RESPONSI PERTEMUAN 12

RESPONSI PERTEMUAN 12

Number of replies: 24

Untuk mengisi responsi silakan klik "RESPONSI PERTEMUAN 12" kemudian klik "reply"

Tugas Responsi:

1.Buatlah abstraksi sebuah penelitian yang berkaitan dengan ilmu Anda (Peternakan) sesuai dengan aturan penulisan abstrak!

2. Waktu pengumpulan tugas maksimal pkl 15.00.

3. Tugas langsung diketik pada kolom komentar di forum ini.


In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by SASKIA MEDINA PUTRI -

 Judul : Pengaruh Pemberian Probiotik Berbasis Bacillus subtilis Terenkapsulasi terhadap Pertumbuhan dan Kesehatan Saluran Pencernaan Ayam Broiler pada Kondisi Cekaman Panas

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak suplementasi probiotik berbasis Bacillus subtilis yang diformulasikan dalam bentuk terenkapsulasi terhadap performa pertumbuhan dan kesehatan saluran pencernaan ayam broiler yang dipelihara dalam kondisi cekaman panas. Sebanyak 150 ekor ayam broiler jantan strain Cobb CP 707 didistribusikan secara acak ke dalam tiga kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari lima ulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi: kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (diberi cekaman panas tanpa probiotik), serta kelompok perlakuan (diberi cekaman panas dan probiotik Bacillus subtilis terenkapsulasi). Cekaman panas dilakukan dengan mempertahankan suhu pemeliharaan sebesar 32±1°C selama enam jam setiap hari, dimulai dari hari ke-21 hingga hari ke-35. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi pakan harian (KPH), rasio konversi pakan (RKP), indeks performa, tinggi villi usus halus (duodenum, jejunum, dan ileum), serta jumlah bakteri Escherichia coli dalam sekum. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA), dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil menunjukkan bahwa pemberian probiotik Bacillus subtilis terenkapsulasi secara signifikan (P<0,05) meningkatkan PBBH dan menurunkan nilai RKP pada ayam broiler yang mengalami cekaman panas, dibandingkan dengan kontrol positif. Selain itu, probiotik juga secara signifikan meningkatkan tinggi villi usus halus, terutama di jejunum dan ileum, serta menurunkan populasi bakteri E. coli dalam sekum. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suplementasi probiotik Bacillus subtilis terenkapsulasi terbukti efektif dalam mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan ayam broiler yang mengalami cekaman panas.

Penjelasan rinci abstrak: 

  • Judul: Jelas, informatif, dan menyebutkan variabel yang diteliti (probiotik, cekaman panas), objek penelitian (ayam broiler), dan parameter yang diamati (pertumbuhan dan kesehatan saluran pencernaan).
  • Pendahuluan Singkat: Mengangkat isu cekaman panas dalam peternakan broiler dan potensi penggunaan probiotik.
  • Tujuan Penelitian: Menyatakan dengan eksplisit tujuan dari penelitian.
  • Metodologi: Merinci desain eksperimen (RAL faktorial), materi (jumlah dan jenis ternak), perlakuan (kontrol, cekaman panas, cekaman panas + probiotik), kondisi cekaman panas, lama penelitian, dan parameter yang diukur. Metode analisis data juga disebutkan.
  • Hasil Penelitian: Merangkum temuan-temuan utama, termasuk pengaruh signifikan probiotik terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, tinggi villi usus, dan populasi E. coli pada kondisi cekaman panas. Tingkat signifikansi statistik (nilai P) dicantumkan.
  • Kesimpulan: Menyajikan kesimpulan utama bahwa probiotik Bacillus subtilis terenkapsulasi efektif mengatasi dampak negatif cekaman panas terhadap pertumbuhan dan kesehatan saluran pencernaan broiler.

In reply to SASKIA MEDINA PUTRI

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Herlinda Sitompul 2414241044 -
ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian suplemen vitamin D terhadap pertumbuhan dan kesehatan kambing Peranakan Etawa. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya suplementasi mineral dan vitamin dalam meningkatkan produktivitas ternak kambing, khususnya di daerah tropis. Sebanyak 24 ekor kambing Peranakan Etawa jantan umur 6 bulan digunakan dalam penelitian ini, yang dibagi ke dalam 4 perlakuan: tanpa vitamin D (kontrol), vitamin D dosis rendah, sedang, dan tinggi, masing-masing dengan 6 ulangan. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan, efisiensi pakan, dan profil darah (kalsium dan fosfor). Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin D dosis sedang memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot badan harian dan status kalsium darah (P<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah suplementasi vitamin D dosis sedang dapat meningkatkan performa pertumbuhan dan kesehatan mineral kambing Peranakan Etawa.

Penjelasasn rinci abstrak
judul: Kambing Peranakan Etawa
Latar belakang: Suplementasi vitamin D penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan kambing, khususnya di daerah tropis.
Tujuan: Mengevaluasi pengaruh pemberian vitamin D terhadap pertumbuhan dan status mineral kambing Peranakan Etawa.
Metode: Sebanyak 24 ekor kambing jantan umur 6 bulan dibagi dalam 4 perlakuan (kontrol, dosis rendah, sedang, tinggi) dengan 6 ulangan. Diamati bobot badan, konsumsi pakan, efisiensi pakan, kalsium dan fosfor darah. Data dianalisis ANOVA dan uji Duncan.
Hasil: Vitamin D dosis sedang menghasilkan bobot badan harian dan status kalsium terbaik (P<0,05).
Kesimpulan: Suplementasi vitamin D dosis sedang meningkatkan performa pertumbuhan dan kesehatan mineral kambing Peranakan Etawa.
In reply to Herlinda Sitompul 2414241044

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Rizal Susanto -
Judul: Penelitian tentang analisis
proksimat kadar protein
lamtoro

ABSTRAK:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aditif berbeda terhadap kualitas fisik dan kimia silase komplit berbahan dasar sorgum Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari: RO (Sorgum+ Lamtoro (Tanpa bahan aditif/kontrol)), R1 (Sorgum+ Lamtoro Dedak 20% Gula batu 10%), R2 (Sorgum+ Lamtoro Tepung lagung 20% + Gula batu 10%) dan R3 (Sorgum+ Lamtoro Pollard 20% Gula batu 10%). Persentase bahan aditif dihitung berdasarkan berat cacahan sorgum dan lamtoro: Tanaman sorgum dipanen pada umur 70 hari setelah tanam dan dilayukan selama 3 jam dan dicacah berukuran 3 cm. Hasil cacahan tersebut dicampur dengan bahan aditif sesuai perlakuan dan persentasenya dan dimasukkan ke dalam toples plastik (silo) berkapasitas 3 liter, campuran yang dimasukkan ke dalam silo ditekan agar lapisan cacahan menjadi padat (prinsip anaerob). Ensilase dibiarkan selama 21 hari. Kualitas fisik (pengamatan) yang dilihat adalah tekstur, warna, aroma, pH dan persentase jamur, kandungan nutrisi silase komplit diukur secara proksimat. Hasil menunjukkan bahwa adanya pengaruh (P<0,05) penggunaan aditif terhadap aditif terhadap aroma dan persentase jamur silase komplit berbahan dasar sorgum sedangkan warna, pH dan tekstur tidak dipengaruhi oleh penggunaan aditif. Disimpulkan bahwa penggunaan aditif mempu meningkatkan kualitas fisik dan kimia silase komplit berbahan dasar sorgum. Masing-masing jenis aditif memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kualitas silase komplit. Kualitas fisik dan kimia terbaik ditunjukkan oleh penggunaan pollard 20% dan gula batu 10%.

Penjelasan rinci abstrak:

Judul:Mencari perhitungan kadar
protein lamtoro.

Pendahuluan Singkat:
Peningkatan produktivitas ternak tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas pakan.

Tujuan Penelitian:Menyatakan dengan eksplisit tujuan dari penelitian.

Metodologi: Meneliti tentang berapa banyak kadar protein pada tanaman lamtoro,dan berapa lama waktu yang dibutuhkan saat penyaringan. Dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan Praktikum yang sudah diberikan oleh asisten dosen.

Hasil Penelitian:Kualitas Fisik Silase Komplit Hasil dan PembahasanB
Kualitas silase yang baik diperlihatkan melalui beberapa parameter seperti warna, tekstur, aroma, pH dan persentase jamur serta kandungan nutrisi dari silase.

Kesimpulan: Disimpulkan bahwa penambahan aditif mampu meningkatkan kualitas fisik dan kimia si lase komplit berbahan dasar sorgum. Masing-masing jenis aditif memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kualitas silase komplit. Kualitas fisik dan kimia terbaik ditunjukkan oleh penambahan bran pollard 20% dan gula batu 10%.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Wulan Rahma Oktavia -
STRUKTUR POPULASI DAN POLA PEMELIHARAAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PASAMAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi ternak sapi potong berdasarkan bangsa, jenis kelamin, dan umur serta pola pemeliharaan di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan data secara purposive sampling terhadap 175 peternak sapi. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi Bali mendominasi populasi sebesar 60,83%, sapi PO 22,09%, dan sapi Limousin 4,92%. Rasio ternak betina lebih tinggi (65,57%) dibandingkan jantan (34,43%). Distribusi umur ternak terbanyak pada kelompok dewasa (>2 tahun) sebesar 45,98%. Pola pemeliharaan mayoritas menggunakan sistem semi intensif dengan pakan alami dan tambahan konsentrat. Kesimpulannya, struktur populasi ternak sapi potong di Kecamatan Pasaman cukup ideal dan pola pemeliharaan mendukung keberlanjutan produksi sapi potong di wilayah tersebut.

Kata kunci: struktur populasi, sapi potong, pola pemeliharaan, Pasaman


Penjelasan Rinci tentang Abstrak


Tujuan Penelitian : Mengetahui struktur populasi ternak sapi potong berdasarkan bangsa, jenis kelamin, dan umur serta pola pemeliharaan di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
Metode Penelitian : Metode survei dengan pengambilan data secara purposive sampling (atau snowball sampling) terhadap 175 peternak sapi. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase.
Hasil Penelitian :
  • Sapi Bali mendominasi populasi sebesar 60,83%, sapi PO 22,09%, sapi Limousin 4,92%, sapi Pesisir 2,16%, dan sapi Simmental 10,00%.

  • Rasio ternak betina lebih tinggi (65,57%) dibandingkan jantan (34,43%).

  • Distribusi umur ternak terbanyak pada kelompok dewasa (>2 tahun) sebesar 45,98%.

  • Pola pemeliharaan mayoritas menggunakan sistem semi intensif dengan pakan alami dan tambahan konsentrat

Kesimpulan : Struktur populasi ternak sapi potong di Kecamatan Pasaman cukup ideal dengan dominasi sapi Bali, rasio umur pedet : muda : dewasa sekitar 1:1,2:2, dan rasio jantan : betina sekitar 1:2. Pola pemeliharaan mendukung keberlanjutan produksi sapi potong di wilayah tersebut
Kata Kunci : Struktur populasi, sapi potong, pola pemeliharaan, Pasaman.




In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Fikri Bangsawan -
Judul: "Pengaruh Pemberian Pakan Alternatif Berbasis Limbah Organik Fermentasi terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ayam Broiler"

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan pakan alternatif berbasis limbah organik terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ayam broiler. Limbah organik yang digunakan berupa ampas tahu dan dedak halus yang difermentasi menggunakan probiotik lokal. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi pakan, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pakan fermentasi secara signifikan meningkatkan efisiensi pakan dan PBBH dibandingkan kontrol (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pakan alternatif berbasis fermentasi limbah organik dapat digunakan sebagai solusi ekonomis dan berkelanjutan dalam usaha peternakan ayam broiler.

Kata kunci: ayam broiler, pakan alternatif, limbah organik, efisiensi pakan, fermentasi

Penjelasan rinci abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi tingginya biaya pakan dalam usaha peternakan ayam broiler dengan memanfaatkan limbah organik seperti ampas tahu dan dedak yang difermentasi sebagai pakan alternatif. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pengamatan terhadap pertambahan bobot badan dan efisiensi pakan. Hasilnya menunjukkan bahwa pakan fermentasi mampu meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan secara signifikan. Kesimpulannya, pakan alternatif berbasis limbah fermentasi efektif digunakan untuk meningkatkan produktivitas ayam broiler dan menekan biaya produksi.

Hasil penelitiannya adalah:
Pemberian pakan alternatif yang terbuat dari limbah organik fermentasi (ampas tahu dan dedak) secara signifikan meningkatkan pertambahan bobot badan harian (PBBH) ayam broiler dan meningkatkan efisiensi pakan (menurunkan konversi pakan/FCR) dibandingkan dengan ayam yang diberi pakan biasa (kontrol).

Kesimpulannya adalah:
Pakan alternatif berbasis limbah organik fermentasi terbukti efektif meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan ayam broiler. Penggunaan pakan ini dapat menjadi solusi ekonomis dan berkelanjutan dalam usaha peternakan, karena mampu menekan biaya produksi tanpa mengurangi performa ternak.

Metodologinya adalah:
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah berbagai komposisi pakan fermentasi berbahan dasar ampas tahu dan dedak halus. Setiap kelompok ayam broiler dipelihara selama periode pemeliharaan standar, dan dilakukan pengamatan terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi pakan, serta konversi pakan (FCR). Data dianalisis secara statistik untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap performa ayam.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Akyaila Yanseqa 2414241026 -
Penelitian ini menyelidiki dampak penambahan probiotik Bacillus subtilis ke dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kondisi darah ayam broiler pada masa akhir penggemukan. Seratus ekor anak ayam broiler jantan jenis Cobb 500 dibagi secara acak menjadi lima kelompok dengan empat pengulangan. Kelompok kontrol hanya diberi pakan standar, sementara empat kelompok lainnya menerima pakan standar yang dicampur dengan Bacillus subtilis dengan dosis yang berbeda, yaitu 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0% dari total pakan. Penelitian ini berlangsung selama empat minggu, dari usia 29 hingga 56 hari. Parameter yang diukur meliputi peningkatan berat badan harian, jumlah pakan yang dikonsumsi setiap hari, efisiensi penggunaan pakan, berat badan di akhir penelitian, serta gambaran sel darah (jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan kadar hemoglobin). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian Bacillus subtilis (P<0,05) meningkatkan peningkatan berat badan harian dan berat badan akhir, serta memperbaiki efisiensi penggunaan pakan pada ayam broiler di fase akhir penggemukan. Pemberian Bacillus subtilis dengan dosis 1,5% (T3) memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan. Di sisi lain, penambahan probiotik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (P>0,05) terhadap kondisi darah ayam broiler. Kesimpulannya, penambahan Bacillus subtilis dalam pakan berpotensi menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ayam broiler pada fase akhir tanpa memberikan efek buruk pada kondisi darahnya.

Kata Kunci: Ayam Pedaging, Bacillus subtilis, Pertumbuhan, Kondisi Darah, Probiotik.

Penjelasan rinci abstrak :

Judul : Pengaruh Suplementasi Bacillus subtilis terhadap Performa Pertumbuhan dan Profil Hematologi Ayam Broiler Fase Finisher
Pendahuluan singkat : Industri peternakan ayam broiler terus berupaya meningkatkan efisiensi produksi, terutama dalam hal pertumbuhan dan penggunaan pakan.
Tujuan Penelitian : Untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi probiotik Bacillus subtilis terhadap performa pertumbuhan dan profil hematologi pada ayam broiler fase finisher
Metodologi : Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi pakan harian (KPH), rasio konversi pakan (RKP), bobot badan akhir, dan profil hematologi (jumlah eritrosit, leukosit, dan kadar hemoglobin).
Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa suplementasi Bacillus subtilis secara signifikan (P<0,05) meningkatkan PBBH dan bobot badan akhir, serta memperbaiki RKP pada ayam broiler fase finisher.
Kesimpulan : Penambahan Bacillus subtilis dalam pakan berpotensi menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ayam broiler pada fase akhir tanpa memberikan efek buruk pada kondisi darahnya.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Despita Sari 2414241004 -
Kualitas Nutrisi Pakan Konsentrat Fermentasi Berbasis Limbah Bahan Ampas Tahu dan Ampas Kelapa dengan Komposisi yang Berbeda serta Tingkat Akseptabilitas pada Ternak Kambing

Abstrak: Penelitian ini mengevaluasi kualitas pakan konsentrat fermentasi berbasis limbah ampas tahu dan ampas kelapa dengan komposisi berbeda terhadap kualitas fisik, kimiawi, dan tingkat akseptabilitas pada kambing. Penelitian menggunakan empat perlakuan dengan tingkat penggunaan ampas kelapa (0%, 20%, 30%, dan 40%) dan melibatkan empat ekor kambing jantan Nubian. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan ampas kelapa menyebabkan penurunan kualitas fisik (aroma menjadi asam, tekstur kasar, pH menurun, suhu meningkat), penurunan kandungan nutrisi (bahan kering, bahan organik, dan protein kasar), serta penurunan konsumsi pakan oleh kambing. Hal ini menandakan bahwa penggunaan ampas kelapa dalam jumlah tinggi menurunkan akseptabilitas pakan. Diperlukan strategi pengolahan atau pembatasan kadar penggunaannya agar pakan lebih efektif dan disukai oleh ternak.

Penjelasan

Latar Belakang: Harga bahan baku konsentrat yang tinggi mendorong pencarian alternatif yang ekonomis namun tetap bernutrisi, seperti ampas tahu dan ampas kelapa—dua jenis limbah agroindustri. Meski potensial, keduanya memiliki keterbatasan seperti daya simpan pendek dan palatabilitas rendah, sehingga dilakukan proses fermentasi untuk meningkatkan mutu.

Tujuan Penelitian: Mengamati bagaimana penambahan ampas kelapa dalam berbagai proporsi
Metode Penelitian: Digunakan dua pendekatan desain:
RAL untuk menganalisis data kimiawi,
RBSL untuk uji konsumsi dan penerimaan pakan.

Hasil
Kualitas fisik menurun: aroma makin asam, tekstur makin kasar, pH menurun, dan suhu meningkat.
Kualitas kimiawi menurun: penurunan kadar bahan organik dan protein kasar seiring peningkatan ampas kelapa.
Akseptabilitas menurun signifikan: konsumsi bahan kering, bahan organik, dan protein kasar menurun drastis dari P0 ke P3.

Implikasi dan Saran: Penggunaan ampas kelapa dalam jumlah tinggi menurunkan kualitas pakan dan penerimaannya oleh kambing. Perlu inovasi untuk meningkatkan mutu ampas kelapa sebelum digunakan atau pembatasan penggunaannya dalam formulasi pakan fermentasi.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Sri pasca appriani purba 2414241032 -
judul: Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dalam Air Minum Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ayam Broiler

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya dalam air minum terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ayam broiler. Sebanyak 100 ekor DOC (Day Old Chick) ayam broiler strain Cobb CP 707 dibagi secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari lima ulangan dengan lima ekor ayam per ulangan. Kelompok kontrol (T0) diberikan air minum tanpa penambahan ekstrak daun pepaya, sedangkan kelompok perlakuan T1, T2, dan T3 masing-masing diberikan ekstrak daun pepaya dengan dosis 2%, 4%, dan 6% dalam air minum selama periode pemeliharaan 35 hari. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan harian, dan rasio konversi pakan (FCR). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test jika terdapat perbedaan signifikan antar perlakuan.


Judul Penelitian: "Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dalam Air Minum Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ayam Broiler." Judul ini secara jelas dan ringkas menggambarkan fokus utama penelitian, yaitu pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ayam broiler.

Tujuan Penelitian: Telah dijabarkan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan (pertambahan bobot badan harian) dan efisiensi pakan (rasio konversi pakan) ayam broiler.

Metodologi Penelitian: Materi Penelitian: Digunakan 100 ekor DOC (Day Old Chick) ayam broiler strain Cobb CP 707.
  • Desain Penelitian: Rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat kelompok perlakuan dan lima ulangan per kelompok.
  • Perlakuan: Empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol (air minum tanpa ekstrak) dan tiga kelompok dengan penambahan ekstrak daun pepaya dosis 2%, 4%, dan 6% dalam air minum.
  • Durasi Penelitian: Periode pemeliharaan selama 35 hari.
  • Parameter yang Diamati: Pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan harian, dan rasio konversi pakan (FCR).
  • Analisis Data: Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan's jika terdapat perbedaan signifikan.

Hasil Penelitian Utama: Pemberian ekstrak daun pepaya dosis 4% (T2) memberikan pengaruh signifikan (P<0.05) terhadap peningkatan pertambahan bobot badan harian dan perbaikan FCR dibandingkan kontrol. Dosis 2% dan 6% menunjukkan tren positif namun tidak signifikan secara statistik.

Kesimpulan dan Implikasi: Penambahan ekstrak daun pepaya, terutama pada dosis 4%, berpotensi sebagai aditif pakan alami untuk meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan ayam broiler.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by APRILIA ANDINE RESTU PUTRI 2414241006 -
Judul : Pemanfaatan Enzim Lignoselulase untuk Mendukung Produktivitas Ternak Ruminansia

Abstract
Pemanfaatan Enzim Lignoselulase untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia. Lignoselulosa merupakan sumber energi utama pada ternak ruminansia, namun nilai nutrisinya rendah dan sulit dicerna. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pemberian enzim lignoselulase dalam meningkatkan kecernaan pakan ternak ruminansia. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan analisis data dari 185 artikel yang relevan, menggunakan pendekatan PICOC (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Context). Landasan teori mencakup mekanisme degradasi lignoselulosa oleh enzim seperti cellulase, xylanase, dan lignin peroxidase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan dan pra-perlakuan enzim lignoselulase dapat meningkatkan kecernaan nutrien lignoselulosa, sehingga meningkatkan jumlah nutrien yang tersedia bagi mikroba rumen. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya penggunaan enzim lignoselulase dalam pakan ternak ruminansia untuk memaksimalkan pemanenan energi dan produktivitas ternak.

Kata kunci: enzim lignoselulase, produktivitas ternak, kecernaan, lignoselulosa, ruminansia.

Latar Belakang : Lignoselulosa adalah sumber energi utama, tetapi nilai nutrisinya rendah.
Metode : Metode systematic literature review (SLR) dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Pembahasan :Lignoselulosa memiliki nilai kecernaan rendah, enzim lignoselulase berperan dalam degradasi dan faktor pembatas hidrolisis meliputi kristalinitas, 
HasilEnzim lignoselulase meningkatkan produktivitas ternak ruminansia

KesimpulanPenggunaan enzim lignoselulase harus dilakukan dengan kombinasi perlakuan yang tepat untuk memaksimalkan pemanenan energi

In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by ELIAZERA EXQTHA EMANUELLA -
Abstrak:
Peternakan sapi memegang peranan krusial dalam memenuhi kebutuhan protein hewani, khususnya daging dan susu, bagi populasi global yang terus bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai aspek dalam sistem peternakan sapi, mulai dari praktik pemeliharaan, manajemen pakan, kesehatan ternak, hingga dampak ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, observasi lapangan pada berbagai skala peternakan, dan analisis data sekunder terkait produksi, konsumsi, serta kebijakan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi produksi sapi sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan, manajemen kesehatan yang proaktif, dan penerapan teknologi dalam pemantauan dan pengelolaan ternak. Selain itu, praktik peternakan yang berkelanjutan menjadi semakin penting untuk meminimalkan dampak lingkungan seperti emisi gas metana dan penggunaan lahan yang efisien. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para pemangku kepentingan, termasuk peternak, pemerintah, dan peneliti, dalam merumuskan strategi pengembangan peternakan sapi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Judul:
Evaluasi Produktivitas Peternakan Sapi Potong dengan Menggunakan Sistem Manajemen yang Terintegrasi
Latar belakang :
Penelitian sapi potong pada pedesaan
Tujuan :
Mengetahui cara untuk mengevaluasi produktivitas peternakan sapi potong dengan menggunakan sistem manajemen yang terintegrasi.
Kesimpulan :
Penerapan sistem manajemen terintegrasi secara signifikan meningkatkan produktivitas peternakan sapi potong. Peternakan yang mengadopsi sistem ini menunjukkan tingkat kelahiran yang lebih tinggi, tingkat kematian pedet yang lebih rendah, pertambahan berat badan harian yang lebih baik, serta efisiensi konversi pakan yang lebih optimal dibandingkan dengan peternakan yang masih menggunakan sistem manajemen konvensional.
Kata Kunci:
- Produktivitas peternakan
- Sistem manajemen terintegrasi
- Sapi potong
- Berat badan
- Kualitas daging
- Efisiensi produksi
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by GEDE DANU WIBAWA -
Judul: Strategi Pencegahan Dan penanganan Gangguan Metabolis Pada Ternak Ruminansia



Abstrak:

Konsep dan permasalahan budidaya ternak ruminansia sesuai dengan 3 pilar peternakan yaitu feeding, breeding, dan manajemen. Manajemen merupakan pilar penting dalam menjaga produktivitas dan kesehatan ternak terutama yang berhubungan dengan penyakit-penyakit akibat kesalahan dan kegagalan metabolisme. Beberapa penyakit yang menyerang sistem metabolisme antara lain bloat atau kembung, ketosis atau acetomia, milk fever, fatty liver, dan asidosis yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan sehingga berdampak negatif pada produksi ternak. Setiap penyakit memiliki cara pencegahan dan penanganan yang berbeda-beda. Pencegahan yang paling umum dilakukan adalah dengan vaksinasi dan penerapan biosekuriti termasuk perbaikan manajemen pemeliharaan. Pengembangan obat, vaksin, dan suplemen herbal dapat dijadikan alternatif potensial untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Azizul Hakim -

Judul: Efektivitas Pemberian Probiotik dalam Pakan terhadap Kesehatan dan Produksi Susu Sapi Perah

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian probiotik dalam pakan terhadap kesehatan dan produksi susu sapi perah. Penelitian dilakukan di peternakan sapi perah di daerah X selama periode 12 minggu, dengan menggunakan 30 ekor sapi perah yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Kelompok kontrol tidak menerima probiotik, sedangkan kelompok perlakuan menerima pakan yang ditambahkan dengan probiotik Lactobacillus spp. Parameter yang diukur meliputi jumlah susu yang dihasilkan, kesehatan sapi (dilihat dari frekuensi penyakit dan kondisi fisik), serta komposisi susu (kandungan lemak, protein, dan laktosa).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang menerima probiotik mengalami peningkatan produksi susu rata-rata sebesar 20% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selain itu, kelompok perlakuan menunjukkan frekuensi penyakit yang lebih rendah dan kondisi fisik yang lebih baik, yang diindikasikan oleh peningkatan nafsu makan dan aktivitas sapi. Analisis komposisi susu juga menunjukkan bahwa susu dari kelompok perlakuan memiliki kandungan lemak dan protein yang lebih tinggi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penambahan probiotik dalam pakan dapat meningkatkan kesehatan dan produksi susu sapi perah secara signifikan, sehingga dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dalam industri peternakan susu.

Kata Kunci: Probiotik, pakan, sapi perah, kesehatan, produksi susu.



In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Vega Safitri -
Judul: Pengaruh Pemberian Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Ransum terhadap Performans Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur pada Fase Produksi

Abstrak:
Produksi telur yang optimal dan berkualitas tinggi merupakan target utama dalam usaha peternakan ayam petelur. Salah satu strategi yang berkembang saat ini adalah penggunaan bahan pakan alami yang memiliki kandungan nutrisi tinggi serta senyawa bioaktif yang berpotensi meningkatkan performans ayam, seperti daun kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap performans produksi, efisiensi konversi pakan, serta kualitas fisik dan kimia telur ayam petelur fase produksi. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Usaha Peternakan Ayam Petelur Fakultas Peternakan Universitas Y selama 8 minggu, menggunakan 120 ekor ayam petelur strain Lohmann Brown umur 30 minggu yang dibagi secara acak ke dalam 4 perlakuan dengan 5 ulangan (6 ekor/ulangan). Perlakuan terdiri dari P0 (ransum kontrol tanpa daun kelor), P1 (ransum + 2% tepung daun kelor), P2 (4%), dan P3 (6%). Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan, produksi telur (% hen day), konversi pakan, berat telur, warna kuning telur, dan kadar kolesterol telur. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap peningkatan produksi telur dan warna kuning telur, serta penurunan kadar kolesterol telur. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P2 (4%), dengan rata-rata produksi telur 91%, konversi pakan 2,18, dan kadar kolesterol telur sebesar 168 mg/100g, dibandingkan kontrol sebesar 215 mg/100g. Kesimpulannya, penambahan 4% tepung daun kelor dalam ransum ayam petelur mampu meningkatkan performans produksi dan kualitas telur, serta menurunkan kadar kolesterol tanpa mengganggu konsumsi pakan.

Penjelasan rinci abstrak

• Judul: Pengaruh Tepung Daun Kelor terhadap Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur
• Pendahuluan singkat: Kebutuhan masyarakat akan telur yang bernilai gizi tinggi dan aman untuk lkonsumsi semakin meningkat.
• Tujuan penelitian: Mengevaluasi pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap konsumsi pakan, produksi telur, konversi pakan, dan kualitas fisik-kimia telur ayam petelur pada fase produksi.
• Hasil penelitian: 
Hasil menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap beberapa parameter. Perlakuan P2 (4% daun kelor) menghasilkan performans terbaik, dengan rata-rata produksi telur 91%, konversi pakan 2,18, dan peningkatan warna kuning telur hingga skor 9. Kadar kolesterol telur menurun signifikan dari 215 mg/100g pada kontrol menjadi 168 mg/100g pada P2. Tidak ada perbedaan signifikan pada konsumsi pakan antar perlakuan.
• Kesimpulan:
Penambahan tepung daun kelor sebanyak 4% dalam ransum ayam petelur dapat meningkatkan produksi telur, memperbaiki kualitas warna kuning telur, serta menurunkan kadar kolesterol tanpa mempengaruhi konsumsi pakan. Dengan demikian, daun kelor dapat dijadikan sebagai bahan pakan fungsional yang mendukung produksi telur sehat dan berkualitas tinggi.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Annisa Rahayu 2414241058 -
Abstrak

Penelitian ini berjudul Pengaruh Pemberian Pakan Fermentasi Kulit Nanas terhadap Pertambahan Bobot Badan Sapi Potong. Masalah utama dalam penelitian ini adalah tingginya biaya pakan konsentrat pada usaha peternakan sapi potong, sehingga diperlukan alternatif pakan yang ekonomis dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan pakan fermentasi kulit nanas terhadap pertumbuhan bobot badan sapi potong.

Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas pakan kontrol (tanpa kulit nanas) dan pakan dengan substitusi kulit nanas fermentasi sebesar 10%, 20%, dan 30%. Data pertambahan bobot badan dianalisis menggunakan ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Landasan teori yang digunakan adalah prinsip nutrisi ternak ruminansia serta teori fermentasi bahan pakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan substitusi kulit nanas fermentasi sebanyak 20% memberikan pertambahan bobot badan tertinggi secara signifikan (P<0,05) dibanding perlakuan lainnya. Simpulan dari penelitian ini adalah pakan fermentasi kulit nanas dapat dijadikan alternatif pakan ekonomis dan efektif dalam meningkatkan performa sapi potong.


Kata kunci: pakan fermentasi, kulit nanas, sapi potong, pertambahan bobot badan, alternatif pakan

In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Selvina Stia Putri -
Judul:
Pengaruh Penambahan Probiotik terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Konversi Pakan Ayam Broiler

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik dalam pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan ayam broiler. Tingginya biaya pakan dan efisiensi pertumbuhan yang belum optimal menjadi permasalahan utama dalam budidaya ayam broiler. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari alternatif peningkatan produktivitas melalui penambahan probiotik pada pakan ayam broiler.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan, yaitu pakan tanpa probiotik (kontrol), pakan dengan penambahan probiotik 0,5%, 1%, dan 1,5%, masing-masing dengan lima ulangan. Data yang dikumpulkan meliputi pertambahan bobot badan dan konversi pakan, yang dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan uji lanjut Duncan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik pada tingkat 1% memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan nilai konversi pakan secara signifikan (P < 0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa suplementasi probiotik dalam pakan ayam broiler dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan sehingga dapat menjadi solusi dalam meningkatkan produktivitas peternakan ayam broiler.

Kata Kunci: ayam broiler, efisiensi, konversi pakan, pertumbuhan, probiotik.

Penjelasan Rinci tentang Abstrak

Tujuan Penelitian:
Mengetahui pengaruh penambahan probiotik dalam pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan ayam broiler.

Metode Penelitian:
Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan (kontrol, probiotik 0,5%, 1%, dan 1,5%) dan lima ulangan. Data yang dikumpulkan meliputi pertambahan bobot badan dan konversi pakan, yang dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan uji lanjut Duncan.

Hasil Penelitian:
Penambahan probiotik pada tingkat 1% memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan nilai konversi pakan secara signifikan. Perlakuan probiotik 1% lebih unggul dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Kesimpulan:
Penambahan probiotik pada tingkat 1% dalam pakan ayam broiler dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan secara signifikan. Suplementasi probiotik dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan produktivitas ayam broiler.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Niasa Igma Siwi Atma Rani -
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK RABAL TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BERAT TUBUH DAN EFISIENSI RANSUM PADA KAMBING RAMBON

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan peningkatan produktivitas ternak melalui inovasi pakan. Permasalahan yang diangkat adalah rendahnya efisiensi pakan pada kambing rambon, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rabal terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, dan efisiensi ransum.

Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan 16 ekor kambing rambon jantan yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan dosis rabal berbeda, termasuk kontrol tanpa rabal. Metode yang digunakan meliputi pengukuran konsumsi pakan harian, penimbangan berat badan mingguan, serta analisis efisiensi ransum. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilandasi teori peningkatan performa ternak melalui suplementasi probiotik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rabal tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, maupun efisiensi ransum pada kambing rambon. Kesimpulannya, penggunaan rabal pada level yang diuji belum efektif meningkatkan performa kambing rambon.

Kata kunci: rabal, kambing rambon, konsumsi pakan, efisiensi ransum, pertambahan berat badan

Source jurnal : Danuraen,M., Qisthon, A., Tantalo, s., & Adhianto, K. 2024. Pengaruh Pemberian Probiotik Rabal Terhadap Konumsi, Pertambahan Berat Tubuh dan Efisiensi Ransum Pada Kambing Rambon. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 8(4):609-615
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Laela puspita sari -
Judul Penelitian: Pengaruh Pemberian Probiotik Bacillus subtilis dalam Ransum terhadap Performa Pertumbuhan dan Kesehatan Usus Ayam Broiler

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian probiotik Bacillus subtilis dalam ransum terhadap performa pertumbuhan dan kesehatan usus ayam broiler. Sebanyak 200 ekor ayam broiler umur satu hari (DOC) dibagi menjadi empat perlakuan dengan lima ulangan, yaitu: kontrol (tanpa probiotik), serta pemberian probiotik dengan dosis 0,5; 1,0; dan 1,5 g/kg ransum. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan (PBB), konsumsi ransum, konversi ransum (FCR), serta analisis histologi villus usus halus. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik B. subtilis dosis 1,0 g/kg ransum meningkatkan PBB (p<0,05) dan menurunkan FCR (p<0,05) dibandingkan kontrol. Selain itu, terjadi peningkatan tinggi villus usus dan rasio villus:kripta pada kelompok perlakuan, menunjukkan perbaikan kesehatan usus. Simpulan penelitian ini adalah suplementasi B. subtilis sebanyak 1,0 g/kg ransum dapat meningkatkan performa pertumbuhan dan kesehatan usus ayam broiler.  

Kata kunci: Bacillus subtilis, probiotik, ayam broiler, pertumbuhan, kesehatan usus.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Setya Ariana -
Pengaruh Suplementasi Enzim Protease dalam Ransum terhadap Performa Pertumbuhan dan Efisiensi Konversi Pakan pada Sapi Potong

ABSTRAK
Peningkatan efisiensi pakan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung produktivitas ternak ruminansia (Latar Belakang). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi enzim protease dalam ransum terhadap performa pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan pada sapi potong (Tujuan Penelitian). Penelitian dilakukan selama 90 hari menggunakan 20 ekor sapi Brahman Cross jantan dengan bobot awal rata-rata 250 ± 15 kg yang dibagi secara acak ke dalam 4 perlakuan: kontrol (tanpa enzim), dan tiga level suplementasi protease (0,5%; 1%; dan 1,5%) (Metode Penelitian). Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), dan rasio konversi pakan (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi protease secara signifikan (P<0,05) meningkatkan PBBH dan menurunkan FCR, terutama pada level 1% suplementasi (Hasil Penelitian). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa suplementasi enzim protease dalam ransum dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan performa pertumbuhan sapi potong, dengan dosis optimal sebesar 1% (Simpulan).

Kata kunci: sapi potong, enzim protease, efisiensi pakan, performa pertumbuhan

1. Latar Belakan
Menjelaskan pentingnya efisiensi pakan bagi produktivitas sapi potong.
2. Tujuan Penelitian
Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim protease terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan.
3. Metode Penelitian
Menjelaskan desain eksperimen, jumlah ternak, jenis perlakuan, parameter yang diukur, dan metode analisis data.
4. Hasil Penelitian
Ditemukan bahwa enzim protease meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan, paling efektif pada dosis 1%.
5. Simpulan
Penambahan enzim protease bermanfaat, dengan dosis 1% sebagai yang paling efektif.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Khatarina juwita 2454241004 -
Judul: Pengaruh Pemberian Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Ransum terhadap Kualitas Telur dan Kesehatan Saluran Pencernaan Ayam Petelur

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) dalam ransum terhadap kualitas telur dan kesehatan saluran pencernaan ayam petelur. Sebanyak 120 ekor ayam petelur strain Lohmann Brown berumur 24 minggu digunakan dalam penelitian ini dan dibagi secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari: kontrol tanpa kelor (P0), dan tiga level pemberian tepung daun kelor masing-masing 2% (P1), 4% (P2), dan 6% (P3) dalam ransum. Parameter yang diamati meliputi berat telur, indeks kuning telur, warna kuning telur, konsumsi pakan, konversi pakan, serta jumlah bakteri asam laktat dan E. coli dalam feses. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor sebesar 4% (P2) memberikan hasil terbaik, yaitu meningkatkan berat dan kualitas warna kuning telur secara signifikan (P<0,05), serta meningkatkan populasi bakteri asam laktat dan menurunkan jumlah bakteri E. coli dalam saluran pencernaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian tepung daun kelor sebanyak 4% dalam pakan dapat meningkatkan kualitas telur dan memperbaiki kesehatan pencernaan ayam petelur secara signifikan.



Penjelasan rinci abstrak:

Judul: Informatif, menyebutkan variabel perlakuan (tepung daun kelor) dan parameter yang diamati (kualitas telur dan kesehatan pencernaan).
Pendahuluan Singkat: Mengangkat potensi Moringa oleifera sebagai bahan alami peningkat performa ternak.
Tujuan Penelitian: Menyatakan dengan jelas tujuan dari studi.
Metodologi: Menguraikan desain eksperimen, perlakuan, jenis ternak, dan parameter yang diukur.
Hasil Penelitian: Menunjukkan pengaruh signifikan pada kualitas telur dan mikroflora pencernaan.
Kesimpulan: Menyimpulkan bahwa pemberian 4% tepung daun kelor dalam ransum efektif meningkatkan performa ayam petelur.

In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Dela Safriani -

Abstrak Penelitian

Judul: Pengaruh Suplementasi Tepung Kunyit dalam Ransum terhadap Kualitas Daging dan Performa Produksi Ayam Broiler

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi tepung kunyit (Curcuma longa) dalam ransum terhadap kualitas daging dan performa produksi ayam broiler. Sebanyak 160 ekor ayam broiler umur 7 hari digunakan dalam penelitian ini dan dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol (tanpa kunyit), dan tiga tingkat suplementasi tepung kunyit sebesar 0,5%, 1%, dan 1,5%. Penelitian berlangsung selama 28 hari. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan, konversi pakan (FCR), kadar lemak daging, dan warna daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit secara signifikan (p<0,05) meningkatkan bobot badan dan menurunkan nilai FCR, serta memperbaiki kualitas fisik daging, terutama dalam menurunkan kadar lemak dan meningkatkan warna cerah daging. Perlakuan dengan level 1% menunjukkan hasil terbaik secara keseluruhan. Kesimpulannya, tepung kunyit dapat dijadikan suplemen alami dalam pakan ayam broiler untuk meningkatkan performa pertumbuhan dan kualitas daging secara ekonomis dan berkelanjutan.


Kata kunci: ayam broiler, tepung kunyit, performa produksi, kualitas daging, suplemen alami


Penjelasan Rinci Abstrak

1. Judul Penelitian

Pengaruh Suplementasi Tepung Kunyit dalam Ransum terhadap Kualitas Daging dan Performa Produksi Ayam Broiler

Judul mencerminkan isi utama penelitian: hubungan antara pemberian kunyit dalam pakan dan dampaknya pada produktivitas serta kualitas hasil ternak.


2. Metode Penelitian

Digunakan 160 ayam broiler, usia 7 hari.

Dibagi menjadi 4 perlakuan: kontrol, kunyit 0,5%, 1%, dan 1,5%.

Lama penelitian: 28 hari.

Parameter: bobot badan, FCR, konsumsi pakan, kadar lemak, warna daging.

Rancangan: eksperimen kuantitatif dengan uji statistik untuk melihat pengaruh perlakuan.


3. Hasil Penelitian

Kunyit secara signifikan memperbaiki performa ayam (bobot naik, FCR turun).

Kualitas daging juga meningkat (lemak turun, warna lebih cerah).

Dosis 1% kunyit dalam ransum memberikan hasil terbaik.


4. Kesimpulan

Tepung kunyit adalah suplemen pakan alami yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas daging ayam broiler.

Relevan dengan tren peternakan modern yang mengurangi penggunaan antibiotik.


In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by I Putu Sedane Wibawe 2414241036 -
Pemanfaatan Fermentasi Kulit Pisang sebagai Bahan Pakan Alternatif terhadap Pertumbuhan, Efisiensi Pakan, dan Kesehatan Saluran Pencernaan Kambing Boerka

Abstrak:
Ketersediaan pakan hijauan yang tidak menentu, khususnya di musim kemarau, menjadi kendala utama dalam usaha peternakan ruminansia. Inovasi pemanfaatan limbah pertanian seperti kulit pisang sebagai bahan pakan alternatif melalui proses fermentasi menjadi solusi potensial dalam meningkatkan efisiensi produksi ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan berbasis fermentasi kulit pisang terhadap pertambahan bobot badan, efisiensi konversi pakan, dan kondisi kesehatan saluran pencernaan kambing Boerka. Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari menggunakan 24 ekor kambing jantan Boerka umur 6–8 bulan dengan bobot awal homogen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan, yaitu: P0(kontrol tanpa kulit pisang), P1 (15% kulit pisang fermentasi), P2 (30%), dan P3 (45%) dalam total ransum. Parameter yang diamati meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, serta pengamatan mikroskopis villi usus halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 memberikan hasil terbaik dengan peningkatan PBBH sebesar 125,6 ± 5,3 g/ekor/hari dan konversi pakan 7,8, serta kondisi usus halus yang sehat dengan villi lebih panjang dan rapat. Sebaliknya, pada P3 terlihat penurunan performa pertumbuhan dan gangguan pencernaan ringan.

Kesimpulan: Fermentasi kulit pisang dapat dimanfaatkan hingga 30% dalam pakan kambing Boerka untuk meningkatkan efisiensi pertumbuhan dan kesehatan saluran pencernaan, namun penggunaannya secara berlebihan perlu dihindari karena dapat menurunkan performa ternak.

Kata kunci: kulit pisang, fermentasi, kambing Boerka, efisiensi pakan, kesehatan pencernaan
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Hazara Laila -
Judul:
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Pakan terhadap Performa Produksi Ayam Broiler

Abstrak:
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman hijauan yang memiliki kandungan protein, vitamin, dan senyawa bioaktif tinggi sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan pakan alternatif untuk meningkatkan performa ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan mortalitas ayam broiler. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu P0 (tanpa daun kelor), P1 (2%), P2 (4%), dan P3 (6%) dengan masing-masing perlakuan diulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor berpengaruh nyata P<0,05) terhadap peningkatan bobot badan dan efisiensi konversi pakan, terutama pada perlakuan P2 (4%), tanpa meningkatkan angka mortalitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian tepung daun kelor sebanyak 4% dalam pakan mampu meningkatkan performa produksi ayam broiler secara optimal tanpa menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan ternak.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan mortalitas ayam broiler.

Metode Penelitian:
Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu P0 (tanpa daun kelor), P1 (2%), P2 (4%), dan P3 (6%) dengan masing-masing perlakuan diulang lima kali.

Hasil Penelitian 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap peningkatan bobot badan dan efisiensi konversi pakan, terutama pada perlakuan P2 (4%), tanpa meningkatkan angka mortalitas.

Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian tepung daun kelor sebanyak 4% dalam pakan mampu meningkatkan performa produksi ayam broiler secara optimal tanpa menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan ternak.

Kata kunci: ayam broiler, daun kelor, performa produksi, pakan alternatif


In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by MUHAMAD NABIL ADZKY ZENDAN -
Pengaruh Pemberian Probiotik Lactobacillus plantarum terhadap Pertumbuhan dan Kesehatan Ayam Pedaging

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat probiotik Lactobacillus plantarum dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sistem pencernaan ayam pedaging (broiler). Sebanyak 200 ekor anak ayam (DOC) dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol (tanpa probiotik) dan tiga kelompok perlakuan yang diberi probiotik dengan dosis berbeda. Probiotik diberikan melalui air minum selama pemeliharaan 35 hari. Kami mengamati pertambahan berat badan, jumlah pakan yang dikonsumsi, efisiensi pakan, angka kematian, serta kondisi usus berdasarkan pemeriksaan histologis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam yang mendapat probiotik tumbuh lebih baik dan lebih efisien dalam mengubah pakan menjadi daging dibandingkan kelompok kontrol. Dosis tertinggi (1,5 mL/L) memberikan hasil terbaik dengan peningkatan berat badan hingga 12% dan penurunan angka kematian. Selain itu, struktur usus ayam yang diberi probiotik juga lebih sehat dengan villi usus yang lebih panjang dan kuat, menunjukkan penyerapan nutrisi yang lebih baik.

Kesimpulannya, pemberian probiotik Lactobacillsus plantarum dapat meningkatkan performa ternak dan kesehatan pencernaan ayam pedaging. Temuan ini penting bagi peternak yang ingin mengurangi ketergantungan pada antibiotik sekaligus meningkatkan produktivitas ternak.
In reply to First post

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

by Fardhan Bayu Aji -
Abstrak: Penelitian ini mengevaluasi efisiensi pakan lokal terhadap performa produksi sapi potong pada peternakan rakyat. Menggunakan rancangan acak kelompok, tiga jenis pakan lokal (jerami fermentasi, silase rumput gajah, dan limbah agroindustri) diberikan kepada 15 ekor sapi selama 90 hari. Hasil menunjukkan silase rumput gajah menghasilkan pertambahan bobot badan harian tertinggi (0,85 kg/hari) dan efisiensi pakan terbaik. Penggunaan pakan lokal juga menurunkan biaya produksi hingga 25%. Disimpulkan bahwa pakan lokal, khususnya silase, dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan peternakan rakyat.

Rincian abstrak

Latar Belakang
Peternakan sapi potong rakyat penting untuk ketahanan pangan, tapi efisiensi produksi masih rendah.
Tujuan
Menguji efektivitas pakan lokal terhadap performa sapi potong di peternakan rakyat.
Metode
• Rancangan Acak Kelompok (RAK)
• 15 ekor sapi, 3 perlakuan pakan: jerami fermentasi, silase rumput gajah, limbah agroindustri
• Durasi: 90 hari
• Parameter: PBBH, efisiensi pakan, biaya pakan/kg BB
Hasil
• Silase rumput gajah → PBBH tertinggi (0,85 kg/hari)
• Efisiensi pakan terbaik
• Biaya produksi turun 25%
• Perbedaan signifikan (P<0,05)
Simpulan
Pakan lokal (terutama silase) efektif meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya, mendukung keberlanjutan peternakan rakyat.