mahasiswa berikan tanggapan atau argumen kalian dalam kolom koemntar berikut ini terakit materi dari artikel. tuliskan nama, npm dan prodi
Komentar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Yashinta Amelia Dwi Maharani
NP,M : 2115011047
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel di atas,
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Yashinta Amelia Dwi Maharani
NP,M : 2115011047
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel di atas,
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Muhammad Derrin Toshiro
NPM : 2115011057
Prodi : S1 Teknik Sipil
izin menanggapi artikel pertemuan ini,
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia
artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat
yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian
Nila-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Nama : Muhammad Derrin Toshiro
NPM : 2115011057
Prodi : S1 Teknik Sipil
izin menanggapi artikel pertemuan ini,
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia
artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat
yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian
Nila-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Nama : Muhammad Rizki Hamdani
NPM : 2115011089
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel yang ada di pertemuan 10
Artikel tersebut membahas tentang filsafat. Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Belajar filsafat juga banyak sekali manfaatnya, seperti : memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir logis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, dll.
Dalam artikel juga menjelaskan tentang filsafat pancasila. Filsafat Pancasila itu sendiri dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Jadi, dari pembahasan yang ada di artikel dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah suatu ilmu penyelidikan atau pengkajian untuk mengetahui kebenaran dan arti sesuatu hal. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan antara sila-sila yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk tujuan tertentu yang mempunyai inti dan landasan yang mendasar.
NPM : 2115011089
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel yang ada di pertemuan 10
Artikel tersebut membahas tentang filsafat. Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Belajar filsafat juga banyak sekali manfaatnya, seperti : memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir logis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, dll.
Dalam artikel juga menjelaskan tentang filsafat pancasila. Filsafat Pancasila itu sendiri dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Jadi, dari pembahasan yang ada di artikel dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah suatu ilmu penyelidikan atau pengkajian untuk mengetahui kebenaran dan arti sesuatu hal. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan antara sila-sila yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk tujuan tertentu yang mempunyai inti dan landasan yang mendasar.
Nama : Fauzan Rizki Setiawan
NPM : 2115011098
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel diatas
kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis:
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai
sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa
inti sila, nilai dan landasan yang mendasar
Sekian tanggapan saya, Terimakasih
NPM : 2115011098
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel diatas
kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis:
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai
sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa
inti sila, nilai dan landasan yang mendasar
Sekian tanggapan saya, Terimakasih
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lisa Alfina Damayanti
NPM : 2115011079
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi tanggapan pada artikel diatas
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa, dimana dalam usaha-usahanya terbangun suatu sistem filsafat yang kredibel. Nilai-nilai Pancasila tersebut saling terhubung dan melengkapi sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini memberikan pola pembentukan sikap tingkah laku serta perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filsafat Pancasila meliputi bidang ontologi epistemologi dan aksiologi. Dalam bidang ontologis, membahas mengenai hakikat atau nilai dasar dari sila-sila Pancasila, di mana kelima sila tersebut memiliki suatu asas yang tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus menjadi satu kesatuan. Dalam bidang epistemologis, Pancasila mengkaji suatu sistem pengetahuan sehingga Pancasila harus memiliki unsur rasional. Dalam hal ini berkaitan dengan pola pikir kehidupan masyarakat sehingga manusia mampu meresapkan pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan dalam suatu imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, dan lain sebagainya. Dalam bidang analogi berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila. Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etika atau nilai moral yang menjadi dasar semua aktivitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lisa Alfina Damayanti
NPM : 2115011079
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi tanggapan pada artikel diatas
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa, dimana dalam usaha-usahanya terbangun suatu sistem filsafat yang kredibel. Nilai-nilai Pancasila tersebut saling terhubung dan melengkapi sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini memberikan pola pembentukan sikap tingkah laku serta perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filsafat Pancasila meliputi bidang ontologi epistemologi dan aksiologi. Dalam bidang ontologis, membahas mengenai hakikat atau nilai dasar dari sila-sila Pancasila, di mana kelima sila tersebut memiliki suatu asas yang tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus menjadi satu kesatuan. Dalam bidang epistemologis, Pancasila mengkaji suatu sistem pengetahuan sehingga Pancasila harus memiliki unsur rasional. Dalam hal ini berkaitan dengan pola pikir kehidupan masyarakat sehingga manusia mampu meresapkan pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan dalam suatu imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, dan lain sebagainya. Dalam bidang analogi berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila. Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etika atau nilai moral yang menjadi dasar semua aktivitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama : Fikri Ramadhan
NPM : 2155011008
Prodi : S1 Teknik Sipil
Menurut saya artikel yang diberikan telah memuat cukup lengkap materi yang berjudul konsep dan urgensi pancasila sebagai sistem filsafat. Dimana pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Sistem filsafat juga mempunyai beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut;
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat funda mental.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat funda mental.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
1. Landasan Ontologis Pancasila
Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.
2. Landasan Epistemologis Pancasila
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita- cita, menjadi suatu ideologi.
3. Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori. Pancasila secara aksiologi memiliki 3 dimensi nilai, dimensi nilai pertama adalah nilai dasar yaitu nilai-nilai dasar dari Pancasila yang tidak dapat dibantahkan lagi yang meliputi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Kemudian dimensi nilai kedua adalah nilai instrumental, yaitu nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga – lembaga negara. Dimensi nilai ketiga adalah nilai praksis, yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan, sekaligus sebagai batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sekian tanggapan dan kesimpulan dari saya
Terimakasih
Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama : Fikri Ramadhan
NPM : 2155011008
Prodi : S1 Teknik Sipil
Menurut saya artikel yang diberikan telah memuat cukup lengkap materi yang berjudul konsep dan urgensi pancasila sebagai sistem filsafat. Dimana pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Sistem filsafat juga mempunyai beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut;
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat funda mental.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat funda mental.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
1. Landasan Ontologis Pancasila
Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.
2. Landasan Epistemologis Pancasila
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita- cita, menjadi suatu ideologi.
3. Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori. Pancasila secara aksiologi memiliki 3 dimensi nilai, dimensi nilai pertama adalah nilai dasar yaitu nilai-nilai dasar dari Pancasila yang tidak dapat dibantahkan lagi yang meliputi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Kemudian dimensi nilai kedua adalah nilai instrumental, yaitu nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga – lembaga negara. Dimensi nilai ketiga adalah nilai praksis, yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan, sekaligus sebagai batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sekian tanggapan dan kesimpulan dari saya
Terimakasih
Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Nama : Fadel Azra
NPM : 2115011078
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel diatas
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan
yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena
filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh
berbagai faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya maka
timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai kekhususannya masing-masing, antara lain:
a. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
b. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
c. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
d. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat
didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila
dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu
sistem.
Berikut adalah inti sila-sila pancasila :
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
1. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
2. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
3. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
4. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatuatau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Sekian, terima kasih.
NPM : 2115011078
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel diatas
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan
yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena
filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh
berbagai faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya maka
timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai kekhususannya masing-masing, antara lain:
a. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
b. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
c. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
d. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat
didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila
dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu
sistem.
Berikut adalah inti sila-sila pancasila :
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
1. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
2. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
3. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
4. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatuatau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Sekian, terima kasih.
Nama : Yogi Adya Tama
NPM : 2115011117
Assallamuallaikum wr wb
Izin berpendapat pak.
Filsafat adalah sekumpulan problematic yang langsung mendapat perhatian manusia dan di carikan jawabannya oleh ahli ahli filsafat. Pancasila merupakan suatu system yang mendasar dan fundamental karena mendasari seluruh kebijakan penyelenggaraan negara. Sistem tersebut dapat dinamakan system filsafat.
adapun ESENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
1). Hakikat sila ketuhanan, terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk,
2). Hakikat sila kemanusiaan adalah manusia monopluralis yang terdiri atas tiga monodualis yaitu susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, social), kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan).
3).Hakikat sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan, rasa kebangsaan terwujud dala bentuk cinta tanah air yang dibedakan kedalam tiga jenis yaitu tanah air real, tanah air formal, dan tanah air mental.
a). Tanah air real adalah bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan bersuka dan berduka yang dialami secara fisik sehari sehari
b). Tanah air formal adalah negara bangsa yang ber undang undang dasar
c). Tanah air mental bukan bersifat territorial karena tidak dibatasi oleh ruang dan waktu melainkan imajinasi yang tibentuk dan dibina oleh ideologi atau seperangkat gagasan vital.
4). Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah.
5).Hakikat sila keadilan, terwujud dalam tiga aspek yaitu keadilan distributif legal dan komutatif.
Keadilan distributive adalah keadilan yang bersifat membagi rata dari negara kepada warga negara
Keadilan legal adalah kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan keadilan bertaat Keadilan komutatif adalah keadilan diantara sesame warga negara
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat
Sekiranya berikut pendapat saya, terimakasih pak
Wassallamuallaikum wr wb.
NPM : 2115011117
Assallamuallaikum wr wb
Izin berpendapat pak.
Filsafat adalah sekumpulan problematic yang langsung mendapat perhatian manusia dan di carikan jawabannya oleh ahli ahli filsafat. Pancasila merupakan suatu system yang mendasar dan fundamental karena mendasari seluruh kebijakan penyelenggaraan negara. Sistem tersebut dapat dinamakan system filsafat.
adapun ESENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
1). Hakikat sila ketuhanan, terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk,
2). Hakikat sila kemanusiaan adalah manusia monopluralis yang terdiri atas tiga monodualis yaitu susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, social), kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan).
3).Hakikat sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan, rasa kebangsaan terwujud dala bentuk cinta tanah air yang dibedakan kedalam tiga jenis yaitu tanah air real, tanah air formal, dan tanah air mental.
a). Tanah air real adalah bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan bersuka dan berduka yang dialami secara fisik sehari sehari
b). Tanah air formal adalah negara bangsa yang ber undang undang dasar
c). Tanah air mental bukan bersifat territorial karena tidak dibatasi oleh ruang dan waktu melainkan imajinasi yang tibentuk dan dibina oleh ideologi atau seperangkat gagasan vital.
4). Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah.
5).Hakikat sila keadilan, terwujud dalam tiga aspek yaitu keadilan distributif legal dan komutatif.
Keadilan distributive adalah keadilan yang bersifat membagi rata dari negara kepada warga negara
Keadilan legal adalah kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan keadilan bertaat Keadilan komutatif adalah keadilan diantara sesame warga negara
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat
Sekiranya berikut pendapat saya, terimakasih pak
Wassallamuallaikum wr wb.
Nama: Setyawan Novanto
NPM: 2115011019
Prodi: S1 Teknik Sipil
Menanggapi artikel diatas bahwa pengertian filsafat menurut arti katanya yang berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Filsafat Pancasila itu sendiri dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etika atau nilai moral yang menjadi dasar semua aktivitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Dalam artikel juga menjelaskan tentang filsafat pancasila. Filsafat Pancasila itu sendiri dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan
NPM: 2115011019
Prodi: S1 Teknik Sipil
Menanggapi artikel diatas bahwa pengertian filsafat menurut arti katanya yang berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Filsafat Pancasila itu sendiri dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etika atau nilai moral yang menjadi dasar semua aktivitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Dalam artikel juga menjelaskan tentang filsafat pancasila. Filsafat Pancasila itu sendiri dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan
Nama : Gabriel Purba
NP,M : 2115011099
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel,
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
NP,M : 2115011099
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel,
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh
keselarasan hidup
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem.
Berikut adalah inti sila-sila pancasila :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh
keselarasan hidup
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem.
Berikut adalah inti sila-sila pancasila :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Cintia Febriani
NPM : 2115011017
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Berdasarkan artikel diatas, saya memiliki beberapa tanggapan mengenai topik yang dibahas pada artikel tersebut.
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Secara Ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Secara Epistemologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Dalam kajian, filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai keberhargaan dan kebaikan.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu :
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Cintia Febriani
NPM : 2115011017
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Berdasarkan artikel diatas, saya memiliki beberapa tanggapan mengenai topik yang dibahas pada artikel tersebut.
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Secara Ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Secara Epistemologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Dalam kajian, filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai keberhargaan dan kebaikan.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu :
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Fathan Naufal Ahsan
NPM : 2115011108
Prodi : S1 Teknik Sipil
NPM : 2115011108
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mohon Izin Menanggapi Artikel.
kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Manfaat mempelajari filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh
keselarasan hidup
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat Pancasila meliputi bidang ontologi epistemologi dan aksiologi.
Dalam bidang ontologis, membahas mengenai hakikat atau nilai dasar dari sila-sila Pancasila, di mana kelima sila tersebut memiliki suatu asas yang tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus menjadi satu kesatuan
Dalam bidang epistemologis, Pancasila mengkaji suatu sistem pengetahuan sehingga Pancasila harus memiliki unsur rasional. Dalam hal ini berkaitan dengan pola pikir kehidupan masyarakat sehingga manusia mampu meresapkan pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan dalam suatu imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, dan lain sebagainya.
Dalam bidang analogi berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Mungkin Itu saja yang bisa saya sampaikan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Zillia Chairani
NPM : 2115011028
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi tanggapan pada artikel
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling vbekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan vsecara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa vinti sila, nilai dan landasan yang mendasar
sekian, terima kasih
Nama : Zillia Chairani
NPM : 2115011028
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi tanggapan pada artikel
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling vbekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan vsecara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa vinti sila, nilai dan landasan yang mendasar
sekian, terima kasih
Nama : M.Tobarani Elsaddam
NPM : 2115011077
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Izinkan saya menaggapi artikel pembelajaran di atas yang berjudul KONSEP PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia adalah agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan.
Ada dua cakupan dari pengertian filsafat, yaitu:
1. Filsafat sebagai Produk
-. Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-pemikiran
(rasionalisme, materialisme, pragmatisme).
-. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat.
2. Filsafat sebagai suatu Proses
Dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki.
Lantas apa manfaat mempelajari filsafat? Manfaat mempelajari filsafat yaitu :
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki.
2. Melatih kemampuan berfikir logis.
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana.
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif.
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup.
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Apa itu Filsafat Pancasila ?
Menurut Ruslan Abdul Gani, Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem.
Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
“Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen.
2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
4) Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem).
5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974).
Pancasila sebagai suatu “SISTEM”:
- Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasila).
- Tiap sila pancasila mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
- Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan.
- Keseluruhan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis (majemuk tunggal).
Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:
• Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5.
• Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5.
• Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5.
• Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5.
• Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
• Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
• Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
• Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
• Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong.
• Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
a. Landasan Ontologis Pancasila
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.
b. Landasan Epistemologis Pancasila
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal, yaitu:
1. Isi arti Pancasila yang Umum Universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang merupakan intisari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaan
dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan yang konkrit.
2. Isi arti Pancasila yang Umum Kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia.
3. Isi arti Pancasila yang bersifat Khusus dan Konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khusus
konkrit serta dinamis (Notonagoro, 1975: 36-40).
c. Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-
lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar
hidup dalam masyarakat.
Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Pengakuan, penerimaan dan penghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu nampak dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencermin-kan sifat khas sebagai Manusia Indonesia.
Kesimpulannya yaitu, berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Sekian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
NPM : 2115011077
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Izinkan saya menaggapi artikel pembelajaran di atas yang berjudul KONSEP PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia adalah agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan.
Ada dua cakupan dari pengertian filsafat, yaitu:
1. Filsafat sebagai Produk
-. Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-pemikiran
(rasionalisme, materialisme, pragmatisme).
-. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat.
2. Filsafat sebagai suatu Proses
Dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki.
Lantas apa manfaat mempelajari filsafat? Manfaat mempelajari filsafat yaitu :
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki.
2. Melatih kemampuan berfikir logis.
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana.
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif.
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup.
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Apa itu Filsafat Pancasila ?
Menurut Ruslan Abdul Gani, Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem.
Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
“Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen.
2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
4) Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem).
5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974).
Pancasila sebagai suatu “SISTEM”:
- Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasila).
- Tiap sila pancasila mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
- Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan.
- Keseluruhan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis (majemuk tunggal).
Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:
• Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5.
• Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5.
• Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5.
• Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5.
• Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
• Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
• Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
• Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
• Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong.
• Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
a. Landasan Ontologis Pancasila
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.
b. Landasan Epistemologis Pancasila
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal, yaitu:
1. Isi arti Pancasila yang Umum Universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang merupakan intisari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaan
dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan yang konkrit.
2. Isi arti Pancasila yang Umum Kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia.
3. Isi arti Pancasila yang bersifat Khusus dan Konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khusus
konkrit serta dinamis (Notonagoro, 1975: 36-40).
c. Landasan Aksiologis Pancasila
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-
lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar
hidup dalam masyarakat.
Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Pengakuan, penerimaan dan penghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu nampak dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencermin-kan sifat khas sebagai Manusia Indonesia.
Kesimpulannya yaitu, berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Sekian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Nama: Abdi Ghiffari Arifin
NPM: 211501068
Prodi: S1 Teknik Sipil
izin menanggapi artikel pada pertemuan ke-10
Pada artikel tersebut dijelaskan mengenai filsafat pancasila. Filsafat mencakup dua pengertian,
1. Filsafat sebagai Produk mencakup:
- Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiranpemikiran (rasionalisme, materialisme, pragmatisme)
- Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai
hasil dari aktivitas berfilsafat. Manusia mencari suatu kebenaran yang
timbul dari suatu persoalan yang bersumber pada akal manusia.
-
2. Filsafat sebagai suatu Proses mencakup:
- Filsafat sebagai suatu proses, dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai
dengan objeknya.
Lalu, yang dimaksud dengan Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Dengan kata lain, pancasila dikatakan sebagai filsafat Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam. Dengan berfilsafat, diharapkan dapat merenungi juga berfikir mendalam dan bersungguh-sungguh mengenai satu kesatuan yang ada di dalam Pancasila. Untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Sekian tanggapan dari saya untuk artikel pada pertemuan ke-10, terima kasih.
NPM: 211501068
Prodi: S1 Teknik Sipil
izin menanggapi artikel pada pertemuan ke-10
Pada artikel tersebut dijelaskan mengenai filsafat pancasila. Filsafat mencakup dua pengertian,
1. Filsafat sebagai Produk mencakup:
- Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiranpemikiran (rasionalisme, materialisme, pragmatisme)
- Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai
hasil dari aktivitas berfilsafat. Manusia mencari suatu kebenaran yang
timbul dari suatu persoalan yang bersumber pada akal manusia.
-
2. Filsafat sebagai suatu Proses mencakup:
- Filsafat sebagai suatu proses, dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai
dengan objeknya.
Lalu, yang dimaksud dengan Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Dengan kata lain, pancasila dikatakan sebagai filsafat Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam. Dengan berfilsafat, diharapkan dapat merenungi juga berfikir mendalam dan bersungguh-sungguh mengenai satu kesatuan yang ada di dalam Pancasila. Untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Sekian tanggapan dari saya untuk artikel pada pertemuan ke-10, terima kasih.
Nama : I Gusti Komang Satria Guna Wibawa
NPM : 2115011008
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pada pertemuan sepuluh,
Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Pengertian filsafat tersebut mencakup 2 hal. Pertama filsafat sebagai produk mencakup enis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran pemikiran (rasionalisme, materialisme, pragmatism). Kedua filsafat sebagai suatu proses mencakup dalam hal ini filsafat diartikan dalam ben tuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasa lahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Inti sila-sila Pancasila
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dalam membahas konsep konsep keberanan Pancasila terdapat tiga bidang yang mencakup kesemestaan.
1.Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Dari hal tersebut dapat saya Tarik sebuah kesimpulan dimana filsafat Pancasila sangat berguna sekali untuk bisa berpikir secara logis bagaimana cara memahamo nilai nilai yang terkadung dalam Pancasila. Mengapa hal ini penting? Karena kita berada di tengah tengah arus globalisasi dimana arus informasi bergerak dengan cepat belum lagi benturan paham paham baru seperti komunisme dan liberalisme. Sehingga dengan ini kita membutuhkan bekal untuk bisa membentengi diri kita sendiri dengan cara memahami konsep filsafat Pancasila.
Sekian tanggapan dari saya, saya ucapkan terimakasih.
NPM : 2115011008
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pada pertemuan sepuluh,
Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Pengertian filsafat tersebut mencakup 2 hal. Pertama filsafat sebagai produk mencakup enis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran pemikiran (rasionalisme, materialisme, pragmatism). Kedua filsafat sebagai suatu proses mencakup dalam hal ini filsafat diartikan dalam ben tuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasa lahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Inti sila-sila Pancasila
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dalam membahas konsep konsep keberanan Pancasila terdapat tiga bidang yang mencakup kesemestaan.
1.Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Dari hal tersebut dapat saya Tarik sebuah kesimpulan dimana filsafat Pancasila sangat berguna sekali untuk bisa berpikir secara logis bagaimana cara memahamo nilai nilai yang terkadung dalam Pancasila. Mengapa hal ini penting? Karena kita berada di tengah tengah arus globalisasi dimana arus informasi bergerak dengan cepat belum lagi benturan paham paham baru seperti komunisme dan liberalisme. Sehingga dengan ini kita membutuhkan bekal untuk bisa membentengi diri kita sendiri dengan cara memahami konsep filsafat Pancasila.
Sekian tanggapan dari saya, saya ucapkan terimakasih.
Nama : Liana Oktavia
NPM : 2115011027
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pertemuan ke 10
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan yaitu :
1. Nilai dasar yaitu asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental yaitu nilai norma sosial dan hukum
3. Nilai praktis yaitu nilai yang dipraktikan dalam keseharian
Inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatuatau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
NPM : 2115011027
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pertemuan ke 10
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan yaitu :
1. Nilai dasar yaitu asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental yaitu nilai norma sosial dan hukum
3. Nilai praktis yaitu nilai yang dipraktikan dalam keseharian
Inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatuatau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama : Sri Annisa Maharani
NPM : 2155011007
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel di atas,
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis:
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri
Nama : Sri Annisa Maharani
NPM : 2155011007
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel di atas,
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis:
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilainilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Annisa Azzahra Maharani
NPM : 2115011049
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalammualaikum warhmatullahi wabarakatuh.
izin menanggapi artikel diatas
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh
seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan
menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan
proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga
baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep
kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan
juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek
penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat
dianggap mencakup kesemestaan.
Disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai
sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa
inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Saran :
Ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat,
filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat.
sekian,
Wassalammualikum Wr.Wb
NPM : 2115011049
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalammualaikum warhmatullahi wabarakatuh.
izin menanggapi artikel diatas
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh
seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan
menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan
proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga
baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep
kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan
juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek
penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat
dianggap mencakup kesemestaan.
Disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai
sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa
inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Saran :
Ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat,
filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat.
sekian,
Wassalammualikum Wr.Wb
Nama : Tiara Indriani
NPM : 2115011039
yang dimaksud dengan Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional atas Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pemahaman yang mendasar dan menyeluruh. Dengan kata lain, Pancasila dikatakan sebagai falsafah Pancasila, yang merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam. Dengan berfilsafat diharapkan mereka mampu merenungkan dan berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh tentang kesatuan yang ada dalam Pancasila. Untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh yang memiliki beberapa prinsip inti, nilai dan landasan dasar.
Sila inti Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai penyebab utama.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian tersendiri.
4. Rakyat yaitu unsur mutlak negara harus bergotong royong dan bergotong royong
kerja sama.
5. Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Artikel tersebut juga menjelaskan tentang filsafat Pancasila. Filsafat Pancasila sendiri secara singkat dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filosofis meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan, keberadaan atau keberadaan dan menyamakan maknanya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai falsafah dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologi Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal usul, istilah, struktur, metode, dan validitas pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya menemukan hakikat Pancasila sebagai sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung makna bahwa kita sedang membahas falsafah nilai-nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (penyangga nilai Pancasila), yaitu bangsa yang bertakwa, berperikemanusiaan, bersatu, kerakyatan dan berkeadilan sosial.
NPM : 2115011039
yang dimaksud dengan Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional atas Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pemahaman yang mendasar dan menyeluruh. Dengan kata lain, Pancasila dikatakan sebagai falsafah Pancasila, yang merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam. Dengan berfilsafat diharapkan mereka mampu merenungkan dan berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh tentang kesatuan yang ada dalam Pancasila. Untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh yang memiliki beberapa prinsip inti, nilai dan landasan dasar.
Sila inti Pancasila meliputi:
1. Tuhan, yaitu sebagai penyebab utama.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian tersendiri.
4. Rakyat yaitu unsur mutlak negara harus bergotong royong dan bergotong royong
kerja sama.
5. Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Artikel tersebut juga menjelaskan tentang filsafat Pancasila. Filsafat Pancasila sendiri secara singkat dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filosofis meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan, keberadaan atau keberadaan dan menyamakan maknanya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai falsafah dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologi Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal usul, istilah, struktur, metode, dan validitas pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya menemukan hakikat Pancasila sebagai sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung makna bahwa kita sedang membahas falsafah nilai-nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (penyangga nilai Pancasila), yaitu bangsa yang bertakwa, berperikemanusiaan, bersatu, kerakyatan dan berkeadilan sosial.
Nama : Muhammad Rizky Novranda
NPM : 2155011009
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi pembelajaran diatas.
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa, dimana dalam usaha-usahanya terbangun suatu sistem filsafat yang kredibel. Nilai-nilai Pancasila tersebut saling terhubung dan melengkapi sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini memberikan pola pembentukan sikap tingkah laku serta perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Adapun wawasan filsafat yaitu meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatuatau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Sekian dari saya, Terima Kasih
NPM : 2155011009
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi pembelajaran diatas.
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa, dimana dalam usaha-usahanya terbangun suatu sistem filsafat yang kredibel. Nilai-nilai Pancasila tersebut saling terhubung dan melengkapi sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini memberikan pola pembentukan sikap tingkah laku serta perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Adapun wawasan filsafat yaitu meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatuatau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Sekian dari saya, Terima Kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Mashurio Amirul Huda
NP,M : 2115011067
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai artikel yang sudah diberikan berkaitan dengan materi pancasila sebagai filsafat adalah bahwa pancasila juga berperan sebagai falsafah Negara. Tentunya Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila itu mengandung toleransi, dan sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui. Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang memberi pengetahuan dan pengertian.
1. Landasan ontologis pancasila
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia yang pada hakikatnya adalah manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Landasan epistemologis
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan system rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan dimana sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya dan saling berakitan satu sama lain. Epistemologi Pancasila juga mengakui kebenaran wahyu yang kebenaran dan pengetahuan manusia merupakan suatu sintesa yang harmonis.
3. Landasan aksiologis
Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai. Nilai itu sesuatu yang berguna, nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental.
Berfilsafat maksudnya adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Mashurio Amirul Huda
NP,M : 2115011067
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai artikel yang sudah diberikan berkaitan dengan materi pancasila sebagai filsafat adalah bahwa pancasila juga berperan sebagai falsafah Negara. Tentunya Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila itu mengandung toleransi, dan sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui. Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang memberi pengetahuan dan pengertian.
1. Landasan ontologis pancasila
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia yang pada hakikatnya adalah manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Landasan epistemologis
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan system rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan dimana sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya dan saling berakitan satu sama lain. Epistemologi Pancasila juga mengakui kebenaran wahyu yang kebenaran dan pengetahuan manusia merupakan suatu sintesa yang harmonis.
3. Landasan aksiologis
Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai. Nilai itu sesuatu yang berguna, nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental.
Berfilsafat maksudnya adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Aisyah Nabil Athirah
NPM : 2115011007
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pertemuan ke 10
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan yaitu :
1. Nilai dasar yaitu asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental yaitu nilai norma sosial dan hukum
3. Nilai praktis yaitu nilai yang dipraktikan dalam keseharian
Inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan, keberadaan atau keberadaan dan menyamakan maknanya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai falsafah dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologi Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal usul, istilah, struktur, metode, dan validitas pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya menemukan hakikat Pancasila sebagai sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung makna bahwa kita sedang membahas falsafah nilai-nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (penyangga nilai Pancasila), yaitu bangsa yang bertakwa, berperikemanusiaan, bersatu, kerakyatan dan berkeadilan sosial.
NPM : 2115011007
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pertemuan ke 10
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan yaitu :
1. Nilai dasar yaitu asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental yaitu nilai norma sosial dan hukum
3. Nilai praktis yaitu nilai yang dipraktikan dalam keseharian
Inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan, keberadaan atau keberadaan dan menyamakan maknanya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai falsafah dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologi Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal usul, istilah, struktur, metode, dan validitas pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya menemukan hakikat Pancasila sebagai sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung makna bahwa kita sedang membahas falsafah nilai-nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (penyangga nilai Pancasila), yaitu bangsa yang bertakwa, berperikemanusiaan, bersatu, kerakyatan dan berkeadilan sosial.
Nama : Merisa Trisda Yanti
NPM : 2115011129
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pada pertemuan sepuluh,
Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Pengertian filsafat tersebut mencakup 2 hal. Pertama filsafat sebagai produk mencakup enis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran pemikiran (rasionalisme, materialisme, pragmatism). Kedua filsafat sebagai suatu proses mencakup dalam hal ini filsafat diartikan dalam ben tuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasa lahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Inti sila-sila Pancasila
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dalam membahas konsep konsep keberanan Pancasila terdapat tiga bidang yang mencakup kesemestaan.
1.Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Dari hal tersebut dapat saya Tarik sebuah kesimpulan dimana filsafat Pancasila sangat berguna sekali untuk bisa berpikir secara logis bagaimana cara memahamo nilai nilai yang terkadung dalam Pancasila. Mengapa hal ini penting? Karena kita berada di tengah tengah arus globalisasi dimana arus informasi bergerak dengan cepat belum lagi benturan paham paham baru seperti komunisme dan liberalisme. Sehingga dengan ini kita membutuhkan bekal untuk bisa membentengi diri kita sendiri dengan cara memahami konsep filsafat Pancasila.
Sekian tanggapan dari saya, saya ucapkan terimakasih.
NPM : 2115011129
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi artikel pada pertemuan sepuluh,
Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Pengertian filsafat tersebut mencakup 2 hal. Pertama filsafat sebagai produk mencakup enis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran pemikiran (rasionalisme, materialisme, pragmatism). Kedua filsafat sebagai suatu proses mencakup dalam hal ini filsafat diartikan dalam ben tuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasa lahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Inti sila-sila Pancasila
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dalam membahas konsep konsep keberanan Pancasila terdapat tiga bidang yang mencakup kesemestaan.
1.Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. . Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
2. Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
3. Landasan Aksiologis Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Dari hal tersebut dapat saya Tarik sebuah kesimpulan dimana filsafat Pancasila sangat berguna sekali untuk bisa berpikir secara logis bagaimana cara memahamo nilai nilai yang terkadung dalam Pancasila. Mengapa hal ini penting? Karena kita berada di tengah tengah arus globalisasi dimana arus informasi bergerak dengan cepat belum lagi benturan paham paham baru seperti komunisme dan liberalisme. Sehingga dengan ini kita membutuhkan bekal untuk bisa membentengi diri kita sendiri dengan cara memahami konsep filsafat Pancasila.
Sekian tanggapan dari saya, saya ucapkan terimakasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Aldo Tri Prabowo
NPM : 2115011029
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi tanggapan pada artikel diatas
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa, dimana dalam usaha-usahanya terbangun suatu sistem filsafat yang kredibel. Nilai-nilai Pancasila tersebut saling terhubung dan melengkapi sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini memberikan pola pembentukan sikap tingkah laku serta perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filsafat Pancasila meliputi bidang ontologi epistemologi dan aksiologi. Dalam bidang ontologis, membahas mengenai hakikat atau nilai dasar dari sila-sila Pancasila, di mana kelima sila tersebut memiliki suatu asas yang tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus menjadi satu kesatuan. Dalam bidang epistemologis, Pancasila mengkaji suatu sistem pengetahuan sehingga Pancasila harus memiliki unsur rasional. Dalam hal ini berkaitan dengan pola pikir kehidupan masyarakat sehingga manusia mampu meresapkan pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan dalam suatu imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, dan lain sebagainya. Dalam bidang analogi berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila. Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etika atau nilai moral yang menjadi dasar semua aktivitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Aldo Tri Prabowo
NPM : 2115011029
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi tanggapan pada artikel diatas
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa, dimana dalam usaha-usahanya terbangun suatu sistem filsafat yang kredibel. Nilai-nilai Pancasila tersebut saling terhubung dan melengkapi sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini memberikan pola pembentukan sikap tingkah laku serta perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun inti sila-sila pancasila secara keseluruhan yaitu :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong.
5. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filsafat Pancasila meliputi bidang ontologi epistemologi dan aksiologi. Dalam bidang ontologis, membahas mengenai hakikat atau nilai dasar dari sila-sila Pancasila, di mana kelima sila tersebut memiliki suatu asas yang tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus menjadi satu kesatuan. Dalam bidang epistemologis, Pancasila mengkaji suatu sistem pengetahuan sehingga Pancasila harus memiliki unsur rasional. Dalam hal ini berkaitan dengan pola pikir kehidupan masyarakat sehingga manusia mampu meresapkan pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan dalam suatu imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, dan lain sebagainya. Dalam bidang analogi berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila. Ada pula tiga tingkatan nilai dalam filsafat pancasila yaitu :
1. Nilai dasar = asas mutlak sebagai landasan sesuatu yang benar.
2. Nilai instrumental = nilai norma sosial dan hukum.
3. Nilai praktis = nilai yang dipraktikan dalam keseharian.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etika atau nilai moral yang menjadi dasar semua aktivitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh