Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.
Forum Analisis Jurnal 1
NPM :2353053032
Dari jurnal di atas bahwa anak memiliki ketertarikan oleh sesuatu yang ia lihat makan sebagai seorang guru, guru harus menjadi role model yang baik bagi anak agar anak tidak menganggap suatu hal buruk menjadi hal baik dan dalam pembelajaran anak guru dapat menggunakan metode bernyayi, bercerita, pembiasan, dan keteladanan. Perlu adanya evaluasi untuk melihat perkembangan anak agar nilai moral anak terbentuk dengan baik.
NPM : 2353053020
Jurnal 1
PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA
Menggambarkan bagaimana pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta dikembangkan di lingkungan yang tidak mendukung, yakni berada di pasar kembang. Meski pendidikan orang sudah diterapkan melalui pembiasaan, keteladanan, dan metode bercerita, pengembangan moral anak kurang karena fokus sekolah lebih pada kemampuan intelektual. Selain itu, lingkungan eksternal yang tidak kondusif dan bisa memberikan pengaruh negatif pada anak-anak, meskipun anak tidak berinteraksi langsung dengan hal-hal tersebut, anak bisa merekam dan menirukan hal-hal yang kurang baik, karena anak-anak biasa mengikuti kebiasaan orang yang dilihat nya bisa dikatakan anak tersebut menjadikan orang yang dilihat menjadi patokan atau pedoman perkembangan anak. Pengembangan moral juga dihambat oleh kurangnya kegiatan yang terjadwal dan metode yang beragam, seperti pada kegiatan TPA yang tidak teratur dan terbatasnya perhatian pada proses belajar. Evaluasi yang dilakukan lebih berorientasi pada hasil daripada proses perkembangan moral anak. Oleh karena itu, perkembangan anak tidak diperhatikan dan tidak melihat seperti apa pendidikan moral dari anak tersebut di luar sana. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan anak tersebut agar nilai moral yang sudah diajarkan bisa terlaksana dan dikembangkan oleh anak tersebut untuk keberhasilan pembelajaran nilai moral yang baik.
NPM : 2313053215
Jurnal yang berjudul PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKALISASI PASAR KEMBANG TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA
Jurnal ini menyajikan penelitian mengenai pengembangan moral anak di Taman Kanak-Kanak PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini melibatkan berbagai subjek, termasuk kepala sekolah, guru, dan siswa, untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang praktik pendidikan moral di lembaga tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data yang diperoleh dianalisis secara interaktif, memungkinkan peneliti untuk memahami dinamika yang terjadi dalam pengembangan moral anak. Fokus penelitian meliputi aspek materi, pendidik, metode, dan evaluasi dalam pendidikan moral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral di TK PKK Sosrowijayan masih kurang optimal. Beberapa temuan kunci meliputi:
• Materi: Mengacu pada standar pendidikan anak usia dini, tetapi kurang menekankan pada aspek moral.
• Pendidik: Guru berperan sebagai teladan, namun ada tantangan dalam menerapkan nilai-nilai moral secara konsisten.
• Metode: Metode yang digunakan termasuk pembiasaan, bercerita, keteladanan, dan bernyanyi, tetapi lebih banyak fokus pada pengembangan intelektual, seperti program calistung (membaca, menulis, dan menghitung).
• Evaluasi: Dilakukan melalui observasi tanpa lembar observasi formal, yang mungkin mengurangi objektivitas dalam penilaian.
Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral sejak dini dalam membentuk karakter anak. Diperlukan perhatian lebih terhadap lingkungan dan metode yang digunakan dalam proses pendidikan untuk memastikan bahwa pengembangan moral anak dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pendidik dan pengelola lembaga pendidikan dalam merancang program yang lebih efektif untuk pengembangan moral anak.
NPM : 2313053206
Pada jurnal tersebut membahas tentang bagaimana TK PKK Sosrowijayan di Yogyakarta mengembangkan moral anak-anak, meskipun lokasinya berada di area lokalisasi Pasar Kembang yang tidak ideal untuk pendidikan anak. Meskipun begitu, sekolah telah berhasil mengajarkan nilai-nilai moral yang penting, meski menghadapi tantangan dari lingkungan sekitar.
Pengembangan moral di sekolah dilakukan dengan cara-cara seperti memberikan contoh perilaku baik, membiasakan anak untuk berbuat hal positif, bercerita, dan bernyanyi lagu-lagu yang mengandung pesan moral. Nilai-nilai yang diajarkan meliputi hal-hal seperti cinta kepada Tuhan, kejujuran, tolong menolong, tanggung jawab, dan sikap hormat. Semua ini disesuaikan dengan tahap perkembangan anak usia dini.
Evaluasi perkembangan moral anak dilakukan setiap hari melalui observasi langsung oleh guru, tanpa menggunakan lembar penilaian formal. Orang tua juga dilibatkan untuk mendukung perkembangan moral ini di rumah, sehingga ada kesinambungan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Tetapi salah satu masalah utama yang dihadapi adalah lingkungan sekitar sekolah yang terletak di area lokalisasi, yang bisa memberikan pengaruh negatif bagi anak-anak. Meskipun anak-anak tidak berinteraksi langsung dengan lingkungan tersebut, mereka tetap bisa melihat hal-hal yang tidak pantas, seperti tulisan-tulisan dewasa atau orang-orang yang berperilaku tidak baik. Sekolah mencoba menjelaskan fenomena-fenomena ini kepada anak dengan cara yang sederhana, tetapi tetap saja ini menjadi tantangan.
Dan pada kesimpulannya, sekolah sudah melakukan banyak hal baik dalam mengajarkan moral kepada anak-anak, tetapi lingkungan sekitar yang tidak mendukung menjadi hambatan. Oleh karena itu, penulis artikel menyarankan agar sekolah dipindahkan ke tempat yang lebih baik untuk mendukung perkembangan moral anak yang lebih optimal.
NPM. : 2353053033
Pada jurnal ini pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan yang terletak di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pendidikan moral diterapkan melalui metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan bernyanyi, pengembangannya kurang optimal karena sekolah lebih memprioritaskan kemampuan intelektual seperti calistung. Pengaruh negatif dari lingkungan sekitar lokalisasi juga menjadi tantangan dalam pengembangan moral anak. Evaluasi moral dilakukan secara berkelanjutan, tetapi lebih fokus pada hasil daripada proses belajar anak.
NPM : 2313053196
Dalam Jurnal ini mambahas mengenai pengembangan moral anak di Taman Kanak-Kanak PKK Sosrowijayan, Yogyakarta. Kerja sama antara guru dan orang tua dianggap penting untuk menyatukan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dan di rumah. Pengembangan moral anak mencakup materi, pendidik, metode, dan evaluasi. Materi yang diajarkan mengacu pada standar pendidikan anak usia dini, dan pendidik diharapkan menjadi teladan bagi anak-anak. Lingkungan sekolah yang terletak di lokalisasi Pasar Kembang dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, meskipun tidak secara langsung berdampak negatif. Namun, kurangnya ruang khusus untuk pengembangan moral di sekolah menjadi tantangan tersendiri. endidikan moral di sekolah lebih terintegrasi dengan kegiatan harian, tetapi ada kecenderungan untuk lebih fokus pada pengembangan intelektual, seperti calistung (membaca, menulis, dan berhitung).
Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral sejak dini untuk membentuk karakter anak, meskipun terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan metode pengajaran dan lingkungan belajar agar pengembangan moral anak dapat lebih optimal
NPM : 2313053216
Kelas : 3G
Judul jurnal ini adalah “Pengembangan Moral Anak Di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta”
Jurnal ini tujuannya adalah untuk mengungkapkan pengembangan dan perkembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta.
Bagian pendahuluan jurnal ini menjelaskan pentingnya pendidikan anak usia dini dalam membentuk karakter dan moral anak. Pada usia ini, anak-anak peka dan mudah menyerap informasi, sehingga pendidik berperan sebagai filter dalam mengajarkan nilai-nilai baik dan buruk. Pendidikan anak usia dini mendukung perkembangan jasmani dan rohani anak untuk persiapan pendidikan selanjutnya, mencakup aspek intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan fisik. Pengembangan moral dianggap krusial dan dilakukan melalui metode bercerita, bernyanyi, pembiasaan, dan keteladanan. Evaluasi pendidikan karakter mengukur perkembangan moral anak di sekolah dan rumah, melibatkan guru, orang tua, dan teman sebaya.
Penelitian yang dilakukan penulis jurnal ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data yang dikumpulakan melalui tiga cara yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pada bagian Hasil pembahasan jurnal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta dijalankan secara formal dan terintegrasi dengan kegiatan harian, tetapi kurang optimal karena tidak adanya ruang khusus untuk pengembangan moral. Fokus utama sekolah adalah pengembangan intelektual, dengan tambahan jam calistung, sehingga orang tua lebih memilih sekolah ini untuk kemampuan akademis anak. Lingkungan sekitar yang tidak ideal berpotensi memberikan dampak negatif, meskipun interaksi dengan hal tersebut diminimalkan. Metode yang digunakan meliputi pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan bernyanyi. Pembiasaan dilakukan melalui doa, salam, dan berbagi saat makan. Evaluasi dilakukan melalui observasi dan melibatkan orang tua, tetapi evaluasi lebih fokus pada hasil daripada proses belajar. Dilihat dari ketidak sabaran guru dalam memberikan bantuan, dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih seimbang antara hasil dan proses untuk mencapai pengembangan moral yang optimal.
Kesimpulannya jurnal ini menunjukkan bahwa meskipun pendidikan moral diterapkan melalui metode pembiasaan, keteladanan, dan kegiatan lainnya, pengembangannya masih kurang optimal. Fokus utama TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta pada aspek akademis dan lingkungan yang tidak ideal menghambat perkembangan moral anak. Evaluasi lebih berorientasi pada hasil ketimbang proses, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih seimbang untuk mencapai pengembangan moral yang optimal bagi anak.
pengembangan moral anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan telah dilaksanakan secara sistematis, meskipun terdapat berbagai tantangan. Proses pendidikan moral ini berfokus pada nilai-nilai dasar seperti cinta kepada Tuhan, kejujuran, tanggung jawab, gotong royong, serta sikap saling menghormati. Nilai-nilai ini disampaikan melalui kegiatan yang telah dirancang dalam keseharian di sekolah, dengan metode pembelajaran yang relevan bagi anak usia dini. Guru memegang peranan penting sebagai teladan moral bagi anak-anak. Melalui keteladanan dalam perilaku sehari-hari, pembiasaan, bercerita, dan bernyanyi, guru membantu membentuk karakter moral anak-anak. Setiap hari, anak-anak diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai moral melalui interaksi dengan teman sebaya dan guru, serta dalam kegiatan-kegiatan yang terstruktur, seperti berdoa, berbagi makanan, dan mengucapkan salam. Metode pembelajaran ini dianggap efektif karena anak-anak usia dini cenderung belajar melalui contoh langsung dan pengalaman konkret. Namun, lokasi TK yang berada di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang Yogyakarta menimbulkan tantangan tersendiri. Meskipun anak-anak tidak berinteraksi langsung dengan pekerja seks komersial atau kegiatan di lingkungan tersebut, mereka tetap dapat terpapar pada fenomena-fenomena yang tidak sesuai untuk usia mereka, seperti orang mabuk atau papan himbauan untuk menggunakan kondom. Fenomena ini berpotensi memberikan dampak negatif pada perkembangan moral anak, meskipun guru berusaha keras memberikan penjelasan yang tepat kepada anak-anak terkait apa yang mereka lihat.
Evaluasi terhadap perkembangan moral anak dilakukan secara informal melalui observasi harian. Guru memantau perilaku anak selama kegiatan di sekolah dan memberikan penguatan moral melalui nasihat dan teguran. Namun, evaluasi ini tidak dilengkapi dengan alat yang lebih formal seperti lembar observasi, sehingga proses evaluasi cenderung bersifat subyektif dan kurang terukur secara sistematis.
Meskipun pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan telah berjalan cukup baik, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Salah satu rekomendasi utama adalah memperhatikan lebih serius lokasi sekolah. Lingkungan yang tidak mendukung perkembangan moral anak-anak ini sebaiknya dipertimbangkan untuk dipindahkan ke lokasi yang lebih kondusif bagi pembentukan karakter moral yang kuat. Selain itu, guru diharapkan untuk lebih memvariasikan metode pembelajaran moral dan menggunakan instrumen evaluasi yang lebih sistematis, sehingga pengembangan moral anak-anak dapat dievaluasi secara objektif.
jurnal tentang "Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta"
Jurnal ini mengangkat pentingnya pengembangan moral anak dalam konteks lingkungan lokalisasi, di mana terdapat tantangan sosial yang signifikan.
Tujuan jurnal : Memahami bagaimana lingkungan lokal, khususnya di area lokalisasi, mempengaruhi pengembangan moral anak-anak.
Menilai metode yang digunakan dalam pembelajaran moral di TK PKK.
Metode : Teknik pengumpulan data, seperti wawancara, observasi, atau kuesioner, serta siapa yang menjadi subjek penelitian
Diperlukan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung pengembangan moral anak.
Jurnal menyimpulkan bahwa pendidikan moral perlu disesuaikan dengan konteks lingkungan anak untuk lebih efektif.
Arianti Chandra
2313053210
3G
Tugas : Analisis Jurnal I
Judul : Pengembangn Moral Anak di Lingkungan Lokasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
Nama Penulis : Muhammad Syafe’i dan Rukiyati
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Karakter
Volume, NO, dan Halaman : Vol.-, No.1, Hal.100-107
Tahun : 2017
Latar Belakang Masalah : Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Nilai Moral dan Pengembangan Agama harus ditanamkan sejak dini masa-masa tersebut adalah masa peka dan menyerap apapun bagi yang mereka lihat dan tindakan yang mereka tau. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental-spiritual anak. Kohlberg mengungkapkan bahwa ada 3 tingkatan tentang moral reasoning, yaitu:
a. Level 1: Hukuman dan Kepatuhan. Pada tahap ini suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari hukuman yang berkaitan dengan hal yang dilakukan.
b. Level 2: Tingkatan Konvensional terdiri atas dua tahap yakni orientasi konformitas interpersonal dan tahap orientasi hukum dan aturan. Pada tahap ini moral anak masih mengacu pada peristiwa-peristiwa eksternal fisik, suatu tindakan dikatakan benar atau salah bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan seseorang yang dekat dengan dirinya.
c. Level 3: Tingkatan Pasca Konvensional. Pada tahap ini sudah ada usaha yang jelas dalam diri anak untuk menentukan nilai dan prinsip yang valid yang dapat dilakasanakan. Pada tahap ini sesuatu dianggap benar cenderung dimengerti dari hak-hak individual yang umum sebagai patokan yang dibuat masyarakat. Pendidikan Moral Anak Usia Dini terdiri dari beberapa Aspek, yaitu: Materi dan Pendidik.
Kirschenbaum secara lebih terperinci mengemukakan pengembangan moral dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut (Zuchdi, 2008: 46-50):
a. Inkulkasi Nilai
b. Keteladanan Nilai
c. Fasilitas Nilai
d. Kecakapan untuk Pengembangan Nilai-nilai dan Moral.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengembangkan aspek perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan perkembangan fisik anak. adam Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Survei. Subyek dan Obyek dalam penelitian ini adalah anak-anak di TK PKK Sosrowijayan.
Hasil Penelitian :Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya. TK PKK. Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak. Hal ini terlihat dari adanya jam tambahan calistung (catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam setelah pembelajaran TK selesai. Tambahan jam dilakukan setelah sekolah selama 4 kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin sampai Kamis. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa alasan orang tua menyekolahkan anaknya di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta adalah bahwa lulusan TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta sudah bisa calistung. Ketakutan orang tua tentang dampak negatif yang di timbulkan dari lingkungan disampingkan demi anaknya bisa calistung. Lingkungan lokalisasi memang tidak secara langsung memberikan dampak negatif kepada anak, karena anak-anak tidak langsung berinteraksi kepada psk. Anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar sekolah, namun kondisi di sekitar sekolah akan memberikan dampak negatif kepada anak. Anak memerlukan tempat yang mendukung demi perkembangannya, khususnya perkembangan moral .Pada tingkatan prakonvensional, anak akan peka terhadap peraturan-peraturan, anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral karena pada tahap ini merupakan tahap dasar bagi anak. Dari hasil penelitian yang telah disampaikan diatas kesimpulannya adalah TK PKK Sosrowijayan dalam mengembangkan pendidikan moral untuk anak usia dini telah berjalan dengan baik, dari sisi materi, metode, dan evaluasi. Walaupun demikian, guru-guru lebih mementingkan hasil daripada proses belajar. Berkaitan dengan pengembangan moral yang dilakukan di sekolah, guru diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi. Guru dalam melakukan evaluasi diharapkan menggunakan pedoman evaluasi dan lembar observasi sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara objektif.
NPM : 2313053217
Judul jurnal ini adalah “Pengembangan Moral Anak Di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta”
Metode Pengembangan moral yang digunakan di TK PKK Sosrowijayan dilakukan melalui berbagai metode yang dirancang untuk menginternalisasi nilai-nilai positif pada anak. Metode yang digunakan meliputi pembiasaan, keteladanan, dan bercerita. Pembiasaan dilakukan dengan cara mengulangi perilaku baik dalam aktivitas sehari-hari, sehingga anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung. Keteladanan menjadi aspek penting, di mana guru dan orang tua diharapkan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Dengan melihat perilaku positif dari orang dewasa, anak-anak dapat meniru dan mengadopsi nilai-nilai tersebut. Selain itu, metode bercerita digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai moral dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka dapat mengaitkan cerita dengan kehidupan sehari-hari.
Peran orang tua dan komunikasi. Jurnal ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam penanaman nilai-nilai moral. Ketika nilai yang diajarkan di sekolah sejalan dengan yang diterapkan di rumah, anak-anak akan lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang konsisten bagi perkembangan moral anak. Guru diharapkan untuk secara aktif melibatkan orang tua dalam proses evaluasi dan pengembangan moral, sehingga orang tua dapat memberikan dukungan yang diperlukan di rumah.
Evaluasi di TK ini dilakukan dengan cara mengamati perilaku anak dalam kegiatan sehari-hari. Guru mengamati bagaimana anak-anak berinteraksi dan menerapkan nilai-nilai yang telah diajarkan. Metode ini membuat anak-anak merasa lebih nyaman, karena mereka tidak merasa diawasi secara ketat. Namun, ada catatan bahwa evaluasi ini lebih fokus pada hasil akhir daripada proses belajar. Hal ini dapat menjadi perhatian dalam konteks pendidikan moral, di mana proses belajar yang baik seharusnya juga mendapatkan perhatian. Guru diharapkan untuk tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada bagaimana anak-anak belajar dan berkembang selama proses tersebut.
Lingkungan sekitar TK, yang berada di area lokalisasi, memberikan tantangan tersendiri dalam pengembangan moral anak. Meskipun anak-anak tidak berinteraksi langsung dengan fenomena negatif di sekitar, mereka tetap terpapar oleh berbagai situasi yang dapat mempengaruhi pemahaman mereka tentang moral. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang fenomena tersebut agar anak-anak dapat mengembangkan perspektif yang sehat. Guru perlu menjelaskan situasi yang mungkin mereka lihat di sekitar sekolah, sehingga anak-anak dapat memahami dan mengatasi pengaruh negatif yang mungkin timbul.
Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan bahwa pengembangan moral di TK PKK Sosrowijayan telah dilakukan dengan baik melalui berbagai metode dan pendekatan. Namun, ada kebutuhan untuk meningkatkan variasi dalam metode pengajaran dan evaluasi agar lebih objektif. Guru diharapkan untuk tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses belajar yang mendukung perkembangan moral anak secara menyeluruh. Dengan memperhatikan semua aspek ini, diharapkan pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter anak di masa depan.
NPM : 2313053214
Jurnal ini berjudul "Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta". Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan moral anak di Taman Kanak-Kanak PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral mencakup aspek materi, pendidik, metode, dan evaluasi. Materi yang diajarkan mengacu pada standar pendidikan anak usia dini, dengan pendidik berperan sebagai teladan untuk anak-anak dan memiliki kepribadian yang baik. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi serta fokus utama masih lebih pada pengembangan intelektual anak. Evaluasi yang dilakukan guru dalam mengetahui perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi. Evaluasi dilakukan tidak hanya satu hari, namun dilakukan dengan pengamatan dari hari kehari. Evaluasi TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta dilakukan guru untuk seluruh aspek perkembangan anak, baik dari pengetahuan, sikap dan perilaku, maupun keterampilan anak, namun terdapat tantangan dalam mengoptimalkan pendidikan moral di lingkungan tersebut, termasuk kurangnya ruang khusus untuk mendukung perkembangan anak dan pengembangan moral serta kecenderungan guru yang lebih mementingkan hasil daripada proses belajar.
NPM: 2313053209
ANALISIS ARTIKEL "PENGEMBANGAN NILAI MORAL ANAK DI LINGKUNGAN LOKAlISASI PASAR KEMBANG
TK PKK SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA".
Pada artikel dikatakan bahwa pada usia anak dini, mereka sangat mudah menyerap seluruh informasi tanpa menyaring informasi tersebut. Disinilah peran pendidik sangat diperlukan. Pendidik harus berusaha memaksimalkan aspek perkembangan anak.Salah satu aspeknya adalah perkembangan nilai moral. Hasil pendidikan Indonesia masih belum cukup untuk menciptakan anak-anak yang bermoral. Oleh sebab itu, diperlakukan penguatan moral sejak dini.
Kohlberg menyatakan bahwa ada 3 tingkatan moral, yaitu:
1. Tingkatan Prakonvensional. Pada tingkatan ini anak-anak hanya sekedar peka akan peraturan-peraturan. Tahan ini dibagi menjadi 2 yaitu Bagian Hukuman dan Kepatuhan.
2. Tingkatan Konvensional. Pada tahap ini anak-anak akan menilai tindakannya benar atau salah tergantung dengan perasaan pribadinya terkait kesenangan maupun perasaan orang terdekatnya.
3. Tingkatan Pasca Konvensional. Pada tingkatan ini nilai-nilai yang dianggap benar cenderung nilai-nilai yang dapat dimengerti oleh anak-anak mengenai hak-hak individu yang umum terjadi di masyarakat.
Berdasarkan artikel dikemukakan bahwa Sekolah TK PKK Sosrowijayan menanamkan pendidikan moral melalui kegiatan formal di sekolah. Penanaman nilai moral pada sekolah ini memang masih kurang tetapi sekolah ini telah berusaha untuk tetap mengajarkan nilai-nilai moral kepada peserta didiknya. Salah satunya dengan adanya kegiatan di TPA. Meskipun kegiatan di TPA ini lebih berfokus kepada pembelajaran pembelajaran huruf hijaiyah. Padahal melalui kegiatan ini seharusnya anak-anak dapat diajarkan terkait nilai-nilai moral keagamaan. Kegiatan TPA ini juga tidak dilakukan secara rutin sehingga tidak maksimal. Akan tetapi sekolah TK PKK Sosro Wijayan dalam mengajarkan nilai dan moral sesuai dengan acuan pemerintah dalam kurikulum KTSP. Ada beberapa metode pengajaran nilai dan moral yang digunakan oleh guru-guru di TK PKK Sosrowijayan.
1. Metode Modeling, guru memberikan contoh langsung seperti ketika guru tersebut datang ia akan memberikan salam dan juga bersalaman dengan anak-anak yang secara tidak langsung dapat dilihat oleh anak-anak dan dapat dicontoh oleh mereka. Guru juga memberikan sistem reward dan punishment.
2. Metode pembiasaan, seperti guru mengajarkan berdoa sebelum belajar berdoa sebelum makan dan lain sebagainya.
3. Metode Keteladanan, guru-guru akan memberikan contoh-contoh yang baik kepada peserta didiknya sehingga dapat diteladani oleh mereka.
4. Metode bercerita, metode ini cukup efektif untuk membantu perkembangan moral peserta didik.
Untuk mengetahui perkembangan moral peserta didik sekolah ini melakukan evaluasi berupa observasi yang dibantu oleh orang tua peserta didik untuk menilai bagaimana perilaku mereka baik di rumah maupun di sekolah.
NPM : 2313053219
Jurnal 1
Jurnal yang ditulis oleh Muhammad Syafe’i dan Rukiyati berjudul "Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta" membahas bagaimana TK PKK Sosrowijayan berusaha mengembangkan nilai-nilai moral pada anak-anak, meskipun berada di lingkungan yang kurang ideal, yaitu di daerah lokalisasi Pasar Kembang, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan moral dilakukan di sekolah ini dan tantangan yang dihadapi, terutama karena lokasi yang tidak mendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen yang melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral di TK PKK Sosrowijayan mencakup beberapa aspek penting. Materi pelajaran di sekolah mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009, yang mengajarkan nilai-nilai seperti cinta kepada Tuhan, kejujuran, dan toleransi. Para guru berperan sebagai teladan bagi siswa, dengan menunjukkan sikap baik sehari-hari, seperti menyapa siswa dan menjaga hubungan baik dengan orang tua. Metode yang digunakan untuk mengajarkan moral antara lain melalui pembiasaan, bercerita, keteladanan, dan bernyanyi, sehingga anak-anak dapat belajar nilai-nilai moral dengan cara yang menyenangkan. Evaluasi dilakukan secara informal dengan mengamati anak-anak tanpa menggunakan lembar observasi, serta melibatkan orang tua dalam proses tersebut.
Namun, sekolah menghadapi banyak tantangan karena lokasinya. Meskipun anak-anak tidak berinteraksi langsung dengan psk, mereka tetap terpapar pada hal-hal yang tidak sesuai untuk usia mereka, seperti tulisan dewasa dan perilaku yang tidak pantas. Sekolah berusaha menjelaskan hal-hal ini kepada anak-anak, meskipun itu bukanlah tugas yang mudah. Selain itu, pengembangan moral anak-anak belum sepenuhnya maksimal karena sekolah lebih fokus pada kemampuan akademik, seperti membaca, menulis, dan berhitung, sehingga nilai-nilai moral sering terabaikan.
NPM: 2313053207
Jurnal tersebut membahas penelitian tentang pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang mana mengungkapkan pendekatan komprehensif yang diterapkan di lingkungan yang menantang. TK ini, yang berlokasi di dekat kawasan lokalisasi, menerapkan strategi pengembangan moral yang mencakup aspek materi, pendidik, metode, dan evaluasi. Berbagai metode pengajaran seperti bercerita, bernyanyi, pembiasaan, dan keteladanan digunakan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pendidik memainkan peran krusial sebagai teladan, menunjukkan pentingnya perilaku orang dewasa dalam pembentukan moral anak.
Meskipun menghadapi tantangan lingkungan, TK ini berupaya mempertahankan kualitas pendidikan dengan mengikuti standar nasional pendidikan anak usia dini. Evaluasi perkembangan moral dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan observasi dan interaksi dengan anak-anak, serta partisipasi orang tua. Namun, lokasi TK yang berdekatan dengan kawasan lokalisasi tetap menjadi tantangan signifikan, sehingga muncul rekomendasi untuk relokasi.
Pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan menunjukkan upaya terstruktur dan komprehensif dalam situasi yang menantang. Meskipun ada kekuatan dalam pendekatan yang digunakan, masih terdapat ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal variasi metode pengajaran dan teknik evaluasi. Tantangan utama yang dihadapi adalah lokasi TK yang kurang mendukung, sehingga perlu dipertimbangkan solusi jangka panjang seperti relokasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan moral anak. Penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor lingkungan dalam pengembangan moral anak usia dini, serta kebutuhan akan adaptasi dan inovasi dalam pendekatan pendidikan di situasi yang tidak ideal.
NPM: 2313053195
Jurnal 1 membahas tentang Pengembangan Moral anak-anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang terletak di lingkungan lokalisasi pasar kembang. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengekspresikan bagaimana pendidikan moral dikembangkan melalui aspek materi pendidik metode dan evaluasi.
di dalam jurnal tersebut ada beberapa temuan penting dari penelitian yang telah dilakukan
yang pertama yaitu terkait materi pendidikan moral materi yang diajarkan sesuai dengan Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini. tapi yang diajarkan mencakup kecintaan kepada Tuhan, kejujuran, tanggung jawab dan kerjasama.
yang kedua yaitu terkait temuan pendidik yang di mana para guru menjadi teladan bagi anak-anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma moral seperti kesopanan dan kerjasama dengan orang tua. Guru diharapkan tidak hanya menjadi pendidik tetapi juga figur yang dapat diikuti oleh murid-muridnya.
yang ketiga yaitu terkait metode pembelajaran moral pada penelitian ini pengembangan moral dilakukan melalui berbagai metode seperti bercerita, bernyanyi, keteladanan, dan pembiasaan. Misalnya anak-anak dibiasakan untuk berdoa sebelum makan dan diajarkan tentang berbagi. Cerita yang disampaikan oleh guru juga mengandung pesan moral, seperti nilai tolong-menolong.
yang ke-4 yaitu evaluasi moral yang di mana evaluasi ini dilakukan dengan observasi sehari-hari tanpa menggunakan lembar observasi formal di mana guru memantau perilaku anak dalam keseharian mereka. meski demikian, jurnal mengkritisi bahwa proses evaluasi ini kurang objektif dan cenderung fokus pada hasil akhir daripada proses pengembangan moral itu sendiri.
penelitian ini juga menunjukkan beberapa tantangan. lingkungan sekitar sekolah yang berada di daerah lokalisasi dikawatirkan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan moral anak, meskipun anak-anak tidak secara langsung berinteraksi dengan lingkungan tersebut. guru dan pihak sekolah berupaya untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang fenomena yang mereka lihat di sekitar, seperti orang yang mabuk atau papan tulisan untuk orang dewasa, dengan penjelasan yang sederhana.
kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan sudah berjalan dengan baik, terdapat ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal metode pengajaran yang lebih bervariasi dan evaluasi yang lebih sistematis. penelitian ini juga merekomendasikan agar sekolah dipindahkan ke lingkungan yang lebih mendukung perkembangan moral anak-anak.
NPM: 2313053218
Kelas: 3/G
Judul jurnal: Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
Analisis Dari jurnal yang telah saya baca didapatkan bahwa jurnal ini bertujuan untuk mengungkapkan pengembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta dan mengungkapkan perkembangan moral anak TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri atas kepala sekolah, guru, dan anak didik TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta.
Jadi dalam jurnal membahas tentang masa anak-anak yang merupakan masa yang sangat peka. Pada tahap ini anak-anak belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Pendidik sebagai orang yang paham dengan karakteristik anak harus dapat memberikan filter bagi anak, sehingga ketika anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya ia mampu membentengi dirinya sendiri. Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Oleh karena itu sebagai orang yang memahami tentang perkembangan harus membantu aspek perkembangan anak agar tumbuh dengan maksimal. Masa peka pada masing-masing anak tentunya berbeda seiring dengan lajunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara individu salah satu aspek perkembangan anak usia dini adalah nilai moral pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada usia dini. Pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral yakni santun dalam bersikap dan perilaku hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan Indonesia, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal perbaikan sistem pendidikan Indonesia sangat diperlukan adanya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini sebagai upaya pengokohan mental spiritual anak.
Kohlberg mengemukakan bahwa moralitas lebih dari segala formalnya sebuah pertimbangan moral atau suatu titik pandang moral, ketimbang dari segi isinya. Kohlberg dalam hasil penelitiannya menggunakan cerita-cerita hipotetik yang mengandung dilema dilema moral. Kohlberg menyimpulkan bahwa ada tiga tingkatan utama tentang moral reasoning yang tingkatan-tingkatan itu terdiri atas dua tahap seperti berikut.
Level I : Preconventional Morality
Stage1. Punishmen and Obidience orientation.
Stage 2. Individualism, Instrumental purpose,
and exchange.
Level II : Conventional Morality
Stage 3. Mutual interpersonal expectations,
relationship, and interpersonal
conformity.
Stage 4. Social system and conscience (law
and order).
Level III. Postconventional Morality or
Principled
Stage 5. Social contract or utility and
individual right.
Stage 6. Universal ethical principles.
Pendidikan moral Anak Usia Dini juga terdiri dari beberapa aspek yaitu mulai dari aspek materi, pendidik, metode ( dalam metode ada beberapa referensi metode yang bisa digunakan oleh guru yaitu metode bercerita, metode bernyanyi, metode pembiasaan, dan metode keteladanan), dan yang terakhir ada evaluasi.
Hasil dari penelitian pada jurnal itu didapatkan bahwasannya pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pendidikan moral anak di TK PKK sosrowijaya Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya di tkpkk sosrowijaya Yogyakarta ini lebih mengutamakan pengembangan intelektual pada anak. Karena di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini lebih memfokuskan pada catat tulis hitung, Hal inilah yang membuat orang tua banyak yang menyekolahkan anaknya di TK PKK sosrowijaya Yogyakarta karena banyaknya lulusan TK PKK sosrowijaya Yogyakarta yang sudah bisa catat tulis hitung. Namun di sisi lain orang tua banyak yang ketakutan akan dampak negatif yang ditimbulkan dari lingkungan walaupun anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar sekolah, namun kondisi di sekitar sekolah akan memberikan dampak negatif anak seperti anak akan memperhatikan beberapa fenomena ketika ia berangkat melewati gang sempit yang disitu terdapat tulisan yang tidak cocok untuk anak-anak.
Namun pendidikan moral pada TK Sosrowijayan dikembangkan dengan pembiasaan pembiasaan yang dilakukan guru dengan tujuan untuk memberikan stimulasi kepada anak tentang nilai-nilai moral agar menjadi kegiatan yang rutin dikerjakan anak. Pengembangan moral juga dilakukan dengan TPA, namun kegiatan TPA tidak berlangsung secara rutin.
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta juga memiliki metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral yaitu menggunakan beberapa metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan bernyanyi.
Guru TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta telah mengevaluasi mengenai perkembangan moral anak dengan menggunakan observasi. Observasi ini dilakukan setiap hari untuk mengetahui perkembangan moral anak. Evaluasi juga melibatkan orang tua, karena dalam evaluasi moral tidak bisa dilihat dari perilaku anak yang ditunjukkan selama di sekolah. Guru sering pesan kepada orang tua jika ada stimulus baru dari sekolahan, sehingga ketika di rumah orang tua dapat memberikan penguatan.
Jadi dari analisis yang didapatkan terlihat jelas bahwasanya TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta ini kurang menerapkan pendidikan nilai dan moral kepada peserta didiknya. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta justru malah lebih fokus terhadap catat tulis hitung padahal pendidikan nilai dan moral merupakan modal utama anak untuk bekal di masa dewasanya nanti. TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta juga berada di lokasi yang kurang mendukung untuk perkembangan anak. Sebaiknya TK PKK Sosrowijaya pindah dari lokasi lokalisasi ke tempat yang lebih baik dan mendukung bagi perkembangan moral anak usia dini.
NPM: 2313053197
Jurnal dengan judul Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta menyatakan bahwa pendidikan moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pengembangan pendidikan moral pada anak di TK PKK Sostrowijayan Yogyakarta kurang optimal, karena pengembangan moral pada anak tidak memiliki ruang khusus dalam pengembangannya TK PKK Sostrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan pengembangan intelektual anak yang hal itu terlihat dari adanya jam tambahan calistung untuk TK B selama 1 jam setelah pembelajaran selesai. Hal ini juga menunjukkan bahwa alasan orang tua menyekolahkan anaknya di TK PKK Sostrowijayan Yogyakarta adalah bahwa lulusan dari TK tersebut sudah bisa calistung. Ketakutan orang tua terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari lingkungan di samping kan demi anaknya bisa calistung.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam menerapkan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan menggunakan beberapa metode yaitu metode pembiasaan keteladanan bercerita dan menyanyi. Metode pembelajaran pembiasaan biasanya dilakukan di TK PKK Sosrowijayan dengan dilakukannya pada kegiatan pembukaan seperti berdoa sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran keteladanan dilakukan dengan guru memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Metode pembelajaran bercerita guru menceritakan sebuah cerita setelah berdoa dengan judul tersesat di hutan. Pada metode pembelajaran bernyanyi yaitu program mingguan metode bernyanyi yang untuk mengembangkan kecintaan terhadap Tuhan yang maha esa menyanyikan lagu-lagu keagamaan dinilai dapat menanamkan nilai moral pada anak.
Evaluasi yang dilakukan guru dalam mengetahui pengembangan moral anak dengan menggunakan observasi yang dilakukan setiap hari untuk mengetahui perkembangan moral anak. Evaluasi juga melibatkan orang tua karena dalam evaluasi moral tidak bisa dinilai dari perilaku anak yang ditunjukkan selama di sekolah.
NPM : 2313053208
Jurnal ini meneliti pengembangan moral anak-anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang berada di lingkungan lokalisasi. Penelitian kualitatif ini menemukan beberapa hal penting: (1) Materi pendidikan moral sesuai standar nasional, mencakup cinta Tuhan, kejujuran, tanggung jawab, dan kerjasama; (2) Guru berperan sebagai teladan moral, mengajarkan nilai seperti kesopanan dan kerjasama; (3) Metode pembelajaran menggunakan cerita, nyanyian, keteladanan, dan pembiasaan, seperti berdoa sebelum makan; (4) Evaluasi moral dilakukan melalui observasi sehari-hari, meskipun dinilai kurang objektif. Tantangan utama adalah lingkungan sekitar yang berpotensi memengaruhi moral anak. Kesimpulannya, pendidikan moral berjalan baik, tetapi perlu perbaikan dalam metode dan evaluasi, serta rekomendasi agar sekolah dipindah ke lingkungan yang lebih mendukung.
NPM : 2313053213
Jurnal ini meneliti pengembangan moral anak-anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang berlokasi di area pasar kembang. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi pengajaran moral melalui materi, metode, dan evaluasi yang diterapkan. Temuan utama menunjukkan bahwa materi pendidikan moral sesuai dengan Permendiknas nomor 58 tahun 2009, mencakup nilai-nilai seperti kecintaan kepada Tuhan, kejujuran, tanggung jawab, dan kerjasama. Selain itu, para pendidik berfungsi sebagai teladan dengan menunjukkan perilaku moral yang baik, seperti kesopanan dan kerjasama dengan orang tua, diharapkan tidak hanya mendidik tetapi juga menjadi contoh yang bisa ditiru oleh siswa.
Metode pembelajaran moral mencakup cerita, lagu, teladan, dan pembiasaan, seperti berdoa sebelum makan dan berbagi, dengan cerita yang mengandung pesan moral. Evaluasi dilakukan melalui observasi sehari-hari, meskipun jurnal ini mengkritisi kurangnya objektivitas dan fokus pada hasil akhir. Penelitian juga mencatat tantangan dari lingkungan sekitar yang dapat berdampak negatif pada perkembangan moral anak. Meskipun anak-anak tidak berinteraksi langsung, guru berusaha menjelaskan fenomena yang mereka lihat dengan cara sederhana. Kesimpulannya, meski pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan telah berjalan baik, masih ada ruang untuk perbaikan dalam metode pengajaran dan evaluasi, serta rekomendasi untuk memindahkan sekolah ke lingkungan yang lebih mendukung perkembangan moral anak.
NPM : 2353053018
Jurnal ini membahas tentang pengembangan moral anak di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang, yang terfokus pada TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan kepala sekolah, guru, dan anak-anak sebagai subjeknya. Penelitian ini mengungkapkan beberapa aspek penting:
Materi Moral: Materi yang diajarkan mengikuti Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini, yang meliputi kecintaan kepada Tuhan, sikap rendah hati, toleransi, kejujuran, dan kerja sama.
Pendidik: Para guru di TK ini memainkan peran penting sebagai teladan, baik dalam bersikap maupun berperilaku. Guru juga menjalin hubungan baik dengan orang tua, yang memungkinkan komunikasi dan dukungan yang lebih baik terhadap perkembangan anak.
Metode: Pengembangan moral dilakukan melalui metode pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan bernyanyi. Pembiasaan dalam bentuk doa, salam, dan perilaku sopan lainnya, sementara cerita dan lagu digunakan untuk menanamkan nilai-nilai moral secara tidak langsung.
Evaluasi: Evaluasi dilakukan melalui observasi tanpa lembar penilaian khusus, dengan melibatkan orang tua untuk memastikan penguatan moral di rumah. Namun, evaluasi ini kurang sistematis karena hanya mengandalkan ingatan guru.
Meskipun terdapat perkembangan moral yang positif, lingkungan sekolah yang berada di lokalisasi menimbulkan tantangan tersendiri, karena anak-anak mungkin terpapar pada perilaku yang tidak sesuai dengan moralitas. Namun, para guru mencoba untuk memberikan penjelasan sederhana yang dapat dipahami anak-anak mengenai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.
Penulis menyimpulkan bahwa pendidikan moral di TK ini sudah berjalan baik dari sisi materi dan metode, tetapi ada ruang untuk peningkatan, terutama dalam hal evaluasi yang lebih objektif dan lingkungan yang lebih mendukung perkembangan moral anak.
NPM : 2313053202
Penelitian ini menemukan beberapa hal penting terkait pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan. Pertama, materi pendidikan moral yang diajarkan sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009, yang mencakup kecintaan kepada Tuhan, kejujuran, tanggung jawab, dan kerjasama. Kedua, guru berperan sebagai teladan moral bagi anak-anak, menunjukkan perilaku seperti kesopanan dan kerjasama dengan orang tua. Ketiga, pengembangan moral dilakukan melalui berbagai metode, seperti bercerita, bernyanyi, keteladanan, dan pembiasaan, seperti berdoa sebelum makan dan belajar berbagi. Keempat, evaluasi moral dilakukan melalui observasi sehari-hari, meskipun kritik diarahkan pada kurangnya objektivitas karena fokus pada hasil akhir daripada proses pengembangan moral.
Penelitian ini juga menunjukkan tantangan terkait lokasi sekolah yang berada di lingkungan lokalisasi, yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi perkembangan moral anak. Meskipun demikian, guru berusaha memberikan penjelasan sederhana kepada anak-anak tentang fenomena yang mereka lihat di sekitar.
Kesimpulannya, meskipun pendidikan moral berjalan dengan baik, ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam variasi metode pengajaran dan evaluasi yang lebih sistematis. Penelitian ini juga merekomendasikan pemindahan sekolah ke lingkungan yang lebih mendukung perkembangan moral anak-anak.
NPM : 2313053222
Identitas Jurnal
Judul: Pengembangan Moral Anak Di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang
TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
Penulis: Muhammad Syafe’i dan Rukiyati
Tahun: 2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengembangan moral anak di Taman Kanak-Kanak PKK Sosrowijayan Yogyakarta. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral mencakup aspek materi, pendidik, metode, dan evaluasi. Meskipun guru telah berperan sebagai teladan, terdapat kecenderungan untuk lebih mementingkan hasil daripada proses pembelajaran.
Pendahuluan
Masa anak-anak adalah periode yang sangat peka, di mana anak-anak cepat menyerap informasi dari lingkungan sekitar. Pendidikan anak usia dini (PAUD) berperan penting dalam memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam konteks ini, pengembangan moral menjadi aspek yang krusial, di mana pendidik harus mampu memberikan filter bagi anak agar dapat membedakan antara hal yang baik dan buruk. Penelitian ini berfokus pada pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan, dengan harapan dapat memberikan wawasan tentang praktik pendidikan moral yang diterapkan.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data yang diperoleh dianalisis secara interaktif, meliputi pengumpulan data, reduksi data, presentasi data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa di TK PKK Sosrowijayan. Metode pengembangan moral yang digunakan mencakup pembiasaan, bercerita, keteladanan, dan bernyanyi.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral di TK PKK Sosrowijayan mencakup beberapa aspek:
- Materi pendidikan moral mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009.
- Guru telah berperan sebagai teladan bagi anak-anak, dengan kepribadian yang baik dan sikap yang mencerminkan ketakwaan.
- Metode yang digunakan dalam pengembangan moral meliputi pembiasaan, bercerita, keteladanan, dan bernyanyi.
- Evaluasi lebih mementingkan hasil daripada proses, dengan penggunaan teknik observasi yang mengandalkan ingatan guru.
Pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya yang baik dalam menerapkan materi dan metode pendidikan moral, masih ada tantangan dalam hal evaluasi. Guru cenderung lebih fokus pada hasil akhir, seperti kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, daripada proses belajar yang dialami anak. Hal ini dapat menghambat internalisasi nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi tujuan utama pendidikan moral. Oleh karena itu, disarankan agar guru menggunakan metode yang lebih bervariasi dan melakukan evaluasi yang lebih objektif, termasuk penggunaan lembar observasi untuk mendukung proses evaluasi yang lebih holistik.
Kekurangan dan Kelebihan
- Pendekatan Terintegrasi: Pengembangan moral terintegrasi dengan kegiatan harian anak, memungkinkan pembelajaran nilai-nilai moral yang relevan.
- Peran Pendidik sebagai Teladan: Guru berfungsi sebagai teladan yang penting dalam internalisasi nilai-nilai moral.
- Metode Variatif: Penggunaan metode seperti pembiasaan, bercerita, dan bernyanyi menarik minat anak.
- Kepatuhan pada Standar Pendidikan: Materi mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009, mengikuti standar pemerintah.
- Fokus pada Hasil: Kecenderungan lebih mementingkan hasil akhir daripada proses belajar, mengurangi pengalaman belajar anak.
- Evaluasi yang Subjektif: Penilaian lebih mengandalkan ingatan guru, berpotensi subjektif.
- Kurangnya Ruang Khusus untuk Pengembangan Moral: Tidak ada ruang khusus dalam kurikulum untuk pengembangan moral.
- Pengaruh Lingkungan: Lingkungan lokalisasi dapat berdampak negatif pada perkembangan moral anak.
Npm : 2313053211
Jurnal ini mengkaji pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang berlokasi di lingkungan sosial yang sensitif. Penelitian bertujuan mengungkap proses dan aspek pengembangan moral anak dengan pendekatan kualitatif, melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
pengembangan moral mencakup materi pembelajaran sesuai standar pendidikan, peran pendidik sebagai teladan, serta metode pengajaran seperti pembiasaan dan bercerita. Evaluasi dilakukan secara informal. Penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan moral di lingkungan yang kompleks, dengan pendidik sebagai pemandu utama agar anak dapat memahami dan menghadapi situasi sosial di sekitar mereka.
pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam mengembangkan aspek-aspek pertumbuhan anak, terutama moral. PAUD bertujuan untuk mendukung perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan fisik anak dari lahir hingga usia 8 tahun. Kebutuhan akan pendidikan moral di Indonesia diangkat, karena hasil pendidikan saat ini belum mencerminkan karakter moral yang diharapkan.
Pentingnya integrasi nilai-nilai moral dan agama dalam PAUD ditekankan untuk memperkuat dasar mental dan spiritual anak. Konsep moralitas dijelaskan melalui pandangan Poespoprodjo, Gibbs, dan teori Kohlberg tentang perkembangan moral, yang menguraikan tiga tingkat penalaran moral: prakonvensional, konvensional, dan postkonvensional.
mengintegrasikan pendidikan moral dalam PAUD sangat penting untuk membentuk individu yang utuh dan mempromosikan masyarakat yang lebih bermoral.
pendidikan moral anak usia dini berdasarkan teori Kohlberg, di mana moral anak pada tahap prakonvensional bergantung pada kejadian eksternal, sedangkan pada level postkonvensional, anak mengembangkan nilai universal. Materi pendidikan mencakup akhlak terhadap Tuhan, sesama, dan lingkungan. Pendidik harus menjadi teladan dengan metode efektif seperti bercerita, bernyanyi, pembiasaan, dan keteladanan. Pendekatan ini bertujuan membentuk karakter anak secara menyeluruh.metode pendidikan moral anak, termasuk inkulkasi nilai, keteladanan nilai, fasilitasi nilai, dan pengembangan kecakapan moral. Inkulasi nilai menekankan komunikasi dan penghargaan terhadap pandangan lain, sementara keteladanan nilai mengharuskan pendidik menjadi model yang baik. Fasilitasi nilai membantu anak mengatasi masalah dan memahami nilai, sedangkan kecakapan moral mendukung kemandirian dan pengambilan keputusan. Evaluasi pendidikan karakter dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan orang tua dan teman sebaya untuk mengukur perkembangan moral anak.pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan moral kurang optimal, lebih fokus pada pengembangan intelektual seperti calistung. Meskipun anak tidak berinteraksi langsung dengan lingkungan negatif, mereka tetap terpengaruh oleh fenomena di sekitarnya. Metode pembiasaan dan keteladanan guru diterapkan, tetapi kegiatan TPA yang tidak teratur menghambat pengembangan moral. Pendidikan moral di TK ini perlu ditingkatkan untuk efektivitas yang lebih baik.Penelitian di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta menilai pendidikan moral anak melalui materi, pendidik, dan metode. Materi sesuai standar pemerintah mencakup nilai-nilai seperti kejujuran dan tanggung jawab. Pendidik berinteraksi baik dengan anak dan orang tua, menggunakan keteladanan dalam pengembangan moral. Metode yang diterapkan meliputi pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi. Meskipun ada upaya, pengembangan moral masih memerlukan peningkatan untuk efektivitas yang lebih baik.
penanaman nilai moral di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta melalui kerja sama antara sekolah dan orang tua. Metode yang digunakan termasuk bercerita dan bernyanyi, yang efektif dalam mengajarkan nilai tolong-menolong dan kecintaan kepada Tuhan. Evaluasi perkembangan moral anak dilakukan secara berkelanjutan melalui observasi, melibatkan orang tua untuk penguatan di rumah, serta menggunakan sistem simbolik untuk menilai kemajuan anak.Evaluasi di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan hasil daripada proses. Guru mengamati anak secara alami saat bermain dan makan, tetapi sering membantu anak yang kesulitan dalam kegiatan seperti origami dan menggunting. Penekanan pada pencapaian calistung menunjukkan fokus pada kemampuan akademis, mengabaikan perkembangan sosial dan emosional anak.
NPM: 2313053198
Jurnal ini membahas mengenai penelitian di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta yang terdapat beberapa permasalahan dalam pengembangan moral anak yang perlu diperhatikan. Terdapat kecenderungan untuk lebih mementingkan hasil daripada proses belajar anak, dapat dilihat dari cara guru yang sering membantu anak dalam kegiatan seperti menggunting dan melipat kertas, tanpa memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan atau mencobanya sendiri. Selain itu, kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) dilakukan secara tidak terjadwal dan ditangani oleh satu guru untuk 23 anak, yang dapat mengakibatkan kurang optimalnya kegiatan tersebut. Metode evaluasi yang digunakan juga kurang objektif, karena lebih mengandalkan ingatan guru, sehingga mengurangi ketepatan dalam penilaian perkembangan moral anak.
Lingkungan sekitar yang kurang mendukung juga menjadi faktor yang mempengaruhi proses pendidikan moral yang diterapkan. Meskipun terdapat beberapa metode pengajaran yang digunakan, diharapkan guru dapat menerapkan metode yang lebih bervariasi agar anak-anak lebih semangat dalam kegiatan tersebut.
pada jurnal ini membahas tentang beberapa aspek penting terkait Pendidikan moral didalam lingkungan yang kompleks. pengembangan moral anak usia dini merupakan bagian dari pembentukan karakter anak. anak anak pada usia dini sangat peka dan cepat menyerap ilmu ilmu yang ada disekitarnya. dalam jurnal juga disebutkan ada bebrapa metode yang daoat digunakan dalam pengembangan moral anak, yaitu dengan cara pembiasaan, bercerita, keteladanan dan bernyanyi. selain itu didalam jurnal ini juga membahas bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam pengembangan moral dan sikap anak. meskipun begitu tantangan dalam pengembangan moral akan selalu ada saja dalam diri anak tersebut jurnal ini mengidentifikasi bahwa meskipun ada upaya untuk mengembangkan moral anak, lingkungan yang kompleks dan tantangan sosial dapat menghambat proses tersebut. Anak-anak mungkin bingung jika nilai yang diajarkan di sekolah berbeda dengan yang mereka lihat di rumah atau lingkungan sekitar. kemudian pada jurnal ini merekomendasikan perlunya pendekatan yang lebih terintegrasi dan sistematis dalam pendidikan moral, termasuk:
- Menciptakan ruang khusus untuk pengembangan moral.
- Menggunakan metode evaluasi yang lebih objektif dan terstruktur.
- Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara pendidik dan orang tua.
hal ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan keseharian anak merupakan salah satu bagian terpenting yang sanagt berpengaruh bagi nilai nilai moral yang didapatkan oleh anak tersebut.
NPM: 2313053212
Artikel ini membahas tentang pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang terletak di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang. Fokus penelitian adalah bagaimana sekolah tersebut mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak. Pendidikan moral di sana dilakukan melalui kegiatan sehari-hari seperti bercerita, bernyanyi, dan pembiasaan, seperti berdoa dan berbagi. Namun, pengembangannya belum optimal karena sekolah lebih menekankan pada aspek akademis seperti calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Evaluasi pendidikan moral lebih berfokus pada hasil daripada proses pembelajaran, dan lingkungan sekitar yang tidak ideal menjadi tantangan bagi perkembangan moral anak. Untuk hasil yang lebih baik, diperlukan keseimbangan antara fokus akademis dan pengembangan moral, serta perhatian pada proses belajar anak.
Npm : 2313053203
Artikel ini membahas upaya pengembangan moral anak di sebuah taman kanak-kanak yang terletak di lingkungan lokalisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa TK tersebut telah mengembangkan pendidikan moral dengan baik dari segi materi, metode, dan evaluasi. Namun, ditemukan kelemahan dalam hal kurang optimalnya pengembangan moral karena tidak memiliki ruang khusus dan guru lebih mementingkan hasil daripada proses belajar. Artikel ini menyarankan penggunaan metode yang lebih bervariasi, evaluasi yang objektif, dan perpindahan TK ke lokasi yang lebih mendukung perkembangan moral anak.
NPM : 2313053221
Pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan meliputi aspek materi, pendidik, metode, dan evaluasi. Pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta telah dilakukan melalui berbagai aspek, namun masih perlu ditingkatkan, khususnya pada aspek evaluasi. Perkembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 5-6 tahun.
Secara keseluruhan, artikel tersebut berisi upaya pengembangan moral anak di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang melalui TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta, serta perkembangan moral anak di lingkungan tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa upaya pengembangan moral pada TK tersebut telah dilakukan secara komprehensif, meskipun masih ada aspek yang perlu ditingkatkan, khususnya pada evaluasi.
NPM: 2313053201
Kelas: 3/G
Berdasarkan jurnal yang berjudul Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang, menurut saya penelitian ini fokus pada pengembangan moral anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta. TK ini terletak di daerah lokalisasi, sebuah tantangan besar untuk perkembangan moral anak-anak yang berada dalam lingkungan tersebut. Namun, pihak sekolah telah berupaya keras untuk mengatasi pengaruh lingkungan sekitar yang kurang kondusif.
Secara garis besar, jurnal ini menjelaskan beberapa aspek penting dalam pengembangan moral anak di TK tersebut, yaitu materi, metode, pendidik, dan evaluasi. Materi yang diajarkan kepada anak-anak mengacu pada kurikulum pendidikan anak usia dini yang sudah diatur oleh pemerintah. Di sini, materi yang diajarkan mencakup nilai-nilai keagamaan, moral, dan sosial seperti menghormati orang lain, tolong-menolong, serta cinta terhadap Tuhan.
Dari sisi metode, guru di TK PKK Sosrowijayan menggunakan berbagai metode yang menarik, seperti metode bercerita, bernyanyi, pembiasaan, dan keteladanan. Metode ini sangat tepat karena anak-anak usia dini lebih mudah belajar melalui aktivitas yang menyenangkan dan dengan meniru perilaku yang mereka lihat dari guru. Misalnya, melalui cerita tentang seekor itik yang tersesat, anak-anak diajak memahami pentingnya tolong-menolong. Selain itu, dengan bernyanyi, anak-anak dapat diajak memahami nilai-nilai moral dengan cara yang tidak mereka sadari sedang belajar.
Pendidik di TK PKK Sosrowijayan juga menjadi panutan bagi anak-anak. Guru yang beragama Islam memberikan contoh dalam berpakaian dan bersikap yang sesuai dengan nilai-nilai agama, sehingga anak-anak dapat meniru dan mengikuti sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, interaksi antara guru dan orang tua berjalan baik, sehingga ada kesinambungan dalam pengajaran moral di sekolah dan di rumah.
Evaluasi dilakukan secara berkelanjutan melalui observasi, tanpa menggunakan lembar evaluasi yang formal. Hal ini dikarenakan evaluasi moral lebih menekankan pada perilaku anak sehari-hari. Guru tidak hanya menilai anak di kelas, tetapi juga ketika anak-anak bermain, makan, atau melakukan aktivitas lain.
Namun, jurnal ini juga menyoroti bahwa sekolah ini lebih fokus pada hasil daripada proses, terutama dalam hal kemampuan baca, tulis, dan hitung (calistung). Ini tampak dari adanya tambahan jam belajar untuk calistung, yang kadang-kadang mengesampingkan pentingnya proses belajar itu sendiri. Selain itu, evaluasi moral masih dilakukan secara sederhana dan kurang optimal karena tidak ada pedoman evaluasi yang jelas.
Jadi secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun berada di lingkungan yang kurang mendukung, TK PKK Sosrowijayan telah berhasil mengembangkan moral anak-anak dengan berbagai metode yang sesuai. Namun, tetap ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal evaluasi moral yang lebih terstruktur dan sistematis. Selain itu, ada saran untuk memindahkan lokasi sekolah ke lingkungan yang lebih mendukung perkembangan moral anak.
Npm : 2353053031
jurnal tersebut mengungkapan bahw masa anak-anak merupakan masa yang
sangat peka. Usia ini juga anak-anak akan
cepat sekali menyerap apa yang ia lihat. Anak
diibaratkan spons yang akan menyerap segala
macam air yang ada. Pada tahap ini anak
belum mempunyai filter atau penyaring hal-hal
yang baik dan hal yang buruk.
hasil dari penelitian pada jurnal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan moral TKK PKK sosrowijoyo dikembangkan secara formal
pendidikan moral dikembangkan secara terigentrasi dengan kegiatan hari anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK sosrowijaya yogyakarta kurang optimal dikarenakan pengembangan moral pada anak tidak diberikan kelas khusus.
NPM : 2313053220
Artikel "Pengembangan Moral Anak di Lingkungan Lokalisasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan" bertujuan untuk mengungkapkan perkembangan moral anak-anak TK PKK Sosrowijayan, yang berlokasi di daerah lokalisasi Pasar Kembang Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru, dan anak didik TK tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan moral anak mencakup empat aspek: materi, pendidik, metode, dan evaluasi. Materi yang diajarkan mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009, pendidik berperan sebagai teladan, dan metode yang digunakan meliputi pembiasaan, bercerita, bernyanyi, serta keteladanan.
Materi: Sesuai standar pendidikan anak usia dini yang mencakup nilai-nilai moral, sosial, dan agama.
Pendidik: Guru memainkan peran penting sebagai teladan, baik dalam tindakan sehari-hari maupun dalam interaksi dengan anak-anak.
Metode: Pembelajaran dilakukan melalui cara yang menyenangkan bagi anak-anak seperti bernyanyi dan bercerita, yang efektif dalam menanamkan nilai moral.
Evaluasi: Evaluasi moral dilakukan secara alami melalui observasi perilaku anak sehari-hari, namun tanpa menggunakan instrumen formal seperti lembar observasi, hanya mengandalkan ingatan guru.
Namun, penelitian ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi karena lokasi sekolah di lingkungan lokalisasi yang tidak kondusif untuk perkembangan moral anak, meskipun pihak sekolah berusaha keras melindungi anak-anak dari dampak negatif lingkungan sekitar. Kesimpulannya, pengembangan moral berjalan baik, namun masih bisa ditingkatkan dengan penggunaan evaluasi yang lebih terstruktur dan variasi metode pengajaran yang lebih kreatif
NPM: 2353053019
Analisis dari materi jurnal ini mengungkapkan beberapa poin penting terkait dengan pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta yang terletak di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang. Beberapa hal yang bisa dianalisis adalah:
1. Pendidikan Moral yang Terintegrasi: Pendidikan moral di TK ini diintegrasikan dalam kegiatan sehari-hari anak-anak, meskipun kurang optimal karena tidak ada ruang khusus yang didedikasikan untuk pengembangan moral. Fokus utama sekolah masih pada pengembangan intelektual, seperti tambahan jam untuk kegiatan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada anak TK B.
2. Lingkungan Tidak Mendukung: Lingkungan lokalisasi yang di sekitar sekolah memberikan tantangan serius terhadap pengembangan moral anak-anak. Meskipun anak-anak tidak berinteraksi langsung dengan fenomena negatif seperti PSK atau orang mabuk, mereka tetap terpapar oleh situasi yang tidak kondusif saat berada di sekitar sekolah. Hal ini menuntut guru untuk memberikan pengertian kepada anak terkait fenomena yang mereka lihat.
3. Metode Pembelajaran Moral: TK ini menggunakan beberapa metode untuk pengembangan moral, seperti pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi. Pembiasaan dalam bentuk doa sebelum makan, berbagi makanan, serta keteladanan guru dalam menyapa anak-anak dengan sopan dan hormat. Metode bercerita juga digunakan untuk menyampaikan pesan moral, seperti pentingnya saling tolong-menolong melalui cerita tentang anak itik dan kucing.
4. Evaluasi yang Kurang Optimal: Evaluasi moral dilakukan secara observasional, tetapi evaluasi lebih menekankan pada hasil daripada proses belajar. Contohnya, ketika anak belum bisa melakukan tugas tertentu, guru langsung membantu tanpa memberikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Ini menunjukkan bahwa aspek evaluasi sebaiknya lebih difokuskan pada proses daripada hasil.
5. Kolaborasi dengan Orang Tua: Guru menjalin hubungan yang baik dengan orang tua, sering mengadakan pertemuan untuk membahas perkembangan anak. Namun, kolaborasi ini masih perlu ditingkatkan, terutama dalam menyelaraskan pendidikan moral di rumah dan di sekolah.
6. Rekomendasi Lokasi Sekolah: Salah satu rekomendasi utama dari penelitian ini adalah perlunya relokasi TK PKK Sosrowijayan ke tempat yang lebih aman dan kondusif untuk pengembangan moral anak-anak. Lingkungan lokalisasi dianggap kurang mendukung dan memiliki potensi memberikan pengaruh negatif pada perkembangan anak-anak.
Secara keseluruhan, jurnal ini menyoroti keberhasilan TK PKK Sosrowijayan dalam mengintegrasikan pendidikan moral, tetapi juga menunjukkan berbagai tantangan yang dihadapi, terutama terkait dengan lokasi sekolah dan evaluasi yang lebih menekankan hasil dibanding proses.