PARTISIPASI

PARTISIPASI

Number of replies: 12
In reply to First post

Re: PARTISIPASI

by Lovita Marcheilla -
Standar pedagogik dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) mencakup:

1. *Perencanaan pembelajaran*: Mengembangkan rencana pembelajaran yang efektif.
2. *Pengelolaan kelas*: Mengelola kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
3. *Penggunaan metode pembelajaran*: Menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan efektif.
4. *Penilaian dan evaluasi*: Melakukan penilaian dan evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran.

Standar pedagogik ini membantu guru PIPS meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan.
In reply to First post

Re: PARTISIPASI

by Ikhsan Kurniawan -
Assalamualaikum wr wb

Pembelajaran IPS yang efektif membutuhkan pemahaman mendalam tentang pendekatan, model, dan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tantangan abad ke-21. Pendekatan seperti pembelajaran aktif, kontekstual, kooperatif, dan inkuiri dapat mendorong partisipasi siswa, meningkatkan berpikir kritis, dan membentuk karakter sosial. Model seperti PjBL, PBL, discovery, inkuiri, TPACK, dan CTL terbukti meningkatkan hasil belajar serta kesadaran sosial dan budaya siswa. Untuk menjadikan pembelajaran kontekstual, menyenangkan, dan bermakna, guru perlu mempertimbangkan teknologi, nilai lokal, dan kebutuhan individu siswa, serta memilih strategi pembelajaran secara sistematis dan adaptif guna membentuk warga negara yang kritis, peduli, dan bertanggung jawab.
In reply to Ikhsan Kurniawan

Re: PARTISIPASI

by Dani Syahpitri Ginting -
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih atas pemaparan yang sangat kaya dan inspiratif mengenai pentingnya pendekatan, model, dan strategi dalam pembelajaran IPS. Saya sepenuhnya setuju bahwa untuk menjawab tantangan abad ke-21, guru perlu menerapkan pembelajaran yang aktif, kontekstual, dan adaptif terhadap kebutuhan siswa.
Model-model pembelajaran seperti PjBL, PBL, discovery, dan inkuiri memang sangat relevan dalam mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, serta mampu memahami realitas sosial di sekitarnya. Penekanan pada integrasi teknologi, nilai-nilai lokal, dan diferensiasi kebutuhan peserta didik juga merupakan langkah strategis untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
Semoga dengan penerapan strategi yang tepat, pembelajaran IPS di sekolah dapat benar-benar membentuk generasi yang peduli, berpikir terbuka, dan siap menjadi warga negara yang bertanggung jawab di tengah dinamika global.
In reply to Ikhsan Kurniawan

Re: PARTISIPASI

by Trisya Damayanti -
Waalaikumsalam wr wb,

Terima kasih atas penjelasan yang sangat bermanfaat.

Saya setuju bahwa pembelajaran IPS saat ini memang harus menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman sekarang. Dengan menggunakan cara belajar yang aktif, menyenangkan, dan sesuai dengan kehidupan nyata, siswa bisa lebih semangat belajar, berpikir kritis, serta belajar bekerja sama dengan baik.

Model pembelajaran seperti PjBL, PBL, inkuiri, dan lainnya memang sangat membantu siswa memahami materi secara mendalam dan membentuk karakter sosial mereka. Selain itu, guru juga perlu menyesuaikan pembelajaran dengan teknologi, budaya lokal, dan kebutuhan setiap siswa.

Semoga kita semua bisa terus mengembangkan pembelajaran yang bermakna agar siswa menjadi pribadi yang kritis, peduli, dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: PARTISIPASI

by Arin Arianingsih -
Standar pedagogik dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial menekankan pembelajaran yang aktif, reflektif, kontekstual, dan berpusat pada siswa untuk membentuk kemampuan berpikir kritis, empati sosial, dan partisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
In reply to Arin Arianingsih

Re: PARTISIPASI

by Fadila Hanum -
Saya sangat setuju bahwa standar pedagogik dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pembelajaran aktif, reflektif, kontekstual, dan berpusat pada siswa sangat penting diterapkan di jenjang sekolah dasar. Anak-anak usia sekolah dasar berada pada tahap perkembangan konkret operasional, di mana mereka belajar paling efektif melalui pengalaman langsung, pengamatan lingkungan sekitar, dan diskusi yang melibatkan perasaan serta pemikiran mereka.

Dalam praktiknya di kelas, pembelajaran aktif bisa diwujudkan melalui kegiatan seperti bermain peran, diskusi kelompok kecil, simulasi musyawarah kelas, atau proyek sederhana seperti membuat peta lingkungan rumah. Pendekatan reflektif dapat dilakukan dengan meminta siswa menceritakan pengalaman mereka membantu teman, atau menanggapi peristiwa sosial di sekitar mereka secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran kontekstual sangat membantu siswa memahami konsep IPS karena materi dikaitkan dengan kehidupan mereka, misalnya memahami aturan melalui pengalaman di sekolah, atau mengenal keberagaman melalui cerita teman dari suku atau agama berbeda.

Dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan proses berpikir siswa, bukan hanya sebagai pemberi informasi. Hal ini sangat penting untuk membentuk kemampuan berpikir kritis sejak dini, menumbuhkan empati sosial, serta membiasakan anak untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, dimulai dari lingkup kelas dan sekolah. Pendekatan pedagogik seperti ini tidak hanya membentuk siswa yang cerdas secara kognitif, tetapi juga berkarakter dan siap menjadi warga negara yang baik di masa depan.