[25/26] Pendidikan Etika dan Kearifan Lokal

nama : Zulfa riana

NPm : 2407051006

Analisis Isu Migrasi dan Pengungsi

1. Latar Belakang Isu

   • Konflik bersenjata, bencana alam, perubahan iklim, dan ketidakstabilan politik mendorong jutaan orang bermigrasi atau menjadi pengungsi.

   • Migrasi sering menimbulkan tantangan: keterbatasan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga diskriminasi di negara tujuan.

2. Dampak Global

   • Sosial: Terjadi gesekan budaya, xenophobia, dan stigma sosial.

   • Ekonomi: Beban anggaran negara penerima, tetapi juga potensi tenaga kerja baru.

   • Kemanusiaan: Pelanggaran HAM, keterbatasan tempat tinggal, dan minimnya akses layanan dasar.

3. Tantangan Kemanusiaan

   • Kesenjangan antara jumlah pengungsi dengan kapasitas negara penerima.

   • Kurangnya koordinasi global dalam distribusi beban tanggung jawab.

   • Politisasi isu migrasi yang membuat solusi kemanusiaan sering terhambat.

4. Analisis sebagai Mahasiswa

   • Kritis: Mengkaji isu ini dengan perspektif HAM dan keadilan sosial, bukan hanya keamanan atau politik.

   • Empati: Melihat pengungsi sebagai manusia yang punya hak hidup layak.

   • Solutif: Mendorong kebijakan yang adil, seperti kerja sama internasional, distribusi pengungsi yang lebih merata, serta pemberdayaan ekonomi pengungsi.

5. Peran Mahasiswa

   • Edukasi: Menyebarkan kesadaran tentang isu pengungsi melalui seminar, diskusi, atau media sosial.

   • Penelitian: Mengkaji model kebijakan migrasi yang efektif dan berkelanjutan.

   • Advokasi: Mendukung organisasi kemanusiaan serta mengusulkan program inklusif (misalnya pendidikan untuk anak pengungsi).

   • Aksi Nyata: Terlibat dalam kegiatan sosial seperti volunteer di lembaga kemanusiaan atau kamp pengungsi.

Jadi, analisis mahasiswa seharusnya tidak hanya melihat isu migrasi sebagai beban, melainkan juga peluang untuk membangun solidaritas global dan menekankan pentingnya solusi berbasis keadilan, HAM, dan keberlanjutan.

Nama: Rafi Annur Rahman

NPM: 2407051025

Analisis Isu Global:
Ketimpangan ekonomi antarnegara semakin memperlebar jurang antara negara kaya dan miskin. Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak, seperti meningkatnya kemiskinan, terbatasnya akses terhadap pendidikan dan teknologi di negara berkembang, serta potensi timbulnya masalah sosial, politik, dan kemanusiaan. Jika tidak diatasi ketimpangan ini dapat menghambat tercapainya pembangunan global yang berkelanjutan.

Peran Mahasiswa:

• Meningkatkan literasi global dengan memahami isu-isu ekonomi dan sosial dunia

• Mengikuti program penelitian, seminar, atau diskusi yang membahas solusi ketimpangan ekonomi

• Berpartisipasi dalam kegiatan sosial untuk mendukung pemberdayaan masyarakat kurang mampu

• Mengembangkan keterampilan dan inovasi yang dapat memberi kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan

• Menyuarakan keadilan sosial melalui media, organisasi, atau forum mahasiswa

Nama : Neti Prinayani
Npm : 2407051010

Memilih isu perubahan iklim sebagai isu global terkini yang sangat mendesak. Di Indonesia, dampak perubahan iklim sudah sangat nyata, misalnya:

1. Kenaikan suhu tahunan sekitar 0,03 derajat Celsius, dengan suhu siang hari bisa mencapai 37-40 derajat.
2. Peningkatan curah hujan ekstrem dan kekeringan berkepanjangan menyebabkan banjir, tanah longsor, dan gangguan pertanian.
3. Kenaikan permukaan air laut sekitar 0,8-1,2 cm per tahun mengancam wilayah pesisir yang dihuni sekitar 65 persen penduduk.
4. Dampak pada kesehatan masyarakat berupa peningkatan penyakit yang ditularkan vektor seperti demam berdarah dan malaria serta masalah pernapasan.
5. Cuaca yang tidak menentu mempersulit petani dalam menentukan waktu tanam sehingga mengancam ketahanan pangan nasional.

Sebagai mahasiswa, langkah yang dapat diambil adalah:

1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan melalui seminar, diskusi, dan kampanye di kampus tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mitigasi iklim.

2. Mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hemat energi, menggunakan transportasi publik atau ramah lingkungan, serta mendukung pertanian lokal dan berkelanjutan.

3. Terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan konservasi alam.

4. Berpartisipasi dalam riset atau proyek yang berfokus pada inovasi solusi penanggulangan perubahan iklim.

5. Mengadvokasi kebijakan lingkungan yang lebih ketat dan mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju pembangunan rendah karbon dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Dengan peranan aktif tersebut, mahasiswa bisa menjadi agen perubahan yang mendorong kesadaran kolektif dan implementasi solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Nama : Fitria Rahmadani

NPM : 2477051012

ISU : Konflik Geopolitik dan Ketegangan Antarnegara

• Analisis Isu Konflik Geopolitik dan Ketegangan Antarnegara

Saat ini banyak negara di dunia yang terlibat konflik dan persaingan, baik karena politik, ekonomi, maupun wilayah. Hal ini membuat perdamaian dunia semakin sulit tercapai. Contohnya perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis energi dan pangan, atau ketegangan di Laut Cina Selatan yang memengaruhi perdagangan internasional. Akibat dari konflik ini adalah munculnya pengungsi, krisis kemanusiaan, dan masalah ekonomi global.

• Peran Mahasiswa

NPM:2407051001

Analisis Isu Global: Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah salah satu tantangan global paling mendesak saat ini. Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca telah menyebabkan suhu bumi meningkat, mencairnya es di kutub, naiknya permukaan laut, cuaca ekstrem, kekeringan, hingga banjir yang semakin sering terjadi. Dampaknya tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan, ketahanan pangan, ekonomi, dan keberlangsungan hidup manusia.

Di Indonesia, perubahan iklim terlihat dari musim hujan dan kemarau yang tidak menentu, meningkatnya bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan, serta ancaman tenggelamnya wilayah pesisir. Kondisi ini menunjukkan bahwa isu perubahan iklim bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga masalah sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.

Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim

Sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat berkontribusi melalui langkah-langkah berikut:

1. Meningkatkan Kesadaran
   

• Mengedukasi diri dan orang lain mengenai dampak perubahan iklim melalui seminar, diskusi, atau media sosial.
• Aktif mengikuti isu-isu lingkungan agar lebih kritis dalam menyikapi kebijakan pemerintah maupun perilaku masyarakat

• Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
• Menghemat energi (listrik, air, bahan bakar).
• Menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau jalan kaki untuk mengurangi emisi karbon.

• Bergabung dalam organisasi lingkungan di kampus atau komunitas.
• Melakukan penelitian terkait energi terbarukan, pengelolaan sampah, atau mitigasi bencana sebagai kontribusi ilmiah.

• Mendukung kebijakan pemerintah yang pro-lingkungan.
• Menciptakan inovasi sederhana yang bisa diterapkan masyarakat, seperti teknologi pengolahan limbah atau program penghijauan

Nama         : Adelia Agus Safitri

NPM          : 2407051024

“Ketimpangan ekonomi antarnegara semakin memperlebar jurang kemiskinan dan memicu berbagai masalah sosial yang kompleks.”

Ketimpangan ekonomi antarnegara berarti adanya perbedaan yang besar dalam tingkat pendapatan, kesejahteraan, dan akses terhadap sumber daya antara negara maju dan negara berkembang. Negara maju biasanya memiliki teknologi yang lebih canggih, pendidikan yang lebih merata, dan perekonomian yang stabil. Sementara itu, banyak negara berkembang masih menghadapi masalah pengangguran, rendahnya kualitas pendidikan, serta keterbatasan akses kesehatan.

Dampak dari ketimpangan ini sangat luas. Pertama, jurang kemiskinan semakin lebar karena negara miskin sulit bersaing dengan negara kaya dalam perdagangan maupun teknologi. Kedua, masalah sosial ikut muncul, misalnya meningkatnya angka migrasi, kriminalitas karena kesenjangan pendapatan, serta ketidakstabilan politik akibat rasa ketidakadilan. Dalam jangka panjang, ketimpangan ini bisa menimbulkan ketegangan antarnegara maupun di dalam masyarakat sendiri.

Peran Saya sebagai Mahasiswa

Sebagai mahasiswa, tentu saya tidak bisa langsung mengubah kondisi global. Namun, ada hal-hal kecil yang bisa saya lakukan:

1. Belajar dan menambah wawasan

Memperdalam pengetahuan tentang ekonomi, teknologi, dan isu global supaya saya lebih peka terhadap masalah ketimpangan. Dengan pengetahuan yang cukup, saya bisa ikut menyuarakan ide-ide yang lebih adil untuk masyarakat.

2. Mengasah keterampilan

Mempersiapkan diri dengan kemampuan yang relevan, misalnya literasi digital, bahasa asing, atau kewirausahaan. Dengan begitu, saya bisa bersaing di dunia kerja dan tidak ikut terjebak dalam lingkaran ketimpangan.

3. Berperan dalam kegiatan social

Ikut aktif di organisasi kampus, komunitas sosial, atau kegiatan sukarela. Dari situ saya bisa membantu masyarakat sekitar, meskipun kecil, tapi berkontribusi mengurangi kesenjangan di lingkungan terdekat.

4. Mengembangkan pola pikir kritis dan solutif

Tidak hanya melihat masalah, tetapi mencoba memikirkan solusi. Misalnya, mendukung ekonomi kreatif lokal atau UMKM sebagai upaya memperkuat ekonomi masyarakat bawah.

5. Menyuarakan aspirasi secara bijak

Sebagai generasi muda, saya bisa ikut mendorong adanya kebijakan yang lebih adil, entah lewat diskusi akademik, forum kampus, atau media sosial dengan cara yang positif.

Nama : Aufa Destalita Widi

Npm : 2407051016

ISU :  Isu perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global yang paling mendesak, karena dampaknya mempengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

TANGGAPAN :

Perubahan iklim saat ini menjadi isu global yang paling mendesak karena dampaknya sudah nyata terasa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Suhu bumi yang semakin meningkat memicu cuaca ekstrem, bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan, hingga krisis pangan yang terutama dirasakan oleh masyarakat kecil. Akar masalahnya tidak lain adalah pola hidup manusia yang boros energi, penggunaan bahan bakar fosil, dan eksploitasi alam yang berlebihan. Ironisnya, meskipun dampaknya luas, kesadaran kolektif untuk mengubah pola hidup masih sangat rendah.

Sebagai mahasiswa, kita memang tidak punya kewenangan langsung untuk membuat kebijakan, tetapi kita punya peran penting sebagai agen perubahan. Hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, beralih ke transportasi ramah lingkungan, dan menghemat energi bisa jadi langkah awal. Lebih dari itu, mahasiswa juga bisa mendorong perubahan melalui kampanye di media sosial, riset inovasi terkait energi terbarukan, maupun keterlibatan dalam komunitas lingkungan. Dengan langkah-langkah sederhana yang konsisten, mahasiswa bisa menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya sadar akan krisis iklim, tetapi juga siap mengambil bagian dalam mencari solusi.

Hanif Ad Daffa

2207051031

Demonstrasi yang terjadi di Indonesia baru-baru ini telah menimbulkan sejumlah isu kemanusiaan yang serius, terutama terkait dengan kekerasan dan penegakan hak asasi manusia (HAM). Meskipun demonstrasi merupakan bagian dari kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi, penanganannya kerap kali menimbulkan permasalahan.

• ‌​Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Kekerasan

​Beberapa demonstrasi yang awalnya damai berubah menjadi kekerasan, menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, baik dari pihak demonstran maupun aparat. Komnas HAM mencatat adanya korban meninggal dunia dan ratusan orang yang mengalami luka-luka. Salah satu kasus yang menyorot perhatian adalah tewasnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis aparat. Kasus ini memicu gelombang demonstrasi yang lebih besar.

​Selain itu, terdapat laporan tentang kekerasan terhadap jurnalis, yang diwarnai dengan intimidasi dan perusakan peralatan. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam keras tindakan ini, karena menghalangi kerja jurnalistik dan berpotensi menyuburkan disinformasi.

• ‌​Dampak Sosial dan Kriminalisasi

​Kericuhan dalam demonstrasi juga merembet ke tindakan kriminal seperti penjarahan dan pembakaran fasilitas umum. Kasus-kasus seperti pembakaran gedung DPRD di beberapa daerah dan penjarahan museum menunjukkan hilangnya kontrol massa. Hal ini tidak hanya merusak fasilitas publik tetapi juga membahayakan masyarakat sipil yang tidak terlibat.

​Di sisi lain, terdapat isu kriminalisasi terhadap demonstran, termasuk penangkapan pelajar yang terlibat dalam aksi. Komnas HAM mencatat ratusan peserta aksi yang ditahan, meskipun sebagian besar telah dibebaskan. Kematian beberapa warga sipil di Manokwari dan penembakan di Sorong saat demonstrasi juga menjadi sorotan serius dan mendesak penyelidikan lebih lanjut.

• ‌​Tuntutan dan Upaya Penyelesaian

​Demonstrasi ini dipicu oleh berbagai isu, termasuk tunjangan anggota DPR yang dianggap berlebihan di tengah kesulitan ekonomi, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, serta kenaikan pajak. Organisasi seperti BEM SI dan kelompok buruh telah mengajukan sejumlah tuntutan, seperti menolak dwifungsi, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, dan menuntut reformasi total di lembaga kepolisian dan DPR.

​PBB telah menyoroti situasi ini dan meminta semua pihak untuk menahan diri. Lembaga-lembaga HAM nasional dan internasional mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap dugaan pelanggaran HAM, termasuk kekerasan oleh aparat. Upaya untuk menyelesaikan isu-isu ini menuntut pemerintah dan aparat keamanan untuk menangani demonstrasi sesuai dengan standar HAM internasional, sambil tetap menjaga ketertiban umum.

Npm:2477051017

ANALISIS ISU GLOBAL TERKINI:Konflik geopolitik dan ketegangan antarnegara semakin memperumit upaya mencapai perdamaian dan stabilitas dunia.

Konflik geopolitik dan ketegangan antarnegara semakin meruncing akibat perebutan kekuasaan, sumber daya, ideologi, dan pengaruh global. Situasi ini memperumit upaya mencapai perdamaian karena masing-masing pihak merasa benar, curiga terhadap niat satu sama lain, dan kadang mengorbankan rakyat demi kepentingan politik.

Ketika negara-negara besar bersaing, negara kecil ikut terdampak — baik secara ekonomi, sosial, mahupun keselamatan. Rakyat biasa yang paling menderita: kehilangan rumah, keluarga, masa depan.

Apa yang Dapat Saya Lakukan?

• Dialog Diplomatik yang Jujur & Terbuka

Negara perlu membuka ruang komunikasi tanpa agenda tersembunyi, dengan fokus pada kepentingan bersama: keamanan dan kesejahteraan manusia.

• Peran Aktif Organisasi Internasional

PBB dan organisasi serantau harus lebih tegas dan netral dalam mendamaikan konflik, bukan hanya menjadi penonton.

• Tekanan dari Masyarakat Global

Rakyat dunia, termasuk kita, punya peran: menyuarakan perdamaian, mendukung media yang adil, dan menolak narasi kebencian.

• Pendidikan dan Empati Antarbudaya

Mengajarkan generasi muda untuk memahami perbezaan, menumbuhkan empati, dan menyemai nilai kemanusiaan sejak awal.

Kesimpulan:

Mencapai perdamaian bukan hal mudah, tetapi bukan mustahil. Selagi manusia masih peduli pada manusia lain, harapan itu tetap ada. Kita semua bagian dari solusinya.

DEFINA RAHMAYANTI

2407051023

Analisis Isu: Ketimpangan Ekonomi Antarnegara

Ketimpangan ekonomi antarnegara adalah perbedaan besar dalam tingkat kesejahteraan dan pembangunan antara negara maju dan negara berkembang yang memperlebar jurang kemiskinan.

Penyebab:

• Negara maju lebih unggul dalam teknologi, modal, dan infrastruktur.

• Perdagangan internasional cenderung menguntungkan negara kaya.

• Negara berkembang masih bergantung pada utang luar negeri.

Dampak:

• Jurang kemiskinan semakin lebar.

• Pengangguran meningkat dan akses pendidikan serta kesehatan terbatas.

• Timbul masalah sosial kompleks seperti kriminalitas dan konflik.

• Pertumbuhan ekonomi global terhambat karena potensi negara berkembang tidak maksimal.

Contoh Isu Ketimpangan Ekonomi Antarnegara

• Distribusi kekayaan global: 1% orang terkaya menguasai sebagian besar kekayaan dunia, sementara miliaran orang miskin.

• Upah buruh rendah: Pekerja di negara berkembang (misalnya Bangladesh) dibayar murah, padahal produk dijual mahal di negara maju.

• Perdagangan tidak seimbang: Negara berkembang mengekspor bahan mentah, negara maju menjual produk olahan dengan harga tinggi.

• Utang luar negeri: Banyak negara berkembang terjebak utang sehingga sulit membiayai pendidikan dan kesehatan.

Peran Mahasiswa

• Meningkatkan literasi ekonomi global dengan belajar, berdiskusi, dan meneliti isu kesenjangan.

• Menyuarakan keadilan sosial melalui tulisan, seminar, atau kampanye media sosial.

• Mengabdi pada masyarakat lewat kegiatan sosial yang membantu kelompok kurang mampu.

• Mengembangkan inovasi yang bisa mendukung pemerataan akses pendidikan, kesehatan, atau ekonomi.

• Menumbuhkan solidaritas dengan bersikap peduli dan kritis terhadap ketidakadilan global.

Kesimpulan

Ketimpangan ekonomi antarnegara merupakan masalah serius yang memperdalam jurang kemiskinan dan melahirkan berbagai persoalan sosial. Isu ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga internasional, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk mahasiswa. Dengan meningkatkan literasi, menyuarakan keadilan, serta melakukan aksi nyata, mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan untuk mendorong terciptanya keadilan ekonomi yang lebih merata.

Nama : Astianingrum Widanti

NPM : 2407051013

Isu Ketimpangan ekonomi antarnegara semakin memperlebar jurang kemiskinan dan memicu berbagai masalah sosial yang kompleks.

Ketimpangan ekonomi antarnegara masih menjadi isu global yang serius di era modern. Negara-negara maju menikmati pertumbuhan pesat dengan dukungan teknologi, infrastruktur, dan stabilitas politik, sementara negara berkembang dan miskin tertinggal dalam aspek pendapatan per kapita, akses pendidikan, kesehatan, serta kesempatan kerja.

ketimpangan ini menimbulkan berbagai masalah sosial, di antaranya adalah :

1. Kemiskinan yang semakin akut. Banyak masyarakat di negara berkembang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

2. Migrasi dan urbanisasi berlebih. Masyarakat dari negara miskin atau desa tertinggal berbondong-bondong pindah ke wilayah yang dianggap lebih makmur, menimbulkan masalah kependudukan baru.

3. Kesenjangan pendidikan dan kesehatan. Kualitas sumber daya manusia di negara berkembang terhambat akibat terbatasnya akses pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas.

4. Ketidakstabilan sosial-politik. Jurang antara kaya-miskin sering melahirkan konflik sosial, kriminalitas, hingga ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

5. Ketergantungan pada negara maju. Banyak negara miskin hanya berperan sebagai pemasok bahan mentah, sementara keuntungan lebih besar dinikmati negara industri maju.

Lalu bagaimana peran kita sebagai mahasiswa?

Sebagai mahasiswa, meskipun tidak langsung berkuasa menentukan kebijakan global, ada langkah nyata yang bisa dilakukan, antara lain :

1. Meningkatkan Literasi dan Kesadaran Global

   • Mengikuti berita, diskusi, dan kajian tentang ekonomi global agar memahami akar masalah dan dampaknya.

   • Menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat sekitar agar mereka juga sadar akan isu ini.

2. Pengembangan Kapasitas Diri

   • Mengasah keterampilan yang relevan dengan era global (teknologi, bahasa asing, kewirausahaan, riset).

   • Hal ini penting agar generasi muda di negara berkembang tidak semakin tertinggal dalam persaingan global.

3. Aktif dalam Penelitian dan Inovasi Sosial

   • Melakukan penelitian sederhana tentang isu ketimpangan di level lokal sebagai cerminan masalah global.

   • Mengembangkan solusi kreatif, misalnya aplikasi edukasi gratis, program pemberdayaan masyarakat, atau usaha sosial (social entrepreneurship).

4. Mengikuti dan Membentuk Komunitas Sosial

   • Terlibat dalam kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat, volunteer, atau organisasi internasional mahasiswa.

   • Dengan begitu, mahasiswa bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus memperluas jejaring global.

5. Mendorong Kewirausahaan Sosial

   • Membuat usaha kecil yang bukan hanya berorientasi profit, tetapi juga memberdayakan masyarakat kurang mampu.

   • Contohnya: usaha berbasis lokal yang melibatkan warga desa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

6. Mengkritisi dan Memberi Masukan terhadap Kebijakan Publik

   • Menjadi bagian dari suara muda yang kritis terhadap kebijakan pemerintah dalam mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi.

   • Melalui forum kampus, tulisan opini, atau media sosial, mahasiswa bisa menyuarakan gagasan yang solutif.

Muhammad Iqbal Fadhillah Ab

2407051019

Manajemen Informatika

konflik geopolitik dan ketegangan antarnegara memang menjadi hambatan serius dalam mencapai perdamaian dan stabilitas global. Beberapa faktor yang memperumit situasi ini antara lain:

Nama: Alaaddin Ali Ahmed Al-Gerafi

NPM: 2217051164

Analisis Isu Global: Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan salah satu isu global paling mendesak karena dampaknya tidak hanya dirasakan di tingkat lingkungan, tetapi juga pada aspek ekonomi, sosial, dan kesehatan. Peningkatan suhu bumi, pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, serta cuaca ekstrem menjadi bukti nyata krisis iklim. Negara-negara berkembang seringkali menjadi pihak yang paling rentan meskipun kontribusi mereka terhadap emisi global relatif kecil.

Dampak Perubahan Iklim

• Lingkungan: Banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

• Ekonomi: Gagal panen, kerugian infrastruktur akibat bencana, dan meningkatnya biaya kesehatan.

• Sosial: Migrasi iklim, meningkatnya angka kemiskinan, hingga potensi konflik perebutan sumber daya.

Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim
Sebagai mahasiswa, ada banyak hal yang bisa dilakukan, baik secara individu maupun kolektif:

• Meningkatkan Kesadaran: Membagikan informasi berbasis sains mengenai perubahan iklim kepada masyarakat melalui seminar, media sosial, atau kegiatan kampus.

• Gaya Hidup Ramah Lingkungan: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat energi, menggunakan transportasi umum atau bersepeda.

• Riset dan Inovasi: Mengembangkan penelitian terkait energi terbarukan, pengelolaan sampah, atau teknologi hijau sederhana yang bisa diterapkan di masyarakat.

• Advokasi dan Aksi Sosial: Aktif dalam organisasi mahasiswa atau komunitas lingkungan untuk mendorong kebijakan hijau di tingkat lokal maupun nasional.

Nama : Muhammad Ziank Farrel Al khalish

Npm : 2477051015

Analisis Isu Global:
Ketimpangan ekonomi antarnegara semakin memperlebar jurang antara negara kaya dan miskin. Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak, seperti meningkatnya kemiskinan, terbatasnya akses terhadap pendidikan dan teknologi di negara berkembang, serta potensi timbulnya masalah sosial, politik, dan kemanusiaan. Jika tidak diatasi ketimpangan ini dapat menghambat tercapainya pembangunan global yang berkelanjutan.

Peran Mahasiswa:

• Meningkatkan literasi global dengan memahami isu-isu ekonomi dan sosial dunia

• Mengikuti program penelitian, seminar, atau diskusi yang membahas solusi ketimpangan ekonomi

• Berpartisipasi dalam kegiatan sosialuntuk mendukung pemberdayaan masyarakat kurang mampu

• Mengembangkan keterampilan dan inovasi yang dapat memberi kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan

• Menyuarakan keadilan sosial melalui media, organisasi, atau forum mahasiswa