Silahkan analisis menggunakan bahasa anda sendiri, terlebih dahulu menuliskan nama, npm dan kelas.
FORUM JAWABAN ANALISIS VIDEO
Nama: Novita Sari Dewi Gultom
NPM: 2411011003
Kelas: A
Menurut saya, video ini memberikan wawasan yang cukup mendalam tentang kondisi demokrasi di Indonesia dan tantangan yang dihadapinya. Salah satu poin penting yang diangkat adalah tentang polemik dan kegaduhan yang sering terjadi dalam konteks demokrasi. Meskipun kegaduhan ini bisa dianggap wajar, kita perlu menjaga agar diskusi tetap konstruktif dan tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif, terutama ketika menyangkut isu-isu serius seperti korupsi dan prosedur demokrasi.
Video ini juga menyoroti penurunan peringkat demokrasi Indonesia menurut studi dari Freedom House, yang menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami kemunduran dari status "full free" pada tahun 2013 hingga saat ini. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama ketika kita melihat laporan dari The Economist Intelligence Unit yang menunjukkan penurunan kualitas demokrasi di negara kita. Menariknya, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara yang sudah mapan demokrasinya, seperti Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, saya merasa video ini mengajak kita untuk merenungkan kondisi demokrasi yang kita hadapi saat ini, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya menjaga dialog yang sehat dan konstruktif dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam sistem demokrasi kita.
NPM: 2411011003
Kelas: A
Menurut saya, video ini memberikan wawasan yang cukup mendalam tentang kondisi demokrasi di Indonesia dan tantangan yang dihadapinya. Salah satu poin penting yang diangkat adalah tentang polemik dan kegaduhan yang sering terjadi dalam konteks demokrasi. Meskipun kegaduhan ini bisa dianggap wajar, kita perlu menjaga agar diskusi tetap konstruktif dan tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif, terutama ketika menyangkut isu-isu serius seperti korupsi dan prosedur demokrasi.
Video ini juga menyoroti penurunan peringkat demokrasi Indonesia menurut studi dari Freedom House, yang menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami kemunduran dari status "full free" pada tahun 2013 hingga saat ini. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama ketika kita melihat laporan dari The Economist Intelligence Unit yang menunjukkan penurunan kualitas demokrasi di negara kita. Menariknya, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara yang sudah mapan demokrasinya, seperti Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, saya merasa video ini mengajak kita untuk merenungkan kondisi demokrasi yang kita hadapi saat ini, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya menjaga dialog yang sehat dan konstruktif dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam sistem demokrasi kita.
Nama : Azzahra Hafidatuzzahri Walmisr
NPM : 2411011066
Kelas : Manajemen
Video tersebut mengulas sejarah awal demokrasi di Indonesia yang dimulai setelah keluarnya Maklumat Wakil Presiden No. X pada 3 November 1945, yang menganjurkan pembentukan partai-partai politik sebagai langkah awal era demokrasi di Indonesia. Pada masa itu, Indonesia menerapkan sistem demokrasi parlementer yang menempatkan parlemen sebagai lembaga penting dalam pemerintahan, dengan pemilihan umum pertama diadakan pada 1955 yang diikuti oleh banyak partai politik. Namun, sistem ini mengalami berbagai tantangan seperti konflik politik dan ketidakstabilan yang kemudian memicu perubahan menuju Demokrasi Terpimpin pada 1959, di mana kekuasaan lebih terpusat pada presiden. Selanjutnya, era Demokrasi Pancasila di bawah Orde Baru berlangsung dengan pengekangan kebebasan politik, hingga akhirnya reformasi pada 1998 membuka era demokrasi yang lebih terbuka dengan pemilu langsung, kebebasan pers, dan desentralisasi pemerintahan. Video ini menyajikan gambaran singkat dan mudah dipahami mengenai perjalanan demokrasi Indonesia dari masa awal kemerdekaan hingga era reformasi, dengan fokus pada pentingnya pembentukan partai politik sebagai fondasi demokrasi Indonesia.
NPM : 2411011066
Kelas : Manajemen
Video tersebut mengulas sejarah awal demokrasi di Indonesia yang dimulai setelah keluarnya Maklumat Wakil Presiden No. X pada 3 November 1945, yang menganjurkan pembentukan partai-partai politik sebagai langkah awal era demokrasi di Indonesia. Pada masa itu, Indonesia menerapkan sistem demokrasi parlementer yang menempatkan parlemen sebagai lembaga penting dalam pemerintahan, dengan pemilihan umum pertama diadakan pada 1955 yang diikuti oleh banyak partai politik. Namun, sistem ini mengalami berbagai tantangan seperti konflik politik dan ketidakstabilan yang kemudian memicu perubahan menuju Demokrasi Terpimpin pada 1959, di mana kekuasaan lebih terpusat pada presiden. Selanjutnya, era Demokrasi Pancasila di bawah Orde Baru berlangsung dengan pengekangan kebebasan politik, hingga akhirnya reformasi pada 1998 membuka era demokrasi yang lebih terbuka dengan pemilu langsung, kebebasan pers, dan desentralisasi pemerintahan. Video ini menyajikan gambaran singkat dan mudah dipahami mengenai perjalanan demokrasi Indonesia dari masa awal kemerdekaan hingga era reformasi, dengan fokus pada pentingnya pembentukan partai politik sebagai fondasi demokrasi Indonesia.
Nama : Pebiola Putri Muallah
NPM : 2411011100
Kelas : Manajemen A
Dari video tersebut saya belajar bahwasannya Demokrasi memang gaduh baik dalam hal polarisasi politik ataupun perbedaan pendapat yang tajam, namun hal tersebutlah justru menunjukkan vitalitas dan keberagaman suara dalam masyarakat.
Menurut saya, demokrasi itu memang tidak sempurna, dan bisa jadi lebih kacau di beberapa tempat, terutama ketika ada disinformasi yang banyak beredar atau ketika politik identitas lebih diutamakan daripada kepentingan bersama. Namun, video tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun ada kekurangan, demokrasi tetap menawarkan ruang untuk perubahan dan perbaikan, yang lebih sulit ditemukan dalam sistem otoriter.
Keberlanjutan demokrasi di banyak negara, meskipun menghadapi banyak tantangan, bisa saya lihat sebagai bukti bahwa meskipun sistem ini rawan dengan konflik, pada akhirnya ia memberikan jaminan terhadap kebebasan individu dan hak asasi manusia. Hal ini sangat penting, terutama bagi generasi muda seperti kita yang sangat terhubung dengan kebebasan berekspresi.
Secara keseluruhan, saya rasa demokrasi memang penuh dinamika dan tidak mudah, tetapi hal itu menjadi alasan kenapa banyak negara tetap memilih sistem ini. Demokrasi memberi ruang bagi kita untuk terus berbicara, mengkritisi, dan berusaha memperbaiki diri. Tentunya, semua itu perlu proses yang panjang dan komitmen dari seluruh pihak untuk menjadikan demokrasi lebih baik ke depannya.
NPM : 2411011100
Kelas : Manajemen A
Dari video tersebut saya belajar bahwasannya Demokrasi memang gaduh baik dalam hal polarisasi politik ataupun perbedaan pendapat yang tajam, namun hal tersebutlah justru menunjukkan vitalitas dan keberagaman suara dalam masyarakat.
Menurut saya, demokrasi itu memang tidak sempurna, dan bisa jadi lebih kacau di beberapa tempat, terutama ketika ada disinformasi yang banyak beredar atau ketika politik identitas lebih diutamakan daripada kepentingan bersama. Namun, video tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun ada kekurangan, demokrasi tetap menawarkan ruang untuk perubahan dan perbaikan, yang lebih sulit ditemukan dalam sistem otoriter.
Keberlanjutan demokrasi di banyak negara, meskipun menghadapi banyak tantangan, bisa saya lihat sebagai bukti bahwa meskipun sistem ini rawan dengan konflik, pada akhirnya ia memberikan jaminan terhadap kebebasan individu dan hak asasi manusia. Hal ini sangat penting, terutama bagi generasi muda seperti kita yang sangat terhubung dengan kebebasan berekspresi.
Secara keseluruhan, saya rasa demokrasi memang penuh dinamika dan tidak mudah, tetapi hal itu menjadi alasan kenapa banyak negara tetap memilih sistem ini. Demokrasi memberi ruang bagi kita untuk terus berbicara, mengkritisi, dan berusaha memperbaiki diri. Tentunya, semua itu perlu proses yang panjang dan komitmen dari seluruh pihak untuk menjadikan demokrasi lebih baik ke depannya.
Nama : Neesha Zefanya Putri Irawan
Npm : 2411011071
Kelas : Manajemen
analisis saya mengenai video tersebut
menurut saya, video ini menyampaikan pesan yang cukup mendalam soal demokrasi, yang di satu sisi sering terlihat “gaduh” atau “penuh perdebatan”, tapi di sisi lain justru dianggap sebagai sistem pemerintahan terbaik oleh banyak negara di dunia. Dalam demokrasi, setiap individu diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, bahkan mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka. Hal ini bisa menciptakan suasana yang terlihat tidak teratur atau membingungkan, tapi pada dasarnya demokrasi memang memberi tempat bagi suara-suara yang berbeda untuk bertemu dan beradu gagasan. Kegaduhan yang muncul dalam sistem demokrasi sebenarnya merupakan bagian dari proses penyaringan ide dan kebijakan yang lebih adil serta akomodatif. Demokrasi memungkinkan keterlibatan semua pihak, mulai dari rakyat biasa, mahasiswa, akademisi, hingga tokoh masyarakat untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Justru jika demokrasi terasa "terlalu tenang", itu bisa jadi tanda adanya pembungkaman atau pembatasan kebebasan berbicara. Dalam konteks ini, kegaduhan bukanlah kelemahan, melainkan kelebihan yang mencerminkan kehidupan politik yang sehat dan terbuka.
Sebagai mahasiswa, kita bisa belajar bahwa demokrasi bukan cuma soal politik, tapi juga soal keterlibatan aktif dalam masyarakat. Demokrasi mengajarkan kita pentingnya menghargai perbedaan, berdialog, dan mencari solusi bersama tanpa paksaan. Meskipun terlihat ribut dan penuh perdebatan, demokrasi tetap relevan karena lebih terbuka terhadap perubahan dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kebutuhan rakyat. Demokrasi adalah ruang di mana kita semua bisa ikut terlibat dalam membentuk masa depan negara, baik lewat kritik, diskusi, organisasi kampus, maupun aksi sosial. Kita tidak boleh apatis atau malah menilai demokrasi buruk hanya karena penuh perdebatan. Justru melalui perdebatan yang sehat, kita bisa mendorong perubahan dan mencegah kekuasaan yang otoriter. Dengan kata lain, demokrasi memberi kita tanggung jawab sekaligus kesempatan untuk berperan aktif sebagai agen perubahan sosial. Karena itulah, meskipun terlihat gaduh, demokrasi tetap bertahan dan dipilih banyak negara karena sifatnya yang fleksibel, adaptif, dan memberi ruang partisipasi yang luas. Negara-negara dengan sistem demokrasi cenderung lebih stabil dalam jangka panjang karena keputusan yang diambil dari proses diskusi, bukan paksaan. Untuk generasi muda, terutama mahasiswa, video ini sangar penting sebagai pengingat bahwa demokrasi bukan hanya milik pemerintah, tapi milik kita semua. Dan kegaduhan itu adalah harga yang pantas dibayar untuk menjaga kebebasan, keadilan, dan keterbukaan.
Npm : 2411011071
Kelas : Manajemen
analisis saya mengenai video tersebut
menurut saya, video ini menyampaikan pesan yang cukup mendalam soal demokrasi, yang di satu sisi sering terlihat “gaduh” atau “penuh perdebatan”, tapi di sisi lain justru dianggap sebagai sistem pemerintahan terbaik oleh banyak negara di dunia. Dalam demokrasi, setiap individu diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, bahkan mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka. Hal ini bisa menciptakan suasana yang terlihat tidak teratur atau membingungkan, tapi pada dasarnya demokrasi memang memberi tempat bagi suara-suara yang berbeda untuk bertemu dan beradu gagasan. Kegaduhan yang muncul dalam sistem demokrasi sebenarnya merupakan bagian dari proses penyaringan ide dan kebijakan yang lebih adil serta akomodatif. Demokrasi memungkinkan keterlibatan semua pihak, mulai dari rakyat biasa, mahasiswa, akademisi, hingga tokoh masyarakat untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Justru jika demokrasi terasa "terlalu tenang", itu bisa jadi tanda adanya pembungkaman atau pembatasan kebebasan berbicara. Dalam konteks ini, kegaduhan bukanlah kelemahan, melainkan kelebihan yang mencerminkan kehidupan politik yang sehat dan terbuka.
Sebagai mahasiswa, kita bisa belajar bahwa demokrasi bukan cuma soal politik, tapi juga soal keterlibatan aktif dalam masyarakat. Demokrasi mengajarkan kita pentingnya menghargai perbedaan, berdialog, dan mencari solusi bersama tanpa paksaan. Meskipun terlihat ribut dan penuh perdebatan, demokrasi tetap relevan karena lebih terbuka terhadap perubahan dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kebutuhan rakyat. Demokrasi adalah ruang di mana kita semua bisa ikut terlibat dalam membentuk masa depan negara, baik lewat kritik, diskusi, organisasi kampus, maupun aksi sosial. Kita tidak boleh apatis atau malah menilai demokrasi buruk hanya karena penuh perdebatan. Justru melalui perdebatan yang sehat, kita bisa mendorong perubahan dan mencegah kekuasaan yang otoriter. Dengan kata lain, demokrasi memberi kita tanggung jawab sekaligus kesempatan untuk berperan aktif sebagai agen perubahan sosial. Karena itulah, meskipun terlihat gaduh, demokrasi tetap bertahan dan dipilih banyak negara karena sifatnya yang fleksibel, adaptif, dan memberi ruang partisipasi yang luas. Negara-negara dengan sistem demokrasi cenderung lebih stabil dalam jangka panjang karena keputusan yang diambil dari proses diskusi, bukan paksaan. Untuk generasi muda, terutama mahasiswa, video ini sangar penting sebagai pengingat bahwa demokrasi bukan hanya milik pemerintah, tapi milik kita semua. Dan kegaduhan itu adalah harga yang pantas dibayar untuk menjaga kebebasan, keadilan, dan keterbukaan.
NAMA : ANISA FUTRI
NPM : 2411011119
KELAS : MANAJEMEN
ANALISIS VIDEO
Video dari Narasi TV ini mengulas alasan mengapa banyak negara memilih sistem demokrasi, meskipun sistem ini sering dianggap penuh keributan dan perdebatan. Demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk menyampaikan pendapatnya, menjaga keamanan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Namun, video ini juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi demokrasi saat ini, termasuk penurunan kualitas demokrasi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Intisari Utama
Demokrasi dikenal sebagai sistem yang memungkinkan kebebasan berekspresi sehingga sering kali dianggap gaduh, tetapi keramaian ini sebenarnya mencerminkan adanya ruang dialog yang sehat.
Negara-negara demokratis biasanya lebih menghormati hak asasi manusia, memiliki tingkat korupsi yang lebih rendah, serta masyarakatnya cenderung lebih sehat dan bahagia.
Penurunan kualitas demokrasi terjadi akibat berbagai faktor, seperti pembatasan kebebasan sipil dan meningkatnya polarisasi politik, yang juga dialami oleh negara maju maupun Indonesia.
Indonesia saat ini dikategorikan sebagai demokrasi yang masih memiliki kekurangan, sehingga perlu upaya serius untuk memperkuat institusi dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pendalaman
Demokrasi diminati karena sistem ini inklusif, memungkinkan partisipasi luas, dan menyediakan mekanisme pengawasan pemerintah yang efektif.
Meskipun kebebasan berpendapat bisa menimbulkan perdebatan yang keras, hal ini justru menunjukkan bahwa demokrasi berjalan dengan baik selama diskusi tetap konstruktif.
Krisis demokrasi modern dipicu oleh fenomena seperti disinformasi dan populisme yang melemahkan kepercayaan publik terhadap institusi.
Untuk menjaga kualitas demokrasi, Indonesia harus fokus pada penguatan lembaga demokrasi dan meningkatkan literasi politik warga negara.
Analisis ini menegaskan bahwa meskipun demokrasi memiliki kekurangan dan tantangan, sistem ini tetap menjadi pilihan terbaik untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas dan menjaga stabilitas negara.
NPM : 2411011119
KELAS : MANAJEMEN
ANALISIS VIDEO
Video dari Narasi TV ini mengulas alasan mengapa banyak negara memilih sistem demokrasi, meskipun sistem ini sering dianggap penuh keributan dan perdebatan. Demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk menyampaikan pendapatnya, menjaga keamanan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Namun, video ini juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi demokrasi saat ini, termasuk penurunan kualitas demokrasi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Intisari Utama
Demokrasi dikenal sebagai sistem yang memungkinkan kebebasan berekspresi sehingga sering kali dianggap gaduh, tetapi keramaian ini sebenarnya mencerminkan adanya ruang dialog yang sehat.
Negara-negara demokratis biasanya lebih menghormati hak asasi manusia, memiliki tingkat korupsi yang lebih rendah, serta masyarakatnya cenderung lebih sehat dan bahagia.
Penurunan kualitas demokrasi terjadi akibat berbagai faktor, seperti pembatasan kebebasan sipil dan meningkatnya polarisasi politik, yang juga dialami oleh negara maju maupun Indonesia.
Indonesia saat ini dikategorikan sebagai demokrasi yang masih memiliki kekurangan, sehingga perlu upaya serius untuk memperkuat institusi dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pendalaman
Demokrasi diminati karena sistem ini inklusif, memungkinkan partisipasi luas, dan menyediakan mekanisme pengawasan pemerintah yang efektif.
Meskipun kebebasan berpendapat bisa menimbulkan perdebatan yang keras, hal ini justru menunjukkan bahwa demokrasi berjalan dengan baik selama diskusi tetap konstruktif.
Krisis demokrasi modern dipicu oleh fenomena seperti disinformasi dan populisme yang melemahkan kepercayaan publik terhadap institusi.
Untuk menjaga kualitas demokrasi, Indonesia harus fokus pada penguatan lembaga demokrasi dan meningkatkan literasi politik warga negara.
Analisis ini menegaskan bahwa meskipun demokrasi memiliki kekurangan dan tantangan, sistem ini tetap menjadi pilihan terbaik untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas dan menjaga stabilitas negara.
Nama: Fany Rahmawati
Npm: 2411011052
Kelas: Manajemen
Video ini menyoroti paradoks demokrasi: sistem yang seringkali terlihat gaduh, penuh perdebatan, dan tidak rapi, namun tetap dipilih oleh banyak negara di dunia. Demokrasi dianggap "berisik" karena membuka ruang bagi setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, mengkritik, dan mengekspresikan aspirasi secara terbuka. Kebisingan ini justru menjadi ciri khas yang membedakan demokrasi dari sistem otoriter—di mana ketenangan sering kali dicapai dengan cara membungkam.
Meski tampak kacau, demokrasi memiliki daya tahan yang kuat karena memberikan fondasi kebebasan, partisipasi politik, dan pengawasan publik terhadap kekuasaan. Sistem ini mendorong transparansi, akuntabilitas, dan legalitas yang kuat dalam pengambilan keputusan publik. Dalam jangka panjang, demokrasi terbukti lebih mampu menjaga stabilitas sosial dan ekonomi karena kekuasaan tidak berpusat pada satu orang atau satu kelompok saja, melainkan tersebar melalui mekanisme checks and balances.
Video ini juga mengangkat beberapa alasan mengapa demokrasi tetap menjadi pilihan di berbagai negara, meskipun tidak selalu berjalan mulus. Negara-negara demokratis, menurut berbagai kajian, cenderung memiliki tingkat penegakan hak asasi manusia yang lebih baik, angka korupsi yang lebih rendah, serta kualitas hidup warga yang lebih tinggi—baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan mental. Hal ini karena sistem demokrasi menempatkan kepentingan rakyat sebagai pusat dari proses pemerintahan, bukan hanya kepentingan elite.
Namun, video ini juga menegaskan bahwa eksistensi demokrasi saat ini tidak terlepas dari ancaman dan tantangan besar. Di abad ke-21, demokrasi menghadapi tekanan dari berbagai arah: maraknya disinformasi di media sosial, menguatnya politik identitas dan populisme, serta menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi negara. Di beberapa negara, demokrasi bahkan digunakan untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara-cara legal tapi manipulatif. Fenomena ini menunjukkan bahwa demokrasi, meskipun kuat, tetap rentan jika tidak dijaga.
Secara keseluruhan, video ini memberikan gambaran bahwa demokrasi adalah sistem yang dinamis, bukan final. Ia menuntut partisipasi aktif dan kesadaran kolektif dari warga negara untuk tetap hidup dan relevan. Kegaduhan dalam demokrasi bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari proses menuju keputusan yang inklusif dan berkeadilan. Justru dalam keterbukaan dan kebisingan inilah, demokrasi menemukan kekuatannya sebagai sistem yang paling manusiawi dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman.
Npm: 2411011052
Kelas: Manajemen
Video ini menyoroti paradoks demokrasi: sistem yang seringkali terlihat gaduh, penuh perdebatan, dan tidak rapi, namun tetap dipilih oleh banyak negara di dunia. Demokrasi dianggap "berisik" karena membuka ruang bagi setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, mengkritik, dan mengekspresikan aspirasi secara terbuka. Kebisingan ini justru menjadi ciri khas yang membedakan demokrasi dari sistem otoriter—di mana ketenangan sering kali dicapai dengan cara membungkam.
Meski tampak kacau, demokrasi memiliki daya tahan yang kuat karena memberikan fondasi kebebasan, partisipasi politik, dan pengawasan publik terhadap kekuasaan. Sistem ini mendorong transparansi, akuntabilitas, dan legalitas yang kuat dalam pengambilan keputusan publik. Dalam jangka panjang, demokrasi terbukti lebih mampu menjaga stabilitas sosial dan ekonomi karena kekuasaan tidak berpusat pada satu orang atau satu kelompok saja, melainkan tersebar melalui mekanisme checks and balances.
Video ini juga mengangkat beberapa alasan mengapa demokrasi tetap menjadi pilihan di berbagai negara, meskipun tidak selalu berjalan mulus. Negara-negara demokratis, menurut berbagai kajian, cenderung memiliki tingkat penegakan hak asasi manusia yang lebih baik, angka korupsi yang lebih rendah, serta kualitas hidup warga yang lebih tinggi—baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan mental. Hal ini karena sistem demokrasi menempatkan kepentingan rakyat sebagai pusat dari proses pemerintahan, bukan hanya kepentingan elite.
Namun, video ini juga menegaskan bahwa eksistensi demokrasi saat ini tidak terlepas dari ancaman dan tantangan besar. Di abad ke-21, demokrasi menghadapi tekanan dari berbagai arah: maraknya disinformasi di media sosial, menguatnya politik identitas dan populisme, serta menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi negara. Di beberapa negara, demokrasi bahkan digunakan untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara-cara legal tapi manipulatif. Fenomena ini menunjukkan bahwa demokrasi, meskipun kuat, tetap rentan jika tidak dijaga.
Secara keseluruhan, video ini memberikan gambaran bahwa demokrasi adalah sistem yang dinamis, bukan final. Ia menuntut partisipasi aktif dan kesadaran kolektif dari warga negara untuk tetap hidup dan relevan. Kegaduhan dalam demokrasi bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari proses menuju keputusan yang inklusif dan berkeadilan. Justru dalam keterbukaan dan kebisingan inilah, demokrasi menemukan kekuatannya sebagai sistem yang paling manusiawi dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman.
NAMA : NADIV NAFIS WAVI
NPM : 2451011026
KELAS : MKU PKN
Menurut saya, video tersebut menyuguhkan perspektif yang cukup komprehensif mengenai dinamika demokrasi di Indonesia, lengkap dengan tantangan-tantangan yang dihadapinya. Salah satu aspek yang cukup mencolok adalah perihal polarisasi dan hiruk-pikuk wacana yang kerap mewarnai lanskap demokrasi kita. Walaupun kegaduhan semacam ini kerap dianggap sebagai bumbu dalam sistem demokrasi, kita sejatinya harus tetap mengupayakan agar diskursus publik tetap bersifat substantif dan tidak terjebak dalam polemik yang menyesatkan, terutama ketika membahas topik kritis seperti tindak pidana korupsi maupun prosedur pemilu yang berintegritas.
Video tersebut juga menyingkap fenomena yang cukup mengkhawatirkan: kemerosotan peringkat demokrasi Indonesia berdasarkan laporan Freedom House. Penurunan status demokrasi kita dari “fully free” pada tahun 2013 hingga sekarang mengindikasikan adanya regresi yang patut dicermati secara mendalam. Data dari The Economist Intelligence Unit pun turut memperkuat kekhawatiran ini dengan menunjukkan adanya degradasi kualitas demokrasi di tanah air. Menariknya, tren kemerosotan demokrasi ini bukan hanya fenomena yang menimpa Indonesia, tetapi juga dirasakan oleh negara-negara dengan tradisi demokrasi yang lebih mapan, seperti Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa video ini mengundang kita untuk melakukan refleksi kritis terhadap kondisi demokrasi kontemporer, baik dalam konteks nasional maupun global. Pesan utama yang dapat ditarik adalah urgensi menjaga kualitas diskursus publik agar tetap sehat, rasional, dan konstruktif di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem demokrasi kita saat ini.
NPM : 2451011026
KELAS : MKU PKN
Menurut saya, video tersebut menyuguhkan perspektif yang cukup komprehensif mengenai dinamika demokrasi di Indonesia, lengkap dengan tantangan-tantangan yang dihadapinya. Salah satu aspek yang cukup mencolok adalah perihal polarisasi dan hiruk-pikuk wacana yang kerap mewarnai lanskap demokrasi kita. Walaupun kegaduhan semacam ini kerap dianggap sebagai bumbu dalam sistem demokrasi, kita sejatinya harus tetap mengupayakan agar diskursus publik tetap bersifat substantif dan tidak terjebak dalam polemik yang menyesatkan, terutama ketika membahas topik kritis seperti tindak pidana korupsi maupun prosedur pemilu yang berintegritas.
Video tersebut juga menyingkap fenomena yang cukup mengkhawatirkan: kemerosotan peringkat demokrasi Indonesia berdasarkan laporan Freedom House. Penurunan status demokrasi kita dari “fully free” pada tahun 2013 hingga sekarang mengindikasikan adanya regresi yang patut dicermati secara mendalam. Data dari The Economist Intelligence Unit pun turut memperkuat kekhawatiran ini dengan menunjukkan adanya degradasi kualitas demokrasi di tanah air. Menariknya, tren kemerosotan demokrasi ini bukan hanya fenomena yang menimpa Indonesia, tetapi juga dirasakan oleh negara-negara dengan tradisi demokrasi yang lebih mapan, seperti Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa video ini mengundang kita untuk melakukan refleksi kritis terhadap kondisi demokrasi kontemporer, baik dalam konteks nasional maupun global. Pesan utama yang dapat ditarik adalah urgensi menjaga kualitas diskursus publik agar tetap sehat, rasional, dan konstruktif di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem demokrasi kita saat ini.
Nama: Ganianda Gumilang
NPM: 2411011058
Prodi: S1 Manajemen
Dalam video ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kondisi demokrasi yang terjadi di Indonesia dan tantangan yang dihadapinya. poin penting yang dibahas adalah tentang polemik dan kegaduhan yang sering terjadi dalam konteks demokrasi.
Dalam demokrasi, setiap individu diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, bahkan mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka. dan pada dasarnya demokrasi memberi aspirasi untuk bertemu dan beradu gagasan. Kegaduhan yang muncul dalam sistem demokrasi adalah proses pemilahan ide dan pikiran yang ada.
Demokrasi adalah sistem yang dalam kebebasan berekspresi sehingga mencerminkan adanya ruang dialog yang sehat. Demokrasi diminati karena sistem ini inklusif, dan melibatkan partisipasi luas.
Meskipun kebebasan berpendapat bisa menimbulkan perdebatan yang keras, tetapi ini menunjukkan bahwa demokrasi berjalan dengan baik selama diskusi tetap konstruktif.
Demokrasi memang penuh dinamika dan tantangan, tetapi itu menjadi alasan bagi negara Indonesia untuk memilih sistem ini. Demokrasi memberi ruang aspirasi bagi kita untuk terus berpartisipasi, bersuara, menyuarakan pendapat, dan mengkritisi. Tentu saja semua itu merupakan proses yang panjang yang dilakukan dari seluruh partisipasi untuk menjadikan demokrasi lebih baik.
NPM: 2411011058
Prodi: S1 Manajemen
Dalam video ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kondisi demokrasi yang terjadi di Indonesia dan tantangan yang dihadapinya. poin penting yang dibahas adalah tentang polemik dan kegaduhan yang sering terjadi dalam konteks demokrasi.
Dalam demokrasi, setiap individu diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, bahkan mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka. dan pada dasarnya demokrasi memberi aspirasi untuk bertemu dan beradu gagasan. Kegaduhan yang muncul dalam sistem demokrasi adalah proses pemilahan ide dan pikiran yang ada.
Demokrasi adalah sistem yang dalam kebebasan berekspresi sehingga mencerminkan adanya ruang dialog yang sehat. Demokrasi diminati karena sistem ini inklusif, dan melibatkan partisipasi luas.
Meskipun kebebasan berpendapat bisa menimbulkan perdebatan yang keras, tetapi ini menunjukkan bahwa demokrasi berjalan dengan baik selama diskusi tetap konstruktif.
Demokrasi memang penuh dinamika dan tantangan, tetapi itu menjadi alasan bagi negara Indonesia untuk memilih sistem ini. Demokrasi memberi ruang aspirasi bagi kita untuk terus berpartisipasi, bersuara, menyuarakan pendapat, dan mengkritisi. Tentu saja semua itu merupakan proses yang panjang yang dilakukan dari seluruh partisipasi untuk menjadikan demokrasi lebih baik.
Nama: Evania Nurresya Arsana
NPM : 2451011044
Kelas : MKU Pancasila 2025
Prodi : S1 Manajemen
Izin memberi analisis saya terhadap video, video tersebut membahas dinamika demokrasi di Indonesia, dari yang saya lihat pula materi ini memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai perjalanan dan tantangan demokrasi di negeri kita. Salah satu hal yang paling menonjol adalah bagaimana video ini tidak hanya menampilkan demokrasi dari sisi idealnya saja, tetapi juga memperlihatkan kenyataan bahwa demokrasi sering kali dipenuhi oleh kegaduhan, konflik opini, hingga polarisasi politik yang tajam.
Namun, justru dari kegaduhan inilah kita bisa melihat bahwa demokrasi memberi ruang ekspresi dan diskusi yang luas. Demokrasi memungkinkan rakyat termasuk kita sebagai mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi, mengkritisi kebijakan, dan terlibat aktif dalam urusan publik. Seperti yang disampaikan dalam video, kondisi gaduh bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari dinamika sehat dalam sistem yang terbuka.
Sisi menarik lainnya adalah penurunan peringkat demokrasi Indonesia menurut lembaga seperti Freedom House dan The Economist Intelligence Unit. Ini menunjukkan bahwa meskipun kita hidup dalam sistem demokrasi, kualitasnya tidak selalu stabil. Bahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat pun mengalami hal serupa. Hal ini membuat saya sadar bahwa demokrasi itu bukan sistem yang “sekali jadi”, tapi perlu terus diperjuangkan, dijaga, dan dikritisi secara aktif.
Video ini juga membahas sejarah demokrasi Indonesia mulai dari Maklumat Wakil Presiden No. X tahun 1945, Pemilu 1955, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, hingga Reformasi 1998—yang memperlihatkan bahwa demokrasi kita sudah melewati berbagai fase. Setiap era memiliki tantangannya masing-masing, dan kini kita berada di fase keterbukaan, tapi juga menghadapi tantangan baru seperti disinformasi, politik identitas, dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi.
Kesimpulannya ialah emokrasi memang tidak sempurna kadang gaduh, membingungkan, bahkan melelahkan. Tapi justru di dalam keterbukaan dan kebisingan itulah terdapat harapan untuk perubahan, keadilan, dan partisipasi yang sejati. Demokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi juga tentang bagaimana kita hidup bersama dalam keberagaman, saling menghargai, dan terus mengawasi kekuasaan agar tidak menyimpang. Dan saya percaya, melalui pendidikan politik dan partisipasi aktif, kita bisa menjaga agar demokrasi Indonesia tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang ke arah yang lebih baik.
NPM : 2451011044
Kelas : MKU Pancasila 2025
Prodi : S1 Manajemen
Izin memberi analisis saya terhadap video, video tersebut membahas dinamika demokrasi di Indonesia, dari yang saya lihat pula materi ini memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai perjalanan dan tantangan demokrasi di negeri kita. Salah satu hal yang paling menonjol adalah bagaimana video ini tidak hanya menampilkan demokrasi dari sisi idealnya saja, tetapi juga memperlihatkan kenyataan bahwa demokrasi sering kali dipenuhi oleh kegaduhan, konflik opini, hingga polarisasi politik yang tajam.
Namun, justru dari kegaduhan inilah kita bisa melihat bahwa demokrasi memberi ruang ekspresi dan diskusi yang luas. Demokrasi memungkinkan rakyat termasuk kita sebagai mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi, mengkritisi kebijakan, dan terlibat aktif dalam urusan publik. Seperti yang disampaikan dalam video, kondisi gaduh bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari dinamika sehat dalam sistem yang terbuka.
Sisi menarik lainnya adalah penurunan peringkat demokrasi Indonesia menurut lembaga seperti Freedom House dan The Economist Intelligence Unit. Ini menunjukkan bahwa meskipun kita hidup dalam sistem demokrasi, kualitasnya tidak selalu stabil. Bahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat pun mengalami hal serupa. Hal ini membuat saya sadar bahwa demokrasi itu bukan sistem yang “sekali jadi”, tapi perlu terus diperjuangkan, dijaga, dan dikritisi secara aktif.
Video ini juga membahas sejarah demokrasi Indonesia mulai dari Maklumat Wakil Presiden No. X tahun 1945, Pemilu 1955, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, hingga Reformasi 1998—yang memperlihatkan bahwa demokrasi kita sudah melewati berbagai fase. Setiap era memiliki tantangannya masing-masing, dan kini kita berada di fase keterbukaan, tapi juga menghadapi tantangan baru seperti disinformasi, politik identitas, dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi.
Kesimpulannya ialah emokrasi memang tidak sempurna kadang gaduh, membingungkan, bahkan melelahkan. Tapi justru di dalam keterbukaan dan kebisingan itulah terdapat harapan untuk perubahan, keadilan, dan partisipasi yang sejati. Demokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi juga tentang bagaimana kita hidup bersama dalam keberagaman, saling menghargai, dan terus mengawasi kekuasaan agar tidak menyimpang. Dan saya percaya, melalui pendidikan politik dan partisipasi aktif, kita bisa menjaga agar demokrasi Indonesia tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang ke arah yang lebih baik.