forum diskusi

forum diskusi

Number of replies: 32

dari materi yang tadi telah anda baca, ibu mau kalian silahkan menuliskan dan menjelaksan metode metode apa yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik..

silahkan dijawab

In reply to First post

Re: forum diskusi

by Della Delista -
Della Delista (2013053115)
Izin menjawab,
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan terdapat 8 metode yang dapat diterapkan untuk menanamkan nilai dan moral pada peserta didik, yaitu:
1. Bermain Peran
Langkah-langkah:
1) Deskripsikan skenario kejadian atau situasi yang dipentaskan
2) Mempelajari karakteristik peran yang akan dipentaskan
3) Memilih pemeran dan menugaskan untuk menghayati peran yang harus dibawakan
4) Melaksanakan kegiatan bermain peran
5) Kegiatan mendiskusikan hasil bermain peran
Dengan bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran. Misalnya tema bermain peran tentang kasih sayang dalam keluarga. Anak akan merasakan bagaimana seorang ayah harus menyayangi anggota keluarga, bagaimana seorang ibu harus menyayangi keluarga, begitu juga bagaimana dengan anak-anaknya.

2. Karyawisata
Langkah-langkah:
1) Perencanaan karyawisata (meliputi tempat, transportasi, kebutuhan konsumsi, kegiatan, dll.)
2) Pelaksanaan karyawisata (guru dapat membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dan memberikan sebuah tugas atau arahan bagi mereka)
3) Tindak lanjut karyawisata (guru mengajukan pertanyaan tentang kegiatan yang dilakukan dan berhubungan dengan nilai dan moral)
Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain.

3. Bercakap-cakap
Langkah-langkah:
1) Kegiatan pra-pengembangan (mengajak peserta didik bernyanyi bersama untuk memunculkan semangat)
2) Kegiatan pengembangan (guru mulai menjelaskan mengenai materi hari ini lalu melakukan tanya jawab)
3) Kegiatan penutup (guru menanyakan kembali sampai mana materi yang telah dipahami peserta didik)
Dengan metode bercakap-cakap peserta didik selain diharapkan memahami materi nilai dan moral juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

4. Demonstrasi
Langkah-langkah:
1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir
2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan
3) Lakukan uji coba demonstrasi
Dengan metode demonstrasi pendidik dapat memberikan pengarahan secara langsung kepada peserta didik

5. Proyek
Langkah-langkah:
1) Rumuskan permasalahannya dengan jelas
2) Lakukan pembagian tugas serta deskriosi dari masing-masing tugas itu
3) Buat jadwal kegiatan sesuai dengan waktu yang disediakan
4) Rumuskan apa yang diharapkan diperoleh dari setiap kegiatan
5) Buat kesimpulan menyeluruh
Dengan metode proyek peserta didik diharapkan mampu menjalin kerja sama yang baik juga dapat menyelesaikan masalah secara tuntas

6. Bercerita
Langkah-langkah:
1) Menentukan tema yang dipilih untuk diceritakan
2) Menetapkan rancangan cerita
3) Menetapkan alat dan bahan jika diperlukan
4) Menetapkan langkah bercerita
Dengan metode bercerita anak mampu mencapai ranah perkembangan nilai-nilai moral dan agama dalam ranah melaksanakan kegiatan tertentu.

7. Pemberian Tugas
Langkah-langkah:
1) Fase Pemberian Tugas. Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas dan tempat, sesuai dengan kemampuan siswa
2) Langkah Pelaksanaan Tugas
3) Fase Pertanggungjawaban Tugas/Reitasi
Dengan pemberian tugas diharapkan peserta didik dapat aktif, mandiri, membina tanggung jawab dan disiplin, serta lebih meyakinkan apa yang ia pelajari.

8. Keteladanan
Dengan metode keteladanan seorang pendidik dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam bertingkah laku oleh siswanya. Secara kodrati manusia merupakan makhluk peniru atau suka melakukan hal yang sama terhadap sesuatu yang dilihat. Apalagi anak-anak, ia akan senantiasa dan sangat mudah meniru sesuatu yang baru dan belum pernah dikenalnya, baik itu perilaku maupun ucapan orang lain.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Ely Annisa 2013053068 -
Nama : Ely Annisa
NPM : 2013053068
Izin menjawab

Dalam pelaksanaan penanaman nilai moral pada anak usia dini banyak metode yang dapat digunakan oleh guru atau pendidik. Namun sebelum memilih dan menerapkan metode yang ada perlu diketahui bahwa guru atau pendidik harus memahami metode yang akan dipakai, karena ini akan berpengaruh terhadap optimal tidaknya keberhasilan penanaman nilai moral tersebut. Metode dalam penanaman nilai moral kepada anak usia dini sangatlah bervariasi, diantaranya bercerita, bernyanyi, bermain, bersajak dan karya wisata. Dari masing-masing metode mempunyai kelemahan dan kelebihan. Penggunaan salah satu metode penanaman nilai moral yang dipilih tentunya disesuaikan dengan kondisi sekolah atau kemampuan seorang guru dalam menerapkannya.

1. Metode bercerita bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dalam cerita atau dongeng yang dapat ditanamkan berbagai macam nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya dan sebagainya. Ketika bercerita seorang pendidik dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi keterbatasan peserta didik yang belum mampu untuk berpikir secara abstrak. Alat peraga yang dapat digunakan antara lain seperti boneka,tanaman,benda-benda tiruan, dan lain sebagainya. Dan juga seorang pendidik bisa memanfaatkan kemampuan olah vokal yang dimilikinya untuk membantu dalam bercerita agar lebih hidup sehingga lebih menarik perhatian peserta didiknya.
2. Metode bernyanyi, dalam metode ini suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat peserta didik sandang dan bergembira. Peserta didik diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, serta mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada-nada. Pesan-pesan pendidik berupa nilai dan moral yang dikenalkan kepada peserta didik tentunya tidak mudah untuk diterima dan di pahami dengan baik. Sebab peserta didik yang tergolong tingkat rendah tidak dapat disamakan dengan orang yang dewasa.
3. Metode bersajak atau syair, dalam pendekatan pembelajaran melalui kegiatan membaca sajak merupakan salah satu kegiatan yang akan menimbulkan rasa senang, gembira, dan juga bahagia pada diri anak melalui metode sajak pendidik bisa menanamkan nilai-nilai moral kepada peserta didiknya. Disamping itu peserta didik juga bisa dibawa untuk menghargai arti sebuah seni.
4. Metode karya wisata, bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak. misalnya pengembangan aspek,kognitif ,bahasa,kreativitas, emosi,kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain.
5. Metode pembiasaan dalam berperilaku, metode ini dapat dilihat misalnya pada berdoa sebelum dan sesudah belajar ,berdoa sebelum makan dan minum, mengucapkan salam kepada guru dan juga teman.
6. Metode bermain di dalam metode ini banyak sekali tergantung nilai dan moral diantaranya nya, kerjasama antara satu dengan yang lain, tolong menolong sesama, budaya, menghormati teman-temannya.
7. Metode Outbound, dalam hal ini merupakan satu kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk bersatu dengan aman. Melalui hal ini ini peserta didik dengan leluasa menikmati segala bentuk tanaman, jenis hewan, dan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Cara outbound ini ini dilakukan agar peserta didik tidak hanya memahami apa yang diceritakan atau dituturkan oleh pendidiknya di dalam kelas, melainkan mereka juga diajak langsung melihat atau memperhatikan sesuatu yang sebelumnya pernah diceritakan di dalam kelas sehingga apa yang terjadi di kelas akan ada sinkronisasi dengan apa yang tampak di lapangan atau alam terbuka.
8. Metode bermain peran, dalam hal ini merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menanamkan nilai moral kepada peserta didik dengan bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan Jika ia menjadi seorang yang ada di perankan dalam kegiatan bermain peran, misalnya tema bermain peran tentang kasih sayang dalam keluarga maka k.h. nak tersebut akan merasakan bagaimana seorang ayah harus menyayangi anggota keluarganya, bagaimana seorang ibu harus menyayangi keluarganya, begitu pula juga bagaimana dengan anak-anaknya.
9. Metode diskusi, dalam metode ini diskusi yang dimaksud adalah mendiskusikan tentang suatu peristiwa biasanya dilakukan dengan cara peserta didik diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD kemudian setelah selesai peserta didik diajak berdiskusi dengan gurunya tentang isi tayangan CD tersebut, isi diskusinya antara lain mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu dikatakan baik, dan mengapa harus menyayangi ,dan sebagainya.
10. Metode yang terakhir adalah metode teladan, dalam metode ini ini guru moral yang ideal adalah mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam bertingkah laku oleh siswanya, secara kodrati manusia merupakan makhluk peniru atau suka melakukan hal yang sama terhadap sesuatu yang dilihatnya. Oleh karena itu apalagi anak-anak ia akan senantiasa dan sangat mudah meniru sesuatu yang baru dan belum pernah dikenalnya baik itu perilaku maupun ucapan orang lain.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Dela Nowinda Citra -
Saya Dela Nowinda Citra (2013053134) izin menyampaikan pendapat. Menurut saya, metode-metode yang efektif untuk menanamkan nilai moral pada peserta didik adalah dengan metode:
1. Bercakap-cakap, karena dengan bercakap-cakap maka seorang pendidik akan bisa memahami bagaimana sikap dan sifat dari peserta didiknya. Dengan begitu peserta didik dan pendidik dapat berbagi cerita.
2. Bercerita, pendidik dapat menyisipkan cerita-cerita yang mengandung nilai moral dalam kegiatan pembelajaran atau saat sedang bercakap-cakap. Karena cerita adalah hal yang menarik bagi siswa sekolah dasar.
3. Keteladanan adalaah metode terpenting karena dalam menanamkan nilai moral memang diperlukan adanya keteladanan sebagai contoh bagaimana implementasi nilai moral yang baik bagi peserta didik. Pendidik harus bisa menunjukkan sikap yang baik sebagai contoh untuk peserta didik nya. Dan peserta didik harus belajar meneladani hal baik itu. Dengan begitu, diharapkan penanaman nilai moral yang baik akan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Sekian terimakasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Rizaluddin Armandri 2013053145 -
Rizaluddin Armandri (2013053145)
Izin menjawab,

Dari materi yang telah saya baca ada beberapa metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik, yaitu:
a. Metode bermain peran atau Sosiodrama: Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya, bermain menolong orang jatuh.
b. Metode Karyawisata: Metode yang dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi obyek-obyek yang sesuai dengan tema.
c. Metode Bercakap-cakap: Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak.
d. Metode Demonstrasi: Metode Demonstrasi adalah metode yang dilakukan dengan cara menunjukkan cara atau memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan.
e. Metode Proyek: Metode Proyek adalah cara memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui bebagai kegiatan.
f. Metode Bercerita : Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan Penjelasan tentang suatu cerita kepada anak secara lisan.
g. Metode Pemberian Tugas: Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
h. Metode keteladanan: Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan Islam dengan cara pendidik memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik, agar ditiru dan dilaksanakan, sebab keteladanan yang baik akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya.

Semua metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Delapan metode tersebut semuanya bisa di terapkan dan digunakan sesuai kebutuhannya jadi delapan metode tersebut bisa dicoba pada saat mengajar dan bisa dipilih mana metode yang tepat untuk diterapkan pada saat proses pembelajaran.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Nila Amalia Nabila -

Saya Nila Amalia Nabila (2013053107) izin menjawab, metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik adalah sebagai berikut: bercerita, bernyanyi, karyawisata, syair, bermain, pembiasaan perilaku, dan teladan.

Pertama, metode bercerita. Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat (Otib Satibi Hidayat, 2005 : 4.12). Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya.

Kedua, metode bernyanyi. Metode bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada.

Ketiga, metode bermain peran. Bermain peran merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menanamkan nilai moral kepada anak TK. Dengan bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran. Misalnya tema bermain peran tentang kasih sayang dalam keluarga. Anak akan merasakan bagaimana seorang ayah harus menyayangi anggota keluarga, bagaimana seorang ibu harus menyayangi keluarga, begitu juga bagaimana dengan anak-anaknya.

Keempat, metode karyawisata. Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan peserta didik yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain

Kelima, pembiasaan dalam berperilaku. Kurikulum yang berlaku di SD terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilihat misalnya, pada berdoa sebelum dan sesudah belajar.

Keenam, metode bermain. Dalam bermain ternyata banyak sekali terkandung nilai moral, diantaranya mau mengalah, kerjasama, tolong menolong, budaya antri, menghormati teman. Nilai moral mau mengalah terjadi manakala siswa mau mengalah terhadap teman lainnya yang lebih membutuhkan untuk satu jenis mainan.

Ketujuh, metode teladan. Menurut Cheppy Hari Cahyono (1995 : 364-370) guru moral yang ideal adalah mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam bertingkah laku oleh siswanya.

Sekian jawaban dari saya, Terima kasih

In reply to First post

Re: forum diskusi

by Tika Rahmawati 2013053090 -
saya tika rahmawati (2013053090) izin memberikan pendapat, menurut saya metode yang paling tepat dalam menanamkan pendidikan nilai dan moral kepada peserta didik adalah melalui bercerita dan bermain peran.
metode bercerita yang dimaksudkan disini adalah bercerita dengan mengemas tema yang menarik, tidak bertele-tele, menggunakan tokoh binatang, atau dapat menggunakan media visual agar menarik simpati peserta didik. dengan demikian, peserta didik akan memperhatikan dengan baik ketika pendidik sedang bercerita.
metode bermain peran cocok digunakan untuk peserta didik kelas tinggi karena mereka sudah menguasai keterampilan berbicara dan berbahasa. dengan bermain peran peserta didik dapat memahami karakter tokoh yang dimainkan sehingga dapat mengambil pesan moral yang ada pada tokoh yang diperankan.
terima kasih.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Kori Alfina Martatilofa -
Kori Alfina Martatilofa (2013053161) Izin menyampaikan pendapat, berdasarkan paparan materi yang sudah Bu Dayu sampaikan adanya beberapa metode efektif dalam penyampaian pemahaman materi nilai dan moral peserta didik diantaranya : bermain peran, karyawisata, cakap cakap, demonstrasi, proyek, bercerita, pembagian tugas, keteladanan. Menurut saya kesemua metode itu sangat berperan dalam mengembangkan pemahaman peserta didik terkait nilai dan moral. Terlebih pada metode pengajaran menggunakan teknik bermain peran, anak diajak untuk berada pada situasi tertentu, anak pasti akan lebih mudah untuk bisa belajar cara menyikapi dan berfikir logis tentang apa yang akan ditindak lanjuti seterusnya dan itu bisa berdampak pada bagaimana sikapnya yang akan diambil mengenai permasalaham tersebut, apakah akan menanggapi dengan tenang seperti mengontrol emosi dengan baik, atau malah sebaliknya. Selanjutnya metode bercerita juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk pengajaran nilai dan moral pada peserta didik, terlebih anak didik yang masih di tingkat sekolah dasar umumnya senang bercerita dan mendengarkan cerita hal itu terkesan lebih santai dan tidak membuat suasana kelas menjadi kaku, apa lagi dibalik cerita itu pasti ada pesan moral yang ada didalamnya dan diharapkan anak didik bisa menerima materi pembelajran dengan mudah. Lalu metode demonstrasi juga bisa menjadi pilihan yang tepat dalam strategi pengajaran nilai dan moral kepada anak didik, dengan menunjukan sebab akibat dari contoh perbuatan yang kita ambil dalam berbagai situasi dan menyangkutpautkannya pada kehidupan sehari hari, dengan begitu diharapkan anak bisa memahami materi pembelajaran nilai dan moral dengan baik. Pembagian tugas yang menuntuk anak untuk bersosialisasi dan berbaur juga baik untuk pembentukan nilai moral anak.

Sekian pendapat dari saya, terima kasih.

In reply to First post

Re: forum diskusi

by Safitri Wahyuningtias -
Safitri Wahyuningtias (2013053095) izin menanggapi
Beberapa metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Bermain peran
Melalui metode bermain peran, peserta didik dapat merasakan rasa seseorang yang ia perankan.
2. Karya wisata
Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek belajar peserta didik tentunya sesuai dengan tema-tema tertentu.
3. Bercakap-cakap (diskusi)
Dengan metode ini, peserta didik diarahkan untuk mendiskusikan atau merespon dari sesuatu yang sudah diberikan oleh pendidik mengenai masalah yang ada.
4. Bercerita
Tujuan dari metode bercerita adalah untuk menyampaikan nilai nilai yang ada pada masyarakat kepada peserta didik. Pendidik bisa menyampaikan cerita menggunakan beberapa media agar peserta didik bisa memahami apa yang disampaikan dalam cerita.
5. Keteladanan
Secara hakikatnya manusia merupakan makhluk peniru, apalagi bagi anak-anak yang mengenal sesuatu hal baru dan belum pernah melihat nya. Sebab itu lah pendidik harus memiliki sikap yang baik agar anak meniru hal baik dari seorang pendidik.
6. Demonstrasi
Metode ini diberikan menggunakan suatu objek atau peraga guna menjelaskan suatu materi atau sebuah topik
7. Proyek
Pada metode proyek peserta didik diarahkan untuk memilih topik-topik pembelajaran sehingga anak akan berusaha melakukan pembelajaran dengan baik.
8. Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas diharapkan anak anak agar menyelesaikan tugas pada kurun waktu yang telah ditentukan dengan harapan bisa mengembangkan karakter kemandirian pada diri anak
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Uswatun Isna Lutfiani 2013053074 -
Saya Uswatun Isna Lutfiani
NPM 2013053074
Izin menjawab,
Metode-metode untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Metode bermain peran
merupakan salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Dalam bermain peran, siswa akan menghayati peran-peran yang dimainkannya, keterlibatan dalam permasalahan, dan memberikan pemecahan masalah sesuai dengan tingkat kemampuannya.

2. metode karyawisata
merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Dilakukan dengan mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.

3. Metode bercakap-cakap
Merupakan interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas ataupun ditentukan. Dalam percakapan tersebut, guru bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak dengan harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekpresikan secara lisan.

4. Metode demonstrasi
Merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan (Wina Sanjaya 2006:152). Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

5. Metode proyek
merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama dengan anak lain, masing- masing melakukan bagianpekerjaannya secara individual atau dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang menjadi milik bersama.

6. Metode bercerita
Merupakan cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita.

7. Metode pemberian tugas
merupakan suatu cara mengajar dengan kegiatan perencanaan antara siswa dan guru mengenai suatu pokok bahasan yang harus diselesaikan oleh siswa dalam waktu tertentu yang telah disepakati.

8. Metode keteladanan
Merupakan suatu metode pendidikan dengan cara pendidik memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik, agar ditiru dan dilaksanakan, sebab keteladanan yang baik akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya.
Terimakasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by anggun anjela 2013053091 -
Saya Anggun Anjela (2013053091), izin menanggapi Bu, Metode yang dapat diterapkan untuk menanamkan nilai moral pada peserta didik antara lain yaitu :
1. Bermain peran. Bermain peran merupakan salah satu metode
yang digunakan dalam menanamkan nilai moral kepada anak TK. Dengan
bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran. Misalnya tema
bermain peran tentang kasih sayang dalam keluarga. Anak akan merasakan
bagaimana seorang ayah harus menyayangi anggota keluarga, bagaimana seorang
ibu harus menyayangi keluarga, begitu juga bagaimana dengan anak-anaknya.

2. Karyawisata. Metode karya wisata bertujuan untuk
mengembangkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa,
kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau
jasa orang lain. Tujuan berkarya wisata ini perlu dihubungkan dengan tema-tema
yang sesuai dengan pengembangan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak. Tema yang sesuai adalah tema: binatang, pekerjaan, kehidupan kota atau
desa, pesisir, dan pegunungan.

3. Diskusi. Diskusi yang dimaksud di sini adalah
mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya dilakukan dengan cara siswa
diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD, kemudian setelah selesai
siswa diajak berdiskusi dengan guru tentang isi tayangan CD tersebut. Isi
diskusinya antara lain mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu
dikatakan baik, mengapa harus menyayangi dan sebagainya.

4. Bercerita. Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam nilai
moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Ketika bercerita
seorang guru juga dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi keterbatasan
anak yang belum mampu berpikir secara abstrak. Alat peraga yang dapat
digunakan antara lain, boneka, tanaman, benda-benda tiruan, dan lain-lain.

5. Keteladanan. Menurut Cheppy Hari Cahyono (1995 : 364-
370) guru moral yang ideal adalah mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam bertingkah laku oleh
siswanya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Kamila Khusna Amalia 2013053063 -
Kamila Khusna Amalia (2013053063)
Izin menjawab
1. Metode bercerita
Karena dengan metode bercerita anak dapat meniru sikap baik yang ada dicerita tersebut.
Dengan metode bercerita juga bisa menanamkan nilai nilai moral kepada anak.
2. Keteladanan
Karena dengan metode keteladanan seorang guru dapat membentuk aspek anak untuk memiliki sikap pengetahuan, moral atau perilaku dan sikap sosial.
3. Karya wisata
Dengan metode karya wisata diharapkan anak dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang mereka lihat.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Yuliana Vira 2013053118 -
Yuliana Vira (2013053118)
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penanaman moral dan agama dilakukan dengan berbagai metode, yaitu :bercerita, karyawisata, demotrasi, mempersembahkan tugas, pembiasaan, dan bercakap-cakap. Namun metode yang lebih sering digunakan dalam penanaman nilai moral dan agama ini adalah metode pembiasaan metode dimana ini dilakukan setiap hari. Karena peserta melakukanik perlu adanya pembiasaan yang dicontohkan atau diberikan oleh seorang guru. Selanjutnya bercerita, bercakap-cakap, mempersembahkan tugas demo dan karyawisata. Hal tersebut sejalan dengan prinsip pembelajaran yang dikemukakan oleh yuliani, beliau menjelaskan bahwa anak belajar dari lingkungan dan melalui sensori dan panca indranya (Nurani, 2013:12) .Dengan adanya contoh dari guru untuk sopan santun, melakukan sholat, saling untuk panjang membantu. penelitian sebelumnya mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai moral dan agama yaitu salah satunya dengan melalui metode bercerita. Namun pada mencari sebelumnya mengatakan bahwa cerita metode cenderung lebih banyak digunakan karena anak usia dini biasanya senang jika mendengarkan cerita dari orang tua. Supaya peserta didik lebih tertarik dengan certia yang disampaikan oleh gurkamu, tentunya cerita yang dibawakan harus tepat sesuai dengan usia anak. cerita yang dibawakan juga banyak nilai-nilai moral yang ingin disampaikan orang tua kepada anak.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Adelia Grita Sasena 2013053158 -
Nama : Adelia Grita Sasena
NPM : 2013053158
Metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral pada peserta didik menurut saya ialah dengan metode pembiasaan melalui kegiatan sehari-hari, disisipkan didalam cerita, kemudian belajar melalui bermain serta menggunakan media dan sumber belajar. Pada metode pembiasaan, pendidik harus sudah dapat menunjukkan bagaimana nilai moral yang baik, misalnya saja seperti mengajarkan membuang pada tempatnya, menunaikan ibadah tepat waktu, menghormati orang tua dan sesama, saling memaafkan dan lain sebagainya. Pendidik harus dapat menjadi contoh yang baik agar peserta didik dapat menirunya.
Ada juga diajarkan dengan cerita, disini pendidik dapat memberikan cerita yang baik sehingga nilai-nilai moral yang ada didalam cerita tersebut dapat dipraktekan. Misalnya seperti nilai moral yang ada di cerita para Nabi.
Metode belajar melalui bermain juga dapat dijadikan metode menanamkan nilai dan moral kepada peserta didik, disini peserta didik dapat bereksplorasi, menemukan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Disini pendidik dapat menggunakan media atau alat bantu yang dapat menambah keseruan serta membuat peserta didik tidak bosan.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Aisyah Mutiara Sani 2013053102 -
Nama : Aisyah Mutiara Sani
NPM : 2013053102

Izin menjawab,
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menanamkan nilai moral pada peserta didik antara lain dengan bercerita,bercakap-caka,dan bermain peran.
1.Medote pertama adalah bercerita,metode bercerita merupakan metode yang efektif untuk menanamkan nilai moral pada anak usia dini. Dalam bercerita guru harus
memperhatikan kondisi anak agar cerita yang dibawakan mampu menarik perhatiannya.Dengan perhatian yang cukup baik dari peserta didik, maka pesan moral yang disampaikan oleh guru melalui cerita akan lebih mudah diserap anak. Dalam menggunakan metode bercerita untuk,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, diantaranya adalah: cerita yang dibawakan harus memuat pesan moral yang akan disampaikan oleh guru, tema-tema cerita yang disampaikan haruslah menarik jangan monoton, olah vokal dan wajah dalam bercerita perlu diperhatikan dalam bercerita, serta digunakan alat peraga sebagai penunjangnya.Bentuk metode bercerita terbagi menjadi dua yaitu bercerita tanpa alat peraga dan bercerita dengan alat peraga. Kelebihan menggunakan media adalah membantu anak dalam berimajinasi sebab anak akan melihat barang tersebut mirip seperti aslinya.

2.Metode yang kedua adalah bercakap-cakap,dengan bercakap-cakap anak bisa berkomunikasi secara langsung baik dengan teman maupun dengan orang lain secara baik. Perkembangaan anak dalam bercakap-cakap dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan baik serta peserta didik dapat menanamkan pada dirinya terhadap nilai moral dengan baik,karena anak akan mudah berbicara dengan sopan, manis, dan kemudian terbiasa berkomunikasi dengan bersikap yang baik.
Dalam bercakap-cakap guru harus terampil dalam menyampaikan kepada anak seperti bahasa tubuh yang diperagakan,kemudian pemilihan bahasa yang mudah dipahami dalam penyampaiannya,hal ini dilakukan agar peserta didik tertarik untuk ikut dalam percakapan yang kita bawakan dan memudahkan anak untuk menyerap pesan nilai moral dalam metode percakapan yang kita sampaikan.

3.Metode selanjutnya adalah bermain peran,dengan metode bermain ini akan membuat anak lebih senang dan lebih bebas mengekspresikan dirinya dalam bermain karena dengan bermain anak-anak dapat berkomunikasi dengan teman, bekerjasama dengan teman dan anak dapat terlatih kesabaranya dalam bermain.Dengan metode permainan dan perhatian guru terhadap anak akan membuat mereka lebih tertarik dan senang serta memudahkan anak dalam meyerap pesan nilai moral disaat anak sedang bemain.
Sekian jawaban dari saya,kurang lebihnya saya mohon maaf.Terima kasih.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Widya sulistiyani -
Izin menanggapi

Nama : Widya Sulistiyani
Npm : 2013053172

Menurut saya metode metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik yaitu:

1. metode bermain peran, merupakan suatu cara mengajar dimana siswa-siswi melakukan tugas untuk melakukan tingkah laku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai siswa dan guru. Dengan menggunakan metode ini diharapkan penanaman nilai moral peserta didik dapat terlaksana dengan baik.
2. Metode Karya Wisata
Metode satu ini menggunakan tempat atau lingkungan tertentu yang mempunyai sumber belajar untuk siswa. Namun penerapan metode ini perlu memperoleh pengawasan secara langsung dari guru. Misalnya Museum atau Alam. Mungkin dengan melihat sebuah peristiwa masa lalu banyak hal yang dapat di ambil dan dapat belajar bagaimana caranya bersikap dengan moral yang baik.
3. Metode Keteladanan. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan Islam dengan cara pendidik memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik, agar ditiru dan dilaksanakan, sebab keteladanan yang baik akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya, Artinya jika kita memberikan sikap contoh moral yang baik maka peserta didik juga akan ikut mendapatkan pengaruhnya bahkan meniru semua hal positif tersebut.
Dalam dunia pendidikan keteladanan sangat melekat pada pendidik. Keteladanan merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh guru karena dapat membentuk aspek pengetahuan, moral, perilaku dan sikap sosial bagi siswanya. Sehingga guru mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan perilaku siswa.
Terimakasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Yenny Nafisah 2013053143 -
Yenny Nafisah (2013053143)
Izin menjawab
Metode-metode apa yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik
1.Bermain peran,
Metode bermain peran ini di kategorikan sebagai metode belajar yang berumpama kepada metode perilaku yang diterapkan dalam kegiatan pengembangan. Metode bermain peran tergolong ke dalam metode simulasi yang merupkan suatu metode permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak sehingga dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan dilaksanakan. Dengan bermain peran peserta didik ini juga dapat mempelajari moral dari karakter yang dimainkan.
2. karyawisata,
Metode Karya Wisata adalah suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi meninggalkan sekolah menuju ke suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal tertentu. Dari beberapa pengertian tersebut di atas terlihat bahwa metode ini merupakan sebuah alternatif yang diperuntukkan bagi siswa agar mendapatkan/memperoleh pengalaman belajar yang tidak diperolehnya secara langsung di dalam kelas. Metode ini sangat baik dilakukan sebagai selingan out door study sebab para siswa dapat diajak langsung ke lingkungan yang sebenarnya.
3. Bercakap-cakap,
Melalui metode bercakap-cakap memberi kesempatan anak untuk berinteraksi dengan cara mendengar orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut sehingga anak lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam berbicara anakdan menghargai perbedaan pendapat. Metode bercakap-cakap akan mempengaruhi perolehan kosa kata yang lebih banyak dari percakapan dan dimungkinkan anak akan terampil dalam berbicaranya dan memiliki bahasa yang sopan.
4. Demonstrasi,
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan karakter tertentu kepada Peserta didik.
5. Proyek,
Pada pembelajaran proyek, anak-anak dilibatkan dalam memilih topik-topik pembelajaran yang menarik perhatian dan ingin diketahui lebih dalam dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, dengan demikian anak akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan pembelajaran dengan baik, karrena topik pembelajaran yang akan mereka lakukan merupakan topik pilihannya sendiri. Hal ini mengajarkan tanggung jawab kepada peserta didik.
6. Bercerita,
Metode bercerita dapat mengubah etika moral anak-anak karena sebuah cerita mampu menarik anak-anak untuk menyukai dan memperhatikan, serta merekam peristiwa dan imajinasi yang ada dalam cerita.Dalam membawakan cerita harus sesuai dengan tahap perkembangan anak, baik dari bahasa, media dan langkah-langkah pelaksanaannya, agar lebih efektif, komunikatif, dan menyenangkan bagi anak. Selain itu bercerita dapat pula memberikan pengalaman dan pembelajaran moral melalui sikap dari tokoh yang ada.
7. Pemberian tugas,
Metode pemberian tugas sangat penting di dalam perkembangan karakter anak. Melalui metode ini anak-anak harus menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Metode pemberian tugas diterapkan sebagai upaya pendidikan karakter pada anak dalam mengembangkan perkembangan karakter anak utamanya pada nilai kemandirian dan tanggung jawab pada anak.
8. keteladanan
Dalam pendidikan karakter, keteladanan diperlukan dalam setiap lingkungan pendidikan. keteladanan pendidikan sangat diperlukan dalam pendidikan karakter. Keteladanan pendidik menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses kepemilikan pengetahuan tentang karakter, perasaan tentang karakter, dan tindakan yang mencerminkan karakter. Setiap Peserta didik melihat perilaku tidak sopan dari orang dewasa dan akhirnya anak akan meniru perilaku tidak sopan tersebut.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Lintang Septianingrum -
Saya Lintang Septianingrum (2013053100) izin menyampaikan pendapat. Menurut saya, metode-metode yang efektif untuk menanamkan nilai moral pada peserta didik adalah dengan metode:
Pertama,Metode bermain peran atau Sosiodrama: Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran.
Kedua,Metode Karyawisata: Metode yang dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi obyek-obyek yang sesuai dengan tema.
Ketiga,Metode Bercakap-cakap: Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak.
Keempat, Metode Demonstrasi: Metode Demonstrasi adalah metode yang dilakukan dengan cara menunjukkan cara atau memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan.
Kelima,Metode Proyek: Metode Proyek adalah cara memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui bebagai kegiatan.
Keenam, Metode Bercerita : Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan Penjelasan tentang suatu cerita kepada anak secara lisan.
Ketujuh, Metode Pemberian Tugas: Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
Kedelapan, Metode keteladanan: Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan Islam dengan cara pendidik memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik, agar ditiru dan dilaksanakan, sebab keteladanan yang baik akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya.
Sekian jawaban dari saya, Terima kasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by NURUL HIDAYAH -
Nurul Hidayah (2013053124)

Izin menjawab, metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik adalah dengan pendekatan contextual learning. Pendekatan ini banyak mengaitkan materi dengan peristiwa di dunia nyata secara langsung, hal ini baik bagi peserta didik agar mendapatkan pengetahuan untuk menerapkannya di skehidupan sehari-hari. Peserta didik diajarkan untuk menyusun sendiri pemecahan dari masalah dan menuangaknnya ke dalam sebuah ide. Dengan metode pembelajarn demikian, dapat menstimulus dan memotivasi anak untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar. Pembeajaran di kelas enjadi menarik jika menggunakan metode ini, karena baik pendidik maupun peserta didik keduanya berperan aktif di kelas karena banyak melakukan kerja sama dan diskusi dengan teman-teman.

Contoh metode yang dapat diterapkan dalam pendekatan ini antara lain :
• Bermain peran
Dengan bermain peran, kita dapat merancang dan membuat seolah-olah sedang ada di dunia nyata. Dengan menghadirkan peran di dunia nyata ke dalam pembelajaran, membuat peserta didik memiliki bayangan secara langsung bagaimana kehidupan terjadi. Contoh peran yang dapa dilakukan ialah scenario ketika ada teman yang sakit. Maka peserta didik akan dengan mudah menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
• Metode karya wisata.
Karya wisata ini dilakukan dengan mengajak peserta didik unutk belajar di luar kelas dan mengunjungi tempat wisata serta tempat lainnya yang berhubungan dengan tem a pembelajaran.
• Bercakap-cakap
Metode ini dapat menstimulus peserta didik unutk berani berpendapat, karena bercakap-cakap yang dilakukan adlaah bagian dari diskusi pemecahan suatu masalah.
• Bercerita
Anak-anak sangat menyukai cerita, maka dari itu metode ini bisa menjadi salah satu pilihan bagi pendidik untuk mengajarkan nilai moral kepada peserta didik. Pendidik bisa membacakan cerita keteladanan yang menarik dan dapat menggunakan alat peraga untuk menarik perhatian peserta didik.
• Keteladanan
Metode ini penting untuk diterapkan dikelas. Karena anka-anak adalah peniru yang ulung maka kita para peserta didik harus mmeberikan teladan yang baik kepada merka.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Agista Rahma Utami 2013053076 -
Saya Agista Rahma Utami (2013053076), izin menjawab.

Metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik ialah dengan bermain peran. Peserta didik diminta untuk saling berkomunikasi mengibaratkan diri sebagai pemeran dalam suatu drama. Peserta didik dapat memperagakan mengenai nilai berbagi. Ketika peserta didik saling memerankan peran, dapat tumbuh nilai empati pada diri peserta didik, karena telah merasakan bagaimana ketika memerankan sebagai anak yang membutuhkan dan mendapat bantuan dari teman lainnya.

Metode lain yang dapat diterapkan ialah metode demonstrasi. Dimana pendidik akan memperagakan bagaimana penerapan nilai saling mengasihi dan tolong menolong kepada sesama.

Pendidik pun dapat menerapkan metode penanaman nilai moral dengan memberikan tugas. Peserta didik dapat diberi daftar proyek yang perlu dilakukan olehnya ketika di rumah. Peserta didik dapat diminta untuk menerapkan perilaku membantu orang tua di rumah dan menuliskan daftar mengenai hal-hal apa saja yang telah ia kerjakan. Ketika hal ini dibiasakan, peserta didik akan terbiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Memberikan cerita kepada peserta didik dengan menyisipkan pesan moral juga dapat membantu menanamkan nilai moral kepada peserta didik sebagai metode yang menyenangkan. Peserta didik akan diberikan penanaman dengan cerita yang diberikan, sehingga ia akan larut tanpa menyadari bahwa mereka sedang diberikan penanaman nilai moral. Hal ini akan menjadi metode yang membantu pendidik dalam keefektifan penanaman nilai moral.

Terima kasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Batrisya Aulia 2013053170 -
Saya Batrisya Aulia (2013053170) izin menjawab

Pertama, metode bercerita. Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat . Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Ketika bercerita seorang guru juga dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi keterbatasan
anak yang belum mampu berpikir secara abstrak. Selain itu guru juga bisa memanfaatkan kemampuan olah vokal yang dimiliknya untuk membuat cerita itu lebih hidup, sehingga lebih menarik perhatian siswa.

Kedua, metode bernyanyi. Metode bernyanyi adalah suatu pendekatan
pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada. Pesan-pesan pendidikan berupa nilai dan moral yang dikenalkan kepada anak tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa.
 
Ketiga, metode karyawisata. Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa,
kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain.
 
Keempat, pembiasaan dalam berperilaku. Kurikulum yang berlaku
terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan melalui pembiasaan-
pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran.
 
Kelima, metode bermain. Dalam bermain ternyata banyak sekali
terkandung nilai moral, diantaranya mau mengalah, kerjasama, tolong menolong, budaya antri, menghormati teman. Nilai moral mau mengalah terjadi manakala siswa mau mengalah terhadap teman lainnya yang lebih membutuhkan untuk satu jenis mainan.
 
Keenam, metode diskusi. Diskusi yang dimaksud di sini adalah mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya dilakukan dengan cara siswa diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD, kemudian setelah l selesai siswa diajak berdiskusi dengan guru tentang isi tayangan CD tersebut. Isi diskusinya antara lain mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu
dikatakan baik, mengapa harus menyayangi dan sebagainya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by HANISA PUTRI 2013053121 -
Saya Hanisa Putri (2013053121)
Izin berpendapat,

Dari beberapa metode seperti bermain peran, bercerita, karyawisata, bercakap-cakap, proyek, dan demonstrasi sangatlah cocok diterapkan dalam implementasi nilai moral kepada peserta didik. Tapi menurut saya metode bermain peran sebagai salah satu metode yang perlu diterapkan karena metode ini mampu dengan cepat dipahami sebab peserta didik dituntuk berfikir aktif, kreatif dalam membuat konsep skenario yang akan diperagakan serta ikut berperan langsung memperagakan aksinya. Adapun langkah-langkahnya, sebagai berikut:
1) Memilih tema dan deskripsikan skenario kejadian atau situasi yang dipentaskan
2) Mempelajari karakteristik peran yang akan dipentaskan
3) Memilih pemeran dan menugaskan untuk menghayati peran yang harus dibawakan
4) Melaksanakan kegiatan bermain peran
5) Kegiatan mendiskusikan hasil bermain peran

Sekian dari saya, terima kasih.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Wahyu Rano Nugroho -
Wahyu Rano Nugroho (2013053120)
Metode yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik diantaranya:
1. Bercerita
Pendidik dapat menyampaikan sebuah cerita baik itu dongen, cerpen, certa rakyat, dan sebagainya. Cerita sederhana mudah dipahami dan memiliki makna atau pesan moral. Dalam hal ini peserta didik dapat mengambil pesan dalam cerita tersebut.
2. Keteladanan
Guru merupakan seseorang yang digugu dan ditiru. Sudah sepantasnya untuk seorang guru memberikan keteladanan kepada peserta didik. Guru harus menanamkan kebiasaan baik kepada peserta didik melalui contoh tindakan yang dilakukan oleh pendidik. Seperti mengajak peserta didik untuk melaksanakan piket pagi.
3. Bercakap-cakap
Melalui metode ini pendidik dapat menjalin komunikasi yang baik kepada peserta didik, lalu memberikan nasihat-nasihat yang sesuai dengan topik pembicaraan. Pendidik dapat mengajak peserta didik untuk menceritakan kondisi sosial di lingkungan mereka, sehingga pendidik dapat menilai kualitas moral yang ada di lingkungan peserta didik. Dengan begitu pendidik dapat menyampaikan pesan-pesan moral yang sesuai dengan penyimpangan nilai moral yang ada.
4. Karyawisata
Pendidik dapat mengajak peserta didik ke suatu tempat yang memiliki sejarah dan pelajaran nilai yang berharga. Dengan begitu pendidik dapat memberikan pelajaran atau pesan moral kepada peserta didik.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Yohana Aguslina. S 2013053084 -
Yohana Aguslina S (2013053084)
Izin menjawab,
Menurut saya metode yang paling tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik, yaitu:
1. Bermain Peran. Bermain peran merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menanamkan nilai moral kepada anak TK. Dengan bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran. Misalnya tema bermain peran tentang kasih sayang dalam keluarga.
2. Karyawisata. Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain
3. Bercerita, Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat (Otib Satibi Hidayat, 2005 : 4.12). Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu guru juga bisa memanfaatkan kemampuan olah vokal yang dimiliknya untuk membuat cerita itu lebih hidup, sehingga lebih menarik perhatian siswa
4. Keteladanan. Menurut Cheppy Hari Cahyono (1995 : 364-370) guru moral yang ideal adalah mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi.
Sekian jawaban dari saya.
Terimakasih.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Lutfia Asnur -
Lutfia Asnur/2013053178, izin menjawab, Bu. Tentu banyak metode-metode/cara penyampaian pembelajaran yang bisa digunakan dalam menanamkan dan menumbuhkan nilai dan moral pada peserta didik, seperti bercerita, demonstrasi, tanya jawab, karya wisata, dll. Namun, menurut saya metode yang tepat digunakan dan baik adalah metode yang digunakan sesuai dengan kondisi dan materi yang sedang dipelajari saat itu juga, lalu karakterisik anak didik, ketersediaan alat atau sarana. Sebab, setiap kelas atau sekolah memiliki karakter dan kebutuhan masing-masing. Contoh untuk anak kelas rendah, yang masih dalam tahap belajar membaca dan menulis, lalu masih butuh banyak tuntunan mungkin akan lebih meresap penyampaian nilai dan moral mungkin bisa dengan metode bercerita kisah dongeng/cerpen yang didalamnya ada pesan moral atau sikap yang patut dicontoh, lalu bisa juga cerita hal-hal yang berhubungan dengan keseharian seperti adab pulang ke rumah, harus mengucapkan salam, letakan sepatu di rak dll. Lalu ada juga metode keteladanan, dengan pendidik mencontohkan sikap atau perbuatan yang baik misal pada orang tua, kawan. Atau metode bermain peran sebab mereka masih dalam masa transisi dari dunia bermain menuju hal yang penuh tanggung jawab dan disiplin yakni belajar seperti bermain peran pencuri dan polisi. Sikap tegas dan amanah dari polisi bisa dicontoh anak, lalu sifat tercela, mencuri dan melakukan kejahatan menjadi menjadi oengunta anak untuk tidak ditiru. Namun bukan berarti metode lain tidak bisa diterpakan. Lalu untuk kelas tinggi, kemampuan menalarnya sudah jauh lebih dari kelas rendah, bisa menerpakan metode diskusi suatu permalasahan misal tentang kenakalan remaja, metode ekperimen dll, metode tanya jawab. Dan bisa juga jika tidak tekendala biaya, bisa menerpakan metode karya wisata, misal mengajak anak ke momen perjuangan, tempat sejarah pahlawan, untuk menumbuhkan rasa hormat dan rasa bersyukur telah merdeka, atau bisa mengajak ke tempat ibadah sebagai pengenalan dan menanamkan akhlak mulia. Terimakasih, mohon maaf bila terdapat kekeliruan
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Gabriel Mario Rivaldo -
Saya Gabriel Mario Rivaldo (2013053132)
Izin menyampaikan pendapat
Didalam materi yang ibu berikan terdapat delapan metode yang dapat di terapkan dalam menanamkan nilai moral peserta dididik, yaitu bermain peran , karya wisata, bercakap-cakap, demonstrasi, proyek, bercerita, pemberian tugas, dan keteladanan. Dari sekian banyak metode yang bisa diterapkan dalam menanamkan nilai moral menurut saya ada dua metode yang akan lebih baik di terapkan dalam menanamkan nilai moral peserta didik, yaitu :
1. Metode bercakap-cakap, Metode ini sendiri menurut Yulianti (2010:36) metode bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk berkomunikasi dengan orang lain metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pembelajaran yang dilaksanakan melalui percakapan dalam bentuk tanya-jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih dimana satu dengan yang lainnya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal dimana disini akan terjadisuatu percakapan. Tujuan dari penerapan metode ini yaitu diharapkan peserta didik berani mengungkapkan pikirannya, keinginan, perasaan, membangun jati diri dan sikap yang sesuai.
2. Metode keteladanan, karena dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat memebentuk akhlak yang baik, membentuk karakter yang baik pada diri peserta didik , dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by DEVITA SARI 2013053125 -
Devita Sari 2013053125 izin menanggapi
Menurut saya metode yang tepat dan dapat diterapkan untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik ada metode bermain peran, karya wisata, bercerita, pemberian tugas, keteladanan, dan pembiasaan. Semua metode tersebut merupakan strategi yang tepat untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik.
1. Penanaman nilai moral peserta didik dengan Metode bermain peran
Dengan menggunakan metode bermain peran peserta didik memperagakan karakter tokoh dalam cerita yang akan dibawakan misalnya cerita yang bertemakan kejujuran. Setelah kegiatan selesai peserta didik diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang telah dilakukan peserta didik dapat mengambil hikmah dari cerita yang diperankan bagaimana perilaku orang yang jujur itu, apa akibatnya jika kita tidak berperilaku jujur.
2. Penanaman nilai moral peserta didik dengan Metode Bercerita
Pendidik dapat menyisipkan cerita-cerita yang mengandung nilai moral dalam kegiatan pembelajaran. Metode cerita cenderung lebih banyak digunakan karena anak usia dini biasanya senang jika mendengarkan sebuah cerita. Supaya peserta didik lebih tertarik dengan cerita yang disampaikan oleh guru, tentunya cerita yang dibawakan harus tepat sesuai dengan usia anak.
3. Penanaman nilai moral Peserta didik dengan Metode Keteladanan
Metode keteladanan adalah suatu metode dengan cara pendidik memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik baik dari ucapan, perbuatan dan tingkah laku, agar ditiru dan dilaksanakan. Keteladanan menjadi faktor menentukan baik buruknya sifat anak. Jika pendidik memberi teladan selalu bersikap jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani, bertutur kata sopan, menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama, maka si anak akan tumbuh kejujuran, terbentuk dengan akhlak yang mulia dan lain-lain.
4. Penanaman nilai moral peserta didik dengan metode karya wisata
Metode ini dilakukan agar peserta didik tidak hanya belajar nilai moral di luar lingkungan sekolah saja melainkan bisa dengan mengajak anak mengunjungi obyek-obyek yang belum pernah mereka kunjungi.
5. Penanaman nilai moral peserta didik dengan metode pembiasaan
Dari semua metode yang sudah dijelaskan diatas metode pembiasaan ini lebih sering digunakan dalam penanaman nilai moral peserta didik dimana metode ini dilakukan setiap hari. Karena peserta didik perlu adanya pembiasaan yang dicontohkan atau diberikan oleh seorang guru melalui perbuatan.
Terima kasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Fauziah Husni -
Saya Fauziah Husni (202110261043)
Izin menjawab metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik dengan cara yaitu :
1. Bermain Peran
Bermain peran merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menanamkan nilai dan moralpada peserta didik. Dengan bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran. Misalnya tema bermain peran tentang kasih sayang dalam keluarga. Anak akan merasakan bagaimana seorang ayah harus menyanyangi anggota keluarganya, bagaimana ibu menyayangi keluarga, dan begitu juga bagaimana dengan peran anak.
2. Karyawisata
Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan peserta didik yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain. Tujuan berkarya wisata ini perlu dihubungkan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek perkembangan anak.
di dalam kelas. Sehingga peserta didik aka nada sinkronisasi dengan apa yang tampak di lapangan (alam terbuka)
3. Bercakap-cakap
Metode ini berupak kegiatan Tanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dalam bentuk :
-Bercakap-cakap bebas
-Bercakap-cakap menurut tema
-Bercakap-cakap berdasakan gambar seri
4. Demontrasi
Metode ini adalah metode yang dilakukan dengan cara menggunakan cara untuk menerapkan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar peseta didik dapat memahami dan dapat melakukan dengan benar. Misalnya mengupas buah, memotong rumput dan menggosok gigi.
5. Proyek
Metode ini dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta diidk untuk memberikan kesempatan kepada peserta diidk untuk menggunakan alam sekitar dalam kehidupan sehari-harinya sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan.
6. Bercerita
Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan tentang suatu cerita kepada peserta didik dengan cara lisan.
7. Pemberian Tugas
Metode ini merupakan metode pemberian tugas yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
8. Keteladanan
Metode keteladanan adalah metode influitif yang paling menyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk moral spiritual dan sosial anak. Sebab, pendidikan adalah contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan ditiru dalam tindak-tanduk dan sopan santunnya terpatri dalam jiwa. Metode ini sesuai digunakan untuk menanamkan nilainilai moral dan sosial anak. Metode keteladanan merupakan suatu cara mengajarkan ilmu dengan mencontohkan secara langsung kepada anak.

Terimakasih…
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Arum Mustika Sari 2013053088 -
Nama: Arum Mustika Sari
NPM: 2013053088

Izin menjawab,
Metode penanaman nilai moral adalah cara yang digunakan dalam mengimplementasikan rencana yang telah disusun berbentuk kegiatan yang nyata dan praktis agar mencapai tujuan pembelajaran dari pendidikan nilai moral. Metode ini memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik.

Metode-metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik yaitu sebagai berikut.
1. Bermain peran
Metode bbermain peran adalah metode yang memberikan pengalaman kepada peserta didik melalui bermain peran sesuai dengan peran yang telah ditentukan. Bermain peran akan membuat peserta didik akan mempunyai kesadaran merasakan jika menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran.
2. Karyawisata
Metode karyawisata adalah metode yang dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi obyek-obyek yang sesuai dengan tema. Metode karya wisata bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.
3. Bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap atau diskusi adalah metode peserta didik diarahkan untuk mendiskusikan atau merespon dari sesuatu yang sudah diberikan oleh pendidik mengenai masalah yang ada.
4. Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu.
5. Proyek
Metode proyek adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Metode ini cara yang dapat menggerakkan anak untuk saling bekerja sama dalam memecahkan masalah.
6. Bercerita
Metode bercerita adalah metode yang digunakan untuk menyisipkan cerita-cerita yang mengandung nilai moral dalam kegiatan pembelajaran atau saat sedang bercakap-cakap. Metode ini dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
7. Pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang diharapkan untuk peserta didik agar menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditentukan dengan harapan bisa mengembangkan karakter kemandirian pada peserta didik.
8. keteladanan
Keteladanan adalah metode dengan cara pendidik memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik, agar ditiru dan dilaksanakan. Dalam hal ini pendidik hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam bertingkah laku oleh siswanya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Rosyid Bayu Pamungkas -
Rosyid Bayu Pamungkas 2013053144

Izin menjawab,
Berdasarkan materi yang telah di baca, metode-metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik adalah.
1. Bermain peran, melalui metode ini diharapkan peserta didik lebih menerapkan pengembangan moral dalam kehidupan sehari-hari agar peserta didik memiliki perilaku yang lebih baik di masa depan. Melalui bermain peran, peserta didik juga dapat berinteraksi dengan teman-temannya yang juga memainkan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih. Selama pembelajaran berlangsung setiap pemeran dapat melatih sikap empati, simpati, rasa benci, amarah, senang, dan melakukan hal berkaitan dengan pembentukan moral.

2. Karyawisata, metode ini bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan peserta didik yang sesuai dengan kebutuhannya dan perlu berhubungan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek tersebut. Misalnya pengembangan aspek kognitif, bahasa, kreativitas, emosi, kehidupan bermasyarakat, dan penghargaan pada karya atau jasa orang lain.

3. Bercakap-cakap, metode ini dilakukan dengan pendidik yang melakukan komunikasi langsung dengan peserta didik tentang nilai moral. Metode bercakap-cakap ini dapat menggunakan lagu dan gerakan.

4. Demonstrasi, metode ini dilakukan dengan cara pendidik memberikan penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik dengan mempraktekkannya langsung nilai moral tersebut, serta mengajak peserta didik untuk mengikuti nilai moral tersebut.

5. Bercerita, metode ini dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Ketika bercerita peserta didik dapat menanamkan berbagai macam nilai moral dibantu alat peraga untuk mengatasi keterbatasan peserta didik yang belum mampu berpikir secara abstrak.

6. Pemberian tugas, metode ini dilakukan dengan cara guru memberikan alat atau bahan untuk tugas tertentu kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan pembelajaran. Diharapkan melalui pemberian tugas peserta didik dapat terbiasa dengan tugas bermoral yang pendidik kasih.

7. Keteladanan, metode ini menempatkan pendidi sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua, bahkan tempat menyandarkan kepercayaan serta membantu peserta didik dalam melakukan refleksi. Pendidik harus menjadi sosok yang memiliki tingkah laku baik sehingga dapat ditiru oleh peserta didiknya. Terlebih peserta didik yang masih kecil, mereka suka sekali untuk meniru sesuatu yang baru dan belum pernah dikenalnya.
Terima kasih
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Nita Yulistiana Nita -
Nita Yulistiana (2013053122)
Izin menjawab,
metode yang dapat dipakai dalam menanamkan nilai moral kepada peserta didik yaitu : bercerita, bernyanyi, karyawisata, syair, bermain, outbond, bermain peran, diskusi, pembiasaan perilaku, dan teladan. Dengan menggunakan metode tersebut ternyata dapat berpengaruh terhadap perilaku peserta didik, yang tadinya kurang baik menjadi baik serta bisa melatih tanggung jawab anak saat kegiatan..terima kasih,
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Annisa Hasbid 2013053075 -
Nama: Annisa Hasbid
NPM: 2013053075
Izin menjawab, Bu.
Moral anak dapat dikembangkan melalui berbagai metode. jadi metode yang sesuai akan dapat untuk pengembangan nilai ini. Adapun metode yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Metode bercerita
Bercerita dapat dijadikan metode pengembangan nilai agama dan moral. Metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita atau dongeng dapat ditanamkan berbagai macam nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya. Ketika bercerita seorang guru juga dapat menggunakan alat peraga untuk mengatasi keterbatasan anak yang belum mampu berpikir secara abstrak.
2. Metode bernyanyi
Metode Bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada. Dengan demikian pesan-pesan pendidikan berupa nilai dan moral yang dikenalkan kepada anak tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa.
3. Metode bersyair
Metode Pengembangan nilai agama dan moral berikutnya adalah pendekatan pembelajaran melalui kegiatan membaca sajak merupakan salah satu kegiatan yang akan menimbulkan rasa senang, gembira, dan bahagia pada diri anak. Secara psikologis anak Taman Kanak-kanak sangat haus dengan dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba segala sesuatu, dan ingin melakukan sesuatu yang belum pernah dialami atau dilakukannya. Jadi melalui metode sajak guru bisa menanamkan nilainilai moral kepada anak. Sajak merupakan metode yang juga dapat membuat anak merasa senang, gembira dan bahagia.
4. Metode karyawisata
Metode ini bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan berkarya wisata ini perlu dihubungkan dengan tema-tema yang sesuai dengan pengembangan aspek perkembangan anak Taman Kanak- kanak. Adapun tema yang sesuai seperti: binatang, pekerjaan, kehidupan kota atau desa, pesisir, dan pegunungan.
5. Metode pembiasaan
Metode Pembiasaan terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan
melalui pembiasaan-pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilihat misalnya, pada berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa sebelum makan dan minum, mengucap salam kepada guru dan teman, merapikan mainan setelah belajar, berbaris sebelum masuk kelas dan sebagainya.
6. Metode bermain
Metode Bermain ternyata banyak sekali terkandung nilai moral, diantaranya mau
mengalah, kerjasama, tolong menolong, budaya antri dan menghormati teman. Nilai moral mau mengalah terjadi manakala siswa mau mengalah terhadap teman lainnya yang lebih membutuhkan untuk satu jenis mainan. Pengertian dan pemahaman terhadap nilai moral mau menerima kekalahan atau mengalah adalah salah satu hal yang harus ditanamkan sejak dini.
7. Metode outbond
Metode Outbond merupakan suatu kegiatan pengembangan nilai agama dan moral yang me-mungkinkan anak untuk bersatu dengan alam. Melalui kegiatan outbond siswa akan dengan leluasa menikmati segala bentuk tanaman, hewan, dan mahluk ciptaan Allah yang lain. Cara ini dilakukan agar anak tidak hanya memahami apa yang diceritakan atau dituturkan oleh guru atau pendidik di dalam kelas. Melainkan mereka diajak langsung melihat atau memperhatikan sesuatu yang sebelumnya pernah diceritakan di dalam kelas, sehingga apa yang terjadi di kelas akan ada sinkronisasi dengan apa yang tampak di lapangan atau alam terbuka.
8. Metode bermain peran
Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan dlam menanamkan nilai nilai moral ke pada anak TK. Dengan bermain peran anak akan mempunyai ksadaran merasakana jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran.
9. Metode diskusi
Metode ini adalah metode utuk mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya dilakukan dengan cara siswa diminta untuk memperhatikan sebuah tayangan dari CD, kemudian setelah selesai siswa diajak berdidskusi tentang tayangan tersebut. Isi diskusinya antara lsin mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu dikatakan baik, mengapa harus menyanyangi dan sebaginya.
10. Metode keteladanan
Guru moral yang ideal adalah yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orangtua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orag lain dalam melakukan refleksi.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Salma Safinatunnajah 2013053093 -
Salma Safinatunnajah (2013053093)
metode yang tepat untuk menanamkan nilai moral peserta didik adalah sebagai berikut.
1) Bermain peran, dimana pendidik harus pandai memainkan peran yang berbeda pada setiap kondisi untuk memahamkan kepada peserta didil mengenai pengambilan sikap pada kehidupan mereka terhadap suatu permasalahan.
2) Karyawisata, pada metode ini pendidik dapat menanamkan nilai moral dengan mengunjungi suatu tempat yang bernilai dan memiliki sejarah.
3) Bercakap-cakap, hal ini dapat dicontohkan sembari duduk santai dengan para peserta didik dengan memberikan nilai moral dalam bentuk pesan tersirat.
4) Demonstrasi, adalah upaya yang dilakukan pendidik dalam mencoba memahamkan peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan sesuatu.
5) Proyek, dimaksudkan untuk menjalin solidaritas dan kerjasama antar teman sekelompok/kelasnya.
6) Bercerita, dimana pada metode ini penanaman nilai moral sangat berpengaruh dan dengan bercerita akan memudahkan pesan moral diterima anak dengan baik.
7) Pemberian tugas, dengan metode ini peserta didik dapat mengamalkan metode dari pengajaran pendidik dalam kehidupan moral sehari-hari.
8) Keteladanan, termasuk hal yang paling penting karena peserta didik akan sangat menjadikan pendidik sebagai teladan. Maka dalam hal ini kita diwajibkan untuk melakukan yang terbaik dalam penerapan akhlak.