Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 46

Silahkan link videonya anda kumpulkan disini.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2315011094 2315011094 -
Nama : Mutia salwa
Npm: 2315011094

Jurnal ini membahas tentang relevansi filsafat ilmu dalam pengembangan Pancasila sebagai pandangan hidup di Indonesia, khususnya dalam mengatasi permasalahan nasional seperti korupsi.
Filsafat ilmu dengan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologinya dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya korupsi, dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari filsafat ilmu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam memajukan keadilan sosial dan kemanusiaan.
Filsafat ilmu menjadi landasan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Pancasila sebagai pedoman dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, baik dalam bidang politik, pendidikan, agama, budaya, sosial, dan ekonomi.
Pancasila dipandang sebagai suatu sistem nilai dan prinsip yang mendasari negara Indonesia, yang mencakup kebijaksanaan, refleksi, dan cita-cita tentang apa yang dianggap baik, benar, indah, dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Filsafat ilmu erat kaitannya dengan Pancasila, karena dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter dan karakter bangsa Indonesia.
Filsafat ilmu (filsafat ilmu) dianggap sebagai pemeriksaan kritis terhadap opini ilmiah saat ini, membandingkannya dengan opini masa lalu dan dalam kerangka yang sudah ada.
Pancasila sebagai pedoman hidup mengandung nilai-nilai filosofis dan pengetahuan yang dapat dikembangkan melalui disiplin ilmu filsafat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rafi Subing -
Nama : Rafi Avicenna S
NPM : 2315011053

ANALISIS TENTANG JURNAL FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN

Hasil kajian tentang nilai-nilai Pancasila dari filsafat ilmu, yaitu :
- Pertama, ontologi yang dimiliki Pancasila
ajaran dan nilai-nilai, seperti mengembangkan sikap hormat di antara manusia;
- Kedua, epistemologi yang dimiliki Pancasila sumber pengetahuan dan konsep nasionalisme yang seharusnya dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia
- Ketiga, itu aksiologi, nilai-nilai Pancasila mempunyai kontribusi dalam kehidupan Bangsa Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan

Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, amatlah penting. Hal itu tampak nyata dengan diajarkannya filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2 dan S3. Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, dimana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Inas Fauziah -
Nama: Inas Fauziah
Npm: 2315011085

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun radansional. Mulai pudarnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa menyebabkan banyak masalah bermunculan mulai dari maraknya korupsi, bencana alam, masalah kemanusiaan dan sebagainya. Koento Wibisono menyatakan bahwa sejak reformasi 1998, akibat praktek politik yang dilakukan oleh rezim Orde Baru menyebabkan banyak orang menjadi pesimis, alergi, dan apatis dengan Pancasila. Bangsa Indonesia ini kadang juga menyalahkan Pancasila, di mana semua kesalahan mengenai persoalan kebangsaan itu dijatuhkan pada ideologi Pancasila. Padahal, jika dipikirkan kembali persoalannya bukan pada Pancasila, akan tetapi bagaimana masyarakat Indonesia mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan (Edwin dkk., 2006: XII).
Nilai-nilai luhur dalam pancasila seharusnya dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari, namun ternyata pada kenyataannya hal tersebut sulit terealisasikan karena Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama. Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur. Ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk, di mana kaidah-kaidah ilmu pengetahuan itu dikatakan oleh Robert Merton adalah universalisme, komunalisme, disinterestedness dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2). Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan. Francis Bacon (1561-1626) mengembangkan semboyan Knowledge is Power yang mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia.
In reply to Inas Fauziah

Re: Forum Analisis Jurnal

by Zaky Adrian -
Nama : Zaky Adrian
NPM : 2315011068

Jurnal ini membahas tentang relevansi filsafat ilmu dalam memahami dan mengatasi permasalahan bangsa di Indonesia, khususnya mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu merupakan cerminan dari landasan ilmu pengetahuan dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Dalam konteks Indonesia, filsafat ilmu berkaitan erat dengan Pancasila seperti halnya pandangan hidup bangsa. Pancasila dengan lima silanya menjadi pedoman masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Jurnal ini menyoroti pentingnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, seperti korupsi dan perbedaan agama. Filsafat ilmu dapat memberikan wawasan terhadap nilai-nilai Pancasila dan menjadi alat untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara komprehensif. Selain itu, Jurnal ini menekankan pentingnya pengembangan Pancasila melalui ilmu pengetahuan khususnya dalam dunia pendidikan tinggi. Permasalahan kebangsaan di Indonesia dapat diatasi dengan memajukan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, peningkatan kesadaran dan penanaman nilai-nilai pada setiap individu. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya peran ilmuwan dan cendekiawan dalam memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Pancasila melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik. Perkembangan Pancasila harus dimungkinkan melalui sumbangan ilmu filsafat.

Jurnal ini menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam penyelesaian permasalahan nasional di Indonesia. Filsafat ilmu merupakan alat yang cocok untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan tersebut, serta untuk pengembangan Pancasila melalui ilmu pengetahuan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Aditya Gilang Mahardika -
NAMA : ADITYA GILANG MAHARDIKA
NPM : 2315011083


Ilmu filsafat adalah bidang filsafat yang mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai sifat ilmu pengetahuan, landasan ilmu, dan hubungannya dengan kehidupan manusia secara umum.Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia, yang memiliki berbagai nilai-nilai filosofis yang penting. Konsep yang disebutkan, seperti nilai luhur, dasar, instrumental, praksis, dan teknis, mencerminkan kompleksitas dan keluwesan Pancasila sebagai dasar negara. Nilai luhur dan dasar harus tetap mendasari ideologi ini, sementara nilai instrumental harus dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk menjaga dinamisme dan relevansinya dalam menghadapi tantangan baru. Pancasila sebagai sistem nilai harus mampu mengikuti perkembangan masyarakat dan tuntutan zaman agar tetap menjadi dasar yang kuat bagi bangsa Indonesia.Pancasila adalah dasar filosofis dan ideologis dari negara Indonesia. Pandangan tersebut menggambarkan Pancasila sebagai pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup, dan petunjuk hidup bagi masyarakat Indonesia.proses kebangsaan Indonesia selalu memiliki dinamika dan tantangan tersendiri. Upaya untuk mempertahankan persatuan dan memecahkan berbagai permasalahan memerlukan kerja keras dan komitmen dari semua pihak. Terus terjalinnya dialog, toleransi antar-etnis, dan pembangunan ekonomi yang merata adalah beberapa kunci dalam menjaga kestabilan kebangsaan Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Erlingga Hafiz -
Nama : Erlingga Hafiz
NPM : 2315011084

Ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985) yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Robert Ackermann mendefinisikan filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu. Filsafat ilmu demikian jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya (Gie, 1997:57).
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segisegi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati (Wibisono, 1995:126).
Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam arti merupakan inti bersama dari pelbagai moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai moral yang berasal dari agama-agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Masing-masing moral itu mempunyai coraknya sendiri, berbeda satu sama lain dan hanya berlaku bagi kelompok yang bersangkutan. Namun demikian, dalam moral-moral itu terdapat unsur-unsur bersama yang bersifat umum dan mengatasi segala paham golongan. Dengan demikian, nampaklah bahwa moral Pancasila mengatasi segala golongan dan bersifat nasional. Pancasila adalah lima asas moral yang relevan untuk ditetapkan menjadi dasar negara. Karena itu, nilai-nilai Pancasila yang juga memiliki ilmu pengetahuan dari aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi itu harus mampu dijadikan landasan dasar dalam upaya mengembangkan Pancasila dan mengatasi persoalan bangsa Indonesia saat ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nilam Pratiwi Putri -
Nilam Pratiwi Putri
2315011090

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia.

Pengetahuan yang bersifat kefilsafatan mengenai Pancasila memiliki kesesuaian dengan proses tercapainya kesiapan pribadi. Dengan adanya pengetahuan yang bersifat kefilsafatan mengenai hakikat Pancasila, itu berarti adanya dasar yang kuat dan kekal untuk terbentuknya way of life negara, bangsa dan warga negara
Mulai pudarnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa menyebabkan banyak masalah bermunculan mulai dari maraknya korupsi, bencana alam, masalah kemanusiaan dan sebagainya.

Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor. Pertama, harus ada proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki banyak makna bagi kehidupan umat manusia. kedua, memperbaiki mental pejabat. ketiga, menanamkan nilai ke dalam hati nurani.

Nilai-nilai luhur dalam pancasila seharusnya dapat diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari, namun ternyata pada kenyataannya hal tersebut sulit terealisasikan karena Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama.
Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila
mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan
sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga,secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial dalam setiap aspek kehidupan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Arnando Lion Valentino Unila -
Nama : Arnando Lion Valentino
NPM : 2315011079

Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan sebagai pandangan hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia sebagai petunjuk (guidance) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, akan tetapi belakangan ini Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya, itu menjadi pr yg harus difikirkan solusinya bukan hanya bagi pemerintah melainkan bagi seluruh masyarakat Indonesia karena pada dasarnya pancasila memiliki nilai filsafat yang sudah tertanam pada negara ini sejak lama,salah satunya adalah Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia, maka dari itu pemahaman aman nilai dan kandungan dalam pancasila sangat amat penting untuk selalu di jaga dan di tanamkan pada generaai ke generasi agar peranan pancasila sebagai acuan hidup bangsa tidak terus menerus diabaikan, Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, maka dari kontribusi yang bisa kita lakukan sebagai seorang mahasiswa dalam menjaga serta mengaplikasikan kandungan" yg ada pada pancasila adalah dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari mata kuliah pendidikan pancasila sehingga kita bisa berpartisipasi dalam mencegah lunturnya kesadaran akan nilai" pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Stefanus Nicolas Manik -
Nama : Stefanus Nicolas Manik
NPM : 2315011064

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat melakukan dua hal yaitu membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; dan memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan Tindakan.
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno. Filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari dan juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman.
Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan kemasyarakatan. Filsafat ilmu juga tidak dapat dilepaskan dengan Pancasila sebagai sebuah ilmu (science)
Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa. Di sini yang muncul adalah kapasitas pengetahuan bangsa, misalnya yang berkaitan dengan hakikat kenyataan dan kebenaran. Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Bahan materialnya adalah berbagai butir dan ajaran kebijaksanaan dalam budaya etnik maupun agama.
Adapun isi dari Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Di dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama, saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama dll.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila kedua,
Di dalam sila kedua, kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia
Di dalam sila ketiga ini kita harus menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Di dalam sila keempat, berarti mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Di dalam sila kelima berarti perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain, suka memberi pertolongan kepada orang lain, tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum, bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Permasalahan aktual yang sering terjadi ialah Perbedaan aliran keagamaan dapat menyulut perpecahan yang pada akhirnya rasa persatuan semakin hilang, merebaknya praktek korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan pejabat daerah membuat peradaban bangsa Indonesia semakin hancur. Ketika korupsi menjadi budaya bangsa Indonesia, maka negara Indonesia akan mengalami kesulitan untuk maju dan bersaing dengan negara lain.
Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor.
1. Pertama, harus ada proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki banyak makna bagi kehidupan umat manusia. Penyadaran dapat dilakukan dengan memberi pengetahuan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup harus selalu diikutsertakan dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah sehingga perilaku menyimpang dan korupsi dapat direduksi.
2. Kedua, memperbaiki mental pejabat negara agar tidak selalu melakukan korupsi yaitu dengan selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila. Dengan memberikan pengetahuan mengenai nilai-nilai Pancasila akan menambah pengalaman dan peresapan pengetahuan seseorang tentang Pancasila ke dalam mentalitasnya, dan hati-budi-nuraninya.
3. Ketiga, menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati nurani. Jika hati nurani tidak memiliki kepedulian dan empati terhadap nilai-nilai luhur dari ontologi Pancasila maka sulit untuk mengimplementasikan makna Pancasila di dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, yang perlu dibenahi adalah nurani manusia sehingga penyadaran nilai-nilai Pancasila tidak hanya dilakukan melalui rasio dan pikiran manusia saja, melainkan juga menyentuh hati nurani manusia.
Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia yang ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara kongkret merupakan perwujudan Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan sikap hidup sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Rakha Wiryawan -
Muhammad Rakha Wiryawan
2315011065

Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara Genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia.

Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem problem ilmiah. Menurut Bahm, ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahaami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat sifat dasar dan mengujinya secara pengamtan atau percobaan untuk mengatahui apakah masih berlaku atau tidak. Oleh karena itu, untuk dapat memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap sikap yang ilmiah juga. Bahm juga memberikan hipotesis bahwa sesungguhnya masalah ilmiah dapa diterima para ilmuwan dan masyarakat jika dapat dikomunikasikan, dapat dipecahkan secara ilmiah dan bahkan juga dapat dipecahkan dengan metode ilmiah juga.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia atau world view yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa. Di sini yang muncul adalah kapasitas pengetahuan bangsa, misalnya yang berkaitan dengan hakikat kenyataan dan kebenaran. Hakikat kenyataan dan kebenaran serta nilai-nilai filsafat tersebut sebenarnya adalah bagian dari aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi yang harus dieksplorasi oleh filsafat ilmu dalam upaya mengembangkan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Abdiel Aritonang -
Nama:Abdiel Abednego Aritonang
NPM : 2315011096

ilmu filsafat dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad zaky ash-shiddiq -
NAMA : M.Zaky Ash-Shiddiq
NPM : 2315011101

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri.

Filsafat dapat membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta lalu menyajikan sebagai landasan bagi keyakinan dan tindakan, tidak hanya itu filsafat dapat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagi suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Sheila Tri Okvani 2315011055 -
Nama:Sheila Tri Okvani
Npm:2315011055

Jurnal ini membahas pentingnya mempelajari Pancasila, cara hidup Indonesia, melalui filsafat ilmu untuk mengatasi masalah-masalah kebangsaan. Filsafat ilmu, yang mencakup ontologi, epistemologi, dan aksiologi, dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah-masalah kebangsaan, terutama dalam kasus korupsi.

Jurnal ini membahas bahwa Pancasila sebagai cara hidup mengandung nilai-nilai filsafat ilmu yang inheren. Filsafat ilmu adalah pemeriksaan kritis terhadap metode yang digunakan untuk mempelajari pengetahuan tertentu, baik itu empiris maupun rasional. Ini adalah cabang filsafat yang berkontribusi pada pengembangan pengetahuan. Jurnal ini membahas bahwa Pancasila, sebagai cara hidup, juga mengandung pengetahuan yang harus dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu, yang memiliki nilai-nilai positif dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.

Jurnal ini juga menyebutkan hubungan antara filsafat dan Pancasila. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan ketika membahas filsafat: ontologi dan epistemology. Ontologi berurusan dengan sifat realitas, sedangkan epistemologi berurusan dengan sifat pengetahuan. Pancasila, sebagai cara hidup, mengandung pengetahuan yang terkait dengan ontologi dan epistemologi. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila melalui lensa filsafat ilmu dapat memiliki dampak yang signifikan.

Jurnal ini membahas bahwa pengembangan Pancasila melalui filsafat ilmu dapat berkontribusi pada pendidikan tinggi. Dengan terus menerapkan filsafat ilmu pada pengembangan Pancasila, dapat diintegrasikan ke dalamnya.
In reply to Sheila Tri Okvani 2315011055

Re: Forum Analisis Jurnal

by HIZKIA CHRISTOFEL -
Nama: Hizkia Christofel
Npm: 2315011054

Dari jurnal itu bisa kita ambil kesimpulan bahwa kehadiran
filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia,
amatlah penting, karena ilmu dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan
kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya
pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.
Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, dimana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber
pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya
dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan yang Ketiga,
secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasakeadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan
dengan filsafat ilmu. Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Viora Bilfina -
Nama: Viora Bilfina
NPM: 2315011059

Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan (Gie, 2007:59).
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.
Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana "pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.
sisi lain, ketika berbicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan : pertama, filsafat sebagai metode dan kedua, filsafat sebagai suatu pandangan (Hadi,1994:19). Oleh karena itu, di sini filsafat sebagai sebuah ilmu pengetahuan akan dijadikan sebagai pandangan hidup. Terkait dengan Pancasila. Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan.
Secara etimologis, menurut tingkatnya, kata "Pancasila" 105 Jurnal Filsafat Vol.21, Nomor 2, Agustus 2011 berasal dari bahasa Sansekerta, India (bahasa kasta Brahmana). Menurut Prof. Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta perkataan "Pancasila" ada dua macam arti, yaitu: Panca artinya lima', sedangkan, sviila berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang penting/ baik. Dengan demikian, Pancasila itu memiliki prinsip-prinsip moral dan etika.
Adapun isi dari Pancasila adalah sebagai berikut:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa, Di dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama, saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing masing, tidak memaksakan satu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Di dalam sila kedua, kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia, Di dalam sila ketiga ini menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, Di dalam sila keempat, berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat , mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Di dalam sila kelima berarti perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain, suka memberi pertolongan kepada orang lain. tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum, bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rifa Mutiara Ashara -
NAMA : RIFA MUTIARA ASHARA
NPM : 2315011061

Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua hal, yaitu : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan (Gie, 2007:59).

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.

Terkait dengan Pancasila, Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan.

Secara etimologis, menurut tingkatnya, kata "Pancasila" 105 Jurnal Filsafat Vol.21, Nomor 2, Agustus 2011 berasal dari bahasa Sansekerta, India (bahasa kasta Brahmana).

Menurut Prof. Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta perkataan "Pancasila" ada dua macam arti, yaitu: Panca artinya lima', sedangkan, sviila berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang penting/ baik. Dengan demikian, Pancasila itu memiliki prinsip-prinsip moral dan etika.

Adapun isi dari Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, Di dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Di dalam sila kedua, kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban, saling mencintai sesama manusia.

3. Persatuan Indonesia, Di dalam sila ketiga ini menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, Di dalam sila keempat, berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat , mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Di dalam sila kelima berarti perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Atha Rakha Rifdana AthaRakha -
Nama: Muhammad Atha Rakha Rifdana
NPM: 2315011060

Jurnal ini berisi
Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis
filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai
Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu.
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap
metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu
secara empiris maupun rasional.

Archie J. Bahm dalam tulisannya yang berjudul What Is
Science menegaskan bahwa persoalan-persoalan di dalam
kehidupan masyarakat, jika masalah itu dikatakan ilmiah, harus
meliputi komponen-komponen
Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk
memecahkan problem-problem ilmiah. Menurut Bahm, ilmu itu
sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu
memahami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan
hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat-sifat dasar dan
mengujinya secara pengamatan atau percobaan untuk mengetahui
apakah masih berlaku atau tidak. Oleh karena itu, untuk dapat
memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap-sikap yang ilmiah
juga.

Sejarah Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana
filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.
Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di
abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri
sendiri.
Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu

Problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Proses kebangsaan Indonesia sampai hari ini terus
berlangsung dengan pelbagai dinamika dan permasalahannnya.
Beberapa tahun terakhir persoalan persatuan kebangsaan terasa
mengalami tantangan yang tidak ringan, yang tampak pada
munculnya peristiwa-peristiwa kerusuhan yang tak sedikit
(Sutrisno, 2006:142). Perbedaan aliran keagamaan dapat menyulut
perpecahan yang pada akhirnya rasa persatuan semakin hilang.
Permasalahan aktual yang lain ialah merebaknya praktek
korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan pejabat daerah
membuat peradaban bangsa Indonesia semakin hancur. Ketika
korupsi menjadi budaya bangsa Indonesia, maka negara Indonesia
akan mengalami kesulitan untuk maju dan bersaing dengan negara
lain. Menguatnya praktek korupsi di Indonesia disebabkan oleh para
pejabat negara yang tidak mampu mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Bahkan mereka apatis, dan tidak peduli dengan
Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai sebuah identitas saja, tetapi
tidak pernah diimplementasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam
arti merupakan inti bersama dari pelbagai moral yang secara nyata
terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai moral
yang berasal dari agama-agama, kepercayaan, dan adat istiadat.
Masing-masing moral itu mempunyai coraknya sendiri, berbeda
satu sama lain dan hanya berlaku bagi kelompok yang
bersangkutan. Namun demikian, dalam moral-moral itu terdapat
unsur-unsur bersama yang bersifat umum dan mengatasi segala
paham golongan. Dengan demikian, nampaklah bahwa moral
Pancasila mengatasi segala golongan dan bersifat nasional.
Pancasila adalah lima asas moral yang relevan untuk ditetapkan
menjadi dasar negara. Karena itu, nilai-nilai Pancasila yang juga
memiliki ilmu pengetahuan dari aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologi itu harus mampu dijadikan landasan dasar dalam upaya
mengembangkan Pancasila dan mengatasi persoalan bangsa
Indonesia saat ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Yogi Adi Pratama Unila -
Nama : Yogi Adi Pratama
Npm : 2315011066

Dari jurnal tersebut disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, amatlah penting. Hal itu tampak nyata dengan diajarkannya filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2 dan S3. Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.
Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, dimana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Manda Amelia Putri -
Nama : Manda Amelia Putri
NPM : 2315011056

Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai

Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Oleh karena itu, untuk dapat memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap-sikap yang ilmiah juga.

Dengan demikian, setiap persoalan–persoalan yang muncul di dalam kehidupan manusia itu harus dapat diteliti dan dikaji secara ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan 100 nilai-nilai. Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Aliza Nurfadila -
Aliza Nurfadila
2315011063

Kesimpulan dari jurnal ini adalah;
Filsafat di Perguruan Tinggi sangatlah penting apalagi di kehidupan masuarakat . Filsafat ilmu bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan pada lemahnya pemahaman masyarakat terhadap Pancasila.
Melemahnya pemahaman masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai- nilai Pancasila. secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan manusia.
kesimpulannya pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi berperan penting untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan akademik yang bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai pengembangan Pancasila itu relevan untuk dibahas oleh dunia perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Lutfi septa Nugraha -
NAMA: LUTFI SEPTA NUGRAHA
NPM: 2315011067

Filsafat ilmu merupakan pertimbangan mendalam tentang permasalahan yang terkait dengan dasar-dasar ilmu dan hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Ini adalah bidang pengetahuan yang kompleks, yang eksistensinya bergantung pada interaksi dan pengaruh saling antara filsafat dan ilmu pengetahuan.

Robert Ackermann mengartikan filsafat ilmu sebagai sebuah evaluasi kritis terhadap pandangan ilmiah saat ini dengan membandingkannya dengan pandangan masa lalu yang telah terbukti atau dalam kerangka ukuran yang berkembang dari pandangan tersebut. Filsafat ilmu jelas bukanlah suatu disiplin ilmu yang terpisah dari praktik ilmiah sehari-hari. Lebih lanjut, terdapat hubungan yang jelas antara filsafat ilmu dan Pancasila. Pandangan hidup Pancasila, ternyata juga mengandung banyak pengetahuan yang bisa dikembangkan melalui pendekatan filsafat ilmu yang ilmiah, yang dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Olanicola Saputra -
Nama : Olanicola saputra
Npm : 23151011091

Artikel tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia, terutama di kalangan akademisi dan perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa, kita dapat mempelajari nilai-nilai Pancasila melalui mata kuliah yang berkaitan dengan filsafat atau kewarganegaraan. Selain itu, kita juga dapat mengikuti seminar atau diskusi yang membahas tentang Pancasila. Penting bagi mahasiswa untuk memahami nilai-nilai Pancasila karena hal ini akan membantu kita dalam membangun karakter yang baik sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran sosial. Dalam konteks keilmuan, pemahaman dan pengembangan terhadap Pancasila sangat relevan dengan filsafat ilmu yang menekankan pada pengetahuan ilmiah, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa, kita juga dapat melakukan pengembangan Pancasila melalui jalur akademik seperti penelitian atau penyusunan karya ilmiah.

Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang sangat mendasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara umum. Dalam filsafat, kita dapat mengetahui hakikat ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ilmu pengetahuan juga harus dikembangkan dan diajarkan di dalam struktur masyarakat, mulai dari tingkat RT hingga pejabat negara.
Pada Sila ke-5 dalam Pancasila juga mengandung prinsip-prinsip mulia seperti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sikap kekeluargaan dan gotong royong, serta bersikap adil dan menghormati hak-hak orang lain. Hal ini mencerminkan karakter yang baik sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran sosial. Dalam konteks keilmuan, pemahaman dan pengembangan terhadap Pancasila sangat relevan dengan filsafat ilmu yang menekankan pada pengetahuan ilmiah, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Tri Annisa Nabila -
NAMA : TRI ANNISA NABILA
NPM : 2315011078

Jurnal di atas membahas tentang pentingnya ilmu filsafat di kehidupan maupun di perguruan tinggi. Ilmu filsafat juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah kebangsaan secara ilmiah karna melemahnya paham masyarakat terhadap nilai-nilai pancasila. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985) yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Terkait dengan Pancasila, Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Zaidan Ahmad Tohari 2315011081 -
Nama : Zaidan Ahmad Tohari
NPM : 2315011081

Jurnal ini membicarakan pentingnya filsafat ilmu dalam pengembangan Pancasila sebagai landasan pandangan hidup di Indonesia, khususnya dalam menangani isu-isu nasional seperti korupsi. Filsafat ilmu, dengan segala aspeknya, seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi, diaplikasikan sebagai alat untuk mengatasi masalah bangsa, terutama korupsi, dengan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai prinsip-prinsip Pancasila. Prinsip-prinsip Pancasila yang merujuk pada filsafat ilmu memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam upaya memajukan keadilan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan.

Filsafat ilmu dianggap sebagai dasar bagi ilmu pengetahuan dan memiliki potensi untuk berkontribusi pada perkembangan Pancasila sebagai pedoman dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk politik, pendidikan, agama, budaya, sosial, dan ekonomi. Pancasila dianggap sebagai sebuah sistem nilai dan prinsip yang mendasari negara Indonesia, mencakup visi, refleksi, dan cita-cita mengenai apa yang dianggap baik, benar, indah, dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Filsafat ilmu memiliki hubungan yang erat dengan Pancasila, karena dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia.

Selain itu, filsafat ilmu juga dilihat sebagai evaluasi kritis terhadap pemikiran ilmiah saat ini, membandingkannya dengan pandangan masa lalu, dan menyelaraskan dalam kerangka yang ada. Pancasila, sebagai panduan hidup, mengandung nilai-nilai filosofis dan pengetahuan yang dapat terus dikembangkan melalui kajian dalam ilmu filsafat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2315011088 2315011088 -
Nama : Joen Siburian
Npm : 2315011088

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.

Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung), pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en levens beschouwing).

Dengan menguak secara filosofis nilai-nilai Pancasila diharapkan memunculkan suatu pengetahuan baru dan pengembangan baru terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan dapat menggugah manusia-manusia Indonesia untuk kembali setia dan konsisten meresapi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, sudah menjadi tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan untuk mampu membantu dan menerapkan ajaran nilai-nilai dalam Pancasila. Pancasila bagian dari falsafah bangsa Indonesia yang sudah semestinya memiliki nilai-nilai etis dan luhur untuk selalu diimplementasikan di dalam perguruan tinggi sehingga ajaran dan nilai-nilai Pancasila tidak menjadi sebuah simbol saja serta dijadikan sebagai alat kepentingan politik.

Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia yang ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara kongkret merupakan perwujudan Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan sikap hidup sehari-hari. pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alya Wafiq Fadhilah -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Nama    : Alya Wafiq Fadhilah
NPM      : 2315011058

Izinkan saya menyampaikan analisis dari Jurnal yang Bapak berikan.

Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan

Artikel ini membahas sejarah filsafat ilmu dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan sebelum abad ke-17, di mana keduanya dianggap sebagai satu entitas, bergantung pada sistem filsafat yang dianut pada saat itu. Artikel mencatat bahwa filsafat ilmu memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai bidang pengetahuan dan memberikan wawasan kritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, artikel juga mengaitkan filsafat ilmu dengan pandangan hidup (weltanschauung) dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Pancasila dianggap sebagai pandangan dunia yang harus dieksplorasi melalui filsafat ilmu untuk membentuk karakter masyarakat dan mengatasi berbagai tantangan kebangsaan.

Artikel ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Indonesia, termasuk perbedaan aliran keagamaan dan korupsi di kalangan pejabat negara. Kesadaran, perbaikan mental pejabat negara, dan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam individu dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini. Pancasila dipandang sebagai etika dan moral nasional yang dapat meredakan perbedaan moral dari berbagai agama dan kepercayaan, serta menjadi dasar dalam menyelesaikan masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila melalui filsafat ilmu dan peran akademisi dalam memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai tersebut menjadi fokus dalam artikel ini.

Sekian analisis Jurnal yang bisa saya sampaikan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Evrillia Putri Nirmala -
Nama : Evrillia Putri Nirmala
NPM : 2315011102

Izinkan saya menyampaikan hasil analisis terkait dari jurnal yang di berikan.

FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia.

Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan memiliki keterkaitan dengan Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
> ada dua hal yang patut diperhatikan pada filsafat : pertama, filsafat sebagai metode dan kedua, filsafat sebagai suatu pandangan (Hadi,1994:19).

Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan.

Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Bahan materialnya adalah berbagai butir dan ajaran kebijaksanaan dalam budaya etnik maupun agama.
Penguasaan ilmu pengetahuan di Indonesia harus berpedoman pada keilmuan Pancasila(Pancasila berfungsi sebagai sudut pandang).

Dalam pengamalannya,pancasila memiliki problem yaitu Problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila.
Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor :
1. Proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki banyak makna bagi kehidupan umat manusia.
2. Memperbaiki mental pejabat negara agar tidak selalu melakukan korupsi yaitu dengan selalu menanamkan nilai- nilai Pancasila.
3. Menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati nurani.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rafi akbar putra wijaksana 2315011076 -
NAMA: Rafi Akbar Putra wijaksana
NPM: 2315011076

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat.
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.
Koento Wibisono menyatakan bahwa sejak reformasi 1998, akibat praktek politik yang dilakukan oleh rezim Orde Baru menyebabkan banyak orang menjadi pesimis, alergi, dan apatis dengan Pancasila.
Bangsa Indonesia ini kadang juga menyalahkan Pancasila, di mana semua kesalahan mengenai persoalan kebangsaan itu dijatuhkan pada ideologi Pancasila.
Padahal, jika dipikirkan kembali persoalannya bukan pada Pancasila, akan tetapi bagaimana masyarakat Indonesia mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan.
Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilai- nilai luhur sudah seharusnya dapat diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indonesia.
Akan tetapi, persoalan secara filosofis adalah mengapa Pancasila itu sulit diterapkan di dalam diri bangsa Indonesia?
Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama.
Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif.
Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.
In reply to Rafi akbar putra wijaksana 2315011076

Re: Forum Analisis Jurnal

by ATHFAL IBBNU ABDILLAH -
NAMA : ATHFAL IBBNU ABDILLAH
NPM : 2315011082

Hasil analisis jurnal yang berjudul “FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN”.
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.

Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segisegi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati.

Pengembangan Pancasila secara terusmenerus melalui jalur keilmuan akan berdampak signifikan. Pancasila dapat memberikan sumbangsih dalam tingkat perguruan tinggi. Penerapan secara terus-menerus filsafat ilmu ke dalam pengembangan Pancasila merupakan kekaryaan yang penting, sebagaimana juga pernah diisyaratkan oleh Bung Karno bahwa Pancasila harus ditarik ke atas, pada tingkat ilmiah.

Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Jonathan Artha Putra Hermawan Unila -
Nama : Jonathan Artha Putra Hermawan
NPM : 2315011073

Dalam jurnal ini, disorot pentingnya filsafat ilmu dalam mencari pemahaman dan solusi untuk permasalahan di Indonesia, terutama dalam konteks nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu adalah cerminan dari dasar pengetahuan dan bagaimana hal itu berhubungan dengan kehidupan manusia. Di Indonesia, hubungan erat antara filsafat ilmu dan Pancasila menggambarkan bagaimana Pancasila, dengan lima silanya, menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Teks ini menekankan signifikansi dalam memahami serta mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam upaya menyelesaikan isu-isu nasional di Indonesia. Filsafat ilmu dianggap sebagai alat yang sesuai untuk menganalisis dan menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut, sambil berkontribusi pada perkembangan Pancasila melalui pengetahuan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rahmania Shalshabila -
Nama : Rahmania Shalshabila Hapsari
NPM : 2315011097

Filsafat ilmu mencakup seluruh pemikiran yang mengulas masalah-masalah terkait dasar-dasar ilmu dan bagaimana ilmu tersebut berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Ini merupakan disiplin pengetahuan yang bersifat interdisipliner, yang berkembang berdasarkan saling ketergantungan dan pengaruh antara filsafat dan ilmu pengetahuan.

Hubungan erat antara filsafat ilmu dan Pancasila tergambar dengan jelas. Pancasila, sebagai landasan pandangan hidup, mengandung pengetahuan yang bisa diperkaya oleh filsafat ilmu, yang memiliki peran ilmiah dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia.

Pancasila adalah kerangka nilai ideologis yang mencakup unsur nilai yang luhur, dasar, instrumental, praktis, dan teknis. Nilai-nilai luhur dan dasar perlu dipertahankan, sementara nilai instrumental bisa berubah sesuai dengan tuntutan zaman.

Pancasila juga berperan sebagai dasar untuk perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk ontologi, epistemologi, dan aksiologi yang menjadi dasar bagi aliran filsafat.

Awalnya, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dan prinsip-prinsip dasar negara yang memuat nilai-nilai mendasar dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, Pancasila menjadi sumber pengetahuan yang berharga dalam membimbing kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mengatasi isu-isu kebangsaan dan memajukan Pancasila, beberapa faktor penting diperlukan. Pertama, penting untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai dalam Pancasila yang memiliki makna besar bagi kehidupan manusia. Kesadaran ini harus ditanamkan tidak hanya pada masyarakat, tetapi juga pada para pejabat negara, sehingga Pancasila sebagai pandangan hidup selalu menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah, dengan tujuan mengurangi perilaku menyimpang dan korupsi.

Selanjutnya, pengetahuan perlu diintegrasikan dengan kesadaran dan kerjasama yang mendorong disiplin moral yang sesuai dengan kecenderungan manusia untuk berperilaku baik. Ini berarti menjalankan tindakan yang didasarkan pada pengetahuan yang telah diperiksa oleh kesadaran dan sejalan dengan nilai-nilai keindahan kejiwaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alysa Nuril Aulia -
Nama: Alysa Nuril Aulia
NPM: 2315011080

Hasil analisis saya dari jurnal di atas adalah:

Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung), pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en levens beschouwing). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkandalam kehidupan manusia, amatlah penting. Hal itu tampak nyata dengan diajarkannya filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2 dan S3. Filsafat ilmu juga dapatdigunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaansecara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.

Oleh karena itu, dibutuhkan rasa atau kemauan untuk mengaplikasikan pengetahuan nilai-nilai Pancasila. Sebab hanya dengan kemauan, kemampuan tersebut dapat berguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.Oleh karena itu, kebutuhan kebangsaan saat ini dan mendatang untuk menyelesaikan masalah-masalah bidang sosial, politik, ekonomi,dan budaya adalah dengan memberikan pemahaman secara komprehensif dan filosofis mengenai nilai-nilai Pancasiladalam pemenuhaneksplanasinya di kalangan elitpolitik, pejabat negara dan birokrat. Mereka perlu dididik mengenai nilai-nilai Pancasila agar mereka tidak melakukan praktek korupsi dan kecurangan lainnya di dalam sistem demokrasi Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nabila Nidiya Putri -
Nama : Nabila Nidiya Putri
NPM : 2315011062

Penurunan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa telah menyebabkan munculnya berbagai masalah, seperti peningkatan korupsi, bencana alam, isu kemanusiaan, dan lainnya. Koento Wibisono mengungkapkan bahwa sejak reformasi tahun 1998, tindakan politik rezim Orde Baru telah membuat banyak orang menjadi pesimis, alergi, dan apatis terhadap Pancasila. Namun, sebenarnya kesalahan bukanlah pada Pancasila, melainkan pada kemampuan masyarakat Indonesia dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari (Edwin dkk., 2006: XII).

Nilai-nilai mulia dalam Pancasila seharusnya dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dalam kenyataannya, hal ini sulit diwujudkan karena Pancasila seringkali hanya menjadi simbol tanpa kontribusi yang nyata dalam menyelesaikan masalah negara, yang seharusnya diatasi bersama. Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat telah membuka jalan untuk konfigurasi, menunjukkan bagaimana pengetahuan telah berkembang dan menjadi bagian integral dari masyarakat sebagai proses dan produk. Robert Merton mendefinisikan kaidah ilmu pengetahuan sebagai universalisme, komunalisme, disinterestedness, dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2).

Ilmu pengetahuan adalah serangkaian kegiatan manusia yang rasional dan kognitif, bertujuan mencari kebenaran, memahami, menjelaskan, dan mengaplikasikannya. Francis Bacon (1561-1626) mengemukakan semboyan "Knowledge is Power," menekankan peran ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun sosial. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila, yang mencakup pengetahuan dan hakikat pengetahuan, dapat dieksplorasi melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mengandung ajaran dan nilai-nilai mulia seperti saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, dengan Tuhan memainkan peran penting dalam memberikan pedoman kepada umat manusia. Kedua, dalam epistemologi, Pancasila menjadi sumber pengetahuan dan visi kebangsaan yang seharusnya tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, dari segi aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan kontribusi penting bagi kehidupan manusia, mendorong kolaborasi, keadilan sosial, dan pengabdian dalam berbagai aspek kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Wisnu Pradana -
Nama: Wisnu Pradana
NPM:2315011089

ANALISIS TENTANG JURNAL FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.berbicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan pertama, filsafat sebagai metode dan kedua, filsafat sebagai suatu pandangan.

Problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai pancasila Permasalahan aktual yang lain ialah merebaknya praktek korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan pejabat daerah membuat peradaban bangsa Indonesia semakin hancur. Pancasila dijadikan sebagai sebuah identitas saja, tetapi tidak pernah diimplementasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dalam upaya pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor.Pertama,harus ada proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki banyak makna bagi kehidupan umat manusia.Kedua, memperbaiki mental pejabat negara agar tidak selalu melakukan korupsi yaitu dengan selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila.Ketiga, menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati nurani.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Prameswari Buana Sabrina -
Nama : Prameswari Buana Sabrina
Npm : 2315011098

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa. Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Bahan materialnya adalah berbagai butir dan ajaran kebijaksanaan dalam budaya etnik maupun agama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Wahyu Kurniawan -
Nama : Wahyu Kurniawan
NPM : 2315011086

Analisis Jurnal
Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan
dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan
alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan.
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di
bad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan (science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi
Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak.
Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai nilai Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Asysyams Cantika Aini -
Nama: Asysyams Cantika Aini
NPM: 2315011093
hasil Analisis jurnal

Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu. Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem-problem ilmiah. Menurut Bahm, ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat-sifat dasar dan mengujinya secara pengamatan atau percobaan untuk mengetahui apakah masih berlaku atau tidak. Oleh karena itu, untuk dapat memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap-sikap yang ilmiah juga.
Bahm juga memberikan hipotesis bahwa sesungguhnya masalah ilmiah dapat diterima oleh para ilmuwan dan masyarakat jika dapat dikomunikasikan, dapat dipecahkan secara ilmiah, dan bahkan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode secara ilmiah juga. Dengan demikian, setiap persoalan–persoalan yang muncul di dalam kehidupan manusia itu harus dapat diteliti dan dikaji secara ilmiah. Di sini, filsafat ilmu berperan dan berfungsi untuk mengkaji permasalahan secara ilmiah. Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama. Knowledge is Power yang mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan. Filsafat mampu mengatasi hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan upaya sekelompok manusia untuk merespon dan menjawab permasalahan pokok kehidupan manusia. Pancasila yang dipelajari secara ilmiah adalah satu objek pembahasan di mana secara umum Pancasila merupakan hasil budaya bangsa Indonesia . Pancasila berfungsi sebagai sudut pandang. Hal ini adalah konsekuensi logis dari pendirian teleologis dalam ilmu Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia , pandangan hidup , pegangan hidup , petunjuk hidup . Dalam hal ini, Pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari . Ini berarti semua tingkah laku dan tindak tanduk perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.
Secara etimologis, menurut tingkatnya, kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sansekerta, India . Sebagai pandangan hidup, Pancasila mengandung sistem normatif preskreptif bagi kehidupan manusia.
Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia. Kehendak untuk menegakkan negara Indonesia pastilah didasari oleh niat dan pedoman yang baik Unsur-unsur kebaikan tercantum dan menjadi pedoman masyarakat Indonesia. Wibisono menyatakan bahwa untuk mengembangkan Pancasila, pertama harus ada unsur keyakinan.
Setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar yang menggambarkan seperangkat keyakinan yang diorientasikan kepada tingkah laku para pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan. Yang kedua adalah unsur mitos. Setiap ideologi selalu memitoskan ajaran dari seseorang atau "badan" sebagai kesatuan, yang secara fundamental mengajarkan cara bagaimana hal yang ideal itu pasti dapat dicapai. Yang ketiga adalah loyalitas. Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan dapat mengembangkan Pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi Karena itu, perguruan tinggi harus mampu mengembangkan dan menanamkan sejak dini di dalam pikiran masyarakat Indonesia.
Filsafat ternyata ilmu yang sangat mendasar bagi setiap pengembangan ilmu. Permasalahan aktual yang lain ialah merebaknya praktek korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan pejabat daerah membuat peradaban bangsa Indonesia semakin hancur. Ketika korupsi menjadi budaya bangsa Indonesia, maka negara Indonesia akan mengalami kesulitan untuk maju dan bersaing dengan negara lain. Pancasila dijadikan sebagai sebuah identitas saja, tetapi tidak pernah diimplementasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, amatlah penting
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Azka Muhammad Bayzoni -
Nama : Azka Muhammad Bayzoni
NPM : 2315011087

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi.

Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan dapat mengembangkan Pancasila dengan tiga cara, yakni:
1. Ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.
2. secara epistemologis, Pancasila pada mulanya adalah harmonisasi dari paham Barat modern sekuler, paham kebangsaan, Islam dan berbagai jenis pengetahuan lainnya yang dihasilakn dari proses perdebatan panjang hingg. Kebenaran yang dikandung Pancasila adalah kebenaran konsensus. Artinya Pancasila yang mengandung kebenaran konsensus adalah sistem terbuka yang dapat ditafsir dalam berbagai arti, dinilai kelemahan dan kelebihannya dan dikontekstualisasikan dengan semangat perubahan.
3. secara aksiologi, Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-silanya, yang sudah seharusnya mampu diserap oleh masyarakat Indonesia.

Mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila memerlukan beberapa faktor.
1. Peningkatan kesadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang punya banyak makna bagi kehidupan umat manusia. Ini dapat dilakukan kepada masyarakat dan pejabat negara dengan meningkatkan pengetahuan tentang Pancasila sebagai pandangan hidup yang harus selalu menjadi bahan pertimbangan saat mengambil kebijakan pemerintah sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalisir.
2. Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada seluruh kalangan masyarakat karena dengan itu akan menambah pengalaman dan peresapan pengetahuan seseorang tentang Pancasila ke dalam mentalitasnya, dan hati-budi-nuraninya.
3. Menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati nurani. Jika hati nurani tidak memiliki kepedulian dan empati terhadap nilai-nilai luhur dari ontologi Pancasila maka sulit untuk mengimplementasikan makna Pancasila di dalam kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Farid Wicaksono Setiawan -
Nama : Farid Wicaksono Setiawan
NPM. : 2315011095

Filsafat ilmu sebagai
dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila
sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya
mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan
manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan
aksiologi.
Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa
aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,
memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun
melakukan penerapan.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai
ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai
luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.
Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang
lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai
dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya
harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan
zaman.
Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia. Kehendak
untuk menegakkan negara Indonesia pastilah didasari oleh niat dan
pedoman yang baik. Gagasan-gagasan yang terkandung di
dalamnya merangkum kebijaksanaan bangsa Indonesia atas konteks
budaya dan agama yang berabad lamanya disimpan sebagai norma
etis. Unsur-unsur kebaikan tercantum dan menjadi pedoman
masyarakat Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Alvin Dzaky Suwandi -
Nama : Muhammad Alvin Dzaky Suwandi
Npm : 2315011069

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem problem ilmiah. Menurut Bahm, ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahaami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat sifat dasar dan mengujinya secara pengamtan atau percobaan untuk mengatahui apakah masih berlaku atau tidak. Oleh karena itu, untuk dapat memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap sikap yang ilmiah juga. Bahm juga memberikan hipotesis bahwa sesungguhnya masalah ilmiah dapa diterima para ilmuwan dan masyarakat jika dapat dikomunikasikan, dapat dipecahkan secara ilmiah dan bahkan juga dapat dipecahkan dengan metode ilmiah juga.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia atau world view yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Teknik sipil _Gayu Lingga Satria -
Nama: Gayu lingga Satria
NPM: 2315011071

Filsafat ilmu mencakup seluruh pemikiran yang mengulas masalah-masalah terkait dasar-dasar ilmu dan bagaimana ilmu tersebut berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Ini merupakan disiplin pengetahuan yang bersifat interdisipliner, yang berkembang berdasarkan saling ketergantungan dan pengaruh antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
Hubungan erat antara filsafat ilmu dan Pancasila tergambar dengan jelas. Pancasila, sebagai landasan pandangan hidup, mengandung pengetahuan yang bisa diperkaya oleh filsafat ilmu, yang memiliki peran ilmiah dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia.
Pancasila adalah kerangka nilai ideologis yang mencakup unsur nilai yang luhur, dasar, instrumental, praktis, dan teknis. Nilai-nilai luhur dan dasar perlu dipertahankan, sementara nilai instrumental bisa berubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Pancasila dipandang sebagai suatu sistem nilai dan prinsip yang mendasari negara Indonesia, yang mencakup kebijaksanaan, refleksi, dan cita-cita tentang apa yang dianggap baik, benar, indah, dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Filsafat ilmu erat kaitannya dengan Pancasila, karena dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter dan karakter bangsa Indonesia.
Filsafat ilmu (filsafat ilmu) dianggap sebagai pemeriksaan kritis terhadap opini ilmiah saat ini, membandingkannya dengan opini masa lalu dan dalam kerangka yang sudah ada.
Pancasila sebagai pedoman hidup mengandung nilai-nilai filosofis dan pengetahuan yang dapat dikembangkan melalui disiplin ilmu filsafat.
Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, amatlah penting. Hal itu tampak nyata dengan diajarkannya filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2 dan S3. Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, dimana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Yogi Adi Pratama Unila -
Nama : Renaldy Afriza Maulana
Npm : 2315011070

Analisis Jurnal Part 9 : FILSAFAT ILMU DAN PENGEMBANGAN PANCASILA : RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN DALAM KEBANGSAAN.

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia. Ia membahas tentang pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai sumber dan kebenaran pengetahuan, serta ringkasannya dengan realitas.
Filsafat ilmu mencakup pemahaman tentang aspek-aspek epistemologis,metodologis,dan ontologis dalam ilmu pengetahuan.
Dalam konteks pengembangan Pancasila dalam mengatasi persoalan kebangsaan, terdapat beberapa pertimbangan filosofis yang relevan.

Pertama,Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki landasan epistemologis dalam bentuk sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini menegaskan bahwa pengetahuan dan pemahaman manusia harus didasarkan pada keyakinan akan adanya Tuhan yang Maha Esa.
Dalam filsafat ilmu, hal ini berkaitan dengan pemahaman tentang sumber pengetahuan dan keterbatasan manusia dalam memahami realitas.

Kedua, dalam pengembangan Pancasila, terdapat sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini memiliki kaitan prinsip- prinsip filsafat ilmu tentang keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat. Dalam filsafat ilmu, terdapat pemikiran tentang pentingnya keadilan dalam pengetahuan dan pendistribusian pengetahuan kepada seluruh rakyat, tanpa diskriminasi atau kemelekatan.
Untuk mengatasi permasalahan bangsa,pembangunan Pancasila dapat memanfaatkan kontribusi ilmu filsafat dalam banyak aspek diantaranya :

Pertama,pengembangan Pancasila harus memperhatikan metodologi ilmiah yang objektif dan masuk akal .
Penggunaan metode ilmiah yang tepat dapat membantu mengatasi permasalahan nasional melalui pendekatan berbasis fakta dan berbasis bukti .

Kedua,pengembangan Pancasila dapat memperhatikan keterbatasan dan keterbatasan pengetahuan manusia .
Filsafat ilmiah mengajarkan bahwa pengetahuan manusia tidak bersifat mutlak dan terus berkembang .Oleh karena itu, pengembangan Pancasila harus memperhatikan kemungkinan adanya perubahan dan penyesuaian terhadap permasalahan nasional yang selalu berubah .

Ketiga,untuk mengatasi permasalahan nasional , pembangunan Pancasila harus memperhatikan prinsip keadilan dan kesetaraan .

Filsafat keilmuan mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan harus didistribusikan secara merata kepada setiap orang, tanpa ada kesenjangan atau diskriminasi.
Hal ini dapat dicapai melalui pemerataan pendidikan dan akses terhadap pengetahuan di seluruh lapisan masyarakat .

Secara keseluruhan , filsafat ilmu dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan Pancasila dengan mengatasi permasalahan bangsa .
Dengan memperhatikan aspek epistemologis , metodologis , dan ontologis ilmu pengetahuan , maka pengembangan Pancasila dapat didasarkan pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat ilmu pengetahuan manusia dan prinsip - prinsip keadilan dalam masyarakat .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by NAJLA NURJANNAH ALIM -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebelumnya izin memperkenalkan diri Pak,
NAMA : NAJLA NURJANNAH ALIM
NPM : 2315011074
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : TEKNIK SIPIL

Izinkan saya menyampaikan analisis dari jurnal yang Bapak berikan, jurnal tersebut berjudul FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA : RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN

Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu.
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya
mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat.
Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam
yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.
Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilai-nilai luhur sudah seharusnya dapat diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indonesia. Akan tetapi, persoalan secara filosofis adalah mengapa Pancasila itu sulit diterapkan di dalam diri bangsa Indonesia? Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama.

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung), pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en levens beschouwing). Pancasila
diperuntukkan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang : politik, pendidikan, agama, budaya, sosial dan ekonomi.
Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan
(science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan
tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Pertama,
secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.

Kedua, secara epistemologis, Pancasila pada mulanya adalah harmonisasi dari paham Barat modern sekuler, paham kebangsaan, Islam dan berbagai jenis pengetahuan lainnya yang melalui proses perdebatan panjang hingga mencapai titik temu. Kebenaran yang dikandung Pancasila adalah kebenaran konsensus. Watak konsensus berkonsekuensi pada fleksibilitas peninjauan atas konsensus, meskipun jika berubah dalam bentuk yuridis akan memiliki kekuatan mengikat.

Ketiga, secara aksiologi, Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-silanya, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kerakyatan serta keadilan sosial. Nilai-nilai luhur tersebut sudah seharusnya mampu diserap oleh masyarakat Indonesia.

Kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, amatlah penting.

Sekian perspektif dan pemahaman saya tentang jurnal tersebut pak, kurang lebihnya saya mohon maaf kepada Allah saya mohon ampun. Terima Kasih Pak.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Raffi Wahyudian Ramadhan -
nama: Raffi Wahyudian Ranadhan
npm: 2315011072

Jurnal ini menggarisbawahi pentingnya memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi permasalahan bangsa, seperti korupsi dan keragaman agama. Filsafat ilmu dapat memberikan perspektif mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan menjadi alat untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah tersebut secara komprehensif. Selain itu, jurnal ini menekankan pentingnya mengembangkan Pancasila melalui ilmu pengetahuan, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi. Permasalahan kebangsaan di Indonesia dapat diatasi dengan mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, kesadaran, dan pembentukan nilai-nilai pada individu. Jurnal ini juga menyoroti peran penting ilmuwan dan intelektual dalam memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Pancasila melalui kebebasan berbicara dan kebebasan akademik. Pengembangan Pancasila harus diperkaya melalui kontribusi dari ilmu filsafat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ILSYAR ASRIMANSYAH -
Nama: Ilsyar Asrimansyah Harahap
NPM:2315011104
Filsafat ilmu dan Pancasila memiliki keterkaitan dalam menangani masalah bangsa.Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia.Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnyamampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia.Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia.Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.Dengan menguak secara filosofis nilai-nilai Pancasiladiharapkan memunculkan suatu pengetahuan baru dan pengembangan baru terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan dapatmenggugah manusia-manusia Indonesia untuk kembali setia dan konsisten meresapi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Filsafat, adalah sebuah ilmu pengetahuan sudah seharusnya mampu mengembangkan nilai-nilai Pancasila.Oleh karena itu, pengembangan Pancasila secara terusmenerus melalui jalur keilmuan itu akan berdampak signifikan. Pancasila dapat memberikan sumbangsih dalam tingkat perguruan tinggi. Penerapan secara terus-menerus filsafat ilmu ke dalam pengembangan Pancasila merupakan kekaryaan yang penting.Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by MUHAMMAD FARID SAPUTRA Unila -
NAMA : MUHAMMAD FARID SAPUTRA
NPM : 2315011077

Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis
filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai
Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu.
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana
filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.
Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di
abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri
sendiri.
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum
abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat. Pendapat tersebut sejalan
dengan pemikiran Van Peursen (1985) yang mengemukakan bahwa
Jurnal Filsafat Vol.21, Nomor 2, Agustus 2011
102
dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi
tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. Koento
Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan
adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon
ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu.
Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai
pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung),
pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en
levens beschouwing). Dalam hal ini, Pancasila diperuntukkan
sebagai petunjuk hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari (Kaelan, 1993:67). Dengan kata lain, Pancasila
diperuntukkan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas
hidup dan kehidupan di segala bidang : politik, pendidikan, agama,
budaya, sosial dan ekonomi. Ini berarti semua tingkah laku dan
tindak tanduk perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan
merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.