Nama : Nuraini Naibaho
Nomor telepon : 2413031076
Kelas : 24 C
Menurut saya, jika dibandingkan dengan metode FIFI (First In, First Out), metode LIFO (Last in, First Out), cenderung menghasilkan laba bersih yang lebih rendah ketika harga barang mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena dalam metode LIFO, persediaan yang dibeli terakhir yang harganya lebih mahal akibat inflasi dianggap dijual terlebih dahulu. Kondisi tersebut membuat Harga Pokok Penjualan (HPP) meningkat, sehingga laba kotor dan laba bersih yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Sementara itu, metode FIFO mengasumsikan brang yang lebih dulu dibeli (dengan harga yang lebih murah) dijual terlebih dahulu, sehingga HPP lebih rendah dan laba bersih menjadi lebih tinggi.
Namun, ketika terjadi penurunan harga (deflasi), hasilnya akan berbanding terbalik. Dalam kondisi ini, metode LIFO akan memberikan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan FIFO. Hal ini karena barang yang dibeli terakhir memiliki harga lebih rendah, menyebabkan HPP menjadi lebih kecil. Sebaliknya, metode FIFO akan menunjukkan laba yang lebih rendah karena barang yang dibeli lebih awal memiliki harga yang lebih tinggi, sehingga HPP juga meningkat.
Dengan demikian, perbedaan antara kedua metode tersebut terletak pada urutan pengakuan biaya pengadaan yang berdampak langsung terhadap besar kecilnya HPP dan laba bersih. Pemilihan metode biasanya disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan.