Nama : Grescie Odelia Situkkir
NPM : 2413831088
Kelas : 2024C
A.
Jawaban : Pengelolaan laba adalah tindakan yang dilakukan manajemen perusahaan secara sengaja mengatur atau mempengaruhi besarnya laba yang ditampilkan dalam laporan keuangan. Hal ini biasanya dilakukan dengan memilih metode akuntansi tertentu, mengubah estimasi, atau menunda/mempercepat pencatatan transaksi agar laba terlihat sesuai target. Tujuannya bisa bermacam-macam, misalnya agar hasil sesuai harapan analis, bisa manajemen mendapatkan bonus, atau agar harga saham tetap tinggi. Masalahnya, praktik ini sering membuat kualitas laba jadi turun. Kualitas laba di sini maksudnya adalah seberapa baik laba tersebut benar-benar menggambarkan kinerja ekonomi perusahaan yang sebenarnya dan seberapa bagus kemampuan memprediksi arus kas di masa depan. Kalau laba dimanipulasi, informasi keuangan bisa jadi berputar bagi investor atau pihak lain yang memakai laporan tersebut untuk mengambil keputusan. Kontohnya, dalam pengelolaan laba berbasis akrual (manajemen laba berbasis akrual), perusahaan bisa mengubah waktu pencatatan pendapatan atau beban. Akibatnya, laba terlihat naik atau turun sesuai keinginan, padahal sebenarnya tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Hal ini membuat laba menjadi kurang konsisten dari waktu ke waktu (persistensi laba menurun) dan kurang bisa dijadikan patokan untuk memprediksi kinerja mendatang. Selain itu, ada juga pengelolaan laba berbasis real (real earnings management), misalnya dengan mengurangi biaya riset dan pengembangan (R&D) atau mempercepat penjualan agar laba naik. Cara ini memang bisa memperbaiki laba jangka pendek, tetapi bisa merugikan perusahaan dalam jangka panjang karena mengorbankan pertumbuhan masa depan. Meskipun demikian, dalam beberapa situasi, pengelolaan laba dalam jumlah yang wajar dapat memberikan manfaat. Misalnya, untuk meratakan variasi laba agar tidak terlalu turun, sehingga investor dapat melihat kinerja perusahaan dengan lebih stabil. Namun secara umum, praktik ini dianggap mengurangi keterbukaan (transparansi) laporan keuangan.
B. Jawaban : Kita perlu hati-hati saat melihat angka laba di laporan laba-rugi, karena angka tersebut tidak selalu sama dengan uang kas yang benar-benar masuk ke perusahaan atau menggambarkan kinerja perusahaan yang akan terus berlanjut di masa depan. Laba sering kali dipengaruhi oleh taksiran yang bersifat subyektif, seperti perhitungan penyusutan aset atau cadangan kerugian. Selain itu, manajemen bisa mengelola laba agar terlihat lebih bagus atau lebih jelek sesuai kepentingan mereka, dan ada juga perusahaan yang menggunakan ukuran non-GAAP yang bisa membuat hasil terlihat lebih baik daripada kenyataannya. Faktor luar seperti perubahan peraturan pemerintah atau kondisi pasar juga bisa membuat laba naik turun secara tiba-tiba, sehingga tidak bisa selalu dijadikan acuan untuk memprediksi kinerja jangka panjang. Laporan laba-rugi juga tidak selalu mencatat semua hal, misalnya kenaikan atau penurunan nilai aset yang belum direalisasi, sehingga gambaran yang diberikan bisa kurang lengkap.
Untuk itulah prinsip akuntansi yang berlaku umum atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dipakai. GAAP adalah seperangkat aturan dan standar yang mengatur bagaimana perusahaan mencatat, mengukur, dan melaporkan pendapatan serta biaya. Tujuannya agar laporan keuangan dibuat dengan cara yang konsisten, jelas, dan bisa dibandingkan antar perusahaan maupun dari tahun ke tahun. Dengan mengikuti GAAP, laporan keuangan akan lebih dapat dipercaya oleh investor, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya. GAAP juga membantu mengurangi risiko manipulasi yang berlebihan dan membuat manajemen lebih bertanggung jawab atas angka-angka yang mereka laporkan.