CASE STUDY

CASE STUDY

Jumlah balasan: 10

Seorang peneliti ingin meneliti pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di sekolah menengah atas negeri di kota X. Ia berencana menggunakan pendekatan kuantitatif dan ingin memperoleh data dari sebanyak mungkin responden agar hasil penelitiannya bisa digeneralisasi.

Peneliti merancang angket untuk diisi oleh para guru, yang terdiri dari dua bagian utama:

  • Bagian A: Data demografis (usia, jenis kelamin, lama mengajar, tingkat pendidikan)
  • Bagian B: Pernyataan-pernyataan tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan tingkat motivasi kerja guru, diukur menggunakan skala Likert 1–5.

Setelah mengumpulkan data dari 120 guru, peneliti ingin mengetahui:

  • Apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja?
  • Apakah ada perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru?

 

Pertanyaan:

1. Evaluasilah apakah teknik pengumpulan data yang digunakan sudah sesuai dengan pendekatan kuantitatif. Jelaskan alasan Anda!
2. Apa kelebihan dan kelemahan menggunakan angket dalam penelitian ini?
3. Teknik analisis statistik apa yang paling tepat untuk menjawab dua tujuan penelitian di atas? Jelaskan alasan Anda!
4. Apa saja potensi bias atau masalah validitas yang mungkin timbul dari metode pengumpulan data ini, dan bagaimana cara mengatasinya?


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Diah Arum Sari Nawang Ulan -
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021

1. Kesesuaian Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) sudah sesuai dengan pendekatan kuantitatif, karena data yang dihasilkan bersifat numerik dan dapat diolah secara statistik. Skala Likert 1- 5 memungkinkan peneliti mengukur variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara terukur. Pendekatan ini cocok untuk menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan (correlational) dan perbedaan (comparative).

2. Kelebihan dan Kelemahan Angket
Kelebihan:
a. Dapat menjangkau banyak responden dalam waktu singkat.
b. Efisien dari segi biaya dan waktu.
c. Memberikan data kuantitatif yang mudah dianalisis.

Kelemahan:
a. Responden bisa menjawab tidak jujur (bias sosial).
b. Tidak semua responden memahami pertanyaan dengan sama.
c. Sulit menggali alasan di balik jawaban responden.

3. Teknik Analisis Statistik
Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, analisis yang tepat adalah regresi linier sederhana, karena mengukur pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan, analisis yang digunakan adalah uji ANOVA satu arah (One-Way ANOVA), karena membandingkan rata-rata motivasi kerja dari beberapa kelompok tingkat pendidikan yang berbeda.

4. Potensi Bias dan Cara Mengatasinya
Potensi bias yang mungkin muncul antara lain:
a. Bias respon sosial, di mana responden menjawab untuk menyenangkan peneliti.
b. Masalah validitas konstruk, jika item angket tidak benar-benar mengukur variabel yang dimaksud.
c. Kesalahan pengisian data, akibat ketidaktelitian responden.

Cara mengatasinya antara lain dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen (misalnya uji Pearson dan Cronbach’s Alpha), menggunakan pernyataan netral dan jelas, serta menjaga anonimitas responden agar mereka menjawab dengan jujur.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra ]
NPM : 2313031002

1. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) dengan skala Likert sepenuhnya sesuai dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan mengukur variabel secara objektif, memungkinkan analisis statistik terhadap data numerik yang diperoleh dari banyak responden. Angket terstruktur memberikan data yang dapat dikodekan menjadi angka dan diproses secara statistik, sehingga mendukung generalisasi hasil penelitian bila sampel mencukupi dan representatif.

2. Kelebihan:
- Efisien untuk mengumpulkan data dari banyak responden dalam waktu singkat.
- Dapat membandingkan respon antar berbagai kelompok (misal: berdasarkan tingkat pendidikan).
- Hasilnya mudah dianalisis secara statistik dan obyektif.
Kelemahan:
- Ketergantungan pada interpretasi responden, berpotensi pada kesalahan pengisian atau kesalahpahaman makna pernyataan.
- Tidak dapat menggali informasi mendalam seperti motivasi atau alasan di balik jawaban.
- Risiko jawaban tidak jujur karena bias sosial atau ingin terlihat baik.

3. - Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja:
Regresi linier sederhana atau korelasi Pearson sangat tepat, karena pengaruh dua variabel numerik (gaya kepemimpinan sebagai variabel prediktor dan motivasi kerja sebagai variabel terikat) dapat diukur secara statistik.
Jika ingin mengetahui kontribusi lebih dari satu gaya kepemimpinan (misal, transformasional vs transaksional), gunakan regresi linier berganda.
- Untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru:
Analisis varians (ANOVA satu arah) adalah pilihan yang sesuai, karena ingin melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata motivasi kerja antar kelompok tingkat pendidikan guru.
Jika hanya dua kelompok (misal sarjana vs pascasarjana), uji t independen bisa digunakan.

Alasannya: Teknik-teknik di atas memungkinkan pengujian statistik hubungan dan perbedaan antar variabel dengan tingkat signifikansi yang jelas sesuai prinsip kuantitatif.

4. Potensi bias/masalah:
- Bias sosial (social desirability bias): Guru cenderung memilih jawaban yang dinilai positif atau diharapkan sekolah.
- Bias pengambilan sampel: Jika 120 responden tidak mewakili populasi guru di seluruh SMA negeri kota X, hasilnya sulit digeneralisasi.
- Masalah validitas konstruk: Pernyataan-pernyataan dalam angket mungkin tidak sepenuhnya mewakili konsep “gaya kepemimpinan” atau “motivasi kerja” yang dimaksud ilmuwan.
- Masalah reliabilitas: Skala Likert rentan terhadap jawaban tengah ("netral") tanpa pencerminan sikap sebenarnya.

Cara mengatasinya:
- Anonimkan angket atau jamin kerahasiaan agar responden merasa bebas menjawab.
- Pastikan uji validitas dan reliabilitas angket sebelum digunakan, misal dengan uji validitas isi bersama ahli, serta uji reliabilitas (Cronbach Alpha).
- Gunakan teknik random sampling untuk pemilihan guru agar sampel representatif.
- Sertakan instruksi jelas dan, jika mungkin, lakukan pilot test ke sebagian kecil responden sebelum survei utama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Dela Novita -
Nama :Dela Novita
NPm:2313031023

1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan sudah sesuai dengan pendekatan kuantitatif karena menggunakan angket dengan skala Likert untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Angket memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari banyak responden dan menganalisisnya secara statistik.

2. Kelebihan dan Kelemahan Angket
Kelebihan:
- Dapat mengumpulkan data dari banyak responden
- Mudah dianalisis secara statistik
- Dapat mengukur variabel yang tidak dapat diobservasi langsung

Kelemahan:
- Responden mungkin tidak menjawab dengan jujur
- Responden mungkin tidak memahami pertanyaan
- Data yang diperoleh mungkin tidak mendalam

3. Teknik Analisis Statistik
Untuk menjawab tujuan penelitian:
- Apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja? → Analisis Regresi Linear
- Apakah ada perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru? → Analisis ANOVA atau Uji T

Alasan: Analisis Regresi Linear dapat mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, sedangkan Analisis ANOVA atau Uji T dapat mengetahui perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru.

4. Potensi Bias dan Masalah Validitas
Potensi bias:
- Bias responden (tidak menjawab dengan jujur)
- Bias peneliti (dalam menyusun pertanyaan)
- Bias sampel (tidak representatif)

Cara mengatasi:
- Menggunakan pertanyaan yang jelas dan tidak ambigu
- Menggunakan skala Likert yang valid dan reliabel
- Menguji validitas dan reliabilitas angket sebelum digunakan
- Menggunakan sampel yang representatif dan acak
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Annisa Luthfiyyah -

Nama : Annisa Luthfiyyah 

NPM : 2313031010

1. Evaluasi teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket (kuesioner) yang diisi oleh guru. Menurut saya, teknik ini sudah sesuai dengan pendekatan kuantitatif karena: peneliti ingin mengumpulkan data numerik yang dapat diukur (misal skor gaya kepemimpinan dan motivasi kerja).

Skala Likert 1–5 memungkinkan data diolah secara statistik untuk mengetahui hubungan atau perbedaan antar variabel.

Penggunaan angket memudahkan pengumpulan data dari banyak responden (120 guru), sehingga hasilnya bisa digeneralisasi.

2. Kelebihan dan kelemahan menggunakan angket

Kelebihan: Bisa mengumpulkan data dari banyak responden secara efisien. Data yang diperoleh terstruktur dan mudah dianalisis. Responden bisa mengisi secara mandiri, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Kelemahan: Responden mungkin tidak jujur atau menebak jawaban yang dianggap “baik”.Tidak bisa menggali jawaban mendalam atau alasan di balik jawaban. Ada risiko tidak semua pertanyaan dipahami sama oleh responden.

3. Teknik analisis statistik yang tepat

a. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja:

Gunakan regresi linier sederhana atau korelasi Pearson (jika data Likert dianggap interval) karena keduanya dapat mengukur hubungan pengaruh variabel independen (gaya kepemimpinan) terhadap variabel dependen (motivasi kerja).

b. Untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru:

Gunakan ANOVA satu arah (One-way ANOVA) karena variabel dependen (motivasi kerja) berskala interval/rasio dan variabel bebas (tingkat pendidikan) berskala kategorik lebih dari dua kategori.

4. Potensi bias dan masalah validitas

Potensi bias / masalah validitas:Respon sosial (social desirability bias): guru menjawab sesuai yang dianggap “baik” bukan apa yang sebenarnya dirasakan. Interpretasi berbeda: beberapa responden bisa salah paham pertanyaan atau skala Likert.

Non-response bias: jika ada guru yang tidak mengisi angket, data bisa kurang representatif.

Cara mengatasinya:Jelaskan instruksi dan tujuan penelitian dengan jelas sebelum pengisian. Jamin kerahasiaan jawaban untuk mengurangi jawaban “sesuai harapan”. Gunakan pre-test atau uji coba angket untuk memastikan pertanyaan mudah dipahami. Usahakan mengikuti seluruh populasi atau mengambil sampel representatif agar data tetap valid.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: CASE STUDY

oleh Rieke Nindita Sari - -
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019

1. Teknik pengumpulan data menggunakan angket sudah sangat sesuai dengan pendekatan kuantitatif karena menghasilkan data numerik yang terstruktur, mudah diukur, dan memungkinkan analisis statistik untuk melihat hubungan dan perbedaan antarvariabel.

2. Kelebihannya bisa menjangkau banyak responden dengan waktu singkat, biaya relatif murah, dan data yang diperoleh mudah diolah secara statistik. Sedangkan kelemahannya yaitu responden bisa menjawab tidak jujur, interpretasi setiap item bisa berbeda antarresponden, serta tidak memberi penjelasan mendalam seperti wawancara.

3. Untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, teknik yang tepat adalah regresi linier sederhana, karena ingin mengetahui hubungan sebab-akibat antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru, teknik yang sesuai adalah ANOVA satu arah, karena membandingkan rata-rata motivasi kerja antara beberapa kelompok tingkat pendidikan.

4. Bias yang mungkin muncul antara lain bias sosial (responden cenderung menjawab “aman”), bias interpretasi item angket, dan masalah validitas konstruk jika pernyataannya kurang jelas; cara mengatasinya adalah dengan uji validitas–reliabilitas angket, memberi instruksi yang jelas, menjamin anonimitas responden, serta melakukan pilot test sebelum angket utama disebarkan.