Silakan diresume Bab 5 dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus yang SUDAH TERSEDIA DI PERTEMUAN 1 di atas.
ACTIVITY: RESUME
Nama: Dia Ravikasari
NPM: 2313031067
Bab 5 membahas langkah penting dalam proses penelitian, yaitu menentukan teknik sampling, desain penelitian, serta instrumen penelitian yang tepat. Penelitian merupakan proses sistematis, terkontrol, dan empiris yang berlandaskan teori dan hipotesis. Tujuannya adalah menghasilkan temuan yang dapat dipertanggungjawabkan dan berguna dalam memecahkan masalah nyata maupun mengembangkan ilmu pengetahuan.
Peneliti perlu memahami konsep populasi dan sampel. Populasi mencakup keseluruhan subjek dengan karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan. Teknik sampling dibedakan menjadi dua jenis utama: sampling acak (probability sampling) dan non-acak (non-probability sampling). Teknik acak meliputi simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, dan systematic sampling. Sedangkan teknik non-acak mencakup purposive, snowball, accidental, quota, dan saturated sampling. Pemilihan teknik harus mempertimbangkan tujuan penelitian, karakteristik populasi, serta keterbatasan sumber daya.
Selanjutnya, bab ini menjelaskan tentang desain penelitian (research design) sebagai kerangka atau peta penelitian yang mengatur bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis. Desain penelitian mencakup unsur penting seperti judul penelitian, latar belakang masalah, tujuan dan hipotesis, kerangka dasar penelitian, serta metode penarikan sampel. Desain yang baik membantu peneliti menjawab hipotesis dengan efisien dan objektif.
Bagian terakhir membahas instrumen penelitian, yaitu alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, tes, lembar observasi, atau pedoman wawancara. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Validitas mengukur sejauh mana instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, reliabilitas memastikan konsistensi hasil pengukuran, sedangkan praktikabilitas menekankan kemudahan penggunaan dan efisiensi instrumen.
Dengan memahami teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat, peneliti dapat menghasilkan penelitian yang valid, reliabel, serta relevan dengan tujuan ilmiah dan praktis. Bab ini menjadi fondasi penting bagi peneliti sebelum melangkah ke tahap analisis data dan pengujian hipotesis.
NPM: 2313031067
Bab 5 membahas langkah penting dalam proses penelitian, yaitu menentukan teknik sampling, desain penelitian, serta instrumen penelitian yang tepat. Penelitian merupakan proses sistematis, terkontrol, dan empiris yang berlandaskan teori dan hipotesis. Tujuannya adalah menghasilkan temuan yang dapat dipertanggungjawabkan dan berguna dalam memecahkan masalah nyata maupun mengembangkan ilmu pengetahuan.
Peneliti perlu memahami konsep populasi dan sampel. Populasi mencakup keseluruhan subjek dengan karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan. Teknik sampling dibedakan menjadi dua jenis utama: sampling acak (probability sampling) dan non-acak (non-probability sampling). Teknik acak meliputi simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, dan systematic sampling. Sedangkan teknik non-acak mencakup purposive, snowball, accidental, quota, dan saturated sampling. Pemilihan teknik harus mempertimbangkan tujuan penelitian, karakteristik populasi, serta keterbatasan sumber daya.
Selanjutnya, bab ini menjelaskan tentang desain penelitian (research design) sebagai kerangka atau peta penelitian yang mengatur bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis. Desain penelitian mencakup unsur penting seperti judul penelitian, latar belakang masalah, tujuan dan hipotesis, kerangka dasar penelitian, serta metode penarikan sampel. Desain yang baik membantu peneliti menjawab hipotesis dengan efisien dan objektif.
Bagian terakhir membahas instrumen penelitian, yaitu alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, tes, lembar observasi, atau pedoman wawancara. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Validitas mengukur sejauh mana instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, reliabilitas memastikan konsistensi hasil pengukuran, sedangkan praktikabilitas menekankan kemudahan penggunaan dan efisiensi instrumen.
Dengan memahami teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat, peneliti dapat menghasilkan penelitian yang valid, reliabel, serta relevan dengan tujuan ilmiah dan praktis. Bab ini menjadi fondasi penting bagi peneliti sebelum melangkah ke tahap analisis data dan pengujian hipotesis.
Nama : Tria Febriana
Npm : 2313031077
Bab ini menguraikan tahap-tahap penting dalam proses penelitian, khususnya dalam hal pemilihan teknik sampling, perancangan desain penelitian, serta penentuan instrumen pengumpulan data yang sesuai. Penelitian sendiri merupakan suatu proses yang sistematis, terkontrol, dan berdasarkan pada pendekatan empiris yang didasari teori serta hipotesis. Tujuan utamanya adalah memperoleh temuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan berguna baik untuk pemecahan masalah praktis maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
Pemahaman mengenai populasi dan sampel menjadi hal krusial bagi peneliti. Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok subjek yang memiliki karakteristik tertentu, sementara sampel merupakan bagian dari populasi tersebut yang digunakan sebagai representasi. Teknik sampling terbagi menjadi dua kategori utama, yakni sampling acak (probability sampling) dan sampling non-acak (non-probability sampling). Teknik acak mencakup antara lain simple random sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan systematic sampling. Sementara itu, teknik non-acak meliputi purposive sampling, snowball sampling, accidental sampling, quota sampling, dan saturated sampling. Pemilihan teknik yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, karakteristik populasi yang diteliti, serta ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
Bab ini juga membahas mengenai desain penelitian (research design), yang berfungsi sebagai panduan atau struktur dalam pelaksanaan penelitian, terutama dalam pengumpulan dan analisis data. Desain tersebut mencakup elemen-elemen penting seperti perumusan judul, latar belakang permasalahan, pernyataan tujuan dan hipotesis, landasan teori, serta metode sampling. Desain penelitian yang baik akan membantu peneliti dalam menjawab hipotesis secara objektif dan efisien.
Pada bagian akhir, dijelaskan mengenai instrumen penelitian, yakni alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Contoh instrumen antara lain adalah kuesioner, tes, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Instrumen yang efektif harus memenuhi tiga kriteria utama: validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Validitas menunjukkan kemampuan instrumen dalam mengukur hal yang seharusnya diukur, reliabilitas memastikan konsistensi hasil pengukuran, dan praktikabilitas menyangkut kemudahan penggunaan serta efisiensinya dalam pelaksanaan.
Dengan menguasai pemilihan teknik sampling, penyusunan desain penelitian, dan penggunaan instrumen yang tepat, peneliti dapat menghasilkan riset yang berkualitas, dapat dipercaya, serta relevan dengan tujuan ilmiah maupun kebutuhan praktis. Oleh karena itu, pemahaman terhadap isi bab ini merupakan landasan penting sebelum melangkah ke tahap analisis data dan pengujian hipotesis.
Npm : 2313031077
Bab ini menguraikan tahap-tahap penting dalam proses penelitian, khususnya dalam hal pemilihan teknik sampling, perancangan desain penelitian, serta penentuan instrumen pengumpulan data yang sesuai. Penelitian sendiri merupakan suatu proses yang sistematis, terkontrol, dan berdasarkan pada pendekatan empiris yang didasari teori serta hipotesis. Tujuan utamanya adalah memperoleh temuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan berguna baik untuk pemecahan masalah praktis maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
Pemahaman mengenai populasi dan sampel menjadi hal krusial bagi peneliti. Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok subjek yang memiliki karakteristik tertentu, sementara sampel merupakan bagian dari populasi tersebut yang digunakan sebagai representasi. Teknik sampling terbagi menjadi dua kategori utama, yakni sampling acak (probability sampling) dan sampling non-acak (non-probability sampling). Teknik acak mencakup antara lain simple random sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan systematic sampling. Sementara itu, teknik non-acak meliputi purposive sampling, snowball sampling, accidental sampling, quota sampling, dan saturated sampling. Pemilihan teknik yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, karakteristik populasi yang diteliti, serta ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
Bab ini juga membahas mengenai desain penelitian (research design), yang berfungsi sebagai panduan atau struktur dalam pelaksanaan penelitian, terutama dalam pengumpulan dan analisis data. Desain tersebut mencakup elemen-elemen penting seperti perumusan judul, latar belakang permasalahan, pernyataan tujuan dan hipotesis, landasan teori, serta metode sampling. Desain penelitian yang baik akan membantu peneliti dalam menjawab hipotesis secara objektif dan efisien.
Pada bagian akhir, dijelaskan mengenai instrumen penelitian, yakni alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Contoh instrumen antara lain adalah kuesioner, tes, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Instrumen yang efektif harus memenuhi tiga kriteria utama: validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Validitas menunjukkan kemampuan instrumen dalam mengukur hal yang seharusnya diukur, reliabilitas memastikan konsistensi hasil pengukuran, dan praktikabilitas menyangkut kemudahan penggunaan serta efisiensinya dalam pelaksanaan.
Dengan menguasai pemilihan teknik sampling, penyusunan desain penelitian, dan penggunaan instrumen yang tepat, peneliti dapat menghasilkan riset yang berkualitas, dapat dipercaya, serta relevan dengan tujuan ilmiah maupun kebutuhan praktis. Oleh karena itu, pemahaman terhadap isi bab ini merupakan landasan penting sebelum melangkah ke tahap analisis data dan pengujian hipotesis.
Nama: Rahma Noviyana
NPM: 2313031060
Bab 5 dalam e-book "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" membahas secara rinci tentang bagaimana menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian
Teknik Sampling
Bab ini menjelaskan bahwa teknik sampling adalah proses pemilihan bagian atau sampel dari populasi untuk diambil datanya. Ada berbagai macam teknik sampling, seperti probability sampling (random sampling, stratified random sampling) dan non-probability sampling (purposive sampling, snowball sampling). Pemilihan teknik harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik objek. Teknik sampling yang tepat sangat penting agar hasil penelitian dapat digeneralisasi dan tidak bias.
Desain Penelitian
Bab ini menekankan pentingnya memilih desain penelitian yang sesuai dengan tujuan dan pendekatan penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif. Dalam studi kasus, desain penelitian harus mengakomodasi kondisi lapangan dan menjelaskan bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, serta divalidasi. Desain yang baik membantu peneliti memetakan langkah-langkah secara sistematis dan terstruktur.
Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian seperti kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi dijelaskan sebagai alat-alat untuk mengumpulkan data. Bab ini juga menekankan persyaratan validitas dan reliabilitas instrumen agar data yang diperoleh dapat dipercaya serta kesimpulan yang diambil valid. Teknik validasi instrumen dan cara pengujian reliabilitas juga dibahas sebagai tahapan penting.
Persiapan Pelaksanaan Penelitian
Selain itu, bab ini menguraikan persiapan teknis dan administratif dalam pelaksanaan penelitian, termasuk pengorganisasian data, pengolahan, dan pengujian hipotesis atau analisis data, sehingga seluruh proses penelitian dapat berjalan efektif dan efisien.
NPM: 2313031060
Bab 5 dalam e-book "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" membahas secara rinci tentang bagaimana menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian
Teknik Sampling
Bab ini menjelaskan bahwa teknik sampling adalah proses pemilihan bagian atau sampel dari populasi untuk diambil datanya. Ada berbagai macam teknik sampling, seperti probability sampling (random sampling, stratified random sampling) dan non-probability sampling (purposive sampling, snowball sampling). Pemilihan teknik harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik objek. Teknik sampling yang tepat sangat penting agar hasil penelitian dapat digeneralisasi dan tidak bias.
Desain Penelitian
Bab ini menekankan pentingnya memilih desain penelitian yang sesuai dengan tujuan dan pendekatan penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif. Dalam studi kasus, desain penelitian harus mengakomodasi kondisi lapangan dan menjelaskan bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, serta divalidasi. Desain yang baik membantu peneliti memetakan langkah-langkah secara sistematis dan terstruktur.
Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian seperti kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi dijelaskan sebagai alat-alat untuk mengumpulkan data. Bab ini juga menekankan persyaratan validitas dan reliabilitas instrumen agar data yang diperoleh dapat dipercaya serta kesimpulan yang diambil valid. Teknik validasi instrumen dan cara pengujian reliabilitas juga dibahas sebagai tahapan penting.
Persiapan Pelaksanaan Penelitian
Selain itu, bab ini menguraikan persiapan teknis dan administratif dalam pelaksanaan penelitian, termasuk pengorganisasian data, pengolahan, dan pengujian hipotesis atau analisis data, sehingga seluruh proses penelitian dapat berjalan efektif dan efisien.
Nama: Anggi Fadhillah Putri
NPM: 23130311061
NPM: 23130311061
Nama : Wina Nadia Maratama
NPM : 2313031070
Bab 5 membahas tiga komponen penting dalam penelitian, yaitu penentuan teknik sampling, penyusunan desain penelitian, dan pemilihan instrumen penelitian. Bagian awal bab ini menjelaskan bahwa penelitian adalah proses ilmiah yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan berdasarkan teori serta hipotesis yang sudah ada. Tujuannya adalah menemukan kebenaran yang dapat diuji secara ilmiah dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Melalui penelitian, seseorang dapat memahami, memecahkan, dan mengantisipasi berbagai masalah yang dihadapi. Karena itu, penelitian harus dilakukan dengan sabar, teliti, dan tidak tergesa-gesa agar hasilnya valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam menentukan teknik sampling, peneliti harus memahami apa itu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan. Teknik sampling sendiri dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu probability sampling (setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih) dan non-probability sampling (peluang anggota populasi untuk dipilih tidak sama). Contoh teknik probability sampling meliputi simple random sampling, stratified sampling, dan area sampling, sedangkan non-probability sampling mencakup purposive, snowball, accidental, dan quota sampling. Pemilihan teknik sampling yang tepat akan menentukan keakuratan dan representasi data dalam penelitian.
Selanjutnya, bab ini membahas tentang desain penelitian, yaitu rencana atau kerangka kerja yang mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain penelitian menjadi pedoman agar penelitian berjalan sistematis dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Desain yang baik mencakup penentuan masalah, hipotesis, variabel, serta metode pengumpulan dan analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, desainnya bersifat kaku dan terencana, sedangkan dalam penelitian kualitatif lebih fleksibel menyesuaikan dengan situasi lapangan.
Bagian terakhir membahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti angket, wawancara, observasi, atau tes. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama: validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-benar mengukur hal yang dimaksud; reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil pengukuran; sedangkan praktikabilitas berkaitan dengan kemudahan dan efisiensi penggunaan alat tersebut. Pemilihan instrumen juga dipengaruhi oleh tujuan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, serta karakteristik responden.
Pada bagian akhir, bab ini menegaskan bahwa keberhasilan suatu penelitian sangat bergantung pada ketepatan peneliti dalam menentukan teknik sampling, menyusun desain penelitian, dan memilih instrumen yang sesuai. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan dan menjadi dasar penting dalam menghasilkan data yang valid, reliabel, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
NPM : 2313031070
Bab 5 membahas tiga komponen penting dalam penelitian, yaitu penentuan teknik sampling, penyusunan desain penelitian, dan pemilihan instrumen penelitian. Bagian awal bab ini menjelaskan bahwa penelitian adalah proses ilmiah yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan berdasarkan teori serta hipotesis yang sudah ada. Tujuannya adalah menemukan kebenaran yang dapat diuji secara ilmiah dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Melalui penelitian, seseorang dapat memahami, memecahkan, dan mengantisipasi berbagai masalah yang dihadapi. Karena itu, penelitian harus dilakukan dengan sabar, teliti, dan tidak tergesa-gesa agar hasilnya valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam menentukan teknik sampling, peneliti harus memahami apa itu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan. Teknik sampling sendiri dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu probability sampling (setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih) dan non-probability sampling (peluang anggota populasi untuk dipilih tidak sama). Contoh teknik probability sampling meliputi simple random sampling, stratified sampling, dan area sampling, sedangkan non-probability sampling mencakup purposive, snowball, accidental, dan quota sampling. Pemilihan teknik sampling yang tepat akan menentukan keakuratan dan representasi data dalam penelitian.
Selanjutnya, bab ini membahas tentang desain penelitian, yaitu rencana atau kerangka kerja yang mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain penelitian menjadi pedoman agar penelitian berjalan sistematis dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Desain yang baik mencakup penentuan masalah, hipotesis, variabel, serta metode pengumpulan dan analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, desainnya bersifat kaku dan terencana, sedangkan dalam penelitian kualitatif lebih fleksibel menyesuaikan dengan situasi lapangan.
Bagian terakhir membahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti angket, wawancara, observasi, atau tes. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama: validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-benar mengukur hal yang dimaksud; reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil pengukuran; sedangkan praktikabilitas berkaitan dengan kemudahan dan efisiensi penggunaan alat tersebut. Pemilihan instrumen juga dipengaruhi oleh tujuan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, serta karakteristik responden.
Pada bagian akhir, bab ini menegaskan bahwa keberhasilan suatu penelitian sangat bergantung pada ketepatan peneliti dalam menentukan teknik sampling, menyusun desain penelitian, dan memilih instrumen yang sesuai. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan dan menjadi dasar penting dalam menghasilkan data yang valid, reliabel, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Nama : Nazwa Devita Mawarni
NPM : 2313031071
NPM : 2313031071
NAMA: SUERNA
NPM: 2313031081
Langkah-langkah metodologis merupakan fondasi utama dalam penelitian ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris. Bab 5 ini secara khusus membahas tiga penentuan krusial, yaitu teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian.
Pertama, Teknik Sampling adalah prosedur penentuan sampel yang berfungsi sebagai sumber data representatif dari populasi. Teknik ini terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah Probability Sampling (pengambilan sampel secara acak) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih. Sub-jenisnya meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling (cluster sampling). Kelompok kedua adalah Nonprobability Sampling (pengambilan sampel tidak acak) yang melibatkan pertimbangan subjektif dan tidak menjamin keterwakilan, mencakup sampling sistematis, kuota sampling, aksidental sampling, purposive sampling (pemilihan dengan pertimbangan spesifik), sampling jenuh (seluruh populasi dijadikan sampel, efektif untuk populasi kurang dari 30), dan snowball sampling (teknik berantai). Pemilihan teknik sampling harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik populasi.
Kedua, Desain Penelitian berfungsi sebagai kerangka kerja atau strategi terperinci yang memandu seluruh proses penelitian, mulai dari pengumpulan data hingga analisis. Desain ini memastikan bahwa penelitian dilaksanakan secara terorganisir dan terarah, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai secara efektif dan hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Desain ini menjadi peta jalan bagi peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Ketiga, Instrumen Penelitian merupakan alat bantu yang krusial untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data. Instrumen yang efektif harus memenuhi tiga syarat utama: Validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), Reliabilitas (menghasilkan data yang konsisten atau ajeg), dan Praktikabilitas (mudah dan efisien untuk digunakan). Pemilihan instrumen dipengaruhi oleh variabel seperti tujuan studi, karakteristik sampel, lokasi penelitian, serta jenis data yang dicari. Contoh instrumennya adalah instrumen dokumentasi, yang biasa digunakan dalam penelitian analisis isi atau untuk mengumpulkan bukti berupa catatan, laporan, atau peraturan. Penentuan ketiga komponen ini secara tepat akan menjamin kualitas dan kredibilitas temuan penelitian.
NPM: 2313031081
Langkah-langkah metodologis merupakan fondasi utama dalam penelitian ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris. Bab 5 ini secara khusus membahas tiga penentuan krusial, yaitu teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian.
Pertama, Teknik Sampling adalah prosedur penentuan sampel yang berfungsi sebagai sumber data representatif dari populasi. Teknik ini terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah Probability Sampling (pengambilan sampel secara acak) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih. Sub-jenisnya meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling (cluster sampling). Kelompok kedua adalah Nonprobability Sampling (pengambilan sampel tidak acak) yang melibatkan pertimbangan subjektif dan tidak menjamin keterwakilan, mencakup sampling sistematis, kuota sampling, aksidental sampling, purposive sampling (pemilihan dengan pertimbangan spesifik), sampling jenuh (seluruh populasi dijadikan sampel, efektif untuk populasi kurang dari 30), dan snowball sampling (teknik berantai). Pemilihan teknik sampling harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik populasi.
Kedua, Desain Penelitian berfungsi sebagai kerangka kerja atau strategi terperinci yang memandu seluruh proses penelitian, mulai dari pengumpulan data hingga analisis. Desain ini memastikan bahwa penelitian dilaksanakan secara terorganisir dan terarah, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai secara efektif dan hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Desain ini menjadi peta jalan bagi peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Ketiga, Instrumen Penelitian merupakan alat bantu yang krusial untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data. Instrumen yang efektif harus memenuhi tiga syarat utama: Validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), Reliabilitas (menghasilkan data yang konsisten atau ajeg), dan Praktikabilitas (mudah dan efisien untuk digunakan). Pemilihan instrumen dipengaruhi oleh variabel seperti tujuan studi, karakteristik sampel, lokasi penelitian, serta jenis data yang dicari. Contoh instrumennya adalah instrumen dokumentasi, yang biasa digunakan dalam penelitian analisis isi atau untuk mengumpulkan bukti berupa catatan, laporan, atau peraturan. Penentuan ketiga komponen ini secara tepat akan menjamin kualitas dan kredibilitas temuan penelitian.
NAMA : ZAINAL ABIDIN
NPM : 2253031003
Jadi yang saya baca dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus karya Dr. Pujiati, M.Pd.
Rangkuman Bab 5: Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian
Bab ini membahas tentang langkah penting dalam pelaksanaan penelitian, yaitu menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian yang tepat. Penelitian dijelaskan sebagai proses ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris, yang bertujuan menemukan solusi atau pengetahuan baru melalui data dan fakta yang akurat.
Pertama, dijelaskan tentang populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili keseluruhan populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel, dikenal dua kelompok utama yaitu:
Probability Sampling, meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling.
Non-Probability Sampling, meliputi purposive sampling, snowball sampling, quota sampling, accidental sampling, sistem jenuh, dan systematic sampling.
Selanjutnya, desain penelitian dijelaskan sebagai rencana strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam seluruh proses penelitian. Desain penelitian membantu peneliti agar langkah-langkahnya terarah, sistematis, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapa unsur penting dalam desain penelitian meliputi: judul, latar belakang, tujuan dan hipotesis, kerangka dasar penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Tanpa desain yang tepat, penelitian tidak akan memiliki arah yang jelas.
Kemudian dibahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa tes (seperti tes hasil belajar, intelegensi, atau bakat) maupun non-tes (seperti angket, pedoman wawancara, dan observasi). Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), reliabilitas (konsisten memberikan hasil yang sama), dan praktikabilitas (mudah digunakan dan efisien).
Pada akhir bab, penulis menegaskan bahwa pemilihan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat akan menentukan keberhasilan dan keakuratan hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam sebelum melaksanakan penelitian.Berikut rangkuman Bab 5 dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus karya Dr. Pujiati, M.Pd., dkk.
Rangkuman Bab 5: Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian
Bab ini membahas tentang langkah penting dalam pelaksanaan penelitian, yaitu menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian yang tepat. Penelitian dijelaskan sebagai proses ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris, yang bertujuan menemukan solusi atau pengetahuan baru melalui data dan fakta yang akurat.
Pertama, dijelaskan tentang populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili keseluruhan populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel, dikenal dua kelompok utama yaitu:
Probability Sampling, meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling.
Non-Probability Sampling, meliputi purposive sampling, snowball sampling, quota sampling, accidental sampling, sistem jenuh, dan systematic sampling.
Selanjutnya, desain penelitian dijelaskan sebagai rencana strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam seluruh proses penelitian. Desain penelitian membantu peneliti agar langkah-langkahnya terarah, sistematis, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapa unsur penting dalam desain penelitian meliputi: judul, latar belakang, tujuan dan hipotesis, kerangka dasar penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Tanpa desain yang tepat, penelitian tidak akan memiliki arah yang jelas.
Kemudian dibahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa tes (seperti tes hasil belajar, intelegensi, atau bakat) maupun non-tes (seperti angket, pedoman wawancara, dan observasi). Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), reliabilitas (konsisten memberikan hasil yang sama), dan praktikabilitas (mudah digunakan dan efisien).
Pada akhir bab, penulis menegaskan bahwa pemilihan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat akan menentukan keberhasilan dan keakuratan hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam sebelum melaksanakan penelitian.
NPM : 2253031003
Jadi yang saya baca dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus karya Dr. Pujiati, M.Pd.
Rangkuman Bab 5: Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian
Bab ini membahas tentang langkah penting dalam pelaksanaan penelitian, yaitu menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian yang tepat. Penelitian dijelaskan sebagai proses ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris, yang bertujuan menemukan solusi atau pengetahuan baru melalui data dan fakta yang akurat.
Pertama, dijelaskan tentang populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili keseluruhan populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel, dikenal dua kelompok utama yaitu:
Probability Sampling, meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling.
Non-Probability Sampling, meliputi purposive sampling, snowball sampling, quota sampling, accidental sampling, sistem jenuh, dan systematic sampling.
Selanjutnya, desain penelitian dijelaskan sebagai rencana strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam seluruh proses penelitian. Desain penelitian membantu peneliti agar langkah-langkahnya terarah, sistematis, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapa unsur penting dalam desain penelitian meliputi: judul, latar belakang, tujuan dan hipotesis, kerangka dasar penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Tanpa desain yang tepat, penelitian tidak akan memiliki arah yang jelas.
Kemudian dibahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa tes (seperti tes hasil belajar, intelegensi, atau bakat) maupun non-tes (seperti angket, pedoman wawancara, dan observasi). Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), reliabilitas (konsisten memberikan hasil yang sama), dan praktikabilitas (mudah digunakan dan efisien).
Pada akhir bab, penulis menegaskan bahwa pemilihan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat akan menentukan keberhasilan dan keakuratan hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam sebelum melaksanakan penelitian.Berikut rangkuman Bab 5 dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus karya Dr. Pujiati, M.Pd., dkk.
Rangkuman Bab 5: Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian
Bab ini membahas tentang langkah penting dalam pelaksanaan penelitian, yaitu menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian yang tepat. Penelitian dijelaskan sebagai proses ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris, yang bertujuan menemukan solusi atau pengetahuan baru melalui data dan fakta yang akurat.
Pertama, dijelaskan tentang populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili keseluruhan populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel, dikenal dua kelompok utama yaitu:
Probability Sampling, meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling.
Non-Probability Sampling, meliputi purposive sampling, snowball sampling, quota sampling, accidental sampling, sistem jenuh, dan systematic sampling.
Selanjutnya, desain penelitian dijelaskan sebagai rencana strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam seluruh proses penelitian. Desain penelitian membantu peneliti agar langkah-langkahnya terarah, sistematis, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapa unsur penting dalam desain penelitian meliputi: judul, latar belakang, tujuan dan hipotesis, kerangka dasar penelitian, serta teknik pengambilan sampel. Tanpa desain yang tepat, penelitian tidak akan memiliki arah yang jelas.
Kemudian dibahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa tes (seperti tes hasil belajar, intelegensi, atau bakat) maupun non-tes (seperti angket, pedoman wawancara, dan observasi). Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), reliabilitas (konsisten memberikan hasil yang sama), dan praktikabilitas (mudah digunakan dan efisien).
Pada akhir bab, penulis menegaskan bahwa pemilihan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat akan menentukan keberhasilan dan keakuratan hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam sebelum melaksanakan penelitian.
Nama : Icha Fera Nika
NPM : 2313031065
Kelas : 2023 C
Nama : Tiara Katrina
2313031058
Izin menjawab bu Bab 5, yang berjudul "Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian dan Instrumen Penelitian," berfokus pada langkah-langkah praktis untuk menetapkan tiga komponen inti metodologi. Bab ini dimulai dengan mendefinisikan konsep Populasi sebagai wilayah generalisasi objek atau subjek yang akan diteliti , dan Sampel sebagai bagian dari populasi yang diambil untuk dipelajari. Bagian utama mengulas cara menentukan Teknik Sampling , yang kembali dikategorikan menjadi Probability Sampling (teknik yang memberi peluang sama, mencakup simple random, stratified random, dan cluster) dan Nonprobability Sampling (teknik yang tidak memberi peluang sama, seperti sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball). Selanjutnya, bab ini membahas penentuan Desain Penelitian, yang pada hakikatnya adalah strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Desain ini dipaparkan dalam berbagai tipe (seperti Causal Comparative, Experimental, Etnografi, Sejarah, Action Research, Survei, dan Korelasional) serta macam-macam desain (seperti Study Cross Sectional, Study Case Control, dan Study Cohort). Terakhir, dibahas penentuan Instrumen Penelitian, yang didefinisikan sebagai alat ukur akademis untuk mengumpulkan data mengenai suatu variabel , dan kembali menguraikan berbagai bentuknya seperti tes, angket (kuesioner), instrumen interview, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi.
2313031058
Izin menjawab bu Bab 5, yang berjudul "Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian dan Instrumen Penelitian," berfokus pada langkah-langkah praktis untuk menetapkan tiga komponen inti metodologi. Bab ini dimulai dengan mendefinisikan konsep Populasi sebagai wilayah generalisasi objek atau subjek yang akan diteliti , dan Sampel sebagai bagian dari populasi yang diambil untuk dipelajari. Bagian utama mengulas cara menentukan Teknik Sampling , yang kembali dikategorikan menjadi Probability Sampling (teknik yang memberi peluang sama, mencakup simple random, stratified random, dan cluster) dan Nonprobability Sampling (teknik yang tidak memberi peluang sama, seperti sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball). Selanjutnya, bab ini membahas penentuan Desain Penelitian, yang pada hakikatnya adalah strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Desain ini dipaparkan dalam berbagai tipe (seperti Causal Comparative, Experimental, Etnografi, Sejarah, Action Research, Survei, dan Korelasional) serta macam-macam desain (seperti Study Cross Sectional, Study Case Control, dan Study Cohort). Terakhir, dibahas penentuan Instrumen Penelitian, yang didefinisikan sebagai alat ukur akademis untuk mengumpulkan data mengenai suatu variabel , dan kembali menguraikan berbagai bentuknya seperti tes, angket (kuesioner), instrumen interview, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi.
Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM : 2313031064
Pada buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus bagian bab 5 ini membahas tentang penentuan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian, yang merupakan elemen penting dalam proses penelitian. Penelitian adalah proses meneliti atau melakukan penemuan yang bersifat ilmiah, sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori serta hipotesis. Dalam konteks ini, bab ini memberikan panduan tentang bagaimana menentukan teknik sampling yang benar, menentukan populasi, sampel, dan teknik sampling penelitian, serta menentukan desain penelitian yang benar.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam bab ini, dibahas berbagai teknik sampling, seperti probability sampling (meliputi simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random) dan nonprobability sampling (meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sistem jenuh, dan snowball sampling). Setiap teknik memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda, tergantung pada tujuan dan karakteristik populasi penelitian.
Desain penelitian merupakan strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. Dalam bab ini, dibahas berbagai tipe desain penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian, serta macam-macam desain penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian. Pemilihan desain penelitian yang tepat akan membantu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara efektif.
Instrumen penelitian merupakan alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bab ini, dibahas tentang bagaimana cara menentukan instrumen penelitian yang benar, yang dapat berbentuk tes maupun non-tes. Pemilihan instrumen yang tepat akan memastikan bahwa data yang dikumpulkan valid dan reliabel.
NPM : 2313031064
Pada buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus bagian bab 5 ini membahas tentang penentuan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian, yang merupakan elemen penting dalam proses penelitian. Penelitian adalah proses meneliti atau melakukan penemuan yang bersifat ilmiah, sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori serta hipotesis. Dalam konteks ini, bab ini memberikan panduan tentang bagaimana menentukan teknik sampling yang benar, menentukan populasi, sampel, dan teknik sampling penelitian, serta menentukan desain penelitian yang benar.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam bab ini, dibahas berbagai teknik sampling, seperti probability sampling (meliputi simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random) dan nonprobability sampling (meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sistem jenuh, dan snowball sampling). Setiap teknik memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda, tergantung pada tujuan dan karakteristik populasi penelitian.
Desain penelitian merupakan strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. Dalam bab ini, dibahas berbagai tipe desain penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian, serta macam-macam desain penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian. Pemilihan desain penelitian yang tepat akan membantu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara efektif.
Instrumen penelitian merupakan alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bab ini, dibahas tentang bagaimana cara menentukan instrumen penelitian yang benar, yang dapat berbentuk tes maupun non-tes. Pemilihan instrumen yang tepat akan memastikan bahwa data yang dikumpulkan valid dan reliabel.
Nama : Ranum Sri Rahayu
NPM : 2313031074
Dari buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" membahas bagaimana menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi objek/subjek dengan karakteristik tertentu yang menjadi sasaran penelitian.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai representasi agar penelitian praktis dan hasilnya dapat digeneralisasi.
Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi:
1. Probability sampling (peluang sama untuk setiap elemen populasi) yang meliputi simple random sampling, stratified random sampling, disproportionate stratified, cluster sampling, dan multistage sampling.
2. Pengambilan sampel non-probabilitas (peluang tidak sama) meliputi pengambilan sampel purposive, pengambilan sampel bola salju, pengambilan sampel aksidental, pengambilan sampel kuota, pengambilan sampel jenuh, dan pengambilan sampel sistematik.
Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau strategi dasar untuk mencapai tujuan penelitian. Desain membantu mengarahkan pengumpulan dan analisis data agar sesuai dengan tujuan dan hipotesis. Tipe desain macam meliputi: penelitian perbandingan sebab-akibat (sebab akibat), penelitian eksperimen, penelitian etnografi, penelitian sejarah, penelitian tindakan, penelitian survei, penelitian korelasi, dan lain-lain. Desain penelitian kuantitatif biasanya lebih terstruktur dan kaku, sedangkan desain kualitatif lebih fleksibel dan adaptif.
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu peneliti untuk mengumpulkan data yang valid dan dapat diandalkan. Bentuk instrumennya meliputi tes (kepribadian, bakat, intelegensi, sikap, minat, prestasi), angket/kuesioner (tertutup, terbuka, checklist, skala bertingkat), wawancara, observasi, skala bertingkat (rating scale), dan dokumentasi. Penyusunan instrumen harus memperhatikan validitas (isi, konstruk, kriteria), reliabilitas (konsistensi penolakan, konsistensi butir), dan praktikabilitas agar instrumen mudah digunakan namun akurat. Validitas dan reliabilitas diuji dengan prosedur tertentu untuk menjamin kualitas data yang dikumpulkan.
NPM : 2313031074
Dari buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" membahas bagaimana menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi objek/subjek dengan karakteristik tertentu yang menjadi sasaran penelitian.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai representasi agar penelitian praktis dan hasilnya dapat digeneralisasi.
Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi:
1. Probability sampling (peluang sama untuk setiap elemen populasi) yang meliputi simple random sampling, stratified random sampling, disproportionate stratified, cluster sampling, dan multistage sampling.
2. Pengambilan sampel non-probabilitas (peluang tidak sama) meliputi pengambilan sampel purposive, pengambilan sampel bola salju, pengambilan sampel aksidental, pengambilan sampel kuota, pengambilan sampel jenuh, dan pengambilan sampel sistematik.
Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau strategi dasar untuk mencapai tujuan penelitian. Desain membantu mengarahkan pengumpulan dan analisis data agar sesuai dengan tujuan dan hipotesis. Tipe desain macam meliputi: penelitian perbandingan sebab-akibat (sebab akibat), penelitian eksperimen, penelitian etnografi, penelitian sejarah, penelitian tindakan, penelitian survei, penelitian korelasi, dan lain-lain. Desain penelitian kuantitatif biasanya lebih terstruktur dan kaku, sedangkan desain kualitatif lebih fleksibel dan adaptif.
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu peneliti untuk mengumpulkan data yang valid dan dapat diandalkan. Bentuk instrumennya meliputi tes (kepribadian, bakat, intelegensi, sikap, minat, prestasi), angket/kuesioner (tertutup, terbuka, checklist, skala bertingkat), wawancara, observasi, skala bertingkat (rating scale), dan dokumentasi. Penyusunan instrumen harus memperhatikan validitas (isi, konstruk, kriteria), reliabilitas (konsistensi penolakan, konsistensi butir), dan praktikabilitas agar instrumen mudah digunakan namun akurat. Validitas dan reliabilitas diuji dengan prosedur tertentu untuk menjamin kualitas data yang dikumpulkan.
Nama: Lusi Yana Agustina
NPM: 2313031069
Bab ini menjelaskan berbagai langkah penting dalam proses penelitian, terutama dalam memilih teknik sampling, merancang desain penelitian, dan menentukan instrumen pengumpulan data yang tepat. Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara terstruktur, dikendalikan dengan baik, dan berlandaskan bukti empiris yang diperkuat oleh teori serta hipotesis. Tujuan utamanya adalah menghasilkan temuan yang sahih secara ilmiah dan bermanfaat baik untuk penyelesaian masalah praktis maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
Pemahaman mengenai populasi dan sampel menjadi aspek dasar yang harus dikuasai peneliti. Populasi menggambarkan seluruh kelompok subjek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu probability sampling (teknik acak) dan non-probability sampling (teknik nonacak). Teknik acak meliputi simple random sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan systematic sampling. Sementara teknik nonacak mencakup purposive sampling, snowball sampling, accidental sampling, quota sampling, dan saturated sampling. Pemilihan teknik yang digunakan harus mempertimbangkan tujuan penelitian, sifat populasi, serta kemampuan sumber daya.
Bab ini juga membahas desain penelitian, yang berfungsi sebagai struktur atau rencana kerja yang memandu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain ini mencakup berbagai komponen penting, seperti rumusan judul, latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis, landasan teori, dan metode sampling. Rancangan yang tepat membantu memastikan bahwa proses penelitian berjalan objektif dan efisien.
Selanjutnya dijelaskan pula instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data, seperti kuesioner, tes, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga kriteria utama: validitas, reliabilitas, dan kepraktisan. Validitas berkaitan dengan ketepatan instrumen dalam mengukur konsep yang dimaksudkan, reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi hasil, sedangkan kepraktisan berkaitan dengan kemudahan dan efektivitas penggunaan instrumen tersebut.
Pemahaman tentang teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat sangat penting agar penelitian mampu menghasilkan data yang akurat, terpercaya, dan sesuai dengan tujuan ilmiah maupun kebutuhan lapangan. Materi dalam bab ini menjadi fondasi sebelum peneliti memasuki tahap analisis data dan pengujian hipotesis.
NPM: 2313031069
Bab ini menjelaskan berbagai langkah penting dalam proses penelitian, terutama dalam memilih teknik sampling, merancang desain penelitian, dan menentukan instrumen pengumpulan data yang tepat. Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara terstruktur, dikendalikan dengan baik, dan berlandaskan bukti empiris yang diperkuat oleh teori serta hipotesis. Tujuan utamanya adalah menghasilkan temuan yang sahih secara ilmiah dan bermanfaat baik untuk penyelesaian masalah praktis maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
Pemahaman mengenai populasi dan sampel menjadi aspek dasar yang harus dikuasai peneliti. Populasi menggambarkan seluruh kelompok subjek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu probability sampling (teknik acak) dan non-probability sampling (teknik nonacak). Teknik acak meliputi simple random sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan systematic sampling. Sementara teknik nonacak mencakup purposive sampling, snowball sampling, accidental sampling, quota sampling, dan saturated sampling. Pemilihan teknik yang digunakan harus mempertimbangkan tujuan penelitian, sifat populasi, serta kemampuan sumber daya.
Bab ini juga membahas desain penelitian, yang berfungsi sebagai struktur atau rencana kerja yang memandu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain ini mencakup berbagai komponen penting, seperti rumusan judul, latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis, landasan teori, dan metode sampling. Rancangan yang tepat membantu memastikan bahwa proses penelitian berjalan objektif dan efisien.
Selanjutnya dijelaskan pula instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data, seperti kuesioner, tes, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga kriteria utama: validitas, reliabilitas, dan kepraktisan. Validitas berkaitan dengan ketepatan instrumen dalam mengukur konsep yang dimaksudkan, reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi hasil, sedangkan kepraktisan berkaitan dengan kemudahan dan efektivitas penggunaan instrumen tersebut.
Pemahaman tentang teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang tepat sangat penting agar penelitian mampu menghasilkan data yang akurat, terpercaya, dan sesuai dengan tujuan ilmiah maupun kebutuhan lapangan. Materi dalam bab ini menjadi fondasi sebelum peneliti memasuki tahap analisis data dan pengujian hipotesis.
Andani Tanemu
2313031078
Bab 5 membahas bagaimana peneliti menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian secara tepat sebagai langkah awal sebelum melakukan pengumpulan data. Bab ini diawali dengan penjelasan mengenai pentingnya metodologi penelitian agar peneliti memiliki arah yang jelas dalam memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, terkontrol, dan berdasarkan teori.
Bagian pertama membahas konsep populasi, sampel, dan teknik sampling. Populasi dijelaskan sebagai keseluruhan subjek atau objek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakilinya. Teknik sampling kemudian dijelaskan menjadi dua kategori besar, yaitu probability sampling (simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan cluster/area sampling) serta nonprobability sampling (sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball). Pemilihan teknik sampling harus disesuaikan dengan kondisi populasi, ukuran populasi, serta tujuan penelitian.
Bagian berikutnya menjelaskan mengenai penentuan desain penelitian. Desain penelitian dipaparkan sebagai strategi atau rencana yang memberikan pedoman bagi peneliti sejak tahap awal perencanaan hingga proses pengumpulan dan analisis data. Desain yang baik membantu peneliti memahami hubungan antar variabel, langkah kerja penelitian, serta metode yang akan digunakan. Penjelasan dalam bab ini menekankan bahwa tanpa desain penelitian yang tepat, proses penelitian dapat berjalan tanpa arah.
Selanjutnya, bab ini menguraikan instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data, baik dalam bentuk tes maupun non-tes. Instrumen harus memenuhi persyaratan akademis agar mampu mengukur variabel secara tepat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih instrumen antara lain kejelasan variabel yang diteliti, jumlah dan variasi sumber data, keterandalan instrumen, jenis data yang ingin diperoleh, serta kemudahan penggunaan instrumen. Selain itu, instrumen juga wajib memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan kepraktisan agar dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2313031078
Bab 5 membahas bagaimana peneliti menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian secara tepat sebagai langkah awal sebelum melakukan pengumpulan data. Bab ini diawali dengan penjelasan mengenai pentingnya metodologi penelitian agar peneliti memiliki arah yang jelas dalam memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, terkontrol, dan berdasarkan teori.
Bagian pertama membahas konsep populasi, sampel, dan teknik sampling. Populasi dijelaskan sebagai keseluruhan subjek atau objek yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakilinya. Teknik sampling kemudian dijelaskan menjadi dua kategori besar, yaitu probability sampling (simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan cluster/area sampling) serta nonprobability sampling (sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball). Pemilihan teknik sampling harus disesuaikan dengan kondisi populasi, ukuran populasi, serta tujuan penelitian.
Bagian berikutnya menjelaskan mengenai penentuan desain penelitian. Desain penelitian dipaparkan sebagai strategi atau rencana yang memberikan pedoman bagi peneliti sejak tahap awal perencanaan hingga proses pengumpulan dan analisis data. Desain yang baik membantu peneliti memahami hubungan antar variabel, langkah kerja penelitian, serta metode yang akan digunakan. Penjelasan dalam bab ini menekankan bahwa tanpa desain penelitian yang tepat, proses penelitian dapat berjalan tanpa arah.
Selanjutnya, bab ini menguraikan instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data, baik dalam bentuk tes maupun non-tes. Instrumen harus memenuhi persyaratan akademis agar mampu mengukur variabel secara tepat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih instrumen antara lain kejelasan variabel yang diteliti, jumlah dan variasi sumber data, keterandalan instrumen, jenis data yang ingin diperoleh, serta kemudahan penggunaan instrumen. Selain itu, instrumen juga wajib memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan kepraktisan agar dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Nama: Ika Rahmadhani
NPM: 2313031072
BAB 5 membahas secara mendalam mengenai instrumen penelitian sebagai alat penting yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian pendidikan. Instrumen penelitian dapat berupa tes, angket, pedoman wawancara, lembar observasi, maupun dokumentasi, dan pemilihannya harus disesuaikan dengan karakteristik variabel yang diteliti. Bab ini menekankan bahwa kualitas data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan, sehingga penyusunan instrumen harus dilakukan secara sistematis dan berdasarkan teori yang kuat. Dalam menyusun instrumen, peneliti perlu menentukan variabel penelitian, menjelaskan definisi operasional setiap variabel, mengidentifikasi indikator, menyusun kisi-kisi, menyusun butir instrumen, melakukan validasi ahli, kemudian menguji coba instrumen untuk dianalisis validitas serta reliabilitasnya.
Validitas instrumen menjadi fokus utama dalam bab ini, karena validitas menunjukkan sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang dibahas meliputi validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empiris. Validitas isi menilai apakah butir instrumen sudah mewakili seluruh aspek variabel, biasanya melalui penilaian ahli. Validitas konstruk memastikan kesesuaian instrumen dengan teori atau konsep yang mendasarinya. Sementara itu, validitas empiris diperoleh melalui uji coba instrumen dan dianalisis menggunakan korelasi antarbutir atau teknik statistik lainnya. Butir instrumen yang tidak valid harus direvisi atau dibuang.
Selain validitas, reliabilitas instrumen juga sangat penting. Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil yang diperoleh ketika instrumen digunakan berulang kali dalam kondisi yang sama. Instrumen dikatakan reliabel apabila menghasilkan data yang stabil dan konsisten. Bab ini menjelaskan beberapa teknik pengujian reliabilitas seperti test–retest, teknik bentuk ekuivalen (parallel forms), serta konsistensi internal menggunakan Cronbach’s Alpha atau split-half. Semakin tinggi nilai reliabilitas, semakin dapat dipercaya instrumen tersebut sebagai alat pengumpul data.
Pada akhir bab, dijelaskan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Praktikabilitas mencakup kemudahan penggunaan instrumen, efisiensi waktu dan biaya, kemudahan penyajian, serta kemudahan pengolahan data. Ketiga syarat ini harus terpenuhi agar instrumen dapat menghasilkan data yang akurat, objektif, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, BAB 5 menegaskan bahwa keberhasilan penelitian sangat bergantung pada ketepatan peneliti dalam memilih, menyusun, menguji, dan menggunakan instrumen penelitian secara tepat serta ilmiah.
NPM: 2313031072
BAB 5 membahas secara mendalam mengenai instrumen penelitian sebagai alat penting yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian pendidikan. Instrumen penelitian dapat berupa tes, angket, pedoman wawancara, lembar observasi, maupun dokumentasi, dan pemilihannya harus disesuaikan dengan karakteristik variabel yang diteliti. Bab ini menekankan bahwa kualitas data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan, sehingga penyusunan instrumen harus dilakukan secara sistematis dan berdasarkan teori yang kuat. Dalam menyusun instrumen, peneliti perlu menentukan variabel penelitian, menjelaskan definisi operasional setiap variabel, mengidentifikasi indikator, menyusun kisi-kisi, menyusun butir instrumen, melakukan validasi ahli, kemudian menguji coba instrumen untuk dianalisis validitas serta reliabilitasnya.
Validitas instrumen menjadi fokus utama dalam bab ini, karena validitas menunjukkan sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang dibahas meliputi validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empiris. Validitas isi menilai apakah butir instrumen sudah mewakili seluruh aspek variabel, biasanya melalui penilaian ahli. Validitas konstruk memastikan kesesuaian instrumen dengan teori atau konsep yang mendasarinya. Sementara itu, validitas empiris diperoleh melalui uji coba instrumen dan dianalisis menggunakan korelasi antarbutir atau teknik statistik lainnya. Butir instrumen yang tidak valid harus direvisi atau dibuang.
Selain validitas, reliabilitas instrumen juga sangat penting. Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil yang diperoleh ketika instrumen digunakan berulang kali dalam kondisi yang sama. Instrumen dikatakan reliabel apabila menghasilkan data yang stabil dan konsisten. Bab ini menjelaskan beberapa teknik pengujian reliabilitas seperti test–retest, teknik bentuk ekuivalen (parallel forms), serta konsistensi internal menggunakan Cronbach’s Alpha atau split-half. Semakin tinggi nilai reliabilitas, semakin dapat dipercaya instrumen tersebut sebagai alat pengumpul data.
Pada akhir bab, dijelaskan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas. Praktikabilitas mencakup kemudahan penggunaan instrumen, efisiensi waktu dan biaya, kemudahan penyajian, serta kemudahan pengolahan data. Ketiga syarat ini harus terpenuhi agar instrumen dapat menghasilkan data yang akurat, objektif, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, BAB 5 menegaskan bahwa keberhasilan penelitian sangat bergantung pada ketepatan peneliti dalam memilih, menyusun, menguji, dan menggunakan instrumen penelitian secara tepat serta ilmiah.
DIVA RIHHADATUL ZAHRIA (2313031076)
Bab 5 dari buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" menguraikan langkah-langkah penting dalam menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang akan digunakan. Penelitian yang baik dimulai dengan pemilihan populasi yang tepat. Populasi adalah kelompok yang akan diteliti, sementara sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristiknya.
Teknik sampling dibagi menjadi dua kategori: probabilitas dan non-probabilitas. Sampling probabilitas, seperti simple random sampling dan stratified random sampling, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap elemen di dalam populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan teknik non-probabilitas, seperti purposive sampling dan snowball sampling, tidak memberikan kesempatan yang sama bagi semua elemen. Pemilihan teknik yang sesuai sangat vital untuk menjamin keakuratan dan representasi hasil penelitian. Desain penelitian merupakan strategi untuk mencapai tujuan penelitian. Tipe desain meliputi penelitian eksperimental, deskriptif, dan komparatif, dengan masing-masing memiliki karakteristik dan prosedur yang berbeda. Desain penelitian perlu direncanakan dengan jelas, agar peneliti memiliki panduan yang tepat selama proses penelitian.
Selain itu, instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Instrumen ini harus valid dan reliabel untuk memastikan data yang diperoleh berkualitas. Peneliti perlu mengujinya untuk validitas (isi, konstruk, dan kriteria) dan reliabilitas untuk mengetahui konsistensi instrumen dalam memberikan hasil yang sama di waktu yang berbeda. Akhirnya, bab ini menekankan pentingnya merencanakan tahap-tahap pengumpulan data dengan hati-hati. Suksesnya sebuah penelitian tidak hanya bergantung pada pengumpulan data, tetapi juga pada bagaimana teknik sampling, desain, dan instrumen digunakan secara efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang aspek-aspek ini, peneliti dapat menghasilkan penelitian yang valid dan bermanfaat.
Bab 5 dari buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" menguraikan langkah-langkah penting dalam menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen yang akan digunakan. Penelitian yang baik dimulai dengan pemilihan populasi yang tepat. Populasi adalah kelompok yang akan diteliti, sementara sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristiknya.
Teknik sampling dibagi menjadi dua kategori: probabilitas dan non-probabilitas. Sampling probabilitas, seperti simple random sampling dan stratified random sampling, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap elemen di dalam populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan teknik non-probabilitas, seperti purposive sampling dan snowball sampling, tidak memberikan kesempatan yang sama bagi semua elemen. Pemilihan teknik yang sesuai sangat vital untuk menjamin keakuratan dan representasi hasil penelitian. Desain penelitian merupakan strategi untuk mencapai tujuan penelitian. Tipe desain meliputi penelitian eksperimental, deskriptif, dan komparatif, dengan masing-masing memiliki karakteristik dan prosedur yang berbeda. Desain penelitian perlu direncanakan dengan jelas, agar peneliti memiliki panduan yang tepat selama proses penelitian.
Selain itu, instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Instrumen ini harus valid dan reliabel untuk memastikan data yang diperoleh berkualitas. Peneliti perlu mengujinya untuk validitas (isi, konstruk, dan kriteria) dan reliabilitas untuk mengetahui konsistensi instrumen dalam memberikan hasil yang sama di waktu yang berbeda. Akhirnya, bab ini menekankan pentingnya merencanakan tahap-tahap pengumpulan data dengan hati-hati. Suksesnya sebuah penelitian tidak hanya bergantung pada pengumpulan data, tetapi juga pada bagaimana teknik sampling, desain, dan instrumen digunakan secara efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang aspek-aspek ini, peneliti dapat menghasilkan penelitian yang valid dan bermanfaat.
Nama: Sinthia Wardani
NPM: 2313031063
Judul: Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Sub-bab ini menekankan bahwa penelitian ilmiah harus sistematis dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Populasi didefinisikan secara tegas sebagai seluruh wilayah generalisasi yang memuat objek atau subjek beserta seluruh kualitas dan karakteristik yang ditetapkan peneliti, dan dari situlah kesimpulan akan ditarik. Mengingat keterbatasan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga, peneliti seringkali menggunakan Sampel, yaitu bagian yang diambil dari populasi tersebut yang dianggap representatif dan memiliki karakteristik yang sama. Penentuan sampel dilakukan melalui Teknik Sampling, yang secara umum dibagi menjadi dua kategori utama. Kategori Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak, yang menjamin setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Sementara itu, Nonprobability Sampling adalah teknik yang tidak menggunakan kaidah peluang dan sering didasarkan pada pertimbangan spesifik peneliti. Beberapa contoh teknik non-acak yang sering digunakan meliputi Sampling Purposive (sampel diambil berdasarkan pertimbangan keahlian atau tujuan tertentu, sering digunakan dalam penelitian kualitatif), Sampling Jenuh (menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel, ideal jika populasi kurang dari 30 orang), dan Snowball Sampel (penentuan sampel yang dimulai dari satu atau dua orang, kemudian berkembang menjadi lebih banyak melalui rekomendasi responden sebelumnya).
B. Menentukan Desain Penelitian
Desain Penelitian berfungsi sebagai kerangka dasar metodologis dan cetak biru (blueprint) yang sangat penting, terutama dalam penelitian kuantitatif. Ini adalah rencana yang terstruktur untuk mencapai tujuan penelitian atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Desain penelitian memastikan bahwa seluruh proses penelitian dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan terarah. Perumusan desain ini harus dilakukan secara matang di awal untuk menghindari masalah kekurangan data atau ketidaksesuaian prosedur di tahap pengolahan. Unsur-unsur pokok yang wajib dimuat dalam desain penelitian meliputi identifikasi yang jelas (Judul), alasan dilakukannya riset (Latar Belakang Masalah), sasaran yang ingin dicapai (Tujuan dan Hipotesis), kerangka konseptual dasar, serta rencana detail mengenai penarikan sampel, termasuk penetapan batas-batas populasi, ciri-ciri sampel, perkiraan besar sampel, dan metode penarikannya.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian merupakan alat vital yang digunakan untuk mengumpulkan data dan harus dipilih atau disusun dengan pertimbangan matang. Pemilihan instrumen dipengaruhi oleh beragam faktor, antara lain: tujuan spesifik penelitian, karakteristik sampel dan lokasi riset, ketersediaan pelaksana, waktu, biaya, serta jenis data yang dibutuhkan dan teknik analisis yang akan digunakan. Dalam proses penyusunannya, peneliti harus memastikan kejelasan dan spesifisitas masalah serta variabel penelitian, karena hal ini akan menentukan jenis instrumen yang paling tepat. Peneliti juga harus memahami sumber data dan keragamannya untuk menyusun isi dan sistematika instrumen agar relevan. Syarat utama agar suatu instrumen layak pakai adalah memenuhi pengujian Validitas (kesahihan, yaitu ketepatan alat ukur), Reliabilitas (keajegan atau keandalan hasil ukur jika diulang), dan Objektivitas (tidak dipengaruhi subyektivitas peneliti). Jenis-jenis instrumen yang umum digunakan antara lain kuesioner, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan instrumen dokumentasi (seperti checklist atau analisis isi) yang sangat berguna untuk mengumpulkan data historis, landasan hukum, atau dokumen resmi lainnya.
Bab 5 ini menguraikan secara terpadu tahapan penting dalam metodologi penelitian, yang diawali dengan penentuan Populasi sebagai wilayah generalisasi dan Sampel sebagai bagian representatif dari populasi tersebut, yang dipilih melalui Teknik Sampling. Teknik sampling diklasifikasikan menjadi Probability (acak, di mana semua anggota memiliki peluang yang sama) dan Nonprobability (tidak acak, sering melibatkan pertimbangan tertentu seperti Purposive Sampling atau Sampling Jenuh untuk populasi kecil). Selanjutnya, peneliti diwajibkan menyusun Desain Penelitian, yang berfungsi sebagai kerangka dasar atau cetak biru yang sistematis dan terkontrol untuk memandu pelaksanaan riset dan pengujian hipotesis, di mana desain ini harus memuat unsur-unsur pokok mulai dari judul hingga rencana penarikan sampel. Terakhir, peneliti harus memilih dan menyusun Instrumen Penelitian alat bantu pengumpul data yang harus dipertimbangkan berdasarkan tujuan, sampel, dan jenis data yang dibutuhkan. Syarat utama instrumen yang baik adalah memenuhi kriteria Validitas (kesahihan), Reliabilitas (keajegan), dan Objektivitas, untuk memastikan data yang dikumpulkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
NPM: 2313031063
Judul: Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Sub-bab ini menekankan bahwa penelitian ilmiah harus sistematis dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Populasi didefinisikan secara tegas sebagai seluruh wilayah generalisasi yang memuat objek atau subjek beserta seluruh kualitas dan karakteristik yang ditetapkan peneliti, dan dari situlah kesimpulan akan ditarik. Mengingat keterbatasan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga, peneliti seringkali menggunakan Sampel, yaitu bagian yang diambil dari populasi tersebut yang dianggap representatif dan memiliki karakteristik yang sama. Penentuan sampel dilakukan melalui Teknik Sampling, yang secara umum dibagi menjadi dua kategori utama. Kategori Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak, yang menjamin setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Sementara itu, Nonprobability Sampling adalah teknik yang tidak menggunakan kaidah peluang dan sering didasarkan pada pertimbangan spesifik peneliti. Beberapa contoh teknik non-acak yang sering digunakan meliputi Sampling Purposive (sampel diambil berdasarkan pertimbangan keahlian atau tujuan tertentu, sering digunakan dalam penelitian kualitatif), Sampling Jenuh (menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel, ideal jika populasi kurang dari 30 orang), dan Snowball Sampel (penentuan sampel yang dimulai dari satu atau dua orang, kemudian berkembang menjadi lebih banyak melalui rekomendasi responden sebelumnya).
B. Menentukan Desain Penelitian
Desain Penelitian berfungsi sebagai kerangka dasar metodologis dan cetak biru (blueprint) yang sangat penting, terutama dalam penelitian kuantitatif. Ini adalah rencana yang terstruktur untuk mencapai tujuan penelitian atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Desain penelitian memastikan bahwa seluruh proses penelitian dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan terarah. Perumusan desain ini harus dilakukan secara matang di awal untuk menghindari masalah kekurangan data atau ketidaksesuaian prosedur di tahap pengolahan. Unsur-unsur pokok yang wajib dimuat dalam desain penelitian meliputi identifikasi yang jelas (Judul), alasan dilakukannya riset (Latar Belakang Masalah), sasaran yang ingin dicapai (Tujuan dan Hipotesis), kerangka konseptual dasar, serta rencana detail mengenai penarikan sampel, termasuk penetapan batas-batas populasi, ciri-ciri sampel, perkiraan besar sampel, dan metode penarikannya.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian merupakan alat vital yang digunakan untuk mengumpulkan data dan harus dipilih atau disusun dengan pertimbangan matang. Pemilihan instrumen dipengaruhi oleh beragam faktor, antara lain: tujuan spesifik penelitian, karakteristik sampel dan lokasi riset, ketersediaan pelaksana, waktu, biaya, serta jenis data yang dibutuhkan dan teknik analisis yang akan digunakan. Dalam proses penyusunannya, peneliti harus memastikan kejelasan dan spesifisitas masalah serta variabel penelitian, karena hal ini akan menentukan jenis instrumen yang paling tepat. Peneliti juga harus memahami sumber data dan keragamannya untuk menyusun isi dan sistematika instrumen agar relevan. Syarat utama agar suatu instrumen layak pakai adalah memenuhi pengujian Validitas (kesahihan, yaitu ketepatan alat ukur), Reliabilitas (keajegan atau keandalan hasil ukur jika diulang), dan Objektivitas (tidak dipengaruhi subyektivitas peneliti). Jenis-jenis instrumen yang umum digunakan antara lain kuesioner, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan instrumen dokumentasi (seperti checklist atau analisis isi) yang sangat berguna untuk mengumpulkan data historis, landasan hukum, atau dokumen resmi lainnya.
Bab 5 ini menguraikan secara terpadu tahapan penting dalam metodologi penelitian, yang diawali dengan penentuan Populasi sebagai wilayah generalisasi dan Sampel sebagai bagian representatif dari populasi tersebut, yang dipilih melalui Teknik Sampling. Teknik sampling diklasifikasikan menjadi Probability (acak, di mana semua anggota memiliki peluang yang sama) dan Nonprobability (tidak acak, sering melibatkan pertimbangan tertentu seperti Purposive Sampling atau Sampling Jenuh untuk populasi kecil). Selanjutnya, peneliti diwajibkan menyusun Desain Penelitian, yang berfungsi sebagai kerangka dasar atau cetak biru yang sistematis dan terkontrol untuk memandu pelaksanaan riset dan pengujian hipotesis, di mana desain ini harus memuat unsur-unsur pokok mulai dari judul hingga rencana penarikan sampel. Terakhir, peneliti harus memilih dan menyusun Instrumen Penelitian alat bantu pengumpul data yang harus dipertimbangkan berdasarkan tujuan, sampel, dan jenis data yang dibutuhkan. Syarat utama instrumen yang baik adalah memenuhi kriteria Validitas (kesahihan), Reliabilitas (keajegan), dan Objektivitas, untuk memastikan data yang dikumpulkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.