FORUM DISKUSI
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, izin bertanya kepada kelompok 3 terkait materi hari ini
Nama: Dina Ramadhani
NPM: 2313032072
Pada materi bagian "Pendidikan Moral" terdapat pernyataan bahwa "Pendidikan moral mengembangkan pola perilaku seseorang sesuai dengan kehendak masyarakat yang berwujud moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai-nilai kehidupan masyarakat yang berbeda." Dari pernyataan tersebut yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana cara atau implementasi pendidikan moral dalam mewujudkan pernyataan tersebut?
Terimakasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebelumnya, Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama: Rucy Hayuningrat Arum Puspita
NPM:2313032048
Dalam perwujudan nilai moral yang berkonteks pada kesusilaan, memang memiliki perbedaan di tiap kelompok masyarakat tergantung dari kebiasaan dan kepercayaan yang mereka anut meskipun perilaku itu berasal dari hati nurani, namun tetap terikat dalam moral yang dikehendaki dalam suatu kelompok masyarakat. Contohnya dalam kelompok masyarakat pesisir pantai mereka biasa saling menyapa melalui jendela rumah dan menggunakan suara yang kuat atau kencang karena kalah dengan suara ombak apabila dengan suara yang pelan, dalam tradisinya menyapa adalah hal yang wajib dan sopan dan ramah. Sedangkan dalam masyarakat perbukitan, mereka menggunakan suara yang lemah lembut, karena apabila menggunakan suara yang kencang, suara akan menggema dan mengganggu alam dan masyarakat lainnya, dan ada kepercayaan yang dianut ketika berbicara atau menyapa seseorang dengan menggunakan suara yang kencang apalagi dengan orang yang lebih tua itu tidak sopan, apalagi wanita (tidak anggun,tidak ilok/tidak pantas/tidak sopan) maka orang tersebut harus menghampiri, atau berbicara tatap muka dengan kedua belah pihak yang bersangkutan. Bahkan ada juga yang mengaitkannya dengan hal-hal mistis karena masyarakat perbukitan atau pegunungan memiliki tradisi dan dekat dengan alam. Keduanya memiliki kebiasaan atau kesusilaan yang sama yaitu kesopanan dan keramahan masyarakatnya dalam bersosial atau menyapa, namun pada dasarnya moral akan sopan tidaknya suatu perilaku dilihat dari ajaran nenek moyang yang dipercayai.
Itu artinya, Langkah pertama pendidikan moral dapat dilakukan dengan menghargai dan menghormati budaya yang berlangsung dalam masyarakat tersebut, kemudian gunakan budaya atau kebiasaan masyarakat setempat sebagai wadah pendidikan atau edukasi, manfaatkan wadah tersebut untuk mencari perhatian masyarakat agar mereka percaya dan tertarik dengan pendidik. contohnya, jika mendidik anak-anak pesisir maka suara tidak boleh kalah oleh mereka, tenaga harus ekstra dan bersabar, masyarakat ini lebih menyukai cara bercanda yang bebas dan santai tanpa perbedaan tua dan muda, yang penting tetap sopan dan beretika tadi. Dan masyarakat pegunungan cara mengajarkan moralnya dengan suara ramah, pelan dan beri candaan sesuai usia dan berhati-hati dengan pemilihan bahasa terutama orang tua. Karena tidak mudah mengajarkan sesuatu dan diserap orang lain apabila orang lain merasa tidak nyaman, menurut mereka itu tidak efisien dan membuang buang waktu. Sebagai pendidik tadi, hal yang pertama dilakukan adalah memberikan contoh secara dinamis dengan menggunakan budaya disana. Karena atas dasar dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung dan pembiasaan penanaman nilai-nilai moral tidak bisa berproses secara singkat. kemudian ajarkan pada anak-anak kecil disana, maka orang dewasa disana akan bangga, terkesan dan lama kelamaan akan ikut serta dalam kebiasaan tersebut. Buat sosialisasi dengan hal yang menarik seperti games, challange, video, maupun dengan memberikan hadiah kecil. Berikan sesuatu contoh dalam sosialisasi tersebut tentang manfaat sederhana yang didapatkan ketika menanamkan nilai moral dalam masyarakat. Seperti adanya hubungan sosial yang baik antar tetangga dan orang lain, lingkungan bebas perselisihan dan tingkatan sosial, dan melestarikan serta mencintai makhluk hidup yang lain. Tidak masalah melakukannya melalui penggabungan budaya masyarakat dengan membubuhkan bumbu moral tadi, asal nilai-nilai moral yang tertanam dengan budaya tadi baik dan tidak merugikan orang lain atau malah bermanfaat dalam masyarakat.
Jadi menurut saya seperti itu Dina, Mohon maaf apabila ada bahasa yang kurang jelas, bisa Dina tanyakan kembali. karena apa yang saya ketik harus saya pertanggung jawabkan.