MENURUT PENDAPAT KALIAN, DARI 3 LEVEL FASE PERKEMBANGAN MORAL YANG TELAH DIJELASKAN DALAM VIDEO..SEBUTKAN LAH CONTOH CONTOH YANG KALIAN RASAKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI DILINGKUNGAN KALIAN MASING MASING.
FORUM DISKUSI
Arina Izzati 2013053096
Izin menyampaikan pendapat
1. Pra-konvensi
2. Konvensional
3. Pasca-konvensional
Terimakasih
Izin menyampaikan pendapat
1. Pra-konvensi
- Tahap 1 (menghindari hukuman): Seorang kakak tidak memukul adiknya supaya tidak dimarahi oleh ibunya.
- Tahap 2 (keuntungan dan minat pribadi): Seseorang akan datang ke rumah temannya asal temanya mau menyediakan camilan untuknya.
2. Konvensional
- Tahap 3 (menjaga sikap orang baik): seorang kepala desa melakukan hal baik untuk desanya supaya tidak digunjing oleh warganya.
- Tahap 4 (memelihara peraturan): Ayah melerai anaknya yang sedang bertengkar karena berebut mainan
3. Pasca-konvensional
- Tahap 5 (orientasi kontrak sosial): seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Di sini dia menyesal selain karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah, makannya dia merasa bersalah setelah mencontek.
- Tahap 6 (prinsip etika universal): seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain (adiknya).
Terimakasih
Mira Desrina
2013053059
Izin menyampaikan pendapat Bu
A.Level pertama yaitu pra-konvensional.
Tahap 1 yaitu menghindari hukuman, misalnya adanya alasan seseorang yang untuk memiliki alasan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan terhadap sesuatu hal karena untuk menghindari hukuman dari perbuatan tersebut. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan sekitar adalah anak-anak yang masih di bawah umur tidak akan berani berkendara di jalanan umum di sebabkan tidak memiliki SIM anak tersebut mengikuti aturan semata-mata karena tidak ingin ditilang oleh polisi.
Tahap 2 yaitu keuntungan dan minat pribadi, pada tahap ini tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan oleh dirinya. Dengan pikiran apa keuntungan yang akan didapat ketika dia membantu, dan dengan harapan akan di balas budinya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar misalnya adalah seorang anak membantu temannya yang kesulitan karena temannya tersebut anak orang kaya.
B.Level 2 konvensional
Tahap 3 menjaga sikap orang baik.seseorang mungkin menghindari akan hal perkelahian di sebabkan dia berfikir bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadap dirinya,
seseorang tersebut tidak bertengkar karena bertengkar tidak baik dan orang baik tidak akan melakukannya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar lingkungan adalah menjalin hubungan yang akur dengan tetangga dan tidak ada keributan,serta seorang bapak,ibu,ataupun anak ikut dalam kegiatan kerja bakti atau gotong royong dalam masyarakat.
Tahap 4 yaitu memiliki peraturan, jika peraturan tidak ditaati maka akan terjadi kekacauan yang disebabkan tidak menaati aturan tersebut, oleh sebab itu peraturan harus selalu untuk contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar adalah seorang ketua osis melerai anggotanya yang melakukan perkelahian,karena ketua osis tersebut berfikir bahwa peraturan harus di tegakkan dan di laksanakan.
C.level 3 pasca konvensional
Tahap 5 orientasi kontrak sosial, setiap orang pasti memiliki latar belakang dan situasi yang berbeda. Tidak ada yang absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus, hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada,mencuri supaya tidak mati kelaparan akan berbeda dengan mencuri supaya menjadi tajir atau kaya.contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar adalah seorang anak jalanan yang tinggal di kolong jembatan terpaksa mencuri demi untuk membeli makanan bukan untuk mencuri agar menjadi kaya.
Tahap 6 yaitu prinsip etika universal. Hal ini menggambarkan prinsip internal seseorang, melakukan hal yang dianggapnya benar tetapi berseberangan dengan hukum yang ada. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar adalah misalnya,anak di culik oleh preman dan orang tua anak tersebut akan melakukan apapun demi untuk menyelamatkan anak mereka dari preman yang menculiknya.
Terima kasih
2013053059
Izin menyampaikan pendapat Bu
A.Level pertama yaitu pra-konvensional.
Tahap 1 yaitu menghindari hukuman, misalnya adanya alasan seseorang yang untuk memiliki alasan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan terhadap sesuatu hal karena untuk menghindari hukuman dari perbuatan tersebut. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan sekitar adalah anak-anak yang masih di bawah umur tidak akan berani berkendara di jalanan umum di sebabkan tidak memiliki SIM anak tersebut mengikuti aturan semata-mata karena tidak ingin ditilang oleh polisi.
Tahap 2 yaitu keuntungan dan minat pribadi, pada tahap ini tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan oleh dirinya. Dengan pikiran apa keuntungan yang akan didapat ketika dia membantu, dan dengan harapan akan di balas budinya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar misalnya adalah seorang anak membantu temannya yang kesulitan karena temannya tersebut anak orang kaya.
B.Level 2 konvensional
Tahap 3 menjaga sikap orang baik.seseorang mungkin menghindari akan hal perkelahian di sebabkan dia berfikir bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadap dirinya,
seseorang tersebut tidak bertengkar karena bertengkar tidak baik dan orang baik tidak akan melakukannya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar lingkungan adalah menjalin hubungan yang akur dengan tetangga dan tidak ada keributan,serta seorang bapak,ibu,ataupun anak ikut dalam kegiatan kerja bakti atau gotong royong dalam masyarakat.
Tahap 4 yaitu memiliki peraturan, jika peraturan tidak ditaati maka akan terjadi kekacauan yang disebabkan tidak menaati aturan tersebut, oleh sebab itu peraturan harus selalu untuk contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar adalah seorang ketua osis melerai anggotanya yang melakukan perkelahian,karena ketua osis tersebut berfikir bahwa peraturan harus di tegakkan dan di laksanakan.
C.level 3 pasca konvensional
Tahap 5 orientasi kontrak sosial, setiap orang pasti memiliki latar belakang dan situasi yang berbeda. Tidak ada yang absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus, hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada,mencuri supaya tidak mati kelaparan akan berbeda dengan mencuri supaya menjadi tajir atau kaya.contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar adalah seorang anak jalanan yang tinggal di kolong jembatan terpaksa mencuri demi untuk membeli makanan bukan untuk mencuri agar menjadi kaya.
Tahap 6 yaitu prinsip etika universal. Hal ini menggambarkan prinsip internal seseorang, melakukan hal yang dianggapnya benar tetapi berseberangan dengan hukum yang ada. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar adalah misalnya,anak di culik oleh preman dan orang tua anak tersebut akan melakukan apapun demi untuk menyelamatkan anak mereka dari preman yang menculiknya.
Terima kasih
Nama : Dimas Aris Setiawan
NPM : 2013053066
Izin berpendapat
Contoh-Contoh dari tiga level Fase Perkembangan Moral dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar
NPM : 2013053066
Izin berpendapat
Contoh-Contoh dari tiga level Fase Perkembangan Moral dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar
1. Level Pra Konvensional
a) Menghindari Hukuman
Contohnya yaitu sebagai berikut.
- Seorang Kakak tidak boleh memukul atau bertengkar dengan adiknya karena dilarang oleh ibunya, jika dilakukan maka akan mendapatkan hukuman.
- Seorang anak yang bermain pulang tepat waktu, karena orang tuanya melarang pulang larut malam. Sehingga anak mematuhi hal tersebut agar tidak mendapat hukuman.
- Siswa yang berangkat sekolah tepat waktu agar tidak terlambat, karena jika terlambat maka ia akan mendapatkan hukuman.
Contohnya yaitu sebagai berikut.
- Seorang anak yang main ke rumah temannya karena di sana telah disediakan makanan yang banyak.
- Seorang anak yang mau mau disuruh oleh orang tuanya atau orang lain untuk membeli suatu barang di toko, karena ia diberi upah.
2. Level Konvensional
a) Menjaga Sikap Orang baik
Contohnya yaitu sebagai berikut.
- Seorang anak yang giat belajar pada saat akan diadakan ujian yang diperintahkan oleh orang tuanya. Walaupun nanti anak tersebut mendapat nilai yang kurang baik, tapi anak tersebut telah berniat baik untuk menuruti perintah orang tuanya untuk belajar.
- Seorang anak yang bersikap sopan santun terhadap tetangga dan masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan penilaian baik dari masyarakat.
Contohnya yaitu sebagai berikut.
- Seorang kepala desa menegur warganya yang tidak mematuhi protokol kesehatan pada saat pandemi covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk memelihara peraturan yang ada.
- Seorang guru menegur siswa yang mencontek pada saat ujian. Hal tersebut dilakukan untuk memelihara peraturan yang ada.
a) Orientasi Kontrak Sosial
Contohnya yaitu sebagai berikut.
- Seorang anak yang mengambil uang orang tuanya tanpa sepengetahuan orang tuanya, yang dilakukan karena ia sangat ingin membeli sesuatu yang diinginkannya. Namun ia merasa bersalah pada diri sendiri, dan ia sadar telah melakukan perbuatan yang salah.
- Seorang anak yang merasa bersalah karena ia mencontek pada saat ujian. Ia menyesal karena telah menganggap aturan dan ia sadar melakukan perbuatan yang salah.
b) Prinsip Etika Universal
Contohnya yaitu sebagai berikut.
- Seorang ayah yang melakukan hal apapun agar dapat membayar biaya sekolah anaknya, walaupun uang tersebut didapatkannya nya secara tidak baik.
- Seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Hal ini dilakukan karena kakak tersebut merasa kasihan dan ingin menolong adiknya dari rasa laparnya.
Rima Anggraini_2013053062_Izin menanggapi bu.
Berdasarkan video yang dijelakan.Level fase perkembangan moral memiliki 3 level.Masing-masing level terdiri dari 2 tahap.Yaitu
1.Level Prakonvensional
a.Tahap menghindari hukuman
Pada tahap ini,Seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak sama sekali bertindak melakukan sesuatu untuk menghindari hukuman yang ada.Contoh dalam kehidupan lingkungan sehari-hari yaitu :
Seorang santri yang selalu ikut mengaji di pondok karena diwajibkan bagi santri untuk mengaji jika tidak ada udzur.Akan ada sanksi yang menimpa jika melanggar peraturan yang ada.Oleh karena itu,santri selalu mengaji karena menghindari hukuman yang ada meski malas sekalipun.Contoh lain,Seorang santri yang berkata kasar dan telat pulang pondok akan mendapat hukuman tertentu(berlaku sesuai peraturan pondok masing-masing) misal dipondok tertentu hukumannya yaitu menulis Ayat Al-qur’an sebanyak yang telah ditentukan.Sehingga santri tidak melalukannnya guna menghindari hukuman yang ada.
b.Tahap keuntungan dan minat pribadi
Pada tahap ini,seseorang melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan apa yang akan didapatkan oleh nya di masa depan. Contoh dalam kehidupan lingkungan sehari-hari yaitu seorang anak kuliahan yang tinggal di asrama atau tinggal di kos an,tidak dapat hidup sendirian.Misal ada salah satu dari mereka yang skait,mereka akan saling membantu baik dalam urusan kecilnya maupun urusan besar lainnya.Mereka melakukan itu semata-mata mereka menyadari bahwa setiap manusia tidak akan selalu sehat,ada kalanya sakit.Oleh karena itu,dia membantu temannya guna ketika dia mengalami masalah atau mengalami sakit yang serupa,dengan harapan temannya akan membantu juga.
2.Level Konvensional
a.Tahap menjaga sikap orang baik
Pada tahap ini,seseorang akan Memikirkan bagaimana kesepakatan social yang ada dan pendapat orang lain tehadapnya.Contoh dalam kehidupan lingkungan sehari-hari yaitu dalam suatu kelas telah ada jadwal piket siswa yang telah disepakat oleh masing-masing siswa.Maka siswa melaksanakan tugasnya sesuai jadwalnya,akan ada siswa lain yang berpendapat mengenai tugas yang sedang dijalaninya,maka,dia harus menerima dan menanggapi saran dan masukan dari temannya dengan senang hati.
b.Memeliahara peraturan
Pada tahap ini,jika peraturan tidak ada yang mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau.
Contoh seorang moderator yang memandu jalannya acara guna memeliahara keteraturan dalam acara serta bertugas menertibkan jika terdapat masalah dalam rangkaian acara.
3.Pasca Konvensional
a.Orientasi kontrak social
Pada tahap ini,Setiap orang memiliki latar belakang dan situasi berbeda,tidaka da yang absolute/pasti ketika melihat sebuah kasus,hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu : Seorang yang mencuri roti di warung agar tidak kelaparan,berbeda dengan korupsi di perkantoran agar menjadi kaya.
b.prinsip etika Universal
Pada tahap ini,Menggambarkan prinsip internal seseorang.Ia melakukan suatu hal yang dianggapnya benar,walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu Seseorang yang memainkan gawai nya ketika sedang berkumpul atau rapat disuatu ruangan tanpa menghiraukan pemateri.Menurut pemain nya ini merupakan tindakan yang benar,namun menurut peraturan yang ada ini merupakan tindakan yang salah.
Berdasarkan video yang dijelakan.Level fase perkembangan moral memiliki 3 level.Masing-masing level terdiri dari 2 tahap.Yaitu
1.Level Prakonvensional
a.Tahap menghindari hukuman
Pada tahap ini,Seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak sama sekali bertindak melakukan sesuatu untuk menghindari hukuman yang ada.Contoh dalam kehidupan lingkungan sehari-hari yaitu :
Seorang santri yang selalu ikut mengaji di pondok karena diwajibkan bagi santri untuk mengaji jika tidak ada udzur.Akan ada sanksi yang menimpa jika melanggar peraturan yang ada.Oleh karena itu,santri selalu mengaji karena menghindari hukuman yang ada meski malas sekalipun.Contoh lain,Seorang santri yang berkata kasar dan telat pulang pondok akan mendapat hukuman tertentu(berlaku sesuai peraturan pondok masing-masing) misal dipondok tertentu hukumannya yaitu menulis Ayat Al-qur’an sebanyak yang telah ditentukan.Sehingga santri tidak melalukannnya guna menghindari hukuman yang ada.
b.Tahap keuntungan dan minat pribadi
Pada tahap ini,seseorang melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan apa yang akan didapatkan oleh nya di masa depan. Contoh dalam kehidupan lingkungan sehari-hari yaitu seorang anak kuliahan yang tinggal di asrama atau tinggal di kos an,tidak dapat hidup sendirian.Misal ada salah satu dari mereka yang skait,mereka akan saling membantu baik dalam urusan kecilnya maupun urusan besar lainnya.Mereka melakukan itu semata-mata mereka menyadari bahwa setiap manusia tidak akan selalu sehat,ada kalanya sakit.Oleh karena itu,dia membantu temannya guna ketika dia mengalami masalah atau mengalami sakit yang serupa,dengan harapan temannya akan membantu juga.
2.Level Konvensional
a.Tahap menjaga sikap orang baik
Pada tahap ini,seseorang akan Memikirkan bagaimana kesepakatan social yang ada dan pendapat orang lain tehadapnya.Contoh dalam kehidupan lingkungan sehari-hari yaitu dalam suatu kelas telah ada jadwal piket siswa yang telah disepakat oleh masing-masing siswa.Maka siswa melaksanakan tugasnya sesuai jadwalnya,akan ada siswa lain yang berpendapat mengenai tugas yang sedang dijalaninya,maka,dia harus menerima dan menanggapi saran dan masukan dari temannya dengan senang hati.
b.Memeliahara peraturan
Pada tahap ini,jika peraturan tidak ada yang mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau.
Contoh seorang moderator yang memandu jalannya acara guna memeliahara keteraturan dalam acara serta bertugas menertibkan jika terdapat masalah dalam rangkaian acara.
3.Pasca Konvensional
a.Orientasi kontrak social
Pada tahap ini,Setiap orang memiliki latar belakang dan situasi berbeda,tidaka da yang absolute/pasti ketika melihat sebuah kasus,hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu : Seorang yang mencuri roti di warung agar tidak kelaparan,berbeda dengan korupsi di perkantoran agar menjadi kaya.
b.prinsip etika Universal
Pada tahap ini,Menggambarkan prinsip internal seseorang.Ia melakukan suatu hal yang dianggapnya benar,walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu Seseorang yang memainkan gawai nya ketika sedang berkumpul atau rapat disuatu ruangan tanpa menghiraukan pemateri.Menurut pemain nya ini merupakan tindakan yang benar,namun menurut peraturan yang ada ini merupakan tindakan yang salah.
Rusbiantari Ningsih
2013053153
Level 1 Pra-Konvensional
2013053153
Level 1 Pra-Konvensional
1. Menghindari hukuman
Seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu karena untuk menghindari hukuman.
Contohnya:
• Seseorang tidak menerobos lampu merah dijalan raya, dilakukan semata-mata agar polisi tidak mengejar untuk menilangnya.
• Seorang anak tidak memukul adiknya karena dilarang oleh ibunya. Jika dia melanggar larangan tersebut, maka ia bisa saja mendapatkan hukuman dari ibunya.
2. Keuntungan dan minat pribadi
Tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya. Contohnya:
• Andi berbagi makanan dengan temannya karena berharap suatu saat temannya tersebut juga akan berbagi makanan dengan dia.
• Amara menolong temannya yang sedang dalam kesusahan karena berharap suatu hari temannya tersebut akan menolongnya juga.
• Rama akan datang ke rumah Arya, asalkan Arya mau menyediakan camilan untuk Rama.
Seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu karena untuk menghindari hukuman.
Contohnya:
• Seseorang tidak menerobos lampu merah dijalan raya, dilakukan semata-mata agar polisi tidak mengejar untuk menilangnya.
• Seorang anak tidak memukul adiknya karena dilarang oleh ibunya. Jika dia melanggar larangan tersebut, maka ia bisa saja mendapatkan hukuman dari ibunya.
2. Keuntungan dan minat pribadi
Tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya. Contohnya:
• Andi berbagi makanan dengan temannya karena berharap suatu saat temannya tersebut juga akan berbagi makanan dengan dia.
• Amara menolong temannya yang sedang dalam kesusahan karena berharap suatu hari temannya tersebut akan menolongnya juga.
• Rama akan datang ke rumah Arya, asalkan Arya mau menyediakan camilan untuk Rama.
Level 2 Konvensional
3. Menjaga sikap orang baik
Seseorang menghindari pertengkaran karena memikirkan bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadapnya.
Contohnya:
• Tidak ribut dengan tetangga.
• Rani mengikuti kerja bakti agar mengindari gunjingan tetangga.
• Selalu ramah kepada para tetangga untuk lebih menjalin rasa persaudaraan seperti sering mengantarkan makanan, mengunjungi rumahnya, dan lain-lain.
• Dalam kelompok-kelompok remaja atau ABG, biasanya anak-anak remaja lebih memilih untuk berbohong demi melindungi temannya dari pada dianggap penghianat oleh kelompoknya.
4. Memelihara peraturan,
Jika peraturan tidak ada yang mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau. Karenanya peraturan harus selalu dipatuhi.
Contohnya:
• Seorang ketua kelas yang melerai kedua temannya yang bertengkar karena ia berpikir peraturan harus ditegakkan.
• Seseorang dilarang bertamu melebihi jam 22.00 untuk menghindari fitnah atau terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan masyarakat.
• Memakai seragam lengkap dalam mengikuti upacara bendera pada hari Senin.
Level 3 Pasca-Konvensional
5. Orientasi kontrak sosial
Dalam tahap ini seseorang menyadari bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan situasi berbeda. Tidak ada yang absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus. Hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.
Contohnya:
• Dandi merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Di sini dia menyesal selain karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah, makannya dia merasa bersalah setelah mencontek.
6. Prinsip etika universal
Tahap yang menggambarkan prinsip internal seseorang. Ia melakukan hal yang dianggapanya benar, walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.
Contohnya:
• Seorang kakek mencuri roti untuk cucunya yang kelaparan. Kakek melakukan hal tersebut karena dianggapnya benar, yaitu untuk menolong cucunya yang sedang kelaparan.
• Dalam sebuah diskusi untuk mencapai musyawarah mufakat kita senantiasa menghormati pendapat orang lain walaupun bertentangan dengan hati nurani kita.
Nama : Dewi Mustikawati
Npm : 2013053108
Contoh 3 tahap perkembangan moral dalam kehidupan disekitar lingkungan saya :
1. Pra-konvensional
Tahap 1 : Seorang pengendara memkai helm dan membawa SIM serta surat-surat yang lengkap untuk menghindari penilangan dan kejaran polisi.
Tahap 2 : Seseorang akan membantu membangun rumah milik tetangganya, karena suatu hari saat ia akan membangun rumah maka tetangganya tersebut akan membalas membantunya.
2. Konvensional
Tahap 3 : Seorang perempuan akan menghindari pulang hingga larut malam untuk menghindari gunjingan tetangga serta agar tidak di cap sebagai perempuan tidak baik.
Tahap 4 : Jika terdapat seorang pemuda yang sedang berkunjung ke rumah kekasihnya dan hingga pukul 10 malam tidak kunjung pulang maka mereka atau orang tuanya wajib melapor. Namun jika tidak melapor maka RT setempat akan mendatangi rumah tersebut. Hal demikian dilakukan agar tidak terjadi fitnah, dan hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Pasca Konvensional
Tahap 5 : Mencuri supaya tidak mati kelaparan berbeda dengan mencuri supaya kaya.
Tahap 6 : Membiarkan seorang nenek sebatang kara memetik sebagian daun singkong, meskipun nenek tersebut tidak meminta izin terlebih dahulu.
Npm : 2013053108
Contoh 3 tahap perkembangan moral dalam kehidupan disekitar lingkungan saya :
1. Pra-konvensional
Tahap 1 : Seorang pengendara memkai helm dan membawa SIM serta surat-surat yang lengkap untuk menghindari penilangan dan kejaran polisi.
Tahap 2 : Seseorang akan membantu membangun rumah milik tetangganya, karena suatu hari saat ia akan membangun rumah maka tetangganya tersebut akan membalas membantunya.
2. Konvensional
Tahap 3 : Seorang perempuan akan menghindari pulang hingga larut malam untuk menghindari gunjingan tetangga serta agar tidak di cap sebagai perempuan tidak baik.
Tahap 4 : Jika terdapat seorang pemuda yang sedang berkunjung ke rumah kekasihnya dan hingga pukul 10 malam tidak kunjung pulang maka mereka atau orang tuanya wajib melapor. Namun jika tidak melapor maka RT setempat akan mendatangi rumah tersebut. Hal demikian dilakukan agar tidak terjadi fitnah, dan hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Pasca Konvensional
Tahap 5 : Mencuri supaya tidak mati kelaparan berbeda dengan mencuri supaya kaya.
Tahap 6 : Membiarkan seorang nenek sebatang kara memetik sebagian daun singkong, meskipun nenek tersebut tidak meminta izin terlebih dahulu.
Serly Setyowati
2013053081
Izin berpendapat.
Dari video yang telah dibagikan oleh Ibu Dayu, contoh kejadian yang pernah saya alami di kehidupan sehari-hari sesuai dengan 3 fase level perkembangan moral adalah:
Fase Pra-Konvensional
A. Menghindari hukuman:
1. Menaati peraturan sekolah seperti menggunakan pakaian dan atribut lengkap, mengerjakan pr, dan mematuhi serta menghargai guru;
2. Menaati peraturan lalu lintas seperti menggunakan helm, membawa sim, dan tidak kebut-kebutan;
3. Menaati peraturan rumah seperti bangun tepat waktu, membantu Ibu memasak, membantu adik mengerjakan pr, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya;
4. Tidak menerobos antrean ketika sedang antre di tempat umum.
2013053081
Izin berpendapat.
Dari video yang telah dibagikan oleh Ibu Dayu, contoh kejadian yang pernah saya alami di kehidupan sehari-hari sesuai dengan 3 fase level perkembangan moral adalah:
Fase Pra-Konvensional
A. Menghindari hukuman:
1. Menaati peraturan sekolah seperti menggunakan pakaian dan atribut lengkap, mengerjakan pr, dan mematuhi serta menghargai guru;
2. Menaati peraturan lalu lintas seperti menggunakan helm, membawa sim, dan tidak kebut-kebutan;
3. Menaati peraturan rumah seperti bangun tepat waktu, membantu Ibu memasak, membantu adik mengerjakan pr, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya;
4. Tidak menerobos antrean ketika sedang antre di tempat umum.
B. Keuntungan dan minat pribadi:
1. Membantu orang yang sedang kesusahan dengan harapan suatu saat orang tersebut dapat membantu saya ketika saya butuh bantuan;
2. Saya mengerjakan pr untuk mematuhi guru, supaya tidak dihukum, agar saya belajar dan menjadi pintar, dan mendapatkan nilai yang baik;
3. Dahulu, saya pernah membantu Ibu dan Bapak dengan giat agar dibelikan sesuatu.
2. Saya mengerjakan pr untuk mematuhi guru, supaya tidak dihukum, agar saya belajar dan menjadi pintar, dan mendapatkan nilai yang baik;
3. Dahulu, saya pernah membantu Ibu dan Bapak dengan giat agar dibelikan sesuatu.
Fase Konvensional
A. Menjaga sikap orang baik:
1. Selalu mengusahakan ikut membantu pembagian takjil di jalan raya ketika bulan ramadhan, karena jika ada yang tidak ikut pasti akan menjadi bahan pembicaraan;
2. Selalu on time dalam membantu Ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah sebelum diperintah, hal ini karena saya tidak ingin Ibu kecewa dan harus terus memerintah saya;
3. Selalu mengusahakan membantu Ibu berjualan meski kadang saya sedang kuliah karena tidak ingin terjadi keributan.
B. Memelihara peraturan:
1. Pada zaman SD, ketua kelas mencatat nama siswa yang ribut di kelas ketika tidak ada guru karena sebelumnya diberi aturan oleh guru;
2. RT menghimbau warga desa untuk memasang bendera untuk memperingati dirgahayu kemerdekaan;
3. Pak Ustadz selalu menasehati agar jangan meninggalkan sholat;
4. Satpam menegur pengunjung yang tidak antre.
Pasca Konvensional:
A. Orientasi kontrak sosial:
1. Terdapat kasus seorang nenek mencuri singkong untuk bertahan hidup dan hendak dipenjara, padahal banyak petinggi negara yang korupsi tidak tahu diri;
2. Banyaknya ketidakadilan sosial, misal seseorang yang melakukan kesalahan dimaafkan karena ia good looking dan yang lain diberi hukuman. Padahal kedudukan hak asasi manusia di negara kita sama dan tidak ada yang membedakan kedudukan hamba di mata Tuhan kecuali ketakwaannya.
B. Prinsip etika universal:
1. Melakukan segala hal demi tercapainya apa yang diinginkannya meskipun hal yang dilakukan salah, seperti menyogok agar mendapatkan jalan pintas;
2. Seorang nenek rela mencuri singkong demi memberi makan cucunya.
Nama : Ridha Rizkyka Azammi
NPM : 2031053177
Izin menjawab,
Contoh dari tiga level fase perkembangan moral menurut Kohlberg yang dapat dirasakan atau sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
a. Tahap Pra-Konvensional
NPM : 2031053177
Izin menjawab,
Contoh dari tiga level fase perkembangan moral menurut Kohlberg yang dapat dirasakan atau sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
a. Tahap Pra-Konvensional
- Orientasi hukuman dan kepatuhan. Contohnya : seorang anak tidak akan menyakiti adiknya karena dilarang oleh orangtuanya, jika dia melanggar larangan tersebut maka dia akan mendapat hukuman dari orang tuanya.
- Orientasi relativis instrumental. Contohnya : Adit akan datang membantu Aldo, jika Aldo akan membantunya juga.
- Orientasi menjadi anak baik. Contohnya : seorang anak membantu ibunya membuat makanan, namun anak tersebut salah memasukan bahan dan membuat rasa makanan menjadi aneh. Namun, meskipun dia mengacaukan masakan ibunya, tetapi dibalik itu dia memiliki niat yang baik yaitu membantu ibunya.
- Orientasi dan hukuman dan ketertiban. Contohnya : orang membuat masalah di tengah pasar, berarti ia bersalah (melanggar aturan).
- Orientasi kontak sosial-legalistis. Contoh : seorang anak merasa sangat bersalah pada dirinya sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Dia menyesal karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah makanya dia merasa bersalah setelah mencontek.
- Orientasi prinsip etika yang universal. Contoh : seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain yaitu adiknya.
Terimakasih
Wildah Aprilia Dharma 2013053078
Pra-konvensional
1. Menghindari hukuman
- Setelah pandemi covid-19 masuk ke negara ini, orang-orang menggunakan masker dan mencuci tangan saat berpergian keluar rumah, karena jika tidak mematuhi protokol kesehatan maka akan dikenakan sanksi seperti kerja sosial.
- Berbagai macam acara yang menyebabkan berkerumunan pun mulai berkurang karena jika melanggar akan dikenakan sanksi seperti denda.
- Mematuhi jam malam jika tidak ingin dikenakan sanksi.
Konvensional
2. Menjaga sikap orang baik
- Tidak mengusik atau ikut campur dalam urusan tetangga demi kenyamanan lingkungan sekitar tempat tinggal.
Pasca-konvensional
3. Prinsip etika universal
- Nyatanya, masih banyak orang yang tidak menggunakan masker dan mencuci tangan saat berpergian keluar rumah, mereka menganggap sepele pandemi saat ini.
Pra-konvensional
1. Menghindari hukuman
- Setelah pandemi covid-19 masuk ke negara ini, orang-orang menggunakan masker dan mencuci tangan saat berpergian keluar rumah, karena jika tidak mematuhi protokol kesehatan maka akan dikenakan sanksi seperti kerja sosial.
- Berbagai macam acara yang menyebabkan berkerumunan pun mulai berkurang karena jika melanggar akan dikenakan sanksi seperti denda.
- Mematuhi jam malam jika tidak ingin dikenakan sanksi.
Konvensional
2. Menjaga sikap orang baik
- Tidak mengusik atau ikut campur dalam urusan tetangga demi kenyamanan lingkungan sekitar tempat tinggal.
Pasca-konvensional
3. Prinsip etika universal
- Nyatanya, masih banyak orang yang tidak menggunakan masker dan mencuci tangan saat berpergian keluar rumah, mereka menganggap sepele pandemi saat ini.
Luthfia Rizki Yuniarti
2013053092
Izin menjawab.
Contoh contoh yang dirasakan terkait level perkembangan moral dalam kehidupan sehari-hari :
1. Pra-komvensional
- Berorientasi hukum dan ketaatan
Contoh : seorang anak yang rajin belajar karena takut dihukum jika nilainya jelek , anak yang tidak memukul adiknya, tetapi jika dia dengan sengaja memukul adiknya dia akan di hukum.
- Individualisme dan tujuan
Contoh : seorang anak yang mau disuruh pergi ke warung jika diberi uang lebih untuk jajan, seorang anak akan rajin beribadah bila diberi hadiah.
2. Konvensional
- Norma norma interpersonal
Contoh : seorang anak membantu ibunya memasak, walaupun hasilnya jadi agak berantakan.
- Sistem moral sosial : seseorang membuat keributan di rumah sakit.
3. Pasca konvensional
- Orientasi kontrak sosial - legalitas
Contohnya : seorang yang menyesal meninggalkan sholat magrib karena tertidur, dia sedih dan menyesal
- Orientasi prinsip yang universal
Contohnya : seseorang yang berkelahi dengan orang lain demi membela adiknya yang di bully.
2013053092
Izin menjawab.
Contoh contoh yang dirasakan terkait level perkembangan moral dalam kehidupan sehari-hari :
1. Pra-komvensional
- Berorientasi hukum dan ketaatan
Contoh : seorang anak yang rajin belajar karena takut dihukum jika nilainya jelek , anak yang tidak memukul adiknya, tetapi jika dia dengan sengaja memukul adiknya dia akan di hukum.
- Individualisme dan tujuan
Contoh : seorang anak yang mau disuruh pergi ke warung jika diberi uang lebih untuk jajan, seorang anak akan rajin beribadah bila diberi hadiah.
2. Konvensional
- Norma norma interpersonal
Contoh : seorang anak membantu ibunya memasak, walaupun hasilnya jadi agak berantakan.
- Sistem moral sosial : seseorang membuat keributan di rumah sakit.
3. Pasca konvensional
- Orientasi kontrak sosial - legalitas
Contohnya : seorang yang menyesal meninggalkan sholat magrib karena tertidur, dia sedih dan menyesal
- Orientasi prinsip yang universal
Contohnya : seseorang yang berkelahi dengan orang lain demi membela adiknya yang di bully.
Indrie Tarisa Putri
2013053131
izin menanggapi
contoh dalam kehidupan sehari-hari dari 3 level fase perkembangan moral
1. Pra-konvensi
Tahap 1 (menghindari hukuman): Seseorang tidak mencuri karena Ia tidak mau di tangkap dan di penjara
Tahap 2 (keuntungan dan minat pribadi): Seseorang akan membantu mengerjakan tugas temannya, apabila temannya mau mencarikan bahan/ bersama-sama mencari jawaban
2. Konvensional
Tahap 3 (menjaga sikap orang baik): seseorang ikut bergotong royong karna itu adalah suatu hal yang baik, dan jika Ia tidak ikut maka nanti tetangganya akan julid.
Tahap 4 (memelihara peraturan): seorang tidak membuang sampah sembarangan karena itu sudah peraturan, dan jika Ia melanggar maka keadaan akan lebih kotor. maka dari itu peraturan harus di tegakkan.
3. Pasca-konvensional
Tahap 5 (orientasi kontrak sosial): Seorang warga aktif dalam mengikuti kegiatan siskamling dengan harapan lingkungan yang dia tinggali aman, nyaman dan tentram
Tahap 6 (prinsip etika universal): Seorang hakim harus yang memberikan vonis kepada suatu perkara sesuai ketentuan hukum walaupun bertentangan dengan hati nuraninya.
terima kasih
2013053131
izin menanggapi
contoh dalam kehidupan sehari-hari dari 3 level fase perkembangan moral
1. Pra-konvensi
Tahap 1 (menghindari hukuman): Seseorang tidak mencuri karena Ia tidak mau di tangkap dan di penjara
Tahap 2 (keuntungan dan minat pribadi): Seseorang akan membantu mengerjakan tugas temannya, apabila temannya mau mencarikan bahan/ bersama-sama mencari jawaban
2. Konvensional
Tahap 3 (menjaga sikap orang baik): seseorang ikut bergotong royong karna itu adalah suatu hal yang baik, dan jika Ia tidak ikut maka nanti tetangganya akan julid.
Tahap 4 (memelihara peraturan): seorang tidak membuang sampah sembarangan karena itu sudah peraturan, dan jika Ia melanggar maka keadaan akan lebih kotor. maka dari itu peraturan harus di tegakkan.
3. Pasca-konvensional
Tahap 5 (orientasi kontrak sosial): Seorang warga aktif dalam mengikuti kegiatan siskamling dengan harapan lingkungan yang dia tinggali aman, nyaman dan tentram
Tahap 6 (prinsip etika universal): Seorang hakim harus yang memberikan vonis kepada suatu perkara sesuai ketentuan hukum walaupun bertentangan dengan hati nuraninya.
terima kasih
Yasinta Almaida 2013053072
Contoh perkembangan moral yang sering saya jumpai di lingkungan saya yaitu:
Pra-konvensional
1. Menghindari hukuman, semenjak diberlakukannya PPKM kegiatan mengadakan pesta pernikahan sering kali ditunda, hal tersebut dilakukan karena adanya denda yang akan diberikan jika memaksa untuk mengadakan pesta.
2. Keuntungan dan minat pribadi, di lingkungan saya terutama ibu-ibu rumah tangga memiliki kebiasaan ketika ada acara pengajian lingkungan membawa bahan-bahan untuk memasak kepada yang mempunyai hajat, hal tersebut dilakukan untuk saling melengkapi. Contohnya ketika saya membawa bahan memasak kepada yang mempunyai hajat, saya memiliki harapan bahwa suatu saat ketika saya mempunyai hajat akan dibawakan bahan untuk memasak juga.
Konvensional
3. Menjaga sikap orang baik, saya sendiri sangat salut terhadap masyarakat di lingkungan saya, misalnya saja kemarin ketika ada proyek perbaikan jalan oleh kepala desa, masyarakat sangat antusias membantu bahkan mereka sampai meninggalkan pekerjaannya sementara waktu agar proyek tersebut cepat selesai.
4. Memelihara peraturan, beberapa waktu lalu ada sedikit pertikaian terjadi antar tetangga karena salah satunya membuang limbah sembarangan. Hal tersebut pun langsung dibenahi oleh pak RT dan kepala desa. Melakukan musyawarah dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, karena membuang limbah sembarangan pun merupakan tindakan yang salah.
Contoh perkembangan moral yang sering saya jumpai di lingkungan saya yaitu:
Pra-konvensional
1. Menghindari hukuman, semenjak diberlakukannya PPKM kegiatan mengadakan pesta pernikahan sering kali ditunda, hal tersebut dilakukan karena adanya denda yang akan diberikan jika memaksa untuk mengadakan pesta.
2. Keuntungan dan minat pribadi, di lingkungan saya terutama ibu-ibu rumah tangga memiliki kebiasaan ketika ada acara pengajian lingkungan membawa bahan-bahan untuk memasak kepada yang mempunyai hajat, hal tersebut dilakukan untuk saling melengkapi. Contohnya ketika saya membawa bahan memasak kepada yang mempunyai hajat, saya memiliki harapan bahwa suatu saat ketika saya mempunyai hajat akan dibawakan bahan untuk memasak juga.
Konvensional
3. Menjaga sikap orang baik, saya sendiri sangat salut terhadap masyarakat di lingkungan saya, misalnya saja kemarin ketika ada proyek perbaikan jalan oleh kepala desa, masyarakat sangat antusias membantu bahkan mereka sampai meninggalkan pekerjaannya sementara waktu agar proyek tersebut cepat selesai.
4. Memelihara peraturan, beberapa waktu lalu ada sedikit pertikaian terjadi antar tetangga karena salah satunya membuang limbah sembarangan. Hal tersebut pun langsung dibenahi oleh pak RT dan kepala desa. Melakukan musyawarah dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, karena membuang limbah sembarangan pun merupakan tindakan yang salah.
Nama: Elysia Vitaloka
NPM: 2013053150
Izin menyampaikan, contoh yang saya rasakan di kehidupan sehari-hari dari 3 level perkembangan moral yaitu:
•Pada level Pra Konvensional
Tahap pertama, menghindari hukuman. Dalam tahap ini saya pernah melihat dan alami contohnya ketika adik saya berbohong tidak merusak kabel charger dan melimpahkannya pada kucing saya, namun akhirnya dia mengaku telah merusaknya, di berbohong karena takut saya memarahi dan menghukumnya.
Tahap kedua, keuntungan dan minat pribadi. Dalam tahap ini saya sendiri pernah mengalaminya yaitu ketika kecil, saya akan melakukan sesuatu jika diberi imbalan, contohnya ibu menyuruh saya pergi ke warung dengan imbalan uang untuk membeli jajan.
•Pada Level konvensional
Tahap ketiga, menjaga sikap orang baik. Pada tahap ini sering saya lihat di lingkungan sekitar, contohnya ada seorang anak yang sering mentraktir temannya agar terlihat baik dan royal. Kemudian ada juga seorang anak yang membantu temannya mengerjakan PR, namun ternyata banyak yang salah dari pengerjaannya. Hal tersebut dianggap sikap baik karena memiliki niat membntu teman.
Tahap keempat, memelihara peraturan. Contoh tahap ini dalam lingkungan sekitar saya yaitu penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan melaksanakan protokol kesehatan ketika pandemi Covid-19, jika peraturan ini tidak dipatuhi akan ada akibat yang terjadi bagi kesehatan kita dan orang lain.
•Pada Level pasca-konvensional
Tahap kelima, orientasi kontrak sosial. Semua warga desa melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan desa sehingga desa terlihat bersih dan nyaman. Adik saya sebagai seorang siswa SMP mengerjakan tugas-tugas yang diberika oleh guru selain untuk memenuhi kewajibannya sebagai pelajar dia juga berharap untuk dapat mendapatkan ranking di kelasnya.
Tahap keenam, prinsip etika universal.
Contohnya orang tua yang harus memberikan hukuman kepada anak yang bermain ponsel secara berlebihan agar anaknya tidak mengulangi kesalahan, walaupun dalam hati orang tua tidak tega memberikan hukuman.
NPM: 2013053150
Izin menyampaikan, contoh yang saya rasakan di kehidupan sehari-hari dari 3 level perkembangan moral yaitu:
•Pada level Pra Konvensional
Tahap pertama, menghindari hukuman. Dalam tahap ini saya pernah melihat dan alami contohnya ketika adik saya berbohong tidak merusak kabel charger dan melimpahkannya pada kucing saya, namun akhirnya dia mengaku telah merusaknya, di berbohong karena takut saya memarahi dan menghukumnya.
Tahap kedua, keuntungan dan minat pribadi. Dalam tahap ini saya sendiri pernah mengalaminya yaitu ketika kecil, saya akan melakukan sesuatu jika diberi imbalan, contohnya ibu menyuruh saya pergi ke warung dengan imbalan uang untuk membeli jajan.
•Pada Level konvensional
Tahap ketiga, menjaga sikap orang baik. Pada tahap ini sering saya lihat di lingkungan sekitar, contohnya ada seorang anak yang sering mentraktir temannya agar terlihat baik dan royal. Kemudian ada juga seorang anak yang membantu temannya mengerjakan PR, namun ternyata banyak yang salah dari pengerjaannya. Hal tersebut dianggap sikap baik karena memiliki niat membntu teman.
Tahap keempat, memelihara peraturan. Contoh tahap ini dalam lingkungan sekitar saya yaitu penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan melaksanakan protokol kesehatan ketika pandemi Covid-19, jika peraturan ini tidak dipatuhi akan ada akibat yang terjadi bagi kesehatan kita dan orang lain.
•Pada Level pasca-konvensional
Tahap kelima, orientasi kontrak sosial. Semua warga desa melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan desa sehingga desa terlihat bersih dan nyaman. Adik saya sebagai seorang siswa SMP mengerjakan tugas-tugas yang diberika oleh guru selain untuk memenuhi kewajibannya sebagai pelajar dia juga berharap untuk dapat mendapatkan ranking di kelasnya.
Tahap keenam, prinsip etika universal.
Contohnya orang tua yang harus memberikan hukuman kepada anak yang bermain ponsel secara berlebihan agar anaknya tidak mengulangi kesalahan, walaupun dalam hati orang tua tidak tega memberikan hukuman.
Febi Eka Putri
2013053099
Mohon izin berpendapat Ibu..
Menurut pendapat saya, contoh yang saya rasakan dalam kehidupan sehari-hari dari ketiga level fase perkembangan moral yang telah dijelaskan dalam video adalah sebagai berikut.
Level 1 (Pra-Konvensional)
a. Menghindari Hukuman
Seorang siswa hadir di sekolah sebelum pukul 07.00 WIB.
Hal itu ia lakukan karena ia tidak ingin dihukum atau diberi sanksi oleh guru maupun staff yang ada di sekolah.
b. Keuntungan dan Minat Pribadi
Pak Amir ingin mengunduh jambu air miliknya.. lalu, Pak Amir meminjam tangga Pak Joko..
Pak Joko meminjamkannya karena Pak Joko tau bahwa Pak Amir ingin mengunduh jambu air dan Pak Joko akan diberi jambu air oleh Pak Amir.
Level 2 (Konvensional)
a. Menjaga Sikap Orang Baik
Tidak menyetel musik terlalu keras dan mengganggu ketenangan orang lain.
b. Memelihara Peraturan
Di era pandemi covid19 ini, satpam yang bertugas di kantor maupun di sekolah selalu mengecek suhu dan kelengkapan protokol kesehatan seseorang yang akan memasuki kantor atau sekolah tersebut.
Peraturan tersebut senantiasa dipatuhi dan dipelihara agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam belajar dan bekerja.
Jika peraturan tersebut tidak dipatuhi, maka dikhawatirkan akan menimbulkan penyebaran virus.. dan itu tidak hanya kepada satu orang, melainkan dapat tersebar kepada orang banyak.
Level 3 (Pasca-Konvensional)
a. Orientasi Kontrak Sosial
Seorang peserta didik yang tidak memakai seragam di sekolah tidak diberikan hukuman. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tersebut terkena musibah banjir yang menghanyutkan jumlah peserta didik tersebut beserta isinya, sehingga ia tidak memiliki seragam untuk dipakai ke sekolah.
Hal tersebut berbeda dengan peserta didik yang sengaja tidak memakai seragam sekolah dikarenakan malas dan tidak mau ribet, serta dengan alasan yang tidak logis.
b. Prinsip Etika Universal
Seseorang pria memiliki istri yang akan melahirkan anaknya. Namun pria tersebut tidak memiliki pekerjaan. Sehingga tidak ada penghasilan, bahkan untuk makan pun susah. Alhasil, pria tersebut menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, meskipun hal tersebut sangat bertentangan dengan etika. Misalnya dengan membobol dan mencuri uang yang ada di ATM.
Terimakasih..
2013053099
Mohon izin berpendapat Ibu..
Menurut pendapat saya, contoh yang saya rasakan dalam kehidupan sehari-hari dari ketiga level fase perkembangan moral yang telah dijelaskan dalam video adalah sebagai berikut.
Level 1 (Pra-Konvensional)
a. Menghindari Hukuman
Seorang siswa hadir di sekolah sebelum pukul 07.00 WIB.
Hal itu ia lakukan karena ia tidak ingin dihukum atau diberi sanksi oleh guru maupun staff yang ada di sekolah.
b. Keuntungan dan Minat Pribadi
Pak Amir ingin mengunduh jambu air miliknya.. lalu, Pak Amir meminjam tangga Pak Joko..
Pak Joko meminjamkannya karena Pak Joko tau bahwa Pak Amir ingin mengunduh jambu air dan Pak Joko akan diberi jambu air oleh Pak Amir.
Level 2 (Konvensional)
a. Menjaga Sikap Orang Baik
Tidak menyetel musik terlalu keras dan mengganggu ketenangan orang lain.
b. Memelihara Peraturan
Di era pandemi covid19 ini, satpam yang bertugas di kantor maupun di sekolah selalu mengecek suhu dan kelengkapan protokol kesehatan seseorang yang akan memasuki kantor atau sekolah tersebut.
Peraturan tersebut senantiasa dipatuhi dan dipelihara agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam belajar dan bekerja.
Jika peraturan tersebut tidak dipatuhi, maka dikhawatirkan akan menimbulkan penyebaran virus.. dan itu tidak hanya kepada satu orang, melainkan dapat tersebar kepada orang banyak.
Level 3 (Pasca-Konvensional)
a. Orientasi Kontrak Sosial
Seorang peserta didik yang tidak memakai seragam di sekolah tidak diberikan hukuman. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tersebut terkena musibah banjir yang menghanyutkan jumlah peserta didik tersebut beserta isinya, sehingga ia tidak memiliki seragam untuk dipakai ke sekolah.
Hal tersebut berbeda dengan peserta didik yang sengaja tidak memakai seragam sekolah dikarenakan malas dan tidak mau ribet, serta dengan alasan yang tidak logis.
b. Prinsip Etika Universal
Seseorang pria memiliki istri yang akan melahirkan anaknya. Namun pria tersebut tidak memiliki pekerjaan. Sehingga tidak ada penghasilan, bahkan untuk makan pun susah. Alhasil, pria tersebut menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, meskipun hal tersebut sangat bertentangan dengan etika. Misalnya dengan membobol dan mencuri uang yang ada di ATM.
Terimakasih..
Anjelly Triane Chaterina
2063053003
izin berpendapat,
level 1 pra konvensional
tahap 1 menghindari hukuman
mematuhi perkataan orang tua, karena jika tidak patuh akan mendapat hukuman.
tahap 2 keuntungan pribadi anak kecil yang disuruh harus di iming imingi mainan atau makanan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu, karena ia merasa mendapatkan keuntungan dari situ.
level 2 konvensional
tahap 1 menjaga sikap orang baik seseorang yang menganut prinsip saya anak baik, Menghindari perkelahian.
tahap 4 memelihara peraturan
menyadari bahwa bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok yang lebih besar itu, dan dengan demikian memiliki kewajiban untuk menaati hukum yang berlaku. Penekanan nya adalah mematuhi hukum secara mutlak agar ketertiban sosial agar terjamin.
Level 3 pasca konvensional
tahap 5 orientasi kontrak social
kontrak sosial egalistis segi hukum masih ditekankan namun, seseorang belum menyadari bahwa sesuatu hukum tertentu belum tentu bisa diterapkan dalam seluruh segi kehidupan manusia. Disini orang mulai berpikir bahwa hukum itu dapat diubah dan disesuaikan dengan konteks atau situasi yang ada sejauh dapat memberi suatu manfaat sosial atau demi kepentingan dan kesejahteraan umum.
contoh: mencuri supaya tidak mati kelaparan itu berbeda dengan mencuri supaya menjadi kaya.
tahap 6 prinsip etika universal
ia melakukan hal yang dianggapnya benar walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.
Seperti mencuri obat di apotek karena ia sangat membutuhkannya menurutnya itu benar karena ia harus menolong orang yang sedang sakit parah, namun itu bertentangan dengan hukum yang ada karena mencuri itu tidak diperbolehkan.
2063053003
izin berpendapat,
level 1 pra konvensional
tahap 1 menghindari hukuman
mematuhi perkataan orang tua, karena jika tidak patuh akan mendapat hukuman.
tahap 2 keuntungan pribadi anak kecil yang disuruh harus di iming imingi mainan atau makanan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu, karena ia merasa mendapatkan keuntungan dari situ.
level 2 konvensional
tahap 1 menjaga sikap orang baik seseorang yang menganut prinsip saya anak baik, Menghindari perkelahian.
tahap 4 memelihara peraturan
menyadari bahwa bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok yang lebih besar itu, dan dengan demikian memiliki kewajiban untuk menaati hukum yang berlaku. Penekanan nya adalah mematuhi hukum secara mutlak agar ketertiban sosial agar terjamin.
Level 3 pasca konvensional
tahap 5 orientasi kontrak social
kontrak sosial egalistis segi hukum masih ditekankan namun, seseorang belum menyadari bahwa sesuatu hukum tertentu belum tentu bisa diterapkan dalam seluruh segi kehidupan manusia. Disini orang mulai berpikir bahwa hukum itu dapat diubah dan disesuaikan dengan konteks atau situasi yang ada sejauh dapat memberi suatu manfaat sosial atau demi kepentingan dan kesejahteraan umum.
contoh: mencuri supaya tidak mati kelaparan itu berbeda dengan mencuri supaya menjadi kaya.
tahap 6 prinsip etika universal
ia melakukan hal yang dianggapnya benar walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.
Seperti mencuri obat di apotek karena ia sangat membutuhkannya menurutnya itu benar karena ia harus menolong orang yang sedang sakit parah, namun itu bertentangan dengan hukum yang ada karena mencuri itu tidak diperbolehkan.
Nama: Okta Mirnawati
NPM: 2013053130
Izin menyampaikan pendapat, contoh yang saya rasakan dalam kehdiupan sehari-hari terkait 3 level perkembangan moral yang telah dijelaskan dalam video, yaitu:
1. Pra konvensional, meliputi 2 tahapan, yaitu:
a. Menghindari hukuman, contoh yang dirasakan berupa menaati peraturan lalu lintas agar tidak terkena tilang, selalu memakai masker saat perjalanan agar tidak terkena razia lalu di denda, dan tidak melakukan hal yang tidak baik seperti mencuri atau pulang terlalu malam agar tidak dimarahi dan dijatuhkan hukuman dari orang tua.
b. Keuntungan dan minat pribadi, contoh yang dirasakan ketika orang tua berjanji akan membelikan sesuatu yang saya inginkan tetapi dengan syarat tertentu misalnya mendapat peringkat 1 dikelas agar mendapatkan barang yang saya inginkan sehingga saya akan berusaha keras untuk mewujudkannya. Contoh lainnya yaitu ketika mengerjakan tugas dan mengikuti perkuliahan dengan baik agar nantinya mendapatkan nilai yang memuaskan.
2. Konvensional, meliputi 2 tahapan, yaitu:
a. Menjaga sikap baik, contoh yang dirasakan ketika ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang ada disekitar rumah, misalnya kerja bakti, panitia acara nikahan, pengajian, dsb. sehingga dapat mengenal atau dikenal warga sekitar dengan baik dan selalu menyapa serta berbaur dengan tetangga sekitar. Kemudian, selalu membantu orang tua ataupun orang lain dalam hal apapun.
b. Memelihara peraturan, contoh yang dirasakan ketika menghubungi dosen menggunakan etika yang baik, mengerjakan ulangan dengan jujur dan tidak menyontek, selalu menggunakan helm saat bepergian dengan motor, melerai jikalau ada yang bertengkar dan tidak membuang sampah sembarangan.
3. Pasca konvensional, meliputi 2 tahapan, yaitu:
a. Orientasi kontrak social, contoh yang dirasakan ketika sedang berada di minimarket dan dalam keadaan buru-buru sehingga tidak bisa mengantri dan meminta untuk didahulukan.
b. Prinsip etika universal, contoh yang dirasakan ketika melihat orang tua yang melakukan segala cara untuk anaknya agar bisa masuk ke sekolah impiannya misalnya menyogok.
Sekian, terima kasih
NPM: 2013053130
Izin menyampaikan pendapat, contoh yang saya rasakan dalam kehdiupan sehari-hari terkait 3 level perkembangan moral yang telah dijelaskan dalam video, yaitu:
1. Pra konvensional, meliputi 2 tahapan, yaitu:
a. Menghindari hukuman, contoh yang dirasakan berupa menaati peraturan lalu lintas agar tidak terkena tilang, selalu memakai masker saat perjalanan agar tidak terkena razia lalu di denda, dan tidak melakukan hal yang tidak baik seperti mencuri atau pulang terlalu malam agar tidak dimarahi dan dijatuhkan hukuman dari orang tua.
b. Keuntungan dan minat pribadi, contoh yang dirasakan ketika orang tua berjanji akan membelikan sesuatu yang saya inginkan tetapi dengan syarat tertentu misalnya mendapat peringkat 1 dikelas agar mendapatkan barang yang saya inginkan sehingga saya akan berusaha keras untuk mewujudkannya. Contoh lainnya yaitu ketika mengerjakan tugas dan mengikuti perkuliahan dengan baik agar nantinya mendapatkan nilai yang memuaskan.
2. Konvensional, meliputi 2 tahapan, yaitu:
a. Menjaga sikap baik, contoh yang dirasakan ketika ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang ada disekitar rumah, misalnya kerja bakti, panitia acara nikahan, pengajian, dsb. sehingga dapat mengenal atau dikenal warga sekitar dengan baik dan selalu menyapa serta berbaur dengan tetangga sekitar. Kemudian, selalu membantu orang tua ataupun orang lain dalam hal apapun.
b. Memelihara peraturan, contoh yang dirasakan ketika menghubungi dosen menggunakan etika yang baik, mengerjakan ulangan dengan jujur dan tidak menyontek, selalu menggunakan helm saat bepergian dengan motor, melerai jikalau ada yang bertengkar dan tidak membuang sampah sembarangan.
3. Pasca konvensional, meliputi 2 tahapan, yaitu:
a. Orientasi kontrak social, contoh yang dirasakan ketika sedang berada di minimarket dan dalam keadaan buru-buru sehingga tidak bisa mengantri dan meminta untuk didahulukan.
b. Prinsip etika universal, contoh yang dirasakan ketika melihat orang tua yang melakukan segala cara untuk anaknya agar bisa masuk ke sekolah impiannya misalnya menyogok.
Sekian, terima kasih
Sherly Ika Savitri
NPM 2013053116
Izin menyampaikan pendapat Ibu Dayu.
NPM 2013053116
Izin menyampaikan pendapat Ibu Dayu.
Tahap I
Pra-konvensional (6 - 10 th)
TAHAP 1: Anak menilai baik-buruk
berdasarkan akibat perbuatan (Takut akan
akibat negatif
perbuatan).
Contohnya: Seorang anak akan makan dan tidur siang tepat waktu karena takut mendapat hukuman dari
ibu.
TAHAP 2: Anak menilai baik-buruk
berdasarkan kontrak/imbal jasa
Contohnya: Anak berbagi makanan dengan
temannya karena berharap satu saat temannya tersebut
juga akan berbagi makanan dengan dia.
Tahap II
Konvensional (10 - 17 th)
TAHAP 3: Orang menilai baik-buruk
berdasarkan persetujuan orang lain (Rasa bersalah
bila berbeda
dari orang lain).
Contohnya: Seorang anak membantu ibunya membuat kue, namun anak tersebut salah memasukan salah satu bahan dan malah mengacaukan adonan kue. Kalau di tahap pertama anak ini dianggap melanggar moral, tapi kalau ditahap ini anak dianggap melakukan perbuatan baik. Meski dia mengacaukan adonan kue ibunya, tapi di balik itu si anak memiliki niat yang mulia yaitu membantu ibunya.
TAHAP 4: Orang menilai baik-buruk
berdasarkan ketertiban sosial.
Contohnya: Orang membuat keributan di tengah pasar, berarti ia bersalah (melanggar aturan).
Tahap III
Pasca-konvensional (17 - 28 th)
TAHAP 5: Orang menilai baik-buruk
berdasarkan hukum yang berlaku (Penyesalan dan
menyalahkan
diri sendiri).
Contohnya: Contoh seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Di sini dia menyesal selain karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah, makannya dia merasa bersalah setelah mencontek.
TAHAP 6: Orang menilai baik-buruk
berdasarkan hati nurani.
Contohnya: Seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain (adiknya).
Terima Kasih.
Nazla Asa Luqyana
2013053152
Contoh-contoh Level Fase Perkembangan Moral:
Tingkat pra konvensional
tahap 1 : menghindari hukuman -> seorang anak belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar tidak mendapatkan nilai kecil dan dimarahi oleh orang tuanya
tahap 2 : keuntungan dan minat pribadi -> seorang anak mau membantu temannya apabila temannya mau memberikan mainan robot kepadanya
Tingkat konvensional
tahap 3 : menjaga sikap orang yang baik -> tetangga baru mengunjungi rumah warga satu-persatu agar dikenal baik oleh warga di desa
tahap 4 : memelihara peraturan -> kepala desa melerai warga yang terus berkelahi demi menjaga hubungan baik dan ketentraman warganya
tingkat post konvensional
Tahap 5 : Orientasi pada kontrak sosial -> anak merasa bersalah karena telah berbohong kepada ibunya, ia mengatakan bahwa ia akan pergi belajar kelompok tetapi malah bermain di rumah temannya.
tahap 6 : Prinsip universal -> orang tua rela melakukan apa saja demi kelanjutan kehidupan anaknya, baik untuk kebutuhan pendidikan maupun kebutuhan lainnya.
2013053152
Contoh-contoh Level Fase Perkembangan Moral:
Tingkat pra konvensional
tahap 1 : menghindari hukuman -> seorang anak belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar tidak mendapatkan nilai kecil dan dimarahi oleh orang tuanya
tahap 2 : keuntungan dan minat pribadi -> seorang anak mau membantu temannya apabila temannya mau memberikan mainan robot kepadanya
Tingkat konvensional
tahap 3 : menjaga sikap orang yang baik -> tetangga baru mengunjungi rumah warga satu-persatu agar dikenal baik oleh warga di desa
tahap 4 : memelihara peraturan -> kepala desa melerai warga yang terus berkelahi demi menjaga hubungan baik dan ketentraman warganya
tingkat post konvensional
Tahap 5 : Orientasi pada kontrak sosial -> anak merasa bersalah karena telah berbohong kepada ibunya, ia mengatakan bahwa ia akan pergi belajar kelompok tetapi malah bermain di rumah temannya.
tahap 6 : Prinsip universal -> orang tua rela melakukan apa saja demi kelanjutan kehidupan anaknya, baik untuk kebutuhan pendidikan maupun kebutuhan lainnya.
Nida Ankhofia
2013053101
Izin berpendapat bu,
1. Moral Prakonvensional terbagi menjadi dua tahapan:
a. Tahap 1, yaitu memperhatikan ketaatan dan hukuman. Contohnya ketika seorang siswa yang diharuskan untuk mematuhi perintah dari gurunya agar tidak mendapatkan hukuman. Dan seorang siswa yang rajin belajar agar dia bisa menjadi juara kelas.
b. Tahap 2, yaitu memperhatikan pemuasan kebutuhan. Contoh dari kepentingan pribadi
didorong adalah ketika seorang anak diminta oleh orang tuanya untuk melakukan suatu tugas. Anak bertanya "apa untungnya untuk saya?" Orang tua akan menawarkan anak insentif dengan memberikan anak uang saku untuk membayar mereka untuk tugas-tugas mereka sehingga anak tersebut akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan untuk kepentingan pribadi.
2. Moralitas konvensional, juga terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Tahap 3, Memperbaiki citra “anak baik” contoh mereka mencoba untuk menjadi "anak baik" atau untuk memenuhi harapan tersebut, setelah mengetahui bahwa yang dianggap sebagai manfaat yang baik diri.
b. Tahap 4, Penalaran moral dalam tahap empat lebih dari sekedar kebutuhan akan penerimaan individual dalam tahap tiga. Sebuah cita-cita pusat atau cita-cita sering meresepkan apa yang benar dan yang salah.
3. Moralitas pasca konvensional terbagi mejadi dua yaitu:
a. Orientasi Kontrak Sosial- Legalistis
Perilaku yang dilakukan selain atas dasar baik-buruknya sesuatu yang disepakati secara demokratis, juga berdasarkan pada pendapat pribadinya . Contoh seorang anak merasa sangat bersalah terhadap dirinya karena mencontek saat ujian. Menyesal karena melanggar aturan secara umum yaitu dilaranng mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang tidak benar sehingga ia akan merasa bersalah.
b. Orientasi prinsip etika yang universal
Perilaku yang dia lakukan berdasarkan hati nurani. Terdapat prinsip : keadilan, kesediaan untuk membantu satu sama lain, persamaan hak manusia dan hak hormat untuk martabat manusia secara pribadi. Contoh : seorang gadis mencuri roti untuk adiknya yang sedang kelaparan. perbuatan gadis ini bisa dapat dikatakan tidak bersalah karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong adiknya.
2013053101
Izin berpendapat bu,
1. Moral Prakonvensional terbagi menjadi dua tahapan:
a. Tahap 1, yaitu memperhatikan ketaatan dan hukuman. Contohnya ketika seorang siswa yang diharuskan untuk mematuhi perintah dari gurunya agar tidak mendapatkan hukuman. Dan seorang siswa yang rajin belajar agar dia bisa menjadi juara kelas.
b. Tahap 2, yaitu memperhatikan pemuasan kebutuhan. Contoh dari kepentingan pribadi
didorong adalah ketika seorang anak diminta oleh orang tuanya untuk melakukan suatu tugas. Anak bertanya "apa untungnya untuk saya?" Orang tua akan menawarkan anak insentif dengan memberikan anak uang saku untuk membayar mereka untuk tugas-tugas mereka sehingga anak tersebut akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan untuk kepentingan pribadi.
2. Moralitas konvensional, juga terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Tahap 3, Memperbaiki citra “anak baik” contoh mereka mencoba untuk menjadi "anak baik" atau untuk memenuhi harapan tersebut, setelah mengetahui bahwa yang dianggap sebagai manfaat yang baik diri.
b. Tahap 4, Penalaran moral dalam tahap empat lebih dari sekedar kebutuhan akan penerimaan individual dalam tahap tiga. Sebuah cita-cita pusat atau cita-cita sering meresepkan apa yang benar dan yang salah.
3. Moralitas pasca konvensional terbagi mejadi dua yaitu:
a. Orientasi Kontrak Sosial- Legalistis
Perilaku yang dilakukan selain atas dasar baik-buruknya sesuatu yang disepakati secara demokratis, juga berdasarkan pada pendapat pribadinya . Contoh seorang anak merasa sangat bersalah terhadap dirinya karena mencontek saat ujian. Menyesal karena melanggar aturan secara umum yaitu dilaranng mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang tidak benar sehingga ia akan merasa bersalah.
b. Orientasi prinsip etika yang universal
Perilaku yang dia lakukan berdasarkan hati nurani. Terdapat prinsip : keadilan, kesediaan untuk membantu satu sama lain, persamaan hak manusia dan hak hormat untuk martabat manusia secara pribadi. Contoh : seorang gadis mencuri roti untuk adiknya yang sedang kelaparan. perbuatan gadis ini bisa dapat dikatakan tidak bersalah karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong adiknya.
Nama: Ida Lestari
NPM: 2013053109
Izin menanggapi,
Menurut saya, dari 3 level fase perkembangan moral yang telah dijelaskan dalam video, contoh-contoh yang saya rasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar saya adalah:
1. Pra konvensional
-Tahap 1 (menghindari hukuman)
Contoh: anak-anak akan bersikap baik dan damai, mereka tidak akan saling bertengkar semata-mata agar tidak dimarahi orang tuanya.
-Tahap 2 (keuntungan dan minat pribadi)
Contoh: seorang anak cenderung akan bermain dengan temannya jika temannya adalah orang yang kaya dan mempunyai barang² yang bagus. Contoh lainnya adalah seorang anak akan mematuhi orang tuanya yang memerintahkan untuk membeli garam ke warung jika di beri upah.
2. Konvensional
-Tahap 3 (menjaga sikap baik)
Contoh: seorang anak akan menerapkan sikap baik yang telah diajarkan oleh orang tuanya di rumah ketika bertamu ke rumah orang lain untuk menjaga sikap baik yang telah ditanamkan okeh orang tuanya.
-Tahap 4 (memelihara peraturan)
Contoh: Orang tua membuat peraturan kepada anak-anak nya dj rumah, misalnya harus mengucapkan salam ketika masuk rumah, tidak boleh pulang malam, peraturan-peraturan lainnya untuk dipatuhi.
3. Pasca konvensional
-Tahap 5 (Orientasi kontrak sosial)
Contoh: seorang anak yang mencuri uang orang tuanya secara diam-diam untuk membeli sesuatu yang diinginkannya. Namun, setelah itu ia akan merasa menyesal atas tindakan dan perbuatannya tersebut adalah hal yang salah dan tidak patut dilakukan.
-Tahap 6 (Prinsip etika universal)
Contoh: seorang ayah mencuri uang demi untuk menyelamatkan nyawa anaknya yang sedang sakit karena tidak mempunyai biaya pengobatan.
Terima kasih.
NPM: 2013053109
Izin menanggapi,
Menurut saya, dari 3 level fase perkembangan moral yang telah dijelaskan dalam video, contoh-contoh yang saya rasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar saya adalah:
1. Pra konvensional
-Tahap 1 (menghindari hukuman)
Contoh: anak-anak akan bersikap baik dan damai, mereka tidak akan saling bertengkar semata-mata agar tidak dimarahi orang tuanya.
-Tahap 2 (keuntungan dan minat pribadi)
Contoh: seorang anak cenderung akan bermain dengan temannya jika temannya adalah orang yang kaya dan mempunyai barang² yang bagus. Contoh lainnya adalah seorang anak akan mematuhi orang tuanya yang memerintahkan untuk membeli garam ke warung jika di beri upah.
2. Konvensional
-Tahap 3 (menjaga sikap baik)
Contoh: seorang anak akan menerapkan sikap baik yang telah diajarkan oleh orang tuanya di rumah ketika bertamu ke rumah orang lain untuk menjaga sikap baik yang telah ditanamkan okeh orang tuanya.
-Tahap 4 (memelihara peraturan)
Contoh: Orang tua membuat peraturan kepada anak-anak nya dj rumah, misalnya harus mengucapkan salam ketika masuk rumah, tidak boleh pulang malam, peraturan-peraturan lainnya untuk dipatuhi.
3. Pasca konvensional
-Tahap 5 (Orientasi kontrak sosial)
Contoh: seorang anak yang mencuri uang orang tuanya secara diam-diam untuk membeli sesuatu yang diinginkannya. Namun, setelah itu ia akan merasa menyesal atas tindakan dan perbuatannya tersebut adalah hal yang salah dan tidak patut dilakukan.
-Tahap 6 (Prinsip etika universal)
Contoh: seorang ayah mencuri uang demi untuk menyelamatkan nyawa anaknya yang sedang sakit karena tidak mempunyai biaya pengobatan.
Terima kasih.
Izin menjawab ibu dan teman teman
Nama : Fadilatun Nisa Aulia
NPM : 2063053002
Contoh tahap perkembangan moral yang ada ataupun di yang dirasakan di dalam lingkungan sehari hari adalah
Pertama, di level Prakonvensional yang terdiri dari
Tahap 1 yaitu Menghindari Hukuman
Contohnya seperti yang sudah dijelaskan di dalam video bahwa seseorang itu mempunyai alasan untuk bertindak melakukan sesuatu ataupun bertindak untuk tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang tidak menerobos lampu merah karena takut ditilang dan itu juga yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, bahkan jika saya dan berkeluarga juga sangat takut untuk menerobos rambu-rambu lalu lintas karena takut polisi mengejar dan menilang.
Tahap 2 yaitu : Keuntungan dan minat pribadi
Tindakan di tahap ini dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya. Di dalam kehidupan sehari-hari contoh yang saya rasakan adalah seorang anak kecil mau untuk disuruh ibunya karena nanti akan diberikan upah atau atau diiming – imingi sesuatu yang menarik. Nah perbuatan semacam ini baik namun motif sebenarnya adalah keuntungan pribadi dengan mendapatkan upah ataupun sesuatu yang menarik.
Kedua, di level Konvensional
Tahap 3 yaitu : Menjaga sikap orang baik
Menghindari pertengkaran dengan sesama tetangga karena nantinya dari pertengkaran ini akan menimbulkan kekacauan dan kebisingan terhadap tetangga tetangga yang baik. Biasanya juga di dalam kehidupan sehari-hari ada tetangga yang menghidupkan musik, namun pada waktunya hal ini sangat baik. misalnya pada saatnya istirahat musik itu dimatikan dan pada saat pagi jam 10.00 baru di putar namun tidak terlalu keras suaranya.
Tahap 4 yaitu : memelihara peraturan
Contohnya adalah bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku yang banyak dan tidak terlepas pula dari kelompok atau himpunan kemasyarakatan yang banyak dan multikultural dan disini kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan dan hukum yang berlaku agara tercipta ketertiban social yang baik.
Dan contohnya dalam khidupan sehari hari kita sering sekali bertemu dengan tetangga yang berbeda suku ataupun bahka beda agama yah kita harus menghormatinya jangan mencelanya mereka punya hukum dan peraturan sendiri di dalam beragama dan kita pun juga memiliki peraturan dalam beragama dan hukum yang berlaku.
Ketiga, di level pasca konvensional
Tahap 5 yaitu : orientasi kontak social
Contohnya seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian
Tahap 6 yaitu : prinsip etika universal
Contohnya anak secara sadar merapikan kamar sendiri segera setelah ia bangun tidur dengan harapan agar kamarnya terlihat selalu dalam keadaan rapi.
Nama : Fadilatun Nisa Aulia
NPM : 2063053002
Contoh tahap perkembangan moral yang ada ataupun di yang dirasakan di dalam lingkungan sehari hari adalah
Pertama, di level Prakonvensional yang terdiri dari
Tahap 1 yaitu Menghindari Hukuman
Contohnya seperti yang sudah dijelaskan di dalam video bahwa seseorang itu mempunyai alasan untuk bertindak melakukan sesuatu ataupun bertindak untuk tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang tidak menerobos lampu merah karena takut ditilang dan itu juga yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, bahkan jika saya dan berkeluarga juga sangat takut untuk menerobos rambu-rambu lalu lintas karena takut polisi mengejar dan menilang.
Tahap 2 yaitu : Keuntungan dan minat pribadi
Tindakan di tahap ini dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya. Di dalam kehidupan sehari-hari contoh yang saya rasakan adalah seorang anak kecil mau untuk disuruh ibunya karena nanti akan diberikan upah atau atau diiming – imingi sesuatu yang menarik. Nah perbuatan semacam ini baik namun motif sebenarnya adalah keuntungan pribadi dengan mendapatkan upah ataupun sesuatu yang menarik.
Kedua, di level Konvensional
Tahap 3 yaitu : Menjaga sikap orang baik
Menghindari pertengkaran dengan sesama tetangga karena nantinya dari pertengkaran ini akan menimbulkan kekacauan dan kebisingan terhadap tetangga tetangga yang baik. Biasanya juga di dalam kehidupan sehari-hari ada tetangga yang menghidupkan musik, namun pada waktunya hal ini sangat baik. misalnya pada saatnya istirahat musik itu dimatikan dan pada saat pagi jam 10.00 baru di putar namun tidak terlalu keras suaranya.
Tahap 4 yaitu : memelihara peraturan
Contohnya adalah bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku yang banyak dan tidak terlepas pula dari kelompok atau himpunan kemasyarakatan yang banyak dan multikultural dan disini kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan dan hukum yang berlaku agara tercipta ketertiban social yang baik.
Dan contohnya dalam khidupan sehari hari kita sering sekali bertemu dengan tetangga yang berbeda suku ataupun bahka beda agama yah kita harus menghormatinya jangan mencelanya mereka punya hukum dan peraturan sendiri di dalam beragama dan kita pun juga memiliki peraturan dalam beragama dan hukum yang berlaku.
Ketiga, di level pasca konvensional
Tahap 5 yaitu : orientasi kontak social
Contohnya seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian
Tahap 6 yaitu : prinsip etika universal
Contohnya anak secara sadar merapikan kamar sendiri segera setelah ia bangun tidur dengan harapan agar kamarnya terlihat selalu dalam keadaan rapi.
Nama : Utchi Umairoh
NPM : 2013053094
Izin menjawab
Contoh-Contoh dari tiga level Fase Perkembangan Moral dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar
A. Level Pra Konvensional
a) Menghindari Hukuman
Contohnya adalah seorang kakak tidak boleh memukul adiknya agar tidak mendapat hukuman dari orang tuanya.
b) Keuntungan dan Minat Pribadi
Contohnya adalah Seorang anak meminjamkan pensil kepada temannya yang tidak membawa, karena ia berharap suatu saat ketika dia tidak membawa pensil akan ada yang meminjamkan.
B. Level Konvensional
a) Menjaga Sikap Orang baik
Seseorang menghindari pertengkaran karena memikirkan bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadapnya.
Contohnya adalah Ranu selalu ramah dan sopan kepada tetangganya agar terjalin silaturahmi yang baik
b) Memelihara Peraturan
Contohnya adalah seorang guru menegur siswa yang ketahuan mencontek ketika ujian. Hal tersebut sesuai dengan peraturan untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran.
C. Level Pasca-Konvesional
a) Orientasi Kontrak Sosial
Contohnya adalah Seorang anak yang merasa bersalah karena ia mencontek pada saat ujian. Ia menyesal karena telah menganggap aturan dan ia sadar melakukan perbuatan yang salah.
b)Prinsip etika yang universal.
Contohnya adalah seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain yaitu adiknya.
NPM : 2013053094
Izin menjawab
Contoh-Contoh dari tiga level Fase Perkembangan Moral dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar
A. Level Pra Konvensional
a) Menghindari Hukuman
Contohnya adalah seorang kakak tidak boleh memukul adiknya agar tidak mendapat hukuman dari orang tuanya.
b) Keuntungan dan Minat Pribadi
Contohnya adalah Seorang anak meminjamkan pensil kepada temannya yang tidak membawa, karena ia berharap suatu saat ketika dia tidak membawa pensil akan ada yang meminjamkan.
B. Level Konvensional
a) Menjaga Sikap Orang baik
Seseorang menghindari pertengkaran karena memikirkan bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadapnya.
Contohnya adalah Ranu selalu ramah dan sopan kepada tetangganya agar terjalin silaturahmi yang baik
b) Memelihara Peraturan
Contohnya adalah seorang guru menegur siswa yang ketahuan mencontek ketika ujian. Hal tersebut sesuai dengan peraturan untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran.
C. Level Pasca-Konvesional
a) Orientasi Kontrak Sosial
Contohnya adalah Seorang anak yang merasa bersalah karena ia mencontek pada saat ujian. Ia menyesal karena telah menganggap aturan dan ia sadar melakukan perbuatan yang salah.
b)Prinsip etika yang universal.
Contohnya adalah seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain yaitu adiknya.
Nabila Bilqisti Putri 2013053113
Contoh perkembangan moral yang saya rasakan sehari-hari berdasarkan penjelasan vidio
1. Fase pra-kovensional
a. Menghindari hukuman: harus menggunakan uang dengan hemat karena jika saya boros maka orang tua saya akan memarahi/menasehati dan mengurangi uang saku.
b. Keuntungan dan minat pribadi: saya akan membantu kakak saya melakukan pekerjaannya, apabila kakak saya mau membantu pekerjaan saya juga
2. Fase konvensional
a. Menjaga sikap orang baik: harus bersikap ramah dan berusaha mengikuti kegiatan sosial di lingkungan agar tidak dianggap sebagai orang yang sombong.
b. Memelihara peraturan: harus mematuhi peraturan lalu lintas ketika berkendara untuk keselamatan dan kenyamanan pribadi serta pengendara lain.
3. Fase pasca-konvensional
a. Orientasi kontrak social: ketika berdiskusi saya harus menghargai pendapat orang lain dan menilainya secara objektif bukan subjektif.
b. Prinsip internal universal: tidak setuju ketika orang tua memarahi anak menggunakan perkataan dan tindakan kasar, meskipun kita harus menghormati orang yang lebih tua.
Contoh perkembangan moral yang saya rasakan sehari-hari berdasarkan penjelasan vidio
1. Fase pra-kovensional
a. Menghindari hukuman: harus menggunakan uang dengan hemat karena jika saya boros maka orang tua saya akan memarahi/menasehati dan mengurangi uang saku.
b. Keuntungan dan minat pribadi: saya akan membantu kakak saya melakukan pekerjaannya, apabila kakak saya mau membantu pekerjaan saya juga
2. Fase konvensional
a. Menjaga sikap orang baik: harus bersikap ramah dan berusaha mengikuti kegiatan sosial di lingkungan agar tidak dianggap sebagai orang yang sombong.
b. Memelihara peraturan: harus mematuhi peraturan lalu lintas ketika berkendara untuk keselamatan dan kenyamanan pribadi serta pengendara lain.
3. Fase pasca-konvensional
a. Orientasi kontrak social: ketika berdiskusi saya harus menghargai pendapat orang lain dan menilainya secara objektif bukan subjektif.
b. Prinsip internal universal: tidak setuju ketika orang tua memarahi anak menggunakan perkataan dan tindakan kasar, meskipun kita harus menghormati orang yang lebih tua.
Nama : Julida Patimah
NPM :2013053070
Izin menyampaikan pendapat
Kajian Moral seperti yang dikembangkan oleh Kohlberg yaitu enam tahap perkembangan moral :
a. Tahap pra konvensional
pada tahap ini penilaian tentang baik buruknya sesuatu ditentukan oleh faktor dari luar atau otoritas. Pada tahap ini dibedakan menjadi dua tahap :
1. Orientasi hukuman dan kepatuhan
Perbuatan yang dia lakukan di dasarkan pada hukuman apabila dia tidak patuh.
Contoh : Seorang anak tidak memukul adiknya karena dilarang oleh ibunya, dan jika dia melanggar larangan tersebut, ia bisa saja mendapat hukuman dari ibunya.
2. Orientasi Relativis Instrumental
Perbuatan yang dia lakukan didasarkan pada hubungan timbal balik dengan orang lain. Bukan karena loyalitas, rasa terimakasih atau keadilan.
Contoh : Adi akan datang ke rumah Arya asal Arya mau menyediakan camilan untuk Adi.
b.Tingkat Konvensional
Pada tahap ini perbuatan-perbuatan mulai dinilai atas dasar norma-norma umum dan kewajiban serta otoritas yang dijunjung tinggi. Pada tahap ini dibagi menjadi dua tahap yaitu :
3. Penyesuaian dengan kelompok dan orientasi menjadi “anak manis”
Perilaku yang dia lakukan adalah perilaku yang menjadi harapan dari para anggota keluarga atau kelompok lain.
Contoh : Seorang anak membantu ibunya membuat kue, namun anak tersebut salah memasukan salah satu bahan dan malah mengacaukan adonan kue. Kalau di tahap pertama anak ini dianggap melanggar moral, tapi kalau ditahap ini anak dianggap melakukan perbuatan baik. Meski dia mengacaukan adonan kue ibunya, tapi di balik itu si anak memiliki niat yang mulia yaitu membantu ibunya.
4. Orientasi hukum dan ketertiban
Perilaku yang dia lakukan tidak hanya didasarkan pada harapan dari anggota keluarga atau kelompok lain, tapi diperluas ke kelompok yang lebih abstrak seperti : suku bangsa negara dan agama.
Contoh : orang membuat keributan di tengah pasar, berarti ia bersalah (melanggar aturan)
c. Tingkat Pasca Konvensional
Pada tahap ini, hidup moral dipandang sebagai penerimaan tanggung jawab secara pribadi atas dasar prinsip-prinsip yang dianut dalam batin. Tahap ini dibedakan menjadi dua macam :
5. Orientasi Kontrak Sosial- Legalistis
Perilaku yang dia lakukan selain atas dasar baik-buruknya sesuatu yang disepakati secara demokratis, juga berdasarkan pendapat pribadi. Contoh : Contoh seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Di sini dia menyesal selain karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah, makannya dia merasa bersalah setelah mencontek.
6. Orientasi prinsip etika yang universal
Perilaku yang dia lakukan berdasarkan hati nurani. Yang memiliki prinsip : keadilan, kesediaan untuk membantu satu sama lain, persamaan hak manusia dan hak hormat untuk martabat manusia secara pribadi.
Contoh : seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain (adiknya).
NPM :2013053070
Izin menyampaikan pendapat
Kajian Moral seperti yang dikembangkan oleh Kohlberg yaitu enam tahap perkembangan moral :
a. Tahap pra konvensional
pada tahap ini penilaian tentang baik buruknya sesuatu ditentukan oleh faktor dari luar atau otoritas. Pada tahap ini dibedakan menjadi dua tahap :
1. Orientasi hukuman dan kepatuhan
Perbuatan yang dia lakukan di dasarkan pada hukuman apabila dia tidak patuh.
Contoh : Seorang anak tidak memukul adiknya karena dilarang oleh ibunya, dan jika dia melanggar larangan tersebut, ia bisa saja mendapat hukuman dari ibunya.
2. Orientasi Relativis Instrumental
Perbuatan yang dia lakukan didasarkan pada hubungan timbal balik dengan orang lain. Bukan karena loyalitas, rasa terimakasih atau keadilan.
Contoh : Adi akan datang ke rumah Arya asal Arya mau menyediakan camilan untuk Adi.
b.Tingkat Konvensional
Pada tahap ini perbuatan-perbuatan mulai dinilai atas dasar norma-norma umum dan kewajiban serta otoritas yang dijunjung tinggi. Pada tahap ini dibagi menjadi dua tahap yaitu :
3. Penyesuaian dengan kelompok dan orientasi menjadi “anak manis”
Perilaku yang dia lakukan adalah perilaku yang menjadi harapan dari para anggota keluarga atau kelompok lain.
Contoh : Seorang anak membantu ibunya membuat kue, namun anak tersebut salah memasukan salah satu bahan dan malah mengacaukan adonan kue. Kalau di tahap pertama anak ini dianggap melanggar moral, tapi kalau ditahap ini anak dianggap melakukan perbuatan baik. Meski dia mengacaukan adonan kue ibunya, tapi di balik itu si anak memiliki niat yang mulia yaitu membantu ibunya.
4. Orientasi hukum dan ketertiban
Perilaku yang dia lakukan tidak hanya didasarkan pada harapan dari anggota keluarga atau kelompok lain, tapi diperluas ke kelompok yang lebih abstrak seperti : suku bangsa negara dan agama.
Contoh : orang membuat keributan di tengah pasar, berarti ia bersalah (melanggar aturan)
c. Tingkat Pasca Konvensional
Pada tahap ini, hidup moral dipandang sebagai penerimaan tanggung jawab secara pribadi atas dasar prinsip-prinsip yang dianut dalam batin. Tahap ini dibedakan menjadi dua macam :
5. Orientasi Kontrak Sosial- Legalistis
Perilaku yang dia lakukan selain atas dasar baik-buruknya sesuatu yang disepakati secara demokratis, juga berdasarkan pendapat pribadi. Contoh : Contoh seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Di sini dia menyesal selain karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah, makannya dia merasa bersalah setelah mencontek.
6. Orientasi prinsip etika yang universal
Perilaku yang dia lakukan berdasarkan hati nurani. Yang memiliki prinsip : keadilan, kesediaan untuk membantu satu sama lain, persamaan hak manusia dan hak hormat untuk martabat manusia secara pribadi.
Contoh : seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain (adiknya).
Regita Nurliana Sukma
2063053004
Contoh dari 3 level perkembangan moral yang dialami dalam kehidupan sehari-hari:
1. Tingkat Prakonvensional
- Menghindari Hukuman
Contohnya: Adik mengerjakan PR agar tidak dihukum ketika di sekolah.
- Keuntungan dan Minat Pribadi
Contohnya: Adik mau membelikan ice cream untuk kakaknya, karena kakak berjanji akan membelikan mainan baru untuknya.
2. Tingkat Konvensioanal
- Menjaga Sikap Orang Baik
Contohnya: Seoranga anak yang diperintahkan oleh ibunya untuk menjaga adik, tetapi dia harus kerja kelompok juga. Akhirnya dia tetap datang untuk kerja kelompok dengan membawa adiknya. Agar ia tidak dibilang tidak menepati janji oleh teman-temannya.
- Memelihara Peraturan
Contohnya: Ayah menegur anaknya yang belum tidur hingga larut malam, karena peraturan dirumah anak-anaknya tidak boleh tidur larut malam.
3. Tingkat Pasca-Konvensional
- Orientasi Kontrak Soisial
Seorang Kakak yang memarahi adiknya, namun setelah itu si kakak merasa bersalah dan tidak enak hati karena habis memarahi adiknya.
- Prinsip Etika Universal
Seorang anak yang mengambil buah jambu dari pohon tetangganya tanpa meminta izin, karena ia berniat untuk memberikan jambu itu kepada kakaknya yang mengatakan tadi menginginkan jambu tersebut.
2063053004
Contoh dari 3 level perkembangan moral yang dialami dalam kehidupan sehari-hari:
1. Tingkat Prakonvensional
- Menghindari Hukuman
Contohnya: Adik mengerjakan PR agar tidak dihukum ketika di sekolah.
- Keuntungan dan Minat Pribadi
Contohnya: Adik mau membelikan ice cream untuk kakaknya, karena kakak berjanji akan membelikan mainan baru untuknya.
2. Tingkat Konvensioanal
- Menjaga Sikap Orang Baik
Contohnya: Seoranga anak yang diperintahkan oleh ibunya untuk menjaga adik, tetapi dia harus kerja kelompok juga. Akhirnya dia tetap datang untuk kerja kelompok dengan membawa adiknya. Agar ia tidak dibilang tidak menepati janji oleh teman-temannya.
- Memelihara Peraturan
Contohnya: Ayah menegur anaknya yang belum tidur hingga larut malam, karena peraturan dirumah anak-anaknya tidak boleh tidur larut malam.
3. Tingkat Pasca-Konvensional
- Orientasi Kontrak Soisial
Seorang Kakak yang memarahi adiknya, namun setelah itu si kakak merasa bersalah dan tidak enak hati karena habis memarahi adiknya.
- Prinsip Etika Universal
Seorang anak yang mengambil buah jambu dari pohon tetangganya tanpa meminta izin, karena ia berniat untuk memberikan jambu itu kepada kakaknya yang mengatakan tadi menginginkan jambu tersebut.
Nama : Yozha Fatonah
NPM : 2013053136
1. Level Pra-Konvensional
Tahap 1 (Menghindari Hukuman) :
• Ketika seseorang tidak melawan arus dijalan raya, ia melakukannya semata-mata karena tidak ingin polisi mengejar dan menilangnya.
• Seorang siswa tidak meloncat pagar karena dilarang oleh guru, dan jika ia melanggar larangan tersebut, ia bisa saja mendapat hukuman dari pihak sekolah.
Tahap 2 (Keuntungan dan Minat Pribadi) :
• Seorang anak akan datang main ke rumah temannya asal temannya mau menyediakan camilan untuknya.
• Seorang anak mau disuruh oleh ibunya belanja ke warung asal ada imbalannya seperti uang untuk jajan.
NPM : 2013053136
1. Level Pra-Konvensional
Tahap 1 (Menghindari Hukuman) :
• Ketika seseorang tidak melawan arus dijalan raya, ia melakukannya semata-mata karena tidak ingin polisi mengejar dan menilangnya.
• Seorang siswa tidak meloncat pagar karena dilarang oleh guru, dan jika ia melanggar larangan tersebut, ia bisa saja mendapat hukuman dari pihak sekolah.
Tahap 2 (Keuntungan dan Minat Pribadi) :
• Seorang anak akan datang main ke rumah temannya asal temannya mau menyediakan camilan untuknya.
• Seorang anak mau disuruh oleh ibunya belanja ke warung asal ada imbalannya seperti uang untuk jajan.
2. Level Konvensional
Tahap 3 (Menjaga Sikap Orang Baik) :
• Ketika seorang anak mengacaukan adonanan kue ibunya tetapi dibalik itu ia memiliki niat yang mulia untuk membantu ibunya. Contoh : seorang anak membantu ibunya membuat kue, namun akan tersebut salah memasukkan salah satu bahan dan malah mengacaukan adonan kue.
Tahap 4 (Memelihara Peraturan) :
• Seseorang membuat keributan di tengah pasar, berarti ia bersalah.
• Seorang guru melerai siswanya yang terus berkelahi untuk menjaga ketentraman dan hubungan baik antar siswanya.
3. Level Pasca-Konvensional
Tahap 5 (Orientasi Kontrak Sosial) :
• Seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena telah mencontek saat ulangan. Disini ia menyesal selain melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi ia juga menganggap jika mencontek itu adalah perbuatan yang salah, jadi ia merasa bersalah setelah mencontek.
Tahap 6 (Prinsip Etika Universal) :
• Seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain (adiknya).
• Seorang kakek mencuri uang untuk menyelamatkan nyawa istrinya yang sedang sakit karena tidak mempunyai biaya pengobatan.
Terima kasih
Nama : Hidayatullah
Npm : 2013053117
Pra konvensional
-Tahap 1 (Menghindari hukuman): ketika seorang anak tidak akan bolos sekolah karena itu akan membuatnya dapat hukuman dari sekolah dan orang tua
-Tahap 2 (Keuntungan dan minat): seseorang anak akan membantu ibunya apabila diberi uang jajan
Konvensional
-Tahap 3 (Menjaga sikap orang baik): orang tua tidak akan memarahi anaknya di depan umum untuk menjaga sikapnya dimata orang lain
-Tahap 4 (Memelihara peraturan ): Kepala desa menengahi perselisihan di antara warganya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Pasca Konversional
-Tahap 5 (Orientasi kontrak sosial): seseorang yang tidak bisa lagi menahan rasa laparnya sehingga ia terpaksa mencuri, disini dia mencuri karena kelaparan bukan murni untuk melakukan hal yang buruk
-Tahap 6 (Prinsip etika universal) : seseorang yang tidak menggunakan helm dijalanan desa, dia mengganggap helm tidak terlalu dibutuhkan karena bukan di jalan raya tetepi pemikiran dia salah dan bersebrangan dengan hukum yang berada
Npm : 2013053117
Pra konvensional
-Tahap 1 (Menghindari hukuman): ketika seorang anak tidak akan bolos sekolah karena itu akan membuatnya dapat hukuman dari sekolah dan orang tua
-Tahap 2 (Keuntungan dan minat): seseorang anak akan membantu ibunya apabila diberi uang jajan
Konvensional
-Tahap 3 (Menjaga sikap orang baik): orang tua tidak akan memarahi anaknya di depan umum untuk menjaga sikapnya dimata orang lain
-Tahap 4 (Memelihara peraturan ): Kepala desa menengahi perselisihan di antara warganya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Pasca Konversional
-Tahap 5 (Orientasi kontrak sosial): seseorang yang tidak bisa lagi menahan rasa laparnya sehingga ia terpaksa mencuri, disini dia mencuri karena kelaparan bukan murni untuk melakukan hal yang buruk
-Tahap 6 (Prinsip etika universal) : seseorang yang tidak menggunakan helm dijalanan desa, dia mengganggap helm tidak terlalu dibutuhkan karena bukan di jalan raya tetepi pemikiran dia salah dan bersebrangan dengan hukum yang berada
Ni Made Viska
2013053156
Izin menyampaikan pendapat,
Level 1 Pra Konvensional
Tahap 1 : Seorang anak yang meminta izin sebelum memetik buah jambu milik tetangganya, hal tersebut semata - mata dilakukan supaya tidak dimarahi dan dikatakan mencuri.
Tahap 2 : Seorang anak yang membantu temannya jatuh dari sepeda, hal tersebut dilakukan jikalau saja di kelak kemudian hari teman yang terjatuh tadi dapat membalas kebaikan yang dilakukan olehnya.
Level 2 Konvensional
Tahap 3 : Bu rt yang tadinya tidak ingin ikut dalam menyukseskan kegiatan kerja bakti karena malas, kemudian berubah fikiran menjadi ikut kegiatan kerja bakti karena memikirkan apa yang akan orang katakan tentangnya jika dia selaku bu rt tidak ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
Tahap 4 : Seorang murid yang mengerjakan pr tepat waktu demi mematuhi peraturan yang ada di sekolah, karna pr tidak boleh dikerjakan pada saat di sekolah.
Level 3 Pasca Konvensional
Tahap 5 : Seorang pemuda yang memiliki tubuh sehat dan bugar kedapatan mencuri ayam milik tetangganya untuk membeli rokok, namun setelah itu ia merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan.
Tahap 6 : Seorang ibu menerobos lampu merah karena sedang tergesa untuk menjemput anaknya pulang dari sekolah, ia menganggap hal itu benar, namun sudah jelas bahwasannya hal itu sangat bertentangan dengan hukum rambu lalu lintas yang ada.
2013053156
Izin menyampaikan pendapat,
Level 1 Pra Konvensional
Tahap 1 : Seorang anak yang meminta izin sebelum memetik buah jambu milik tetangganya, hal tersebut semata - mata dilakukan supaya tidak dimarahi dan dikatakan mencuri.
Tahap 2 : Seorang anak yang membantu temannya jatuh dari sepeda, hal tersebut dilakukan jikalau saja di kelak kemudian hari teman yang terjatuh tadi dapat membalas kebaikan yang dilakukan olehnya.
Level 2 Konvensional
Tahap 3 : Bu rt yang tadinya tidak ingin ikut dalam menyukseskan kegiatan kerja bakti karena malas, kemudian berubah fikiran menjadi ikut kegiatan kerja bakti karena memikirkan apa yang akan orang katakan tentangnya jika dia selaku bu rt tidak ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
Tahap 4 : Seorang murid yang mengerjakan pr tepat waktu demi mematuhi peraturan yang ada di sekolah, karna pr tidak boleh dikerjakan pada saat di sekolah.
Level 3 Pasca Konvensional
Tahap 5 : Seorang pemuda yang memiliki tubuh sehat dan bugar kedapatan mencuri ayam milik tetangganya untuk membeli rokok, namun setelah itu ia merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan.
Tahap 6 : Seorang ibu menerobos lampu merah karena sedang tergesa untuk menjemput anaknya pulang dari sekolah, ia menganggap hal itu benar, namun sudah jelas bahwasannya hal itu sangat bertentangan dengan hukum rambu lalu lintas yang ada.
Fahri Fadhil Mahardika
2013053080
Izin berpendapat,
Tingkat Pertama : Pra-konvensional
- Tahap 1 menghindari hukuman,
contohnya seorang anak yang pulang lebih awal dari bermain. Hal ini dilakukan agar ia tidak
dimarahi oleh kedua orangtuanya.
- Tahap 2 keuntungan dan minat pribadi,
contohnya seseorang yang bersedia ikut ke cafe bersama temannya dengan harapan dibelikan
makanan/minuman.
Tingkat Kedua: Konvensional
- Tahap ketiga menjaga sikap orang baik,
contohnya seorang kepala keluarga yang tetap bersikap baik didepan saudara keluarga besarnya,
agar tidak digunjing oleh saudara-saudara dari keluarga besar.
- Tahap keempat memelihara peraturan,
contohnya seorang ketua pelaksana suatu acara/organisasi menetapkan adanya peraturan, disebabkan ada anggota-anggotanya yang hampir berkelahi akibat perbedaan pendapat.
Tingkat Ketiga: Pasca-Konvensional
- Tahap kelima orientasi kontrak sosial,
contohnya seseorang merasa bersalah karena telah menyakiti perasaan temannya akibat
perkataannya. disisi lain berkata kotor dan kasar ialah perbuatan salah dan dapat mengakibatkan
perpecahan pertemanan.
- Tahap keenam prinsip etika universal,
contohnya seorang pengemis yang mencuri makanan orang lain guna diberikan kepada keluarganya.
Hal ini ia lakukan untuk menolong keluarganya yang kelaparan
2013053080
Izin berpendapat,
Tingkat Pertama : Pra-konvensional
- Tahap 1 menghindari hukuman,
contohnya seorang anak yang pulang lebih awal dari bermain. Hal ini dilakukan agar ia tidak
dimarahi oleh kedua orangtuanya.
- Tahap 2 keuntungan dan minat pribadi,
contohnya seseorang yang bersedia ikut ke cafe bersama temannya dengan harapan dibelikan
makanan/minuman.
Tingkat Kedua: Konvensional
- Tahap ketiga menjaga sikap orang baik,
contohnya seorang kepala keluarga yang tetap bersikap baik didepan saudara keluarga besarnya,
agar tidak digunjing oleh saudara-saudara dari keluarga besar.
- Tahap keempat memelihara peraturan,
contohnya seorang ketua pelaksana suatu acara/organisasi menetapkan adanya peraturan, disebabkan ada anggota-anggotanya yang hampir berkelahi akibat perbedaan pendapat.
Tingkat Ketiga: Pasca-Konvensional
- Tahap kelima orientasi kontrak sosial,
contohnya seseorang merasa bersalah karena telah menyakiti perasaan temannya akibat
perkataannya. disisi lain berkata kotor dan kasar ialah perbuatan salah dan dapat mengakibatkan
perpecahan pertemanan.
- Tahap keenam prinsip etika universal,
contohnya seorang pengemis yang mencuri makanan orang lain guna diberikan kepada keluarganya.
Hal ini ia lakukan untuk menolong keluarganya yang kelaparan
Atri Putri
2013053060
Izin menjawab bu,
Level pra-konvensional
1. Tahap menghindari hukuman ( ketika ingin berjalan keluar rumah kita harus menggunakan masker menjaga jarak dan juga mencuci tangan guna menghindari hukuman dari satgas kesehatan karena yang lagi situasi pandemi)
2. Tahap keuntungan dan minat pribadi (seorang teman yang selalu berbuat baik karena dia menyadari bahwasanya seorang individu itu tentu membutuhkan bantuan orang lain pula)
Level Konvensional
3. Tahap menjaga sikap orang baik ( seorang anak yang selalu membantu orang tuanya karena orang tuanya nya sayang padanya)
4. Tahap memelihara peraturan (ketika ingin berjalan ke kota seorang pengendara harus membawa syarat-syarat seperti SIM STNK dan lain sebagainya untuk mematuhi peraturan yang ada di rambu-rambu lalu lintas)
Level pasca-konvensional
5. Orientasi kontrak sosial ( seseorang yang berhak berpendapat tanpa harus dihalang-halangi oleh orang lain karena pada hakikatnya nya seorang anak itu berhak untuk menyampaikan pendapatnya)
6. Prinsip etika universal (saya memberikan sedikit bantuan kepada seorang ibu-ibu yang sangat kelaparan karena jika saya memposisikan diri sebagai ibu itu tentu kita sangat bersyukur sekali apabila kita diperdulikan oleh orang lain)
Terimakasih bu
2013053060
Izin menjawab bu,
Level pra-konvensional
1. Tahap menghindari hukuman ( ketika ingin berjalan keluar rumah kita harus menggunakan masker menjaga jarak dan juga mencuci tangan guna menghindari hukuman dari satgas kesehatan karena yang lagi situasi pandemi)
2. Tahap keuntungan dan minat pribadi (seorang teman yang selalu berbuat baik karena dia menyadari bahwasanya seorang individu itu tentu membutuhkan bantuan orang lain pula)
Level Konvensional
3. Tahap menjaga sikap orang baik ( seorang anak yang selalu membantu orang tuanya karena orang tuanya nya sayang padanya)
4. Tahap memelihara peraturan (ketika ingin berjalan ke kota seorang pengendara harus membawa syarat-syarat seperti SIM STNK dan lain sebagainya untuk mematuhi peraturan yang ada di rambu-rambu lalu lintas)
Level pasca-konvensional
5. Orientasi kontrak sosial ( seseorang yang berhak berpendapat tanpa harus dihalang-halangi oleh orang lain karena pada hakikatnya nya seorang anak itu berhak untuk menyampaikan pendapatnya)
6. Prinsip etika universal (saya memberikan sedikit bantuan kepada seorang ibu-ibu yang sangat kelaparan karena jika saya memposisikan diri sebagai ibu itu tentu kita sangat bersyukur sekali apabila kita diperdulikan oleh orang lain)
Terimakasih bu
Lia Setianingsih
2013053141
1. Pra-konvensional
1) Tahap 1 (menghindari hukuman)
Pada tahap pertama yakni orientasi hukuman dan kepatuhan, seseorang menilai baik buruknya suatu perilaku berdasarkan rasa takut terhadap hukuman, misalnya, seorang anak merasa benar apabila ia mematuhi perkataan orang tuanya dan merasa bersalah.
2) Tahap 2 (keuntungan minat pribadi)
Anak-anak mau disuruh apabila diiming-imingi hadiah.
2. Konvensional
3) Tahap 3 (menjaga sikap orang baik)
Seorang remaja akan melindungi temannya agar tidak tercemar nama baiknya.
4) Tahap 4 (memelihara peraturan)
Kakak akan melerai adiknya yang sedang berkelahi.
3) Pasca-konvensional
5) Tahap 5 (orientasi kontrak sosial)
Seorang anak merasa menyesal karena telah berbohong pada orang tuanya.
6) Tahap 6 (prinsip etika universal)
Ayah akan melakukan apapun agar anaknya bisa tetap sekolah.
2013053141
1. Pra-konvensional
1) Tahap 1 (menghindari hukuman)
Pada tahap pertama yakni orientasi hukuman dan kepatuhan, seseorang menilai baik buruknya suatu perilaku berdasarkan rasa takut terhadap hukuman, misalnya, seorang anak merasa benar apabila ia mematuhi perkataan orang tuanya dan merasa bersalah.
2) Tahap 2 (keuntungan minat pribadi)
Anak-anak mau disuruh apabila diiming-imingi hadiah.
2. Konvensional
3) Tahap 3 (menjaga sikap orang baik)
Seorang remaja akan melindungi temannya agar tidak tercemar nama baiknya.
4) Tahap 4 (memelihara peraturan)
Kakak akan melerai adiknya yang sedang berkelahi.
3) Pasca-konvensional
5) Tahap 5 (orientasi kontrak sosial)
Seorang anak merasa menyesal karena telah berbohong pada orang tuanya.
6) Tahap 6 (prinsip etika universal)
Ayah akan melakukan apapun agar anaknya bisa tetap sekolah.
Bisma Pamungkas
2013053129
Contoh-contoh Level Fase Perkembangan Moral:
Tingkat pra konvensional
tahap 1 : menghindari hukuman -> seorang anak belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar tidak mendapatkan nilai kecil dan dimarahi oleh orang tuanya
tahap 2 : keuntungan dan minat pribadi -> seorang anak mau membantu temannya apabila temannya mau memberikan mainan robot kepadanya
Tingkat konvensional
tahap 3 : menjaga sikap orang yang baik -> tetangga baru mengunjungi rumah warga satu-persatu agar dikenal baik oleh warga di desa
tahap 4 : memelihara peraturan -> kepala desa melerai warga yang terus berkelahi demi menjaga hubungan baik dan ketentraman warganya
tingkat post konvensional
Tahap 5 : Orientasi pada kontrak sosial -> anak merasa bersalah karena telah berbohong kepada ibunya, ia mengatakan bahwa ia akan pergi belajar kelompok tetapi malah bermain di rumah temannya.
tahap 6 : Prinsip universal -> orang tua rela melakukan apa saja demi kelanjutan kehidupan anaknya, baik untuk kebutuhan pendidikan maupun kebutuhan lainnya.
2013053129
Contoh-contoh Level Fase Perkembangan Moral:
Tingkat pra konvensional
tahap 1 : menghindari hukuman -> seorang anak belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar tidak mendapatkan nilai kecil dan dimarahi oleh orang tuanya
tahap 2 : keuntungan dan minat pribadi -> seorang anak mau membantu temannya apabila temannya mau memberikan mainan robot kepadanya
Tingkat konvensional
tahap 3 : menjaga sikap orang yang baik -> tetangga baru mengunjungi rumah warga satu-persatu agar dikenal baik oleh warga di desa
tahap 4 : memelihara peraturan -> kepala desa melerai warga yang terus berkelahi demi menjaga hubungan baik dan ketentraman warganya
tingkat post konvensional
Tahap 5 : Orientasi pada kontrak sosial -> anak merasa bersalah karena telah berbohong kepada ibunya, ia mengatakan bahwa ia akan pergi belajar kelompok tetapi malah bermain di rumah temannya.
tahap 6 : Prinsip universal -> orang tua rela melakukan apa saja demi kelanjutan kehidupan anaknya, baik untuk kebutuhan pendidikan maupun kebutuhan lainnya.