Diskusi

Diskusi

Number of replies: 22

Pembelajaran ranah afektif bertujuan untuk membelajarkan sikap dan tindakan dalam menanamkan nilai-nilai yang positif pada peserta didik. Dalam hal ini berkaitan dengan  lima aspek pembelajaran ranah afektif, yaitu penerimaan (Receiving), jawaban atau reaksi (Responding), penilaian (Valuing) organisasi (Organisasi), Menjadi karakter (Characterization). 

Diskusikan, bagaimana mengintegrasikan kelima ranah tersebut dalam pembelajaran PPKn di sekolah dengan memberikan contoh-contohnya.


In reply to First post

Re: Diskusi

by Sinta bella apriliana 2013032061 -
Nama: Sinta Bella Apriliana
NPM: 2013032061
Prodi: PPKn A 2020

Mohon izin menjawab Bu.

1. Menerima atau memperhatikan (receiving atau attending)
Aspek ini merupakan aspek yang menekankan adanya rangsangan atau stimulus dari luar. Rangsangan itu bisa berupa masalah, situasi, atau gejala lain. Pada aspek ini, peserta didik diarahkan agar bisa menerima nilai-nilai kebaikan yang diperoleh dari pembelajaran.

Misalnya, tidak pernah mencontek saat mengerjakan tugas, datang ke kelas tepat waktu, rajin mengerjakan PR, dan sebagainya.

2. Menanggapi (responding)
Pada aspek ini, peserta didik bisa melibatkan dirinya secara aktif dalam suatu kejadian dan memberikan reaksinya. Contohnya, muncul keinginan peserta didik untuk mempelajari hal-hal tentang bela negara.

3. Menilai atau menghargai (valuing)
Pada aspek ini, peserta didik sudah mampu memberikan penilaian suatu kejadian itu baik atau buruk. Tidak sampai situ, setelah mereka bisa menilai sesuatu, mereka akan berusaha untuk mengimplementasikan sisi baiknya dan menjauhi sisi buruknya.

Misalnya, bermula dari sekolah, seorang peserta didik mampu menerapkan kedisiplinan di rumah, masyarakat, dan di manapun ia berada.

4. Mengatur (organization)
Pada aspek ini, peserta didik sudah bisa mengombinasikan dua nilai berbeda sehingga menjadi satu nilai baru yang bersifat universal, sehingga terbentuk perbaikan nilai secara umum. Contohnya, keikutsertaan peserta didik di ajang penegakan hukum nasional.

5. Karakteristik dengan suatu nilai (characterization)
Aspek ini merupakan aspek tertinggi di ranah afektif karena peserta didik sudah mampu memadukan semua nilai, sehingga tercermin dari kepribadian beserta tingkah lakunya. Artinya, pada aspek ini sudah tertanam nilai-nilai yang secara konsisten membentuk kepribadian peserta didik.

Sekian jawaban dari saya Bu, Terimakasih.
In reply to Sinta bella apriliana 2013032061

Re: Diskusi

by Catherine Fitriana -
Nama : Catherine Fitriana
Npm 2053032003

Izin menjawab.

Penerimaan (Receiving)
Kawasan penerimaan dijabarkan ke dalam tiga tahap yang meliputi:
1. Kesiapan untuk menerima (awareness), yaitu munculnya kesiapan untuk berinteraksi dengan stimulus (fenomena atau objek yang dipelajari). Ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi perhatian pada stimulus.
2. kemauan untuk menerima (willingness to receive), yaitu usaha untuk memusatkan perhatian pada stimulus.
3. mengkhususkan perhatian (controlled or selected attention), mengkhususkan perhatian pada fokus tertentu misalnya warna, suara atau kata-kata saja.
Sambutan (Responding)
Memberikan respon terhadap stimulus yang meliputi proses sebagai berikut:
1. kesiapan menanggapi (acquiescene of responding). Contohnya: mengajukan pertanyaan, menaati peraturan lalu lintas dll,.
2. kemauan menanggapi (willingness to respond), yaitu usaha untuk melihat hal-hal khusus dalam bagian yang diperhatikan.
3. kepuasan menanggapi (satisfaction in response), yaitu adanya kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan keinginan untuk mengetahui. Contoh: bertanya, membuat gambar, memotret dll,.

Penilaian (Valuing)
Pada tahap ini, mulai timbul proses internalisasi untuk memiliki dan menghayati nilai dari stimulus yang dihadapi. Penilaian ini dibagi menjadi empat tahap yang meliputi:
1. menerima nilai (acceptance of value), merupakan kelanjutan dari
kepuasan menanggapi yang lebih intensif.
2. menyeleksi nilai yang lebih disenangi (preference for a value)
yang ditunjukan dengan usaha untuk mencari sesuatu yang dapat
memuaskan.
3. komitmen yaitu keyakinan terhadap suatu nilai dengan alasan
tertentu yang muncul setelah melalui pengalaman-pengalaman. Komitmen ditunjukan dengan rasa senang, kagum, terpesona. Misalkan kagum atas keberanian seseorang, menunjukan komitmen terhadap nilai keberanian yang dihargainya.
Pengorganisasian (Organization)
Pada tahap ini siswa tidak hanya menginternalisasikan suatu nilai tertentu namun mulai melihat beberapa nilai yang relevan untu disusun menjadi satu sistem nilai. Proses ini terjadi dalam dua tahapan yaitu:
1. konseptualisasi nilai, yaitu keinginan untuk menilai hasil karya orang lain.
2. pengorganisasian sistem nilai, yaitu menyusun nilai dalam suatu sistem nilai dengan urutan tingkatan sesuai dengan urutan kepentingan atau kesenangan pada masing-masing siswa.
Karakterisasi (characterization)
Karakterisasi yaitu kemampuan untuk menghayati atau menginternalisasikan sistem nilai secara konsisten. Tahap ini terdiri dari dua tahap yaitu:
1. generalisasi, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari
sudut pandang tertentu.
2. karakterisasi, yaitu mengembangkan pandangan hidup tertentu
yang membentuk kepribadian.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ranah afektif
memiliki lima jenjang hasil belajar. Lima jenjang tersebut dimulai dari tingkat paling sederhana hingga yang paling kompleks. Kelima jenjang tersebut antara lain receiving atau penerimaan, responding atau sambutan, valuing atau penilaian, organization atau pengorganisasian, dan characterization ataukarakteristik nilai.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Aufa Mahesti Qotrunada 2063032001 -
Nama : Aufa Mahesti Qotrunada
Npm : 2063032001

Untuk mengintegrasikan kelima ranah afektif yaitu penerimaan (Receiving), jawaban atau reaksi (Responding), penilaian (Valuing) organisasi (Organisasi), Menjadi karakter (Characterization) dalam pembelajaran PPKn harus diimplementasikan ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dan dengan menggunakan pola pembiasaan dan percontohan (modeling). Berikut Implementasinya ke 5 ranah afektif dalam pembelajaran PPKn, sebagai berikut :

1. Penerimaan (Receiving) yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang berbentuk masalah,situasi, gejala, dan lain-lain.

Misalnya dalam pembelajaran PPKn, peserta didik diberi tugas mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan siswa langsung menyelasaikan tugas yang diberikan tersebut (tidak ada penolakan).

2. Jawaban atau reaksi (Responding) atau menanggapi “adanya partisipasi aktif”.

Misalnya dalam pembelajaran PPKn, adanya tanggapan siswa respon dari siswa ketika guru selesai menyampaikan materi. Dapat berupa diskusi seperti sesi tanya jawab hal yang belum dipahami, ataupun peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kemudian, mengulas kembali materi yang sudah diberikan maupun mencari sumber-sumber bacaan/belajar lain yang relevan.

3. Penilaian (Valuing) yaitu menghargai atau menilai.

Misalnya dalam pembelajaran PPKn, guru maupun dosen mengajarkan materi yang dianggap bernilai, seperti norma-norma yang ada dimasyarakat dan lain sebagainya. Dari hal tersebut peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk ketika berada di dalam sebuah masyarakat.

4. Organisasi (Organisasi) atau mengatur (membentuk nilai baru yang lebih
universal) lebih tentang konseptualisasi suatu nilai.

Misalnya, dalam pembelajaran PPKn, guru atau dosen mengajarkan bahwa ketika mengerjakan tugas ataupun ujian tidak boleh mencontek. Meskipun dalam realitanya banyak yang melakukan hal tersebut. Dan pada saat itu siswa dapat mengambil keputusan untuk belajar dan tekun agar tidak mencontek ketika ada ujian.

5. Menjadi karakter (Characterization) atau karakterisasi dengan suatu nilai atau nilai yang kompleks.

Misalnya dalam pembelajaran PPKn, guru mengajarkan kepada anak bahwa menanamkan sikap dan moral yang baik akan membentuk karakter yang baik pula dan menjadi kebiasaan
pada diri setiap individu. Contohnya, sopan santun terhadap guru.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Peggy Idelia Heprima 2013032001 -
Nama : Peggy Idelia Heprima
NPM : 2013032001

Izin menjawab Bu

1. Penerimaan (Receiving)
Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi penerimaan masalah, situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif.Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik.
Contohnya : sikap peserta didik ketika mendengarkan penjelasan guru mengenai pembelajaran PPKn dengan seksama dimana mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka dan mereka memiliki kemauan untuk menggabungkan diri atau mengidentifikasi diri dengan nilai itu.

2. Reaksi (Responding)
Kategori ini berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Atau dapat pula dikatakan bahwa menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
Contohnya : menyerahkan laporan tugas pembelajaran tepat pada waktunya.

3. Penilaian (Valuing)
Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan akan tetapi berkemampuan pula untuk menilai fenomena itu baik atau buruk.
Contohnya : bersikap jujur dalam kegiatan belajar mengajar serta bertanggungjawab terhadap segala hal selama proses pembelajaran.

4. Organisasi (Organization)
Kategori ini meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
Contohnya : kemampuan menimbang akibat positif dan negatif dari suatu kemajuan sains terhadap kehidupan manusia.

5. Karakter (Characterization)
Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Proses internalisais nilai menempati urutan tertinggi dalam hierarki nilai.
Contohnya : bersedianya mengubah pendapat jika ada bukti yang tidak mendukung pendapatnya.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Silvia Tamara 2013032005 -
Nama : Silvia Tamara
NPM : 2013032005

Izin menjawab Bu

1) Penerimaan (Receiving) Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan
(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain
sebagainya. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah kesadaran untuk menerima
stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari
luar.
sebagai contoh adalah rajin mengerjakan tugas, tidak mencontek saat ujian.

2) Jawaban (Responding) Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi
yang datang dari luar.
Contohnya adalah munculnya suatu keinginan peserta didik untuk mempelajari hal-hal yang menjadi tugas seorang siswa sebagai warna negara yang baik.

3) Penilaian (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa
kerugian atau penyesalan.

4) Organisasi. Mencakup kemampuan untuk
membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu perangkat nilai.
5) Karakteristik nilai / Pembentukan pola hidup. Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga pada dirinya dijadikan pedoman yang nyata dan jelas dalam
berbagai bidang kehidupan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Bagus Dimas Setyawan 2013032027 -
Nama : Bagus Dimas Setyawan
NPM : 2013032027

Izin Menjawab

1. Tingkat receiving

Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya. Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerjasama, dan sebagainya. Kesenangan ini akan menjadi kebiasaan, dan hal ini yang diharapkan, yaitu kebiasaan yang positif.

2. Tingkat responding

Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi. Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan pada pemerolehan respons, berkeinginan memberi respons, atau kepuasan dalam memberi respons. Tingkat yang tinggi pada kategori ini adalah minat, yaitu hal-hal yang menekankan pada pencarian hasil dan kesenangan pada aktivitas khusus. Misalnya senang membaca buku, senang bertanya, senang membantu teman, senang dengan kebersihan dan kerapian, dan sebagainya.

3. Tingkat valuing

Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen. Valuing atau penilaian berbasis pada internalisasi dari seperangkat nilai yang spesifik. Hasil belajar pada tingkat ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil agar nilai dikenal secara jelas. Dalam tujuan pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan sebagai sikap dan apresiasi.

4. Tingkat organization

Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya pengembangan filsafat hidup.

5. Tingkat characterization

Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan dengan pribadi, emosi, dan sosial.

terimakasih
In reply to First post

Re: Diskusi

by Annisya Fauziati 2013032007 -
Nama : Annisya Fauziati
NPM : 2013032007

Izin Menjawab bu

1. Receiving atau attending (= menerima atua memperhatikan), adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain contoh hasil belajar afektif jenjang receiving , misalnya: peserta didik bahwa disiplin wajib di tegakkan, sifat malas dan tidak di siplin harus disingkirkan jauh-jauh.

2. Responding (= menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih dalam lagi, ajaran-ajaran tentang kedisiplinan.

3. Valuing (menilai=menghargai). Menilai atau menghargai artinya mem-berikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Contoh hasil belajar efektif jenjang valuing adalah tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri peseta didik untuk berlaku disiplin, baik disekolah, dirumah maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

4. Organization (=mengatur atau mengorganisasikan), artinya memper-temukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Contoh nilai efektif jenjang organization adalah peserta didik mendukung penegakan disiplin nasional yang telah dicanangkan oleh bapak presiden Soeharto pada peringatan hari kemerdekaan nasional tahun 1995.

5. Characterization yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Contoh hasil belajar afektif pada jenjang ini adalah siswa telah memiliki kebulatan sikap wujudnya peserta didik menjadikan perintah guru yang menyangkut disiplinan, baik kedisiplinan sekolah, dirumah maupun ditengah-tengan kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Gracia Erna Putri 2013032009 -
Nama : Gracia Erna Putri
Npm: 2013032009

Izin menjawab bu
1. Menerima atau memperhatikan (receiving atau attending).
peserta didik diarahkan agar bisa menerima nilai-nilai kebaikan yang diperoleh dari pembelajaran.
Contonya, pada pembelajaran ppkn mengenai materi bela negara , pada saat guru menjelaskan materi tersebut siswa diharapkan untuk tidak mengobrol dengan temannya.

2. Menanggapi (responding)
Pada aspek ini siswa dituntut untuk aktif. Contoh nya dalam pembelajaran ppkn ini siswa melakukan tanya jawabatau diskusi kepada guru karena siswa ingin tahu mendalam mengenai materi bela negara.

3. Menilai atau menghargai (valuing)
Pada aspek ini siswa diharapkan mampu untuk mengimplementasikan mengenai materi bela negara disekolah maupun diluar sekolah. Contohnya , siswa lebih memilih produk dalam negeri ketimbang luar negeri sebagai bentuk cinta tanah air.

4. Mengatur (organization)
Pada aspek ini, peserta didik sudah bisa mengombinasikan dua nilai berbeda sehingga menjadi satu nilai baru yang bersifat universal.Contoh, siswa datang kesekolah tepat waktu.

5. Karakteristik dengan suatu nilai (characterization).
pada aspek ini sudah tertanam nilai-nilai yang secara konsisten membentuk kepribadian peserta didik.Contohnya, dalam kelompok pada pembelajaran ppkn siswa dapat berkerja sama antar kelompok untuk menemukan jawaban.
Terimakasih bu.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Agil Saskia Ningrum 2013032003 -
Nama: Agil Saskia Ningrum NPM: 2013032003 

Izin menjawab bu Mengintegrasikan kelima ranah tersebut dalam pembelajaran PPKn di sekolah dengan memberikan contohnya seperti 

1. Penerimaan (Receiving) Menerima atau memperhatikan, kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek, disini peserta didik dibina agar mereka menerima nilai yang diajarkan guru kepada mereka. Contoh: peserta didik menerima dan menerapkan nilai pancasila saling membantu sesama, mendengarkan guru saat sedang menjelaskan materi pembelajaran ppkn.

2. Jawaban atau reaksi (Responding) Adanya respons atau tanggapan seperti adanya partisipasi aktif dari peserta didik menjelaskan dalam situasi dan kondisi tertentu. Contohnya: peserta didik memberikan jawaban atas pertanyaan tentang hak dan kewajiban yang diberikan oleh guru, dan memiliki kemauan untuk belajar lebih lanjut mengenai materi hak dan kewajiban. 

3. Penilaian (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek. Contohnya: memberikan apresiasi kepada teman yang memenangkan perlombaan debat, menghargai teman dikelas yang sedang menyampaikan pendapat dll. 

4. Organisasi), mengatur atau mengorganisasikan yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu sama lain. Contohnya: peserta didik berlatih cara menyelesaikan konflik antar teman dengan cara kekeluargaan, rajin dan tepat waktu saat datang ke sekolah, dan selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru. 

5. Menjadi karakter (Karakterisasi) yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola perilaku dan tingkah lakunya. peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol perilakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentuk karakteristik “pola hidup” . Contohnya: peserta didik menerapkan sikap toleransi dan menghargai antar sesama yang terdapat pada nilai pancasila seperti menghargai pendapat orang dll.

In reply to First post

Re: Diskusi

by Yayang Larantika 2013032031 -
Nama : Yayang Larantika
NPM : 2013032031
Prodi : PPKn A

1. Penerimaan (Receiving) Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain sebagainya. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah kesadaran unutk menerimastimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dariluar. Contohnya: peserta didik menerapkan sikap disiplin dan wajib di tegakkan dan sifat malas harus di singkirkan
2. Jawaban (Responding) Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Contohnya: peserta didik memiliki hasrat untuk mempelajari materi PPKn lebih jauh dan menggalinya lebih dalam.
3. Penilaian (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Contohnya: menghargai kelompok yang sedang melakukan presentasi dan melakukan diskusi dengan baik.
4. Organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu perangkat nilai. Contohnya: peserta didik dapat aktif dalam berdiskusi mengenai materi PPKn.
5. Karakteristik nilai / Pembentukan pola hidup Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga pada dirinya dijadikan pedoman yang nyata dan jelas dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya: dapat mengimplementasikan nilai-nilai positif dalam pembelajaran PPKn
In reply to First post

Re: Diskusi

by Salsa Della -
NAMA : SALSA DELLA
NPM : 2013032035
KELAS : A

Ranah afektif
a. Receiving, terdiri dari: 
1) Awareness (penyadaran)
2) Willing to receive (kemauan untuk menerima)
3) Controlled or selected attention (perhatian yang terkontrol atau terpilih) (aspek afektif : minat dan apresiasi)
Pada taraf pertama ini berhubungan dengan kepekaan siswa terhadap fenomena-fenomena dan rangsangan dari luar seperti masalah, gejala, situasi, dll.

Contoh: seorang murid yang mendengarkan dan menyimak materi dari gurunya yang sedang menerangkan materi

b. Responding, terdiri dari:
1) Acquiescence in responding (persetujuan untuk menjawab)
2) Willingness to respond (kemauan untuk menjawab)
3) Satisfaction in respond (kepuasan dalam menjawab) (aspek afektif : minat, sikap, apresiasi, nilai dan penyesuaian) 
Pada taraf kedua ini siswa sudah memberikan respon terhadap sebuah fenomena. Respon ini tidak hanya memperhatikan sebuah fenomena tetapi siswa sudah memiliki motivasi yang cukup terhadap fenomena.
Contoh : Siswa yang menjawab pertanyaan dari gurunya

c. Valuing, terdiri dari:
1) Acceptance of a value (penerimaan suatu nilai)
2) Preference of a value (pemilihan suatu nilai)
3) Commitment (bertanggung jawab untuk mengingatkan diri) (aspek afektif : minat, sikap, apresiasi, nilai, penyesuaian) 
Pada taraf ini, siswa sudah menghayati nilai-nilai tertentu. Hal ini terlihat pada perilaku siswa mulai dari penerimaan sebuah nilai, latar belakang atau pengalaman unutk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai.
Contoh : bertanggung jawab atas tugas tugas yang telah di berikan

d. Organization, terdiri dari: 
1) Conzeptualization of a value (konseptualisasi suatu nilai)
2) Organization of a value system (pengorganisasian suatu sistem nilai) (aspek afektif : sikap, nilai dan penyesuaian) 
Tingkatan ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan konflik di antara nilai-nilai itu dan mulai membentuk suatu sistem nilai
Contoh : dapat membedakan hal positif dan negatif

e. Characterization by value complex, terdiri dari: 
1) Generalized set (perangkat yang tergeneralisasi)
2) Characterization (karakterisasi) (aspek afektif : penyesuaian) 
Pada taraf ini disebut sebagai tahap internalisasi artinya suatu sistem nilai sudah terbentuk dalam diri individu dan mengontrol tingkah lakunya dalam waktu yang lama sehingga membentuk karakteristik “pola/pandangan hidup”.
Contoh : Memiliki moral yang baik serta sopan santun
In reply to First post

Re: Diskusi

by Amanda Mustika Dehana -
NAMA : Amanda Mustika Dehana
NPM : 2013032045

A. Penerimaan (Receiving) Kawasan penerimaan dijabarkan ke dalam tiga tahap yang meliputi:
1) Kesiapan untuk menerima (awareness), yaitu munculnya kesiapan untuk berinteraksi dengan stimulus (fenomena atau objek yang dipelajari). Ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi perhatian pada stimulus.
2) kemauan untuk menerima (willingness to receive), yaitu usaha untuk memusatkan perhatian pada stimulus.
3) mengkhususkan perhatian (controlled or selected attention), mengkhususkan perhatian pada fokus tertentu misalnya warna, suara atau kata-kata saja.
Misalnya Siswa diberi tugas dan mereka mengerjakannya langsung tanpa ada bantahan.

B. Sambutan (Responding) Memberikan respon terhadap stimulus yang meliputi proses sebagai berikut:
1) kesiapan menanggapi (acquiescene of responding). Contohnya: mengajukan pertanyaan.
2) kemauan menanggapi (willingness to respond), yaitu usaha untuk melihat hal-hal khusus dalam bagian yang diperhatikan.
3) kepuasan menanggapi (satisfaction in response), yaitu adanya kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan keinginan untuk mengetahui. Contoh: bertanya, membuat gambar, memotret dll,.
 
C. Penilaian (Valuing) Pada tahap ini, mulai timbul proses internalisasi untuk memiliki dan menghayati nilai dari stimulus yang dihadapi. Penilaian ini dibagi menjadi empat tahap yang meliputi:
1) menerima nilai (acceptance of value), merupakan kelanjutan dari kepuasan menanggapi yang lebih intensif.
2) menyeleksi nilai yang lebih disenangi (preference for a value) yang ditunjukan dengan usaha untuk mencari sesuatu yang dapat memuaskan.
3) komitmen yaitu keyakinan terhadap suatu nilai dengan alasan tertentu yang muncul setelah melalui pengalaman-pengalaman. Komitmen ditunjukan dengan rasa senang, kagum, terpesona. Misalkan kagum atas keberanian seseorang, menunjukan komitmen terhadap nilai keberanian yang dihargainya.
Contohnya : Peserta didik mampu menerapkan nilai baik dari proses pembelajaran yang diajarkan dan jangan melakukan nilai buruknya

D. Pengorganisasian (Organization) Pada tahap ini siswa tidak hanya menginternalisasikan suatu nilai tertentu namun mulai melihat beberapa nilai yang relevan untu disusun menjadi satu sistem nilai. Proses ini terjadi dalam dua tahapan yaitu:
1) konseptualisasi nilai, yaitu keinginan untuk menilai hasil karya orang lain.
2) pengorganisasian sistem nilai, yaitu menyusun nilai dalam suatu sistem nilai dengan urutan tingkatan sesuai dengan urutan kepentingan atau kesenangan pada masing-masing siswa.
Contohnya : guru memberitahu suruh memperhatikan proses pembelajaran, atau jangan mencontek saat ulangan

E. Karakterisasi (characterization) Karakterisasi yaitu kemampuan untuk menghayati atau menginternalisasikan sistem nilai secara konsisten. Tahap ini terdiri dari dua tahap yaitu:
1) generalisasi, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang tertentu.
2) karakterisasi, yaitu mengembangkan pandangan hidup tertentu yang membentuk kepribadian.
Contohnya : sopan terhadap semua orang
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dina Rahayu -
Nama : Dina Rahayu
Npm : 2013032029
Kelas : PPKn A
Mata Kuliah : Pendidikan nilai

Assalamualaikumwarahamatullahiwabarakatuh
Izin menjawab bu
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tinggkah laku.

Receiving atau attending ( menerima atau memperhatikan).
Recaiving adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah : kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Receiving atau attenting juga sering diberi pengertian sebagai kemampuan untuk memperhatikan suatu kegiatan  atau suatu objek.

Responding (menanggapi)
Mengandung arti “ adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
Valuing (menilai/menghargai).
Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Valuing adalah merupakan kegiatan afektif yang lebih tinggi dari pada receiving dan responding. Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk.
Organization ( mengatur atau mengorganisasikan)
Artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbebtuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum.
Characterization by a Value or Value Complex (karakterisai dengan satu nilai atau kelompok nilai),
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola keperibadian dan tingkah lakunya.
Berikut merupakan kelima ranah afektif dalam pembelajaran pkn di sekolah, yaitu sebagai berikut :
1.Peran guru dalam menanamkan ranah afektif pada pembelajaran pkn sangat diperlukan. Guru memberikan teladan dan menanamkan kepada siswa untuk berbuat jujur, bersikap positif, disiplin, tidak sombong, dan berinteraksi dengan baik dalam masyarakat. Faktor pendukung dalam upaya menanamkan ranah afektif siswa pada pembelajaran PKn adalah guru harus
menanamkan sikap moral, tanggungjawab, rasa hormat, keadilan, keberanian, kejujuran, rasa kebangsaan, displin diri, toleransi, ketekunan, percaya diri, kesopanan, kerajinan, dan kematangan sikap kepada siswa. Tujuannya untuk menanamkan ranah afektif agar dilaksanakan siswa. Faktor-faktor penghambat upaya menanamkan ranah afektif siswa pada pembelajaran PKn adalah berasal dari guru, siswa, orang tua dan masyarakat.
Sekian, terimakasih Bu
Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh 
In reply to First post

Re: Diskusi

by I Putu Sagita Wageswara 2013032057 -
Nama : I Putu Sagita Wageswara
NPM : 2013032057

1. Penerimaan (Receiving) Merupakan suatu kepekaan seseorang dalam menerima stimulus dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan sebagainya. Termasuk dalam jenjang ini seperti kesadaran unutk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dariluar. Contohnya: Peserta didik mengikuti nasehat dari gurunya untuk selalu rajin dalam belajar

2. Jawaban (Responding) merupakan reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Contohnya siswa langsung menghampiri gurunya ketika dipanggil

3. Penilaian (Valuing) yaitu Menilai atau menghargai, yang artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Contohnya memberikan apresiasi hadiah untuk siswa yang berani bercerita pengalaman liburannya ke depan kelas

4. Organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu perangkat nilai. Contohnya saling bertukar pendapat dengan temannya untuk menambah wawasan dan mencari kesesuaiaan informasi

5. Karakteristik nilai / Pembentukan pola hidup Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga pada dirinya dijadikan pedoman yang nyata dan jelas dalam berbagai bidang kehidupan. Jadi dalam poin kelima ini, peserta didik sudah mampu menerapkan apa yang sudah didapatkannya dalam proses belajar.
Contohnya, siswa mampu menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari


Terimakasih bu
In reply to First post

Re: Diskusi

by cyntia mutiara putri 2053032013 -
Nama: Cyntia Mutiara Putri
Npm: 2053032013
PPKn A 2020

Izin Menjawab Bu

1. Penerimaan ( Receiving)
Ranah ini menerima atau memperhatikan gimana dalam kepekaan seseorang ada kalah dalam menerima rangsang situ mulus dari luar yang datang kepada dirinya dan dalam bentuk masalah situasi gejala dan lainnya. Yang di mana itu termasuk dalam undangan misalnya tidak sabaran dan keinginan untuk menerima stimulus.

Contohnya yaitu mendapatkan hasil belajar yang efektif. Di dalam kelas mengerjakan tugas yang sudah di berikan oleh guru, mendengarkan kita guru sedang menjelaskan

2. Menanggapi (Responding)
Bagaimana respon ini mengandung arti adanya partisipasi aktif. Yang di mana kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang untuk mengikuti dan menyertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu yang di mana jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving.

Contoh nya

Munculnya pertanyaan pertanyaan yang ia dapatkan dari guru tersebut.
Dan ia juga lebih aktif dalam belajar dan mengerjakan sesuatu

3.Penilaian( Valuing)


Valuing ini adalah sebuah tingkatan efektif yang lebih tinggi daripada receiving dan responding yang di mana dalam proses belajar peserta didik ini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi juga mereka telah berkemampuan untuk menilai sebuah konsep atau fenomena yang di mana itu baik atau buruk.

Contoh nya; di mana contohnya itu hasil belajarnya sangat efektif dan jenjang valuing yaitu tumbuh kemampuan yang kuat pada diri peserta didik untuk berperilaku disiplin baik itu di sekolah maupun di rumah maupun itu di kelilingan masyarakat.

4. Organisasi ( Organization)
Di mana organization ini mengatur atau mengorganisasikan maksudnya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuknya nilai baru yang universal dan membawa pada perbaikan umum.

Contoh nya
Yang di mana contohnya ini yaitu peserta didik mendisiplinkan diri pada saat kegiatan praktikum karena itu menyangkut banyak orang dan saling bekerja sama

5. Karakteristik dengan suatu nilai (Characterization)

Yang di mana itu keterpaduan suatu sistem nilai yang dimiliki oleh seseorang yang di mana itu mempengaruhi sebuah pola kepribadian dan tingkah lakunya, itu proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalam suatu hierarki nilai.

Contohnya itu hasil belajar peserta didik efektif pada jenjang itu dan siswa telah memiliki sebuah kedisiplinan baik kedisiplinan sekolah rumah maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Terima kasih bu
In reply to First post

Re: Diskusi

by Elisa Novia 2013032017 -
Nama: Elisa Novia
NPM: 2013032017

1) Penerimaan (Receiving) Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain sebagainya. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah kesadaran untuk menerima stimulus, mengontrol dan
menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar.
Contoh senang mengerjakan soal dan senang menyanyikan lagu kebangsaan.

2) Jawaban (Responding)
Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.
Contoh: mengerjakan tugas, menanggapi pendapat, dan menaati aturan.

3) Penilaian (Valuing)
Menilai atau menghargai artinya
memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila apabila
kegiatan itu tidak dikerjakan,dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan.
Contoh menunjukkan simpati kepada korban pelanggaran HAM dan menghargai peran.

4) Organisasi
Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan
dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu perangkat
nilai.
Contoh: objektif dalam memecahkan masalah, menyarankan pemecahan masalah HAM, dan mendiskusikan cara-cara menyelesaikan konflik antar teman.

5) Karakteristik nilai /
Pembentukan pola hidup
Mencakup kemampuan untuk
menghayati nilai-nilai
kehidupan sehari-hari sehingga
pada dirinya dijadikan pedoman
yang nyata dan jelas dalam
berbagai bidang kehidupan. Karakteristik nilai meliputi falsafah hidup dan sistem nilai yang dianutnya.
Contohnya mengamati tingkah
laku siswa selama mengikuti proses belajar mengajar berlangsung.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Amanda Rily Jasmine 2013032043 -
Nama : Amanda Rily Jasmine
Npm : 2013032043

Izin menjawab bu, untuk mengintegrasikan kelima ranah afektif pada pembelajaran ppkn adalah, sebagai berikut :
Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan atau Receiving adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau meng-identifikasikan diri dengan nilai itu.
Tanggapan (Responding) Tanggapan atau Responding mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving.
Penghargaan (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu mereka nilai dan mampu untuk mengatakan “itu adalah baik”, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.
Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau mengorganisasikan artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya
Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex) Ini lebih mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. Yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menjadi lebih konsisten, menetap dan lebih mudah diperkirakan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by NANDA FIBILYA HANTARI 2013032051 -
Nama : Nanda Fibilya Hantari
NPM : 2013032051

Izin menjawab, Bu
1. Penerimaan (Receiving)
Kemampuan seseorang dalam menerima sebuah stimulus dengan cara yang tepat. Kemampuan ini juga berkaitan dengan atensi, penghargaan, dan kemampuan untuk menerima sesuatu. Respon dari setiap anak akan menjadi penilaian yang dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Contohnya pada proses pembelajaran PPKn, peserta didik memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan oleh guru mengenai materi yang sedang diajarkan.
2. Jawaban atau Reaksi (Responding)
Ranah ini akan melihat keikutsertaan peserta didik dan memiliki ketertarikan dalam materi tertentu. Anak yang memiliki ketertarikan akan berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran dan memiliki motivasi untuk selalu memberikan respon selama proses tersebut. Contohnya peserta didik mengusulkan kegiatan kelompok yang menarik pada suatu materi pembelajaran PPKn, hal ini merupakan salah satu bentuk sikap yang memiliki keinginan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
3. Penilaian (Valuing)
Kemampuan untuk menerapkan nilai akan suatu hal. Menilai dalam hal ini bisa berkaitan pada hal-hal yang dapat diterima atau tidak. Kemampuan untuk menyatakan pendapat secara langsung ketika dirasa kurang tepat. Mengekspresikan diri dengan cara tertentu yang pasti dapat melakukan kegiatan yang bersifat positif dalam proses pembelajaran. Contohnya peserta didik menyampaikan pendapat, keberanian seorang anak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran ketika ada sesuatu yang kurang tepat merupakan sesuatu yang baik.
4. Organisasi (Organisasi)
Artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Contohnya adalah peserta didik mendisiplinkan diri pada saat kegiatan praktikum karena menyangkut banyak orang dan saling bekerjasama.
5. Menjadi karakter (Characterization)
Artinya keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ranah ini adalah merupakan tingkat afektif tertinggi, karena sikap batin peserta didik telah benar-benar bijaksana. Jadi pada ranah ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menetap, konsisten dan dapat diramalkan. Contohnya adalah peserta didik telah memiliki kedisiplinan, baik kedisiplinan sekolah, dirumah maupun ditengah-tengan kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Mellania Salsabila 2013032053 -
Nama : Mellania Salsabila
NPM : 2013032053

1. Receiving atau attending (= menerima atau memperhatikan), adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau meng-identifikasikan diri dengan nilai itu. Contoh hasil belajar afektif jenjang receiving , misalnya: peserta didik bahwa disiplin wajib di tegakkan, sifat malas dan tidak di siplin harus disingkirkan jauh-jauh.
2. Responding (= menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih dalam lagi, pembelajaran PPKN tentang kedisiplinan.
3. Valuing (menilai=menghargai). Menilai atau menghargai artinya mem-berikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Nilai itu mulai di camkan (internalized) dalam dirinya. Dengan demikian nilai tersebut telah stabil dalam peserta didik. Contoh hasil belajar efektif jenjang valuing adalah tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri peseta didik untuk berlaku disiplin, baik disekolah, dirumah maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
4. Organization (=mengatur atau mengorganisasikan), artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya. Contoh nilai efektif jenjang organization adalah peserta didik mendukung penegakan disiplin nasional yang telah dicanangkan oleh bapak presiden Soeharto pada peringatan hari kemerdekaan nasional tahun 1995.
5. Characterization by evalue or calue complex (=karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai), yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menetap, konsisten dan dapat diramalkan. Contoh hasil belajar afektif pada jenjang ini adalah siswa telah memiliki kebulatan sikap wujudnya peserta didik menjadikan perintah Allah SWT yang tertera di Al-Quran menyangkut disiplinan, baik kedisiplinan sekolah, dirumah maupun ditengah-tengan kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Diskusi

by egit aksa dinata 2013032059 -
Nama : Egit Aksa Dinata
NPM :2013032059
izin menjawab
Bagaimana mengintegrasikan kelima ranah tersebut dalam pembelajaran PPKn di sekolah dengan memberikan contoh-contohnya. Strategi pembelajaran afektif adalah strategi pembelajaran yang mampu untuk membentuk sikap peserta didik melalui proses pembelajaran, (Hamruni 2009). Jadi untuk mengintegrasikan kelima ranah afektif tersebut, dalam pembelajaran PPKn harus diimplementasikan ketika kegiatan pembelajran dilaksanakan.
Pertama, Receiving atau Attending yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang berbentuk masalah,situasi, gejala, dan lain-lain. Misalnya, dalam pembelajaran PPKn, peserta didik diberi tugas dan siswa langsung menyelasaikan tugas yang diberikan tanpa adanya penolakan.
Kedua, Responding atau menanggapi “adanya partisipasi aktif”. Misalnya: dalam pembelajaran PPKn, tanggapan siswa ketika guru selesai memberikan tanggapan, berdiskusi di kelas, mencari referensi yang diperlukan, dan sering membaca buku-buku yang ditugaskan.
Ketiga, Valuing yaitu menghargai atau menilai. Misalnya dalam pembelajaran PPKn, guru maupun dosen mengajarkan materi yang dianggap bernilai, yaitu mempelajari penanaman nilai-nilai toleransi dan menginplementasikanya dalam kehidupan sehari, seperti saling menghormati antar umat agama.
Keempat, Organizing atau mengatur (membentuk nilai baru yang lebih universal) lebih tentang konseptualisasi suatu nilai. Misalnya, dalam pembelajaran PPKn, guru atau dosen mengajarkan bahwa dalam kehidupan ini harus berbuat jujur, amanah, dan adil, dimana siswa dalam kenyataanya dipertemukan dengan masalah yang bertentangan.
Kelima, Charcterization by value or value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau nilai yang kompleks). Misalnya, dalam pembelajaran PPKn, guru mengajarkan kepada anak bahwa menanamkan sikap dan moral yang baik akan membentuk karakter yang baik pula dan menjadi kebiasaan pada diri setiap individu.
Penerapan strategi pembelajaran afektif ini berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, jika peserta didik menyenangi mata pelajaran yang diberikan maka pembelajaran akan berjalan optimal, namun sebaliknya. Oleh karena itu dalam pengembangan ranah afektif ini guru seyogyanya memberikan peranan aktif dan kreatif dalam menanamkan nilai-nilai yang positif bagi peserta didik agar dapat di implementasikan dalam sikap atau prilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Diskusi

by Ira Rahmawati 2013032013 -
Nama : Ira Rahmawati
NPM : 2013032013

Pembelajaran afektif merupakan pembelajaran yang erat kaitannya dengan sikap, dengan lebih mengedepankan nilai, serta cara bagaimana seseorang dapat bertindak dan memilah apa yang dipandang benar dan apa yang dipandang salah. Untuk mencapai hal tersebut perlu ada pembelajaran yang dirancang dan dipersiapkan secara maksimal dengan memperhatikan aspek pembelajaran ranah afektif yang meliputi penerimaan (Receiving), jawaban atau reaksi (Responding), penilaian (Valuing) organisasi (Organisasi), Menjadi karakter (Characterization). Adapun contoh penerapan kelima aspek di mata pelajaran PPKn adalah sebagai berikut:

1. Receiving merupakan diterimanya rangsangan dari luar yang berbentuk masalah, situasi, dan gejala, dan lain-lain secara baik dan penuh kepekaan.
Contoh: Pada saat pembelajaran PPKn dengan materi perumusan Pancasila, ketika guru menjelaskan materi, siswa mendengarkan secara seksama, kemudian setelah guru menjelaskan materi, guru membat beberapa soal yang sesuai dengan pembahasan, dan diberikan kepada siswa. Ketika siswa langsung mengerjakan tugas tersebut dengan baik terlepas dari nilai yang nantinya mereka dapat maka telah dikatakan adanya keberhasilan dalam proses receiving.
2. Responding adalah situasi ketika adanya partisipasi aktif dalam sebuah pembelajaran, mulai dari bersedia merespon, merasa puas dalam merespon, mematuhi peraturan, dan sebagainya.
Contoh: Ketika pembahasan terkait pembentukan pancasila selesai dan dibuka sesi diskusi, banyak peserta didik yang bertanya dan mengemukakakn pendapatnya dengan sumber yang jelas.
3. Valuing adalah kegiatan menghargai sebuah nilai.
Contoh: Ketika pembelajaran pembentukan pancasila sebagai dasar negara guru menjelaskan bagaimana perjuangan perumusan pancasila oleh para pejuang kemudian dijelaskan terkait nilai nasionalisme dan patriotisme agar terbentuk peserta didik yang mencintai tanah air dan para pahlawannya.
4. Organizing atau mengatur merupakan konseptualisasi nilai kepada peserta didik atau mengorganisasi nilai.
Contoh: Masih terkait nasionalisme dan patriotisme, dalam pembelajaran afektif guru dapat menjelaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara rasa nasionalisme dan patriotime merupakan nilai dasar yang penting agar terciptnya good citizen, walaupun kenyatannya meski sudah sering diajarkan, kedua hal tersebut masih menjadi hal yang belum maksimal ada dalam masyarakat.
5. Charcterization merupakan karakterisasi pada suatu nilai.
Contoh : Seorang guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa moral yang baik akan berdampak bagi keluarga dan lingkungan sekitar individu. Dan moral yang baik harus diterapkan bukan hanya di sekolah tapi juga dirumah, di masyarakat, bahkan dalam pergaulannya.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dika Yumanda 2013032041 -
Nama: Dika Yumanda
NPM: 2013032041

Mohon izin menjawab, bu.
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya apabila ia telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Adapun ranah efektif meliputi, yaitu:
1. Penerimaan (receiving), adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain sebagainya. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah kesadaran untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Pada aspek ini, peserta didik diarahkan agar bisa menerima nilai-nilai kebaikan yang diperoleh dari pembelajaran. Misalnya, tidak pernah menyontek saat mengerjakan tugas, datang ke kelas tepat waktu, rajin mengerjakan PR, dan sebagainya.
2. Jawaban (responding), yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.
3. Penilaian (valuing), yaitu menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Misalnya, bermula dari sekolah, seorang peserta didik mampu menerapkan kedisiplinan di rumah, masyarakat, dan dimana pun ia berada.
4. Organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu perangkat nilai.
5. Karakteristik nilai/ pembentukan pola hidup, yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga pada dirinya dijadikan pedoman yang nyata dan jelas dalam berbagai bidang kehidupan. Artinya, pada aspek ini sudah tertanam nilai-nilai yang secara konsisten membentuk kepribadian peserta didik.

Adapun mengintegrasikan kelima ranah tersebut dalam pembelajaran PPKn di sekolah ialah dengan menanamkan dan memberikan keteladanan terhadap nilai-nilai kebaikan tersebut, oleh seluruh warga sekolah. Selain itu pula, di dalam proses pembelajaran di kelas juga harus tetap mengedepankan nilai-nilai kebaikan tersebut agar peserta didik dapat mengilhami nilai-nilai kebaikan tersebut.