Nama: Andini Aulia Zahra
NPM: 2313053169
Baik, terima kasih saudari Nadiva atas pertanyaannya. Izin menjawab pertanyaan dari saudari nadiva.
Tantangan utama dalam upaya mencapai tujuan pendidikan IPS selain metode pengajaran yang cenderung verbal adalah:
1. Minimnya Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata. Pembelajaran IPS sering kali diajarkan secara teoritis dan kurang mengaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat siswa sulit untuk melihat relevansi materi dengan dunia nyata, sehingga minat dan motivasi belajar mereka menurun.
Cara Mengatasi: Guru dapat memanfaatkan metode pembelajaran kontekstual, seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) atau pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Dengan cara ini, siswa diajak untuk memecahkan masalah nyata di lingkungan mereka, sehingga mereka dapat melihat bagaimana ilmu IPS dapat diterapkan dalam kehidupan.
2. Kurangnya Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran. Teknologi dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam pendidikan IPS, namun banyak guru yang belum memanfaatkannya dengan optimal.
Cara Mengatasi: Guru perlu dilatih dalam penggunaan teknologi, seperti multimedia, video interaktif, atau simulasi untuk memperkaya proses pembelajaran. Ini akan membuat materi IPS lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
3. Keterbatasan Sumber Belajar. Di beberapa sekolah, khususnya di daerah terpencil, ketersediaan sumber belajar IPS seperti buku, media pembelajaran, atau bahan bacaan yang relevan sangat terbatas.
Cara Mengatasi: Pihak sekolah dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menyediakan sumber belajar yang memadai. Selain itu, guru bisa memanfaatkan sumber daya lokal, seperti mengajak siswa melakukan observasi langsung ke lingkungan sekitar atau menggunakan internet sebagai sumber belajar tambahan.
4. Heterogenitas Latar Belakang Siswa. Siswa memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda, yang dapat mempengaruhi cara mereka memahami dan menginternalisasi materi IPS.
Cara Mengatasi: Guru perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang inklusif, dengan mengakui dan menghargai perbedaan sosial dan budaya di antara siswa. Melibatkan siswa dalam diskusi tentang isu-isu sosial yang relevan dengan latar belakang mereka dapat membantu siswa merasa lebih terhubung dengan materi yang dipelajari.
Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kerja sama antara guru, sekolah, dan pihak terkait untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang relevan, menarik, dan inklusif bagi semua siswa.