FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

Number of replies: 13


                                                                                       A

Forum ini disediakan untuk berdiskusi dan berbagi mengenai materi PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS yang sedang dipelajari. 

Silahkan berpartisipasi aktif pada forum ini untuk memperdalam pemahaman Saudara mengenai materi yang telah disampaikan di atas.

Petunjuk diskusi kelompok:

  1. Kelompok yang mendapatkan giliran untuk memaparkan materi  sesuai dengan Topik Bahasan menyiapkan makalah dan media presentasi berupa PPT/LINK POWTOON untuk diunggah dalam forum ini. Cara mengunggah: klik reply, lalu ketik nama kelompok. Kemudian, unggah file Makalah dan PPT dengan mengklik advanced seperti gambar di bawah.
  2. Mahasiswa lainnya pada hari pertemuan memahami materi presentasi dan materi makalah dan dipersilahkan untuk bertanya,  terkait materi tersebut atau hal-hal lain yang berhubungan dengan materi yang ditampilkan oleh pemateri. Cara bertanya dan berdiskusi: Mahasiswa me-reply pada topik yang disediakan kemudian menuliskan nama dan NPM serta pertanyaan atau berupa tanggapan.
  3. Kelompok pemateri merangkum pertanyaan dan jawaban pada akhir pembelajaran dan dikirimkan di form diskusi ini.
  4. Selamat berdiskusi dan tetap semangat.

zz




In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273 -
Kelompok 5
1. Ellena Aulia Yunika Putri (2213053136)
2. Muadhatus Sholehah (2213053174)
3. Nadhofa Agustyawulandari (2253053044)
4. Suherli Evarianti (2253053029)
In reply to Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Yurma Vadelta 2213053035 -
Nama : Yurma Vadelta
NPM : 2213053035

izin bertanya

menurut kalian sebagai calon pendidik mengapa pembelajaran multiliterasi saintifik penting dalam konteks pendidikan saat ini? dan apa saja tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan pembelajaran multiliterasi saintifik di kelas?
In reply to Yurma Vadelta 2213053035

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273 -
Nama : Ellena Aulia Yunika Putri NPM : 2213053273
Disini saya  akan menjawab pertanyaan dari saudari Yurma Vadelta

Sebagai calon pendidik, pembelajaran multiliterasi saintifik sebagai pendekatan yang sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Alasannya karena
1. Memenuhi tuntutan abad 21, yang dimana pembelajaran multiliterasi saintifik mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut melalui proses investigasi dan pemecahan masalah yang autentik.
2. Meningkatkan literasi sains, Pembelajaran multiliterasi saintifik melatih siswa untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas.
3. Mengembangkan ketrampilan abad ke 21, karena selain literasi sains, pembelajaran ini juga melatih siswa dalam berbagai keterampilan abad 21 seperti komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas.
4. Relevan dengan kehidupan sehari-hari, karena pembelajaran multiliterasi saintifik mengaitkan konsep-konsep ilmiah dengan masalah-masalah nyata yang dihadapi masyarakat, sehingga siswa dapat melihat relevansi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
5. Membentuk karakter, karena proses pembelajaran yang melibatkan investigasi, diskusi, dan presentasi dapat membantu siswa mengembangkan sikap ilmiah seperti keingintahuan, objektivitas, dan kejujuran.

Tantangan dalam Menerapkan Pembelajaran Multiliterasi Saintifik.
1. Kurangnya sumber daya yang memadai seperti alat dan bahan praktikum, serta akses internet yang baik.
2. Kurangnya pelatihan guru, karena tidak semua guru memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam sains atau pelatihan yang memadai dalam menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri.
3. Kurikulum yang padat seringkali menyulitkan guru untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk kegiatan praktikum dan investigasi.
4. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda beda, sehingga guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman tersebut.
5. Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan atau kurang tertarik dengan kegiatan praktikum dan investigasi.
In reply to Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Putri Azzahra 2213053058 -
Nama : Putri Azzahra
Npm : 2213053058

Izin bertanya kepada kelompok 5
Bagaimana tanggapan kalian sebagai calon pendidik untuk meningkatkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan komunitas dapat memfasilitasi pembelajaran multiliterasi? dan bagaimana penilaian dan evaluasi dapat dilakukan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran multiliterasi tersebut?

Sekian terimakasih
In reply to Putri Azzahra 2213053058

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Suherli Evarianti 2253053029 -
Nama : Suherli Evarianti
NPM : 2253053029

Disini saya akan menjawab pertanyaan dari Putri Azzahra, jadi kita sebagai calon pendidik, meningkatkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan komunitas untuk memfasilitasi pembelajaran multiliterasi sangat penting karena setiap elemen ini memiliki peran signifikan dalam mendukung perkembangan literasi siswa.
Di Bawah ini merupakan penjabaran dari kolaborasi orang tua, guru, dan komunitas serta penilaian dan evaluasi pembelajaran multiliterasi : 

1. Kolaborasi Orang Tua, Guru, dan Komunitas
Yang pertama terdapat kolaborasi orang tua, guru, dan komunitas dimana kolaborasi ini sangat penting dalam memfasilitasi pembelajaran multiliterasi 

a). Orang Tua, Peran orang tua dalam mendukung lingkungan belajar di rumah sangat besar. Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, orang tua dapat mendukung perkembangan literasi anak-anak mereka, misalnya dengan memberikan akses ke bahan bacaan yang sesuai atau memperkenalkan teknologi yang mendukung pembelajaran.

b). Guru, Sebagai fasilitator utama di kelas, guru harus memadukan pendekatan literasi digital, literasi media, dan literasi informasi dalam pembelajaran. Guru juga perlu merancang kegiatan yang melibatkan komunitas dan memberikan ruang bagi siswa untuk mempraktikkan literasi yang dipelajari di kehidupan sehari-hari.

c). Komunitas, Melibatkan komunitas dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Misalnya, kegiatan di perpustakaan lokal, kunjungan ke tempat kerja, atau kegiatan bersama yang melibatkan penggunaan literasi yang relevan dengan kehidupan nyata. Komunitas juga dapat menyediakan sumber daya tambahan, seperti mentor atau pembicara tamu, yang dapat memberikan perspektif berbeda tentang pentingnya literasi.

2. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Multiliterasi
Yang kedua yaitu terdapat penilaian dan evaluasi pembelajaran multiliterasi dimana dapat mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran 

a). Penilaian Berbasis Proses, melakukan penilaian secara berkala terhadap keterampilan literasi siswa, seperti kemampuan memahami teks, kemampuan menggunakan informasi dari berbagai media, dan keterampilan digital. Portofolio siswa yang berisi hasil kerja mereka dapat menjadi alat untuk menilai perkembangan mereka secara keseluruhan.

b). Penilaian Otentik, mengukur kemampuan siswa melalui tugas-tugas yang merefleksikan penggunaan literasi dalam situasi nyata, seperti proyek kelompok yang melibatkan riset online, presentasi multimedia, atau kerja sama dengan komunitas. Hal ini bisa menunjukkan seberapa efektif siswa menerapkan keterampilan literasi di dunia nyata.

c). Refleksi Diri Siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam pembelajaran multiliterasi. Dengan melakukan refleksi, siswa dapat mengenali kemajuan mereka sendiri, mengidentifikasi tantangan, dan berusaha untuk mengatasinya di masa depan. Dengan kolaborasi yang kuat antara orang tua, guru, dan komunitas, serta evaluasi yang komprehensif, pembelajaran multiliterasi dapat berhasil dan relevan dengan kebutuhan siswa di dunia modern.
In reply to Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by VITA MULYASARI 2213053080 -
Nama : Vita Mulyasari
NPM : 2213053080

Izin bertanya, Bagaimana karakteristik pembelajaran multiliterasi di sekolah dasar dapat membantu siswa yang belum memiliki tingkat literasi memadai dalam memahami dan mempraktikannya, serta bagaimana model ini dapat mengatasi kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran di kelas rendah?

Terimakasih.
In reply to VITA MULYASARI 2213053080

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Muadhatus Solehah 2213053174 -
Nama : Muadhatus Solehah
Npm : 2213053174

Disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Vita.
jadi, Pembelajaran multiliterasi di sekolah dasar melakukan pendekatan yang lebih holistik untuk membantu peserta didik memahami dan mempraktikannya, terutama bagi mereka yang belum memiliki tingkat literasi yang memadai.

Karakteristik Pembelajaran Multiliterasi:
1. Pembelajaran multiliterasi melibatkan berbagai cara berkomunikasi, seperti teks, gambar, video, dan audio. Ini membantu peserta didik memahami materi dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
2. Model ini mengintegrasikan konteks budaya dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini membantu peserta didik melihat relevansi materi dengan kehidupan mereka sehari-hari.
3. Pembelajaran multiliterasi tidak hanya fokus pada membaca dan menulis, tetapi juga pada keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif yang penting untuk memahami berbagai bentuk teks dan media.

Cara Pembelajaran Multiliterasi Membantu peserta didik dengan Tingkat Literasi yang Belum Memadai:
1. Dengan menggunakan berbagai media, peserta didik yang mungkin kesulitan dengan teks tertulis dapat mengakses informasi melalui gambar, video, atau audio. Ini memberi mereka lebih banyak cara untuk memahami materi.
2. Pembelajaran yang mengaitkan materi dengan pengalaman pribadi dan konteks budaya peserta didik membuat materi lebih mudah dipahami dan diterima.
3. Aktivitas yang melibatkan berbagai mode komunikasi, seperti membuat presentasi multimedia atau diskusi berbasis gambar, membantu peserta didik berlatih literasi dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Model pembelajaran multiliterasj dalam mengatasi Kendala di Kelas Rendah:
1. Perhatian pada Kebutuhan Individu : Pembelajaran multiliterasi memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan individu peserta didik, seperti memberikan dukungan tambahan atau menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda.
2. Penggunaan Teknologi: Teknologi seperti aplikasi pendidikan dan perangkat lunak interaktif dapat mendukung pembelajaran peserta didik dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
3. Penguatan Keterampilan Dasar : Model ini juga dapat mengintegrasikan pengajaran keterampilan literasi dasar secara bersamaan dengan keterampilan multiliterasi, memastikan bahwa siswa membangun fondasi yang kuat.

Secara keseluruhan, pembelajaran multiliterasi menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan fleksibel, membantu peserta didik dengan tingkat literasi yang beragam untuk berkembang dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
In reply to Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by ANNISYA ANGGREINY -
Nama : Annisya Anggreiny
NPM : 2213053229

Izin menyampaikan pertanyaan, Menurut kalian bagaimana pembelajaran multiliterasi dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam kurikulum yang sudah ada untuk siswa sekolah dasar tanpa membebani mereka dengan berbagai mode komunikasi yang ada?
In reply to ANNISYA ANGGREINY

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Suherli Evarianti 2253053029 -
Nama : Suherli Evarianti
NPM : 2253053029

Disini saya akan menjawab pertanyaan dari Annisya Anggraeiny, jadi Integrasi pembelajaran multiliterasi ke dalam kurikulum sekolah dasar dapat dilakukan secara efektif dengan pendekatan yang strategis, sehingga para siswa tidak terbebani dengan berbagai mode komunikasi yang ada. Berikut ini terdapat beberapa langkah yang dapat diambil :

1. Integrasi Bertahap dan Terencana
Pembelajaran multiliterasi sebaiknya diperkenalkan secara bertahap dan terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, tanpa menambah beban materi. Guru dapat memadukan keterampilan multiliterasi dengan kegiatan yang sudah ada, seperti membaca, menulis, dan berbicara. Contohnya, ketika belajar PKN (civics), siswa bisa diajak mencari informasi dari berbagai sumber media (literasi digital) atau membuat presentasi sederhana (literasi visual).

2. Pendekatan Interdisipliner
Multiliterasi dapat diintegrasikan melalui pembelajaran tematik atau proyek interdisipliner. Misalnya, dalam pembelajaran sains, siswa dapat melakukan penelitian sederhana menggunakan internet (literasi digital) lalu menyajikan temuan mereka dalam bentuk gambar atau infografik (literasi visual). Hal ini akan memperkaya pengalaman belajar tanpa membuat mereka merasa belajar terlalu banyak hal secara bersamaan.

3. Penggunaan Alat yang Ramah Anak
Alat dan teknologi yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat usia siswa. Di tingkat sekolah dasar, penggunaan media sederhana yang ramah anak, seperti video edukatif, permainan digital interaktif, atau aplikasi pembelajaran yang intuitif, dapat membantu memperkenalkan konsep multiliterasi tanpa membingungkan mereka.

4. Kolaborasi dalam Pembelajaran
Multiliterasi dapat diterapkan melalui pembelajaran kolaboratif, di mana siswa bekerja dalam kelompok. Dengan membagi peran, setiap siswa dapat fokus pada satu aspek literasi, seperti membaca teks, mencari informasi secara online, atau menyajikan hasilnya. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan secara kolektif dan tidak merasa terlalu banyak yang harus dikuasai sendiri.

5. Pembelajaran Kontekstual dan Bermakna
Pembelajaran multiliterasi harus relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Menghubungkan pembelajaran dengan situasi nyata yang mereka alami akan membuat siswa lebih tertarik dan mudah memahami cara menggunakan berbagai mode komunikasi. Misalnya, saat belajar tentang lingkungan, mereka dapat diajak membuat video pendek tentang kebersihan di lingkungan sekolah (literasi digital dan visual) atau membaca poster-poster edukasi.

6. Pendampingan yang Intensif
Guru harus memberikan pendampingan dan bimbingan intensif selama proses pembelajaran multiliterasi, terutama dalam mengenalkan mode komunikasi baru. Guru bisa memberikan contoh penggunaan literasi yang sederhana dan memudahkan siswa dalam beradaptasi.

Dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, pembelajaran multiliterasi dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam kurikulum tanpa membebani siswa sekolah dasar, melainkan menjadikan proses pembelajaran lebih menarik, kontekstual, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.


In reply to Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Marsya Yarasyimah 2213053252 -
Nama : Marsya Yarasyimah
NPM : 2213053252

Izin bertanya, setiap peserta didik kan mempunyai karakteristik dan tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Menurut kelompok kalian, bagaimana cara untuk memastikan bahwa model pembelajaran pendidikan multiliterasi yang telah kalian jabarkan di makalah itu dapat diterima dan memenuhi setiap kebutuhan peserta didik yang beragam?
In reply to Marsya Yarasyimah 2213053252

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Nadhofa Agustyawulandari 2253053044 -
Nama : Nadhofa Agustyawulandari
Npm : 2253053044
Izin menjawab pertanyaan dari saudari marsya.

Jawabanya yaitu Agar model pembelajaran multiliterasi bisa diterima oleh semua peserta didik, kita perlu memahami bahwa setiap anak punya cara belajar dan kebutuhan yang berbeda. Dengan begitu, kita bisa menyesuaikan metode pengajaran untuk setiap individu. Misalnya, ada yang lebih suka belajar lewat gambar dan video, sementara yang lain lebih paham dengan praktik langsung. Teknologi juga bisa membantu, karena memberikan banyak pilihan materi interaktif yang bisa diakses sesuai kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing. Intinya, pendekatannya harus fleksibel dan peka terhadap keunikan tiap peserta didik.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Khairunnisa 2253053002 -
Nama: Khairunnisa
NPM: 2253053002

Izin bertanya
Bagaimana pembelajaran multiliterasi dapat membantu siswa memahami konten dari berbagai disiplin ilmu dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa?
In reply to Khairunnisa 2253053002

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 5

by Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273 -
Nama : Ellena Aulia Yunika Putri
NPM : 2213053273

Disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Khairunnisa

Pembelajaran multiliterasi merupakan pendekatan yang efektif dalam membantu siswa memahami konten dari berbagai disiplin ilmu dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka. Karena :
1. Integrasi Berbagai Bentuk Literasi. Model pembelajaran multiliterasi mengintegrasikan berbagai bentuk literasi, seperti literasi teks, audio, visual, dan digital. Hal ini memungkinkan siswa untuk tidak hanya belajar dari teks tradisional, tetapi juga dari berbagai sumber informasi yang relevan dengan konteks kehidupan mereka. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep yang lebih luas dan terhubung dengan disiplin ilmu lainnya
2. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis. Pembelajaran multiliterasi mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar melalui pertanyaan dan diskusi. Ini membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis informasi dari berbagai sumber. Dalam konteks ini, siswa diajarkan untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga untuk mempertanyakan dan mengevaluasi validitas serta relevansi informasi tersebut.
3. Pembelajaran Kontekstual dan Kolaboratif. Model ini juga menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual, di mana materi yang dipelajari dihubungkan dengan isu-isu kontemporer dan pengalaman nyata siswa. Melalui kolaborasi dengan teman sekelas dan guru, siswa dapat membangun pengetahuan secara kolektif, memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai disiplin ilmu, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
4. Meningkatkan Kemampuan Literasi Abad ke-21. Pembelajaran multiliterasi berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis. Dengan menerapkan model ini, siswa tidak hanya belajar untuk memahami konten akademik tetapi juga dipersiapkan untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.