Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 38

Silahkan analisis jurnal tersebut dengan melampirkan nama dan npm

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Ratri Eka Ningtyas 2213053214 -
Nama : Ratri Eka Ningtyas
NPM : 2213053214
Kelas : 1E
Analisis Jurnal
Pancasila adalah dasar bangsa dan Pancasila Pancasila memperbarui nilai-nilai Pancasila sebagai dasar sekolah nasional dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa.Namun, dalam masyarakat modern saat ini, sementara kita sebagai penghuni bumi ini harus menjadi khalifah bumi yang bertugas mengolah dan mengelolanya, banyak indikasi bahwa manusia adalah perusak rumah bumi.
Salah satunya adalah Penyalahgunaan Zat dan Kebebasan Berserikat, tetapi ini sama sekali tidak relevan. Disebabkan oleh kurangnya kontrol atau hilangnya kontrol orang tua atas anak dan keluarga. Pancasila sebagai dasar dan pedoman pembangun karakter dari Indonesia.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, Bung Karno Muhammad dalam lagu kebangsaan WR Supratman Indonesia Raya diketahui sering mengungkapkan pentingnya membangun karakter bangsa sebelum sumpah pemuda ,dibangun dengan penekanan saat ini pada aspek fisik materi, tidak mengherankan bahwa hasilnya adalah anak-anak yang sangat berorientasi pada faktor fisik materi yang bersifat individualistis dan berorientasi pada hasil.
Oleh karena itu, warga negara harus tahu tentang negaranya: kehidupan politik, hukum, kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi. Dan kemudian ada kemampuan sipil dan atribut kewarganegaraan. Berikut uraian tentang Pancasila dan implementasinya:
Pancasila Dijelaskan Secara Historis Pancasila adalah pandangan hidup berbangsa, nilai-nilai yang ada sebelum peristiwa hukum bangsa Indonesia membentuk bangsa.Bangsa Indonesia secara historis ditopang oleh Tuhan Yang Maha Esa, berkembang melalui suatu proses dan menemukan wujudnya sebagai bangsa yang beridentitas.
Secara kultural, dasar pemikiran tentang Pancasila adalah, seperti sebelum berdirinya bangsa, nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai budaya dan agama bangsa Indonesia sendiri. Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila adalah dasar negara dalam kedudukan demikian.
Dalam membangun karakter Pancasila juga sangat penting untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan inti pembangunan sebagai nilai kemanusiaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Menghormati keyakinan agama orang lain.
2. Penghormatan terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek yang tidak boleh direduksi menjadi objek.
3. Persatuan sebagai bangsa untuk mengatasi semua sektarianisme.
4. Nilai Terkait Demokrasi Konstitusional
5. Keadilan sosial, persamaan dan keadilan.
Pendidikan Pancasila karena itu sangat penting dalam kurikulum Merdeka dan harus dipelajari untuk pembentukan karakter anak-anak di negara-negara Generasi Z atau Society 5.0.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Della Pratiwi 2213053073 -
Nama:Della Pratiwi
NPM:2213053073
Kelas:1E
Analisis jurnal
A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal :
Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Volume: 7
3. Nomor: 2
4. Halaman : 15
5. Tahun Penerbit:2019
6. Judul Jurnal: INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI 
7. Nama Penulis 
-Dwi Riyanti
- Danang Prasetyo8. Kata Kunci 
8.Kode jurnal:internalisasi, pancasila, perguruan tinggi
B. ISI JURNAL
1. Masalah Penelitian:Internalisasi nilai-nilai pancasila
2. Lokasi Penelitian :Universitas Ahmad Dahlan
3. Metode Penelitian:Penelitian Deskriptif
4.Hasil Penelitian:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan mata kuliah Pancasila lebih efektif menggunakan pendekatan kontektual dengan mengembangkan potensi akademik, menyiapakan hidup berdampingan di masyarakat, dan membangun budaya hidup sesuai nilai Pancasila. Adapun caranya melakukan internalisasi dan revitalisasi Pancasila dengan cara: 
1. Memberikan pengetahuan tentang Pancasila sebagai ideologi negara sehingga mahasiswa menolak ideologi selain Pancasila.
2. Memberikan contoh teladan seperti disiplin, sikap toleran, dan sikap religius
3.kunjungan ke Kampung Pancasila di Yogyakarta untuk belajar keberhasilan membudayakan hidup berdasarkan nilai Pancasila. 
4 .Aksi nyata aktualisasi nilai-nilai Pancasila dengan kegiatan bakti sosial.
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. Kelebihan: Penulisan dan pembahasan materi yang terdapat dalam jurnal tersebut bagus dan menggunakan sumber-suber yang terpercaya
.2. Kekurangan :Didalam penulisan jurnal tersebut masih terdapat kata-kata yang sulit untuk dipahami oleh pembaca serta penyajian jurnal masih kurang menarik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Komang Yudi Ardika 2253053010 -
Nama: Komang Yudi Ardika
Npm : 2253053010
Kelas: 1E

Analisis Jurnal

Membahas tentang Fenomena menurunnya pemahaman Pancasila, itu wajib untuk ditindak lanjuti. Salah satu tujuannya agar mengingat ulang pluralitas bangsa yang sudah melebur tanpa penyeragaman dan menyingkirkan identitas asli budaya berasal dari tiap-tiap daerah. Pancasila dianggap sebagai ideologi yang terkesan tidak bisa untuk diotak atik secara kritis. Jadi Pancasila itu seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan. Sehingga Kesannya Pancasila boleh dibanggakan tetapi tidak boleh dilakukan kritikan. Pancasila sebagai dasar negara dapat menjadi cara pandang Bangsa Indoensia yang memiliki ciri khusus dalam hubungan politik. Hal tersebut memiliki manfaat dalam kehidupan politik seperti menawarkan jalan keluar menghindari negara yang bersifat otoriter.

Pancasila sebagai Dasar Negara, wajib diwariskan kepada generasi muda berikutnya, salah satunya yaitu melalui sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu, Lembaga pendidikan dan lembaga pemetintahan itu harus mengimplementsika nilai-nilai Pancasila agar dapat menjadi penerang dan penunjuk arah tercapainya tujuan negara. Pendidikan merupakan sarana terbaik untuk memberikan pengetahuan pada peserta didik tentang apa yang harus mereka ketahui.
Pancasila itu memiliki kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam, seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, dasar filsafat, pandangan hidup, dan masih banyak lainnya. Tetapi Kedudukan dan Fungsi Pancasila tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan. Pancasila ialah alasan Bangsa Indonesia untuk tetap bertahan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai nilai fundamental Pancasila diharapkan menjadi pondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Pancasila merupakan falsafah hidup Bangsa Indonesia yang berdasarkan sila-sila Pancasila yang dimulai dengan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjiwai sila-sila berikutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Bagas Rudiansyah 2253053037 -
Nama: Bagas Rudiansyah
NPM: 2253053037
Kls: 1E
Analisis jurnal

Pancasila dianggap sebagai ideologi yang terkesan tidak bisa untuk diotak atik secara kritis. Jadi Pancasila itu seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan. Sehingga Kesannya Pancasila boleh dibanggakan tetapi tidak boleh dilakukan kritikan. Pancasila sebagai dasar negara dapat menjadi cara pandang Bangsa Indoensia yang memiliki ciri khusus dalam hubungan politik. Hal tersebut memiliki manfaat dalam kehidupan politik seperti menawarkan jalan keluar menghindari negara yang bersifat otoriter.

Dalam membangun karakter Pancasila juga sangat penting untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan inti pembangunan sebagai nilai kemanusiaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Menghormati keyakinan agama orang lain.
2. Penghormatan terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek yang tidak boleh direduksi menjadi objek.
3. Persatuan sebagai bangsa untuk mengatasi semua sektarianisme.
4. Nilai Terkait Demokrasi Konstitusional
5. Keadilan sosial, persamaan dan keadilan.
Pendidikan Pancasila karena itu sangat penting dalam kurikulum Merdeka dan harus dipelajari untuk pembentukan karakter anak-anak di negara-negara Generasi Z atau Society 5.0.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Anisa Zatun Nitha Qoini 2213053052 -
Nama : Anisa Zatun Nitha Qoini
NPM : 2213053053
Tugas analisis jurnal



-Internalisasi Pancasila Melalui Mata
Kuliah Pancasila
Hadirnya Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Hari Lahir Pancasila telah
menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai
Hari Lahir Pancasila tidak membuat serta
merta Pancasila sudah terinternalisasi secara
konsisten ke dalam diri negara Indonesia.

Banyak generasi muda yang tidak paham
mengenai Pancasila. Penafsiran Pancasila
pun terkadang masih tergantung pada
penguasa. Internalisasi Pancasila sudah
diupayakan semenjak tahun 1960 pada saat
pemerintahan Presiden Pertama Ir. Soekarno
dalam kerangka Nation and Character
Building. Upaya ini dilakukan untuk mengIndonesiakan masyarakat dengan pedoman
visi dan misi politik pada masa itu, sehingga
bahan-bahan pengetahuan dan pelajaran
pada pendidikan formal yang diberikan
bukan hanya tentang Pancasila dan UUD
1945 tetapi juga berisi pandangan politik
pada masa itu.

Pada era reformasi Pancasila seolah-
olah telah memudar eksistensinya
dikalangan generasi milenial. Hal tersebut
dibuktikan ketika dilakukan wawancara oleh
peneliti kepada beberapa mahasiswa di
bulan Februari 2018 masih ada yang tidak
paham mengenai Pancasila dan bahkan ada
yang tidak hafal isi dari sila-sila Pancasila.

Pendidikan merupakan sarana
terbaik untuk memberikan pengetahuan
pada peserta didik tentang apa yang harus
mereka ketahui. Pendidikan yang berhasil
bukan hanya terpatok pada sebuah angka di
dalam suatu penilaian, tetapi juga output
yang berupa sikap setelah mengikuti
serangkaian proses pendidikan di dalam
pendidikan formal.

Pancasila sebagai pengetahuan
ilmiah-filosofis dapat dipahami dengan
menggunakan sisi verbalis, konotatif, dan
denotatif. Pengetahuan secara verbalis
merupakan pemahaman Pancasila dari aspek
rangkaian kata-kata yang diucapkan seperti
hafalan sila-sila dari Pancasila. Pengetahuan
secara konotatif merupakan upaya untuk
memahami Pancasila menggunakan metode .
ilmiah dengan menggunakan metode.

-Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah
Kebangsaan
Pancasila mempunyai kedudukan
dan fungsi yang bermacam-macam, seperti
Pancasila sebagai dasar, ideologi,
pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih
banyak kedudukan dan fungsi lainnya.
Fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut
tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan
merupakan satu kesatuan.
Pancasila diharapkan hadir untuk
menyelesaikan semua permasalahan tersebut
karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila selalu relevan dengan
perkembanan zaman. Pancasila dianggap
sebagai idiologi yang pas dan sudah final
untuk bangsa dan negara Indoensia yang
dapat mengatasi masalah perbedaan dan
masalah-masalah kebangsaan lainnya.

Mata kuliah Pancasila sangat efektif
dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan kontekstual dengan cara
mendekatkan Pancasila kepada mahasiswa
dengan memberikan contoh mengimplementasikan Pancasila ke dalam
kehidupan sehari-hari seperti melakukan
kunjungan ke Kampung Pancasila dan bakti
sosial yang dilakukan oleh mahasiswa pada
dua pertemuan terakhir mata kuliah
Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Mega Aprilia 2213053110 -
Nama : Mega Aprilia
NPM : 2213053110
Kelas : 1E

Pancasila merupakan ideologi, dasar
negara, dan dasar falsafah bangsa negara. Selain itu Pancasila merupakan sebuah warisan kejeniusan dari proses filsafati para founding father. Secara de facto Pancasila digali dari proses
kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak jaman sebelum nama Pancasila hadir, hal ini biasa disebut sebagai causa materialis. Secara de jure, Pancasila menjadi ideologi dan dasar negara sejak sehari setelah kemerdekaan yakni tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Sejak ditetapkannya secara de jure, maka sudah menjadi konsensus bagi bangsa untuk dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan.Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila itu sendiri.Revitalisasi diharapkan suatu spirit dan pondasi bagi norma hukum yang ada serta sebagai pandangan hidup bangsa. Hal tersebut dapat membentuk moral generasi muda yang berdasarkan falsafah Pancasila karena revitalisasi itu sendiri mempunyai makna bahwa mengembalikan kedudukan.dan fungsi peranan (Abdullah Taufik, 2015:50).Upaya menginternalisasikan Pancasila sangat didukung dengan diterbitkannya Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pengutannya terdapat pada pasal 35 ayat 3.Untuk melakukan internalisasi
(Irawan, 2014: 6) terdapat tiga proses yang dapat dikaitkan dengan pembinaan, dalam hal ini mahasiswa, Pertama, transformasi nilai yang merupakan proses pendidikan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik.Kedua, transaksi nilai yang merupakan suatu tahap pendidikan nilai dengan cara melakukan interaksi dengan
peserta didik dengan pendidik.Ketiga, transinternalisasi merupakan tahap yang jauh lebih mendalam daripada
dua tahap sebelumnya. Tahap
transinternalisasi bukan hanya dilakukan secara verbal tetapi juga sikap mental dan kepribadian,sehingga komunikasi kepribadian dapat berperan secara aktif. Kalimana (Kompasiana, 2018) menyatakan bahwa terdapat lima akar permasalah bangsa yaitu Pertama demokrasi yang sangat liberal; Kedua ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam; Ketiga Pemberantasan
korupsi yang tidak serius; keempat
kesalahan sistem pendidikan; Kelima
pertumbuhan penduduk yang tak terkendali.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Amanda Debi Pradita -
nama : Amanda Debi Pradita
NPM : 221303215

analisis jurnal

Pancasila merupakan ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa negara. Selain itu Pancasila merupakan sebuah warisan kejeniusan dari proses filsafati para founding father. Penjelasan Archipelago dalam buku Yudilatif (Negara Paripurna, 2012:2) menjelaskan bahwa Pancasila merupakan warisan dari nusantara yang sesuai dengan karakteristik alam yang terdapat lautan luas yang berisi gugusan pulau-pulau. Adanya hal tersebut dapat diartikan bahwa Pancasila merupakan rekontruksi dari bermacam-macam suku, adat, budaya, ras, serta agama yang ada di Indonesia tanpa mengkerdilkan salah satunya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena sasarannya adalah mencari atau menggali tentang proses menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila. Penelitian kualitatif dimulai dengan menggunakan asumsi dan penggunaan kerangka penafsiran secara teoretis yang membentuk atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau manusia.
Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diotak atik secara kritis. Oleh karena itu, Pancasila seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup serta tidak terdapat lagi istilah pengguaan propaganda Pancasila di dalam praktik penyelenggaraan negara. Hal tersebut terjadi akibat dari globalisasi yang telah melanda bangsa ini yang membuat masyarakatnya mempunyai gaya hidup hedonis. Lembaga pendidikan formal dan non-formal beserta lembaga pemetintahan harus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila supaya menjadi penerang dan penunjuk arah tercapainya tujuan negara. Terlebih lagi dengan adanya perubahan yang terjadi pada masayarakat akan membuat kembali kepada jati diri sebagai bangsa yang besar dan majemuk dengan ideologi yang manaungi semua suku, agama, ras, golongan, dan kebudayaan yang beraneka ragam.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Cinta Avril Lavina Putri 2213053111 -
Nama : Cinta Avril Lavina Putri
NPM : 2213053111
Kelas : 1E

Analisis Jurnal

Eksistensi Pancasila merupakan dasar negara serta visi hidup yang akan membawa konsekuensi bagi bangsa agar mampu memahami makna utama nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan nilai yang sangat berharga dengan unsur humanistik dan nilai kodrat yang selalu melekat pada diri individu yang perlu diterima oleh bangsa Indonesia. (Bambang Sumarjoko, 2013:113).

Selain itu, Revitalisasi Pancasila diperlukan agar Pancasila tidak hilang atau hanya menjadi slogan generasi muda. Untuk melakukan revitalisasi diperlukan diperlukan peran masyarakat melalui tindakan nyata. lSelain itu revitaliasi tujuannya untuk menelaah kekurangan-kekurangan yang telah dilakukan kemudian menyesuaikan dengan kondisi zaman yang dinamis dengan tujuan untuk kemaslahatan hidup.

Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah dapat dipahami dengan menggunakan sisi verbalis, konotatif, dan denotatif. Pengetahuan secara verbalis merupakan pemahaman Pancasila dari aspek rangkaian kata-kata.Pengetahuan secara konotatif merupakan upaya untuk memahami Pancasila dengan metode ilmiah . Sedangkan pengetahuan secara denotatif adalah pemahaman Pancasila yang kaitannya dengan fakta-fakta yang menunjukkan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Rukiyati, 2016:15).

Untuk melakukan internalisasi terdapat tiga proses dalam pembinaan mahasiswa, yaitu:
1.Transformasi nilai yang merupakan proses pendidikan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik.
2.Transaksi nilai yang merupakan suatu tahap pendidikan nilai dengan cara melakukan interaksi dengan peserta didik dengan pendidik.
3.transinternalisasi merupakan tahap yang menekankan sikap mental dan kepribadian.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mata kuliah Pancasila berperan penting di dalam pembentukan kepribadian mahasiswa.Peran dosen dalam melakukan internalisasi Pancasila juga diperlukan dalam membentuk sikap mahasiswa yang dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ASYIFA NURHALIZA 2213053074 -
Nama:Asyifa Nurhaliza
Npm:2213053074
Kelas:1E
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : 1. Drs. Rapani, M.Pd
2. Dayu Rika Perdana, S.Pd, M.Pd


Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diotak atik secara kritis. Oleh karena itu, Pancasila seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan.
Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman.
Pancasila mempunyai tantangan di dalam dunia digital yang dengan mudah masuk membawa ideologi-ideologi dari luar. Hal tersebut membuat negara menjadi waspada terhadap ideologi-ideologi yang masuk yang bertentangan dengan Pancasila apalagi negara ini merupakan negara yang majemuk yang dengan mudah dapat terprovokasi. Kesannya Pancasila boleh dibanggakan tetapi tidak boleh dilakukan kritikan (Dawam Raharjo, 2015).Wahyudi dalam Jihad Wada (2014:143) menyatakan bahwa Pancasila merupakan sebuah konsepsi politis yang merupakan rumpun moral (nilai). Pancasila sebagai dasar negara mampu menjadi cara pandang Bangsa Indoensia yang memiliki ciri khusus dalam hubungan politik. Pancasila memang harus mampu dijadikan pedoman dalam membedakan cara berpolitik lainnya. Hal tersebut mempunyai manfaat dalam kehidupan politik seperti menawarkan jalan keluar menghindari negara yang bersifat otoriter. Selain itu mampu mengembangkan konsep masyarakat yang pluralisme sebagai ciri khas dari kebudayaan politik yang demokratis. Keberadaan Pancasila yang pada hakikatnya merupakan dasar negara (filsafat negara) sekaligus pandangan hidup (filsafat hidup) akan memberikan konsekuensi bangsa harus mampu memahami memahami makna pokok dari nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus membudaya. Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai yang sangat berharga dengan esensi unsur-unsur kemanusiaan dan nilai-nilai kodrat yang senantiasa melekat pada individu yang harus diererima oleh Bangsa Indonesia (Bambang Sumarjoko, 2013:113). Di era reformasi Pancasila, kehadiran mereka seolah memudar di kalangan milenial. Hal itu terbukti saat peneliti mewawancarai beberapa mahasiswa pada Februari 2018. Ada yang tidak memahami Pancasila, ada pula yang tidak hafal isi aturan Pancasila. Pendidikan adalah cara terbaik untuk memberi siswa pengetahuan yang perlu mereka ketahui. Keberhasilan pendidikan tidak hanya terikat pada angka evaluasi, tetapi dikeluarkan dalam bentuk sikap setelah melalui serangkaian proses pendidikan di pendidikan formal.

Untuk melakukan internalisasi (Irawan, 2014: 6) terdapat tiga proses yang dapat dikaitkan dengan pembinaan, dalam hal ini mahasiswa, yaitu sebagai berikut.
● Pertama, transformasi nilai yang merupakan proses pendidikan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik. Tahap ini hanya terjadi komunikasi secara verbal antara pendidik dengan peserta didik.
●Kedua, transaksi nilai yang merupakan suatu tahap pendidikan nilai dengan cara melakukan interaksi dengan peserta didik dengan pendidik.
●Ketiga, transinternalisasi merupakan tahap yang jauh lebih mendalam daripada dua tahap sebelumnya. Tahap transinternalisasi bukan hanya dilakukan secara verbal tetapi juga sikap mental dan kepribadian, sehingga komunikasi kepribadian dapat berperan secara aktif.
Pada hal ini Dapat dijelaskan bahwa pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang utuh dan lengkap meliputi beberapa aspek akademis semata yang orientasinya adalah untuk penguasaan ilmu dan teknologi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by TASYA 2213053109 -
Nama : Tasya
NPM : 2213053109

Analisis Jurnal
Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Di Perguruan Tinggi
Inti dari hasil pembahasan jurnal tersebut yaitu

Revitalisasi Pancasila
Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan tidak bisa di otak atik. Maka dari itu pancasila terkesan lebih tertutup oleh pengembangan pemikiran, padahal masyarakat indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Jadi pancasila terkesan seperti boleh dibanggakan tetapi tidak boleh dikritik. Di zaman sekarang pemahaman tentang nilai-nilai pancasila mengalami degradasi. Bukan hanya pemahamannya saja tetapi juga pengetahuan tentang sila-sila pancasila ada yang sama sekali tidak menghafalnya. Hal tersebut sudah dibuktikan dengan hasil survei yang telah dilakukan oleh (UKP PIP).
Maka dari itu diperlukan revitalisasi pancasila supaya tidak hilang atau hanya sekedar slogan saja dikalangan generasi muda. Untuk melakukan revitalisasi diperlukan peran dan keterlibatan dari masyarakat melalui perbuatan nyata. Dalam sistem pelaksanaannya harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya tidak menghilangkan esensi dari makna nilai pancasila itu sendiri. Dengan adanya revitalisasi diharapkan menjadi suatu spirit dan pondasi bagi norma hukum yang ada serta sebagai pandangan hidup bangsa.

Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Hadirnya keputusan presiden republik indonesia no 24 tahun 2016 tentang hari lahir pancasila 1 juni 1945 tidak membuat pancasila sudah terinternalisasi secara konsisten kedalam diri negara indonesia. Banyak generasi muda yang tidak paham mengenai pancasila sehingga penafsiran nya pun masih tergantung pada penguasa. Pada era reformasi pancasila seolah-olah telah memudar eksistensinya dikalangan generasi milenial. Upaya penginternalisasi pancasila pun didukung oleh UU No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, Dan dikuatkan dengan pasal 35 ayat 3. Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah-filosofis dapat dipahami dengan menggunakan sisi verbalis, konotatif dan denotatif. Karena pendidikan itu penting terlebih dalam hal ini mengenai mata kuliah pancasila agar kita warga negara indonesia dapat mengaktualisasikan nilai-nilai daripada pancasila itu dengan baik. Maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa mata kuliah pancasila itu sangat penting dalam pembentukan karakter mahasiswa sesuai dengan pancasila. Peran dosen juga tak kalah penting untuk membentuk sikap mahasiswa sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pancasila.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan
Pancasila memiliki kedudukan dan fungsi yang bermacam macam, seperti pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat dll. Fungsi dan kedudukan tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan. Salah satu masalah pada eksistensi pancasila di era digital saat ini yang memudahkan ideologi lain masuk ke indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat indonesia. Pancasila diharapkan hadir untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada karena nilai pada pancasila selalu relevan dengan perkembangan zaman. Pancasila juga dianggap sebagai kalimatun sawa yang merupakan kalimat pemersatu bagi bangsa indonesia.

Simpulan Dan Saran
Jadi kesimpulannya, mata kuliah pancasila sangat efektif dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan cara mendekatkan pancasila kepada mahasiswa dengan memberikan contoh pengimplementasian pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila mempunyai tantangan dalam dunia digital yang dengan mudah membawa masuk ideologi-ideologi dari luar. Pancasila juga dapat menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan, nilainya yang universal dapat dilihat pada sila ke 1-5 oleh karena itu pancasila dianggap sebagai alasan untuk bertahan dalam bingkai NKRI.
Sarannya, perguruan tinggi (kampus) baik negeri maupun swasta lebih bervariatif dalam mengelola kelas mata Kuliah pancasila. Serta dosen diharapkan mampu mendalami mengenai pancasila sebagai ideologi dan dasar negara indonesia serta memberikan contoh dalam menginternalisasikannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Dini Fitri utami_ 2253053057 -
Nama : Dini Fitri Utami
Npm :2253053057
Analisis jurnal

I Pancasila sebagai dasar sekolah nasional dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa.Namun, dalam masyarakat modern saat ini, sementara kita sebagai penghuni bumi ini harus menjadi khalifah bumi yang bertugas mengolah dan mengelolanya, banyak indikasi bahwa manusia adalah perusak rumah bumi. nternalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Hadirnya keputusan presiden republik indonesia no 24 tahun 2016 tentang hari lahir pancasila 1 juni 1945 tidak membuat pancasila sudah terinternalisasi secara konsisten kedalam diri negara indonesia. Banyak generasi muda yang tidak paham mengenai pancasila sehingga penafsiran nya pun masih tergantung pada penguasa. Pada era reformasi pancasila seolah-olah telah memudar eksistensinya dikalangan generasi milenial. Upaya penginternalisasi pancasila pun didukung oleh UU No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, Dan dikuatkan dengan pasal 35 ayat 3. Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah-filosofis dapat dipahami dengan menggunakan sisi verbalis, konotatif dan denotatif. Karena pendidikan itu penting terlebih dalam hal ini mengenai mata kuliah pancasila agar kita warga negara indonesia dapat mengaktualisasikan nilai-nilai daripada pancasila itu dengan baik. Maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa mata kuliah pancasila itu sangat penting dalam pembentukan karakter mahasiswa sesuai dengan pancasila. Peran dosen juga tak kalah penting untuk membentuk sikap mahasiswa sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pancasila.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan
Pancasila memiliki kedudukan dan fungsi yang bermacam macam, seperti pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat dll. Fungsi dan kedudukan tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan. Salah satu masalah pada eksistensi pancasila di era digital saat ini yang memudahkan ideologi lain masuk ke indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat indonesia. Pancasila diharapkan hadir untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada karena nilai pada pancasila selalu relevan dengan perkembangan zaman. Pancasila juga dianggap sebagai kalimatun sawa yang merupakan kalimat pemersatu bagi bangsa indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Susia Utami 2213053051 -
Nama: Susia Utami
Npm: 2213053051
Kelas: 1E
Mata kuliah: Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu:1.Drs. Rapani, M.Pd
2. Dayu Rika Perdana, S.Pd, M.P

Jurnal yang berjudul
INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
Jurnal tersebut berisi

Revitalisasi Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mampu menjadi cara pandang Bangsa Indoensia yang memiliki ciri khusus dalam hubungan politik. Makna
revitalisasi pada hakikatnya merupakan
upaya membangkitkan kembali vitalitas atau usaha mengembalikan posisinya kembali menjadi penting. Selain itu revitaliasi tujuannya untuk meninjau ulang akan kekuarangan apa yang sudah dilaksanakan dan kemudian disesuaikan dengan kondisi
zaman yang dinamis dalam upaya
memberikan manfaat bagi kehidupan. Keberadaan Pancasila yang pada
hakikatnya merupakan dasar negara (filsafat negara) sekaligus pandangan hidup (filsafat hidup) akan memberikan konsekuensi bangsa harus mampu memahami makna pokok dari nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus membudaya.

Internalisasi Pancasila Melalui Mata
Kuliah Pancasila
Internasionalisasi Pancasila Melalui mata kuliah Pancasila dilakukan karena banyak generasi Indonesia tidak paham dengan Pancasila, penafsiran Pancasila terkadang masih tergantung pada penguasa,Pancasila mengalami degradasi di dalam mengimplementasikan di kehidupan
berbangsa dan bernegara.upaya menginternasionalisasikan Pancasila agar mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang berkarakter tangguh cinta tanah air bela negara serta mampu meningkatkan jati diri bangsa maka pendidikan mata kuliah wajib diperkuat sebagai salah satu komponen pembentuk budaya bangsa. Pancasila sebagai pengetahuan
ilmiah-filosofis dapat dipahami dengan
menggunakan sisi verbalis, konotatif, dan denotatif. Pengetahuan secara verbalis merupakan pemahaman Pancasila dari aspek rangkaian kata-kata yang diucapkan seperti hafalan sila-sila dari Pancasila. Adanya Pembelajaran mata Pancasila di dalam perkuliahan agar mahasiswa berusaha untuk mengimplementasikan Pancasila di kehidupan sehari-hari,Dan dengan adanya mata kuliah Pancasila itu membuat Mahasiswa memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa dengan wujud lebih aktif dalam kegiatan kenegaraan seperti partisipasi dalam pemilihan umum menyebabkan pendapat yang aspiratif dan kesadaran menaati peraturan yang berlaku kecakapan mahasiswa dalam menyikapi berita di media sosial supaya tidak mudah terprovokasi dengan demikian dapat dikatakan bahwa mata kuliah Pancasila berperan penting di dalam membentuk karakter mahasiswa sesuai dengan Pancasila.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan Di era digital saat ini Pancasila memiliki tantangan karena pengaruh dunia digital yang membuat semakin mudahnya ideologi lain masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia terdapat lima akar permasalahan bangsa yaitu demokrasi yang liberal, ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam,pemberantasan korupsi yang tidak serius, kesalahan sistem pendidikan, pertumbuhan penduduk yang tidak, terkendali hal tersebut dapat menyebabkan menyebabkan atau memicu permasalahan secara nasional yaitu disintegrasi bangsa.
Kontribusi Pancasila dalam menyelesaikan masalah yaitu mempunyai pemahaman pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa menerima keberadaan orang lain yang berbeda suku maupun agama dan memiliki budaya yang toleran peduli keberadaan sesama manusia yang membutuhkan bantuan dengan cara menggalang dana.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Naura Anandia Ghatsa 2213053146 -
Nama : Naura Anandia Ghatsa
Npm : 2213053136
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Analisis Jurnal

Identitas Jurnal
Judul : INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
Penulis Jurnal: 1. Dwi Riyanti
2. Danang Prasetyo
Volume, Nomor, Halaman: Vol.7, No.2, Hal. 82-96
Tahun Terbit : Oktober 2019

Isi Jurnal

Pendahuluan
Pemahaman siswa tentang Pancasila mulai melemah, bahkan ada yang tidak mengingat isi dari sila-sila Pancasila.
Fakta ini membuat sangat sulit untuk memahami nilai Pancasila dalam kehidupan. Padahal mahasiswa yang dinyatakan sebagai generasi penerus bangsa yang berada di garda terdepan mengikuti cita-cita para pendiri negara harus ikut membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan agar Pancasila tidak dipandang sebagai ideologi yang kuno dan ketinggalan zaman, hanya digunakan sebagai pelengkap
upacara nasional.
Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD). alasan kuat mengapa peneliti memilih UAD ulama dan dosen Pancasila serta
mahasiswa UAD sebagai objek penelitian, merupakan universitas yang tergabung dalam
organisasi keagamaan Islam yang sangat kental melingkupi nilai-nilai Pancasila dalam civitas akademiknya. Ulama ingin mengetahui bagaimana dosen Pancasila menanamkan nilai-nilai Pancasila
kepada mahasiswa UAD, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat dibumikan kembali tanpa indoktrinasi.

METODOLOGI
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif, karena tujuannya untuk mengetahui atau menyelidiki proses
penanaman nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa UAD.

Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UAD, dimana mata kuliah yang ditargetkan Pancasila, yang menurut Creswell (2015:) adalah dimana peneliti memilih
penelitian yang dapat memberikan gambaran dari masalah penelitian. Menumbuhkan nilai-nilai Pancasila.

Data, Instrumen dan Teknik
Pengumpulan Data
Dipilih dan Ditetapkan
Objek Penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling dengan menetapkan subjek. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Pertama, teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Kedua, teknik dokumentasi penelitian ini digunakan untuk mendukung dan melengkapi data wawancara utama
Teknik Analisis Data
Peneliti memeriksa keakuratan data
menggunakan triangulasi sumber.

Teknik analisis data untuk penelitian
ini, menggunakan metode analisis data yang direkomendasikan oleh Miles dan Huberman (1994:10-12), menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
inferensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Revitalisasi Pancasila
Diperlukan revitalisasi Pancasila agar tidak hilang atau hanya menjadi semboyan di kalangan pemuda. Selanjutnya, tujuan revitalisasi adalah untuk meninjau defisit yang diterapkan dan kemudian menyesuaikan dengan kondisi dinamis untuk mencoba memberikan manfaat seumur hidup, tidak boleh menghilangkan esensi makna dari nilai Pancasila itu sendiri. Revitalisasi diharapkan menjadi suatu spirit dan dasar dari standar hukum yang ada dan sikap hidup masyarakat. Menghidupkan kembali Pancasila di UAD melalui proses perkuliahan dimana mahasiswa diberi tugas dan kegiatan khusus untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.Kuesioner aktual diisi oleh
kegiatan bakti sosial dari mahasiswa semester II yang menyelesaikan mata kuliah Pancasila. Bakti sosial diberikan di Panti Asuhan Tauhidul Ummah yang terletak di Jalan Ketulan, Bulus I, Candibinangun, Pakem, Sleman Yogyakarta 55582. Sebelum memberikan bantuan,
siswa diwawancarai di Panti Asuhan agar mereka mengetahui jenis
item yang dibutuhkan agar bantuan yang mereka tawarkan bermanfaat. Setelah itu,
mahasiswa akan melakukan penggalangan dana yang berasal dari mahasiswa dan dosen, untuk dibelanjakan perlengkapan mandi,mencuci, kebutuhan pokok dan juga dokumen, penyerahan bantuan disertai acara buka puasa bersama anak panti asuhan. Paparan terhadap pengalaman ini menciptakan kepedulian terhadap orang lain, empati, dan kebahagiaan ketika mereka dapat membantu dan meringankan beban orang lain.

Internalisasi Pancasila
melalui Mata Kuliah

Pancasila Upaya menginternalisasi Pancasila sangat didukung oleh UU No.12 Dari tahun 2012 sampai perguruan tinggi. Pengutannya terdapat pada pasal 35 ayat 3,
yang menegaskan bahwa kewajiban isi kurikulum perguruan tinggi harus memuat empat mata kuliah wajib, salah satunya mata kuliah Pancasila, Pelaksanaan mata kuliah Pancasila wajib diikuti semua program studi,namun tidak harus di berikan disemester ganjil dan genap. Pelaksanaannya tergantung pada fakultas yang masing-masing mengadaptasi sumber daya yang ada. Pemahaman ideologi Pancasila oleh mahasiswa UAD relatif baik, meskipun masih ada persoalan yang harus ditetapkan secara jelas untuk memahami apa itu Pancasila. Mereka hafal isi sila Pancasila, tapi tidak paham makna sila-sila Pancasila. Keadaan ini membutuhkan peran dosen dalam input sehingga dapat membantu mahasiswa memahami Pancasila pada tingkat denotatif. Jika mempelajari konsep ini, mahasiswa UAD sudah mengetahui tentang sejarah Pancasila.Penyelenggaraan dan kedudukan dasar negara dari aspek hukum dan aspek administrasi, termasuk penerapan di bidang administrasi publik dan kehidupan berbangsa dan bernegara .Internaliasi Pancasila adalah proses memperkenalkan Pancasila ke dalam diri seseorang untuk membentuk pola pikir untuk melihat makna dari nilai Pancasila (Erni Marlina, 2016: 852). Proses perkuliahan Pancasila pada mata kuliah Pancasila diharapkan dapat membentuk pemikiran mahasiswa UAD sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah
Kebangsaan

Pancasila diharapkan hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut
karena nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman. Pancasila dianggap sebagai idiologi yang pas dan sudah final untuk bangsa dan negara Indoensia yang dapat mengatasi masalah perbedaan dan
masalah-masalah kebangsaan lainnya.Sebagai nilai
fundamental bangsa Pancasila diharapkan
menjadi core value dan fondasi persatuan
bangsa dalam menyelesaikan konflik
horizintal dan vertikal yang terjadi. Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa
Indonesia yang berdasarkan sila-sila
Pancasila yang dimulai dengan sila pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang
menjiwai sila-sila berikutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Marissa Dewi Meilani 2213053282 -
Nama: Marissa Dewi Meilani
NPM: 2213053282
Kelas: 1E
Analisis Jurnal

A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal: Internalisasi Nilai Pancasila di Perguruan Tinggi
2. Nama Penulis: Dwi Riyanti
3. Nama Jurnal: Pancasila dan Kewarganegaraan
4. Volume, No, dan Halaman: Vol. 7, No. 2, Hal. 82 – 96.
5. Tahun: 2019

B. Isi Jurnal
• Revitalisasi Pancasila
Untuk melakukan revitalisasi diperlukan peran dan keterlibatan dari masyarakat melalui perbuatan nyata. Makna revitalisasi pada hakikatnya merupakan upaya membangkitkan kembali vitalitas atau usaha mengembalikan posisinya kembali menjadi penting. Selain itu revitaliasi tujuannya untuk meninjau ulang akan kekuarangan apa yang sudah dilaksanakan dan kemudian disesuaikan dengan kondisi zaman yang dinamis dalam upaya memberikan manfaat bagi kehidupan. Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila yang merupakan dasar pembentukan dan mengelola Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dapat diwariskan kepada generasi muda, salah satunya melalui sebuah pendidikan yang dilaksanakan melalui pendidikan formal.

• Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Internalisasi Pancasila sudah diupayakan semenjak tahun 1960 pada saat pemerintahan Presiden Pertama Ir. Soekarno dalam kerangka Nation and Character Building. Upaya ini dilakukan untuk mengIndonesiakan masyarakat dengan pedoman visi dan misi politik pada masa itu, sehingga bahan-bahan pengetahuan dan pelajaran pada pendidikan formal yang diberikan bukan hanya tentang Pancasila dan UUD 1945 tetapi juga berisi pandangan politik pada masa itu. Pada era reformasi Pancasila seolaholah telah memudar eksistensinya dikalangan generasi milenial. Hal tersebut dibuktikan ketika dilakukan wawancara oleh peneliti kepada beberapa mahasiswa di bulan Februari 2018 masih ada yang tidak paham mengenai Pancasila dan bahkan ada yang tidak hafal isi dari sila-sila Pancasila. Adanya temuan tersebut membuktikan bahwa Pancasila mengalami degradasi di dalam mengimplementasikan di kehidupan berbangsa dan bernegara. Upaya menginternalisasikan Pancasila sangat didukung dengan diterbitkannya Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pengutannya terdapat pada pasal 35 ayat 3, dimana ditegaskan bahwa kewajiban muatan kurikulum di perguruan tinggi yang harus memuat empat mata kuliah wajib yang salah satunya tentang mata kuliah Pancasila. Selanjutnya, kebijakan penyelanggaraan mata kuliah Pancasila ditegaskan kembali dalam Surat Edaran Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor. 03/M/SE/VIII/2017 tanggal 24 Agustus 2017 tentang penguatan Pendidikan Pancasila dan mata kuliah wajib umum pada pendidikan tinggi. Dapat dikatakan bahwa mata kuliah Pancasila berperan penting di dalam membentuk karakter mahasiswa sesuai dengan Pancasila. Peran dosen dalam melakukan internalisasi Pancasila juga sangat penting di dalam membentuk sikap mahasiswa supaya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

• Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan
Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam, seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih banyak kedudukan dan fungsi lainnya. Fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan merupakan satu kesatuan. Akan tetapi, eksistensi Pancasila mempunyai tantangan di era digital saat ini. Terdapat pengaruh dunia digital yang membuat semakin mudahnya ideologi lain masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Pancasila diharapkan hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman. Pancasila dianggap sebagai idiologi yang pas dan sudah final untuk bangsa dan negara Indoensia yang dapat mengatasi masalah perbedaan dan masalah-masalah kebangsaan lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Tarisa Seilvia -
Nama : Tarisa seilvia
Npm : 2213053086
Kelas : 1E

Analisis jurnal
Jurnal yang sya analisis yang membahas tentang " PANCASILA DAN KEWARGANEGRAN "
Pancasila yang merupakan dasar negara serta visi hidup yang akan membawa konsekuensi bagi bangsa agar mampu memahami makna utama nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan nilai yang sangat berharga dengan unsur humanistik dan nilai kodrat yang selalu melekat pada diri individu yang perlu diterima oleh bangsa Indonesia. Pancasila yang dianggap sebagai ideologi yang terkesan tidak bisa untuk diotak atik secara kritis. Jadi Pancasila ini seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan.
Pancasila adalah dasar negara dalam membangun karakter Pancasila juga sangat penting untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan inti pembangunan sebagai nilai

Fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan merupakan satu kesatuan. Akan tetapi, eksistensi Pancasila mempunyai tantangan di era digital saat ini. Terdapat pengaruh dunia digital yang membuat semakin mudahnya ideologi lain masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Pancasila diharapkan hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman. Pancasila dianggap sebagai idiologi yang pas dan sudah final untuk bangsa dan negara Indoensia yang dapat mengatasi masalah perbedaan dan masalah-masalah kebangsaan lainnya.

Pancasila formal Pendidikan adalah cara terbaik untuk memberi siswa pengetahuan yang perlu mereka ketahui. Keberhasilan pendidikan tidak hanya terikat pada angka evaluasi, tetapi dikeluarkan dalam bentuk sikap setelah melalui serangkaian proses pendidikan di pendidikan formal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Refi Gita Lestari 2213053077 -
Nama: Refi Gita Lestari
Npm : 2213053077
Kelas :1E

Analisis jurnal

INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA

Internalisasi Pancasila melalui mata kuliah Pancasila.
Hadirnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila telah menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila tidak membuat serta merta Pancasila sudah terinternalisasi secara konsisten ke dalam diri negara Indonesia. Internalisasi Pancasila sudah diupayakan semenjak tahun 1960 pada saat pemerintahan Presiden Pertama Ir.Soekarno dalam kerangka Nation and Character Building. Pada era reformasi Pancasila seolah- olah telah memudar eksistensinya dikalangan generasi milenial. Hal tersebut dibuktikan ketika dilakukan wawancara oleh peneliti kepada beberapa mahasiswa di bulan Februari 2018 masih ada yang tidak paham mengenai Pancasila dan bahkan ada yang tidak hafal isi dari sila-sila Pancasila.

Upaya menginternalisasikan Pancasila sangat didukung dengan diterbitkannya Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pengutannya terdapat pada pasal 35 ayat 3, dimana ditegaskan bahwa kewajiban muatan kurikulum di perguruan tinggi yang harus memuat empat mata kuliah wajib yang salah satunya tentang mata kuliah Pancasila. Untuk melakukan internalisasi (Irawan, 2014: 6) terdapat tiga proses yang dapat dikaitkan dengan pembinaan, dalam hal ini mahasiswa, yaitu sebagai berikut.
Pertama, transformasi nilai yang merupakan proses pendidikan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik.
Kedua, transaksi nilai yang merupakan suatu tahap pendidikan nilai dengan cara melakukan interaksi dengan peserta didik dengan pendidik.
Ketiga, transinternalisasi merupakan tahap yang jauh lebih mendalam daripada dua tahap sebelumnya. Tahap transinternalisasi bukan hanya dilakukan secara verbal tetapi juga sikap mental dan kepribadian, sehingga komunikasi kepribadian dapat berperan secara aktif.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan

Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam, seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih banyak kedudukan dan fungsi lainnya. Kalimana (Kompasiana, 2018) menyatakan bahwa terdapat lima akar permasalah bangsa yaitu Pertama demokrasi yang sangat liberal; Kedua ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam; Ketiga Pemberantasan korupsi yang tidak serius; keempat kesalahan sistem pendidikan; Kelima pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. Hal tersebut dapat menyebabkan atau memicu permasalahan secara nasional yaitu disintegrasi bangsa karena Indoensia negara yang sangat luas dengan tujuh belas ribu lebih pulau dengan bermacam-macam suku, agama, bahasa, dan kebudayaan. Pancasila dianggap sebagai kalimatun sawa yang merupakan kalimat pemersatu bagi Bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alasan Bangsa Indonesia untuk tetap bertahan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai nilai fundamental bangsa Pancasila diharapkan menjadi core value dan fondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik horizintal dan vertikal yang terjadi. Pancasila merupakan falsafah hidup Bangsa Indonesia yang berdasarkan sila-sila Pancasila yang dimulai dengan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjiwai sila-sila berikutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Ratri Eka Ningtyas 2213053214 -
NAMA : RATRI EKA NINGTYAS
NPM : 2213053214
KELAS ; 1E

Analisis Jurnal

Revitalisasi Pancasila
Pada awalnya Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, sehingga para pendiri membentuk konsensus politik yang disebut ideologi ketika mereka memilih Pancasila.Pancasila sebagai dasar negara dapat dibentuk dari sudut pandang bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas dalam hubungan politik. Pancasila yang menjadi dasar pembentukan dan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus diturunkan kepada generasi muda, salah satunya melalui pendidikan formal. Berdasarkan falsafah Pancasila dapat membentuk moralitas generasi muda, karena tujuan dari kebangkitan itu sendiri adalah untuk mengembalikan status.
Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Keadaan ini menuntut peran dosen untuk membantu mahasiswa memahami Pancasila, bahwa dengan mempelajari Pancasila, diperoleh pengetahuan ilmiah yang terdiri dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui mahasiswa UAD dalam Pancasila, serta untuk mengetahui dan mengingat susunan kandungan Pancasila. . instruksi . Ilmu yang didapat bersifat normatif, sehingga ilmu yang diberikan kepada mahasiswa UAD yang menempuh mata kuliah ini sebenarnya adalah mahasiswa baru (semester 1 atau 2) untuk memahami alasan dan asal mula mengambil kehidupan pancasila, ilmu yang didapat berupa pengetahuan normatif. sebelum juga tentang standar yang diwujudkan dalam Pancasila yang diterapkan dalam Pancasila, ada standar yang menjelaskan secara rinci standar dalam Pancasila dan pengenalannya di kelas, dan dosen memberikan penjelasan. memberikan begitu secara tidak langsung Segera, siswa sudah memahami norma-norma yang mengatur dalam Pancasila dan memahami sifat yang dinyatakan dari pengetahuan yang harus dibahas secara menyeluruh, isi petunjuk, unsur-unsur yang dapat terjadi dalam pelajaran. dosen menjelaskan tentang Pancasila, menyelesaikan mata kuliah Pancasila, menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dan juga pedoman-pedoman yang ada. kendala untuk mempelajari pancasila di kelas, namun siswa dapat mandiri dan meminta kepada guru yang senantiasa dan terus menerus menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, sehingga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila dapat diwujudkan atau dapat dipadukan dengan latihan. kasus bagi siswa, yaitu sebagai berikut. Dalam kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi Pancasila dan nilai-nilai luhur, serta mata kuliah Pancasila sebagai teladan, mata kuliah Pancasila tidak diperuntukkan bagi mereka yang tidak lagi apatis terhadap Pancasila, tetapi menjadi lebih muda berdasarkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. generasi dalam Pancasila. Pancasila sebagai pribadi pemaknaan nilai-nilai Pancasila (Erni. Dalam proses perkuliahan mata kuliah Pancasila di kelas, UAD diasumsikan selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan

Pancasila memiliki berbagai fungsi dan tugas, seperti Pancasila sebagai landasan, ideologi, pandangan hidup, landasan filosofis dan masih banyak lagi fungsi dan tugas lainnya. Fungsi dan kedudukan Pancasila tidak berdiri sendiri tetapi merupakan satu kesatuan. Namun, keberadaan Pancasila menghadapi tantangan di era digital saat ini. Pengaruh dunia digital inilah yang memudahkan masuknya ideologi lain ke Indonesia, yang dapat mempengaruhi cara berpikir masyarakat Indonesia. Pancasila diharapkan dapat menyelesaikan semua permasalahan tersebut, karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila selalu penting ditinjau dari perkembangan zaman. Pancasila dianggap sebagai ideologi yang tepat dan final bagi bangsa dan negara Indonesia, yang dapat mengatasi perbedaan dan permasalahan bangsa lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ENI TRI SUNDARI 2253053001 -
Nama : Eni Tri Sundari
Npm : 2253053001
Identitas Jurnal
Judul : INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
Penulis Jurnal: 1. Dwi Riyanti
2. Danang Prasetyo
Volume, Nomor, Halaman: Vol.7, No.2, Hal. 82-96
Tahun Terbit : Oktober 2019
Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diotak atik secara kritis. Keberadaan Pancasila yang pada hakikatnya merupakan dasar negara (filsafat negara) sekaligus pandangan hidup (filsafat hidup) akan memberikan konsekuensi bangsa harus mampu memahami memahami makna pokok dari nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus membudaya. Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila. Upaya menginternalisasikan Pancasila sangat didukung dengan diterbitkannya Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pengutannya terdapat pada pasal 35 ayat 3, dimana ditegaskan bahwa kewajiban muatan kurikulum di perguruan tinggi yang harus memuat empat mata kuliah wajib yang salah satunya tentang mata kuliah Pancasila.Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah-filosofis dapat dipahami dengan menggunakan sisi verbalis, konotatif, dan denotatif.Pengetahuan secara verbalis merupakan pemahaman Pancasila dari aspek rangkaian kata-kata yang diucapkan seperti hafalan sila-sila dari Pancasila. Pengetahuan secara konotatif merupakan upaya untuk memahami Pancasila menggunakan metode ilmiah dengan menggunakan metode. Sedangkan pengetahuan secara denotatif adalah pemahaman Pancasila yang berkaitan dengan fakta dan realita yang menunjukan adanya perwujudtan nilai-nilai Pancasila di dalam perbuatan kehidupan berbangsa dan bernegara (Rukiyati, 2016:15).Apabila menelusuri konsep ini, mahasiswa UAD sudah mengetahui tentang sejarah Pancasila. Mereka dapat menjelaskan latar belakang terbentuknya Pancasila serta mereka juga mengetahui dan hafal susunan isi dari sila-sila Pancasila. setelah mengikuti perkuliahan menjadi lebih dalam lagi mengetahui tentang sejarah lahirnya Pancasila.Mahasiswa UAD yang menempuh mata kuliah ini notabene merupakan mahasiswa baru (semester 1 atau 2) dalam tahab ini pada awalnya belum mengetahui tentang sebab dan asal mula terjadinya Pancasila. Mahasiswa UAD setelah menempuh mata kuliah Pancasila semakin memahami tentang fungsi dan kedudukan dasar negara dilihat dari yuridis dan aspek ketatanegaraan, termasuk ke dalam implementasinya ke dalam aspek penyelenggaraan negara dan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan. Pancasila diharapkan hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman. Pancasila dianggap sebagai idiologi yang pas dan sudah final untuk bangsa dan negara Indoensia yang dapat mengatasi masalah perbedaan dan masalah-masalah kebangsaan lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Annisa Nurul Puteri 2213053065 -

Nama : Annisa Nurul Puteri

NPM : 2213053065

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : 1. Drs. Rapani, M.Pd

                                 2. Dayu Rika Perdana, S.Pd, M.Pd

Pertemuan 1 Analisis Jurnal


Internalisasi Nilai-nilai Pancasila di Perguruan Tinggi

Penulis : Dwi Riyanti; Danang Prasetyo

Vol : 7

Nomor : 2

Tahun terbit : 2019

Kata kunci : internalisasi, Pancasila, perguruan tinggi


Fenomena menurunnya pemahaman Pancasila tersebut perlu ditelusuri dan ditindak lanjuti. Selain itu, sudah saatnya melakukan gerakan bersama untuk menumbuh suburkan semangat kebangsaan dengan membumikan kembali Pancasila tanpa indoktrinasi. Salah satu tujuannya supaya mengingat kembali pluralitas bangsa yang telah melebur tanpa penyeragaman dan menghilangkan identitas asli budaya dari masing-masing daerah.

Pendidikan merupakan sarana terbaik untuk memberikan pengetahuan pada peserta didik tentang apa yang harus mereka ketahui. Pendidikan yang berhasil bukan hanya terpatok pada sebuah angka didalam suatu penilaian, tetapi juga output yang berupa sikap setelah mengikuti serangkaian proses pendidikan di dalam pendidikan formal.

Upaya menginternalisasikanPancasila sangat didukung denganditerbitkannya Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Pengutannya terdapat pada pasal 35 ayat 3, dimana ditegaskan bahwa kewajiban muatan kurikulum di perguruan tinggi yang harus memuat empat mata kuliah wajib yang salah satunya tentang mata kuliah Pancasila. Selanjutnya, kebijakan penyelanggaraan mata kuliah Pancasila ditegaskan kembali dalam Surat Edaran Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor. 03/M/SE/VIII/2017 tanggal 24 Agustus 2017 tentang penguatan Pendidikan Pancasila dan mata kuliah wajib umum pada pendidikan tinggi. Pada nomor 4 (empat) dijelaskan bahwa untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang berkarakter tangguh, cinta tanah air, bela negara serta mampu meningkatkan jati diri bangsa, maka pendidikan Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) diperkuat sebagai salah satu komponen pembentuk budaya bangsa. Sehubungan hal-hal tersebut di atas,dengan ini menginstruksikan kepada perguruan tinggi untuk mengintegrasikan dan menginternalisasikan muatan nilai Pancasila, moral kebangsaan serta budaya nasional dalam proses pembelajaran setiap mata kuliah dan kegiatan kemahasiswaan sebagai bagian dari bela negara.Mata kuliah Pancasila sangat efektif dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan cara mendekatkan Pancasila kepada mahasiswa dengan memberikan contoh mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari seperti melakukan kunjungan ke Kampung Pancasila dan bakti sosial yang dilakukan oleh mahasiswa pada dua pertemuan terakhir mata kuliah Pancasila. Kegiatan bakti sosial ada yang dilakukan di rumah warga, di panti asuhan,dan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang berlokasi di Piyungan. Dana diambil dari uang pribadi mahasiswa dan ada yang dari donatur. Oleh karena itu, mahasiswa dapat melakukan praktek langsung dilapangan tentang pengamalan sila-sila dalam Pancasila. Pancasila mempunyai tantangan didalam dunia digital yang dengan mudah masuk membawa ideologi-ideologi dari luar. Hal tersebut membuat negara menjadi waspada terhadap ideologi-ideologi yang masuk yang bertentangan dengan Pancasila apalagi negara ini merupakan negara yang majemuk yang dengan mudah dapat terprovokasi. Pancasila juga dapat menyelesaikan masalah kebangsaan di mana Pancasila sebagai pemersatu perbedaan yang ada di Indonesia. Nilai-nilai universal dapat dilihat dari sila pertama sampai sila kelima.Oleh karena itu, Pancasila dianggap sebagai alasan untuk bertahan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonensia.

Paparan tersebut adalah bagaimana pentingnya nilai Pancasila dalam perguruan tinggi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Liza Ayu Mareta 2213053031 -
Nama: Liza Ayu Mareta
NPM: 2213053031


Pancasila seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Kesannya Pancasila boleh dibanggakan tetapi tidak boleh dilakukan kritikan.Sekarang ini pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi. Bukan hanya pemahamannya saja tetapi juga pengetahuan tentang sila-sila Pancasila ada yang sama sekali tidak hafal. Oleh karena itu, diperlukan revitalisasi Pancasila supaya tidak hilang atau hanya sekedar slogan saja di kalangan generasi muda. Hal tersebut dapat membentuk moral generasi muda yang berdasarkan falsafah Pancasila karena revitalisasi itu sendiri mempunyai makna bahwa mengembalikan kedudukan dan fungsi peranan.
Pendidikan yang berhasil bukan hanya terpatok pada sebuah angka di dalam suatu penilaian, tetapi juga output yang berupa sikap setelah mengikuti serangkaian proses pendidikan di dalam pendidikan formal.
Sebagai upaya membangun karakter bangsa memang diperlukan proses Internalisasi nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila secara konsekuen dan terus menerus, sehingga nilai-nilai luhur yang ada di dalam Pancasila termanifestasi atau terejawantahkan ke dalam pribadi setiap masyarakat Indonesia
Mata kuliah Pancasila berperan penting di dalam membentuk karakter mahasiswa sesuai dengan Pancasila. Peran dosen dalam melakukan internalisasi pancasila juga sangat penting di dalam membentuk sikap mahasiswa supaya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Towi Hidayat 2253053011 -
Nama : Towi Hidayat
Kelas : 1E
NPM : 2253053011


Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diotak atik secara kritis. Oleh karena itu, Pancasila seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan.
Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila yang merupakan dasar pembentukan dan mengelola Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dapat diwariskan kepada generasi muda, salah satunya melalui sebuah pendidikan yang dilaksanakan melalui pendidikan formal

Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila yang merupakan dasar pembentukan dan mengelola Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dapat diwariskan kepada generasi muda, salah satunya melalui sebuah pendidikan yang dilaksanakan melalui pendidikan formal

Dalam membangun karakter Pancasila juga sangat penting untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan inti pembangunan sebagai nilai kemanusiaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Menghormati keyakinan agama orang lain.
2. Penghormatan terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek yang tidak boleh direduksi menjadi objek.
3. Persatuan sebagai bangsa untuk mengatasi semua sektarianisme.
4. Nilai Terkait Demokrasi Konstitusional
5. Keadilan sosial, persamaan dan keadilan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Silvia Nuril Mala 2213053299 -
Nama: Silvia Nuril Mala
NPM : 2213053299

Analisis Jurnal

Pancasila adalah ideologi, dasar bangsa, dasar falsafah bangsa dan negara. Apalagi Pancasila merupakan warisan kejeniusan yang lahir dari proses filosofis para founding fathers. Dalam uraian nusantara dalam buku Yudilatif (Plenary Negara, 2012:2), Pancasila digambarkan sebagai warisan nusantara yang sesuai dengan ciri alam lautan luas yang berisi nusantara. Adanya hal tersebut dapat diartikan bahwa Pancasila merupakan rekonstruksi kedok dari berbagai suku, adat, budaya, ras dan agama yang ada di Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk menemukan atau menggali proses internalisasi nilai-nilai Pancasila. Penelitian kualitatif dimulai dengan penggunaan asumsi dan kerangka teoritis interpretasi yang membentuk atau mengelompokkan masalah sosial atau manusia.
Pancasila dianggap sebagai ideologi final dan tidak bisa lagi dimanipulasi secara kritis. Oleh karena itu, Pancasila seolah tertutup dari perkembangan pemikiran meskipun masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan. Implementasi Pancasila pada masa reformasi cenderung melemah. Propaganda Pancasila dalam praktik ketatanegaraan telah hilang. Lembaga pendidikan formal dan nonformal, serta instansi pemerintah, perlu memperbaharui nilai-nilai Pancasila agar menjadi yang ringan dan terdepan dalam mencapai tujuan nasional. Selain itu, seiring dengan perubahan masyarakat, kita akan kembali pada identitas kita sebagai bangsa yang besar dan beragam, dengan ideologi yang mencakup semua suku, agama, ras, kelompok, dan budaya yang beragam.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Syfaur Rohmah 2213053284 -
Nama :Syfaur Rohmah
Npm :2213053284
Analisis jurnal

INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
METODE
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena sasarannya adalah mencari atau menggali tentang proses menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa UAD. Penelitian kualitatif dimulai dengan menggunakan asumsi dan penggunaan kerangka penafsiran secara teoretis yang membentuk atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau manusia (Creswell, 2015:59).

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UAD yang ditujukan pada mata kuliah Pancasila. Alasan dilakukan penelitian pada mata kuliah tersebut adalah untuk mengungkap peranan dosen Pancasila dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila
pada mahasiswa.

Subjek Penelitian
Peneliti di dalam menentukan subjek penelitian menngunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling) yang menurut Creswell (2015:) dimana peneliti memilih subjek penelitian yang secara spesifik dapat memberikan gambaran tentang masalah penelitian yang akan diteliti wawancara terstruktur.
Kedua, teknik dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk penunjang dan pelengkap dari data primer yaitu dari wawancara.

Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang jelas mengenai internalisasi Pancasila di Perguruan tinggi khususnya di UAD, peneliti memilih dan menentukan subjek penelitian.
Kriteria pemilihan secara perpose sampling adalah dengan mempertimbangkan subjek penelitian yang mengetahui permasalahan yaitu sebagai berikut.
1. Koordinator MKI (Mata Kuliah
Institusional) Pancasila untuk mengetahui dasar terdapat mata kuliah yang tergabung dalam MKI;
2. Dosen mata kuliah Pancasila untuk mengetahui internalisasi Pancasila di UAD;
3. Mahasiswa UAD yang menempuh mata kuliah Pancasila untuk mengetahui bagaimana proses internalisasi Pancasila di UAD.

Teknik Analisis Data
Peneliti dalam memeriksa keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber menggunakan data informasi yang berbeda-beda dengan menngunakan bukti-bukti yang berasal dari sumber tersebut dan digunakan untuk membangun justifikasi tema-tema secara koheren (Creswell, 2016:269).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Revitalisasi Pancasila
Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diotak atik secara kritis.

Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Hadirnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila telah menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila tidak membuat serta merta Pancasila sudah terinternalisasi secara konsisten ke dalam diri negara Indonesia. Banyak generasi muda yang tidak paham mengenai Pancasila.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan
Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam, seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih banyak kedudukan dan fungsi lainnya. Fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan merupakan satu kesatuan. Kesemua fungsi ini apabila menurut Kaelan (2002:46) akan kembali pada kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara dan sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia. Akan tetapi dalam berdasarkan perjalanan eksistensi pancasila mengalami berbagai macam intepretasi dan manipulasi politik yang dilakukan oleh penguasa untuk semakin mengkokohkan kekuasaannya yang berlindung di balik legitimasi ideologi (Ristina Yudhanti, 2016: 599).
Selain masalah tersebut, eksistensi Pancasila mempunyai tantangan di era digital saat ini. Terdapat pengaruh dunia digital yang membuat semakin mudahnya ideologi lain masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Kalimana (Kompasiana, 2018) menyatakan bahwa terdapat lima akar permasalah bangsa yaitu Pertama demokrasi yang sangat liberal; Kedua ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam; Ketiga Pemberantasan korupsi yang tidak serius; keempat kesalahan sistem pendidikan; Kelima pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. Hal tersebut dapat menyebabkan atau memicu permasalahan secara nasional yaitu disintegrasi bangsa karena Indoensia negara yang sangat luas dengan tujuh belas ribu lebih pulau dengan bermacam-macam suku, agama, bahasa, dan kebudayaan.
Pancasila diharapkan hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman. Pancasila dianggap sebagai idiologi yang pas dan sudah final untuk bangsa dan negara Indoensia yang dapat mengatasi masalah perbedaan dan masalah-masalah kebangsaan lainnya. Muhammad Syaifudin dan Agus Satmoko (2014:671) menyatakan bahwa nilai dan jiwa yang ada pada Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indoenisa yang mempunyai sifat terbuka dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Andika ekatama 2213053137 -
Nama :Andika Ekatama
Npm :2213053137
Kelas 1E

Analisis jurnal

Pancasila telah dianggap sebagai ideologi yang sudah tidak boleh lagi untuk diotak atik atau di ubah secara kritis.Pancasila seakan akan terkesan tertutup oleh perkembangan pemikiran, akan tetapi juga masyarakat Indonesia dan dunia akan selalu mengalami perkembangan dan perubahan.
Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten serta berkesinambungan agar di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak menghilangkan esensi dari makna dan nilai nilai pancasila. Pancasila yang merupakan dasar pembentukan dan mengelola Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dapat di teruskan atau di wariskan kepada generasi muda, contohnya melalui sebuah pendidikan yang dilaksanakan melalui pendidikan yang formal.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan.
Pancasila memiliki kedudukan dan fungsi yang beragam , seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih banyak kedudukan dan fungsi lainnya. Kalimana (Kompasiana, 2018) menyatakan bahwa terdapat lima akar permasalah bangsa yaitu :
•Pertama demokrasi yang sangat liberal; •Kedua ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam
•Ketiga Pemberantasan korupsi yang tidak serius.
•keempat kesalahan sistem pendidikan; •Kelima pertumbuhan penduduk yang tak terkendali.
Hal itu dapat menyebabkan permasalahan secara nasional yaitu disintegrasi bangsa karena Indoensia negara yang sangat luas dengan tujuh belas ribu lebih pulau dengan beragam suku, bahasa,agama, serta kebudayaan. Pancasila dianggap sebagai kalimatun sawa yang merupakan kalimat pemersatu bagi Bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alasan Bangsa atau masyarakat indonesia untuk tetap bertahan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai nilai fundamental bangsa Pancasila diharapkan menjadi fondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik konflik yang terjadi. Pancasila merupakan falsafah hidup Bangsa Indonesia yang berdasarkan sila-sila Pancasila yang dimulai dengan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi jiwa dari sila selanjutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Wulan Puspita 2213053232 -
Nama : Wulam Puspita
Npm : 2213053232
Kelas : 1E
Pancasila adalah ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa dan negara. Selain itu, Pancasila merupakan warisan kejeniusan proses filosofis para pendirinya. Penjelasan Nusantara dalam Yudilatif (Plenary Negara, 2012:2) menjelaskan bahwa Pancasila adalah warisan Nusantara yang selaras dengan ciri alam lautan luas yang dikandung Nusantara. Keberadaannya dapat berarti bahwa Pancasila merupakan rekonstruksi dari berbagai suku, adat, budaya, ras dan agama yang ada di Indonesia tanpa mengerdilkan mereka.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena tujuannya adalah untuk menemukan atau menyelidiki proses internalisasi nilai-nilai Pancasila. Penelitian kualitatif dimulai dengan penggunaan hipotesis dan penggunaan kerangka interpretasi teoritis yang membentuk atau mengelompokkan masalah sosial atau manusia.
Pancasila dianggap sebagai ideologi final dan tidak dapat diganggu gugat secara kritis. Oleh karena itu, Pancasila seolah tertutup bagi perkembangan pemikiran, padahal masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan. Implementasi Pancasila pada masa reformasi agama dibayangi, dan tidak ada lagi ekspresi penggunaan dakwah Pancasila dalam praktik ketatanegaraan. Hal ini dikarenakan arus globalisasi yang melanda negeri ini telah memunculkan pola hidup hedonis bangsa ini. Lembaga pendidikan formal dan informal serta lembaga negara harus memperbaharui nilai-nilai Pancasila agar menjadi penerang dan penuntun untuk mencapai tujuan negara. Dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, ia kembali pada jati dirinya sebagai bangsa yang besar dan beragam yang ideologinya mencakup semua suku, agama, ras, golongan dan budaya yang berbeda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rani Wulan Ningsih -
Nama : Rani Wulan Ningsih
Npm : 2213053151

Analisis Jurnal

Menurut Sutan Syahrir (2016):110, Indonesia Inggris sebagai upay memiliki karakter yang berfokus pada internalisasi nilai-nilai yang ada dalam Pancasila dengan cara yang dapat diprediksi dan tidak terduga. Akibatnya, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dirayakan atau dicari oleh setiap warga negara Indonesia.
Untuk melakukan internalisasi (Irawan, 2014:6) Total ada lima langkah yang dapat dilakukan oleh seseorang, termasuk yang pertama.
Selain itu, transformasi pikiran merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan akurat kepada pikiran.
Selain itu, jenis transaksi ini merupakan jenis kegiatan edukasi yang unik yang menitikberatkan pada cara peserta berinteraksi satu sama lain melalui pendidik.
Menurut Sutan Syahrir (2016):110, bangsa sangat membutuhkan proses internalisasi nilai-nilai dalam Pancasila secara konsisten dan berkesinambungan, agar nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila itu terwujud atau terwujud dalam diri setiap orang Indonesia.
berdiam di dalam diri sendiri6) Ada tiga proses yang dapat dikaitkan dengan pembinaan, khususnya dengan siswa dalam hal ini:
Pertama, proses pendidikan menginformasikan nilai baik dan buruk yang dikenal dengan transformasi nilai.
Kedua, tahap pendidikan nilai melibatkan interaksi dengan siswa dan pendidik melalui transaksi nilai.
Ketiga, transinternalisasi merupakan tahapan yang jauh lebih mendalam dibandingkan dengan dua tahapan lainnya. Komunikasi kepribadian dapat berperan aktif karena tahapan transinternalisasi tidak hanya terjadi secara verbal tetapi juga secara mental dan kepribadian. Kendala dalam proses internalisasi antara lain menempatkan nilai-nilai Pancasila sila ke dalam praktik. Aplikasi
dalam aktivitas publik
terkadang tidak mendapatkan reaksi yang layak
positif, serta konsistensi dalam
menyusun suatu kebiasaan untuk bertindak dan
Bertindaklah sesuai dengan kelebihan Pancasila. Kendala tersebut diatasi dengan mendiskusikan mata kuliah Pancasila dengan teman, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, berusaha menjadi panutan, mengamalkan prinsip-prinsip Pancasila, dan berusaha mengubah pola pikir yang ada pada mata kuliah tersebut. bukan sekedar untuk pengabaian kewajiban. Kemampuan mahasiswa merespon berita di media sosial agar tidak mudah terprovokasi adalah contoh lain keberhasilan proses internalisasi. Peran dosen dalam menginternalisasi Pancasila juga sangat penting dalam membentuk sikap siswa agar selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Menginternalisasikan Pancasila adalah proses menanamkan Pancasila ke dalam pikiran seseorang sehingga dapat memahami makna dari nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fransiska Eva Christabella 2213053175 -
Nama : Fransiska Eva Christabella
NPM : 2213053175
Kelas : 1E

Analisis Jurnal
Pancasila sebagai ideologi
yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi
untuk diotak atik secara kritis. Pancasila seolah-olah terkesan tertutup
oleh pengembangan pemikiran padahal
masyarakat Indonesia dan dunia selalu
mengalami perkembangan dan perubahan. Sekarang ini pemahaman tentang
nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi. Bukan hanya pemahamannya saja tetapi
juga pengetahuan tentang sila-sila Pancasila
ada yang sama sekali tidak hafal. Oleh karena itu, diperlukan
revitalisasi Pancasila supaya tidak hilang
atau hanya sekedar slogan saja di kalangan
generasi muda. Untuk melakukan revitalisasi
diperlukan peran dan keterlibatan dari masyarakat melalui perbuatan nyata.
Revitalisasi Pancasila harus
dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan
supaya
di dalam
melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas
menghilangkan esensi dari makna nilai
pancasila itu sendiri.

Internalisasi Pancasila Melalui Mata
Kuliah Pancasila pada era reformasi Pancasila
seolaholah telah memudar eksistensinya dikalangan generasi milenial. Pemahaman
mahasiswa terhadap ideologi Pancasila sudah relatif
baik meskipun masih ada yang perlu
diperkuat jelas di dalam memahami apa itu
pancasila. Mereka sudah hafal isi dari silas -sila pancasila tetapi mereka kurang
memahami makna sila-sila Pancasila.
Keadaan ini memerlukan peran dosen dalam menginternalisasikan, sehingga dapat
membantu mahasiswa memahami Pancasila
sampai pada tingkat pengetahuan secara
denotatif. Untuk melakukan internalisasi terdapat tiga (3) proses yang
dapat dikaitkan dengan pembinaan, dalam
hal ini mahasiswa, yaitu : pertama, tahapa transformasi nilai yang merupakan
proses pendidikan dalam menginformasikan
nilai - nilai yang baik dan kurang baik. Kedua, tahap yang dinilai dengan cara melakukan interaksi dengan
peserta didik dengan pendidik. Ketiga, tahap transinternalisasi merupakan tahap yang jauh lebih mendalam daripada
dua tahap
sebelumnya. Menginternalisasikan Pancasila
merupkaan suatu proses penanaman pancasila ke dalam diri seseorang untuk
membentuk pola pikir di dalam melihat
makna dari nilai-nilai pancasila. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa mata kuliah Pancasila berperan
penting di dalam membentuk karakter
mahasiswa sesuai dengan Pancasila.
Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam, seperti
pancasila sebagai dasar, ideologi,
pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih
banyak kedudukan dan fungsi lainnya. Pancasila dianggap sebagai
kalimatun sawa yang merupakan kalimat
pemersatu bagi Bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan alasan bangsa Indonesia untuk
tetap bertahan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila diharapkan
menjadi dan fondasi persatuan
bangsa dalam menyelesaikan konflik
horizintal dan vertikal yang terjadi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Sabna Laila Fitri 2213053197 -
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN :
1. Drs. Rapani, M. Pd
2. Dayu Rika Perdana, S. Pd, M. Pd

NAMA : SABNA LAILA FITRI
NPM : 2213053197
KELAS : 1E

TUGAS ANALISIS JURNAL

Dalam jurnal yang berjudul “Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Di Perguruan Tinggi” menjelaskan mengenai internalisasi nilai Pancasila yang ada di perguruan tinggi.

Revitalisasi Pancasila
Pancasila adalah ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diubah-ubah. Oleh karena itu, Pancasila seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Pancasila merupakan keputusan final yang sudah tidak bisa diganggu gugat. Sebagai pedoman hidup dan prinsip rakyat indonesia. Wahyudi dalam Jihad Wada (2014:143) menyatakan bahwa Pancasila merupakan sebuah konsepsi politis yang merupakan rumpun moral (nilai).
Lembaga pendidikan formal dan non-formal beserta lembaga pemetintahan seharusnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila supaya menjadi penunjuk arah tercapainya tujuan negara. Dengan adanya perubahan yang terjadi pada masayarakat akan membuat kembali kepada jati diri sebagai bangsa yang besar dan majemuk dengan ideologi yang manaungi semua suku, agama, ras, golongan, dan kebudayaan yang beraneka ragam.
Revitaliasi Pancasila melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila di dalam kelas. Alasan penerapan cara ini disebabkan karena hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai perioritas utama dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan produk dari suatu pendidikan, hal ini mampu menjadi tolok ukur kemajuan dan keberhasilan suatu negara (Chairiyah, 2014:59).

Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila telah menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, namun tidak mudah dan tidak semua bisa terealisasikan kepada masyarakat Indonesia terkhusus remaja atau anak muda. Banyak diantara mereka yang belum bisa mengimplementasukan atau merealisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi diharapkan mahasiswa yang nantinya akan menjdi generasi bangsa bisa merealisasikan nilai-nilai Pancasila dengan baik.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan
Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam, seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih banyak kedudukan dan fungsi lainnya. Fungsi dari Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Sebagai pedoman hidup, Pancasila menjadi acuan dalam beraktivitas agar semua berjalan dengan baik dan lancar serta diberi kemudahan oleh tuhan yang maha esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ALIFAH HUSNUL KHOTIMAH 2213053056 -
Pancasila merupakan ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa negara. secara de facto Pancasila sudah menjadi satu kesatuan dari jiwa masyarakat Indonesia. secara de jure, Pancasila menjadi ideologi dan dasar negara sejak sehari setelah kemerdekaan yakni 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Sekarang ini pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi (kemerosotan). Bukan hanya pemahamannya saja, tetapi juga pengetahuan tentang sila-sila Pancasila ada yang sama sekali tidak hafal. oleh karena itu diperlukan revitalisasi (proses menghidupkan kembali) Pancasila supaya tidak hilang atau sekedar slogan saja. Untuk melakukan revitalisasi diperlukan peran dan keterlibatan dari masyarakat melalui perbuatan nyata contohnya seperti menghidupkan kembali semangat gotong royong. Pancasila yang merupakan dasar pembentukan dan mengelola NKRI harus dapat diwariskan kepada generasi muda, salah satunya melalui pendidikan yag dilaksanakan melalui pendidikan formal. Lembaga pendidikan formal dan non-formal beserta lembaga pemerintahan harus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila supaya menjadi penerang dan penunjuk arah tercapainya tjuan negara. Pendidikan merupakan sarana terbaik untuk memberikan pengetahuan pada peserta didik tentang apa yang harus mereka ketahui. Pendidikan yang berhasil bukan hanya terpatok pada sebuah angka di dalam suatu penilaian, tetapi juga output yang berupa sikap setelah mengikuti serangkaian proses pendidikan di dalam pendidikan normal. Sebagai upaya membangun karakter bangsa memang diperlukan proses internalisasi nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila secara konsekuen dan terus-menerus, sehingga nilai-nilai luhur yang ada di dalam Pancasila termanifestasi (terwujud)ke dalam pribadi setiap masyarakat Indonesia (Sutan Syahrir,2016:110). Pendidikan adalah membentuk manusia yang utuh dan lengkap meliputi beberapa aspek akademis semata yang orientasinya adalah untuk penguasaan ilmu dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi bukanlah merupakan jaminan hadirnya rasa bahagia di hati manusia. Bahkan dapat membawa dampak hilangnya jati diri dan makna dari hidup itu sendiri. Seharusnya pendidikan dikembangkan dengan menyeleraskan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, sehingga dapat menghadirkan spiritualitas dalam pendidikan yang mampu memberikan suatu makna yang besar dalam kehidupan bangsa. Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yang bermacam-macam seperti Pancasila sebagai dasar, ideologi, pandangan hidup, dasar filsafat. Fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut tidak berdiri sediri melainkan merupakan satu kesatuan. Eksistensi Pancasila mempunyai tantangan di era digital saat ini. Kalimana (Kompasiana,2018) menyatakan bahwa terdapat lima akar permasalahan bangsa yaitu demokrasi yang sangat liberal, ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam, pemberantasan korupsi yang tidak serius, kesalahan sistem pendidikan, dan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Hal-hal tersebut memicu permasalahan disintegrasi bangsa karena Indonesia negara yang sangat luas dengan tujuh belas ribu lebih pulay dengan bermacam-macam suku, agama, bahasa, dan kebudayaan. Pancasila merupakan alasan Bangsa Indonesia untuk tetap bertahan dalam bingkai NKRI. Sebagai nilai fundamental bangsa Pancasila diharapkan menjadi core value dan fondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik horizontal dan vertikal yang tejadi. Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang berdasarkan sila-sila Pancasila yang dimulai dengan sila pertama yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjiwai sila-sila berikutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Zahra Ayu Titisari 2213053104 -
Nama : Zahra Ayu Titisari
NPM : 2213053104
Kelas : 1E
PENDIDIKAN PANCASILA
ANAILISIS JURNAL
Judul : INTERELASI NILAI NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
Penulis Jurnal : Dwi Riyanti
Danang Prasetyo
Tahun Terbit : 11/10/2019
Kata Kunci : internalisasi, Pancasila dan perguruan tinggi
ISI :
PENDAHULUAN :
Pancasila merupakan ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa negara. Selain itu Pancasila merupakan sebuah warisan kejeniusan dari proses filsafati para founding father. Secara de facto dan de jure, Pancasila sudah menjadi ideologi dan dasar negara. Secara de facto Pancasila digali dari proses kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak jaman sebelum nama Pancasila hadir, hal ini biasa disebut sebagai causa materialis. Secara de jure, Pancasila menjadi ideologi dan dasar negara sejak sehari setelah kemerdekaan yakni tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Sejak ditetapkannya secara de jure, maka sudah menjadi konsensus bagi bangsa untuk dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan. Saat ini banyak masyarakat yang justru bersikap sinis, phobia, bahkan dengan mudahnya melecehkan Pancasila baik secara verbal maupun subtansial.
Terdapat contoh kasus pelecehan terhadap Pancasila yang dilakukan oleh seorang remaja berusia 14 tahun di kabupaten malang. Remaja tersebut mengatakan bahwa kenalan, pacaran, berhubungan seksual, hamil, dan melahirkan merupakan Pancasila. Bahkan ada stigma dalam memberikan Pendidikan Pancasila di sekolah atau di lembaga pendidikan dianggap gagal dalam memeperbaiki kondisi masyarakat. Penilaian ini didasarkan dengan semakin maraknya perilaku menyimpang yang jauh dari pedoman moral Pancasila.
Hal ini merupakan problem yang hadapi setelah reformasi adalah menurunnya semangat kebangsaan dan mengendurnya pemahaman Pancasila meskipun telah berumur lebih dari 74 tahun. Semestinya dengan umur yang semakin tua semakin matang dan dewasa, tetapi pada kenyataannya Pancasila semakin tergerus oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi yang semakin masif.
Pemahaman mahasiswa terhadap Pancasila mulai berkurang, bahkan ada yang tidak hafal isi dari sila-sila Pancasila. Kenyataan ini membuat aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan akan sangat sulit terwujud. Padahal mahasiswa yang notabene generasi penerus bangsa yang merupakan garda terdepan penerus cita-cita para pendiri bangsa sangatlah diharapkan peran sertanya dalam membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan supaya Pancasila tidak dianggap sebagai ideologi kuno dan usang yang hanya sekedar digunakan sebagai pelengkap ceremony kenegaraan.
METODE :
Jenis penelitian :
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimulai dengan menggunakan asumsi dan penggunaan kerangka penafsiran secara teoretis yang membentuk atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau manusia.
Waktu dan tempat penelitian :
Penelitian ini dilakukan di UAD yang ditujukan pada mata kuliah Pancasila. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2019
Subjek penelitia :
Peneliti di dalam menentukan subjek penelitian menngunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling) dimana peneliti memilih subjek penelitian yang secara spesifik dapat memberikan gambaran tentang masalah penelitian yang akan diteliti yaitu internalisasi nilai-nilai Pancasila.
PEMBAHASAN :
Sekarang ini pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi. Bukan hanya pemahamannya saja tetapi juga pengetahuan tentang sila-sila Pancasila ada yang sama sekali tidak hafal. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil survei yang dilakukan oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang mengatakan bahwa dari 100 orang terdapat 24 orang yang tidak hafal setiap sila dari Pancasila (JPNN, 2018). Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup serta tidak terdapat lagi istilah pengguaan propaganda Pancasila di dalam praktik penyelenggaraan negara. Hal tersebut terjadi akibat dari globalisasi yang telah melanda bangsa ini yang membuat masyarakatnya mempunyai gaya hidup hedonis.
Oleh karena itu, diperlukan revitalisasi Pancasila supaya tidak hilang atau hanya sekedar slogan saja di kalangan generasi muda. Untuk melakukan revitalisasi diperlukan peran dan keterlibatan dari masyarakat melalui perbuatan nyata. Makna revitalisasi pada hakikatnya merupakan upaya membangkitkan kembali vitalitas atau usaha mengembalikan posisinya kembali menjadi penting. Selain itu revitaliasi tujuannya untuk meninjau ulang akan kekuarangan apa yang sudah dilaksanakan dan kemudian disesuaikan dengan kondisi zaman yang dinamis dalam upaya memberikan manfaat bagi kehidupan.
Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila itu sendiri.
Lembaga pendidikan formal dan non-formal beserta lembaga pemetintahan harus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila supaya menjadi penerang dan penunjuk arah tercapainya tujuan negara. Terlebih lagi dengan adanya perubahan yang terjadi pada masayarakat akan membuat kembali kepada jati diri sebagai bangsa yang besar dan majemuk dengan ideologi yang manaungi semua suku, agama, ras, golongan, dan kebudayaan yang beraneka ragam. Revitalisasi diharapkan suatu spirit dan pondasi bagi norma hukum yang ada serta sebagai pandangan hidup bangsa.
Pancasila diharapkan hadir untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila selalu relevan dengan perkembanan zaman. Pancasila dianggap sebagai idiologi yang pas dan sudah final untuk bangsa dan negara Indoensia yang dapat mengatasi masalah perbedaan dan masalah-masalah kebangsaan lainnya. Pancasila dianggap sebagai kalimatun sawa yang merupakan kalimat pemersatu bagi Bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alasan Bangsa Indonesia untuk tetap bertahan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai nilai fundamental bangsa Pancasila diharapkan menjadi core value dan fondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik horizintal dan vertikal yang terjadi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Sisnawati 2213053244 -
Nama Sisnawati
Npm 2213053244
Analisis Jurnal

Hadirnya Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Hari Lahir Pancasila telah
menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai
Hari Lahir Pancasila tidak membuat serta
merta Pancasila sudah terinternalisasi secara
konsisten ke dalam diri negara Indonesia.Internalisasi Pancasila sudah
diupayakan semenjak tahun 1960 pada saat
pemerintahan Presiden Pertama Ir. Soekarno
dalam kerangka Nation and Character
Building.
Pada era reformasi Pancasila seolah-
olah telah memudar eksistensinya
dikalangan generasi milenial. Hal tersebut
dibuktikan ketika dilakukan wawancara oleh
peneliti kepada beberapa mahasiswa di
bulan Februari 2018 masih ada yang tidak
paham mengenai Pancasila dan bahkan ada
yang tidak hafal isi dari sila-sila Pancasila.
Proses internalisasi ditemukan
kendala seperti dalam hal pengejawantahan
nilai-nilai dari sila-sila Pancasila. Penerapan
dalam kehidupan bermasyarakat yang
terkadang tidak mendapatkan respon yang
positif, serta kekonsitenansi dalam
membentuk habitus untuk bersikap dan
bereprilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Pancasila dan berusaha untuk
mengimplementasikannya ke dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
wawancara terhadap sejumlah mahasiswa
yang sudah menempuh mata kuliah
Pancasila menyatakan tidak setuju
mengganti idelologi Pancasila dengan
ideologi yang lain seperti halnya keberadaan
organisasi masyarakat yang ingin
memperjuangkan sistem khilafah.
Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah
Kebangsaan
Pancasila mempunyai kedudukan
dan fungsi yang bermacam-macam, seperti
Pancasila sebagai dasar, ideologi,
pandangan hidup, dasar filsafat, serta masih
banyak kedudukan dan fungsi lainnya.
Fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut
tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan
merupakan satu kesatuan. Kesemua fungsi
ini apabila menurut Kaelan (2002:46) akan
kembali pada kedudukan dan fungsi
Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara
dan sebagai pandangan hidup Bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Dhoa Natalia Pasaribu 2253053023 -
Dhoa Natalia Pasaribu
2253053023
1E

Pancasila adalah dasar bangsa dan Pancasila Pancasila memperbarui nilai-nilai Pancasila sebagai dasar sekolah nasional dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa.Namun, dalam masyarakat modern saat ini, sementara kita sebagai penghuni bumi ini harus menjadi khalifah bumi yang bertugas mengolah dan mengelolanya, banyak indikasi bahwa manusia adalah perusak rumah bumi.
Salah satunya adalah Penyalahgunaan Zat dan Kebebasan Berserikat, tetapi ini sama sekali tidak relevan. Disebabkan oleh kurangnya kontrol atau hilangnya kontrol orang tua atas anak dan keluarga. Pancasila sebagai dasar dan pedoman pembangun karakter dari Indonesia.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, Bung Karno Muhammad dalam lagu kebangsaan WR Supratman Indonesia Raya diketahui sering mengungkapkan pentingnya membangun karakter bangsa sebelum sumpah pemuda ,dibangun dengan penekanan saat ini pada aspek fisik materi, tidak mengherankan bahwa hasilnya adalah anak-anak yang sangat berorientasi pada faktor fisik materi yang bersifat individualistis dan berorientasi pada hasil.
Oleh karena itu, warga negara harus tahu tentang negaranya: kehidupan politik, hukum, kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi. Dan kemudian ada kemampuan sipil dan atribut kewarganegaraan.
Untuk melakukan internalisasi terdapat tiga proses dalam pembinaan mahasiswa, yaitu:
1.Transformasi nilai yang merupakan proses pendidikan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik.
2.Transaksi nilai yang merupakan suatu tahap pendidikan nilai dengan cara melakukan interaksi dengan peserta didik dengan pendidik.
3.transinternalisasi merupakan tahap yang menekankan sikap mental dan kepribadian.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mata kuliah Pancasila berperan penting di dalam pembentukan kepribadian mahasiswa.Peran dosen dalam melakukan internalisasi Pancasila juga diperlukan dalam membentuk sikap mahasiswa yang dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fharaz ananda 2213053063 -
Nama : Fharaz Ananda
Npm : 2213053063
Kelas : 1E

Analisis Jurnal

Pancasila merupakan ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa negara. secara
de facto Pancasila sudah menjadi satu kesatuan dari jiwa masyarakat Indonesia. secara de jure, Pancasila menjadi ideologi dan dasar negara sejak sehari setelah kemerdekaan yakni 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Sekarang ini pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi (kemerosotan). Bukan hanya pemahamannya saja, tetapi juga pengetahuan tentang sila-sila Pancasila ada yang sama sekali tidak hafal. oleh Karena itu diperlukan revitalisasi (proses
menghidupkan kembali) Pancasila supaya tidak hilang atau sekedar slogan saja.
Sebagai upaya membangun karakter bangsa memang diperlukan proses Internalisasi nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila secara konsekuen dan terus menerus, sehingga nilai-nilai luhur yang ada di dalam Pancasila termanifestasi kedalam pribadi setiap masyarakat Indonesia, oleh karena itu
Mata kuliah Pancasila berperan penting
di dalam membentuk karakter mahasiswa sesuai dengan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rista Ayu Pandela 2213053167 -
Nama : Rista Ayu Pandela
NPM : 2213053167
Kelas : 1E

INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI

Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diotak atik secara kritis. Oleh karena itu, Pancasila seolah-olah terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan.Pancasila memang harus mampu dijadikan pedoman dalam membedakan cara berpolitik lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan revitalisasi Pancasila supaya tidak hilang atau hanya sekedar slogan saja di kalangan generasi muda. Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila . Revitaliasi Pancasila dalam penelitian ini dengan menginternalisasikan Pancasila melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila di dalam kelas.Adapun bakti sosial tersebut dilaksanakan di Panti Asuhan, mahasiswa melakukan survei ke panti asuhan tersebut untuk mengetahui keadaan dan kekurangan barang yang dibutuhkan. Selanjutnya mahasiswa akan melakukan penggalangan dana yang berasal dari mahasiswa dan dosen untuk dibelanjakan perlengkapan. Pada saat proses perkuliahan dosen menjelaskan secara rinci norma-norma yang ada di dalam Pancasila dan cara menginternalisasikannya di dalam dan di luar kelas. Dalam menginternalisasikan di dalam kelas dosen memberikan penjelaskan kemudian di implemetasikan atau dengan memberikan contoh kepada mahasiswa tentang hal-hal kecil seperti membuang sampah di tempat sampah dan berhenti menerangkan ketika terdengar suara adzan. Mahasiswa UAD setelah menempuh mata kuliah Pancasila semakin memahami tentang fungsi dan kedudukan dasar negara dilihat dari yuridis dan aspek ketatanegaraan, termasuk ke dalam implementasinya ke dalam aspek penyelenggaraan negara dan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dengan adanya pembelajaran di kelas pada mata kuliah Pancasila dapat dilihat bahwa mahasiswa semakin paham tentang Pancasila. Bukan hanya sekedar paham tetapi juga mahasiswa berusaha untuk mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rizka Ameilia 2213053156 -
Nama : Rizka Ameilia
NPM : 2213053156
Kelas : 1E


Identitas Jurnal
Judul Jurnal: Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Perguruan Tinggi
Penulis : Dwi Riyanti , Danang Prasetyo
Jurnal: Pancasila dan Kewarganegaraan
Vol, No, dan Hal Jurnal : Vol 7 No 2, hal 82-96
Tahun Terbit: 2019
Print ISSN: 2302-433X
Online ISSN : 2579-5740

Setelah saya membaca jurnal tersebut, maka dapat diambil analisis yaitu:
Abstrak
Pancasila bukan merupakan hal yang perlu untuk diperdebatkan dan dirisaukan. Pancasila merupakan ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa negara. Selain itu Pancasila merupakan sebuah warisan kejeniusan dari proses filsafati para founding father. Tetapi, pada kenyataannya Pancasila semakin tergerus oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi yang semakin masif. Selain itu, persepsi dan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Pancasila sedang memasuki masa surut

Jenis Penelitian 
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena sasarannya adalah mencari atau menggali tentang proses menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa UAD.
 
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2019 di UAD (Universitas Ahmad Dahlan )

Subjek Penelitian
Peneliti di dalam menentukan subjek penelitian menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling) Pemilihan secara porposive sampling mempertimbangkan subjek yang mengetahui permasalahan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
  • Teknik wawancara terstruktur, Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai sejauh mana internalisasi Pancasila yang dilakukan oleh dosen mata kuliah Pancasila di UAD serta sejauh mana mahasiswa mehamaminya.
  • Dokumentasi, Dokumentasi diambil untuk data-data serta catatan-catatan yang berkaitan dengan dasar dalam pelaksanaan mata kuliah Pancasila di UAD
Teknik Analisis Data
Peneliti dalam memeriksa keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Revitalisasi Pancasila
Pancasila terkesan seperti boleh dibanggakan tetapi tidak boleh dikritik. Di zaman sekarang pemahaman tentang nilai-nilai pancasila mengalami degradasi. Bukan hanya pemahamannya saja tetapi juga pengetahuan tentang sila-sila pancasila ada yang sama sekali tidak menghafalnya. Makna revitalisasi pada hakikatnya merupakan upaya membangkitkan kembali vitalitas atau usaha mengembalikan posisinya kembali menjadi penting. Selain itu revitaliasi tujuannya untuk meninjau ulang akan kekuarangan apa yang sudah dilaksanakan dan kemudian disesuaikan dengan kondisi zaman yang dinamis dalam upaya memberikan manfaat bagi kehidupan. Revitalisasi Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan supaya di dalam melakukan revitalisasi tersebut tidak lantas menghilangkan esensi dari makna nilai Pancasila itu sendiri.

Internalisasi Pancasila Melalui Mata Kuliah Pancasila
Internasasi Pancasila Melalui mata kuliah Pancasila dilakukan karena banyak generasi Indonesia tidak paham dengan Pancasila, penafsiran Pancasila terkadang masih tergantung pada penguasa,Pancasila mengalami degradasi di dalam mengimplementasikan di kehidupan berbangsa dan bernegara.upaya menginternasionalisasikan Pancasila agar mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang berkarakter tangguh cinta tanah air bela negara serta mampu meningkatkan jati diri bangsa maka pendidikan mata kuliah wajib diperkuat sebagai salah satu komponen pembentuk budaya bangsa.

Kontribusi Pancasila Terhadap Masalah Kebangsaan

adapun kontribusi pancasila terhadap masalah kebangsaan yaitu dengan mempertahankan eksistensi pancasila di era digital saat ini yang memudahkan ideologi lain masuk ke indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat indonesia. Pancasila diharapkan hadir untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada karena nilai pada pancasila selalu relevan dengan perkembangan zaman. Pancasila juga dianggap sebagai kalimatun sawa yang merupakan kalimat pemersatu bagi bangsa indonesia.

Simpulan Dan Saran
Jadi kesimpulannya, Pancasila merupakan ideologi, dasar negara, dan dasar falsafah bangsa Negara. Revitaliasi Pancasila bertujuan untuk meninjau ulang akan kekuarangan apa yang sudah dilaksanakan dan kemudian disesuaikan dengan kondisi zaman yang dinamis dalam upaya memberikan manfaat bagi kehidupan. Upaya menginternasionalisasikan Pancasila agar mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang berkarakter tangguh cinta tanah air bela negara serta mampu meningkatkan jati diri bangsa maka pendidikan mata kuliah wajib diperkuat sebagai salah satu komponen pembentuk budaya bangsa. .upaya menginternasionalisasikan Pancasila agar mewujudkan . Pancasila diharapkan hadir untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.

Sarannya, sebaiknnya dari pihak perguruan tinggi maupun kampus berupaya gara dapat mencetak mahasiswa yang pancasialis. Selain itu dosen diharapkan menjabarkan secara seksama  mengenai pancasila sebagai ideologi negara agar mahasiswa pahan dan dapat meniru contoh baik agar implimentasi pancasila terlaksana.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by IQBAL RIZKI LAMONDO 2213053125 -
Nama : Iqbal Rizki Lamondo
Npm : 2213053125
Kelas : 1E

Pancasila merupakan ideologi negara, dasar negara dan dasar falsafah bangsa.
Eksistensi Pancasila merupakan dasar negara serta visi hidup yang akan membawa konsekuensi bagi bangsa agar mampu memahami makna utama nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan nilai yang sangat berharga dengan unsur humanistik dan nilai kodrat yang selalu melekat pada diri individu yang perlu diterima oleh bangsa Indonesia. (Bambang Sumarjoko, 2013:113).
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah dapat dipahami dengan menggunakan sisi verbalis, konotatif, dan denotatif. Pengetahuan secara verbalis merupakan pemahaman Pancasila dari aspek rangkaian kata-kata.Pengetahuan secara konotatif merupakan upaya untuk memahami Pancasila dengan metode ilmiah . Sedangkan pengetahuan secara denotatif adalah pemahaman Pancasila yang kaitannya dengan fakta-fakta yang menunjukkan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Rukiyati, 2016:15).
Untuk melakukan internalisasi terdapat tiga proses dalam pembinaan mahasiswa, yaitu:
1.Transformasi nilai yang merupakan proses pendidikan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik.
2.Transaksi nilai yang merupakan suatu tahap pendidikan nilai dengan cara melakukan interaksi dengan peserta didik dengan pendidik.
3.transinternalisasi merupakan tahap yang menekankan sikap mental dan kepribadian.

Dapat dikatakan bahwa mata kuliah Pancasila berperan penting di dalam pembentukan kepribadian mahasiswa.Peran dosen dalam melakukan internalisasi Pancasila juga diperlukan dalam membentuk sikap mahasiswa yang dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rian Andika 2213053203 -
Nama : Rian Andika
NPM : 2213053203

Analisis jurnal

Dari analisis jurnal tersebut menjelaskan tentang pancasila adalah ideologi yang sudah final dan terkesan tidak bisa lagi untuk diubah-ubah. Oleh karena itu, Pancasila seakan terkesan tertutup oleh pengembangan pemikiran orang zaman sekarang padahal masyarakat Indonesia dan dunia selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Pancasila merupakan keputusan final yang sudah tidak bisa diganggu gugat. Sebagai pedoman hidup dan prinsip rakyat indonesia. Wahyudi dalam Jihad Wada (2014:143) menyatakan bahwa Pancasila merupakan sebuah konsepsi politis yang merupakan rumpun moral (nilai).
Lembaga pendidikan formal dan non-formal beserta lembaga pemetintahan seharusnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila supaya menjadi penunjuk arah tercapainya tujuan negara. Dengan adanya perubahan yang terjadi pada masayarakat akan membuat kembali kepada jati diri sebagai bangsa yang besar dan majemuk dengan ideologi yang manaungi semua suku, agama, ras, golongan, dan kebudayaan yang beraneka ragam.
Revitaliasi Pancasila melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila di dalam kelas. Alasan penerapan cara ini disebabkan karena hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai perioritas utama dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan produk dari suatu pendidikan, hal ini mampu menjadi tolok ukur kemajuan dan keberhasilan suatu negara (Chairiyah, 2014:59).
Dalam membangun karakter Pancasila juga sangat penting untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan inti pembangunan sebagai nilai kemanusiaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Menghormati keyakinan agama orang lain.
2. Penghormatan terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek yang tidak boleh direduksi menjadi objek.
3. Persatuan sebagai bangsa untuk mengatasi semua sektarianisme.
4. Nilai Terkait Demokrasi Konstitusional
5. Keadilan sosial, persamaan dan keadilan.
Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup serta tidak terdapat lagi istilah pengguaan propaganda Pancasila di dalam praktik penyelenggaraan negara. Hal tersebut terjadi akibat dari globalisasi yang telah melanda bangsa ini yang membuat masyarakatnya mempunyai gaya hidup hedonis. Lembaga pendidikan formal dan non-formal beserta lembaga pemetintahan harus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila supaya menjadi penerang dan penunjuk arah tercapainya tujuan negara. Terlebih lagi dengan adanya perubahan yang terjadi pada masayarakat akan membuat kembali kepada jati diri sebagai bangsa yang besar dan majemuk dengan ideologi yang manaungi semua mulai dari suku, ras, agama, golongan, dan kebudayaan yang sangat beragam.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Cantika Sabila 2213053176 -
Nama : Cantika Sabila
Npm : 2213053176
kelas : 1E

Analisis jurnal
Pancasila adalah ideologi yang sydah final dsn terkesan tidak dapat di otak atik lagi secara kritis.pancasila hadir sebagai dasar negara indonesia,pancasila juga hadir sebagai cita cita dari bangsa indonesia tentang masyarakat yang baik karena keberadaan nilai nilai yang terkandung dalam pancasila akan di peraktikan keimplementasikan kedalam praktik kenegaraan.sekarang ini pemahaman tentang pancasila mengalami penurunan masyarakat bukan hanya memahami saja tetapi pengetahuan tentang pancasila itu tidak hafal sama sekali,hal ini mengakibatkan globalisasi yang melanda bangsa ini membuat masyarakat mempunyai gaya yang hedonisme.gaya ini membuat lupa asal usul dari mana berasal,dimana dan untuk apa sebernarnya hidup,oleh karena itu perlu dilakukan revitalisasi.
internalisai melaluii mata kuliah pancasila banyak nya para generasi muda yang tidak paham pancasila,arti pancasila pun tegantung pada penguasan saja.proses internalisasi ini saja terkadang tidak mendapatkan respon dalam kehidupan bermasyarakat,serta tidak konsisten dalan membentuk habit untuk bersikap sesuai pancasila .