Rekan-rekan mahasiswa bagi kelompok yang bertugas silahkan share makalah
dan PPTnya di Forum diskusi bagi rekan lainnya dipersilahkan yang
ingin bertanya dan menjawab pertanyaan rekannya
Forum diskusi
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi rekan-rekan kelas 4D
Kami dari kelompok 3 izin melangsungkan presentasi.
Yang Terhormat Ibu Dra. Loliyana, M.Pd. dan Bapak Muhisom, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter, serta rekan-rekan sekalian yang kami banggakan.
Pertama-tama, Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di ruang kelas virtual pada pagi hari ini. Sholawat beriring salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW semoga senantiasa kita diberikan syafaatnya di yaumil akhir kelak, aamin allahuma aamiin.
Izin memperkenalkan diri saya Nova Atika Royani (2013053163) selaku moderator yang akan memandu jalannya diskusi pada pagi hari ini.
Topik yang akan kami bahas yakni mengenai "Pembentukan Karakter".
Adapun anggota kelompok 3 yaitu :
1. Ida Farida (2013053051)
2. Lutfi Liana Pramesti (2013053083)
3. Nova Atika Royani (2013053163)
4. Tamam Abdiella Sancari (2013053176)
Rangkaian acara yang akan kita lalui pada diskusi hari ini diantaranya :
1. Sesi pembukaan
2. Sesi penyampaian materi
3. Sesi tanya jawab
4. Sesi penutup
5. Saran dan masukan dari Ibu/Bapak Dosen
Selamat pagi rekan-rekan kelas 4D
Kami dari kelompok 3 izin melangsungkan presentasi.
Yang Terhormat Ibu Dra. Loliyana, M.Pd. dan Bapak Muhisom, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter, serta rekan-rekan sekalian yang kami banggakan.
Pertama-tama, Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di ruang kelas virtual pada pagi hari ini. Sholawat beriring salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW semoga senantiasa kita diberikan syafaatnya di yaumil akhir kelak, aamin allahuma aamiin.
Izin memperkenalkan diri saya Nova Atika Royani (2013053163) selaku moderator yang akan memandu jalannya diskusi pada pagi hari ini.
Topik yang akan kami bahas yakni mengenai "Pembentukan Karakter".
Adapun anggota kelompok 3 yaitu :
1. Ida Farida (2013053051)
2. Lutfi Liana Pramesti (2013053083)
3. Nova Atika Royani (2013053163)
4. Tamam Abdiella Sancari (2013053176)
Rangkaian acara yang akan kita lalui pada diskusi hari ini diantaranya :
1. Sesi pembukaan
2. Sesi penyampaian materi
3. Sesi tanya jawab
4. Sesi penutup
5. Saran dan masukan dari Ibu/Bapak Dosen
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Pagi
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Walaikumsalam wr.wb
Pagi
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Walaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum waroh matullah hi wabarokatuh..... Nova mana makalah dan PPTnya.
waalaikumussalam warrahmatullahi wabarrakatuh
wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Acara yang pertama yakni pembukaan, marilah kita buka acara diskusi pada pagi hari ini dengan bersama-sama mengucap lafadz basmallah.
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirahmanirrahim
Bismillahirahmanirrahim
Bismillhirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Memasuki acara yang kedua, yakni penyampaian materi. Kepada rekan-rekan kelas 4D dipersilakan untuk membaca dan memahami materi yang kami kirimkan.
http://folderview?id=1Ei02kXiybT3OSv3PfgIxPZvRunTmwCk_
http://folderview?id=1Ei02kXiybT3OSv3PfgIxPZvRunTmwCk_
Baik terimakasih moderator
Baik terima kasih moderator.
Baik terimakasih moderator
Terima kasih moderator
Baik terima kasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik, Terima kasih moderator
Baik,terima kasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih moderator
Baik terimakasih
Baik terima kasih moderator
Baik jika ada rekan-rekan kelas 4D yang ingin bertanya atau masih ada yang belum dipahami, dipersilakan mengirim pertanyaannya di forum ini.
Terimakasih.
Terimakasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Divana Oriza Sativa
Npm : 2013053128
No absen : 9
Dari kelompok 10
Izin bertanya
Didalam PPT dipaparkan bahwa pembentukan karakter terpuji melalui pengkondisian
dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu kewajiban siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Lalu apa saja fungsi penerapan ektrakurikuler di Sekolah Dasar?
Terimakasih
Nama : Divana Oriza Sativa
Npm : 2013053128
No absen : 9
Dari kelompok 10
Izin bertanya
Didalam PPT dipaparkan bahwa pembentukan karakter terpuji melalui pengkondisian
dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu kewajiban siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Lalu apa saja fungsi penerapan ektrakurikuler di Sekolah Dasar?
Terimakasih
Assaalamualaikum wr wb
Izin menjawab
Nama : Tamam Abdiella Sancari
NPM : 2013053176
Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar memiliki fungsi:
1. Pengembangan, yaitu sebagai wahana pengembangan minat dan bakat peserta didik.
2. Sosial, yaitu sebagai wahana untuk memperluas pengalaman bersosialisasi, praktik keterampilan berkomunikasi, dan internalisasi nilai-nilai karakter.
3. Rekreatif,yaitu dilakukan dalam suasana gembira dan menyenangkan, sehingga suasana ini menunjang proses perkembangan potensi/kemampuan personal peserta didik.
4. Persiapan Karir, yaitu sebagai wahana memfasilitasi persiapan peserta didik melalui pengembangan bakat dan minat dalam bidang ekstrakurikuler yang diminati.
Terimakasih
Izin menjawab
Nama : Tamam Abdiella Sancari
NPM : 2013053176
Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar memiliki fungsi:
1. Pengembangan, yaitu sebagai wahana pengembangan minat dan bakat peserta didik.
2. Sosial, yaitu sebagai wahana untuk memperluas pengalaman bersosialisasi, praktik keterampilan berkomunikasi, dan internalisasi nilai-nilai karakter.
3. Rekreatif,yaitu dilakukan dalam suasana gembira dan menyenangkan, sehingga suasana ini menunjang proses perkembangan potensi/kemampuan personal peserta didik.
4. Persiapan Karir, yaitu sebagai wahana memfasilitasi persiapan peserta didik melalui pengembangan bakat dan minat dalam bidang ekstrakurikuler yang diminati.
Terimakasih
Nama : Arif Rahman
Npm : 2013053069
Kelompok 5
Izin bertanya,
Bagaimana cara mengimplementasikan ke peserta didik dalam membentuk karakter melalui pembiasaan yang baik dalam pembelajaran daring?
Npm : 2013053069
Kelompok 5
Izin bertanya,
Bagaimana cara mengimplementasikan ke peserta didik dalam membentuk karakter melalui pembiasaan yang baik dalam pembelajaran daring?
Nama : Ida Farida
NPM :2013053051
Izin menjawab pertanyaan dari saudara Arif
Dalam membentuk karakter yang baik kepada peserta didik, maka seorang pendidik harus mampu mempengaruhi peserta didik agar mau membentuk kebiasaan dari keterpaksaan, yaitu dengan Dipaksa-terpaksa-bisa-terbiasa. Pendidik harus mampu dan bersikap tegas yang membuat peserta didik untuk dipaksa disiplin dalam segala hal, baik itu disiplin waktu dan disiplin dalam mentaati segala peraturan salam pembelajaran demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran. Jika sudah dipaksa maka tentu saja peserta didik mau tidak mau, suka tidak suka maka akan melaksanakannya. Lama kelamaan rasa terpaksa akan hilang dengan sendirinya, seiring kita terus melakukan hal yang dipaksakan tersebut. Lambat laun dari waktu ke waktu peserta didik akan menjadi Terbiasa menjalaninya. Maka dari itu sikap disiplin ini akan mengakar dan tertanam kepada peserta didik selama ada pengawasan dan ketegasan dari pada pendidik ke peserta didik itu sendiri. Sikap disiplin terhadap waktu dan disiplin dalam mentaati segala peraturan inilah yang disebut sebagai sebuah karakter yang mendasar dan harus dimiliki seorang peserta didik.
Sebagai contoh pengaplikasiannya adalah :
Maskipun pembelajaran dilakukan secara daring, sebagai guru harus menjaga komunikasi dengan murid, misalnya dengan teguran atau sapaan setiap pagi. Maksud dari sapaan tersebut adalah untuk menjaga semangat dan mengingatkan kembali bahwa guru selalu memantau dan menjadi teladan bahwa sikap ramah itu sangat penting.
Selain itu saat pembelajaran dilaksanakan secara daring pendidik tetap bisa menerapkan sikap disiplin terhadap peserta didik seperti tepat waktu dalam mengikuti pertemuan virtual, dan pendidik juga harus memberi contoh dan menjadi tauladan kepada peserta didik dengan tepat waktu, standbay di meet sebelum jam pembelajaran dimulai untuk menghindari keterlambatan yang berdampak pada jam mata pelajaran selanjutnya yang akan diampu guru lain. Apabila keterlambatan terjadi maka akan berpotensi menimbulkan persepsi buruk peserta didik terhadap guru tersebut.
Terimakasih
NPM :2013053051
Izin menjawab pertanyaan dari saudara Arif
Dalam membentuk karakter yang baik kepada peserta didik, maka seorang pendidik harus mampu mempengaruhi peserta didik agar mau membentuk kebiasaan dari keterpaksaan, yaitu dengan Dipaksa-terpaksa-bisa-terbiasa. Pendidik harus mampu dan bersikap tegas yang membuat peserta didik untuk dipaksa disiplin dalam segala hal, baik itu disiplin waktu dan disiplin dalam mentaati segala peraturan salam pembelajaran demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran. Jika sudah dipaksa maka tentu saja peserta didik mau tidak mau, suka tidak suka maka akan melaksanakannya. Lama kelamaan rasa terpaksa akan hilang dengan sendirinya, seiring kita terus melakukan hal yang dipaksakan tersebut. Lambat laun dari waktu ke waktu peserta didik akan menjadi Terbiasa menjalaninya. Maka dari itu sikap disiplin ini akan mengakar dan tertanam kepada peserta didik selama ada pengawasan dan ketegasan dari pada pendidik ke peserta didik itu sendiri. Sikap disiplin terhadap waktu dan disiplin dalam mentaati segala peraturan inilah yang disebut sebagai sebuah karakter yang mendasar dan harus dimiliki seorang peserta didik.
Sebagai contoh pengaplikasiannya adalah :
Maskipun pembelajaran dilakukan secara daring, sebagai guru harus menjaga komunikasi dengan murid, misalnya dengan teguran atau sapaan setiap pagi. Maksud dari sapaan tersebut adalah untuk menjaga semangat dan mengingatkan kembali bahwa guru selalu memantau dan menjadi teladan bahwa sikap ramah itu sangat penting.
Selain itu saat pembelajaran dilaksanakan secara daring pendidik tetap bisa menerapkan sikap disiplin terhadap peserta didik seperti tepat waktu dalam mengikuti pertemuan virtual, dan pendidik juga harus memberi contoh dan menjadi tauladan kepada peserta didik dengan tepat waktu, standbay di meet sebelum jam pembelajaran dimulai untuk menghindari keterlambatan yang berdampak pada jam mata pelajaran selanjutnya yang akan diampu guru lain. Apabila keterlambatan terjadi maka akan berpotensi menimbulkan persepsi buruk peserta didik terhadap guru tersebut.
Terimakasih
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Izin bertanya
Nama : Dita Khoirunnisa
NPM : 2013053106
Pembentukan karakter terpuji melalui pengkondisian dapat dilakukan dengan beberapa cara contohnya seperti kewajiban mengikuti ekstrakukikuler. Lalu bentuk kegiatan ekstrakurikuler apa yang cocok di sekolah dasar?
Terimakasih
Izin bertanya
Nama : Dita Khoirunnisa
NPM : 2013053106
Pembentukan karakter terpuji melalui pengkondisian dapat dilakukan dengan beberapa cara contohnya seperti kewajiban mengikuti ekstrakukikuler. Lalu bentuk kegiatan ekstrakurikuler apa yang cocok di sekolah dasar?
Terimakasih
Assalamualaikum wr wb
Izin menjawab
Nama : Tamam Abdiella Sancari
NPM : 2013053176
Sebagaimana diatur dalam Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, bentuk kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa:
1. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
3. Latihan olah-bakat dan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
4. Keagamaan, misalnya: Tahfiz QUR’AN, baca tulis ALQUR’AN, marawis, retreat; atau
5. Bidang pengembangan lainnya, yang disesuaikan dengan prioritas dan analisis potensi dan minat peserta didik di sekolah.
Terimakasih
Izin menjawab
Nama : Tamam Abdiella Sancari
NPM : 2013053176
Sebagaimana diatur dalam Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, bentuk kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa:
1. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
3. Latihan olah-bakat dan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
4. Keagamaan, misalnya: Tahfiz QUR’AN, baca tulis ALQUR’AN, marawis, retreat; atau
5. Bidang pengembangan lainnya, yang disesuaikan dengan prioritas dan analisis potensi dan minat peserta didik di sekolah.
Terimakasih
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lutfi Qurrotul A'yun
NPM : 2013053135
Izin bertanya
Bagaimanakah cara mengukur keberhasilan pendidikan karakter?
Terima kasih
Nama : Lutfi Qurrotul A'yun
NPM : 2013053135
Izin bertanya
Bagaimanakah cara mengukur keberhasilan pendidikan karakter?
Terima kasih
Nama : Lutfi Liana Pramesti
NPM : 2013053083
Izin menjawab, cara mengukur keberhasilan pendidikan karakter yaitu terdapat atau terlihat dari berbagai indikator berikut:
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3. Menunjukkan sikap percaya diri;
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
NPM : 2013053083
Izin menjawab, cara mengukur keberhasilan pendidikan karakter yaitu terdapat atau terlihat dari berbagai indikator berikut:
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3. Menunjukkan sikap percaya diri;
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
Nama : Ni Luh Putu Suciari
NPM : 2013053003
Izin bertanya, bagaimana cara membentuk karakter melalui pembiasaan pada anak sekolah dasar?
Terima kasih.
NPM : 2013053003
Izin bertanya, bagaimana cara membentuk karakter melalui pembiasaan pada anak sekolah dasar?
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ely Lupita Sari
NPM : 2013053133
Izin bertanya, berikan contoh konkret mengajarkan nilai melalui kurikulum untuk membentuk karakter terpuji pada siswa SD ?
Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ely Lupita Sari
NPM : 2013053133
Izin bertanya, berikan contoh konkret mengajarkan nilai melalui kurikulum untuk membentuk karakter terpuji pada siswa SD ?
Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Izin bertanya,
Nama : Dinda Wahyu Puspita
Npm : 2013053137
Kelompok : 5
Salah satu proses sikap atau perilaku dapat menjadi karakter adalah menghayati. Mengapa dengan menghayati dapat menjadi karakter seseorang? Dan apa contohnya?
Terimakasih
Izin bertanya,
Nama : Dinda Wahyu Puspita
Npm : 2013053137
Kelompok : 5
Salah satu proses sikap atau perilaku dapat menjadi karakter adalah menghayati. Mengapa dengan menghayati dapat menjadi karakter seseorang? Dan apa contohnya?
Terimakasih
Nama : Nova Atika Royani
NPM : 2013053163
Izin menjawab, sebenarnya seluruhnya memiliki keterkaitan antar proses 1 dengan lainnya.
Disini akan saya jelaskan dari proses mengenal hingga proses pembiasaan karakter sendiri, beserta permisalannya.
A. Mengetahui (knowledge)
Pembentukan karakter dimulai dari fase ini yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.. Untuk seorang anak, dia mulai mengenal berbagai karakter baik dari lingkungan keluarganya. Misalnya, pada keluarga yang suka memberi, bersedekah dan berbagi. Dia kenal bahwa ada sikap yang dianut oleh seluruh anggota keluarganya, yakni suka memberi. Kakaknya suka membagi makanan atau meminjamkan mainan. Ibunya suka menyuruh dia memberikan sedekah ketika ada peminta-pinta datang ke rumah. Ayahnya suka memberikan bantuan pada orang lain. Pada tahapan ini dia berada pada ranah kognitif, dimana prilaku seperti itu masuk dalam memorinya.
B. Menghayati (understanding)
Setelah seseorang mengenal suatu karakter baik, dengan melihat berulang-ulang, akan timbul pertanyaan mengapa begitu? Dia bertanya, kenapa kita harus memberi orang yang minta sedekah? Ibunya tentu akan menjelaskan dengan bahasa yang sederhana. Kemudian dia sendiri juga merasakan betapa senangnya ketika kakaknya juga mau berbagi dengannya. Dia kemudian membayangkan betapa senangnya si peminta-minta jika dia diberi uang atau makanan. Pada tahap ini, si anak mulai paham jawaban atas pertanyaan ”mengapa”. Pada tahap ini yakni kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.
C. Melakukan (acting)
Jika kedua aspek diatas sudah terlaksana makan akan dengan mudah dilakukan oleh seseorang yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan suatu pekerjaan. Didasari oleh pemahaman yang diperolehnya, kemudian si anak ikut menerapkannya. Pada tahapan awal, dia mungkin sekedar ikut-ikutan, sekedar meniru saja. Mungkin saja dia hanya melakukan itu jika berada dalam lingkungan keluarga saja, di luar dia tidak menerapkannya. Seorang yang sampai pada tahapan ini mungkin melakukan sesuatu atau memberi sedekah itu tanpa didorong oleh motivasi yang kuat dari dalam dirinya. Seandainya dia kemudian keluar dari lingkungan tersebut, perbuatan baik itu bisa jadi tidak berlanjut.
D. Membiasakan menjadi karakter yang baik
Tingkatan berikutnya, adalah terjadinya internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sikap atau perbuatan di dalam jiwa seseorang. Sumber motivasi melakukan suatu respon adalah dari dasar nurani. Karakter ini akan menjadi semakin kuat jika ikut didorong oleh suatu ideologi atau believe. Dia tidak memerlukan kontrol social untuk mengekspresikan sikapnya, sebab yang mengontrol ada di dalam sanubarinya. Disinilah sikap, prilaku yang diepresikan seseorang berubah menjadi karakter.
Terimakasih.
NPM : 2013053163
Izin menjawab, sebenarnya seluruhnya memiliki keterkaitan antar proses 1 dengan lainnya.
Disini akan saya jelaskan dari proses mengenal hingga proses pembiasaan karakter sendiri, beserta permisalannya.
A. Mengetahui (knowledge)
Pembentukan karakter dimulai dari fase ini yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.. Untuk seorang anak, dia mulai mengenal berbagai karakter baik dari lingkungan keluarganya. Misalnya, pada keluarga yang suka memberi, bersedekah dan berbagi. Dia kenal bahwa ada sikap yang dianut oleh seluruh anggota keluarganya, yakni suka memberi. Kakaknya suka membagi makanan atau meminjamkan mainan. Ibunya suka menyuruh dia memberikan sedekah ketika ada peminta-pinta datang ke rumah. Ayahnya suka memberikan bantuan pada orang lain. Pada tahapan ini dia berada pada ranah kognitif, dimana prilaku seperti itu masuk dalam memorinya.
B. Menghayati (understanding)
Setelah seseorang mengenal suatu karakter baik, dengan melihat berulang-ulang, akan timbul pertanyaan mengapa begitu? Dia bertanya, kenapa kita harus memberi orang yang minta sedekah? Ibunya tentu akan menjelaskan dengan bahasa yang sederhana. Kemudian dia sendiri juga merasakan betapa senangnya ketika kakaknya juga mau berbagi dengannya. Dia kemudian membayangkan betapa senangnya si peminta-minta jika dia diberi uang atau makanan. Pada tahap ini, si anak mulai paham jawaban atas pertanyaan ”mengapa”. Pada tahap ini yakni kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.
C. Melakukan (acting)
Jika kedua aspek diatas sudah terlaksana makan akan dengan mudah dilakukan oleh seseorang yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan suatu pekerjaan. Didasari oleh pemahaman yang diperolehnya, kemudian si anak ikut menerapkannya. Pada tahapan awal, dia mungkin sekedar ikut-ikutan, sekedar meniru saja. Mungkin saja dia hanya melakukan itu jika berada dalam lingkungan keluarga saja, di luar dia tidak menerapkannya. Seorang yang sampai pada tahapan ini mungkin melakukan sesuatu atau memberi sedekah itu tanpa didorong oleh motivasi yang kuat dari dalam dirinya. Seandainya dia kemudian keluar dari lingkungan tersebut, perbuatan baik itu bisa jadi tidak berlanjut.
D. Membiasakan menjadi karakter yang baik
Tingkatan berikutnya, adalah terjadinya internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sikap atau perbuatan di dalam jiwa seseorang. Sumber motivasi melakukan suatu respon adalah dari dasar nurani. Karakter ini akan menjadi semakin kuat jika ikut didorong oleh suatu ideologi atau believe. Dia tidak memerlukan kontrol social untuk mengekspresikan sikapnya, sebab yang mengontrol ada di dalam sanubarinya. Disinilah sikap, prilaku yang diepresikan seseorang berubah menjadi karakter.
Terimakasih.
Terimakasih banyak atas penjelasannya saudari nova
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama : Safira Ulfa
NPM : 2013053110
Kelompok : 11
Izin bertanya :
Apa saja faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang? Dan Mengapa pembentukan karakter itu penting untuk seseorang?
Izin memperkenalkan diri
Nama : Safira Ulfa
NPM : 2013053110
Kelompok : 11
Izin bertanya :
Apa saja faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang? Dan Mengapa pembentukan karakter itu penting untuk seseorang?
Nama : Ida Farida
NPM : 2013053051
Izin menjawab pertanyaan dari saudari safira
Hal yang bisa mempengaruhi terbentuknya karakter seseorang, di antaranya:
1. Dorongan kekuatan spiritual.
Pembentukan karakter anak dan seseorang, sangat dipengaruhi oleh dorongan kekuatan spiritual melalui para guru, ustadz, kyai, ulama, dan lainnya, termasuk lembaga spiritual seperti masjid, surau, atau pun mushalla, lembaga pendidikan spiritual seperti pondok pesantren.
2. Keluarga terdekat
Orang tua, nenek, kakek mempengaruhi pembentukan karakter seseorang, yang setiap saat didengar dan dilihat, pasti berpengaruh terutama pada sikap dan perilaku yang gampang ditiru.
3. Sahabat
Mencari dan memilih sahabat setia perlu selektif. Karena sahabat berpengaruh terhadap pembentukan karakter, jika kita memiliki sahabat yang memiliki karakter yang baik maka kita juga bisa memiliki karakter yang baik.
4. Lingkungan sekitar
Orang yang tinggal di suatu lingkungan sosial yang sudah terbiasa hidup teratur, hidup bersih, hidup disiplin, hidup saling menghargai, maka ia akan ikut dengan kebiasaan seperti itu, walau pun yang bersangkutan tidak banyak tahu hukum agama, tidak tahu ayat dan hadis. Mereka seperti dipaksa oleh situasi dan keadaan untuk harus ikut dengan lingkungan sosialnya.
5. Lembaga pendidikan formal maupun informal
Seorang anak yang biasa hidup disiplin, teratur dan bersih di rumahnya, lalu belajar di lingkungan lembaga pendidikan yang tidak menyiapkan tempat sampah yang terkesan lingkungan jorok, maka anak tersebut ikut dan terpengaruh dengan lingkungan lembaga tersebut.
6. Media yang dinikmati
Kita arus selektif dan kritis, sebab media juga berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang, terutama media yang dinikmati penuh keseriusan. Bisa saja, ada orang yang sebelum aktif menggunakan media sosial, tutur katanya baik dan lembut, sikapnya sopan dan santun. Akan tetapi, setelah cukup lama dan setiap saat disuguhi berita yang isinya hanya kejelekan orang, menjelek-jelekkan orang dan kelompok tertentu, maka terjadi perubahan dalam dirinya, meniru-niru apa yang sering dibaca dari media tersebut.
7. Masalah dan tekanan hidup
Seorang yang terbiasa menghadapi masalah, proses pendewasaan dirinya biasanya lebih cepat, lebih bagus, bahkan lebih matang kepribadiannya. Dibandingkan dengan orang yang hidupnya terbiasa dengan kenyamanan, tanpa masalah.
Pembentukan karakter itu penting untuk seseorang, karena pendidikan karakter adalah pendidikan yang berfungsi untuk membangun suatu karakter seseorang untuk menjadi lebih baik serta pendidikan ini juga penting bagi setiap orang, yang dimana karakter tersebut lah yang bakal mendominasi sifat dan bukti diri dari orang tersebut.
Terimakasih
NPM : 2013053051
Izin menjawab pertanyaan dari saudari safira
Hal yang bisa mempengaruhi terbentuknya karakter seseorang, di antaranya:
1. Dorongan kekuatan spiritual.
Pembentukan karakter anak dan seseorang, sangat dipengaruhi oleh dorongan kekuatan spiritual melalui para guru, ustadz, kyai, ulama, dan lainnya, termasuk lembaga spiritual seperti masjid, surau, atau pun mushalla, lembaga pendidikan spiritual seperti pondok pesantren.
2. Keluarga terdekat
Orang tua, nenek, kakek mempengaruhi pembentukan karakter seseorang, yang setiap saat didengar dan dilihat, pasti berpengaruh terutama pada sikap dan perilaku yang gampang ditiru.
3. Sahabat
Mencari dan memilih sahabat setia perlu selektif. Karena sahabat berpengaruh terhadap pembentukan karakter, jika kita memiliki sahabat yang memiliki karakter yang baik maka kita juga bisa memiliki karakter yang baik.
4. Lingkungan sekitar
Orang yang tinggal di suatu lingkungan sosial yang sudah terbiasa hidup teratur, hidup bersih, hidup disiplin, hidup saling menghargai, maka ia akan ikut dengan kebiasaan seperti itu, walau pun yang bersangkutan tidak banyak tahu hukum agama, tidak tahu ayat dan hadis. Mereka seperti dipaksa oleh situasi dan keadaan untuk harus ikut dengan lingkungan sosialnya.
5. Lembaga pendidikan formal maupun informal
Seorang anak yang biasa hidup disiplin, teratur dan bersih di rumahnya, lalu belajar di lingkungan lembaga pendidikan yang tidak menyiapkan tempat sampah yang terkesan lingkungan jorok, maka anak tersebut ikut dan terpengaruh dengan lingkungan lembaga tersebut.
6. Media yang dinikmati
Kita arus selektif dan kritis, sebab media juga berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang, terutama media yang dinikmati penuh keseriusan. Bisa saja, ada orang yang sebelum aktif menggunakan media sosial, tutur katanya baik dan lembut, sikapnya sopan dan santun. Akan tetapi, setelah cukup lama dan setiap saat disuguhi berita yang isinya hanya kejelekan orang, menjelek-jelekkan orang dan kelompok tertentu, maka terjadi perubahan dalam dirinya, meniru-niru apa yang sering dibaca dari media tersebut.
7. Masalah dan tekanan hidup
Seorang yang terbiasa menghadapi masalah, proses pendewasaan dirinya biasanya lebih cepat, lebih bagus, bahkan lebih matang kepribadiannya. Dibandingkan dengan orang yang hidupnya terbiasa dengan kenyamanan, tanpa masalah.
Pembentukan karakter itu penting untuk seseorang, karena pendidikan karakter adalah pendidikan yang berfungsi untuk membangun suatu karakter seseorang untuk menjadi lebih baik serta pendidikan ini juga penting bagi setiap orang, yang dimana karakter tersebut lah yang bakal mendominasi sifat dan bukti diri dari orang tersebut.
Terimakasih
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Putri Septiana
NPM: 201353105
Kelompok 1
Izin bertanya, dampak apa sajakah yang dapat timbul akibat dari proses pembentukan karakter yang dalam pengimplementasiannya tidak dilakukan dengan baik dan tepat?
Nama: Putri Septiana
NPM: 201353105
Kelompok 1
Izin bertanya, dampak apa sajakah yang dapat timbul akibat dari proses pembentukan karakter yang dalam pengimplementasiannya tidak dilakukan dengan baik dan tepat?
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Saya Arawinda Olatta
NPM 2013053089
Izin bertanya
Bagaimana cara guru menciptakan lingkungan kelas yang demokratis?
Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Arawinda Olatta
NPM 2013053089
Izin bertanya
Bagaimana cara guru menciptakan lingkungan kelas yang demokratis?
Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin menjawab pertanyaan saudari arawinda,
Demokrasi Pendidikan adalah suatu kegiatan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi semua warga pendidikan mulai dari siswa hingga guru untuk berperan aktif dan bersedia belajar secara mandiri dan bersama-sama tanpa membedakan latar belakang serta ikut berpartisipasi dalam pembelajaran yang mengacu pada kurikulum.
Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dapat menghayati nilai demokrasi, sehingga dapat mendidik siswa secara demokratris. Jika guru tidak demokratis maka sulit membantu siswa untuk bersikap demokratis. Dalam pembelajaran demokratis fungsi guru sebagai fasilitator dan mediator dalam membantu siswa agar siswa lebih aktif dalam belajar dan menemukan pengetahuan secara kreatif. Maka tugas guru adalah memberikan rangsangan, mendukung, bertanya, mendengarkan, memperhatikan, dan menemani siswa dalam belajar, selanjutnya memantau dan mengevaluasi temuan siswa.
Dengan membiasakan siswa dalam berdemokresi, maka segala persoalan dapat diselesaikan secara damai dan tidak terjadi tindak kekerasan (konflik).
Adapun cara/upaya guru menciptakan lingkungan yang demokratis bisa dengan hal-hal, seperti :
1. Memberikan kebebasan pengeluaran ide atau gagasan dalam kegiatan belajar mengajar
2. Siswa dan guru memiliki kesamaan hak dan kewajiban misal memiliki kesamaan hak dan kewajiban dalam menjaga kenyamnan di kelas
3. Berdiskusi dalam menyelesaikan suatu maslah dalam pembelajaran
Adanya diskusi, tanya jawab dan menyampaikan pendapat ini tanpa keinginan menjatuhkan pendapat orang lain.
Terimakasih.
Demokrasi Pendidikan adalah suatu kegiatan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi semua warga pendidikan mulai dari siswa hingga guru untuk berperan aktif dan bersedia belajar secara mandiri dan bersama-sama tanpa membedakan latar belakang serta ikut berpartisipasi dalam pembelajaran yang mengacu pada kurikulum.
Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dapat menghayati nilai demokrasi, sehingga dapat mendidik siswa secara demokratris. Jika guru tidak demokratis maka sulit membantu siswa untuk bersikap demokratis. Dalam pembelajaran demokratis fungsi guru sebagai fasilitator dan mediator dalam membantu siswa agar siswa lebih aktif dalam belajar dan menemukan pengetahuan secara kreatif. Maka tugas guru adalah memberikan rangsangan, mendukung, bertanya, mendengarkan, memperhatikan, dan menemani siswa dalam belajar, selanjutnya memantau dan mengevaluasi temuan siswa.
Dengan membiasakan siswa dalam berdemokresi, maka segala persoalan dapat diselesaikan secara damai dan tidak terjadi tindak kekerasan (konflik).
Adapun cara/upaya guru menciptakan lingkungan yang demokratis bisa dengan hal-hal, seperti :
1. Memberikan kebebasan pengeluaran ide atau gagasan dalam kegiatan belajar mengajar
2. Siswa dan guru memiliki kesamaan hak dan kewajiban misal memiliki kesamaan hak dan kewajiban dalam menjaga kenyamnan di kelas
3. Berdiskusi dalam menyelesaikan suatu maslah dalam pembelajaran
Adanya diskusi, tanya jawab dan menyampaikan pendapat ini tanpa keinginan menjatuhkan pendapat orang lain.
Terimakasih.
Nama : Pajar Irawan
NPM : 2013053085
Izin menambahkan
Secara singkat democratic teaching adalah proses pembelajran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman perserta didik.
Konsep pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya (Ubaedillah & Rozak, 2014). Pengertian demokratis di sini mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal.
Adapun cara yang dapat dilakukan seorang guru yaitu dapat melakukan pembelajaran secara berkelompok dan didalamnya guru dapat memberikan kebebasan pada peserta didik dalam berpendapat dan menjelaskan hasil diskusi dengan teman nya
NPM : 2013053085
Izin menambahkan
Secara singkat democratic teaching adalah proses pembelajran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman perserta didik.
Konsep pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya (Ubaedillah & Rozak, 2014). Pengertian demokratis di sini mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal.
Adapun cara yang dapat dilakukan seorang guru yaitu dapat melakukan pembelajaran secara berkelompok dan didalamnya guru dapat memberikan kebebasan pada peserta didik dalam berpendapat dan menjelaskan hasil diskusi dengan teman nya
Baik terimakasih kepada rekan-rekan kelas 4D yang telah mengikuti perkuliahan dengan kondusif.
Acara selanjutnya yakni penutup, marilah kita tutup acara pada pagi hari ini dengan bersama-sama mengucap lafadz hamdallah.
Acara selanjutnya yakni penutup, marilah kita tutup acara pada pagi hari ini dengan bersama-sama mengucap lafadz hamdallah.
Alhamdulillahirobbilalamin
Alhamdulillahirabalalaamiin
Alhamdulillahirabilalamin
allhamdulillahhirabbilalamin
Acara selanjutnya yakni masukan dan saran oleh bapak/ibu dosen.
Kepada bapak/ibu dosen saya persilakan.
Kepada bapak/ibu dosen saya persilakan.