkan pernyataan tersebut. Lokasi menjadi faktor yang berpengaruh dalam pengembangan nilai dan moral. Lokasi yang tepat akan membentuk lingkungan belajar yang kondusif. Sehingga nyaman adalah agar dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien. Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif akan membuat waktu belajarmu lebih efektif dan efisien.
Npm : 2113053069
Izin memberikan analisis mengenai artikel diatas dengan judul " PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG
TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA "
Seperti yang kita tahu bahwa masa anak-anak merupakan masa yang
sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Oleh karena itu, pada masa inilah pendidikan nilai beserta moral tepat diberikan supaya memiliki sebuah fondasi diri yang berkarakter. Seperti halnya pada TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini yang telah menerapkan pendidikan moral pada anak dengan cara mengintegrasikan dengan kegiatan keseharian anak. Namun lokasi tempat TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini kurang mendukung dalam pembentukan pendidikan moral anak, seperti halnya terjadinya fenomena anak akan memperhatikan beberapa hal ketika ia berangkat melewati gang sempit yang di situ tertulis tulisan yang tidak cocok untuk anak. Tulisan tersebut merupakan tulisan himbauan orang dewasa yang mengharuskan memakai
kondom. Ada juga fenomena banyak orang yang tidur di depan halaman bahkan di jalan dikarenakan semalam habis mabuk-mabukan. Belum lagi ketika anak pulang sekolah terkadang ia melihat PSK yang sudah mangkal. Dengan demikian fenomena fenomena tersebut lah yang dapat menghambat kesuksesan dalam pembentukan pendidikan moral anak, karena pada masa ini anak masih sering terpengaruh atau peka terhadap apa yang mereka lihat. Walaupun demikian, TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta juga telah melakukan beberapa upaya guna mengatasi hal tersebut. Adapun beberapa aspek untuk menunjang pendidikan moral anak pada TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta yaitu antara lain :
1. Materi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta.
Materi yang dikembangkan yaitu menggunakan kurikulum KTSP didalamnya.
2. Pendidik TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta.
Pendidik pada TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini juga memiliki sikap yang ramah terhadap anak, hal tersebut tercermin ketika anak datang disambut dengan salam, dan masih banyak kegiatan lainnya.
3. Metode TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta.
Metode pembelajaran yang digunakan
dalam menerapkan pendidikan moral di TK
PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa
metode pembiasaan, keteladanan, bercerita,
dan menyanyi.
4. Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
Evaluasi dilakukan guru dengan cara observasi, yakni melihat langsung bagaimana perkembangan moral anak.
Berdasarkan beberapa uraian diatas saya dapat menyimpulkan bahwa menurut saya pada TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini sudah baik dalam menjalankan pendidikan moral, hal tersebut dapat terlihat dari beberapa aspek yang disajikannya. Walaupun sebenarnya TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini lebih mengutamakan hasil daripada proses belajar nya. Namun dilain sisi, ada beberapa hal yang menghambat berjalanya pendidikan moral pada anak ini yaitu lokasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta yang kurang mendukung. Dengan demikian, menurut saya guna untuk menunjang hambatan tersebut, aparat sekolah dapat mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar supaya mampu menyeimbangkan kegiatan nya dengan kebutuhan anak anak sekolah supaya anak anak sekolah tersebut tidak terpengaruh dengan lingkungan sekitar nya.
Sekian dari saya, terima kasih.
NPM : 2113053024
Kelas : 3E
Analis Jurnal 1
PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Anak diibaratkan spons yang akan menyerap segala macam air yang ada. Maimunah (2012: 12) mengemukakan pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Hal ini terlihat dari adanya jam tambahan calistung(catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam setelah pembelajaran TK selesai. Tambahan jam dilakukan setelah sekolah selama 4 kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin sampai Kamis. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa alasan orang tua menyekolahkan anaknya di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta adalah bahwa lulusan TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta sudah bisa calistung. Setelah melakukan beberapa upaya, akhirnya TK PKK Sosrowijayan sudah cukup baik dalam mengembangkan pendidikan moral untuk anak usia dini, dari sisi materi, metode, dan evaluasi. Walaupun demikian, guru-guru lebih mementingkan hasil daripada proses belajar. Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara objektif.
Terima kasih Bu
NPM : 2153053018
Analisis Jurnal “PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA”
Usia taman kanak-kanak dan kelompok bermain adalah saat yang paling baik bagi guru untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai, moral, dan agama. Oleh karena itu seoran guru TK harus selalu berupaya dengan berbagai cara dapat membimbing anakusia TK agar memiliki kepribadian yang baik, yang dilandasi dengan nilai moral dan agama. Guru bukan saja mengubah hidup anak, tetapi juga memperkaya dan memperkokoh kepribadian siswa menjadi insan berkeutamaan karena memiliki nilai-nilai yang ingin diperjuangkan dan diwujudkan dalam masyarakat. Sebagus apapun Program Pengembangan moral dan nilai-nilai keagamaan yang disusun, tidak akan terlalu bermakna tanpa dibarebgi dengan latihan, pengulangan dan pembaiasaan pada diri peserta didik.Lokasi yang tepat berpengaruh terhadap perkembangan moral anak.TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta berada di lokasi pasar kurang signifikan untuk perkembangan moral anak.Sebaiknya, sekolah tersebut pindah lokasi supaya perkembangan moral anak dapat dibentuk dan diintegrasikan dengan baik.
Sekian,terima kasih.
Nama : Ida Wahyuni
Npm : 2113053193
Kelas : 3E
Izin memberikan analisis jurnal 1 bu,
Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas dapat bersifat objektif atau subjektif. Moralitas yang bersifat objektif memandang perbuatan semata-mata sebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan. Moralitas
subjektif adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai individu (Poespoprodjo, 1998: 102). Perkembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan kurang optimal karena kurangnya ruang khusus dalam pengembangannya dan hanya mengembangkan intelektual anak. Selain itu Rahman (2013:188) mengemukakan “Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku moral, yaitu faktor kognitif, faktor Emosi, Faktor kepribadian, dan faktor situasional”. Kurangnya ruang dalam mengembangkan moral pada anak tentu akan membawa dampak negatif pada anak saat dirumah ataupun diluar rumah. Karena faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan moral pada anak. Anak yang masih berusia dini sangat rentan mengikuti perilaku yang mereka lihat tanpa mereka tahu perilaku tersebut benar atau salah. Guru sangat berperan dalam hal ini, sebagai calon pendidik kita harus bisa memberikan pengertian mengenai perilaku yang benar ataupun tidak benar agar peserta didik mengetahui perilaku mana yang harus diterapkan dan diikuti. Pendidikan moral pada TK Sosrowijayan dikembangkan dengan pembiasaan. Pembiasaan dilakukan guru dengan tujuan untuk memberikan stimulasi kepada anak tentang nilai-nilai moral agar anak menjadi kegiatan yang rutin dikerjakan anak. Selain itu ada beberapa cara dalam mengembangkan pendidikan moral yang bisa dilakukan di sekolah yaitu :
1. Ajarkan Kejujuran
2. Latihlah Tanggung Jawab
3. Mengajarkan Sikap menyayangi.
4. Tanamkan Disiplin
5. Ajaklah bergaul dan berkomunikasi
Sekian, terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
NPM : 2113053108
Izin menjawab bu
analisis jurnal 1
Pengembangan moral anak dilingkungan lokalisasi pasar kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
Pada masa kanak-kanak adalah masa yang sangat renta oleh pengaruh lingkungan sekitar karena pada masa ini anak belum mampu untuk menyaring sesuatu yang baik dan buruk . Dalam dunia pendidikan peran guru sangatlah penting dalam membekali diri seorang anak dalam kehidupan sosial masyarakat. Lingkungan sekitar anak sangatlah mempengaruhi moral anak karena anak akan meniru apa yang dia lihat dan dengar. Salah satunya yaitu di TK PKK sosrowijayan yang dimana terletak dilingkungan lokalisasi yang tentunya tempat tersebut memberikan dampak buruk bagi anak saat anak melihat danendengar apa yang terjadi di tempat tersebut baik saat anak sedang berangkat maupun pulang sekolah, oleh karena itu guru memberikan pembekalan moral baik dan buruk kepada anal dengan memberikan contoh perilaku yang baik kepada anak. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan yaitu denga. Metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan bernyanyi.
Untukengetahui perkembangan moral anak guru juga melakukan evaluasi setiap hari kepada ada dengan melakukan observasi dalam evaluasi ini guru juga melibatkan peran orang tua dalam observasi karena guru tidak dapat mengamati hanya dilingkungan sekolah, serta evaluasi ini dilakukan secara berkelanjutan.
NPM : 2153053016
Kelas : 3 E
Izin memberikan analisis jurnal 1 yang telah diberikan bu.
PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Oleh karena itu, sebagai orang yang memahami tentang perkembangan harus membantu aspek perkembangan anak agar tumbuh dengan maksimal. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mentalspiritual anak.
Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu ia berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas dapat bersifat objektif atau subjektif. Dalam pelaksanaan penanaman moral pada anak usia dini, beberapa metode ini dapat menjadi referensi guru yaitu:
1. Metode bercerita
2. Metode Bernyanyi
3. Metode Pembiasaan
4. Metode Keteladanan
Tujuan evaluasi pendidikan karakter untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dalam bentuk kepemilikan sejumlah indikator karakter tertentu pada anak dalam kurun waktu tertentu, serta mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang dialami oleh anak.
Pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijaya dikembangkan secara formal disekolah. Pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. Anak memerlukan tempat yang mendukung demi perkembangannya, khususnya perkembangan moral. Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara objektif.
Sekian, Terima Kasih.
NPM : 2113053174
Izin menjawab bu
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Karena hal ini Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. Selain itu Lingkungan lokalisasi memang tidak secara langsung memberikan dampak negatif kepada anak, karena anak-anak tidak langsung berinteraksi kepada psk. Anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar sekolah, namun tetap saja kondisi di sekitar sekolah akan memberikan dampak negatif kepada anak, seperti ketika anak berangkat melewati gang sempit yang di situ tertulis tulisan yang tidak cocok untuk anak. Tulisan tersebut merupakan tulisan himbauan orang dewasa yang mengharuskan memakai kondom. Karena hal itu, guru juga harus memperhatikan peserta didik dan mengawasi secara ekstra agar anak tidak terpengaruh ke hal yang negatif. Harusnya pemerintah lebih memperhatikan lagi sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, seperti apakah lingkungannya sudah bagus. Jika tidak mungkin saja bisa pemerintah memberikan pelathian atau wawasan untuk lingkungan sekitar sekolahan agar mendukung proses pertumbuhan nilai moral anak. Jika tidak begini, maka guru akan lebih bekerja ekstra seperti Guru selalu memastikan keadaan sekitar sekolahan steril dari kegiatan yang biasa terjadi dilokalisasi. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi.
Sekian, Terimakasih bu.
NPM : 2113053016
Izin menjawab analisis jurnal 1, Bu.
Pada jurnal yang berjudul Pengembangan Moral Anak Di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta, diperoleh analisis bahwa moral harus ditanamkan kepada anak terutama yang sudah memasuki sekolah seperti taman kanak kanak. Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Oleh karena itu, sebagai orang yang memahami tentang perkembangan harus membantu aspek perkembangan anak agar tumbuh dengan maksimal. Pengembangan nilai-nilai moral pada anak sejak kecil harus sudah dapat ditanamkan terlebih anak usia dini, hal ini disebabkan oleh anak yang memiliki moral yang kurang baik. Maka dengan begitu, penanaman moral dan pembelajarannya harus diajarkan kepada anak usia dini. Dalam penanaman nilai moral, pendidik dapat bervariasi dalam menenutukan metodenya, missal dengan cara bercerita, bernyanyi, pembiasaan, dan keteladanan. Untuk menghadapi anak yang nakal atau kurang bermoral pendidik diharapkan dapat sabar dan boleh sesekali menegur peserta didik tersebut juga diiringi dengan memberi nasehat. Misalnya ketika anak mencuci tangan setelah memakan bekalnya dengan tidak tertib dan berebut antrian.
Terimakasih.
NPM : 2113053122
Izin memberikan analisis terkait jurnal 1 yang berjudul "PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA"
Didalam jurnal tersebut membahas tentang pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak.
Pendidikan moral pada TK Sosrowijayan dikembangkan dengan pembiasaan. Pembiasaan dilakukan guru dengan tujuan untuk memberikan stimulasi kepada anak tentang nilai-nilai moral agar anak menjadi kegiatan yang rutin dikerjakan anak. Pengembangan moral anak juga dilakukan dengan TPA, namun kegiatan TPA tidak berlangsung secara rutin. Kegiatan TPA hanya mengajarkan anak membaca huruf hijaiyah, bukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman pengenalan huruf hijaiyah. Pendidik TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta merupakan sosok yang ramah dengan anak, bahkan dengan orang tua juga terjalin interaksi seperti keluarga. Hal ini terlihat ketika adanya rencana kegiatan yang akan dilakukan TK.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi.
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran guru melakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi. Observasi ini dilakukan setiap hari untuk mengetahui perkembangan moral anak. Evaluasi juga melibatkan orang tua, karena dalam evaluasi moral tidak bisa dilihat dari perilaku anak yang ditunjukkan selama di sekolah.
Sekian terimakasih.
NPM : 2153053007
Analisis jurnal 1
Sosrowijayan Yogyakarta dan mengungkapkan perkembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan
Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan mencakup aspek materi, pendidik, metode dan evaluasi. Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Pendidik sudah dapat menjadi teladan bagi anak.
rdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah.
Pengembangan pendidikan moral anak di TK
Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Hal ini terlihat dari adanya jam tambahan calistung untuk TK B selama satu jam setelah pembelajaran TK selesai. Tambahan jam dilakukan setelah sekolah selama 4 kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin sampai Kamis. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa alasan orang tua menyekolahkan anaknya di TK PKK
Sosrowijayan Yogyakarta adalah bahwa lulusan TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta sudah bisa calistung. Ketakutan orang tua tentang dampak negatif yang di timbulkan dari lingkungan disampingkan demi anaknya bisa calistung. Lingkungan lokalisasi memang tidak secara langsung memberikan dampak negatif kepada anak, karena anak-anak tidak langsung berinteraksi kepada psk. Anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar sekolah, namun kondisi di sekitar sekolah akan memberikan dampak negatif kepada anak. Anak memerlukan tempat yang mendukung demi perkembangannya, khususnya perkembangan moral. Meskipun tidak berinteraksi langsung, anak akan memperhatikan fenomena yang terjadi di sekitar sekolahnya. Anak akan memperhatikan beberapa fenomena ketika ia berangkat melewati gang sempit yang di situ tertulis tulisan yang tidak cocok untuk anak.
Tulisan tersebut merupakan tulisan himbauan orang dewasa yang mengharuskan memakai kondom. Ada juga fenomena banyak orang yang tidur di depan halaman bahkan di jalan dikarenakan semalam habis mabuk-mabukan.
Belum lagi ketika anak pulang sekolah terkadang ia melihat PSK yang sudah mangkal.
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta sudah mengupayakan untuk memberikan pengertian tentang fenomena tersebut.
Npm : 2113053284
Izin menjawab bu,
Berdasarkan jurnal yang berjudul "PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG
TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA"
Masa anak-anak merupakan masa yang
sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan
cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Anak
diibaratkan spons yang akan menyerap segala
macam air yang ada. Pada tahap ini anak
belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal
yang baik dan hal yang buruk. Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri.
Metode pembelajaran yang digunakan
dalam menerapkan pendidikan moral di TK
PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa
metode pembiasaan, keteladanan, bercerita,
dan menyanyi.
Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mementingkan hasil daripada proses anak. Hal ini terlihat ketika guru melakukan demonstrasi melipat kertas origami dengan membuat bunga. Guru tidak sabar dan segera membantu melipatkan kertas anak yang tidak bisa.
Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secaraobjektif.
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. Sebaiknya TK PKK Sosrowijayan pindah dari lokasilokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini.
Sekian terimakasih
NPM 2113053118
Kelas : 3E
Izin menyampaikan analisis jurnal yang berjudul “PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA”
Berdasarkan jurnal diatas Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Hal ini terlihat dari adanya jam tambahan calistung (catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam setelah pembelajaran TK selesai. Lingkungan lokalisasi pasar juga termasuk lingkungan yang berpengaruh buruk bagi moral anak, dikarenakan gang sempit yang di daerah tersebut tertulis tulisan yang tidak cocok untuk anak. Tulisan tersebut merupakan tulisan himbauan orang dewasa yang mengharuskan memakai kondom. Ada juga fenomena banyak orang yang tidur di depan halaman bahkan di jalan.
lingkungan yang beroreintasi negatif ini bukan tidak mungkin akan ditiru anak sejalan dengan tumbuh kembangnya yang selalu melihat lingkungan yang kurang baik ini.Kita sebagai guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi dalam mentransmisikan nilai moral kepada anak. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara objektif. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. Dan saya setuju pendapat penulis bahwa sebaiknya TK PKK Sosrowijayan pindah dari lokasi lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini. Namun tidak hanya guru, orang tua anak juga harus membantu dalam menjaga dan mendidik nilai moral anak terutama dengan tantangan lingkungan lokalisasi pasar yang masih memiliki sisi negatif agar anak tidak mudah terpengaruh lingkungan tersebut
sekian dari saya, terimakasih
Nama: Debi Elisa Prasasti
NPM: 2113053158
Pada tahap ini anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk.
Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri. Maimunah (2012: 12) mengemukakan pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Penjelasan dari pernyataan tersebut adalah bahwa pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang dimulai dari kelompok usia 0-8 tahun, yang ditujukan untuk mengembangkan aspek perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan perkembangan fisik anak. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku.
Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental- spiritual anak Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu ia berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk.
Perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal, yang mengatur aktivitas seseorang ketika ia tidak terlibat dalam interaksi sosial dan dimensi interpersonal yang mengatur interaksi sosial dan penyelesaian konflik (Santrock, 2007: 117).
Pada tingkatan prakonvensional, anak akan peka terhadap peraturan-peraturan, anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral karena pada tahap ini merupakan tahap dasar bagi anak.
Pada level 1 ada dua tahap yakni hukuman dan kepatuhan, pada tahap ini suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari hukuman yang berkaitan dengan hal yang dilakukan. Pada tahap ini moral anak masih mmengacu pada peristiwa-peristiwa eksternal fisik, suatu tindakan dikatakan benar atau salah bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan seseorang yang dekat dengan dirinya.
Pada tahap ini sudah ada usaha yang jelas dalam diri anak untuk menentukan nilai dan prinsip yang valid yang dapat dilakasanakan.
Pendidikan Moral Anak Usia Dini terdiri atas beberapa aspek, yaitu: Materi Nurul Zuriah (2007: 27-28) mengemukakan secara garis besar ruang lingkup materi pendidikan moral atau budi pekerti dapat dikelompokkan dalam tiga nilai aklhak yaitu sebagai berikut: akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
Npm: 2113053247
Ijin menjawab bu.
pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. Pendidikan
moral pada TK Sosrowijayan dikembangkan dengan pembiasaan. Pembiasaan dilakukan guru dengan tujuan untuk memberikan stimulasi kepada anak tentang nilai-nilai moral agar anak menjadi kegiatan yang rutin dikerjakan anak. Pengembangan moral anak juga dilakukan dengan TPA, namun kegiatan TPA tidak berlangsung secara rutin. Kegiatan TPA hanya mengajarkan anak membaca huruf hijaiyah, bukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman pengenalan huruf hijaiyah.
Kegiatan TPA juga seharusnya bisa
dilaksanakan untuk mengembangkan aspek moral anak misalnya dengan bercerita tentang kehidupan yang nantinya di dalam cerita bisa disisipi nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita,dan menyanyi. jadi guru harus bisa menjadi model yang baik yang dapat diikuti anak-anak. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta sendiri
berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. maka, sebaiknya TK PKK Sosrowijayan pindah dari lokasi
lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini.
Sekian terima kasih.
Di mana pada jurnal 1 sendiri tentang pembahasan moral anak TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta di mana terhadap perkembangan moral anak TK itu sendiri yang ada di Jogja dan juga berdasarkan hasil yang telah tercantumkan dan disimpulkan pada jurnal tersebut dimana dalam pengembangan pendidikan moral pada anak usia dini yang telah berjalan dengan baik dari sisi materi dan juga segi metode dan evaluasi. Namun pastinya ada tetap kekurangan maupun di mana seorang guru-guru yang mementingkan dan lebih mementingkan hasilnya daripada suatu proses belajar itu sendiri di mana guru juga biasanya lebih menilai dari segi nilai dan kinerja siswa dibandingkan pada proses inti pelajaran tersebut. Dapat dan dapat disimpulkan juga dengan berkaitan pengembangan moral yang dilakukan oleh guru di sekolah terhadap murid TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta guru yang menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru juga melakukan tindakan evaluasi yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga pendidik dapat mengevaluasi secara objektif menurut pandangannya. Kemudian TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini sendiri berada di lokasi yang sangat tidak mendukung untuk perkembangan anak mengapa demikian karena sebaiknya lokasinya ini pindah atau dari tempat yang kurang layak seperti lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini di tempat yang lebih layak dan juga untuk bisa dapat mengembangkan moral anak yang lebih baik dan tidak ada pencemaran moral bagi si anak.
Sekian Terimakasih
Nama : Zahra Dika Ramadhona
Npm : 2113053156
Anak - anak merupakan suatu kepribadian yang masih bisa diarahkan. Anak - anak diibaratkan sebagai kertas putih yang bisa diisi apa saja baik perilaku buruk maupun perilaku baik. Orang tua maupun pendidik harus berhati - hati dalam menstimulasi anak tersebut supaya tidak menyerap hal - hal yang buruk. Maimunah (2012:12) mengemukakan pendidikan anak usia dini (PAUD) adalahjenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, dan non informal. Pendidik sekolah dasar harus memiliki memberikan teladan yang baik untuk peserta didiknya.
Adapun ciri kepribadian yang harus
dimiliki oleh pendidik antara lain.
1. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dengan segala sifat, sikap, dan amaliahnya yang mencerminkan
ketakwaannya tersebut.
2. Guru harus suka bergaul, khususnya
bergaul dengan anak-anak.
3. Guru adalah orang yang penuh minat,
penuh perhatian, mencintai profesinya dan
pekerjaannya, dan berusaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan
profesinya itu agar kemampuan
mengajarnya lebih baik.
4. Guru adalah orang yang suka belajar
terus menerus, meskipun ia adalah
pendidik yang identik menularkan
pengetahuan dan menyebarkan
wawasan, namun juga harus menjadi
orang yang terdidik yang selalu
mempelajari hal-hal baru.
Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar pendidik harus memiliki metode pembelajaran yang baik untuk anak - anak. Seperti yang kita ketahui peserta didik sekolah dasar masih suka merasa bosan dengan belajar. Oleh karena itu, pendidik harus pandai memilih metode yang menyenangkan dan dapat membuat peserta mengetahui, memahami,
mempergunakan, dan menguasai bahan
pelajaran tertentu.
Seperti moral anak TK PKK Sosrowijayan. Berdasarkan hasil penelitian dijurnal tersebut moral anak - anak tersebut sangat baik dan ramah. Hal ini disebabkan karena peserta didik yang berhasil dalam membangun nilai moral pada peserta didik berdasarkan sisi materi,metode, dan evaluasi nya.
Sekian terimakasih
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Lingkungan lokalisasi memang tidak secara langsung memberikan dampak negatif kepada anak, karena anak-anak tidak langsung berinteraksi kepada psk. Anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar sekolah, namun kondisi di sekitar sekolah akan memberikan dampak negatif kepada anak. Meskipun tidak berinteraksi langsung, anak akan memperhatikan fenomena yang terjadi di sekitar sekolahnya. Anak akan memperhatikan beberapa fenomena ketika ia berangkat melewati gang sempit yang di situ tertulis tulisan yang tidak cocok untuk anak. Belum lagi ketika anak pulang sekolah terkadang ia melihat PSK yang sudah mangkal. Pendidik TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta merupakan sosok yang ramah dengan anak, bahkan dengan orang tua juga terjalin interaksi seperti keluarga. Hal ini terlihat ketika adanya rencana kegiatan yang akan dilakukan TK, pengamatan peneliti menunjukkan adanya koordinasi ketika akan diadakan kunjungan ke museum untuk anak- anak. Orang tua memberikan masukan kepada guru untuk menambah pengawasan kepada anak-anak. Guru TK PKK Sosrowijayan datang sebelum anak-anak datang ke sekolah. Pakaian yang dikenakan guru juga menutup aurat dan dapat menjadi contoh untuk anak- anak. Guru hanya berpesan kepada anak untuk besok ketika diantar orang tua langsung diajak duduk bareng anak-anak. Guru TK PKK Sosrowijayan menggunakan metode modeling dalam mengembangkan moral anak. Hal itu dapat memberikan contoh kepada anak secara tidak langsung. Anak tidak sadar bahwa ia telah mengamatinya anak akan mengikuti dengan sendirinya. Pihak sekolah juga mengadakan kerja sama degan orangtua dalam penanaman moral anak. Anak akan bingung ketika apa yang dipahami di sekolah berbeda dengan apa yang dilakukan di rumah. Dalam hal ini guru dan orang tua memang harus sering berkomunikasi saling mendukung untuk perkembangan anak sehingga dapat berkembang dengan optimal. Bercerita Menurut kajian dokumen yang dilakukan peneliti bahwa TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta menggunakan metode bercerita untuk mengembangkan moral anak. Cerita tersebut berisi ada seekor anak itik yang terpisah dengan sang induk ketika mencari makan. Anak itik tersebut tersesat sendirian di hutan. Anak itik minta berteriak tolong, setelah lama tidak ada yang membantu anak itik tersebut menangis. Setelah berselang lama menangis, ada seekor kucing menghampiri anak itik tersebut. Anak itik pun takut, karena ia takut dimakan. Anak itik pun berlari, dan kucing mengejarnya.
NPM : 2153053004
Izin memberikan analisis jurnal 1
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang dimulai dari kelompok usia 0-8 tahun, yang ditujukan untuk mengembangkan aspek perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan perkembangan fisik anak. Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Oleh karena itu, sebagai orang yang memahami tentang perkembangan harus membantu aspek perkembangan anak agar tumbuh dengan maksimal. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Salah satu aspek perkembagan anak usia dini adalah nilai moral. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental-spiritual anak.
Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mementingkan hasil dari pada proses anak. Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi dan berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak.
Sekian, terima kasih.
NPM : 2113053139
Kelas : 3E
Izin menganalisis jurnal Bu,
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Anak
diibaratkan spons yang akan menyerap segala macam air yang ada. Pada tahap ini anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi
langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri.
Dalam pelaksanaan penanaman moral pada anak usia dini, beberapa metode ini dapat menjadi referensi guru yaitu:
1. Metode Bercerita
2. Metode bernyanyi
3. Metode pembiasaan
4. Metode keteladanan
Seperti TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta, yang menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita,
dan menyanyi.
1. Pembiasaan
Pembiasaan yang dilakukan di TK PKK Sosrowijayan biasanya dilakukan pada kegiatan pembukaan. Pembiasaan tersebut berupa berdoa sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru juga membisakan kepada anak untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan guru ketika datang dan pulang sekolah.
2. Keteladanan
Perilaku yang dilakukan guru akan
diikuti oleh anak-anak. Jadi, guru harus dapat memberikan contoh yang baik untuk anak-anak. Jadi guru TK PKK Sosrowijayan membiasakan menanamkan nilai-nilai moral dengan perilaku baik setiap harinya. Pihak
sekolah juga mengadakan kerja sama degan orangtua dalam penanaman moral anak. Kerja
sama penting dibangun untuk menyatukan persepsi antara kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan di rumah.
3. Bercerita
Cerita tersebut bertujuan untuk menanamkan moral anak agar saling tolong menolong kepada sesama. Setelah guru bercerita, guru bertanya kepada anak-anak tentang isi cerita
tersebut dan anak menjawabnya. Metode bercerita memang efektif untuk mengembangkan moral anak, karena dalam cerita anak-anak dapat berimaginasi.
Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
Evaluasi yang dilakukan guru dalam
mengetahui perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi. Observasi ini dilakukan setiap hari untuk mengetahui
perkembangan moral anak. Evaluasi juga melibatkan orang tua, karena dalam evaluasi moral tidak bisa dilihat dari perilaku anak yang ditunjukkan selama di sekolah. Guru sering pesan kepada orang tua jika ada stimulus baru dari sekolahan, sehingga ketika di rumah orang
tua dapat memberikan penguatan.
NPM : 2113053291
Izin memberikan analisis bu, dari jurnal tersebut dapat saya ambil kesimpulan bahwasannya sebagai seorang guru kita tidak boleh acuh terhadap peserta didik. Kita perlu memerhatikan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa, sehingga siswa tersebut dapat berkembang. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran guru harus sangat teliti, kompeten, dan bertanggung jawab atas tugasnya sebagai pendidik. Seorang guru harus semaksimal mungkin dalam mengajar, sehingga hasil yang didapatkan akan memuaskan. Dan juga untuk mengembangkan moral bagi siswa, guru dapat menggunakan beberapa metode seperti: pembiasaan, keteladanan, bercerita,
dan menyanyi.
Sekian, terima kasih.
NPM : 2113053255
Analisis Jurnal 1
Yang berjudul "PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG
TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA"
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Anak diibaratkan spons yang akan menyerap segala macam air yang ada. Pada tahap ini anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus bisa memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, ia bisa membentengi dirinya sendiri.
Pengembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan mencakup aspek materi, pendidik, metode dan evaluasi. Materi yang dikembangkan di TK Sosrowijayan mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Pendidik sudah dapat menjadi teladan bagi anak. Metode pengembangan moral menggunakan metode: pembiasaan, bercerita, keteladanan, dan bernyanyi. Evaluasi yang digunakan evaluasi proses menggunakan teknik observasi tanpa lembar observasi dan hanya mengandalkan ingatan guru.
TK PKK Sosrowijayan dalam mengembangkan pendidikan moral untuk anak usia dini telah berjalan dengan baik, dari sisi materi, metode, dan evaluasi. Walaupun demikian, guru-guru lebih mementingkan hasil daripada proses belajar. Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara objektif.
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. Sebaiknya TK PKK Sosrowijayan pindah dari lokasi lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini.
Sekian, terimakasih
NPM : 2113053183
izin memberikan analisis mengenai jurnal yang pertama ibu.
Jika berbicara mengenai kepekaan terhadap lingkungan maka masa anak-anaklah jawabannya, sebab anak-anak bisa di ibaratkan sebagai spons, ya layaknya spons yang menyerap semua air, anak-anak akan menyerap semua aspek yang ada tak terkecuali aspek-aspek negatif. Karena anak-anak pada perkembangan ini belum memiliki filter apapun untuk menyaring baik dan buruk dari interaksi sosial yang mereka lakukan. Dalam hal ini guru sebagai orang tua kedua bagi peserta didik atau siswa khususnya siswa SD harus bisa menjadi filter dan pembimbing bagi anak-anak didiknya agar tidak terpengaruh oleh efek negatif dari interaksi sosial, hingga peserta didik sudah mampu membentengi dirinya sendiri.
Realitas saat ini menunjukkan bahwa hasil pendidikan di Indonesia belum mampu menciptakan anak-anak didik usia dini yang paham dan menanamkan dengan baik nilai moral, memang hal ini di sebab kan oleh perbedaan kepekaan setiap anak terhadap amanah serta contoh perilaku dari gurunya, oleh sebab itu pendidikan agama dan budi luhur dari orang menjadi aspek terbesar dari keberhasilan dari pendidikan nilai moral pada peserta didik usia dini.
Namun hal ini memang bukan berarti menyalahkan orang tua, tetapi ini juga mengindikasikan bahwa pendidikan nilai moral di Indonesia masih kurang dalam mengembangkan nilai-nilai agama yang di mana nilai-nilai agama sarat akan berbagai amanah moral yang luhur, sehingga bila ini dapat terealisasikan dengan maksimal oleh guru maka peserta didik akan memiliki mental spiritual yang kuat, terakhir metode yang dapat di gunakan oleh pendidik untuk menanamkan moral pada peserta didik yaitu adalah, Metode bercerita, Bernyanyi, Pembiasaan dan Keteladanan
Sekian terimakasih bu.