Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 47

Silahkan dibaca dan dipahami dengan baik jurnal berikut. Bagi mahasiswa yang sudah membaca dan memahami jurnal silahkan berikan analisisnya di kolom komentar. Dilarang melakukan tindakan plagiatisme dalam bentuk apapun.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Rakha Wiryawan -
NAMA Muhammad Rakha Wiryawan
NPM 2315011065

Aktualisasi Pancasila dalan Pembangunan Karakter Bangsa

Membangun Karakter Bangsa
Indonesia
Membangun karakter bangsa
sebenarnya sudah terpikirkan oleh
bangsa Indonesia melalui para the
founding father nya jauh sebelum
bangsa Indonesia merdeka. Bung
Karno amat sering menyampaikan
pentingnya membangun karakter
bangsa (nation character building).
Awal rintisan membangun bangsa
Indonesia sebelum sumpah pemuda
28 Oktober 1928 dalam lagu
kebangsaan hasil gubahan WR
Supratman Indonesia raya
menyatakan bahwa Indonesia Raya
dapat dibangun melalui membangun
jiwanya.

Dengan demikian membangun
karakter bangsa berbasis falsafah
Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam
perilaku hidup dan kehidupan setiap
orang anggota masyarakat. Jika nilai
Pancasila telah terimplementasi
dalam karater setiap orang, secara
outmatif membudaya dalam perilaku
masyarakat bangsa, dan
penyelenggara negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad zaky ash-shiddiq -
Nama : M.Zaky Ash-Shiddiq
NPM : 2315011101

Terdapat banyak masalah di didalam kehidupan modern kita saat ini seperti penyalahgunaan narkoba, hilangnya kontrol orang tua terhadap anak anaknya, seks bebas. Masalah masalah ini akhirnya menimbulkan pertanyaan “apakah landasan moral etik sudah tidak ada?”. Secara kebangsaan , Indonesia masih tetap berlandasan nilai nilai pancasila sebagai dasar falsafah bangsa.

Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the “founding father” jauh sebelum bangsa indonesia merdeka. Oleh karena itu pancasila sebagai acuan yang akan direvitalisasikan untuk membangun karakter bangsa agar tercipta kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan asri. Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai nilai pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap anggota masyarakat. Jika nilai pancasila telah terimplentasi ke dalam karakter setiap individu , secara outmatif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelanggara bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Atha Rakha Rifdana AthaRakha -
Nama: Muhammad Atha Rakha Rifdana
NPM: Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya.Dijalan-jalan telah Di sisi lain orang tua sudah banyak yang kehilangan kontrol terhdap putera-putera mereka atau keturunan mereka.Sudah sudah menjadi pengetahuan kita bersama bahwa pertikaian antar remaja hanya karena perkara sepele, anak saling mangsa satu sama lain.Terlalu banyak bayi yang lahir dari ibu menikah usia remaja bahkan di luar nikah akibat pergaulan bebas, seks bebas yang mengabaikan nilai-nilai kehidupan yang berharga.Terlalu banyak anak muda yang menipu dan melanggar hukum tanpa penyesalan.Terlalu banyak media berita kita justru mengajarkan generasi muda menjadi pahlawan pahlawan maya yang di implementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis.
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
bangsa Indoensia merdeka. Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building).Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman
kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik,undang-undang kewarganegaraan,pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga-negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap.
Persoalannya adalah,bagaimana wujud kongrit nilai-moral Pancasila tersebut yang secara universal dapat dilaksanakan.Lima Sila dari Pancasila di derivasikan ke dalam bentuk nilai operasional yang secara aplikatif dapat dilaksanakan.Dulu di zaman orba, ada eka persetya pancasikarsa pernah dirinci menjadi tiga puluh enam butir; bahkan juga pernah dirinci menjadi 45 butir.Secara tentatif, rumusan operasional nilai Pancasila dapat saja disusun dan debatable.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Zaidan Ahmad Tohari 2315011081 -
Nama : Zaidan Ahmad Tohari
NPM : 2315011081

Ada sejumlah masalah dalam kehidupan modern saat ini, seperti penyalahgunaan narkoba, kehilangan kendali orang tua atas anak-anak mereka, dan seks bebas. Akibat masalah-masalah ini, muncul pertanyaan tentang apakah fondasi moral dan etika kita telah hilang. Namun, sebagai bangsa, Indonesia masih tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai landasan filosofi negara.

Sebenarnya, pembangunan karakter bangsa telah menjadi perhatian bangsa Indonesia sejak jauh sebelum kemerdekaan. Oleh karena itu, Pancasila dianggap sebagai panduan yang akan dihidupkan kembali untuk membentuk karakter bangsa, sehingga menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan harmonis. Dengan demikian, membangun karakter bangsa berdasarkan falsafah Pancasila berarti mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku sehari-hari dan kehidupan setiap individu. Ketika nilai-nilai Pancasila telah diterapkan dalam karakter setiap orang, ini akan menjadi budaya dalam perilaku masyarakat dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Lutfi septa Nugraha -
Nama: Lutfi Septa Nugraha
NPM: 2315011067

Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan , kecakapan kewarganegaraan , dan watak kewarganegaraan.

Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.

Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.

watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga termini- festasikan dalam perilaku seseorang warganegara. 

Nilai-nilai unik tersebut berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Zaky Adrian -
Nama : Zaky Adrian
NPM : 2315011068

Jurnal ini membahas pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Contohnya, masalah-masalah yang ada dalam masyarakat Indonesia saat ini, seperti degradasi lingkungan, penyalahgunaan narkoba, dan kerusakan moral, dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila. Jurnal ini menyarankan bahwa upaya untuk menginternalisasi nilai-nilai ini harus fokus pada persuasi dan penyebaran daripada doktrin dan juga menekankan perlunya membangun karakter bangsa melalui pendidikan dan pengembangan budaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Olanicola Saputra -
Nama : Olanicola saputra
Npm : 2315011091

Menjabarkan Pancasila ke dalam
implementasinya untuk membangun
karakter bangsa adalah bagian upaya
merevitalisasi Pancasila ke dalam
bentuk fungsional dalam membentuk
karakter bangsa Indonesia. Dengan
kata lain menjadikan Pancasila
sebagai paradigma karakter bangsa Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Kaelan yang
mengutip pendapat Notonagoro
menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilainilainya sudah ada sebelum secara
yuridis bangsa Indonesia membentuk
negara. Bangsa Indonesia secara
historis ditakdirkan oleh Tuhan
YME, berkembang melalui suatu
proses dan menemukan bentuknya
sebagai suatu bangsa dengan jatidirinya sendiri. Secara kultural
dasar-dasar pemikiran tentang
Pancasila dan nilai-nilai Pancasila
berakar pada nilai-nilai kebudayaan
dan nilai-nilai religius yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri
sebelum mendirikan negara ".
Sebagai dasar falsafah,Pancasila yang merupakan suatupilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945.
In reply to Olanicola Saputra

Re: Forum Analisis Jurnal

by ATHFAL IBBNU ABDILLAH -
NAMA : ATHFAL IBBNU ABDILLAH
NPM : 2315011082
Nilai nilai Pancasila belum sepenuhnya dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Saat ini masih terjadi penyimpangan yang melanggar norma norma yang terkandung dalam Pancasila. Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya. Remaja didorong untuk menjual tubuh mereka dengan imbalan obat-obatan/narkoba. Di sisi lain, orang tua sudah banyak yang kehilangan kontrol terhadap anak anak mereka. Terlalu banyak bayi yang lahir dari ibu menikah usia remaja bahkan di luar nikah akibat pergaulan bebas, seks bebas yang mengabaikan nilai-nilai kehidupan yang berharga. Terlalubanyak anak muda yang menipu dan melanggar hukum tanpa penyesalan. Terlalu banyak para pemimpin atau tokoh politik, para professional dan bisnis telah meninggalkan etika,menghalalkan cara demi tujuan. Banyak fakta yang membuktikan perilaku pemimpin kita yangmengabaikan nilai dan etika di segala bidang demi keuntungan materi semata.

Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Dengan demikian, membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara out matif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Inas Fauziah -
Nama: Inas Fauziah
Npm:2315011085
Di zaman sekarang ditengah pesatnya perkembangan iptek serta pengaruh globalisasi semua orang disegala lapisan dan semua umur dapat mengakses dunia luar dengan mudahnya, kemajuan zaman selain berdampak positif juga memiliki dampak negatif salah satunya penyalahgunaan teknologi, kalangan remaja yang masih labilnya serta belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sering terjerumus kedalam ranah negatif karena mudahnya mengakses dunia luar hanya menggunakan handphone, mulai pornografi, game online, perjudian hingga transaksi obat-obatan terlarang dapat dengan mudah diakses tanpa memikirkan apa dampak yang akan ditanggung mereka, kurangnya pengawasan orang tua kadang menjadikan para remaja terjerumus kedalam hal negatif, oleh karenanya pengawasan serta pendampingan orang tua adalah hal wajib demi menjaga generasi bangsa, karena generasi bangsa adalah pemegang kunci bagaimana suatu bangsa akan maju atau berkembang.
Membangun karakter generasi bangsa adalah suatu hal penting untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan dapat membawa maju Indonesia. Pembelajaran Pancasila kepada generasi bangsa sangat lah penting agar setiap orang bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila ke kehidupan sehari-hari.
Mengngingat pembangunan
karakter harus bersifat berlanjut terus
menerus (sustainable), maka nilai
yang dijadikan paradigma karakter
haruslah nilai (values) yang bersifat
berlanjut. Membangunan karakter
merupakan pembangunan manusia maka sustainable values merupakan
core
dari pembangunan adalah
Pancasila sebagai nillai-nila
kemanusia yang dapat dirumuskan
sebagai
berikut(Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat menghormati
terhadap keyakinan regius
orang lain
2. Hormat terhadap martabat
manusia sebagai pribadi atau
subyek yang tidak boleh
direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa
yang mengatasi segala
sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan
demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
(equlity) dan (equity)
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nilam Pratiwi Putri -
Nilam Pratiwi Putri
2315011090
Pada jurnal ini membahas tentang kian seiring kemajuan bangsa terdapat banyak masalah yang timbul mulai dari generasi muda hingga bermasyaraakat.banyak orang tua pun sudah mulai lepas kontrol pada anaknya. akibatnya maraknya terjadi kasus penyalahgunaan narkoba, demoralisasi, pergaulan bebas,dll. Kurangnya dedikasi dan lemahnya adab pada diri sendiri mengakibatkan ini semua. acuh tak acuh pada sesama, dan terus mencontoh budaya barat tanpa bisa menyaring yang baik maupun yang salah. Permasalahan ini perlu ditanggapi dengan serius dengan membangun karakter bangsa yang bernilaikan pancasila. Berdasarkan falsafah pancasila yang diharap norma inimenjadi budaya bagi masyarakat indonesia untuk terus diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari. Juga dapat terus berkembang mengikuti perkembangan zaman tanpa melenceng dan tetap pada arusnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Yogi Adi Pratama Unila -
Nama : Yogi Adi Pratama
NPM : 2315011066

Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini adalah; 1) mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dipahami dan dipraktikkan dalam masyarakat Indonesia, 2) bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar dapat terinternalisasi secara khas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Berdasarkan tinjauan mendalam dari beberapa teori, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) budi pekerti tentatif merupakan permasalahan utama belum terlaksananya nilai-nilai Pancasila pada sebagian besar masyarakat Indonesia. 2) Nilai-nilai Pancasila harus direvitalisasi melalui proses sosialisasi yang serius dengan strategi yang tepat dan ilmiah, bukan doktrin.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Alvin Dzaky Suwandi -
Nama : Muhammad Alvin Dzaky Suwandi
Npm : 2315011069

Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, salah satunya adalah Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya. Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka. Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civicskill), dan watak kewarganegaraan / civic disposition atau character. Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.
Pancasila sebagai nillai-nilai kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
In reply to Muhammad Alvin Dzaky Suwandi

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2315011088 2315011088 -
Nama : Joen Siburian
NPM : 2315011088

Dalam jurnal ini, ditekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Sebagai contoh, Ada sejumlah masalah dalam kehidupan modern saat ini, seperti penyalahgunaan narkoba, kehilangan kendali orang tua atas anak-anak mereka, dan seks bebas, degradasi lingkungan, dan penurunan moral, mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila.
Jurnal ini mengusulkan bahwa usaha untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut harus berfokus pada upaya persuasif dan diseminasi daripada penekanan pada doktrin, dan juga menekankan perlunya memperkuat karakter bangsa melalui pendidikan dan pengembangan budaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Viora Bilfina -
Nama: Viora Bilfina
NPM: 2315011059

Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, gejala menunjukkan bahwa kita sebagai penghuni bumi ini seharusnya menjadi khalifah bumi yang tugasnya mengelola dan memelihara, namun justru manusia menjadi penghancur rumah bumi kita sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga / bernilai. Secara sosiologis, setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri. Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa, sebagai way of life , namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara dass sollen dan dass sein antara dealisnya dengan kenyataannya. Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Sila Ketuhanan Yang Maha esa, dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Maha esa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya.
Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat.
Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesediaan bekerja sama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya menciptakan kerukunan, mencintai tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri, dan lain-lain.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rifa Mutiara Ashara -
Nama : Rifa Mutiara Ashara
NPM : 2315011061

Jurnal yang dianalisis berjudul “Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa” oleh Sutan Syahrir Zabda. Permasalahan utama yang dibahas dalam makalah ini adalah kurangnya pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia. Penulis berpendapat bahwa penyebab utama hal ini adalah sikap masyarakat Indonesia yang cenderung tentatif, dimana mereka lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek dan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan umum. Penulis juga menyoroti dampak negatif teknologi, seperti game online dan pornografi, terhadap generasi muda, menjadikan mereka pasif, negatif, dan tidak kreatif. Lebih lanjut, penulis menunjukkan bahwa banyak pemimpin politik, profesional, dan pelaku bisnis telah meninggalkan etika dalam mengejar tujuan mereka, sehingga menyebabkan pengabaian terhadap nilai-nilai dan etika di berbagai bidang.
Sebagai kesimpulan, makalah ini menyoroti perlunya memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia dan mengusulkan strategi untuk revitalisasinya.
In reply to Rifa Mutiara Ashara

Re: Forum Analisis Jurnal

by ILSYAR ASRIMANSYAH -
Nama:Ilsyar Asrimansyah Harahap
NPM:2315011104
Menurut analisis saya terhadap jurnal ini berupaka Aktualisasi adalah proses individu untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal untuk mencapai tujuan hidup yang bermakna.Dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai Falsafah Negara yaitu menjadikan hidup kita berdasarkan nilai-nilai yang dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap,tingkah laku dan perbuatan dalam hidup yang telah diyakini bangsa Indonesia sebagai suatu kebenaran.Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh perturan hukum yang berlaku di Indonesia.Kita harus mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari demi membangun karakter bangsa.Dengan kita mengembangkan diri kita sesuai dengan Pancasila berarti kita telah benar dalam pengimplementasiaan.Banyak cara seperti mengumandangkan Lagu Indonesia raya yang dijadikan sebagai motivasi kita untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan diri dan itu merupakan Implemntasi dalam membangun karakter bangsa yang merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2315011094 2315011094 -
Nama: Mutia Salwa
Npm: 2315011094
Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa, namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara idealisnya dengan kenyataannya. Kebebasan Individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya ikatan-ikatan nilai dalam masyarakat atau kelompok. Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam proses pembangunan karakter bangsa. itu semua bermuara pada soal karakter, dan bagaimana karakter yang terbentuk, dan masalah budaya, dan bagaimana budaya terbentuk. Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam kontek krisis peradaban di atas lebih karena bangsa Indonesia sudah atau sedang mengalami krisis atau degradasi karakter bangsa. Membangun Karakter Bangsa Indonesia sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia, namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Stefanus Nicolas Manik -
Nama : Stefanus Nicolas Manik
NPM : 2315011064
Jurnal yang berjudul “Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa” membahas mengenai penerapan Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa.

pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu:
1. pengetahuan kewarganegaraan
2. kecakapan kewarganegaraan
3. watak kewarganegaraan
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warga negara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan sebagainya. Kecakapan kewarganegaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedangkan, watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat dalam suatu bangsa yang terintegrasi dalam diri seseorang yang mengarahkan sikap atau tindakannya sehingga tercerminkan dalam perilaku seseorang warga negara.

Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut termanifestasi dalam perilaku pribadi masing- masing dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Nilai-nilai Pancasila sebelum terbentuknya negara dan bangsa Indonesia pada dasarnya terdapat secara sporadis dan fragmentaris dalam kebudayaan bangsa.

Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Dalam kedudukannya yang demikian ini, maka Pancasila adalah suatu cita-cita hukum (Rechtsidee), yang menguasai hukum dasar, baik hukum dasar tertulis maupun hukum dasar tidak tertulis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Aditya Gilang Mahardika -
Nama : Aditya Gilang Mahardika
Npm : 2315011083

Hasil analisis saya, menurut Dasim, karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, dan oleh karsa, serta olah raga yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan (Budimansyah,1999). Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebelum terbentuknya negara dan bangsa Indonesia pada dasarnya terdapat secara sporadis dan fragmentaris dalam kebudayaan bangsa yang tersebar di seluruh kepaulauan nusantara baik pada abad kedua puluh maupun sebelumnya, di mana masyarakat Indonesia telah mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dan berakulturasi dengan kebudayaan lain. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa, dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan Bersama. Sila Kerakyatan yang dipimpin leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Erlingga Hafiz -
Erlingga Hafiz
2315011084

Pancasila adalah landasan filosofis negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima nilai yang dianggap penting untuk pengembangan karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Penerapan nilai-nilai ini sangat penting untuk pengembangan karakter bangsa. Penelitian telah menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dapat membantu mengembangkan karakter siswa, termasuk kreativitas, kejujuran, kedisiplinan, dan toleransi. Selain itu, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat dapat membantu membangun masyarakat yang menjunjung tinggi keadilan sosial dan persatuan. Oleh karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk pengembangan karakter bangsa dan pembangunan masyarakat yang adil dan beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alya Wafiq Fadhilah -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Nama    : Alya Wafiq Fadhilah
NPM      : 2315011058

Izinkan saya menyampaikan analisis dari jurnal yang Bapak berikan.

Dalam perspektif pendidikan kewarganegaraan, terdapat tiga kompetensi utama:
1. Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge), pengetahuan yang seharusnya dimiliki oleh seorang warganegara mengenai negaranya.
2. Kecakapan Kewarganegaraan (Civic Skill), kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual yang diperlukan dalam berperan aktif sebagai warganegara.
3. Watak Kewarganegaraan atau Karakter Kewarganegaraan/Bangsa (Civic Disposition/Character), berkaitan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dalam diri seseorang dan membentuk karakternya sebagai warganegara.

Pancasila memiliki keberadaan historis dan kultural dalam kehidupan bangsa Indonesia serta Pancasila juga sebagai core philosophy bangsa Indonesia. Integritas Pancasila sebagai sistem filsafat harus menjadi landasan utama dalam membangun karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa berdasarkan Pancasila mencakup nilai-nilai berkelanjutan (sustainable values) yang harus diimplementasikan dalam budaya perilaku Masyarakat.

Implementasi Pancasila dalam membentuk karakter bangsa dapat diwujudkan melalui berbagai perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Lima Sila Pancasila dapat diinterpretasikan dalam perilaku yang menghormati keyakinan orang lain, menghargai martabat manusia, memupuk persatuan, berpartisipasi dalam musyawarah, dan menjunjung tinggi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sekian analisis jurnal yang dapat saya sampaikan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

In reply to Alya Wafiq Fadhilah

Re: Forum Analisis Jurnal

by Arnando Lion Valentino Unila -
Nama :Arnando Lion Valentino
NPM: 2315011079

Penyalahgunaan narkoba sudahmenjadi perilaku banyak orang dari lapisan masyarakat bahkansemakin merajalela dan sulit mengontrolnya, peranan orang tua disini sangat penting dalam mengarahkan dan mengatur pergaulan dari anak anak mereka karena awal dari masuknya narkoba ke kehidupan generasi muda sekarang adalah dari lingkungan pergaulan mereka maka dari itu selain pentingnya pengawasan orang tua pendidikan pancasila juga bisa memberi generasi muda sekarang pemahaman tentang nilai dari Pancasila yang mengatur kehidupan kita sehingga kita bisa menjauhi dsn terhindar dari perbuatan perbuatan yang dapat merugikan diri kita sendiri, Berkenaan dengan tema atau
topik di atas, sudah barang tentu sasaran pembahasan di sini adalah Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa. Namun, persoalannya adalah bagaimana Pancasila di derivasi dalam implementasinya bagi pembentukan karakter bangsa tersebut. Banyak pendapat dan pemahamandikalangan para tokoh bangsa ini mengenai Pancasila. Baik dari aspek sejarah, politik, yuridis, maupun aspek kultural. Oleh karena menyepakati lebih dahulu konsep revitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core filosofi bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Aliza Nurfadila -
Nama : Aliza Nurfadila
NPM : 2315011063

pengembangan karakter adalah suatu proses pendalaman nilai nilai kehidupan bangsa indonesia pada diri setiap masyarakat Indonesia sehingga nilai nilai tersebut terwujudkan dalam diri masing masing orang dan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa dapat diwujudkan dengan beriman kepada Tuhan dengan menjalankan perintah ajaran agamanya masing dan bertoleransi terhadap agama lain. Sila Kemanusian yang adil dan beradab dapat diwujudkan dengan bentuk perilaku yang saling menghargai dan saling peduli. Sila Persatuan Indonesia dapat diwujudkan dengan menjauhi perpecah, bekerjsasama, bergotong royong, rela berkorban, mempertahankan kerukunan, dan cinta tanah air. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat diwujudkan dengan menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan demokrasi. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alysa Nuril Aulia -
Assalamualikum wr. wb
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Alysa Nuril Aulia
NPM : 2315011080

izin menjawab pak,
Hasil analisis saya dari jurnal yang berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa"
yaitu Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa. Namun, persoalannya adalah bagaimana Pancasila diderivasi dalam implementasinya bagi pembentukan karakter bangsa tersebut.
Di bawah ini beberapa contoh pengamalan pancasila di lingkungan kampus:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, contohnya Jam-jam pembelajaran kuliah yang di buat tidak mengganggu dalam melaksanakan ibadah
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, contohnya Dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara yang mampu dan kurang mampu.
3. Sila Persatuan Indonesia, contohnya Sikap kebersamaan, menghargai antarmahasiswa
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, contohnya dalam pemilihan ketua pada setiap ukm dilakukan dengan musyawarah.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia contohnya membantu teman yang belum paham tentang materi kuliah

siap, cukup terima kasih pak
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Prameswari Buana Sabrina -
Nama : Prameswari Buana Sabrina
Npm : 2315011098

Membangun karakter generasi bangsa adalah suatu hal penting untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan dapat membawa maju Indonesia. Pembelajaran Pancasila kepada generasi bangsa sangat lah penting agar setiap orang bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila ke kehidupan sehari-hari.Mengngingat pembangunan karakter harus bersifat berlanjut terus menerus (sustainable), maka nilai yang dijadikan paradigma karakter haruslah nilai (values) yang bersifat berlanjut. Membangunan karakter merupakan pembangunan manusia maka sustainable values merupakan core dari pembangunan adalah Pancasila sebagai nillai-nila kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Manda Amelia Putri -
Nama : Manda Amelia Putri
NPM : 2315011056

Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan , kecakapan kewarganegaraan , dan watak kewarganegaraan / civic disposition atau character. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Tri Annisa Nabila -
NAMA : TRI ANNISA NABILA
NPM : 2315011078

Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, kita sebagai penghuni bumi ini seharusnya menjadi khalifah bumi yang tugasnya mengelola dan memelihara, namun justru manusia menjadi penghancur rumah bumi kita sendiri. Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya. Terlalu banyak media berita kita justru mengajarkan generasi muda menjadi pahlawan pahlawan maya yang dimplementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis, berpikir pendek, sikat dulu urusan belakang, mereka menjadi budak industri dunia maya, sehingga para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya.
Banyak fakta yang membuktikan perilaku pemimpin kita yang mengabaikan nilai dan etika disegala bidang seperti: bidang politik para politisi kita banyak yang mengabaikan etika berpolitik, dalam bidang ekonomi, sudah bukan rahasia lagi para pembisnis melanggar etika bisnis; dalam bidang sosial sudah terlalu banyak para tokoh, para remaja, bahkan awam yang mengabaikan etika sosial, tidak ada lagi sopan dan santun dalam pergaulan sehari-hari, semua dihitung pada keuntungan materi semata. Gejala di atas melahirkan pertanyaan, bahwa Apakah gejala perilaku masyarakat mengisyaratkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi landasan moral etik sudah tidak ada.
Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa, sebagai way of life , namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara dass sollen dan dass sein antara idealisnya dengan kenyataannya. Gejala dalam masyarakat di atas menurut Pat Duffy Hutcheon sebagaimana dinyatakaannya di bawah ini: There is a dawning recognition among ordinary people that something is dreadfully wrong in modern industrial society.

Penulis sependapat bahwa persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam kontek krisis peradaban di atas lebih karena bangsa Indonesia sudah atau sedang mengalami krisis atau degradasi karakter bangsa.
Membangun Karakter Bangsa Indonesia Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka. Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikaan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara.
Furqon (2010:12-13), menulis dalam bukunya Pendidikan Karakter membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, dan reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak, tabi`at, mempunyai kepribadian.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rafi akbar putra wijaksana 2315011076 -
NAMA: rafi akbar putra wijaksana
NPM: 2315011076
jurnal di atas membahas tentang mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia.dan masalah berupa penurunan moral generasi muda, penyalah gunaan narkoba, perilaku seks bebas serta kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya.

dari gejala ini akan mnngakibatkan kerusakan karakter bangsa dan menekankan pentingnya membangun karakter bangsa yang berdasarkan nilai-nilai kehidupan luhur Indonesia. Karakter bangsa dijelaskan sebagai kualitas mental dan moral yang memungkinkan individu untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar bangsa dalam berbagai aspek kehidupan.Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi dan masyarakat
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Raffi Wahyudian Ramadhan -
Nama : Raffi Wahyudian Ramadhan
NPM : 2315011072

Membangun karakter generasi bangsa merupakan hal yang penting untuk menciptakan generasi yang bisa meneruskan bangsa ini kedepannya. pembelajaran pancasila kepada para anak muda merupakan hal yang sangat penting karena agar kelak mereka dapat mengimplemetasikannya dimasa depan. pembangunan karakter harus dilakukan terus menerus. Membangunan karakter masyarakat merupakan pembangunan bangsa maka sustainable values merupakan inti dari pembangunan adalah Pancasila sebagai nillai-nila kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
In reply to Raffi Wahyudian Ramadhan

Re: Forum Analisis Jurnal

by HIZKIA CHRISTOFEL -
Nama: Hizkia Christofel
Npm: 2315011054

Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara. Pancasila sebagai pandangan hidup Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan salingberkaitan.Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai ini mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara. Pancasila sebagai pandangan hidupPancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan salingberkaitan.Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai ini mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Deswita Aulia Ijani -
NAMA : DESWITA AULIA IJANI 

NPM: 2315011100 

Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, karena banyaknya hal yang menunjukkan bahwa kita sebagai penghuni bumi yang awalnya bertugas mengelola dan memelihara bumi, namun ternyata justru menjadi perusak rumah kita sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan fisik dan tentunya melenyapkan bentuk kehidupan yang sangat berharga/bernilai ini, contohnya adalah : 1. Penyalahgunaan narkoba yang sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengendalikannya dan sekarang sudah menjadi predator bagi para generasi remaja. 2.Hilangnya kendali orang tua terhadap putra/putrinya hingga terlalu banyak bayi yang lahir dari ibu menikah usia remaja bahkan di luar nikah akibat pergaulan bebas yang mengabaikan nilai-nilai kehidupan yang berharga. 3. Terlalu banyak anak muda yang ditipu dan melanggar aturan hukum tanpa penyesalan. 4. Terlalu banyak para pemimpin atau tokoh politik, para profesional dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan. contoh di atas menimbulkan banyak pertanyaan bahwa apakah gejala perilaku masyarakat mengisyaratkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi landasan moral etik sudah tidak ada, oleh karena itu diperlukannya sosialisasi dan penanganan mengenai cara membangun kembali karakter bangsa Indonesia yang mulai menghilang. Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing-masing dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia dengan cara Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya. menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia atau dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. berbangsa dan bernegara Indonesia dengan cara Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya. menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia atau dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. berbangsa dan bernegara Indonesia dengan cara Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya. menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia atau dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Deswita Aulia Ijani -
NAMA : DESWITA AULIA IJANI 

NPM: 2315011100 

Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, karena banyaknya hal yang menunjukkan bahwa kita sebagai penghuni bumi yang awalnya bertugas mengelola dan memelihara bumi, namun ternyata justru menjadi perusak rumah kita sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan fisik dan tentunya melenyapkan bentuk kehidupan yang sangat berharga/bernilai ini, contohnya adalah : 1. Penyalahgunaan narkoba yang sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengendalikannya dan sekarang sudah menjadi predator bagi para generasi remaja. 2.Hilangnya kendali orang tua terhadap putra/putrinya hingga terlalu banyak bayi yang lahir dari ibu menikah usia remaja bahkan di luar nikah akibat pergaulan bebas yang mengabaikan nilai-nilai kehidupan yang berharga. 3. Terlalu banyak anak muda yang ditipu dan melanggar aturan hukum tanpa penyesalan. 4. Terlalu banyak para pemimpin atau tokoh politik, para profesional dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan. contoh di atas menimbulkan banyak pertanyaan bahwa apakah gejala perilaku masyarakat mengisyaratkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi landasan moral etik sudah tidak ada, oleh karena itu diperlukannya sosialisasi dan penanganan mengenai cara membangun kembali karakter bangsa Indonesia yang mulai menghilang. Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing-masing dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia dengan cara Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya. menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia atau dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. berbangsa dan bernegara Indonesia dengan cara Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya. menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia atau dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. berbangsa dan bernegara Indonesia dengan cara Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya. menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia atau dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Wisnu Pradana -
Nama: Wisnu Pradana
NPM:2315011089
Eric Fromm menyatakan bahwa perkembangan Eropa sebagai perkembangan modern, yang berpangkal pada timbulnya kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat.Mengakibatkan Lepasnya individu dengan nilai-nilai kemasyarakatannya berakibat pada munculnya pribadi anggota masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan seperti kegelisahan (anxiety), perasaan kesendirian (aloneness).Perasaan tercabut dari akar kemasyarakat, berkembangnya perasaan saling curiga, negative prejudice dengan orang lain atau kelompok lain yang berujung pada saling permusuhan (hostility).Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam prosespembangunan karakter bangsa.
Oleh karenanya,Bung Karno menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa.Awal pembentukan karakter bangsa melalui lagu kebangsaan yaitu "Indonesia Raya"
Pengertian dan Konsep Mem- bangun Karakter Bangsa
Berdasarkan perspektifpendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuankewarganegaraan (civic knowledge),kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan /civic disposition(Budimansyah,2010).membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai nilai tersebut tertanam dalam perilaku bagi pribadi masing masing dan bagi kehidupan bermasyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Farid Wicaksono Setiawan -
Nama : Farid Wicaksono Setiawan
NPM. : 2315011095

Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan (civic disposition) atau character. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masingmasing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Pancasila sebagai nilai-nila kemanusiaan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Asysyams Cantika Aini -
Nama= Asysyams Cantika Aini
NPM= 2315011093

Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga / bernilai. Di jalan-jalan telah banyak menjadi tempat-tempat berbahaya di mana predator atau pemangsa berkeliaran mengintai remaja dan terjebak dalam telikungan yang menjerat para remaja didorong untuk menjual tubuh mereka dengan imbalan obat-obatan/narkoba. Di sisi lain orang tua sudah banyak yang kehilangan kontrol terhdap putera-putera mereka atau keturunan mereka. Terlalu banyak anak muda yang menipu dan melanggar hukum tanpa penyesalan. Gejala di atas melahirkan pertanyaan, bahwa Apakah gejala perilaku masyarakat mengisyaratkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi landasan moral etik sudah tidak ada. Secara sosiologis, setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri. Eric Fromm menyatakan bahwa perkembangan Eropa sebagai perkembangan peradaban modern, yang berpangkal pada timbulnya kebebasan yang terjadi pada level individu maupun masyarakat . Kebebasan Individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya ikatan- ikatan nilai dalam masyarakat atau kelompok. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Jonathan Artha Putra Hermawan Unila -
Nama ; Jonathan Artha Putra Hermawan
NPM ; 2315011073

Jurnal ini membahas tentang lunturnya nilai nilai karakter bangsa yang ditanamkan oleh para pendiri bangsa seiring dengan kemajuan jaman. Saat ini generasi muda semakin terperosok ke dalam lubang masalah akibat globalisasi yang menyebakan banyak tterjadinya ketimpangan sosial di masyarakat. Generasi saat ini cenderung terlena dengan kenikmatan sesaat tanpa memikirkan dampak jangka panjang yang akan merugikan diri sendiri, generasi penerus dan keberlangsungan bangsa. nilai nilai baik yang telah diajarkan oleh para leluhur semakin tergerus oleh arus kemajuan teknologi dan informasi. Maka demikian generasi saat ini harus dibekali dengan pendidikan kebangsaaan yang mengakar dalam diri setiap orang sehingga generasi penerus tidak hanyut dalam arus yang menjatuhkan ini
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by MUHAMMAD FARID SAPUTRA Unila -
Nama : Muhammad Farid Saputra
Npm : 2315011077

Nilai nilai pancasila di indonesia masi belum merata masi banyak sekali peyelewengan pancasila yang terjadi di kehidupan kita contohnya masi banyak perusakan alam yang dilakukan tanpa adanya rasa simpati,banyak juga penyalah gunaan obat obatan terlarang yang dapat merusak diri sendiri seperti narkoba pada kalangan anak anak muda seperti mahasiswa,banyaknya pertikaian ,pelecehan seksual dan masi banyak lagi.
Kita harus menyadari bahwa pancasila sangat dibutuhkan masyarakat agar hal hal tersebut dapat diminimalisir. Pancasila memiliki peranan yang penting di kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu
1. Kita memilik rasa hormat merhadap keyakinan agama orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Selalu bersatu dan saling mengingatkan bahwa hal hal tersebut tidak baik
4. selalu bermusyawarah saat ada pemasalahan
5. Adil kepada siapapun
dengan aadanya pancasila tersebut kejadian diaatas dapat diminimalisir
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Teknik sipil _Gayu Lingga Satria -
Nama: Gayu Lingga Satria
NPM:2315011071

Ada sejumlah masalah dalam kehidupan modern saat ini, seperti penyalahgunaan narkoba, kehilangan kendali orang tua atas anak-anak mereka, dan seks bebas. Akibat masalah-masalah ini, muncul pertanyaan tentang apakah fondasi moral dan etika kita telah hilang. Namun, sebagai bangsa, Indonesia masih tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai landasan filosofi negara.

Sebenarnya, pembangunan karakter bangsa telah menjadi perhatian bangsa Indonesia sejak jauh sebelum kemerdekaan. Oleh karena itu, Pancasila dianggap sebagai panduan yang akan dihidupkan kembali untuk membentuk karakter bangsa, sehingga menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan harmonis. Dengan demikian, membangun karakter bangsa berdasarkan falsafah Pancasila berarti mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku sehari-hari dan kehidupan setiap individu. Ketika nilai-nilai Pancasila telah diterapkan dalam karakter setiap orang, ini akan menjadi budaya dalam perilaku masyarakat dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara.
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Evrillia Putri Nirmala -
Nama : Evrillia Putri Nirmala
NPM : 2315011102

Izinkan saya menyampaikan hasil analisis dari jurnal yang diberikan.

Nilai-nilai dalam pancasila tentu harus dijunjung tinggi didalam kenidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa yang berarti pengimplementasi fungsi nilai-nilai pancasila menjadi sesuatu yang membentuk karakter bagi berbangsa dan bernegara.

Turun dan kurangnya pengamalan nilai-nilai pancasila saat ini sangat disayangkan. Sebagai generasi muda seharusnya menjunjung tinggi terhadap pengamalan nilai-nilai pancasila.
Kebebasan yang diberikan bukan berarti berlaku tidak sesuai dengan norma yang ditetapkan.
Karakter bangsa yang baik tercermin dari perilaku pemudanya, Oleh karena itu implementasi pancasila diperlukan untuk pengembangan karakter bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rafi Subing -
Nama : Rafi Avicenna S
NPM : 2315011053

Hasil analisis jurnal "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa" diatas adalah

Pembangunan karakter harus bersifat berlanjut terus menerus (sustainable), maka nilai yang dijadikan paradigma karakter haruslah nilai (values) yang bersifat berlanjut. Membangunan karaktermerupakan pembangunan manusia,maka sustainable values merupakan core dari pembangunan adalah Pancasila sebagai nillai-nilai kemanusian yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Azka Muhammad Bayzoni -
Nama : Azka Muhammad Bayzoni
NPM : 2315011087

Jurnal ini membahas pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, ideologi nasional Indonesia, dalam berbagai aspek kehidupan dan menekankan perlunya nilai-nilai ini dihidupkan kembali melalui proses penyebaran yang serius dan penggunaan metode ilmiah yang tepat dan rasional. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya etika dalam membimbing perilaku dalam politik, ekonomi, hukum, dan bidang lainnya. Panduan operasional nilai-nilai Pancasila harus dipelajari bersama dan terbuka sehingga dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Sheila Tri Okvani 2315011055 -
Nama:Sheila Tri Okvani
Npm:2315011055

Membangun karakter bagi generasi muda bangsa Indonesia agar dapat terhindar dari banyaknya masalah pada zaman sekarang, seperti:Penyalaan narkoba,seks bebas dll maka dibutuhkannya fondasi dari Pancasila agar memegang teguh nilai dari lima dasar Pancasila sehingga dapat terbebas dari masalah yang muncul pada era zaman saat ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by NAJLA NURJANNAH ALIM -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebelumnya izin memperkenalkan diri Pak,
NAMA : NAJLA NURJANNAH ALIM
NPM : 2315011074
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : TEKNIK SIPIL
Izinkan saya menyampaikan analisis dari jurnal yang Bapak berikan, jurnal tersebut berjudul Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan / civic disposition (Budimansyah,2010) atau character. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan,pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarganegaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut. Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai-nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara.
Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara” (Kaelan,2011:8).
Pancasila sebagai nillai-nila kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity).

1. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa, dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya. Kemudian mengamalkaan ajaran agama betul memberi manfaat baagi kepentingan orang lain/banyak.
2. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat.
3. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri, dan lain-lain.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.

Sekian perspektif dan pemahaman saya tentang jurnal tersebut pak, kurang lebihnya saya mohon maaf kepada Allah saya mohon ampun. Terima Kasih Pak.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rahmania Shalshabila -
NAMA : RAHMANIA SHALSHABILA HAPSARI
NPM : 2315011097

Dalam konteks kebangsaan, Indonesia masih tetap berpegang pada prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar filosofi bangsa dan sebagai gaya hidup. Namun, kenyataannya, nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya tercermin dalam karakter dan perilaku masyarakat, yang mengakibatkan ketidaksesuaian antara cita-cita ideal dengan realitasnya.

Semua ini berkaitan dengan karakter dan budaya sehingga kita dapat memahami arti menjadi individu yang memiliki karakter yang kuat, berpartisipasi dalam kehidupan berkomunitas, dan memberikan kontribusi yang positif pada budaya.

Sayangnya, dalam pembangunan bangsa, perhatian terutama tertuju pada aspek fisik dan materi, sehingga tidak mengherankan jika hasilnya adalah generasi yang cenderung fokus pada kepentingan fisik dan bersifat individualistik. Oleh karena itu, upaya membangun karakter bangsa berdasarkan falsafah Pancasila adalah upaya untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perilaku sehari-hari dan kehidupan setiap warga masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Wahyu Kurniawan -
Nama : Wahyu Kurniawan
NPM : 2315011086
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal 3 kompetensi yaitu pengetahuan kewarganegaraan(civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan(civic skill), dan watak kewarganegaraan(civic disposition). Pancasila sebagai dasar filsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa.Namun, persoalannya adalah bagaimana Pancasila di derivasi dalam implementasinya bagi pembentukan karakter bangsa tersebut.
Menjabarkan Pancasila kedalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila kedalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. "Secara historis" Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai nilainya sudah ada sebelum Secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara.
Pada intinya jurnal ini membahas tentang permasalahan dimana makna Pancasila sebagai dasar negara dimengerti oleh warganya sendiri dan bagaimana kualitas Pancasila untuk merevitalisasi karakter dan kehidupan sehari-hari warganya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nabila Nidiya Putri -
Nama : Nabila Nidiya Putri
NPM : 2315011062

Mengimplementasikan Pancasila dalam pembentukan karakter bangsa adalah bagian dari upaya merevitalisasi Pancasila agar berfungsi secara praktis dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Secara lebih rinci, hal ini berarti menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu sejarah dan budaya.

Dalam konteks sejarah, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang nilainilainya telah ada sebelum secara hukum formal bangsa Indonesia mendirikan negara. Bangsa Indonesia secara historis telah melewati proses panjang dalam menemukan identitasnya sebagai sebuah bangsa yang memiliki karakter unik. Secara kultural, dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai budaya dan nilai-nilai keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelum pembentukan negara.

Sebagai dasar filosofis, Pancasila, yang dipilih oleh bangsa Indonesia melalui para Founding Fathers, merupakan inti dari filsafat bangsa Indonesia. Dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan, Pancasila dianggap sebagai dasar filsafat negara yang secara resmi diakui dalam hukum Indonesia, terutama dalam Pembukaan UUD 1945.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Yohansen Yohansen -
Nama : Yohansen Rido Ardana Sihotang
NPM : 2315011075

Ditengah hiruk pikuk masyarakat modern ini, banyak hal yang bertentangan dengan nilai nilai luhur bangsa Indonesia. Seperti merajalela nya penyalahgunaan narkoba, perilaku remaja yang saling "memangsa", juga banyak perempuan hamil diluar nikah akibat seks bebas. Dari apa yang saya paparkan diatas tentu kita bisa melihat bagaimana tabiat masyarakat saat ini. Banyak masyarakat yang mengabaikan nilai nilai moral etika bahkan kehidupan yang berharga. Disinilah harusnya Pancasila sebagai dasar falsafah yang telah dipilih oleh the founding father dapat menjadi solusi yang harusnya digelorakan oleh pemerintah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Pancasila ini jangan hanya dilafalkan didalam acara formal saja, dituliskan hanya sebagai penugasan untuk mendapatkan nilai semata, dan simbolnya dipajang hanya sebagai hiasan dinding untuk formalitas. Hal yang menjadi atensi juga ialah didalam menjadikan Pancasila sebagai pedoman, jangan menimbulkan rasa paksaan kepada individu, melainkan yang ia rasakan adalah tuntunan. Bagaimana caranya? Dengan pendekatan persuasif edukatif. Diajak, Diajarkan, Dibimbing. Bukan hanya dengan "menghukum = beres".