Setelah mempelajari topik instrumen keuangan, kas dan piutang, coba anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama teman-temanmu:
6. Bagaimanakah melakukan analisis kas dan piutang?
Setelah mempelajari topik instrumen keuangan, kas dan piutang, coba anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama teman-temanmu:
6. Bagaimanakah melakukan analisis kas dan piutang?
Nama : Nashita Shafiyah
NPM : 2413031009
1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan bagi pihak lain. Jenisnya terdiri atas aset keuangan seperti kas, piutang, saham, dan obligasi; kewajiban keuangan seperti utang dan pinjaman; serta instrumen ekuitas seperti saham biasa atau preferen.
2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas merupakan aset paling likuid yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti uang tunai dan saldo di bank. Pengendalian internal terhadap kas dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan, misalnya dengan memisahkan tugas penerimaan dan pencatatan kas, menggunakan bukti transaksi resmi, serta melakukan pemeriksaan kas secara berkala.
3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Kas disajikan pada bagian aset lancar dalam neraca dan diungkapkan juga dalam laporan arus kas yang menggambarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Selain itu, perusahaan harus mengungkapkan rincian saldo kas dan informasi pembatasan penggunaannya dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima kas dari pihak lain akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang diakui saat barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan, meskipun pembayaran belum diterima.
5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Piutang dinilai berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu jumlah yang kemungkinan besar dapat diterima. Jika ada indikasi pelanggan tidak mampu membayar, perusahaan harus membentuk cadangan kerugian piutang. Dalam laporan keuangan, piutang disajikan di aset lancar setelah dikurangi cadangan tersebut, dan metode penilaiannya dijelaskan dalam catatan laporan keuangan.
6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dilakukan untuk menilai kemampuan perusahaan menjaga likuiditas dan memenuhi kewajiban jangka pendek. Sedangkan analisis piutang digunakan untuk menilai efektivitas penagihan kredit, biasanya melalui rasio perputaran piutang dan rata-rata waktu penagihan agar keuangan perusahaan tetap stabil.
Nama: Triaswari Ayunandini
NPM: 2413031029
1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Pengertian Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menciptakan aset keuangan pada satu entitas dan pada saat yang sama menimbulkan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lain. Intinya, ini adalah klaim yang dapat diperdagangkan atau kesepakatan kontraktual untuk menerima atau menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya.
Jenis Instrumen Keuangan
Berdasarkan standar akuntansi (misalnya, PSAK 71/IPSAS 41), aset keuangan diklasifikasikan berdasarkan model bisnis entitas dan karakteristik arus kas kontraktual (SPPI test—arus kas hanya terdiri dari pembayaran pokok dan bunga). Klasifikasi aset keuangan meliputi:
2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Pengertian Kas
Kas adalah aset yang paling likuid dan merupakan alat pembayaran yang sah untuk transaksi barang dan jasa. Komponen kas meliputi uang tunai (uang kertas dan logam), cek, wesel pos, dan saldo kas di bank (cash in bank). Kas juga mencakup Setara Kas (Cash Equivalents), yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan, dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas memiliki risiko penyelewengan yang tinggi, sehingga memerlukan pengendalian internal yang ketat. Prinsip-prinsip pengendalian internal kas meliputi:
3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Penyajian Kas
Kas dan setara kas disajikan sebagai pos pertama di bagian Aset Lancar (Current Assets) pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Selain itu, perubahannya disajikan secara rinci dalam Laporan Arus Kas, diklasifikasikan menjadi arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Pengungkapan Kas
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan meliputi:
4. Pengertian, Pengakuan Piutang
Pengertian Piutang
Piutang (Receivables) adalah hak kontraktual entitas untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari entitas lain di masa depan. Piutang timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang utama perusahaan adalah Piutang Usaha (Trade Receivables).
Pengakuan Piutang
Piutang diakui pada saat entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menerima pembayaran sebagai imbalan atas pemenuhan kewajiban kinerja kepada pelanggan (misalnya, saat barang telah diserahkan atau jasa telah diberikan). Piutang diukur pada nilai wajar dari pertimbangan yang diterima atau yang akan diterima. Untuk piutang usaha jangka pendek, nilai wajar ini biasanya sama dengan nilai nominal (jumlah yang akan diterima).
5. Penilaian, Perhitungan Penurunan Nilai, Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Penilaian Piutang
Setelah pengakuan awal, piutang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Amortized Cost), dikurangi dengan Penyisihan Kerugian Kredit yang Diharapkan (Expected Credit Loss - ECL). Tujuannya adalah menyajikan piutang di neraca sebesar Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value), yaitu jumlah yang diperkirakan akan dapat ditagih.
Perhitungan Penurunan Nilai (Impairment) Piutang
Berdasarkan standar akuntansi modern (ECL Model), perusahaan diwajibkan untuk mengakui Kerugian Kredit Seumur Hidup (Lifetime ECL) atas piutang usaha. Ini adalah estimasi kerugian yang mungkin terjadi sepanjang masa piutang tersebut. Perhitungan ini menciptakan akun kontra-aset yang disebut Penyisihan Kerugian Piutang (Allowance for Doubtful Accounts).
Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Piutang usaha disajikan di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) di bawah Aset Lancar, dilaporkan sebesar saldo kotor dikurangi Penyisihan Kerugian Piutang.
Piutang Usaha (Neto) = Saldo Piutang Usaha Kotor - Penyisihan Kerugian Piutang.
Beban Kerugian Piutang disajikan di Laporan Laba Rugi sebagai beban operasi.
Entitas harus mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang risiko kredit yang timbul dari piutang, termasuk:
6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dan piutang berfokus pada kemampuan likuiditas perusahaan dan efisiensi pengelolaan modal kerja. Analisis ini umumnya menggunakan rasio keuangan:
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek.
2. Analisis Aktivitas (Fokus pada Piutang)
Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan piutang sebagai bagian dari modal kerja
3. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada Laporan Arus Kas untuk menilai kualitas kas.
Rasio Arus Kas Operasi terhadap Utang Lancar itu Menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya hanya dari kas yang dihasilkan oleh operasi inti perusahaan, menunjukkan fleksibilitas keuangan.
Nama : Revie Nevilla Extin
NPM :2413031027
1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Yang saya ketahui, instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi pihak lain. Secara sederhana, instrumen keuangan berkaitan dengan hubungan keuangan antara dua pihak yang saling memiliki hak dan kewajiban.
Jenis-jenis instrumen keuangan antara lain:
✓Instrumen keuangan primer, seperti kas, piutang, utang, dan saham biasa.
✓Instrumen keuangan derivatif, seperti opsi (option), futures, forward, dan swap, yang nilainya bergantung pada instrumen keuangan lain.
2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas adalah aset paling likuid yang dimiliki perusahaan, meliputi uang tunai, saldo di bank, dan setara kas lainnya yang mudah dicairkan tanpa risiko signifikan.
Pengendalian internal terhadap kas bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan dan kehilangan kas. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
✓Pemisahan fungsi antara penerimaan dan pengeluaran kas,
✓Penggunaan bukti transaksi (seperti kuitansi atau cek),
✓Rekonsiliasi bank secara rutin, dan
✓Pembatasan akses terhadap kas hanya untuk pihak yang berwenang.
3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Kas disajikan di bagian aset lancar pada neraca dan biasanya terdiri dari kas kecil, kas di bank, dan setara kas. Dalam catatan atas laporan keuangan, perusahaan perlu mengungkapkan rincian komponen kas, kebijakan manajemen kas, serta batasan penggunaan kas jika ada (misalnya kas yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan tertentu).
4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pihak lain akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
Piutang diakui pada saat perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa dan timbul hak hukum untuk menagih, meskipun pembayaran belum diterima. Jadi, pengakuan piutang didasarkan pada prinsip akrual, bukan pada saat kas diterima.
5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Penilaian piutang dilakukan sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu jumlah piutang setelah dikurangi cadangan kerugian piutang tak tertagih.
Jika ada indikasi bahwa sebagian piutang tidak dapat ditagih, perusahaan harus mengakui penurunan nilai (impairment) dengan membentuk cadangan kerugian piutang.
Dalam laporan keuangan, piutang disajikan di bagian aset lancar, sedangkan pengungkapan meliputi rincian jenis piutang, umur piutang, kebijakan penagihan, dan jumlah piutang yang mengalami penurunan nilai.
6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dan piutang dilakukan untuk menilai likuiditas dan efisiensi pengelolaan aset lancar perusahaan.
Beberapa rasio yang biasa digunakan antara lain:
✓Current ratio dan quick ratio untuk menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek,
✓Perputaran piutang (receivable turnover) untuk mengukur seberapa cepat piutang ditagih, dan
✓Rasio kas untuk melihat proporsi kas terhadap kewajiban lancar.
Melalui analisis ini, manajemen dapat mengevaluasi apakah kas dan piutang telah dikelola secara efektif dan apakah perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk menjalankan operasionalnya.