FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

Number of replies: 109

https://vclass.unila.ac.id/pluginfile.php/2112854/mod_forum/post/2113689/Jurnal%20Integrasi%20Nasional.pdf

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by NAURAH MUTIARANI -
Nama : Naurah Edel Weis Mutiarnani
NPM : 2416031136
Kelas : RegD

Mengeksplorasi hubungan mendalam antara identitas budaya, kearifan lokal, dan tantangan dalam mengintegrasikan keragaman etnis yang kaya di Indonesia. Bagian ini menyoroti pentingnya mengenali berbagai identitas di dalam negara ini, yang dibentuk oleh proses sejarah dan elemen budaya lokal.Gagasan utamanya adalah bahwa Indonesia, sebagai negara multikultural, menghadapi tantangan dan peluang dalam mengelola keragamannya. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (“Kesatuan dalam Keragaman”) merangkum cita-cita integrasi bangsa, meskipun pencapaian cita-cita ini masih merupakan pekerjaan yang terus berlanjut karena kompleksitas hubungan sosial di antara berbagai kelompok etnis yang berbeda.

Hal ini juga menekankan peran kearifan lokal (kearifan lokal) sebagai jangkar untuk mempertahankan identitas budaya dan memperkuat persatuan nasional. Dalam menghadapi kekuatan global, kearifan lokal membantu menolak homogenisasi, menawarkan cara untuk menavigasi tekanan modernisasi dan globalisasi.Selain itu, relevansi tradisi dan nilai-nilai lokal yang terus berlanjut dalam membentuk identitas kolektif dan mengatasi potensi konflik. Hal ini menunjukkan bahwa memahami dan melestarikan budaya lokal dapat menjadi dasar untuk membina kohesi sosial dan pembangunan berkelanjutan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Bestari Cahaya imani -
Nama: Bestari Cahaya Imani
NPM: 2416031070
Kelas: Regular D
Kearifan lokal di Indonesia sangat beragam dan berfungsi sebagai aset budaya yang penting untuk memperkuat identitas bangsa. jurnal juga menekankan bahwa kearifan lokal dapat dijadikan modal dasar untuk membangun jati diri bangsa, terutama dalam konteks globalisasi yang menuntut perubahan di berbagai aspek kehidupan. Dengan mengangkat kearifan lokal, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat kesadaran yang dapat menjaga keutuhan masyarakat dan negara. ini sangat penting untuk diingat, terutama di era di mana nilai-nilai budaya sering terancam oleh pengaruh luar yang kuat.

Selanjutnya, pentingnya revitalisasi kearifan lokal juga sangat penting. Kearifan lokal bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga merupakan elemen yang penting untuk memperkuat fondasi identitas bangsa. Dalam konteks ini, nilai-nilai budaya lokal harus digali dan dikaji ulang agar tetap relevan dan dapat berfungsi sebagai perekat identitas bangsa di tengah perubahan yang cepat. Dengan demikian, kearifan lokal dapat berperan sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa saat ini.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Rafli Bilal Rafli Ashari -
NAMA: Bilal Rafli Ashari
NPM: 2416031062
Kelas: Reguler B

Pembahasan dari Jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" menjelaskan tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi sangat relevan diwacanakan. Kenyataannya terlihat dari berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pasca reformasi seiring timbulnya tuntutan yang berlebihan dari segala aspek kehidupan. Tuntutan tersebut sering memicu permasalahan krusial sehingga dapat mengancam keutuhan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hal ini berkaitan dengan kearifan lokal sebagai warisan budaya menempati posisi utama sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas kultural. Penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan tidak akan terlepas dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi. Pada era globalisasi ini, muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan adalah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Qurrota a’yun tata -
NAMA: Qurrota a'yun
NPM: 2456031036
KELAS : Mandiri B

Pembahasan dari jurnal yang berjudul “ KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA” menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah dampak globalisasi. Indonesia, yang kaya akan budaya, suku, dan bahasa, harus mempertahankan nilai-nilai lokal sebagai landasan kesatuan bangsa. Meskipun globalisasi membawa pengaruh budaya asing, kearifan lokal berfungsi untuk melawan dominasi budaya luar dan menjaga keharmonisan antar kelompok etnis.

Di tengah persaingan ekonomi, agama, dan politik yang berisiko menimbulkan konflik, kearifan lokal memiliki peran penting dalam menciptakan perdamaian dan menghargai perbedaan. Kesadaran bersama untuk melestarikan budaya lokal sangat krusial agar identitas bangsa tetap terjaga, membangun persatuan dalam keragaman, dan meningkatkan citra positif Indonesia di kancah internasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Dhika Aqillah Putera -
Nama : Dhika Aqillah Putera
NPM : 2416031004
Kelas : Reguler B

Jurnal `Bakti Saraswati` Vol. 05 No. 01 Maret 2016 berfokus pada tema "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa", yang menyoroti pentingnya nilai-nilai, norma, adat istiadat, serta pengetahuan tradisional dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Jurnal ini menegaskan bahwa kearifan lokal bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi merupakan elemen yang tetap relevan dalam memperkuat jati diri bangsa, terutama di tengah tantangan globalisasi.

Selain itu, jurnal ini membahas bagaimana kearifan lokal berfungsi sebagai perekat yang menyatukan masyarakat Indonesia dengan segala keberagamannya, baik dalam aspek suku, agama, maupun budaya. Beberapa studi kasus dari berbagai daerah kemungkinan digunakan untuk menggambarkan bagaimana kearifan lokal dapat memperkuat identitas komunitas setempat sekaligus berkontribusi terhadap identitas nasional. Dalam konteks ini, strategi pelestarian dan promosi kearifan lokal di tengah derasnya pengaruh budaya asing menjadi isu yang turut dikaji.

Lebih jauh, jurnal ini mungkin mengeksplorasi peran pendidikan, baik formal maupun informal, dalam menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda agar warisan budaya tetap lestari. Selain itu, pembahasan mengenai pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal juga menjadi perhatian, dengan menekankan keseimbangan antara manfaat ekonomi dan pelestarian budaya. Namun, jurnal ini juga tidak mengabaikan tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, kebijakan yang kurang mendukung, serta eksploitasi budaya yang dapat mengancam kelestariannya.

Sebagai kesimpulan, jurnal ini menegaskan bahwa kearifan budaya lokal adalah aset berharga yang harus dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan. Pelestarian ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan media agar kearifan lokal tetap menjadi bagian penting dari identitas nasional Indonesia. Untuk memahami lebih dalam mengenai topik ini, membaca langsung artikel-artikel dalam jurnal tersebut menjadi langkah yang disarankan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Diliyan Frisca Kasmara -
Nama: Diliyan Frisca Kasmara
NPM: 2416031020
Kelas: Reguler B
Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan

ANALISIS JURNAL (Pertemuan Ke-2)

Dalam jurnal yang berjudul “Kearifan Lokal Perekat Identitas Bangsa” karya Ida Bagus Brata ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwasanya kearifan lokal bukan hanya sekedar warisan bangsa, namun juga pondasi yang penting demi menjaga identitas bangsa dalam pengaruh globalisasi. Menjaga kearifan lokal sudah seharusnya menjadi tanggung jawab setiap warga negara, juga diperlukannya pendalaman serta penguatan dalam nilai-nilai tersebut.

Seperti yang disebutkan di dalam jurnal, beberapa nilai bangsa Indonesia seperti gotong royong menjadi modal budaya dalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Hal tersebut yang menjadi “ciri khas” dan perlu dilestarikan sebagai tanda pengenal Indonesia. Dalam era globalisasi seperti sekarang, tentu nilai-nilai tersebut akan habis tergerus zaman jika kita sebagai penerus tidak melestarikannya.

Maka dari itu, kita harus menanamkan, mengembangkan, dan memelihara citra diri dimanapun kita berada sebagai negara dan bangsa yang berkebudayaan tinggi. Karena kearifan lokal bukan hanya untuk menjawab tantangan di masa depan, namun juga sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Muhammad Eki Gilang Ramadhan Ramadhan -
Nama : Muhammad Eki Gilang Ramadhan
NPM : 2456031008
Kelas : Man B

Kearifan Budaya Lokal sebagai Perekat Identitas Bangsa

Jurnal ini membahas bagaimana budaya lokal tidak hanya sekadar warisan yang harus dijaga, tetapi juga berperan penting dalam membentuk identitas nasional. Kearifan budaya lokal, yang mencakup pengetahuan, kebiasaan, dan tradisi suatu komunitas, membantu memperkuat karakter bersama suatu bangsa.

Di era globalisasi yang semakin maju, budaya lokal sering kali terancam hilang akibat pengaruh luar. Hal ini sangat relevan bagi Indonesia, negara yang kaya akan keberagaman budaya. Dengan banyaknya suku bangsa, bahasa, dan tradisi yang berbeda, seharusnya keberagaman ini menjadi kekuatan dalam memperkuat persatuan dan identitas bangsa.

Jurnal ini juga menyoroti bagaimana banyak anak muda kini mulai kurang mengenal budaya lokal mereka. Akibatnya, ada kesenjangan antara warisan budaya dan gaya hidup modern yang berkembang saat ini. Oleh karena itu, kearifan budaya lokal menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan zaman dan pelestarian nilai-nilai tradisional yang membentuk jati diri bangsa Indonesia.

Penulis menyarankan agar budaya lokal lebih diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui pendidikan yang menekankan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya lokal. Selain itu, kebijakan pemerintah juga perlu mendukung upaya pelestarian budaya di tingkat nasional.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan tentang pentingnya kearifan budaya lokal sebagai pengikat dan pembentuk identitas bangsa. Di tengah perubahan zaman yang terus berkembang, menjaga dan melestarikan budaya lokal menjadi tugas bersama agar tidak hilang ditelan modernisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Fany Khaila Safany -
Nama: Khaila Safany
NPM: 2416031118
Kelas: Regular D

Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" oleh Ida Bagus Brata membahas peran penting kearifan budaya lokal dalam memperkuat identitas nasional Indonesia, terutama di tengah tantangan globalisasi. Penulis menyatakan bahwa perubahan sosial dan tuntutan pasca-reformasi dapat mengancam keutuhan masyarakat, sehingga kearifan lokal perlu digali dan direvitalisasi untuk membangun jatidiri bangsa.

Poin Utama:

1. Kesadaran Kolektif: Kearifan lokal berkontribusi pada pembentukan identitas nasional di tengah keragaman budaya Indonesia.


2. Tantangan Globalisasi: Era globalisasi menuntut respons yang tepat untuk menjaga integritas budaya dan identitas bangsa.

3. Kearifan Lokal: Sumber daya penting ini harus diaktualisasikan untuk memperkuat identitas nasional.

4. Keragaman Budaya: Identitas bangsa terkait erat dengan keragaman suku dan budaya yang mencerminkan sejarah dan interaksi antar etnis.

5. Relevansi Revitalisasi: Ada pertanyaan mengenai relevansi nilai-nilai budaya lokal dalam menghadapi masalah kontemporer.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal sebagai upaya untuk menjaga identitas dan keberagaman Indonesia di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Siffa Amalta Yusuf -
Nama : Siffa Amalta Yusuf
Kelas : Reguler D
NPM : 2416031138

Jurnal ini membahas betapa pentingnya kearifan budaya lokal dalam menjaga dan memperkuat identitas bangsa Indonesia. Penulis menekankan bahwa budaya lokal, yang mencakup berbagai tradisi, nilai-nilai, dan pengetahuan yang berkembang di setiap daerah, memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa. Dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, menjaga kearifan lokal bukan hanya sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga sebagai cara untuk mempersatukan berbagai suku dan kelompok yang ada. Globalisasi yang terus berkembang membawa dampak besar, dengan banyaknya budaya luar yang masuk, yang berpotensi mengikis budaya lokal. Oleh karena itu, penting bagi bangsa ini untuk melestarikan budaya lokal, agar bisa tetap menjadi bagian integral dari identitas nasional yang kokoh dan tidak tergerus oleh pengaruh luar.

Selain itu, penulis juga mengingatkan bahwa saat ini, terutama di kalangan generasi muda, semakin sedikit yang mengenal dan memahami budaya lokal mereka. Fenomena ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan rasa keterhubungannya dengan tradisi dan nilai-nilai yang telah ada sejak lama. Hal ini menjadi tantangan besar dalam menjaga kelangsungan budaya lokal. Untuk itu, penulis mengusulkan perlunya pendekatan yang lebih sistematis dalam memasukkan pengajaran budaya lokal ke dalam sistem pendidikan, serta kebijakan-kebijakan yang mendukung pelestarian budaya di tingkat nasional. Dengan demikian, budaya lokal dapat terus hidup, diteruskan, dan menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa Indonesia dalam menghadapi perubahan zaman.


In reply to Siffa Amalta Yusuf

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Elvaretta Elvaretta Ardelia Balqis -
Nama : Elvaretta Ardelia Balqis
NPM : 2416031030
Kelas : Reguler B

Jurnal yang berjudul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” menjelaskan tentang beragamnya aset budaya di Indonesia. Jurnal ini mengatakan bahwa meningkatnya globalisasi dapat memudahkan adanya perubahan di berbagai aspek kehidupan dan terkikisnya kearifan lokal. Namun, dengan peningkatan pengetahuan tentang kearifan lokal dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk meningkatkan jati diri bangsa. Dengan memperkuat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terharap kearifan lokal terutama di era globalisasi dapat meminimalisir kepunahan kearifan lokal di Indonesia

Oleh sebab itu perlunya pembelajaran yang tepat agar budaya luar dapat dikikis dengan budaya yang ada di Indonesia. Kearifan lokal yang dimiliki daerah-daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan menunjukkan keberagamannya. Banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai aset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai penyatu sekaligus modal dasar untuk memperkokoh identitas diri bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nadjwa Tipa Nadinta -
Nama : Nadjwa Tipa Nadinta
Kelas : 2456031027
NPM : Mandiri A

“Kearifan Budaya Lokal sebagai Perekat Identitas Bangsa"

Pentingnya nilai-nilai budaya lokal dalam memperkuat identitas nasional di tengah arus globalisasi. Digambarkan bagaimana kearifan lokal berfungsi sebagai elemen dalam membangun dan menguatkan identitas bangsa di era modern. Perubahan sosial yang terjadi membawa sejumlah tantangan yang bisa mengancam persatuan bangsa. Dalam hal ini, kearifan lokal dianggap sebagai warisan budaya yang patut dikaji dan direvitalisasi agar tetap relevan sebagai pengikat identitas nasional. Selain itu, jurnal ini juga mengkritisi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, yang cenderung mengarah pada penyatuan budaya, serta bagaimana multikulturalisme dapat berperan sebagai pendekatan yang efektif untuk melestarikan keragaman budaya tanpa mengorbankan jati diri nasional.

Lalu, jurnal ini menjelaskan bahwa Indonesia sebagai bangsa multikultural menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga integrasi nasional. Kearifan lokal lebih dari sekedar warisan budaya ia juga memiliki fungsi sosial yang mampu memperkuat solidaritas dalam masyarakat. Konsep-konsep seperti Bhinneka Tunggal Ika, gotong royong, dan nilai-nilai lokal dari berbagai daerah menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam menghadapi dinamika globalisasi. Dengan demikian, revitalisasi nilai-nilai budaya lokal sangat penting, bukan hanya sebagai upaya untuk melestarikan, tetapi juga sebagai solusi dalam membangun identitas nasional yang kokoh dan harmonis di tengah perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Sarah Rahmalia -
Nama: Sarah Rahmalia
NPM : 2416031052
Kelas: Reguler B
Mata kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan


Dalam Jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" menjelaskan bahwa Kearifan lokal memainkan peran penting dalam membangun identitas budaya dan nasional, terutama di Indonesia. Kearifan lokal tidak hanya merupakan cerminan dari kekayaan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai dasar bagi kehidupan berbangsa yang harmonis. Nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah mufakat, saling menghormati, dan tolong-menolong memperkuat rasa persatuan di antara warga, sekaligus menghargai keberagaman sebagai kekayaan nasional. Di tengah arus globalisasi, kearifan lokal menjadi benteng pertahanan terakhir bagi generasi muda kita.

Kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat dan tercermin dalam sikap serta perilaku sehari-hari. Di Indonesia, kearifan lokal tidak hanya terbatas pada satu budaya atau etnis tertentu, melainkan bersifat lintas budaya, yang pada gilirannya membentuk nilai-nilai budaya nasional, seperti gotong royong, toleransi, dan etos kerja. Maka dari itu, kearifan lokal bisa dianggap sebagai identitas bangsa, khususnya dalam konteks Indonesia yang memperbolehkan transformasi antar budaya dan melahirkan nilai-nilai budaya yang lebih luas. Pengakuan dari masyarakat internasional terhadap berbagai kearifan lokal dapat semakin memperkuat identitas bangsa serta mendorong upaya pelestarian budaya secara berkelanjutan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Reni Reni Febriyani -
Nama: Reni Febriyani
NPM: 2416031024
Kelas: Reguler B

Dalam jurnal berjudul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Indentitas Bangsa” karya Ida Bagus Brata menjelaskan bahwa kearifan lokal itu merupakan elemen yang penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa, karena secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagaiaset kekayaan kebudayaan bangsa serta dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas bangsa.

Bangsa Indonesia yang multikultural ini menjadi tanggung jawab kita untuk memelihara dan mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan budaya masing-masing. Di era globalisasi ini penggunaan nilai-nilai budaya lokal bisa untuk menjawab tantangan sebagai wujud nyata dari revitalisasi budaya lokal.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Musaffa Rafi Ramadhan -
NAMA : MUSAFFA RAFI RAMADHAN
NPM :2456031033
KELAS : MANDIRI A

Berikut hasil analisisnya yang telah saya ketik sendiri,
Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" oleh Ida Bagus Brata yang diterbitkan dalam Jurnal Bakti Saraswati Vol. 05 No. 01 pada Maret 2016.

Jurnal ini membahas pentingnya kearifan budaya lokal dalam membangun dan memperkuat identitas bangsa. Penulis menekankan bahwa budaya lokal memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter dan jati diri masyarakat. Dalam konteks globalisasi yang semakin kuat, kearifan lokal menjadi salah satu cara untuk mempertahankan identitas bangsa di tengah arus budaya asing. Jurnal ini relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang kaya akan budaya lokal namun terancam oleh pengaruh budaya global. Penulis mengajak pembaca untuk menyadari pentingnya melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas nasional. menjelaskan bahwa kearifan budaya lokal mencakup nilai-nilai, tradisi, dan praktik yang telah ada sejak lama dalam masyarakat. Ini mencakup berbagai aspek seperti seni, bahasa, adat istiadat, dan sistem nilai yang membentuk cara hidup masyarakat.
dentitas bangsa diartikan sebagai karakteristik yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lain. Kearifan budaya lokal berfungsi sebagai perekat yang menyatukan masyarakat dalam satu identitas yang sama, meskipun terdapat perbedaan suku, agama, dan Jurnal ini merekomendasikan agar pendidikan formal dan non-formal memasukkan unsur-unsur kearifan lokal dalam kurikulum. Selain itu, masyarakat juga diharapkan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal melalui berbagai kegiatan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Naisha Ghefira Raden Jauhari -
Nama : Naisha Ghefira Raden Jauhari
NPM : 2416031040
Kelas : Reguler B

Setelah saya analisis jurnal tersebut terdapat beberapa hal yang sangat menarik untuk dibahas, Jurnal yang berjudul "KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA", pasca reformasi seiring dengan perkembangan IPTEK masyarakat indonesia dituntut banyak hal mulai dari kebudayaan asing, sampai dengan bagaimana cara menggunakan gadget dengan benar. Namun mereka lupa akan kebudayaan lokal yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang terdahulu, akankah kebudayaan itu akan hilang bersamaan dengan reformasi atau justru akan menjadi faktor penting dalam menjalankan sebuah negara yang multikultur ini. Kesadaran mengenai pentingnya kearifan lokal pada bangsa indonesia kini kian terkikis oleh kecanggihan teknologi hal ini merupakan masalah yang krusial untuk dibahas. Kearifan lokal merupakan elemen penting dalam kebudayaan yang harus digali serta dikaji.

Secara konsepsual kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan bahkan dapat dianggap sebagai keperibadian atau identitas suatu bangsa. Kearifan lokal digarapkan mampu memberikan arah pada perkembangan budaya yang ada atas dasar itu pula kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai, etika dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Indonesia sangat kaya akan akan sumber dayanya namun manusia masih banyak yang belum mengerti bagaimana cara mengelolanya dengan baik dan bijak sehingga kerap kali menimbulkan kerusakan pada alam. Kebudayaan dapat menjadi sumber falsafah bagaimana cara manusia bertindak agar dapat mengurangi dampak negatif dari keserakahan manusia.

Penduduk indonesia sangatlah banyak struktur masyarakat yang multi dimensional merupakan suatu kendala bagi terwujudnya konsep integrasi secara horizontal. Namun hal itu dapat di atasi tergantung bagaimana sistem yang ada dapat menjadi panasea untuk masalah tersebut, semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman yang ada.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by M. Noviza Wendi Pratama -
NAMA : M. NOVIZA WENDI PRATAMA
NPM : 2416031122
KELAS : REGULER D

setelah saya membaca jurnal terkait, menurut analisis saya jurnal ini menekankan pada peranan penting kearifan lokal sebagai penopang identitas budaya yang tidak hanya bertahan dalam menghadapi pengaruh budaya asing, tetapi juga mampu beradaptasi dan mengintegrasikan budaya budaya baru. Dalam konteks perubahan sosial dan globalisasi, identitas budaya menjadi sesuatu yang dinamis, dibentuk melalui interaksi sosial, serta bisa mengalami tumpang tindih antara berbagai kelompok etnis. Kearifan lokal, sebagai konsep yang hidup dan berkembang, menjadi kunci dalam melestarikan kebudayaan dalam menghadapi modernitas yang terus bergerak maju.

selain itu, kearifan lokal adalah salah satu fondasi penting untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah gelombang globalisasi. memang tantangan sosial dan politik terus ada, tapi dengan adanya kearifan lokal dapat berperan sebagai perekat sosial yang mengatasi ketegangan antar kelompok etnis dan budaya, dan juga dapat memelihara keharmonisan sosial. oleh karena itu, kebijakan yang mendorong pelestarian dan penguatan kearifan lokal harus lebih diperhatikan agar dapat berkontribusi pada pembangunan nasional yang lebih berkelanjutan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Chlara Chlara Amelia Putri -
Nama : Chlara Amelia Putri
NPM : 2416031082
Kelas : Regular D

Tugas Pertemuan 2 (Analisis Jurnal)

Jurnal “KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA”
Jurnal ini menjelaskan bahwa kearifan budaya lokal merupakan nilai-nilai luhur yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat adat yang berlandaskan pada tradisi dan budaya bangsa. Kearifan budaya lokal menjadi ciri khas dan identitas suatu masyarakat atau bangsa. Kearifan lokal yang dimiliki daerah daerah dalam lingkup wilayah NKRI sungguh sangat banyak. Kearifan lokal dianggap sebagai elemen penting dalam merekatkan identitas bangsa.

Dalam jurnal ini, Poespowardojo (dalam Astra, 2004:114) secara tegas menyebutkan bahwa sifat-sifat hakiki kearifan lokal adalah: 1) mampu bertahan terhadap budaya luar; 2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar; 3) mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli; 4) mampu mengendalikan; dan 5) mampu memberikan arah pada perkembangan budaya.

Dalam jurnal ini juga dibahas mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kearifan budaya lokal di era globalisasi. Berkembang pesatnya teknologi dan informasi serta masuknya budaya asing dapat menggerus nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan budaya lokal. Maka dari itu, Penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi. Upaya-upaya untuk mengembangkan dan melestarikan budaya lokal sangat dibutuhkan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Abdillah Ahmad -
Nama: Abdillah Ahmad
NPM: 2416031094
Kelas: Reguler D

Identitas bangsa merupakan suatu konsep yang terbentuk dari keberagaman budaya, sejarah, serta nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang dalam suatu negara. Dalam konteks Indonesia, identitas bangsa menjadi elemen penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya. Menurut jurnal yang ditulis oleh Ida Bagus Brata, kearifan lokal memiliki peran signifikan sebagai perekat identitas bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun mengandung nilai-nilai yang mampu memperkuat jati diri bangsa dan mempertahankan keberagaman budaya di Indonesia.

Namun, dalam era globalisasi, identitas bangsa menghadapi berbagai tantangan, termasuk homogenisasi budaya yang dapat mengikis nilai-nilai tradisional. Globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang sering kali bertentangan dengan nilai lokal, sehingga diperlukan upaya revitalisasi kearifan lokal agar tetap relevan. Penguatan kesadaran kolektif terhadap budaya lokal dapat menjadi solusi dalam menjaga keutuhan bangsa. Dengan demikian, kearifan lokal tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai modal sosial yang memperkuat identitas nasional Indonesia di tengah arus perubahan global.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nabila Septiadel Putri -
Nama : Nabila Septiadel Putri
Npm : 2416031140
Kelas : Reg D.

Kesadaran kolektif masyarakat lokal dan penguatan identitas nasional dalam konteks pengaruh globalisasi menjadi semakin penting untuk kita pahami. Meningkatnya tuntutan aspek kehidupan dan berbagai tekanan sosial seringkali menimbulkan gejala potensi mengancam nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanam bangsa Indonesia. Jurnal ini menyoroti pentingnya kearifan lokal sebagai elemen budaya yang harus dikembangkan dalam menghadapi tantangan globalisasi. Identitas Nasional Indonesia tercermin dalam keberagaman sosial-budaya nya, yang dimana hal ini masuk kedalam ideologi Multikulturalisme yang mengakui dan menghargai keragaman budaya, etnik, gender, bahasa, dan agama. Multikulturalisme juga menekankan persatuan dari berbagai kelompok budaya dan membuka jalan bagi setiap keberagaman sosial budaya. Namun, diantara keberagaman itu ada banyak pula kesamaan atau homogenisasi pada setiap budaya namun dengan sejarah yang berbeda. Itulah mengapa Indonesia disebut sebagai negara kepulauan yang penuh keberagaman. Dengan keberagaman ini, tidak menutup peluang konflik yang ditimbulkan seperti permusuhan adat, pemaksaan budaya satu ke budaya lain, dll.

Secara konsepsual kearifan lokal
merupakan bagian dari kebudayaan yang harus dijaga dan dikembangkan. Kearifan lokal mencerminkan cara berpikir, bertindak, serta tingkat pengetahuan masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Karakterisrik kearifan lokal menurut Poespowardojo adalah mampu menyaring budaya luar yang masuk, dapat mengakomodasi unsur-unsur budaya asing, dan bisa bertahan dalam perkembangan budaya. Dalam hal ini penting bagi kita untuk selalu membuka mata terhadap budaya yang masuk, jangan langsung menerima budaya tersebut dan melupakan budaya asli. Maka, penting proses revitalisasi kearifan lokal dalam hal ini agar masyarakat tetap memiliki identitas budaya yang kuat di tengah arus modernisasi. Keberagaman negara Indonesia yang disebut sebagai negara multikultural ini patut kita banggakan dengan cara melestarikan kearifan lokal, sehingga menjaga keberagaman budaya tanpa kehilangan identitas nasional akan tercapai.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Viko Alexandro Sebayang -
Nama: Viko Alexandro Sebayang
NPM: 2416031086
Kelas: Regular D

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keragaman etnis, menghadapi berbagai tantangan sekaligus peluang dalam pengelolaan keragamannya. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", yang berarti "Kesatuan dalam Keragaman", mencerminkan aspirasi bangsa untuk mengintegrasikan berbagai identitas budaya yang ada. Namun, mencapai tujuan ini masih memerlukan upaya yang lebih besar, mengingat kompleksitas hubungan sosial di antara kelompok etnis yang berbeda.

Kearifan lokal memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan identitas budaya serta memperkuat persatuan nasional. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, kearifan lokal berfungsi sebagai penopang yang menolak homogenisasi budaya, sekaligus membantu melestarikan nilai-nilai budaya yang ada. Selain itu, kearifan lokal juga menjadi fondasi untuk membina kohesi sosial dan pembangunan berkelanjutan. Sebagai langkah penting, kita perlu terus menggali dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal agar tetap relevan serta berfungsi sebagai pengikat identitas bangsa.

Dalam konteks globalisasi yang berlangsung dengan cepat, kesadaran kolektif akan pentingnya budaya lokal sangatlah diperlukan. Kearifan lokal bukan sekadar warisan budaya, melainkan aset berharga dalam membangun jati diri bangsa. Oleh karena itu, upaya revitalisasi budaya lokal, termasuk pengembangan adat istiadat dan peran lembaga adat, menjadi solusi untuk menghadapi tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Hal ini penting agar budaya lokal tidak terkikis oleh pengaruh budaya luar dan identitas bangsa tetap terjaga.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Kirani Aurilia -
Nama : Kirani Aurilia Adila Putri
NPM : 2416031072
Kelas: Regular D

ANALISIS JURNAL KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA

Jurnal tersebut membahas tentang kearifan lokal sebagai kebudayaan dan menjadi suatu identitas budaya bangsa atau individu. Setiap masyarakat atau bangsa memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing sebagai indikator identitas diri sendiri dan sebagai warga negaranya. Khas tersebut berasal dari keyakinan agama, bahasa dan adat pada budaya yang bersangkutan. Kearifan lokal yang dimiliki Indonesia sangat luas dan beragam yang menunjukkan keunikan dan kekhasan Indonesia sebagai identitas negara. Hal tersebut bisa dijadikan sebagai perekat identitas bangsa dan pedoman identitas dan jati diri.

Namun, semakin berjalannya waktu dan berkembangnya negara menuju era global, semakin banyaknya isu-isu global seperti kebudayaan, agama, etnik dan lain-lain. Penguatan jati diri dan identitas suatu kebudayaan negara menjadi penting di era globalisasi sehingga tidak hilang begitu saja karena globalisasi dari budaya luar. Dengan begitu, pada era globalisasi ini harus melestarikan budaya negara dengan mengedukasi diri sendiri dan memperluas wawasan nusantara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Aliya Aliya El Rahma -
NAMA : ALIYA EL RAHMA
NPM: 2456031020
KELAS : MANDIRI B

Dari jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Pererat Identitas Bangsa" saya menganalisis bahwa sang penulis jurnal ini membahas peran kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Identitas nasional Indonesia terbentuk dari keberagaman budaya dan suku bangsa, yang sering menghadapi ancaman homogenisasi akibat globalisasi. Oleh karena itu, revitalisasi nilai-nilai budaya lokal menjadi penting untuk memperkuat jati diri bangsa. Multikulturalisme dipandang sebagai konsep yang mendukung keberagaman dengan tetap menjaga integrasi sosial.

Dalam jurnal ini, kearifan lokal dianggap sebagai modal budaya yang dapat memperkuat persatuan nasional. Nilai-nilai lokal seperti gotong royong dan harmoni sosial menjadi fondasi penting dalam membangun identitas bangsa. Penulis menekankan bahwa tanpa pemeliharaan budaya lokal, Indonesia birisiko kehilangan identitasnya di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian dari identitas nasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by arilia nur azizah -
Nama : Arilia Nur Azizah
NPM : 2456031032
Kelas : Mandiri B

Pembahasaan dari jurnal yang berjudul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” yang menekankan pentingnya peran kearifan lokal dalam membangun karakter dan identitas nasional. Nilai, tradisi, dan pengetahuan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi termasuk dalam kearifan lokal. Ini membantu membentuk identitas budaya masyarakat Indonesia dan membedakan kelompok. Kearifan lokal sangat penting untuk memperkuat kesatuan bangsa, terutama di tengah keberagaman budaya Indonesia. Ini berkontribusi pada pembentukan sifat dan identitas bangsa yang unggul. Kearifan lokal menghadapi tantangan karena pengaruh budaya luar di era globalisasi saat ini. Oleh karena itu, untuk menjaga identitas budaya dan kebangsaan yang asli, sangat penting untuk mempertahankan kearifan lokal. Pendidikan yang berbasis kearifan lokal diharapkan dapat membentuk karakter dan identitas kebangsaan yang kuat, dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam pendidikan dapat membantu generasi muda menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka. Untuk memperkuat fondasi identitas bangsa Indonesia, kearifan lokal, yang merupakan komponen budaya dan identitas nasional, harus digali dan direvitalisasi. Jurnal ini menekankan bahwa masyarakat dapat mengembangkan identitas yang lebih kuat dan berkelanjutan di tengah tantangan zaman dengan menghargai dan melestarikan kearifan lokal.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ina Nurul Ainah Novila Zahra -
Nama: Nurul Ainah Novila Zahra
NPM: 2416031102
Kelas: Reguler D

Setelah membaca jurnal yang berjudul “Kearifan Lokal Perekat Identitas Bangsa” karya Ida Bagus Brata ini, saya mengambil kesimpulan bahwa di era globalisasi saat ini, isu kebudayaan menjadi penting dan berpotensi menimbulkan benturan peradaban. Indonesia sendiri sebagai negara yang majemuk, pasti mudah menghadapi tantangan legitimasi kebudayaan yang akan menimbukan konflik sosial. Oleh karena itu, revitalisasi kearifan lokal bisa menjadi solusi untuk mengatasi krisis serta memperkuat jati diri bangsa di tengah arus globalisasi saat ini.

Modal budaya Indonesia, seperti "Bhinneka Tunggal Ika" dan semangat gotong royong, perlu dioptimalkan di lingkungan masyarakat. Kearifan lokal dari berbagai daerah merupakan aset bangsa yang dapat mengokohkan identitas nasional. Pengelolaan yang baik terhadap kekayaan budaya ini akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan juga citra positif Indonesia di mata dunia.

Diplomasi kebudayaan menjadi hal yang tidak kalah penting untuk mempromosikan nilai-nilai Indonesia ke kancah dunia. Persatuan bangsa hanya dapat dicapai jika keberagaman dihormati dan dipelihara dengan baik. Dengan demikian, revitalisasi kearifan lokal bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga fondasi dalam membangun masa depan Indonesia yang inklusif dan berdaya saing global.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Zalfa Aliyah Azzahrah -
Nama: Zalfa Aliyah Azzahrah
NPM: 2416031050
Kelas: Reguler B

ANALISIS JURNAL

Ida Bagus Brata dalam tulisannya yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" menekankan betapa pentingnya kearifan lokal dalam memperkuat identitas nasional di era globalisasi saat ini. Baginya, kearifan lokal (local genius) bahkan dapat dianggap sama dengan identitas budaya suatu bangsa. Indonesia merupakan negara multikultural sehingga untuk menghadapi tantangan globalisasi, diperlukan fondasi nilai-nilai lokal yang kuat untuk mempertahankan identitas bangsa.

Sejalan dengan ramalan Huntington (2005) mengenai masa depan politik dunia yang akan semakin mengarah pada benturan antar kebudayaan, Bhinneka Tunggal Ika dapat diposisikan sebagai modal budaya yang krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan meneliti banyaknya kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia, Ida Bagus Brata sampai pada kesimpulan budaya Indonesia yang beragam dapat digunakan sebagai perekat sekaligus modal untuk memperkokoh jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nadia Azzahra -
Nama : Nadia Azzahra
NPM : 2456031005
Kelas : Mandiri A

Kearifan budaya lokal itu penting untuk memperkuat identitas bangsa indonesia. Kearifan budaya lokal, yang berasal dari tradisi nenek moyang, mengandung nilai-nilai yang dapat membantu menjaga keanekaragaman budaya kita di indonesia untuk menyatukan semua suku, agama, dan adat istiadat yang ada. Dan membantu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengajarkan masyarakat hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budayanya. Hubungan antar suku dan golongan di wilayah NKRI itu tidak seburuk di bandingkan dengan beberapa negara lain. Namun, ada kemungkinan konflik karena ketegangan antar suku dan golongan tidak bisa diabaikan. Indonesia, yang memiliki banyak suku, agama, dan budaya yang berbeda, membutuhkan dasar yang kuat untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan. Salah satu dasar ini adalah kearifan budaya lokal, yang terdiri dari nilai-nilai moral, etika, dan norma yang telah ada sejak lama.

Kita perlu upaya untuk membangkitkan kesadaran pada masyarakat lokal mengetahui identitas budayanya masing-masing, tetapi perlu ada komitmen untuk meningkatkan kesadaran bersama sehingga kesadaran identitas nasional yang kuat akan tumbuh sejalan dengan perkembangan negara tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan dan memanfaatkan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas nasional untuk menyatukan keragaman suku, agama, dan budaya di Indonesia yang tidak dapat digantikan oleh budaya lain.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Lelyta Lelyta Anggraini -
Nama : Lelyta Anggraini
NPM : 2416031058
Kelas : Reguler B
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

ANALISIS JURNAL IDENTITAS BANGSA : KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Vol. 05, Hal 09-16 (2016)
Penulis : Ida Bagus Brata
A. ABSTRAK
Kajian tentang permasalahan kesadaran kolektif local dan identitas nasional dalam era globalisasi sangat relevan. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan Masyarakat dan bernegara menimbulkan tuntutan berlebihan dalam segala aspek kehidupan dan dapat mengancam keutuhan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Kearifan local adalah elemen budaya yang penting dalam penguatan jati diri bangsa dalam menghadapin tantangan di era globalisasi apakah masih mampu memnjadi perekat identitas bangsa dalam menghadapi permasalahn di era sekarang ini.

B. LATAR BELAKANG
Memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting dalam rangka menemukan integrasi sebagai undur penting dalam usaha persatuan bangsa. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (local) di Indonesia yang memilki keragaman. Setiap individu atau masyrakat tentu tidak ingin kehilangan jati dirinya atau tercerabut dari akar budaya yang dimilikinya. Jati diri bangsa atau identitas suatu kelompok etnikdapat ditelusuri dari tradisi yang di miliki oleh kelompok etnik yang bersangkutan (Giddens, 2003). Sehubung dengan itu, pemahaman tentang kebudayaan etnik, maka pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai kearifan local merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan bangsa dan bernegara.

C. TUJUAN
Hal ini sangat penting di pupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.

D. METODE PENELITIAN
Pengalaman mereka di masa lampau dan persepsi di masa yang akan datang.

E. HASIL PENELITIAN
1. Kerangka Konsepsual dan Teoretik : secara konsepsual kearifan local merupakan bagian dari kebudayaan. Haryati Subadi (1986;18-19) mengatakan kearifan local secara keseluruhan meliputi, cultural identitiy yang di artikan sebagai identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa. Sementara itu konsep kearifan local yang dikemukakan oleh Quaritch Wales (dalam Astra, 2004;112) alaha keseluruhan ciri kebudayaan yang dimilki oleh suatu Masyarakat sebagai hasil pengalaman mereka di masa lampau. Atas dasar itu kearifan local dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan berdasar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelolah sumber daya alam untuk keberlangsuangan hidup keberlanjutan.
2. Kearifan Lokal sebagai Perekat Identitas Bangsa
Para ahli meramlakan bahwa dalam era yang akan datang isu-isu kebudayaan, agama, etnik, dan cara hidup akan lebih penting. Kecenderungan yang lainnya juga muncul seperti adanya semacam penolakan terhadap keberagaman yang ditimbulkan oleh budaya global, sehingga muncul Hasrat untuk menegaskan keunikan kultur dan Bahasa sendiri. Pada era globalisasi ini Upaya untuk membangkitkan Kembali atau pemberdayaan, pelestarian, dan pengembangan adat istiadat. Menggukan nilai budaya local menjawab tantangan sebagai wujud nyata relativitas nudaya local itu sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.

F. SIMPULAN
Bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang multicultur, semua komponen wajib memelihara dan mendidik Masyarakat untuk mampu hidup Bersama dalam keanekaragamn tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing. Kearifan local yang dimilki sungguh sangat luar biasa banyaknya diantaranya dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa sebagai perekat modal dasar untuk memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Feby Valentina Sinaga -
NAMA : Feby Valentina Sinaga
NPM : 2416031100
KELAS : Regular D


Resume Jurnal “KEARIFAM BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA”

Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik ( di Indonesia yang memiliki keragaman. Motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami nilai kebudayaan ini. Sangat penting memupupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.Huntington (2003:5-11) meramalkan bahwa masa depan politik dunia akan semakin mengarah kepada benturan antar kebudayaan, bahkan antar peradaban. Para ahli meramalkan bahwa dalam era global isuisu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup akan lebih penting daripada isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri.

Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah bebas sekat, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global. kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Istilah “rakyat Indonesia seluruhnya” sesungguhnya di dalamnya terimplisit suatu pernyataan bahwa kebudayaan salah satu suku bangsa belum dapat dikatakan kebudayaan nasional. Perlu adanya upaya memulihkan dan membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal dengan ciri dan identitas budayanya masing-masing dan komitmen untuk meningkatkan kesadaran kolektif bersama sehingga semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada sejalan dengan perkembangan historis bangsa ini. Kearifan lokal yang dimiliki Indonesia sunggu sangat beragam dan sudah menjadi aset kekayaan kebudayaan bangsa yang dijadikan sebagai perekat sekaligus dasar untuk memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by ZAHRA AULIA ZAHRA -
NAMA : AULIA ZAHRA
NPM : 2416031064
KELAS : REGULER B

Jurnal ini membahas bagaimana identitas, waktu, dan ruang memiliki makna penting dalam dinamika kebudayaan, terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara modern yang kaya akan keberagaman budaya dan sosial. Indonesia tidak hanya sekadar unit geopolitik, tetapi juga rumah bagi ratusan suku bangsa dengan sistem budaya yang beragam. Sejarah panjang bangsa ini menunjukkan bagaimana berbagai etnis saling berinteraksi, terkadang dalam ketegangan, namun tetap membentuk komunitas yang memiliki rasa kebersamaan. Keberagaman ini diperkuat oleh masuknya berbagai pengaruh budaya besar, seperti agama, yang semakin menyatukan masyarakat dalam satu identitas nasional.

Namun, membangun identitas bangsa yang inklusif bukanlah tugas yang mudah. Hingga saat ini, masih ada perbedaan pemahaman mengenai jumlah pasti suku bangsa di Indonesia, dengan berbagai penelitian mencatat angka yang berbeda-beda. Identitas seseorang sering kali dikaitkan dengan suku dan budaya asalnya, yang menjadi bagian dari jati diri mereka. Sayangnya, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang menjadi dasar kesatuan bangsa sering kali masih sebatas cita-cita yang perlu terus diperjuangkan. Multikulturalisme muncul sebagai konsep penting dalam upaya menjaga keberagaman ini, menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan saling menghormati dan membangun ruang bagi ekspresi identitas yang beragam. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh kapitalisme serta modernisasi, muncul tantangan baru berupa homogenisasi budaya yang dapat mengikis identitas lokal. Oleh karena itu, pemahaman dan pelestarian kebudayaan etnik, yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, menjadi semakin relevan dalam menghadapi perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Rafeyfa Naura Inandarahman -
Nama: Rafeyfa Naura Inandarahman
NPM: 2456031012
Kelas: Mandiri B

Jurnal berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" yang ditulis oleh Ida Bagus Brata membahas tentang hubungan kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa di era globalisasi. Dalam era globalisasi ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam keutuhan budaya lokal. Maka, kearifan lokal menjadi hal yang krusial untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Konflik budaya memang tidak terhindarkan, tetapi kearifan lokal masing-masing daerah di Indonesia sangatlah banyak, banyak di antaranya yang bisa menjadi aset kekayaan bangsa. Jika kita bisa bersatu, maka dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas atau jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nisi Nisrina Tiara Thufailah -
Nama : Nisrina Tiara T
NPM : 2456031004
Kelas : Mandiri B

Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa

Dalam jurnal ini yang berjudul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” menjelaskan bahwa kearifan lokal sangat penting dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia, bukan hanya sekedar warisan bangsa, namun juga berperan penting untuk membentuk identitas bangsa yang menjadi tanggung jawab kita di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi. Identitas nasional Indonesia terbentuk dari keberagaman budaya, suku, dan tradisi. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Bhinneka Tunggal Ika menjadi bingkai dalam memahami nilai kebudayaan kita.

Kekayaan bangsa Indonesia merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu muncul upaya-upaya untuk pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat, sebagai penguatan jatidiri bangsa di tengah-tengah kecenderungan homogenitas sebagai akibat dari globalisasi. Kearifan lokal dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Muhammad Eka Pramuditha -
Nama: Muhammad Eka Pramuditha
NPM: 2416031112
Kelas: Reguler D

Jurnal dengan judul " KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA " ini membahas tentang pentingnya kearifan lokal dalam menjaga identitas bangsa di tengah derasnya arus globalisasi. Di Indonesia, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan keragamannya, nilai-nilai tradisional berperan sebagai perekat yang menyatukan masyarakat serta mempertahankan integritas nasional. Penulis (Ida Bagus Brata), menekankan bahwa warisan berupa tradisi, bahasa, dan nilai moral yang telah diturunkan dari generasi ke generasi harus terus dilestarikan agar tidak tergerus oleh modernisasi dan pengaruh budaya luar. Dengan cara ini, identitas bangsa yang autentik dapat terus hidup dan berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Selain itu, pelestarian kearifan lokal dianggap sebagai kunci utama dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan politik masa kini. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan menjadi fondasi yang membantu meredam konflik serta membimbing masyarakat untuk menghadapi dinamika global dengan bijak. Dengan memperkuat budaya lokal, bangsa tidak hanya menjaga kesatuan internal, tetapi juga mampu menciptakan masyarakat yang inklusif dan adaptif. Langkah ini membuka peluang untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan negara lain melalui diplomasi budaya yang didasari oleh rasa saling menghormati..
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Muthia Alfaizha ayuningtias -
Nama : Muthia Alfaizha Ayuningtias
NPM : 2456031014
Kelas : Mandiri B

Jurnal yang berjudul “ Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” menjelaskan betapa pentingnya kearifan budaya lokal dalam membentuk identitas bangsa, terutama di tengah perkembangan globalisasi yang cepat. Nilai-nilai budaya lokal menjadi sangat penting untuk mempertahankan kohesi sosial selama periode setelah reformasi yang penuh dengan tantangan. Kearifan lokal membantu menjaga identitas budaya dan mendorong kerja sama dan kebersamaan di antara berbagai kelompok etnis di Indonesia.

Kita perlu melakukan upaya aktif untuk menghidupkan kembali ingatan dan nilai-nilai budaya lokal di masyarakat kita untuk menghadapi masalah ini. Diharapkan bahwa ini akan memperkuat identitas nasional kita saat ini dan meningkatkan kesadaran kolektif. Dengan mendukung kearifan lokal, identitas bangsa dapat diperkuat dan kita dapat menangani berbagai tantangan di masa depan tanpa kehilangan akar budaya kita.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by kharolina kharolina -
Nama : Kharolina
NPM : 2416031022
Kelas : Reguler B

Jurnal Bakti Saraswati Vol. 05 No 01 " KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA."
Jurnal ini menekankan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional Indonesia di tengah tantangan globalisasi. Perubahan cepat dalam informasi, teknologi, dan ekonomi global dapat mengubah nilai-nilai budaya kita, sehingga kearifan lokal perlu terus digali dan diperkuat agar dapat menjadi pengikat dalam kehidupan masyarakat yang beragam.

Kearifan lokal bukan hanya warisan budaya, tetapi juga dasar untuk membangun karakter bangsa. Nilai-nilai seperti gotong-royong, musyawarah, dan toleransi sangat penting untuk menciptakan solidaritas dan keharmonisan. Namun, banyak juga tantangan globalisasi salah satunya penyebaran budaya asing yang dapat mengubur identitas bangsa. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang jelas untuk melestarikan dan mengadaptasi kearifan lokal dalam pendidikan dan kebijakan publik.

Dengan memanfaatkan teknologi dan media digital, kearifan lokal dapat diperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas. Kearifan lokal juga berperan dalam menciptakan budaya damai di tengah keberagaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by rahma setya nur'aini -
Nama: Rahma Setya Nur'Aini
NPM : 2416031088
Kelas : Reguler D
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


Jurnal ini membahas bagaimana kearifan budaya lokal memiliki peran penting dalam menjaga identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi. Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya dan suku bangsa. Keanekaragaman ini bukan hanya menjadi ciri khas, tetapi juga tantangan dalam menjaga kesatuan bangsa. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa identitas nasional bukan sesuatu yang statis, melainkan terus berkembang sesuai dengan dinamika sosial dan budaya masyarakat. Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" bukan hanya sekadar semboyan, tetapi harus terus diperjuangkan agar tetap menjadi dasar persatuan bangsa Indonesia.

Selain itu, jurnal ini juga menyoroti dampak globalisasi yang bisa mengancam identitas lokal. Budaya luar yang masuk secara masif berpotensi mengikis nilai-nilai lokal jika tidak ada upaya pelestarian. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk merevitalisasi budaya lokal agar tetap relevan di zaman modern. Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal, seperti adat istiadat, tradisi, dan filosofi hidup, harus terus dipertahankan agar masyarakat tidak kehilangan jati dirinya. Dengan menjaga keseimbangan antara budaya tradisional dan perkembangan zaman, identitas nasional bisa tetap kuat dan tidak tergerus oleh pengaruh luar.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Yuha Yuha Ilaiya Nafiah -
NAMA: Yuha Ilaiya Nafiah
NPM: 2416031012
KELAS: Reguler B

ANALISIS JURNAL TENTANG IDENTITAS BANGSA
Jurnal ini membahas bagaimana kearifan lokal berkontribusi dalam memperkuat identitas nasional Indonesia di tengah arus globalisasi. Kearifan lokal dipandang sebagai unsur budaya yang memiliki peran penting dalam mempererat kesadaran bersama dan menjaga jati diri bangsa. Ada beberapa poin penting yang bisa diambil dari jurnal ini:
1. Keragaman Budaya sebagai Identitas Bangsa
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku, bahasa, dan adat istiadat. Namun, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" masih menjadi cita-cita yang terus diperjuangkan, bukan sekadar kenyataan yang sudah terwujud sepenuhnya. Oleh karena itu, memahami dan menjaga keragaman budaya menjadi sangat penting untuk menjaga kesatuan nasional.
2. Pentingnya Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah hasil pengalaman panjang masyarakat yang mencerminkan identitas dan kepribadian budaya suatu bangsa. Nilai-nilai ini meliputi filosofi hidup, etika, serta tradisi yang berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa. Dalam jurnal tersebut, dinyatakan bahwa kearifan lokal mampu bertahan, beradaptasi, dan membutuhkan unsur budaya luar tanpa kehilangan jati diri.
3. Tantangan Globalisasi
Globalisasi membawa tantangan homogenisasi budaya yang bisa mengikis identitas lokal. Oleh karena itu, kearifan lokal menjadi penting untuk menjaga keunikan dan karakter bangsa Indonesia. Dengan begitu, Indonesia dapat menghadapi tantangan global tanpa kehilangan budayanya.
4. Multikulturalisme sebagai Perekat Sosial
Konsep multikulturalisme yang menekankan penghormatan terhadap keberagaman budaya menjadi sarana penting dalam menjaga keharmonian. Dengan mempertahankan dan memperkaya kearifan lokal, integrasi sosial dalam masyarakat yang beragam dapat terwujud.
5. Membangkitkan Budaya Lokal (Revitalisasi)
Jurnal ini menegaskan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal sebagai solusi menghadapi tantangan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran bersama serta menjaga identitas nasional di tengah globalisasi.

KESIMPULANNYA yakni bahwa, jurnal ini menekankan bahwa kearifan lokal adalah warisan budaya yang memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by armaya armaya siti hayyina -
Armaya Siti Hayyina
2456031025
Mandiri A

kearifan lokal sebagai bagian penting dari kebudayaan yang terus berkembang dalam menghadapi tantangan modernisasi, globalisasi, dan kapitalisme. Mitos dalam budaya tradisional dianggap sebagai penjaga nilai-nilai kearifan lokal, tetapi perubahan sosial yang tak terhindarkan menuntut adanya adaptasi.

Kearifan lokal dipahami sebagai keseluruhan ciri budaya yang dimiliki masyarakat berdasarkan pengalaman masa lalu. Identitas budaya yang muncul dari kearifan lokal ini bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Menurut para ahli, kearifan lokal memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap budaya luar, mengakomodasi unsur budaya baru, mengintegrasikan elemen asing ke dalam budaya lokal, serta mengendalikan dan mendorong perkembangan budaya. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak hanya merupakan warisan, tetapi juga strategi manusia dalam mengelola sumber daya agar kehidupan tetap berkelanjutan.

Selain itu, identitas budaya dalam masyarakat tidaklah statis, melainkan merupakan konstruksi yang terus berkembang melalui bahasa dan wacana sosial. Identitas ini bukan sesuatu yang ditemukan begitu saja, tetapi diciptakan dan diperkuat melalui interaksi serta representasi dalam komunikasi. Pergeseran identitas budaya juga dapat terjadi ketika budaya yang berbeda bertemu dan berbaur, menciptakan tumpang tindih dalam penggunaan bahasa, adat, dan kebiasaan.

teks ini menekankan bahwa kearifan lokal memiliki peran strategis dalam menghadapi perubahan sosial. Identitas budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan hasil dari interaksi dinamis yang terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Mulando Saidina Saputra -
NAMA: Mulando Saidina Saputra
NPM: 2416031092
KELAS: Reguler D

“ Bhineka Tunggal
Ika” sesungguhnya masih lebih merupakan
suatu cita-cita yang masih harus
diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia
daripada sebagai kenyataan yang benar-benar
hidup di dalam masyarakat. bagian ini menyoroti bahwa "bhineka tunggal Ika" belum benar bener tercermin dalam kehidupan bangsa Indonesia. masih ada orang orang yang belum sepenuhnya paham tentang bhineka tunggal Ika sehingga penerapannya di kehidupan sehari hari kurang. ini menunjukkan bahwa peran pemerintah belum sepenuhnya efektif dalam menanam nilai nilai bhineka tunggal Ika. butuh usaha yang lebih lagi agar bhineka tunggal Ika tidak hanya sekedar mimpi belaka.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ida Ayu Vidya Devi -
NAMA: Ida Ayu Vidya Devi

NPM: 2456031019

KELAS: Mandiri A

Kearifan Budaya Lokal sebagai Perekat Identitas Bangsa

Jurnal Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa oleh Ida Bagus Brata menyoroti pentingnya kearifan budaya lokal dalam memperkuat identitas nasional Indonesia, terutama di tengah tantangan globalisasi. Penulis menekankan bahwa perubahan sosial dan dinamika pasca-reformasi dapat mengancam persatuan masyarakat, sehingga nilai-nilai budaya lokal perlu dijaga dan diadaptasi agar tetap relevan.

Globalisasi membawa pengaruh besar terhadap budaya Indonesia, dengan masuknya budaya asing yang berpotensi melemahkan nilai-nilai lokal. Oleh karena itu, upaya pelestarian harus dilakukan agar identitas nasional tetap kuat. Keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan tradisi, merupakan kekuatan utama dalam membentuk jati diri bangsa.

Salah satu tantangan utama adalah menurunnya pemahaman generasi muda terhadap budaya lokal, yang dapat menyebabkan hilangnya keterikatan mereka terhadap tradisi dan nilai-nilai leluhur. Untuk mengatasi hal ini, penulis mengusulkan perlunya pendidikan yang lebih sistematis mengenai budaya lokal serta kebijakan yang mendukung pelestariannya. Dengan langkah ini, kearifan budaya lokal dapat terus diwariskan dan menjadi elemen penting dalam menjaga identitas bangsa di tengah perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Fawazzah Fawazzah Eztu Ilham -
Nama: Fawazzah Eztu Ilham
NPM: 2416031132
Kelas: Reguler D

Identitas bangsa Indonesia terbentuk melalui keberagaman budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Namun, di era globalisasi, perubahan sosial dan budaya yang cepat dapat mengancam eksistensi nilai-nilai lokal. Oleh karena itu, revitalisasi budaya lokal menjadi penting untuk menjaga jati diri bangsa dan menghadapi tantangan zaman.

Kearifan lokal adalah nilai-nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dari identitas suatu kelompok.
Para ahli mengungkapkan bahwa kearifan lokal memiliki kemampuan untuk bertahan dari pengaruh budaya luar, mengadaptasi unsur baru, serta mengarahkan perkembangan masyarakat secara berkelanjutan.

Pengaruh globalisasi dapat menyebabkan keseragaman budaya yang mengancam keberagaman lokal.
Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan budaya dan etnis.
Ketimpangan ekonomi, politik, dan budaya berpotensi memicu konflik sosial, sehingga diperlukan pendekatan berbasis kearifan lokal untuk memperkuat persatuan nasional.

Kearifan lokal dapat berfungsi sebagai modal sosial untuk mempererat hubungan antar masyarakat.
Beberapa nilai budaya lokal yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sosial:
1. Tri Hita Karana (Bali) – keseimbangan hubungan antara manusia, lingkungan, dan Tuhan.
2. Gotong royong (berbagai daerah) – semangat kerja sama dan solidaritas sosial.
3. Tat Twam Asi (Bali) – kesadaran akan kebersamaan dan empati terhadap sesama.

Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, Indonesia perlu menjaga dan mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal agar tetap relevan di era modern. Kesadaran akan identitas nasional perlu terus dipupuk melalui penghormatan terhadap keberagaman budaya. Dengan memanfaatkan kearifan lokal, masyarakat dapat memperkuat persatuan dan membangun kehidupan sosial yang harmonis di tengah tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Zahira Rossa Amalia -
Nama : Zahira Rossa Amalia
Kelas : Reguler D
NPM : 2416031096

ANALISIS JURNAL PERTEMUAN 2
Di pendahuluan teks ini menjelaskan bahwa, Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya dan sosial, keragaman ini ada karena sejarah bangsa Indonesia cukup panjang. Suku di Indonesia ada sekitar kurang lebih 300 sampai 520 suku, dan biasanya identitas seseorang ditentukan oleh dirinya berada di komunitas sosial (suku) mana, contohnya orang yang lahir dari suku Bugis dan menggunakan kebudayaannya akan dikatakan sebagai suku Bugis, begitu juga dengan suku lainnya. Tapi hingga saat ini masih ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika masih menjadi cita cita yang belum benar benar diterapkan dalam kehidupan sosail di Indonesia.
Lalu ada pengertian multikulturalisme yang kurang lebih memiliki arti berbagai budaya bisa hidup bersama dengan saling menghormati, jadi tidak ada budaya yang lebih tinggi dari yang lain, semuanya dihargai dan berdampingan. Di tengah globalisasi menurut saya konsep ini membuat masyarakat lebih toleransi, mengurangi konflik, dan negara kita bisa tetap dengan budaya nya yang beragam.
Dengan tetap sadar dengan jati diri, pelastarian nilai budaya lokal harus tetap dilestarikan agar tidak hilang. Identitas negara dan etnik juga bisa rusak bahkan hilang karna arus moderenisasi, apalagi revolusi four t (telecommunication, transformation, trade, tourism) sudah muncul, harusnya bisa menjadi peringatan untuk bangsa Indonesia.
Dibagian teks dengan subjudul Kerangka Konseptual dan Teoritik, kebudayaan tradisional yang arif dan lestari itu hanya dianggap mitos dan kebohongan saja, realitanya semua itu ada di tengah perubahan global akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme. Dari pendapat beberapa ahli tentang kearifan lokal, dapat diartikan bahwa kearifan lokal adalah cara bijak yang digunakan oleh manusia untuk menjaga keseimbangan hidup, dengan cara berpegang pada filosofi, nilai-nilai, etika, kebiasaan, dan cara hidup yang turun-temurun agar sumber daya alam, hayati, manusia, dan budaya bisa tetap lestari dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Lalu sampai sekarang persoalan agama, etnisitas, dan identitas masih menjadi isu sensitif yang memicu reaksi emosional sehingga perlu di antisipasi dan dikelola dengan baik.
Dalam teks bagian akhir, membahas bahwa dalam perkembangan global saat ini, konflik yang terjadi di masyarakat tidak lagi tentang ekonomi, tapi sudah membawa kearah budaya, agama, etnis, gender, dan bahkan gaya hidup kita sekarang. Huntington dan Toffler melihat bahwa globalisasi memunculkan tantangan baru di mana masyarakat semakin sadar akan identitas mereka dan mulai menolak asimilasi budaya asing. Dari sini mulai ada sedikit konflik, saat ada upaya untuk menyeragamkan budaya dalam skala global. Masalah ini juga semakin kompleks karena keberagaman budaya Indonesia yang sangat luas, dimana pemerintah sering berupaya menjaga persatuan, tapi masih ada kesenjangan sosial dan ekonomi yang membuat beberapa orang merasa terpinggirkan. Hingga saat ini masih menjadi pertanyaan karena banyak kasus dimana pelestarian budaya lebih sering menjadi simbolik dan tidak benar-benar diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat.
Ungkapan dari Van den Berghe menjelaskan bahwa dalam masyarakat majemuk, segmentasi sosial cenderung kaku dan nilai-nilai bersama sering kali lemah. Hal ini juga yang membuat konflik lebih mudah untuk muncul, terutama saat ada persaingan ekonomi atau dominasi politik dari kelompok tertentu. Koentjaraningrat juga pernah membahas tentang faktor seperti pemaksaan budaya dan konflik adat menjadi salah satu masalah. Tapi kita masih tetap bisa menjaga itu semua dengan menerapkan slogan kita yaitu Bhineka Tunggal Ika untuk mempertahankan budaya lokal dan menyesuaikan diri dengan perubahan globalisasi tanpa menutup diri dari perubahan tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Muhammad Rizaldin nurfaiz -
NAMA: muhammad rizaldin nurfaiz
NPM: 2416031002
KELAS: Reguler B

Bangsa Indonesia, dengan keberagaman budaya dan etnisnya ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultural. Oleh karena itu, setiap komponen bangsa memiliki kewajiban untuk memelihara dan mendidik masyarakat agar mampu hidup berdampingan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk mengurangi konflik yang ada dengan menggantinya dengan merevitalisasi nilai nilai kearifan lokal. Ini sangat diperlukan agar nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan hidup berdampingan dapat tertanam.

Selain itu, kearifan lokal yang dimiliki oleh berbagai daerah di Indonesia merupakan aset yang sangat berharga. Kekayaan budaya yang melimpah ini bisa menjadi pemersatu bangsa dan modal dasar untuk memperkokoh identitas bangsa. Dengan selektif mengangkat kearifan lokal yang ada, kita dapat memanfaatkan kekayaan budaya tersebut untuk memperkuat rasa kebersamaan, persatuan, dan menjaga kelestarian budaya yang ada agar tetap relevan dan dapat diterima oleh semua orang di dalam masyarakat multikultural negara republik Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Neza Agnesia -
NAMA: Neza Agnesia
NPM: 2416031018
KELAS: Reguler B

Pada jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" oleh Ida Bagus Brata membahas peran penting kearifan budaya lokal dalam memperkuat identitas nasional Indonesia, terutama di tengah pengaruh globalisasi yang semakin kuat. Penulis menyampaikan bahwa perubahan sosial yang terjadi serta tuntutan pasca-reformasi dapat mengancam keutuhan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kearifan lokal yang ada perlu digali, diperbarui, dan direvitalisasi untuk membantu membangun dan mempertahankan jatidiri bangsa.

Poin Utama:

1. Kesadaran Kolektif: Kearifan budaya lokal memiliki peran besar dalam pembentukan identitas nasional, terutama dalam keragaman budaya yang ada di Indonesia. Kearifan ini menjadi dasar untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kesatuan di tengah perbedaan.

2. Tantangan Globalisasi: Era globalisasi menuntut bangsa Indonesia untuk memberikan respons yang bijaksana agar integritas budaya dan identitas nasional tidak terkikis oleh budaya luar yang semakin mendominasi.

3. Kearifan Lokal: Sumber daya budaya lokal yang beragam harus diaktualisasikan dan diberdayakan dalam kehidupan masyarakat, guna memperkuat identitas nasional dan membentuk bangsa yang kokoh.

4. Keragaman Budaya: Identitas bangsa Indonesia sangat erat kaitannya dengan keberagaman suku, bahasa, dan budaya. Keragaman ini mencerminkan sejarah panjang dan interaksi antar etnis yang perlu dijaga dan dihormati.

5. Relevansi Revitalisasi: Ada perdebatan mengenai relevansi nilai-nilai budaya lokal dalam menghadapi berbagai masalah kontemporer. Namun, revitalisasi budaya lokal diyakini penting untuk menjaga kelangsungan identitas bangsa di tengah perubahan zaman.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan betapa pentingnya pelestarian dan pemanfaatan kearifan budaya lokal dalam menjaga identitas bangsa Indonesia. Kearifan lokal tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai kekuatan untuk memperkokoh kebersamaan dan keberagaman di tengah tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nara Sinara Dwi Arti -
Nama: Sinara Dwi Arti
NPM: 2416031120
Kelas: Reguler D

ANALISIS JURNAL
Jurnal ini menyoroti bagaimana kearifan budaya lokal memiliki peran penting sebagai perekat identitas bangsa Indonesia, terutama di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya. Nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi yang tumbuh dari tradisi lokal mencerminkan filosofi hidup masyarakat yang harmonis dengan sesama, lingkungan, dan Tuhan. Contohnya, konsep "Tri Hita Karana" dari Bali mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia lainnya, dan alam. Nilai-nilai ini tidak hanya memperkuat karakter bangsa tetapi juga menjadi pedoman untuk menghadapi tantangan modern, seperti individualisme dan konflik sosial. Namun, globalisasi membawa tantangan besar bagi keberlanjutan kearifan lokal. Masuknya budaya asing seringkali menggeser nilai tradisional yang dianggap tidak relevan. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menjaga dan mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam kehidupan modern, sehingga nilai-nilainya tetap relevan dan diterapkan. Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam melestarikan kearifan lokal melalui pemahaman, praktik, dan pelibatan aktif dalam pelestarian budaya, sehingga identitas bangsa tetap kokoh di tengah perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Alya Khansa Aguzaen -
Nama: Alya Khansa Aguzaen
NPM: 2416031080
Kelas: Reguler D

Analisis Jurnal pertemuan 2

A. Identitas jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Bakti Saraswati
2. Volume : 05
3. Nomor : 02
4. Halaman : 9-16
5. Tahun Penerbit : ISSN: 2088-2149
6. Judul Jurnal : Kearifan Budaya Lokal Pekat Identitas Bangsa
7. Nama Penulis : Ida Bagus Brata.

B. Hasil Analisis
Jurnal ini mengkaji mengenai permasalahan kesadara kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi yang sangat relevan diwacanakan. Menurut Ida Bagus Brata, kearifan local merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Dalam bab pendahuluan Ibu Ida menekankan pentingnya identitas masa dan ruang dalam permasalahan kebudayaan. Ia mengambil contoh Indonesia sebagai salah satu negara modern. Menurutnya, identitas masa dan ruang bagi sebuah negara modern, seperti Indonesia, tidak hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, tetapi dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang senantiasa tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa.

Pada bab kedua, yaitu Kerangka Konseptual dan Teoritil, Bu Ida mengutip beberapa konsep dan teori yang digagas oleh para ahli, seperti Haryanti Subandio (1986: 18-19) yang mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) secara keseluruhan meliputi, bahkan mungkin dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau kepribadian suatu bangsa. Selain Haryanti Subandio, beliau juga mengutip teori dari Mundardjito (1986: 41), Poespawardjo (dalam Astra, 2004: 114), Barker (2005: 14) dan Maunati (2004: 30).

Bab ketiga, sesuai dengan judulnya, yaitu Kearifan Lokal sebagai Perekat Identitas Bangsa, lebih menekankan lagi akan pentingnya penguatan jati diri bangsa. Hal ini mendukung teori para ahli, Huntington (2003: 5-11) dan Toffler and Toffler (1996) yang berisikan ramalan akan isu-isu global dikemudian hari yang berkenaan dangan kebudayaan. Ibu Ida berpendapat, kearifan lokal sebagai pusaka budaya menempati posisi sentral sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas kultural, dengan harapan kita sebagai pewaris nilai-nilai para pendahulu akan tetap berpegang teguh pada warisan-warisan tersebut ditengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by ALYA SALSABILLA AINI -
NAMA : Alya Salsabilla Aini
NPM : 2456031011
KELAS : Mandiri A

Dalam jurnal ini, penulis mencatat tantangan yang dihadapi masyarakat berkaitan dengan krisis keutuhan dan integritas sosial. Kebutuhan akan kesatuan di antara keragaman sosial sering kali menemui hambatan, yang bisa memicu konflik antar kelompok etnis yang berbeda. Oleh karena itu, revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat menjadi pengikat yang memperkuat solidaritas dan kohesi sosial. Penulis menunjukkan bahwa kearifan lokal bukan sekadar tradisi, melainkan juga benteng melawan homogenisasi budaya asing. Dengan mengedepankan kearifan lokal, masyarakat diharapkan dapat menemukan kembali akar identitas mereka, yang mungkin terabaikan di tengah derasnya pengaruh global.

Selanjutnya, jurnal ini menarik perhatian pada pentingnya revitalisasi nilai-nilai budaya lokal. Upaya ini dianggap krusial untuk menjaga warisan budaya sekaligus menguatkan jati diri bangsa. Penulis berpendapat bahwa kesadaran kolektif yang terbangun melalui kearifan lokal dapat membantu masyarakat Indonesia untuk tetap relevan dan berdaya saing di kancah global tanpa kehilangan identitasnya. Dalam pandangan penulis, kearifan lokal berfungsi sebagai sumber kekuatan, yang mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Secara keseluruhan, jurnal ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna kearifan lokal tidak hanya sebagai warisan, tetapi juga sebagai modal sosial yang sangat relevan di era modern ini. Dalam menghadapi berbagai tantangan global, diharapkan kearifan lokal dapat menjadi fondasi yang kuat untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia, menjadikannya lebih tangguh dan adaptif terhadap perubahan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ammara Ammara Dhia Zhafir -
NAMA : AMMARA DHIA ZHAFIR
NPM : 2456031003
KELAS : Man A

Analisis Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa"

1. PendahuluanJurnal ini membahas relevansi kearifan budaya lokal dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi. Artikel ini menyoroti bagaimana perubahan sosial dan tuntutan modernisasi berpotensi melemahkan nilai-nilai budaya lokal yang menjadi landasan identitas nasional.

2. Tujuan dan Ruang LingkupPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi nilai-nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Ruang lingkupnya mencakup analisis terhadap konsep identitas nasional, multikulturalisme, serta pengaruh globalisasi terhadap budaya lokal di Indonesia.

3. Kerangka Konseptual dan TeoritisJurnal ini menggunakan pendekatan teori identitas sosial, kearifan lokal, serta multikulturalisme. Beberapa teori yang digunakan dalam pembahasan meliputi:

- Konsep "Komunitas Terbayang" dari Benedict Anderson yang menjelaskan bagaimana identitas nasional terbentuk melalui sejarah dan interaksi sosial.

- Pandangan Samuel Huntington mengenai benturan antar peradaban dalam era globalisasi.

- Teori multikulturalisme yang menekankan pentingnya keberagaman budaya dalam membangun harmoni sosial.


4. Metode PenelitianPenelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Sumber data berasal dari kajian pustaka dan referensi akademik yang relevan dalam memahami peran budaya lokal dalam identitas nasional.

5. Temuan dan PembahasanJurnal ini mengungkap beberapa poin utama:

- Kearifan lokal sebagai modal sosial: Budaya lokal memiliki sistem nilai yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan identitas nasional.

- Ancaman homogenisasi budaya: Globalisasi dan modernisasi berpotensi menggerus nilai-nilai lokal dan menggantinya dengan budaya yang lebih seragam secara global.

- Revitalisasi budaya lokal: Upaya menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dianggap penting untuk menjaga identitas bangsa.

- Jurnal ini juga menyoroti bagaimana konsep "Bhinneka Tunggal Ika" harus tetap dijadikan pedoman dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman etnis dan budaya di Indonesia.

6. Simpulan dan RekomendasiJurnal ini menyimpulkan bahwa kearifan budaya lokal memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendukung pelestarian nilai-nilai budaya lokal melalui pendidikan, kebijakan publik, serta integrasi dalam kehidupan sehari-hari.

7. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan:

Menggunakan berbagai teori yang relevan.

Menyajikan analisis mendalam tentang tantangan budaya lokal dalam era globalisasi.

Memberikan rekomendasi konkret untuk pelestarian budaya lokal.

Kekurangan:

Tidak mencantumkan data empiris atau studi kasus yang lebih spesifik.

Tidak membahas lebih lanjut mengenai strategi implementasi dalam kebijakan pemerintah.

8. KesimpulanJurnal ini berhasil menunjukkan bahwa kearifan budaya lokal merupakan elemen penting dalam memperkuat identitas bangsa. Namun, diperlukan langkah nyata untuk memastikan nilai-nilai budaya tersebut tetap relevan dan dapat bertahan di tengah perkembangan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Patuhilah Seribudaya One Patuhilah Seribudaya One -
Nama: Patuhilah Seribudaya One

NPM: 2416031054

Kelas: Reguler B


Isi dari jurnal yang berjudul (kearifan lokal perekat identitas bangsa) ini tentang sebagaimana pentingnya kearifan dari suatu bangsa. Kearifan bukan hanya sekedar apa yang diturunkan dari orang terdahulu, melainkan jati diri. Kearifan ini sebagai simbol dari jati diri atau identitas kita sebagai sebuah negara.

Terdapat tantangan dalam kearifan itu sendiri, yaitu kemajuan zaman. Oleh sebab itu seluruh masyarakat Indonesia harus bisa melestarikan dan menjaga kearifan, ini dikarenakan kearifan tersebut seperti gotong royong yang merupakan budaya dapat menjadi sebuah ciri khas kita sebagai sebuah negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Maritza Khansa Farahdiba -
Nama: Maritza Khansa F
NPM: 2456031024
Kelas: Mandiri B

Analisis Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa"
 
Jurnal ini mengkaji betapa pentingnya kearifan lokal sebagai faktor pengikat identitas bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan lokal dianggap sebagai elemen yang tak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia, yang harus diungkap dan diperbaharui untuk menjaga jati diri bangsa. Meskipun Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah, globalisasi dan keseragaman budaya luar menimbulkan tantangan dalam menjaga identitas lokal.

Jurnal ini juga menekankan signifikansi nilai-nilai budaya lokal dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat demi memperkuat persatuan bangsa. Meskipun Indonesia berhadapan dengan berbagai pertikaian sosial dan kultural, kearifan lokal seperti gotong royong serta keberagaman dalam kesatuan dapat menjadi fondasi untuk menjaga kesatuan bangsa. Selain itu, kearifan lokal juga berperan dalam mendukung pembangunan sosial berkelanjutan serta mengantisipasi perubahan nilai-nilai akibat globalisasi. dan menegaskan pentingnya memperkuat identitas budaya lokal sebagai aset utama dalam memperkaya kebudayaan nasional, yang perlu diterima tanpa mengabaikan elemen-elemen budaya asing yang mampu memperkaya bangsa. Oleh karena itu, pemulihan dan penguatan nilai-nilai kearifan lokal menjadi upaya yang penting dalam mempertahankan kebudayaan bangsa Indonesia di tengah arus perubahan global.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Andre Sumanto Lumban Gaol -
Kearifan lokal mencakup nilai-nilai, norma, dan perilaku tradisional yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat, serta membentuk jati diri budaya suatu negara. Haryati Subadio menganggap kearifan lokal sebagai salah satu bagian dari identitas budaya bangsa. Transformasi yang muncul akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisasi menyebabkan adanya pertentangan antara budaya tradisional dan modern. Namun, keberadaan sinergi dan penyesuaian antara elemen tradisional dan elemen modern merupakan suatu realitas budaya yang tidak dapat disangkal.

Karakter kearifan lokal bersifat kumulatif, mengalami proses evolusi, dan tidak bersifat permanen. Kearifan lokal dapat merosot dan kadang kali tidak terlihat dengan mudah di permukaan. Meski begitu, kearifan lokal memiliki kemampuan untuk bertahan menghadapi pengaruh budaya luar, menampung elemen dari budaya lain, dan memberikan pedoman untuk perkembangan budaya. Kearifan lokal memegang peranan yang vital dalam menciptakan identitas budaya dan nasional, serta membentuk kepribadian dan identitas bangsa yang berkualitas. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk melestarikan dan mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda saat ini.

Dalam zaman globalisasi ini, dunia mengalami transformasi yang pesat, di mana tema-tema seperti budaya, agama, etnis, gender, dan gaya hidup menjadi lebih mendominasi dibandingkan dengan sengketa ekonomi yang sebelumnya menjadi fokus pada era industri. Situasi ini memicu timbulnya penolakan terhadap standardisasi budaya dunia, sehingga masyarakat berupaya menegaskan keunikan budaya dan bahasa mereka.

Di Indonesia, yang merupakan bangsa dengan beragam etnis dan budaya, isu mengenai legitimasi budaya telah berlangsung sejak negara ini berdiri. Ketidakmerataan, ketidakadilan, dan perbedaan dalam pembangunan di berbagai daerah telah memicu berbagai konflik sosial yang menjadi bagian dari sejarah yang sulit untuk dilupakan. Namun, tuntutan yang sering kali berlebihan, baik dalam skala kecil maupun besar, muncul sebagai isu utama yang dapat mengancam kesatuan bangsa dan negara. Dalam kerangka ini, kebijakan untuk melestarikan nilai-nilai lokal sering kali terperangkap dalam masalah politik tanpa implementasi yang nyata.

Struktur masyarakat Indonesia yang memiliki banyak dimensi menghadirkan tantangan bagi terbentuknya integrasi horizontal. Ciri-ciri masyarakat yang beragam, seperti pengelompokan dalam unit-unit dengan subkultur yang berbeda, pengaturan sosial yang terbagi dalam institusi yang tidak saling melengkapi, ketidakpahaman mengenai nilai-nilai sosial dasar, frekuensi konflik antara kelompok, serta integrasi sosial yang muncul dari paksaan dan ketergantungan ekonomi, ditambah dengan pengaruh politik yang kuat, menggambarkan rumitnya interaksi antar etnis dan kelompok di Indonesia.

Walaupun interaksi antar etnis dan kelompok di Indonesia belum merosot parah seperti di beberapa negara lainnya, potensi untuk konflik akibat ketegangan antar etnis dan kelompok tetap tidak bisa diabaikan. Untuk memahami hubungan antar etnis atau kelompok, penting untuk menggali akar masalah, kemungkinan toleransi, sikap dan pandangan antar etnis atau kelompok, serta tingkat masyarakat di mana interaksi dan komunitas terjadi. Penyebab konflik bisa berasal dari persaingan dalam mencari mata pencaharian, paksaan Budaya atau agama, dominasi politik, dan pertikaian yang telah menjadi warisan konflik.

Dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam masyarakat, sangat penting untuk mengevaluasi relevansi nilai-nilai budaya lokal ketika berhadapan dengan berbagai krisis yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan hak asasi manusia. Secara historis, pengalaman masa lalu sangat berharga dalam mempertahankan keberlangsungan hidup komunitas. Diskusi mengenai inisiatif untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal sebagai cara untuk memberdayakan budaya lokal diharapkan dapat menjawab perkembangan zaman dengan cara positif.

Di tengah arus kehidupan global yang semakin bebas dari batasan, perspektif lokal semakin menyatu ke dalam pemahaman nasional dan internasional. Bangsa Indonesia memiliki semangat persatuan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti kesatuan di dalam keragaman, serta semangat gotong royong yang memiliki istilah berbeda di setiap daerah, seperti sambatan atau gugur gunung di Jawa, metetulung di Bali, pelagandong di Maluku, halawo sato di Nias, mapalus di Minahasa, dan lainnya. Nilai-nilai ini dapat menjadi aset budaya yang sangat berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Modal budaya Indonesia terdiri dari kebudayaan-kebudayaan lokal yang tersimpan dalam kehidupan masyarakat di daerah, mencerminkan keberagaman, termasuk puncak-puncak kebudayaan daerah yang menjadi identitas bangsa, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal 32 UUD 1945. Upaya dalam bidang kebudayaan seharusnya bertujuan untuk mencapai kemajuan yang memperkaya budaya bangsa dan meningkatkan kualitas kemanusiaan bangsa Indonesia.

Dalam konteks ini, ada tujuh indikator yang berkaitan dengan kemampuan ketahanan modal budaya suatu kelompok untuk berkembang secara positif atau negatif: ketahanan ideal (nilai-nilai yang dianut), ketahanan struktural (bentuk-bentuk kelembagaan), ketahanan fisik (aspek budaya yang tampak), ketahanan mental (sikap dan pemikiran), ketahanan fungsional (peran setiap elemen budaya), ketahanan sistemik (keseluruhan sistem sosial), dan ketahanan prosesual (kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan). Kerentanan dan kelemahan dalam daya tahan dapat menyebabkan kekurangan modal sosial, sementara ketahanan, inovasi, dan kemampuan beradaptasi masyarakat bisa menciptakan surplus modal sosial.

Nilai-nilai yang dianut merupakan bagian terpenting dari kebudayaan, menjadi identitas serta ciri khas yang mendasar dari suatu kebudayaan. Di lingkungan masyarakat nusantara yang kental dengan nilai religius, solidaritas dan keadilan dianggap sebagai nilai-nilai yang sangat penting. Sebagai contoh, masyarakat Bali memiliki nilai-nilai tambahan seperti harmoni, estetika, dan keseimbangan. Kearifan lokal Bali yang berfungsi untuk memelihara dan melestarikan sumber daya alam, seperti mitologi watugunung dan upacara tumpek wariga, serta kearifan lokal dalam membangun sumber daya manusia, seperti upacara daur hidup dan upacara saraswati, menjadi contoh nyata.

Begitu juga, pepatah-pepatah dari pulau Jawa seperti ing harso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani; tepo saliro; jer basuki mawa beya; ambeg parama arta mencerminkan kearifan lokal yang telah diakui luas oleh masyarakat di nusantara.

Hal yang penting untuk dipahami adalah bahwa bangsa Indonesia mewarisi beragam kekayaan alam, kekayaan hayati, dan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini menjadi modal dasar yang perlu dikelola demi kesejahteraan rakyat. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu memupuk identitas ke-Indonesiaan, menjadi acuan dalam memperluas wawasan kebangsaan, membangun kualitas manusia dan bangsa Indonesia, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang mencerminkan keadaban warga negara serta reputasi dan interaksi di kancah internasional dalam kerangka diplomasi kebudayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by tabina ayunintyas -
Nama : Tabina Ayunintyas
NPM : 2456031035
Kelas : Mandiri A
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Menganalisis Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa"

Jurnal ini membahas pentingnya Kearifan Lokal dalam menjaga Identitas Bangsa di tengah tantangan globalisasi. Indonesia memiliki keberagaman budaya yang luas, sehingga nilai-nilai lokal perlu dilestarikan agar tidak tergerus oleh pengaruh luar. Seperti yang kita tahu bahwa globalisasi membawa budaya asing yang dapat mengancam budaya lokal serta adanya homogenisasi budaya membuat identitas nasional semakin kabur, peran Kearifan Lokal seperti gotong royong, adat istiadar, dan nilai-nilai tradisional dapat memperkuat persatuan bangsa. Revitalisasi budaya lokal pun tidak kalah penting untuk menghadapi perubahan zaman. Pendidikan dan media harus lebih banyak mengenalkan budaya lokal, dan pemerintah pun peru membuat kebijakan yang mendukung pelestarian budaya.

Kearifan Lokal adalah aset penting yang dapat memperkuat jati diri Bangsa, Agar tidak hilang, nilai-nilai budaya lokal harus terus dijaga dan dikembangkan dalam kehidupan modern.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by SHOFY YULIA -
Nama: Shofy Yulia
NPM: 2416031038
Kelas: Reguler B

Tugas Analisis Jurnal (KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA)

Dalam jurnal tersebut membahas tentang bagaimana pentingnya kearifan lokal dalam menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi. Kajian ini menyoroti bagaimana perubahan sosial dan tuntutan global dapat mengancam keberagaman budaya, serta bagaimana nilai-nilai budaya lokal dapat menjadi perekat yang memperkuat persatuan bangsa. Di pendahuluan dijelaskan bahwa identitas nasional bukan sekadar batasan geopolitik tetapi juga terbentuk dari keberagaman budaya dan suku bangsa di Indonesia. Konsep Bhinneka Tunggal Ika juga masih menjadi tantangan dalam menjaga persatuan sehingga pendekatan multikulturalisme diperlukan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan saling menghormati perbedaan budaya.

Kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan yang diwariskan turun-temurun dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Para ahli seperti Mundardjito dan Poespowardojo menegaskan bahwa kearifan lokal memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas budaya suatu bangsa di tengah modernisasi dan globalisasi.

Dalam pembahasan jurnal ini menyoroti bagaimana globalisasi cenderung menciptakan homogenisasi budaya yang dapat mengikis keunikan budaya lokal. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya dari berbagai daerah seperti Tri Hita Karana dari Bali atau konsep gotong royong dalam berbagai bentuknya menjadi modal sosial yang mampu menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa. Banyak pula tantangan dalam menjaga kearifan lokal, terutama akibat perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang dapat memicu konflik dan kesenjangan di masyarakat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by dila syafa nadila fortuna -
Nama : syafa nadila fortuna
kelas : man a
npm : 2456031007

menurut saya mendidik masyarakat sangat penting nagi rakyat indonesia oleh sebab itu perlu pendidikan yang tepat agar anak anak bangsa lebih berkembang dan mampu untuk hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing masing dam mampu memberi jaminan hidup budaya orang 

masyarakat indonesia juga harrus tau tentang pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai nilai kearifan lokal yang mencerminkan identitas suatu klompok etnik atau bangsa menjadi sangat baik di angkay kepermukaan seiring dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Callysta Haura Naynia -
Nama: Callysta Haura Naynia
NPM: 2416031108
Kelas: Reguler D

Analisis Jurnal berjudul 'Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa'

Jurnal ini mengkaji pentingnya kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa di tengah era globalisasi. Penulis menekankan bahwa di tengah perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kearifan lokal menjadi elemen penting yang perlu diangkat, dipelajari, dan dihidupkan kembali. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi yang sering kali mengarah pada homogenitas budaya. Jurnal ini juga menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang identitas bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan yang berbeda. Pemahaman ini sangat diperlukan untuk mencapai integrasi, yang merupakan unsur penting dalam mewujudkan persatuan bangsa.

Selain itu, jurnal ini juga membahas multikulturalisme sebagai keyakinan bahwa kelompok-kelompok etnis atau budaya dapat hidup berdampingan dengan harmonis dan saling menghormati satu sama lain. Multikulturalisme dipandang sebagai respons terhadap globalisasi yang berupaya menyatukan dunia di bawah pengaruh ideologi kapitalisme dan modernisme. Penulis juga menyinggung isu potensi konflik sosial yang dapat muncul akibat kesenjangan, ketidakadilan, dan kurangnya pemerataan pembangunan. Dalam konteks ini, penulis menekankan pentingnya pelestarian nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Niken Arora -
Nama: Niken Arora
NPM: 2416031056
Kelas: Reguler B

Pembahasan dari jurnal yang berjudul " KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA'' oleh Ida Bagus Brata membahas tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional di era globalisasi dalam konteks pendidikan kewanegaraan. Jurnal ini menyoroti tentang bagaimana globalisasi serta perubahan sosial dapat mengancam identitas nasional Indonesia. Penulis beragumen bahwa kearifan lokal berperan penting dalam memperkuat fondasi jati diri bangsa agar tidak tercabut dari akar budayanya sendiri. Dalam konteks ini, "Bhinneka Tunggal Ika " bukan hanya sekedar semboyan saja, tetapi juga sebagai cita-cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia agar integrasi nasional sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa tetap terjaga.

Dalam jurnal ini juga menyoroti bahwa pentingnya komunikasi budaya dalam membangun identitas kolektif bangsa. Globallisasi membawa tantangan dalam mempertahankan budaya lokal tanpa kehilangan identitas nasional. Penulis menekankan bahwa Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain, bukan hanya sekedar koeksistensi.

Peran kearifan lokal juga sebagai narasi penguatan identitas bangsa juga strategi penting untuk membangun kebijakan-kebijakan publik yang lebih berakar pada nilai-nilai masyarakat. Dengan demikian, kearifan lokal tidak hanya menjadi simbol, namun juga sebagai aset penting yang harus dijaga agar Indonesia tetap memiliki identitas yang kuat dalam menghadapi tantangan globalisasi
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Devi Permatasari -
Nama : Devi Permatasari
NPM : 2416031026
Kelas : Reguler B

Jurnal ini membahas identitas bangsa Indonesia mencermikan keragaman sosial dan budaya yang ada di negara Indonesia. Indonesia memiliki banyak sekali suku bangsa dan memiliki kebudayaannya masing masing. Semboyan Indonesia sendiri yaitu “ Bhineka Tunggal Ika” yang masih dianggap sebagai cita cita bangsa Indonesia. Indonesia juga terdapat berbagai kelompok etnis yang membentuk nusantara melalui perjalanan sejarah yang panjang dan memunculkan berbagai ketegangan dimasanya, namun dengan beragamnya etnik tersebut diharapkan bisa saling merhormati dan menciptakan kerukunan didalamnya antar sesama etnik.
Dengan berkembangnya globalisasi maka berkembang pula kebudayaan. Kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan dan identitas budaya suatu bangsa. Identitas budaya ditandai melalui agama,Bahasa, dan ciri khas kelompok etnis.
Indonesia juga memiliki kekayaan alam baik hayati dan non hayati untuk mensejahterakan masyarakat, oleh karna itu kearifan lokal ini sebagai langkal awal wadah dimana kita bisa membangun sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat meneruskan dan memanfaatkan sumber daya alam yang sudah dimiliki Indonesia. Dengan pengaruh globalisasi, kita sebagai penerus bangsa Indonesia harus bisa lebih menjaga identitas budaya bangsa dan memperkuat kearifan lokal sebagai sumber nilai,etika, dan filosofi yang dapat mengecam keberagaman budaya bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Muhammad Irfan Zaky Ramadhan Muhammad Irfan Zaky Ramadhan -
Nama: Muhammad Irfan Zaky Ramadhan
NPM: 2456031016
Kelas: Mandiri B

Jurnal ini memperlihatkan tentang pentingnya kearifan lokal sebagai indentitas perekat bangsa Indonesia ditengah arus globalisasi yang semakin meningkat. keberagaman budaya, bahasa, agama, dan adat istiadat di Indonesia bukan sekedar fakta, akan tetapi juga merupakan tantangan kita dalam membangun persatuan bangsa.

Globalisasi yang membawa homogenesi budaya dan dominasi kapitalisme dapat mengurangi nilai-nilai lokal serta memperlemah jari diri bangsa jika tidak di antisipasi dengan baik dan benar. oleh karena itu relativitas budaya menjadi hal yang penting untuk memastikan bahwa identitas nasional dapat tetap terjaga dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Multikulturalisme di Indonesia harus dipandang sebagai kekuatan bangsa, bukan sebagai hal pemecah belah. dalam konteks ini, kearifan lokal berperan sangat penting dalam fondasi yang tidak hanya menghubungkan berbagai kelompok masyarakat, tetapi juga memperkuat persatuan di Indonesia. dengan menjaga nilai-nilai kearifan lokal, Indonesia dapat menghadapi tantangan global tanpa menghilangkan indentitas Indonesia sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Hafshah Hafshah Khairunnisa -
NAMA : Hafshah Khairunnisa
NPM : 2416031106
KELAS : Reguler D

Tugas Analisi jurnal berjudul "KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA " Oleh Ida Bagus Brata.

Latar belakang jurnal ini membahas tentang kesadaran akan pentingnya kearifan lokal dan mempertahankan identitas bangsa. Disebutkan juga bahwa Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jatidiri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Identitas masa dan ruang memiliki makna penting dalam sebuah permasalahan kebudayaan. terdapat banyak ketagangan dalam setiap kelompok di Indonesia. Oleh karena itu untuk merumuskan seperti apa identitas bangsa Indonesia yang tepat bukanlah hal yang mudah, masih seringnya terjadi perbedaan pemahaman dalam mengartikan konsep suku bangsa.

Terdapat ahli yang mengatakan bahwa dengan menyitir pandangan beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menganggap semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya masih lebih merupakan suatu cita-cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia daripada sebagai kenyataan yang benar-benar hidup di dalam masyarakat, Nasikun (2001:4). Globalisasi yang kian menjadi tantangan terhadap perlahan terkiskisnya budaya lokal.

Secara konsepsual, kearifan lokal juga merupahakan bagian dari kebudayaan. Maunati (2004:30) menjelaskan bahwa penanda-penanda identitas budaya. Misalnya bisa berasal dari sebuah kekhasan yang diyakini ada pada agama, bahasa, dan adat pada budaya yang bersangkutan.

Terdapat Ahli yang meramalkan bawa masa depan politik dunia akan semakin mengarah kepada benturan antar kebudayaan. Yang dalam hal ini pusaka budaya akan berada sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri. Oleh karena itu “kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”.

Bangsa Indonesia harus mampu menjaga keseimbangan antara keberagaman budaya dan persatuan nasional. Kearifan lokal harus direvitalisasi sebagai modal sosial untuk memperkokoh identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi. Dalam jurnal ini sang penulis menekankan bahwa kearifan lokal bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga solusi dalam menjaga persatuan bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Fajar Aulia Putri -
Nama : Fajar Aulia Putri
NPM : 2416031034
Kelas : Reguler B

Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" oleh Ida Bagus Brata membahas peran kearifan lokal dalam menjaga identitas nasional Indonesia di tengah arus globalisasi.

1. Identitas Bangsa dan Tantangan Globalisasi

Jurnal ini menyoroti bahwa Indonesia adalah negara dengan keberagaman etnis dan budaya yang kaya. Namun, modernisasi dan globalisasi membawa tantangan baru berupa homogenisasi budaya, yang dapat melemahkan identitas lokal dan menciptakan konflik sosial. Konsep multikulturalisme menjadi penting dalam menjaga keseimbangan antara budaya lokal dan identitas nasional.
Jurnal ini mengutip pendapat Huntington (2003) bahwa benturan antar peradaban semakin nyata dalam politik dunia, termasuk dalam konteks budaya. Dalam situasi ini, kearifan lokal menjadi alat untuk mempertahankan identitas bangsa agar tidak tergerus oleh budaya asing.

2. Kearifan Lokal Sebagai Perekat Identitas Bangsa

Penelitian ini mengungkap bahwa kearifan lokal merupakan elemen penting dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat. Beberapa konsep budaya yang dijelaskan dalam jurnal ini antara lain:

1. Bhineka Tunggal Ika sebagai prinsip kesatuan dalam keberagaman.
2. Tri Hita Karana (Bali) yang mengajarkan keseimbangan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.
3. Gotong royong dalam berbagai bentuk di berbagai daerah sebagai bentuk solidaritas sosial.

Jurnal ini juga menjelaskan bahwa kearifan lokal memiliki beberapa fungsi, yaitu:

• Sebagai alat integrasi sosial, mengurangi potensi konflik antar kelompok etnis.
• Sebagai pedoman moral, memberikan arahan dalam kehidupan bermasyarakat.
• Sebagai alat adaptasi terhadap perubahan sosial, dengan mempertahankan nilai-nilai inti sambil tetap fleksibel terhadap modernisasi.

3. Ancaman Terhadap Kearifan Lokal

Jurnal ini menyoroti beberapa faktor yang melemahkan peran kearifan lokal dalam masyarakat, seperti:

1. Kapitalisme dan modernisme yang mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih individualistis.
2. Komersialisasi budaya, di mana nilai budaya lokal diubah menjadi produk komersial tanpa mempertahankan makna aslinya.
3. Kurangnya edukasi tentang kearifan lokal, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terpapar budaya global.
4. Revitalisasi Kearifan Lokal

Untuk menjaga relevansi kearifan lokal dalam kehidupan modern, jurnal ini mengusulkan beberapa langkah strategis:

1. Pendidikan budaya: Memasukkan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam kurikulum sekolah.
2. Pelestarian budaya: Mendokumentasikan dan mempraktikkan kembali tradisi lokal yang mulai ditinggalkan.
3. Penguatan kebijakan sosial: Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam membuat kebijakan yang mendukung keberlanjutan budaya lokal.
4. Adaptasi terhadap teknologi: Pemanfaatan media digital untuk menyebarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.

Jurnal ini menegaskan bahwa kearifan lokal masih sangat relevan dalam menjaga identitas bangsa Indonesia. Di tengah derasnya arus globalisasi, kearifan lokal dapat menjadi perekat sosial yang memperkuat persatuan nasional. Namun, perlu adanya upaya nyata dalam revitalisasi nilai-nilai budaya agar tetap hidup dan berkembang di era modern.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya kearifan lokal, tetapi masih memerlukan studi kasus atau data empiris untuk memperkuat argumentasi teoritisnya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Bunga Bunga Novitasari -
Nama : Bunga Novitasari
NPM : 2456031022
Kelas : Mandiri B

Analisis Jurnal

Ida Bagus Brata, KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA, Denpasar: Jurnal Bakti Saraswati Vol. 05 No. 01. 2016. Pembahasan dari Jurnal ini membahas pentingnya pelestarian nilai-nilai kearifan lokal di Indonesia dalam konteks globalisasi dan menyebutkan tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya, terutama dalam menjaga identitas budaya di tengah homogenisasi yang disebabkan oleh globalisasi. Indonesia dengan berbagai suku dan golongan, menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dapat memicu konflik. Dalam situasi ini, menjaga kearifan lokal dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat identitas nasional dan membangun kesadaran kolektif di antara Masyarakat dan di dalam jurnal ini Kearifan lokal diharapkan dapat berfungsi sebagai modal budaya yang memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kearifan lokal juga diharapkan dapat berperan dalam diplomasi kebudayaan di tingkat internasional, menunjukkan bahwa keberagaman budaya Indonesia adalah aset yang berharga.

Jurnal ini menunjukkan bahwa untuk menjaga keberagaman budaya dan identitas nasional, diperlukan upaya kolektif dalam menjaga kearifan lokal dan penerapan prinsip-prinsip multikulturalisme. Ini menjadi penting dalam konteks globalisasi yang terus berkembang. pelestarian kearifan lokal dan penghormatan terhadap keberagaman budaya adalah kunci untuk menciptakan identitas nasional yang kuat dan menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan lokal tidak hanya penting untuk identitas budaya, tetapi juga untuk mengatasi kompleksitas integrasi budaya dalam dunia yang semakin terhubung. Jurnal ini membahas bagaimana multikulturalisme dapat membantu berbagai kelompok etnis hidup berdampingan dengan rukun. Jurnal menekankan bahwa meskipun budaya selalu berkembang, kita tetap perlu menghargai dan menjaga keberagaman agar masyarakat tetap damai dan harmonis.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Dhea Ranisa -
NAMA: Dhea Ranisa
NPM: 2416031036
KELAS: Reguler B

Mengenai kesadaran kolektif lokal dan jati diri bangsa menjadi semakin penting di era globalisasi. Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya yang perlu digali, diteliti, dan direvitalisasi agar dapat memperkuat jati diri bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan global. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai relevansi nilai-nilai budaya lokal sebagai dasar jati diri bangsa dalam menghadapi dinamika era globalisasi.

Identitas seseorang sangat dipengaruhi oleh keanggotaannya dalam suatu kelompok sosial, seperti individu yang berasal dari suku Bugis dengan budaya khasnya. Konsep multikulturalisme membuka peluang bagi terbentuknya ruang-ruang ekspresi identitas yang beragam serta menyediakan jembatan untuk mencapai integrasi. Kebudayaan Indonesia sendiri berasal dari beragam kebudayaan etnik yang ada di nusantara. Budaya tradisional sering dianggap sebagai fondasi kebijaksanaan budaya, namun dalam perkembangannya, konflik antara budaya tradisional dan modern tidak dapat dihindari. Meskipun demikian, fakta menunjukkan bahwa sinergi dan adaptasi antara unsur budaya tradisional dan modern terus berlangsung sebagai bagian dari dinamika budaya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Lulu Tauziah Putri -
Lulu Tauziah Putri/Mandiri A/2456031037

Kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa merupakan salah satu contoh bentuk pertahanan identitas nasional bangsa Indonesia di era modernisasi. Kearifan lokal bisa melebur dengan adanya globalisasi yang membawa homogenitas secara masif ke dalam negeri, yaitu berupa hadirnya Four T Revolution (Telecommunication, Transformation, Trade, Tourism). Jika kearifan kebudayaan lokal tidak mendapat perhatian khusus dari warga negara (masyarakat dan pemerintah) dinamika dari keberagamannya yang dimiliki setiap suku bangsa yang berbeda, maka, kearifan lokal yang sudah lama dilestarikan bisa berpotensi memudar. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat adat yang menaungi adanya kearifan lokal tersebut dan pemerintah negara untuk membangun kesadaran kolektif (bersama) dalam upaya revitalisasi kearifan lokal sehingga budaya tersebut bisa tetap relevan mengikuti perkembangan zaman (globalisasi, modernisasi, atau kapitalisme).

Multikulturalisme artinya keyakinan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik/budaya dapat hidup dengan secara berdampingan dengan syarat setiap suku mampu menghargai perbedaan dari suku lainnya. Persatuan (integrasi) bisa tercipta jika multikulturalisme berlangsung pada banyak peristiwa hidupnya banyak suku bangsa yang berbeda di satu tempat yang sama dengan keadaan lingkungan hidup yang damai dan tenteram. Apabila setiap suku memiliki keinginan untuk memahami perbedaan yang kerap dimiliki suku lainnya dalam satu lingkungan hidup, besar kesempatan yang didapat oleh integritas nasional untuk terjaga dengan baik dan kecil kemungkinan untuk perpecahbelahan terjadi. Penting bagi setiap suku untuk mengerti perbedaan budaya suku lainnya dengan menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai bingkai untuk melihat perbedaan dan menjaga persatuan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Najwa Santi Femida -
Nama: Najwa Santi Femida
Npm: 2416031044
Kelas: Reguler B

Dalam jurnal tersebut menjelaskan pentingnya menjaga kearifan lokal Indonesia di era globalisasi, di mana perubahan gaya hidup dan masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri. Globalisasi menawarkan pertukaran pengetahuan, namun juga mengancam nilai dan tradisi lokal. Kearifan lokal yang mencakup nilai, norma, pengetahuan, dan praktik tradisional, berperan sebagai 'filter' yang menyaring pengaruh negatif globalisasi agar tetap selaras dengan nilai-nilai pancasila.

Lebih dari sekadar identitas, kearifan lokal juga menjadi fondasi bagi persatuan bangsa. Revitalisasi kearifan lokal menjadi penting didukung dengan penumbuhan kembali nilai-nilai pancasila yang bersumber dari tradisi bangsa, sehingga masyarakat dapat menjaga harmonisasi dalam perbedaan dan memperkuat persatuan. Upaya pelestarian ini dapat dilakukan melalui pendidikan, dukungan terhadap produk lokal, dan pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan kearifan lokal kepada generasi muda.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Asyifa Sakinah -
NAMA: Asyifa Sakinah
NPM: 2416031010
KELAS: Reguler B

Jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" oleh Ida Bagus Brata menjelaskan bahwa jurnal ini membahas pentingnya kearifan lokal dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah tantangan globalisasi. Kearifan lokal dianggap sebagai pondasi yang mengikat masyarakat, menjaga persatuan di antara keberagaman budaya yang ada. Penulis juga menekankan bahwa tanpa pelestarian nilai-nilai budaya lokal, identitas nasional dapat terancam hilang. Oleh karena itu, revitalisasi kearifan lokal menjadi sangat penting agar masyarakat tetap memiliki akar budaya yang kuat dan mampu menghadapi perubahan zaman.

Selain itu, jurnal ini juga menyoroti peran multikulturalisme dalam membangun identitas nasional. Dengan menghargai dan mengintegrasikan berbagai suku dan budaya, kita dapat memperkuat rasa persatuan di antara masyarakat. Motto "Bhinneka Tunggal Ika" diangkat sebagai prinsip panduan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi.Penulis menjelaskan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang dapat memperkaya budaya Indonesia. Melalui pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal, masyarakat dapat menciptakan dialog yang konstruktif dan saling memahami, sehingga tercipta harmoni sosial.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Haya Haya Fauziah Ulya -
NAMA: HAYA FAUZIAH ULYA
NPM: 2416032074
KELAS: REGULER D

Analisis Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Sebagai Perekat Identitas Bangsa"

Jurnal ini menyoroti pentingnya identitas dalam suatu bangsa, terlebih Indonesia. Karena Indonesia sebagai negara multikultural tentu menyimpan banyak perbedaan yang dapat memicu banyak konflik meskipun hidup berdampingan. Dalam jurnal ini juga mengatakan bahwa kenyataannya semboyan "Bhineka Tunggal Ika" masih menjadi cita-cita yang harus diperjuangkan. Hal ini tentu cukup menggambarkan betapa banyaknya sumber konflik yang hingga kini masih kerap terjadi.

Poespawardojo ( dalam Astra 2014:114) menjabarkan sifat-sifat hakiki dari kearifan lokal, sebagai berikut:
1. Mampu bertahan pada budaya luar
2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar kedalam kebudayaan asli
4. Mampu mengendalikan
Mampu memberikan arah pada pengembangan budaya.

Implementasi dari 4 poin diatas tentu memerlukan kesadaran suku bangsa atau golongan yang kolektif, yang tidak memandang suatu konsep atau kebiasaan yang berbeda dengan budayanya adalah suatu masalah.

Franz Magnis Suseno (2005:216) mengatakan, Indonesia hanya dapat bersatu jika pluralitas yang menjadi kenyataan sosialnya di hormati.

Indonesia yang digadang-gadang negara multikultural tentu perlu untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan memahami identitasnya sekalipun banyaknya suku bangsa atau golongan yang hidup di Indonesia. Keberagaman ini harusnya diciptakan supaya tidak ada masyarakat atau warganya yang merasa terasing karena keragaman ini, melainkan merasa menjadi bagian dari NKRI.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ikhsan M Ikhsan Sutanto -
Nama: M Ikhsan Sutanto
NPM: 2416031126
Kelas: Reguler D

Pembahasan dari Jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" menjelaskan tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi. Contoh nyatanya terlihat dari berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara pasca reformasi seiring timbulnya tuntutan yang berlebihan dari segala aspek kehidupan.
Di dalam jurnal juga dijelaskan beberapa nilai bangsa seperti gotong royong menjadi modal budaya dalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Hal tersebut menjadi ciri khas bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, akan tetapi buadya tersebut sudah mulai jarang dilaksanakan di Masyarakat Indonesia sekarang. Dalam era globalisasi, tentu nilai-nilai budaya seperti gotong royong akan habis tergerus zaman jika kita sebagai penerus tidak melestarikannya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by alisa awaliyah -
NAMA : Alisa Awaliyah
NPM : 2416031032
KELAS : Reguler B

ANALISIS JURNAL PERTEMUAN KE- 2

Judul jurnal yaitu "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" membahas tentang entingnya kearifan budaya lokal dalam memperkuat jati diri bangsa Indonesia, apalagi di tengah tantangan globalisasi yang semakin besar. Dengan keragaman suku dan budaya yang dimiliki, hubungan nilai-nilai budaya lokal bisa jadi kunci untuk menjaga integritas masyarakat dan persatuan nasional. Dalam jurnal itu penulis nya percaya bahwa kelebihan lokal harus dieksplorasi dan diintegrasikan ke dalam jati diri nasional supaya Indonesia bisa menghadapi tantangan global tanpa kehilangan akar budaya. Kearifan lokal ini bisa jadi pondasi yang menguatkan bangsa, terutama di tengah tuntutan zaman.

Selain itu, jurnal ini juga menekankan pentingnya membina kesadaran beragama dan toleransi dalam masyarakat yang memiliki banyak budaya seperti Indonesia, yang punya sejarah ketegangan antar etnis dan budaya. Potensi konflik antar kelompok etnis memang ada, tapi dengan menumbuhkan toleransi dan mengintegrasikan identitas budaya yang beragam dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Ini semua bisa membantu Indonesia untuk tetap bersatu, meski punya banyak perbedaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Rafi Rafi Dharma sakti -
NAMA : Rafi Dharma Sakti
NPM : 2456031009
KELAS : MANDIRI A
Analisis tentang " kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa" di dalam jurnal ini menjelaskan bahwa penting nya kearifan budaya lokal Kearifan budaya lokal sangat penting karena mencerminkan identitas, nilai-nilai, dan cara hidup masyarakat setempat yang telah berkembang selama berabad-abad pentingnya nilai-nilai, norma, adat istiadat, serta pengetahuan tradisional dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Di dalam jurnal ini menegaskan bahwa kearifan lokal bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi merupakan elemen yang tetap relevan dalam memperkuat jati diri bangsa, terutama di tengah tantangan globalisasi.
Hal ini dapat di simpulkan bahwasanya kearifan lokal harus kita lestarikan di karenakan ia memiliki peran yang sangat penting karena dapat menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia di dalam itu juga Kearifan lokal bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga merupakan elemen yang penting untuk memperkuat fondasi identitas bangsa Indonesia kitaa sebagai generasi muda tidak boleh meninggalkan kebudayaan kearifan lokal yang ada karena itu adalah sebagai warisan yang harus kita jaga keutuhan nyaa di era globalisasi ini
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Gaudena Ave Elysia -
Nama: Gaudena Ave Elysia
NPM: 2416031028
Kelas: Reguler B

Jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" oleh Ida Bagus Brata membahas tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi. Penulis menekakan perubahan yang terjadi pasca reformasi seiring timbulnya tuntutan yang berlebihan dalam aspek kehidupan. Tuntutan tersebut memicu permasalahan krusial, sehingga dapat mengancam keutuhan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selanjutnya, jurnal ini membahas kearifan lokal yang sangat penting dalam penguatan fondasi jati diri. Penguatan jati diri suatu bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by sulastri - -
Nama : Sulastri
NPM : 2456031029
Kelas : Mandiri A

"Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa"
Artikel jurnal tersebut memiliki fokus pembahasan tentang kearifan lokal dan identitas bangsa. Secara tegas, penulis mengemukakan bahwa bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai negara multikultur. Struktur masyarakat yang multidimensional merupakan suatu kendala bagi terwujudnya konsep integrasi secara horizontal. Wawasan kesatuan jiwa "Bhinneka Tunggal Ika" yang bermakna kesatuan dalam keragaman seperti gotong royong dapat diposisikan menjadi modal budaya yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam artikel jurnal tersebut menekankan pentingnya dalam menyadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, hayati dan keanekaragaman sosiokultural yang harus dikelola menjadi modal dasar untuk kesejahteraan rakyat. Kearifan lokal sendiri menjadi modal budaya Indonesia yang mampu menumbuhkembangkan identitas bangsa, menjadi referensi mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas manusia dan bangsa, dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.

Dengan demikian, kearifan lokal secara selektif dapat diangkat sebagai aset kekayaan kebudayaan bangsa yang bisa dijadikan perekam sekaligus modal dasar memperkuat identitas atau jati diri suatu bangsa. Oleh karena itu, atas dasar tersebut semua komponen bangsa wajib memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan budaya identitas masing-masing.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Karina Fitria -
NAMA : Karina Fitria
NPM : 2416031048
KELAS :Regular B

ANALISIS JURNAL "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa"
oleh Ida Bagus Brata

Jurnal ini berisi tentang pentingnya kearifan lokal dalam memperkuat identitas bangsa di tengah arus globalisasi. Perubahan sosial yang cepat dan tuntutan yang berlebihan dalam berbagai aspek kehidupan berpotensi mengancam integrasi sosial dan nasional. Identitas Indonesia dibentuk oleh keberagaman budaya dari berbagai kelompok etnik, namun semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih lebih bersifat cita-cita daripada kenyataan yang sepenuhnya terwujud. Multikulturalisme menjadi realitas yang harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan perpecahan.

Dalam jurnal ini, kearifan lokal didefinisikan sebagai nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun dan berfungsi sebagai perekat sosial. Beberapa karakteristiknya adalah kemampuannya bertahan terhadap pengaruh luar, mengakomodasi unsur baru tanpa kehilangan identitas asli, serta memberikan arah dalam perkembangan budaya. Identitas budaya suatu kelompok juga ditandai oleh bahasa, agama, dan adat istiadat yang diwariskan. Namun, dalam era globalisasi, muncul tantangan seperti homogenisasi budaya yang mengaburkan perbedaan antar bangsa. Samuel P. Huntington meramalkan bahwa konflik masa depan akan lebih dipengaruhi oleh perbedaan budaya dibandingkan ekonomi. Dalam konteks Indonesia, tantangan seperti kesenjangan sosial, ketidakadilan, dan kurangnya pemerataan pembangunan dapat memicu konflik yang berpotensi melemahkan identitas nasional.

Kesimpulannya, Indonesia sebagai bangsa multikultural harus menjaga keseimbangan antara menerima pengaruh global dan mempertahankan identitas budaya lokal. Kearifan lokal memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas nasional, mengurangi konflik sosial, dan menciptakan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata untuk merevitalisasi budaya lokal agar tetap relevan dan menjadi bagian dari strategi dalam menghadapi tantangan globalisasi. Jurnal ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai peran kearifan lokal dalam membangun identitas bangsa, meskipun dapat diperkuat dengan studi kasus konkret atau strategi implementasi yang lebih rinci terkait penerapan nilai-nilai budaya dalam kebijakan sosial dan pendidikan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Davira Davira Salsabila Putri -
Nama: Davira Salsabila Putri
NPM: 2416031104
Kelas: Reguler D

ANALISIS JURNAL


Dalam Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" menekankan betapa pentingnya kearifan lokal dalam memperkuat identitas nasional di era globalisasi saat ini. Dalam jurnal tersebut di jelaskan bahwa kearifan lokal termasuk identitas nasional. Indonesia memiliki banyak tantangan dan ancaman dalam benegara sehingga untuk menghadapi tantangan globalisasi, diperlukan nilai-nilai yang kuat untuk mempertahankan identitas bangsa.Huntington meramalkan masa depan politik dunia akan semakin mengarah kepada benturan antar kebudayaan, bahkan antar peradaban. Para ahli meramalkan bahwa dalam era global isuisu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup akan lebih penting daripada isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri.

Sejalan dengan ramalan Huntington (2005) mengenai masa depan politik dunia yang akan semakin mengarah pada benturan antar kebudayaan, Bhinneka Tunggal Ika dapat diposisikan sebagai modal budaya yang krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan meneliti banyaknya kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia, Ida Bagus Brata sampai pada kesimpulan budaya Indonesia yang beragam dapat digunakan sebagai perekat sekaligus modal untuk memperkokoh jati diri bangsa.

Multikulturalisme artinya keyakinan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik/budaya dapat hidup dengan secara berdampingan dengan syarat setiap suku mampu menghargai perbedaan dari suku lainnya. Dengan menghargai dan mengintegrasikan berbagai suku dan budaya, kita dapat memperkuat rasa persatuan di antara masyarakat. Penguatan jati diri suatu bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Syafa Riza Azahra -
Nama: Syafa Riza Azahra
NPM: 2416031006
Kelas: Regular B

Jurnal ini bilang, seperti nya memang sudah takdirnya Indonesia jadi negara yang isinya bermacam-macem budaya. Karena itu, semua orang Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga dan mengajari masyarakat agar bisa hidup bersama-sama dalam sebuah perbedaan. Caranya, ya kita harus bisa saling menghargai budaya masing-masing dan juga menjamin budaya orang lain tetap hidup. Jadi, jangan sampai karena berbeda budaya membuat kita tidak akur atau buruk nya sampai ada konflik sosial.

Selain itu, jurnal ini juga menyebutkan tentang budaya kekerasan yang masih sering muncul. Wah, ini harus segera diubah, caranya dengan mengajari masyarakat untuk cinta damai. Indonesia juga punya banyak banget loh kearifan lokal dari berbagai daerah, yang bisa disebut kekayaan budaya kita. Kearifan lokal ini bisa jadi perekat yang membuat kita makin bersatu dan juga jadi modal dasar memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Jadi, perbedaan budaya itu bukan masalah, tapi justru kekuatan kita!
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Lana Andara Putri -
NAMA; LANA ANDARA PUTRI
NPM: 2416031098
KELAS: Reguler D

Teks ini membahas tentang identitas, budaya, dan multikulturalisme di Indonesia, serta menyoroti pentingnya kearifan lokal dalam menghadapi tantangan globalisasi dan potensi konflik. Berikut adalah ragam poin kunci yang lebih terperinci:

Identitas dan Kebudayaan dalam Konteks Indonesia:

Sebagai negara modern, Indonesia kaya akan keragaman kelompok sosial dan budaya, yang tercermin dalam keanekaragaman suku bangsa. Proses sejarah yang panjang telah melahirkan beraneka ragam bentuk budaya. Identitas nasional Indonesia sangat kompleks, mencakup berbagai suku dengan budaya unik masing-masing. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" menjadi cita-cita persatuan yang masih memerlukan perjuangan. Jumlah suku bangsa di Indonesia beragam, bervariasi antara 300 hingga lebih dari 520 suku. Identitas individu seringkali ditentukan oleh keanggotaannya dalam komunitas sosial, seperti suku Bugis, Dani, atau Jawa.

Multikulturalisme sebagai Respons terhadap Globalisasi:

Multikulturalisme merupakan keyakinan bahwa berbagai kelompok etnik dan budaya dapat hidup berdampingan dengan saling menghormati. Ini merupakan bentuk reaksi terhadap globalisasi yang cenderung menyatukan budaya di bawah ideologi kapitalisme atau modernisme. Indonesia memiliki sejarah panjang di mana beraneka budaya hidup berdampingan, saling melengkapi satu sama lain.

Kearifan Lokal sebagai Jati Diri Bangsa:

Kearifan lokal adalah bagian integral dari budaya yang mencerminkan identitas suatu bangsa. Ia mencakup ciri-ciri budaya yang dihasilkan dari pengalaman masyarakat di masa lalu. Kearifan lokal berkembang secara kumulatif dan evolusioner, bersifat dinamis, dan dapat mengalami penyusutan serta tidak selalu tampak secara kasat mata. Kearifan lokal memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap budaya luar, mengakomodasi unsur-unsur budaya asing, mengintegrasikannya ke dalam kebudayaan asli, serta memberikan arah bagi perkembangan budaya. Hal ini dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas yang berlandaskan pada filosofi, nilai-nilai, etika, serta tradisi dalam pengelolaan sumber daya.

Globalisasi dan Penguatan Identitas:

Globalisasi dapat berpotensi menimbulkan keseragaman budaya dan mengikis jati diri. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebudayaan etnik yang kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal sebagai cerminan identitas. Penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat penting agar tidak kehilangan akar budayanya di tengah homogenitas yang dihasilkan oleh globalisasi.

Potensi Konflik dan Tantangan Integrasi:

Indonesia juga dihadapkan pada masalah legitimasi kultural, kesenjangan, ketidakadilan, dan kurangnya pemerataan pembangunan, yang dapat memicu konflik sosial. Ada potensi konflik antar suku bangsa, terutama terkait persaingan lapangan kerja, pemaksaan elemen budaya atau agama, dominasi politik, serta perselisihan adat. Struktur masyarakat Indonesia yang multi-dimensional menjadi tantangan dalam mewujudkan konsep integrasi secara horizontal. Meskipun hubungan antar suku bangsa di Indonesia relatif baik dibandingkan dengan beberapa negara lain, potensi konflik yang terpendam tetap harus diwaspadai.

Revitalisasi Kearifan Lokal dan Modal Budaya:

Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sangat penting untuk memberdayakan kebudayaan lokal dan menghadapi perkembangan zaman. Diperlukan upaya untuk memulihkan ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal serta meningkatkan kesadaran akan identitas nasional. Wawasan tentang kesatuan jiwa "Bhinneka Tunggal Ika" dan semangat gotong royong menjadi modal budaya yang esensial bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Modal budaya Indonesia merupakan cerminan keberagaman dari kebudayaan asli. Ketahanan modal budaya suatu kolektif untuk terus berkembang akan dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk idealisme, struktur, fisik, mental, fungsional, sistemik, dan prosesual.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Angelina Sarputri -
Nama : Angelina Sarputri
NPM : 2416031078
Kelas : Reguler D

Pada jurnal ini menekankan pentingnya identitas dalam suatu bangsa, terutama indonesia. Indonesia negara multikultural yang menyimpan banyak perbedaan sehingga dapat memicu konflik meskipun hidup berdampingan. Sehingga Kearifan lokal dianggap sebagai pondasi yang mengikat masyarakat, menjaga persatuan di antara keberagaman budaya yang ada dan menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang identitas bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan yang berbeda sehingga Konsep Bhinneka Tunggal Ika juga masih menjadi tantangan dalam menjaga persatuan. Pendekatan multikulturalisme diperlukan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan saling menghormati perbedaan budaya.

Seperti yang kita semua tahu bahwa globalisasi membawa budaya asing sehingga dapat mengancam budaya lokal serta adanya homogenisasi budaya yang membuat identitas nasional semakin kabur, peran Kearifan Lokal seperti gotong royong, adat istiadat, dan nilai-nilai tradisional dapat memperkuat persatuan bangsa. Revitalisasi budaya lokal pun tidak kalah penting untuk menghadapi perubahan zaman. Pendidikan dan media harus lebih banyak mengenalkan budaya lokal, dan pemerintah pun perlu membuat kebijakan yang mendukung pelestarian budaya. Oleh karena itu pemulihan dan penguatan nilai-nilai kearifan lokal menjadi upaya penting dalam mempertahankan kebudayaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Girly Ayu Pertiwi -
Nama : Girly Ayu Pertiwi
Npm : 2456031013
Kelas : Mandiri A

Jurnal ini menyoroti pentingnya kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan lokal memiliki peran penting sebagai elemen budaya yang dapat memperkuat fondasi jati diri bangsa. Indonesia sebagai negara multikultural memiliki keberagaman budaya dan etnis yang menjadi kekayaan nasional, namun juga berpotensi menimbulkan ketegangan sosial.

Bhinneka Tunggal Ika masih menjadi cita-cita yang perlu terus diperjuangkan melalui integrasi budaya, pemahaman multikultural, dan pendidikan yang tepat. Globalisasi membawa tantangan berupa modernisasi yang dapat mengancam kebudayaan lokal, tetapi juga membuka peluang bagi adaptasi budaya. Kearifan lokal terbukti mampu bertahan, beradaptasi, dan memberikan arah bagi perkembangan budaya nasional. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata dalam melestarikan nilai-nilai lokal sebagai perekat identitas bangsa serta menciptakan harmoni dalam keberagaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ramadhan Ramadhan Syah Harahap -
NAMA: Ramadhan syah harahap
NPM: 2456031026
KELAS: Mandiri B

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa kearifan lokal berperan sangat penting dalam membentuk identitas budaya dan nasional di Indonesia. Kearifan lokal tidak hanya menggambarkan kekayaan budaya yang dimiliki, tetapi juga menjadi landasan bagi terciptanya kehidupan berbangsa yang harmonis. Nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah, saling menghormati, dan tolong-menolong menjadi perekat yang menyatukan masyarakat dan sekaligus menghargai keberagaman sebagai aset bangsa. Di tengah arus globalisasi, kearifan lokal juga berfungsi sebagai benteng pelindung terakhir, terutama bagi generasi muda.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal dipegang teguh oleh masyarakat dan tercermin dalam sikap serta perilaku sehari-hari. Di Indonesia, kearifan lokal tidak hanya dimiliki oleh satu kelompok budaya atau etnis saja, melainkan mencakup berbagai budaya yang ada, sehingga menghasilkan nilai-nilai nasional seperti gotong royong, toleransi, dan etos kerja. Karena itu, kearifan lokal dapat dianggap sebagai identitas bangsa yang unik, terutama di Indonesia yang memungkinkan adanya pertukaran budaya dan lahirnya nilai-nilai baru yang lebih luas. Pengakuan internasional terhadap kearifan lokal juga dapat semakin menguatkan identitas bangsa dan mendukung upaya pelestarian budaya secara berkelanjutan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Dela azmelia -
nama: dela azmelia
npm: 2416031130
kelas: reg d

Kearifan lokal di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat identitas bangsa, terutama di tengah pengaruh globalisasi yang semakin kuat. Sebagai negara yang kaya akan budaya, suku, dan bahasa, Indonesia harus menjaga dan melestarikan nilai-nilai lokal sebagai landasan kesatuan bangsa. Kearifan lokal bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga elemen fundamental yang dapat membangun jati diri bangsa dan menciptakan harmoni antar kelompok etnis di Indonesia.

Revitalisasi kearifan lokal sangat penting untuk memperkuat fondasi identitas bangsa. Nilai-nilai budaya lokal, seperti gotong royong, harus digali dan dipelajari kembali agar tetap relevan dan dapat berfungsi sebagai perekat dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan melestarikan kearifan lokal, kita tidak hanya menjaga budaya tetapi juga menciptakan kesadaran bersama yang penting dalam menjaga keutuhan masyarakat Indonesia. Di tengah persaingan ekonomi, agama, dan politik yang berisiko menimbulkan konflik, kearifan lokal berperan sebagai solusi untuk menjaga perdamaian, menghargai perbedaan, dan menjaga kesatuan.

Selain itu, kearifan lokal dapat memperkokoh citra positif Indonesia di mata dunia. Dalam menghadapi tantangan global, nilai-nilai budaya lokal harus menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang membedakannya dari budaya luar. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus memiliki tanggung jawab untuk menanamkan, mengembangkan, dan memelihara nilai-nilai kearifan lokal di mana pun kita berada, sehingga dapat memperkuat identitas bangsa dan memperkokoh jati diri Indonesia di kancah internasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Rudolfo Yehezkiel -
NAMA: RUDOLFO YEHEZKIEL
NPM: 2456031042
KELAS: MANDIRI B

Penulis menyebutkan bahwa kebijaksanaan lokal diperlukan untuk memperkuat identitas nasional untuk memperkuat tantangan posisi globalisasi, dan sebagainya. Identitas Nasional.Kebijaksanaan Lokal ini memiliki hubungan erat dengan identitas nasional karena semua keahlian lokal bisa disebut sebagai identitas nasional di sebuah negara atau sebagai identitas nasional yang berperekat pada masyarakatnya. Menghormati agama, perbedaan, etos kerja dan kehidupan sederhana Sebagai koalisi negara peran. dalam konteks negara bersatu Republik Indonesia (NKRI), kebijaksanaan lokal berfungsi sebagai "lem nasional." Kebijaksanaan lokal menyingkapkan nilai -nilai mulia yang merupakan ciri-ciri Indonesia, yaitu kerja sama timbal balik, toleransi, dan rasa hormat terhadap alam. Mempertahankan harmoni bentuk pemeliharaan antara group Peningkatan Identitas Nasional. Pengakuan internasional atas kebijaksanaan lokal memberikan karakter yang unik bagi bangsa dan membantu memperkuat identitas nasional dengan mata dunia.Revitalisasi kebijaksanaan lokal. Kebijaksanaan lokal dapat diterjemahkan sebagai kekayaan budaya lokal, kelompok etnis, namun kerap kali termasuk hiburan antar budaya atau lintas untuk membentuk nilai -nilai budaya nasional. Makna pemahaman, memperkuat identitas Indonesia dalam pelestarian dan revitalisasi kebijaksanaan lokal.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by werly Werly Syafa Mardiah -
Nama: Werly Syafa Mardiah
NPM: 2466031013
Kelas: Man A

dalam jurnal ini, saya memahami bahwa Kearifan budaya lokal sangat penting untuk mempertahankan identitas bangsa di tengah tantangan dunia modern. Banyak tuntutan sosial saat ini yang dapat mengancam keharmonisan bangsa. Identitas nasional diperkuat oleh kearifan lokal, yang merupakan representasi dari nilai-nilai budaya dan tradisi dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Indonesia dapat menghadapi tantangan globalisasi tanpa kehilangan identitasnya dengan memahami dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal. Multikulturalisme juga dilihat sebagai cara untuk mempertahankan keseimbangan dan toleransi di tengah keberagaman budaya dan etnis.

Menurut jurnal ini, Identitas Indonesia berkembang melalui interaksi antara budaya lokal dan pengaruh internasional. Ketimpangan pembangunan dan dominasi budaya tertentu dapat menyebabkan konflik sosial, sehingga strategi kebudayaan yang mendukung integrasi nasional diperlukan. Kearifan lokal, bersama dengan prinsip gotong royong dan nilai-nilai tradisional lainnya, dapat membantu memperkuat persatuan. Oleh karena itu, pelestarian budaya lokal bukan sekadar impian masa lalu, melainkan itu cara praktis untuk mempertahankan nasionalisme dan stabilitas sosial di tengah perubahan global.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by fiusa avit caessar -
NAMA: Fiusa Avit Caessar
NPM: 2456031015
KELAS: Mandiri A

“Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” peran penting kearifan lokal dalam membangun dan memperkuat identitas nasional Indonesia di tengah tantangan globalisasi. keberagaman budaya di Indonesia merupakan aset sosial yang signifikan, tetapi juga dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Dalam konteks ini, kearifan lokal berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan jati diri bangsa dan menghindari homogenisasi budaya.
Dalam pembahasan, penulis menguraikan tantangan globalisasi yang mengancam keberadaan identitas lokal dan pentingnya multikulturalisme di Indonesia. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi landasan integrasi yang menghormati keberagaman budaya. Kearifan lokal didefinisikan sebagai nilai-nilai dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, berfungsi untuk menjaga keseimbangan sosial. Penulis juga mencatat potensi konflik sosial yang sering dipicu oleh perebutan sumber daya dan dominasi politik, sehingga pelestarian kearifan lokal menjadi krusial untuk menjaga harmoni.
Analisis kritis terhadap jurnal ini menunjukkan relevansi argumen penulis di era globalisasi, di mana nilai-nilai tradisional dapat tergerus. Kekuatan multikulturalisme Indonesia perlu dikelola dengan baik agar menjadi kekuatan, bukan konflik. Penulis juga menjelaskan pentingnya adaptasi budaya, yang seharusnya tidak hanya fokus pada pelestarian tetapi juga inovasi agar tetap relevan. Namun, jurnal ini kurang membahas tantangan implementasi kebijakan pelestarian budaya di lapangan.
Kesimpulannya, kearifan lokal berperan sebagai pilar utama dalam menjaga identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai budaya lokal menjadi fondasi yang mengikat keberagaman dalam satu kesatuan nasional. Tantangan ke depan adalah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan memastikan bahwa modernisasi tidak mengorbankan akar budaya bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Rina Lutfiana -

NAMA : Rina Lutfiana
NPM : 2416031116
KELAS: Reguler D

ANALISIS JURNAL

I. Identitas Jurnal

Nama Jurnal           : Jurnal Bakti Saraswati
Volume dan Nomor.     : Vol. 05 No. 01
Bulan dan Tahun Terbit: Maret 2016
ISSN.                 : 2088-2149
Judul Artikel.        : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
Penulis.              : Ida Bagus Brata

Judul jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" karya Ida Bagus Brata membahas relevansi kearifan lokal dalam memperkuat identitas nasional Indonesia di era globalisasi. Artikel ini membahas signifikansi identitas dalam konteks budaya, terutama di negara yang beragam seperti Indonesia. Merumuskan identitas nasional yang akurat menjadi tantangan karena keberagaman etnis dan budaya. Artikel ini juga berpendapat bahwa di tengah derasnya arus globalisasi dan potensi konflik internal, kearifan lokal dapat menjadi kunci untuk memperkuat identitas nasional Indonesia.
- Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan bagian penting dari budaya yang harus dilestarikan. Ini mencakup nilai-nilai, etika, dan metode tradisional dalam pengelolaan sumber daya. Kearifan lokal berfungsi sebagai penguat identitas di tengah arus globalisasi yang cenderung menyatukan berbagai budaya.
- Multikulturalisme dan Identitas
Indonesia, sebagai negara yang multikultural, memiliki keragaman suku dan budaya. Penting untuk memahami kebudayaan Indonesia guna mencapai integrasi dan persatuan bangsa. Multikulturalisme dianggap sebagai prinsip yang memungkinkan berbagai kelompok etnis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan harmonis.
- Tantangan Globalisasi
Globalisasi menyebabkan keseragaman budaya yang dapat mengancam identitas lokal. Kearifan lokal memiliki peranan penting dalam memperkuat identitas di tengah arus globalisasi.

Jurnal ini menekankan bahwa pelestarian kearifan lokal tidak hanya penting untuk identitas budaya, tetapi juga untuk integrasi sosial dan persatuan bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Atika Barlian Almega -
Nama: Atika Barlian Almega
NPM: 2456031028
Kelas: Mandiri B

Jurnal ini membahas bagaimana kearifan lokal dapat menjadi faktor utama yang penting dalam menjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi. Perubahan sosial dan tuntutan modernisasi dapat mengancam keutuhan budaya dan identitas nasional. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya lokal perlu dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 
Indonesia adalah negara multikultural dengan banyak suku dan budaya. Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Kearifan lokal adalah nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Itu juga menjadi alat untuk mempertahankan identitas nasional dalam era globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Valen Marco Valentino Situmorang -
Nama: Marco Valentino Situmorang
NPM: 2456031021
Kelas: Mandiri A

Jurnal yang berjudul KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA menjelaskan tentang sifat, tujuan,masalah / kendala dan nilai dari budaya bangsa indoensia

Sifat:
Berpegang teguh bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis

Tujuan :
Bhineka Tunggal Ika, berbeda beda tetapi tetap satu, dan multikulturalisme: kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok- kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai

Nilai:
Ada sekitar 300 suku bangsa indonesia maka masing masing dari merka harus melestarikan budaya mereka dan nilai nilai yang terkandung dari kebidayaan bangsa indonesia

Masalah / kendala :
Struktur masyarakat Indonesia yang
multi dimensional merupakan suatu kendala
bagi terwujudnya konsep integrasi secara
hoorizontal. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa karakteristik yang dapat dikenali
sebagai sifat dasar dari suatu masyarakat
majemuk sebagaimana yang telah
dikemukakan oleh van den Berghe yakni:
terjadinya segmentasi ke dalam bentuk
kelompok yang sering kali memiliki
kebudayaan atau lebih tepat sub kebudayaan,
yang berbeda satu sama lainnya dam memiliki
struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam
lembaga-lembaga yang bersifat non
komplementer

Kesimpulan:
Kesimpulan dari jurnal identitas bangsa indonesia ini adalah kita sebagai warga negara indonesia harus ikut serta melestarikan kebudayaan dan nilai nilai bangsa indonesia itu sendiri agar seiring perkembangan globalisasi tidak menghilangkan sedikitpun nilai- nilai dan identitas bangsa indonesia
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Afifah Dini Shofiyah -
NAMA: Afifah Dini Shofiyah
NPM: 2416031068
KELAS: Reguler B

Jurnal tersebut menegaskan bahwa masyarakat Indonesia yang multikultural harus mampu memupuk rasa persatuan untuk menghadapi tantangan integrasi horizontal. Dengan keberagaman suku dan budaya yang kita miliki, potensi konflik dapat muncul jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, revitalisasi nilai-nilai budaya lokal dan penguatan identitas nasional menjadi langkah strategis untuk menjaga keharmonisan sosial. Dalam konteks globalisasi, menghormati pluralitas dan menerapkan diplomasi kebudayaan sangat penting agar Indonesia tetap memiliki citra positif di mata dunia.

Kearifan lokal memiliki peran krusial dalam memperkuat identitas budaya bangsa. Sebagai bagian dari kebudayaan, kearifan lokal mencerminkan nilai-nilai, etika, dan cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. Identitas budaya ini terbentuk melalui kebiasaan, bahasa, serta cara hidup suatu kelompok masyarakat. Oleh karena itu, kearifan lokal dapat menjadi alat untuk membangun kesadaran kolektif serta memperkuat keharmonisan sosial di tengah keberagaman. Dengan mengelola dan mengangkatnya secara strategis, kearifan lokal dapat menjadi modal sosial yang berguna dalam menghadapi tantangan modern.

Sebagai bangsa yang ditakdirkan multikultural, Indonesia perlu terus mengembangkan pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang masih terjadi dapat dikikis dengan budaya damai. Kearifan lokal yang tersebar di berbagai daerah merupakan kekayaan budaya yang dapat dijadikan modal dasar dalam memperkokoh identitas bangsa. Dengan seleksi yang tepat, berbagai nilai dan praktik budaya dapat diadaptasi dan diperkenalkan sebagai aset nasional. Dengan demikian, kearifan lokal tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai perekat sosial yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Debora Dinantiamala -
Nama : Debora Dinantiamala
NPM : 2456031031
Kelas : Mandiri A
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Menganalisis jurnal yang membahas tentang “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa”

Yang membahas peran kearifan budaya lokal dalam menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi, dan bagaimana kesadaran kolektif lokal dapat memperkuat kebersamaan dalam masyarakat multikultural serta menghadapi tantangan yang muncul pasca reformasi.
Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa multikultural dengan beragam budaya, adat dan tradisi. Ini bukan sekadar fakta, tapi dipandang sebagai takdir yang membawa tanggung jawab besar bagi seluruh komponen bangsa.
Kearifan lokal berperan sebagai perekat yang menyatukan masyarakat yang beragam, sehingga memungkinkan masyarakat hidup dalam harmoni tanpa kehilangan identitas masing-masing.
Pembelajaran tentang kearifan lokal sangat penting untuk membentuk kesadaran masyarakat dalam menjaga budaya masing-masing.
Budaya kekerasan yang sering muncul akibat perbedaan budaya harus digantikan dengan budaya damai dan toleransi.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa kearifan lokal bukan penghalang tapi justru bisa menjadi kekuatan pemersatu dalam konteks Indonesia yang multikultur serta mengembangkan kesadaran kolektif berbasis budaya lokal, Indonesia dapat tetap menjaga jati diri dan identitas nasional di tengah dunia yang terus berubah.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by M. Fatih Al-Gharizah -
Nama : M. Fatih Al-Gharizah
NPM : 2416031114
Kelas : Reguler D

Jurnal ini membahas bagaimana kearifan budaya lokal berperan penting dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi. Identitas nasional lahir dari keberagaman suku, budaya, dan nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, modernisasi dan globalisasi membawa tantangan tersendiri, di mana budaya lokal berisiko kehilangan keunikannya akibat proses homogenisasi. Oleh karena itu, kearifan lokal harus terus dipelajari, dilestarikan, dan diperbarui agar tetap relevan sebagai pilar utama dalam menjaga keberagaman dan persatuan bangsa.

Salah satu tantangan terbesar dalam menjaga kearifan lokal adalah kurangnya kesadaran masyarakat serta kebijakan yang belum sepenuhnya mendukung pelestarian budaya tradisional. Ketimpangan dalam kebijakan juga kerap memicu konflik sosial karena kurangnya perhatian terhadap keberagaman budaya. Oleh sebab itu, pendidikan yang berbasis budaya lokal harus diperkuat agar generasi muda dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai tradisional. Selain itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk melindungi serta mengembangkan warisan budaya, sehingga tetap memiliki daya saing dan tidak mudah tergerus oleh pengaruh budaya asing.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Pranatal Pangestu -
Nama : Pranatal Bintang Pangestu
NPM : 2456031017
Kelas : Mandiri A

Dalam pembahasan jurnal yang berjudul "Kearifan Lokal Perekat Identitas Bangsa" mengkaji seputar kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa yang mulai memudar. Jurnal ini mengidentifikasi bahwa kearifan budaya lokal penting untuk digali dan dijadikan fondasi identitas nasional.

Jurnal ini juga menjelaskan dinamika identitas etnis dalam konteks mutikultularisme dan dampak dari globalisasi serta pentingnya pelestarian kearifan lokal untuk menjaga jati diri bangsa. Bacaan tersebut juga memaparkan bahwa generasi muda mulai kurang memgenali budaya lokal yang mereka punya, akibatnya kebudayaan lokal semakin terancam hilang karna lemahnya kearifan budaya lokal dan pengaruh jati diri bangsa.

Sebagai kesimpulan, upaya untuk mengali dan menerapkan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari harus terus didorong dan dijadikan bagian dari pendidikan dalam kebijakan publik, agar tidak kehilangan arah dalam kearifan budaya lokal ditengah pengaruh dan arus globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Varrel Yusril -
Nama : Muhamad Varrel Devvanda Yusril
NPM : 2416031110
Kelas : Reguler D

Jurnal ini membahas bagaimana kearifan budaya lokal memiliki peran penting dalam menjaga identitas bangsa Indonesia. Dalam jurnal dijelaskan bahwa keberagaman budaya, suku, dan bahasa di Indonesia merupakan bagian dari identitas nasional yang harus dijaga agar tidak tergerus oleh globalisasi.

Kearifan Lokal dan Identitas Nasional
Kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Nilai-nilai budaya ini berperan dalam membentuk karakter bangsa serta memperkuat rasa kebersamaan di tengah keberagaman.

Dampak Globalisasi terhadap Kearifan Lokal
Globalisasi membawa tantangan besar dalam menjaga budaya lokal. Pengaruh budaya asing yang semakin kuat dapat menyebabkan generasi muda semakin jauh dari tradisi dan kebiasaan asli daerahnya. Oleh karena itu, penting untuk terus melestarikan kearifan lokal agar tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Peran Kearifan Lokal dalam Kehidupan Berbangsa
Kearifan lokal tidak hanya tentang budaya, tetapi juga memiliki peran dalam menjaga persatuan dan toleransi di tengah perbedaan. Dengan adanya nilai-nilai budaya yang diwariskan, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya keberagaman dalam kehidupan sosial.

Upaya Pelestarian Kearifan Lokal
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kearifan lokal di antaranya:
1. Pendidikan Budaya – Mengajarkan budaya lokal di sekolah agar generasi muda tetap mengenal warisan budayanya.
2. Dukungan Pemerintah – Kebijakan yang mendukung pelestarian budaya perlu diterapkan agar budaya lokal tetap terjaga.
3. Pemanfaatan Media Digital – Mengadaptasi budaya lokal ke dalam platform digital agar lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
4. Kesadaran Masyarakat – Semua pihak harus ikut serta dalam menjaga budaya lokal agar tetap hidup dan berkembang.

Jurnal ini menegaskan bahwa kearifan budaya lokal sangat penting untuk menjaga identitas nasional. Dengan mempertahankan dan melestarikan budaya lokal, masyarakat Indonesia bisa tetap memiliki jati diri di tengah tantangan globalisasi. Oleh karena itu, upaya pelestarian budaya perlu dilakukan agar warisan leluhur tetap lestari dan dapat diwariskan ke generasi mendatang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Haura Haura Azyza Ghania -
NAMA : Haura Azyza Ghania
NPM : 2416031084
KELAS : Reguler D

Dalam jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" dibahas tentang bagaimana kearifan lokal berperan dalam menjaga identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi. Ditekankan bahwa budaya lokal harus terus dilestarikan agar tidak tergerus oleh budaya asing. Jika tidak ada kesadaran kolektif untuk mempertahankan nilai-nilai lokal, identitas nasional bisa melemah akibat pengaruh homogenisasi budaya yang semakin kuat.

Salah satu poin yang dibahas adalah konsep Bhinneka Tunggal Ika, yang bukan sekadar slogan, tetapi masih perlu diperjuangkan. Keberagaman budaya di Indonesia bisa menjadi kekuatan, tetapi tanpa rasa persatuan, justru berpotensi menimbulkan konflik. Oleh karena itu, memahami dan menghargai budaya lokal bukan hanya soal melestarikan tradisi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat integrasi sosial.

Selain itu, dibahas pula bagaimana modernisasi dan revolusi industri bisa mengancam eksistensi budaya lokal. Namun, budaya tradisional tetap bisa bertahan jika ada usaha untuk menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, budaya tidak harus statis, tetapi bisa terus berkembang agar tetap hidup dalam kehidupan masyarakat modern.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Muhammad Adzka Aqila -
Nama : Muhammad Adzka Aqila
NPM : 2456031038
Kelas : Mandiri B

Jurnal "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" yang ditulis oleh Ida Bagus Brata membahas pentingnya kearifan lokal dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di era globalisasi. Penelitian ini menyoroti tantangan homogenitas budaya yang dapat mengancam keutuhan identitas nasional, terutama di negara yang kaya akan keragaman budaya seperti Indonesia.

Dengan menggunakan pendekatan analisis literatur, penulis menemukan bahwa kearifan lokal berfungsi sebagai perekat identitas bangsa dan dapat membantu mengatasi konflik sosial yang muncul akibat perbedaan etnis dan budaya. Kearifan lokal tidak hanya relevan, tetapi juga dapat beradaptasi dengan budaya modern tanpa kehilangan esensinya.

Meskipun penelitian ini memberikan wawasan penting tentang peran kearifan lokal dalam konteks multikulturalisme, terdapat kelemahan dalam kurangnya data empiris yang mendukung argumen yang diajukan. Penulis merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan pengembangan program pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal.

Kesimpulannya, kearifan lokal memiliki peran krusial dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia, dan upaya revitalisasi nilai-nilai budaya lokal sangat diperlukan untuk menjaga keberagaman budaya di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Layli Ramadhini Prawoto -
NAMA: Layli Ramadhini Prawoto
NPM: 2416031060
KELAS: Reg B

Menurut saya, jurnal membahas kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa, terutama dalam konteks masyarakat multikultural Indonesia. Kearifan budaya lokal mencakup nilai-nilai, tradisi, dan praktik unik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, seperti seni tradisional dan upacara adat. Kearifan ini memperkuat solidaritas sosial, menjaga warisan budaya, dan memberikan identitas yang jelas bagi masyarakat. Kearifan budaya lokal juga membantu membentuk identitas bangsa dan meningkatkan toleransi terhadap keragaman budaya.

Dampak kearifan budaya lokal terhadap identitas nasional dikumpulkan melalui metode penelitian kualitatif. Meskipun tantangan seperti globalisasi dapat mengancam keberlangsungan tradisi, temuan menunjukkan bahwa kearifan budaya lokal meningkatkan identitas nasional, terutama di kalangan generasi muda. Singkatnya, untuk memperkuat rasa kebersamaan dan identitas nasional, kearifan budaya lokal harus dilestarikan. Ini berarti mendorong kolaborasi pemerintah-masyarakat dan pendidikan budaya di sekolah.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by fairuza syafana putri ralia syafana -
Nama: Fairuza Syafana Putri Ralia
NPM: 2456031039
Kelas: Mandiri A

ANALISIS JURNAL

Jurnal tersebut membahas dengan judul " KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA" yang ditulis oleh Ida Bagus Brata.

perlu kita tahui identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan di Indonesia sendiri. kita juga tahu dimana di Indonesia sendiri mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercemin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa,lewat perjalanan sejarah ataupun berbagai proses kehidupan manusia yang telah melahirkan ciri bentuk budaya. bermodal awal lewat suasana awal hubungan antar kelompok etnis yang tersebar diseluruh kawasan nusantara,kenyataan ini sering diwarnai ketegangan ketegangan namun cukup kondusif bagi terbangunnya satu komunitas terbayang. kenyataan ini juga diperkuat oleh aktivitas silang yang saling mendekatkan diantara kelompok etnis tersebut,berkat pengaruh persebaran budaya budaya ataupun agama besar yang datang ke Indonesia.

di Indonesia sendiri memiliki berbagai suku bangsa dengan kebudayaanya masing masing.di jurnal tersebut menyebutkan dimana sejauh ini masih terjadi perbedaan pemahaman dalam mengartikan konsep suku bangsa.

Identitas seseorang sendiri ditentukan oleh keanggotaanya didalam berbagai kesatuan sosial. seperti contohnya: seseorang yanh berasal dari suku Bugis dengan kebudayaan Bugisnya,sehingga dapat dikatakan ia mempunyai identitas Bugis dan demikian seterusnya terhadap suku lainnya.

"Nasikun" menyitir pandangan beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menanggap semboyan "Bhineka Tunggal Ika" sesungguhnya masih lebih merupakan suatu cita cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia daripada kenyataan benar benar hidup didalam Indonesia.oleh karena itu memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. yang dimana kebudayaan Indonesia berakar dari Kebudayaan Etnik (lokal) di indonesia memiliki keragaman. pantaslah motto semboyan kita menjadi bingkai dalam memahami isi nilai kebudayaan ini,berkaitan dengan rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia Untuk memahami lewat pendekatan kebudayaan se Indonesia.


Multikulturualisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok kelompok etnik atau budaya,dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip _co existence_ yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. ia juga merupakan formasi sosial yang membukakan jalan bagi dibangunnya ruang ruang bagi identitas yang beragam dan sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang ruang itu untuk sebuah integrasi (sparingga 2003). paham multikulturalisme itu muncul sebagai reaksi dari semakin kuatnya cengkraman globalisasi yang cenderung menyatukan dunia ataupun budaya menjadi satu dibawah pengaruh ideologi kapitalisme atau modernisme.Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang
bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis. Namun hadirnya Four T Revolution(Telecommunication, Transformation, Trade, Tourism) telah memunculkan kecenderungan baru di era globalisasi, seperti terjadinya kesamaan atau homogenitas budaya antara daerah atau negara, akibatnya sekat antar negara menjadi kabur. Dalam kaitan ini setiap individu atau masyarakat tentu tidak ingin kehilangan jati dirinya atau tercerabut dari akar budaya yang dimilikinya.

KERANGKA KONSEPSUAL DAN TEORETIK

kebudayaan nasional menjadi mitos sosok kebudayaan yang arif dimana mitos tersebut mengusungkan kelestarian dan jaga dhita,namun seacara realitas ditengah gelombang perubahan akibat kapitalisme,modernisme,dan globalisme. konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarikan walaupun sinergi adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan.

Secara konsepsual kearifan lokal
merupakan bagian dari kebudayaan. Haryati Subadio (1986:18-19) mengatakan kearifan lokal (local genius) secara keseluruhan meliputi, bahkan mungkin dapat dianggap
sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau keperibadian budaya suatu bangsa. Sementara itu konsep kearifan lokal (local genius) yang dikemukakan oleh Quaritch Wales (dalam Astra,2004:112) adalah “....the sum of cultural characteristic which the vast majority of people have in common as a result of their experiences in early life"(keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat/bangsa sebagai hasil pengalaman mereka di masa lampau).

bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah. Sementara Poespowardojo (dalam Astra,
2004:114) secara tegas menyebutkan bahwa sifat-sifat hakiki kearifan lokal adalah: 1) mampu bertahan terhadap budaya luar; 2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar; 3) mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli; 4) mampu mengendalikan; dan 5) mampu
memberikan arah pada perkembangan
budaya. Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakanmanusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi,
nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.

Barker (2005:14) mengatakan
identitas lebih merupakan konstruksi
diskursif, produk wacana-wacana, atau cara-cara tertentu dalam berbicara (regulated ways of speaking) tentang dunia. Sebagai konstruksi diskursif karena melalui pertuturan
dan pertulisan-lah seseorang dan atau
sekelompok orang dapat dikenal dan
memperkenalkan jati dirinya. Jati diri sebagai guru, pejabat, pedagang, dokter dan lain-lain dapat disimak dan difahami lewat bahasanya, lewat tuturan dan tulisannya. Dengan istilah lain identitas diciptakan dan bukan
ditemukan, dan terbentuk dari representasi-representasi terutama bahasa. Maunati (2004:30)menjelaskan
bahwa penanda-penanda identitas budaya misalnya bisa berasal dari sebuah kekhasan yang diyakini ada pada agama, bahasa, dan adat pada budaya yang bersangkutan. Namun
demikian tumpang tindih dapat terjadi di antara kelompok-kelompok etnis yang
berbeda. Dengan mengikuti sejarah perjalanan bangsa ini dengan mudah dapat dilihat bahwa persoalan agama, etnisitas, dan identitas merupakan isu sensitif yang serting kali dapat
dimanipulasi untuk memicu reaksi-reaksi emosional yang sering kali apabila tidak
diantisipasi dengan baik berpotensi
menimbulkan hal-hal yang bersifat fatal.

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI
PEREKAT IDENTITAS BANGSA

Huntington (2003:5-11) meramalkan
bahwa masa depan politik dunia akan
semakin mengarah kepada benturan antar kebudayaan, bahkan antar peradaban. Para ahli meramalkan bahwa dalam era global isu-isu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup akan lebih penting daripada isu
tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri (Toffler and Toffler, 1996). Kecenderungan yang lain juga muncul seperti adanya semacam penolakan terhadap keseragaman yang ditimbulkan oleh kebudayaan global (kebudayaan asing), sehingga muncul hasrat untuk menegaskan keunikan kultur dan bahasa sendiri. Dalam
kaitan ini kearifan lokal sebagai pusaka
budaya menempati posisi sentral sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas kultural. Penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya
yang kita warisi dari para pendahulu di
tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi.

Dalam
kaitan inilah Koentjaraningrat (1980), mengemukakan, bahwa dalam rangka menganalisis hubungan antara suku bangsa
atau antara golongan,

maka beberapa hal yang harus diketahui adalah:
1) Sumber-sumber
konflik
2) Potensi untuk toleransi;
3) Sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa atau
golongan;
4) Tingkat masyarakat dimana
hubungan dan pergaulan antara suku bangsa atau golongan tadi berlangsung. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada lima sumber konflik antara suku-suku bangsa atau golongan yaitu:
1) Konflik bisa terjadi kalau warga dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam
hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama; 2) Konflik juga bisa terjadi kalau warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari kebudayaannya
kepada warga dari suatu suku bangsa lain; 3) Konflik yang sama dasarnya, tetapi lebih fanatik dalam wujudnya, bisa terjadi kalau warga dari satu suku bangsa mencoba
memaksakan konsep-konsep agamanya kepada warga dari suku bangsa lain yang berbeda agama; 4) Konflik terang akan terjadi
kalau satu suku bangsa berusaha
mendominasi suatu suku bangsa lain secara politis; 5) Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.Sehubungan dengan hal di atas perlu kiranya dipikirkan kembali apa yangakan
dikerjakan bangsa ini dalam menghadapi perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat dalam masyarakat. Apakah nilai-
nilai budaya lokal cukup relevan
direvitalisasikan dalam menghadapi berbagai
krisis konflik yang berdimensi sosial, ekonomi, budaya, politik, dan termasuk persoalan Ham yang terjadi di tanah air.
Secara historis seringkali pengalaman masa
lalu menjadi begitu berharga dalam mempertahankan eksistensi kehidupan masyarakat. Wacana tentang upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai kearifanlokal sebagai langkah memberdayakan kebudayaan lokal dalam rangka mengantisipasi perkembangan jaman menuju arah yang lebih baik.Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah
bebas sekat, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan
globalisasi.

SIMPULAN

Merujuk uraian yang telah
dikemukakan tampaknya bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang
multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas
budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Oleh
sebab itu perlu pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang banyak terjadi dikikis
dengan budaya damai.
Kearifan lokal yang dimiliki daerah-
daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak
di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat
dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Niken Kayla Quinara -
Nama : Niken Kayla Quinara
NPM : 2456031034
Kelas : Mandiri B

ANALISIS JURNAL KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA

Jurnal ini menyoroti bahwa kearifan lokal, sebagai fondasi budaya yang kaya, perlu digali dan dihidupkan kembali untuk memperkuat jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan global. Mengingat kompleksitas identitas Indonesia yang terbentuk dari keanekaragaman suku bangsa dan budaya, merumuskan identitas nasional yang inklusif menjadi sebuah tantangan tersendiri. Multikulturalisme, sebagai konsep yang menjunjung tinggi keberagaman dan koeksistensi damai antar kelompok etnik, dianggap relevan dalam konteks ini. Namun, globalisasi dengan "Revolusi 4T"-nya dapat mengancam identitas budaya dengan menciptakan homogenitas. Oleh karena itu, kearifan lokal memegang peran sentral dalam menjaga dan memperkuat identitas budaya. Akan tetapi, struktur masyarakat Indonesia yang multi-dimensi menjadi kendala dalam mewujudkan integrasi horizontal, serta potensi konflik antar suku bangsa tetap menjadi perhatian utama, dengan sumber konflik mulai dari persaingan ekonomi hingga pemaksaan budaya dan permusuhan tradisional.

Meskipun tidak ada bagian kesimpulan yang eksplisit, dapat disimpulkan bahwa jurnal ini menekankan pentingnya revitalisasi kearifan lokal sebagai upaya memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah tantangan globalisasi. Jurnal ini juga memberikan peringatan tentang potensi konflik dan tantangan dalam mewujudkan integrasi horizontal dalam masyarakat Indonesia yang multikultural.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Eneng Nurzihan Kurniawan -
Nama : Eneng Nurzihan Kurniawan
Npm : 2456031010
Kelas : Mandiri B

Dari hasil analisis yang saya lakukan, ditengah era globalisasi ini, perubahan sosial dan meningkatnya tuntutan masyarakat dapat berpotensi mengganggu persatuan bangsa. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, toleransi, dan kebersamaan perlu dilestarikan agar tetap relevan dalam kehidupan yang modern.
Salah satu tantangan terbesar adalah dampak globalisasi yang dapat mengikis budaya lokal. Meskipun tetap membawa kemajuan, globalisasi juga berisiko menghilangkan identitas khas suatu bangsa. Oleh sebab itu, perlu adanya keseimbangan antara penerimaan budaya asing dan pelestarian nilai-nilai lokal melalui kebijakan serta pendidikan yang tepat. Multikulturalisme seharusnya menjadi faktor pemersatu, bukan penyebab perpecahan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menekankan pentingnya menghormati perbedaan sebagai kekuatan bangsa. Dengan menjaga kearifan lokal dan memperkuat integrasi sosial, Indonesia dapat tetap kuat dalam menghadapi tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Eneng Nurzihan Kurniawan -
Nama : Eneng Nurzihan Kurniawan
Npm : 2456031010
Kelas : Mandiri B

Dari hasil analisis yang saya lakukan, ditengah era globalisasi ini, perubahan sosial dan meningkatnya tuntutan masyarakat dapat berpotensi mengganggu persatuan bangsa. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, toleransi, dan kebersamaan perlu dilestarikan agar tetap relevan dalam kehidupan yang modern.
Salah satu tantangan terbesar adalah dampak globalisasi yang dapat mengikis budaya lokal. Meskipun tetap membawa kemajuan, globalisasi juga berisiko menghilangkan identitas khas suatu bangsa. Oleh sebab itu, perlu adanya keseimbangan antara penerimaan budaya asing dan pelestarian nilai-nilai lokal melalui kebijakan serta pendidikan yang tepat. Multikulturalisme seharusnya menjadi faktor pemersatu, bukan penyebab perpecahan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menekankan pentingnya menghormati perbedaan sebagai kekuatan bangsa. Dengan menjaga kearifan lokal dan memperkuat integrasi sosial, Indonesia dapat tetap kuat dalam menghadapi tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ruben Benedictus Ruben Adventro -
Nama : Benedictus Ruben Adventro
NPM : 2416031076
Kelas : Reg D

Jurnal dengan judul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya pelestarian kearifan lokal di Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi dan multikulturalisme. Berdasarkan konteks Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya, penulis menyoroti bagaimana homogenisasi budaya yang disebabkan oleh globalisasi dapat mengancam identitas budaya lokal. Hal ini menjadi semakin relevan mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku dan golongan yang memiliki nilai-nilai dan tradisi masing-masing. Penulis berargumen bahwa revitalisasi kearifan lokal bukan hanya sekadar upaya untuk melestarikan budaya, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat identitas nasional. Diharapkan masyarakat dapat lebih bersatu dan mengurangi potensi konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan budaya dengan memperkuat identitas ini.

Selanjutnya, dalam jurnal ini menekankan juga pentingnya memahami dan menghargai keberagaman budaya sebagai bagian dari identitas nasional Indonesia. Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" yang menjadi motto nasional mencerminkan semangat persatuan dalam keragaman. Penulis mengajak pembaca untuk melihat kearifan lokal sebagai modal budaya yang dapat digunakan untuk membangun kesadaran kolektif di antara masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, kearifan lokal tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai alat untuk diplomasi budaya di tingkat internasional. Sesuai konteks ini, sikap saling menghormati antar identitas budaya menjadi sangat penting untuk menciptakan masa depan yang harmonis bagi bangsa.

Kesimpulan dari analisis jurnal ini adalah terkait dinamika antara nilai-nilai tradisional dan modern dalam masyarakat Indonesia. Globalisasi yang membawa perubahan cepat dan sering kali mengancam nilai-nilai budaya yang telah ada selama berabad-abad. Penulis mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana masyarakat dapat menyeimbangkan antara mempertahankan kearifan lokal dan beradaptasi dengan tuntutan zaman modern. Dengan memahami interaksi antara budaya, identitas, dan modernitas, masyarakat diharapkan dapat menemukan jalan tengah yang menguntungkan semua pihak. Atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Oleh sebab itu perlu pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang banyak terjadi dikikis dengan budaya damai.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Annisa Annisa Nayla Meriza -
Nama: Annisa Nayla Meriza
NPM: 2416031008
Kelas: Reguler B

Dalam jurnal yang saya baca karya `Bakti Saraswati` Vol. 05 No. 01 Maret 2016 yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa"
Di Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah bukan hanya itu indonesia juga saat ini dikatakan sebagai negara yang memiliki bonus demografi. Dengan banyaknya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia ternyata terdapat beberapa masalah yang mengakibatkan terkikisnya kearifan lokal serta ketidak pedulian masyarakat mengenai identitas nasional. Jika di telaah lebih dalam hal itu dapat terjadi karena era globalisasi dan pertumbuhan IPTEK yang kian pesat.

Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah bebas, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global. Banyaknya suku hingga budaya di indonesia kerap kali menimbulkan konflik sehingga hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat indonesia agar hal itu tidak lagi terjadi atau setidaknya dapat diminimalisir.

Sebagai bangsa indonesia yang memiliki keragaman suku dan budaya agar kebudayaan yang ada di indonesia tidak terkikis oleh budaya asing diperlukan kesadaran untuk melestarikan kembali kebudayaan-kebudayaan yang kini hampir punah di telan masa. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus ikut serta dalam pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Agar kebudayaan lokal yang ada di indonesia tidak hilang atau bahkan di curi oleh negara lain.

Hidup dalam keanekaragaman akan sangat indah ketika kearifan lokal tetap di jaga dan toleransi terhadap perbedaan tetap diterapkan dalam perbedaan bahasa, agama, budaya atau lainnya. Kearifan Lokal dapat menjadi perekat integrasi antar sesama budaya apabila masyarakatnya peduli dan tetap melestarikan kebudayaan tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ranggita Zahwa Kusuma Wardhani -
Nama : Ranggita Zahwa Kusuma Wardhani
Npm : 2416031066
Kelas : Reguler B

Analisis Jurnal " Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" pentingnya untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal untuk memperkuat suatu identitas bangsa di tengah hiruk pikuk masuknya budaya asing, kekayaan yang di miliki bangsa Indonesia sangat banyak dan sangat sayang jika tidak di lestarikan dengan baik, sangat sayang jika tidak di jaga dengan baik, pertahanan dari budaya asing harus di tanamkan kepada generasi generasi muda Indonesia agar budaya lokal tetap terjaga dengan rapih tanpa adanya perubahan atau perpecahan pendapat.

Jurnal ini juga membahas pentingnya pendidikan dini tentang budaya secara formal maupun informal, generasi muda juga di beri kemudahan untuk belajar dalam menjaga keleastarian budaya, di dalan jurnal di jelaskan tentang pembagian beasiswa untuk siswa yang masih belum mapu untuk bersekolah, dengan ini semua anak generasi muda di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak untuk mempelajari dan meneruskan budaya Indonesia yang kaya ini, beasiswa yang di berikan juga sduah teratur di dalam ekonomi Indonesia sendiri.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by nanda Rahamd Nanda Saputra -
Nama : Rahmad Nanda Saputra
NPM : 2345031030
Kelas : Mandiri B

Kearifan lokal, sebagaimana diungkapkan dalam jurnal "Kearifan Lokal Perekat Identitas Bangsa" karya Ida Bagus Brata, bukan sekadar warisan budaya, melainkan fondasi krusial dalam mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi. Pelestarian kearifan lokal merupakan kewajiban seluruh warga negara, yang memerlukan pemahaman mendalam dan penguatan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, seperti gotong royong, adalah modal budaya penting dalam membentuk jati diri bangsa. Ciri khas ini perlu dijaga dan dilestarikan sebagai identitas pembeda Indonesia di mata dunia. Di era globalisasi ini, nilai-nilai tersebut berpotensi tergerus jika generasi penerus tidak aktif melestarikannya.

Oleh karena itu, penting untuk menanamkan, mengembangkan, dan memelihara citra diri sebagai bangsa yang berbudaya tinggi di mana pun kita berada. Kearifan lokal tidak hanya relevan untuk menjawab tantangan masa depan, tetapi juga berfungsi sebagai perekat dan penguat identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Jeand Petra Gigabyte -
nama jeand petra gugabyte
kelas : reguler b
npm 2416031014


Mengapa kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa? Kearifan lokal mengacu pada wawasa,nilai-nilai, dan tradisi yang berkembang di daerah tertentu. Kearifan lokal mencerminkan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai tantangan yangdapat mengancam keberlangsungan budaya. Pemeliharaan kearifan lokal akan mendorong masyarakat untuk melestarikan identitas budaya secara berkelanjutan.

1. Pengakuan Dunia Internasional
Kearifan lokal dapat memberi ciri khas yang unik pada suatu bangsa. Pengakuan dunia internasional terhadap kearifan lokal tertentu dapat membantu memperkuat identitas bangsa di mata dunia. Hal ini turut mendorong terciptanya citra dan jati diri yang berkarakter.

2. Solidaritas Sosial
Mengutip buku Membentuk Karakter Unggul, Abdi Syahrial, dkk (2023), kearifan lokal berperan penting dalam membentuk solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Nilai-nilai kebersamaan yang dibagikan mampu menciptakan rasa persatuan dan keharmonisan antarwarga Negara.

3. Pemberdayaan Lokal
Kearifan lokal juga dapat dipandang sebagai identitas bangsa karena berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Kearifan lokal bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam industri pariwisata.
Dengan menerapkan promosi dan pelestarian yang strategis, sebuah bangsa dapat menarik minat pengunjung dan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Kearifan lokal yang dimanfaatkan dengan optimal akan mampu mendorong kemajuan ekonomi dan sosial bagi komunitas setempat.

4. Warisan Sejarah yang Kaya
Kearifan lokal mampu mencerminkan sejarah bangsa yang begitu kaya. Hal ini secara tidak langsung dapat menjadi warisan budaya yang menjadi fondasi identitas bangsa. Oleh karena itu, penting sekali untuk melestarikan warisan sejarah lokal untuk memperkuat khasanah budaya di daerah sendiri.

5. Melestarikan Alam dan Lingkungan
Kearifan lokal erat kaitannya dengan hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungan. Dengan memperkuat kearifan lokal, suatu bangsa dapat merealisasikan praktik menjaga lingkungan yang aman dan berkelanjutan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Aji Ridwan Mas -
NAMA : Aji Ridwan Mas
NPM : 2456031018
KELAS : MAN B
Tema Utama
Jurnal ini membahas pentingnya kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Bagaimana kebudayaan lokal dapat memperkuat kesadaran kolektif dan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia

Kerangka Konseptual
- Identitas Bangsa :
Indonesia sebagai negara multikultural memiliki banyak kelompok etnik dengan keanekaragaman budayanya.
- Multikulturalisme :
Konsep ini menekankan pentingnya hidup berdampingan dan saling menghormati di tengah keberagaman budaya.
- Kearifan Lokal :
Nilai-nilai budaya yang berkembang di daerah-daerah Indonesia harus direvitalisasi untuk memperkuat identitas nasional.

Isu yang Dibahas
- Tantangan Globalisasi :
Modernisasi dan kapitalisme dapat mengikis budaya lokal jika tidak diimbangi dengan pelestarian nilai-nilai tradisional.
- Potensi Konflik Sosial :
Ketegangan antaretnis, ketidakadilan sosial, dan homogenisasi budaya global bisa mengancam persatuan bangsa.
- Revitalisasi Kearifan Lokal :
Melalui kebijakan budaya yang tepat, nilai-nilai tradisional dapat tetap hidup dan beradaptasi dalam dunia modern.

Kesimpulan
Jurnal ini menegaskan bahwa kearifan lokal berperan penting dalam memperkuat identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi. Indonesia sebagai negara multikultural memiliki keberagaman budaya yang menjadi modal sosial dan kebangsaan. Namun, modernisasi dan globalisasi membawa ancaman berupa homogenisasi budaya, ketimpangan sosial, serta potensi konflik antarkelompok.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal agar tetap relevan dalam kehidupan modern. Prinsip multikulturalisme harus dikelola dengan baik untuk menciptakan keharmonisan sosial dan memperkuat persatuan bangsa. Selain itu, diplomasi budaya dapat digunakan untuk memperkenalkan identitas Indonesia ke dunia internasional.

Dengan demikian, menjaga dan mengembangkan kearifan lokal bukan hanya menjadi upaya pelestarian budaya, tetapi juga strategi penting dalam membangun identitas nasional yang kuat dan adaptif terhadap perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Chanty Chanty Fitra Qalbina -
Nama : Chanty Fitra Qabina
NPM : 2456031040
Kelas : Mandiri B

Analisis Jurnal tentang “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa”

Kearifan lokal adalah elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Negara Indonesia adalah bangsa multikultural jadi seluruh konponen negara ini harus bekerjasama dalam suatu komunitas agar dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing.

Multikulturalisme adalah sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co- existence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain juga formasi sosial yang membukakan jalan bagi dibagunnya ruang- ruang bagi identitas yang beragam dan sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang-ruang itu untuk sebuah integrasi.

Haryati Subadio (1986:18-19) mengatakan kearifan lokal (local genius) dapat dianggap sama dengan cultural identity yaitu identitas atau keperibadian budaya suatu bangsa. Kearifan lokal terbina secara kumulatif, terbentuk secara evolusioner, bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah. Kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.

Poespowardojo (dalam Astra, 2004:114) secara tegas menyebutkan bahwa sifat-sifat hakiki kearifan lokal adalah :
1) mampu bertahan terhadap budaya luar
2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsur- unsur budaya luar
3) mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli
4) mampu mengendalikan dan mampu memberikan arah pada perkembangan budaya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Rahu M Rahul Sijabat -
NAMA : M Rahul Sijabat

NPM : 2456031006

KELAS : Mandiri B

Jurnal Bakti Saraswati Vol. 05 No. 01 Maret 2016 mengangkat tema “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa”, yang membahas peran penting nilai-nilai, norma, adat istiadat, dan pengetahuan tradisional dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Jurnal ini menegaskan bahwa kearifan lokal bukan hanya warisan masa lalu, tetapi tetap relevan sebagai fondasi yang memperkuat jati diri bangsa, terutama di era globalisasi yang terus berkembang.

Selain itu, jurnal ini mengulas bagaimana kearifan lokal berfungsi sebagai pengikat yang menyatukan masyarakat Indonesia di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya. Berbagai studi kasus dari sejumlah daerah mungkin digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai-nilai lokal memperkuat identitas komunitas sekaligus berkontribusi pada identitas nasional. Dalam konteks ini, strategi pelestarian dan promosi kearifan lokal menjadi fokus, terutama dalam menghadapi derasnya arus budaya asing.

Lebih lanjut, jurnal ini mengeksplorasi peran pendidikan, baik formal maupun informal, dalam menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda, guna menjaga kelestarian warisan budaya. Selain itu, dibahas pula pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal, dengan penekanan pada keseimbangan antara manfaat ekonomi dan upaya pelestarian budaya. Namun, tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat, kebijakan yang kurang mendukung, hingga potensi eksploitasi budaya yang dapat mengancam kelestariannya juga menjadi perhatian utama.

Sebagai penutup, jurnal ini menegaskan bahwa kearifan budaya lokal adalah aset berharga yang perlu dilestarikan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Upaya pelestarian ini memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan media agar kearifan lokal tetap menjadi bagian integral dari identitas nasional Indonesia. Untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam, membaca langsung artikel-artikel dalam jurnal ini sangat dianjurkan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by SALSABILA INDIANA PUTRI -
Nama : salsabila indiana putri
Npm : 2466031011
Kelas : mandiri A

Analisis saya tentang jurnal yang berjudul "
Kearifan Budaya Lokal Perekat identitas Bangsa "
Kearifan budaya lokal bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga merupakan elemen penting dalam memperkuat identitas dan persatuan bangsa. Dengan menjaga dan mengembangkan kearifan lokal, masyarakat Indonesia dapat menghadapi tantangan globalisasi, menjaga kerukunan antar suku dan agama, serta menciptakan harmoni sosial. Oleh karenanya, revitalisasi dan pelestarian kearifan lokal harus menjadi prioritas dalam upaya membangun bangsa yang utuh dan berdaya saing.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Azzumma Zhuhri Arieza Hakim -
NAMA : Azzumma Zhuhri Arieza Hakim
NPM : 2416031046
KELAS : Reguler B

Kearifan budaya lokal memiliki peran penting dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan budaya lokal, yang diwariskan oleh nenek moyang, dapat membantu menjaga keberagaman budaya di Indonesia dan menyatukan berbagai suku, agama, dan adat istiadat yang ada. Kearifan ini juga berperan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengajarkan masyarakat untuk hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa kehilangan identitas budaya mereka. Meskipun hubungan antar suku dan golongan di Indonesia lebih harmonis dibandingkan dengan beberapa negara lain, ketegangan antar suku dan golongan tetap bisa memicu konflik yang perlu diperhatikan. Indonesia, dengan berbagai suku, agama, dan budaya, memerlukan dasar yang kokoh untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan. Salah satu dasar tersebut adalah kearifan budaya lokal, yang terdiri dari nilai moral, etika, dan norma yang telah ada sejak lama.

Penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengenali dan memahami identitas budaya masing-masing. Namun, kesadaran tersebut juga harus didorong untuk berkembang menjadi kesadaran kolektif, yang akan mendukung identitas nasional yang kuat seiring dengan kemajuan negara. Oleh karena itu, mempertahankan dan memanfaatkan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas nasional sangatlah penting untuk menyatukan keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia, yang tidak bisa digantikan oleh budaya lain.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Hendri Irawan -
Nama : Hendri Irawan
NPM : 2416031124
Kelas : Reguler D

Jurnal “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa” oleh Ida Bagus Brata membahas peran kearifan lokal dalam menjaga identitas nasional Indonesia di tengah globalisasi.
1. Identitas Bangsa dan Tantangan Globalisasi
Indonesia yang kaya akan keragaman etnis dan budaya menghadapi tantangan homogenisasi budaya akibat globalisasi. Kearifan lokal menjadi alat penting untuk mempertahankan identitas bangsa dan mencegah erosi budaya lokal, sesuai dengan konsep multikulturalisme.
2. Kearifan Lokal Sebagai Perekat Identitas Bangsa
Kearifan lokal berfungsi sebagai integrator sosial, pedoman moral, dan sarana adaptasi terhadap perubahan. Beberapa konsep penting seperti Bhineka Tunggal Ika, Tri Hita Karana, dan Gotong royong mendukung persatuan bangsa.
3. Ancaman Terhadap Kearifan Lokal
Faktor-faktor seperti kapitalisme, komersialisasi budaya, dan kurangnya edukasi tentang budaya lokal mengancam keberlanjutan kearifan lokal.
4. Revitalisasi Kearifan Lokal
Untuk menjaga relevansi kearifan lokal, diperlukan pendidikan budaya, pelestarian tradisi, kebijakan sosial yang mendukung, dan pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai budaya.

Jurnal ini menekankan pentingnya kearifan lokal untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia, namun memerlukan studi lebih lanjut untuk mendukung argumentasi teoritisnya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Norbert Gabriantama -
Nama : Norbert Gabriantama
NPM : 2466031010
Kelas : MAN B

Jurnal ini menyoroti pentingnya kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Indonesia sebagai negara multikultural memiliki beragam suku, budaya, dan adat istiadat yang menjadi bagian dari identitas nasional. Namun, globalisasi membawa ancaman homogenisasi budaya, di mana perbedaan budaya semakin memudar. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal perlu direvitalisasi agar tidak hilang dan tetap menjadi ciri khas bangsa. Dengan memahami dan menjaga budaya lokal, masyarakat dapat tetap memiliki identitas yang kuat tanpa tergerus oleh arus globalisasi.

Selain itu, jurnal ini juga menekankan bahwa toleransi dan keberagaman adalah kunci dalam menjaga persatuan bangsa. Dalam masyarakat yang majemuk, munculnya konflik antarbudaya bisa dihindari jika ada sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika menjadi dasar dalam membangun integrasi sosial yang harmonis. Oleh karena itu, pendidikan dan pemahaman tentang budaya lokal harus terus diperkuat agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Kevin Muhammad Kevin Sahputra -
Muhammad Kevin Sahputra
Mandiri B
2466031012
FISIP

Kesimpulan Jurnal Identitas Bangsa

Jurnal ini membahas pentingnya kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Identitas nasional Indonesia terbentuk dari keberagaman suku, budaya, dan agama, yang memerlukan pemahaman serta integrasi untuk menjaga persatuan. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang dapat menghomogenisasi budaya, nilai-nilai kearifan lokal perlu direvitalisasi agar tetap relevan. Multikulturalisme menjadi konsep penting dalam menjaga keseimbangan antara identitas nasional dan pengaruh global. Dengan memanfaatkan nilai budaya lokal sebagai aset, Indonesia dapat memperkokoh jati diri bangsa sekaligus menghadapi tantangan perubahan zaman.