Nama : Suherli Evarianti
NPM : 2253053029
Disini saya akan menjawab pertanyaan dari Putri Azzahra, jadi kita sebagai calon pendidik, meningkatkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan komunitas untuk memfasilitasi pembelajaran multiliterasi sangat penting karena setiap elemen ini memiliki peran signifikan dalam mendukung perkembangan literasi siswa.
Di Bawah ini merupakan penjabaran dari kolaborasi orang tua, guru, dan komunitas serta penilaian dan evaluasi pembelajaran multiliterasi :
1. Kolaborasi Orang Tua, Guru, dan Komunitas
Yang pertama terdapat kolaborasi orang tua, guru, dan komunitas dimana kolaborasi ini sangat penting dalam memfasilitasi pembelajaran multiliterasi
a). Orang Tua, Peran orang tua dalam mendukung lingkungan belajar di rumah sangat besar. Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, orang tua dapat mendukung perkembangan literasi anak-anak mereka, misalnya dengan memberikan akses ke bahan bacaan yang sesuai atau memperkenalkan teknologi yang mendukung pembelajaran.
b). Guru, Sebagai fasilitator utama di kelas, guru harus memadukan pendekatan literasi digital, literasi media, dan literasi informasi dalam pembelajaran. Guru juga perlu merancang kegiatan yang melibatkan komunitas dan memberikan ruang bagi siswa untuk mempraktikkan literasi yang dipelajari di kehidupan sehari-hari.
c). Komunitas, Melibatkan komunitas dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Misalnya, kegiatan di perpustakaan lokal, kunjungan ke tempat kerja, atau kegiatan bersama yang melibatkan penggunaan literasi yang relevan dengan kehidupan nyata. Komunitas juga dapat menyediakan sumber daya tambahan, seperti mentor atau pembicara tamu, yang dapat memberikan perspektif berbeda tentang pentingnya literasi.
2. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Multiliterasi
Yang kedua yaitu terdapat penilaian dan evaluasi pembelajaran multiliterasi dimana dapat mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran
a). Penilaian Berbasis Proses, melakukan penilaian secara berkala terhadap keterampilan literasi siswa, seperti kemampuan memahami teks, kemampuan menggunakan informasi dari berbagai media, dan keterampilan digital. Portofolio siswa yang berisi hasil kerja mereka dapat menjadi alat untuk menilai perkembangan mereka secara keseluruhan.
b). Penilaian Otentik, mengukur kemampuan siswa melalui tugas-tugas yang merefleksikan penggunaan literasi dalam situasi nyata, seperti proyek kelompok yang melibatkan riset online, presentasi multimedia, atau kerja sama dengan komunitas. Hal ini bisa menunjukkan seberapa efektif siswa menerapkan keterampilan literasi di dunia nyata.
c). Refleksi Diri Siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam pembelajaran multiliterasi. Dengan melakukan refleksi, siswa dapat mengenali kemajuan mereka sendiri, mengidentifikasi tantangan, dan berusaha untuk mengatasinya di masa depan. Dengan kolaborasi yang kuat antara orang tua, guru, dan komunitas, serta evaluasi yang komprehensif, pembelajaran multiliterasi dapat berhasil dan relevan dengan kebutuhan siswa di dunia modern.