mahasiswa berikutb video tanggapan video 2, berikan tanggapan mengenai isi materi yang dijelaskan dan masalah yang dibahas pada video ke 2
forum tanggapan video 2
NPM: 2411011019
KETAHANAN IDEOLOGI DI ERA DIGITAL
Tanggapan saya, sebagai warga negara kita memiliki kewajiban untuk mempertahankan ideologi bangsa, yaitu ideologi Pancasila dari pengaruh ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar bangsa. Hal ini penting untuk menjaga identitas, persatuan, dan keutuhan negara.
Era digital telah mengantarkan kita pada "the internet of things" yaitu merasakan ideologi luar terasa begitu dekat. Dimana pengguna internet di Indonesia berada di peringkat 3 Asia. Oleh karena itu, Indonesia harus menjaga diri agar tidak terjerumus dalam pengaruh ideologi asing pada sisi yang membahayakan bangsa dan negara. Sebelum kita mengetahui upaya untuk mempertahankan ideologi negara kita, kita harus mengetahui dahulu definisi dari ideologi.
Ideologi berasal dari 2 kata, yaitu "ideos" yang artinya gagasan, dan "logos" yang artinya ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Salah satu upaya ketahanan nasional adalah ketahanan ideologi. Di Indonesia, idologi kita yaitu ideologi Pancasila. Seperti yang di ucapkan oleh Ir. Soekarno, bahwa hanya ideologi pancasila lah yang dapat mempersatukan Indonesia.
"The internet of things" menjadi ancaman akan munculnya , liberalisme, komunisme, sosialisme, dll. Ideologi-ideologi tersebut tentu akan terus berinteraksi dengan ideologi pancasila. Dan tugas kita sebagai warga negara adalah tidak terpengaruh dengan ideologi tersebut, dan tetap mempertahankan ideologi pancasila.
Adapun mekanisme ketahanan ideologi diera digital adalah sebagai berikut:
- Secara Struktural
Dapat dilakukan dengan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilakukan oleh lembaga MPR. Yaitu seperti, dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, pagelaran seni 4 pilar berbangsa dan bernegara, lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan beregara, dll.
- Secara Kultural
Dapat dilakukan dengan penguatan pembelajaran pendidikan Pancasila dan pendidikan Kewarganegaraan. Yaitu seperti, pembiasaan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah belajar, menanamkan nilai nasionalisme, dll.
Intinya, menjaga ideologi bangsa adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk memastikan negara tetap kokoh menghadapi tantangan global.
Re: forum tanggapan video 2
NPM : 2411011078
Selamat Pagi Pak Roy, izin menanggapi
Mempertahankan ideologi Pancasila di era digital memerlukan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Era digital memberikan tantangan seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif yang dapat menggerus nilai-nilai kebangsaan. Untuk menghadapi hal ini, literasi digital menjadi kunci utama. Dengan memahami cara menggunakan teknologi secara bijak, masyarakat dapat memilah informasi yang benar, mencegah penyebaran konten yang merusak, dan membangun perilaku digital yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.
Generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila melalui inovasi teknologi. Mereka dapat menciptakan konten edukatif, aplikasi berbasis budaya lokal, atau platform diskusi toleransi untuk memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan secara menarik dan relevan. Mahasiswa, sebagai pelopor perubahan, juga dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan dialog yang sehat dan mendorong semangat gotong royong. Dalam ruang digital, penting untuk menjunjung sikap adil dan beradab, sehingga media sosial menjadi sarana mempererat persatuan bangsa, bukan memecah belah masyarakat.
Pemerintah juga memegang peran penting dengan mengatur ekosistem digital agar selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Langkah ini mencakup regulasi untuk membatasi penyebaran konten negatif, kerja sama dengan perusahaan teknologi untuk menyaring informasi yang merusak, serta kampanye nasional yang mempromosikan Pancasila melalui platform digital. Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan generasi muda, era digital dapat menjadi peluang besar untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM:2411011152
Selamat pagi pak
izin menjawab
Dalam video yang dibahas, ditekankan pentingnya menjaga etika dalam penggunaan media sosial di era digital. Banyak masalah yang muncul, seperti penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak sesuai dengan norma sosial. Hal ini sering kali terjadi karena kurangnya kesadaran pengguna terhadap dampak negatif dari perilaku mereka di dunia maya. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan, harus menjadi pedoman utama dalam bermedia sosial. Kita sebagai pengguna media sosial harus bijak dalam menyaring informasi, tidak menyebarkan berita palsu, dan berkomunikasi secara sopan. Literasi digital juga penting agar kita mampu menggunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat, mendukung persatuan, dan membangun bangsa.
Terimakasih pak.
selamat pagi.
Nama : Dzakiyah Khairunnisa Yusfa
NPM : 2411011065
Izin Bpk dan teman teman sekalian, untuk menanggapi isi dari materi yang telah di berikan pada mata kuliah hari ini. Jika ada kesalahan dalam beranggapan, saya ucapkan mohon maaf.
Terimakasih
Materi ini membahas pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai upaya menghadapi tantangan globalisasi, khususnya ancaman ideologi asing yang masuk melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penjelasan dimulai dengan gambaran tentang era digital yang memungkinkan akses informasi tanpa batas waktu dan ruang, yang berpotensi membawa pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, hingga radikalisme ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini diperkuat dengan data pengguna internet Indonesia yang sangat besar, mencapai 212,35 juta jiwa pada tahun 2021, menempatkan Indonesia di posisi ketiga pengguna internet terbanyak di Asia. Kondisi ini membuat masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, rentan terhadap penyebaran ideologi asing yang dapat mengancam persatuan dan integritas bangsa.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila, penting untuk memahami bahwa Pancasila merupakan landasan ideologi bangsa yang dirumuskan untuk mempersatukan Indonesia sebagai negara yang majemuk. Dalam pidatonya pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menjaga keutuhan bangsa dan mengarahkan perjuangan menuju cita-cita nasional. Tantangan ideologis di era digital, yang sering disebut sebagai perang modern, harus dihadapi dengan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Penanaman nilai-nilai ini menjadi penting agar masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial, memiliki filter ideologi yang kuat untuk menolak pengaruh buruk dari luar.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menjaga ketahanan ideologi ini. Secara struktural, mekanisme penguatan dapat dilakukan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh lembaga negara seperti MPR, yang mencakup dialog, pagelaran seni budaya, pembuatan media kreatif, hingga pelatihan. Sementara secara kultural, penguatan dapat dilakukan melalui pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, pembiasaan nilai-nilai religius, penanaman nasionalisme, hingga penerapan metode pembelajaran kooperatif yang menumbuhkan sikap gotong-royong, toleransi, dan kerukunan. Selain itu, mendorong partisipasi generasi muda dalam kegiatan kreatif seperti lomba video tentang wawasan kebangsaan juga menjadi salah satu strategi efektif.
Sebagai mahasiswa, saya mendukung upaya ini dengan mengambil peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti gotong-royong, toleransi, dan semangat persatuan harus menjadi pedoman hidup, terutama dalam interaksi di dunia digital yang rentan dengan misinformasi dan propaganda. Saya juga percaya bahwa menjaga ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan kewajiban seluruh warga negara sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945. Dengan membangun ketahanan ideologi yang kuat, Indonesia akan mampu menghadapi dinamika era digital dan menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi.
NPM: 2411011086
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semua, izinkan saya memberikan tanggapan tentang materi yang diberikan.
Video tersebut membahas tentang "Ketahanan Ideologi di Era Digital" mengangkat isu penting mengenai tantangan ideologi Pancasila dalam konteks perkembangan teknologi informasi. Berikut adalah tanggapan mengenai isi materi dan masalah yang dibahas:
Tanggapan Terhadap Isi Materi
1. Pentingnya Ketahanan Ideologi: Video ini menekankan bahwa di era digital, ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme semakin dekat dan dapat mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, ketahanan ideologi Pancasila menjadi sangat penting untuk menjaga identitas dan persatuan bangsa.
2. Peran Generasi Muda: Generasi milenial dianggap sebagai kelompok yang rentan terhadap pengaruh ideologi asing. Materi ini mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan menjadi garda terdepan dalam melawan misinformasi dan propaganda negatif.
3. Pendidikan dan Sosialisasi: Video menyarankan perlunya penguatan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan melalui berbagai metode, termasuk sosialisasi empat pilar kebangsaan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun kesadaran ideologis yang kuat.
4. Tanggung Jawab Bersama: Menjaga ketahanan ideologi Pancasila adalah tugas bersama seluruh warga negara, bukan hanya pemerintah. Ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah yang Dibahas
1. Ancaman Ideologi Asing: Video ini mengidentifikasi bahwa dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, ancaman ideologi asing menjadi lebih nyata. Hal ini dapat menyebabkan adiksi ideologi yang merusak kehidupan berbangsa.
2. Perang Modern: Dikenalkan konsep "perang modern," di mana serangan ideologis terjadi melalui media digital. Ini menciptakan tantangan baru bagi masyarakat untuk tetap berpegang pada ideologi Pancasila di tengah arus informasi yang deras.
3. Krisis Identitas: Dengan banyaknya informasi yang beredar, masyarakat bisa mengalami krisis identitas, terutama generasi muda yang mungkin lebih mudah terpengaruh oleh ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal.
4. Kebutuhan untuk Beradaptasi: Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitas nasionalnya. Penting untuk menemukan cara efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila di era digital agar tetap relevan bagi generasi muda.
Video ini secara keseluruhan memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital serta tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut.
NAMA : FELICIA NATALIE BUDIMAN
NPM : 2411011023
Izin menjawab forum diskusi ini
MATERI ISI VIDEO
Materi ini membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai upaya menghadapi tantangan globalisasi, terutama ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme yang masuk melalui teknologi informasi. Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada tahun 2021, masyarakat, terutama generasi muda, menjadi rentan terhadap pengaruh ideologi asing yang dapat mengancam persatuan bangsa.
Sebagai landasan ideologi bangsa, Pancasila dirumuskan untuk mempersatukan Indonesia sebagai negara majemuk. Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar ideologi yang mampu menjaga keutuhan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting agar masyarakat memiliki filter ideologi yang kuat terhadap pengaruh luar. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama melalui sosialisasi, pendidikan, pelatihan, serta kegiatan kreatif untuk memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Mahasiswa, sebagai generasi penerus, diharapkan mampu mengambil peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari dan menjaga ketahanan ideologi bangsa di tengah era digital dan arus globalisasi.
TANGGAPAN MATERI
Materi ini sangat relevan dalam konteks modern, di mana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan baru bagi ketahanan ideologi bangsa. Pengaruh ideologi asing yang masuk melalui media digital harus diantisipasi dengan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Generasi muda sebagai pengguna internet terbesar memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan identitas nasional dengan menerapkan nilai-nilai seperti toleransi, gotong-royong, dan nasionalisme.
Selain itu, peran pemerintah dalam menyosialisasikan 4 pilar kebangsaan, mengintegrasikan pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum, serta mendorong kegiatan kreatif berbasis nilai kebangsaan menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Tantangan ini memerlukan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat umum.
RELEVANSI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Penanaman nilai religius dapat menjadi landasan moral dalam menghadapi pengaruh ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menghadapi era digital, masyarakat harus bersikap bijak dan adil dalam mengakses dan menyebarkan informasi, serta tetap menghormati perbedaan.
3. Persatuan Indonesia
Di tengah ancaman ideologi asing, nilai persatuan menjadi penting untuk menjaga integritas bangsa. Generasi muda diharapkan mampu menolak ideologi yang dapat memecah belah persatuan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Penguatan nilai-nilai demokrasi yang berlandaskan musyawarah sangat penting untuk menghadapi perpecahan yang mungkin timbul dari arus informasi digital.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ketahanan ideologi yang kuat memastikan keadilan sosial dapat terus terjaga, termasuk dalam akses teknologi dan informasi yang merata di seluruh lapisan masyarakat.
KESIMPULAN
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital merupakan tanggung jawab bersama untuk menghadapi ancaman globalisasi dan pengaruh ideologi asing. Penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi solusi utama agar masyarakat, khususnya generasi muda, mampu menghadapi tantangan ini dengan bijak. Peran aktif semua elemen bangsa diperlukan untuk memperkuat identitas nasional, menjaga persatuan, dan membangun masa depan Indonesia yang berintegritas di tengah arus globalisasi.
saya Andri Julisky dengan Npm 2411011012, izin memberikan tanggapan terkait vidio diatas tentang cara mempertahankan ideologi pancasila di era digital
Video ini membahas tentang pentingnyamempertahankan ideologi Pancasila di tengah era digital yang semakin maju. Di era ini, fenomena seperti The Internet of Things telah menghapus batas jarak dan waktu, sehingga arus informasi dari luar masuk dengan sangat mudah. Hal ini menjadi tantangan besar karena ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dapat memengaruhi masyarakat, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya. potensi ancaman ideologi luar tidak bisa dianggap remeh.
Sebagai warga negara digital, kita harus tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berinteraksi di dunia maya. Bijak dalam menyaring informasi, menghindari penyebaran hoaks, dan membagikan konten yang positif adalah langkah penting untuk menjaga ketahanan ideologi bangsa. Selain itu, diperlukan penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila, baik melalui keluarga, sekolah, maupun komunitas online. Dengan begitu, kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, bukan sebaliknya.
Video ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak terlena dengan kemajuan teknologi tanpa tetap menjaga identitas dan integritas sebagai bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama agar ideologi Pancasila tetap menjadi landasan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
NPM: 2411011033
Kelas Manajemen A
Assalamualaikum Warahmatulllahi Wabarakatuh, selamat pagi Bapak Roy, izin memberi tanggapan terhadap materi yang disampaikan pada video ke 2.
Video yang membahas "Ketahanan Ideologi di Era Digital" mengangkat isu penting mengenai tantangan yang dihadapi oleh ideologi Pancasila di tengah arus informasi yang cepat dan beragam. Berikut adalah tanggapan mengenai isi materi dan masalah yang dibahas dalam video tersebut.
•Tanggapan Mengenai Isi Materi
Pertama, Pentingnya Ketahanan Ideologi. Video ini menekankan bahwa ketahanan ideologi sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Dalam era digital, di mana informasi dari berbagai ideologi asing mudah diakses, masyarakat perlu memiliki kesadaran dan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Yang ke dua Ancaman Ideologi Asing. Dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, yang mencapai lebih dari 212 juta, ancaman dari ideologi luar seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme semakin nyata. Video ini mengajak penonton untuk waspada terhadap adiksi ideologi asing yang dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang ke tiga Peran Generasi Muda. Generasi milenial dianggap sebagai kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh negatif dari informasi yang salah atau propaganda. Oleh karena itu, penguatan nilai-nilai Pancasila di kalangan pemuda menjadi prioritas untuk membangun ketahanan ideologi. Terakhir, Sosialisasi Nilai Pancasila. Video ini juga menjelaskan mekanisme sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui berbagai cara, baik secara struktural maupun kultural. Ini termasuk dialog empat pilar kebangsaan, pendidikan kewarganegaraan, dan kegiatan seni budaya yang bertujuan untuk memperkuat identitas nasional.
•Masalah yang Dibahas
Pertama, Perang Ideologis Modern. Video ini menggambarkan situasi saat ini sebagai "perang modern" di mana ideologi asing berinteraksi dengan Pancasila. Hal ini memerlukan upaya aktif untuk mempertahankan ideologi nasional agar tidak tergerus oleh pengaruh luar. Yang ke dua Kewajiban Warga Negara. Dalam konteks UUD 1945, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam usaha mempertahankan negara. Ini menunjukkan bahwa ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Terakhir, Pendidikan dan Pembiasaan Nilai. Video menyoroti pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Melalui pembiasaan seperti doa sebelum kegiatan dan menyanyikan lagu-lagu nasional, nilai-nilai kebangsaan dapat tertanam sejak dini.
Secara keseluruhan, video ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana masyarakat Indonesia dapat menjaga ketahanan ideologinya di tengah tantangan digitalisasi dan globalisasi, serta perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
NPM : 2411011007
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semua. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai materi dalam vidio 2.
Tanggapan dan Penjelasan Masalah dalam Materi Video :
Video "Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital!!" menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di tengah arus informasi global yang deras. Dalam era digital, ideologi asing dengan mudah dapat menyusup ke dalam masyarakat, mengancam keberadaan dan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara.
Masalah yang Dibahas
1. Ancaman Ideologi Asing
Sebagai negara dengan populasi internet yang besar, Indonesia rentan terhadap pengaruh ideologi luar seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme, seperti yang ditekankan dalam video ini. Ideologi-ideologi ini dapat mengancam stabilitas sosial dan politik serta persatuan bangsa. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan bahwa ancaman ini dapat merusak keyakinan nasional dan mengancam kelangsungan hidup nasional.
2. Pergeseran Makna Ideologi
Terdapat pergeseran makna dari istilah "ideologi" yang awalnya bersifat positif menjadi konotasi negatif. Hal ini menciptakan kebingungan dalam masyarakat mengenai apa yang seharusnya menjadi panduan dan standar hidup berbangsa dan bernegara. Video ini menjelaskan bahwa ideologi seharusnya menjadi panduan untuk membedakan antara gagasan yang sehat dan kesadaran palsu.
3. Ketahanan Ideologi Pancasila
Video menekankan pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila dalam arus informasi digital. Untuk menghadapi ancaman negatif dari ideologi luar, Pancasila harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam video ini disebutkan bahwa generasi milenial, yang lebih rentan terhadap penyebaran informasi yang salah, memerlukan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip Pancasila.
4. Peran Warga Negara
Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila, terutama generasi muda yang harus menjadi garda terdepan dalam melawan pengaruh negatif ideologi asing. Pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk membangun ketahanan ideologis di kalangan masyarakat.
5. Mekanisme Ketahanan Ideologi
Dalam video tersebut, disebutkan dua cara untuk mencapai ketahanan ideologi. Yang pertama adalah melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan, dan yang kedua adalah melalui penguatan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan masyarakat tentang pentingnya Pancasila memerlukan pendekatan komprehensif.
KESIMPULAN
Materi dalam video ini menggarisbawahi dan menekankan pentingnya menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila di era digital yang penuh tantangan. Menjaga ideologi Pancasila adalah tugas bersama seluruh elemen masyarakat, terutama di era digital yang sarat dengan tantangan dari ideologi asing. Dengan adanya ancaman dari ideologi asing, setiap individu, terutama generasi muda, harus aktif berpartisipasi dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut agar tidak terpengaruh oleh paham-paham yang dapat merusak kesatuan bangsa. Upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat diperlukan untuk memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dengan memahami ancaman yang ada dan memperkuat ketahanan ideologis melalui pendidikan dan sosialisasi, Indonesia dapat melindungi jati diri dan kesatuan bangsa dari pengaruh negatif yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM: 2411011003
Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman yang saya kasihi, ijinkanlah saya untuk memberi tanggapan mengenai video yang telah diberikan.
Materi dalam video kedua mengangkat isu strategis terkait pentingnya mempertahankan ketahanan ideologi Pancasila di era digital, sebuah tantangan yang semakin kompleks di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi digital. Hal ini memberikan pandangan bahwa teknologi internet, meskipun membawa banyak manfaat, juga membuka celah bagi masuknya pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme. Hal ini diperparah dengan mudahnya penyebaran disinformasi dan manipulasi ideologi melalui media sosial, yang sering kali ditujukan kepada generasi muda. Generasi ini, sebagai kelompok yang paling aktif menggunakan internet, menjadi sasaran empuk untuk berbagai bentuk propaganda yang berpotensi merusak nilai-nilai Pancasila dan persatuan nasional.
Masalah lain yang diangkat adalah tantangan dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah pengaruh budaya asing yang semakin kuat. Tanpa upaya yang terstruktur dan berkelanjutan, ideologi Pancasila dapat kehilangan daya tariknya bagi generasi muda yang lebih tertarik pada nilai-nilai global yang sering kali bertentangan dengan budaya dan identitas bangsa. Di sisi lain, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman masyarakat akan pentingnya ideologi sebagai landasan persatuan dan keutuhan bangsa. Banyak warga negara yang belum menyadari bahwa ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.
Video ini memberikan solusi strategis, termasuk pentingnya pendekatan struktural dan kultural. Secara struktural, pemerintah melalui berbagai program seperti dialog empat pilar, kampanye nasional, dan penguatan pendidikan Pancasila di sekolah dapat membangun fondasi ideologi yang kokoh. Pendekatan kultural, seperti mempromosikan lagu nasional, tradisi lokal, dan nilai-nilai religius, juga menjadi kunci untuk menanamkan kebanggaan terhadap identitas bangsa. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari sangatlah penting, baik melalui pendidikan di keluarga, komunitas, maupun media sosial.
Secara keseluruhan, video ini menyoroti urgensi kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila di tengah arus digitalisasi. Diperlukan langkah nyata untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran ideologis, khususnya bagi generasi muda, agar mereka dapat menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berdasarkan Pancasila. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila tetap menjadi landasan kuat dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia di era modern.
NPM: 2411011045
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi Pak Roy dan teman teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi "Ketahanan Ideologi di Era Digital"
Materi yang membahas tantangan ideologi Pancasila di era digital sangat relevan dengan kondisi saat ini. Perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial, membawa peluang besar sekaligus tantangan serius bagi ketahanan ideologi bangsa, khususnya Pancasila. Berikut adalah beberapa poin penting dan tanggapan terhadap isu ini:
Tantangan yang Dihadapi:
1. Penyebaran Hoaks dan Disinformasi
Teknologi digital sering dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi palsu atau narasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti intoleransi, radikalisme, atau ujaran kebencian. Ini dapat mengikis nilai persatuan dan toleransi.
2. Polarisasi Sosial
Algoritma media sosial yang memperkuat "filter bubble" membuat masyarakat terjebak dalam kelompok-kelompok tertentu. Hal ini memicu polarisasi sosial dan melemahkan semangat gotong royong yang menjadi inti Pancasila.
3. Globalisasi Nilai
Era digital membawa masuk budaya asing yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Tanpa pemahaman ideologi yang kuat, masyarakat, khususnya generasi muda, bisa kehilangan jati diri bangsa.
4. Kemampuan Literasi Digital yang Lemah
Banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki literasi digital yang cukup. Hal ini membuat mereka rentan terpengaruh oleh konten yang merusak, baik secara ideologis maupun sosial.
Peluang untuk Penguatan Ideologi Pancasila:
1. Digitalisasi Pendidikan Ideologi
Platform digital dapat digunakan untuk menyampaikan pendidikan ideologi Pancasila dengan cara yang kreatif dan interaktif, seperti melalui video pendek, game edukasi, atau diskusi daring.
2. Pemanfaatan Media Sosial untuk Kampanye Nilai Pancasila
Pemerintah dan masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan narasi positif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, kebersamaan, dan keadilan.
3. Peningkatan Kolaborasi dengan Teknologi
Dengan kolaborasi antaraktor (pemerintah, akademisi, masyarakat), teknologi bisa menjadi alat yang memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Tanggapan dan Rekomendasi:
1. Penguatan Literasi Digital
Pemerintah perlu menginisiasi program literasi digital yang masif, terutama di kalangan pelajar dan generasi muda, untuk membantu mereka memilah informasi yang benar dan bermanfaat.
2. Penegakan Hukum terhadap Penyebar Konten Negatif
Penerapan hukum yang tegas terhadap pihak yang menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, atau konten yang merusak nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat.
3. Kolaborasi dengan Influencer dan Kreator Konten
Para kreator konten yang memiliki pengaruh besar di media sosial bisa diajak untuk menyebarkan pesan-pesan ideologi Pancasila dengan gaya yang sesuai dengan preferensi anak muda.
4. Revitalisasi Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila perlu diintegrasikan dengan teknologi agar relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya, membuat aplikasi edukasi atau memanfaatkan platform media sosial untuk menyampaikan materi yang menarik dan mudah dipahami.
Kesimpulan:
Era digital adalah tantangan sekaligus peluang bagi ketahanan ideologi Pancasila. Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan sinergi antara literasi digital, penegakan hukum, dan pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan langkah strategis dan kolaboratif, Indonesia dapat mempertahankan Pancasila sebagai fondasi ideologi bangsa, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat persatuan dan toleransi.
Sekian yang dapat saya sampaikan, Terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NPM: 2411011064
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy dan teman-teman semua, Izin memberikan tanggapan mengenai video yang telah diberikan.
Video ini membahas ketahanan ideologi Pancasila di era digital, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia akibat pengaruh ideologi asing melalui internet. Dengan 212,35 juta pengguna internet, ancaman terhadap ideologi nasional semakin nyata.
Era digital telah meningkatkan aksesibilitas dan interaktivitas global, sehingga ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme semakin dekat dan sulit dihindari. Penggunaan internet yang luas di Indonesia (212,35 juta orang pada Maret 2021) juga meningkatkan risiko paparan ideologi asing.
Untuk menindaklanjuti paparan ideologi asing kita perlu memertahankan Ideologi Pancasila.
Ideologi Pancasila merupakan prinsip dasar bagi bangsa Indonesia, ditetapkan oleh Bapa Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno, dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila bertujuan untuk menyatukan bangsa Indonesia dan memberikan arah yang tepat menuju masa depan.
Untuk mempertahankan ideologi Pancasila di era digital, beberapa strategi dapat dilakukan:
-Struktur Melalui Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
1. Dialog Empat Pilar: Dialog antara berbagai kelompok masyarakat untuk memperkuat kesadaran akan Pancasila.
2. Pagelaran Seni Budaya: Upaya melestarikan budaya dan seni yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Pembuatan Film Animasi 3 Dimensi: Konten visual yang edukatif tentang Pancasila.
4. Training of Trainer: Pelatihan bagi instruktur untuk memastikan mereka bisa menyampaikan materi Pancasila dengan efektif.
5. Lomba 4 Pilar: Kompetisi yang fokus pada penyebaran nilai-nilai Pancasila.
-Kultur Melalui Pendidikan
1. Pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan: Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum sekolah.
2. Nilai Religius: Pembiasaan doa sebelum dan sesudah aktivitas.
3. Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan: Menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional.
4. Cooperative Learning: Pendekatan belajar bersama untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, dan kerukunan.
5. Mengadakan Lomba Video Iklan Layanan Masyarakat: Aktivitas yang menampilkan wawasan kebangsaan melalui konten video.
-Generasi Milenial Sebagai Motor Utama
Generasi milenial harus dibekali dengan jiwa Pancasila untuk menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Mereka harus dijaga dari proyek-proyek misinformasi dan propaganda asing.
Kesimpulan
Memertahankan ideologi Pancasila di era digital membutuhkan upaya bersama dari seluruh warga negara. Dengan melakukan sosialisasi yang kuat melalui struktur dan kultur, serta memfokuskan pada generasi milenial, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan kuat dalam menghadapi tantangan global.
NPM : 2411011127
Kelas : Manajemen B
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi yang diberikan pada pagi hari ini.
Video tersebut membahas Ketahanan Ideologi di Era Digital, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia akibat pengaruh ideologi asing melalui internet. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, ancaman terhadap ideologi Pancasila semakin nyata. Video ini menjelaskan pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara, terutama di kalangan generasi milenial, untuk melawan misinformasi dan propaganda. Selain itu, dijelaskan mekanisme ketahanan ideologi melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan dan pendidikan Pancasila, serta peran aktif setiap warga negara dalam menjaga ketahanan nasional.
Sebagai mahasiswa, langkah yang harus diambil meliputi:
- Mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam.
- Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi positif dan melawan hoaks.
- Berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan Pancasila, seperti diskusi dan seminar.
- Membangun kesadaran akan pentingnya menjaga identitas bangsa di tengah arus informasi global.
Video tersebut mengemukakan sederet cara menjaga ideologi Pancasila di era digital:
Peran pemuda: Mendampingi pemuda dan mendukung mereka membentuk pandangan berdasarkan Pancasila . Hindari membiarkan mereka menjadi korban misinformasi dan propaganda.
Peran pemerintah : Menyusun strategi komunikasi dan pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila .
Pendidikan: Memperkuat pengajaran Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan di sekolah.
Mendorong kebudayaan: Menciptakan peluang untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya tradisional dan Pancasila untuk menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri terhadap ideologi diri.
Menjaga Pancasila adalah tanggung jawab bersama setiap orang Indonesia. Kerja sama antar individu, komunitas, dan pemerintah diperlukan untuk mempertahankan dan mengembangkan ideologi ini dalam konteks modern.
NPM : 2451011008
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi Pak, izin menjawat terkait video 2 topik ketahanan ideologi di era digital.
1. Pentingnya Ketahanan Ideologi
Video ini menekankan bahwa ketahanan ideologi, khususnya ideologi Pancasila, sangat penting untuk menjaga identitas dan persatuan bangsa Indonesia di tengah arus informasi yang deras di era digital. Dengan adanya internet, ideologi asing dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mempertahankan nilai-nilai Pancasila agar tidak terjerumus ke dalam ideologi yang bisa membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Ancaman Ideologi Asing
Fenomena "Internet of Things" dan penggunaan internet yang meluas membuat masyarakat, terutama generasi muda, rentan terhadap pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme. Video ini mengingatkan kita bahwa serangan ideologis ini dapat dianggap sebagai "perang modern" yang perlu dihadapi dengan ketahanan ideologi yang kuat.
3. Peran Pancasila
Pancasila sebagai ideologi negara diharapkan menjadi pemersatu bangsa dan panduan bagi masyarakat dalam mencapai cita-cita bersama. Pidato Soekarno yang menyatakan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan di era digital.
4. Tanggung Jawab Warga Negara
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.
5. Peran Pemuda dan Pendidikan
Generasi milenial dianggap sebagai target utama dalam penguatan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting. Video ini juga menyoroti berbagai cara untuk menguatkan pemahaman tentang Pancasila, baik melalui sosialisasi di lembaga negara maupun pendidikan di sekolah.
6. Mekanisme Ketahanan Ideologi
Video ini menjelaskan beberapa mekanisme untuk membangun ketahanan ideologi di era digital, seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan, penguatan pembelajaran Pendidikan Pancasila, dan lomba-lomba yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan. Ini menunjukkan bahwa ada upaya konkret yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Tanggapan Pribadi :
Sebagai mahasiswa, saya percaya bahwa ketahanan ideologi Pancasila di era digital sangat penting. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ideologi asing dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi kita. Pancasila bukan hanya dasar hukum, tetapi juga identitas bangsa yang menyatukan beragam suku dan budaya.
Sebagai generasi muda, kita perlu lebih kritis dalam menyerap informasi dan aktif menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan tentang Pancasila harus diperkuat melalui diskusi dan kegiatan sosial. Kita juga harus menjadi agen perubahan di media sosial dengan menyebarkan informasi positif dan pemahaman yang benar tentang Pancasila.
Dengan komitmen bersama, kita dapat menjaga ketahanan ideologi Pancasila dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk menjaga identitas bangsa kita!
sebelumnya izin memperkenalkan diri pak :
Nama : Rachel Salsabila Adimsi
NPM : 2411011055
izin memberikan tanggapan mengenai isi materi dan masalah yang dibahas di video kedua :
Video ini mengangkat topik yang sangat relevan, yaitu ketahanan ideologi Pancasila di era digital. Beberapa poin penting dan tanggapan terhadap isi materi yang disampaikan:
- Era Digital dan Ancaman Ideologi Asing: Dijelaskan bahwa era digital, dengan fenomena *Internet of Things*, membawa ancaman ideologi luar yang sangat dekat karena teknologi memungkinkan penyebaran ideologi asing tanpa batasan jarak dan waktu. Hal ini benar adanya, mengingat data menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Dengan jumlah pengguna yang besar, masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, menjadi rentan terhadap paparan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, radikalisme, dan lain-lain. Informasi ini relevan karena di era digital, banyak individu yang tanpa sadar menyerap ideologi luar melalui media sosial, berita, dan platform digital lainnya. Ketahanan ideologi Pancasila menjadi penting untuk menjaga identitas dan nilai-nilai bangsa.
- Peran Ideologi Pancasila: Video ini menggarisbawahi pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara yang mampu menjadi pemersatu bangsa. Nilai-nilai Pancasila harus terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar masyarakat tidak kehilangan jati diri di tengah derasnya arus informasi. Penekanan ini tepat karena Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai landasan negara, tetapi juga sebagai panduan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Menguatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila akan membantu generasi muda menghadapi tantangan ideologis di masa depan.
- Peran Pemuda dalam Ketahanan Ideologi: Generasi milenial disebut sebagai objek utama yang harus dikuatkan ideologinya. Mereka rentan terhadap misinformasi, disinformasi, dan propaganda di era digital. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk memiliki jiwa Pancasila yang kuat demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini sangat penting, karena pemuda adalah motor penggerak bangsa di masa depan. Jika ideologi mereka terpengaruh oleh paham asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, maka stabilitas dan persatuan bangsa akan terganggu.
- Mekanisme Penguatan Ketahanan Ideologi:
- Struktural: Melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh lembaga MPR, seperti dialog, pagelaran seni, pelatihan, dan lomba.
- Kultural: Penguatan melalui pendidikan, misalnya pembiasaan nilai religius, menanamkan nasionalisme, dan pendekatan *cooperative learning
Video ini memberikan pemahaman bahwa mempertahankan ideologi Pancasila adalah tanggung jawab bersama, baik secara individu maupun kolektif. Sosialisasi dan pendidikan menjadi kunci utama untuk melindungi bangsa dari ancaman ideologi asing di era digital.
Saran:
- Pemerintah dan lembaga terkait perlu lebih kreatif memanfaatkan media digital untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila, seperti melalui konten media sosial, video pendek, atau kolaborasi dengan influencer.
- Pendidikan Pancasila di sekolah harus lebih interaktif dan relevan dengan tantangan zaman agar menarik bagi generasi muda.
terimakasih pak..
Npm : 2411011032
Assalamu'alaikum pak roy selamat pagi, izin menjawab terkait materi hari ini tentang "ketahanan ideologi era digital" Dalam mata kuliah mku pancasila hari ini.
Tanggapan mengenai materi ketahanan ideologi era digital sebagai mahasiswa merasa materi ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. Di era digital, informasi begitu mudah diakses, namun juga rentan terhadap misinformasi dan disinformasi. Memahami ketahanan ideologi membantu mahasiswa menyaring informasi dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Era digital telah mengatakan Fenomena "the internet of things". ancaman Ideologi luar terasa begitu dekat, dimana jarak dan waktu tidak lagi menjadi hambatan dan kendala. Pengguna Internet diindonesia Mencapai 212.35 juta Pada Maret 2021 dengan jumlah tersebut indonesia diurutan ke 3 dengan pengguna internet terbanyak diasia, oleh sebab itu indonesia harus menjaga diri agar tidak terjerumus dalam apiksi Ideologi asing. Pada sisi yang Membahayakan kehidupan bangsa dan negara.
"ideos" yang berarti gagasan
"logos" yang berarti ilmu
ideologi adalah ilmu tentang ide-ide atau gagasan ilmu tentang pikiran manusia yang Mampu menunjukkan arah yang benar. Menoju Masa depan.
Pancasila sebagai ideologi negara Merupakan Sarana Pemersatu Masyarakat dan Mengarah motivasi bangsa indonesia mencapai cita-cita ditengah deras arusnya informasi diera digital menamakan nilai-nilai Pancasila menjadi suatu keniscayaan.secara kultural misalnya melalui pendidikan dan Secara struktural adalah lembaga.
Adapun mekanisme ketahanan era digital yaitu :
- Secara Struktural
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dilakukan oleh Lembaga MPR.
1.Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
2.Pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bemegara
3.Pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bemegara.
5.Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Secara Kultural
Penguatan Pembelaparan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Karwarganegaraan, dintaranya
1.pembiasan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan.
2.Menanamkan nilai nilai nasionalisme dan wawasan kabangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional.
3.Mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kabebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, katahanan hidup berdampingan.
4.Mengadakan lomba dan layanan mayarakat tentang wawasan kebangsaan.
NPM: 2411011004
Assalamualaikum wr.wb bapak Roy dan teman-teman semua izinkan saya menanggapai isi pada video kedua yang diberikan
Era digital telah mengantarkan kita pada "the internet of things" yaitu merasakan ideologi luar terasa begitu dekat. Dimana pengguna internet di Indonesia berada di peringkat 3 Asia. Oleh karena itu, Indonesia harus menjaga diri agar tidak terjerumus dalam pengaruh ideologi asing pada sisi yang membahayakan bangsa dan negara. Sebelum kita mengetahui upaya untuk mempertahankan ideologi negara kita, kita harus mengetahui dahulu definisi dari ideologi
The internet of things" menjadi ancaman akan munculnya , liberalisme, komunisme, sosialisme, dll. Ideologi-ideologi tersebut tentu akan terus berinteraksi dengan ideologi pancasila. Dan tugas kita sebagai warga negara adalah tidak terpengaruh dengan ideologi tersebut, dan tetap mempertahankan ideologi pancasila
Untuk mempertahankan ideologi Pancasila di era digital, diperlukan langkah-langkah berikut:
1. Penyebaran Nilai Pancasila Secara Digital
Gunakan media sosial, aplikasi, dan konten kreatif (seperti video, infografis, dan kampanye daring) untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara menarik dan relevan bagi generasi muda.
2. Literasi Digital
Ajarkan masyarakat cara mengenali berita palsu, ujaran kebencian, dan konten negatif yang bertentangan dengan Pancasila. Literasi digital membantu masyarakat bijak dalam menggunakan teknologi.
3. Penguatan Pendidikan Karakter
Integrasikan Pancasila ke dalam pendidikan formal dan informal, termasuk melalui platform belajar online, agar nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong, dan keadilan tetap hidup.
4. Pengawasan
Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mengawasi penyalahgunaan media digital yang dapat merusak persatuan bangsa, seperti radikalisme atau propaganda intoleransi.
5.Keteladanan di Dunia Maya
Pemimpin, tokoh masyarakat, dan influencer perlu memberikan contoh positif dalam menyuarakan nilai-nilai Pancasila di platform digital.
NPM : 2411011098
Kelas : B
Assalamualaikum, Selamat Pagi, Pak Roy. Izin memberikan tanggapan mengenai materi dalam video tersebut.
Kata ideologi lahir pada akhir abad ke-18 lama Revolusi Prancis oleh Anturan destutt De Tracy. Ideologi berasal dari kata ideos yang berarti gagasan dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, ideologi adalah ilmu tentang ide-ide atau gagasan. Ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukkan arah yang benar menuju masa depan. Namun, pemahaman mengenai istilah ideologi lama kelamaan menjadi istilah negatif yang mengacu pada objek, bukan sebagai kajian ilmiah. Makna ideologi dalam konotasi negatif tersebut digunakan oleh Karl Marx. Alasannya karena ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu yang dihasilkan oleh para pemikiran secara spekulatif.
Untuk menggapai ketahanan nasional adalah dengan ketahanan ideologi. Indonesia memiliki ideologi Pancasila. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Insinyur Soekarna menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia. Yangmana Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita di tengah-tengah derasnya arus informasi di era digital ini.
Dalam Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Pada dasarnya setiap warga negara mengenai sikap, perilaku, dan tindakannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan di tengah arus era digital ini.
Peran pemuda sangatlah penting dalam membangun peradaban dan kemajuan suatu bangsa, sehingga generasi milenial menjadi objek utama yang harus didorong untuk penguatan ideologi Pancasila. Ketahanan ideologi harus mengarah pada generasi milenial yang rentab menjadi korban proyek disinformasi, desepsi, dan alat propaganda di era digital. Selain itu, perlu adanya penguatan geostrategis dari pemerintah yang berwujud ketahanan ideologi Pancasila. Jadi, pada hakekatnya, menjaga, melindungi, dan memelihara ketahanan ideologi Pancasila merupakan tugas bersama.
Karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diamalkan bersama dalam kehidupan sehari-hari. Mekanisme ketahanan ideologi di era digital, yaitu secara struktural dan secara kultural.
• Secara Struktural
Sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilakukan oleh Lembaga MPR.
a. Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
e. Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Secara Kultural
Penguatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan, diantaranya:
a. Pembiasaan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan.
b. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional.
c. Mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, kerukunan, dan hidup berdampingan.
d. Mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
Oleh karena itu, untuk mencapai cita-cita bangsa agar terhindar dari ideologi-ideologi asing, maka setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam usaha pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
Npm:2411011119
Assalamualaikum,Selamat pagi Pak Roy dan teman teman.Izinkan saya menanggapi vide tersebut.
Video "Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital" membahas pentingnya menjaga ideologi Pancasila di tengah tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.IBerikut Point penting dalam video tersebut:
1. Pentingnya Ketahanan Ideologi di Era Digital
•Ancaman Ideologi Asing: Era digital, dengan fenomena Internet of Things, membawa ancaman ideologi asing yang lebih dekat dan mudah diakses. Data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 212 juta pengguna internet, menjadikannya salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak di Asia. Hal ini meningkatkan risiko adiksi terhadap ideologi luar yang dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
•Definisi Ideologi: Istilah "ideologi" berasal dari abad ke-18 dan berarti ilmu tentang gagasan. Namun, dalam konteks negatif, ideologi sering dipandang sebagai kesadaran palsu yang digunakan untuk pembenaran. Di Indonesia, Pancasila sebagai ideologi negara berfungsi sebagai pemersatu dan pengarah bagi bangsa.
2. Peran Pancasila dalam Ketahanan Nasional
•Pancasila sebagai Solusi: Pancasila dianggap sebagai satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia. Dalam konteks ketahanan nasional, nilai-nilai Pancasila harus dipahami dan diterapkan oleh setiap warga negara, terutama di era digital yang penuh dengan informasi.
•Peran Pemuda: Generasi milenial ditargetkan sebagai kelompok yang perlu didorong untuk memperkuat ideologi Pancasila. Mereka rentan terhadap misinformasi dan propaganda di dunia digital, sehingga penting untuk membekali mereka dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila.
3. Strategi Mempertahankan Ideologi Pancasila
•Sosialisasi dan Pendidikan:
Melalui lembaga negara seperti MPR, dilakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan berbagai kegiatan seperti dialog, pagelaran seni budaya, dan pembuatan film animasi.
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan harus diperkuat dengan pembiasaan nilai religius dan nasionalisme.
•Kegiatan Kultural: Kegiatan seperti lomba video layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan juga menjadi bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila.
NPM : 2411011037
Assalamualaikum Pak Roy dan teman teman, izin memberi tanggapan mengenai materi yang diberikan.
Dalam era digital yang terus berkembang, penting untuk menjaga etika dalam penggunaan media sosial dan memperkuat ketahanan ideologi Pancasila. Penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak sesuai norma sosial sering kali terjadi akibat kurangnya kesadaran pengguna terhadap dampak negatif perilaku mereka di dunia maya. Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan menjadi pedoman utama yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam bermedia sosial. Selain itu, ketahanan ideologi Pancasila juga penting dihadapkan pada tantangan globalisasi, terutama ancaman ideologi asing yang dapat masuk melalui teknologi informasi. Indonesia, dengan jumlah pengguna internet yang besar, berisiko terhadap pengaruh ideologi seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme yang dapat mengancam persatuan dan integritas bangsa. Oleh karena itu, literasi digital menjadi penting agar kita dapat menggunakan media sosial untuk tujuan yang positif, mendukung persatuan, dan membangun bangsa.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila, kita memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan ideologis di dunia digital. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menguatkan ketahanan ideologi ini, baik melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan maupun penguatan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Melalui pendekatan struktural dan kultural, seperti dialog, seni budaya, serta penerapan metode pembelajaran yang mendorong gotong-royong dan toleransi, kita dapat menciptakan generasi muda yang memiliki filter ideologi yang kuat. Dengan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, Indonesia akan lebih mampu menghadapi dinamika era digital dan menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi.
NPM : 2411011149
1. Tantangan Ideologi di Era Digital
Era digital telah membuka pintu bagi pertukaran informasi secara global melalui teknologi seperti “the internet of things”. Hal ini menyebabkan ideologi asing seperti liberalisme, sosialisme, dan komunisme terasa begitu dekat, yang berpotensi memengaruhi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.
Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:
• Disinformasi dan Propaganda: Media sosial menjadi ladang penyebaran ideologi asing yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Informasi yang keliru dapat membingungkan masyarakat dan memecah belah persatuan bangsa.
• Penurunan Nasionalisme: Arus budaya asing yang masuk tanpa filter dapat melemahkan rasa cinta tanah air dan memperkecil penghayatan nilai-nilai Pancasila.
• Ketergantungan Teknologi: Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik dapat menyebabkan masyarakat menjadi pasif dan rentan terhadap pengaruh ideologi asing.
2. Pentingnya Ketahanan Ideologi
Sebagai ideologi bangsa, Pancasila adalah landasan moral dan filsafat yang mempersatukan Indonesia di tengah keberagaman. Seperti yang dikatakan oleh Ir. Soekarno, hanya Pancasila yang mampu mempersatukan bangsa. Oleh karena itu, mempertahankan nilai-nilai Pancasila di era digital adalah kunci untuk menjaga keutuhan bangsa.
3. Mekanisme Ketahanan Ideologi di Era Digital
Untuk mempertahankan ideologi Pancasila, diperlukan upaya yang sistematis dan terencana melalui mekanisme berikut:
A. Secara Struktural
Upaya struktural dilakukan oleh lembaga-lembaga negara seperti MPR dengan mengampanyekan pentingnya 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika). Contohnya:
• Dialog Kebangsaan: Membahas tantangan ideologi di era digital melalui forum diskusi yang melibatkan masyarakat, akademisi, dan pemerintah.
• Pagelaran Seni: Menggunakan seni budaya untuk menyampaikan pesan-pesan nilai Pancasila.
• Lomba 4 Pilar: Mengadakan lomba terkait kebangsaan untuk menanamkan nilai-nilai ideologi sejak dini.
B. Secara Kultural
Upaya kultural berfokus pada pembentukan karakter dan internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan kehidupan sehari-hari, seperti:
• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Mengintegrasikan pendidikan Pancasila secara kontekstual dengan realitas global.
• Pembiasaan Religius: Menguatkan nilai religius dan nasionalisme melalui kegiatan sederhana seperti doa bersama, upacara bendera, dan kegiatan kebudayaan.
4. Peran Masyarakat dalam Menjaga Ketahanan Ideologi
Ketahanan ideologi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap individu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan:
• Mengembangkan Literasi Digital: Mengajarkan kemampuan menyaring informasi dengan kritis untuk menghindari penyebaran hoaks dan propaganda.
• Menghidupkan Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari: Menunjukkan toleransi, keadilan sosial, dan semangat persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
• Berperan Aktif dalam Dialog Kebangsaan: Berpartisipasi dalam diskusi publik atau komunitas yang membahas isu-isu kebangsaan untuk memperkuat kesadaran kolektif terhadap pentingnya ideologi Pancasila.
Kesimpulan
Ketahanan ideologi di era digital adalah tantangan yang harus dihadapi dengan kesadaran, kerja sama, dan strategi yang matang. Pancasila, sebagai landasan ideologis bangsa, harus terus dijaga relevansinya melalui upaya struktural dan kultural yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Literasi digital, pendidikan nilai-nilai kebangsaan, dan pembentukan karakter menjadi kunci dalam memastikan generasi muda memahami, menghayati, dan menerapkan Pancasila sebagai panduan hidup mereka di tengah derasnya arus globalisasi.
NPM : 2451011018
Dalam video kedua, dijelaskan peran teknologi dalam kehidupan modern dan tantangan yang muncul akibat penyalahgunaannya, seperti penyebaran hoaks, pelanggaran privasi, dan kurangnya etika digital. Masalah ini menunjukkan bahwa teknologi, yang seharusnya mendukung kemajuan, sering kali disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan masyarakat.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi kita menggunakan teknologi dengan menjunjung nilai-nilai Pancasila. Sila pertama mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan, termasuk dalam konten digital. Sila kedua mendorong kita untuk menjunjung kemanusiaan dengan menghindari penyebaran kebencian. Sila ketiga menegaskan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah perbedaan, sementara sila keempat mengajarkan cara menyelesaikan perbedaan pendapat secara bijak. Terakhir, sila kelima mengarahkan pemanfaatan teknologi untuk keadilan sosial melalui pemberdayaan dan edukasi. Dengan berpedoman pada Pancasila, teknologi dapat menjadi alat untuk mendukung kemajuan yang positif dan beretika.
NPM: 2411011096
Assalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi pak roy, pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk menjawab/menanggapi tugas yang diberikan bapak di atas
Video ini membahas pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Video ini menjelaskan bahwa era digital telah mempermudah penyebaran ideologi asing. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat ketahanan ideologi Pancasila.
Beberapa cara untuk memperkuat ketahanan ideologi Pancasila adalah:
1. Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan: Melalui dialog, pagelaran seni budaya, film animasi, training of trainer, dan lomba.
2. Penguatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Melalui pembiasaan nilai religius, menanamkan nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan, dan mengimplementasikan pendekatan Cooperative Learning.
Video ini juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga ideologi Pancasila. Pemuda harus dibekali dengan jiwa Pancasila yang kuat agar dapat menghadapi tantangan di era digital.
Secara keseluruhan, video ini memberikan informasi yang bermanfaat tentang pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Video ini juga memberikan beberapa saran praktis tentang cara memperkuat ketahanan ideologi Pancasila.
Saya setuju dengan pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Ideologi Pancasila adalah dasar dari negara Indonesia dan harus dijaga agar negara ini tetap bersatu dan harmonis.
Saya juga setuju dengan pentingnya peran pemuda dalam menjaga ideologi Pancasila. Pemuda adalah generasi penerus bangsa dan mereka harus dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang ideologi Pancasila.
Saya berharap video ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut serta dalam menjaga ideologi Pancasila.
NPM: 2451011025
Video ini membahas tentang pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila di tengah era digital yang semakin maju. Di era ini, fenomena seperti Internet of Things telah menghapus batas jarak dan waktu, sehingga arus informasi dari luar masuk dengan sangat mudah. Hal ini menjadi tantangan besar karena ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dapat mempengaruhi masyarakat, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya. potensi ancaman ideologi luar tidak bisa dianggap remeh.
Sebagai warga negara digital, kita harus tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berinteraksi di dunia maya. Bijak dalam menyaring informasi, menghindari penyebaran hoaks, dan membagikan konten yang positif adalah langkah penting untuk menjaga ketahanan ideologi bangsa. Selain itu, diperlukan penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila, baik melalui keluarga, sekolah, maupun komunitas online. Dengan begitu, kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, bukan sebaliknya.
Video ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak terlena dengan kemajuan teknologi tanpa tetap menjaga identitas dan keutuhan sebagai bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama agar ideologi Pancasila tetap menjadi landasan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Kesimpulan:
Era digital merupakan tantangan sekaligus peluang bagi ketahanan ideologi Pancasila. Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan sinergi antara literasi digital, penegakan hukum, dan pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan langkah strategis dan kolaboratif, Indonesia dapat mempertahankan Pancasila sebagai fondasi ideologi bangsa, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat persatuan dan toleransi.
NPM : 2411011048
Assalamualaikum, selamat pagi Pak Roy. Izinkan saya memberi tanggapan terkait materi yang ada dalam video pembelajaran yang telah Bapak berikan.
Materi ini menyoroti pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital, terutama dalam menghadapi ancaman globalisasi dan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet di Indonesia pada 2021, generasi muda menjadi kelompok yang rentan terhadap pengaruh yang dapat mengancam persatuan bangsa.
Sebagai dasar ideologi, Pancasila dirumuskan untuk menyatukan Indonesia yang majemuk. Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, sosialisasi, dan kegiatan kreatif menjadi kunci untuk membangun filter ideologi yang kuat. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk memperkuat pengamalan nilai-nilai ini.
Tanggapan
Tantangan di era digital memerlukan pemahaman yang kuat tentang Pancasila, terutama bagi generasi muda sebagai pengguna internet terbesar. Nilai-nilai seperti toleransi, gotong-royong, dan nasionalisme harus diinternalisasi untuk menjaga persatuan dan identitas nasional. Pemerintah juga berperan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan integrasi pendidikan Pancasila dalam kurikulum.
Relevansi dengan Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai religius menjadi landasan moral melawan ideologi asing.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Bijak dalam menggunakan media digital dan menghormati perbedaan.
3. Persatuan Indonesia: Mempertahankan integritas bangsa di tengah ancaman perpecahan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mengutamakan demokrasi yang berlandaskan musyawarah.
5. Keadilan Sosial: Ketahanan ideologi memastikan keadilan sosial, termasuk akses informasi yang merata.
Kesimpulan
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital adalah tanggung jawab bersama. Penanaman nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, sangat penting untuk menghadapi pengaruh globalisasi. Kolaborasi semua elemen bangsa akan memperkuat identitas nasional, menjaga persatuan, dan menciptakan masa depan yang berintegritas.
NPM : 2451011017
Mohon izin pak Roy untuk menanggapi video tersebut.
Video tersebut membahas
pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai langkah menghadapi tantangan globalisasi dan ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, serta radikalisme. Dengan jumlah pengguna internet yang besar di Indonesia, masyarakat, terutama generasi muda, menjadi rentan terhadap pengaruh ideologi asing yang dapat mengancam persatuan bangsa.
Isi Utama
1. Pentingnya Pancasila sebagai Landasan Ideologi Bangsa
Pancasila dirumuskan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk.
Ir. Soekarno menegaskan Pancasila sebagai dasar ideologi yang mampu menjaga keutuhan bangsa.
2. Strategi Memperkuat Ketahanan Ideologi
Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui sosialisasi, pendidikan, pelatihan, dan kegiatan kreatif.
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.
3. Peran Generasi Muda
Generasi muda sebagai pengguna internet terbesar memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga persatuan dan identitas nasional.
Diharapkan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Relevansi dengan Nilai-Nilai Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Menanamkan nilai-nilai religius sebagai landasan moral untuk menghadapi pengaruh negatif ideologi asing.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Mengakses dan menyebarkan informasi secara bijak dan menghormati perbedaan.
3. Persatuan Indonesia:
Memperkuat persatuan dalam menghadapi ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Menjaga nilai-nilai demokrasi yang berbasis musyawarah dalam mengatasi konflik.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Mewujudkan keadilan dalam akses teknologi dan informasi untuk semua lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi bangsa dari ancaman globalisasi dan ideologi asing. Penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi solusi utama untuk memperkuat identitas nasional, menjaga persatuan, dan membangun Indonesia yang berintegritas di tengah arus globalisasi.
NPM : 2411011034
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan terkait materi hari ini.
**Tanggapan Mahasiswa**
Video "Ketahanan Ideologi di Era Digital" yang ditayangkan oleh ISOLAedu Productions menawarkan analisis mendalam tentang pentingnya menjaga ideologi Pancasila dalam era digital yang semakin canggih. Berikut adalah tanggapan mahasiswa mengenai isi materi yang dijelaskan dan masalah yang dibahas pada video ini:
Isi Materi yang Dijelaskan
1. **Konsep Ketahanan Ideologi**
- **Definisi Ideologi:** Istilah "ideologi" berasal dari kata "idea" (gagasan) dan "logos" (ilmu), sehingga ideologi adalah ilmu tentang ide-ide atau gagasan yang mampu menunjukkan arah yang benar menuju masa depan.
- **Makna Negatif:** Meskipun awalnya memiliki makna positif, istilah "ideologi" kemudian digunakan dalam konotasi negatif karena merujuk pada objek bukan sebagai ilmu pengetahuan. Ideologi dianggap gagasan yang sehat atau sesuai dengan realitas, serta kesadaran palsu yang digunakan sebagai dasar pembenaran.
2. **Ancaman Ideologi Luar**
- Era digital telah meningkatkan paparan ideologi asing, termasuk Liberalisme, Kommunisme, Sosialisme Radikalisme, dan lain-lain. Fenomena Internet of Things (IoT) membuat ancaman ideologi luar semakin dekat dan sulit dihindari.
3. **Nilai-Nilai Pancasila**
- **Asal-Ussul Pancasila:** Istilah "Pancasila" lahir dari pidato Insinyur Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat Indonesia dan pengarah motivasi bangsa menuju cita-cita nasional.
- **Fungsi Pancasila:** Nilai-nilai Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga integritas ideologi negara. Fenomena digital modern meningkatkan risiko paparan ideologi asing yang dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masalah yang Dibahas
1. **Risiko Paparan Ideologi Asing**
- Video ini menekankan bahwa era digital telah meningkatkan paparan ideologi asing yang sulit dihindari. Variasi ideologi seperti Liberalisme, Kommunisme, Sosialisme Radikalisme, dan lain-lain dapat berinteraksi dengan ideologi Pancasila, menciptakan ancaman bagi kesadaran ideologis bangsa.
2. **Generasi Milenial dan Informasi**
- Generasi milenial rentan menjadi korban proyek misinformasi dan resepsi propaganda di era digital. Oleh karena itu, pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial sangat penting untuk mempertahankan ideologi negara.
3. **Strategi Menghadapi Ancaman Ideologi Luar**
- Strategi menghadapi ancaman ideologi luarpasalnya melibatkan penguatan geostrategis dari pemerintah yang berwujud ketahanan ideologi Pancasila. Mekanisme ketahanan ideologi di era digital termasuk sosialisasi 4 pilar kebangsaan, pembelajaran Pendidikan Pancasila, dan implementasi Cooperative Learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, kerukunan hidup berdampingan, serta mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
Kesimpulan Tanggapan Mahasiswa
Video "Ketahanan Ideologi di Era Digital" menunjukkan betapa kompleksnya tantangan dalam menjaga ideologi Pancasila di era teknologi canggih. Isi materi yang dijelaskan menyoroti pentingnya memahami konsep ideologi, mengidentifikasi ancaman ideologi asing, serta strategi yang tepat untuk mempertahankannya.
Mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital memerlukan upaya bersama dari semua elemen masyarakat, terutama generasi milenial, melalui edukasi dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa ideologi negara tetap utuh dan relevan dalam menghadapi dinamika perubahan global.
Npm :2411011155
Assalamualaikum pak
Selamat Pagi
Ijinkan saya memberikan tanggapan mengenai Materi pada video kedua yaitu mengenai Ideologi Pancasila di era digital.
Istilah Ideologi itu berasal dari dua kata arti gagasan dan Logos yang artinya dengan demikian ideologi adalah ilmu tentang ide atau gagasan ilmu tentang manusia yang mampu menentukan arah.Pancasila adalah satu-satunya Ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia ,makna dalam pidato Ir Soekarno tersebut Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pembersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa Indonesia mencapai cita-cita di tengah derasnya arus informasi digital. Serangan ideologis disebut dengan perang modern oleh karena itu upaya memerangi nya yaitu dengan ketahanan Ideologi Pancasila di era digital.
Adapun mekanisme ketahanan era digital yaitu :
•Secara Struktural
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dilakukan oleh Lembaga MPR.
1.Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
2.Pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bemegara
3.Pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bemegara.
5.Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Secara Kultural
Penguatan Pembelaparan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Karwarganegaraan, dintaranya
1.pembiasan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan.
2.Menanamkan nilai nilai nasionalisme dan wawasan kabangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional.
3.Mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kabebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, katahanan hidup berdampingan.
4.Mengadakan lomba dan layanan mayarakat tentang wawasan kebangsaan.
Masalah
Masalah yang diangkat adalah tantangan dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah pengaruh budaya asing yang semakin kuat. Tanpa upaya yang terstruktur dan berkelanjutan, ideologi Pancasila dapat kehilangan daya tariknya bagi generasi muda yang lebih tertarik pada nilai-nilai global yang sering kali bertentangan dengan budaya dan identitas bangsa. Di sisi lain, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman masyarakat akan pentingnya ideologi sebagai landasan persatuan dan keutuhan bangsa. Banyak warga negara yang belum menyadari bahwa ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.
terimakasih pak
selamat pagi
NPM: 2461011039
Selamat pagi pak Roy
Izin memberikan tanggapan.
Mengenai Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital.Era digital memberikan akses informasi yang sangat luas, memungkinkan masyarakat terhubung dengan berbagai ideologi asing seperti liberalisme, sosialisme, komunisme, hingga radikalisme. Meski menawarkan kemudahan, perkembangan teknologi ini juga membuka peluang bagi pengaruh ideologi luar untuk masuk dan memengaruhi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Situasi ini menjadi tantangan besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah arus globalisasi.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila, perlu dipahami bahwa Pancasila adalah ideologi yang dirancang untuk menyatukan bangsa yang beragam. Dalam pidatonya, Ir. Soekarno menegaskan bahwa Pancasila merupakan landasan kokoh untuk menjaga keutuhan bangsa sekaligus menjadi panduan dalam mencapai tujuan nasional. Tantangan ideologi di era digital menuntut masyarakat untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai perisai menghadapi pengaruh negatif ideologi asing.
Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk memperkuat ketahanan ideologi. Di tingkat kelembagaan, berbagai inisiatif seperti sosialisasi nilai-nilai kebangsaan, kegiatan seni budaya, dan media kreatif dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan semangat nasionalisme. Di sisi lain, pendidikan formal melalui mata pelajaran Pancasila, pembentukan karakter melalui nilai religius dan nasionalisme, serta pendekatan berbasis kerja sama yang menanamkan toleransi dan gotong-royong menjadi cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, mendorong partisipasi generasi muda dalam kegiatan kreatif yang relevan dengan semangat kebangsaan juga menjadi strategi penting.
Sebagai warga negara yang peduli, menjaga ketahanan ideologi merupakan tugas bersama. Tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa, harus berperan aktif dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila di berbagai aspek kehidupan. Dengan mengamalkan prinsip seperti gotong-royong, toleransi, dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang kuat menghadapi ancaman globalisasi. Penggunaan teknologi harus diimbangi dengan sikap kritis untuk menyaring informasi dan menolak propaganda yang bertentangan dengan nilai kebangsaan.
Melalui kerja sama dan kesadaran kolektif, Indonesia dapat memperkuat ketahanan ideologi Pancasila, menjaga jati diri bangsa, dan tetap berdiri teguh di tengah arus globalisasi.
NPM : 2411011059
Assalamu’alaikum.
Selamat pagi Bapak Roy Kembar Habibi, S.Pd., M.Pd.
Izin memberikan tanggapan mengenai video tersebut yang membahas Ketahanan Ideologi di Era Digital, dengan fokus pada tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di tengah arus informasi yang deras dan pengaruh ideologi asing. Berikut adalah tanggapan mengenai isi materi yang dijelaskan dan masalah yang dibahas:
A. Isi Materi
■ Definisi dan Konteks Ideologi:
Istilah "ideologi" berasal dari kata Yunani yang berarti ilmu tentang gagasan. Dalam konteks Indonesia, ideologi yang dimaksud adalah Pancasila, yang berfungsi sebagai pemersatu bangsa dan pedoman dalam mencapai cita-cita nasional.
■ Ancaman di Era Digital:
Era digital telah membawa banyak tantangan bagi ketahanan ideologi Pancasila. Beberapa ancaman yang dijelaskan dalam video antara lain:
• Misinformasi dan Propaganda: Informasi yang tidak terfilter dan propaganda dari sumber-sumber asing dapat merusak pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila. Misinformasi ini seringkali difasilitasi oleh platform media sosial yang luas penggunaannya.
• Ideologi Asing: Liberalisme, komunisme, radikalisme, dan ideologi lainnya yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila semakin dekat dengan masyarakat Indonesia lewat internet. Pengaruh-pengaruh ini jika tidak diantisipasi dapat mengganggu stabilitas nasional.
• Generasi Milenial: Generasi milenial dianggap rentan terhadap misinformasi dan propaganda di dunia digital. Oleh karena itu, generasi ini perlu dibekali dengan nilai-nilai Pancasila untuk menghadapi tantangan di masa depan.
■ Strategi Penguatan Ideologi
Untuk mempertahankan dan memperkuat ketahanan ideologi Pancasila, beberapa strategi yang diperlukan, yaitu:
▪︎ Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan: Program sosialisasi empat pilar kebangsaan (kebinegerakkan, kebhinekaan, kegotongroyongan, dan kedyahadyangan) dirancang untuk memastikan setiap individu memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila.
▪︎ Pendidikan dan Pembiasaan Nilai: Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan formal dan non-formal diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap ideologi nasional.
▪︎Media Massa dan Media Sosial: Menggunakan media massa dan media sosial sebagai sarana efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat dan positif tentang Pancasila serta melakukan kampanye anti-propaganda.
B. Masalah yang Dibahas
▪︎ Perlunya Kesadaran Kolektif: Terdapat penekanan pada pentingnya setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila sebagai bagian dari pertahanan dan keamanan negara.
▪︎ Dampak Negatif dari Informasi Digital: Video menyoroti bagaimana informasi yang tidak terfilter dapat merusak pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga diperlukan upaya aktif untuk melawan pengaruh ideologi asing.
▪︎ Pendidikan sebagai Solusi:
Pendidikan diidentifikasi sebagai solusi utama dalam memperkuat ketahanan ideologi Pancasila. Integrasinya dalam sistem pendidikan formal dan non-formal diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Secara keseluruhan, video ini mengajak penonton untuk menyadari pentingnya ketahanan ideologi di era digital dan berkontribusi dalam menjaga serta memelihara nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa ideologi Pancasila tetap kukuh dan relevan di tengah-tengah arus globalisasi dan teknologisasi yang cepat.
NPM : 2411011073
Kelas : A
Assalamualaikum, Selamat pagi pak Roy dan teman-teman. Izin memberi tanggapan tentang video yang telah diberikan
Video "Ketahanan Ideologi di Era Digital" menunjukkan betapa kompleksnya tantangan dalam menjaga ideologi Pancasila di era teknologi canggih. Isi materi yang dijelaskan menyoroti pentingnya memahami konsep ideologi, mengidentifikasi ancaman ideologi asing, serta strategi yang tepat untuk mempertahankannya.
Mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital memerlukan upaya bersama dari semua elemen masyarakat, terutama generasi milenial, melalui edukasi dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa ideologi negara tetap utuh dan relevan dalam menghadapi dinamika perubahan global.
1. Pentingnya Ideologi Pancasila : Pancasila sebagai ideologi negara bukan hanya fondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai panduan moral dan etika dalam menghadapi tantangan zaman. Nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga integritas bangsa.
2. Ancaman Ideologi Asing : Era digital membawa risiko paparan ideologi asing yang dapat mengancam kesadaran ideologis masyarakat Indonesia. Ideologi seperti Liberalisme, Kommunisme, dan Sosialisme Radikalisme semakin mudah diakses melalui internet, sehingga memerlukan kewaspadaan yang tinggi.
3. Peran Generasi Milenial : Generasi milenial merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh informasi dari luar. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan dan sosialisasi yang tepat mengenai nilai-nilai Pancasila agar mereka dapat menyaring informasi dengan bijak.
4. Strategi Ketahanan Ideologi : Untuk menghadapi ancaman ideologi luar, diperlukan strategi yang melibatkan penguatan geostrategis dari pemerintah serta partisipasi aktif masyarakat. Ini termasuk sosialisasi 4 pilar kebangsaan, pembelajaran Pendidikan Pancasila, dan penggunaan media digital untuk memperkuat wawasan kebangsaan.
5. Pendidikan dan Sosialisasi : Edukasi mengenai Pancasila harus dilakukan secara berkelanjutan, terutama melalui platform digital yang banyak digunakan oleh generasi muda. Ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga ideologi negara dalam menghadapi tantangan global.
NPM : 2451011009
Assalamualaikum wr wb pak, izinkan saya untuk memberikan tanggapan tentang vidio tersebut. Adanya “The Internet of Things” dan kemajuan digital, jarak dan waktu terasa semakin tidak penting. Namun, ini juga membawa tantangan besar, salah satunya adalah ancaman ideologi asing. Karena itu, kita perlu menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila sebagai dasar dan identitas bangsa kita.
Pancasila sudah sejak lama menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman. Namun, di era digital yang penuh dengan informasi, kita harus hati-hati dengan pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme yang bisa mengubah cara pandang kita. Agar tidak terpengaruh, kita harus terus menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda yang lebih mudah terpapar informasi dari luar.
Menjaga dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga negara, tapi juga kita semua sebagai warga negara. Terutama bagi generasi milenial, yang harus lebih sadar akan pentingnya nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan di tengah arus digital ini. Dengan begitu, Indonesia bisa terus bersatu, menjaga identitas bangsa, dan menghadapi tantangan zaman dengan lebih bijak.
Nama: Ade Candra Fachruddin
NPM: 2411011104
Isi Materi
Video ini membahas tentang ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai bentuk perlindungan terhadap serangan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, radikalisme, dan sosialisme. Poin-poin penting meliputi:
- Fenomena Era Digital: Internet telah menjadi media yang mempermudah masuknya ideologi asing, menjadikan generasi milenial lebih rentan terhadap misinformasi dan propaganda.
- Pentingnya Pancasila: Pancasila dipandang sebagai ideologi pemersatu bangsa yang harus terus ditanamkan dan dipraktikkan di tengah tantangan era digital.
- Mekanisme Ketahanan Ideologi: Strategi meliputi penguatan secara kultural (melalui pendidikan dan pembiasaan nilai-nilai Pancasila) serta struktural (sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh lembaga seperti MPR).
Masalah yang Dibahas
- Ancaman Ideologi Asing: Indonesia menghadapi risiko terpengaruh ideologi luar yang dapat membahayakan nilai-nilai kebangsaan.
- Peran Generasi Muda: Generasi milenial menjadi target utama karena mereka adalah pengguna internet terbesar dan motor pembangunan masa depan.
- Kurangnya Pemahaman Pancasila: Penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi tantangan besar di era digital yang penuh distraksi.
Tanggapan
- Relevansi Pancasila: Pancasila tetap relevan sebagai dasar ideologi bangsa. Pendidikan Pancasila harus ditingkatkan, khususnya di sekolah dan media digital.
- Peran Generasi Muda: Generasi muda perlu diberikan ruang untuk mempelajari dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan kreatif seperti lomba atau kampanye digital.
- Strategi Pemerintah: Perlu kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memerangi propaganda ideologi asing, misalnya dengan memperbanyak konten edukatif di media sosial.
Tindakan ini dapat memperkuat ketahanan ideologi Pancasila dan meminimalisasi dampak negatif dari era digital.
NPM : 2411011091
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi bapak Roy dan teman-teman.
Izin memberikan tanggapan mengenai video 2, yaitu cara mempertahankan ideologi Pancasila di era digital.
Dalam video ditegaskan, bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan dalam era digital ini. Generasi milenial menjadi objek utama yang harus didorong untuk penguatan ideologi Pancasila. Ketahanan ideologi harus menyasar pada generasi milenial yang rentan menjadi korban disinformasi, resepsi dan alat propaganda di era digital.
Mekanisme ketahanan ideologi Pancasila di era digital adalah sebagai berikut:
1. secara struktural
Sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilakukan oleh Lembaga MPR,
b) pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
c) pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
d) training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
e) lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. secara kultural
Penguatan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, diantaranya:
a) pembiasaan nilai religius dengan berdoa
b) menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional
c) mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, kerkunan dan hidup berdampingan.
d) mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
e) mengintegrasikan nilai-nilai pancasila dalam kurikulum pendidikan dengan memanfaatkan teknologi.
Pada dasarnya, untuk mencapai cita-cita bangsa agar terhindar dari ideologi-ideologi asing, maka setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam upaya pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
oleh sebab itu, kita harus menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu membangun masyarakat indoenesia yang lebih harmonis, adil, dan sejahtera ditengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi.
NPM : 2411011009
tanggapan saya sebagai landasan ideologi bangsa Pancasila dirumuskan untuk mempersatukan Indonesia sebagai negara majemuk Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar ideologi yang mampu menjaga keutuhan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting agar masyarakat memiliki filter ideologi yang kuat terhadap pengaruh luar.
Materi ini sangat relevan dalam konteks modern, di mana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan baru bagi ketahanan ideologi bangsa.
selain itu, pemerintah dalam menyosialisasikan 4 pilar kebangsaan, mengintegrasikan pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum, serta mendorong kegiatan kreatif berbasis nilai kebangsaan menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Menjaga ideologi Pancasila adalah tugas bersama seluruh elemen masyarakat, terutama di era digital yang sarat dengan tantangan dari ideologi asing. Dengan adanya ancaman dari ideologi asing, setiap individu, terutama generasi muda, harus aktif berpartisipasi dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut agar tidak terpengaruh oleh paham-paham yang dapat merusak kesatuan bangsa.
2411011060
Selamat pagi Pak Roy izin menanggapi video ini yang berisi tentang "Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila Di Era Digital".
Ketahanan Ideologi di Era Digital
- Ancaman Ideologi Asing: Era digital dengan teknologi seperti Internet of Things (IoT) memperbesar peluang masuknya ideologi asing. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna terbanyak di Asia, meningkatkan risiko terpapar ideologi luar yang dapat mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Apa Itu Ideologi?: Secara umum, ideologi adalah ilmu tentang gagasan, berasal dari abad ke-18. Namun, ideologi juga bisa dianggap negatif jika digunakan untuk tujuan manipulasi. Di Indonesia, Pancasila sebagai ideologi negara menjadi pedoman dan pemersatu bangsa.
Pancasila dan Ketahanan Nasional
- Pancasila sebagai Solusi: Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Di era digital yang dipenuhi arus informasi, nilai-nilai Pancasila harus dipahami dan diterapkan oleh setiap warga untuk menjaga ketahanan nasional.
- Peran Pemuda: Generasi milenial, sebagai pengguna aktif internet, perlu dikuatkan pemahamannya terhadap Pancasila. Mereka rentan terhadap misinformasi dan propaganda digital, sehingga edukasi nilai-nilai Pancasila menjadi kunci dalam membentengi mereka.
Strategi Mempertahankan Ideologi Pancasila
- Sosialisasi dan Pendidikan: MPR aktif mensosialisasikan empat pilar kebangsaan melalui dialog, seni budaya, dan film animasi. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan perlu diperkuat dengan penanaman nilai religius dan nasionalisme sejak dini.
- Kegiatan Budaya: Lomba video layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan menjadi salah satu cara kreatif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
NPM : 2411011067
Assalamualaikum wr.wb
selamat pagi bapak dan teman-teman semua. Izinkan saya memberikan tanggapan terkait video pembelajaran pada hari ini.
Menurut saya video ini membahas pentingnya mempertahankan ketahanan ideologi Pancasila di era digital. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan paparan ideologi asing, Indonesia perlu memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa. Penanaman nilai ini harus dilakukan secara struktural, seperti melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan, dan kultural, misalnya lewat pendidikan dan kegiatan berbasis gotong-royong.
Generasi milenial berperan penting karena rentan terhadap misinformasi dan propaganda digital. Oleh karena itu, mereka harus dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang Pancasila untuk menghadapi tantangan di masa depan dan mewujudkan Indonesia emas 2045. Menanamkan nilai Pancasila bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama setiap warga negara.
Selamat Pagi Pak Roy dan teman-teman semuanya, izinkan saya memperkenalkan diri:
Nama = Achmad Radit Sitepu
NPM = 2411011002
Sebelumnya izinkan saya memberikan tanggapan terkait dengan video 2
Bagian 1: Pandangan tentang Ideologi
De Tracy: Ideologi adalah ilmu tentang ide-ide atau gagasan. Ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukkan arah yang benar menuju masa depan
Makna ideologi dalam konotasi negatif tersebut digunakan oleh Karl Marx. Alasannya karena ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu yang dihasilkan oleh para pemikiran secara spekulatif.
De Tracy: Ideologi adalah gagasan yang sehat atau sesuai dengan realitas.
Karl Marx: Ideologi adalah kesadaran palsu yang digunakan sebagai dasar pembenaran.
Bagian 2: Urgensi Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
Salah satu elemen penting dalam menggapai ketahanan nasional adalah ketahanan ideologi
Pidato Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945 menegaskan bahwa pancasila satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa indonesia.
Fenomena The Internet Of Things menjadikan ancaman paparan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme dan radikalisme.
Serangan ideologis inilah disebut dengan perang modern.
Oleh karena itu, upaya memeranginya yaitu dengan ketahanan ideologi Pancasila di era digital.
Bagian 3: Siapakah yang Harus Menjaga Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital?
Dalam Pasal 30 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 secara tegas menyatakan,
"tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara".
Peran pemuda sangat penting dalam membangun peradaban dan kemajuan suatu bangsa.
Ketahanan ideologi harus menyasar pada generasi milenial yang rentan menjadi korban proyek disinformasi, desepsi, dan alat propaganda di era digital.
Jadi pada hakekatnya menjaga, melindungi, dan memelihara ketahanan ideologi Pancasila merupakan tugas bersama.
Bagian 4: Bagaimanakah Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital?
Kita sepakat bahwa nilai-nilai pancasila yang terkandung didalamnya harus diamalkan bersama dalam kehidupan sehari-hari
Sehingga pengarusutamaan Pancasila menjadi suatu keharusan, baik secara kultural maupun struktural
Secara Struktural
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dilakukan oleh Lembaga MPR:
A. Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bemegara
B. Pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
C. Pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
D. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
E. Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Secara Kultural
Penguatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan, diantaranya:
A. Pembiasan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan
B. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional
C. Mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong. toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan
D. Mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan
Pada dasarnya untuk mencapai cita-cita bangsa agar terhindar dari ideologi-ideologi asing, maka setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam usaha pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
Menurut Saya, Mempertahankan ideologi Pancasila di era digital membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, mengingat pengaruh besar teknologi terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat. Pendidikan menjadi kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, baik melalui sistem pendidikan formal maupun program informal yang memanfaatkan media digital. Kurikulum yang dirancang secara cermat harus mampu mengintegrasikan pemahaman filosofis dan aplikatif tentang Pancasila dalam konteks modern.
Selain itu, literasi digital yang kuat harus ditanamkan kepada masyarakat agar mereka mampu menyaring informasi secara kritis. Di tengah arus informasi yang masif, kemampuan untuk mengenali konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti hoaks dan ujaran kebencian, sangat penting. Masyarakat harus diarahkan untuk menggunakan media digital sebagai sarana menyebarkan nilai-nilai toleransi, gotong-royong, dan keadilan sosial.
Teknologi juga dapat menjadi alat strategis dalam mempertahankan Pancasila. Melalui pemanfaatan media sosial, konten kreatif yang mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dapat menjangkau lebih banyak individu, khususnya generasi muda. Pemerintah dan perusahaan teknologi perlu bekerja sama dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung penyebaran nilai-nilai positif, termasuk melalui pengembangan algoritma yang mendorong interaksi dengan konten bermuatan edukasi dan kebangsaan.
Regulasi yang tegas juga diperlukan untuk menjaga ruang digital tetap sehat dan selaras dengan semangat Pancasila. Penegakan hukum terhadap tindakan yang merusak nilai-nilai kebangsaan, seperti penyebaran radikalisme atau konten provokatif, harus dilakukan secara konsisten. Namun, hal ini harus seimbang dengan penghormatan terhadap kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab.
Dengan sinergi antara pendidikan, literasi, teknologi, dan regulasi, Pancasila dapat terus menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan era digital, menjadikannya relevan dan bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mungkin cukup sekian tanggapan yang dapat saya sampaikan, lebih kurangnya saya mohon maaf. Saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NPM : 2411011024
Video ini membahas tantangan utama dalam mempertahankan ideologi Pancasila di era digital. Dalam konteks perkembangan teknologi informasi yang pesat, arus ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila menjadi ancaman nyata bagi stabilitas sosial, politik, dan persatuan bangsa. Berikut adalah isi video serta tanggapan terkait masalah yang diangkat:
Masalah dalam Materi Video
1. Ancaman Ideologi Asing:
Video ini mengidentifikasi bahwa Indonesia, dengan populasi internet yang besar, menjadi target mudah bagi infiltrasi ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme. Ideologi-ideologi ini dapat merusak nilai-nilai luhur Pancasila dan mengancam kelangsungan hidup berbangsa. Kepala BIN menekankan bahwa pengaruh ideologi asing ini dapat melemahkan keyakinan nasional dan menciptakan ketegangan di masyarakat.
2. Pergeseran Makna Ideologi:
Istilah "ideologi" yang awalnya bermakna positif mulai memiliki konotasi negatif, menciptakan kebingungan di masyarakat tentang panduan hidup berbangsa. Pergeseran ini disebabkan oleh penyalahgunaan istilah ideologi dalam berbagai konteks, sehingga masyarakat sulit membedakan antara gagasan yang sehat dan yang merusak.
3. Ketahanan Ideologi Pancasila:
Video menekankan bahwa mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa harus dilakukan melalui pengamalan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda, terutama yang rentan terhadap misinformasi di media sosial, perlu memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila agar tidak terpengaruh oleh ideologi asing.
4. Peran Warga Negara:
Setiap individu, terutama generasi muda, memiliki tanggung jawab besar dalam mempertahankan Pancasila. Pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila diperlukan untuk membangun ketahanan ideologi di tengah masyarakat.
5. Mekanisme Ketahanan Ideologi:
Untuk memperkuat ketahanan ideologi, dua langkah utama diusulkan:
- Sosialisasi empat pilar kebangsaan.
- Penguatan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
Langkah ini diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ideologi Pancasila dalam menghadapi arus globalisasi.
Tanggapan mengenai video :
1. Pentingnya Ketahanan Ideologi:
Ketahanan ideologi Pancasila adalah pondasi yang harus dijaga oleh seluruh elemen bangsa. Ancaman ideologi asing yang masuk melalui media digital dapat memengaruhi pola pikir masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan sejak dini, tidak hanya melalui jalur formal, tetapi juga melalui pendekatan yang kreatif di media sosial dan platform digital lainnya. Dengan begitu, generasi muda dapat memahami pentingnya Pancasila sebagai panduan hidup di tengah derasnya arus informasi.
2. Peran Generasi Muda sebagai Garda Terdepan:
Generasi muda memiliki peran strategis dalam mempertahankan Pancasila, karena mereka adalah pengguna terbesar teknologi digital. Dalam menghadapi propaganda ideologi asing, generasi muda harus dibekali kemampuan berpikir kritis, literasi digital, dan pemahaman mendalam tentang Pancasila. Dengan menjadi garda terdepan, mereka dapat melawan penyebaran informasi palsu dan ideologi yang merusak melalui tindakan positif, seperti membuat konten kreatif yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan.
3. Pendidikan dan Sosialisasi yang Relevan:
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar lebih relevan bagi generasi muda. Misalnya, menyampaikan materi Pancasila melalui video interaktif, webinar, atau aplikasi berbasis edukasi. Sosialisasi empat pilar kebangsaan juga harus melibatkan tokoh masyarakat dan influencer digital untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Pendekatan ini akan membuat nilai-nilai Pancasila lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama:
Menjaga ketahanan ideologi Pancasila adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah. Seluruh elemen masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, komunitas, dan media, harus berkolaborasi dalam menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini, keluarga memiliki peran penting sebagai pendidik pertama bagi anak-anak, memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tertanam sejak dini.
5. Adaptasi di Era Digital:
Di era digital, ancaman ideologi asing menjadi lebih kompleks karena penyebarannya sangat cepat dan sulit dibendung. Masyarakat harus memiliki ketahanan mental dan kemampuan untuk beradaptasi tanpa kehilangan identitas nasional. Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan teknologi dan media sosial dalam menyampaikan pesan-pesan kebangsaan secara menarik dan relevan, sehingga dapat bersaing dengan konten asing yang sering kali lebih menarik.
Kesimpulan
Video ini menegaskan bahwa menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital adalah tugas yang memerlukan kerja sama semua pihak. Ancaman ideologi asing dapat merusak stabilitas dan persatuan bangsa, tetapi dengan pendidikan, sosialisasi, dan penguatan nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini.
Generasi muda sebagai pengguna utama teknologi digital memiliki peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Dengan memanfaatkan media sosial secara bijak, mereka dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan pesan-pesan positif dan mencegah infiltrasi ideologi asing.
Pancasila harus terus hidup dalam hati setiap warga negara, menjadi pedoman dalam bertindak, dan menjadi dasar dalam setiap keputusan. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bangsa Indonesia dapat menjaga jati diri dan kesatuan dalam menghadapi arus globalisasi yang penuh tantangan.
Npm : 2411011044
Kelas : A
Assalamuallaikum,Selamat pagi pak roy dan teman-teman,izinkan saya memberikan Tanggapan mengenai isi materi dan masalah yang dibahas pada video “Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital”
dapat meliputi beberapa poin berikut:
1.Isi Materi:
Video ini menekankan pentingnya menjaga dan menguatkan ideologi Pancasila di tengah tantangan era digital. Materi yang disampaikan menjelaskan bahwa perkembangan teknologi, terutama internet dan media sosial, membawa perubahan besar dalam cara masyarakat berinteraksi, mendapatkan informasi, dan membentuk opini. Namun, era digital juga membuka peluang bagi penyebaran ideologi radikal, hoaks, dan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila.
Langkah-langkah strategis yang dibahas mencakup:
- Penguatan literasi digital masyarakat agar mampu memilah informasi yang benar dan bermanfaat.
- Pemahaman nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, persatuan, dan keadilan, yang harus terus diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk di dunia maya.
- Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk menciptakan ruang digital yang sehat dan positif.
2. Masalah yang Dibahas:
Masalah utama yang diangkat dalam video ini adalah bagaimana tantangan era digital dapat melemahkan implementasi nilai-nilai Pancasila, seperti:
-“Ancaman disintegrasi bangsa” akibat penyebaran ujaran kebencian dan hoaks yang mengadu domba masyarakat.
-“Minimnya pemahaman terhadap Pancasila” pada generasi muda yang lebih terpapar budaya global melalui internet.
-“Kurangnya kontrol atas konten negatif” yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial.
3.Tanggapan Pribadi:
Video ini memberikan wawasan yang relevan dan penting untuk masyarakat Indonesia di era digital. Pendekatan yang dibahas cukup strategis, terutama dalam memperkuat literasi digital. Namun, implementasinya membutuhkan upaya bersama dari semua pihak, termasuk pendidikan sejak dini dan pengawasan yang lebih ketat terhadap konten digital. Perlu juga kesadaran individu untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berinteraksi di ruang digital, sehingga ideologi bangsa tetap terjaga dan relevan.
Video ini mengingatkan kita bahwa mempertahankan Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
NPM : 2411011027
Assalamualaikum, selamat pagi pak Roy dan teman-teman semua, saya izin menyampaikan tanggapan mengenai materi "Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital" pada Vidio 2
Pandangan tentang ideologi
Ideologi adalah ilmu tentang ide-ide/gagasan yang mampu menunjukkan arah yang benar menuju masa depan.
Urgensi Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital.
Salah satu elemen penting dalam menggapai ketahanan nasional adalah ketahanan ideologi (ideologi pancasila). Kandungan makna Ideologi Pancasila jelas menunjukkan Sarana pemersatu dan pengarah motivasi bangsa Indonesia mencapai cita-cita di tengah deras nya arus informasi di era digital. Ketahanan ideologi harus menyasar pada generasi milenial yang rentan menjadi korban proyek disinformasi, desepsi, dan alat propaganda di era digital. Penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi suatu keniscayaan. Ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme turut mempengaruhi masyarakat dan akan terus berinteraksi dengan ideologi Pancasila. Serangan ideologis ini disebut dengan 'perang modern'. Oleh karena itu, ketahanan ideologi Pancasila menjadi sangat penting untuk memerangi, menjaga identitas dan persatuan bangsa.
Menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital
Pada dasarnya perilaku dan tindakan warga negara harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, nilai nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan di tengah arus era digital. Selain itu peran pemuda juga turut pentingnya untuk memajukan peradaban dan mendorong penguatan ideologi Pancasila, tetapi pada hakekatnya menjaga, melindungi dan memelihara ketahanan ideologi Pancasila merupakan tugas bersama.
Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
Pengamalan Pancasila harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sehingga pengarusutamaan Pancasila menjadi suatu keharusan, baik secara kultural maupun struktural
Secara struktural ; Sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilakukan oleh lembaga MPR diantara nya
a) dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
b) pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Secara kultural ; Penguatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan, diantaranya
a) pembiasaan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
b) menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu daerah dan nasional
demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih
NPM: 2411011151
Assalamualaikum Pak Roy, Izinkan saya memberikan tanggapan terhadap video kedua pada pertemuan ke 14 “cara mempertahankan ideologi pancasila di era digital”
Di era digital, teknologi berkembang pesat, mengubah cara berkomunikasi, menyampaikan informasi, dan membentuk opini masyarakat. Namun, tantangan seperti hoaks, ujaran kebencian, radikalisme, dan konten negatif lainnya dapat mengancam nilai-nilai luhur Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk mempertahankan ideologi Pancasila agar tetap relevan dan menjadi pedoman hidup dalam masyarakat digital.
Sebagai warga negara digital, kita perlu mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara:
- Edukasi dan Literasi Digital: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila melalui program edukasi yang terhubung dengan literasi digital.
- Promosi Konten Positif: Mendorong pembuatan konten yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi dan keadilan, untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian.
- Komunitas Online: Membangun komunitas yang mendukung diskusi tentang Pancasila dan kebangsaan.
- Penguatan Kebijakan: Memperkuat aturan terkait penyebaran informasi di media sosial untuk melindungi nilai-nilai Pancasila
Terimakasih
Npm : 2411011039
Selamat pagi pak roy , izinkan saya menanggapi isi vidio materi ke 2 ini
Video ini membahas pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital yang semakin berkembang. Di era ini, fenomena seperti Internet of Things telah menghilangkan batas jarak dan waktu, sehingga arus informasi asing masuk dengan mudah. Hal ini menjadi tantangan besar, terutama bagi generasi muda yang aktif di media sosial, karena ideologi luar yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila berpotensi memengaruhi pola pikir masyarakat.
Tanggapan saya sebagai mahasiswa, kita perlu menyadari bahwa media sosial adalah platform yang sangat berpengaruh, sehingga:
Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial, memastikan bahwa setiap konten yang kita unggah membawa manfaat dan selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Meningkatkan literasi digital menjadi kewajiban kita, agar mampu menyaring informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh konten negatif.
Memanfaatkan media sosial sebagai ruang untuk edukasi dan inspirasi. Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai positif, membangun komunitas yang produktif, serta menjaga moralitas dalam setiap aktivitas digital.
Kesimpulannya, perkembangan teknologi dan media sosial menghadirkan tantangan baru yang menuntut kita, sebagai mahasiswa, untuk bertindak lebih bijak dan bertanggung jawab. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas digital, kita dapat menciptakan lingkungan media sosial yang sehat, mendidik, dan mencerminkan budaya bangsa.
NPM: 2411011058
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi pak, izin menannggapai terkait video materi pada hari ini.
Materi dalam video tersebut memuat topik ketahanan ideologi di era digital, dengan mengantarkan tema "the internet of things" yang mengantarkan fenomena ideologi luar terasa begitu dekat.
Pandangan terhadap ideologi mampu menunjukkan arah yang benar menuju masa depan. Dengan tesis menunjukkan ide" mana yang salah daj yang benar agar masyarakat dapat diperbaiki.
Urgensi ketahanan ideologi Pancasila di era digital mencakup satu elemen penting dalam menanggapi ketahanan nasional yaitu ketahanan ideologi.
Peran pemuda sangat penting dalam membangun peradaban dan kemajuan suatu bangsa sehingga generasi milenial menjadi objek utama yang harus didorong untuk penguatan ideologi Pancasila, karena pada hakekatnya, menjaga, melindungi, dan memelihara ketahanan ideologi Pancasila merupakan tugas bersama.
Nilai-nilai Pancasila harus diamalkan bersama dalam kehidupan sehari-hari sehingga pengarusutamaan Pancasila menjadi suatu keharusan, baik secara kultural dengan mekanisme penguatan pembelajaran pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan, dan secara struktural dengan mekanisme sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilakukan oleh lembaga MPR.
Kesimpulan yang dapat diambil dari video materi tersebut adalah, pada dasarnya untuk mencapai cita-cita bangsa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan kemampuan dan proporsinya masing-masing.
Selamat pagi pak Roy dan teman-teman disini saya izin menanggapi pertanyaan mengenai video diatas.
Nama : Roro anggun trihapsari
Npm : 2411011035
Tanggapan dan penjelasan ringkas
Video “Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital!!” membahas pentingnya menjaga ideologi Pancasila di tengah tantangan era digital, yang mempercepat penyebaran ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme. Ideologi ini dapat mengancam stabilitas sosial, politik, dan persatuan bangsa.
Masalah Utama
1. Ancaman Ideologi Asing: Indonesia rentan terhadap infiltrasi ideologi luar yang merusak nilai-nilai Pancasila. Ideologi-ideologi ini dapat mengancam stabilitas sosial dan politik serta persatuan bangsa. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan bahwa ancaman ini dapat merusak keyakinan nasional dan mengancam kelangsungan hidup nasional.
2. Pergeseran Makna Ideologi: Ideologi sering disalahartikan, menimbulkan kebingungan dalam masyarakat. Terdapat pergeseran makna dari istilah "ideologi" yang awalnya bersifat positif menjadi konotasi negatif. Hal ini menciptakan kebingungan dalam masyarakat mengenai apa yang seharusnya menjadi panduan dan standar hidup berbangsa dan bernegara.
3. Ketahanan Pancasila: Generasi muda membutuhkan penguatan nilai Pancasila agar tidak terpengaruh informasi negatif. Selain itu, dalam video ini disebutkan bahwa generasi milenial, yang lebih rentan terhadap penyebaran informasi yang salah, memerlukan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip Pancasila.
4. Peran Warga Negara: Setiap individu, terutama generasi muda, bertanggung jawab mempertahankan nilai-nilai Pancasila.
5. Upaya Ketahanan Ideologi: Sosialisasi empat pilar kebangsaan dan pendidikan Pancasila menjadi langkah strategis. . Ini menunjukkan bahwa pendidikan masyarakat tentang pentingnya Pancasila memerlukan pendekatan komprehensif
Kesimpulan
Menjaga Pancasila sebagai dasar negara di era digital adalah tugas kolektif semua pihak. Pendidikan, sosialisasi, dan keterlibatan aktif generasi muda sangat penting untuk membangun ketahanan ideologis, melawan pengaruh ideologi asing, dan memastikan Pancasila tetap menjadi landasan kehidupan berbangsa.
Terimaksih pak Roy dan teman-teman
NPM :2411011130
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi yang diberikan pada pagi hari ini.
Isi dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Video yang dibahas menyoroti pentingnya menjaga etika dalam penggunaan media sosial di era digital. Masalah seperti penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak sesuai norma sosial kerap muncul akibat kurangnya kesadaran pengguna akan dampak negatif dari perilaku mereka di dunia maya.
Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan, harus menjadi panduan dalam bermedia sosial. Sebagai pengguna, kita perlu bijak dalam menyaring informasi, menghindari penyebaran berita palsu, dan berkomunikasi dengan sopan.
Selain itu, literasi digital menjadi hal yang sangat penting agar media sosial dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif, mendukung persatuan, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
NPM. : 2411011013
Selamat pagi Pak Roy dan kawan-kawan izin memberikan tanggapan saya :
Indonesia merupakan pengguna internet terbanyak ketiga di Asia. Perlu adanya ideologi pancasila agar tidak terjerumus dalam ideologi asing. Salah satu untuk mencapai ketahanan nasional yaitu ketahanan ideologi yang dalam hal ini adalah Ideologi Pancasila, pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang dapat menyatukan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita di era derasnya arus informasi. Di era internet banyak sekali ideologi radikalisme, komunisme, dan liberalisme. Disitulah peran pancasila untuk mempertahankan ketahanan nasional. Peran pemuda dan pemudi yang pancasilais juga penting untuk pembangunan negara dan ketahanan. Generasi milenial dan Gen Z memiliki tugas yang sama yaitu mempertahankan ideologi pancasila. Nilai pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari secara struktural dan kultural. Secara struktural melalui lembaga negara dan kultural melalui etika. Setiap warga negara wajib mengikuti ketahanan nasional sesuai dengan profesi masing-masing
NPM : 2411011008
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi Pak Roy & teman-teman sekalian. Izin menanggapi isi materi pada video 2.
Video kedua membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital, di tengah arus globalisasi dan transformasi teknologi. Meskipun internet membawa banyak manfaat, hal ini juga membuka peluang masuknya pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme. Masalah ini diperburuk oleh penyebaran disinformasi dan propaganda melalui media sosial, yang sering menargetkan generasi muda sebagai pengguna internet paling aktif. Generasi ini berisiko terpengaruh nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila, yang dapat mengancam persatuan nasional.
Tantangan lainnya adalah menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah dominasi budaya asing. Tanpa upaya berkelanjutan, generasi muda bisa kehilangan minat terhadap ideologi bangsa dan lebih terpengaruh nilai-nilai global. Kesenjangan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya Pancasila sebagai landasan persatuan juga menjadi hambatan, karena banyak yang menganggap ini hanya tanggung jawab pemerintah, bukan kolektif seluruh rakyat.
Video ini menawarkan solusi strategis melalui pendekatan struktural dan kultural. Secara struktural, pemerintah dapat menguatkan pendidikan Pancasila, kampanye nasional, dan dialog empat pilar. Secara kultural, promosi lagu nasional, tradisi lokal, dan nilai-nilai religius bisa membangun kebanggaan terhadap identitas bangsa. Peran aktif masyarakat, terutama melalui pendidikan di keluarga dan komunitas, juga sangat penting.
Kesimpulannya, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran ideologis generasi muda. Dengan langkah nyata, nilai-nilai Pancasila dapat tetap menjadi landasan kokoh dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa di era modern.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama: Vellyna Arista
NPM: 2411011011
Di video tersebut, topik yang dibahas adalah tentang bagaimana cara mempertahankan ideologi Pancasila di era digital, dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan sosialisasi, serta penguatan ketahanan ideologi secara struktural dan kultural.
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital penting untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia dari ancaman ideologi asing yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia memiliki jumlah pengguna internet terbanyak ke-3 di Asia, menunjukkan pentingnya menjaga diri dari adiksi ideologi asing. Penting sekali untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat ideologi Pancasila, terutama di era digital yang rentan terhadap misinformasi dan propaganda. Peran pemuda dan generasi milenial sangat penting dalam membangun peradaban dan kemajuan bangsa.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga ketahanan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut:
- Pendidikan dan Sosialisasi
Dengan memperkuat pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan, termasuk pengenalan nilai-nilai Pancasila sejak dini dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
-Peran Pemuda
Mengajak generasi muda untuk aktif dalam mempromosikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, serta menjadi agen perubahan yang mampu melawan pengaruh ideologi asing yang negatif.
-Penguatan Struktur dan Budaya
Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat, seperti dialog, pertunjukan seni, dan kompetisi yang mengedukasi tentang Pancasila. Ini juga mencakup sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
-Menghadapi Ancaman Ideologi Asing
Meningkatkan kesadaran akan ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme yang dapat mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara dengan meningkatkan pengetahuan terhadap ideologi-ideologi dan menyaringnya.
-Kegiatan Kreatif
Mengadakan kompetisi video dan proyek kreatif yang mengangkat nilai-nilai Pancasila, menggunakan platform digital untuk menciptakan konten yang mendukung nilai-nilai Pancasila, seperti video, artikel, dan kampanye media sosial yang mengedukasi masyarakat.
-Keterlibatan Warga Negara
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam upaya pertahanan dan keamanan nasional, termasuk dalam menjaga ideologi Pancasila.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ideologi Pancasila dapat tetap relevan dan kuat di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang cepat. Dalam prosesnya, para pemuda, termasuk mahasiswa, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila, sehingga dapat berkontribusi pada ketahanan ideologi dan kehidupan berbangsa.
Terima kasih.
NPM: 2411011109
Assalamualaikum.
Selamat pagi pak Roy dan teman-teman semua. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai materi pada video tersebut.
Video tersebut membahas ketahanan ideologi
Pancasila di era digital, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia akibat pengaruh ideologi asing melalui internet. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, ancaman terhadap nilai-nilai Pancasila semakin nyata. Hal ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter generasi muda di era digital, terutama pada kalangan generasi milenial, mengingat bahwa mereka rentan terhadap misinformasi dan propaganda. Video ini menunjukkan bahwa Pancasila harus menjadi landasan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pengaruh ideologi asing. Selain itu, penekanan pada sosialisasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dan masyarakat sangat penting untuk memperkuat identitas nasional. Dengan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menjaga integritas dan keutuhan bangsa di tengah arus informasi yang cepat. Dan memiliki kesadaran kolektif untuk melindungi ideologi negara yang menjadi kunci dalam menghadapi arus informasi global.
Demikian tanggapan saya mengenai materi dalam video tersebut, terima kasih.
Npm: 2411011030
Assalamualaikum wr,wb
selamat pagi pak roy dan teman teman, izin menjawab diskusi terkait video diatas
Materi ini menyoroti pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai respons terhadap tantangan globalisasi, terutama ancaman ideologi asing yang masuk melalui teknologi informasi dan komunikasi. Era digital memungkinkan akses informasi tanpa batas, yang dapat membawa pengaruh ideologi seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme ke dalam masyarakat Indonesia. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 212,35 juta jiwa pada tahun 2021, Indonesia menempati posisi ketiga di Asia. Kondisi ini membuat masyarakat, terutama generasi muda, rentan terhadap penyebaran ideologi asing yang dapat mengancam persatuan dan integritas bangsa.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila, penting untuk memahami bahwa Pancasila merupakan landasan ideologi bangsa yang dirumuskan untuk mempersatukan Indonesia yang majemuk. Dalam pidatonya pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menjaga keutuhan bangsa dan mengarahkan perjuangan menuju cita-cita nasional. Menghadapi tantangan ideologis di era digital, yang sering disebut sebagai perang modern, diperlukan penguatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Penanaman nilai-nilai ini sangat penting agar masyarakat Indonesia memiliki filter ideologi yang kuat untuk menolak pengaruh negatif dari luar.
Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila. Secara struktural, penguatan dapat dilakukan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh lembaga negara seperti MPR, termasuk dialog, pagelaran seni budaya, pembuatan media kreatif, dan pelatihan. Secara kultural, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, pembiasaan nilai-nilai religius, penanaman nasionalisme, serta penerapan metode pembelajaran kooperatif juga perlu diperkuat. Selain itu, mendorong partisipasi generasi muda dalam kegiatan kreatif seperti lomba video tentang wawasan kebangsaan menjadi salah satu strategi efektif untuk memperkuat ketahanan ideologi.
Sebagai mahasiswa, saya berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti gotong-royong, toleransi, dan semangat persatuan harus menjadi pedoman hidup, terutama dalam interaksi di dunia digital yang rentan terhadap misinformasi dan propaganda. Menjaga ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga kewajiban seluruh warga negara sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945. Dengan membangun ketahanan ideologi yang kuat, Indonesia akan mampu menghadapi dinamika era digital dan menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi.
KESIMPULAN:
-Ketahanan ideologi Pancasila di era digital sangat penting untuk menghadapi tantangan globalisasi dan ancaman ideologi asing yang dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan akses informasi yang tak terbatas, terutama melalui teknologi informasi dan komunikasi, generasi muda menjadi rentan terhadap penyebaran ideologi seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme. Oleh karena itu, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus diperkuat sebagai filter untuk menolak pengaruh negatif tersebut.
-Sebagai landasan ideologi bangsa yang dirumuskan untuk mempersatukan Indonesia yang majemuk, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam menghadapi tantangan ideologis di era digital. Upaya memperkuat pemahaman Pancasila menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan, pendidikan kewarganegaraan, dan kegiatan kreatif yang melibatkan generasi muda.
-Strategi penguatan ketahanan ideologi meliputi pendidikan yang menanamkan nilai-nilai religius, nasionalisme, serta sikap gotong-royong dan toleransi. Partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan kreatif juga sangat penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa.
-Sebagai individu, setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membangun ketahanan ideologi yang kuat, Indonesia dapat menghadapi dinamika era digital dan menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi yang semakin kompleks.
Npm:2411011068
Video tersebut membahas tentang "Ketahanan Ideologi di Era Digital" mengangkat isu penting mengenai tantangan ideologi Pancasila dalam konteks perkembangan teknologi informasi
mengingat di tengah proses perkembangan zaman dengan segala dinamika permasalahan nya saat ini kita sepakat bahwa nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya harus diamalkan bersama dalam kehidupan sehari-hari sehingga pengarusutamaan Pancasila menjadi suatu keharusan baik secara kultural maupun struktural secara kultural misalnya melalui pendidikan sedangkan struktural adalah lembaga negara
Adapun mekanisme ketahanan ideologi di era digital yang dimaksud sebagai berikut secara struktural melalui sosialisasi 4
pilar kebangsaan yang dilakukan oleh lembaga MPR diantaranya yang
pertama ada dialog empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
kedua Pagelaran Seni Budaya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
ketiga pembuatan film animasi 3 dimensi sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang selanjutnya training of trainer empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dan yang selanjutnya lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara secara kultural melalui penguatan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan
diantaranya melalui pembelajaran penguatan Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan diantaranya pembiasaan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan kemudian menanamkan nilai- nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional
selanjutnya mengimplementasikan pendekatan Cooperative Learning untuk memupuk kebebasan gotong-royong kerukunan berpendapat toleransi dan hidup berdampingan
pada dasarnya untuk mencapai cita- cita bangsa agar terhindar dari ideologi asing maka setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam usaha pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing oleh sebab itu kita harus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam memantapkan kepribadian utuh
NPM : 2411011047
Manajemen A
Assalamualaikum pak roy izin memberikan tanggapan terkait video tersebut
Latar Belakang dan Signifikansi Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam era perkembangan teknologi informasi yang cepat, Pancasila menghadapi berbagai tantangan baru, terutama dari ideologi asing yang dapat memengaruhi cara berpikir dan perilaku masyarakat.
Tantangan di Era Digital
Dampak Ideologi Asing
• Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet di Indonesia, akses terhadap berbagai informasi menjadi sangat mudah. Hal ini menciptakan risiko bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk terpapar pada ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti liberalisme, radikalisme, dan ekstremisme.
• Ideologi-ideologi ini sering kali disebarkan melalui media sosial dan platform digital lainnya, sehingga lebih sulit untuk dikendalikan.
Misinformasi dan Disinformasi
• Di era digital, tidak semua informasi dapat dianggap akurat. Misinformasi dapat dengan cepat menyebar dan memengaruhi pandangan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi digital agar masyarakat mampu memilah informasi dengan bijak.
Peran Pemuda
• Video ini menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila. Pemuda dianggap sebagai agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk:
• Menyebarluaskan Nilai-Nilai Pancasila
Pemuda diharapkan berfungsi sebagai duta Pancasila dengan mengedukasi teman-teman mereka tentang pentingnya nilai-nilai tersebut.
• Menghadapi Misinformasi
Dengan pengetahuan yang cukup, pemuda dapat membantu mengenali dan melawan penyebaran informasi yang salah.
• Berpartisipasi dalam Diskusi Publik
Pemuda diajak untuk terlibat aktif dalam diskusi mengenai isu-isu sosial dan politik, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Video ini juga menekankan bahwa menjaga ketahanan ideologi Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu. Masyarakat perlu saling mendukung dalam upaya mempertahankan nilai-nilai Pancasila melalui:
• Pendidikan
Mengintegrasikan pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum sekolah agar generasi muda memahami makna dan pentingnya nilai-nilai tersebut.
• Sosialisasi
Melakukan kampanye sosialisasi tentang Pancasila melalui berbagai media untuk menjangkau lebih banyak orang.
• Keterlibatan Komunitas
Mendorong komunitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memperkuat rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Kesimpulan yang dapat di ambil ialah :
Secara keseluruhan, video ini mengajak kita semua untuk menyadari pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Dengan keterlibatan aktif dari semua elemen masyarakat, terutama pemuda, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan kuat di era digital saat ini.
Npm : 2411011075
Selamat pagi Pak Roy, izin kan saya menanggapi materi pada video
Isi video ini membahas pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Saat ini, internet membuat ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme mudah masuk ke Indonesia. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, bangsa kita harus waspada agar tidak terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Pancasila, seperti yang dijelaskan Bung Karno, adalah ideologi yang menyatukan bangsa. Di era digital ini, generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, menjadi kelompok yang rentan terhadap misinformasi dan propaganda. Karena itu, mereka perlu memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar tetap kokoh menghadapi pengaruh luar.
Langkah yang bisa diambil mencakup pendekatan struktural dan kultural. Secara struktural, misalnya melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan lewat dialog, seni budaya, atau film. Secara kultural, bisa dilakukan lewat pendidikan, pembiasaan nilai-nilai religius, penguatan nasionalisme, dan gotong royong.
Singkatnya, menjaga ideologi Pancasila adalah tugas kita bersama. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilainya, kita bisa melindungi bangsa dari ancaman ideologi asing di era digital.
Perkenalkan nama saya Refan Alvaro Putra dengan NPM 2411011076, disini saya akan memberikan tanggapan mengenai isi video ke-2.
Dalam video tersebut membahas pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila di tengah ancaman ideologi asing di era digital saat ini. Dengan 212,35 juta pengguna internet di Indonesia tahun 2021, akses terhadap ideologi luar seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme menjadi lebih mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat Indoneisa. Sehingga memunculkan "perang modern" berbasis ideologi. Untuk melindungi ideologi Pancasila, diperlukan penguatan nilai-nilai kebangsaan melalui mekanisme struktural dan kultural. Secara struktural, pemerintah bisa melakukan sosialisasi melalui MPR, seperti dialog empat pilar, seni budaya, animasi edukatif, dan pelatihan kebangsaan. Secara kultural, pendidikan Pancasila menjelaskan dengan praktik nilai religius, nasionalisme, gotong-royong, dan toleransi. Generasi saat ini, yaitu enerasi milenial, sebagai motor masa depan, menjadi fokus utama untuk membangun Indonesia Emas 2045 dengan jiwa Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Tanggapan saya sebagai Mahasiswa MKU Pendidikan Pancasila adalah pentingnya untuk menyadari bahwa ideologi adalah landasan dalam membangun bangsa yang kuat dan berdaulat. Dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan, generasi muda harus berperan aktif menjaga nilai-nilai luhur Pancasila. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga ideologi Pancasila di era digital saat ini:
- Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan positif dan edukatif tentang Pancasila suapya mencegah penyebaran ideologi asing yang bertentangan dengan nilai bangsa.
- Mendorong integrasi pendidikan berbasis Pancasila dalam semua jenjang sekolah. Dengan demikian, nilai-nilai religius, toleransi, gotong-royong, dan nasionalisme menjadi bagian dari karakter generasi penerus.
- Memiliki kemampuan berpikir kritis terhadap informasi yang diterima. Dengan banyaknya informasi yang ada, pemahaman mendalam terhadap Pancasila dapat menjadi landasan untuk memilah ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
Nama : Putri Tahara
NPM : 2411011029
Masalah yang Dibahas dalam video yaitu
1. Bahaya Pengaruh Ideologi Asing.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan internet, ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila semakin mudah diakses. Jika tidak diantisipasi, hal ini dapat memicu pergeseran nilai di masyarakat, bahkan menciptakan perpecahan.
2. Perang Ideologi di Dunia Digital Video ini mengenalkan konsep "perang modern" di mana serangan ideologis terjadi secara masif melalui media digital. Tantangan ini mengharuskan masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Pancasila sebagai penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Potensi Krisis Identitas.
Krisis identitas menjadi salah satu ancaman nyata yang dihadapi generasi muda. Paparan ideologi asing yang masif dapat mengikis rasa nasionalisme dan keterikatan terhadap budaya lokal jika tidak diimbangi dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila.
4. Pentingnya Adaptasi di Era Digital
Menghadapi tantangan di era digital memerlukan pendekatan baru yang relevan dan efektif. Salah satu langkah yang disarankan adalah penggunaan media digital sebagai sarana untuk menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan menarik bagi generasi muda, misalnya melalui konten edukatif di media sosial.
Tanggapan terkait isi video diatas :
Urgensi Ketahanan Ideologi
Video ini menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan ideologi Pancasila di tengah derasnya arus informasi digital. Ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme semakin nyata akibat perkembangan teknologi. Oleh karena itu, menjaga dan menguatkan identitas nasional melalui Pancasila menjadi kunci dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.Peran Strategis Generasi Muda
Generasi milenial dan Gen Z diidentifikasi sebagai kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh ideologi asing. Video ini mengajak generasi muda untuk tidak hanya memahami tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diharapkan menjadi ujung tombak dalam melawan hoaks, misinformasi, dan propaganda yang dapat merusak tatanan kebangsaan.Penguatan Pendidikan Ideologi
Pentingnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ditekankan sebagai solusi fundamental untuk membangun ketahanan ideologi. Melalui pembelajaran yang inovatif dan sosialisasi empat pilar kebangsaan, masyarakat, khususnya pelajar, dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara lebih mendalam.
Nama
N
s
Masalah yang Dibahas dalam Video:
1. Dampak Negatif Teknologi dan Media Sosial:
Penyalahgunaan teknologi untuk hal yang tidak produktif, seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, atau tindakan ilegal.
Hilangnya nilai-nilai budaya lokal akibat terpapar budaya asing secara masif.
Kurangnya pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara bijak.
2. Tantangan dalam Menjaga Nilai Pancasila:
Sulitnya menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong dan persatuan di tengah individualisme yang berkembang pesat.
Ketimpangan digital yang menyebabkan akses informasi tidak merata di seluruh Indonesia.
Materi yang Dijelaskan:
1. Pentingnya Memahami Literasi Digital:
Video menjelaskan bahwa masyarakat harus memiliki kemampuan untuk:
Menyaring informasi yang didapatkan di media sosial.
Memastikan bahwa teknologi digunakan untuk hal-hal yang mendukung kemajuan bangsa.
2. Mengintegrasikan Teknologi dengan Nilai Pancasila:
Setiap pengguna media sosial harus sadar bahwa perilakunya di dunia digital mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Teknologi seharusnya menjadi alat untuk mempererat persatuan dan menciptakan keadilan sosial.
3. Peran Pendidikan dan Regulasi:
Pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan literasi digital berbasis Pancasila.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam membuat regulasi untuk mengawasi konten negatif di media sosial.
Tanggapan Pribadi:
Saya sangat setuju dengan isi materi di video ini. Teknologi dan media sosial memang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih kurang bijak dalam menggunakannya. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa nilai Pancasila bisa menjadi pedoman untuk memanfaatkan teknologi dengan baik.
Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Mengadakan pelatihan literasi digital yang menyasar semua lapisan masyarakat.
Memperkuat budaya lokal di media sosial untuk menanamkan rasa cinta terhadap Indonesia.
Memberikan contoh penggunaan teknologi yang produktif, seperti memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi edukatif atau kegiatan sosial.
Materi ini mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi harus seimbang dengan penguatan karakter bangsa agar tidak kehilangan identitas sebagai masyarakat Indonesia.
Nama
N
s
Masalah yang Dibahas dalam Video:
1. Dampak Negatif Teknologi dan Media Sosial:
Penyalahgunaan teknologi untuk hal yang tidak produktif, seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, atau tindakan ilegal.
Hilangnya nilai-nilai budaya lokal akibat terpapar budaya asing secara masif.
Kurangnya pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara bijak.
2. Tantangan dalam Menjaga Nilai Pancasila:
Sulitnya menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong dan persatuan di tengah individualisme yang berkembang pesat.
Ketimpangan digital yang menyebabkan akses informasi tidak merata di seluruh Indonesia.
Materi yang Dijelaskan:
1. Pentingnya Memahami Literasi Digital:
Video menjelaskan bahwa masyarakat harus memiliki kemampuan untuk:
Menyaring informasi yang didapatkan di media sosial.
Memastikan bahwa teknologi digunakan untuk hal-hal yang mendukung kemajuan bangsa.
2. Mengintegrasikan Teknologi dengan Nilai Pancasila:
Setiap pengguna media sosial harus sadar bahwa perilakunya di dunia digital mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Teknologi seharusnya menjadi alat untuk mempererat persatuan dan menciptakan keadilan sosial.
3. Peran Pendidikan dan Regulasi:
Pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan literasi digital berbasis Pancasila.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam membuat regulasi untuk mengawasi konten negatif di media sosial.
Tanggapan Pribadi:
Saya sangat setuju dengan isi materi di video ini. Teknologi dan media sosial memang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih kurang bijak dalam menggunakannya. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa nilai Pancasila bisa menjadi pedoman untuk memanfaatkan teknologi dengan baik.
Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Mengadakan pelatihan literasi digital yang menyasar semua lapisan masyarakat.
Memperkuat budaya lokal di media sosial untuk menanamkan rasa cinta terhadap Indonesia.
Memberikan contoh penggunaan teknologi yang produktif, seperti memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi edukatif atau kegiatan sosial.
Materi ini mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi harus seimbang dengan penguatan karakter bangsa agar tidak kehilangan identitas sebagai masyarakat Indonesia.
NPM : 2411011080
Assalamuallaikum, selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semua, Izinkan saya memberikan tanggapan terkait dengan vidio yang telah di berikan.
Video yang berjudul "Cara Mempertahankan Ideologi di Era Digital" membahas pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila dalam konteks perkembangan teknologi dan media digital. Secara keseluruhan, video ini memberikan wawasan mendalam tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di era digital serta langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Berikut adalah tanggapan mengenai isi materi dan masalah yang dibahas dalam video tersebut :
Video tersebut menjelaskan bahwa era digital, dengan fenomena seperti Internet of Things, membawa tantangan baru bagi ketahanan ideologi di Indonesia. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, ancaman dari ideologi asing menjadi semakin dekat dan nyata, sehingga penting bagi masyarakat untuk waspada terhadap pengaruh negatif yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila. Pancasila diidentifikasi sebagai ideologi yang dapat menyatukan bangsa Indonesia. Video ini mengutip pidato Soekarno yang menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan keberagaman bangsa. Ini menunjukkan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam menghadapi tantangan ideologis di era digital. Generasi milenial dianggap sebagai kelompok yang rentan terhadap pengaruh ideologi asing dan misinformasi. Oleh karena itu, video ini menekankan perlunya penguatan ideologi Pancasila di kalangan pemuda untuk membangun ketahanan nasional. Video ini juga mencakup berbagai strategi untuk memperkuat ketahanan ideologi Pancasila, baik secara kultural maupun struktural. Ini mencakup sosialisasi empat pilar kebangsaan dan pendidikan kewarganegaraan, serta kegiatan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan toleransi
Salah satu masalah utama yang dibahas adalah risiko adiksi terhadap ideologi asing yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini menjadi perhatian serius karena interaksi bebas di dunia digital dapat memudahkan penyebaran ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Video ini menyebutkan bahwa serangan ideologis dari luar dapat dianggap sebagai perang modern, di mana ideologi asing berusaha mempengaruhi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ketahanan ideologi Pancasila menjadi sangat penting untuk melawan pengaruh tersebut. Menjaga ketahanan ideologi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara. Setiap individu diharapkan berkontribusi dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Iqlimma Mutia Azahra
NPM : 2411011069
Assalamuallaikum, selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semua, Izinkan saya memberikan tanggapan terkait dengan vidio yang telah di berikan.
Video "Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital !!" membahas pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Video ini menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh internet, seperti penyebaran ideologi asing dan informasi yang salah. Video ini menekankan perlunya landasan yang kuat dalam nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan anak muda. Video ini juga menguraikan strategi untuk mempromosikan Pancasila, termasuk pendidikan, kegiatan budaya, dan inisiatif pemerintah. Pada akhirnya, video ini mengajak individu untuk secara aktif berpartisipasi dalam menjaga Pancasila dan membangun Indonesia yang kuat dan bersatu.
Secara keseluruhan, video ini memberikan informasi yang berharga tentang pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Video ini juga memberikan beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mempromosikan Pancasila. Namun, video ini tidak membahas secara mendalam tentang bagaimana mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh internet.
Berikut adalah beberapa masalah yang dibahas dalam video:
Tantangan yang ditimbulkan oleh internet, seperti penyebaran ideologi asing dan informasi yang salah.
Perlunya landasan yang kuat dalam nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan anak muda.
Strategi untuk mempromosikan Pancasila, termasuk pendidikan, kegiatan budaya, dan inisiatif pemerintah.
Pentingnya partisipasi individu dalam menjaga Pancasila dan membangun Indonesia yang kuat dan bersatu.
NPM : 2411011041
Selamat pagi pak Roy dan teman teman semua, izin menanggapi video yang diberikan diatas
Video ini membahas mengenai betapa pentingnya menjaga ideologi Pancasila di era digital. Dengan semakin banyaknya informasi yang bisa diakses secara cepat melalui internet, kita harus lebih kritis dalam menyaring apa yang kita lihat.. Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga merupakan identitas dan jati diri bangsa kita.
Pentingnya Pancasila di Era Digital
Salah satu poin utama yang ditekankan dalam video ini adalah pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Di era digital, di mana informasi dan ideologi dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah diakses, kita harus lebih berhati-hati dalam menyaring apa yang kita terima. Pancasila bukan hanya sekadar simbol atau dasar hukum, tetapi juga merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Peran Generasi Muda dalam Mempertahankan Pancasila
Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila. Video ini mengingatkan bahwa peran aktif kita sangat diperlukan dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan. Kita tidak bisa hanya menjadi penonton pasif; sebaliknya, kita harus terlibat dalam diskusi-diskusi tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya merasa terdorong untuk lebih banyak membaca literatur tentang Pancasila dan sejarahnya agar bisa memahami maknanya secara mendalam.
Dalam video ini juga mengangkat beberapa masalah penting, seperti:
Ketidakpastian Informasi di Era Digital
Salah satu masalah utama yang ditekankan dalam video adalah ketidakpastian informasi yang beredar di era digital. Dengan begitu banyaknya sumber informasi, sering kali sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak. Ini menjadi tantangan bagi kita sebagai konsumen informasi untuk lebih bijaksana dalam memilih apa yang kita baca dan percayai. Kita perlu mengembangkan kemampuan literasi digital agar bisa menyaring informasi dengan lebih baik.
Ancaman Ideologi Asing
Dimana informasi dari seluruh dunia dapat dengan mudah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari, Hal ini membuat kita rentan terhadap pengaruh ideologi asing yang mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Kita perlu lebih bijak dalam memilih informasi yang kita terima.
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan tentang Pancasila harus lebih ditekankan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Kita perlu memahami bukan hanya apa itu Pancasila, tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Veronica Kristiana Purba
NPM : 2411011040
Selamat pagi Bapak Roy, izin menjawab pertanyaan dari Bapak.
Masalah yang Dibahas dalam Video:
1. Dampak Negatif Teknologi dan Media Sosial:
Penyalahgunaan teknologi untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, atau tindakan ilegal.
Hilangnya nilai-nilai budaya lokal akibat paparan budaya asing secara masif.
Kurangnya pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara bijak.
2. Tantangan dalam Menjaga Nilai Pancasila:
Sulitnya menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong dan persatuan di tengah individualisme yang berkembang pesat.
Ketimpangan digital yang menyebabkan akses informasi tidak merata di seluruh Indonesia.
Materi yang dijelaskan:
1. Pentingnya Memahami Literasi Digital:
Video menjelaskan bahwa masyarakat harus memiliki kemampuan untuk:
Menyajikan informasi yang didapat di media sosial.
Menanggapi bahwa teknologi digunakan untuk hal-hal yang mendukung kemajuan bangsa.
2. Mengintegrasikan Teknologi dengan Nilai Pancasila:
Setiap pengguna media sosial harus sadar bahwa perilakunya di dunia digital mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Teknologi seharusnya menjadi alat untuk mempererat persatuan dan menciptakan keadilan sosial.
3. Peran Pendidikan dan Regulasi:
Pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan literasi digital berbasis Pancasila.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam membuat regulasi untuk mengawasi konten negatif di media sosial.
Tanggapan Pribadi:
Saya sangat setuju dengan isi materi di video ini. Teknologi dan media sosial memang memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih kurang bijak dalam menggunakannya. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa nilai Pancasila bisa menjadi pedoman untuk memanfaatkan teknologi dengan baik.
Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Mengadakan pelatihan literasi digital yang menyasar semua lapisan masyarakat.
Memperkuat budaya lokal di media sosial untuk menanamkan rasa cinta terhadap Indonesia.
Memberikan contoh penggunaan teknologi yang produktif, seperti memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi edukatif atau kegiatan sosial.
Materi ini mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi harus diimbangi dengan penguatan karakter bangsa agar tidak kehilangan identitas sebagai masyarakat Indonesia.
Nama : Veronica Kristiana Purba
NPM : 2411011040
Selamat pagi Bapak Roy, izin menjawab pertanyaan dari Bapak.
Masalah yang Dibahas dalam Video:
1. Dampak Negatif Teknologi dan Media Sosial:
Penyalahgunaan teknologi untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, atau tindakan ilegal.
Hilangnya nilai-nilai budaya lokal akibat paparan budaya asing secara masif.
Kurangnya pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara bijak.
2. Tantangan dalam Menjaga Nilai Pancasila:
Sulitnya menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong dan persatuan di tengah individualisme yang berkembang pesat.
Ketimpangan digital yang menyebabkan akses informasi tidak merata di seluruh Indonesia.
Materi yang dijelaskan:
1. Pentingnya Memahami Literasi Digital:
Video menjelaskan bahwa masyarakat harus memiliki kemampuan untuk:
Menyajikan informasi yang didapat di media sosial.
Menanggapi bahwa teknologi digunakan untuk hal-hal yang mendukung kemajuan bangsa.
2. Mengintegrasikan Teknologi dengan Nilai Pancasila:
Setiap pengguna media sosial harus sadar bahwa perilakunya di dunia digital mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Teknologi seharusnya menjadi alat untuk mempererat persatuan dan menciptakan keadilan sosial.
3. Peran Pendidikan dan Regulasi:
Pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan literasi digital berbasis Pancasila.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam membuat regulasi untuk mengawasi konten negatif di media sosial.
Tanggapan Pribadi:
Saya sangat setuju dengan isi materi di video ini. Teknologi dan media sosial memang memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih kurang bijak dalam menggunakannya. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa nilai Pancasila bisa menjadi pedoman untuk memanfaatkan teknologi dengan baik.
Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Mengadakan pelatihan literasi digital yang menyasar semua lapisan masyarakat.
Memperkuat budaya lokal di media sosial untuk menanamkan rasa cinta terhadap Indonesia.
Memberikan contoh penggunaan teknologi yang produktif, seperti memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi edukatif atau kegiatan sosial.
Materi ini mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi harus diimbangi dengan penguatan karakter bangsa agar tidak kehilangan identitas sebagai masyarakat Indonesia.
Npm : 2411011117
Materi membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Indonesia di tengah derasnya arus informasi digital. Era digital, dengan fenomena The Internet of Things (IoT), memungkinkan ideologi asing masuk tanpa hambatan jarak dan waktu. Data menunjukkan bahwa pada Maret 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa, menempatkan Indonesia di peringkat ketiga di Asia.
Masalah Utama:
- Ancaman Ideologi Luar: Pengaruh ideologi asing yang dapat melemahkan nilai-nilai Pancasila, seperti radikalisme, individualisme, atau konsumerisme berlebihan.
- Rendahnya Literasi Digital: Kurangnya pemahaman masyarakat dalam menyaring informasi, yang berisiko memicu penyebaran propaganda berbahaya.
Tanggapan:
Indonesia harus meningkatkan literasi digital masyarakat untuk membentengi ideologi bangsa. Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila perlu diperkuat, sehingga masyarakat dapat menjadikan teknologi sebagai sarana memperkokoh persatuan, bukan melemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM: 2451011014
Selamat Siang Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video yang telah dipaparkan.
Dalam video yang dipaparkan dijelaskan mengenai Ketahanan Ideologi di Era Digital. Kita sebagai warga negara memiliki kewajiban mempertahankan ideologi bangsa, yaitu ideologi Pancasila dari pengaruh ideologi asing yang dengan mudah masuk ke Indonesia melalui teknologi.
Ideologi sendiri sebagai ilmu atau gagasan
untuk menunjukkan arah yang benar untuk masa depan. Sebagai warga negara kita harus berperan dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila melalui teknologi yang ada. Kita harus dapat menciptakan media yang edukatif dengan berbasis dengan kearifan lokal Indonesia untuk mengenal kebudayaan yang ada. Mahasiswa harus dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan tau adab dalam bermedia sosial sehingga teknologi dapat menjadi sarana pemersatu bangsa. Begitupula pemerintah sebagai pemimpin dan wadah aspirasi juga harus dapat menyaring informasi yang ada dengan bijak agar pengaruh asing sulit memasuki Indonesia.
Oleh karena itu, gunakan media sosial dengan bijak agar kemungkinan akan hal-hal negatif dapat teratasi dengan cepat dan kita tidak kehilangan ideologi bangsa.
Sekian dari saya, terima kasih
NPM : 2411011021
A. Masalah yang Dibahas
1. Ancaman Ideologi Asing
Indonesia, sebagai negara dengan populasi internet yang besar, menghadapi risiko terpapar ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme. Ideologi-ideologi ini dapat mengancam stabilitas sosial, politik, dan persatuan bangsa. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan bahwa ideologi asing ini berpotensi merusak keyakinan nasional serta mengancam kelangsungan hidup bangsa.
2. Pergeseran Makna Ideologi
Istilah "ideologi" yang semula bermakna positif kini sering kali dipersepsikan negatif. Pergeseran makna ini menciptakan kebingungan dalam masyarakat tentang fungsi ideologi sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara. Video ini menyoroti bahwa ideologi yang sehat harus menjadi pedoman untuk membedakan gagasan yang benar dari kesadaran palsu.
3. Ketahanan Ideologi Pancasila
Video ini menegaskan pentingnya menjaga Pancasila sebagai ideologi negara di tengah derasnya arus informasi digital. Generasi milenial, yang lebih rentan terhadap hoaks dan pengaruh ideologi asing, memerlukan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila. Penanaman prinsip-prinsip Pancasila harus dimulai sejak dini dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi ancaman ideologi luar.
4. Peran Warga Negara
Setiap warga negara, terutama generasi muda, memiliki tanggung jawab menjaga nilai-nilai Pancasila. Generasi muda diharapkan menjadi garda terdepan dalam melawan pengaruh negatif ideologi asing. Pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila diperlukan untuk membangun ketahanan ideologi di masyarakat.
5. Mekanisme Ketahanan Ideologi
Dua mekanisme utama yang disampaikan dalam video untuk memperkuat ketahanan ideologi adalah:
- Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi dasar untuk memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara.
- Penguatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn): Melalui pendidikan, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan secara mendalam kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka memiliki pemahaman yang kuat dan mampu menghadapi ancaman ideologi asing.
B. Relevansi dengan Era Digital
1. Penyebaran Ideologi Asing Melalui Media Digital
Media sosial dan internet mempermudah penyebaran paham-paham asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda, sebagai pengguna utama media digital, menjadi target utama penyebaran ideologi tersebut.
2. Tantangan Literasi Digital
Kurangnya literasi digital di kalangan masyarakat menjadi salah satu penyebab mudahnya ideologi asing masuk dan diterima. Pendidikan literasi digital yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila menjadi langkah penting untuk menghadapi tantangan ini.
3. Pancasila Sebagai Landasan
Di era digital yang penuh tantangan, Pancasila harus tetap menjadi landasan hidup berbangsa dan bernegara. Ini mencakup penerapan nilai-nilai Pancasila dalam menyikapi konten digital, berinteraksi di media sosial, serta menangkal hoaks dan propaganda ideologi asing.
C. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Solusi
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Ideologi Pancasila menanamkan nilai keimanan sebagai dasar berpikir dan bertindak, yang menjadi tameng terhadap paham-paham radikal atau materialistik yang bertentangan dengan nilai agama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menghormati sesama, menolak kekerasan, serta menjunjung tinggi etika dalam bermedia sosial menjadi langkah untuk melindungi masyarakat dari pengaruh ideologi yang tidak sesuai dengan kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan harus dijaga dengan menolak ideologi yang memecah belah bangsa, baik secara sosial, budaya, maupun politik. Generasi muda diharapkan menjadi penjaga persatuan melalui sikap toleransi dan kerja sama.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam menghadapi perbedaan pendapat atau serangan ideologi asing, diskusi yang mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan perlu dikedepankan. Pendidikan demokrasi yang sehat juga menjadi bagian dari penguatan nilai ini.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila mengajarkan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks ini, melawan ideologi asing yang bersifat eksploitatif adalah bagian dari menjaga keadilan sosial.
D. Kesimpulan
Video ini menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan ideologi Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di era digital yang penuh tantangan. Ancaman ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme dapat merusak persatuan bangsa jika tidak ditangani dengan serius.
Seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, pendidik, dan generasi muda, diperlukan untuk menjaga nilai-nilai Pancasila. Pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan formal, kegiatan masyarakat, serta literasi digital yang kuat menjadi solusi utama dalam menghadapi tantangan ini. Dengan memegang teguh Pancasila, Indonesia dapat tetap kuat dan bersatu di tengah derasnya arus globalisasi dan informasi digital.
NPM: 2411011081
Tanggapan terhadap materi video tentang Ketahanan Ideologi di Era Digital:
Materi video ini relevan dengan tantangan Indonesia di era digital, di mana media sosial dapat mempengaruhi ideologi negara. Beberapa hal penting yang disoroti adalah:
1. Menjaga Ketahanan Ideologi: Di era digital, penyebaran informasi yang cepat dapat merusak nilai-nilai Pancasila, seperti intoleransi dan radikalisasi. Penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pendidikan Digital: Masyarakat perlu dilatih untuk menyaring informasi dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial agar tidak menyebarkan kebencian.
3. Peran Pemerintah dan Masyarakat: Pemerintah harus mengatur penyebaran konten negatif, sementara masyarakat harus aktif menjaga ketahanan ideologi.
4. Ancaman Radikalisasi dan Intoleransi: Konten provokatif di media sosial dapat mengancam keharmonisan, bertentangan dengan nilai Pancasila.
Secara keseluruhan, video ini menekankan pentingnya peran aktif dari semua pihak untuk menjaga ketahanan ideologi Pancasila di dunia maya.
NPM: 2411011018
Assalamualaikum pak Roy dan teman teman semua
Izinkan saya memberi tanggapan mengenai video materi tersebut.
Dalam video yang berjudul "Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital!!" membahas pentingnya melindungi ideologi Pancasila dari ancaman di era digital, di mana penyebaran ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme semakin cepat. Ideologi-ideologi ini berpotensi mengganggu stabilitas sosial, politik, dan persatuan bangsa.
Era digital menghadirkan tantangan besar dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, khususnya melalui pengaruh ideologi asing, misinformasi, dan disinformasi:
1. Dampak Ideologi Asing:
Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, rentan terpapar ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti liberalisme, radikalisme, dan ekstremisme. Penyebaran ideologi ini kerap dilakukan melalui media sosial, yang sulit dikendalikan.
2. Misinformasi dan Disinformasi:
Informasi yang tidak akurat atau sengaja disalahartikan dapat menyebar cepat di era digital. Meningkatkan literasi digital masyarakat menjadi penting untuk membantu memilah informasi secara bijak.
3. Peran Pemuda:
Pemuda memegang peran penting dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila, dengan cara:
- Menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada rekan-rekan mereka.
- Melawan misinformasi dengan pengetahuan yang memadai.
- Berpartisipasi aktif dalam diskusi publik tentang isu sosial dan politik.
Kesimpulan:
Menjaga ideologi Pancasila di era digital adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi setiap individu, khususnya pemuda sebagai agen perubahan.
NPM: 2411011005
Selamat pagi pak Roy, Izin menanggapi materi dari video ke-2.
Ketahanan ideologi di era digital menjadi isu penting di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Dalam era ini, arus informasi bergerak begitu cepat, sehingga ideologi bangsa rentan terpengaruh oleh berbagai pengaruh eksternal yang tidak selalu selaras dengan nilai-nilai kebangsaan. Media sosial, sebagai salah satu produk utama era digital, sering digunakan sebagai alat penyebaran ideologi yang bisa memperkuat atau justru melemahkan identitas nasional.
Menjaga ketahanan ideologi sangat penting untuk melindungi eksistensi Pancasila sebagai pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, ancaman di era digital semakin kompleks. Penyebaran konten negatif, seperti hoaks, propaganda, radikalisme, dan ujaran kebencian, dengan mudah dapat memengaruhi pola pikir masyarakat, terutama generasi muda. Jika dibiarkan, hal ini berpotensi mengikis semangat persatuan, solidaritas, dan nilai-nilai kebangsaan.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi di era digital, berbagai langkah strategis perlu dilakukan. Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat mampu memilah informasi yang valid dan bernilai positif serta memahami cara kerja media digital dengan baik. Literasi ini bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga penanaman nilai-nilai Pancasila dalam penggunaan teknologi. Pendidikan karakter juga harus diperkuat di semua jenjang, sehingga generasi muda memiliki landasan yang kokoh dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai ideologi bangsa.
Selain itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menciptakan regulasi yang efektif untuk mengawasi konten digital yang berpotensi merusak ideologi bangsa. Kampanye narasi positif melalui media sosial menjadi salah satu cara melawan informasi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. Tokoh agama, budaya, dan masyarakat juga berperan penting dalam menyebarkan pesan-pesan kebangsaan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga nilai tersebut tetap hidup dan relevan di era modern.
Meski era digital membawa tantangan besar, hal ini juga memberikan peluang untuk memperkuat ketahanan ideologi melalui pemanfaatan teknologi secara bijak. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen bangsa, nilai-nilai Pancasila dapat terus menjadi pedoman utama dalam menghadapi berbagai tantangan global di era digital.
NPM: 2411011120
Assalamualaikum Pak Roy Kembar Habibi, M.Pd, izinkan saya memberikan tanggapan tentang video yang sudah Bapak berikan.
Menurut saya mengenai video yang bapak berikan ini sangat penting karena mengangkat tentang mempertahankan ideologi Pancasila di era digital yang penuh dengan tantangan global.
Dalam konteks globalisasi dan kemajuan teknologi, Indonesia menghadapi tantangan besar berupa masuknya ideologi asing yang bisa memengaruhi pola pikir masyarakat, khususnya generasi muda. Dalam hal ini, Pancasila sebagai ideologi negara harus dijaga dan diperkuat agar tetap menjadi fondasi yang menyatukan seluruh elemen bangsa. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai pemersatu yang merangkul keragaman Indonesia.
Untuk itu, peran generasi muda sangat krusial. Mereka harus diberi pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila, agar tidak terpengaruh oleh ideologi asing yang berpotensi mengancam persatuan dan identitas bangsa. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan perlu diperkuat melalui berbagai cara, baik di lingkungan pendidikan formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu metode yang disebutkan dalam video adalah melalui kegiatan budaya, seperti menyanyi lagu daerah dan nasional, serta mengadakan kompetisi video edukasi kebangsaan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan tingginya angka pengguna internet di Indonesia, ideologi asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan bisa dengan mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda. Pancasila sebagai ideologi negara bukan hanya berfungsi sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai alat pemersatu yang dapat menjaga keberagaman.
Lebih jauh lagi, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemahaman dan pengamalan Pancasila. Partisipasi aktif dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu di masyarakat, baik melalui kegiatan sosial maupun di dunia maya. Dalam menghadapi tantangan global, penguatan jiwa nasionalisme yang berlandaskan pada Pancasila menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, maju, dan tetap mempertahankan nilai-nilai kebangsaannya.
Dengan cara ini, kita dapat menjaga Pancasila tetap relevan dan kokoh, meskipun di tengah derasnya arus informasi global.
NPM: 2411011006
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy dan teman-teman semua, Izin memberikan tanggapan mengenai video yang telah diberikan
Materi ini membahas pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital, mengingat ancaman ideologi asing seperti liberalisme, radikalisme, dan komunisme yang mudah masuk melalui teknologi. Dengan jumlah pengguna internet yang besar, terutama generasi milenial, Indonesia dihadapkan pada tantangan menjaga identitas kebangsaan.
Poin Utama:
1. Era Digital sebagai Tantangan dan Peluang
- Informasi global mudah diakses, membawa ancaman sekaligus peluang untuk menyebarkan nilai Pancasila.
2. Pentingnya Ketahanan Ideologi
- Pancasila sebagai pemersatu bangsa harus terus diamalkan untuk menghadapi ancaman ideologi asing.
3. Peran Generasi Muda
- Generasi milenial, yang dominan di dunia digital, perlu diberdayakan melalui pendidikan, konten kreatif, dan sosialisasi nilai kebangsaan.
4. Pendekatan Struktural dan Kultural
- Struktural:Sosialisasi 4 pilar kebangsaan melalui seni budaya, pelatihan, dan lomba.
- Kultural:Pendidikan berbasis nilai Pancasila dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan:
Ketahanan ideologi Pancasila adalah tanggung jawab bersama. Era digital harus dimanfaatkan untuk memperkuat identitas bangsa, dengan generasi muda sebagai motor penggeraknya. Mari amalkan nilai-nilai Pancasila agar Indonesia tetap kokoh menghadapi tantangan zaman.
NPM : 2411011131
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi Pak Roy dan kawan-kawan semua, izinkan saya memberi tanggapan materi 2 yang diberikan hari ini.
Materi ini menyentuh isu yang sangat relevan di era digital, di mana kemudahan akses informasi memperbesar paparan terhadap ideologi asing seperti liberalisme, sosialisme, komunisme, dan radikalisme. Dalam konteks ini, ideologi Pancasila menjadi pedoman utama untuk menjaga identitas dan kesatuan bangsa. pancasila mengandung nilai-nilai dasar yang mampu menjadi benteng dari ancaman ideologi luar. Nilai Ketuhanan menuntun masyarakat untuk berpegang pada moralitas yang kuat. Nilai Kemanusiaan mengajarkan keadilan dan penghormatan terhadap sesama. Persatuan mendorong kebersamaan di tengah keberagaman, sementara nilai Kerakyatan dan Keadilan Sosial memastikan proses pengambilan keputusan dan pemerataan kesejahteraan berlandaskan musyawarah dan gotong-royong.
Peran generasi muda sangat signifikan, terutama sebagai pengguna internet yang aktif. Untuk itu, penting bagi mereka untuk:
1. Mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan digital dengan membangun budaya toleransi dan menghargai perbedaan.
2. Melawan misinformasi dengan menyebarkan konten positif dan edukatif.
3. Meningkatkan wawasan kebangsaan melalui pendidikan formal dan nonformal.
Di sisi lain, pemerintah memiliki peran strategis untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila, seperti yang diupayakan melalui program sosialisasi empat pilar kebangsaan. Namun, pendekatan ini perlu diperkuat dengan inovasi yang menarik bagi generasi muda, seperti penggunaan media sosial, gamifikasi, dan konten kreatif berbasis teknologi.
Kesimpulan:
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital adalah tugas bersama yang melibatkan peran individu, masyarakat, dan pemerintah. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa harus terus diperkuat melalui pengamalan nilai-nilai dasarnya dalam segala aspek kehidupan, termasuk dunia digital. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan kreatif, Indonesia dapat menghadapi ancaman ideologi asing sekaligus menjaga persatuan dan cita-cita bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Nama : Arifin Ilham
NPM : 2411011088
Izin Pak Roy dan teman teman sekalian, untuk menanggapi isi dari materi yang telah di berikan pada mata kuliah hari ini.
Pada Materi Video hari ini membahas pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai upaya menghadapi ancaman ideologi asing yang masuk melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini berkembang pesat. Era digital saat ini yang memungkinkan akses informasi tanpa batas berpotensi membawa pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, hingga radikalisme ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dibuktikan dengan data pengguna internet Indonesia yang sangat besar, hingga menempatkan Indonesia di posisi ketiga pengguna internet terbanyak di Benua Asia. Hal ini membuat generasi muda sangat rentan terhadap penyebaran ideologi asing yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai mahasiswa, penting untuk memahami bahwa Pancasila merupakan landasan ideologi bangsa yang mampu menjaga keutuhan bangsa dan perjuangan menuju cita-cita nasional. Perang modern saat ini harus dihadapi dengan memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila. Hal ini penting agar masyarakat Indonesia memiliki ideologi yang kuat dan dapat menolak pengaruh ideologi asing yang buruk.
Pemerintah dan masyarakat bisa bekerja sama untuk menjaga ketahanan ideologi ini. Seperti secara struktural, penguatan dapat dilakukan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh MPR seperti, pagelaran seni budaya, penggunaan media online untuk menyalurkan kreatifitas, mendukung produk lokal, dan pelatihan keterampilan. Secara kultural, penguatan ideologi dapat dilakukan melalui pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, seperti pengamalan nilai-nilai kegamaan, nasionalisme, hingga penerapan pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap gotong-royong, toleransi, dan kerukunan di dalam masyarakat. Selain itu, mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan kreatif seperti konten video atau poster tentang wawasan kebangsaan menjadi salah satu strategi efektif untuk dilakukan.
Sebagai mahasiswa, saya sangat mendukung upaya ini dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari seperti gotong-royong, semangat persatuan, dan toleransi harus menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat, khususnya dalam berinteraksi di dunia digital yang rentan dengan banyaknya informasi yang tidak terbukti kredibilitasnya. Menjaga ketahanan ideologi merupakan menjadi kewajiban seluruh warga negara sesuai dengan UUD 1945. Dengan membangun ketahanan ideologi yang kuat di era digital dapat memperkuat Pancasila untuk tetap relevan, diterima, dan diamalkan oleh masyarakat di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat.
Npm : 2411011071
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi Pak Roy dan teman teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi diatas.
Dalam video yang berjudul "Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital!!" membahas pentingnya melindungi ideologi Pancasila dari ancaman di era digital, di mana penyebaran ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme semakin cepat. Ideologi-ideologi ini berpotensi mengganggu stabilitas sosial, politik, dan persatuan bangsa. Era digital menghadirkan tantangan besar dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, khususnya melalui pengaruh ideologi asing, misinformasi, dan disinformasi:
1. Dampak Ideologi Asing:
Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, rentan terpapar ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti liberalisme, radikalisme, dan ekstremisme. Penyebaran ideologi ini kerap dilakukan melalui media sosial, yang sulit dikendalikan.
2. Misinformasi dan Disinformasi:
Informasi yang tidak akurat atau sengaja disalahartikan dapat menyebar cepat di era digital. Meningkatkan literasi digital masyarakat menjadi penting untuk membantu memilah informasi secara bijak.
3. Peran Pemuda:
Pemuda memegang peran penting dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila, dengan cara:
- Menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada rekan-rekan mereka.
- Melawan misinformasi dengan pengetahuan yang memadai.
- Berpartisipasi aktif dalam diskusi publik tentang isu sosial dan politik.
Tanggapan:
Video ini mengajak kita semua untuk menyadari pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Indonesia harus meningkatkan literasi digital masyarakat untuk membentengi ideologi bangsa. Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila perlu diperkuat, sehingga masyarakat dapat menjadikan teknologi sebagai sarana memperkokoh persatuan, bukan melemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM: 2411011121
Vidio diatas memberikan beberapa beberapa pelajaran penting yang harusnya kita terapkan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di era digital, yaitu:
1. Waspada terhadap informasi yang salah: Di dunia online, banyak sekali informasi yang tidak benar. Kita harus pintar-pintar memilih informasi yang akan kita percaya.
2. Sebarkan nilai-nilai positif Pancasila: Gunakan media sosial untuk menyebarkan hal-hal baik dan menginspirasi orang lain untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila.
3. Aktif di komunitas: Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan positif di sekitar kita. Dengan begitu, kita bisa langsung menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4. Jadilah contoh yang baik: Tunjukkan kepada orang lain bahwa kita bisa menjadi pribadi yang baik dan berguna, meskipun hidup di era digital.
Di era digital, mempertahankan ideologi Pancasila menjadi tantangan yang memerlukan langkah strategis dan kolaboratif. Sebagai dasar negara, Pancasila harus hadir dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di ruang digital. Generasi muda, yang merupakan pengguna aktif media sosial, memiliki peran penting dalam menyebarkan konten positif, menanamkan nilai-nilai persatuan, dan memerangi hoaks. Dengan literasi digital yang kuat, kita dapat menjaga toleransi, mempromosikan keberagaman, dan melindungi Pancasila sebagai pedoman bangsa agar tetap relevan di tengah derasnya arus globalisasi.
NPM : 2451011024
Selamat pagi pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya untuk memberikan tanggapan terkait video materi yang sudah di berikan.
Materi yang disampaikan memberikan penekanan penting pada relevansi dan tantangan ideologi Pancasila di era digital, terutama dalam menghadapi ancaman ideologi asing yang dapat merusak ketahanan nasional. Pembahasan ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana perkembangan teknologi dan akses internet yang begitu masif menjadikan masyarakat, khususnya generasi muda, lebih rentan terhadap paparan ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Tanggapan Terhadap Materi:
1. Pentingnya Ketahanan Ideologi Pancasila:
Ketahanan ideologi Pancasila sebagai benteng menghadapi ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme sangat krusial. Ideologi Pancasila harus dipahami tidak hanya sebagai teori, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Era digital menuntut setiap warga negara, terutama generasi muda, untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang Pancasila agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau propaganda.
2. Peran Generasi Milenial:
Generasi milenial menjadi ujung tombak penguatan ideologi Pancasila karena mereka adalah motor perubahan dan pemimpin masa depan.
Upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, kegiatan kultural, dan pelatihan seperti dialog dan lomba kreatif sangat relevan dan perlu digalakkan lebih luas.
3. Pendekatan Struktural dan Kultural:
Sosialisasi empat pilar kebangsaan oleh lembaga resmi seperti MPR penting untuk memperkuat pemahaman ideologi secara formal.
Pendekatan kultural, seperti menanamkan nilai religius, nasionalisme, dan gotong-royong, efektif untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini.
4. Ancaman di Era Digital:
Internet menjadi pisau bermata dua; selain memberikan kemudahan, ia juga menjadi medium penyebaran ideologi asing. Masyarakat perlu dibekali dengan literasi digital untuk memilah informasi yang benar dan menghindari misinformasi.
Saran untuk Penguatan:
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan konten digital yang kreatif dan berbasis nilai Pancasila, sehingga dapat menarik perhatian generasi muda.
Edukasi tentang literasi digital harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agar masyarakat memiliki kemampuan kritis terhadap informasi yang beredar di internet.
Program-program interaktif yang melibatkan generasi muda, seperti kompetisi video atau animasi bertema Pancasila, dapat menjadi langkah inovatif untuk mempromosikan nilai-nilai ideologi negara.
Kesimpulannya, materi ini menyoroti pentingnya peran kita semua sebagai warga negara dalam menjaga ideologi Pancasila di tengah dinamika era digital. Dengan memahami, mengamalkan, dan memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat memastikan ketahanan ideologi Indonesia tetap kokoh dalam menghadapi tantangan zaman.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih
Npm : 2251011046
tanggapan saya pada, video ini mengupas tuntas tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di era digital. Dengan semakin maraknya penggunaan internet, pengaruh ideologi asing semakin mudah masuk dan mengancam nilai-nilai luhur bangsa.
Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan ideologi. Kita perlu memahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila dan aktif menyebarkan informasi positif di media sosial. Selain itu, partisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan Pancasila sangatlah penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga identitas bangsa.
Untuk menjaga Pancasila, diperlukan upaya bersama dari semua pihak. Pemuda perlu didampingi dan dibimbing agar memiliki pandangan yang benar berdasarkan Pancasila. Pemerintah juga harus aktif menyusun strategi komunikasi dan pendidikan yang efektif. Pendidikan di sekolah perlu diperkuat dengan materi Pancasila dan kewarganegaraan. Selain itu, kita juga perlu mendorong kegiatan kebudayaan yang dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap nilai-nilai Pancasila.
jadi pada intinya, menjaga Pancasila adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia.
NPM : 2411011087
Assalamualaikum wr.wb selamat pagi pak Roy dan teman-teman sekalian,disini izinkan saya untuk memberikan tanggapan mengenai materi yang tertera sebelumnya.
Materi tersebut memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di tengah arus informasi global.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam materi ini antara lain:
Pentingnya memahami konsep ideologi dan bagaimana ideologi dapat mempengaruhi masyarakat.
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di era digital, seperti penyebaran ideologi asing dan pengaruh media sosial.
Peran individu dan pemerintah dalam menjaga ideologi Pancasila, termasuk melalui pendidikan, kegiatan budaya, dan inisiatif pemerintah.
Materi tersebut juga memberikan beberapa contoh konkret tentang bagaimana ideologi Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, materi ini membahas pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda melalui pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler.
Lalu disebutkan pula pada materi tersebut bagaimana cara mempertahankan ideologi Pancasila di era digital, beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Struktur Melalui Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
A. Dialog Empat Pilar: Dialog antara berbagai kelompok masyarakat untuk memperkuat kesadaran akan Pancasila.
B. Pagelaran Seni Budaya: Upaya melestarikan budaya dan seni yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
C. Pembuatan Film Animasi 3 Dimensi: Konten visual yang edukatif tentang Pancasila.
D. Training of Trainer: Pelatihan bagi instruktur untuk memastikan mereka bisa menyampaikan materi Pancasila dengan efektif.
E. Lomba 4 Pilar: Kompetisi yang fokus pada penyebaran nilai-nilai Pancasila.
Npm 2251011012
Assallamuallaikum pak izin menjawab
Video "Ketahanan Ideologi di Era Digital" telah menyajikan gambaran yang komprehensif mengenai tantangan yang dihadapi oleh ideologi Pancasila di era digital. Materi yang disajikan tidak hanya menggarisbawahi pentingnya pemahaman konsep ideologi, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ancaman-ancaman nyata yang mengintai serta strategi yang efektif untuk mempertahankannya.
1. Pancasila sebagai Landasan Kokoh Kebangsaan
Pancasila bukanlah sekadar kumpulan nilai-nilai, melainkan sebuah sistem filsafat yang menjadi dasar bagi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan pilar-pilar yang saling berkaitan dan membentuk identitas bangsa Indonesia. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun karakter bangsa yang kuat, berakhlak mulia, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
2. Ancaman Ideologi Asing: Lebih dari Sekadar Ancaman
Era digital telah membuka akses yang sangat luas terhadap informasi dari seluruh dunia. Di satu sisi, hal ini memperkaya pengetahuan dan wawasan kita. Namun, di sisi lain, kemudahan akses ini juga membuka peluang bagi penyebaran ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ancaman seperti liberalisme radikal, komunisme, dan radikalisme agama semakin intensif dan canggih dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pengaruhnya. Mereka seringkali mengemas ideologinya dengan kemasan yang menarik dan relevan dengan kondisi sosial masyarakat, sehingga dapat dengan mudah membingungkan, terutama generasi muda.
3. Generasi Milenial: Target Utama dan Agen Perubahan
Generasi milenial, dengan akses yang luas terhadap teknologi dan informasi, menjadi target utama bagi penyebaran ideologi asing. Fleksibilitas berpikir, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kecenderungan untuk menerima informasi baru membuat mereka rentan terhadap pengaruh ideologi yang berbeda. Namun, di sisi lain, generasi milenial juga memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, mereka dapat menjadi benteng pertahanan ideologi negara dan menyebarkan nilai-nilai positif kepada lingkungan sekitarnya.
4. Strategi Ketahanan Ideologi: Pendekatan Komprehensif
Upaya untuk menjaga ketahanan ideologi Pancasila memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang efektif. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, juga sangat diperlukan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
Penguatan Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini dan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kurikulum pendidikan harus dirancang agar dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila secara efektif.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan: Empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika, harus terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Pemanfaatan Teknologi Digital: Teknologi digital dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan menangkal pengaruh ideologi asing.
Penguatan Moderasi Beragama: Moderasi beragama merupakan kunci dalam menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah terjadinya konflik horizontal.
Peningkatan Literasi Digital: Masyarakat, terutama generasi muda, perlu memiliki literasi digital yang tinggi agar dapat menyaring informasi dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks.
5. Pendidikan dan Sosialisasi: Investasi untuk Masa Depan
Pendidikan dan sosialisasi mengenai nilai-nilai Pancasila merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Pancasila, kita dapat membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat, berwawasan kebangsaan, dan mampu menghadapi tantangan global. Selain itu, pendidikan dan sosialisasi juga dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kesimpulannya, menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital merupakan tantangan yang kompleks namun bukan tidak mungkin. Dengan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat, terutama generasi milenial, kita dapat memastikan bahwa ideologi negara tetap relevan dan menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertanyaan untuk diskusi lebih lanjut:
Strategi apa yang menurut Anda paling efektif untuk menangkal pengaruh ideologi asing di kalangan generasi muda?
Bagaimana peran media sosial dalam memperkuat atau melemahkan ketahanan ideologi Pancasila?
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan Pancasila di sekolah?
NPM : 2411011102
Assalamualaikum wr.wb. Selamat siang Pak Roy dan teman-teman semuanya. Saya izin memberi tanggapan mengenai video 2.
Topik permasalahan yang dibahas pada video kedua ini adalah bagaimana cara Bangsa Indonesia mempertahankan ideologi di era digital.
Pembahasan 1 : Pandangan tentang Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea, berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, ide-ide dasar, atau cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Ideologi adalah ilmu tentang ide-ide atau gagasan. Ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukan arah yang benar menuju masa depan. Namun, pemahaman tentang ideologi berangsur-angsur menjadi pemahaman negatif. Makna ideologi dalan konotasi negatif tersebut digunakan oleh Karl Max. Alasannya karena ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu yang dihasilkan oleh para pemikiran secara spekulatif.
Pembahasan 2 : Urgensi Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
Ideologi Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa Indonesia mencapai cita-cita ditengah arus informasi di era digital ini. Fenomena The Internet of Things menjadikan ancaman paparan ideologi asing, seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme.
Pembahasan 3 : Siapakah yang Harus Menjaga Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia, termasuk generasi muda dan mahasiswa seperti dalam Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 berbunyi, "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara". Ketahanan ideologi harus menyasar pada generasi milenial yang rentan menjadi korban proyek disinformasi, desepsi, dan alat propaganda di era digital.
Pembahasan 4 : Bagaimana Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
• Secara Struktural
Sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilakukan oleh MPR,
1. Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Pembukaan film 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
5. Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
• Secara Kultural
Penguatan Pembelajaran Pendidikan Pabcasila dan Kewarganegaraan, diantaranya :
1. Pembiasaan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan
2. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional
3. Mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong-royong, toleransi, kerukunan, dan hidup berdampingan
4. Mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
Nama : Kezia Eyodia Siom
NPM : 2411011090
Tanggapan mengenai isi materi dan masalah yang dibahas:
Materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan Indonesia di era digital. Beberapa poin penting dan tanggapan atas isi materi adalah sebagai berikut:
1. Ketahanan Ideologi di Era Digital:
Fenomena internet of things (IoT) membuat interaksi antarideologi menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini memberikan peluang positif untuk memperkuat ideologi Pancasila melalui penyebaran nilai-nilai kebangsaan. Namun, sisi negatifnya adalah terbukanya ruang untuk infiltrasi ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, radikalisme, dan sosialisme yang dapat menggerus jati diri bangsa.
Data pengguna internet yang besar di Indonesia menunjukkan pentingnya membangun kesadaran digital agar generasi muda tidak terjebak dalam paparan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
2. Makna dan Asal-usul Ideologi:
Penjelasan mengenai sejarah ideologi dari Antuan Destutt de Tracy hingga Karl Marx memberikan perspektif penting. Pandangan yang beragam ini menggambarkan bagaimana ideologi dapat menjadi alat yang positif untuk membangun masyarakat, namun juga berpotensi menjadi ancaman jika dimanipulasi sebagai alat pembenaran atau pengaruh spekulatif.
Konteks ini mengingatkan pentingnya mengokohkan ideologi Pancasila yang sudah terbukti mampu menjadi pemersatu bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan.
3. Ancaman dan Tantangan Ideologi Pancasila di Era Digital:
Perang ideologi modern melalui internet sering memanfaatkan hoaks, misinformasi, dan propaganda yang menargetkan generasi muda. Oleh karena itu, pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus diperkuat dengan nilai-nilai Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan kemampuan literasi digital.
Fenomena ideologi asing harus dihadapi dengan membangun mekanisme ketahanan ideologi yang melibatkan peran pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
4. Strategi Penguatan Ketahanan Ideologi:
• Struktural:
Sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui dialog, seni budaya, film animasi, pelatihan, dan lomba. Ini adalah langkah positif yang harus terus dioptimalkan agar nilai-nilai Pancasila terserap hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
•Kultural:
Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan formal dan informal, seperti pembiasaan doa, menyanyikan lagu nasional, serta pendekatan cooperative learning untuk menanamkan toleransi dan gotong-royong.
5. Peran Generasi Milenial dan Indonesia Emas 2045:
Generasi muda harus menjadi motor utama dalam menghadapi perubahan zaman dan memajukan bangsa. Untuk itu, literasi digital, pendidikan karakter, dan penguatan jiwa Pancasila menjadi bekal yang sangat penting.
Indonesia Emas 2045 dapat terwujud jika generasi muda memiliki kepribadian yang utuh, berakar pada nilai Pancasila, dan mampu beradaptasi dengan perubahan global tanpa kehilangan jati diri bangsa.
Materi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pentingnya menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila di era digital. Serangan ideologi asing adalah tantangan nyata yang membutuhkan kerja sama seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, maupun generasi muda. Dengan memadukan pendekatan struktural dan kultural, serta memperkuat literasi digital, Indonesia dapat mempertahankan identitas ideologi Pancasila di tengah arus globalisasi.
Sekian dari saya pak, terimakasih.
Npm : 2411011014
Kelas : A
Selamat siang Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya menjawab forum diskusi ini.
Video kedua membahas tentang pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital, terutama di tengah pengaruh globalisasi dan transformasi teknologi yang pesat. Meskipun internet membawa banyak manfaat, platform ini juga menjadi jalur masuk ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme. Disinformasi dan manipulasi ideologi yang menyasar generasi muda melalui media sosial semakin memperkuat tantangan ini. Generasi muda, sebagai pengguna internet paling aktif, rentan terhadap propaganda yang bisa merusak nilai-nilai Pancasila dan persatuan nasional.
Tantangan lainnya adalah menjaga relevansi Pancasila di tengah budaya asing yang kian mendominasi. Tanpa upaya yang konsisten, Pancasila dapat kehilangan daya tariknya bagi generasi muda yang lebih terpengaruh nilai-nilai global. Banyak masyarakat juga belum memahami bahwa menjaga ideologi Pancasila adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah.
Video ini membahas tentang solusi strategis melalui dua pendekatan. Secara struktural, pemerintah bisa memperkuat ideologi Pancasila lewat program seperti pendidikan Pancasila di sekolah, kampanye nasional, dan dialog kebangsaan. Secara kultural, promosi tradisi lokal, lagu nasional, dan nilai-nilai religius dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas bangsa. Selain itu, masyarakat juga berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila di keluarga, komunitas, dan media sosial.
Kesimpulannya, menjaga nilai-nilai Pancasila di era digital membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Literasi digital dan kesadaran ideologis, terutama bagi generasi muda, perlu ditingkatkan agar mereka mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila.
NPM: 2411011138
Materi ini membahas pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital untuk menghadapi ancaman ideologi asing seperti liberalisme dan radikalisme, yang semakin mudah masuk melalui teknologi informasi. Dengan pengguna internet yang sangat besar, generasi muda Indonesia menjadi kelompok paling rentan terhadap pengaruh ini.
Tanggapan saya sebagai mahasiswa. Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa perlu dipahami dan diamalkan untuk menjaga keutuhan nasional. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama memperkuat ketahanan ideologi, baik melalui sosialisasi nilai-nilai Pancasila oleh lembaga negara maupun pendidikan dan kegiatan kreatif.
Sebagai pelajar, peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai seperti gotong-royong, toleransi, dan persatuan sangat penting. Ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kewajiban seluruh warga negara agar Indonesia tetap kuat menghadapi tantangan globalisasi.
Npm : 2411011132
Assalamualaikum pak Roy, izin memberikan tanggapan.
Video ini membahas "Ketahanan Ideologi di Era Digital" menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di tengah arus informasi global yang deras. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, Indonesia berisiko terpapar ideologi asing yang dapat mengancam nilai-nilai kebangsaan. Materi ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk melawan pengaruh negatif melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, yang harus menjadi pedoman dalam interaksi digital.
Masalah utama yang dibahas adalah bagaimana ideologi asing, seperti liberalisme dan radikalisme, dapat mempengaruhi generasi muda. Video ini menyebutkan bahwa pemuda merupakan kelompok yang rentan terhadap misinformasi dan propaganda. Oleh karena itu, penguatan ideologi Pancasila di kalangan generasi milenial menjadi sangat penting untuk membangun ketahanan nasional. Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan sosialisasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari ideologi asing.
Tanggapan terhadap materi ini adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menjaga integritas ideologi Pancasila. Upaya seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan dan pendidikan kewarganegaraan harus diperkuat untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang tidak hanya cerdas secara digital tetapi juga memiliki karakter yang kuat berdasarkan Pancasila.
Npm : 2451011037
Video tersebut menjelaskan tentang cara mempertahankan ideologi pancasila di era digital.
Era digital telah mengantarkan fenomena the Internet of things, mengindikasikan ancaman ideologi luar yg terasa begitu dekat yg dimana jarak dan waktu tidak lagi menjadi hambatan dan kendala. Berdasarkan data internet quotes text pengguna indonesia itu mencapai 212,35 juta pada maret 2021, dengan jumlah tersebut menunjukkan indonesia berada di urutan ke-3 dengan pengguna internet terbanyak di asia. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yg sedikit maka dari itu indonesia harus menjaga dirinya agar tidak terjerumus ke ideologi asing yg dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berikut dijelaskan bagaimana cara kita sebagai warga negara digital untuk mempertahankan ideologi pancasila.
*Pandangan tentang ideologi
Sebelum memahaminya lebih jauh kita harus tahu dulu yg dimaksud dengan ideologi, ideologi adalah ilmu tentang ide-ide atau gagasan ilmu tentang pikiran manusia yg mampu menunjukkan arah yg benar menuju masa depan.
Menurut De Trecy mengenai ideologi dia berpandangan bahwa ideologi adalah gagasan yg sehat atau sesuai dengan realitas sedangkan Karl Marx berpandangan bahwa ideologi adalah kesadaran palsu yg digunakan sebagai dasar pembenaran.
*Urgensi ketahanan ideologi pancasila di era digital
Suatu kewajaran bahwa perdebatan dan perselisihan ideologi besar yg berakhir pada dominannya ideologi tertentu, ini menunjukkan bahwa setiap negara memiliki cara dalam berpikir untuk mencapai cita-citanya. Ketahanan ideologi juga merupakan hal penting dalam mempertahankan ketahanan nasional, di indonesia sendiri yg dimaksud dengan ketahanan ideologi adalah ideologi pancasila, ini merujuk dengan pidato yg disampaikan oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 yg menegaskan "Bahwa pancasila adalah satu-satunya ideologi yg mampu menyatukan bangsa indonesia". Kandungan makna dalam pidato tersebut pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa indonesia mencapai cita-cita di era digital ini. Fenomena the internet of things menjadi ancaman paparan ideologi seperti liberalisme, komunisme, radikalisme, sosialisme. Serangan ideologis inilah yg dimaksud dengan perang modern, maka dari itu memeranginya dengan ketahanan ideologi pancasila di era digital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
*Siapa yg harus menjaga ketahanan ideologi pancasila di era digital
Sesuai dengan pasal 30 ayat 1 tahun 1945 yg menyatakan secara tegas bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Ketahanan ideologi harus menyasar pada generasi milenial yg rentan menjadi korban proyek misinformasi resepsi dan alat propaganda di era digital. Pada hakikatnya yg menjaga, melindungi dan memelihara ketahanan ideologi pancasila merupakan tugas bersama baik itu pemerintah maupun masyarakat.
*Ketahanan ideologi di era digital
Dengan perkembangan zaman yg penuh dinamika dan permasalahannya saat ini nilai-nilai yg terkandung dalam pancasila perlu diamalkan di kehidupan sehari-hari. Sehingga pengarusutamaan pancasila menjadi suatu keharusan baik secara strutural maupun kultural. Adapun mekanisme ketahanan ideologi di era digital yg dimaksud adalah sebagai berikut.
-Secara struktural melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan yg dilakukan oleh lembaga MPR diantaranya:
1. Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,
2. Pegelaran seni dan budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,
3. Pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,
4. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,
5. Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
-Secara kultural melalui penguatan pembelajaran pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan diantaranya:
1. Pembiasaan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan,
2. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyayikan lagu-lagu daerah dan nasional,
3. Mengimplementasikan pendekatan Cooperative Learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, dan hidup berdampingan,
4. Mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
*Kesimpulan
Mempertahankan ideologi Pancasila di era digital bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Suksesnya upaya ini bergantung pada kolaborasi yang efektif antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan individu dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila secara konsisten dan kreatif. Keberhasilannya juga bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat dan dinamis.
NPM : 2411011126
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi pak Roy dan teman-teman semuanya, izin menanggapi video pembelajaran 2 mengenai langkah-langkah dalam mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital.
Ideologi Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang bisa menyatukan masyarakat Indonesia, karena hal tersebut memperlihatkan ideologi Pancasila merupakan suatu hal yang wajib, namun mempertahankan ideologi Pancasila di era digital merupakan tantangan yang memerlukan pendekatan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempertahankan ideologi Pancasila di era digital:
Pendidikan dan Sosialisasi Pancasila melalui Platform Digital:
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Pancasila melalui konten edukatif di platform digital seperti media sosial, blog, video, dan aplikasi pembelajaran. Ini dapat mencakup infografis, video pendek, atau artikel yang mengedukasi tentang nilai-nilai Pancasila.
Membuat kursus atau webinar untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang ideologi Pancasila, serta pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Memanfaatkan Media Sosial untuk Menyebarkan Nilai Pancasila:
Penggunaan media sosial secara aktif untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, keadilan sosial, dan kerakyatan. Pengguna dapat membuat kampanye atau gerakan yang mendukung nilai-nilai Pancasila.
Menggunakan tagar (hashtag) seperti #Pancasila, #IndonesiaBersatu, atau #NKRI untuk menarik perhatian generasi muda dan membangun kesadaran kolektif.
Melawan Radikalisasi dan Berita Hoaks:
Mengedukasi masyarakat tentang cara memverifikasi informasi dan mengenali berita hoaks serta ujaran kebencian yang dapat merusak kerukunan dan persatuan.
Bekerja sama dengan platform digital dan media untuk menanggulangi konten yang bertentangan dengan nilai Pancasila, seperti konten radikal, intoleransi, atau ekstremisme.
Mengembangkan Aplikasi dan Teknologi yang Mendukung Pancasila:
Membuat aplikasi yang mengedukasi masyarakat tentang Pancasila dan nilai-nilainya, serta memberikan informasi yang benar mengenai isu-isu kebangsaan.
Pengembangan teknologi yang mempermudah diskusi tentang Pancasila dan memberi ruang untuk berbagai pihak saling berbagi perspektif secara konstruktif dan toleran.
Menjaga Keharmonisan Sosial di Dunia Maya:
Mengajak pengguna internet untuk berperilaku baik dan saling menghormati di dunia maya, yang sesuai dengan semangat persatuan dan kerukunan dalam Pancasila.
Mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan teknologi untuk menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, dan positif.
Mengintegrasikan Pancasila dalam Kebijakan Digital:
Pemerintah dapat merancang kebijakan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam regulasi teknologi dan internet, seperti perlindungan data pribadi, kebebasan berbicara, dan hak-hak digital warga negara.
Mengatur penyebaran konten agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti menghormati perbedaan, menanggulangi ujaran kebencian, dan menjaga kerukunan sosial.
Mendorong Generasi Muda untuk Berperan Aktif:
Menumbuhkan kesadaran pada generasi muda tentang pentingnya menjaga ideologi Pancasila dalam beraktivitas di dunia digital, serta bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai tersebut.
Mengajak generasi muda untuk menggunakan platform digital sebagai sarana menyuarakan aspirasi mereka dalam kerangka yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti demokrasi, keadilan, dan toleransi.
Dengan langkah-langkah ini, ideologi Pancasila dapat terus relevan dan terjaga di tengah perubahan zaman dan kemajuan teknologi digital.
Mungkin cukup tanggapan dari saya, kurang lebih nya saya mohon maaf, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Npm : 2161011002
Assallamuallaikum pak izin menjawab
Video Ketahanan Ideologi di Era Digital telah menyajikan gambaran yang komprehensif mengenai tantangan yang dihadapi oleh ideologi Pancasila di era digital. Materi yang disajikan tidak hanya menggarisbawahi pentingnya pemahaman konsep ideologi, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ancaman-ancaman nyata yang mengintai serta strategi yang efektif untuk mempertahankannya.
1. Pancasila sebagai Landasan Kokoh Kebangsaan
Pancasila bukanlah sekadar kumpulan nilai-nilai, melainkan sebuah sistem filsafat yang menjadi dasar bagi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan pilar-pilar yang saling berkaitan dan membentuk identitas bangsa Indonesia. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun karakter bangsa yang kuat, berakhlak mulia, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
2. Ancaman Ideologi Asing: Lebih dari Sekadar Ancaman
Era digital telah membuka akses yang sangat luas terhadap informasi dari seluruh dunia. Di satu sisi, hal ini memperkaya pengetahuan dan wawasan kita. Namun, di sisi lain, kemudahan akses ini juga membuka peluang bagi penyebaran ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ancaman seperti liberalisme radikal, komunisme, dan radikalisme agama semakin intensif dan canggih dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pengaruhnya. Mereka seringkali mengemas ideologinya dengan kemasan yang menarik dan relevan dengan kondisi sosial masyarakat, sehingga dapat dengan mudah membingungkan, terutama generasi muda.
3. Generasi Milenial: Target Utama dan Agen Perubahan
Generasi milenial, dengan akses yang luas terhadap teknologi dan informasi, menjadi target utama bagi penyebaran ideologi asing. Fleksibilitas berpikir, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kecenderungan untuk menerima informasi baru membuat mereka rentan terhadap pengaruh ideologi yang berbeda. Namun, di sisi lain, generasi milenial juga memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, mereka dapat menjadi benteng pertahanan ideologi negara dan menyebarkan nilai-nilai positif kepada lingkungan sekitarnya.
4. Strategi Ketahanan Ideologi: Pendekatan Komprehensif
Upaya untuk menjaga ketahanan ideologi Pancasila memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang efektif. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, juga sangat diperlukan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
Penguatan Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini dan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kurikulum pendidikan harus dirancang agar dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila secara efektif.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan: Empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika, harus terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Pemanfaatan Teknologi Digital: Teknologi digital dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan menangkal pengaruh ideologi asing.
Penguatan Moderasi Beragama: Moderasi beragama merupakan kunci dalam menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah terjadinya konflik horizontal.
Peningkatan Literasi Digital: Masyarakat, terutama generasi muda, perlu memiliki literasi digital yang tinggi agar dapat menyaring informasi dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks.
5. Pendidikan dan Sosialisasi: Investasi untuk Masa Depan
Pendidikan dan sosialisasi mengenai nilai-nilai Pancasila merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Pancasila, kita dapat membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat, berwawasan kebangsaan, dan mampu menghadapi tantangan global. Selain itu, pendidikan dan sosialisasi juga dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kesimpulannya, menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital merupakan tantangan yang kompleks namun bukan tidak mungkin. Dengan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat, terutama generasi milenial, kita dapat memastikan bahwa ideologi negara tetap relevan dan menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertanyaan untuk diskusi lebih lanjut:
Strategi apa yang menurut Anda paling efektif untuk menangkal pengaruh ideologi asing di kalangan generasi muda?
Bagaimana peran media sosial dalam memperkuat atau melemahkan ketahanan ideologi Pancasila?
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan Pancasila di sekolah?
NPM : 2411011089
Kelas : Manajemen A
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin memberikan tanggapan mengenai video yang bapak berikan.
Saya setuju dengan materi-materi yang disampaikan, karena poin-poin tersebut sesuai dan penting dalam konteks kebangsaan, khususnya di era digital. Pertama, pandangan tentang ideologi baik menurut De Tracy maupun Karl Marx memberikan landasan untuk memahami peran ideologi dalam kehidupan sosial. De Tracy memberikan perspektif ideal tentang bagaimana ideologi dapat membangun masyarakat yang sehat, sedangkan Marx mengingatkan kita untuk waspada terhadap ideologi yang dimanipulasi demi kepentingan tertentu. Kedua pandangan ini saling melengkapi untuk membangun pola pikir yang kritis.
Urgensi ketahanan ideologi Pancasila juga sangat penting di era digital. Serangan ideologis melalui propaganda dan hoaks memang menjadi ancaman nyata yang dapat merusak persatuan bangsa. Dalam konteks ini, ketahanan Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa, yang dapat berperan melalui literasi digital dan penyebaran nilai-nilai positif.
Saya juga setuju bahwa peran pemuda dalam mempertahankan negara tidak hanya terbatas pada aspek militer, tetapi juga dalam inovasi, pendidikan, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Pemuda adalah pilar utama dalam membangun peradaban bangsa yang maju dan modern. Oleh karena itu, generasi muda perlu terus diberdayakan dan dilibatkan dalam proses pembangunan nasional.
Terakhir, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang tidak dapat ditawar. Pancasila sebagai landasan ideologi negara hanya akan bermakna jika diterapkan dalam tindakan nyata. Pengarusutamaan Pancasila, baik secara kultural maupun struktural, adalah langkah yang tepat untuk menjaga keberlanjutan nilai-nilai ini di tengah perkembangan zaman yang serba cepat. Dengan demikian, materi ini memberikan panduan yang jelas untuk memperkuat fondasi bangsa di masa depan.
NPM:2411011151
Assalamualaikum Wr.Wb selamat pagi pak
izin menjawab
Video berjudul “Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital” yang diunggah di channel Kompas.com mengangkat tema yang sangat relevan bagi kita, terutama mahasiswa, sebagai generasi yang hidup di tengah derasnya arus digitalisasi. Di era digital ini, ideologi Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, menghadapi tantangan besar akibat derasnya arus informasi, budaya global, dan ancaman disintegrasi sosial.
Berikut adalah tanggapan secara lengkap dari sudut pandang mahasiswa yang memahami pentingnya peran Pancasila dalam menjaga keutuhan bangsa:
1. Tantangan Ideologi Pancasila di Era Digital
Sebagai mahasiswa, kita tahu bahwa era digital membawa banyak kemajuan, mulai dari akses informasi yang lebih cepat hingga kemudahan berkomunikasi lintas negara. Namun, di balik itu, ada sejumlah tantangan yang dihadapi Pancasila di era digital:
• Masifnya Hoaks dan Radikalisme: Media sosial sering digunakan untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
• Perubahan Budaya dan Gaya Hidup: Budaya asing yang masuk tanpa filter sering kali menggusur nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dan toleransi, yang merupakan inti dari Pancasila.
• Individualisme Digital: Kemajuan teknologi sering kali membuat kita lebih fokus pada diri sendiri dan kurang peduli terhadap kehidupan sosial, bertentangan dengan semangat persatuan dan keadilan sosial dalam Pancasila.
Sebagai mahasiswa, kita harus sadar bahwa tanpa usaha menjaga nilai-nilai Pancasila, tantangan ini bisa menggerus identitas bangsa secara perlahan.
2. Peran Mahasiswa dalam Mempertahankan Pancasila di Era Digital
Mahasiswa adalah generasi muda yang punya potensi besar untuk menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila. Tapi pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan di era digital ini? Berikut beberapa langkah nyata yang bisa kita ambil:
a. Membangun Literasi Digital
Sebagai mahasiswa, kita harus menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan ujaran kebencian. Cara yang bisa kita lakukan:
• Mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya memilah informasi yang valid sebelum menyebarkannya.
• Menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten positif yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, persatuan, dan kebinekaan.
b. Menguatkan Nilai Toleransi di Dunia Maya
Di era digital, konflik sering kali dimulai dari perdebatan kecil di media sosial. Sebagai mahasiswa, kita harus belajar untuk:
• Menghormati perbedaan pendapat dan budaya di dunia maya, sama seperti kita menghormati di dunia nyata.
• Membuat ruang diskusi yang sehat di media sosial untuk membahas isu-isu kebangsaan tanpa menyulut emosi atau konflik.
c. Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Rasa Kebangsaan
Mahasiswa bisa memanfaatkan teknologi untuk membuat inovasi yang mengangkat nilai-nilai Pancasila, misalnya:
• Membuat aplikasi edukasi Pancasila untuk generasi muda.
• Membuat konten kreatif, seperti video atau podcast, yang mempromosikan kebinekaan dan persatuan.
• Mengadakan webinar atau diskusi online tentang isu-isu kebangsaan.
3. Menginternalisasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Kita sering mendengar slogan “Pancasila adalah ideologi hidup”, tapi bagaimana cara menerapkannya di era digital? Sebagai mahasiswa, kita bisa mulai dari diri sendiri:
• Sila 1 (Ketuhanan yang Maha Esa): Menggunakan media digital untuk menyebarkan nilai-nilai agama yang damai dan saling menghormati.
• Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Tidak menyebarkan konten yang merendahkan martabat orang lain, seperti body shaming atau cyberbullying.
• Sila 3 (Persatuan Indonesia): Mendukung gerakan-gerakan yang mempromosikan keutuhan bangsa, seperti kampanye cinta NKRI.
• Sila 4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan): Aktif dalam diskusi atau forum digital dengan cara yang sopan dan menghargai pendapat orang lain.
• Sila 5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Menggunakan media digital untuk membantu orang yang membutuhkan, seperti crowdfunding atau donasi online.
4. Relevansi Pancasila dengan Era Digital
Sebagai mahasiswa, kita sering bertanya-tanya: apakah Pancasila masih relevan di era modern seperti sekarang? Jawabannya jelas: ya, sangat relevan.
• Nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, keadilan sosial, dan persatuan, adalah solusi bagi berbagai masalah sosial yang muncul akibat era digital, seperti polarisasi masyarakat.
• Pancasila adalah panduan untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan kemanusiaan. Di tengah derasnya perkembangan teknologi, kita tetap harus mengutamakan nilai-nilai kebangsaan dan kemasyarakatan.
Kesimpulan: Pancasila adalah Tanggung Jawab Kita
Sebagai mahasiswa, kita adalah generasi yang akan menentukan masa depan bangsa. Di era digital ini, tantangan mempertahankan ideologi Pancasila memang besar, tetapi kita punya banyak peluang untuk melakukannya. Dengan literasi digital, sikap toleransi, dan inovasi berbasis teknologi, kita bisa menjadi agen perubahan yang memperkuat nilai-nilai Pancasila di dunia maya maupun nyata.
Jadi, mari kita gunakan kelebihan kita sebagai generasi digital untuk membawa ideologi Pancasila ke level yang lebih tinggi, menjadikannya relevan, kuat, dan kokoh di tengah perubahan zaman. Sebab mempertahankan Pancasila bukan cuma tugas negara, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai mahasiswa dan warga bangsa. Terima kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
2411011061
Video ini membahas "Ketahanan Ideologi di Era Digital" menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di tengah arus informasi global yang deras. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, Indonesia berisiko terpapar ideologi asing yang dapat mengancam nilai-nilai kebangsaan. Materi ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk melawan pengaruh negatif melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, yang harus menjadi pedoman dalam interaksi digital.
Masalah utama yang dibahas adalah bagaimana ideologi asing, seperti liberalisme dan radikalisme, dapat mempengaruhi generasi muda. Video ini menyebutkan bahwa pemuda merupakan kelompok yang rentan terhadap misinformasi dan propaganda. Oleh karena itu, penguatan ideologi Pancasila di kalangan generasi milenial menjadi sangat penting untuk membangun ketahanan nasional. Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan sosialisasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari ideologi asing.
Tanggapan terhadap materi ini adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menjaga integritas ideologi Pancasila. Upaya seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan dan pendidikan kewarganegaraan harus diperkuat untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai ini dalam.
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang tidak hanya cerdas secara digital tetapi juga memiliki karakter yang kuat berdasarkan Pancasila.
Tanggapan Terhadap Isi Materi:
Video ini menekankan bahwa di era digital, ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme dapat mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, ketahanan ideologi Pancasila menjadi sangat penting untuk menjaga identitas dan persatuan bangsa. Materi ini juga mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan menjadi garda terdepan dalam melawan misinformasi dan propaganda negatif. selain itu juga, menyarankan perlunya penguatan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan melalui berbagai metode, termasuk sosialisasi empat pilar kebangsaan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun kesadaran ideologis yang kuat.
adapun masalah yang dibahas dalam video adalah:
1.Video ini mengidentifikasi bahwa dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, ancaman ideologi asing menjadi lebih nyata. Hal ini dapat menyebabkan adiksi ideologi yang merusak kehidupan berbangsa.
2.Krisis Identitas: Dengan banyaknya informasi yang beredar, masyarakat bisa mengalami krisis identitas, terutama generasi muda yang mungkin lebih mudah terpengaruh oleh ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal.
3.Kebutuhan untuk Beradaptasi: Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitas nasionalnya. Penting untuk menemukan cara efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila di era digital agar tetap relevan bagi generasi muda.
NPM: 2411011020
Assalamualaikum Warahmatulllahi Wabarakatuh, selamat siang Bapak Roy dan teman-teman, saya ingin memberikan pendapat mengenai materi yang diunggah dalam video kedua.
Berikut adalah beberapa metode yang jelas dan rinci untuk menjaga Pancasila dalam dunia yang semakin digital:
1. Pendidikan Berbasis Pancasila
Pendidikan merupakan dasar untuk membangun masyarakat yang berpegang pada nilai-nilai Pancasila. Dengan mengintegrasikan pembelajaran Pancasila ke dalam kurikulum sejak awal, generasi muda dapat menghayati nilai-nilai ini:
Pendidikan Formal dan Non-Formal: Kurikulum sekolah harus menyertakan pelajaran mengenai Pancasila dengan cara yang menarik dan relevan, seperti diskusi kelompok, proyek tim, dan pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler: Mendukung kegiatan luar kelas yang menekankan semangat kerjasama, toleransi, dan kolaborasi.
Kampanye efektif di media sosial dan platform digital lainnya dapat membantu menyebarkan nilai-nilai Pancasila:
Konten Kreatif: Membuat video, infografis, dan artikel yang menarik dan mudah dibagikan, yang menyoroti pentingnya Pancasila.
Kolaborasi dengan Influencer: Mengajak tokoh masyarakat dan influencer untuk menyampaikan pesan positif mengenai Pancasila kepada audiens yang lebih luas.
Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan digital:
Kebijakan Anti-Hoaks: Mengembangkan kebijakan untuk menangani penyebaran hoaks dan informasi palsu yang bisa merusak persatuan bangsa.
Perlindungan Data Pribadi: Memastikan perlindungan data pribadi untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang dapat mengganggu keharmonisan sosial.
Teknologi bisa menjadi alat yang efektif untuk mendidik dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila:
Aplikasi Edukasi: Mengembangkan aplikasi yang mengajarkan Pancasila melalui permainan interaktif, kuis, dan materi pembelajaran.
Platform E-Learning: Menyediakan materi pembelajaran yang mudah diakses secara online mengenai sejarah dan signifikansi Pancasila.
Melibatkan masyarakat dalam menjaga dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui partisipasi aktif:
Forum Diskusi Online: Menyediakan platform untuk berdiskusi tentang isu-isu nasional yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila.
Gerakan Sosial: Mendukung inisiatif masyarakat yang mengutamakan solidaritas dan kerjasama di dunia digital.
Media memainkan peranan penting dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi yang benar:
Jurnalisme yang Bertanggung Jawab: Media massa harus menonjolkan praktik jurnalistik yang bertanggung jawab, etis, serta mengedepankan kebenaran dan nilai-nilai Pancasila.
Media Sosial yang Positif: Menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan pesan-pesan positif yang mendukung nilai-nilai Pancasila.
Penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelanggaran yang merugikan nilai-nilai Pancasila:
Hukuman bagi Pelanggar: Menjatuhkan sanksi yang tegas kepada mereka yang menyebarkan kebencian atau memecah belah persatuan bangsa.
Pengawasan Konten: Memonitor dan mengambil tindakan pada konten yang melanggar norma kesusilaan dan merusak nilai-nilai Pancasila.
Menjaga ideologi Pancasila di era digital memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan penyedia platform digital. Dengan pendidikan yang baik, regulasi yang tepat, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa, Pancasila dapat terus menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah percepatan teknologi.
NPM= 2411011017
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Izinkan saya untuk menggapi video tersebut.
Di era digital, menjaga ideologi Pancasila tidak hanya sekedar menjaga tradisi tetapi juga beradaptasi dengan teknologi. Dengan memanfaatkan jejaring sosial dan platform digital lainnya, nilai-nilai Pancasila dapat mendekatkan diri kepada generasi muda dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pendidikan berbasis digital, serta penggunaan media sosial yang bijaksana dan konstruktif, merupakan kunci untuk memastikan ideologi Pancasila tetap relevan di dunia digital yang selalu berubah.
1. Pendidikan Digital Berbasis Pancasila
Mengintegrasikan Pancasila ke dalam program pendidikan digital dan platform pembelajaran online. Pengajaran Pancasila harus ditingkatkan di dunia maya, dengan mengadaptasi materi yang relevan dan mudah diakses oleh generasi muda. Konten positif dan mendidik: Membuat konten digital (seperti video, artikel, infografis) yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila.
2. Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila
Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, solidaritas, dan keadilan sosial. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok dapat menjadi cara efektif untuk mendekatkan Pancasila kepada generasi Milenial dan Z serta kampanye sosial.
3. Dialog dan diskusi kritis di dunia maya
Membuka ruang bagi masyarakat untuk mendiskusikan Pancasila secara konstruktif di berbagai platform digital. Hal ini dapat dilakukan melalui webinar, forum online, atau grup media sosial yang membahas relevansi Pancasila di era digital. Serta memanfaatkan ruang digital untuk membangun pemahaman dan toleransi, melawan penyebaran hoax dan konten merugikan yang merugikan nilai-nilai Pancasila.
Terimakasih Bapak Roy serta teman-teman sekalian.
NPM: 2451011042
Video tersebut membahas Ketahanan Ideologi di Era Digital, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila di tengah arus informasi global yang deras. Berikut adalah rangkuman detail mengenai masalah dan materi yang dijelaskan:
•Masalah yang Dibahas
1. Ancaman Ideologi Asing: Dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, terdapat risiko adiksi terhadap ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme, yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Perang Ideologi Modern: Interaksi antara ideologi Pancasila dan ideologi asing dianggap sebagai bentuk perang modern, di mana masyarakat harus waspada terhadap pengaruh negatif dari luar.
•Materi yang Dijelaskan
1.Definisi Ideologi: Ideologi didefinisikan sebagai ilmu tentang gagasan yang menunjukkan arah menuju masa depan. Namun, ada pandangan negatif terhadap ideologi sebagai kesadaran palsu.
2. Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila dianggap sebagai satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia, berfungsi sebagai sarana pemersatu dan motivasi dalam mencapai cita-cita nasional.
3. Pendidikan dan Penguatan Nilai Pancasila: Penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting, terutama di kalangan generasi milenial yang rentan terhadap misinformasi. Pendidikan kewarganegaraan dan pembelajaran Pancasila harus diperkuat.
4. Peran Pemuda: Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan ideologi. Mereka harus dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila untuk menghadapi tantangan di era digital.
5. Mekanisme Ketahanan Ideologi:
Secara struktural melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan oleh lembaga MPR.
Secara kultural melalui pendidikan Pancasila dan kegiatan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme.
NPM: 2411011057
Materi ini membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai upaya menghadapi ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, hingga radikalisme. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 212,35 juta jiwa pada 2021, Indonesia menjadi salah satu pengguna internet terbesar di Asia, sehingga generasi muda rentan terhadap pengaruh ideologi asing yang dapat melemahkan persatuan dan integritas bangsa.
Pancasila, seperti yang disampaikan Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945, adalah ideologi pemersatu bangsa yang mampu menjaga keutuhan dan mengarahkan perjuangan nasional. Di era digital yang sering disebut sebagai "perang modern," generasi muda perlu memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila agar dapat menjadi filter yang efektif melawan pengaruh buruk dari luar.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menjaga ketahanan ideologi ini. Pemerintah dapat melakukan penguatan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan, pendidikan Pancasila, dan kegiatan kreatif seperti lomba video bertema kebangsaan. Dari sisi masyarakat, nilai-nilai seperti gotong-royong, toleransi, dan semangat persatuan perlu terus ditanamkan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di media sosial yang rentan terhadap hoaks dan propaganda.
Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting untuk aktif mengamalkan Pancasila. Menjaga ketahanan ideologi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi kewajiban seluruh warga negara sesuai Pasal 30 UUD 1945. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi dan menghadapi tantangan era digital dengan percaya diri.
NPM: 2411011083
Assalamu'alikum, pak Roy dan teman-teman sekalian. Disini saya akan memberikan tanggapan saya terkait Video 2 yang telah diberikan.
Dalam video ini, telah dibahas akan pentingnya memahami fenomena perubahan budaya dan identitas nasional di tengah arus globalisasi. Di mana, globalisasi dan perkembangan teknologi, khususnya di media sosial, telah memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap nilai-nilai tradisional dan kebangsaan. Di satu sisi, globalisasi membuka akses informasi dan peluang kolaborasi internasional yang lebih luas. Namun, di sisi lain, dampak negatifnya seperti penurunan apresiasi terhadap budaya lokal, hilangnya identitas nasional, serta meningkatnya individualisme menjadi masalah serius. Kita, sebagai generasi muda harus mengingat bahwa menjaga budaya dan identitas bangsa harus menjadi prioritas di tengah gempuran pengaruh asing.
Masalah utama yang dapat diidentifikasi adalah ancaman terhadap keberlanjutan budaya dan nilai-nilai kebangsaan. Banyak generasi muda yang lebih tertarik pada budaya asing tanpa memahami akar budaya sendiri, sehingga identitas nasional perlahan terkikis. Selain itu, konsumsi media sosial yang berlebihan sering kali mendorong pola pikir pragmatis dan materialistis, menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai gotong royong dan solidaritas. Kurangnya literasi digital juga menjadi masalah lain, di mana informasi global sering diterima tanpa sikap kritis, sehingga memperkuat pengaruh budaya asing yang tidak selalu sesuai dengan nilai bangsa. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara membuka diri terhadap globalisasi dan tetap mempertahankan identitas nasional.
NPM : 2411011066
Assalamualaikum wr.wb. Selamat Siang Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi yang diberikan pada pagi hari ini.
"Ketahanan Ideologi di Digital" membahas tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai ideologi negara di tengah perkembangan teknologi dan informasi.
1. Ancaman Ideologi Asing
Munculnya ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme melalui internet dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Ini menimbulkan risiko terhadap nilai-nilai Pancasila.
2. Peran Pancasila
Pancasila dipandang sebagai satu-satunya ideologi yang dapat mempersatukan keberagaman di Indonesia. Ia berfungsi sebagai pedoman hidup dan jati diri bangsa yang harus dipertahankan.
3. Pentingnya Pendidikan Pancasila
Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan sejak dini melalui pendidikan formal dan informal. Hal ini penting untuk membekali generasi muda agar mampu menghadapi arus informasi yang cepat.
4. Strategi Ketahanan Ideologi
Penguatan ketahanan ideologi Pancasila dapat dilakukan melalui:
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan: Melalui dialog, seni budaya, dan pembuatan film.
Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.
Penggunaan Media Digital: Memanfaatkan platform digital untuk menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara kreatif.
5. Tanggung Jawab Bersama
Menjaga ketahanan ideologi adalah tanggung jawab seluruh masyarakat. Setiap individu perlu berperan aktif dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila di era digital.
Kesimpulan
Video tersebut menekankan bahwa meskipun era digital membawa tantangan baru, penguatan ideologi Pancasila melalui pendidikan dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
NPM: 2411011028
MATERI ISI VIDEO
Video ini membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital, di mana ancaman dari ideologi asing semakin mendekat akibat kemajuan teknologi dan internet. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet di Indonesia, tantangan untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin mendesak.
A. Masalah yang Dibahas
- Ancaman Ideologi Asing: Video ini menyoroti risiko adopsi ideologi luar seperti liberalisme dan radikalisme, yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Peran Pemuda: Generasi milenial dianggap rentan terhadap misinformasi, sehingga mereka perlu didorong untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai fondasi dalam menghadapi perubahan.
- Pendidikan dan Sosialisasi: Pentingnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, serta sosialisasi nilai-nilai kebangsaan melalui berbagai kegiatan budaya dan dialog, untuk membangun kesadaran kolektif.
Secara keseluruhan, video ini mengajak seluruh warga negara untuk secara aktif menjaga ketahanan ideologi Pancasila sebagai upaya melindungi identitas bangsa di tengah arus informasi global yang cepat.
RELEVANSI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA
Dalam menghadapi tantangan di era digital sangat krusial untuk menjaga identitas dan integritas bangsa. Berikut adalah penjelasan
- Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai religius berfungsi sebagai fondasi moral untuk melawan pengaruh ideologi asing yang bertentangan dengan nilai bangsa. Pemahaman spiritual membantu individu dalam menilai informasi dan menghindari ideologi yang merusak.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Masyarakat harus bersikap bijaksana dan adil dalam mengakses serta menyebarkan informasi. Menghormati perbedaan penting untuk menciptakan lingkungan harmonis, terutama di media sosial yang sering kali penuh konflik.
- Persatuan Indonesia: Dalam menghadapi ancaman ideologi asing, nilai persatuan sangat penting untuk menjaga integritas bangsa. Generasi muda diharapkan mampu menolak ideologi yang dapat memecah belah persatuan, sehingga solidaritas nasional tetap terjaga.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Penguatan nilai demokrasi melalui musyawarah penting untuk mengatasi perpecahan akibat arus informasi digital. Diskusi terbuka dan partisipatif membantu mencapai kesepakatan yang inklusif.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Ketahanan ideologi Pancasila memastikan keadilan sosial terjaga, termasuk akses merata terhadap teknologi dan informasi, sehingga semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan secara adil.
Penerapan nilai-nilai Pancasila di era digital bukan hanya respons terhadap tantangan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas melalui pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai tersebut.
NPM. :2411011056
mempertahankan ideologi Pancasila di era digital memerlukan strategi yang adaptif, terutama dengan memanfaatkan perkembangan teknologi secara bijak. Berikut adalah beberapa cara untuk mewujudkannya:
1. Meningkatkan Literasi Digital
Pemahaman tentang teknologi dan etika digital sangat penting. Mahasiswa perlu memahami cara menggunakan media sosial dan teknologi secara bijak untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, dan persatuan. Ini mencakup kemampuan untuk menyaring informasi agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau ujaran kebencian.
2. Menggunakan Media Digital untuk Menyebarkan Nilai-Nilai Positif
Mahasiswa dapat menciptakan konten yang edukatif dan inspiratif, seperti kampanye daring yang mempromosikan nilai-nilai persatuan (Sila ke-3), kemanusiaan (Sila ke-2), dan keadilan sosial (Sila ke-5). Misalnya, melalui platform seperti TikTok, Instagram, atau YouTube, mahasiswa dapat menyebarkan video pendek atau infografis yang mengajarkan toleransi antarumat beragama atau pentingnya menghormati perbedaan.
3. Membangun Ruang Diskusi yang Berbasis Musyawarah
Di era digital, ruang diskusi daring seperti forum atau grup media sosial bisa menjadi tempat untuk membahas isu-isu terkini dengan pendekatan yang sesuai nilai Pancasila, khususnya musyawarah untuk mufakat (Sila ke-4). Hal ini membantu menciptakan dialog yang sehat dan mendukung keberagaman.
4. Melawan Intoleransi dan Radikalisme Digital
Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menjadi garda depan dalam memerangi konten yang bertentangan dengan Pancasila, seperti ujaran kebencian, intoleransi, atau radikalisme. Melaporkan akun atau konten yang menyebarkan ideologi anti-Pancasila kepada platform atau pihak berwenang adalah langkah konkret yang dapat dilakukan.
5. Menanamkan Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila
Di lingkungan kampus, mahasiswa bisa menyelenggarakan seminar, workshop, atau pelatihan tentang pentingnya Pancasila di era digital. Ini akan membantu membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga ideologi bangsa.
6. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas
Mahasiswa dapat bekerja sama dengan pemerintah atau organisasi masyarakat untuk mempromosikan program yang mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila. Misalnya, berpartisipasi dalam gerakan nasional melawan hoaks atau kegiatan sosial berbasis teknologi.
Kesimpulan
Mempertahankan ideologi Pancasila di era digital memerlukan kombinasi antara pendidikan, pemanfaatan teknologi yang bijak, dan partisipasi aktif dalam menyebarkan nilai-nilai positif. Sebagai generasi muda, mahasiswa berperan penting dalam menjaga agar Pancasila tetap relevan sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM: 2451011023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, izin menyampaikan tanggapan saya terhadap video di atas.
Masalah yang Dibahas:
1.Pengaruh Ideologi Asing
Masalah utama yang dibahas adalah ancaman ideologi asing—seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme—yang berpotensi mengikis nilai-nilai Pancasila. Masalah ini relevan mengingat globalisasi dan keterbukaan informasi di era digital dapat memengaruhi pola pikir generasi muda.
2.Rendahnya Pemahaman tentang Pancasila
Materi juga secara implisit menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan dalam pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Hal ini membuat masyarakat lebih rentan terhadap ideologi asing.
3.Kurangnya Kontrol dalam Dunia Digital
Dunia digital yang sangat terbuka dan sulit dikontrol menjadi medan pertempuran baru bagi ideologi, di mana propaganda, misinformasi, dan konten negatif dapat menyebar dengan cepat tanpa penyaringan yang memadai.
Tanggapan saya:
Materi ini memberikan wawasan yang tepat tentang pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi. Langkah-langkah penguatan ideologi yang disarankan baik melalui pendidikan, kegiatan kreatif, maupun dialog kebangsaan merupakan strategi yang komprehensif untuk memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi pedoman bangsa dalam menghadapi tantangan era digital.
NPM: 2411011062
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi, Pak. Saya ingin menyampaikan tanggapan terkait video materi yang dibahas hari ini.
Materi dalam video tersebut membahas tentang ketahanan ideologi di era digital, yang diawali dengan tema "The Internet of Things" (IoT). Tema ini menggambarkan bagaimana ideologi asing kini terasa lebih dekat dan mudah diakses. Pandangan terhadap ideologi memiliki peran penting untuk memberikan arah yang benar menuju masa depan. Melalui analisis yang mendalam, ide-ide yang keliru dapat diidentifikasi sehingga masyarakat bisa diarahkan ke jalan yang lebih baik.
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital menjadi elemen kunci dalam menjaga ketahanan nasional secara keseluruhan. Peran pemuda sangat strategis dalam upaya ini, karena generasi milenial adalah garda terdepan dalam membangun peradaban dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, penguatan ideologi Pancasila di kalangan generasi muda menjadi tanggung jawab bersama.
Nilai-nilai Pancasila perlu terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya ini harus dilakukan melalui dua pendekatan:
1.Pendekatan kultural, dengan memperkuat pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
2.Pendekatan struktural, dengan mensosialisasikan empat pilar kebangsaan melalui peran lembaga seperti MPR.
Kesimpulan yang dapat diambil dari materi ini adalah bahwa untuk mewujudkan cita-cita bangsa, setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban untuk berpartisipasi dalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan nasional, sesuai dengan kemampuan dan perannya masing-masing.
Nama: Khamilla Indah Larasati
NPM: 2411011084
Izin menanggapi video kedua pada perkuliahan hari ini;
Masalah yang dibahas adalah Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bang Indonesia mencapai cita-cita di era digital. Era digital mempercepat penyebaran ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, radikalisme, dan sosialisme. Hal ini dapat memengaruhi nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman bangsa Indonesia. Dalam pasal 30 ayat 1 undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun secara tegas menyatakan tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara pada dasarnya setiap warga negara sikap perilaku dan tindakannya berdasarkan Pancasila dan UUD 45, nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan di tengah arus digital ini. Pendidikan berbasis nilai Pancasila, baik formal maupun informal, sangat penting agar mereka memiliki kepribadian kuat dalam menghadapi arus ideologi asing.
Peran pemuda sangatlah penting dalam membangun peradaban dan kemajuan suatu bangsa sehingga generasi milenial menjadi objek utama yang harus didorong untuk penguatan ideologi Pancasila. Generasi muda menjadi sasaran utama proyek misinformasi, propaganda, dan adiksi ideologi asing di era digital. Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan baik secara kultural (melalui pendidikan) maupun struktural (melalui sosialisasi oleh lembaga negara). Diperlukan penguatan geostrategis dari pemerintah untuk menghadapi dinamika perubahan global dan mempertahankan ideologi Pancasila.
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital memerlukan upaya bersama masyarakat, generasi muda, dan pemerintah. Nilai-nilai Pancasila harus disampaikan melalui kegiatan pendidikan, sosialisasi, dan kebudayaan untuk membentuk landasan kokoh bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
NPM : 2411011025
Tanggapan saya pada vidio ini Perkembangan media digital di era internet menuntut media mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik. Era media daring menjadi contoh konkret dimana terjadi praktik mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik daripada media cetak atau TV dan radio.
Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi kemajuan teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi memiliki pengaruh positif dan negatif. Meskipun banyak anak bangsa yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang berguna namun pengaruh negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang nyata terlihat adalah berkembangnya budaya asing atau budaya barat yang telah menjadi biasa di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah dapat ditemui dimana-mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara, berprilaku dan sebagainya.
NPM: 2411011025
Mohon maaf Pak, saya terlambat mengumpulkan tugas karena kemarin saya sedang dirawat di rumah sakit. Izinkan saya memberikan tanggapan terhadap video berjudul "Pancasila sebagai Sistem Etika" (Pertemuan 12).
Pancasila sebagai sistem etika memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas pelajar di Indonesia. Sebagai pedoman moral, Pancasila harus dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh generasi muda, agar mereka dapat mengambil keputusan berdasarkan etika dan kebaikan bersama.
Namun, penerapannya menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
1 Perubahan sosial dan budaya yang cepat, seringkali dipengaruhi oleh budaya luar.
2 Lemahnya wibawa pemerintah dalam menjaga keadilan.
3 Dominasi ekonomi liberal yang mengancam semangat gotong-royong.
4 Ketimpangan dalam penegakan hukum yang merusak kepercayaan masyarakat.
Untuk mengatasi tantangan ini, dibutuhkan kesadaran kolektif dari masyarakat untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter berbasis Pancasila perlu diperkuat di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Peran tokoh masyarakat, pendidik, dan pemerintah sangat penting dalam memberikan teladan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, implementasi Pancasila sebagai sistem etika tidak hanya memperkuat moralitas individu, tetapi juga membangun Indonesia yang adil, makmur, dan beradab.
Sebelumnya izin memperkenalkan diri Pak
Nama : Salsabila Rahmadini
NPM : 2411011093
Izin memberikan tanggapan mengenai video 2 yang Bapak lampirkan. Dalam video menjelaskan pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital, terutama mengingat tantangan besar yang dihadirkan oleh fenomena The Internet of Things. Era digital memungkinkan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme masuk tanpa hambatan, sehingga mengharuskan bangsa Indonesia untuk lebih waspada dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Generasi muda, khususnya milenial, menjadi kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh ini, karena mereka adalah pengguna internet terbesar dan sering menjadi sasaran misinformasi atau propaganda. Oleh karena itu, membekali generasi muda dengan jiwa Pancasila dan karakter kebangsaan menjadi kunci untuk menghadapi dinamika global dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Video ini juga menggarisbawahi pentingnya strategi berbasis struktural dan kultural. Pendekatan struktural, seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan melalui dialog, pagelaran seni, atau lomba kreatif, sangat relevan dalam memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila secara formal. Sementara itu, pendekatan kultural, seperti penguatan pendidikan Pancasila di sekolah melalui pembiasaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan, atau penerapan cooperative learning, sangat efektif dalam membangun karakter bangsa sejak usia dini. Namun, menurut saya, keberhasilan strategi ini tidak hanya bergantung pada program pemerintah, tetapi juga pada konsistensi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Saya setuju bahwa ketahanan ideologi adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum. Generasi muda harus didorong menjadi produsen konten digital yang positif dan berbasis nilai-nilai Pancasila agar pengaruh ideologi ini semakin kuat di dunia maya. Di sisi lain, pemerintah perlu menyediakan sarana dan platform yang mendukung kreativitas anak bangsa dalam menyebarkan nilai-nilai kebangsaan. Pada akhirnya, menjaga Pancasila sebagai ideologi negara di tengah arus deras era digital membutuhkan kesadaran kolektif, kerjasama, dan adaptasi yang berkesinambungan agar bangsa Indonesia tidak hanya bertahan tetapi juga maju menghadapi tantangan zaman.
Terimakasih
NPM : 2411011010
Assalamualaikum wr.wb. Selamat siang pak, izin menjawab terkait video ini membahas tentang pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila di era digital dalam perubahan globalisasi saat ini. Terdapat masalah dari mempertahankan ideologi Pancasila di era digital. Seperti, kurangnya literasi digital banyak masyarakat yg belum bisa menyaring informasi secara kritis, disintegrasi sosial, penyebaran hoax, dan minimnya pemahaman masyarakat terhadap Pancasila.
Terdapat beberapa cara bagaimana mempertahankan ideologi Pancasila di era digital. Dalam segi pendidikan dan literasi digital meningkatkan literasi Pancasila melalui media sosial, aplikasi pendidikan, dan konten digital untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dengan cara yang menarik. Dapat Kolaborasi dengan Influencer dengan melibatkan tokoh publik, influencer, dan kreator konten untuk menyebarkan pesan Pancasila dengan pendekatan modern. Membuat dengan online seperti Fasilitasi forum diskusi atau webinar yang membahas relevansi Pancasila untuk generasi muda, sehingga mereka lebih memahami dan menginternalisasi ideologi ini. dengan beberapa langkah ini membantu menambah relevansi nilai nilai Pancasila di tengah tantangan era digital.
NPM : 2411011052
Assalamualaikum, izinkan saya memberikan tanggapan mengenai materi vidio 2
Dalam video yang berjudul "Inilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital!!" Membahas pentingnya melindungi ideologi Pancasila dari ancaman di era digital, di mana penyebaran ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan komunisme semakin cepat.
1. Dampak Ideologi Asing:
Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, rentan terpapar ideologi yang beragam Pancasila, seperti liberalisme, radikalisme, dan ekstremisme. Penyebaran ideologi ini sering dilakukan melalui media sosial, yang sulit dikendalikan.
2.Misinformasi dan Disinformasi:
Informasi yang tidak akurat atau sengaja disalahartikan dapat menyebar dengan cepat di era digital. Meningkatkan literasi digital masyarakat menjadi penting untuk membantu memilah informasi secara bijak.
3.Ancaman di Era Digital:
Internet menjadi pisau bermata dua; selain memberikan kemudahan, ia juga menjadi media penyebaran ideologi asing. Masyarakat perlu dibekali dengan literasi digital untuk memilah informasi yang benar dan menghindari misinformasi.
Tanggapan:
Video ini mengajak kita semua untuk menyadari pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Indonesia harus meningkatkan literasi digital masyarakat untuk membentengi ideologi bangsa. Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila perlu diperkuat, sehingga masyarakat dapat menjadikan teknologi sebagai sarana memperkokoh persatuan, bukan melibatkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM : 2411011026
Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi yang diberikan.
Materi ini menekankan pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila di era digital sebagai benteng terhadap ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme. Kemajuan teknologi, terutama internet, membuka jalan bagi propaganda dan hoaks yang mengancam persatuan bangsa, terutama generasi muda.
Masalah
1. Minimnya Kesadaran Ideologi
Banyak masyarakat mulai kehilangan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.
2. Paparan Ideologi Asing
Ideologi asing masuk melalui internet dan media sosial dengan mudah.
3. Kurangnya Literasi Digital
Rendahnya kemampuan memilah informasi membuat masyarakat rentan terhadap misinformasi.
Tanggapan
1. Pendekatan Struktural
Sosialisasi nilai Pancasila melalui program formal seperti dialog, pelatihan, dan seni budaya.
2. Pendekatan Kultural
Pembiasaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti doa bersama, gotong-royong, dan lomba kreatif.
3. Peran Pemuda
Generasi muda harus dibekali dengan pemahaman ideologi Pancasila dan literasi digital untuk menjaga keutuhan bangsa.
Kesimpulan
Ketahanan ideologi Pancasila adalah tanggung jawab bersama. Dengan literasi digital yang baik, pendidikan, dan pembudayaan nilai Pancasila, Indonesia dapat menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa.
NPM : 2451011044
Kelas : D
Assalamualaikum Pak Roy dan teman teman semuanya, izin menanggapi terkait mater video youtube tersebut yakni "Cara Mempertahankan Cita-cita Pancasila di Era Digital"
Video tersebut membahas pentingnya mempertahankan cita-cita Pancasila di era digital, ketika pengaruh ideologi asing dapat dengan mudah menembus melalui internet. Video tersebut menekankan bahwa paparan terhadap berbagai ide, termasuk yang bertentangan dengan Pancasila, tidak dapat dihindari.
1. Perkembangan Ideologi
"Video tersebut menjelaskan konsep "ideologi" dan asal usulnya pada akhir abad ke-18, setelah Revolusi Prancis." Konsep ini awalnya dipahami sebagai ilmu ide, tetapi kemudian dilihat dengan nuansa negatif, dikaitkan dengan tujuan politik tertentu. Dua pandangan berbeda tentang ide juga disajikan: satu adalah ide yang sehat, yang sesuai dengan kenyataan; yang lainnya adalah ide palsu, yang digunakan sebagai dasar pembenaran.
2. Idealitas Pancasila dalam konteks saat ini
Juga yang kedua video tersebut memperlihatkan Pancasila, cita-cita Indonesia, yang dianggap penting untuk persatuan dan motivasi bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional. Di era digital, dengan banyaknya informasi, pendidikan dan penguatan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting untuk melawan pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, ekstremisme, dan lain-lain. "Dampak-dampak ini digambarkan sebagai "perang modern"."
3.Peran warga negara dalam mempertahankan Pancasila
Video tersebut menekankan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab dan hak untuk berpartisipasi dalam melindungi dan menjaga integritas nasional, sesuai dengan Pancasila dan Konstitusi 1945. Pada saat yang sama, mempertahankan cita-cita ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan digital. Secara khusus, kaum muda dipandang sebagai subjek yang harus dibimbing untuk melawan informasi yang salah dan penyebaran di internet.
4. Metode untuk memperkuat cita-cita Pancasila di era digital
Terakhir video tersebut menyarankan dua pendekatan:
-Struktur: Meningkatkan propaganda tentang empat pilar nasional melalui kegiatan seperti percakapan, pertunjukan seni, produksi animasi, pelatihan pelatih, dan kompetisi.
-Budaya: Meningkatkan pengajaran Pendidikan Nasional dan Pendidikan Sejarah dan membentuk nilai-nilai nasionalis dengan kegiatan konkret seperti menyanyikan lagu rakyat, menerapkan metode pembelajaran kelompok untuk mempromosikan kebebasan berbicara, semangat solidaritas, toleransi, dan perdamaian. Selain itu, pembuatan video promosi publik tentang kesadaran nasional juga diusulkan.
Kesimpulannya yakni :
Video tersebut mendorong semua warga negara untuk berpartisipasi dalam upaya mempertahankan dan mempromosikan cita-cita Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
NPM : 2411011082
Assalamualaikum Pak Roy dan teman-teman semua, izinkan saya memberikan tanggapan terkait dengan video materi yang telah diberikan.
Video ini membahas ketahanan ideologi Pancasila di era digital, menyoroti ancaman ideologi asing yang dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, Indonesia menghadapi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila di tengah arus informasi yang deras. Video ini menekankan pentingnya pendidikan dan sosialisasi nilai Pancasila, terutama bagi generasi milenial, untuk melawan misinformasi dan propaganda ideologis. Selain itu, peran pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ideologi negara juga ditekankan sebagai upaya kolektif untuk mencapai cita-cita bangsa
NPM : 2411011133
Assalamualaikum Pak Roy dan teman-teman semua, izin memberikan tanggapan saya terhadap video yang diberikan oleh Pak Roy yang berjudul "Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital"
Video inu membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, terutama dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia. Tantangan yang dihadapi, seperti ancaman ideologi asing (liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme), menunjukkan urgensi untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa.
1. Pentingnya Generasi Muda
Fokus pada generasi milenial sebagai sasaran utama penguatan ideologi adalah langkah strategis. Mengingat mereka adalah pengguna aktif teknologi dan calon pemimpin masa depan, pendidikan dan pembiasaan nilai-nilai Pancasila menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
2. Peran Pendidikan dan Sosialisasi
Dokumen ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan sebagai bagian dari kurikulum. Langkah-langkah seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan melalui dialog, pelatihan, dan kegiatan kreatif adalah upaya positif yang dapat memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila.
3. Kesimpulan dan Ajakan
Ajakan untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah inti dari dokumen ini. Dengan partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, ideologi Pancasila dapat tetap relevan dan menjadi fondasi kokoh dalam menghadapi tantangan era digital.
1. Ancaman dari Hoaks dan Polarisasi:
Dalam Era digital ini dapat mempermudah penyebaran informasi, namun juga bisa meningkatkan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang dapat merusak persatuan bangsa. Sehingga, nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan keadilan sosial, dapat menjadi solusi penting untuk menangkal hal ini.
2. Penguatan Pendidikan dan Literasi Digital:
Dalam Pendidikan berbasis Pancasila harus diperkuat dengan adanya pendekatan yang relevan dengan teknologi, seperti penggunaan media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan Pancasila. Selain itu, bisa meningkatkan literasi digital masyarakat yang dapat menjadi salah satu kunci penting.
3. Kolaborasi Multi-sektoral:
Dalam hal ini dapat Melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pendidik, dan masyarakat umum, dalam menyebarkan pemahaman tentang Pancasila dengan metode yang lebih kreatif dan interaktif.
4. Tantangan Globalisasi Ideologi:
Di era digital, ideologi asing yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila sehingga semakin mudah untuk masuk melalui berbagai platform. Maka, Pancasila perlu diimplementasikan sebagai "filter ideologis" dalam menghadapi pengaruh tersebut.
Dari video ini, kita juga bisa melihat bahwa pada masa era digital ini dapat membawa kemajuan, tanpa pendekatan yang tepat, nilai-nilai Pancasila juga dapat tergerus. Oleh karena itu, dengan adanya kolaborasi generasi muda sebagai pengguna aktif media digital dan edukasi berbasis teknologi hal ini bisa menjadi langkah penting dalam menjaga relevansi ideologi di tengah tantangan zaman.
npm: 2151011016
Materi ini mengangkat tema vitalnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital, sebagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan globalisasi, terutama ancaman ideologi asing yang masuk melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Pembahasan dimulai dengan menyoroti bagaimana era digital memberikan akses informasi yang tidak terbatasi oleh waktu dan ruang, yang berpotensi membawa pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, hingga radikalisme ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Data menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada tahun 2021, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak ketiga di Asia. Situasi ini membuat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, sangat rentan terhadap penyebaran ideologi asing yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai mahasiswa yang mempelajari Pendidikan Pancasila, sangat penting untuk menyadari bahwa Pancasila merupakan fondasi ideologi bangsa yang dirancang untuk menyatukan Indonesia yang beragam. Dalam pidatonya, Ir. Soekarno menggarisbawahi bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang bisa menjaga keutuhan bangsa serta mengarahkan perjuangan menuju cita-cita nasional. Tantangan ideologis di era digital, yang sering diistilahkan sebagai perang modern, harus dihadapi dengan memperkuat pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Penanaman nilai-nilai ini sangat krusial agar masyarakat, terutama generasi milenial, memiliki filter yang solid untuk menolak pengaruh negatif dari luar.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan ideologi ini. Dari sisi struktural, penguatan dapat dilakukan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh lembaga negara seperti MPR, yang mencakup dialog, pagelaran seni budaya, kreasi media, hingga pelatihan. Secara kultural, penguatan ideologi dapat dicapai melalui pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, penanaman nilai-nilai religius, semangat nasionalisme, serta penerapan metode pembelajaran kooperatif yang mendorong sikap gotong-royong, toleransi, dan kerukunan antarwarga. Selain itu, mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan kreatif, seperti lomba video tentang wawasan kebangsaan, juga menjadi salah satu strategi yang efektif.
Sebagai mahasiswa, saya berkomitmen untuk ikut ambil bagian aktif dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti gotong-royong, toleransi, dan semangat persatuan seharusnya menjadi pedoman utama, terutama dalam berinteraksi di dunia digital yang penuh dengan informasi yang bisa menyesatkan serta propaganda. Saya percaya bahwa menjaga ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga merupakan kewajiban setiap warga negara sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945. Dengan membangun ketahanan ideologi yang kokoh, Indonesia akan lebih siap menghadapi dinamika era digital dan mampu menjaga identitas nasional di tengah derasnya arus globalisasi.
Perkenalkanlah biografi saya:
Nama: Rizki Ramadani
NPM: 2411011105
Pada forum diskusi ini saya akan menyampaikan pendapat dan saran saya untuk vidio ke-2 tersebut. penyampaian gagasan yang saya sampaikan dalam bentuk pembahasan materi dan masalah.
Video tersebut membahas tentang ketahanan ideologi Pancasila di era digital, dengan dua fokus utama: kriminalisasi terhadap seorang jaksa, dan pentingnya menjaga ideologi Pancasila di tengah arus informasi digital.
1. Penjelasan Materi:
Bagian pertama video membahas kasus kriminalisasi yang dialami seorang jaksa, Jovi Andrea Bachtiar. Ia menuduh mantan atasannya, Siti Holijah Harahap, melakukan upaya kriminalisasi dan framing terhadap dirinya, termasuk dengan menyebarkan tuduhan palsu bahwa Bachtiar menyalahgunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi. Bachtiar membantah tuduhan tersebut dan menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam sistem peradilan.
Bagian kedua dan seterusnya beralih ke isu yang lebih luas, yaitu ketahanan ideologi Pancasila di era digital. Pembicara menekankan pentingnya menjaga ideologi Pancasila di Indonesia, mengingat jumlah pengguna internet yang sangat besar dan potensi paparan ideologi asing yang mudah tersebar melalui internet. Ia menjelaskan bahwa ancaman ideologi asing ini dapat dianggap sebagai "perang modern" yang perlu dihadapi dengan strategi yang tepat.
Video juga mendefinisikan "ideologi" dari dua perspektif: De Tracy yang memandangnya sebagai gagasan yang sehat dan sesuai realita, dan Karl Marx yang melihatnya sebagai kesadaran palsu. Kemudian, video menjelaskan upaya penguatan ideologi Pancasila baik secara struktural (melalui program pemerintah) maupun kultural (melalui pendidikan dan pembiasaan nilai-nilai Pancasila). Upaya struktural yang dijelaskan meliputi sosialisasi 4 pilar kebangsaan, sementara upaya kultural meliputi pendidikan karakter, pembiasaan nilai religius, dan menanamkan nilai nasionalisme.
2. Masalah yang Dibahas:
Video mengangkat beberapa masalah penting:
2.1 Ancaman Ideologi Asing di Era Digital: Penyebaran informasi dan ideologi asing melalui internet merupakan ancaman serius terhadap ketahanan ideologi Pancasila. Kemudahan akses dan kecepatan penyebaran informasi membuat generasi muda rentan terhadap pengaruh negatif.
2.2 Keadilan dan Akuntabilitas Sistem Peradilan:
Kasus kriminalisasi yang dialami Jaksa Jovi Andrea Bachtiar menunjukkan potensi ketidakadilan dan kurangnya akuntabilitas dalam sistem peradilan. Hal ini dapat mengikis kepercayaan publik terhadap penegakan hukum
2.3 Pentingnya Penguatan Ideologi Pancasila:
2.4 Peran Generasi Milenial:
Generasi milenial diidentifikasi sebagai kelompok yang rentan terhadap disinformasi dan propaganda di era digital, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam upaya penguatan ideologi Pancasila.
3. Tanggapan:
Video ini berhasil menyoroti dua isu penting yang saling berkaitan: kasus kriminalisasi seorang jaksa sebagai contoh nyata dari tantangan dalam penegakan hukum, dan pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital. Namun, video ini kurang memberikan solusi yang komprehensif terhadap masalah yang dibahas. Penjelasan mengenai upaya penguatan ideologi Pancasila terasa umum dan kurang spesifik. Lebih rinci lagi mengenai strategi dan implementasi konkret yang efektif dalam menghadapi ancaman ideologi asing di era digital akan meningkatkan nilai informatif video ini. Selain itu, penyajian kasus kriminalisasi jaksa bisa lebih mendalam untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan objektif.
NPM: 2451011033
Selamat pagi Pak Roy izin menanggapi tentang materi dari video di atas
Video ini membahas ketahanan ideologi Pancasila di era digital, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia akibat pengaruh ideologi asing. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet, ancaman terhadap ideologi nasional semakin dekat dan nyata. Pancasila, sebagai ideologi negara, harus dipertahankan melalui pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan.
Pentingnya peran generasi milenial juga ditekankan, mengingat mereka rentan terhadap misinformasi. Untuk itu, penguatan ideologi Pancasila harus dilakukan secara kultural dan struktural, termasuk melalui dialog dan pembelajaran yang relevan di era digital saat ini
Untuk mempertahankan ideologi Pancasila di era digital, beberapa langkah strategis dapat diambil:
Pendidikan dan Literasi Digital: Meningkatkan pemahaman tentang Pancasila melalui kurikulum yang relevan dan pelatihan literasi digital untuk generasi muda, agar mereka dapat menyaring informasi dengan bijak dan memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks modern12.
Pemanfaatan Media Sosial: Menggunakan platform digital untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara luas. Pemerintah dan masyarakat dapat membuat konten positif yang mengedukasi dan mempromosikan semangat kebangsaan13.
Penguatan Budaya: Memperkuat identitas budaya lokal yang sejalan dengan Pancasila, serta mendorong kegiatan komunitas yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan toleransi35.
Penegakan Hukum: Menegakkan hukum terhadap penyebaran hoaks dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, untuk menjaga keamanan dan persatuan bangsa56.
Partisipasi Publik: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan melalui platform digital, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari14.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ideologi Pancasila tetap relevan dan kuat di tengah arus informasi global yang semakin deras.
Video ini membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi di era digital, dengan fokus pada ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Dijelaskan bahwa era digital membawa tantangan besar melalui fenomena seperti Internet of Things (IoT) yang mempermudah penyebaran informasi, tetapi juga memungkinkan masuknya ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan sosialisme. Nilai-nilai Pancasila, yang mencakup gotong royong, toleransi, dan persatuan, menjadi landasan utama dalam menghadapi tantangan global. Dengan menanamkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Indonesia dapat terus menjaga identitas dan cita-cita nasional di tengah perkembangan teknologi.
Masalah utama yang dibahas adalah ancaman terhadap ideologi bangsa akibat arus informasi yang tidak terbendung di dunia maya. Pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa menjadi sasaran empuk untuk propaganda, hoaks, dan radikalisasi. Generasi muda, sebagai pengguna internet terbesar, menjadi kelompok yang rentan terhadap pengaruh negatif ini. Selain itu, minimnya literasi digital dan kurangnya implementasi nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari semakin memperparah potensi lemahnya ketahanan ideologi bangsa di era digital.
Tanggapan atas isu ini adalah perlunya langkah konkret untuk memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Salah satunya adalah meningkatkan literasi digital agar masyarakat dapat memilah informasi yang benar dan menjauhi konten negatif. Pendidikan berbasis Pancasila juga harus diperkuat, baik melalui pendekatan formal seperti kurikulum sekolah, maupun kegiatan kreatif seperti lomba dan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Generasi muda perlu dilibatkan aktif dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dengan cara yang relevan, seperti membuat konten positif di media sosial. Pada akhirnya, ketahanan ideologi adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan seluruh elemen bangsa.
Sekian tanggapan dari saya dan saya ucapkan terima kasih.
Npm : 2451011026
Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi Pak Roy dan Rekan-Rekan sekalian, izinkan saya untuk memberi tanggapan terkait dengan isi materi dari video 2.
KETAHANAN IDEOLOGI DI ERA DIGITAL
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi ideologi Pancasila dari pengaruh ideologi asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini penting agar identitas, persatuan, dan keutuhan negara tetap terjaga.
Perkembangan teknologi digital saat ini menjadikan ideologi-ideologi dari luar negeri begitu mudah diakses dan dirasakan dekat, terutama karena Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di Asia. Dalam situasi ini, kita harus tetap waspada agar pengaruh negatif dari ideologi asing tidak merusak nilai-nilai kebangsaan. Namun sebelum membahas langkah-langkah menjaga ideologi, penting untuk memahami konsep ideologi itu sendiri.
Apa itu Ideologi?
Kata "ideologi" berasal dari bahasa Yunani: "ideos" yang berarti gagasan, dan "logos" yang berarti ilmu. Secara umum, ideologi adalah ilmu tentang gagasan atau pengertian-pengertian dasar yang menjadi panduan kehidupan. Di Indonesia, Pancasila adalah ideologi yang menjadi dasar negara dan telah terbukti mampu mempersatukan bangsa, sebagaimana ditegaskan oleh Ir. Soekarno.
Namun, di era digital, ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme sering kali masuk melalui media digital dan dapat menjadi ancaman bagi Pancasila. Ideologi-ideologi ini terus berinteraksi dengan Pancasila, sehingga menjadi tugas kita sebagai warga negara untuk tetap teguh mempertahankan ideologi bangsa.
Strategi Mempertahankan Ideologi di Era Digital
1. Pendekatan Struktural
Pemerintah dan lembaga-lembaga negara, seperti MPR, berperan penting dalam menjaga ketahanan ideologi. Ini dapat dilakukan melalui program-program sosialisasi seperti dialog empat pilar kebangsaan, lomba bertema Pancasila, dan pagelaran seni yang mengangkat nilai-nilai Pancasila.
2. Pendekatan Kultural
Pada tingkat masyarakat, penguatan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sangat penting. Pendidikan Kewarganegaraan harus terus dikembangkan untuk menanamkan nilai-nilai seperti religiusitas, nasionalisme, dan rasa cinta tanah air. Contohnya, pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah belajar atau penanaman sikap hormat terhadap simbol-simbol negara.
Kesimpulan:
Era digital membawa tantangan besar dalam bentuk penetrasi ideologi asing yang berpotensi menggoyahkan fondasi ideologi Pancasila. Namun, melalui pendekatan struktural dan kultural, kita dapat memastikan ideologi bangsa tetap kokoh. Menjaga dan mengamalkan Pancasila adalah tanggung jawab bersama demi keberlanjutan persatuan dan integritas Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
video tersebut membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi di era digital, khususnya dalam konteks mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Era digital yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan internet telah membuka peluang besar bagi penyebaran informasi, namun juga menghadirkan tantangan berupa masuknya ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan sosialisme yang berpotensi menggerus nilai-nilai bangsa. Video ini menyoroti bagaimana fenomena seperti Internet of Things (IoT) memperkuat ancaman ideologi asing yang dapat memengaruhi masyarakat, terutama generasi muda, melalui arus informasi tanpa batas. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, gotong royong, dan persatuan perlu terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai benteng utama menghadapi tantangan global. Selain itu, berbagai strategi, baik melalui pendekatan kultural maupun struktural, disarankan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ideologi Pancasila di tengah arus informasi digital.
Tanggapan terhadap video yang membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi di era digital sangat relevan, terutama dalam konteks mempromosikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Beberapa poin yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pentingnya Literasi Digital : Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan internet, sangat penting untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini mencakup kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi secara bijak. Sebuah pendekatan yang berbasis nilai-nilai Pancasila dapat membantu generasi muda dalam menyaring ide-ide yang masuk dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.
2. Menghadapi Ancaman Ideologi Asing : Keberadaan ideologi asing seperti radikalisme, liberalisme, dan sosialisme perlu dihadapi dengan bijak. Salah satu strategi yang bisa diambil adalah dengan memperkuat pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang perbedaan ideologi tersebut dan bagaimana Pancasila dapat menjawab tantangan yang ada.
3. Peran Media Sosial dan Teknologi : Media sosial dan teknologi lainnya memiliki peran ganda; di satu sisi, mereka dapat menjadi alat untuk penyebaran ide-ide positif dan nilai-nilai Pancasila, namun di sisi lain, mereka juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau ideologi yang merugikan. Ini menuntut para pengguna untuk aktif dalam menciptakan konten yang positif dan membangun.
4. Toleransi dan Gotong Royong : Nilai-nilai toleransi dan gotong royong sangat penting dalam menjaga kerukunan antarsuku, agama, dan golongan di Indonesia. Menggunakan pendekatan kultural untuk menanamkan nilai-nilai ini di dalam institusi pendidikan, komunitas, dan lingkungan keluarga akan membantu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
5. Pendidikan yang Berbasis Pancasila : Strategi pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum nasional akan sangat mendukung pembentukan karakter bangsa. Ini tidak hanya mencakup pendidikan formal, tetapi juga pendidikan non-formal di lingkungan masyarakat.
6. Keterlibatan Semua Pihak : Untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ideologi Pancasila, keterlibatan semua pihak—pemerintah, akademisi, tokoh komunitas, dan masyarakat umum—sangat penting. Kolaborasi dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila akan menguatkan upaya menjaga ketahanan ideologi di era digital.
NPM : 2451011031
Video "Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital" membahas tantangan dan peluang penerapan Pancasila dalam konteks perkembangan teknologi informasi. Berikut adalah ringkasan analisis materi dan isi permasalahan yang dibahas dalam video tersebut.
Pendahuluan
Pembicara menekankan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara yang harus dijaga, terutama di tengah arus informasi global yang membawa ideologi asing.
Tantangan Ideologi
- Ideologi Asing: Liberalism, radikalisme, dan ekstremisme mudah diakses oleh generasi muda melalui internet.
- Disinformasi: Banyak informasi yang tidak akurat beredar, memerlukan kemampuan kritis untuk menyaringnya.
Penanaman Nilai-Nilai Pancasila
Pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat agar generasi muda memahami nilai-nilai tersebut.
Langkah-Langkah Memperkuat Ketahanan Ideologi
1. Pendidikan Kewarganegaraan: Meningkatkan pemahaman siswa tentang Pancasila.
2. Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan: Mendorong kesadaran masyarakat akan nilai-nilai kebangsaan.
3. Penguatan Media Literasi: Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggunakan media sosial secara kritis.
4. Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat: Mengajak semua elemen untuk bersama menjaga nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Video ini menunjukkan bahwa ketahanan ideologi Pancasila di era digital sangat bergantung pada kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari seluruh masyarakat untuk memastikan relevansi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
NPM: 2411011144
Cara mempertahankan ideologi Pancasila di era digital
Dalam pidato Ir Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, menyatakan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia. Kandungan makna dalam pidatonya tersebut, Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi untuk mencapai cita-cita bangsa ditengah derasnya arus informasi digital ini.
Terdapat ancaman di era digital ini salah satunya ideologi-ideologi asing yang masuk dan dapat mengancam negara Indonesia. Oleh karenanya, setiap warga negara harus mempelajari ideologi Pancasila ini dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan ideologi Pancasila terbagi menjadi 2, yakni kultural dan struktural:
1. Kultural
Secara kultural dapat dicapai melalui pendidikan, seperti berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, upacara, cooperative learning lewat kerja sama atau gotong royong.
2. Struktural
Dicapai melalui lembaga negara. Seperti yang dilakukan oleh lembaga MPR melalui dialog 4 pilar, pagelaran seni budaya, dan lomba 4 pilar yang semuanya bertema kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM : 2411011123
Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat sore pak Roy, izin memberikan tanggapan mengenai materi kedua mengenai Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital.
Video dalam materi kedua ini mengandung pesan penting tentang ketahanan ideologi di era digital, khususnya relevansi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Berikut adalah tanggapan terkait isi video tersebut:
1. Kesadaran akan Ancaman Digital
Video ini mengingatkan bahwa era digital membawa ancaman ideologi asing, seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme, yang dapat dengan mudah memengaruhi masyarakat Indonesia melalui internet. Fakta bahwa Indonesia adalah salah satu pengguna internet terbesar di Asia memperkuat urgensi menjaga filter ideologi nasional.
2. Peran Pancasila sebagai Penjaga Identitas Bangsa
Penegasan kembali bahwa Pancasila adalah ideologi negara yang mampu menyatukan masyarakat sangat penting. Pidato Ir. Soekarno di sidang BPUPKI menjadi dasar historis dan landasan filosofis untuk menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya sebuah konsep, tetapi juga kompas moral yang memandu bangsa dalam menghadapi perubahan zaman.
3. Strategi Struktural dan Kultural
Penjabaran langkah-langkah struktural, seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan oleh MPR, dan langkah kultural, seperti penguatan pendidikan Pancasila, memberikan solusi konkret untuk membangun ketahanan ideologi. Pendekatan berbasis seni, pendidikan, dan teknologi kreatif sangat relevan untuk menarik perhatian generasi muda.
4. Fokus pada Generasi Muda
Generasi milenial dan Gen Z disebut sebagai kelompok strategis dalam menjaga ketahanan ideologi karena mereka adalah motor penggerak perubahan menuju Indonesia Emas 2045. Pesan ini sangat relevan mengingat mereka adalah pengguna utama teknologi digital, tetapi juga rentan terhadap misinformasi dan manipulasi ideologi asing.
5. Peran Bersama dalam Mempertahankan Ideologi
Video ini menekankan bahwa menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila adalah tugas kolektif. Tidak hanya tugas pemerintah atau lembaga negara, tetapi juga tanggung jawab individu sebagai warga negara digital.
6. Kreativitas dalam Mengarusutamakan Pancasila
Ide mengadakan lomba, pembuatan konten digital, hingga pelatihan berbasis empat pilar kebangsaan sangat relevan untuk memanfaatkan teknologi dan kreativitas dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila.
Video ini memberikan wawasan yang kaya dan relevan tentang pentingnya ketahanan ideologi Pancasila di era digital. Dengan strategi yang terintegrasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda, nilai-nilai Pancasila tetap dapat menjadi dasar kuat dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia di tengah gempuran globalisasi.
2411011095
Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam pola pikir, komunikasi, dan gaya hidup masyarakat. Dalam konteks Indonesia, mempertahankan ideologi Pancasila menjadi tantangan sekaligus peluang. Berikut adalah beberapa poin penting terkait hal tersebut:
1. Tantangan di Era DigitalPenyebaran Informasi yang Tidak Terkontrol: Media sosial dan platform digital memungkinkan arus informasi yang cepat, termasuk hoaks dan propaganda yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan.Radikalisasi dan Polarisasi: Algoritma platform digital sering kali memperkuat pandangan ekstrem dan memecah belah masyarakat, bertentangan dengan prinsip kebhinekaan Pancasila.Degradasi Nilai Budaya dan Moral: Konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti individualisme yang berlebihan atau materialisme, dapat memengaruhi generasi muda.2. Peluang untuk Memperkuat PancasilaPendidikan Digital: Pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila melalui media interaktif, seperti video edukasi, aplikasi permainan, dan diskusi virtual.Penguatan Literasi Digital: Masyarakat yang melek digital dapat menyaring informasi dengan baik, memahami dampak konten negatif, dan memilih konten yang mendukung nilai-nilai Pancasila.Kampanye Nilai Pancasila: Pemerintah dan masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan toleransi, persatuan, dan keadilan sesuai dengan sila-sila Pancasila.3. Strategi Mempertahankan PancasilaKolaborasi Antara Pemerintah dan Swasta: Membangun platform digital yang mendukung edukasi dan penguatan ideologi Pancasila.Penegakan Hukum di Dunia Digital: Mencegah penyebaran konten yang bertentangan dengan Pancasila melalui pengawasan dan penindakan tegas.Pelibatan Generasi Muda: Memberikan ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan nilai-nilai Pancasila melalui karya digital, seperti seni, musik, atau inovasi teknologi.Kesimpulan
Era digital dapat menjadi ancaman atau peluang tergantung pada bagaimana masyarakat Indonesia menyikapinya. Dengan literasi digital yang baik, penguatan nilai-nilai kebangsaan, dan kerja sama semua pihak, ideologi Pancasila dapat tetap relevan dan menjadi pedoman dalam menghadapi perubahan zaman. Pancasila bukan hanya warisan, tetapi juga arah yang memandu bangsa menuju masa depan yang lebih baik.
2411011145
Menurut saya, ketahanan ideologi Pancasila di era digital menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, terutama ancaman ideologi asing yang masuk melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Era digital memungkinkan akses informasi tanpa batas waktu dan ruang, sehingga masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, menjadi lebih rentan terhadap pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, sosialisme, komunisme, hingga radikalisme. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna internet terbesar ketiga di Asia. Kondisi ini menjadi tantangan besar dalam menjaga persatuan dan integritas bangsa. Sebagai landasan ideologi bangsa yang dirancang untuk menyatukan negara yang majemuk, Pancasila telah ditegaskan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 sebagai satu-satunya ideologi yang mampu menjaga keutuhan bangsa dan mengarahkan perjuangan menuju cita-cita nasional. Tantangan ideologis di era digital yang sering disebut sebagai perang modern ini harus dihadapi dengan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai filter ideologi yang kuat untuk menolak pengaruh buruk dari luar.
Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga ketahanan ideologi ini. Berbagai inisiatif seperti sosialisasi nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan seni budaya, dialog, pembuatan media kreatif, dan pelatihan yang dilakukan oleh lembaga negara seperti MPR, serta pendekatan pendidikan formal melalui mata pelajaran Pancasila, penanaman nilai religius dan nasionalisme, dan metode pembelajaran kooperatif yang menumbuhkan sikap gotong-royong, toleransi, dan kerukunan, menjadi langkah-langkah efektif untuk memperkuat ketahanan ideologi. Selain itu, mendorong partisipasi generasi muda dalam kegiatan kreatif seperti lomba video tentang wawasan kebangsaan juga merupakan strategi penting untuk menanamkan semangat nasionalisme. Sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila, peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong-royong, toleransi, dan persatuan sangat diperlukan, terutama dalam interaksi di dunia digital yang rentan dengan misinformasi dan propaganda. Ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kewajiban seluruh warga negara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 UUD 1945. Dengan kerja sama dan kesadaran kolektif, Indonesia dapat memperkuat ketahanan ideologi Pancasila, menjaga jati diri bangsa, dan tetap teguh di tengah arus globalisasi.
NPM : 2451011013
Assalamualaikum wr.wb, Selamat siang pak
izin menanggapi video 2.
Video tersebut membahas pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, terutama dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia.
Tantangan yang dihadapi, seperti ancaman ideologi asing (liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme), menunjukkan urgensi untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa. Tantangannya juga berupa menjaga relevansi Pancasila di tengah budaya asing yang kian mendominasi. Tanpa upaya yang konsisten, Pancasila dapat kehilangan daya tariknya bagi generasi muda yang lebih terpengaruh nilai-nilai global. Banyak masyarakat juga belum memahami bahwa menjaga ideologi Pancasila adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah.
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital menjadi elemen kunci dalam menjaga ketahanan nasional secara keseluruhan. Peran pemuda sangat strategis dalam upaya ini, karena generasi milenial adalah garda terdepan dalam membangun peradaban dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, penguatan ideologi Pancasila di kalangan generasi muda menjadi tanggung jawab bersama.
Kesimpulan dari materi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pentingnya menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila di era digital. Serangan ideologi asing adalah tantangan nyata yang membutuhkan kerja sama seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, maupun generasi muda. Dengan memadukan pendekatan struktural dan kultural, serta memperkuat literasi digital, Indonesia dapat mempertahankan identitas ideologi Pancasila di tengah arus globalisasi.
NPM : 2411011031
Assalamualaikum pak Roy dan teman-teman sekalian. Izin untuk memberikan tanggapan terkait isi materi yang disampaikan dalam video pada pertemuan hari ini.
Topik yang dibahas dalam video tersebut adalah ketahanan ideologi di era digital. Tidak dipungkiri, pertumbuhan teknologi yang berkembang pesat memicu ancaman bagi bangsa, yang mana Indonesia menempati urutan ke-3 dengan jumlah pengguna internet terbanyak se-Asia Tenggara. Mengenai hal tersebut, Indonesia harus menjaga dan mempertahankan diri dari adiksi ideologi asing, karena seperti pada pasal 30 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Di tengah arus era digital, nilai-nilai Pancasila harus dipahamk dan diamalkan dala kehidupan sehari-hari.
Peran generasi muda sangat berperan penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa, sehingga generasi muda menjadi objek utama yang harus didorong dalam penguatan ideologi Pancasila. Generasi muda tidak lepas dari pengaruh teknologi, yang mana mereka menjadi rentan terpengaruh oleh informasi yang beredar tanpa ,enyaring terlebih dahulu. Generasi muda merupakan faktor utama menuju Indonesia Emas tahun 2045 dengan berbekal nilai-nilai baik yang terkandung dalam Pancasila guna menghadapi segala tantangan dan dinamika di masa depan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diamalkan bersama dalam kehidupan sehari-hari, baik itu pemerintah maupun masyarakat. Pada dasarnya, untuk mencapai cita-cita bangsa agar terhindar dari ideologi asing, maka setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pertahanan negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Kita sebagai mahasiswa, sudah sepatutnya memahami serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam diri supaya terciptanya pribadi yang berpikir kritis dalam mengambil keputusan, berbudi luhur, dan sesuai dengan norma sosial.
Sekian tanggapan dari saya, lebih kurangnya mohon maaf. Terima kasih, Wassalamualaikum.
NPM : 2411011129
Kelas : MKU PANCASILA B
Izin Bpk dan teman teman sekalian, untuk menanggapi isi dari materi yang telah di berikan pada mata kuliah hari ini. Jika ada kesalahan dalam beranggapan, saya ucapkan mohon maaf.
Terimakasih
Materi ini bahas soal pentingnya jaga ideologi Pancasila di era digital buat ngadepin tantangan globalisasi, termasuk ancaman ideologi asing kayak liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme. Di era digital, akses informasi nggak kenal batas, jadi generasi muda kayak kita rentan banget kena pengaruh ideologi asing. Apalagi, Indonesia punya 212,35 juta pengguna internet di 2021, terbesar ketiga di Asia.
Pancasila itu pondasi negara kita yang udah ditegaskan sama Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 buat nyatuin bangsa Indonesia. Buat ngadepin tantangan ideologi di era digital, kita harus makin ngerti dan ngamalin nilai-nilai Pancasila biar bisa ngefilter pengaruh buruk dari luar. Caranya bisa lewat program pemerintah kayak sosialisasi 4 pilar kebangsaan, pelajaran Pancasila, atau kebiasaan baik kayak nilai-nilai religius, nasionalisme, dan gotong-royong. Ikut kegiatan kreatif juga seru dan bermanfaat!
Sebagai anak muda, saya berkomitmen buat ngamalin nilai-nilai Pancasila, misalnya toleransi, gotong-royong, dan semangat persatuan, termasuk di dunia maya. Jaga ideologi Pancasila itu tugas kita bareng-bareng buat melindungi identitas bangsa dan survive di tengah globalisasi.
NPM : 2451011022
Selamat Sore Pak Roy, izin memberikan tanggapan terkait video yang berjudul "Ketahanan Ideologi di Era Digital"
Era digital yang semakin maju memang membawa banyak kemudahan, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan yang kompleks, terutama dalam menjaga ketahanan ideologi bangsa.
Beberapa poin penting dari materi tersebut adalah:
* Fenomena The Internet of Things: Pertumbuhan teknologi yang pesat membuat akses informasi menjadi sangat mudah dan cepat. Hal ini tentu saja berdampak positif, namun di sisi lain juga membuka peluang bagi penyebaran ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
* Jumlah Pengguna Internet yang Tinggi: Jumlah pengguna internet di Indonesia yang sangat besar menjadi double-edged sword. Di satu sisi, ini menunjukkan tingkat literasi digital yang tinggi. Namun di sisi lain, juga menjadi potensi besar bagi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme.
* Ancaman Ideologi Asing: Dengan mudahnya akses informasi, ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat, terutama generasi muda.
Tanggapan saya :
Untuk menghadapi tantangan ketahanan ideologi di era digital, beberapa langkah strategis perlu dilakukan:
* Penguatan Literasi Digital: Masyarakat, terutama generasi muda, perlu diberikan pemahaman yang komprehensif tentang literasi digital. Mereka harus mampu membedakan informasi yang benar dan hoaks, serta memiliki kemampuan berpikir kritis.
* Penguatan Nilai-nilai Pancasila: Pendidikan nilai-nilai Pancasila harus terus digalakkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Penanaman nilai-nilai Pancasila yang kuat akan menjadi benteng pertahanan terhadap pengaruh ideologi asing.
* Pemanfaatan Teknologi untuk Hal Positif: Teknologi digital juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila. Misalnya, melalui media sosial, kita dapat menyebarkan konten-konten positif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
* Kolaborasi Multisektor: Upaya menjaga ketahanan ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh komponen bangsa. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
* Penegakan Hukum yang Tegas: Pemerintah perlu tegas dalam menegakkan hukum terhadap penyebar hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Hal ini penting untuk memberikan efek jera dan menciptakan rasa aman di masyarakat.
Kesimpulan :
Ketahanan ideologi di era digital merupakan tantangan yang kompleks, namun bukan berarti tidak dapat diatasi. Dengan upaya bersama, kita dapat menjaga keutuhan bangsa dan negara serta memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi.
NPM : 2411011143
Tanggapan saya :
Menjaga ketahanan ideologi di era digital memang sangat penting, terutama dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Saat ini, kemajuan teknologi dan internet memang membawa banyak manfaat, tetapi juga membuka peluang masuknya ideologi asing yang bisa mengancam identitas bangsa kita.
Misalnya, ideologi seperti radikalisme atau liberalisme bisa dengan mudah menyebar melalui media sosial, berita palsu, atau konten online lainnya. Hal ini menjadi tantangan besar, khususnya bagi generasi muda yang sering terpapar informasi tanpa batas. Mereka bisa saja tanpa sadar terpengaruh oleh ideologi asing ini, yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai bangsa kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus menanamkan dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, gotong royong, dan persatuan, dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini adalah benteng utama untuk menghadapi arus globalisasi dan menjaga identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Selain itu, diperlukan langkah nyata untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila. Misalnya, melalui pendidikan yang relevan, kampanye kreatif di media sosial, dan program budaya yang melibatkan anak muda. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa melindungi ideologi bangsa dari pengaruh negatif di era digital ini.
Intinya, kita harus bijak menggunakan teknologi dan internet, sambil terus memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Itu adalah kunci agar bangsa kita tetap kokoh di tengah tantangan global.
NPM: 2451011027
Mempertahankan ideologi Pancasila di era digital memerlukan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Era digital memberikan tantangan seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif yang dapat menggerus nilai-nilai kebangsaan. Untuk menghadapi hal ini, literasi digital menjadi kunci utama. Dengan memahami cara menggunakan teknologi secara bijak, masyarakat dapat memilah informasi yang benar, mencegah penyebaran konten yang merusak, dan membangun perilaku digital yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.
NPM: 2411011074
Assalamualaikum, izin memberikan tanggapan atas video materi pembelajaran yang telah diberikan.
KETAHANAN IDEOLOGI DI ERA DIGITAL
Era digital telang mengantarkan fenomena "The Internet of Things", mengindikasikan ancaman ideologi. Maka masyarakat Indonesia harus bisa menjaga diri agar tidak terpengaruh dengan sisi negatif adiksi ideologi asing yang bisa membahayakan nilai penerapan pancasila dalam kehidupan bernegara.
1. PANDANGAN TENTANG IDEOLOGI Ideologi berasal dari dua suku kata "ideos" yang berarti gagasan dan "logos" yang berarti ilmu. Ideologi berisi ilmu tentang pemikiran manusia yang mampu menunjukkan arah yang benar menuju masa depan. Selain itu ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu yang dihasilkan oleh pemikiran spekulatif. Maka disimpulkan definisi ideologi adalah gagasan yang sehat atau sesuai dengan realitas, yabg digunakan sebagai dasar pembenaran.
2. URGENSI KETAHANAN IDEOLOGI PANCASILA DI ERA DIGITAL
Setia negara memiliki cara berpikir sesuai dengan kepentingan menuju cita-citanya. Elemen penting dalam menggapai ketahanan nasional adalah ketahanan ideologinya sendiri. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa indonesia.
Fenomena digital "The Internet of Things" menjadikan ancaman paparan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, radikalisme dan lain sebagainya yabg disebut perang modern.
3. MENJAGA KETAHANAN IDEOLOGI PANCASILA DI ERA DIGITAL
Pasal 30 ayat(1) UUD NRI tahun 1945 menyatakan "tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara".
Di mana sikap, tindakan, dan perilaku masyarakat harus sesuai dengan pengamalan nilai Pancasila dan UUD 1945 serta nilai norma yang berlaku di tengah arus era digital. Ketahanan ideologi harus menyasar pada generasi baru yang rentan menjadi korban proyek disinformasi, desepsi, dan alat propaganda di era digital. Maka, pada hakikatnya menjaga, melindungi dan memelihara ketahanan Ideologi Pancasila merupakan tugas bersama.
MEKANISME KETAHANAN IDEOLOGI DI ERA DIGITAL
Secara Struktural
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dilakukan oleh Lembaga MPR:
a. Dialog 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Pagelaran seni budaya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
c. Pembuatan film animasi 3D sosialisasi 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Training of trainer 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
e. Lomba 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Secara Kultural
Penguatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan, diantaranya:
a. Pembiasan nilai religius dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan sesuai dengan keyakinan
b. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional
c. Mengimplementasikan pendekatan cooperative learning untuk memupuk kebebasan berpendapat, gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan
d. Mengadakan lomba video iklan layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan
NPM: 2451011012
Assalamualaikum pak Roy, izin memberikan tanggapan atas video materi pembelajaran yang telah diberikan.
1. Pandangan Tentang Ideologi
Kata ideologi berasal dari gabungan dua istilah, yaitu "ideos" yang berarti gagasan dan "logos" yang berarti ilmu. Ideologi dapat dipahami sebagai ilmu tentang gagasan atau pemikiran yang bertujuan memberikan arah yang jelas menuju masa depan. Selain itu, ideologi merupakan hasil refleksi pemikiran yang bersifat spekulatif tetapi tetap berlandaskan kenyataan. Oleh karena itu, ideologi dapat diartikan sebagai kumpulan gagasan yang logis dan sesuai dengan realitas untuk menjadi landasan berpikir dan bertindak.
2. Urgensi Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
Setiap negara memiliki sistem pemikiran atau ideologi yang mendukung tercapainya cita-cita bangsa. Salah satu elemen utama dalam menjaga stabilitas sebuah negara adalah ketahanan ideologi. Di Indonesia, Pancasila sebagai ideologi negara memiliki peran penting sebagai pemersatu bangsa sekaligus pengarah motivasi dalam kehidupan bernegara.
Era digital yang ditandai dengan fenomena The Internet of Things menghadirkan tantangan besar berupa masuknya ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme. Tantangan ini sering disebut sebagai bentuk perang modern karena penyebarannya yang masif melalui media digital.
3. Menjaga Ketahanan Ideologi Pancasila di Era Digital
Menurut Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban untuk berkontribusi dalam pertahanan dan keamanan negara. Dalam konteks era digital, upaya ini harus diwujudkan melalui sikap dan tindakan yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, serta norma sosial yang berlaku.
Ketahanan ideologi Pancasila harus diarahkan pada generasi muda, yang menjadi kelompok paling rentan terhadap ancaman disinformasi, manipulasi, dan propaganda. Oleh karena itu, menjaga dan memperkuat ketahanan ideologi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
4. Mekanisme Ketahanan Ideologi di Era Digital
a. Secara Struktural
Lembaga seperti MPR RI dapat mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai program sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, antara lain:
Dialog interaktif tentang 4 Pilar Kebangsaan,
Pagelaran seni budaya yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan,
Produksi film animasi 3D bertema 4 Pilar,
Pelatihan instruktur tentang 4 Pilar Kebangsaan, dan
Kompetisi kreatif yang mempromosikan 4 Pilar dalam kehidupan berbangsa.
b. Secara Kultural
Penguatan ketahanan ideologi juga bisa dilakukan melalui pendekatan budaya dan pendidikan, seperti:
Membiasakan nilai religius melalui doa bersama sebelum dan sesudah kegiatan,
Menanamkan rasa nasionalisme melalui lagu daerah dan nasional,
Menggunakan metode cooperative learning untuk membangun toleransi, gotong royong, dan kerja sama,
Mengadakan lomba kreatif seperti pembuatan video layanan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
NPM: 2411011111
Era digital menghadirkan tantangan baru terhadap ketahanan ideologi bangsa, khususnya Pancasila. Fenomena "The Internet of Things" memudahkan penyebaran ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme, yang dapat mengancam nilai-nilai dasar negara. Oleh sebab itu, Ketahanan ideologi menjadi penting sebagai benteng dalam menghadapi ancaman ini, terutama dengan menyasar generasi muda yang rentan terhadap disinformasi dan propaganda.
Untuk menjaga ketahanan ideologi Pancasila, diperlukan pendekatan struktural dan kultural. Secara struktural, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dilakukan melalui dialog, seni budaya, pelatihan, dan lomba. Sedangkan secara kultural, penguatan nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam pendidikan melalui pembiasaan doa, lagu nasional, pendekatan kooperatif, serta lomba kreatif tentang kebangsaan.
NPM: 2411011101
Assalamualaikum Bapak Roy dan Teman sekalian, izinkan saya untuk memberikan tanggapan terkait video pembelajaran hari ini
Tantangan Ideologis di Era Digital: Mempertahankan Jati Diri Bangsa
Di tengah arus globalisasi yang deras, Indonesia menghadapi kompleksitas baru dalam menjaga identitas nasional. Revolusi digital telah membuka pintu masuknya berbagai paham ideologi asing yang berpotensi mengikis nilai-nilai kebangsaan. Dengan lebih dari 200 juta penduduk Indonesia terhubung dengan internet, ruang digital menjadi medan pertempuran ideologis tersendiri.
Transformasi Tantangan Ideologis
Era digital tidak sekadar mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi juga mengubah cara kita berpikir dan memaknai kebangsaan. Berbagai ideologi eksternal seperti liberalisme, individualisme, dan paham transnasional lainnya dengan mudah menembus batas-batas geografis melalui teknologi informasi. Generasi muda, yang paling intens berinteraksi dengan dunia digital, menjadi kelompok paling rentan terhadap pengaruh tersebut.
Strategi Pertahanan Ideologis
Mempertahankan ideologi Pancasila bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh komponen bangsa. Beberapa pendekatan strategis perlu dilakukan:
Pendidikan Transformatif
Kurikulum pendidikan perlu didesain ulang untuk menghasilkan generasi yang kritis, namun tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan. Literasi digital dan pemahaman mendalam tentang Pancasila menjadi kunci utama.
Penguatan Ruang Dialogis
Menciptakan platform digital yang mendorong diskusi konstruktif tentang nilai-nilai kebangsaan, memungkinkan generasi muda mengeksplorasi identitas nasional secara interaktif.
Kampanye Digital Kebangsaan
Memanfaatkan teknologi untuk menyebarluaskan semangat Pancasila melalui konten kreatif, influencer yang kredibel, dan narasi yang relevan dengan konteks modern.
Dinamika Kekinian Pancasila
Pancasila bukan sekadar warisan sejarah, melainkan filosofi hidup yang adaptif. Kelima sila tersebut memiliki relevansi fundamental dalam menghadapi kompleksitas zaman:
Ketuhanan: Menjaga spiritualitas di tengah materialisme global
Kemanusiaan: Membangun empati dalam ruang digital yang seringkali tidak berperasaan
Persatuan: Merekat perbedaan dalam keberagaman virtual
Demokrasi: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam ruang digital
Keadilan Sosial: Mewujudkan pemerataan akses dan kesempatan
Kesimpulan
Mempertahankan ketahanan ideologi di era digital bukanlah sekadar pertahanan defensif, melainkan upaya proaktif untuk terus mengembangkan jati diri bangsa. Pancasila tidak hanya bertahan, tetapi harus mampu berkembang menjawab tantangan zaman.
Generasi muda adalah arsitek utama dalam meneruskan dan mentransformasikan nilai-nilai kebangsaan. Mereka bukan sekadar penerima estafet, tetapi penentu arah perjalanan peradaban Indonesia di masa depan.
NPM : 2411011072
Assalamualaikum wr. wb. Pak Roy. Izinkan saya memberikan tanggapan mengenai video materi yang diberikan pada hari ini.
Sebagai mahasiswa yang telah mendapatkan pendidikan tentang Pancasila, saya merasa penting untuk memberikan tanggapan terhadap tema “Ketahanan Ideologi di Era Digital” yang dibahas dalam video tersebut. Fenomena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memang membawa tantangan tersendiri bagi ketahanan ideologi bangsa, termasuk Pancasila sebagai dasar negara kita.
1. Ancaman Ideologi Asing
Dalam era digital, kita dihadapkan pada berbagai ideologi asing yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan perilaku masyarakat, terutama generasi muda. Ideologi liberalisme dan radikalisme, misalnya, sering kali disebarkan melalui media sosial dan platform digital lainnya. Sebagai mahasiswa, kita perlu menyadari bahwa tidak semua informasi yang beredar di internet bersifat positif atau sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan sikap kritis terhadap informasi yang kita terima.
2. Pentingnya Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila harus menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan ini. Melalui pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, kita dapat membekali diri dengan alat untuk menilai dan menyaring ideologi yang masuk. Pendidikan ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan menjadikannya sebagai pedoman dalam berinteraksi di dunia digital.
3. Peran Generasi Milenial
Generasi milenial memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan ideologi bangsa. Kita adalah pengguna aktif media sosial dan platform digital lainnya. Oleh karena itu, kita harus menjadi agen perubahan dengan menyebarkan konten positif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Mengedukasi teman-teman dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi adalah langkah nyata yang dapat kita ambil.
4. Sosialisasi Nilai-Nilai Kebangsaan
Sosialisasi nilai-nilai kebangsaan harus dilakukan secara terus-menerus, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. Kegiatan seperti diskusi, seminar, atau workshop tentang Pancasila dan kebangsaan dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ketahanan ideologi. Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan program-program yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Kesimpulan
Dalam menghadapi tantangan ideologi di era digital, kita sebagai mahasiswa harus proaktif dan bertanggung jawab. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita tidak hanya dapat melindungi diri sendiri dari pengaruh negatif ideologi asing tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Mari kita jaga Pancasila sebagai dasar negara dan identitas bangsa Indonesia agar tetap relevan di tengah perubahan zaman yang cepat ini.
2411011134
Assalamualaikum Pak Roy dan teman teman semua, izin memberikan tanggapan mengenai video di atas
Tanggapan terhadap video tentang “Ketahanan Ideologi di Era Digital” menekankan pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara di tengah ancaman ideologi asing. Mahasiswa mencatat bahwa dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, ancaman misinformasi dan propaganda menjadi lebih nyata.
Mereka menggarisbawahi peran generasi milenial dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan sosialisasi. Diskusi juga menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga ketahanan ideologi, serta pentingnya penguatan pendidikan kewarganegaraan sebagai langkah preventif menghadapi tantangan di era digital.
Balqis Aulia
2411011038
Teks yang disampaikan dalam video ini memberikan penjelasan yang cukup mendalam mengenai pentingnya ketahanan ideologi di era digital, dengan fokus pada Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Berikut adalah beberapa tanggapan terkait isi dari teks tersebut:
1. **Konteks Era Digital dan Tantangannya**: Penekanan pada fenomena "Internet of Things" yang menghilangkan hambatan jarak dan waktu menunjukkan bahwa dunia digital telah mengubah cara kita berinteraksi, termasuk dalam menyebarkan ideologi. Kehadiran ideologi asing melalui platform digital tentu menjadi tantangan besar, seperti liberalisme, komunisme, atau radikalisme yang bisa mempengaruhi generasi muda Indonesia. Ini menjadi alasan kuat mengapa ketahanan ideologi Pancasila sangat penting untuk dipertahankan di tengah arus informasi yang deras.
2. **Ideologi Pancasila sebagai Pemersatu**: Penjelasan tentang Pancasila sebagai ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia sangat relevan, mengingat keberagaman yang ada. Mengingat sejarahnya yang diajukan oleh Soekarno sebagai dasar negara, Pancasila menjadi alat pemersatu sekaligus panduan bagi masyarakat Indonesia untuk mencapai cita-cita nasional.
3. **Peran Pemuda dan Pendidikan**: Bagian ini menggarisbawahi pentingnya peran pemuda, terutama generasi milenial, dalam menjaga ketahanan ideologi Pancasila. Mereka rentan terhadap misinformasi dan propaganda, sehingga penting bagi mereka untuk dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang Pancasila. Selain itu, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila sangat penting, baik di tingkat formal maupun non-formal, untuk menciptakan generasi yang sadar akan nilai kebangsaan dan memiliki karakter yang kokoh.
4. **Pendekatan Kultural dan Struktural**: Teks ini juga menekankan pentingnya pendekatan kultural dan struktural dalam membangun ketahanan ideologi Pancasila. Dari sisi struktural, program-program seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan dan lomba-lomba yang berkaitan dengan Pancasila dapat memperkuat pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai tersebut. Di sisi kultural, pendidikan kewarganegaraan yang mengajarkan tentang nasionalisme, toleransi, dan gotong-royong sangat relevan untuk membentuk karakter bangsa.
5. **Pentingnya Partisipasi Setiap Warga Negara**: Pada bagian akhir, ditegaskan bahwa ketahanan ideologi Pancasila adalah tugas bersama, yang melibatkan setiap warga negara, sesuai dengan kapasitas dan profesinya masing-masing. Ini menekankan bahwa ketahanan nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, teks ini menyampaikan pesan yang kuat mengenai pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dalam menghadapi tantangan global di era digital, dan bagaimana setiap individu, terutama generasi muda, perlu berperan aktif dalam memperkuat ketahanan ideologi ini.
NPM: 2411011036
Izin menanggapi video tersebut.
Menurut saya, sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara kita dari pengaruh-pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, hingga radikalisme yang sangat bertentangan.
Era digital bagi generasi muda sangat berpengaruh terhadap ketahanan ideologi Pancasila, generasi muda adalah kelompok yang rentan menerima dan terpengaruh ideologi asing. Oleh karena itu, sebagai generasi muda harus bisa menanamkan dan memperkuat nilai-nilai ideologi agar tidak luntur dengan menyaring informasi dan perubahan yang ada.
Untuk tetap mempertahankan nilai ideologi di era digital, khususnya bagi mahasiswa dan siswa harus diadakan pendidikan dan sosialisasi, termasuk sosialisasi empat pilar untuk membangun kesadaran ideologi yang kuat.
Selain itu, menjaga keutuhan dan ketahanan ideologi adalah peran wajib seluruh warga negara Indonesia, yang menekankan pada kolaborasi dan implementasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan yang dibahas berkaitan dengan peningkatan penggunaan internet dan media digital sehingga ancaman ideologi asing mudah masuk dan memengaruhi masyarakat, apalagi merupakan yang mudah terhasut dan menerima informasi dari luar secara suka rela tanpa memilah. Informasi yang beredar memengaruhi krisis identitas masyarakat, sehingga masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan tanpa menghilangkan identitas nasionalnya secara efektif.
Kekuatan dan pondasi ketahanan pancasila sebagai ideologi di era digital adalah tanggung jawab bersama dalam menghadapi perubahan dan adaptasi ideologi-ideologi baru tanpa meninggalkan ideologi nasional kita. Peran aktif dari semua kalangan masyarakat sangat penting dalam menjaga persatuan, identitas, dan kesejahteraan bersama.
Sekian, terima kasih.
NPM : 2411011063
Assalamualaikum wr.wb Bapak Roy. Selamat malam dan mohom maaf jika mengganggu waktunya. Sebelumnya saya juga ingin meminta maaf karena telat dalam mengumpulkan tugas. Izinkan saya untuk tetap memberikan tanggapan video yang telah bapak berikan.
Video yang membahas "Ketahanan Ideologi di Era Digital" mengangkat isu penting mengenai tantangan yang dihadapi Pancasila dalam konteks perkembangan teknologi. Salah satu masalah utama adalah penyebaran informasi yang tidak akurat dan ujaran kebencian di media sosial, yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan semakin banyaknya konten negatif, generasi muda berisiko kehilangan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya menjadi pedoman dalam berinteraksi di dunia digital.
Materi dalam video juga menekankan perlunya upaya kolektif untuk memupuk kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan literasi digital. Penting bagi semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat sipil, untuk memberikan contoh yang baik dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya Pancasila. Dengan demikian, ruang digital dapat dimanfaatkan untuk memperkuat identitas nasional dan mengurangi dampak negatif dari ideologi asing yang masuk melalui internet. Upaya ini harus melibatkan dialog terbuka dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk memastikan bahwa Pancasila tetap relevan di era digital.
NPM: 2411011118
Materi ini menyoroti pentingnya mempertahankan ketahanan ideologi Pancasila di era digital sebagai upaya menghadapi tantangan globalisasi, terutama ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme yang masuk melalui teknologi informasi. Dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, ideologi luar semakin mudah memengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda. Pancasila, sebagai landasan ideologi bangsa, harus menjadi filter dalam menghadapi pengaruh asing tersebut. Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan struktural, seperti sosialisasi empat pilar kebangsaan dan penguatan pendidikan Pancasila, serta pendekatan kultural, seperti penanaman nilai religius, nasionalisme, dan penghargaan terhadap budaya lokal. Masalah utama yang diangkat adalah kurangnya kesadaran dan literasi digital masyarakat dalam menyikapi arus informasi yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Materi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menjaga persatuan, identitas nasional, dan keutuhan bangsa di tengah arus digitalisasi. Tanggapan terhadap materi ini adalah bahwa menjaga ideologi Pancasila merupakan tanggung jawab kolektif yang harus diwujudkan melalui penguatan pendidikan, penyebaran konten positif, dan literasi digital untuk menghadapi tantangan era modern tanpa kehilangan jati diri bangsa.
NPM : 2411011103
Assalamualaikum, selamat pagi Pak Roy. Izinkan saya memberi tanggapan terkait materi yang ada dalam video pembelajaran yang telah Bapak berikan.
Materi ini menyoroti pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital, terutama dalam menghadapi ancaman globalisasi dan ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme. Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet di Indonesia pada 2021, generasi muda menjadi kelompok yang rentan terhadap pengaruh yang dapat mengancam persatuan bangsa.
Sebagai dasar ideologi, Pancasila dirumuskan untuk menyatukan Indonesia yang majemuk. Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, sosialisasi, dan kegiatan kreatif menjadi kunci untuk membangun filter ideologi yang kuat. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk memperkuat pengamalan nilai-nilai ini.
Tanggapan
Tantangan di era digital memerlukan pemahaman yang kuat tentang Pancasila, terutama bagi generasi muda sebagai pengguna internet terbesar. Nilai-nilai seperti toleransi, gotong-royong, dan nasionalisme harus diinternalisasi untuk menjaga persatuan dan identitas nasional. Pemerintah juga berperan melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan integrasi pendidikan Pancasila dalam kurikulum.
Relevansi dengan Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai religius menjadi landasan moral melawan ideologi asing.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Bijak dalam menggunakan media digital dan menghormati perbedaan.
3. Persatuan Indonesia: Mempertahankan integritas bangsa di tengah ancaman perpecahan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mengutamakan demokrasi yang berlandaskan musyawarah.
5. Keadilan Sosial: Ketahanan ideologi memastikan keadilan sosial, termasuk akses informasi yang merata.
Kesimpulan:
Ketahanan ideologi Pancasila di era digital adalah tanggung jawab bersama. Penanaman nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, sangat penting untuk menghadapi pengaruh globalisasi. Kolaborasi semua elemen bangsa akan memperkuat identitas nasional, menjaga persatuan, dan menciptakan masa depan yang berintegritas.
NPM:2411011115
Assalamualaikum selamat pagi pak roy, izin memberikan tanggapan video 2
Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital
Pancasila, sebagai dasar negara dan panduan moral bangsa Indonesia, menghadapi tantangan serius di era digital. Teknologi modern membuka peluang besar untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga membawa risiko, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi yang dapat merusak persatuan bangsa. Berikut beberapa cara untuk mempertahankan ideologi Pancasila di tengah perkembangan digital:
1. Peningkatan Literasi Digital
Masyarakat perlu dibekali kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan menolak konten yang bertentangan dengan nilai Pancasila. Literasi digital harus mengajarkan pentingnya menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif dan membangun persatuan.
2. Penguatan Nilai-nilai Pancasila melalui Pendidikan
Pendidikan formal dan nonformal dapat memasukkan pembelajaran tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas online. Misalnya, membimbing siswa untuk berdiskusi secara demokratis dan menghormati perbedaan pendapat di media sosial.
3. Pengawasan dan Regulasi Konten Digital
Pemerintah dan penyedia platform harus aktif memantau dan menindak tegas konten yang mengancam persatuan atau mengandung ujaran kebencian. Hal ini harus dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.
4. Pemanfaatan Media untuk Sosialisasi Nilai Pancasila
Kampanye kreatif dan kolaborasi dengan influencer dapat digunakan untuk menyebarkan konten yang mendukung toleransi, keadilan sosial, dan persatuan. Media sosial juga dapat menjadi ruang diskusi yang sehat untuk membahas implementasi Pancasila.
5. Teladan dari Pemimpin dan Tokoh Masyarakat
Pemimpin dan figur publik harus memberikan contoh dalam menggunakan teknologi digital untuk menyebarkan pesan-pesan yang sesuai dengan nilai Pancasila, seperti mendorong kerja sama dan solidaritas.
Kesimpulan
Mempertahankan Pancasila di era digital bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Dengan literasi digital yang baik, pendidikan yang relevan, dan pengawasan yang adil, nilai-nilai Pancasila dapat tetap menjadi fondasi moral yang kuat di tengah tantangan teknologi.
MPM : 2411011049
1. Pentingnya Ketahanan Ideologi: Video ini menekankan bahwa di era digital, ancaman ideologi asing seperti liberalisme, komunisme, dan radikalisme semakin dekat dan dapat mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, ketahanan ideologi Pancasila menjadi sangat penting untuk menjaga identitas dan persatuan bangsa.
2. Peran Generasi Muda: Generasi milenial dianggap sebagai kelompok yang rentan terhadap pengaruh ideologi asing. Materi ini mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan menjadi garda terdepan dalam melawan misinformasi dan propaganda negatif.
3. Pendidikan dan Sosialisasi: Video menyarankan perlunya penguatan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan melalui berbagai metode, termasuk sosialisasi empat pilar kebangsaan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun kesadaran ideologis yang kuat.
4. Tanggung Jawab Bersama: Menjaga ketahanan ideologi Pancasila adalah tugas bersama seluruh warga negara, bukan hanya pemerintah. Ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah yang Dibahas
1. Ancaman Ideologi Asing: Video ini mengidentifikasi bahwa dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, ancaman ideologi asing menjadi lebih nyata. Hal ini dapat menyebabkan adiksi ideologi yang merusak kehidupan berbangsa.
2. Perang Modern: Dikenalkan konsep "perang modern," di mana serangan ideologis terjadi melalui media digital. Ini menciptakan tantangan baru bagi masyarakat untuk tetap berpegang pada ideologi Pancasila di tengah arus informasi yang deras.
3. Krisis Identitas: Dengan banyaknya informasi yang beredar, masyarakat bisa mengalami krisis identitas, terutama generasi muda yang mungkin lebih mudah terpengaruh oleh ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal.
4. Kebutuhan untuk Beradaptasi: Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitas nasionalnya. Penting untuk menemukan cara efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila di era digital agar tetap relevan bagi generasi muda.
Video ini secara keseluruhan memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya menjaga ketahanan ideologi Pancasila di era digital serta tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut.
NPM:2411011046
KETAHANAN IDEOLOGI DI ERA DIGITAL
Tanggapan terhadap Isi Materi "Ketahanan Ideologi di Era Digital"
Materi tentang Ketahanan Ideologi di Era Digital membahas pentingnya mempertahankan dan menguatkan ideologi bangsa, terutama Pancasila, di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks. Beberapa poin yang dapat ditanggapi adalah:
1. Tantangan Era Digital terhadap Ideologi
Era digital membawa kemudahan dalam mengakses informasi, namun juga menghadirkan ancaman seperti:
Penyebaran ideologi radikal dan ekstremisme melalui media sosial.
Hoaks dan disinformasi yang dapat memecah belah masyarakat.
Budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sering kali lebih mudah diterima generasi muda.
Kurangnya literasi digital, sehingga masyarakat sulit menyaring informasi yang sesuai dengan ideologi bangsa.
Tanggapan:
Ketahanan ideologi di era digital sangat penting untuk memastikan bangsa tetap teguh pada jati dirinya. Upaya ini harus dilakukan dengan memperkuat pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila, baik di lingkungan pendidikan formal maupun melalui kampanye digital yang kreatif dan menarik.
2. Peran Media Sosial dalam Ketahanan Ideologi
Media sosial memiliki peran ganda: sebagai ancaman dan peluang. Di satu sisi, platform ini dapat menjadi medium penyebaran nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, persatuan, dan gotong royong. Di sisi lain, jika tidak dikelola dengan baik, media sosial bisa menjadi alat propaganda negatif yang merusak ideologi bangsa.
Tanggapan:
Pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat perlu aktif menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten positif dan edukatif yang menguatkan ideologi. Selain itu, regulasi yang ketat dan upaya memerangi berita bohong juga harus terus dilakukan.
3. Pentingnya Literasi Digital
Literasi digital menjadi kunci untuk melindungi masyarakat dari ancaman ideologi asing dan manipulasi informasi. Literasi ini meliputi kemampuan:
Memilah informasi yang sesuai dengan nilai Pancasila.
Mengidentifikasi propaganda negatif atau ujaran kebencian.
Menciptakan konten digital yang mengedepankan kearifan lokal dan nilai kebangsaan
Tanggapan:
Peningkatan literasi digital harus menjadi agenda prioritas. Kampanye literasi tidak hanya dilakukan melalui lembaga pendidikan, tetapi juga melalui kerja sama dengan platform digital dan komunitas kreatif untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
4. Upaya Menanamkan Nilai Pancasila di Era Digital
Melibatkan generasi muda dalam kegiatan yang memperkuat pemahaman mereka tentang Pancasila, baik secara offline maupun online.
Meningkatkan daya tarik konten berbasis Pancasila melalui pendekatan budaya pop, seni, dan teknologi, seperti video pendek, game edukasi, dan aplikasi interaktif.
Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan digital.
Tanggapan:
Mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi cara yang efektif untuk menghadapi tantangan era digital. Pendekatan kreatif dan berbasis teknologi akan lebih mudah diterima oleh generasi muda.
Kesimpulan:
Ketahanan ideologi di era digital adalah tanggung jawab bersama. Perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila tetap menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di tengah arus informasi dan teknologi yang begitu cepat.
NPM : 2451011020
Dalam video yang dibahas, ditekankan pentingnya menjaga etika dalam penggunaan media sosial di era digital. Banyak masalah yang muncul, seperti penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak sesuai dengan norma sosial. Hal ini sering kali terjadi karena kurangnya kesadaran pengguna terhadap dampak negatif dari perilaku mereka di dunia maya. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan, harus menjadi pedoman utama dalam bermedia sosial. Kita sebagai pengguna media sosial harus bijak dalam menyaring informasi, tidak menyebarkan berita palsu, dan berkomunikasi secara sopan. Literasi digital juga penting agar kita mampu menggunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat, mendukung persatuan, dan membangun bangsa.