ANALISIS KASUS

ANALISIS KASUS

Jumlah balasan: 33

GLOBALISASI IPTEK

Globalisasi tercipta setelah era perang dingin dimulai. Saat perang dingin, negara berlomba-lomba menciptakan suatu hal yang semakin memudahkan kehidupan dan semakin mutakhir seperti contohnya terlihat dari kemajuan sistem komunikasi dan teknologi yang pada akhirnya digunakan untuk menyebarkan segala sesuatu supaya mendunia dimulai dari media cetak sampai nirkabel. Globalisasi lalu menimbulkan banyak dampak karena perkembangannya yang semakin pesat lewat kemajuan teknologi dan komunikasi.

Pengaruh globalisasi pada identitas nasional ini meliputi 2 sisi, pengaruh positif dan negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain. Hal ini mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia. Globalisasi pun telah merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia di segala sektor, yang nantinya berdampak pada budaya berpikir masyarakat Indonesia. Dampak dari globalisasi adalah terciptanya pasar internasional yang mampu meningkatkan kesempatan kerja dan peluang untuk mendirikan usaha. Dengan hal ini, kehidupan ekonomi masyarakat akan menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.

Selain itu, dampak lainnya adalah semakin majunya ilmu pengetahuan di Indonesia lewat banyak sumber-sumber yang dapat diakses melalui internet dengan mudah, karena itu kita semakin mudah mendapatkan informasi dari luar negeri dan mampu ikut bersaing dengan negara lain.Mengikuti budaya kebarat-baratan yang cenderung menekankan etos kerja dan menekankan pada kedisiplinan juga menjadi dampak dari globalisasi yang menguntungkan.

Pengaruh lainnya yaitu batas-batas wilayah negara menjadi tidak terlihat. Batas-batas wilayah negara yang semula merupakan pedoman penting dalam perkembangan masyarakat kini menjadi kurang perhatian dan bahkan bisa saja tidak relevan. Kecenderungan ini menimbulkan peruhahan-perubahan didalam sikap serta perilaku sesuatu masyarakat atau bangsa. Perubahan tersebut terjadi karena orang atau masyarakat tersebut tidak mampu membendung pengaruh yang berasal dari kemajuan teknologi dan komunikasi.

Namun ternyata realita tidak seindah apa yang kita inginkan. Menurut saya penggambaran identitas nasional Indonesia sekarang tidak sama lagi seiring dengan berjalannya zaman. Pola pikir masyarakat sudah banyak berubah dan menurut saya sudah banyak terjadi penyimpangan terhadap identitas kita. Salah satunya adalah terhadap dasar negara kita, Pancasila.

Pada sila ke-1 terjadi kelemahan sistem pendidikan agama di negara ini yang terkadang mengunggulkan agamanya sendiri.Pada sila ke-2 sekarang ini banyak moral pemuda yang tidak memanusiakan manusia lain. Banyak sekali terjadi kasus penganiyayaan junior oleh senior, perkelahian antar teman yang berakibat kematian.Pada sila ke-3 sekarang semakin memudar. Karena oknum-oknum tertentu yang menginginkan haknya dipenuhi, mereka rela melakukan protes untuk menciptkakan negara baru dan lain sebagainya.Pada sila ke-4 yaitu mengenai kepemimpinan yang sekarang tidak demokratis. Pada sila ke-5 Selanjutnya mengenai keadilan, semakin tidak adilnya orang-orang beruang dengan rakyat miskin. Hal ini karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.

Hal ini terjadi karena kita belum menanamkan jati diri kita atau identitas kita pada diri kita sendiri. Masyarakat Indonesia cenderung sering kehilangan arah dan sering "ikut-ikutan" saja. Namun apabila kita lihat tetangga kita, Jepang, yang sejak zaman restorasi --jauh sebelum globalisasi- selalu menanamkan pada diri mereka bahwa mereka adalah orang Jepang, mereka harus melakukan sesuatu untuk Jepang, mereka harus mejunjung tinggi nama Jepang, Jepang adalah tanah airku. Lain halnya dengan masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih tidak paham akan keberadaan Indonesia sebagai tanah air yang seharusnya dijunjung tinggi. Hanya nyanyian "Tanah Airku" saja yang bisa dinyanyikan tapi tidak ada pemaknaan di dalam itu.

TULIS NAMA, NPM, KELAS, PRODI, JURUSAN DAN FAKULTAS NYA BARU SILAHKAN JAWAB TUGAS DIBAWAH INI

Analisis Soal

  1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?
  2. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Nasywa Muthi Azmi -
NAMA : NASYWA MUTHI AZMI 

NPM : 2413053205 

KELAS : 2F 

PRODI : PGSD 

FAKULTAS : KIP 

 1. Indonesia menghadapi masalah seperti perpecahan politik, ketidakmerataan ekonomi, sikap intoleran, eksploitasi sumber daya alam, serta dampak budaya asing. Jika situasi ini tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menyebabkan keruntuhan negara. Faktor utama yang memicu keadaan ini adalah perubahan sosial yang cepat, ketidakadilan ekonomi, dan kepentingan politik yang memperburuk kondisi. Namun, dengan kekuatan sosial seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, disintegrasi dapat dihindari melalui penerapan kebijakan yang adil, pendidikan kewarganegaraan, dan komunikasi yang harmonis antar berbagai kelompok masyarakat. 


 2. Untuk menjadikan budaya Indonesia sebagai pengikat dalam keragaman, beberapa langkah yang seharusnya diambil antara lain: 

1. Dalam pendidikan, memasukkan budaya lokal ke dalam kurikulum serta mengajarkan nilai-nilai toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika. 

2. Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

3. Mempromosikan kebudayaan melalui platform media sosial dan digital. 

4. Kebijakan yang mendukung keragaman budaya dan perlindungan hak kekayaan intelektual budaya. 

5. Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Ghaitsa Al-Vina Fiqo -

Nama : Ghaitsa Al Vina Fiqo

NPM : 2413053206

Kelas : 2F

Prodi : PGSD 

Jurusan : IP

Fakultas : FKIP


1. Menurut saya masalah-masalah yang masih terjadi di indonesia saat ini, seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, dan konflik politik yang gila-gilaan bikin bangsa kita jadi retak. Disintegrasi bisa terjadi jika masalah masalah tersebut tidak segera di atasi dan malah dimanfaatkan oleh oknum oknum tertentu untuk kepentingan politik maupun pribadi, maka ada yang memicu terjadinya disintegrasi atau perpecahan bangsa. Semua itu terjadi karena sistem yang tidak merata dan hanya memikirkan diri sendiri. 

2. Supaya kebudayaan Indonesia bisa jadi pemersatu bangsa di tengah keberagaman, maka dari itu kita harus menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati antar budaya dan kita juga harus bangga dengan keragaman budaya, bahasa, dan ras yang ada di indonesia. Dan jangan lupa untuk mempelajari dan memahami budaya lain dan melestarikan tradisi budaya yang ada di indonesia


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Qurrotul Aini 2413053192 -
NAMA : QURROTUL AINI
NPM : 2413053192
PRODI : PGSD
JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS : FKIP

1. Masalah dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini cukup kompleks, meliputi isu ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Beberapa di antaranya adalah ketimpangan sosial, korupsi, masalah pendidikan dan kesehatan, serta intoleransi dan radikalisasi. Meskipun tantangan-tantangan ini ada, saya tidak melihatnya sebagai faktor yang dapat langsung menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Namun, untuk memastikan bahwa disintegrasi tidak terjadi, diperlukan upaya bersama dalam memperkuat pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman, serta menciptakan keadilan sosial yang lebih merata.

2. Untuk menjadikan kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dalam keberagaman, sebaiknya perlu dilakukan beberapa hal:
1. Pendidikan Multikultural yang mengajarkan toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya.
2. Pelestarian dan Promosi Kebudayaan Lokal melalui festival, seni, dan kegiatan budaya.
3. Dialog Antarbudaya untuk saling memahami dan menghargai perbedaan.
4. Pemberdayaan Media Sosial untuk menyebarkan nilai-nilai kebudayaan positif.
5. Kebijakan Pemerintah yang mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan di semua lapisan masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Noiva Corina Adisa -
NAMA: NOIVA CORINA ADISA
NPM: 2413053202
KELAS: 2/F
PRODI: PGSD
JURUSAN: ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS: FKIP

1. Menurut saya, globalisasi memang membawa banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan bagi Indonesia. Salah satu yang paling terlihat adalah melemahnya identitas nasional di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Banyak anak muda yang lebih tertarik dengan budaya luar dibandingkan dengan budaya sendiri, sehingga nilai-nilai lokal mulai terpinggirkan. Selain itu, globalisasi juga mempengaruhi moral dan etika, terbukti dari banyaknya kasus perundungan, kekerasan, dan sikap individualis yang semakin meningkat. Di sisi lain, ketimpangan ekonomi juga menjadi masalah serius, karena persaingan global yang tidak seimbang menyebabkan kesenjangan antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah semakin lebar.

Tantangan ini berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa, terutama jika masyarakat semakin kehilangan rasa nasionalisme dan tidak lagi memiliki kepedulian terhadap sesama. Polarisasi politik yang diperparah oleh berita hoaks juga bisa memecah belah persatuan, karena masyarakat mudah terprovokasi tanpa mencari kebenaran informasi terlebih dahulu. Menurut saya, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan serta lemahnya pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan.

2. Menurut Saya, agar kebudayaan Indonesia tetap menjadi pemersatu bangsa yaitu, perlu ada kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya lokal. Generasi muda harus lebih mengenal budaya sendiri dibandingkan budaya asing, salah satunya melalui edukasi dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi. Pemerintah juga harus melindungi warisan budaya serta mendukung seniman-seniman dalam negeri. Selain itu, masyarakat bisa berperan dengan menggunakan produk lokal, menjaga bahasa daerah, dan menerapkan nilai gotong royong. Dengan begitu, budaya Indonesia tetap kuat di tengah globalisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Lintang Saira 2413053211 -
NAMA : LINTANG SAIRA RUSID
NPM : 2413053211
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
FAKULTAS : KIP

1. Bangsa indonesia saat ini sedang mengalami beberapa masalah dan tantangan yang
cukup serius, sperti korupsi, kemiskinan, dan ketimpangan sosial. terhadap masalah
tersebut, beberapa tanggapan dan sikap saya, antara lain :
a. mengakui dan menghargai perbedaan.
b. meningkatkan partisipasi masyarakat, dan
c. meningkatkan kualitas pendidikan.
Jika masalah dan tantangan di atas tidak diatasi dengan serius, tentu dapat menyebabkan
disitegrasi bangsa Indonesia. dan mungkin dapat menimbulkan beberapa masalah baru,
seperti kesenjangan sosial dan ekonomi serta banyaknya konflik dan kekerasan. hal ini
dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti
a. kurangnya kesadaran saling menghargai antar perbedaan,
b. kesenjangan sosial dan ekonomi,
c. kurangnya partisipasi masyarakat, dan
d. pengaruh faktor eksternal.

2. Pluralisme adalah mengakui dan menghargai perbedaan keragaman dan keberagaman.
Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
a. Menghargai dan Menghormati Perbedaan :
Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari dan memahami budaya lain, serta
menghormati perbedaan yang ada.
b. Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Kebudayaan :
Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada
kebudayaan Indonesia.
c. Mempromosikan Kebudayaan Indonesia :
Mempromosikan kebudayaan Indonesia ke tingkat nasional dan internasional. Hal
ini dapat dilakukan melalui festival budaya, pertunjukan seni, dan pameran budaya.
d. Mengembangkan Pendidikan Multikultural :
Mengembangkan pendidikan multikultural yang berfokus pada kebudayaan
Indonesia
e. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat :
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan budaya dan mempromosikan
kesadaran akan pentingnya kebudayaan dalam mempersatukan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Tri Ajeng Pratiwi -
Nama: Tri Ajeng Pratiwi
Npm: 2413053212
Kelas: 2f
Prodi: Pgsd
Fakultas: KIP

1. Saat ini pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik ekonomi, ideologi, dan sosial budaya sangat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia. Pengaruh globalisasi itu sendiri seperti persaingan ekonomi global yang dapat memberikan tekanan tambahan pada stabilitas nasional dan arus informasi yang deras dan tidak terkendali di era digital ini dapat memicu informasi informasi hoax yang nantinya dapat merusak persatuan bangsa Indonesia, masuknya budaya-budaya asing yang jika dibiarkan akan memengaruhi budaya budaya yang ada di Indonesia apalagi orang Indonesia saat ini cenderung selalu mengikuti hal yang sedang trend atau suka ikut ikutan. Jika Hal itu terus terjadi atau di biarkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai rakyat Indonesia harus menyikapi hal tersebut dengan bijak. Upaya yang dapat di lakukan ini bisa di mulai dari diri kita sendiri menanamkan pada jati diri kita "Cinta tanah air Indonesia". Selalu menyaring informasi terlebih dahulu sebelum mempercayainya agar tidak termakan hoax, Tidak mudah terpengaruh atau ikut ikutan.

2. Kebudayaan Indonesia memiliki potensi besar sebagai salah satu bangsa di tengah keberagaman dan pluralitas. Oleh karena itu langkah yang dapat kita lakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai Pemersatu adalah
> Pelestarian dan pengembangan budaya seperti dukungan terhadap seniman dan budayawan dengan memberikan dukungan finansial dan fasilitas kepada seniman dan budayawan untuk terus berkarya.
> melestarikan budaya, menanamkan nilai-nilai Luhur budaya Indonesia seperti gotong royong, toleransi, dan musyawarah, dalam kurikulum pendidikan sejak usia dini.
> Mengenalkan beragam budaya daerah seperti kunjungan ke museum dan pertunjukan seni.
> memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi tentang kebudayaan Indonesia kepada generasi muda.
> melindungi dan merawat benda-benda pusaka, bersejarah dan tradisi-tradisi lainnya.
> mendorong inovasi dalam seni dan budaya agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan agar tidak terpengaruh oleh globalisasi.
Sebagai balasan Tri Ajeng Pratiwi

Re: ANALISIS KASUS

oleh Amanda Erza Zahrany -
NAMA : Amanda Erza Zahrany
NPM : 2413053214
KELAS : 2/F
PRODI : PGSD
FAKULTAS : FKIP

1.Opini saya mengenai sejumlah masalah serta tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini yaitu,yang paling utama adalah prihatin,khawatir,geram,marah,dan kecewa.Akan menjadi apa Indonesia dalam waktu dekat jika solusi untuk hal kecil saja pemerintah tidak dapat berikan,contoh mudahnya seperti kasus korupsi yang saat ini sedang marak dan menjadi topik hangat di negara ini,orang dengan jabatan yang tinggi mengkorup triliunan uang yang merugikan negara,namun apa hukuman dan solusi dari masalah tersebut? hanya denda yang berkisar milyaran dan hukuman penjara 5 tahun dengan dalih tersangka berperilaku baik.Lalu di sisi lain ada kasus pencurian kayu di tanah milik anaknya sendiri dan tersangka dijatuhkan hukuman 20 tahun yang dimana tersangka sudah berusia lanjut,tersangka bahkan sujud demi memohon keadilan dari hakim,namun beliau tetap mendapatkan hukuman penjara dan denda jutaan,adilkah solusi seperti ini? dimana sila ke lima?,jika terus begini rakyat Indonesia akan semakin tidak percaya kepada sistem pemerintahan di negeri ini,semakin terkikisnya rasa nasionalisme karena merasa untuk apa membela negeri yang bahkan tidak memikirkan rakyatnya,tidak dapat memberikan keadilan bagi rakyatnya,dimana keadilan hanya berlaku bagi para pejabat dan orang-orang yang memiliki uang.Tentu permasalahan ini dapat menimbulkan perpecahan antara kaum pejabat dan rakyat biasa,dimana saat ini mayoritas masyarakat adalah generasi muda,sebab besar dari solusi-solusi yang tidak adil ini bagi masyarakat yaitu enggan nya para generasi muda yang mau mengakui kebangsaannya sebagai bangsa Indonesia karena malu dengan negaranya yang penuh akan kasus-kasus besar yang menyebabkan image buruk Indonesia di mata dunia,banyaknya generasi muda yang berpindah kewarganegaraan,karena melihat keadilan di negara lain,keadilan yang selama ini ia cari di negerinya sendiri.Pemerintah bukannya membuka telinga dan mendekatkan diri kepada generasi muda untuk mndengar masukan serta keluhannya,justru pemerintah malah memusuhinya,dengan mengatakan jika generasi muda minim rasa nasionalimenya yang dimana minimnya rasa nasionalisme ini disebabkan oleh ulah pemerintah itu sendiri dan statement ini dapat menambah rasa kecewa dan marah rakyat Indonesia kepada para pemerintah.Ketidak berdayaan rakyat Indonesia untuk melawan hukum uang di Indonesialah yang menjadi cikal bakal perpecahan di berbagai golongan,dan secara tidak langsung hal ini berpengaruh dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.

2. Menurut saya yang dapat dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia adalah dengan mengenalkan serta menghargai budaya Indonesia,bagaimana ingin melestarikan kebudayaan jika kita tidak mengenal apa budaya kita,selain itu kita harus menghargai kebudayaan kita sebagaimana kita menghargai suatu peninggalan yang berharga demi keberlangsungan identitas suatu bangsa yang identik dengan kebudayaannya.Setelah kita mengenal dan dapat menghargai kebudayaan,kita dapat mempromosikannya dengan memanfaatkan globalisasi seperti melalui internet,televisi,radio,dan media elektronik lainnya.Dengan begitu budaya kita dapat berkembang dan menjadi terkenal yang akan menarik minat generasi muda untuk ikut berpatisipasi dalam mengembangkan kebijakan budaya yang inklusif dan adil.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Dini Marsya Arnelita 2413053197 -
Nama : Dini Marsya Arnelita
Kelas : 2F
Npm : 2413053197
Prodi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : FKIP

PEMBAHASAN

Dalam kasus ini terdapat beberapa pertanyaan yang akan dijawab yaitu :

1.Bagaimana pendapat dan sikap anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia?Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia?Mengapa hal ini terjadi?
Jawaban :
Pendapat saya terkait soal diatas adalah Indonesia saaat ini sedang menghadapi berbagai tantangan akibat dari globalisasi.Tantangan ini bisa menjadikan disentegrasi bangsa jika tidak ditangani dengan baik dan seksama.Terdapat beberapa faktor yang akan menimbulkan disentegrasi yaitu :
a.lunturnya nilai-nilai kebangsaan
b.perpecahan sosial dan politik
c.anacaman masuknya budaya asing tanpa adanya penyeleksian antara pengaruh positif dan negatif
Sikap yang akan saya ambil adalah menanamkan kembali nilai-nilai pancasila yang dalam kehidupan sehari-hari,meningkatkan rasa perstuan dan kesatuan,memanfaat kan kemajuan teknologi atau globalisasi dengan bijak,mengutamakan dan melestarikan budaya lokal.

2. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?
Jawaban:
a.Mengutamakan nilai kebudayaan bangsa Indonesia dalam pendidikan seperti mengenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap budaya Indonesia
b.Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia agar dikenal luas
c.Mengadakan festival budaya dengan tujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
d.Mendukung produk-produk indonesia seperti batik dll
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Bunga Claudia Putri -
NAMA : BUNGA CLAUDIA PUTRI

NPM : 2413053209KK

KELAS : 2F

PRODI : PGSD

JURUSAN:IP

FAKULTAS: KIP

1.Saat ini, Indonesia menghadapi sejumlah masalah dan tantangan yang berkaitan erat dengan globalisasi dan identitas nasional. Globalisasi memang membawa kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi, namun di sisi lain, ia juga mengancam nilai-nilai kebangsaan. Khususnya di kalangan generasi muda, terdapat kekhawatiran yang nyata, seperti berkurangnya rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap nilai-nilai nasional, serta meningkatnya budaya konsumtif terhadap produk asing. Jika masalah ini tidak segera ditangani, persatuan bangsa kita bisa terancam, bahkan berpotensi memicu disintegrasi.Untuk mengatasi permasalahan ini, kita perlu menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan, memfilter pengaruh globalisasi yang masuk, meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan, serta memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial. Meskipun globalisasi tidak dapat dihindari, kita harus bisa mengelolanya dengan bijaksana agar identitas nasional kita tetap terjaga.

2.

1. Penguatan Pendidikan dan Kesadaran Budaya

Integrasi Pendidikan Multikultural, kurikulum di sekolah perlu lebih menitikberatkan pada pengajaran tentang budaya daerah di Indonesia, nilai-nilai Pancasila, serta sejarah nasional secara komprehensif.

2. Penguatan Peran Media dalam Melestarikan Budaya

Promosi Budaya Melalui Media Sosial, pemanfaatan platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok bisa digunakan untuk memperkenalkan budaya lokal dengan cara yang kreatif dan menarik bagi generasi muda.

3. Revitalisasi dan Pengembangan Kebudayaan Lokal

4. Penguatan Identitas Nasional di Era Globalisasi

5. Peningkatan Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Marliana Rahma Susanti 2413053190 -
NAMA : MARLIANA RAHMA SUSANTI
NPM : 2413053190
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
FAKULTAS : FKIP


1. Menurut pendapat saya tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, terutama dalam menjaga identitas nasional di era globalisasi, sangat kompleks. Masalah seperti degradasi moral, kurangnya rasa nasionalisme, ketimpangan ekonomi, hingga pengaruh budaya asing yang tidak disaring dengan baik bisa berdampak pada persatuan bangsa. Jika tidak ditangani dengan serius, hal ini dapat menjadi ancaman bagi keutuhan Indonesia dan dapat menimbulkan disintegrasi bangsa, baik dalam bentuk konflik sosial, separatisme, maupun perpecahan ideologi. Menurut saya hal ini terjadai karena kurangnya pendidikan karakter sehingga generasi muda jaman sekarang kurang memahami nila-nilai kebangsaan dan globalisasi yang tidak terkontrol menyebabkan masuknya budaya asing tanpa filter, yang dapat mengurangi budaya asli dan menurunkan rasa cinta tanah air. Selain itu, ketimpangan sosial dan ekonomi memicu ketidakpuasan yang dapat berujung pada konflik. minimnya keteladanan pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan juga menurunkan kepercayaan masyarakat. Ditambah lagi, kurangnya kesadaran akan pluralisme menyebabkan meningkatnya sikap intoleransi yang mengancam harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Menurut saya hal yang perlu diperkuat adalah pendidikan karakter dan nasionalisme dengan cara menanamkan nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI. Mengapresiasi budaya lokal juga perlu ditingkatkan dengan cara bisa melalui media sosial, seni, dan pendidikan agar generasi muda lebih mencintai warisan budaya. Selain itu, pengaruh globalisasi harus disaring dengan bijak agar Indonesia tetap beradaptasi tanpa kehilangan budaya aslinya. Pemerataan pembangunan dan keadilan sosial juga penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Dan rasa persatuan serta kebersamaan tentunya harus diperkuat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Nadia Mela Wulandari 2413053183 -
NAMA : NADIA MELA WULANDARI
NPM : 2413053183
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
JURUSAN : IP
FAKULTAS : K.I.P

1. Menurut saya, masalah dan tantangan di Indonesia memang bersumber dari hilangnya identitas pada diri rakyat Indonesia. Pemerintah yang terus melakukan korupsi dan rakyat yang tidak bisa menyaring informasi di era globalisasi ini akan terus menimbulkan masalah untuk bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda kita haru memupuk rasa nasionalisme dan tidak terlalu membanggakan kebudayaan bangsa lain. Kita juga harus mendukung program pemerintah yang baik untuk kehidupan berbangsa. Jangan selalu menyalahkan pemerintah apabila terjadi masalah sosial. Yang harus kita lihat adalah bagaimana kita bisa membantu bangsa Indonesia menghadapi tantangan di era globalisasi ini. Jika rakyat Indonesia hanya merasa dirinya benar sendiri, maka dikhawatirkan akan terjadi konflik yang menyebabkan disintegrasi.
Disintegrasi dapat terjadi karena beberapa hal berikut ini:
1. Kurangnya rasa nasionalisme dalam diri rakyat Indonesia
2. Hilangnya norma-norma sosial di masyarakat
3. Adanya konflik yang memicu keinginan berpisah dari negara Indonesia.

2. Kebudayaan akan menjadi pemersatu keberagaman dan pluralisme jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai kebudayaan yang dimaksud adalah ramah pada keberagaman dan peduli terhadap sesama.Kebudayaan dapat mengubah pola pikir manusia menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan. Akibatnya persatuan dan kesatuan akan timbul karena minimnya rasa obsesi terhadap pemahamannya sendiri.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh CAHYANI NOVA SAFITRI -
NAMA : Cahyani Nova Safitri
NPM : 2413053181
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
JURUSAN : Ilmu Pendidikan
FAKULTAS : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Menurut saya, masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, seperti memudarnya nilai-nilai Pancasila dan rasa nasionalisme, merupakan isu serius yang perlu ditangani dengan baik. Dan ya, hal ini dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa jika dibiarkan berlarut-larut. Memudarnya rasa persatuan dan kesatuan, seperti yang digambarkan dalam kasus diatas mengenai memudarnya nilai-nilai Pancasila, dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Ketika masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan nasional, potensi konflik dan perpecahan akan semakin besar. Ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi yang melebar juga dapat memperparah situasi ini. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah
1. Globalisasi yang tidak disaring. Arus informasi dan budaya asing yang masuk tanpa filter dapat mengikis nilai-nilai tradisional dan nasionalisme. Masyarakat, terutama generasi muda, lebih mudah terpengaruh oleh budaya asing yang dianggap lebih modern dan menarik.
2. Lemahnya pendidikan karakter. Sistem pendidikan yang kurang menekankan pada pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan membuat generasi muda kurang memiliki rasa cinta tanah air dan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila.
3. Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar dapat menciptakan rasa ketidakadilan dan kecemburuan sosial. Hal ini dapat memicu konflik dan mengancam persatuan bangsa.
4. Kurangnya keteladanan figur pemimpin dan tokoh masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila juga turut menjadi penyebab.

2. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah
1. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menyaring arus informasi dan budaya asing yang masuk. Hal ini bukan berarti menutup diri dari dunia luar, tetapi lebih kepada memilih dan memilah informasi dan budaya yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa.
2. Pemerintah dan masyarakat perlu aktif mempromosikan budaya Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini dapat meningkatkan rasa bangga terhadap budaya sendiri dan memperkuat identitas nasional.
3. Penegakan hukum yang adil dan merata dapat menciptakan rasa keadilan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini penting untuk mencegah konflik dan perpecahan.
4. Pemerintah perlu berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara merata. Upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat mengurangi potensi konflik sosial.
5. Para pemimpin dan tokoh masyarakat harus memberikan keteladanan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Hal ini dapat menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal yang sama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Auliya Zahra Nafisya -
MENGANALISIS KASUS

NAMA: Auliya Zahra Nafisya
NPM: 2413053191
KELAS: 2F
PRODI: PGSD
JURUSAN: Ilmu Pendidikan
FAKULTAS: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Beberapa masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia salah satunya Penyimpangan identitas, masalah ini dapat terjadi ketika individu atau kelompok mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi diri mereka sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Menurut pendapat saya, penyimpangan identitas dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Jika individu atau kelompok kehilangan rasa hubungan mereka dengan identitas mereka, apakah itu identitas budaya, etnis atau nasional, ini dapat mengurangi solidaritas dan meningkatkan ketegangan antar kelompok.
Sikap kita sepatutnya adalah sadar akan identitas kita, terbuka dan mau menerima perbedaan yang ada di sekitar kita serta menghargai keragaman budaya di Indonesia
Disintegrasi dapat terjadi karena efek globalisasi dan perubahan sosial yang cepat sehingga sering membuat orang merasa bingung tentang siapa mereka. Ketika nilai dan norma yang ada dipertanyakan atau diabaikan, individu mencari identitas baru yang mungkin saja tidak selaras dengan budaya aslinya.

2. Untuk memastikan bahwa kebudayaan Indonesia dapat berfungsi sebagai pemersatu perlu adanya upaya-upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat dan individu agar kebudayaan Indonesia tidak hanya akan dilestarikan, tetapi juga akan menjadi sumber kekuatan dan identitas yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Termasuk:
a. Peningkatan pendidikan multikultural. Dengan memasukkan keragaman budaya material, sejarah dan nilai Pankasila dalam kurikulum pendidikan, siswa dapat memahami dan mengevaluasi perbedaan yang ada.
b. Mempertahankan kegiatan budaya tetap. Perasaan memiliki bersama -sama di antara kelompok -kelompok juga diperkuat oleh satu sama lain melalui seni, musik, tarian dan pameran kuliner di berbagai daerah di Indonesia.
c. Kegiatan pertukaran budaya. Kami akan menerapkan program pertukaran budaya yang akan memungkinkan orang dari daerah yang berbeda untuk belajar dari satu sama lain dan memahami tradisi mereka..
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh QONITA MARDHIA SUHENDRO 2413053193 -
NAMA: QONITA MARDHIA SUHENDRO
NPM: 2413053193
KELAS: 2 F

1. Tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional. Meskipun globalisasi membawa kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi, ia juga dapat memudarkan nilai-nilai nasionalisme.

Untuk mencegah hal ini, masyarakat harus memperkuat identitas nasional dengan memahami dan menghayati Pancasila, bukan sekadar menghafalnya. Jika dibiarkan, globalisasi dapat menyebabkan disintegrasi bangsa, yang terlihat dari penyimpangan nilai-nilai Pancasila, seperti melemahnya toleransi, meningkatnya kekerasan, menurunnya rasa persatuan, serta memburuknya demokrasi dan keadilan sosial.

Penyebab utama fenomena ini adalah kurangnya kesadaran dalam mempertahankan identitas nasional, sehingga masyarakat mudah terpengaruh budaya asing tanpa filter. Berbeda dengan Jepang, yang sejak lama telah menanamkan nasionalisme kuat dalam masyarakatnya.

Kesimpulannya, globalisasi bisa menjadi ancaman bagi identitas nasional jika tidak diimbangi dengan nasionalisme yang kuat. Oleh karena itu, diperlukan penanaman kembali nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan agar Indonesia tetap memiliki jati diri yang kokoh.

2. Untuk menjaga kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu bangsa, diperlukan beberapa langkah:

1. Menanamkan Kesadaran Nasional
Masyarakat harus menjunjung tinggi Indonesia sebagai tanah air, bukan sekadar menyanyikan lagu kebangsaan tanpa makna.


2. Mengamalkan Pancasila Secara Nyata
Mengatasi penyimpangan nilai-nilai Pancasila, seperti kurangnya toleransi, melemahnya kemanusiaan, lunturnya persatuan, kepemimpinan tidak demokratis, dan ketimpangan ekonomi.


3. Menanamkan Nasionalisme seperti Jepang
Mengajarkan sejarah dan budaya bangsa dengan menarik, menjadikan kebudayaan lokal sebagai kebanggaan nasional, serta membangun sikap bahwa Indonesia adalah rumah bersama.


4. Mengelola Pengaruh Globalisasi dengan Bijak
Mengambil sisi positif globalisasi tanpa kehilangan nilai lokal serta memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan budaya Indonesia.


5. Mendorong Kebijakan yang Mendukung Keberagaman
Memperkuat pendidikan multikultural dan kebijakan ekonomi yang merata untuk mencegah perpecahan sosial.

Kesimpulannya, kesadaran nasional, penguatan Pancasila, serta pengelolaan globalisasi yang bijak sangat penting untuk menjaga identitas dan persatuan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Diah Hanifah -
Nama : Diah Hanifah
NPM: 2413053213
Kelas: 2F
Prodi: PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas: K.I.P

1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang
saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan
disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?

Saat ini, bangsa Indonesia menghadapi beragam masalah dan tantangan yang sangat kompleks, yang bila tidak ditangani dengan bijaksana dapat mengancam persatuan dan integrasi nasional. Meskipun globalisasi membawa sejumlah manfaat seperti kemajuan teknologi, akses informasi yang lebih luas, dan peluang ekonomi yang meningkat, ia juga menimbulkan tantangan serius terkait identitas nasional dan kesatuan bangsa. Salah satu isu yang mencolok adalah kecenderungan masyarakat untuk mengadopsi budaya asing tanpa terlebih dahulu memahami dan menghargai nilai-nilai budaya Indonesia yang sudah ada. Fenomena ini bisa menjadi ancaman bagi integritas bangsa. Selain itu, masalah sosial seperti maraknya kekerasan, ketidakadilan, dan perpecahan antarkelompok semakin merugikan ikatan persatuan yang seharusnya menjadi pondasi negara. Namun, saya yakin bahwa meskipun banyak tantangan, masih ada harapan untuk mengatasinya jika seluruh elemen masyarakat baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat luas bersatu untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila. Salah satu
faktor yang menyebabkan fenomena ini adalah minimnya pemahaman tentang pentingnya kebudayaan dan identitas nasional. Dalam era globalisasi yang cepat, kadang-kadang masyarakat kehilangan arah dan memisahkan diri dari identitasnya. Jika sikap "ikut-ikutan" terhadap tren global tanpa kritis terus berlanjut, maka identitas kita sebagai bangsa Indonesia bisa tergerus dan hilang.

2. Apa yang perlu dilakukan agar Kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik
keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?

Kebudayaan Indonesia seharusnya menjadi pilar yang menyatukan seluruh elemen bangsa,
terutama dalam konteks keberagaman yang semakin meningkat. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Pendidikan Berkarakter: Kurikulum di sekolah seharusnya lebih menekankan pada pengajaran nilai-nilai budaya Indonesia yang luhur. Ini bukan hanya soal sejarah, tetapi juga bagaimana
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Siswa perlu diajarkan untuk mencintai budaya lokal mereka sambil menghargai keragaman yang ada.
- Menumbuhkan Nasionalisme yang Sehat: Dalam masyarakat yang plural, kita perlu membangun nasionalisme yang tidak terikat pada etnis atau suku tertentu, melainkan yang 
mengedepankan kebersamaan sebagai satu bangsa. Media sosial dan teknologi dapat menjadi alat untuk menyebarkan pemahaman ini secara lebih luas.
- Penghargaan terhadap Keberagaman: Keberagaman seharusnya dipandang sebagai kekuatan yang memperkaya bangsa, bukan sebagai pemecah belah. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang nilai toleransi dan kerukunan antarsuku, agama, dan budaya.
Menghargai budaya lokal sambil tetap terbuka terhadap pengaruh budaya global adalah kunci untuk menjaga kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu.
- Peran Pemimpin dalam Menjaga Identitas Nasional: Para pemimpin harus menjadi teladan dalam memperjuangkan dan melestarikan budaya bangsa. Di tengah masyarakat yang majemuk, sikap inklusif yang mengutamakan persatuan serta penghargaan terhadap perbedaan perlu ditunjukkan, dengan Pancasila sebagai landasan.
- Keterlibatan Masyarakat dalam Pelestarian Budaya: Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya, misalnya melalui kegiatan seni, budaya, atau festival yang melibatkan berbagai pihak. Langkah ini dapat mengikat masyarakat lebih dalam
dengan kebudayaan Indonesia dan memperkuat rasa solidaritas di antara mereka. Dengan upaya-upaya tersebut, kebudayaan Indonesia dapat dijadikan pondasi yang kuat untuk menjaga kesatuan bangsa dan memberikan identitas yang jelas di tengah arus globalisasi. Kita harus mampu meraih manfaat dari globalisasi tanpa mengorbankan jati diri kita sebagai bangsa
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Nadia Ferissa -
Nama: Nadia Ferissa
Kelas: 2F
NPM: 2413053200
Prodi: PGSD
Jurusan: Ilmu Pendidikan
Fakultas: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Menurut saya, masalah dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh dampak globalisasi yang telah membawa perubahan signifikan di berbagai aspek kehidupan. Walaupun ada aspek positif seperti peningkatan kesempatan kerja dan kemajuan ilmu pengetahuan, kita juga tidak bisa mengabaikan dampak negatifnya, yang berpotensi mengikis identitas nasional dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini berisiko mempengaruhi pola pikir masyarakat dan keberlangsungan budaya Indonesia.Saya percaya bahwa sikap kita terhadap tantangan ini sebaiknya adalah menerima arus globalisasi, namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, sehingga identitas nasional kita tetap terjaga. Jika tidak, kita berisiko menghadapi disintegrasi bangsa. Perubahan pola pikir, penyelewengan terhadap identitas nasional, dan pergeseran nilai-nilai kehidupan dapat mengakibatkan perpecahan dan ketidakstabilan dalam masyarakat kita.

2. Untuk menjadikan kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dalam keberagaman yang ada, penting bagi kita untuk menanamkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila serta memahami identitas nasional bangsa. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang sangat luas, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat memicu perpecahan dan konflik. Pancasila sebagai ideologi bangsa telah menawarkan solusi untuk berbagai permasalahan, termasuk perbedaan yang berpotensi mengancam persatuan bangsa.

Sebagai warga negara, kita memiliki kewajiban untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar tujuan nasional kita tercapai, salah satunya menyatukan perbedaan kebudayaan Indonesia demi mencegah segala bentuk perpecahan. Ini bisa kita wujudkan dengan menghargai perbedaan budaya, mencintai tanah air, dan berkontribusi dalam memajukan kebudayaan Indonesia tanpa membandingkan suku satu dengan yang lainnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh sherly dwi wijayanti -
NAMA: Sherly Dwi Wijayanti
NPM: 2413053196
KELAS: 2F
PRODI: PGSD
JURUSAN: Ilmu Pendidikan
FAKULTAS: KIP

1. Pendapat dan sikap saya terhadap masalah dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks. Yang dimana globalisasi menimbulkan banyak dampak karena perkembangannya yang semakin pesat lewat kemajuan teknologi dan komunikasi. Walaupun globalisasi membawa banyak manfaat, tetapi juga membawa dampak positif dan negatif.
Adapun beberapa dampak positifnya yaitu:
1. terciptanya pasar internasional yang mampu meningkatkan kesempatan kerja dan peluang untuk mendirikan usaha.
2. semakin majunya ilmu pengetahuan di Indonesia karena banyaknya sumber-sumber yang dapat diakses melalui internet dengan mudah.
3. Mengikuti budaya barat yang cenderung menekankan giat kerja dan menekankan pada kedisiplinan..
Adapun dampak negatifnya yaitu:
1. Banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan arah dalam memahami identitas nasional. Karena globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang kuat, yang dapat mengikis nilai-nilai lokal dan tradisional.
2. Kelemahan dalam sistem pendidikan, terutama dalam pendidikan agama dan moral, dimana dapat menyebabkan generasi muda kehilangan nilai-nilai Pancasila.
3. Globalisasi ekonomi sering kali terjadinya kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.dimana dapat menimbulkan konflik sosial.
4. Penyalah gunaan teknologi dan media sosial.
Apakah hal ini dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia?
menurut saya iya, jika permasalahan-permasalahan ini tidak ditangani dengan serius, besar kemungkinan bahwa disintegrasi dapat terjadi. Ketidakpuasan sosial, krisis identitas, dan kesenjangan ekonomi dapat menciptakan ketegangan yang berujung pada konflik.
Hal ini terjadi karena adanya ketidakmampuan untuk menyeimbangkan antara pengaruh global dan pelestarian nilai-nilai lokal. Selain itu, kurangnya pendidikan yang memadai dan kesadaran akan pentingnya identitas nasional juga berkontribusi pada masalah ini. Masyarakat yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang identitas dan nilai-nilai kebangsaan cenderung lebih rentan terhadap pengaruh luar yang dapat merusak persatuan.

2.1. Saling menghargai (toleransi) antar suku,bangsa,budaya maupun agama.
2. Membantu satu sama lain, dan gotong royong berama
3. Masyarakat perlu lebih mengenal, melestarikan dan bangga terhadap kebudayaan daerahnya sendiri.
4. Meningkatkan rasa nasionalisme tanpa menutup diri dari globalisasi
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Nur Hamim Ramadhan -
Nama: Nur Hamim Ramadhan
NPM: 2413053207
Kelas: 2F
Prodi: PGSD
Fakultas: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Menurut saya, masalah yang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini dikarenakan hilangnya nilai-nilai Pancasila di dalam masyarakat seperti

Sila 1: Merasa unggul agama sendiri
Hal ini dapat memicu intoleransi terhadap agama dan kelompok lain. Sehingga, bisa memperburuk kesatuan bangsa ketika sikap ini merajalela, rasa kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat akan
terancam.

Sila 2: Tidak memanusiakan manusia lain
Ketika manusia tidak diperlakukan sesuai hak dan martabat yang sama, maka ini bisa merusak hubungan antar kelompok dalam masyarakat baik berdasarkan suku, agama,ras maupun golongan.

Sila 3: Banyaknya aksi perpecahan
Ketika masyarakat lebih fokus terhadap perbedaan daripada kesamaan hal ini tentunya bisa memperburuk integrasi nasional.

Sila 4: tidak demokratis
menurut saya jika tidak ada ruang partisipasi masyarakat dalam sistem pemerintahan, maka rasa ketidakadilan akan semakin meluas.

Sila 5: tidak adanya keadilan
Hal ini bisa memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi yang bisa menumbuhkan perasaan terpinggirkan dan mengarah pada disintegrasi bangsa

Jika nilai-nilai Pancasila sudah tidak diterapkan dalam masyarakat maka akan bisa mengalami disintegrasi bangsa, hal ini bisa terjadi karena kelima hal tersebut tetap diterapkan dalam masyarakat.

2. Menurut pendapat saya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam menggunakan kebudayaan untuk mencegah disintegrasi bangsa diantaranya:
• Menanamkan nilai toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya sejak dini, melalui pendidikan dan media.

• Mempromosikan kebudayaan lokal dalam festival budaya yang inklusif untuk memperkenalkan keberagaman Indonesia.

• Memperkuat identitas nasional dengan pengajaran nilai-nilai Pancasila dan sejarah kebudayaan.

• Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan budayawan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Dian Nurmala Sari -
NAMA : DIAN NURMALA SARI
NPM: 2413053195
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS : KIP

1. Globalisasi membawa dampak salah satunya yaitu dampak negatif, dimana dampak ini sangat signifikan terutama pada penurunannya nilai-nilai identitas nasional. Adanya konsumerisme, individualisme, dan budaya asing yang masuk di Indonesia dapat mengikis rasa bangga terhadap budaya lokal. Semakin majunya ilmu pengetahuan di Indonesia maka semakin banyak juga informasi dari negara asing yang masuk di Indonesia, sehingga Masyarakat Indonesia dengan mudah mengikuti arus tersebut tanpa menyaring informasi terlebih dahulu dan tidak memikirkan dampak kedepannya. Permasalahan yang terjadi dapat berpotensi munculnya disintegrasi bangsa. Hal ini terjadi karena kurangnya penerapan nilai-nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari dan juga kurangnya rasa nasionalisme. Kurangnya pemahaman dan penghayatan Pancasila sebagai dasar negara juga menjadi kelemahan ikatan bangsa. Sikap yang seharusnya dilakukan adalah dengan penguatan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, promosi budaya lokal dan kearifan tradisional, menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme, dan juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya identitas nasional.


2. Upaya yang harus dilakukan agar kebudayaan Indonesia menjadi pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia adalah melalui:
a. Pendidikan dan sosialisasi, hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya Indonesia dalam kurikulum pedidikan, mengadakan kegiatan budaya disekolah dan Masyarakat, memanfaatkan sumber media untuk mempromosikan budaya Indonesia.
b. Pelestarian dan pengembangan, dengan cara mendukung pelestarian seni dan tradisi lokal, mendorong inovasi dan kreativitas dalam pengembangan budaya, mengadakan festival budaya dan pameran.
c. Peran pemerintah, dengan membuat kebijakan yang mendukung pelestarian dan pengembangan budaya, memberi bantuan kepada pelaku seni dan budaya, melindungi hak cipta karya seni dan budaya.
d. Peran Masyarakat, dengan ikut serta dalam kegiatan pelestarian budaya, menghargai dan menghormati perbedaan budaya, menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Annida Cantika Zahra -
NAMA : ANNIDA CANTIKA ZAHRA
NPM : 2413053198
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
FAKULTAS : KIP

1. menurut saya, tantangan-tantangan itu bisa menyebabkan perpecahan kalau masyarakat Indonesia lebih mementingkan ego sendiri, kurang belajar etika, dan kurangnya rasa cinta terhadap tanah air. Tapi, tantangan ini bisa dilewati kalau kita bisa menjadi orang yang lebih toleran, bisa menjaga persatuan untuk menghindari konflik, lebih mengutamakan kepentingan bersama, dan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita.

2. untuk menjadikan kebudayaan sebagai pemersatu bangsa, kita sebagai warga negara bisa mulai dari menghargai perbedaan budaya yang ada serta mendukung dan melestarikan budaya yang ada.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Nurul Sagita -
NAMA : NURUL SAGITA
NPM : 2413053210
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
FAKULTAS : FKIP

1. Menurut saya, terkait adanya masalah dan tantangan tersebut jika tidak ditangani dan diatasi dengan baik maka dapat menyebabkan disintegrasi bangsa, yang dimana bangsa Indonesia akan mengalami perpecahan. Sikap saya, yaitu dengan menanamkan jati diri dan ingat akan pentingnya identitas nasional. Karena, jika kita semua mengabaikan, ikut mengujar kebencian, atau hanya memikirkan golongan sendiri, disintegrasi itu semakin dekat. Tetapi kalau kita tetap peduli dengan sesama, dan tidak gampang diadu domba, Indonesia akan tetap kuat, meskipun banyak tantangan yang menghadang.

2. Supaya kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia, yang perlu dilakukan yakni dengan menjaga toleransi, menerapkan semboyan bangsa Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Keberagaman budaya di Indonesia tidak menjadi penghalang bagi masyarakat untuk dapat saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Sebenarnya, dengan adanya keberagaman budaya, justru menjadi kunci pemersatu antar masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Nova Dwi Syafitri -
NAMA : NOVA DWI SYAFITRI
KELAS : 2F
NPM : 2413053216
PRODI : PGSD
JURUSAN : IP
FAKULTAS : KIP

ANALISIS KASUS

1. PENDAPAT SAYA, menurut saya pribadi mengenai masalah dan tantangan yang sedang dihadapi Indonesia saat ini dapat mempengaruhi disintegrasi. Masalah-masalah yang kerap terjadi adalah hilangnya nilai nilai sila Pancasila dalam generasi lama dan generasi baru. Mengambil contoh seorang yang di kenal ahli agama justru tidak mencerminkan moral yang baik, cara berpakaian anak muda yang mulai terekspos dengan dalih 'trend', tindakan korupsi perwakilan rakyat, pembangunan yang salah posisi dan target, serta kesenjangan di berbagai daerah. Hal hal itu bisa memicu disintegrasi terjadi karena akan banyak penolakan, pandangan negatif, perbedaan opini, dan ketidakpercayaan dalam komponen-komponen masyarakat.

Sikap saya, sebagai seorang mahasiswa yang setelah lulus akan mengabdikan diri pada generasi penerus bangsa, tentu saya berusaha lebih bijak memilih informasi dari berbagai pihak agar tidak mudah ter-dopamin, dan akhirnya ikut menormalisasi perubahan yang negatif. Saya berusaha menjadi lebih peka terhadap isu isu kenegaraan.

2.Menurut saya, kebudayaan Indonesia adalah nilai sejarah, kebudayaan tersebut adalah hasil dari berbagai tempat yang memiliki budaya nya sendiri dan memiliki kesamaan fungsi seperti di tempat lain, kemudian bersatu dan menjadi bakal kesatuan. Dari hal sekecil ini bisa kita jadikan dasar agar kebudayaan Indonesia bisa tetap menjadi pemersatu bangsa dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia.

Kesamaan kecil ini juga yang dulu menyatukan berbagai budaya di Nusantara, hingga bisa merdeka dan menjadi negara Indonesia.
Sikap open mind kearah yang lebih nasional dan lokal akan membuka rasa bangga pada individu. Jika sudah merasa bangga otomatis individu tersebut akan membuat pondasi nasionalisme nya sendiri agar tidak mudah terdistraksi oleh budaya luar yang tidak sejalan dengan budaya negeri.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Deasy Alya Safitri 2413053215 -
NAMA : DEASY ALYA SAFITRI
NPM : 2413053215
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
JURUSAN : IP
FAKULTAS : KIP

1.Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan akibat globalisasi, terutama dalam menjaga identitas nasional di tengah perubahan zaman. Pengaruh globalisasi memang membawa banyak manfaat, seperti kemajuan teknologi, ekonomi, dan pendidikan, tetapi juga menimbulkan masalah dalam aspek sosial, budaya, dan moral masyarakat. Salah satu tantangan terbesar adalah lunturnya nilai-nilai kebangsaan, seperti yang terlihat dalam perubahan sikap generasi muda terhadap Pancasila. Banyak yang semakin jauh dari nilai-nilai persatuan, kemanusiaan, dan keadilan. Contohnya, meningkatnya individualisme, menurunnya rasa gotong royong, serta maraknya konflik sosial dan ketimpangan ekonomi.

Jika tidak ditangani dengan baik, tentu bisa. Ketika masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok dibandingkan persatuan bangsa, maka perpecahan bisa terjadi. Gerakan separatis, ketidakadilan sosial, dan lemahnya kepemimpinan yang demokratis bisa menjadi pemicu konflik yang mengancam keutuhan negara. Penyebab utamanya adalah kurangnya pemahaman akan identitas nasional dan lemahnya penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Banyak masyarakat yang mudah terpengaruh oleh budaya asing tanpa menyaring mana yang sesuai dengan jati diri bangsa. Selain itu, ketidakadilan dalam sistem ekonomi dan hukum juga membuat masyarakat semakin kehilangan kepercayaan pada negara.

Untuk mengatasi hal ini, kita perlu menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan harus berperan lebih aktif dalam membangun karakter bangsa, tidak hanya melalui teori tetapi juga praktik nyata. Pemerintah juga harus lebih tegas dalam menegakkan hukum dan menciptakan kebijakan yang adil bagi seluruh rakyat. Selain itu, setiap individu perlu sadar bahwa menjaga persatuan bangsa adalah tanggung jawab bersama.

 

2. Kebudayaan Indonesia memiliki peran penting sebagai pemersatu di tengah keberagaman dan pluralisme bangsa. Namun, agar budaya tetap menjadi persatuan, diperlukan upaya yang serius dari berbagai pihak. Pendidikan budaya harus diperkuat, teknologi dimanfaatkan untuk melestarikan budaya, serta apresiasi terhadap budaya lokal perlu ditingkatkan. Selain itu, kolaborasi antarbudaya, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pluralisme juga harus terus dikembangkan. Dengan langkah-langkah ini, kebudayaan Indonesia tidak hanya akan tetap lestari, tetapi juga semakin mempererat persatuan bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Sevti Dwi Cahyani 2413053186 -
NAMA: SEVTI DWI CAHYANI
NPM: 2413053186
KELAS: 2F
PRODI: PGSD
JURUSAN: ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS: KIP

1. Menurut saya, masalah ketidakadilan ekonomi dan lemahnya identitas nasional memang menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Persaingan bebas dalam globalisasi seringkali memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan miskin, karena mereka yang memiliki modal besar lebih mudah bertahan dan berkembang, sementara rakyat kecil sulit bersaing. Selain itu, kurangnya kesadaran akan jati diri sebagai bangsa membuat masyarakat mudah terpengaruh budaya asing tanpa filter, sehingga nilai-nilai nasional semakin luntur. Hal ini bisa menyebabkan disintegrasi bangsa karena jika ketidakadilan terus dibiarkan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan bisa memicu konflik sosial. Apalagi jika identitas nasional tidak kuat, persatuan dalam keberagaman bisa melemah, sehingga mudah terjadi perpecahan.

2. Agar kebudayaan Indonesia tetap menjadi pemersatu, kita perlu menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan sejak dini, baik melalui pendidikan, keluarga, maupun media. Pendidikan harus lebih menekankan pada pemahaman tentang identitas nasional, bukan sekadar hafalan lagu kebangsaan. Selain itu, kita harus bangga dan aktif melestarikan budaya lokal di tengah globalisasi, misalnya dengan mengadaptasi budaya tradisional dalam cara yang lebih modern agar tetap relevan bagi generasi muda. Yang paling penting adalah membangun rasa memiliki terhadap Indonesia, seperti yang dilakukan Jepang. Jika setiap individu merasa Indonesia adalah bagian dari dirinya, maka mereka akan lebih peduli dan berkontribusi dalam menjaga persatuan serta membangun bangsa ke arah yang lebih baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Salwa Maulidda Utari -
NAMA: SALWA MAULIDDA UTARI
NPM: 2413053199
KELAS: 2F
PRODI: PGSD
JURUSAN: ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS: KIP

1. Menurut pendapat saya mengenai tantangan dan masalah yang dihadapi oleh bangsa kita ini salah satunya disebabkan oleh globlalisasi sehingga teknologi dapat berkembang sangat pesat, karena teknologi berkembang sangat pesat tentunya media sosial semakin maju, dari media sosial ini mungkin banyak mempengaruhi warga indonesia, misalnya terjerumus ke budaya negara lain yang sangat melenceng dengan budaya Indonesia. Selain globalisasi ada banyak sekali masalah yang terjadi di negara kita ini contoh lainnya seperti korupsi dan pengangguran, jika pemerintah tidak bisa menangani orang-orang yang korupsi bahkan pejabat tinggi lah yang melakukan korupsi tersebut, bagaimana indonesia bisa maju? bagaimana rakyat Indonesia bisa sejahtera? dari sinilah bisa terjadi "Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin" pengangguran terjadi dimana-mana yang dapat menyebabkan kesenjangan sosial dan merusak kualitas hidup masyarakat. Bahkan kasus korupsi ini masih terjadi sampai sekarang. Masalah diatas dapat menyebabkan disintegrasi bangsa jika tidak ditangani secara khusus oleh pemerintah, jika pemerintah acuh terhadap kasus tersebut masalah ini akan terus dan terus terjadi nantinya. Masalah tersebut dapat menyebabkan disintegrasi bangsa karena kurangnya pengawasan dan kontrol terhadap pemerintah dan lembaga negara yang menyebabkan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, dan kurangnya investasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang menyebabkan kemiskinan dan pengangguran.

2. Menurut saya yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia adalah dengan tetap mempertahankan dan melestarikan budaya daerah tetapi tidak untuk menonjolkan dan bersaing dengan budaya daerah lain melainkan menciptakan suatu kolaborasi antar budaya daerah yang dapat memperkaya budaya nasional. Mengembangkan kesenian dan kebudayaan Indonesia, seperti musik, tari, teater, dan sastra, sehingga masyarakat dapat menikmati dan menghargai kebudayaan Indonesia. Mengembangkan festival dan event kebudayaan di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dapat menikmati dan menghargai kebudayaan Indonesia. Masyarakat harus turut berperan aktif untuk memelihara objek-objek kebudayaan. Hal ini sebagai upaya pencegahan akan terjadinya kerusakan, hilang, atau bahkan musnahnya objek kebudayaan di Indonesia. Mengembangkan sistem perlindungan kebudayaan Indonesia, seperti sistem perlindungan hak cipta dan sistem perlindungan situs. Dengan melakukan hal-hal di tersebut, kebudayaan Indonesia dapat menjadi pemersatu di balik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Ririn Dwi Ariyani -
Nama : Ririn Dwi Ariyani
NPM. : 2413053204
Kelas. : 2F
Prodi : PGSD
Fakultas : Keguruan dan ilmu pendidikan

1. banyak masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti perubahan nilai-nilai yang dulu kita pegang, pengaruh budaya asing, dan kesenjangan antara kaya dan miskin. Jika masalah-masalah ini terus dibiarkan tanpa ada solusi, ada kemungkinan bangsa bisa terpecah. Tapi, hal itu bisa dicegah jika kita bersama-sama menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial.


2. agar budaya Indonesia tetap menjadi perekat, kita bisa melakukan beberapa hal:
- menanamkan rasa cintan pada budaya Indonesia sejak dini melalui pendidikan di sekolah dan di lingkungan keluarga.
- memanfaatkan teknologi, seperti media sosial dan internet, untuk mengenalkan budaya kita kepada generasi muda.
- memakai produk dan melestarikan seni lokal agar budaya Indonesia semakin dikenal dan dicintai
- mengembangkan pariwisata budaya supaya semakin banyak orang yang belajar dan menghargai keberagaman budaya Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Devinta Afrilian 2413053208 -
NAMA = Devinta Afrilian
NPM = 2413053208
KELAS = 2F
PRODI = PGSD
JURUSAN = Ilmu Pendidikan
FAKULTAS = KIP

1. Indonesia menghadapi berbagai masalah kompleks seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, intoleransi, dan isu lingkungan yang dapat menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan sistem yang ada. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita perlu bersikap kritis namun tetap konstruktif. Mahasiswa perlu aktif mencari solusi, mengawal kebijakan pemerintah, dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Masalah-masalah tersebut berpotensi menyebabkan disintegrasi jika tidak ditangani dengan serius. Ketidakpuasan yang meluas, ditambah dengan sentimen kedaerahan atau perbedaan identitas dapat memicu konflik dan perpecahan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain : Lemahnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, dan lainnya.

2. Ada beberapa upaya untuk memperkuat kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu, diantaranya yaitu :
• Pendidikan Multikultural : Mengintegrasikan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dalam sistem pendidikan.
• Promosi Budaya : Menggiatkan promosi seni dan budaya Indonesia di dalam dan luar negeri.
• Dialog Antar Budaya : Mendorong dialog dan pertukaran budaya antar berbagai kelompok etnis dan agama.
• Pelestarian Warisan Budaya : Melestarikan situs-situs bersejarah dan warisan budaya lainnya sebagai identitas bangsa.
• Penguatan Nilai-Nilai Pancasila : Menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Faza Rajwa Yasyfa -
NAMA : FAZA RAJWA YASYFA

NPM : 2413053201

KELAS : 2F

PRODI : PGSD

FAKULTAS : KIP

1. Menurut pendapat saya, globalisasi yang tidak hanya membawa dampak positifnya saja akan tetapi kita perlu memperhatikan dampak negatifnya. Globalisasi perlu di saring agar masuknya budaya asing tidak melunturkan ciri khas bangsa kita Indonesia. Hal ini menimbulkan tantangan serius bagi identitas nasional Indonesia, dan bisa saja terjadi pergeseran nilai dan perilaku yang mengarah pada lunturnya nilai-nilai Pancasila. Pengaruh budaya asing tidak selalu sesuai dengan nilai nilai luhur bangsa. Kurangnya pemahaman identitas nasional menyebabkan masyarakat cenderung "FOMO" terhadap hal hal yang sedang trending tanpa melihat adanya unsur negatif di dalamnya. Selain itu juga, perkembangan IPTEK juga memudahkan akses kita dalam menemukan berbagai informasi melalui internet. Hal ini juga perlu diperhatikan karena banyak beredar berita hoaks yang dapat menipu dan menyesatkan orang lain. Maka dari itu jangan percaya pada berita yang belum jelas/ belum terverivikasi dari sumbernya. Dari masalah-masalah tersebut dapat memungkinkan terjadi nya disintengrasi bangsa jika tidak segera di tangani. Kurangnya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila, serta pengaruh negatif globalisasi, menjadikan faktor utama penyebabnya.
Lalu mengapa Hal ini Terjadi?
Globalisasi: Arus informasi dan budaya yang deras dapat menggerus nilai-nilai tradisional
Kurangnya Pendidikan Karakter: Sistem pendidikan yang belum optimal dalam menanamkan nilai nilai kebangsaan
Kesenjangan Sosial: ketidakadilan dapat memicu konflik
Lemahnya penegakan Hukum: Kurangnya ketegasan dalam penegakan hukum bisa memperburuk situasi

2. Diperlukan Upaya-upaya untuk memperkuat kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu yaitu, Peningkatan rasa Nasionalisme, Melestarikan budaya, Penguatan Identitas Nasional, Pendidikan Karakter yang kuat, Penggunaan media sosial yang bijak, Dialog antarbudaya, serta Penegakan hukum yang adil
Melalui langkah langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan global serta memperkuat identitas nasionalnya sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh ZAKKI MAHLUFI -
NAMA : ZAKKI MAHLUFI
NPM : 2413053180
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
JURUSAN : IP
FAKULTAS : KIP

1. Menurut pendapat saya, tidak semua dampak globalisasi itu dapat ditiru oleh masyarakat, masyarakat masih perlu lagi untuk menyaring antara mana yang sekiranya perlu dilakukan atau menimbulkan dampak positif, dan mana yang perlu ditinggalkan atau yang dapat membawa dampak negatif. Jika masyarakat mengambil semua dari dampak globalisasi ini mungkin disintegrasi bangsa tidak akan bisa terelakkan, karena fikiran manusia yg sudah terbawa arus globalisasi, dan mereka juga sudah acuh tak acuh terhadap segala peraturan yg ada di Indonesia seperti contohnya saja peraturan yang ada di dalam Pancasila.

2. Masyarakat Indonesia perlu menyadari akan adanya keberagaman suku bangsa tersebut justru akan memperkaya pula suku bangsa yang ada di Indonesia, dan mereka juga harus bersatu atas segala perbedaan yang ada diantara mereka, kita harus menyatukan segala persamaan yang ada dan tidak membeda-bedakan atas segala perbedaan yang ada pada setiap suku yang ada di masyarakat
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh PUTRI AZZAHRA AISA 2413053182 -
NAMA : PUTRI AZZAHRA AISA
KELAS : 2F
NPM : 2413053182
PRODI : PGSD
FAKULTAS : KIP

1.Pendapat saya mengenai sejumlah masalah dan tantangan yang sedang dihadapi bangsa indonesia, tentunya saya sebagai bangsa indonesia sangat prihatin dan penuh kekhawatiran dengan masalah yang terjadi di negeri kita tercinta ini. Salah satu rintangan dalam mewujudkan integrasi nasional adalah globalisasi, Indonesia tak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi adalah integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran budaya dan ide-ide antar negara. Berkembangnya teknologi informasi membuat informasi dari negara lain menjadi mudah untuk diakses bagi warga Indonesia. Informasi ini bisa berupa informasi tentang gaya hidup, literasi, bahasa, produk, dan sebagainya. Kehadiran globalisasi memang membawa dampak yang baik terhadap kehidupan kita, namun dampak negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya disintegrasi suatu bangsa, dan akan berefek negatif terhadap individu dan orang sekitarnya jika memanfaatkanny dengan tidak baik. Nah masalah yg sering terjadi ialah banyak masyarakat yang tidak bisa memilah atau menyaring informasi yang ia terima dari internet sehingga berpotensi meniru apa yang ia lihat di internet. Padahal informasi di internet belum tentu benar dan bersifat positif Seseorang yang kurang terdidik di bidang ini mungkin saja akan mengambil sifat-sifat dan gaya hidup orang luar yang buruk dan tidak sesuai dengan ideologi dan gaya hidup orang Indonesia. Inilah yang sekarang sedang terjadi di Indonesia. Berbagai ancaman yang muncul akibat globalisasi tersebut seperti munculnya sikap konsumtif dan boros, munculnya sikap individualisme yang selalu mementingkan diri sendiri terlebih dahulu, munculnya sikap hedonisme yang mementingkan kepuasan dan kenikmatan pribadi, memudarnya jiwa nasionalisme, dan menghilangnya nilai-nilai keagamaan. Ditambah lagi dengan masuknya produk-produk luar yang dianggap lebih superior sehingga produk lokal sulit untuk bersaing. oleh karena itu masyarakat harus memiliki kesadaran akan ancaman-ancaman globalisasi. Kita cukup ambil sisi posistifnya saja dan tanamkan juga prinsip think global act locally dimana kita harus berpikir secara luas atau berpikir maju mengikut perkembangan zaman namun kita tetap harus memegang teguh nilai nilai budaya bangsa sendiri. Tak hanya karna globalisasi menurut saya perlakuan tidak adil dari pemerintah kepada rakyat juga termasuk penyebab terjadinya disintegrasi bangsa, oleh sebab itu merumusakan kebijakan yg tepat, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan, dan diperlukan pemimpin yang dapat membina integrasi nasional bersama menjadi penting. Masalah disintegrasi bangsa merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan kelangsungan hidup bangsa ini. Dimanakah nilai-nilai Pancasila yang dulu dicita-citakan oleh bapak pendiri bangsa? Sudahkah nilai-nilai Pancasila luntur dari bangsa ini? Untuk itu inilah PR bagi bangsa ini, bukan hanya pemerintah,bukan hanya TNI dan POLRI tetapi juga kita seluruh warga Indonesia.

2. Membentuk dan memelihara persatuan Indonesia yang beragam secara etnis dan budaya bukan persoalan mudah. Persatuan harus mampu menciptakan iklim kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Untuk itu, tidak mungkin memelihara persatuan pada tingkat ideologis dan budaya terlaksana, jika upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat diabaikan. Namun, peningkatan kesejahteraan tanpa merekatkan berbagai etnisitas dan budaya juga tetap sarat dengan kerawanan perpecahan. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada
pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, kemampuan, dan umur. Cara meningkatkan persatuan keberagaman budaya itu yakni dengan cara mengajarkan kepada generasi muda bagaimana untuk saling menghargai, sebab anak mudalah yang menjadi penerus bangsa
Indonesia ini. Selanjutnya kita patut bersyukur atas keragaman yang kita miliki. Karna keragaman itu merupakan harta tak ternilai. Namun keberagaman ini jika tak dijada juga dapat menyebabkan konflik di tengah masyarakat masyarakat,munculnya sifat
etnosentrisme, primordialisme,serta fanatisme yang berlebihan. Pancasila sebagai dasar negara bangsa indonesia mempunyai peran yang cukup besar dalam mempersatukan dan membangun Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dapat menyatukan seluruh perbedaan-perbedaan dan keberagaman bangsa
Indonesia melalui setiap silanya. Perbedaan merupakan suatu kodrat,namun persatuan merupakan suatu tujuan dari adanya perbedaan. Maka dari adanya perbedaan
keragaman budaya,suatu negara perlu mengikatnya dalam satu persatuan. Dalam semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika serta dalam falsafah negara Indonesia yaitu Pancasila. Jadi kita harus mengimplementasikan nilai" dalam pancasila agar terjalin persatuan bangsa, jangan hanya dihapalkan saja.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh siti kholifah -
NAMA: SITI KHOLIFAH
NPM: 2413053194
KELAS: 2F


ANALISIS SOAL
1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?
Jawab:
Pendapat saya, globalisasi memang membawa dampak besar terhadap identitas nasional Indonesia, baik positif maupun negatif. Dari sisi positif, globalisasi membuka akses terhadap kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, di sisi lain, tantangan yang muncul adalah melemahnya nilai-nilai budaya lokal, lunturnya identitas nasional, dan meningkatnya kesenjangan sosial akibat persaingan bebas.

Terkait dengan potensi disintegrasi bangsa, hal ini sangat mungkin terjadi jika dampak negatif globalisasi tidak diantisipasi dengan baik. Misalnya, memudarnya semangat persatuan dalam sila ke-3 Pancasila bisa memperkuat keinginan kelompok tertentu untuk memisahkan diri dari NKRI. Ketimpangan sosial dan ekonomi juga berpotensi memicu konflik horizontal yang dapat mengancam stabilitas negara. Penyebab utama dari permasalahan ini adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman akan identitas nasional. Jika masyarakat lebih menghargai identitas kebangsaan dan memahami pentingnya persatuan, maka dampak negatif globalisasi dapat diminimalisir.

Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?

Jawab: Menurut saya perlu dilakukan kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu keberagaman dan pluralnya dengan cara:
1. Penguatan Pendidikan karakter dan Pancasila
2. Pemerataan ekonomi dan sosial
3. Pemanfaatan teknologi secara bijak
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: ANALISIS KASUS

oleh Desmita Maharani -
Nama : Desmita Maharani
Kelas : 2F
NPM : 2413053185
Prodi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : KIP

1. Menurut saya Globalisasi menjadi tantangan besar bagi identitas nasional Indonesia, terutama dengan melemahnya nilai Pancasila, dominasi budaya asing, dan polarisasi politik. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan karena masyarakat lebih mementingkan kelompoknya, budaya lokal tergeser, kesenjangan sosial meningkat, dan konflik politik semakin tajam. Untuk mengatasinya, diperlukan kebijakan yang memperkuat identitas nasional, pemanfaatan teknologi untuk melestarikan budaya, serta penanaman nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar persatuan tetap terjaga.

2. Untuk menjaga kebudayaan Indonesia di tengah globalisasi, diperlukan penguatan pendidikan kebangsaan dengan menanamkan nilai Pancasila dan sejarah budaya sejak dini. Pelestarian budaya dapat dilakukan melalui festival, penggunaan bahasa daerah, serta promosi kesenian lokal. Ekonomi kreatif berbasis budaya juga perlu dikembangkan dengan mendukung produk lokal dan UMKM agar mampu bersaing. Pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam menyebarkan informasi budaya dan edukasi bagi generasi muda. Selain itu, diplomasi budaya harus diperkuat dengan memperkenalkan seni dan tradisi Indonesia ke dunia. Dengan langkah-langkah ini, identitas nasional dapat tetap terjaga di tengah arus globalisasi.