Pertanyaan, Jawaban, Tanggapan
Diskusi klompok 4
Nama : Annisa Salsabila
NPM : 2113053074
Izin bertanya, bagaimana cara pendidik dalam menentukan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar jika didasarkan pada perhitungan alokasi waktu semesteran? Lalu, apakah dalam mempertimbangkan alokasi waktu tersebut harus memperhatikan keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta tingkat kepentingan kompetensi dasar?
NPM : 2113053074
Izin bertanya, bagaimana cara pendidik dalam menentukan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar jika didasarkan pada perhitungan alokasi waktu semesteran? Lalu, apakah dalam mempertimbangkan alokasi waktu tersebut harus memperhatikan keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta tingkat kepentingan kompetensi dasar?
Nama : Mellyza Azzara
NPM : 2153053035
Saya selaku pemateri izin menjawab pertanyaan dari saudari Annisa Salsabila.
Dalam alokasi waktu ini dalam jangka waktu dari awal pembelajaran sampai akhir kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan peserta didik nya.
Bila disingkat juga, alokasi waktu ini sebagai penyesuaian waktu dalam Kurikulum. Alokasi waktu juga merupakan lamanya kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun seperti laboratorium atapun lainnya.
Untuk penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar memang dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu dengan adanya mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya.
Alokasi waktu juga perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran. Dengan demikian, alokasi waktu ini akan memperkirakan rentan waktu yang dibutuhkan untuk setiap materi ajar.
Seperti yang ditanyakan bagaimana cara menentukan alokasi waktu pada perhitungan alokasi waktu semesteran?
Penghitungan alokasi waktu semesteran :
Seperti yang kita tahu ini berupa program semester, yang mana adalah program yang berisikan garis-garis mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Dalam program semester ialah penjabaran dari program tahunan. Memang pada umumnya, komponen-komponen program semester ini yaitu seperti: identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, semester, tahun pelajaran), bulan, standar kompetensi dan materi pokok yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan.
Dan untuk semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, praktik kerja lapangan, penilaian tengah semester, penilaian akhirs semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.
Sekian, terimakasih
NPM : 2153053035
Saya selaku pemateri izin menjawab pertanyaan dari saudari Annisa Salsabila.
Dalam alokasi waktu ini dalam jangka waktu dari awal pembelajaran sampai akhir kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan peserta didik nya.
Bila disingkat juga, alokasi waktu ini sebagai penyesuaian waktu dalam Kurikulum. Alokasi waktu juga merupakan lamanya kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun seperti laboratorium atapun lainnya.
Untuk penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar memang dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu dengan adanya mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya.
Alokasi waktu juga perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran. Dengan demikian, alokasi waktu ini akan memperkirakan rentan waktu yang dibutuhkan untuk setiap materi ajar.
Seperti yang ditanyakan bagaimana cara menentukan alokasi waktu pada perhitungan alokasi waktu semesteran?
Penghitungan alokasi waktu semesteran :
Seperti yang kita tahu ini berupa program semester, yang mana adalah program yang berisikan garis-garis mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Dalam program semester ialah penjabaran dari program tahunan. Memang pada umumnya, komponen-komponen program semester ini yaitu seperti: identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, semester, tahun pelajaran), bulan, standar kompetensi dan materi pokok yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan.
Dan untuk semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, praktik kerja lapangan, penilaian tengah semester, penilaian akhirs semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.
Sekian, terimakasih
Nama : Salsabila Putri
NPM : 2113053151
Izin menambahkan jawaban dari saudari mellyza.
Pertanyaan pertama, bagaimana cara pendidik dalam menentukan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar jika didasarkan pada perhitungan alokasi waktu semesteran?
Menurut saya cara pendidik yaitu pertama pendidik harus tahu dulu kalender pendidikan. Ketika pendidik sudah mengetahui kalender pendidikan, pendidik menghitung pekan efektif yaitu dengan mengurangi hari libur, ujian, dll.
Nah, ketika pendidik sudah mengetahui pekan efektif. Kemudian pekan efektif tersebut dikali dengan jumlah jam mengajar setiap minggunya.
Barulah pendidik lihat berapa KD yang ada disilabus. Ketika KD tersebut sulit maka guru memberikan alokasi waktu lebih banyak dibandingkan dengan KD yang mudah.
Lalu pertanyaan kedua, apakah dalam mempertimbangkan alokasi waktu tersebut harus memperhatikan keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta tingkat kepentingan kompetensi dasar? Jawabannya adalah ia. Karena penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya. Jika seorang pendidik ketika hendak menentukan alokasi waktu tanpa memperhatikan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya maka waktu dalam proses pembelajaran tidak akan efektif.
Misalnya, pendidik mengalokasikan waktu salah satu materi yang ada di silabus dengan metode praktikum yang diberikan waktu 15 menit padahal praktikum tersebut membutuhkan waktu yang banyak maka pembelajaran tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar dan pendidik tidak bisa sesuai dengan target awalnya. Sehingga yang seharusnya pendidik bisa menyelesaikan materi tersebut hanya 1 kali pertemuan saja, menjadi lebih dari 1 kali. Hal ini akan membuat kualahan pendidik ketika hendak ujian akhir, dimana karena kesalahan dalam menentukan waktu membuat seharusnya pendidik sudah selesai menjelaskan semua materi yang ada disilabus menjadi tidak sampai pada materi tersebut.
Sekian, terimakasih
NPM : 2113053151
Izin menambahkan jawaban dari saudari mellyza.
Pertanyaan pertama, bagaimana cara pendidik dalam menentukan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar jika didasarkan pada perhitungan alokasi waktu semesteran?
Menurut saya cara pendidik yaitu pertama pendidik harus tahu dulu kalender pendidikan. Ketika pendidik sudah mengetahui kalender pendidikan, pendidik menghitung pekan efektif yaitu dengan mengurangi hari libur, ujian, dll.
Nah, ketika pendidik sudah mengetahui pekan efektif. Kemudian pekan efektif tersebut dikali dengan jumlah jam mengajar setiap minggunya.
Barulah pendidik lihat berapa KD yang ada disilabus. Ketika KD tersebut sulit maka guru memberikan alokasi waktu lebih banyak dibandingkan dengan KD yang mudah.
Lalu pertanyaan kedua, apakah dalam mempertimbangkan alokasi waktu tersebut harus memperhatikan keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta tingkat kepentingan kompetensi dasar? Jawabannya adalah ia. Karena penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya. Jika seorang pendidik ketika hendak menentukan alokasi waktu tanpa memperhatikan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya maka waktu dalam proses pembelajaran tidak akan efektif.
Misalnya, pendidik mengalokasikan waktu salah satu materi yang ada di silabus dengan metode praktikum yang diberikan waktu 15 menit padahal praktikum tersebut membutuhkan waktu yang banyak maka pembelajaran tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar dan pendidik tidak bisa sesuai dengan target awalnya. Sehingga yang seharusnya pendidik bisa menyelesaikan materi tersebut hanya 1 kali pertemuan saja, menjadi lebih dari 1 kali. Hal ini akan membuat kualahan pendidik ketika hendak ujian akhir, dimana karena kesalahan dalam menentukan waktu membuat seharusnya pendidik sudah selesai menjelaskan semua materi yang ada disilabus menjadi tidak sampai pada materi tersebut.
Sekian, terimakasih
Nama : Maya Marisa
NPM : 2113053258
Kelas : 2D
Izin bertanya, berdasarkan ppt yang sudah dipaparkan oleh pemateri, yaitu pada pengembangan indikator keberhasilan dalam belajar itu terdapat beberapa hal yang menjadi bentuk keberhasilan siswa dalam belajar, diantara yaitu siswa memperoleh pengetahuan dan wawasan yang baru. Kemudian memperoleh sikap yang lebih baik, dan lain sebagainya. Pertanyaan saya, sebagai calon pendidik, bagaimana upaya yang kalian lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar? Dan apa yang akan kalian lakukan jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar tersebut?
Sekian, terima kasih
NPM : 2113053258
Kelas : 2D
Izin bertanya, berdasarkan ppt yang sudah dipaparkan oleh pemateri, yaitu pada pengembangan indikator keberhasilan dalam belajar itu terdapat beberapa hal yang menjadi bentuk keberhasilan siswa dalam belajar, diantara yaitu siswa memperoleh pengetahuan dan wawasan yang baru. Kemudian memperoleh sikap yang lebih baik, dan lain sebagainya. Pertanyaan saya, sebagai calon pendidik, bagaimana upaya yang kalian lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar? Dan apa yang akan kalian lakukan jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar tersebut?
Sekian, terima kasih
Nama: Mita Tri Febriyanti
NPM: 2113053001
NPM: 2113053001
Selaku Kelompok Pemateri,Izin menjawab pertanyaan dari saudari Maya Marisa, Pertanyaannya adalah bagaimana upaya yang kalian lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar? Dan apa yang akan kalian lakukan jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar tersebut?
Upaya yang perlu kita lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar dan cara kita jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar, pada dasarnya siswa yang tidak dapat mencapai indikator keberhasilan belajar karena adanya kesulitan dalam belajar maka dari itu upaya yang perlu kita lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar yaitu:
1. Gunakan Prior Knowledge
Prior knowledge dapat diartikan sebagai pengetahuan awal yang sudah dimiliki oleh siswa dari pengalaman atau pengetahuan yang didapat sebelumnya. Prior knowledge bisa menjadi sebuah metode pendekatan oleh guru agar dapat mengatasi kesulitan belajar siswa di sekolah. Cara ini sangat bermanfaat sehingga siswa dapat mudah menerima materi baru selanjutnya. Metode prior knowledge dapat didahului dengan mempelajari suatu materi. Sebagai contoh, siswa dapat diberikan tugas untuk membaca lebih dulu materi yang akan disampaikan di pertemuan selanjutnya.
2. Selalu Evaluasi
Cara mengatasi kesulitan belajar siswa bisa dilakukan dengan metode evaluasi atau self-monitoring. Di sini, guru dapat melihat perkembangan siswanya sekaligus mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan kepada siswa tersebut.Sebagai contoh, guru dapat memberikan kunci jawaban yang benar, ketika siswa telah menyelesaikan suatu tugas. Dari sini, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dia dalam menyelesaikan tugas dengan melihat jawaban yang benar dan salah. Bagi guru sendiri tentu akan mengetahui seberapa jauh perkembangan kemampuan siswa mengerjakan suatu tugas dan mengetahui konsep-konsep yang masih sulit dipahami dari jawaban yang salah
3. Hindari Memberikan Tugas Yang Sangat Panjang
Setiap siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, seperti halnya dalam kecepatan mengerjakan tugas yang diberikan. Umumnya, kesulitan belajar yang dialami siswa adalah ketidaksanggupan mereka mengerjakan tugas dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, sebaiknya siswa diberikan tugas yang singkat. Sebagai contoh, guru dapat memberikan tugas yang mudah dengan pertanyaan dan jawaban yang singkat dan bisa langsung memberikan nilai di saat yang sama.
4. Ajak Siswa Aktif Berpartisipasi
Cara mengatasi kesulitan belajar selanjutnya adalah dengan mengajak siswa lebih aktif dalam pelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan siswa berdiskusi saat menerangkan pelajaran. Caranya adalah dengan membiarkan siswa menyampaikan apa saja yang mereka ingin tahu tentang pelajaran tersebut. Metode ini memang membutuhkan kesabaran dan keuletan dari guru.
Sebagai contoh, dapat mengajak siswa supaya mereka mau bertanya. Namun, perlu diingat, guru mesti menghindari sikap marah ataupun menyalahkan secara berlebihan apabila ada pendapat dari mereka yang salah. Sikap tersebut sangat mungkin akan menurunkan mental siswa atau menjadi tidak tertarik dengan pelajaran yang disampaikan.
5. Ajarkan Membuat Catatan
Membuat catatan atau mind mapping bisa menjadi cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Terkadang, banyak siswa memang tidak memiliki strategi belajar yang cukup baik sehingga bingung dalam merangkum atau mencerna isi pelajaran. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh guru adalah mengajarkan mereka membuat catatan. Hal ini dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan mengulang suatu materi.
6. Pendekatan Personal
Menangani kesulitan belajar selanjutnya adalah dengan melakukan pendekatan personal antara guru dan siswa. Pendekatan personal meliputi dialog atau komunikasi langsung dan terbuka antara guru dengan murid. Guru dapat menanyakan banyak hal terkait proses pembelajaran dan apa saja yang menghambat penerimaan materi. Dari sini, guru dapat memberikan solusi penyelesaian masalah kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut.
7. Metode Resiprokal
Reciprocal teaching atau pengajaran resiprokal adalah bentuk dialog interaktif antara guru dan siswa. Cara baru ini bertujuan untuk membangun pemahaman siswa terhadap sebuah materi atau tugas. Siswa dibebaskan menjawab sebuah pertanyaan sesuai yang dia tahu. Pengajaran resiprokal diharapkan dapat meningkatkan kedekatan antara guru dengan siswa.
8. Bentuk Kelompok Belajar
Menyelesaikan masalah kesulitan belajar bisa dengan cara membentuk kelompok belajar. Guru dapat membentuk sebuah kelompok di dalam kelas untuk menyelesaikan suatu tugas. Selain itu, diusahakan setiap kelompok harus diisi dengan siswa yang tergolong cerdas dan siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran dengan baik. Hal ini bertujuan meningkatkan kerjasama siswa, mempengaruhi siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran, dan mendorong aktif semua siswa dalam menyelesaikan tugas. Melalui kelompok belajar ini siswa juga mesti dibebaskan menyampaikan materi sesuai dengan pemikiran mereka sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Dan cara kita jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar,yaitu:
1. Menentukan siswa mana yang yang mengalami kesulitan dalam belajar; tekniknya dapat dilakukan dengan cara mengobservasi proses belajar siswa, meneliti nilai ulangannya dan kemudian membandingkannya dengan nilai rata rata kelasnya, juga memeriksa buku catatan pribadi siswa yang ada pada guru bimbingan konseling (bk).
2. Menetukan bentuk khusus dari kesulitan belajar itu.
3. Menetukan factor factor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar, misalnya karena metode mengajar tidak sesuai atau materi pelajaran yang bersifat kompleks.
4. Menetapkan prosedur remedial yang sesuai.
Sekian Jawaban Dari Saya Terimakasih..
Upaya yang perlu kita lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar dan cara kita jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar, pada dasarnya siswa yang tidak dapat mencapai indikator keberhasilan belajar karena adanya kesulitan dalam belajar maka dari itu upaya yang perlu kita lakukan agar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan belajar yaitu:
1. Gunakan Prior Knowledge
Prior knowledge dapat diartikan sebagai pengetahuan awal yang sudah dimiliki oleh siswa dari pengalaman atau pengetahuan yang didapat sebelumnya. Prior knowledge bisa menjadi sebuah metode pendekatan oleh guru agar dapat mengatasi kesulitan belajar siswa di sekolah. Cara ini sangat bermanfaat sehingga siswa dapat mudah menerima materi baru selanjutnya. Metode prior knowledge dapat didahului dengan mempelajari suatu materi. Sebagai contoh, siswa dapat diberikan tugas untuk membaca lebih dulu materi yang akan disampaikan di pertemuan selanjutnya.
2. Selalu Evaluasi
Cara mengatasi kesulitan belajar siswa bisa dilakukan dengan metode evaluasi atau self-monitoring. Di sini, guru dapat melihat perkembangan siswanya sekaligus mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan kepada siswa tersebut.Sebagai contoh, guru dapat memberikan kunci jawaban yang benar, ketika siswa telah menyelesaikan suatu tugas. Dari sini, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dia dalam menyelesaikan tugas dengan melihat jawaban yang benar dan salah. Bagi guru sendiri tentu akan mengetahui seberapa jauh perkembangan kemampuan siswa mengerjakan suatu tugas dan mengetahui konsep-konsep yang masih sulit dipahami dari jawaban yang salah
3. Hindari Memberikan Tugas Yang Sangat Panjang
Setiap siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, seperti halnya dalam kecepatan mengerjakan tugas yang diberikan. Umumnya, kesulitan belajar yang dialami siswa adalah ketidaksanggupan mereka mengerjakan tugas dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, sebaiknya siswa diberikan tugas yang singkat. Sebagai contoh, guru dapat memberikan tugas yang mudah dengan pertanyaan dan jawaban yang singkat dan bisa langsung memberikan nilai di saat yang sama.
4. Ajak Siswa Aktif Berpartisipasi
Cara mengatasi kesulitan belajar selanjutnya adalah dengan mengajak siswa lebih aktif dalam pelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan siswa berdiskusi saat menerangkan pelajaran. Caranya adalah dengan membiarkan siswa menyampaikan apa saja yang mereka ingin tahu tentang pelajaran tersebut. Metode ini memang membutuhkan kesabaran dan keuletan dari guru.
Sebagai contoh, dapat mengajak siswa supaya mereka mau bertanya. Namun, perlu diingat, guru mesti menghindari sikap marah ataupun menyalahkan secara berlebihan apabila ada pendapat dari mereka yang salah. Sikap tersebut sangat mungkin akan menurunkan mental siswa atau menjadi tidak tertarik dengan pelajaran yang disampaikan.
5. Ajarkan Membuat Catatan
Membuat catatan atau mind mapping bisa menjadi cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Terkadang, banyak siswa memang tidak memiliki strategi belajar yang cukup baik sehingga bingung dalam merangkum atau mencerna isi pelajaran. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh guru adalah mengajarkan mereka membuat catatan. Hal ini dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan mengulang suatu materi.
6. Pendekatan Personal
Menangani kesulitan belajar selanjutnya adalah dengan melakukan pendekatan personal antara guru dan siswa. Pendekatan personal meliputi dialog atau komunikasi langsung dan terbuka antara guru dengan murid. Guru dapat menanyakan banyak hal terkait proses pembelajaran dan apa saja yang menghambat penerimaan materi. Dari sini, guru dapat memberikan solusi penyelesaian masalah kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut.
7. Metode Resiprokal
Reciprocal teaching atau pengajaran resiprokal adalah bentuk dialog interaktif antara guru dan siswa. Cara baru ini bertujuan untuk membangun pemahaman siswa terhadap sebuah materi atau tugas. Siswa dibebaskan menjawab sebuah pertanyaan sesuai yang dia tahu. Pengajaran resiprokal diharapkan dapat meningkatkan kedekatan antara guru dengan siswa.
8. Bentuk Kelompok Belajar
Menyelesaikan masalah kesulitan belajar bisa dengan cara membentuk kelompok belajar. Guru dapat membentuk sebuah kelompok di dalam kelas untuk menyelesaikan suatu tugas. Selain itu, diusahakan setiap kelompok harus diisi dengan siswa yang tergolong cerdas dan siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran dengan baik. Hal ini bertujuan meningkatkan kerjasama siswa, mempengaruhi siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran, dan mendorong aktif semua siswa dalam menyelesaikan tugas. Melalui kelompok belajar ini siswa juga mesti dibebaskan menyampaikan materi sesuai dengan pemikiran mereka sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Dan cara kita jika ada siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan belajar,yaitu:
1. Menentukan siswa mana yang yang mengalami kesulitan dalam belajar; tekniknya dapat dilakukan dengan cara mengobservasi proses belajar siswa, meneliti nilai ulangannya dan kemudian membandingkannya dengan nilai rata rata kelasnya, juga memeriksa buku catatan pribadi siswa yang ada pada guru bimbingan konseling (bk).
2. Menetukan bentuk khusus dari kesulitan belajar itu.
3. Menetukan factor factor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar, misalnya karena metode mengajar tidak sesuai atau materi pelajaran yang bersifat kompleks.
4. Menetapkan prosedur remedial yang sesuai.
Sekian Jawaban Dari Saya Terimakasih..
Izin bertanya,
Nama : Ifnur Fadhilla Legthonia
NPM : 2113053146
Sebelumnya kelompok pemateri sudah menjelaskan mengenai prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPP. Pertanyaan saya,Bagaimana strategi/cara yang dapat dilakukan ,jika ada guru yang sulit memahami prinsip yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan RPP?
Nama : Ifnur Fadhilla Legthonia
NPM : 2113053146
Sebelumnya kelompok pemateri sudah menjelaskan mengenai prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPP. Pertanyaan saya,Bagaimana strategi/cara yang dapat dilakukan ,jika ada guru yang sulit memahami prinsip yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan RPP?
Nama: Natasya Helsi Febiani
NPM: 2113053187
Untuk menjawab pertanyaan ini, agar jawaban yang saya kemukakan lebih meyakinkan, saya membaca jurnal analisis kesulitan guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kesulitan memahami prinsip penyusunan RPP yang dialami oleh pendidik yaitu: belum mendapatkan pelatihan kurikulum 2013, menggunakan komputer dan
internet, merumuskan indikator, pemilihan pendekatan/metode/strategi pembelajaran, mengembangkan aktivitas pembelajaran serta menyusun teknik dan instrumen penilaian.
Dan jika sudah ditemukan kesulitannya, maka tinggal dicari solusinya. Misalnya dapat dilakukan dengan cara Pemerintah setempat memperbanyak kegiatan workshop mengenai penyusunan RPP yang baik dan benar, pendidik memperbanyak mengikuti pelatihan kurikulum 13, Pemerintah mengadakan kegiatan standarisasi penggunaan komputer bagi pendidik.
Sebenarnya ada banyak sekali situs bermanfaat bagi pendidik dan calon pendidik agar lebih terampil dalam memahami prinsip dan menyusun RPP serta tips trick proses pembelajaran lainnya. Sebagai contoh e.guru.id yang banyak membantu pendidik mengatasi permasalahan terutama dalam penyusunan RPP.
NPM: 2113053187
Untuk menjawab pertanyaan ini, agar jawaban yang saya kemukakan lebih meyakinkan, saya membaca jurnal analisis kesulitan guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kesulitan memahami prinsip penyusunan RPP yang dialami oleh pendidik yaitu: belum mendapatkan pelatihan kurikulum 2013, menggunakan komputer dan
internet, merumuskan indikator, pemilihan pendekatan/metode/strategi pembelajaran, mengembangkan aktivitas pembelajaran serta menyusun teknik dan instrumen penilaian.
Dan jika sudah ditemukan kesulitannya, maka tinggal dicari solusinya. Misalnya dapat dilakukan dengan cara Pemerintah setempat memperbanyak kegiatan workshop mengenai penyusunan RPP yang baik dan benar, pendidik memperbanyak mengikuti pelatihan kurikulum 13, Pemerintah mengadakan kegiatan standarisasi penggunaan komputer bagi pendidik.
Sebenarnya ada banyak sekali situs bermanfaat bagi pendidik dan calon pendidik agar lebih terampil dalam memahami prinsip dan menyusun RPP serta tips trick proses pembelajaran lainnya. Sebagai contoh e.guru.id yang banyak membantu pendidik mengatasi permasalahan terutama dalam penyusunan RPP.
Nama : Adeilla Najwa Salsabila
Npm: 2113053288
Saya dari kelompok pemateri izin menjawab pertanyaan dari saudari Ifnur Fadhila. Pertanyaan beliau adalah. Bagaimana strategi/cara yang dapat dilakukan ,jika ada guru yang sulit memahami prinsip yang harus diperhatikan guru ketika dalam penyusunan RPP?
Kurangnya pemahaman guru mengenai prinsip penyusunan RPP akan berdampak pada kualitas RPP dan berprngaruh juga pada hasil pembelajaran. Faktor penyebab guru kurang memahami prinsip tersebut bisa terjadi karena sebagian guru khususnya di sekolah swasta kurang mendapat pelatihan pengembangan RPP. Mereka juga jarang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Diklat Peningkatan Profesionalisme Guru menyebabkan banyak guru belum tahu dan memahami penyusunan/pembuatan RPP secara baik dan lengkap. Selain faktor kurangnya pelatihan, ada juga faktordari internal guru. Ada beberapa guru yang padahal dia bisa membuat RPP tetapi malas membuatnya dan hanya mengambil/mengadopsi RPP orang lain.
Kemudian cara/strategi untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan,dg melakukan pembinaan terhadap guru secara terus menerus untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja guru perlu ditingkatkan agar usahahanya menyusun RPP bisa dilakukan dengan efektif dan maksimal sehingga memudahkan guru membimbing siswa untuk belajar. Kemudian Memberikan kesempatan lebih banyak kepada guru untuk mengikuti Diklat Peningkatan Profesionalisme Guru. Kualitas mengajar guru profesional secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya.
Selanjutnya cara lainnya adalah, pengawas sekolah mengadakan supervisi (kunjungan kelas) ke sekolah sekolah untuk mengetahui bagimana kinerja para guru dan melakukan teguran bagi guru yang tidak serius dalam mendidik.
Sekian, Terimakasih.
Npm: 2113053288
Saya dari kelompok pemateri izin menjawab pertanyaan dari saudari Ifnur Fadhila. Pertanyaan beliau adalah. Bagaimana strategi/cara yang dapat dilakukan ,jika ada guru yang sulit memahami prinsip yang harus diperhatikan guru ketika dalam penyusunan RPP?
Kurangnya pemahaman guru mengenai prinsip penyusunan RPP akan berdampak pada kualitas RPP dan berprngaruh juga pada hasil pembelajaran. Faktor penyebab guru kurang memahami prinsip tersebut bisa terjadi karena sebagian guru khususnya di sekolah swasta kurang mendapat pelatihan pengembangan RPP. Mereka juga jarang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Diklat Peningkatan Profesionalisme Guru menyebabkan banyak guru belum tahu dan memahami penyusunan/pembuatan RPP secara baik dan lengkap. Selain faktor kurangnya pelatihan, ada juga faktordari internal guru. Ada beberapa guru yang padahal dia bisa membuat RPP tetapi malas membuatnya dan hanya mengambil/mengadopsi RPP orang lain.
Kemudian cara/strategi untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan,dg melakukan pembinaan terhadap guru secara terus menerus untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja guru perlu ditingkatkan agar usahahanya menyusun RPP bisa dilakukan dengan efektif dan maksimal sehingga memudahkan guru membimbing siswa untuk belajar. Kemudian Memberikan kesempatan lebih banyak kepada guru untuk mengikuti Diklat Peningkatan Profesionalisme Guru. Kualitas mengajar guru profesional secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya.
Selanjutnya cara lainnya adalah, pengawas sekolah mengadakan supervisi (kunjungan kelas) ke sekolah sekolah untuk mengetahui bagimana kinerja para guru dan melakukan teguran bagi guru yang tidak serius dalam mendidik.
Sekian, Terimakasih.