FORUM ANALISIS JURNAL

FORUM ANALISIS JURNAL

Number of replies: 35

Berikan analisismu tentang jurnal tersebut, terlebih dahulu berikan identitas nama, npm dan kelas. Minimal 2 Paragraf. Terima Kasih

In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Dhika Aditya -
Nama : Dhika Aditya
NPM : 2415061094
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk membentuk karakter bangsa Indonesia, khususnya dalam konteks demokrasi, Hak Asasi Manusia , dan kehidupan bermasyarakat. Setelah masa Orde Baru, Indonesia mengalami masa demokrasi yang penuh tantangan, contohnya seperti praktik politik uang, penyelesaian konflik yang tidak demokratis, KKN dan lemahnya kesadaran bernegara. Oleh karena itu, PKn menjadi salah satu upaya penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan demokrasi yang berkeadaban melalui bidang pendidikan. PKn juga bertujuan menciptakan warga negara yang cerdas, kritis, dan aktif dalam kehidupan berdemokrasi, sehingga bisa memahami hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat madani.

Pada jurnal ini juga terdapat dinamika demokrasi di Indonesia, yang masih menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang demokrasi, meningkatnya apatisme , dan ancaman terhadap hak-hak fundamental warga negara. Sehingga, PKn tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mengajarkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam aksi demokrasi. Selain itu, PKn diharapkan mampu merealisasikan nilai-nilai Pancasila yang selaras dengan perkembangan global, sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan kuat sekaligus siap menghadapi tantangan dunia modern.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by I Made Dipa Rama Artike -
Nama: I Made Dipa Rama Artike
NPM: 2415061001
Kelas: PSTI B

Jurnal ini membahas peran penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa, terutama dalam aspek demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan kehidupan sosial. Pasca Orde Baru, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam demokrasi, seperti politik uang, konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis, KKN, dan rendahnya kesadaran bernegara. Oleh karena itu, PKn berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang mendukung demokrasi berkeadaban melalui pendidikan.

PKn bertujuan mencetak warga negara yang cerdas, kritis, dan aktif dalam berdemokrasi, sehingga memahami hak dan kewajibannya dalam masyarakat. Jurnal ini juga menyoroti berbagai tantangan demokrasi di Indonesia, seperti rendahnya pemahaman masyarakat, meningkatnya apatisme, serta ancaman terhadap hak-hak warga negara. Oleh sebab itu, PKn tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi langsung dalam praktik demokrasi. Selain itu, PKn diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan dinamika global, sehingga dapat mencetak generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan kuat dan siap menghadapi tantangan era modern.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Aldo Riyantama -
Nama: Aldo Riyantama
NPM:2415061068
Kelas:PSTI-B

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berperan penting dalam membentuk karakter bangsa, khususnya dalam hal demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan masyarakat madani. Menurut saya, jurnal ini dengan cukup baik menjelaskan bagaimana setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi demokrasi, seperti konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis, praktik politik uang, dan rendahnya literasi politik masyarakat. Oleh karena itu, PKn dianggap sebagai sarana untuk menciptakan warga negara yang lebih kritis, sadar hak dan kewajibannya, serta memahami prinsip-prinsip demokrasi dengan baik.

Namun, meskipun demokrasi di Indonesia semakin berkembang, masih ada hambatan seperti penyebaran hoaks, polarisasi politik, dan minimnya partisipasi masyarakat dalam politik. Menurut saya, salah satu kelemahan dalam jurnal ini adalah kurangnya pembahasan tentang bagaimana PKn dapat diterapkan secara konkret di era digital. PKn sering kali hanya berfokus pada teori tanpa implementasi nyata, sehingga kurang efektif dalam membangun kesadaran politik. Jurnal ini memang memberikan dasar teori yang kuat, tetapi tidak menyoroti metode pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif agar PKn lebih relevan dengan kondisi saat ini.

Secara keseluruhan, menurut saya, PKn tetap relevan, tetapi cara pengajarannya harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Penggunaan teknologi seperti media sosial dapat meningkatkan efektifitas dari PKn. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak PKn dalam membentuk karakter mahasiswa dan masyarakat. Jika tidak ada inovasi dalam pembelajaran, PKn hanya akan menjadi mata kuliah wajib tanpa memberikan dampak signifikan bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by I GEDE DHARMA WIJAYA -
Nama : I Gede Dharma Wijaya
NPM : 2455061004
Kelas : PSTI B

Menurut saya jurnal ini membahas tentang betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia mulai memasuki era demokrasi, namun proses ini tidak berjalan mulus. Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan cara-cara demokratis dalam menyelesaikan masalah, bahkan masih ada yang menggunakan kekerasan atau politik uang. Di sinilah PKn berperan, yaitu untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan konsep masyarakat madani. Tujuannya agar masyarakat, khususnya pelajar, memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara serta mampu berpikir kritis dalam menghadapi isu-isu sosial dan politik.

Di jurnal ini juga menyoroti bagaimana PKn bisa menjadi tempat belajar yang tidak hanya sekedar teori, tetapi juga praktik. Mahasiswa diharapkan bisa mengalami langsung bagaimana berdemokrasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di kampus maupun di lingkungan sekitar. Tantangan yang dihadapi dalam penerapan PKn adalah pengaruh era digital yang sering kali membawa informasi yang menyebarkan dan bisa meningkatkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, PKn harus terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan zaman agar bisa tetap relevan dan efektif dalam membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA IF UNILA -
Nama : Muhammad Adhiyatma Razendra
NPM : 2415061086
KELAS : PSTI-A

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran krusial dalam membentuk karakter bangsa, terutama dalam hal demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Jurnal ini, menurut saya, cukup baik dalam menjelaskan tantangan yang dihadapi Indonesia setelah runtuhnya Orde Baru, seperti penyelesaian konflik yang tidak demokratis, maraknya politik uang, serta rendahnya literasi politik di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, PKn dipandang sebagai salah satu cara untuk membentuk warga negara yang lebih kritis, memahami hak dan kewajibannya, serta memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai prinsip-prinsip demokrasi.

Meskipun demokrasi di Indonesia terus berkembang, masih ada kendala yang perlu diatasi, seperti penyebaran berita hoaks, polarisasi politik, dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam ranah politik. Salah satu kelemahan jurnal ini, menurut saya, adalah kurangnya pembahasan mengenai bagaimana PKn dapat diterapkan secara konkret dalam era digital. Pembelajaran PKn sering kali terlalu berorientasi pada teori tanpa memberikan implementasi nyata, sehingga efektivitasnya dalam meningkatkan kesadaran politik masih terbatas. Meskipun jurnal ini menawarkan landasan teori yang cukup kuat, pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif belum banyak disoroti, padahal hal ini penting agar PKn lebih sesuai dengan kondisi saat ini.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Bintang Imanuel Putra Gultom -
Nama : Bintang Imanuel Putra Gultom
NPM : 2415061018
Kelas : PSTI A

Jurnal ini membahas urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai sarana pembentukan karakter bangsa dalam konteks demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Dengan menelusuri perjalanan demokrasi Indonesia pasca-Orde Baru, jurnal ini menyoroti bagaimana pendidikan kewarganegaraan harus berevolusi dari sekadar alat indoktrinasi politik menjadi medium yang mampu membentuk warga negara yang kritis, partisipatif, dan berwawasan kebangsaan.

Ada satu hal menarik yang dapat di garis bawahi dari pembahasan ini: demokrasi di Indonesia masih terus mencari bentuknya. Jurnal ini dengan tegas menunjukkan bahwa meskipun kita telah meninggalkan era otoriter, demokrasi yang dijalankan masih kerap tersandung pada praktik-praktik yang jauh dari nilai-nilai demokratis itu sendiri, seperti politik uang dan penyelesaian konflik dengan cara koersif. Dalam hal ini, PKn diharapkan dapat menjadi tameng intelektual yang membentengi generasi muda dari jebakan pragmatisme politik yang mereduksi demokrasi sekadar menjadi prosedur elektoral belaka.

Namun, ada satu celah yang tampaknya kurang mendapat eksplorasi mendalam, yakni bagaimana PKn bisa secara konkret beradaptasi dengan era digital. Jurnal ini menyoroti ancaman seperti radikalisme dan disinformasi, tetapi tidak mengelaborasi bagaimana PKn seharusnya disusun agar mampu menjawab tantangan tersebut. Di tengah derasnya arus informasi dan disinformasi, mahasiswa tidak cukup hanya dibekali dengan pemahaman normatif tentang demokrasi dan HAM, tetapi juga harus memiliki kemampuan memilah informasi, memahami konteks sosial-politik secara kritis, dan mampu berdialektika dengan isu-isu kontemporer.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Arqan Purusa Eryan -
Nama: Arqan Purusa Eryan
NPM: 2415061055
Kelas: PSTI-A

Menurut saya, jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Setelah berakhirnya era Orde Baru, Indonesia memasuki masa transisi menuju demokrasi, namun perjalanan ini tidak selalu berjalan lancar. Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan penyelesaian masalah secara demokratis, bahkan ada yang masih mengandalkan kekerasan atau praktik politik uang. Di sinilah PKn berperan sebagai wadah untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, serta konsep masyarakat madani. Tujuannya adalah agar masyarakat, khususnya pelajar, dapat memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki pola pikir yang kritis dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan politik.

Jurnal ini juga menyoroti bagaimana PKn seharusnya tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pengalaman nyata. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan akademik maupun dalam interaksi sosial lainnya. Salah satu tantangan dalam penerapan PKn adalah dampak era digital yang sering kali membawa arus informasi yang beragam, termasuk yang dapat mempengaruhi rasa nasionalisme. Oleh karena itu, PKn harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan mampu mencetak generasi muda yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Alfath Ariya Ilahi -
NAMA: ALFATH ARIYA ILAHI
NPM: 2415061014
KELAS: PSTI B

Menurut saya, jurnal ini membahas peran penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa, terutama dalam konteks demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan kehidupan sosial pasca-Orde Baru. PKn bertujuan mencetak warga negara yang cerdas, kritis, dan aktif dalam berdemokrasi, serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sesuai dinamika global. Di tengah tantangan demokrasi, PKn diharapkan menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang mendukung demokrasi berkeadaban.

Namun, meskipun demokrasi di Indonesia telah berkembang, praktik politik uang dan konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis masih sering terjadi. PKn diharapkan menjadi benteng intelektual bagi generasi muda agar tidak terjebak dalam pragmatisme politik yang mereduksi demokrasi hanya menjadi prosedur elektoral belaka.

Menurut saya, satu hal yang kurang dibahas adalah bagaimana PKn dapat beradaptasi dengan era digital. Jurnal ini menyoroti ancaman radikalisme dan disinformasi, tetapi kurang mengelaborasi bagaimana PKn bisa menjawab tantangan tersebut. Mahasiswa perlu dibekali dengan kemampuan memilah informasi dan memahami konteks sosial-politik secara kritis agar dapat terlibat aktif dalam proses demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by G Mebat Elsaday Parhusip -
Nama : G Mebat Elsaday Parhusip
NPM : 2415061028
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) sebagai sarana pembentukan karakter bangsa Indonesia melalui demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan masyarakat madani. Penulis, Aulia Rosa Nasution, menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membangun warga negara yang cerdas, kritis, dan demokratis, terutama dalam konteks transisi Indonesia menuju demokrasi pasca-Reformasi 1998. Jurnal ini menguraikan bagaimana pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi alat untuk mengatasi tantangan seperti rendahnya literasi politik, apatisme politik, dan perilaku tidak demokratis yang masih sering terjadi di masyarakat.

Saya setuju dengan argumen penulis bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki peran sentral dalam membentuk karakter bangsa yang demokratis dan beradab. Namun, jurnal ini kurang membahas secara mendalam tentang implementasi konkret pendidikan kewarganegaraan di tingkat pendidikan dasar dan menengah, yang justru merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter sejak dini. Selain itu, meskipun penulis menyoroti pentingnya demokrasi dan HAM, analisis tentang bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan masih terasa kurang. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang pentingnya pendidikan kewarganegaraan, tetapi perlu diperkuat dengan contoh praktis dan strategi implementasi yang lebih detail.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
NPM: 2455061006
Kelas: PSTI-B

Dari jurnal, saya memahami bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa, terutama dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan kehidupan sosial. Pasca Orde Baru, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam demokrasi, seperti politik uang, konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta rendahnya kesadaran bernegara.

PKn berperan dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi yang sehat, di mana politik seharusnya berlandaskan etika dan keadilan, bukan sekadar perebutan kekuasaan. Dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat memahami bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga partisipasi aktif dalam pembangunan negara yang transparan dan berkeadilan.

Selain itu, PKn juga membantu memperkuat pemahaman tentang HAM. Meski berbagai regulasi telah menjamin hak asasi, diskriminasi dan intoleransi masih terjadi. Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai HAM dapat membantu membentuk sikap lebih inklusif dan menghargai keberagaman.

Dalam aspek sosial, Indonesia menghadapi berbagai konflik akibat perbedaan suku, agama, ras, dan golongan (SARA). Kurangnya kesadaran sosial menyebabkan konflik sulit diselesaikan secara damai. Melalui PKn, masyarakat diajarkan pentingnya toleransi dan penyelesaian konflik secara demokratis.

Rendahnya kesadaran bernegara juga menjadi tantangan, terutama di kalangan generasi muda yang cenderung apatis terhadap isu politik dan sosial. PKn dapat menanamkan rasa cinta tanah air dan tanggung jawab sebagai warga negara yang aktif dalam membangun bangsa.

Dengan menguatkan PKn dalam sistem pendidikan, diharapkan masyarakat, khususnya generasi muda, dapat memiliki kesadaran politik yang sehat, menghargai HAM, serta berperan aktif dalam kehidupan sosial dan bernegara. Hal ini menjadi kunci untuk mewujudkan demokrasi yang lebih beradab dan masyarakat yang lebih harmonis.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Fathan Rizqi Syahbana IF UNILA -
Nama : Fathan Rizqi Syahbana
NPM : 2415061022
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa, terutama setelah Indonesia memasuki era demokrasi pasca-Orde Baru. Banyak masyarakat masih belum terbiasa menyelesaikan masalah secara demokratis, bahkan ada yang menggunakan kekerasan atau politik uang. PKn berperan dalam menanamkan nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani, agar pelajar memahami hak serta kewajiban mereka dan berpikir kritis terhadap isu sosial dan politik.

PKn juga seharusnya tidak hanya teori, tetapi juga praktik, sehingga mahasiswa bisa mengalami langsung proses demokrasi di kampus maupun lingkungan sekitar. Tantangan utamanya adalah era digital yang sering menyebarkan informasi menyesatkan dan dapat memengaruhi nasionalisme. Oleh karena itu, PKn harus terus berkembang agar tetap relevan dalam membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Farrel Akbar Deazeva -
Nama: Farrel Akbar Deazeva
NPM: 2415061019
Kelas: PSTI-B

Dari jurnal yang telah saya baca. Saya mengetahui bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran krusial dalam membentuk karakter bangsa, terutama dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan kehidupan sosial yang harmonis. Pasca Orde Baru, Indonesia mengalami berbagai tantangan dalam sistem demokrasinya, seperti maraknya politik uang, konflik yang tidak terselesaikan secara demokratis, serta praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang masih mengakar. Selain itu, rendahnya kesadaran bernegara di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin memperburuk kondisi tersebut. Oleh karena itu, PKn menjadi instrumen penting dalam membentuk pola pikir kritis dan kesadaran warga negara terhadap hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain memperkuat nilai-nilai demokrasi, PKn juga berfungsi sebagai sarana edukasi terkait HAM. Meskipun Indonesia telah memiliki berbagai regulasi yang menjamin HAM, praktik diskriminasi, intoleransi, dan pelanggaran hak masih kerap terjadi. Kesadaran akan pentingnya HAM harus ditanamkan sejak dini agar masyarakat lebih menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, dalam konteks kehidupan sosial, PKn berperan dalam membangun sikap toleransi dan penyelesaian konflik secara damai. Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan di Indonesia harus menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan.

Rendahnya kesadaran bernegara menjadi tantangan serius bagi Indonesia, terutama di era globalisasi yang semakin menggeser identitas nasional. Generasi muda perlu memahami bahwa partisipasi dalam kehidupan politik dan sosial bukan sekadar hak, tetapi juga tanggung jawab. PKn dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap kondisi bangsa. Dengan memperkuat pendidikan kewarganegaraan, diharapkan masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran mereka dalam membangun sistem demokrasi yang sehat, menjunjung tinggi HAM, dan menciptakan kehidupan sosial yang harmonis serta berkeadaban.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Natasya Ardiana -
Nama : Natasya Ardiana
Npm : 2415061109
Kelas : PSTI B

Jurnal ini menekankan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia, terutama dalam era transisi demokrasi pasca-Orde Baru. PKn berperan sebagai wadah untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan konsep masyarakat madani, dengan tujuan agar masyarakat, khususnya pelajar, memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Selain itu, jurnal menyoroti bahwa PKn seharusnya tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pengalaman nyata dalam penerapan prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan utama dalam penerapan PKn adalah dampak era digital yang membawa arus informasi beragam, termasuk yang dapat mempengaruhi rasa nasionalisme. Oleh karena itu, PKn perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan.

Meskipun jurnal telah menyoroti ancaman seperti radikalisme dan disinformasi di era digital, eksplorasi mendalam mengenai bagaimana PKn secara konkret beradaptasi dengan era ini masih kurang. Di tengah derasnya arus informasi, mahasiswa memerlukan kemampuan memilah informasi, memahami konteks sosial-politik secara kritis, dan berdialektika dengan isu-isu kontemporer, selain pemahaman normatif tentang demokrasi dan HAM.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Dihan Ahmad Al-hasyir Sae -
Nama: Dihan Ahmad Al-hasyir Sae
Kelas: PSTI-B
NPM: 2415061045

Jurnal ini menyoroti pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa, khususnya setelah Indonesia memasuki era demokrasi pasca-Orde Baru. Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa menyelesaikan masalah secara demokratis, bahkan ada yang cenderung menggunakan kekerasan atau praktik politik uang. Dalam hal ini, PKn berperan dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan konsep masyarakat madani, sehingga pelajar dapat memahami hak dan kewajiban mereka serta berpikir kritis terhadap berbagai isu sosial dan politik.

PKn tidak seharusnya hanya berfokus pada teori, tetapi juga menekankan praktik agar mahasiswa dapat mengalami langsung proses demokrasi di lingkungan kampus maupun masyarakat. Namun, tantangan besar di era digital adalah maraknya penyebaran informasi yang menyesatkan, yang berpotensi memengaruhi nasionalisme generasi muda. Oleh karena itu, PKn perlu terus berkembang agar tetap relevan dalam membentuk individu yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Rachel Inaya Allantama -
Nama: Rachel Inaya Allantama
NPM: 2455061009
Kelas: PSTI B

Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter bangsa Indonesia dengan mengajarkan nilai-nilai demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan kehidupan bermasyarakat yang beradab. Setelah beralih ke sistem demokrasi, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti politik uang, tindakan sewenang-wenang, dan kurangnya kesadaran hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan dianggap penting untuk mengajarkan masyarakat tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang demokrasi dan HAM, diharapkan masyarakat bisa lebih aktif, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.

Selain itu, jurnal ini menekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya sekadar teori, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mahasiswa. Pendidikan ini bertujuan membentuk individu yang mampu berpartisipasi dalam masyarakat, berpikir kritis, serta tetap menjaga persatuan bangsa. Dengan cara ini, pendidikan kewarganegaraan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, toleran, dan menghargai perbedaan, sehingga demokrasi di Indonesia bisa berkembang dengan lebih baik.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Devi Novita -
Nama : Devi Novita
NPM : 2415061099
Kelas : PSTI B

Izin menganalisis tanggapan tentang jurnal tersebut pak, menurut saya pada jurnal tersebut menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memainkan peran krusial dalam membentuk karakter bangsa Indonesia yang demokratis, beradab, dan berwawasan kebangsaan. Setelah masa Orde Baru, Indonesia menghadapi tantangan demokrasi yang kompleks, seperti praktik politik uang, konflik yang tidak demokratis, dan lemahnya kesadaran bernegara. Oleh karena itu, PKn harus menjadi upaya strategis dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan demokrasi yang berkeadaban. Tujuan PKn adalah menciptakan warga negara yang cerdas, kritis, dan aktif dalam kehidupan berdemokrasi, sehingga dapat memahami hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat madani. PKn juga harus mengajarkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam aksi demokrasi dan merealisasikan nilai-nilai Pancasila yang selaras dengan perkembangan global, sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan kuat dan siap menghadapi tantangan dunia modern.

Sekian yang dapat saya tanggapi, saya ucapkan terimakasih
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Steven Nataniel Kasim -
Nama: Steven Nataniel Kasim
NPM: 2415061093
Kelas: PSTI B

Jurnal berjudul "Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani" yang ditulis oleh Aulia Rosa Nasution membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membangun karakter generasi muda Indonesia. Penulis menekankan bahwa setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia mengalami transisi menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka. Namun, dalam proses ini masih banyak tantangan, seperti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap prinsip demokrasi yang sesungguhnya dan maraknya praktik politik yang menyimpang. Oleh karena itu, PKn berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, hak asasi manusia (HAM), serta membangun budaya demokrasi yang lebih matang.

Jurnal ini juga menyoroti bahwa di tingkat perguruan tinggi, PKn harus dikembangkan agar lebih relevan dengan tuntutan zaman. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami konsep demokrasi secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan pendekatan yang lebih partisipatif, PKn dapat menjadi sarana untuk membentuk mahasiswa yang berpikir kritis, memiliki kesadaran hukum, serta aktif dalam menjaga integritas dan persatuan bangsa. Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan bahwa PKn bukan hanya sekadar mata kuliah wajib, tetapi juga menjadi fondasi dalam mencetak warga negara yang cerdas, berintegritas, dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Intan Safitri -
Nama: Intan Safitri
NPM: 2415061036
Kelas: PSTI B

Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai upaya pembentukan karakter bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Penulis menyoroti peran pendidikan kewarganegaraan dalam mendidik warga negara yang kritis, aktif, demokratis, dan beradab, serta menyadari hak dan kewajibannya di tengah masyarakat. Jurnal ini juga mengaitkan pendidikan kewarganegaraan dengan transisi Indonesia menuju demokrasi yang lebih matang, terutama pasca-rezim Orde Baru, di mana pendidikan ini harus mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter nasional.

Penulis menjelaskan relevansi pendidikan kewarganegaraan dalam konteks globalisasi, dengan fokus pada penguatan wawasan kebangsaan berbasis empat konsensus nasional, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pendidikan kewarganegaraan diposisikan sebagai laboratorium bagi penerapan prinsip demokrasi yang terintegrasi dengan nilai-nilai lokal, sehingga menciptakan sintesis kreatif antara nilai global dan nasional.

Jurnal ini memberikan analisis yang kuat tentang bagaimana pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi sarana strategis dalam membangun budaya demokrasi dan HAM, tetapi juga mencatat tantangan-tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, seperti rendahnya literasi politik dan apatisme masyarakat. Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan urgensi reformasi pendidikan kewarganegaraan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih demokratis dan berkeadaban.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Muhammad lathif dahlan Albana -
Nama : m. Lathif dahlan al-bana
Npm :2415061106
Kls : psti-b
Dari jurnal ini kita dapat memahami bahwa Demokrasi di Indonesia terus berkembang, tetapi tantangan tak kunjung usai. Konflik yang tak demokratis, politik uang, dan rendahnya kesadaran politik masih membayangi. Hoaks dan polarisasi makin memperkeruh keadaan, sementara partisipasi masyarakat tetap rendah.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) seharusnya menjadi cahaya yang membimbing rakyat memahami hak, kewajiban, dan makna demokrasi. Namun, pengajarannya yang kering dan terlalu teoritis membuatnya kurang efektif. Di era digital ini, PKn perlu bertransformasi—lebih interaktif, lebih nyata. Hanya dengan begitu, demokrasi bisa dijaga bukan sekadar sebagai konsep, tetapi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Nabila Rahmadiani -
Nama: Nabila Rahmadiani
NPM: 2415061065
Kelas: PSTI B

Jurnal berjudul "Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani" oleh Aulia Rosa Nasution menyoroti pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter warga negara yang demokratis, memiliki kesadaran terhadap hak asasi manusia (HAM), serta berperan dalam membangun masyarakat madani. Jurnal ini menguraikan bagaimana transisi demokrasi di Indonesia setelah runtuhnya Orde Baru masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kecenderungan penyelesaian konflik yang tidak demokratis, maraknya politik uang, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi yang berkeadaban. Dalam konteks ini, PKn dianggap sebagai instrumen penting dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi dan HAM sejak dini agar generasi muda dapat memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

Penulis juga menyoroti bagaimana sejarah pendidikan kewarganegaraan di Indonesia mengalami perubahan sesuai dengan dinamika politik yang berlangsung. Pada era Orde Baru, misalnya, PKn lebih banyak digunakan sebagai alat indoktrinasi politik, sedangkan pascareformasi, PKn mulai diarahkan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif. Selain itu, jurnal ini juga membahas tantangan yang dihadapi PKn dalam era digital, termasuk maraknya disinformasi dan ancaman radikalisme, yang dapat menghambat pembentukan karakter bangsa yang berwawasan demokratis. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam metode pembelajaran PKn agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan mampu membentuk warga negara yang kritis, aktif, dan memiliki komitmen terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Tegar Aditya Suratama -
Nama : Tegar Aditya Suratama
NPM : 2415061100
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui prinsip demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam menanamkan pemahaman bahwa demokrasi bukan hanya sebatas sistem politik, tetapi juga budaya yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Demokrasi yang sehat memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam pemilu maupun dalam berbagai aspek sosial lainnya. Masyarakat perlu memahami bahwa demokrasi bukan hanya tentang hak, tetapi juga tentang kewajiban
Pemahaman tentang HAM tidak hanya berkaitan dengan kebebasan individu, tetapi juga dengan prinsip-prinsip dasar seperti keadilan, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial. Pendidikan Kewarganegaraan membantu individu memahami hak-hak dasar yang harus dihormati oleh negara, serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara
Selain itu, jurnal ini juga membahas konsep masyarakat madani (civil society) yang berkaitan erat dengan demokrasi dan Pendidikan Kewarganegaraan. Masyarakat madani adalah tatanan sosial yang menyeimbangkan kebebasan individu dengan stabilitas sosial melalui penghormatan terhadap nilai-nilai moral, keadilan, dan demokrasi. Beberapa faktor utama yang mendukung terbentuknya masyarakat madani adalah adanya ruang publik yang bebas, sistem demokrasi yang kuat, toleransi terhadap perbedaan, kemajemukan, dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Dendi Denata -
Nama : Dendi Denata
NPM : 2415061087
Kelas : PSTI B

Menurut Saya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa Indonesia agar menjadi warga negara yang kritis, aktif, demokratis, dan beradab. Selain menanamkan kesadaran akan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, PKn juga berfungsi sebagai jembatan antara nilai-nilai lokal dan global. Dengan pendekatan yang mengutamakan sintesis kreatif, PKn memungkinkan integrasi nilai-nilai dari luar dengan khazanah pemikiran Indonesia, sehingga demokrasi yang berkembang tetap berlandaskan pada Pancasila. Hal ini penting bagi Indonesia sebagai negara demokrasi yang masih berkembang, agar tetap mampu mempertahankan identitas nasionalnya dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Selain itu, PKn diharapkan dapat menjadi laboratorium demokrasi melalui pendekatan humanis-partisipatoris yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berdiskusi, dan menghargai perbedaan. Dalam praktiknya, PKn harus berjalan seiring dengan penguatan wawasan kebangsaan yang berlandaskan empat konsensus dasar nasional: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, pendidikan ini tidak hanya menjadi alat transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter nasional yang kuat dan demokratis. Integrasi nilai-nilai keindonesiaan dengan prinsip demokrasi modern akan memastikan bahwa warga negara Indonesia tidak hanya memahami demokrasi secara teoritis, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda -
Nama : Hartanto Gunawan D.W
NPM : 2415061006
Kelas : PSTI B

Jurnal yang saya baca sebelumnya membahas peran penting Pendidikan Kewarganegaraan PKN dalam membentuk karakter bangsa, khususnya dalam aspek demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan kehidupan sosial. Pasca Orde Baru, Indonesia menghadapi tantangan seperti politik uang, konflik, KKN, dan rendahnya kesadaran bernegara. PKN berfungsi sebagai sarana menanamkan nilai kebangsaan guna mendukung demokrasi yang berkeadaban sehingga dengan adanya tertanam sebuah etika moral yang ada pada dalam diri nilai nilai PKN yang bernasionalis akan membantu dalam menangani tantangan dari sebuah konflik tantangan yang ada pada kehidupan sehari hari .

PKN bertujuan mencetak warga negara yang cerdas, kritis, dan aktif dalam berdemokrasi dengan memahami hak dan kewajiban mereka. Selain itu, PKN tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi langsung dalam praktik demokrasi. Tantangan seperti rendahnya pemahaman masyarakat, meningkatnya apatisme, dan ancaman terhadap hak warga negara perlu diatasi agar PKN tetap relevan dalam mencetak generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan siap menghadapi era modern. Di era digital, peran PKn semakin krusial dalam membekali mahasiswa dengan kemampuan literasi media agar mereka dapat memilah informasi yang valid serta terhindar dari disinformasi. PKN juga harus mendorong mahasiswa untuk mengembangkan sikap toleransi, keterbukaan, dan keberanian dalam menyuarakan pendapat secara bertanggung jawab. Dengan demikian, PKN tidak hanya menjadi mata kuliah wajib, tetapi juga fondasi dalam membangun generasi penerus yang mampu menjaga nilai-nilai demokrasi dan keutuhan bangsa di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Fareluna Nazwa Hafeiz -
Nama : Fareluna Nazwa Hafeiz
NPM : 2415061026
Kelas : PSTI B

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) itu sangat penting buat membentuk karakter bangsa Indonesia untuk menjadi warga negara yang kritis, aktif, demokratis, dan beradab. Tujuannya adalah agar kita semua sadar akan hak dan kewajiban kita dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, serta siap jadi bagian dari masyarakat global di zaman sekarang. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga jadi tempat bertemunya berbagai nilai dan prinsip, baik dari luar negeri maupun dari pemikiran asli Indonesia. Ini semua bertujuan untuk menciptakan gabungan nilai-nilai yang kreatif dan dibutuhkan buat memperkuat demokrasi di Indonesia. Demokrasi yang matang di Indonesia harus sejalan dengan penguatan wawasan kebangsaan yang berdasarkan empat hal penting: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pendidikan Kewarganegaraan yang humanis dan partisipatif diharapkan bisa jadi tempat untuk menanamkan prinsip-prinsip demokrasi yang digabungkan dengan nilai-nilai keindonesiaan yang berasal dari Pancasila. Harapannya, ini bisa jadi dasar utama dalam membentuk karakter nasional Indonesia. Jadi, Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya membuat kita sadar akan hak dan kewajiban, tapi juga mempersiapkan kita untuk berkontribusi di masyarakat global sambil tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Maka dari itu, Pendidikan Kewarganegaraan itu sangat penting buat membentuk karakter bangsa Indonesia yang demokratis, beradab, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan menggabungkan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip demokrasi, pendidikan ini diharapkan bisa bikin kita jadi warga negara yang kritis, aktif, dan bertanggung jawab, serta bisa berkontribusi dalam membangun demokrasi yang matang di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Nova Arundyna Inzani -
Nama : Nova Arundyna Inzani
NPM : 2415061075
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas peran penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa dengan menanamkan nilai demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan kehidupan bermasyarakat yang beradab. Dalam proses demokratisasi, Indonesia menghadapi tantangan seperti politik uang, penyalahgunaan kekuasaan, dan rendahnya kesadaran hukum. PKn berfungsi meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban warga negara agar lebih aktif, kritis, dan bertanggung jawab.

Selain itu, PKn tidak hanya sekadar teori, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh mahasiswa. Dengan demikian, PKn membantu membangun individu yang berpikir kritis, menjaga persatuan, serta menciptakan masyarakat yang adil, toleran, dan menghargai keberagaman demi kemajuan demokrasi Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Ghea Putri Nashirah -
Nama : Ghea Putri Nashirah
NPM : 2415061011
Kelas : PSTI B

Meurut saya, jurnal ini membahas betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan konsep masyarakat yang beradab. Setelah berakhirnya masa Orde Baru, Indonesia mulai beralih menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka. Namun, proses ini masih menghadapi banyak tantangan, seperti rendahnya pemahaman masyarakat tentang politik dan sikap acuh tak acuh terhadap isu-isu demokrasi. Dalam situasi ini, PKn berperan penting untuk mendidik masyarakat agar menjadi warga negara yang kritis, aktif, demokratis, dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Di perguruan tinggi, PKn perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar lebih relevan dan efektif. Tujuannya bukan hanya memberikan teori tentang demokrasi, tetapi juga mengajarkan mahasiswa bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melibatkan mahasiswa secara aktif, PKn membantu mengasah kemampuan berpikir kritis, meningkatkan pemahaman tentang hukum, serta memperkuat semangat persatuan dan integritas bangsa. Selain itu, PKn juga berfungsi sebagai tempat untuk menggabungkan nilai-nilai lokal dengan prinsip-prinsip demokrasi yang berlaku secara global, sehingga tercipta keseimbangan yang baik antara keduanya.

Selain itu, jurnal ini menekankan pentingnya memperkuat pemahaman kebangsaan melalui empat pilar utama, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip ini, PKn diharapkan dapat mengajarkan generasi muda untuk menggabungkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.

Secara keseluruhan, PKn bukan hanya sekadar mata kuliah wajib di sekolah atau universitas, tetapi juga merupakan dasar penting untuk mencetak warga negara yang cerdas, berintegritas, dan berperan aktif dalam membangun bangsa. Perbaikan dan penyesuaian dalam PKn sangat diperlukan agar generasi muda dapat terlibat dalam menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, beradab, dan mampu mengikuti perkembangan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Jaya Pratama -
Nama : Jaya Pratama
NPM : 2415061122
Kelas : PSTI B
Menurut analisa yang saya lakukan, Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa melalui demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Pasca Orde Baru, Indonesia menghadapi berbagai tantangan demokrasi, seperti maraknya politik uang, konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis, serta rendahnya kesadaran bernegara. Oleh karena itu, PKn berperan dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi yang berkeadaban dan membangun kesadaran warga negara akan hak serta kewajiban mereka. Selain itu, PKn juga menjadi sarana untuk memperkenalkan dan menanamkan pemahaman tentang HAM yang telah diakui dalam peraturan perundang-undangan, sehingga masyarakat dapat lebih menghargai hak-hak individu dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dengan penuh tanggung jawab.

Namun, implementasi PKn di Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan, seperti rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam demokrasi dan meningkatnya apatisme politik. Kurangnya pemahaman akan pentingnya demokrasi menyebabkan ketidakpedulian terhadap isu-isu politik dan sosial. Oleh sebab itu, PKn harus diterapkan secara lebih interaktif dan partisipatif agar dapat menciptakan warga negara yang kritis, aktif, serta memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Dengan pendekatan pendidikan yang humanis dan berbasis nilai-nilai Pancasila, PKn diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk memahami serta menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas kebangsaan.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Adelia Aura Nabilla -
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Jurnal ini membahas urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai sarana membangun karakter bangsa, terutama dalam kaitannya dengan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Dengan menelusuri perkembangan demokrasi Indonesia pasca-Orde Baru, jurnal ini menekankan bahwa PKn seharusnya tidak lagi menjadi alat indoktrinasi politik, melainkan sebuah medium yang mampu melahirkan warga negara yang berpikir kritis, aktif berpartisipasi, dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Meskipun sistem otoriter telah ditinggalkan, demokrasi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti praktik politik transaksional dan penyelesaian konflik yang cenderung koersif. Dalam situasi ini, PKn diharapkan mampu menjadi benteng intelektual yang membentuk generasi muda agar tidak mudah terjebak dalam pragmatisme politik yang hanya berorientasi pada proses pemilu tanpa memahami esensi demokrasi yang sebenarnya.

Namun, jurnal ini belum secara detail membahas bagaimana PKn dapat beradaptasi dengan era digital. Meskipun telah menyoroti ancaman seperti radikalisme dan penyebaran disinformasi, jurnal ini belum mengulas secara mendalam strategi konkret yang dapat diterapkan agar PKn lebih efektif dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam era informasi yang serba cepat, mahasiswa tidak cukup hanya memahami teori demokrasi dan HAM, tetapi juga harus memiliki kemampuan memilah informasi secara kritis, menganalisis konteks sosial-politik dengan mendalam, serta mampu berdialog secara konstruktif terhadap isu-isu global dan nasional. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam metode pengajaran PKn agar lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa masa kini, misalnya dengan integrasi teknologi digital dan studi kasus yang lebih kontekstual.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Deru Pratama Deru Pratama -
Nama: Deru Pratama
NPM: 2415061102
Kelas: PSTI-B

Jurnal ini menjelaskan betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sebagai alat untuk membentuk karakter bangsa Indonesia yang demokratis, menghargai HAM, dan membangun masyarakat madani. Penulis menekankan bahwa PKN bukan sekadar mata pelajaran, tetapi sarana untuk melawan "buta politik" dan sikap apatis warga negara, terutama pasca-reformasi 1998. Jurnal ini mengkritik praktik pendidikan masa Orde Baru yang dianggap hanya alat indoktrinasi penguasa, sementara di era reformasi, PKN harus menjadi fondasi untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi substansial, seperti toleransi, keadilan, dan partisipasi aktif masyarakat. Contohnya, PKN diharap bisa mengajarkan mahasiswa berpikir kritis, menghargai pluralisme, dan siap menjadi bagian dari masyarakat global tanpa kehilangan identitas kebangsaan.

Selain itu, jurnal ini menyoroti tantangan dalam mewujudkan masyarakat madani, seperti budaya korupsi, konflik sosial, dan ketimpangan ekonomi. Penulis menawarkan solusi dengan mengintegrasikan nilai Pancasila ke dalam PKN agar demokrasi Indonesia tidak sekadar meniru Barat, tetapi berakar pada kearifan lokal. Misalnya, musyawarah sebagai tradisi lokal diangkat sebagai cara demokrasi yang sesuai dengan karakter bangsa. Jurnal ini juga mengapresiasi peran mahasiswa dan LSM dalam mendorong reformasi, tetapi mengingatkan agar gerakan tersebut tetap santun dan beradab. Dengan kata lain, PKN harus jadi jembatan antara nilai universal HAM dan demokrasi dengan konteks sosial-budaya Indonesia yang unik.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Defianty Ersa Arfarany -
Nama: Defianty Ersa Arfarany
NPM: 2415061080
Kelas: PSTI B

Jurnal ini menekankan urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui penerapan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan pengembangan masyarakat madani. Pasca jatuhnya Orde Baru tahun 1998, Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi demokrasi, seperti penyelesaian konflik yang tidak demokratis, tindakan main hakim sendiri, dan praktik politik uang. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan menjadi penting untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi dan HAM sesuai semangat reformasi.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berperan dalam membentuk warga negara yang cerdas, kritis, aktif, dan beradab, dengan pemahaman yang baik tentang hak dan kewajibannya. Pendidikan ini juga menanamkan prinsip kebebasan, persamaan, toleransi, dan tanggung jawab, serta mendukung terbentuknya masyarakat madani yang menjunjung pluralisme dan keadilan sosial. Dengan mengintegrasikan prinsip demokrasi, HAM, dan nilai-nilai Pancasila, pendidikan kewarganegaraan diharapkan menjadi fondasi utama dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

Nama : Dewa Gede Gandhi Gerias Destama
Npm : 2415061084
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas peran penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa, khususnya dalam konteks demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan kehidupan sosial pasca-Orde Baru. PKn bertujuan mencetak warga negara yang cerdas, kritis, serta aktif dalam kehidupan demokrasi, sekaligus menanamkan nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan dengan dinamika global. Meskipun demokrasi di Indonesia terus berkembang, tantangan seperti praktik politik uang dan konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis masih marak terjadi. Oleh karena itu, PKn diharapkan menjadi benteng intelektual yang membekali generasi muda agar tidak terjebak dalam pragmatisme politik yang hanya berorientasi pada prosedur elektoral.

Namun, jurnal ini kurang membahas bagaimana PKn dapat beradaptasi dengan era digital. Meskipun telah menyoroti ancaman radikalisme dan disinformasi, belum dijelaskan secara mendalam bagaimana PKn bisa merespons tantangan tersebut. Mahasiswa perlu dibekali dengan keterampilan memilah informasi secara kritis serta memahami konteks sosial-politik agar dapat berperan aktif dalam proses demokrasi yang sehat dan berkeadaban.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by ichtiari Khoirunnisa -
Nama : Ichtiari Khoirunnisa
Npm : 2415061038
Kelas : PSTI B

analisis dari Jurnal ini yaitu membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia, terutama dalam memahami demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan masyarakat madani. Setelah runtuhnya Orde Baru, Indonesia mulai beralih ke sistem demokrasi, tetapi masih menghadapi masalah seperti politik uang dan cara menyelesaikan konflik yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. Oleh karena itu, PKN menjadi alat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih kritis, aktif, dan berpikir luas, tanpa melupakan jati diri sebagai bangsa Indonesia. PKN juga membantu menanamkan nilai keadilan, toleransi, dan kesetaraan sebagai dasar terbentuknya masyarakat yang harmonis.

Jurnal ini juga menekankan bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemerintahan, tetapi juga harus menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari. Demokrasi yang baik membutuhkan partisipasi masyarakat, pemahaman tentang hak dan kewajiban, serta sikap terbuka terhadap perbedaan. Selain itu, HAM harus dihormati oleh semua pihak, baik pemerintah maupun individu. Dengan metode pembelajaran yang lebih terbuka dan melibatkan mahasiswa secara aktif, PKN dapat membantu mereka memahami nilai kebangsaan, sistem politik yang demokratis, serta berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berbudaya.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Dwi Septy Anjani -
Nama: Dwi Septy Anjani
NPM:2465061006
Kelas:PSTI B

jurnal ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan agar dapat membentuk karakter bangsa indomesia khususnya dalam demokrasi,Hak asasi manusia,dan kehidupan masyarakat.setelah msa orde baru,indonesia mengalami masa demokrasi yang penuh tantangan seperti praktik politik uang,penyelesaian konflik yang tidak demokratis.KKN,dan rendahnya kesadaran negara.Pkn ini berfungsi agar dapat menanamkan nilai nilai pada doiri peserta didik bangsa indonesia dan masyrakat.
PKn berperan dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi yang sehat, di mana politik seharusnya berlandaskan etika dan keadilan, bukan sekadar perebutan kekuasaan. Dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat memahami bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga partisipasi aktif dalam pembangunan negara yang transparan dan berkeadilan.
PKn tidak seharusnya hanya berfokus pada teori, tetapi juga menekankan praktik agar mahasiswa dapat mengalami langsung proses demokrasi di lingkungan kampus maupun masyarakat. Namun, tantangan besar di era digital adalah maraknya penyebaran informasi yang menyesatkan, yang berpotensi memengaruhi nasionalisme generasi muda.oleh karena itu pkn diharapkan mampu mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari hari agar terciptanya generasi muda yang cerdas,berpikir kritis,dan memiliki wawasan yang luas untuk menghadapi tantangan pada era modern ini.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
NPM : 2415061071
Kelas : PSTI A
Jurnal ini menyoroti urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai instrumen utama dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia melalui demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Pasca reformasi, terjadi perubahan sistem pemerintahan yang menuntut peran PKn dalam membentuk warga negara yang cerdas, kritis, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai demokrasi. Jurnal ini menjelaskan bahwa dalam era transisi menuju demokrasi yang berkeadaban, masih terdapat tantangan berupa praktik penyelesaian konflik yang tidak demokratis, serta politik uang yang bertentangan dengan prinsip reformasi. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diperbaharui agar relevan dengan semangat reformasi dan mampu membentuk generasi yang memahami demokrasi secara substantif.

Selain itu, jurnal ini juga menekankan bahwa PKn tidak hanya berfungsi sebagai mata kuliah wajib, tetapi juga sebagai alat untuk menanamkan pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan ini berkontribusi dalam membangun kultur demokrasi yang berkeadaban, seperti kebebasan, persamaan, toleransi, dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks masyarakat madani, PKn berperan dalam menciptakan generasi yang mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial-politik dengan menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan HAM. Dengan demikian, jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan elemen kunci dalam membentuk karakter warga negara yang berdaya, berintegritas, serta siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri kebangsaan.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Raffi Ichwan Pramudya -
Raffi Ichwan Pramudya
2455061017
PSTI-A
Jurnal ini membahas pentingnya peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter bangsa, khususnya dalam hal demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan kehidupan sosial. Setelah masa Orde Baru berakhir, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan sistem demokrasi, seperti praktik politik uang, konflik yang tidak diselesaikan secara damai, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kondisi ini, PKn menjadi salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan mendorong terwujudnya demokrasi yang beradab melalui proses pendidikan.

Tujuan utama PKn adalah membentuk warga negara yang cerdas, berpikir kritis, dan aktif dalam kehidupan demokratis, sehingga mereka memahami hak dan kewajibannya dalam masyarakat. Jurnal ini juga menyoroti berbagai persoalan demokrasi di Indonesia, seperti rendahnya pemahaman masyarakat terhadap demokrasi, meningkatnya sikap apatis, dan munculnya ancaman terhadap hak-hak warga negara. Karena itu, PKn tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk terlibat langsung dalam praktik demokrasi.

Selain itu, PKn diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dan relevan dengan perkembangan zaman, sehingga mampu membentuk generasi muda yang memiliki semangat kebangsaan yang kuat dan siap menghadapi berbagai tantangan global di era modern ini.