Sampaiakan pertanyaan, sanggahan dan jawaban
Diskusi sesi 2
Nama: Riska Mariana
NPM: 2113053207
Di dalam Permendikbud no 81A tahun 2013 dinyatakan bahwa untuk mencapai kualitas yang baik , kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip salah satu nya yg disebutkan tadi yaitu mengembangkan kreativitas peserta didik, Pertanyaan nya , apa saja yang perlu diperhatikan pendidik dalam mengembangkan kreativitas pada peserta didik di sekolah?
NPM: 2113053207
Di dalam Permendikbud no 81A tahun 2013 dinyatakan bahwa untuk mencapai kualitas yang baik , kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip salah satu nya yg disebutkan tadi yaitu mengembangkan kreativitas peserta didik, Pertanyaan nya , apa saja yang perlu diperhatikan pendidik dalam mengembangkan kreativitas pada peserta didik di sekolah?
Nama : Destia Rusmiati
Npm : 2113053068
Izin menjawab pertanyaan dari Riska mariana
Dalam dunia pengajaran seorang pendidik harus mampu mengembangkan kreativitas anak,oleh sebab itu sebagai seorang pendidik harus menyukai jiwa kreatif. Menurut Munandar (2009), ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kreativitas siswa di sekolah, yaitu sikap guru dan falsafah mengajar. Sikap guru yang dapat membantu mengembangkan kreativitas siswa yaitu dengan mendorong motivasi intrinsik siswa. Jika guru memberikan kebebasan pada siswa dalam memberikan gagasan, mencari alternatif-alternatif jawaban dan menyelesaikan suatu masalah, maka motivasi intrinsik pada siswa dapat tumbuh. Dalam upaya mendorong kreativitas siswa, perlu diketahui beberapa falsafah mengajar seperti yang disebutkan oleh Munandar (2009), yaitu : (1) belajar itu penting dan menyenangkan; (2) siswa itu adalah pribadi yang unik sehingga patut untuk disayangi dan dihargai. Selain itu, siswa bebas dalam menyampaikan dan mendiskusikan semua permasalahan yang dihadapinya secara terbuka kepada guru ataupun kepada teman sebayanya; (3) siswa dirangsang untuk menjadi pelajar yang aktif bukan pasif dalam menerima pelajaran; (4) hindari suasana tegang dan penuh tekanan saat guru mengajar di kelas; (5) ada perasaan memiliki dan kebanggaan dalam diri siswa selama di kelas; (6) pengalaman belajar sebaiknya mendekati pengalaman dari dunia nyata, serta; (7) guru selalu lebih mengutamakan kerja sama selama di dalam kelas.
Npm : 2113053068
Izin menjawab pertanyaan dari Riska mariana
Dalam dunia pengajaran seorang pendidik harus mampu mengembangkan kreativitas anak,oleh sebab itu sebagai seorang pendidik harus menyukai jiwa kreatif. Menurut Munandar (2009), ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kreativitas siswa di sekolah, yaitu sikap guru dan falsafah mengajar. Sikap guru yang dapat membantu mengembangkan kreativitas siswa yaitu dengan mendorong motivasi intrinsik siswa. Jika guru memberikan kebebasan pada siswa dalam memberikan gagasan, mencari alternatif-alternatif jawaban dan menyelesaikan suatu masalah, maka motivasi intrinsik pada siswa dapat tumbuh. Dalam upaya mendorong kreativitas siswa, perlu diketahui beberapa falsafah mengajar seperti yang disebutkan oleh Munandar (2009), yaitu : (1) belajar itu penting dan menyenangkan; (2) siswa itu adalah pribadi yang unik sehingga patut untuk disayangi dan dihargai. Selain itu, siswa bebas dalam menyampaikan dan mendiskusikan semua permasalahan yang dihadapinya secara terbuka kepada guru ataupun kepada teman sebayanya; (3) siswa dirangsang untuk menjadi pelajar yang aktif bukan pasif dalam menerima pelajaran; (4) hindari suasana tegang dan penuh tekanan saat guru mengajar di kelas; (5) ada perasaan memiliki dan kebanggaan dalam diri siswa selama di kelas; (6) pengalaman belajar sebaiknya mendekati pengalaman dari dunia nyata, serta; (7) guru selalu lebih mengutamakan kerja sama selama di dalam kelas.
Nama : Lutfi Nada Sagita
Npm : 2153053037
Bagaiman cara anda sebagai calon pendidik untuk menyusun suatu langkah pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dalam mengajar peserta didik yang berkebutuhan khusus atau anak berkebutuhan khusus?
Npm : 2153053037
Bagaiman cara anda sebagai calon pendidik untuk menyusun suatu langkah pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dalam mengajar peserta didik yang berkebutuhan khusus atau anak berkebutuhan khusus?
Nama : Vera Tri Astuti
NPM : 2113053205
Izin menjawab, pembelajaran efektif adalah suatu tujuan bagi semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik, tercapainya pembelajaran yang efektif itu artinya telah memenuhi salah unsur dari tujuan pembelajaran itu sendiri, dan hal tersebut akan bisa dilakukan apabila adanya upaya yang serius dalam pelaksanaaanya, apalagi jika bertemu anak dengan kebutuhan khusus. ABK adalah anak-anak yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan dan hambatan secara bermakna (significantly) dari kriteria normal dalam karakteristik : mental/intelektual (yang gifted maupun yang retarded), sensorik, neuromotor/fisik, perilaku sosial, kemampuan berkomunikasi/kesulitan belajar, berpenyakit kronis, atau gabungan dari dua atau lebih karakteristik tersebut;
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemungkinan keberadaan anak berkebutuhan khusus di SD biasa sangat tinggi Oleh karena itu sebagai guru SD pendidik harus mampu menerapkan pengetahuan tentang pendidikan khusus Dengan tujuan untuk tetap mengefektifkan kegiatan pembelajaran dan tidak menghalangi mereka untuk tetap bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan peserta didik lainnya.
ada 2 langkah yang harus dilakukan oleh guru yaitu Identifikasi dan asesmen. hal yang pertama harus dilakukan yaitu identifikasi, Identifikasi adalah proses untuk menemukan adanya gejala kelainan pada siswa yang berujung pada adanya dugaan bahwa seseorang anak ini penyandang kelainan. identifikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, dan lain sebagainya, lalu yang kedua asesmen, asesmen adalah suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku anak yang berkaitan dengan pendidikan yang hasilnya akan digunakan untuk penempatan dan pengembangan program pendidikan untuk anak tersebut. Dan tindak lanjut dari hasil asesmen adalah pengembangan program pembelajaran yang diawali dengan penetapan jenis layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa, penetapan jenis layanan pendidikan dilakukan melalui langkah-langkah yaitu :
1. menetapkan kemampuan ideal yang harus dikuasai siswa
2. mendeskripsikan kemampuan nyata yang harus dikuasai berdasarkan hasil asesmen
3. membandingkan kemampuan ideal dengan kemampuan nyata
4. mendeskripsikan Kesenjangan antara kemampuan ideal dengan kemampuan nyata
NPM : 2113053205
Izin menjawab, pembelajaran efektif adalah suatu tujuan bagi semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik, tercapainya pembelajaran yang efektif itu artinya telah memenuhi salah unsur dari tujuan pembelajaran itu sendiri, dan hal tersebut akan bisa dilakukan apabila adanya upaya yang serius dalam pelaksanaaanya, apalagi jika bertemu anak dengan kebutuhan khusus. ABK adalah anak-anak yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan dan hambatan secara bermakna (significantly) dari kriteria normal dalam karakteristik : mental/intelektual (yang gifted maupun yang retarded), sensorik, neuromotor/fisik, perilaku sosial, kemampuan berkomunikasi/kesulitan belajar, berpenyakit kronis, atau gabungan dari dua atau lebih karakteristik tersebut;
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemungkinan keberadaan anak berkebutuhan khusus di SD biasa sangat tinggi Oleh karena itu sebagai guru SD pendidik harus mampu menerapkan pengetahuan tentang pendidikan khusus Dengan tujuan untuk tetap mengefektifkan kegiatan pembelajaran dan tidak menghalangi mereka untuk tetap bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan peserta didik lainnya.
ada 2 langkah yang harus dilakukan oleh guru yaitu Identifikasi dan asesmen. hal yang pertama harus dilakukan yaitu identifikasi, Identifikasi adalah proses untuk menemukan adanya gejala kelainan pada siswa yang berujung pada adanya dugaan bahwa seseorang anak ini penyandang kelainan. identifikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, dan lain sebagainya, lalu yang kedua asesmen, asesmen adalah suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku anak yang berkaitan dengan pendidikan yang hasilnya akan digunakan untuk penempatan dan pengembangan program pendidikan untuk anak tersebut. Dan tindak lanjut dari hasil asesmen adalah pengembangan program pembelajaran yang diawali dengan penetapan jenis layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa, penetapan jenis layanan pendidikan dilakukan melalui langkah-langkah yaitu :
1. menetapkan kemampuan ideal yang harus dikuasai siswa
2. mendeskripsikan kemampuan nyata yang harus dikuasai berdasarkan hasil asesmen
3. membandingkan kemampuan ideal dengan kemampuan nyata
4. mendeskripsikan Kesenjangan antara kemampuan ideal dengan kemampuan nyata
Nama : Ihda Lailatul Barokah
NPM : 2163053004
izin bertanya, dalam ruang lingkup tahapan pembelajaran terdapat tahapan evaluasi. pertanyaannya, apa saja yang harus dilakukan atau langkah-langkah dalam menyusun tahapan evaluasi pembelajaran?
NPM : 2163053004
izin bertanya, dalam ruang lingkup tahapan pembelajaran terdapat tahapan evaluasi. pertanyaannya, apa saja yang harus dilakukan atau langkah-langkah dalam menyusun tahapan evaluasi pembelajaran?
Nama : Rahmanisa Da'iyah Putri
NPM : 2113053301
Izin menjawab, langkah langkah dalam menyusun tahapan evaluasi pembelajaran :
• Menyusun rencana evaluasi hasil belajar
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, terlebih dahulu harus disusun perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar umumnya mencakup 6 jenis kegiatan,yaitu:
1. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, apektif ataukah psikomotor.
3. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi.
4. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik.
5. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan intrepretasi terhadap data hasil evaluasi
6. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar.
• Menghimpun data
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menggunakan tes (tes formatif, sumatif maupun sub sumatif) ataupun juga dengan teknik non tes (seperti : wawancara, angket maupun pengamatan).
• Melakukan verifikasi data
Setelah menghimpun data melalui tes maupun non tes, selanjutnya guru perlu melakukan verifikasi (penyaringan) hasil tes tersebut. Verifikasi tersebut dimaksudkan untuk memisahkan data yang “baik” (data yang mendukung kegiatan evaluasi) dengan data yang “kurang baik” (data yang tidak mendukung kegiatan evaluasi).
• Mengolah dan menganalisi data
Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi. Dalam mengolah dan menganalisis data hasil evaluasi itu dapat dipergunakan teknik statistik dan/atau teknik non statistik, tergantung kepada jenis data yang akan diolah dan dianalisis
• Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
Penafsiran atau interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakekatnya merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisisan. Atas dasar interpretasi terhadap terhadap data hasil evaluasi itu pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan tertentu, misalnya siswa telah atau belum tuntas dalam pembelajaran.
• Tindak lanjut hasil evaluasi
Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah dan dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui makna yang terkandung didalamnya maka pada akhirnya evaluator akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.
NPM : 2113053301
Izin menjawab, langkah langkah dalam menyusun tahapan evaluasi pembelajaran :
• Menyusun rencana evaluasi hasil belajar
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, terlebih dahulu harus disusun perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar umumnya mencakup 6 jenis kegiatan,yaitu:
1. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, apektif ataukah psikomotor.
3. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi.
4. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik.
5. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan intrepretasi terhadap data hasil evaluasi
6. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar.
• Menghimpun data
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menggunakan tes (tes formatif, sumatif maupun sub sumatif) ataupun juga dengan teknik non tes (seperti : wawancara, angket maupun pengamatan).
• Melakukan verifikasi data
Setelah menghimpun data melalui tes maupun non tes, selanjutnya guru perlu melakukan verifikasi (penyaringan) hasil tes tersebut. Verifikasi tersebut dimaksudkan untuk memisahkan data yang “baik” (data yang mendukung kegiatan evaluasi) dengan data yang “kurang baik” (data yang tidak mendukung kegiatan evaluasi).
• Mengolah dan menganalisi data
Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi. Dalam mengolah dan menganalisis data hasil evaluasi itu dapat dipergunakan teknik statistik dan/atau teknik non statistik, tergantung kepada jenis data yang akan diolah dan dianalisis
• Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
Penafsiran atau interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakekatnya merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisisan. Atas dasar interpretasi terhadap terhadap data hasil evaluasi itu pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan tertentu, misalnya siswa telah atau belum tuntas dalam pembelajaran.
• Tindak lanjut hasil evaluasi
Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah dan dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui makna yang terkandung didalamnya maka pada akhirnya evaluator akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.