Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Number of replies: 32

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Adelina Kusumawati 2213053234 -
Nama: Adelina Kusumawati
NPM: 2213053234

Analisis Jurnal 2
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Pendidikan moral bukan sesuatu yang dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja, melainkan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat mentransferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa.

Nilai-nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan,Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan.

Pengertian anak usia dini
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami 5 proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
1. Usia 0-1 tahun, Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Mempelajari menggunakan panca indera. Mempelajari komunikasi sosial.
2. Usia 2-3 tahun, Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Dan mulai mengembangkan emosi.
3. Usia 4-6 tahun, Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. Perkembangan bahasa semakin baik, Perkembangan kognitif sangat pesat, Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain, Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya: a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan. b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan, dan sebagainya.
2. Metode Bercerita, Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, dll.
3. Metode Pemberia Tugas, Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain: Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
4. Metode Bercakap-cakap, Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

In reply to Adelina Kusumawati 2213053234

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Mutiara Putri 2213053247 -
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Analisis Jurnal 2
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini


Pembahasan
Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.

Pengertian Moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Nilai-Nilai Moral
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah karena ia bertanggung jawab.
2. Berkaitan dengan hati nurani
Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilai ini menimbulkan "suara" dari hati nurani yang menuduh kita bila meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila
mewujudkan nilai-nilai moral.
3. Mewajibkan
Nilai-nilai moral mewajibkan kita secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar-
tawar. Kewajiban absolute yang melekat pada nilai-nilai moral berasal dari
kenyataan bahwa nilai-nilai ini berlaku bagi manusia sebagai manusia.
4. Bersifat formal
Nilai-nilai moral tidak memiliki isi tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang murni, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yang dimaksudkan bahwa nilai moral bersifat formal.

Pengertian anak usia dini
Menurut Isjoni, (2009: 19-24), Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya yaitu:
a. Usia 0-1 tahun
1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan 
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3).Mempelajari komunikasi sosial.

b. Usia 2-3 tahun
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada
disekitarnya.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.

c. Usia 4-6 tahun
1). Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan.
2).Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini 
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode bermain, karena dengan bermain anak-anak mampu untuk bersosialisasi dengan orang lain.
2. Metode Bercerita, karena melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat.
3. Metode Pemberian Tugas, untuk melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya, belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama, mendorong anak untuk selalu bekerja sama, dan menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain.
4. Metode Bercakap-Cakap, melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.

Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Pada pendidikan non formal, cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Sedangkan pada pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Nisa Az Zukhrufi -
Nama : Nisa Az Zukhrufi
Npm : 2213053142

Analisis jurnal 2

Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pembahasan :

Pengertian Moral
Jamie, 2003: 24 merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensif rumusan formalnya :
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup
2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau agama
3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.

Nilai-nilai Moral
Moral menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat. Nilai partikular yakni hanya berlaku bagi sekelompok manusia tertentu atau dalam kesempatan tertentu, misalnya nilai sebuah tutur kata. Nilai abadi, yakni berlaku kapanpun dan dimanapun seperti kebebasan beragama.

Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun.

Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26),diantaranya:
1. Usia 0 -1tahun
2. Usia 2-3 tahun
3. Usia 4-6tahun

Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini
Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat digunakan beberapa metode :
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan menggunakan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang
ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
• penataan lingkungan bermain
• kegiatan inti pembelajaran
• penutup
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Devana Okta Mahdalena 2253053034 -
Nama : Devana Okta Mahdalena
Npm :2253053034
Kelas: 3H

Analisis jurnal 2
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Nilai moral
Menurut Henry Hazlitt (2003:32), nilai adalah kualitas atau penghayatan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi landasan dalam menentukan perilaku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005:29 Nilai moral diartikan sebagai isi keseluruhan tatanan yang mengatur tindakan, tingkah laku, sikap, dan kebiasaan orang dalam masyarakat berdasarkan ajaran tentang nilai dan prinsip, aturan dan standar.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sebagai bagian dari tanggung jawab kami
b. Terkait dengan kesadaran
c. Wajib
d. Bersifat formal
Masa kanak-kanak mempunyai ciri khas tersendiri (Isjoni, 2009: 24-26), antara lain:
a. Usia 0-1 tahun
Pada masa kanak-kanak, perkembangan fisik terjadi dengan kecepatan yang luar biasa, paling cepat dibandingkan usia-usia selanjutnya. Ciri-ciri usia bayi yang berbeda-beda antara lain: 1). Pembelajaran keterampilan motorik dimulai dengan berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan 2). Belajar menggunakan kelima indera. 3). Penelitian komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
Pada usia ini anak mempunyai ciri-ciri yang sama dengan usia berikutnya, perkembangan fisiknya sangat pesat. Ciri-ciri yang khas pada zaman ini antara lain : 1). Anak sangat aktif dalam mengeksplorasi benda-benda disekitarnya. 2). Mulailah mengembangkan keterampilan bahasa Anda. 3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Rentang usia 4-6 tahun
Ciri-ciri kelompok umur ini antara lain:
Mengenai perkembangan fisik, anak sangat aktif dalam beraktivitas. 2). Perkembangan bahasa ditingkatkan. 3). Perkembangan kognitif sangat pesat. 4). Bentuk permainan anak tetap bersifat individual.
Penanaman nilai-nilai moral pada masa kanak-kanak
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman nilai-nilai moral pada masa kanak-kanak dapat dilakukan dengan berbagai cara, khususnya adalah:
1. Metode Playful
Dengan metode gembira karena dengan bermain anak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bermain membawa kegembiraan bagi anak-anak, anak-anak dapat dengan bebas mengekspresikan imajinasinya sambil bermain.
2. Metode Bercerita
Melalui cerita, pesan atau informasi moral dapat disampaikan yang dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap nilai-nilai moral yang diterapkan dalam masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral seperti rendah hati, jujur, tidak membantah, menyayangi orang tua, selalu mendengarkan orang tua, tidak kasar dan tidak membentak orang tua, Sikap toleransi harus kita tanamkan pada diri setiap orang. kita, untuk membantu orang tua, saudara, sahabat, tetangga dan orang lain yang sedang kesulitan.
3. Metode Penugasan
Nilai-nilai moral yang dapat ditanamkan melalui metode penugasan individu antara lain:
a) Tanamkan kesabaran anak, ajarkan anak bertanggung jawab terhadap apa yang sudah menjadi tugasnya.
b) Belajar mengikuti peraturan yang telah disepakati bersama.
4. Metode percakapan
Berbicara penting bagi perkembangan anak, karena dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak dengan orang lain. Dengan berbicara banyak ilmu yang bisa disampaikan kepada anak, karena jauh di lubuk hati anak senang bertanya.
Cara Menumbuhkan Nilai Akhlak Pada Anak Sejak Prasekolah
1. Menyiapkan kegiatan pembelajaran
Menyusun kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 
a. Menyiapkan lingkungan bermain
B. Kegiatan pembelajaran dasar
c. Kegiatan penutup
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Deasy Adelia Syahrani 2213053091 -
Nama: Deasy Adelia Syahrani
NPM: 2213053091
Kelas: 3H

ANALISIS JURNAL
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Berkaitan dengan tanggung jawab kita
b) Berkaitan dengan hati Nurani
c) Mewajibkan
d) Bersifat formal

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
1. Metode Bermain
a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan.
b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan.
c) Mengajarkan kepada anak untuk mau berbagi bersama teman serta memiliki rasa peduli kepada orang lain.
d) Mengajarkan tata bicara yang sopan, baik, dan benar kepada anak-anak.
e) Memperkenalkan kepada anak tentang berbagai macam aturan baik yang ada di keluarga, lingkungan, sekolah maupun di jalan.
f) Melatih anak-anak untuk menaati peraturan-peraturan tersebut.
g) Mengajarkan kepada anak untuk belajar menerima konsekuensi atau akibat jika melanggar peraturan tersebut (wawancara dengan pendidik dan observasi

2. Metode Bercerita
Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, tidak boleh membantah, menyayangi orang tua, selalu mendengar nasehat orang tua, tidak boleh kasar dan membentak orang tua, sikap toleransi harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing, guna membantu orang tua, saudara, teman, tetangga dan orang lain yang membutuhkan. Selain itu juga menanamkan rasa kecintaan terhadap orang lain.
3. Metode Pemberia Tugas
a) Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya.
b) Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.

4. Metode Bercakap-cakap
a) memberi salam dengan tangan kanan
b) mencium tangan orang yang lebih tua
c) mengucap selamat pagi/siang/sore/malam
d) mengucap salam
e) bersikap sopan dengan bicara yang baik
f) bila bicara harus memandang lawan bicara dengan pandangan yang sopan
Metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Shinta Dwi Kartika 2213053127 -
Nama: Shinta Dwi Kartika
NPM: 2213053127
Analisis jurnal 2

Identitas jurnal
Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pengertian Moral Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Jamie, 2003: 24 merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensif rumusan formalnya sebagai berikut:
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup tertentu.
2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.
3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.

Yang dimaksud dengan pendidikan moral adalah: suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan "menyederhanakan" sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Nilai-Nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.Ciri-ciri nilai moral
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal

nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistik dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.

Metode penanaman nilai moral pada anak usia dini dilakukan dengan berbagai macam
1. Metode Bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaanya Kegiatan Pembelajaran (Penataan lingkungan bermain, Kegiatan Inti Pembelajaran, Kegiatan penutup).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by febe ririn ariyani 2213053277 -
Nama: Febe Ririn Ariyani
NPM : 2213053277

AMALISIS JURNAL 2

PENANAMAN NILAI NILIA MORAL PADA ANAK USIA DINI

Pengertian Moral
Moral  merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. 
Jamie, 2003: 24 merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensif rumusan formalnya sebagai berikut: 
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang  dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup tertentu.
2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau    agama tertentu. 
3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia      terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang              berlaku dalam lingkungannya

Nilai-Nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.

Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami 5 proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Karena itulah, maka usia dini dikatakan sebagai usia emas, yaitu usia yang sangat berharga disbanding usia-usia selanjutnya.
Karakteristik anak usia dini
1. Usia 0-1 tahun; Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk,  berdiri, dan berjalan,  Mempelajari menggunakan panca indera, Mempelajari komunikasi sosial.
2. Usia 2-3 tahun; Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya,        Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, Mulai mengembangkan emosi.
3. Usia 4-6 tahun; Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan,  Perkembangan bahasa semakin baik, Perkembangan kognitif sangat pesat, Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Din
1. Metode Bermain 
Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya: a)            Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan              teman-teman sepermainan. b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan. c) Mengajarkan kepada anak untuk mau berbagi bersama teman serta memiliki rasa peduli kepada orang lain. d) Mengajarkan tata bicara yang sopan, baik, dan benar kepada anak-anak. e) Memperkenalkan kepada anak tentang berbagai macam aturan baik yang ada di keluarga, lingkungan, sekolah maupun di jalan. f) Melatih anak-anak untuk menaati peraturan-peraturan tersebut. g) Mengajarkan kepada anak untuk belajar menerima konsekuensi atau akibat jika melanggar peraturan tersebut (wawancara dengan pendidik dan observasi
2. Metode Bercerita
Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat.
3. Metode Pemberian Tugas
Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain: 
a) Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. 
b) Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama. 

Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas secara kelompok antara lain: 
a) Mendorong anak untuk selalu bekerja sama.
b) Menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain
4.  Metode Bercakap-cakap
Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Septa Anggraeni -
Nama : Septa Anggraeni
NPM : 2213053241
Kelas : 3H

Analisis jurnal 2

Identitas jurnal
Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini


Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah

satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah
adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan
basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat
menjadi warga negara yang baik.

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
Melalui metode bermain karena dengan bermain anak-anak untuk mampu
bersosialisasi dengan orang lain. Bermain memberikan kesenangan kepada anak- anak, mereka dapat menuangkan imajinasi yang ada di pikiran secara bebas melalui
bermain. Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan,
diantaranya:
a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama
dengan teman-teman sepermainan.
b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama
yang sedang membutuhkan.
c) Mengajarkan kepada anak untuk mau berbagi bersama teman serta memiliki
rasa peduli kepada orang lain.

2. Metode Bercerita
Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang
dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di
masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya
sikap rendah hati, kejujuran, tidak boleh membantah, menyayangi orang tua, selalu
mendengar nasehat orang tua, tidak boleh kasar dan membentak orang tua, sikap
toleransi harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing, guna membantu orang
tua, saudara, teman, tetangga dan orang lain yang membutuhkan. Selain itu juga
menanamkan rasa kecintaan terhadap orang lain. Anak-anak harus belajar
menyayangi orang lain, tidak hanya keluarga tetapi semua orang.

3. Metode Pemberia Tugas
Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara
lain:
a) Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap
apa yang telah menjadi tugasnya.
b) Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas secara kelompok
antara lain:
a) Mendorong anak untuk selalu bekerja sama.
b) Menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain
4. Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak, sebab
dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan orang lain.
Misalnya bila
anak bertemu dengan orang yang lebih tua, pendidik mengajarkan untuk:
a) memberi salam dengan tangan kanan
b) mencium tangan orang yang lebih tua
c) mengucap selamat pagi/siang/sore/malam

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum
jenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
non formal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman K- anak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA). PAUD pada jalur pendidikan non formal
berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD
Sejenis (SPS), (Nurul Zuriah, 2007: 23).

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia
dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang
ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
Persiapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan: 1). Media
pembelajaran yang dipergunakan dalam penanaman nilai-nilai moral terdiri
dari media pembelajaran sederhana dan media pembelajaran tradisional dan
alat permainan edukatif (APE), 2). Menggunakan buku pegangan sebagai
acuan untuk mengajarkan pendidikan moral, menggunakan segala macam
buku yang berkaitan dengan pendidikan moral untuk anak usia dini. Salah
satu buku yang digunakan adalah buku tentang metode pengembangan moral
dan nilai agama.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Penataan lingkungan bermain
Lingkungan main disiapkan tergantung dari rencana pembelajaran
yang akan dilakukan. Kemudian alat dan bahan main, alat dan bahan main
yang dipersiapkan disesuaikan dengan rencana dan tujuan pembelajaran
serta usia dan perkembangan anak. Selain itu mainan juga dibuat
bervariasi dan semenarik mungkin, tujuannya adalah untuk menarik
perhatian siswa. b. Kegiatan Inti Pembelajaran
Guru memberi dukungan kepada anak didik, membantu anak didik
yang membutuhkan bantuan, serta mendorong anak didik untuk mencoba
cara lain agar anak dapat berkreasi. Kemudian mengumpulkan hasil kerja
anak lengkap dengan nama dan tanggal. Tidak lupa guru selalu
mengingatkan anak didiknya agar tidak lupa membereskan sendiri alat
mainnya.
c. Kegiatan Penutup
Setelah kegiatan inti usai, guru menanyakan kembali kegiatan yang
baru saja mereka lakukan. Tujuannya untuk melatih daya ingat anak-anak
dan memperluas perbendaharaan kata.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by RELLYS PRATIWI -
Nama : Rellys Pratiwi
NPM : 2213053070

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
Penanaman nilai moral pada anak usia dini dapat dilakukan dengan metode bermain, bercerita, pemberian tugas, bercakap-cakap,
Cara pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapatdiselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelumjenjang
Sekolah Dasar PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman K- anak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA). PAUD pada jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS), pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Refiana Sari 2213053261 -

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pendahuluan:

PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik

Pembahasan:

Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma.

Pendidikan moral adalah: suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan "menyederhanakan" sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan.

 Ciri-ciri Nilai Moral: Berkaitan dengan tanggung jawab kita, Berkaitan dengan hati Nurani, Mewajibkan, Bersifat formal.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa di dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu.

Penegrtian Anak Usia Dini : Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

Usia 0-1 tahun Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat disbanding usia selanjutnya. Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya: 1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan 2). Mempelajari menggunakan panca indera. 3). Mempelajari komunikasi sosial.

Usia 2-3 tahun Pada usia ini memiliki karakteristik yang sama pada usia selanjutnya, secara fisik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Karakteristik khusus pada usia ini antara lain; 1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. 2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. 3). Mulai mengembangkan emosi.

Usia 4-6 tahun Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. 2). Perkembangan bahasa semakin baik. 3). Perkembangan kognitif sangat pesat. 4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

 Penanaman Nilai-nilai Moral Pada Anak Usia Dini:

-          Metode bermain

-          Metode bercerita

-          Metode pemberian tugas

-          Metode bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelumjenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman K- anak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA). PAUD pada jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Dalam pendidikan non formal tidak memiliki kurikulum baku, sehingga dapat menggunakan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Mita Yogi Handayani 2213053107 -
Nama : Mita Yogi Handayani
NPM : 2213053107
Kelas : 3H

ANALISIS JURNAL 2

-Identitas Jurnal
Nama Jurnal : -
Volume : -
Nomor : -
Halaman : 1-10
Tahun Terbit : -
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

-Pendahuluan
Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah
satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar
karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal.

-Pengertian Moral
Pendidikan moral bukan
sesuatu yang dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja,
melainkan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan
strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat
mentransferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa.

-Nilai Nilai Moral
Moral
menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang
berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic (sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan,
tanggung jawab). Nilai moral yang bersifat relativistic (sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat
kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat).
Dalam nilai moral terdapat batasan-batasan berlakunya nilai tersebut yaitu nilai universal, nilai partikular dan nilai abadi.

-Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan
anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan.

-Penanaman Nilai Nilai Moral pada Anak Usia Dini
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap

-Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum
jenjang Sekolah Dasar.
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia
dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang
ditentukan yaitu meliputi
1. Persiapan kegiatan pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
a. Penataan lingkungan bermain
b. Kegiatan inti pembelajaran
c. Kegiatan Penutup
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by INTAN SARI 2213053002 -
NAMA : INTAN SARI
NPM : 2212053002

Analisis jurnal 2
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

•identitas jurnal
penulis : lia yuliana M.pd

• pendahuluan
Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah
adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik.

• Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan
pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu
masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia.

menurut Jamie, 2003: 24 merumuskan pengertian
moral secara lebih komprehensif rumusan formalnya sebagai berikut:
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup tertentu.

2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.

3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.

• Nilai nilai moral
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a.Berkaitan dengan tanggung jawab kita
1.Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia.
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat Formal

• Pengertian anak usia dini
anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun.

• Penanaman nilai moral pada anak usia dini di lakukan dengan berbagai metode
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap cakap

•kesimpulan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan warga negara yang berkepribadian tinggi dan berakhlak mulia, sehingga dapat menciptakan SDM yang berkualitas tinggi. Peranan pendidikan tersebut kapan saja sangat dibutuhkan, lebih-lebih mengingat salah satu permasalahan bangsa yang sangat mengkhawatirkan saat ini adalah moral dan akhlak,di dalam masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by SILMI NUR'AFIFAH 2213053129 -
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Identitas jurnal
Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pembahasan:

Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic
dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.

Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan
anak yang berusia 0-6 tahun.

Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu:
1. Metode Bermain
2. Metode Bercerita
3. Metode Pemberia Tugas
4. Metode Bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran (Penataan lingkungan bermain, Kegiatan Inti Pembelajaran, Kegiatan Penutup)
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Lutpi mawar jerlika 2213053100 -
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100

Analisis Jurnal 2
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan kumpulan keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Pendidikan moral bukanlah sesuatu yang dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja, melainkan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang sangat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat mentransfer makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa.

Nilai-nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt (2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan yang bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat obyektivistik dikategorikan sebagai moral kesusilaan,Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistik dikategorikan sebagai moral kesopanan.

Pengertian anak usia dini
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami 5 proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki ciri khas tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
1. Usia 0-1 tahun, Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berputar, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Mempelajari menggunakan panca indera. Mempelajari komunikasi sosial.
2. Usia 2-3 tahun, Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Dan mulai mengembangkan emosi.
3. Usia 4-6 tahun, Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. Perkembangan bahasa semakin baik, Perkembangan kognitif sangat pesat, Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain, Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya: a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerja sama dengan teman-teman sepermainan. b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, membantu sesama yang sedang membutuhkan, dan sebagainya.
2. Metode Bercerita, Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, dll.
3. Metode Pemberia Tugas, Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain: Melatih kesabaran seorang anak, mengajarkan untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah diturunkan. Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
4. Metode Bercakap-cakap, Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.

Cara Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Implementasi Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Shella Priscillia 2253053054 -
Nama : Shella Priscillia
Npm : 2253053054

Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

ANALISIS JURNAL 2
Membahas tentang pentingnya pendidikan moral pada anak usia dini dan metode penanaman nilai moral pada anak usia dini. Ditegaskan bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk individu yang berkarakter tinggi dan berakhlak mulia, apalagi mengingat keprihatinan saat ini terhadap moral dan etika bangsa. Jurnal tersebut mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan saat yang tepat untuk menumbuhkan nilai-nilai moral dan mengembangkan kecerdasan moral pada anak.

Menjelaskan bahwa pendidikan formal dapat dijadikan wadah untuk mengajarkannilai-nilai moral kepada anak usia dini. Disarankan untuk menggunakan berbagai bahan ajar, seperti media pembelajaran sederhana dan tradisional, permainan edukatif, dan buku pengembangan moral dan nilai-nilai agama. Lingkungan belajar harus diatur sesuai dengan kurikulum yang direncanakan, dan mainan serta bahan-bahannya harus sesuai dengan usia dan menarik untuk menarik perhatian anak-anak.

Pentingnya bermain dalam pendidikan moral. Dinyatakan bahwa melalui bermain, anak dapat belajar bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang lain, mengembangkan empati, dan membantu mereka yang membutuhkanPeran guru adalah untuk mendukung dan membantu anak-anak, mendorong kreativitas mereka, dan memastikan bahwa mereka membersihkan diri mereka sendiri.

Konsep nilai moral dibahas dalam
yang menyatakan bahwa nilai moral tidak terpisahkan dari nilai lainnya dan dipengaruhi oleh norma budaya dan adat istiadat. Ia membedakan antara nilai-nilai moral obyektif, seperti kejujuran dan tanggung jawab, dan nilai-nilai moral relativistik, seperti kesopanan dan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua. Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa nilai-nilai moral mempunyai keterbatasan dan dapat bersifat universal, partikular, atau abadi.

jurnal-jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral pada anak usia dini dan memberikan wawasan tentang berbagai metode dan pendekatan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak muda melalui pendidikan formal, bermain, dan pemahaman nilai-nilai moral dalam berbagai konteks.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Mera Dwi Pratiwi Mera -
Nama : Mera Dwi Pratiwi
NPM : 2253053040
Kelas : 3H

Analisis Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis : Lia Yuliana, M. Pd.

PEMBAHASAN

Jurnal tersebut membahas pentingnya pendidikan moral pada anak usia dini dan memberikan strategi penerapan nilai-nilai moral dalam lingkungan pendidikan. Hal ini menekankan peran pendidikan dalam membentuk karakter dan moralitas individu, terutama dalam mengatasi permasalahan moral dan etika yang dihadapi masyarakat.
Jurnal tersebut menyarankan agar penanaman nilai-nilai moral dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan, perluasan kosa kata, dan pelatihan memori. Hal ini juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyediakan materi pembelajaran dan mainan yang sesuai untuk menarik perhatian dan kreativitas anak.
Jurnal tersebut menguraikan berbagai pendekatan dalam menerapkan pendidikan moral pada anak usia dini, termasuk pendidikan formal melalui lembaga seperti taman kanak-kanak dan pendidikan non-formal melalui keterlibatan keluarga dan masyarakat. Ditegaskan bahwa pendidikan nonformal memungkinkan adanya fleksibilitas dalam metode pengajaran dan dapat memfasilitasi pengembangan potensi anak secara optimal serta sikap dan perilaku positif.
Jurnal tersebut mendefinisikan moral sebagai seperangkat keyakinan tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal ini juga menyoroti bahwa pendidikan moral berkaitan dengan karakter dan perilaku dan bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai positif dan kebajikan dalam diri individu.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral pada anak usia dini dan memberikan strategi praktis untuk menerapkan nilai-nilai moral dalam lingkungan pendidikan. Hal ini menyoroti peran pendidikan dalam membentuk karakter dan moralitas individu dan mengatasi tantangan moral dan etika yang dihadapi oleh masyarakat
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Mesri Rahayu 2213053250 -

NAMA: MESRI RAHAYU

NPM: 2213053250

ANALISIS JURNAL 2

PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK USIA DINI

Moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia (Sjarkawi, 2006 : 28) Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma.

Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Berkaitan dengan tanggung jawab
  2. Berkaitan dengan hati nurani
  3. Mewajibkan
  4. Bersifat formal

Dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain.

Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu metode bermain, bercerita, pemberian tugas dan bercakap- cakap, penggunaan metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama. Sebab metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Sherli Marsela 2213053233 -
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS JURNAL 2
Identitas Jurnal
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian Moral
pendidikan moral bukan sesuatu yang dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja, melainkan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat mentransferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa.

Nilai-Nilai Moral
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya. Di dalam nilai moral juga terdapat batasan-batasan berlakunya nilai tersebut. Batasan- batasan tersebut di antaranya nilai universal, berlaku bagi seluruh umat manusia bilamana dan dimanapun seperti hak asasi manusia. Nilai partikular yakni hanya berlaku bagi sekelompok manusia tertentu atau dalam kesempatan tertentu, misalnya nilai sebuah tutur kata. Nilai abadi, yakni berlaku kapanpun dan dimanapun seperti kebebasan beragama.

Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami 5 proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
1. motode bermain
2. metode bercerita
3. metode pemberian tugas
4. metode bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Penataan lingkungan bermain
b. Kegiatan Inti Pembelajaran
c. Kegiatan Penutup
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by RANI SELVIA -
Nama : Rani selvia
NPM : 2213053209

Analisis Jurnal 2
Judul: "Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini"


Moral menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Nilai-Nilai Moral
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. mewajibkan kita secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar-
tawar.
4. Bersifat formal

Pengertian anak usia dini
Menurut Isjoni, (2009: 19-24), Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya yaitu:
a. Usia 0-1 tahun
1). Mempelajari keterampilan motorik
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3).Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
1). Berkaitan dengan perkembangan fisik,
2).Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Menurut,Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode bermain,
2. Metode Bercerita,
3. Metode Pemberian Tugas, untuk melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya,
4. Metode Bercakap-Cakap, melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat.
Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Pada pendidikan non formal, cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Diva Azzahra -
Nama :Diva Soraya Azzahra
Npm:2253053035
Kelas:3H

Analisis jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pembahasan:
Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan moral pada anak usia dini dan metode penanaman nilai moral pada anak usia dini. Ditegaskan bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk individu yang berkarakter tinggi dan berakhlak mulia, apalagi mengingat keprihatinan saat ini terhadap moral dan etika bangsa. Jurnal tersebut mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan saat yang tepat untuk menumbuhkan nilai-nilai moral dan mengembangkan kecerdasan moral pada anak.

Lebih lanjut jurnal tersebut menjelaskan bahwa pendidikan formal dapat dijadikan wadah untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak usia dini. Disarankan untuk menggunakan berbagai bahan ajar, seperti media pembelajaran sederhana dan tradisional, permainan edukatif, dan buku pengembangan moral dan nilai-nilai agama. Lingkungan belajar harus diatur sesuai dengan kurikulum yang direncanakan, dan mainan serta bahan-bahannya harus sesuai dengan usia dan menarik untuk menarik perhatian anak-anak.

Jurnal tersebut menyoroti pentingnya bermain dalam pendidikan moral. Dinyatakan bahwa melalui bermain, anak dapat belajar bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang lain, mengembangkan empati, dan membantu mereka yang membutuhkan. Peran guru adalah untuk mendukung dan membantu anak-anak, mendorong kreativitas mereka, dan memastikan bahwa mereka membersihkan diri mereka sendiri.

Konsep nilai moral dibahas dalam yang menyatakan bahwa nilai moral tidak terpisahkan dari nilai-nilai lainnya dan dipengaruhi oleh norma budaya dan adat istiadat. Ia membedakan antara nilai-nilai moral obyektif, seperti kejujuran dan tanggung jawab, dan nilai-nilai moral relativistik, seperti kesopanan dan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua. Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa nilai-nilai moral mempunyai keterbatasan dan dapat bersifat universal, partikular, atau abadi.

Secara keseluruhan, jurnal-jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral pada anak usia dini dan memberikan wawasan tentang berbagai metode dan pendekatan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak muda melalui pendidikan formal, bermain, dan pemahaman nilai-nilai moral dalam berbagai konteks.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Bunga Amanda Sastra Ayu Pitaloka -
Nama: Bunga Amanda Sastra Ayu Pitaloka
Npm: 2213053034

Analisis Jurnal 2
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian Moral:
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Menurut Jamie (2003; 15) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak). Sedangkan pengertian akhlak itu sendiri oleh Al-Ghazali sebagai padanan kata moral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan clan direncanakan sebelumnya. Jamie, 2003: 24 merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensif rumusan formalnya sebagai berikut:
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup tertentu.
2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.
3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.
Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.
moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma. Untuk menciptakan dan mengarahkan seseorang menjadi lebih bermoral maka diperlukanlah pendidikan moral, dengan pendidikan moral dimaksudkan agar manusia belajar menjadi manusia yang bermoral. Yang dimaksud dengan pendidikan moral adalah: suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan "menyederhanakan" sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Nilai-Nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai nilai moral ialah bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah karena ia bertanggungjawab. Dalam nilai moral kebebasan dan tanggungjawab merupakan syarat mutlak.
b. Berkaitan dengan hati nurani
Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan, tetapi pada nilai-nilai moral tuntutan ini lebih mendesak dan lebih serius. Mewujudkan nilai-nilai moral merupakan "imbauan" dan hati nurani. Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilai ini menimbulkan "suara" dari hati nurani yang menuduh kita bila meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilai-nilai moral.
c. Mewajibkan
Nilai-nilai moral mewajibkan kita secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar- tawar. Kewajiban absolute yang melekat pada nilai-nilai moral berasal dari kenyataan bahwa nilai-nilai ini berlaku bagi manusia sebagai manusia. Karena itu nilai moral berlaku juga untuk setiap manusia. Orang yang tidak mengakui nilai moral mempunyai cacat sebagai manusia.
d. Bersifat formal
Nilai-nilai moral tidak memiliki isi tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang murni, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yang dimaksudkan bahwa nilai moral bersifat formal.

Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Karena itulah, maka usia dini dikatakan sebagai usia emas, yaitu usia yang sangat berharga disbanding usia-usia selanjutnya. Anak usia dini dikenal sebagai manusia yang unik, kadang-kadang melebihi dari orang-orang dewasa yang sulit diterka, diduga, bila dilihat dari bicara, tingkah laku maupun pikirannya. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a. Usia 0-1 tahun
Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat disbanding usia selanjutnya. Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya: 1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan 2). Mempelajari menggunakan panca indera. 3). Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
Pada usia ini memiliki karakteristik yang sama pada usia selanjutnya, secara fisik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Karakteristik khusus pada usia ini antara lain; 1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. 2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. 3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
Karakteristik usia ini antara lain:
Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. 2). Perkembangan bahasa semakin baik. 3). Perkembangan kognitif sangat pesat. 4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
Melalui metode bermain karena dengan bermain anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Bermain memberikan kesenangan kepada anak- anak, mereka dapat menuangkan imajinasi yang ada di pikiran secara bebas melalui bermain. Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya:
a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan.
b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan.
c) Mengajarkan kepada anak untuk mau berbagi bersama teman serta memiliki rasa peduli kepada orang lain.
d) Mengajarkan tata bicara yang sopan, baik, dan benar kepada anak-anak.
e) Memperkenalkan kepada anak tentang berbagai macam aturan baik yang ada di
keluarga, lingkungan, sekolah maupun di jalan.
f) Melatih anak-anak untuk menaati peraturan-peraturan tersebut.
g) Mengajarkan kepada anak untuk belajar menerima konsekuensi atau akibat jika
melanggar peraturan tersebut (wawancara dengan pendidik dan observasi
2. Metode Bercerita
Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, tidak boleh membantah, menyayangi orang tua, selalu mendengar nasehat orang tua, tidak boleh kasar dan membentak orang tua, sikap toleransi harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing, guna membantu orang tua, saudara, teman, tetangga dan orang lain yang membutuhkan. Selain itu juga menanamkan rasa kecintaan terhadap orang lain. Anak-anak harus belajar menyayangi orang lain, tidak hanya keluarga tetapi semua orang.
3. Metode Pemberia Tugas
Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain:
a) Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya.
b) Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas secara kelompok antara lain:
a) Mendorong anak untuk selalu bekerja sama.
b) Menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain
4. Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak, sebab dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan orang lain. Dengan bercakap- cakap banyak sekali pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak, karena pada dasarnya anak suka sekali bertanya. Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik. Misalnya bila anak bertemu dengan orang yang lebih tua, pendidik mengajarkan untuk:
a) memberi salam dengan tangan kanan
b) mencium tangan orang yang lebih tua
c) mengucap selamat pagi/siang/sore/malam
d) mengucap salam
e) bersikap sopan dengan bicara yang baik
f) bila bicara harus memandang lawan bicara dengan pandangan yang
sopan.

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
Persiapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan: 1). Media
pembelajaran yang dipergunakan dalam penanaman nilai-nilai moral terdiri dari media pembelajaran sederhana dan media pembelajaran tradisional dan alat permainan edukatif (APE), 2). Menggunakan buku pegangan sebagai acuan untuk mengajarkan pendidikan moral, menggunakan segala macam buku yang berkaitan dengan pendidikan moral untuk anak usia dini. Salah satu buku yang digunakan adalah buku tentang metode pengembangan moral dan nilai agama.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran a. Penataan lingkungan bermain
Lingkungan main disiapkan tergantung dari rencana pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian alat dan bahan main, alat dan bahan main yang dipersiapkan disesuaikan dengan rencana dan tujuan pembelajaran serta usia dan perkembangan anak. Selain itu mainan juga dibuat bervariasi dan semenarik mungkin, tujuannya adalah untuk menarik perhatian siswa.
b. Kegiatan Inti Pembelajaran
Guru memberi dukungan kepada anak didik, membantu anak didik
yang membutuhkan bantuan, serta mendorong anak didik untuk mencoba cara lain agar anak dapat berkreasi. Kemudian mengumpulkan hasil kerja anak lengkap dengan nama dan tanggal. Tidak lupa guru selalu mengingatkan anak didiknya agar tidak lupa membereskan sendiri alat mainnya.
c. Kegiatan Penutup
Setelah kegiatan inti usai, guru menanyakan kembali kegiatan yang
baru saja mereka lakukan. Tujuannya untuk melatih daya ingat anak-anak dan memperluas perbendaharaan kata.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Asty Yulia Pratiwi 2213053255 -
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255

Analisis Jurnal 2

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bertujuan agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan.
Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak. Moral dimaksudkan sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma.
Pendidikan moral merupakan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat mentransferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa.
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya. nilai universal, berlaku bagi seluruh umat manusia bilamana dan dimanapun seperti hak asasi manusia. Nilai partikular yakni hanya berlaku bagi sekelompok manusia tertentu atau dalam kesempatan tertentu, misalnya nilai sebuah tutur kata. Nilai abadi, yakni berlaku kapanpun dan dimanapun seperti kebebasan beragama.
Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a. Usia 0-1 tahun
1). Mempelajari keterampilan motorik
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3).Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
1). Berkaitan dengan perkembangan fisik,
2).Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang
ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Penataan lingkungan bermain
b. Kegiatan Inti Pembelajaran
c. Kegiatan Penutup

Metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan peutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Meldayanti putri 2213053088 -
Nama : Meldayanti Putri
NPM : 2213053088

Analisis Jurnal 2
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

NILAI - NILAI MORAL
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan,Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by YUANI TRI ASTUTI 2213053046 -
Nama : Yuani Tri Astuti
Npm : 2213053046

Identitas jurnal 
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Pembahasan
Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.

Menanamkan nilai-nilai moral sejak dini sangat penting untuk membentuk karakter yang baik pada anak. Nilai-nilai etika yang diajarkan sejak dini menjadi landasan bagi perilaku dan sikap yang diambil anak di kemudian hari.
Ada beberapa cara untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak usia dini, antara lain:

1. Memberikan contoh yang baik snak cenderung meniru tingkah laku orang dewasa yang dilihat dan diikutinya sebagai panutan, teladan. Oleh karena itu, orang tua atau wali harus mencontohkan perilaku yang baik dan mengajarkan nilai-nilai moral yang penting, seperti kejujuran, empati, rasa hormat, dan tanggung jawab.

2. Perkenalkan cerita dengan nilai moral anak kecil menyukai dongeng. Orang tua atau wali dapat bercerita dengan nilai-nilai moral positif seperti kejujuran, toleransi, kerjasama, dan lain-lain. Hal ini akan membantu meningkatkan kemampuan berbahasa anak dan membuka pikirannya terhadap nilai-nilai moral yang baik.

3.Ciptakan aturan dan konsekuensi anak kecil memerlukan batasan dan struktur untuk membantu mereka memahami apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan. Orang tua atau wali harus menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas dan konsisten. Hal ini akan membantu anak-anak memahami batasan yang perlu mereka ikuti, seperti tindakan yang tepat untuk diambil saat berinteraksi dengan orang lain, pilihan yang tepat mengenai diet dan olahraga, dll.

4.Pujian dan penghargaan anak kecil membutuhkan dorongan dan motivasi untuk memperkuat perilaku yang baik. Orang tua atau wali dapat memberikan pujian dan penghargaan kepada anak ketika ia menunjukkan perilaku yang baik atau menjaga nilai-nilai moral yang telah diajarkan.

Kesimpulannya, penanaman nilai-nilai moral pada masa kanak-kanak sangat penting. Orang tua atau wali hendaknya memberikan contoh perbuatan baik, menceritakan kisah-kisah yang bernilai moral, menetapkan aturan dan konsekuensi, serta pujian dan penghargaan. Dengan cara ini, nilai-nilai moral yang baik dapat dicapai dan diperkuat dalam kehidupan anak di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Maylien Dwinita Putri -
Maylien Dwinita Putri
2213053029

Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Nilai-nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formaldalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu.

Pengertian anak usia dini
Menurut Isjoni, (2009: 19-24), Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya yaitu:
a. Usia 0-1 tahun
1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3).Mempelajari komunikasi sosial.

b. Usia 2-3 tahun
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada
disekitarnya.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.

c. Usia 4-6 tahun
1). Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan.
2).Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini
Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat digunakan beberapa metode :
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaanya Kegiatan Pembelajaran (Penataan lingkungan bermain, Kegiatan Inti Pembelajaran, Kegiatan penutup).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Alya Wahidah Assarifah -
Nama : Alya Wahidah Assarifah
Kelas : 3H
NPM : 2213053290
 
ANALISIS JURNAL 2
PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK USIA  DINI
1.     Pengertian Moral
Pendidikan moral adalah: suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan "menyederhanakan" sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan Pendidikan.
 
2.     Nilai-Nilai Moral
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.     Berkaitan  dengan jawaban kita
Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah karena ia bertanggungjawab. Dalam nilai moral kebebasan dan tanggungjawab merupakan syarat mutlak
b.     Berkaitan dengan hati nurani
Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilai ini menimbulkan "suara" dari hati nurani yang menuduh kita bila meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilai-nilai moral.
c.     Mewajibkan
Nilai-nilai moral mewajibkan kita secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar[1]tawar.
d.     Bersifat formal
Nilai-nilai moral tidak memiliki isi tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang murni, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yang dimaksudkan bahwa nilai moral bersifat formal.
 
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.
 
3.     Pengertian anak usia dini
Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini dikenal sebagai manusia yang unik, kadang-kadang melebihi dari orang-orang dewasa yang sulit diterka, diduga, bila dilihat dari bicara, tingkah laku maupun pikirannya. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a.     Usia 0 – 1 tahun
b.     Usia 2-3 tahun
c.     Usia 4-6 tahun
 
4.     Penanaman Nilai-nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
a.     Metode bermain , karena dengan bermain anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
b.     Metode bercerita, melalui metode bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai moral.
c.     Metode pembagian tugas, biasanya nilai moral disisipkan melaluii metode pembagian tugas individu dan kelompok.
d.      Metode bercakap-cakap, dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan bercakap- cakap banyak sekali pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak, karena pada dasarnya anak suka sekali bertanya. Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.
 
5.     Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
a.     Persiapan kegiatan pembelajaran
b.     Pelaksanaan kegiatan  pembelajaran
·       Penataan lingkungan bermain
·       Kegiatan inti pembelajaran
·       Kegiatan penutup
 
 

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Aprita Fahria Zahra 2213053259 -
Nama: Aprita Fahria Zahra
NPM: 2213053259
Kelas: 3H

#Analisis Jurnal 2:
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Halaman : 1-10
Nama penulis : : Lia Yuliana, M.Pd

#Pembahasan:
Jamie, 2003: 24 merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensif rumusan formalnya :
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup
2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau agama
3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.

Nilai-nilai Moral
Moral menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat. Nilai partikular yakni hanya berlaku bagi sekelompok manusia tertentu atau dalam kesempatan tertentu, misalnya nilai sebuah tutur kata. Nilai abadi, yakni berlaku kapanpun dan dimanapun seperti kebebasan beragama. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun.
Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26),diantaranya:
1. Usia 0 -1tahun
2. Usia 2-3 tahun
3. Usia 4-6tahun

Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat digunakan beberapa metode :
1. Metode bermain
2. Metode bercerita
3. Metode pemberian tugas
4. Metode bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan menggunakan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang
ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
• penataan lingkungan bermain
• kegiatan inti pembelajaran
• penutup
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by INDAH APRILIA WINDIYANI -
Nama : Indah Aprilia Windiyani
NPM : 2213053033

Analisis Jurnal 2
Judul: "Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini"


Moral menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Nilai-Nilai Moral
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. mewajibkan kita secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar-
tawar.
4. Bersifat formal

Pengertian anak usia dini
Menurut Isjoni, (2009: 19-24), Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya yaitu:
a. Usia 0-1 tahun
1). Mempelajari keterampilan motorik
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3).Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
1). Berkaitan dengan perkembangan fisik,
2).Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Menurut,Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode bermain,
2. Metode Bercerita,
3. Metode Pemberian Tugas, untuk melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya,
4. Metode Bercakap-Cakap, melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat.
Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Pada pendidikan non formal, cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by PUTRI ZAFIKA AQWINTARI -
NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285

ANALISIS JURNAL 2

Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Nilai-nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Berkaitan dengan tanggung jawab kita
- Berkaitan dengan hati nurani
- Mewajibkan
- Bersifat formal
dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan,Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistik dikategorikan sebagai moral kesopanan.

Pengertian anak usia dini
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami 5 proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
1. Usia 0-1 tahun, Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Mempelajari menggunakan panca indera. Mempelajari komunikasi sosial.
2. Usia 2-3 tahun, Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Dan mulai mengembangkan emosi.
3. Usia 4-6 tahun, Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. Perkembangan bahasa semakin baik, Perkembangan kognitif sangat pesat, Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain, Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya: a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan. b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan, dan sebagainya.
2. Metode Bercerita, Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, dll.
3. Metode Pemberia Tugas, Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain: Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
4. Metode Bercakap-cakap, Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by CHEZA MELVINOSA 2213053251 -
Nama : Cheza Melvinosa
NPM : 2213053251
Kelas : 3H

Analisis Jurnal 2

IDENTITAS JURNAL
Halaman : 1-10
Nama penulis : Lia Yuliana, M.Pd
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

PEMBAHASAN
Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Pendidikan moral bukan sesuatu yang dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja, melainkan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat mentransferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa.

Nilai-nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt (2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
Moral menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat. Nilai partikular yakni hanya berlaku bagi sekelompok manusia tertentu atau dalam kesempatan tertentu, misalnya nilai sebuah tutur kata. Nilai abadi, yakni berlaku kapanpun dan dimanapun seperti kebebasan beragama.

Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain, Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya: a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan. b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan, dan sebagainya.
2. Metode Bercerita, Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, dll.
3. Metode Pemberia Tugas, Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain: Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
4. Metode Bercakap-cakap, Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.