Forum Diskusi 1

Forum Diskusi 1

Number of replies: 35
Berikan analisa anda mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila, berikan tanggapan mu.

jika memberikan jawaban sertakan literasi kutipan yang kalian pakai secara jelas, tidak dibenarkan jika tanggapan kalian tidak berdasar atau tidak mengacu kepada dasar literasi alias hanya asal2 dalam memberikan tanggapan maka tidak sy nilai dan saya anggap tidak melaksanakan tugas diskusi 1. demikian tugas nya agar dipatuhi dan dikerjakan sesuai waktu perkuliahan jika kalian mengumpulkan diluar jam perkuliahan maka saya anggap tidak masuk forum diskusi. terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051014 MOHAMMAD FAJAR -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila berdasar pada literasi ini (http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi. Di dalam artikel berita tersebut dengan judul "Pancasila di Tengah Era Globalisasi" terhadap apa saja tantangan yang akan dihadapi dalam era ini yaitu:
1.Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme sehingga membuat masyarakat terutama para generasi muda mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
2.Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.
3.Bonus demografi (penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif) yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Kemudian mengutip lagi dari modul pembelajaran dari mata kuliah Pendidikan Pancasila di Vclass yang berjudul "Hakikat Pendidikan Pancasila" bahwa dijelaskan dari modul tersebut salah satu tantangan era globalisasi diantaranya:
1.Perubahan dan infiltrasi budaya asing yang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia. 
Perubahan ini bukan hanya terjadi dalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa.

2.Selain itu, dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma norma sosial yang hidup dimasyarakat.

3.Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan dan mengabaikan budaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen politik dan kering dari jiwa kenegarawanan. 
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051040 Mita Anggraeni -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi : https://jurnal.stkippersada.ac.id mengenai tantangan yang menyebabkan lunturnya pemahaman tentang nilai luhur pancasila pada era saat ini yaitu :

1. Pada penerapan sila ketiga mengenai persatuan, namun saat ini, masyarakat hidup jauh dari nilai persatuan dan lebih banyak menikmati perkembangan teknologi saat ini untuk mencapai hal yang ia butuhkan maupun yang diinginkan.
2. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di Indonesia, menjadikan terlenanya bangsa yang menjadikan jiwa nilai-nilai Pancasila juga memudar, yang akan membawa hal-hal buruk bagi negara yakni kemerosotan generasi muda di era milenium ini.
3. Budaya Tradisional Indonesia ikut terpengaruh oleh Tren globalisasi saat ini yang berdampak pada perkembangan budaya Indonesia, Pesatnya perkembangan informasi dan telekomunikasi justru menyebabkan kecenderungan menurunnya aspek dalam berbudaya. Lemahnya keinginan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya negara sendiri.

Oleh karena itu, pendidikan pancasila sangat penting untuk dipahami oleh seluruh generasi bangsa. Sikap nasionalisme harus dibarengi dengan upaya memahami Pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila merupakan landasan dan gaya hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai kebangsaan yang harus ditanamkan sebagai penerus bangsa di kalangan anak-anak. Dengan memahami Pancasila maka ciri kebangsaan dapat dikembangkan. Nasionalisme tidak terlepas dari dorongan untuk mencintai tanah air dan negerinya sendiri, karena dibutuhkan pendidikan plant personality dari semua kalangan, terutama generasi milenial yang merupakan generasi penerus bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051008 Ummu Qaltsum -
Berikut ini adalah tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai - nilai luhur Pancasila:
1. Kurangnya peranan pendidikan Agama dalam pembentukan sikap remaja.
Salah satu hal terpenting dalam pembentukan sikap adalah pendidikan agama, karena dengan agama kita dapat menanamkan pendidikan moral dan pembinaan mental. Pendidikan agama harus ditanamkan sedini mungkin agar seseorang memiliki kepribadian yang baik. Kurangnya pendidikan agama dapat menyebabkan seseorang memiliki kepribadian yang buruk dan mudah tergoyahkan oleh arus globalisasi.
2. Kurangnya pendidikan Pancasila.
Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan seperti pendidikan pancasila misalnya.
3. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh lingkungan (orangtua, sekolah maupun masyarakat).
Aktualisasi Pancasila harus dimulai dari berbagai lingkungan pendidikan. Baik dari
keluarga sebagai pendidikan informal, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, maupun dalam masyarakat sebagai lembaga pendidikan non-formal. Semua ranah pendidikan tersebut harus melekat dengan nilai- nilai Pancasila.
4. Penyimpangan nilai–nilai Pancasila
Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat. Persoalan yang muncul seperti meningkatnya tindak criminal, semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain. Padahal sudah lebih dari setengah abad bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia semakin mengalami degradasi karakter kebangsaan.
5. Efek globalisasi
Seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian. Teknologi informasi dapat berdampak positif jika dapat meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak negatif, jika seseorang tidak dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik. Teknologi informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk terhadap karakter generasi muda.

Analisa saya tersebut didasarkan pada literasi berikut ini (https://ppkn.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Maryono.-STKIP-PGRI-PACITAN..pdf)
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Okta Toyibah Unila -
Menurut analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila dapat kita perhatikan dari munculnya masalah-masalah yang bertentangan dengan Pancasila berdasarkan literasi Jurnal Kewarganegaraan dengan judul 'PUDARNYA NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI' diantaranya:
Yang tidak sesuai dengan sila pertama yaitu terjadinya kasus penistaan agama, dan terjadinya kejahatankejahatan yang mengatasnamakan agama seperti aksi terorisme. Terjadinya perbudakan dan meperkerjakan anak dibawah umur serta terjadinya ketidakadilan pemerintah dalam memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila. Terjadinya tawuran, perang antar suku serta banyak munculnya berbagai aliran sesat menjadi contoh perilaku yang tidak sesuai dengan sila ketiga. Untuk contoh tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai sila keempat yaitu, terjadinya ketidakadilan hukum, banyaknya kasus korupsi, dan masih banyak lagi kasus lainnya. Kemiskinan, maraknya perilaku diskriminasi atau perlakuan tidak adil karena hal tertentu adalah contoh perbuatan yang tidak sesuai dengan sila kelima Pancasila.
Contoh pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat di era globalisasi yang mencolok yaitu tingginya tingkat kejahatan apalagi dimasa pandemi saat ini, keadaan ini bisa dikutip dari situs (https://nasional.kompas.com/read/2020/06/16/18151321/polri-sebut-angka-kriminalitas-naik-3845-persen-dalam-sepekan)
Nilai-nilai Pancasila yang memudar juga dapat dilihat dari mulai menurunya rasa patriotisme dan nasionalisme dalam bangsa Indonesia terutama pada generasi muda. Kondisi ini memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam. Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. Dampak ini dapat bernilai positif maupun negatif. Teknologi informasi dapat berdampak positif jika dapat meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak negatif, jika seseorang tidak dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik. Teknologi informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk terhadap karakter generasi muda. Generasi muda kini memandang budaya luar lebih modern dibandingkan dengan budaya sendiri. Padahal generasi muda sangat berperan penting dalam menjadi pilar bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Lulu Agustin Unila -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi dari artikel “PEMANTAPAN NILAI NILAI PANCASILA KEPADA GENERASI MUDA SEBAGAI JATI DIRI YANG SEJATI” yang diterbitkan oleh Kementrian Pertahanan Republik Indonesia yaitu Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi mereka. Namun di tataran aplikatif, perilaku masyarakat banyak yang mengalami pergeseran nilai. Secara tidak langsung pergeseran nilai tersebut membuat masyarakat perlahan-lahan melupakan Pancasila. Salah satu alasan pancasila masih tetap eksis adalah karena Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada di masyarakat seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Ada atau tidak adanya Pancasila, nilai-nilai tersebut memang sudah ada di masyarakat sehingga tetap berlaku di masyarakat. Dengan demikian eksis dan tidaknya Pancasila di era global sangat tergantung dari nilai-nilai masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut tetap tumbuh dan berkembang, maka Pancasila juga akan terus eksis. Sebaliknya jika nilai tersebut mengalami pergeseran, besar kemungkinan Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu menggeser nilai-nilai di masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru, maka besar kemungkinan eksistensi Pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar, pandangan hidup, dan ideologi sekaligus sebagai benteng diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai yang masuk sebagai dampak dari globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Olivia Desti Riana 1917051044 -
analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai pancasila, literasi dari http://eprints.ums.ac.id/24936/2/BAB_I.pdf
Globalisasi merupakan sesuatu yang wajar dalam kehidupan yang tumbuh dan berkembang, tinggal bagaimana setiap bangsa dan negara menyikapinya. Jika suatu bangsa tidak mampu mengikuti arus globalisasi terutama negara yang tingkat kehidupan dan pembangunannya masih tradisional, hal itu akan menimbulkan kekhawatiran hubungan internasional dan berpengaruh pada kondisi dalam negeri. Misalnya kekhawatiran dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Globalisasi telah menciptakan beberapa peluang yang dapat menguntungkan kehidupan manusia, diantaranya suasana kehidupan semakin mudah, nyaman, praktis, berkualitas serta bekerja makin cepat dan efisien. Tetapi pada sisi lain, globalisasi juga dapat menyebabkan lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur pancasila. Globalisasi menurut Chotib (2007), “globalisasi pada hakikatnya adalah suatu fenomena perubahan kehidupan global yang dapat membawa pengaruh positif dan negatif bagi suatu bangsa”. Jadi bangsa Indonesia harus dapat mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM-nya) agar mampu menyeleksi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. oleh karena itu sangat penting untuk menananmkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan mental dan ideologi bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Raymond Faraz Yandika Unila -

Lunturnya nilai - nilai luhur pancasila di era globalisasi ini banyak terjadi digenerasi muda. Berdasarkan sumber berita ini http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi berjudul "Pancasila di Tengah Era Globalisasi" ada beberapa faktor yang mandukung terjadinya hal ini, diantaranya :

  1. Banyaknya ideologi alternatif dari media infoirmasi yang mudah dijangkau generasi muda yang membuat berkurangnya minat untuk memahami dan pembelajaran ideologi pancasila
  2. Munculnya eksklusivisme sosial yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi sosial dengan basis SARA
Beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebab memudarnya nasionalisme dan patriotisme :

  1. Sikap lingkungan sekitar yang tidak menunjukkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
  2. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun.
  3. Tertinggalnya Indonesia dari segi aspek kehidupan dengan negara - negara lain.
Faktor - faktor ini bersumber dari jurnal http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/AIJ/article/view/139
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051056 Della Hayu Enggarini -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila :
1. Seringnya terjadi sikap individualitas saat berkumpul di satu tempat, dimana semua orang hanya
fokus pada gadget yang dimilikinya. Hal tersebut dapat menurunkan nilai-nilai persatuan yang ada.
2. sikap lebih mengutamakan orang lain dalam pergaulan sosial, sikap ini akan saling menemani dan memilih berteman. Kemudian, kesadaran akan rasa tanggung jawab menjaga lingkungan sekitar sudah memudar, rasa gotong
royong berangsur-angsur melemah,kelompok yang merusak fasilitas umum, terjadinya KKN, dan seringnya terjadi pelanggaran peraturan lalu lintas.
3. Marak terjadinya demo karena banyak rakyat yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah.

Berdasarkan literasi : (https://jurnal.stkippersada.ac.id)
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051048 Salsabilla Qurrota A'yuni -

Analisa mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai luhur pancasila

Salah satu dampak era globalisasi ini adalah turunnya Nasionalisme juga patriotisme para generasi muda. Pada era globalisasi, budaya barat masuk dan berkembang di Indonesia dan sudah dianggap sebagai hal yang lumrah. Khususnya generasi millenial, perlahan mereka mulai meninggalkan dan menganggap budaya lokal sebagai hal yang kurang menarik. Budaya lokal yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sudah dianggap sebagai hal yang ketinggalan zaman, Penerapan nilai-nilai luhur Pancasila telah lama berubah dan berangsurangsur semakin mengkhawatirkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, menjadikan terlena nya generasi penerus bangsa serta pudarnya pemahaman nilai-nilai pancasila, yang akan membawa hal-hal buruk bagi negara yakni kemerosotan generasi muda di era ini. Selain itu, terbelenggu oleh arus globalisasi juga sangat mengkhawatirkan untuk kelangsungan hidup para generasi penerus bangsa yang akhir-akhir ini sedang tergerus oleh dilema perubahan moral dan sikap. 

Maka dari itu, tantangan ini harus dibarengi dengan penguatan pengembangan karakter pada generasi muda yang harus dibarengi dengan upaya memahami pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa agar tiap tindakan dipandu dengan nilai normatif serta kekuatan transformatif yang kuat untuk kemajuan.

Literasi : Devyanne O., Dinie A. D. 2021. Pemicu Lunturnya Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial. Jurnal PEKAN Vol. 6 No.1 Edisi April 2021. https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/download/1170/911 diakses tanggal 30 agustus 2021
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1957051008 Muhamad Arrozi Irfan -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi :
https://media.neliti.com/media/publications/22962-ID-tantangan-nasionalisme-indonesia-dalam-era-globalisasi.pdf

1.Ekonomi : ekonomi bebas yang berlangsung di era globalisasi menimbulkan kecenderungan untuk membandingkan idiologi kita dengan negara lain.terdapat dua
titik ekstrim
a) Yang pertama adalah kutub yang moderat, di mana pendukungnya berkeyakinan bahwa mengundang modal dan investasi asing masih diperlukan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. dengan berhutang atau pun kerjasama asing
b)Kutub ekstrim yang kedua adalah para nasionalis yang menekankan pentingnya memajukan bisnis para pengusaha pribumi, menasionalisasi perusahaan asing sebagai upaya membebaskan diri dari kekangan imperialis, dan meningkatkan peranan badan usaha milik negara (BUMN) untuk membangun industri nasional. dengan mengelola semua kekayaan alam sendiri
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Faishal Hariz Makaarim Gandadipoera Unila -

Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap luturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur pancasila 

Smartphone merupakan buah dari teknologi, perangkat yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari saat ini. Smartphone lahir dari  perkembangan zaman yang terus berkembang seiring jalan, namun hal tersebut juga menjadikan nilai Pancasila perlahan-lahan terkikis dan melemah di kalangan anak muda, dan dengan cepat terpengaruh oleh berbagai informasi yang sumber nya belum jelas. Banjir informasi scam bahkan dapa tmenyebabkan satu orang bertengkar dengan orang lain.

Seringnya terjadi sikap individualitas saat berkumpul di satu tempat, dimana semua orang hanya fokus pada gadget yang dimilikinya. Kalaupun ada teman di sebelahnya, mereka tetap main gadget, sama seperti tidak peduli dengan orang di sekitarnya.(literasi : https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/download/1170/911)

Seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian,  memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam dan multidimensional. jika seseorang tidak dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik. Teknologi informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan akan dapat berdampak negatif, termasuk terhadap karakter generasi muda.

(literasi : https://ppkn.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Maryono.-STKIP-PGRI-PACITAN..pdf)


Featherstone (2001: 270) dalam bukunya Consumer Culture and Posmodernism, mengatakan fenomena kehidupan yang berkembang sekarang ini sangat destruktif bagi agama dan kebudayaan dalam kaitannya dengan penekanannya pada hedonisme, pengejaran kesenangan di sini dan saat ini (here and now) penanaman gaya hidup ekspresif, pengembangan narsistik dan tipe kepribadian egoistik. 

( literasi : https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2017/11/wirawebgabung.pdf)

In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Aprila Dwi Utami Unila -
Analisa saya terhadap tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi dari http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1622488&val=18063&title=DAMPAK%20GLOBALISASI%20TERHADAP%20MORAL%20GENERASI%20MUDA

Dengan judul jurnal "DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP MORAL GENERASI MUDA"

Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan corak hedonisme dan apatisme (acuh tak acuh, tak peduli). Jika dilihat dari segi sistem pendidikan yang ada di Indonesia, sistem pendidikan kita selama ini masih lebih menitikberatkan dan menjejalkan pada penguasaan kognitif akademis. Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah dinomorduakan. Sehingga yang terjadi adalah terbentuknya pribadi yang miskin tata krama, sopan santun, dan etika moral. Namun yang terjadi di Indonesia saat ini adalah generasi muda lebih tertarik akan adat kebiasaan negeri lain yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat istiadat dan etika bangsa kita. Mereka menganggap lebih keren dan modern, baik itu gaya hidup maupun tingkah lakunya. Karena hal itulah, timbul pergaulan bebas di kalangan remaja (pelajar) dan mempengaruhi pikiran serta moral generasi muda. Merosotnya moral pada generasi muda membuat Indonesia akan semakin terpuruk dan memiliki masa depan yang suram. Sehingga menyebabkan kebudayaan yang ada di Indonesia semakin luntur, dan nilai-nilai Pancasila tidak lagi dijadikan sebagai pedoman hidup generasi muda Indonesia. Krisis moral terjadi juga karena nilai-nilai Pancasila sekarang ini mulai luntur dan tidak lagi diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila yang seharusnya sebagai pedoman hidup dan falsafah bangsa kini hanya sebagai semboyan belaka. Dalam bertindak, kebanyakan orang sudah tidak mengindahkan asas Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Jati diri bangsa sekarang ini telah luntur, sehingga timbul perilaku amoral yang merugikan orang lain dan membuat semakin terpuruknya negeri ini.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051067 Ale Habsyi Arwendi -
analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/301/417

Globalisasi memungkinkan setiap individu untuk melakukan akulturasi budaya yang dimana dari dampak mudahnya mendapatkan informasi tentang dunia.
Pertukaran budaya seperti demikian memungkinkan individu tersebut untuk tertarik,
dan pada tahap lanjutan, individu tersebut kemudian menggunakan budaya tersebut bahkan pada kesehariannya.
ada proses perkembangan globalisasi, terdapat akulturasi budaya yang amat kental.
Pelaku globalisasi termasuk juga masyarakat Indonesia cenderung melihat budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia tanpa memperdulikan budaya bangsanya sendiri.
Budaya-budaya yang masuk umumnya dituru dan diterapkan oleh anak bangsa.
Hasil dari hal tersebut, anak bangsa cenderung menggunakan budaya yang bukan dari negaranya sendiri,
yang pada penerapannya, terkadang budaya tersebut justru bersebelahan dengan Pancasila pada peranan ideologi negara
sehingga cenderung mengurangi rasa nasionalis mereka dan beralih pada peradaban luar yang dinilai lebih menarik dan modern.

"Arus globalisasi adalah arus yang tidak bisa dihentikan oleh negara mana pun, termasuk Indonesia. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh tokoh bangsa.
Terdapat banyak sekali penyimpangan nilai yang membuat jati diri bangsa luntur, bahkan perlahan menghilang"
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Irfan Yadi Unila -
analisa saya terhadap tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi dari https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/view/1170, yaitu di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin canggih yang dimana itu menimbulkan dampak yang positif dan negatif, beberapa dampak negatif yang menyebabkan lunturnya nilai-nilai luhur Pancasila yaitu
1. Semakin mudahnya budaya barat masuk dan berkembang di Indonesia dan sudah dianggap lumrah. Mereka perlahan mulai meninggalkan dan menganggap budaya lokal sebagai hal yang buruk, kalaupun budaya lokal itu sendiri berlandaskan nilai-nilai Pancasila, sudah dianggap sebagai hal yang ketinggalan zaman, penerapan nilai-nilai Pancasila telah lama berubah dan semakin mengkhawatirkan dengan semakin canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan teknologi juga dapat menimbulkan sifat individualisme.
2. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di Indonesia, menjadikan terlena nya bangsa yang menjadikan jiwa nilai-nilai Pancasila juga memudar, yang akan membawa hal-hal buruk bagi negara yakni kemerosotan generasi muda di era milenium ini.
3. Budaya Indonesia yang identik ramah, gotong royong, saling membantu dan santun telah tergeser oleh budaya asing.
4. Gaya berpakaian remaja Indonesia yang selama ini selalu mengikuti kaidah tata krama mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Di kota besar, remaja putri cenderung mengenakan pakaian minim dan ketat untuk memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim ini diadopsi dari film dan majalah asing yang disulap menjadi sinetron Indonesia.

Oleh karena itu, pendidikan Pancasila dianggap penting dan harus diinternalisasikan ke dalam mata kuliah perguruan tinggi, untuk memperkuat pengetahuan mahasiswa mengenai makna Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051010 Viny Silvia -
Mengutip dari (https://www.beritasatu.com/nasional/591428/era-globalisasi-nilai-luhur-kebangsaan-jangan-luntur). Berikut analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai luhur pancasila :
1. Generasi muda di era globalisasi semakin disibukkan dengan gadget dan media sosial. Kebanyakan dari meraka kurang berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya (sikap individualisme). Sehingga menyebabkan kurangnya rasa nasionalisme, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda terhadap nilai – nilai pancasila sudah luntur.
2. Bonus demografi yang akan segera dihadapi oleh generasi muda juga menjadi salah satu tantangan. Dimana mereka akan ditunutu untuk lebih produktif dibandingkan untuk melakukan hal – hal yang kurang bermanfaat dan menyibukkan diri di media sosial.
3. Kurangnya pemahaman generasi muda terhadap sila – sila pancasila juga menjadi salah satu tantangan di era globalisasi. Hal ini menyebabkan generasi muda dapat mudah terpengaruh oleh budaya – budaya luar atua ideologi – ideologi baru yang muncul seperti radikalisme.
4. Mengutip dari (http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi). Eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA juga menjadi salah satu tantangan generasi muda di era globalisasi terhadap lunturnya nilai – nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051063 Hani Cita Lestari -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi : http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi

Menurut Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. saat membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Mencari Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Era Globalisasi bertempat di Ruang Gatot Kaca, Senin, 9 Maret 2020.
“Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk
pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa,”

Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Dina Putri Aulia Unila -
analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila
sumber literasi : http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi

tantangan yang dihadapi pada era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila.
1. banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme yang di artikan sebagai suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, Ekstremisme yaitu paham/keyakinan yang sangat kuat terhadap suatu pandangan yang melampaui batas kewajaran dan bertentangan dengan hukum yang berlaku, dan konsumerisme yaitu aliran atau paham yang mengubah perilaku manusia untuk melakukan sebuah kegiatan konsumen atau membeli atau memakai barang- barang secara berlebihan tanpa melihat nilai gunanya. Hal itu menyebabkan penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.

2. Krisis moral anak remaja yang sangat memprihatinkan. Moral atau perilaku anak remaja di Indonesia yang mengalami perubahan karena adanya pengaruh dari Negara luar yang dibawa ke Indonesia.

3. Perkembangan teknologi yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas budi pekerti pelajar. Padahal perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengimplementasian nilai nilai pancasia pada era globalisasi. Misalnya, dengan memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051071 Tegar Jayanaga -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan (https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html) adalah Kemajuan zaman dan teknologi memiliki beberapa pengaruh negatif dan positif seperti berkembangnya budaya asing yang telah menjadi biasa di Indonesia mengakibatkan tergesernya budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari seperti kebiasaan berpakaian, berbicara, berperilaku dan lain-lain.
Kecanggihan teknologi yang tidak disaring akan menyebabkan pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa. Di masa pandemi ini juga berpengaruh dalam unturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila, seperti generasi muda lebih memilih menggunakan gadget untuk bermain game atau menonton Youtube daripada mempelajari nilai nilai luhur Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Abbie Syeh Nahri UNILA -
Lunturnya nilai - nilai luhur pancasila di era globalisasi ini banyak terjadi digenerasi muda berdasarkan sumber https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/1044/942 yang berjudul "Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Tantangan di Arus Globalisasi"
Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin canggih. Dalam proses perkembangan globalisasi, terjadi akulturasi budaya yang sangat kental. masyarakat Indonesia cenderung melihat budaya asing yang masuk ke Indonesia terlepas dari budaya bangsanya sendiri. Masuknya budaya umumnya dikejar dan diterapkan oleh anak bangsa. Penyalahgunaan narkoba tampaknya telah menjadi perilaku yang dianggap lumrah dan merajalela. Seringnya terjadi sikap individualitas saat berkumpul di satu tempat, dimana semua orang hanya fokus pada gadget yang dimilikinya.
Masalah moral dan nasionalis yang banyak terjadi adalah akibat dambak negative globalisasi. Sebagai jalan keluarnya, Indonesia harus kembali menumbuhkan penanaman paham ideologi Pancasila pada generasi penerus bangsa. Sehingga generasi penerus dapat kembali memiliki moral yang bersumber dari nilai-nilai luhur Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051017 Azahra Alya Hidayah -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila :
1. Tantangan pertama adalah tentang pemahaman Pancasila. Masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum
( https://news.detik.com/berita/d-4761759/ketua-mpr-sebut-5-tantangan-untuk-pemuda-di-era-globalisasi ) .
Hal itu juga disebabkan banyaknya ideologi alternatif yang masuk melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa. meskipun pancasila merupakan ideologi terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang bermanfaat, namun apabila bangsa indonesia tidak cermat dalam menyaring ideologi tersebut bangsa indonesia malah akan ikut arus ideologi luardan melupakan ideologi pancasila.

2. yang kedua adalah ekslusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial berbaris SARA. Ekslusivisme sosial menurut KBBI adalah paham yang mempunyai kecenderungan yang memisahkan diri dari masyarakat. Derasnya arus globalisasi ini akan berdampak kepada paham eklusivisme karena mereka menganggap kepentingan kelompok menjadi satu satunya hal yang penting sehingga mereka tertutup pada pengaruh budaya lain, sehingga ini akan cenderung mengarah kepada politasi identitas dan gejala polarisasi dan fragmentasi sosial berbaris SARA.

analisa tersebut berdasarkan literasi http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Okta Silvi Unila -
Analisa mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila, literasi : https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/1402/pdf
Pada era globalisasi yang mana era ini ilmu pengetahuan berkembang pesat, dengan berkembangnya teknologi dapat mengikis nilai - nilai pancasila yang berdampak negatif; semua budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar dapat masuk ke indonesia dgn mudahnya. Tantangan selanjutnya dengan pudarnya nilai - nilai pancasila adalah kurangnya pengetahuan mengenai agama sehingga terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan - kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme, dimana terorisme ini akibat dari pudarnya nilai - nilai pancasila pada sila pertama. Kurangnya rasa empati pada diri sehingga terjadinya kasus perdudakan dan memperkerjakan anak dibawah umur serta terjadinya ketidakadilan pemerintah dalam memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan, tidak sesuai dengan sila kedua. Maka dari itu, pengembalian nilai - nilai pancasila segera dilakukan terutama pada generasi muda yang merupakan penerus bangsa Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051035 Tasya Nursita Dewi -
Menurut analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila berdasarkan dari literasi artikel dengan judul "MENUMBUHKAN KESADARAN NASIONALISME GENERASI MUDA DI ERA GLOBALISASI MELALUI PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA" yang diterbitkan oleh FIS Universitas Negeri Semarang, karena memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda yang disebabkan pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara Indonesia , akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda. Rapuhnya rasa kebanggaan bagi bangsa selama beberapa tahun belakangan ini, sesungguhnya disulut oleh menguatnya sentimen kedaerahan dan semangat primordialisme pascakrisis. Suatu sikap yang sedikit banyak disebabkan oleh kekecewaan sebagian besar anggota dan kelompok masyarakat bahwa kesepakatan bersama (social contract) yang mengandung nilai-nilai seperti keadilan dan perikemanusiaan dan musyawarah kerap hanya menjadi wacana belaka. Pancasila yang sejak dahulu diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek moyang kita digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Demikian juga bagi generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di kalangan generasi muda diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi muda mulai sadar dan memahami fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Anggie Tamara Unila -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi Jurnal PEKAN Vol. 6 No.1 Edisi April 2021 yaitu secara spesifik penyebab turunnya nasionalisme dan patriotism pada generasi penerus bangsa yaitu generasi muda yaitu berkembangnya era globalisasi yang memberikan dampak negatif disamping dampak positif yang diberikan, hal pertama yang dapat menjadi contoh dari penyataan ini adalah dibanding dengan budaya Indonesia, lebih banyak generasi muda yang menyukai budaya asing. Globalisasi sendiri terus menggerus para generasi muda dengan perubahan moral dan sikap, walaupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia semakin modern juga Revolusi Industri ke 4.0 dan sekarang memasuki era Society 5.0 tidak lepas dari penerapan sila, nilai budaya, dan agama, namun lebih banyak yang menikmati perkembangan teknologi dan meninggalkan nilai-nilai kesatuan yaitu penerapan sila ke-3. Dari segi kebudayaan, budaya tradisional Indonesia juga ikut terpengaruh oleh tren globalisasi dan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan generasi muda terlena dan menjadikan jiwa nilai-nilai pancasila juga memudar yang menjadikan sering terjadinya sikap individualis saat berkumpul di satu tempat, hanya fokus kepada gatget dan tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Nilai karakter religius sebagai nilai dari sila ke-1 yang menghargai perbedaan agama, memiliki sikap toleran, dan hidup rukun bersama pemeluk agama lain pun semakin memperihatinkan, membangun masyarakat yang adil dan makmur dengan pemerataan materi sebagai nilai dari sila ke 2 dan ke-5 dan hak berbicara, memberikan pendapat, dan pengambilan keputusan dengan mufakat sebagai perwujudan sila ke-4 tidak juga dapat dilaksanakan dengan baik.

Kesimpulan dari analisis saya yang dapat saya simpulkan dari literasi ini adalah turunnya nasionalisme dan patriotism, munculnya sikap indivualism, dan kurangnya rasa toleransi membuat generasi muda tergerus oleh dilema perubahan modal dan sikap karena terbelenggu oleh aliran arus globalisasi. Itulah yang menjadi tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051026 Christofora Diana Yuliawati -

Soekarno pernah berkata bahwa "Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang luhur dan sangat dijunjung serta dihormati. Seluruh hidup dan perjuangan rakyat Indonesia ada pada Pancasila. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak sekali terjadi degradasi penurunan pengetahuan dan juga kesadaran tentang Pancasila. Ini bukan lah suatu omong kosong belaka atau teori semata. 

Dilansir dari Republika (6/4/2016) dalam sosialisasi bidang keagamaan Kowani, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat Eni Sumarni di Jakarta mengatakan bahwa "Hasil penelitian kami dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat menyebutkan sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila. Penyebab utama dari kondisi tersebut, adalah lemahnya sosialisasi empat konsensus dasar seluruh rakyat Indonesia hingga ke tingkat RT/RW. Keempat konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika." 

Dikutip pula dari medcom.id (17/4/2021) dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak memasukkan Pancasila sebagai pelajaran dan mata kuliah wajib baik di sekolah maupun perguruan tinggi. PP yang diundangkan pada 31 Maret 2021 tersebut seperti menghapuskan Pancasila dari nomenklatur Pendidikan kita. Hal itu tertuang dalam Pasal 40 ayat 2 dan 3 yang menyebutkan kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi hanya wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa. PP 57/2021 tidak memuat dan merujuk sama sekali UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang di dalamnya memuat secara eksplisit pendidikan Pancasila. PP tersebut hanya merujuk UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang memang tidak memuat secara khusus dan menyebut secara eksplisit tentang pendidikan Pancasila. Tapi patut juga kita apresiasi niat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan mengajukan revisi PP 57/2021 tersebut.

Pemuda di saat ini sudah terbawa arus dari globalisasi dimana lebih menyukai dan mementingkan budaya serta hal yang ada di luar, tapi mulai tak acuh dengan negaranya sendiri. Pendidikan berkembang seiring dengan teknologi. Pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dari upacara bendera setiap hari Senin hingga merasakan upacara hanya melalui layar saja. Namun, sepertinya otak sadar kita belum sepenuhnya menerima Pancasila sebagai bagian pokok, bagian paling penting dalam kehidupan kebangsaan kita. Tidak seharusnya kita menyalahkan pergantian zaman dan berlindung dibalik perkataan “anak zaman sekarang seperti ini” “anak sekarang itu taunya cuma artis korea ” atau kata-kata menghakimi lainnya. Pendidikan yang saya rasakan juga tidak semua sekolah memutarkan lagu nasional setiap paginya, atau di era pandemi saat ini yang riskan akan berita palsu, monopoli atau mungkin penanaman ideologi yang menggeser Pancasila. Seharusnya kita bersama bahu-membahu, saya harap para penguasa yang sedang menjabat saat ini jangan membungkam kaum muda. Kalau kami salah, tolong kritik kami, tapi juga berilah masukan, jangan hanya menyalahkan kami dan tidak mengarahkan.


Sumber bacaan :

https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/06/o57gup284-40-persen-mahasiswa-tidak-hafal-pancasila

https://m.medcom.id/amp/yNL4mdgN-lupa-pancasila

In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by NADIA SALSABILA UNILA -
Berdasarkan https://news.detik.com/berita/d-4761759/ketua-mpr-sebut-5-tantangan-untuk-pemuda-di-era-globalisasi yang dinyatakan oleh Bambang Soesatyo
atau Bamsoet ( Ketua MPR ) salah satu tantangan di era globalisasi ialah eklskluvisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada
menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Berdasarkan liputan 6 https://www.liputan6.com/tekno/read/4542982/kemkominfo-tangani-3640-ujaran-kebencian-berbasis-sara-di-medsos-sejak-2018 kemkominfo telah melakukan takedown terhadap 3.640 konten yang menimbulkan kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA. ujaran kebencian terhadap agama tertentu,suku tertentu, serta menghina agama tertentu di Indonesia. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan perpecahan dan permusuhan dan itu tidak sejalan dengan nilai-nilai pancasila. Bahkan menurut saya unsur SARA ini juga termasuk dalam tantangan sila ke3 yaitu persatuan Indonesia dimana kita harus toleransi terhadap agama lain, tidak boleh menghina bahkan mengajak orang lain untuk membenci agama lain atau suku lain. Selain itu, Karena globalisasi yang sudah memasuki indonesia budaya indonesia yang terkenal ramah, sopan dan sebagainya telah luntur dilihat salah satunya ialah banyak anak muda yang lebih menyukai komunikasi di media sosial daripada komunikasi langsung, bahkan ketika kumpul bersama teman atau keluarga pun mereka mengacuhkan orang-orang disekitarnya dan lebih tertarik dengan gadget nya masing-masing. Dengan adanya media sosial mereka dapat bebas berkomentar atau menyampaikan pendapatnya namun sangat disayangkan banyak dari mereka yang berkomentar secara negatif seperti hinaan, mengomentari fisik seseorang, bahkan sampai pembulian ( https://kumparan.com/nicky05tan/maraknya-komentar-negatif-di-sosial-media-1uTNMS8NJ5Y )
Oleh karena itu, sangat penting untuk penanaman nilai-nilai pacasila dikehidupan kita
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Anisa Nadila Lase Unila -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi berikut:
https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/download/1170/911 dikatakan dalam jurnal tersebut bahwa penyebab lunturnya pemahaman tentang nilai luhur pancasila adalah
1. Semakin pesatnya perkembangan teknologi sehingga dengan mudahnya budaya maupun ideologi yang bersumber dari negara luar masuk ke Indonesia.
2. Kurangnya penyaringan informasi sehingga hal-hal yang seharusnya tidak diperlihatkan kepada beberapa kalangan umur malah diperlihatkan secara luas, salah satunya beberapa film berkelahi yang menyebabkan generasi muda melihatnya seperti keren dan malah ingin menerapkannya dalam kehidupan nyata, seperti halnya yang marak terjadi yaitu tawuran.
3. Budaya Tradisional Indonesia juga ikut terpengaruh oleh tren globalisasi saat ini yang berdampak pada perkembangan budaya Indonesia, pesatnya perkembangan informasi dan telekomunikasi justru menyebabkan kecenderungan menurunnya aspek dalam berbudaya. Lemahnya keinginan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya negara sendiri.
4. Seringnya terjadi sikap individualitas saat berkumpul di satu tempat, dimana semua orang hanya fokus pada gadget yang dimilikinya.
5. Kurangnya peran orang tua dalam mendidik dan mengawasi anak dalam memilah dampak positif dan dampak negatif dari globalisasi.
6. Pemahaman masyarakat tentang nasionalisme sekaligus patriotisme memudar oleh paham globalisme

Oleh karena itu pendidikan Pancasila dianggap penting dan harus diinternalisasikan ke dalam mata pelajaran sekolah maupun perguruan tinggi guna memperkuat pengetahuan mahasiswa mengenai makna Pancasila. Selain itu juga pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anaknya sehingga tidak mudah terpengaruh terhadap dampak negatif perkembangan globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Imam Akbar 1917051001 -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila. dengan literasi http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi yang diakses pada 30 Agustus 2021. mendapatkan hasil sebagai berikut :
tantangan pertama yaitu memungkinkan adanya ideologi baru di era globalisasi ini. yang dapat berdampak negatig besar kepada generasi muda seperti contoh munculnya radikalisme ekstremisme, konsumerisme. selanjutnya yaitu,adanya eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. serta adanya ,Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

oleh karena itu implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi sangatlah penting. dikarenakan Pancasila ialah dasar Negara serta pemikiran hidup bangsa Indoesia dalam berbangsa dan bernegara dan dijadikan pedoman atau patokan dalam mendirikan NKRI. selain itu peran lingkungan sangatlah penting untuk mencegah dampak negatif dari globalisasi dengan memberikan batasan dan pembelajaran nilai nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Finka Marisa Geananda Sufie Unila -
Dari Jurnal PEKAN Vol. 6 No.1 Edisi April 2021 yang berjudul "Pemicu Lunturnya Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial" didapatkan penulis melakukan sebuah metode pendekatan deskriptif dengan cara mengumpulkan banyak informasi yg dibutuhkan untuk membuat jurnal ini.

Setelah membaca jurnal ini, menurut saya :
Ada beberapa tantangan di era globalisasi, 1.) Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, jadi bangsa kita terlena akan hal itu menyebabkan nilai-nilai pancasila juga memudar, hal ini berdampak buruk bagi negara yakni kemerosotan generasi muda. 2.) Tren globalisiasi saat ini menyebabkan Budaya Tradisional Indonesia juga ikut terpengaruh, gaya berpakaian remaja Indonesia yang selama ini selalu mengikuti kaidah tata krama mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Contohnya banyak ditemukan di kota besar, remaja putri cenderung mengenakan pakaian minim dan ketat untuk memamerkan bagian tubuh tertentu. 3.) Pesatnya perkembangan informasi dan telekomunikasi justru menyebabkan aspek dalam berbudaya menurun dikarenakan rasa ingin tahu/ keinginan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya negara melemah. Budaya Indonesia yang identik dengan orang - orangnya yg ramah, gotong royong, saling membantu dan santun telah tergeser oleh budaya asing. Meningkatnya telekomunikasi menjadikan sifat yang tidak bisa kita hindari yakni mendekatkan orang yg jauh tetapi malah menjauhkan orang yg dekat, contohnya , ketika saya dan teman saya berkumpul disuatu tempat dan masing - masing dari kami membawa gadget. Saat kami berkumpul, kami malah sibuk sendiri dengan gadget kami {termasuk saya :') } entah membalas pesan yg masuk atau yg lainnya. membalas pesan yg masuk berarti berkomunikasi jarak jauh, ya benar mendekatkan yg jauh dan menjadikan ini prioritas daripada yang ada didekat kita.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051070 Zefanya jhon poltak panggabean -
Analisa ini saya paparkan berdasarkan jurnal yang telah saya baca di :https://jurnal.stkippersada.ac.id

penyebab turunnya nasionalisme juga patriotisme pada generasi penerus bangsa yakni salah satunya karena berkembangnya era globalisasi, yang menyimpan dampak negatif disamping dampak positif yang diperoleh. Nasionalisme juga patriotisme merupakan bagian penting bagi negara juga bagi kehidupannya. Dibandingkan dengan budaya Indonesia, banyak anak muda yang menyukai budaya negara lain bisa membuktikan hal tersebut. Misalnya, generasi penerus bangsa lebih menganggap produk buatan asal luar negeri lebih baik daripada produk dalam negeri dan lebih menyukai memakai pakaian minim daripada memakai baju batik yang mencerminkan budaya Indonesia.

Namun tidak semua masyarakat mengetahui konsekuensi atau akibat logis dari fenomena ini, terlihat jelas bahwa banyak generasi manusia telah tergerus oleh efek negatif dari era globalisasi saat ini. Bersamaan dengan itu, siap atau tidaknya negara ini harus mampu menghadapi dan menjawab tantangan global agar kondisi ekonomi tidak semakin memburuk.

Hal tersebut sangat mengkhawatirkan untuk kelangsungan hidup para generasi penerus bangsa yang akhir-akhir ini sedang tergerus oleh dilema perubahan moral dan sikap, karena terbelenggu oleh aliran arus globalisasi, maka dari itu pengembangan karakter sangat penting untuk kemajuan suatu negara.

Oleh karena itu, pendidikan Pancasila dianggap penting dan harus diinternalisasaikan ke dalam mata kuliah perguruan tinggi, memperkuat pengetahuan mahasiswa mengenai makna Pancasila. Agar dapat menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, mahasiswa harus mampu menyelesaikan masalah, masalah nya sendiri maupun komunitas, konflik antar pribadi dan antar kelompok dilakukan secara damai dan demokratis, dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan bisa masuk dan dikembangkan mengenai keterampilan pemecahan masalah siswa, termasuk konflik.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Maghviraturreimadhiney Unila -
Tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila, yaitu:
  1. Munculnya berbagai ideologi baru (alternatif selain Pancasila) di Indonesia yang tersebar dan dapat dijangkau oleh anak bangsa dengan mudah melalui media informasi. Hal ini juga merupakan efek samping dari Pancasila sebagai ideologi yang terbuka, dimana Pancasila dapat menerima nilai-nilai baru ke dalamnya. Kemunculan ideologi alternatif ini dikhawatirkan dapat membuat generasi muda lebih mengikutin ideologi tersebut dibandingkan Pancasila, ditambah lagi jika nilai pada ideologi tersebut bertentangan jauh dengan nilai-nilai Pancasila sehingga berpotensi meninggalkan ideologi Pancasila. Contoh ideologi alternatif: radikalisme, ekstremisme, dan konsumerisme.
  2. Eksklusivisme sosial terkait arus globalisasi yang dapat memberikan dampak negatif yaitu menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi, dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Ekslusivisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.
  3. Bonus demografi yang merupakan peluang suatu negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dikarenakan besarnya jumlah penduduk usia produktif (18-64 tahun). Bonus demografi juga menjadi tantangan karena semakin tinggi bonus demografi itu artinya semakin banyak pula generasi muda yang harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila pada era globalisasi ini.
  4. Revolusi Industri ke 4.0 yang mulai memasuki Indonesia menyebabkan lunturnya berbagai nilai-nilai pada Pancasila, seperti masyarakat yang hidup jauh dari nilai persatuan dan menjadi individualitas dengan lebih banyak menikmati perkembangan teknologi saat ini untuk mencapai hal yang ia butuhkan atau inginkan, budaya tradisional juga semakin luntur dan tergantikan oleh tren globalisasi yang berasal dari luar sehingga juga berdampak pada perkembangan budaya Indonesia
  5. Perubahan dan infiltrasi budaya asing yang masuk ke dalam masyarakat Indonesia dikhawatirkan dapat menggantikan nilai-nilai Pancasila.
Literasi:
http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
https://www.sosiologi79.com/2020/04/pengertian-eksklusivisme-sosial.html
https://money.kompas.com/read/2021/07/18/100310526/apa-itu-demografi-dan-bonus-demografi
Jurnal PEKAN Vol. 6 No.1 Edisi April 2021
Modul BAB 1 Pendidikan Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by Ardella Dean Awalia -
Pada artikel ini https://lpmmomentum.com/2021/04/aksi-terorisme-di-indonesia-belum-selesai/ disebutkan bahwa bom bunuh diri yang melukai beberapa orang. Sedangkan pada artikel ini https://news.detik.com/berita/d-5701028/motif-pria-di-medan-bunuh-ayah-dan-abangnya-diduga-gegara-dendam?_ga=2.122768779.1883381586.1630288799-1415310024.1630288799 disebutkan bahwa pembunuhan diduga karena dendam. Jika sila ke 2 yaitu "kemanusiaan yang adil dan beradab" diterapkan, maka peristiwa semacam ini tidak akan terjadi, karena salah satu implementasi sila ke-2 adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya, juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (https://tirto.id/butir-butir-pengamalan-pancasila-sila-ke-2-isi-nilai-penjelasan-f4uF).

jadi menurut saya tantangannya adalah bagaimana memberikan pemahaman dan kesadaran pentingnya nilai-nilai pancasila disaat keadaan apapun.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051031 Mohammed Zyad Zayd al shurafa -
analisa saya terhadap tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila berdasarkan literasi dari https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/view/1170, yaitu di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin canggih yang dimana itu menimbulkan dampak yang positif dan negatif, beberapa dampak negatif yang menyebabkan lunturnya nilai-nilai luhur Pancasila yaitu

1. Bonus demografi yang akan segera dihadapi oleh generasi muda juga menjadi salah satu tantangan. Dimana mereka akan ditunutu untuk lebih produktif dibandingkan untuk melakukan hal – hal yang kurang bermanfaat dan menyibukkan diri di media sosial.
2. Kurangnya pendidikan Pancasila Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan seperti pendidikan pancasila misalnya.
3.pudarnya nilai - nilai pancasila adalah kurangnya pengetahuan mengenai agama sehingga terjadi kasus penistaan agama dan terjadi kejahatan - kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme
4.jika nilai tersebut mengalami pergeseran, besar kemungkinan Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu menggeser nilai-nilai di masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru, maka besar kemungkinan eksistensi Pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar, pandangan hidup, dan ideologi sekaligus sebagai benteng diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai yang masuk sebagai dampak dari globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051037 Vira Verina -
Analisa saya mengenai tantangan di era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai luhur Pancasila berdasarkan https://jurnal.stkippersada.ac.id yaitu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi, menjadikan generasi muda terlena dan nilai-nilai Pancasila juga memudar. Contohnya ketika beberapa orang berkumpul pada suatu tempat sering terjadi sikap individualitas dimana mereka dominan hanya fokus pada gadget masing-masing, tidak ada bedanya mereka berkumpul dengan di rumah jika hanya main gadget. Hal itu membuat mereka tidak peduli dengan orang sekitarnya.
Seringkali beberapa orang tidak membela hak justru membela kesalahan karena kaki tangannya yang terlibat pada kasus tersebut. Kemudian, kesadaran rasa tanggung jawab menjaga lingkungan sudah memudar, gotong-royong melemah, marak terjadinya demo karena banyak rakyat seperti mahasiswa, buruh dan juga masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah. Pentingnya pendidikan karakter bangsa demi kekuatan transformatif yang kuat untuk kemajuan. Sikap nasionalisme harus dibarengi dengan upaya memahami Pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, selain itu juga Pancasila sebagai ideologi memberikan arahan dan landasan kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051061 Mohammed Raihan Akbar -
Pancasila adalah philosophische grondslag dan juga weltanschauung bangsa Indonesia. Di lain hal, globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia (weltanschauung), produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.[1][2]

Menurut saya sendiri globalisasi adalah suatu keniscayaan. Karena rasanya jika ingin menolak globalisasi, bangsa kita akan sangat tertinggal dan kita tidak dapat menikmati banyak manfaat dari globalisasi. Setiap bangsa memilki cara "menjalankan" globalisasi, cara-caranya itu sendiri seakan-akan terbagi menjadi 4 cara yang masing masing didasari suatu ideologi: liberalisme, kosmopolitanisme, komunitarianisme dan etatisme.[3] Bisa dibilang beberapa ideologi tersebut tidak sejalan dengan Pancasila.

Sebagai contoh, ideologi liberalisme. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.[4] Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.[5] Liberalisme yang kental dengan individualisme tentu kurang cocok dengan gotong-royong yang merupakan ruh dari Pancasila itu sendiri.

Globalisasi dan pemikiran dan budaya luar seperti ini sudah masuk dan berkembang di Indonesia yang berakibat melunturkan nilai-nilai luhur Pancasila. Beberapa contoh dampak-dampak negatif lain yaitu sebagai berikut:
1. Semakin cepatnya budaya luar (baik dari barat maupun timur) untuk masuk dan berkembang di Indonesia dan menggantikan budaya asli Indonesia. Budaya lokal seringkali dianggap buruk dan ketinggalan zaman.
2. Budaya Indonesia yang lekat dengan ramah-tamah, unggah-ungguh, sopan-santun dan gotong-royongnya telah tergeser oleh budaya luar.
Dan lain lain.

Menurut saya cara menghadapi tantangan globalisasi terhadap lunturnya nilai nilai luhur Pancasila adalah bukan dengan menolak globalisasi itu sendiri melainkan mempelajari dan mengamalkan Pancasila serta ruh-ruhnya secara sungguh-sungguh untuk menyaring globalisasi sehingga kita bisa mengambil manfaat dan membuang mudarat dari globalisasi.

[1] Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann. (2006). Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition.
[2] Albrow, Martin and Elizabeth King (eds.) (1990). Globalization, Knowledge and Society London: Sage. ISBN 978-0-8039-8324-3 p. 8. "...all those processes by which the peoples of the world are incorporated into a single world society."
[3] De Wilde, P. (2019) 'The Making of Four Ideologies of Globalization', European Political Science Review, 11(1): 1.
[4] Sukarna. Ideologi: Suatu Studi Ilmu Politik. (Bandung: Penerbit Alumni, 1981)
In reply to First post

Re: Forum Diskusi 1

by 1917051042 Daud Maranatha Purba -

Analisa saya mengenai tantangan dalam era globalisasi terhadap lunturnya pemahaman generasi muda tentang nilai nilai luhur Pancasila melalui http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi adalah 

1. munculnya radikalisme ekstremisme, konsumerisme.
2. eksklusivisme sosial terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah pada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.

maka implementasi nilai-nilai Pancasila sangatlah harus dilaksanakan dikarenakan Pancasila adalah dasar atau motivasi hidup orang Indonesia dalam berbangsa dan bernegara, dan peran dari keluarga, sekolah dan lingkungan sangat berperan untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif yang diterima dari era globalisasi