berikan argumen kalian mengenai tantangan pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini
analisis video
NPM:2113053171
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat di era digital muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme
merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Referensi: Kementrian Riset, T. d. (2016). pendidkan pancasila untuk perguruan tinggi. jakarta:
Direktorat jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
2113053052
nilai luhur Pancasila (norma-norma yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945) dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam evaluasinya.
Pertama, dalam lembaga pendidikan informal seperti keluarga. Keluarga merupakan jenjang pendidikan yang pertama dan utama bagi anak.
Kedua, dalam ranah lembaga pendidikan formal atau sekolah, peran seorang guru sangat urgen dalam membentuk karakter siswanya.
Pancasila adalah jiwa dari bangsa Indonesia. Untuk menjaga keutuhan Pancasila, dibutuhkan peranan para pemuda bangsa. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila. Tetapi kenyataannya nilai-nilai Pancasila kini mulai terkikis oleh globalisasi yang membawa karakter individualis. Pancasila tidak lagi bisa dimanfaatkan sebagai sebuah sarana yang menahan dampak globalisasi. Para pemuda banyak yang tidak lagi peduli dan tidak mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru yang dapat menghambat atau merusak suatu negara. Generasi milenial adalah generasi yang sangat familier dengan teknologi karena generasi ini lahir ke dunia di mana segala aspek fisik (manusia dan tempat) mempunyai ekuivalen digital.
Pancasila serta generasi milenial adalah dua hal yang harus mendapat perhatian lebih untuk saat ini. Ketimpangan sosial ini dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat terutama generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila. Internalisasi dan masuknya nilai liberal yang tidak sesuai dengan kepribadian serta budaya bangsa membuat masyarakat Indonesia bertindak seperti orang buta yang kehilangan tongkatnya. Persoalan yang dihadapi bangsa dan negara hingga sekarang adalah pembudayaan serta aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang tidak berjalan secara efektif dan mendasar.
Adapun Tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai filsafat dalam genarasi millenial adalah sebagai berikut:
1. Globalisasi
Pancasila di era global ini tentunya tidak dapat dipisahkan dengan generasi milennial, mengingat dalam beberapa puluh tahun kedepan merekalah yang akan menentukan arah dan nasib kemana bangsa dan negara ini harus melangkah. Oleh sebab itu menjadi syarat mutlak agar Pancasila dapat bersemayam di dalam jiwa para generasi muda. Untuk menanamkan jiwa Pancasila diperlukan model pendekatan dan komunikasi yang lebih konstruktif dan kekinian yang mengikuti perkembangan jaman.
Pengaruh globalisasi sangat berdampak bagi masyarakat baik itu dampak positif maupun Negatif.
2. Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru yang dapat menghambat atau merusak suatu negara.Pada waktu yang sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap bidang. Bidang ideologi (ancaman ekstremisme, paham radikal), bidang politik (permasalahan pemilu, pejabat negara yang terjerat korupsi), bidang ekonomi (kesenjangan yang masih tinggi), bidang sosial budaya (pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan keamanan (terorisme, konflik SARA, ilegal fishing). Revolusi industri 4.0 juga membawa disruption and bridging generations. Terdapat gap antargenerasi dalam sebuah pola komunikasi sehingga terjadilah disrupsi atau perubahan mendasar terhadap suatu realitas.
Npm: 2113053014
Menurut argumen saya mengenai tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial adalah Generasi muda di era milenial saat ini beranggapan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi adalah kebutuhan primer yang sangat penting
generasi ini seakan-akan tidak dapat terlepaskan dari teknologi, terutama
internet dan sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok mereka.
Pancasila merupakan titik acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di Indoneia. Dalam perserbaran iptek ke Indonesia pastinya
masih mengandung nilai-nilai budaya barat atau nilai dari pembuat iptek
tersebut yang terkadang berisikan nilai yang bertentangan/tidak sesuai
dengan nilai budaya bangsa Indonesia. Untuk itu pancasila dibutuhkan
sebagai acuan agar nilai-nilai yang tidak sesuai dengan pancasila dibuang,
sehingga bangsa Indonesia tidak terpengaruhi dan tetap memiliki ciri khas
atau identitas sebagai Bangsa Indonesia. Serta Tantangan generasi milenial ke depan adalah beradaptasi dan dapat
menggunakan teknologi digital dengan tepat, kompetitis, kreatif dan kritis.
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pancasila sebagai sistem filsafat
bangsa indonesia di era milenial adalah sebagai berikut.
a. Kecanduan internet
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pemakaian internet yang semakin
meningkat setiap harinya. Generasi zaman now bukan hanya
menggunakan internet untuk mencari materi pelajaran tetapi juga internet
digunakan untuk bermain game online yang membuat mereka kecanduan
internet dan melupakan tugasnya yang lain.
b. Eksklusivisme
Yaitu tantangan sosial yang terkait dengan derasnya arus globalisasi
sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi
identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Dan
c. Hoax
Generasi milenial saat ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan
internet, bisa dikatakan dunia ada di genggaman, yang dimana berita
sangat mudah untuk di akses serta berbagai informasi yang ada disana.
Akan tetapi generasi milenial harus bisa memilih dan memilah informasi
yang benar atau palsu, berita-berita yang mengandung informasi hoax
berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian bagi banyak orang karena
memberi pengaruh penggiringan opini yang akhirnya menyebabkan kegaduhan serta ketakutan, oleh karena itu generasi milenial harus
diberikan sosisalisasi akan bahaya dari penyebaran berita hoax.
Npm : 2153053034
Menurut pendapat saya filsafat Pancasila sebagai dasar negara atau pedoman dalam kehidupan. Di Indonesia menerapkan Filsafat Pancasila dalam pendidikan nya , yang membuat Indonesia berbeda dari negara lain dalam pedoman pendidikannya. Pancasila terdiri dari lima sila . Ini yang harus kita amalkan dalam pendidikan. Walaupun zaman semakin berkembang dari waktu ke waktu, Falsafat Pendidikan bukanlah landasan yang kaku sehingga tidak bisa mengikuti. Malahan Falsafat Pendidikan harus bertekad mengikuti zamannya. Di era milenial teknologi super duper sangat lah canggih dimana mana kita bisa menggunakannya untuk mendapatkan informasi yang cepat, mudah, dan banyak.
Npm : 2113053058
Semakin berkembangnya zaman semakin banyak pula tantangan yang di hadapi terutama oleh generasi milenial, tantangan yang di hadapi oleh generasi milenial adalah beradaptasi dan menggunakan teknologi digital dengan tepat, kompotetitis, kreatif dan kritis. Saat ini banyak generasi milenial yang salah dalam menggunakan teknologu yang menimbulkan sifat individualis, tidak perduli pada lingkungan sekitar, konumtif, hedonism dll. Hal ini berakibat semakin lunturnya nilai-nilai Pancasila.
Contoh tantangan yang di hadapi oleh generasi milenial
Kecanduan internet Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pemakaian internet yang semakin meningkat setiap harinya. Generasi zaman now bukan hanya menggunakan internet untuk mencari materi pelajaran tetapi juga internet digunakan untuk bermain game online yang membuat mereka kecanduan internet dan melupakan tugasnya yang lain. Sikap ini sangat tidak baik untuk masa perkembangan anak usia dini yang sudah mulai menggunakan internet akan membuat anak tersebut tumbuh menjadi anak yang kurang bersosialisasi. Kurangnya perhatian orang tua dalam memperhatikan penggunaan internet anak juga dapat mempengaruhi hal tersebut. Dalam hal ini diperlukan adanya perhatian khusus untuk dapat membuat anak kembali pada kebiasaan yang seharusnya yaitu masa indahnya anak-anak bermain Bersama teman disekitarnya. Dll
Hal ini harus menjadi perhatian untuk kita dalam mencegah dampak negatif agar karakter generasi milenial dapat lebih baik lagi dalam menerima masuknya budaya asing ke Indonesia. Bukan hanya menerima dan melestarikan budaya baru saja, tetapi juga harus tetap meletakkan nilai Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan dalam landasan berpikir sebelum bertindak. Karena setiap generasi millennial memiliki karakter yang berbeda dan tergantung pada tempat tinggal, status ekonomi, keluarga, dan komunikasi yang lebih terbuka dibandingkan generasi sebelumnya. Karena itu pola pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan lebih baik lagi karena selain di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga sangat mempengaruhi perkembangan karater anak. Semakin baik
NPM : 2113053073
Pada era milenial ini, tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai sistem filsafat bangsa Indonesia semakin banyak serta beragam. Di tengah perkembangan teknologi komunikasi saat ini, terbukti memberi jaminan akses dan kecepatan memperoleh informasi. Generasi muda inilah yang akan memainkan peranan penting pada kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Keunggulan generasi ini mempunyai kreativitas tinggi, penuh percaya diri dan terkoneksi antara satu dengan lainnya. namun, sebab hidup di era yang serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan serta sangat mudah ditentukan.
Hal inilah yang sebagai titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita. sungguh artinya suatu bertentangan dengan harapan pada tengah perkembangan teknologi komunikasi waktu ini, tetapi di sisi lain, ternyata hal itu tak bisa mendekatkan serta menyatukan anak bangsa. Era komunikasi terbukti memberi jaminan akses serta kecepatan memperoleh isu. tapi seringkali membentuk jarak dan membuat tidak komunikatif. Bahkan, berujung dengan rusaknya hubungan .
Teknologi komunikasi dan isu sudah mengubah gaya hidup dan pola pikir generasi milenial. menggunakan memakai teknologi, media massa, internet, sasarannya jelas yaitu ketahanan ekonomi, pertahanan dan keamanan, budaya, ideologi, lingkungan, politik, karakter, dll. Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali pada Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah, berisikan pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu artinya semangat bersatu, menghormati disparitas, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, serta percaya di diri sendiri. Pancasila harus dijadikan cara hidup seluruh anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak perlu lagi diajarkan secara formal menggunakan tampilan kaku, tetapi yang terpenting ialah hakikatnya permanen terpelihara serta diamalkan.
Dalam melaksanakan langkah-langkah itu, diharapkan sinergitas lintas kelembagaan, buat bersama-sama mengaktualisasikan Pancasila melalui sistem serta dinamika kekinian. lembaga – forum memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial sehingga tidak ada pertanda perkembangan paham lain. Generasi milenial wajib berada pada depan, memegang obor untuk mencegah paham-paham yang bertentangan menggunakan Pancasila sehingga masa depan pendidikan serta nasib generasi penerus bangsa ke depan tidak berada di jalan yang salah .
NPM: 2113053136
Pancasila di era milenial ini hampir ditinggalkan oleh generasi milenial. Banyak generasi muda mengikuti tren yang sedang marak saat ini. Mereka tidak mempertimbangkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan ini baik atau buruk. Mereka hanya mengikuti apa yang dilihat di sosial media, yang menurutnya keren. Sebenarnya boleh melakukan, tetapi kita harus tau apakah hal tersebut baik atau buruk. Karena itu, Pancasila sangat dibutuhkan untuk memperbaiki moral dan tingkah laku generasi milenial. Juga nilai nilai Pancasila diambil dari kepribadian bangsa Indonesia. Sebab itu Pancasila sangat penting.
Nama: Hasni Septiani
Npm:2113053097
Izin menyampaikan argumen
Ada dua tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat, yakni kapitalisme dan komunisme. Pertama, kapitalisme menekankan kebebasan pemiliki modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain. Kedua, komunisme yang sangat menekankan dominasi negara sebagai pemilik modal, sehingga menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Lunturnya nilai-nilai Pancasila tidak hanya disebabkan karena pengaruh globalisasi dan kemajuan IPTEK saja, tetapi kurangnya peranan orang tua, pendidikan agama, tidak efektifnya pembinaan moral, dan kurangnya kesadaran dari setiap individu juga menjadi permasalahan yang harus segera dicari dan dituntaskan agar Indonesia memiliki generasi unggul yang mencintai dan menerapkan dengan baik nilai-nilai pancasila dalam setiap aspek kehidupannya. Berbagai kemajuan di era digital akibat pengaruh globalisasi memang tidak semudah itu untuk dihindari secara keseluruhan. Beberapa kemajuan justru sangat baik bagi perkembangan hidup masyarakat. Demi terjaganya nilai-nilai Pancasila dalam generasi millennial, sudah saatnya dilakukan pendekatan dan pengawasan dari orang tua dan pemerintah secara lebih intensif agar generasi millennial tidak hanya kreatif dalam menggunakan internet, tetapi tetap menjaga nilai-nilai Pancasila serta menjaga budaya Indonesia agar tetap lestari.
Sumber:https://pustakabergerak.id/artikel/pancasila-sebagai-sistem-filsafat
NPM : 2153053040
tantangan filsafat Pancasila di era millennial banyak disebabkan karena globalisasi dan kemajuan teknologi. adanya globalisasi yang menyebabkan pertukaran budaya sehingga sangat rentan di era millennial dan era generasi selanjutnya untuk kehilangan jati diri sebagai Bangsa Indonesia yang berkepribadian Pancasila.
yang dapat dilihat dari merebaknya kenakalan remaja yang seringkali di upload di sosial media, juga sifat individualisme yang sangat berlawanan dengan budaya gotong royong.
perkembangan teknologi berdampak pula dalam sektor ekonomi, dampak negatifnya adalah masyarakat cenderung membeli barang dari luar negeri terlebih dari China sehingga membuat pasar lokal anjlok.
perkembangan teknologi juga menyebabkan meluasnya penggunaan media sosial bahkan oleh anak-anak yang belum cukup umur. hal ini dapat menyebabkan anak-anak terkontaminasi budaya-budaya buruk yang mereka lihat dan contoh dari sosial media tanpa terpantau oleh orang tua.
hal-hal yang disebutkan diatas merupakan dampak lunturnya falsafat Pancasila di era milllennial saat ini. sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus tetap menjaga Pancasila sebagai jati diri dan cara hidup yang dapat diajarkan pada pendidikan informal; di keluarga maupun lingkungan masyarakat dan secara formal; disekolah.
demikian argumen saya tentang tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era millenial, terimakasih...
2113053045
Ada dua tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat, yakni kapitalisme dan komunisme. Pertama, kapitalisme menekankan kebebasan pemiliki modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain. Kedua, komunisme yang sangat menekankan dominasi negara sebagai pemilik modal, sehingga menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
NPM : 2113053232
Menurut saya, tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini yaitu adanya kapitalisme dan komunisme. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Dalam sistem ekonomi ini, setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan berusaha. Dengan begitu akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain sebagainya. Kemudian yaitu komunisme, komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara. Dengan begitu dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara. Cara mengatasi tantangan tersebut yaitu dengan menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila yang sudah mulai luntur dalam jiwa dan raga para generasi milenial di zaman sekarang ini.
NPM : 2113053124
Menurut pendapat saya mengenai tantangan pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini yaitu :
Terjadinya globalisasi dampaknya yaitu Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru yang dapat menghambat atau merusak suatu negara. Generasi milenial adalah generasi yang sangat familier dengan teknologi karena generasi ini lahir ke dunia di mana segala aspek fisik (manusia dan tempat) mempunyai ekuivalen digital.
Di Indonesia populasi generasi milenial mencapai 90 juta jiwa. Itu menandakan kelompok milenial mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dan kemajuan Indonesia. Ditambah dengan jumlah aktivitas warga negara di dunia maya didominasi oleh anak muda milenial. Generasi milenial menjadi penyokong utama peredaran informasi di dunia virtual.
Pada waktu yang sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap bidang. Bidang ideologi (ancaman ekstremisme, paham radikal), bidang politik (permasalahan pemilu, pejabat negara yang terjerat korupsi), bidang ekonomi (kesenjangan yang masih tinggi), bidang sosial budaya (pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan keamanan (terorisme, konflik SARA, ilegal fishing). Revolusi industri 4.0 juga membawa disruption and bridging generations. Terdapat gap antargenerasi dalam sebuah pola komunikasi sehingga terjadilah disrupsi atau perubahan mendasar terhadap suatu realitas.
Npm : 2113053197
Argumen saya mengenai tantangan pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini adalah Generasi milienial atau generasi Y (teori William Straus dan Neil Howe) yang saat ini berumur antara 18–36 tahun, merupakan generasi di usia produktif. Generasi yang akan memainkan peranan penting dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Keunggulan generasi ini memiliki kreativitas tinggi, penuh percaya diri serta terkoneksi antara satu dengan lainnya. Namun, karena hidup di era yang serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan sangat gampang dipengaruhi.
Hal inilah yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita. Sungguh merupakan suatu ironi di tengah masifnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, tetapi di sisi lain, ternyata hal itu tidak mampu mendekatkan dan menyatukan anak bangsa. Era komunikasi terbukti memberi jaminan akses dan kecepatan memperoleh informasi. Akan tetapi, acapkali menciptakan jarak serta membuat tidak komunikatif. Bahkan, berujung dengan rusaknya hubungan interpersonal.
Teknologi komunikasi dan informasi telah mengubah perang konvensional menjadi perang modern dengan menggunakan teknologi, media massa, internet (cyber war). Sasarannya jelas yaitu ketahanan ekonomi, pertahanan dan keamanan, budaya, ideologi, lingkungan, politik, karakter, dll.
Disadari atau tidak banyak pihak yang sepertinya tidak ingin Indonesia menjadi bangsa yang besar dan hebat. Kita sering menerima gempuran dan pola serangan pintar melalui F-7, food, fashion, film dan fantasi, filosofi, dan finansial. Serangan terhadap filosofi dan finansial ialah hal yang paling mengkhawatirkan. Serangan terhadap filosofi yang paling mengkhawatirkan yang merupakan bentuk perang ideologi dan pikiran agar terjebak pada pola ideologi liberalis, kapitalis, sosialis, dan radikalis Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah, berisikan pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu ialah semangat bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri. Pancasila harus dijadikan cara hidup (way of life) seluruh anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak perlu lagi diajarkan secara formal dengan tampilan kaku, tetapi yang terpenting ialah hakikatnya tetap terpelihara dan diamalkan.
Dalam melaksanakan langkah-langkah itu, diperlukan sinergisme lintas kelembagaan, untuk bersama-sama mengaktualisasikan Pancasila melalui sistem dan dinamika kekinian. Kampus memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial sehingga tidak ada indikasi perkembangan paham lain.
Generasi milenial harus berada di depan, memegang obor untuk mencegah paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke dalam kampus sehingga masa depan pendidikan dan nasib generasi penerus bangsa ke depan tidak berada di jalan yang salah.
Arah perjalanan bangsa ini berada di tangan generasi milenial, generasi muda yang saat ini tengah membaca tulisan ini, yang akan menerima tongkat estafet pembangunan. Mari jaga, rawat dan peliharalah nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.
NPM 2113053208
Tantangan pancasila sebagai filsafat diera milenial
Generasi milenial memiliki semangat produktivitas yang tinggi serta memiliki relasi yang baik antar generasi lainnya. Namun, karena hidup di era yang serba otomatis, generasi milenial lebih menyukai sesuatu yang serba instan dan sangat mudah dipengaruhi oleh trend dan budaya luar. Hal inilah yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita. Perkembangan teknologi ternyata menjadi penghambat untuk mendekatkan dan tidak membuat anak bangsa. Akibat dari tidak seimbangnya antara perilaku milenial dengan penerapan Pancasila adalah ciri khas khas bangsa kita, seperti gotong royong yang mulai memudar seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadikan generasi milenial menjadi manusia yang individualis, serta kurangnya rasa Nasionalisme dan Patriotisme.
NPM : 2113053277
Argumen saya mengenai tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era millennial saat ini terbagi dalam 2 bentuk yaitu yang pertama yaitu kapitalisme . Dimana kapitalisme ini adalah sebuah paham yang meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme. Gaya konsumerisme ini bukanlah hal yang asing lagi. Konsumerisme ini merupakan suatu paham atau ideologi ynag menjadikan sesorang atau kelompok yang menjalankan suatun proses konsumsi barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya dan dilakukan secara sadar dan berkelanjutan.
Yang kedua adalah komunisme yaitu sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat adalah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Berbicara mengenai generasi di era milenial maka tidak akan jauh dari yang namanya perkembangan dimana masyarakat nya telah mulai menerima kebudayaan dari luar, contohnya seperti style berpakaian, cara berbicara, atau bahkan makanan. Dengan berkembangnya hal hal tersebut maka mereka bisa diaktakan keren untuk saat ini, tapi semakin banyak hal juga yang dilupakan oleh generasi millennial. Mereka dengan mudah dapat menyerap budaya budaya luar namun saat itu pula mereka melupakan nilai nilai Pancasila. Masalah masalah tersebut akan menjadi tantangan bagi warga negara Indonesia dalam menerapkan filsafat Pancasila pada generasi milenial. Sudah sepatutnya kita untuk mengamalkan nilai nilai filsafat Pancasila dalam kehidupan kita masing-masing, tetapi dengan masuknya budaya budaya barat yang lebih keren dimata para anak anak generasi millennial maka nilai-nilai Pancasila pun terlupakan.
pertama kapitalisme merupakan menekankan kebebasan pemiliki modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme,terjadi penumpukan harta, akan menimbulkan sifat individualisme yang berlebihan, kurangnya sifat kerja sama antar sesama masyarakat sehingga timbulnya kesenjangan sosial serta sikap individualisme yang tinggi.
kedua komunisme yang sangat menekankan dominasi negara sebagai pemilik modal, sehingga menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara. sehingga berakibat buruk seperti Karena kekuasaan ditangan pemerintah dan negara jadi berkemungkinan adanya tindakan sewenang-wenang oleh pemerintah terhadap rakyatnya.
Adanya pembatasan kepemilikan pribadi, sehingga rakyat tidak dapat bebas memiliki modal, Hak asasi manusia tidak diakui, sehingga rakyat tidak bisa banyak menyampaikan aspirasi atau tidak bisa banyak bersuara.
Generasi milenial memiliki dampak besar bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah aktivitas sipil, dunia maya didominasi oleh anak muda milenial. Generasi milenial merupakan pendukung terpenting sirkulasi informasi di dunia maya Ketergantungan pada internet ini membuat generasi ini lebih memilih menggunakan internet sebagai sumber informasi dan komunikasi karena sangat mudah digunakan dan juga menyediakan akses informasi yang cepat. media sosial mengubah banyak pengguna menjadi orang yang manipulatif dan tidak realistis. Hal ini terlihat dalam keseharian masyarakat Indonesia yang tidak malu dengan bullying, penyalahgunaan media sosial, perilaku kekerasan dan perilaku menyimpang lainnya yang dipublikasikan.
Npm : 2113053094
Izin menyampaikan argumen tentang tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial
Pancasila memiliki peran sebagai pedoman kepribadian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Era milenial adalah era dimana perkembangan teknologi semakin maju dan canggih. teknologi yang berkembang pesat menjadi salah satu tantangan pancasila sebab Penggunaan teknologi yang kurang tepat dapat menyebabkan perpecahan. Misalnya saja, pembullyan dan menghina satu sama lain di media sosial kerap dilakukan tanpa merasa malu untuk memperlihatkannya dikhalayak ramai. t
Kecanggihan Teknologi yang digunakan tidak sesuai porsinya dan kurangnya pengetahuan serta pemahaman agama membuat masyarakat dan generasi muda di era milenial bertindak dengan tidak berpegang kepada nilai nilai Pancasila. Budaya dan norma norma asing yang masuk ke Indonesia mulai diikuti dan tak jarang bertentangan dengan nilai Pancasila. Penyebaran berita hoaks dan ajaran radikal menyebar luas di media sosial. Untuk itulah masyarakat dan generasi muda harus mampu memahami dan mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang agama membuat generasi muda juga bersikap dan bertindak sesuka mereka tanpa memikirkan resiko yang ada. Misalnya menghina, dan tidak menghormati serta ikut campur dalam kepercayaan dan agama orang lain.
Terimakasih
terkait video yang diberikan tadi dapat disimpulkan bawasanya pancasila sebagai filsafat di era milenial ini ibarat diacuh kan karena generasi mileniap hidup di era yang serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan sangat gampang dipengaruhi. apapun yang masuk terutama ideologi ideologi asing dengan mudah mempengaruhi pikiran generasi milenial melalui media massa contohnya akibat perkembangan teknologi yang semakin cepat. Pancasila kini hanya ada namun nilai-nilai pancasila jarang di implementasikan ke dalam kehidupan sehari hari.
NPM:2113053092
Tantangan Pancasila sebagai sistem falsafat diera milenial saat ini ialah Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan landasan pada generasi milenial untuk tetap menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila apa lagi keadaan saat ini dengan perkembangan teknologi dan arus globalisasi yang semakin tinggi dan pesat dikhawatirkan membawa pengaruh buruk bagi generasi milenial hal ini dikarena pada generasi saat ini mereka berusia produktif yang cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan sangat gampang dipengaruhi oleh budaya luar,kita sebagai generasi milenial yang berperan penting dalam pembangunan bangsa yg lebih maju dan yang akan menerima tongkat estafet bangsa kita harus kembali kepada Pancasila dan nilai-nilai nya agar tidak semakin terbawa pengaruh negatif dari luar yg bisa membuat perpecahan diantara generasi milenial.
NPM : 2113053275
Ada dua tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat, yakni kapitalisme dan komunisme. Pertama, kapitalisme menekankan kebebasan pemiliki modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain. Kedua, komunisme yang sangat menekankan dominasi negara sebagai pemilik modal, sehingga menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Selamat Pagi Ibu Dayu dan rekan-rekan kelas 1C
Saya Farhan Iqbal Pratama dengan NPM 2113053196 izin memberikan argumen terkait video mengenai tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini.
Seperti yang kita ketahui, saat ini kita berada dalam dunia yang serba ada dan serba instan, era milenial namanya. Di era milenial, segala informasi bisa kita akses kapan pun dan di mana pun. Dengan adanya kebebasan dan keterbukaan inilah timbul tantangan-tantangan yang dihadapi Pancasila dalam mengikuti perkembangan zaman. Filsafat Pancasila sebagai refleksi kritis dan rasional tentang dasar negara Pancasila dan kenyataan budaya mempunyai fungsi sebagai pedoman dan pegangan dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Keberadaan IPTEK yang semakin maju menimbulkan berbagai reaksi masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam mengikuti perkembangannya. Tak ayal jika masyarakat ingin mengikuti trend masa kini agar tidak tertinggal zaman. Namun, bukannya berhati-hati dan menyaring segala informasi, kebanyakan masyarakat awam menerima saja informasi entah itu benar atau tidak. Sebagai sistem filsafat, Pancasila menghadapi tantangan yang beragam, mulai dari penyebaran berita hoaks, isu SARA hingga masuknya ideologi lain yang dapat menyebabkan perubahan mindset masyarakat. Berdasarkan power point, tantangan yang dihadapi Pancasila di era milenial saat ini adalah:
1. Kapitalisme
Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
2. Komunisme
Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
3. Eksklusivisme Sosial
Derasnya arus globalisasi menyebabkan penguatan kecenderungan politisasi identitas dan menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.
4. Melemahnya kesadaran dan pemahaman Pancasila
Di era milenial yang serba instan membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila.
Selain yang telah disebutkan di atas, tantangan lain yang dihadapi filsafat Pancasila, yaitu ekstremisme, paham radikal, korupsi, terorisme, konflik SARA, dan hoaks. Hal-hal seperti inilah yang harus diwaspadai. Segala informasi yang diterima harus benar-benar disaring agar tidak terjebak dalam problematika yang dapat menyebabkan lunturnya kesadara akan nilai-nilai Pancasila hingga menyebabkan bangsa terpecah belah. Waspada terhadap berita hoaks dan isu SARA karena kedua hal ini sangat sensitif hingga bisa menimbulkan kesalahpahaman yang merugikan kedua belah pihak. Pancasila harus senantiasa dipahami dan diinternalisasikan pada setiap individu serta menggunakan Pancasila sebagai alat penyekesaian masalah dan nilai-nilai Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Di era milenial yang bisa menyebabkan krisis nasionalisme hendaknya Pancasila digunakan sebagai benteng penjaga diri dari hal-hal negatif globalisasi dan penuntun untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk mempersatukan perbedaan.
Sekian argumen dari saya
Terima kasih
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Sumber:
Video Penjelasan Pertemuan 11 tentang topik Pancasila sebagai sistem filsafat.
PPT materi tentang Filsafat Pancasila
Mardiyanto. 2019. Pancasila dan Tantangan Milenial. https://news.detik.com/kolom/d-4573104/pancasila-dan-tantangan-milenial. (Diakses pada tanggal 3 November 2021 pukul 10.28 WIB).
Paat, Yustinus. 2019. Lima Tantangan Membumikan Pancasila. https://www.beritasatu.com/nasional/543979/lima-tantangan-membumikan-pancasila. (Diakses pada tanggal 3 November 2021 pukul 10.18 WIB).
Npm: 2113053099
Menurut saya , tantangan pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini adalah kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dan juga adanya globalisasi. Pada zaman modern atau zaman globalisasi seperti sekarang ini, banyaknya pengaruh negatif terhadap suatu negara salah satunya adalah lunturnya nilai-nilai luhur yang melakat disuatu negara, dan inipun yang terjadi di Indonesia saat ini, dengan banyaknya pengaruh globalisasi salah satunya adalah pengaruh dari budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti pengaruh social media yang dimana generasi milenial yang sudah kecanduan gadget, dan akses internet yang sudah tidak dapat terkontrol, kini generasi milenial juga sangat menyukai produk-produk luar negri, mengikuti cara berpakaian seperti khalayaknya mengikuti trend budaya asing yang dianggap kekinian dan modis dibandingkan dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kesopanan. Sehingga banyaknya warga negara atau masyarakat yang tidak atau kurangnya memahami betapa pentingnya nilai-nilai pancasila tersebut dikarenakan pengaruh negatif globalisasi. Dengan adanya pengaruh negatif dari globalisasi membuat para generasi muda juga membuat para generasi milenial tentunya dampak buruknya jika generasi milenial dibiarkan terus-menerus mendapat pengaruh negatif dari globalisasi tentunya akan membuat hilang nya nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia. Oleh karena itu pentingnya menanamkan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai sistem filsafat negara kepada generasi milenial, agar mereka dapat memahami dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Agar mereka sadar akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, gotong royong, musyawarah untuk mufakat, keadilan sosial, patriotisme, nasionalisme, menghormati perbedaan. Menciptakan generasi milenial yang unggul, berbudi pekerti yang baik dan faham akan nilai-nilai ideologi negara. Guna memajukan Indonesia yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang.
NPM :2113053167
Menurut saya generasi milenial memiliki hubungan yang dekat dengan teknologi yang berkaitan dengan filsafat negara.generasi milenial merupakan generasi yang tingkat penggunaan internetnya sangat tinggi.
Ketergantungan terhadap internet tersebut membuat generasi ini lebih memilih menggunakan internet sebagai sumber informasi dan komunikasi karena internet sangat mudah untuk digunakan dan juga memberikan kecepatan dalam mengakses informasi. Jika penggunaan internet dilakukan secara benar dan semestinya tentu saja kita akan mendapat banyak sekali manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Saat ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan teknologi internet untuk hal yang tidak seharusnya. Generasi muda bangsa Indonesia perlahan mulai meninggalkan karakter bangsanya. Generasi milenial saat ini sangat bergantung pada trend yang tersebar luas secara digital terutama di media sosial. Hal ini tampak pada keseharian masyarakat bangsa Indonesia sekarang, dimana membully, menghina di media sosial, perilaku kekerasan, tindakan menyimpang lainnya tidak lagi menjadi hal yang memalukan untuk diperlihatkan ke khalayak ramai. Selain itu, internet juga seringkali dijadikan ajang pemecah bangsa dengan menyebarkan berita yang tidak benar seperti hoaks atau menyebarkan ajaran radikal yang berpotensi untuk menghancurkan kesatuan Bangsa Indonesi
Npm : 2113053186
Argumen saya mengenai tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial adalah globalisasi. Pada hakikatnya globalisasi adalah fenomena dimana batasan batasan antar negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya bidang IPTEK maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.
Namun fenomena globalisasi ini tidak selalu memberikan dampak positif. Dampak negatif juga terjadi dikarenakan manusia di era millennial ini kurang bisa memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih banyak mengambil dampak negatif dari pada positif.
Contoh dampak negatif nya adalah sebagai berikut
1. Globalisasi mampu menyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tersebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia .
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagi bangsa Indonesia. Karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antar yang kaya dan yang miskin. Karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa .
Npm : 2153053032
Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat di era milenial saat ini menurut saya sangat disayangkan sebab generasi milenial saat ini kurang di jiwai oleh anak milenial sekarang.
Terdapat dua syarat agar Pancasila dapat beroperasi secara optimal dalam masyarakat. Pertama, Pancasila harus terpahami dan terinternalisasi pada setiap individu. Kedua, mampu menggunakan Pancasila sebagai alat penyelesaian masalah.
Oleh karena itu, di tengah krisis nasionalisme yang sedang melanda negeri ini, Pancasila adalah cahaya penuntun untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk mempersatukan perbedaan. Semoga Tuhan yang Maha Esa merahmati dan mencerahkan hati dan pikiran kita semua.