Silahkan link videonya anda kumpulkan disini.
Forum Analisis Jurnal
NPM: 2315061029
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif.Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.B.Sejarah Filsafat Ilmu Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana "pohon ilmu pengetahuan" telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dapat dipahami bahwa para filsuf Yunani Kuno ternyata telah merintis tentang pengertian apa itu filsafat ilmu dan bagaimana ilmu pengetahuan itu harus diletakkan?.Sementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.Karena itu, implikasi yang timbul adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan ilmu yang lain, serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar-murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktik.Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain dibutuhkan satu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul.Ini senada dengan pendapat Immanuel Kant yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu Syahrul Kirom, Filsafat Ilmu dan Arah.Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan a higher level of knowledge maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerus pengembangan filsafat pengetahuan.Selain itu, filsafat sebagai pandangan hidup hampir sama juga dengan Pancasila yang merupakan way of life.Karena itu, Pancasila dan filsafat juga memiliki ilmu pengetahua.
NPM: 2315061013
Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan
kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya
pemahaman terhadap masyarakat nilai-nilai Pancasila. Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji
melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga,
diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan ilmuwan memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafat mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan mendesak untuk disuarakan oleh perguruan tinggi dunia.
NPM : 2315061094
Pada jurnal tersebut ditekankan bahwa Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan tinggi dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini tercermin dari pengajaran mata pelajaran filsafat ilmu di berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari sarjana hingga doktoral. Filsafat ilmu membantu kita dalam memahami cara ilmu pengetahuan bekerja dan bagaimana kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kompleks.
Selain itu, filsafat juga dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan bangsa dan negara. Salah satu contoh masalah yang bisa diatasi dengan filsafat adalah berkurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar ideologi negara Indonesia.
Untuk mengatasi kurangnya pemahaman ini, perlu ada upaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu membantu kita dalam mengkaji Pancasila dari berbagai sudut pandang.
Pertama, dari sudut pandang ontologi, kita dapat memahami bahwa Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai yang luhur, seperti pentingnya sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia serta peran Tuhan dalam memberikan petunjuk pada manusia.
Kedua, dari sudut pandang epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang seharusnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, dari sudut pandang aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan sumbangan berarti bagi kehidupan masyarakat, seperti pentingnya saling membantu dan mewujudkan keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan.
Pengembangan dan pemahaman lebih mendalam tentang Pancasila dapat dilakukan melalui kajian filsafat ilmu. Para ilmuwan dan akademisi memiliki peran penting dalam menyebarkan pemahaman tentang Pancasila. Dalam lingkungan pendidikan tinggi yang mendukung kebebasan akademik, telaah filosofis tentang pengembangan Pancasila menjadi sangat relevan dan penting untuk dibahas.
Dengan demikian, filsafat ilmu bukan hanya mata pelajaran yang rumit, tetapi juga alat penting yang dapat membantu kita memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan adil.
NPM : 2315061070
Dari jurnal tersebut membahas tentang filsafat pancasila
Filsafat Ilmu adalah disiplin yang membahas hakikat pengetahuan, metode ilmiah, dan pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang ilmu pengetahuan. Dalam konteks Pancasila, terdapat arah pengembangan yang berkaitan dengan filsafat ilmu, yaitu:
1. **Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Ilmu**:
2. **Interaksi Antara Agama dan Ilmu Pengetahuan**:
Pancasila juga menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara agama dan ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa dalam pengembangan ilmu pengetahuan, perlu memperhatikan nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
3. **Kedaulatan Rakyat**:
Pancasila menekankan kedaulatan rakyat. Dalam konteks filsafat ilmu, ini berarti bahwa penelitian dan ilmu pengetahuan seharusnya melayani kepentingan rakyat dan masyarakat secara luas.
4. **Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi**:
Pancasila mengakui pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, arah pengembangan Pancasila dalam filsafat ilmu mencakup dukungan terhadap penelitian dan inovasi sebagai sarana meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Singkatnya, Pancasila memberikan arah pengembangan filsafat ilmu yang menekankan keterkaitan antara nilai-nilai moral, agama, dan ilmu pengetahuan, serta pentingnya melayani kepentingan masyarakat dalam proses ilmiah.
NPM : 2315061117
Filsafat memiliki peran penting untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah secara ilmiah yang bermuara pada pelemahan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui ilmu filsafat.
1.Secara ontologi
2.Secara epistemologi
3. Secara aksiologi
Seorang ilmuwan dan
akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai
mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai
Pancasila.
NPM:2315061045
Analisi jurnal tersebut adalah tentang Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia melalui
Filsafat ilmu sangat penting bila dikaitkan dengan permasalahan bangsa saat ini. Filsafat ilmu yang mempunyai tiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi) dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya dalam kasus korupsi. Solusinya memberikan pemahaman tentang Pancasila
nilai-nilai.
Hasil kajian tentang nilai-nilai Pancasila dari
filsafat ilmu, yaitu : pertama, ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai, seperti mengembangkan sikap menghargai sesama manusia; kedua, secara epistemologi, Pancasila mempunyai sumber ilmu pengetahuan dan konsep nasionalisme yang patut dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia; ketiga, aksiologi, nilai-nilai Pancasila mempunyai kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur keadilan sosial dan keadilan sosial.
kemanusiaan.
NPM : 2315061053
Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis
filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu.
Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilai-
nilai luhur sudah seharusnya dapat diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indonesia. Akan tetapi, persoalan secara filosofis adalah mengapa Pancasila itu sulit diterapkan di dalam diri bangsa Indonesia? Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai
ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai
luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.
Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila secara terus-menerus melalui jalur keilmuan itu akan berdampak signifikan. Pancasila dapat memberikan sumbangsih dalam tingkat perguruan tinggi. Penerapan secara terus-menerus filsafat ilmu ke dalam pengembangan Pancasila merupakan kekaryaan yang penting, sebagaimana juga pernah diisyaratkan oleh Bung Karno bahwa Pancasila harus ditarik ke atas, pada tingkat ilmiah. Tugas ini harus dilakukan di tingkat perguruan tinggi. Tetapi, juga dapat dilakukan oleh komunal dan media didik yang perlu diangkat ke dalam diskusi publik.
NPM : 2315061025
Dalam istilah bahasa Inggris, philosophy, yang berarti filsafat, juga berasal dari kata Yunani yaitu “philosophia” yang lazim diterjemahkan ke dalam bahasa tersebut sebagai cinta kearifan. Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu, filsafat berarti cinta kearifan.
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya adalah semua yang ada.
Karena filsafat bukanlah suatu disiplin ilmu maka sesuai dengan definisinya, sejarah dan perkembangan filsafat tidak akan pernah habis untuk dibahas. Dalam perkembangannya filsafat berkembang melalui beberapa zaman yaitu diawali dari Zaman Yunani Kuno, Zaman kegelapan (Abad 12-13 M), Zaman Pencerahan (14-15 M), Zaman awal Modern dan Modern (Abad 16-18 M), dan Zaman Pos Modern (Abad 18-19) hingga saat ini. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan filsafat dari Zaman Yunani Kuno hingga saat ini.
npm: 2315061033
Teks tersebut membahas pengkajian Pancasila dengan menggunakan pendekatan analisis filsafat ilmu. Ada beberapa poin utama yang disorot dalam teks ini. Pertama, teks menunjukkan bahwa dalam nilai-nilai Pancasila, terdapat elemen filsafat ilmu yang secara inheren terkandung. Ini menggarisbawahi relevansi antara pemahaman filsafat ilmu dan nilai-nilai yang terdapat dalam dasar negara Indonesia, Pancasila. Namun, meskipun Pancasila memiliki nilai-nilai luhur dan menjadi sumber pengetahuan, teks mengangkat pertanyaan filosofis tentang mengapa Pancasila seringkali sulit diterapkan dalam masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, teks menjelaskan bahwa Pancasila harus memiliki arti yang lebih dalam daripada sekadar menjadi simbol. Ia harus memiliki peran yang nyata dalam menyelesaikan masalah negara dan diimplementasikan secara bersama oleh masyarakat. Teks juga menguraikan bahwa Pancasila adalah sebuah sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat, mencakup nilai luhur, dasar, instrumental, praksis, dan teknis. Untuk memastikan keberlanjutan dan perkembangan Pancasila, nilai luhur dan dasarnya harus tetap, sementara nilai instrumentalnya harus bisa direformasi mengikuti perkembangan zaman.
Teks ini juga menekankan pentingnya pengembangan Pancasila melalui pendekatan ilmiah dan filsafat ilmu, yang dapat dilakukan di perguruan tinggi. Ini mencerminkan gagasan bahwa pengkajian yang mendalam dan terus-menerus terhadap Pancasila dalam konteks filsafat ilmu dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami, menerapkan, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia.
NPM. : 2315061077
Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pendekatan analitik merupakan suatu aspek menarik, karena nilai-nilai Pancasila secara murni mencakup unsur-unsur filsafat ilmu. Meskipun Pancasila sebagai sumber pengetahuan dan nilai-nilai mulia seharusnya menjadi landasan bagi seluruh warga Indonesia, namun pada pandangan filosofis, kita perlu mempertanyakan mengapa implementasi Pancasila seringkali sulit dilakukan di dalam masyarakat Indonesia. Pancasila seringkali hanya menjadi simbol tanpa makna yang konkrit dalam penyelesaian permasalahan negara yang pada hakikatnya harus diatasi secara bersama-sama.
Dari perspektif filsafat, Pancasila terdiri dari berbagai tingkatan nilai ideologis, termasuk nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang lestari dan dapat berkembang secara dinamis, nilai-nilai luhur dan dasarnya perlu dijaga, sementara nilai-nilai instrumentalnya harus terbuka untuk reformasi sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila melalui pendekatan ilmiah memiliki dampak yang signifikan. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menjalankan tugas ini, seperti yang pernah diungkapkan oleh Bung Karno, bahwa Pancasila harus ditarik ke tingkat ilmiah. Namun, pendekatan ini juga dapat melibatkan komunitas dan lembaga pendidikan lainnya, yang perlu diaktifkan dalam diskusi publik.
Npm : 2315061101
Kelas : TI A
Setelah membaca jurnal ini saya dapat menyimpulkan bahwa filsafat sangatlah penting dalam kehidupan manusia dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga permasalahan kebangsaan yang disebabkan oleh melemahnya pemahaman Pancasila. Untuk menyelesaikan masalah ini kita dapat melakukan pembelajaran yang difokuskan kepada Pancasila agar kita dapat benar-benar memahami nilai dari Pancasila dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
NPM: 2315061017
Dalam jurnal yang saya baca, Filsafat Ilmu adalah disiplin yang membahas hakikat pengetahuan, metode ilmiah, dan pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif.
seorang ilmuwan dan ilmuwan memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafat mengenai pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan mendesak untuk disuarakan oleh perguruan tinggi dunia. Untuk mengatasi kurangnya pemahaman ini, perlu ada upaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu membantu kita dalam mengkaji Pancasila dari berbagai sudut pandang.
Pertama, dari sudut pandang ontologi, kita dapat memahami bahwa Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai yang luhur, seperti pentingnya sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia serta peran Tuhan dalam memberikan petunjuk pada manusia.
Kedua, dari sudut pandang epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang seharusnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, dari sudut pandang aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan sumbangan berarti bagi kehidupan masyarakat, seperti pentingnya saling membantu dan mewujudkan keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan.
Pancasila memberikan arah pengembangan filsafat ilmu yang menekankan keterkaitan antara nilai-nilai moral, agama, dan ilmu pengetahuan, serta pentingnya melayani kepentingan masyarakat dalam proses ilmiah.
NPM : 2315061001
Kelas : PSTI A
Dari jurnal dapat di ketahui bahwa secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.
Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila secara terus-menerus melalui jalur keilmuan itu akan berdampak signifikan. Pancasila dapat memberikan sumbangsih dalam tingkat perguruan tinggi. Penerapan secara terus-menerus filsafat ilmu ke dalam pengembangan Pancasila merupakan kekaryaan yang penting, sebagaimana juga pernah diisyaratkan oleh Bung Karno bahwa Pancasila harus ditarik ke atas, pada tingkat ilmiah. Tugas ini harus dilakukan di tingkat perguruan tinggi. Tetapi, juga dapat dilakukan oleh komunal dan media didik yang perlu diangkat ke dalam diskusi publik.
Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pendekatan analitik merupakan suatu aspek menarik, karena nilai-nilai Pancasila secara murni mencakup unsur-unsur filsafat ilmu. Meskipun Pancasila sebagai sumber pengetahuan dan nilai-nilai mulia seharusnya menjadi landasan bagi seluruh warga Indonesia, namun pada pandangan filosofis, kita perlu mempertanyakan mengapa implementasi Pancasila seringkali sulit dilakukan di dalam masyarakat Indonesia. Pancasila seringkali hanya menjadi simbol tanpa makna yang konkrit dalam penyelesaian permasalahan negara yang pada hakikatnya harus diatasi secara bersama-sama.
Npm : 2315061038
Kelas : TI B
Analisis Jurnal
Pada jurnal ini dijelaskan baha Kajian tentang Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia melalui Filsafat ilmu sangat penting bila dikaitkan dengan permasalahan bangsa saat ini. Filsafat ilmu yang mempunyai tiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi) dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya dalam kasus korupsi. Solusinya memberikan pemahaman tentang Pancasila nilai-nilai.
Jurnal ini menekankan bahwa dibutuhkan rasa atau kemauan untuk mengaplikasikan pengetahuan nilai-nilai Pancasila. Sebab hanya dengan kemauan, kemampuan tersebut dapat berguna bagi seluruh masyarakat dan bangsa indonesia
Filsafat ilmu bukan hanya mata pelajaran yang rumit, tetapi juga alat penting yang dapat membantu kita memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan adil
Hal yang penting adalah mengetahui, kemudian meresapi, menghayati dan akhirnya mengamalkan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan umat manusia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan tingkah laku adalah dasar filsafat hidup, ideologi, dan moral negara yang harus dikembangkan sesuai dengan kodrat manusia.
2315061009
dalam jurnal tersebut membahas tentang Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya adalah semua yang ada.
filsafat bisa membantu kita dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan bangsa dan negara. Salah satu contoh masalah yang bisa diatasi dengan filsafat adalah berkurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar ideologi negara Indonesia.
2315061069
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di manafilsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan diabad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman.Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut
pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segisegi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati
Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan sebagai pandangan hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia sebagaipetunjuk di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM:2315061065
Materi yang disajikan membahas tentang filsafat ilmu, yang pada dasarnya adalah telaah kritis terhadap metode yang digunakan dalam mempelajari ilmu. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang pemahaman Pancasila sebagai pandangan hidup di Indonesia, yang menjadi fokus kajian filsafat ilmu. Sejarah filsafat ilmu dimulai dari zaman Yunani Kuno, di mana munculnya pengetahuan di Barat mengilhami pertumbuhan dan perkembangan filsafat ilmu. Proses evolusi ilmu pengetahuan menghasilkan cabang-cabang ilmu yang semakin spesifik dan terfokus.
Ilmu pengetahuan dijelaskan sebagai serangkaian aktivitas rasional dan kognitif manusia yang menghasilkan pengetahuan sistematis tentang fenomena alam, sosial, dan individual, dengan tujuan mencapai kebenaran, pemahaman, penjelasan, dan penerapan. Adanya kesenjangan antara berbagai disiplin ilmu mendorong kebutuhan akan bidang ilmu yang dapat menjembatani dan memfasilitasi perbedaan tersebut. Dalam konteks ini, filsafat ilmu muncul sebagai penerus pengembangan filsafat pengetahuan, dengan kemampuan untuk mengatasi kesenjangan antara ilmu murni dan ilmu terapan.
Filsafat ilmu juga disandingkan dengan Pancasila, karena keduanya memiliki aspek yang mendalam sebagai pandangan hidup. Implikasi yang muncul adalah semakin kaburnya batas antara ilmu dasar dan teoritis dengan ilmu terapan atau praktik. Oleh karena itu, peran filsafat ilmu dalam merangkul kompleksitas dan keselarasan antara berbagai disiplin ilmu menjadi semakin penting.
Npm : 2315061081
Jurnal tersebut memuat tentang Filsafat ilmu dan relevansinya dengan pengembangan pancasila. Yang dimana Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai
ideologis yang berderajat di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis Agar dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang. Pancasila dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,pandangan hidup bangsa Indonesia dan pandangan dunia atau world view yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa,yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.Dengan menguak secara filosofis nilai-nilai Pancasila diharapkan memunculkan suatu pengetahuan baru dan pengembangan baru terhadap nilai-nilai luhur Pancasila.
Dengan didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan dapat menggugah manusia-manusia Indonesia untuk kembali setia dan konsisten meresapi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
NPM : 2355061001
Filsafat memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan di Perguruan Tinggi. Filsafat ilmu diajarkan di semua jenjang pendidikan tinggi dan dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan yang berkaitan dengan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi hal ini, revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan. Filsafat ilmu dapat mengkaji nilai-nilai Pancasila melalui ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Pengembangan Pancasila dapat dilakukan melalui filsafat ilmu, dan ilmuwan serta akademisi memiliki peran penting sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Kebebasan mimbar dan kebebasan akademik juga penting dalam mengembangkan telaah filsafati tentang pengembangan Pancasila di dunia perguruan tinggi.
Npm:2315061041
Analisis dari jurnal tersebut Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis.Archie J. Bahm dalam tulisannya menegaskan bahwa persoalan-persoalan di dalam kehidupan masyarakat, jika masalah itu dikatakan ilmiah, harus meliputi komponen-komponen : sikap, metode, tindakan, kesimpulan dan implikasi. Bahm menjelaskan bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan harus memiliki beberapa syarat, yakni harus memiliki rasa ingin tahu, bersifat spekulatif dan objektif, membuka cakrawala pengetahuan baru atau inovatif serta mampu memberikan penilaian, dan bersifat tentatif (Bahm, 1985:45). Menurut Bahm, ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat-sifat dasar dan mengujinya secara pengamatan atau percobaan untuk mengetahui apakah masih berlaku atau tidak. Bahm juga memberikan hipotesis bahwa sesungguhnya masalah ilmiah dapat diterima oleh para ilmuwan dan masyarakat jika dapat dikomunikasikan, dapat dipecahkan secara ilmiah, dan bahkan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode secara ilmiah juga. Filsafat ilmu berperan dan berfungsi untuk mengkaji permasalahan secara ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan Syahrul Kirom, Filsafat Ilmu dan Arah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya. Koento Wibisono menyatakan bahwa sejak reformasi 1998, akibat praktek politik yang dilakukan oleh rezim Orde Baru menyebabkan banyak orang menjadi pesimis, alergi, dan apatis dengan Pancasila. Bangsa Indonesia ini kadang juga menyalahkan Pancasila, di mana semua kesalahan mengenai persoalan kebangsaan itu dijatuhkan pada ideologi Pancasila. Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilai-nilai luhur sudah seharusnya dapat diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indonesia. Akan tetapi, persoalan secara filosofis adalah mengapa Pancasila itu sulit diterapkan di dalam diri bangsa Indonesia? Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi. Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Oleh karena itu, tepatlah apa yang dikemukakan oleh Van Peursen (1985), bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat ditentukan. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
Npm: 2315061049
Berdasarkan dari jurnal yang telah saya analisis tersebut yaitu mengenai sejarah Filsafat ilmu yang berakar dari zaman Yunani Kuno, di mana awalnya ilmu identik dengan filsafat. Namun, pada abad ke-17, terjadi perpecahan antara ilmu dan filsafat. Filsafat ilmu melibatkan konsep "pohon ilmu pengetahuan" yang tumbuh dari kerja keras para filsuf Yunani Kuno. Ilmu pengetahuan berkembang dengan prinsip universalisme, komunalisme, disinterestedness, dan skeptisisme yang terarah. Francis Bacon menekankan bahwa pengetahuan adalah kekuatan, mencerminkan keterkaitan erat antara berbagai cabang ilmu. Filsafat muncul sebagai penengah untuk menyatukan ilmu-ilmu yang semakin berspesialisasi. Filsafat ilmu mencerminkan refleksi kritis terhadap perkembangan ilmu dan dianggap sebagai pandangan hidup yang menanggapi permasalahan kehidupan. Dalam konteks ini, Pancasila dan filsafat memiliki keterkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu melibatkan pemikiran reflektif terhadap landasan ilmu dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Robert Ackermann dan Rudolf Carnap memberikan definisi kritis dan analitis terhadap ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu merupakan bidang pengetahuan campuran yang tergantung pada interaksi antara filsafat dan ilmu. Keterkaitan antara filsafat ilmu dan Pancasila muncul dalam pandangan hidup, nilai, dan ontologi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pandangan dunia memberikan landasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menentukan nilai-nilai filsafat. Sebagai framework, Pancasila dapat digunakan dalam filsafat ilmu untuk menjelajahi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Sejalan dengan ini, penguasaan ilmu pengetahuan di Indonesia diarahkan oleh keilmuan Pancasila sebagai sudut pandang yang mengikat nilai-nilai, dengan ilmu pengetahuan "masuk" ke dalam matriks Pancasila.
NPM :2315061002
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempertanyakan sifat, metode, dan tujuan dari ilmu pengetahuan. Dalam konteks Pancasila, filsafat ilmu dapat membantu dalam memahami dasar-dasar pemikiran dan nilai-nilai yang mendasari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Arah pengembangan Pancasila dapat melibatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendukung pembangunan bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti demokrasi, keadilan sosial, dan kesejahteraan rakyat.
NPM : 2315061005
Jurnal yang berjudul "Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan" oleh Syahrul Kirom membahas tentang pentingnya filsafat ilmu dalam mengatasi persoalan kebangsaan di Indonesia . Jurnal ini mengemukakan bahwa filsafat ilmu dapat digunakan sebagai alat untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari .
Dalam jurnal ini, penulis menjelaskan bahwa filsafat ilmu melibatkan analisis dan deskripsi tentang ilmu dari berbagai sudut pandang, termasuk logika, metodologi, sosiologi, dan sejarah ilmu . Pengetahuan ilmiah dibangun dengan memiliki sikap ilmiah yang mencakup rasa ingin tahu, sifat spekulatif dan objektif, serta kemampuan memberikan penilaian dan bersifat tentatif .
Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Secara ontologi, Pancasila mengajarkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia dengan peran Tuhan dalam memberikan petunjuk . Secara epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari . Secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan sumbangan berarti bagi kehidupan manusia, seperti saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial .
Dalam konteks kebangsaan Indonesia, pengkajian Pancasila dengan menggunakan analisis filsafat ilmu dapat membantu mengatasi persoalan kebangsaan, terutama dalam hal korupsi . Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memiliki perilaku yang lebih baik dan menjadikan jati diri bangsa Indonesia lebih bermartabat .
NPM : 2315061016
Jurnal ini membahas pentingnya studi Pancasila melalui filsafat ilmu dalam mengatasi masalah-masalah nasional di Indonesia. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, terutama dalam mengatasi korupsi. Pancasila memiliki prinsip-prinsip moral dan etika yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan filsafat ilmu dapat membantu memahami dan menerapkan nilai-nilai ini. Pancasila juga merupakan panduan bagi masyarakat Indonesia, dan pengembangannya membutuhkan keyakinan, mitos, dan loyalitas. Penting untuk memahami Pancasila sebagai ilmu dan menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan Pancasila melalui pengetahuan ilmiah dapat memiliki dampak signifikan, terutama dalam pendidikan tinggi. Masalah-masalah nasional saat ini di Indonesia, seperti perbedaan agama dan korupsi, dapat diatasi dengan mempromosikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, peningkatan kesadaran, dan penanaman nilai-nilai pada individu. Pancasila adalah dasar masyarakat Indonesia dan harus dipraktikkan dalam semua aspek kehidupan. Filsafat ilmu juga dapat membantu dalam pengembangan Pancasila melalui pemahaman tentang nilai-nilai luhur, sumber pengetahuan, dan nilai-nilai aksiologis Pancasila. Ilmuwan dan akademisi memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik.
Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki nilai-nilai luhur yang harus diserap oleh masyarakat Indonesia. Dalam konteks filsafat ilmu, Pancasila mengandung ajaran tentang potensi dan martabat manusia yang merupakan anugerah dari Tuhan.Dalam konteks Perguruan Tinggi, pengajaran filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2, dan S3 menunjukkan pentingnya filsafat dalam kehidupan manusia. Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah, terutama dalam memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila
NPM : 2315061016
Jurnal ini membahas pentingnya studi Pancasila melalui filsafat ilmu dalam mengatasi masalah-masalah nasional di Indonesia. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, terutama dalam mengatasi korupsi. Pancasila memiliki prinsip-prinsip moral dan etika yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan filsafat ilmu dapat membantu memahami dan menerapkan nilai-nilai ini. Pancasila juga merupakan panduan bagi masyarakat Indonesia, dan pengembangannya membutuhkan keyakinan, mitos, dan loyalitas. Penting untuk memahami Pancasila sebagai ilmu dan menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan Pancasila melalui pengetahuan ilmiah dapat memiliki dampak signifikan, terutama dalam pendidikan tinggi. Masalah-masalah nasional saat ini di Indonesia, seperti perbedaan agama dan korupsi, dapat diatasi dengan mempromosikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, peningkatan kesadaran, dan penanaman nilai-nilai pada individu. Pancasila adalah dasar masyarakat Indonesia dan harus dipraktikkan dalam semua aspek kehidupan. Filsafat ilmu juga dapat membantu dalam pengembangan Pancasila melalui pemahaman tentang nilai-nilai luhur, sumber pengetahuan, dan nilai-nilai aksiologis Pancasila. Ilmuwan dan akademisi memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik.
Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki nilai-nilai luhur yang harus diserap oleh masyarakat Indonesia. Dalam konteks filsafat ilmu, Pancasila mengandung ajaran tentang potensi dan martabat manusia yang merupakan anugerah dari Tuhan.Dalam konteks Perguruan Tinggi, pengajaran filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2, dan S3 menunjukkan pentingnya filsafat dalam kehidupan manusia. Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah, terutama dalam memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila
NPM : 2315061010
Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari hakikat ilmu dan cara memperolehnya. Sedangkan Pancasila adalah landasan filosofis resmi negara Indonesia. Menurut kajian Syahrul Kirom, filsafat ilmu dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya dalam kasus korupsi. Kajian tersebut menemukan bahwa nilai-nilai Pancasila seperti menumbuhkan sikap menghargai sesama manusia mempunyai kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur keadilan sosial dan kemanusiaan.
Relevansi Filsafat Ilmu dan Pancasila dalam mengatasi permasalahan bangsa sangatlah penting. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk memahami nilai-nilai Pancasila, yang selanjutnya dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, khususnya dalam kasus korupsi. Nilai-nilai Pancasila mempunyai kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur keadilan sosial dan kemanusiaan.
Kesimpulannya, kajian Filsafat Ilmu dan Pancasila relevan dalam mengatasi permasalahan bangsa, khususnya dalam kasus korupsi. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk memahami nilai-nilai Pancasila, yang selanjutnya dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, khususnya dalam kasus korupsi. Nilai-nilai Pancasila mempunyai kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur keadilan sosial dan kemanusiaan
NPM : 2315061098
Analisis yang saya dapatkan dari jurnal "FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN" adalah sebagai berikut.
Jurnal ini membahas tentang pengkajian Pancasila dengan menggunakan filsafat ilmu sebagai alat untuk mengatasi persoalan kebangsaan, khususnya korupsi. Filsafat ilmu memiliki tiga aspek, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah ilmu tentang apa yang ada, epistemologi adalah ilmu tentang bagaimana kita mengetahui apa yang ada, dan aksiologi adalah ilmu tentang nilai-nilai yang ada. Penulis menggunakan ketiga aspek ini untuk menganalisis nilai-nilai Pancasila dan relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hasil dari pengkajian nilai-nilai Pancasila dari sudut pandang filsafat ilmu adalah sebagai berikut:
Ontologi: Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai, seperti mengembangkan sikap saling menghormati antara sesama manusia.
Epistemologi: Pancasila memiliki sumber-sumber pengetahuan dan konsep-konsep nasionalisme yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan sosial Indonesia.
Aksiologi: Nilai-nilai Pancasila memiliki kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan.
NPM : 2315061118
Filsafat ilmu Pancasila adalah cabang filsafat yang mengkaji hakikat ilmu pengetahuan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu Pancasila memiliki relevansi yang tinggi dalam mengatasi persoalan kebangsaan, karena dapat digunakan untuk menggali nilai-nilai Pancasila secara lebih mendalam dan sistematis.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan filsafat ilmu Pancasila dalam mengatasi persoalan kebangsaan:
• Pencegahan korupsi
Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan, dapat menjadi landasan untuk mencegah korupsi. Nilai ketuhanan mengajarkan tentang pentingnya kejujuran dan integritas, nilai kemanusiaan mengajarkan tentang pentingnya menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan nilai keadilan mengajarkan tentang pentingnya kesetaraan.
• Penanggulangan kemiskinan
Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, keadilan, dan kesejahteraan, dapat menjadi landasan untuk menanggulangi kemiskinan. Nilai persatuan mengajarkan tentang pentingnya kerja sama dan gotong royong, nilai keadilan mengajarkan tentang pentingnya pemerataan kesejahteraan, dan nilai kesejahteraan mengajarkan tentang pentingnya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
• Pelestarian lingkungan hidup
Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, dan kelestarian, dapat menjadi landasan untuk melestarikan lingkungan hidup. Nilai ketuhanan mengajarkan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai ciptaan Tuhan, nilai kemanusiaan mengajarkan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam untuk kepentingan generasi mendatang, dan nilai kelestarian mengajarkan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam untuk kepentingan bersama.
Secara umum, filsafat ilmu Pancasila dapat digunakan untuk mengatasi persoalan kebangsaan dengan cara:
• Mengembangkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila
Filsafat ilmu Pancasila dapat digunakan untuk mengembangkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila. Dengan kesadaran yang tinggi, masyarakat akan lebih termotivasi untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Mengembangkan kebijakan dan program pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila
Pemerintah dapat menggunakan filsafat ilmu Pancasila untuk mengembangkan kebijakan dan program pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pembangunan akan lebih adil, merata, dan berkelanjutan.
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan
Pendidikan dan kebudayaan merupakan sarana yang penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Filsafat ilmu Pancasila dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Penerapan filsafat ilmu Pancasila dalam mengatasi persoalan kebangsaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan penerapan filsafat ilmu Pancasila, nilai-nilai Pancasila dapat lebih dioptimalkan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
NPM : 2315061074
Jurnal tersebut membahas tentang tiga aspek filsafat ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya Indonesia. Jurnal tersebut juga membahas tentang pentingnya pendidikan nilai-nilai Pancasila bagi elit politik, pejabat negara, dan birokrat untuk mencegah praktek korupsi dan kecurangan lainnya di dalam sistem demokrasi Indonesia.
NPM: 2315061062
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar Pancasila dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia atau world view yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa. Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu.
NPM : 2315061066
Kelas : TI B
Analisis saya terhadap jurnal di atas adalah
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan tinggi dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini tercermin dari pengajaran mata pelajaran filsafat ilmu di berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari sarjana hingga doktoral. Filsafat ilmu membantu kita dalam memahami cara ilmu pengetahuan bekerja dan bagaimana kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kompleks.
NPM : 2315061022
Hasil analisis dari jurnal ini adalah bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) memiliki keterkaitan dengan filsafat ilmu. Filsafat ilmu dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah-masalah nasional, terutama dalam hal korupsi. Pancasila memiliki nilai-nilai ontologi, epistemologi, dan aksiologi yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial Indonesia. Nilai-nilai Pancasila juga memberikan kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai keadilan sosial dan kemanusiaan.
Pancasila juga memiliki banyak pengetahuan yang dapat dikembangkan oleh filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu berperan dalam mengkaji permasalahan secara ilmiah dan memecahkan masalah ilmiah.
Dalam memperoleh ilmu pengetahuan, sikap ilmiah sangat penting. Sikap ilmiah meliputi rasa ingin tahu, sifat spekulatif dan objektif, membuka cakrawala pengetahuan baru, dan mampu memberikan penilaian.
Ilmu pengetahuan sendiri adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang menghasilkan pengetahuan sistematis tentang gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau perorangan. Ilmu pengetahuan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun sosial.
Npm : 2315061018
Hasil dari kesimpulan saya setelah membaca jurnal tersebut adalah : Filsafat merupakan bidang studi fundamental yang mempelajari tentang esksistensi, pengetahuan, nilai, alasan terbentuk dan terciptanya sesuatu serta masih banyak lagi. Melibatkan pola pikir yang kritis terhadap berbagai macam aspek kehidupan manusia di dunia danberusaha untuk memahami realitas. Filsafat merupakan pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu.
Peran filsafat dalam memahami dan mengatasi permasalahan yang ada di Indonesia. filsafat ilmu dapat berkontribusi dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai tersebut dapat dianalisis melalui tiga aspek: ontologi yang memberikan ajaran dengan nilai luhur serta mengedepankan rasa hormat dan sikap peduli terhadap sesama, epistemologi yang merupakan sumber pengetahuan dan wawasan berkebangsaan yang patut diimplementasikan, dan aksiologi yang memilikki peran berkontribusi untuk memajukan dan mengimplementasikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
NPM : 2315061110
Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya filsafat ilmu dalam menyelesaikan masalah-masalah nasional di Indonesia dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat.
Definisi filsafat ilmu menurut Robert Ackermann dan Rudolf Carnap. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan. Dalam teks ini, pembahasan tentang filsafat ilmu dihubungkan dengan Pancasila, di mana nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu.
Jurnal ini juga membahas tentang peran filsafat ilmu dalam menyelesaikan masalah-masalah nasional di Indonesia. Bahm menyatakan bahwa setiap persoalan yang muncul di dalam kehidupan manusia harus dapat diteliti dan dikaji secara ilmiah, dan filsafat ilmu berperan dan berfungsi untuk mengkaji permasalahan secara ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia, salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat.
Terdapat unsur-unsur yang ada di Pancasila, yaitu rasional, penghayatan, dan susila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial masyarakat. Pancasila juga memiliki konsep nasionalisme yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial masyarakat.
Jurnal ini sangat penting untuk membantu memahami pentingnya filsafat ilmu dan nilai-nilai Pancasila dalam menyelesaikan masalah-masalah nasional di Indonesia.
Re: Forum Analisis Jurnal
NPM : 2315061050
Pancasila sebagai pandangan hidup Indonesia memiliki hubungan yang kuat dengan filsafat ilmu dalam menyelesaikan masalah nasional yang terjadi pada bangsa. Filsafat ilmu memegang peran penting dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam menangani berbagai masalah nasional yang dihadapi oleh Indonesia. Filsafat ilmu memiliki keterikatan yang erat dengan pancasila sebagai dasar dari nilai-nilai ideologis. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dengan nilai-nilai filsafat yang perlu eksplorasi oleh filsafat ilmu dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Pancasila adalah landasan ideologi negara yang dapat membantu mengatasi masalah besar di Indonesia, sedangkan filsafat ilmu adalah prinsip yang terkandung dalam akar permasalahannya lalu mencari hakikat kebenarannya untuk menyelesaikan masalah. Hal itulah yang membuat pancasila dan filsafat ilmu saling berkaitan erat. Filsafat ilmu berperan penting dalam mengembangkan Pancasila sebagai landasan ilmiah yang mempromosikan nilai-nilai luhur dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Npm : 2315061089
Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia atau world
view yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila
adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa
bangsa. Di sini yang muncul adalah kapasitas pengetahuan bangsa,
misalnya yang berkaitan dengan hakikat kenyataan dan kebenaran.
Hakikat kenyataan dan kebenaran serta nilai-nilai filsafat tersebut
sebenarnya adalah bagian dari aspek ontologi, epistemologi dan
aksiologi yang harus dieksplorasi oleh filsafat ilmu dalam upaya
mengembangkan Pancasila.
Dengan menguak secara filosofis nilai-nilai Pancasila
diharapkan memunculkan suatu pengetahuan baru dan
pengembangan baru terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan
didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan dapat
menggugah manusia-manusia Indonesia untuk kembali setia dan
konsisten meresapi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena
itu, sudah menjadi tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan untuk
mampu membantu dan menerapkan ajaran nilai-nilai dalam
Pancasila. Pancasila bagian dari falsafah bangsa Indonesia yang
sudah semestinya memiliki nilai-nilai etis dan luhur untuk selalu
diimplementasikan di dalam perguruan tinggi sehingga ajaran dan
nilai-nilai Pancasila tidak menjadi sebuah simbol saja serta
dijadikan sebagai alat kepentingan politik.
Karena itu, untuk menyelesaikan problem Pancasila agar
tidak dijadikan alat kepentingan politik, dan tidak menyebabkan
manusia-manusia Indonesia menjadi apatis, masyarakat Indonesia
harus dapat menempatkan ideologi Pancasila sebagai sebuah sistem
ilmu pengetahuan sehingga upaya untuk mengikis anggapan negatif
atas ideologi Pancasila menjadi lebih memungkinkan. Namun
demikian, masyarakat Indonesia itu juga harus mampu
menempatkan daya kritis dari cipta karsa pikir manusia terhadap
nilai-nilai Pancasila.
NPM: 2315061113
Pada jurnal tersebut membahas tentang pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Jurnal ini menekankan bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengatasi berbagai masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa Pancasila merupakan sistem ajaran bangsa Indonesia yang menjadi pedoman berpikir dan bertindak. Nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasi oleh setiap individu sebelum melakukan tindakan apapun. Selain itu, jurnal ini juga menyoroti pentingnya pendidikan nilai-nilai Pancasila kepada para pejabat negara dan birokrat, agar mereka tidak terjerumus dalam praktek korupsi dan kecurangan dalam sistem demokrasi Indonesia.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila juga dianggap penting dalam menyelesaikan masalah kebangsaan yang dihadapi oleh Indonesia. Jurnal ini menekankan bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dengan kemauan dan kemampuan yang berguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Selain itu, pengamalan nilai-nilai Pancasila juga harus menyentuh hati nurani manusia, sehingga nilai-nilai luhur dari Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam jurnal ini juga dijelaskan bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat membantu dalam memperbaiki mental pejabat negara agar tidak melakukan korupsi. Dengan memberikan pengetahuan mengenai nilai-nilai Pancasila, diharapkan para pejabat negara dapat memiliki pengalaman dan peresapan pengetahuan yang lebih dalam tentang Pancasila, sehingga mereka dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan dan sikap hidup mereka.
Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh negara ini. Pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dengan kemauan dan kemampuan yang berguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, serta harus menyentuh hati nurani manusia. Pendidikan nilai-nilai Pancasila kepada para pejabat negara juga dianggap penting untuk mencegah praktek korupsi dan kecurangan dalam sistem demokrasi Indonesia.
NPM : 2315061058
Menurut analisis jurnal :
Sikap ilmiah sangat penting dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Di sini, filsafat ilmu berperan dan berfungsi untuk mengkaji permasalahan secara ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Dengan adanya pengetahuan yang bersifat kefilsafatan mengenai hakikat Pancasila, itu berarti adanya dasar yang kuat dan kekal untuk terbentuknya jalan hidup negara, bangsa dan warga negara. Namun demikian, masyarakat Indonesia juga harus mampu menempatkan daya kritis terhadap nilai-nilai Pancasila.
NPM : 2315061057
Filsafat ilmu dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi isu-isu kebangsaan yang berakar pada kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Meningkatkan pemahaman ini memerlukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila. Dalam perspektif filsafat ilmu, Pancasila dapat dianalisis secara ontologis dengan menekankan nilai-nilai luhur dan peran Tuhan dalam panduan manusia. Secara epistemologis, Pancasila memiliki sumber pengetahuan yang seharusnya tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi aksiologi, nilai-nilai Pancasila dapat memberikan kontribusi positif pada kehidupan manusia, terutama dalam konteks saling membantu dan keadilan sosial. Dengan demikian, perkembangan Pancasila dapat dipelajari melalui pendekatan filsafat ilmu, yang juga menyoroti peran penting ilmuwan sebagai mediator untuk memahami dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila memerlukan kebebasan akademik dan telaah filsafat yang disuarakan oleh perguruan tinggi.
NPM : 2315061006
Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Pancasila sebagai filsafat ilmu didalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tidak sekedar untuk memenuhi hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya, tetapi juga dan terutama hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup, filsafat hidup, way of life, dan sebagainya) dan juga sebagai pedoman pengembangan ilmu pengetahuan agar hidupnya dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.
Filsafat ilmu juga dapat dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.
- Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di
mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia.
- Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu.
NPM. : 2315061125
Kelas. : TI A
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran
filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia,
amatlah penting.
Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat
dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-
nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang
memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji
melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila
mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan
sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di
mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada
umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber
pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya
dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga,
secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti
bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling
membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus
diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia
Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam
arti merupakan inti bersama dari pelbagai moral yang secara nyata
terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai moral
yang berasal dari agama-agama, kepercayaan, dan adat istiadat.
Masing-masing moral itu mempunyai coraknya sendiri, berbeda
satu sama lain dan hanya berlaku bagi kelompok yang
bersangkutan. Namun demikian, dalam moral-moral itu terdapat
unsur-unsur bersama yang bersifat umum dan mengatasi segala
paham golongan. Dengan demikian, nampaklah bahwa moral
Pancasila mengatasi segala golongan dan bersifat nasional.
Pancasila adalah lima asas moral yang relevan untuk ditetapkan
menjadi dasar negara. Karena itu, nilai-nilai Pancasila yang juga
memiliki ilmu pengetahuan dari aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologi itu harus mampu dijadikan landasan dasar dalam upaya
mengembangkan Pancasila dan mengatasi persoalan bangsa
Indonesia saat ini.
NPM : 2355061005
Kelas TI A
Jurnal tersebut menyoroti pentingnya pengembangan Pancasila dalam konteks bangsa Indonesia melalui perspektif filsafat ilmu. Terdapat beberapa permasalahan yang menjadi fokus, seperti adanya perpecahan di masyarakat akibat perbedaan aliran keagamaan dan meningkatnya korupsi sebagai budaya yang merajalela. Dalam menghadapi masalah ini, penyadaran terhadap nilai-nilai Pancasila dianggap menjadi kunci penyelesaiannya.
Analisis dalam jurnal tersebut dilakukan dengan memandang Pancasila dari tiga aspek utama:
1. Aspek Ontologi:Dalam konteks ontologi, Pancasila dipahami sebagai suatu sistem nilai dan prinsip. Sistem ini mencakup nilai-nilai kebijaksanaan reflektif yang menggambarkan idealisasi mengenai hal-hal yang dianggap baik, benar, indah, dan bermanfaat bagi manusia. Nilai-nilai ini mencerminkan landasan moral yang menjadi inti dari Pancasila.
2. Aspek Epistemologi: Dari sudut pandang epistemologi, Pancasila dianggap sebagai hasil dari harmonisasi berbagai paham, termasuk paham Barat sekuler, kebangsaan, Islam, dan pengetahuan lainnya. Pancasila dianggap sebagai kebenaran berdasarkan konsensus yang dibangun melalui perdebatan panjang. Nilai-nilai konsensus ini memiliki fleksibilitas dalam penafsiran dan konteks, namun tetap memiliki kekuatan mengikat dalam konteks hukum dan moral.
3. Aspek Aksiologi: Dalam konteks aksiologi, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, dianggap sebagai landasan moral yang harus diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka menekankan sikap saling menghormati, tolong-menolong, serta penghargaan terhadap hak-hak individu. Implementasi nilai-nilai ini dianggap mampu mengatasi masalah kebangsaan, termasuk perpecahan dan korupsi.
Pengembangan Pancasila dijelaskan sebagai upaya untuk memahami, merenungkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam berbagai aspek kehidupan, dengan perguruan tinggi, ilmuwan, dan akademisi memegang peran penting dalam menyampaikan pemahaman mengenai pentingnya Pancasila sebagai pandangan hidup dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat.
NPM : 2315061037
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana
filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.
Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di
abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri
sendiri.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling pengaruh antara
filsafat dan ilmu.
Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata
memiliki keterkaitan dengan Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan
oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
Terkait dengan Pancasila,
Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki
nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan
Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan.
Pancasila merupakan sistem nilai-nilai
ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai
luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.
Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang
lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai
dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya
harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan
zaman.
Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai
pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung),
pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en
levens beschouwing). Dalam hal ini, Pancasila diperuntukkan
sebagai petunjuk hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan
(science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan
tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pertama,
secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem
nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai
nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna
kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang
dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.
Kedua, secara epistemologis, Pancasila pada mulanya
adalah harmonisasi dari paham Barat modern sekuler, paham
kebangsaan, Islam dan pelbagai jenis pengetahuan lainnya yang
melalui proses perdebatan panjang hingga mencapai titik temu.
Ketiga, secara aksiologi, Pancasila sebagai pandangan
hidup mempunyai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-
silanya, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan
kerakyatan serta keadilan sosial. Nilai-nilai luhur tersebut sudah
seharusnya mampu diserap oleh masyarakat Indonesia.
Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya
pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor. Pertama,
harus ada proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila yang memiliki banyak makna bagi kehidupan umat
manusia.
Kedua, memperbaiki mental pejabat negara agar tidak
selalu melakukan korupsi yaitu dengan selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati
nurani. Jika hati nurani tidak memiliki kepedulian dan empati
terhadap nilai-nilai luhur dari ontologi Pancasila maka sulit untuk
mengimplementasikan makna Pancasila di dalam kehidupan
masyarakat.
Pengetahuan tentang Pancasila dimulai saat seseorang
mulai mengerti keberadaan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya.Oleh karena itu, dibutuhkan rasa atau kemauan untuk mengaplikasikan pengetahuan nilai-nilai Pancasila. Sebab hanya
dengan kemauan, kemampuan tersebut dapat berguna bagi
masyarakat dan bangsa Indonesia. Kebutuhan
kebangsaan saat ini dan mendatang untuk menyelesaikan masalah-
masalah bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya adalah dengan
memberikan pemahaman secara komprehensif dan filosofis
mengenai nilai-nilai Pancasila dalam pemenuhan eksplanasinya di
kalangan elit politik, pejabat negara dan birokrat.
NPM : 2315061130
Kelas : PSTI B
Pertama, penulis memberitahu tentang apa itu ilmu pengetahuan, cara kita dapetin pengetahuan, dan kenapa kita butuh ilmu pengetahuan. Menurutnya, kalo kita ngerti dasar-dasar ilmu pengetahuan, itu bisa jadi dasar yang bagus buat kita ngatasi masalah-masalah di Indonesia.
Kemudian, dia juga cerita tentang Pancasila, yang kita tahu jadi dasar negara kita. Pancasila punya prinsip-prinsip seperti menghargai kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan demokrasi. Prinsip-prinsip Pancasila ini penting banget buat nyari solusi yang adil dan baik buat berbagai masalah kebangsaan, seperti konflik antar suku, agama, atau masalah sosial lainnya.
Intinya, tulisan ini ngajak kita buat ngerti konsep-konsep ini dan penerapannya dalam praktek, khususnya dalam pembuatan kebijakan yang bisa ngebantu persatuan, toleransi, dan kesejahteraan masyarakat. Itu penting buat kita sebagai warga Indonesia, termasuk para mahasiswa yang pengen bantu bangun negara yang lebih baik.
NPM: 2315061086
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.Pancasila di dalam kehidupan .
Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilainilai luhur sudah seharusnya dapat diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indonesia.
Merton adalah universalisme, komunalisme, disinterestedness dan skeptisisme yang terarah. Pancasila dapat berperan selaku framework di mana sekian ilmu serentak bekerja secara interdispliner. Ketuhanan Yang Maha Esa dan berpuncak pada Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia .Sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab, meliputidan menjiwai sila-sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila ketiga ini kita harus menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Pancasila dari jendela filsafat, meminjam pelbagai perspektif di dalam teori-teori filsafat dalam rangka membedah hakikat Pancasila. Satu-satunya jalan untuk meluruskan, atau untuk memberi porsi pantas bagi batas-batas pengertian, debat ilmiah filosofis diyakini dapat menghantarkan masyarakat Indonesia dan dinamika kenegaraan pada nilai hakiki Pancasila. Pancasila mulai terbentuk dalam dirinya. Pengetahuan tentang Pancasila tidaklah cukup berkedudukan di luar, akan tetapi harus dapat menyatu dengan pribadinya, Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Pancasila juga dapat dilakukan di jalur pendidikan.
NPM : 2315061073
Jurnal ini membahas relevansi filsafat ilmu dalam memahami dan mengatasi masalah-masalah nasional di Indonesia, terutama dalam hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu, yang meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi, dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah-masalah nasional, seperti korupsi, dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Jurnal ini berargumen bahwa Pancasila, sebagai cara hidup Indonesia, harus diimplementasikan dan dipahami oleh semua orang Indonesia. Filsafat ilmu dapat membantu dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ini secara komprehensif. Jurnal ini juga mengeksplorasi sejarah filsafat ilmu dan hubungannya dengan pengetahuan dan cabang-cabang filsafat lainnya.
Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia dan berfungsi sebagai panduan bagi rakyat Indonesia. Ia didasarkan pada niat baik dan norma-norma etis yang telah tertanam dalam budaya dan agama Indonesia selama berabad-abad. Pengembangan Pancasila membutuhkan keyakinan, mitos, dan kesetiaan. Ia juga melibatkan rasionalitas, apresiasi, dan moralitas. Pancasila adalah sebuah filsafat komprehensif yang dapat dipahami melalui perspektif ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Penting untuk memahami Pancasila sebagai sebuah ilmu dan menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Jika Pancasila tidak didukung oleh individu yang terdidik, ia dapat kehilangan signifikansinya dan menjadi stagnan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan dan mempromosikan Pancasila dalam pendidikan dan lingkungan akademik.
NPM: 2315061106
Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari Pancasila, dan filsafat ilmu dalam upaya relevansi dan pengembangan nilai-nilai Pancasila. Dalam jurnal tersebut menjelaskan bagaimana filsafat ilmu dapat membantu memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi permasalahan nasional, khususnya korupsi. Makalah ini menekankan perlunya mengembangkan dan mempromosikan Pancasila di bidang pendidikan dan akademisi untuk mengatasi tantangan saat ini dan memperkuat persatuan nasional.
NPM: 2315061105
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, dan agama. Meskipun memiliki potensi besar sebagai bangsa, negara ini juga menghadapi berbagai persoalan kebangsaan, seperti konflik sosial, perbedaan pandangan, dan ketidaksetaraan sosial. Dalam hal ini, Filsafat llmu dapat digunakan sebagai sarana ilmiah untuk menyelesaikan isu-isu kebangsaan, yang akarnya dapat ditemukan dalam penurunan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Penurunan pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi melalui upaya revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila, yang memiliki elemen ilmu pengetahuan dan substansi pengetahuan, bisa dianalisis melalui sudut pandang filsafat ilmu. Pertama, dari sudut pandang ontologi, Pancasila mengandung ajaran dan nilai-nilai yang mulia, seperti pengembangan sikap saling menghormati dan kasih sayang sesama manusia, dengan keyakinan bahwa Tuhan memiliki peran dalam memberikan pedoman bagi umat manusia. Kedua, dari segi epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, dalam konteks aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan kontribusi penting bagi kehidupan manusia, yang mencakup nilai-nilai mulia seperti saling membantu dan menegakkan keadilan sosial, yang harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dijalankan melalui pendekatan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, peran ilmuwan dan akademisi sangat penting sebagai perantara untuk menyampaikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.
NPM: 2315061034
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang mempunyai nilai-nilai positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
Adapun filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan dapat mengembangkan Pancasila dengan
tiga cara, yaitu:
1. Ontologis: nilai Pancasila sebagai prinsip dasar yang didalam nya terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi yang baik dan benar serta bermanfaat bagi manusia
2. Epistemologis: nilai Pancasila digali dari pengalaman bangsa Indonesia dan diintegrasikan ke dalam pandangan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang komprehensif.
3. Aksiologis: Pencasila sebagai pandangan hidup mempunyai nilai-nilai luhur didalam sila-silanya. Nilai-nilai luhur tersebut sudah seharusnya dapat diserap dan di implementasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Filsafat ternyata ilmu yang sangat mendasar bagi setiap pengembangan ilmu. Dalam konteks keilmuan di dalam akademik,
pemahaman dan pengembangan terhadap Pancasila sesungguhnya sangat relevan dengan filsafat ilmu yang menekankan pada
pengetahuan ilmiah, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila secara terus- menerus melalui jalur keilmuan itu akan mengalami dampak yang signifikan.
Npm : 2315061093
Filsafat dapat menjadi sebagai pembebas dalam membimbing manusia untuk berpikir lebih kritis, lebih mendalam, dan lebih jauh dalam melihat sebuah kenyataan agar mendapatkan kejelasan dan keterangan atas seluruh kenyataan. Filsafat akan sangat berguna di indonesia untuk menyelesaikan masalah yang sulit dirumuskan, Filsafat dapat menjadi sebagai pembebas dalam membimbing manusia untuk berpikir lebih kritis, lebih mendalam, dan lebih jauh dalam melihat sebuah kenyataan agar mendapatkan kejelasan dan keterangan atas seluruh kenyataan. Masalah pendidikan di indonesia yang tidak pernah terselsaikan contohnya dapat menggunakan ilmu filsafat, peranan landasan filosofis pendidikan adalah memberikan rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. disadari atau tidak, nampaknya dapat mempengaruhi situasi dan kondisi yang memprihatinkan seperti saat ini, kita menumpukan seluruh harapan kepada pendidikan, karena sadar bahwa hanya melalui pendidikan kita dapat memperbaiki hidup.Filsafat dapat Membantu kita untuk memahami dunia dan diri kita sendiri secara lebih mendalam. Membantu kita untuk mengatasi masalah-masalah etis dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Nama: Muhammad Irfan
Npm: 2315061097
Filsafat ilmu juga bisa digunakan untuk menangani masalah kebangsaan secara ilmiah yang berkaitan dengan penurunan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Agar pemahaman dan penghayatan masyarakat bisa diperbaiki, perlu dilakukan revitalisasi dan penghidupan kembali nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks ini, kita bisa memeriksa nilai-nilai Pancasila menggunakan filsafat ilmu. Pertama, secara sederhana, Pancasila mengajarkan nilai-nilai mulia seperti saling menghormati dan peduli pada sesama manusia, dengan keyakinan bahwa Tuhan memberikan petunjuk pada manusia. Kedua, dari sudut pandang ilmu pengetahuan, Pancasila punya sumber pengetahuan dan pandangan nasional yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, dalam hal nilai-nilai, Pancasila memberi kontribusi besar untuk kehidupan manusia, seperti kerja sama dan keadilan sosial yang seharusnya tercermin dalam semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila bisa diteliti dengan bantuan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, para ilmuwan berperan penting sebagai perantara untuk menyampaikan pemahaman tentang Pancasila. Pengembangan Pancasila sangat penting untuk menjaga moral bangsa dan pelestarian nilai luhur bangsa.
2315061014
Dari jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, amatlah penting. Hal itu tampak nyata dengan diajarkannya filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2 dan S3. Filsafat memiliki peran penting dalam Perguruan Tinggi dan kehidupan manusia secara umum. Filsafat membantu manusia memahami konsep-konsep abstrak, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang eksistensi, nilai, dan realitas. Di Perguruan Tinggi, filsafat memberi dasar untuk memahami landasan etika, politik, dan budaya. Secara pribadi, memahami filsafat juga membantu manusia merenungkan tujuan hidup dan makna keberadaannya.
NPM: 2355061009
Dari jurnal tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa jurnal tersebut membahas betapa pentingnya Filsafat Ilmu dalam mengatasi masalah-masalah nasional atau kebangsaan yang ada di Indonesia.
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Berdasarkan pengertian tersebut, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif.
Maka dari itu, Filsafat ilmu dapat membantu kita dalam mengkaji Pancasila dari berbagai sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang ontologi, kita dapat memahami bahwa Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai yang luhur, seperti pentingnya sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia serta peran Tuhan dalam memberikan petunjuk pada manusia.
Kedua, dari sudut pandang epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang seharusnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, dari sudut pandang aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan sumbangan berarti bagi kehidupan masyarakat, seperti pentingnya saling membantu dan mewujudkan keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan.
Npm: 2315061114
Kehadiran filsafat di kehidupan manusia sangatlah penting. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai nilai pancasila.Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat
dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang
memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji
melalui filsafat ilmu.
Pertama, secara ontologi, Pancasila
mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan
sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di
mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada
umat manusia.
Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber
pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya
dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga,
secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti
bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling
membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus
diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia.
NPM : 2315061122
Dalam istilah bahasa Inggris, philosophy, yang berarti filsafat, juga berasal dari kata Yunani yaitu “philosophia” yang lazim diterjemahkan ke dalam bahasa tersebut sebagai cinta kearifan. Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu, filsafat berarti cinta kearifan.
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya adalah semua yang ada.
Karena filsafat bukanlah suatu disiplin ilmu maka sesuai dengan definisinya, sejarah dan perkembangan filsafat tidak akan pernah habis untuk dibahas. Dalam perkembangannya filsafat berkembang melalui beberapa zaman yaitu diawali dari Zaman Yunani Kuno, Zaman kegelapan (Abad 12-13 M), Zaman Pencerahan (14-15 M), Zaman awal Modern dan Modern (Abad 16-18 M), dan Zaman Pos Modern (Abad 18-19) hingga saat ini. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan filsafat dari Zaman Yunani Kuno hingga saat ini.
Npm: 2355061002
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana "pohon ilmu pengetahuan" telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dapat dipahami bahwa para filsuf Yunani Kuno ternyata telah merintis tentang pengertian apa itu filsafat ilmu dan bagaimana ilmu pengetahuan itu harus diletakkan?.Sementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.Karena itu, implikasi yang timbul adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan ilmu yang lain, serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar-murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktik.Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain dibutuhkan satu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul.Ini senada dengan pendapat Immanuel Kant yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu Syahrul Kirom, Filsafat Ilmu dan Arah.Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan a higher level of knowledge maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerus pengembangan filsafat pengetahuan.
NPM: 2325061061
Kelas: PSTI A
Secara garis besar menurut pemahaman saya jurnal tersebut membahas tentang relevansi filsafat ilmu dalam memahami dan mengatasi permasalahan bangsa di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menekankan pentingnya memahami Pancasila sebagai ilmu dan menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal tersebut juga mengupas sejarah filsafat ilmu dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan serta cabang filsafat lainnya. Filsafat ilmu dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa di Indonesia dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu yang meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi dapat digunakan untuk menganalisis dan mengkaji secara kritis metode dan sumber ilmu pengetahuan yang digunakan dalam berbagai bidang kajian. Dengan menerapkan prinsip-prinsip filsafat ilmu, seperti objektivitas, rasa ingin tahu, dan inovasi, terhadap permasalahan nasional, maka dapat dilakukan pendekatan yang lebih rasional dan efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, nilai-nilai Pancasila, seperti rasa hormat, keadilan sosial, dan kemanusiaan, dapat diintegrasikan ke dalam solusi, mendorong pendekatan yang lebih etis dan inklusif dalam penyelesaian masalah. Dengan memadukan filsafat ilmu dengan nilai-nilai Pancasila, dapat dilakukan pendekatan yang komprehensif dan holistik untuk mengatasi permasalahan nasional dan berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat Indonesia.
NPM : 2315061030
Dalam ulasan ini dijelaskan bahwa Pancasila merupakan sistem ajaran Indonesia yang menjadi pedoman berpikir dan bertindak. Nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasikan dalam diri setiap individu sebelum mengambil tindakan apapun. Selain itu, surat kabar ini juga menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada para PNS dan pejabat mengenai nilai-nilai Pancasila agar tidak terjerumus dalam praktik korupsi dan kecurangan dalam sistem demokrasi Indonesia.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila juga dinilai penting dalam menyelesaikan permasalahan nasional yang dihadapi Indonesia. Tinjauan ini menekankan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dengan kemauan dan kemampuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara Indonesia. Selain itu, pengamalan nilai-nilai Pancasila juga harus menyentuh kesadaran manusia, agar nilai-nilai luhur Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dijelaskan pula dalam surat kabar ini bahwa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dapat membantu meningkatkan psikologi para penyelenggara negara agar tidak melakukan korupsi. Dengan memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai Pancasila diharapkan para pejabat publik dapat memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila, sehingga dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan dan sikap kita dalam kehidupan.
Secara keseluruhan ulasan ini menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila untuk menjaga solidaritas dan persatuan bangsa Indonesia, serta mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi negara. Pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dengan kemauan dan kemampuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara Indonesia, serta harus menyentuh kesadaran kemanusiaan. Penekanan Pancasila pada pendidikan pejabat publik juga dipandang penting dalam mencegah korupsi dan kecurangan dalam sistem demokrasi Indonesia.
NPM: 2315061046
Pada jurnal tersebut ditekankan bahwa Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan tinggi dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Filsafat ilmu yang mempunyai tiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi) dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya dalam kasus korupsi. Solusinya memberikan pemahaman tentang Pancasila
nilai-nilai.
nilai-nilai Pancasila dapat memberikan kontribusi positif pada kehidupan manusia, terutama dalam konteks saling membantu dan keadilan sosial. Dengan demikian, perkembangan Pancasila dapat dipelajari melalui pendekatan filsafat ilmu, yang juga menyoroti peran penting ilmuwan sebagai mediator untuk memahami dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu berperan penting dalam mengembangkan Pancasila sebagai landasan ilmiah yang mempromosikan nilai-nilai luhur dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Npm;2315061042
Filsafat ilmu yang diajarkan di semua jenjang pendidikan dan dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan yang berkaitan dengan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi hal ini, revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan.
Sejarah Filsafat, Ilmu Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat.Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana "pohon ilmu pengetahuan" telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.
Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya.
NPM : 2315061054
Setelah saya membaca jurnal ini membahas tentang hubungan antara filsafat ilmu dan nilai-nilai Pancasila, dengan penekanan pada pengembangan dan relevansi Pancasila dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari.
1. Filsafat Ilmu: Jurnal ini merinci definisi filsafat ilmu dan menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu mencakup pemikiran reflektif tentang dasar-dasar ilmu dan interaksi antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
2. Pancasila dan Filsafat Ilmu: Jurnal ini menjelaskan hubungan antara Pancasila dan filsafat ilmu. Pancasila, sebagai pandangan hidup, memiliki nilai-nilai filosofis yang berkaitan dengan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Nilai-nilai ini dapat membentuk dasar untuk pembangunan karakter dan watak bangsa Indonesia.
3. Relevansi Pancasila dalam Ilmu Pengetahuan: Jurnal ini menguraikan cara Pancasila dapat berperan sebagai kerangka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, dapat membimbing pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan nilai-nilai etis dan luhur.
4. Pengembangan Nilai-Nilai Pancasila: Jurnal ini membahas pentingnya pengembangan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dan akademik. Pembahasannya meliputi konsep ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam konteks Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa.
5. Peran Akademisi: Jurnal ini menegaskan peran akademisi dan ilmuwan dalam mengembangkan dan menyebarkan pemahaman tentang Pancasila. Akademisi di perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk mengajar, melakukan penelitian, dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila.
6. Implikasi Sosial: Jurnal ini juga menggarisbawahi implikasi sosial dari pengembangan Pancasila dalam ilmu pengetahuan.
2315061082
Dalam istilah bahasa Inggris, philosophy, yang berarti filsafat, juga berasal dari kata Yunani yaitu “philosophia” yang lazim diterjemahkan ke dalam bahasa tersebut sebagai cinta kearifan. Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu, filsafat berarti cinta kearifan.
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya adalah semua yang ada.
Filsafat memiliki peran penting untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah secara ilmiah yang bermuara pada pelemahan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui ilmu filsafat.
1.Secara ontologi
2.Secara epistemologi
3. Secara aksiologi
Seorang ilmuwan dan
akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai
mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai
Pancasila.
NPM : 2315061090
filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan tinggi dan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa alasan mengapa filsafat memiliki peran penting:
Pemahaman Mendalam: Filsafat membantu individu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep abstrak dan pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi, pengetahuan, etika, dan nilai. Ini memberikan dasar yang kuat untuk berpikir kritis dan analitis.
Pengembangan Pemikiran Kritis: Studi filsafat melatih kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk menganalisis argumen, mempertanyakan keyakinan, dan mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mendasari pemikiran. Ini merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai disiplin ilmu dan dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
Refleksi tentang Nilai dan Etika: Filsafat memungkinkan individu untuk merenungkan nilai-nilai dan etika yang mereka anut. Ini membantu dalam pembentukan karakter dan perilaku moral, serta dalam memahami berbagai pandangan yang beragam dalam masyarakat.
Konteks Sejarah dan Kultural: Studi filsafat membantu kita memahami bagaimana pemikiran filosofis telah membentuk sejarah dan budaya kita. Ini memberikan wawasan tentang akar pemikiran kita dan bagaimana gagasan-gagasan tersebut berkembang seiring waktu.
Pemecahan Masalah: Filsafat mengajarkan keterampilan pemecahan masalah yang berlaku dalam banyak aspek kehidupan. Dengan berfilsafat, seseorang belajar untuk merumuskan masalah dengan jelas, mencari solusi alternatif, dan mengevaluasi konsekuensi dari pilihan-pilihan tersebut.
Mendukung Pendidikan Holistik: Filsafat mempromosikan pendidikan yang holistik, di mana individu diberdayakan untuk berpikir kritis, merenungkan makna hidup, dan berkontribusi pada masyarakat dengan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka dan dunia sekitar.
Dengan demikian, filsafat bukan hanya sesuatu yang terbatas pada lingkup akademis, tetapi juga merupakan landasan penting dalam pengembangan intelektual, moral, dan emosional individu, serta memiliki dampak yang signifikan dalam menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
NPM: 2315061085
Jurnal ini membahas pentingnya kehadiran filsafat di perguruan tinggi dan dalam kehidupan manusia secara umum. Dari jurnal tersebut, beberapa poin penting dapat diidentifikasi:
1. Pentingnya Filsafat di Perguruan Tinggi: menekankan bahwa filsafat memiliki peran yang sangat penting di perguruan tinggi. Ini terlihat dari pengajaran filsafat ilmu di semua tingkat pendidikan, termasuk S1, S2, dan S3.
2. Penggunaan Filsafat Ilmu: Filsafat ilmu dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah. Hal ini mungkin terjadi karena pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila melemah.
3. Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila: Upaya untuk mengatasi melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tersebut. Filsafat ilmu dapat digunakan sebagai alat untuk mengkaji nilai-nilai Pancasila dalam kerangka ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
4. Ontologi Pancasila: Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai luhur yang mencakup sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, serta peran Tuhan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia.
5. Epistemologi Pancasila: Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang seharusnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Aksiologi Pancasila: Nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan manusia, terutama dalam konteks saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial.
7. Peran Ilmuwan dan Akademisi: Ilmuwan dan akademisi memiliki peran penting sebagai mediator dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Kebebasan akademik dan kebebasan berbicara di perguruan tinggi merupakan alat penting untuk menyuarakan telaah filsafat tentang pengembangan Pancasila.
Secara keseluruhan, Jurnal ini menyoroti pentingnya filsafat, terutama filsafat ilmu, dalam memahami dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila serta peran ilmuwan dan akademisi dalam menyebarkannya di lingkungan perguruan tinggi.
NPM : 2315061102
PSTI B
Jurnal yang telah saya baca berjudul "Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan". Jurnal ini membahas tentang pentingnya mempelajari Pancasila sebagai cara hidup Indonesia melalui filsafat ilmu. Pancasila memiliki tiga aspek filsafat ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga aspek ini dapat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah nasional, terutama dalam kasus korupsi. Solusi yang diberikan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Hasil studi tentang nilai-nilai Pancasila dari filsafat ilmu adalah sebagai berikut: pertama, ontologi, Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai, seperti mengembangkan sikap saling menghormati di antara manusia; kedua, epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan konsep nasionalisme yang harus digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial Indonesia; ketiga, aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan kontribusi dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai mulia dalam keadilan sosial dan kemanusiaan.
NPM: 2315061078
Jurnal ini menjelaskan bahwa mempelajari Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia melalui filsafat ilmu sangat penting jika dikaitkan dengan
permasalahan bangsa saat ini. Ilmu filsafat mempunyai tiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi) yang dapat dijadikan alat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa khususnya korupsi. Perkembangan Pancasila dimungkinkan melalui filsafat ilmiah. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting sebagai mediator dalam memfasilitasi pemahaman nilai-nilai Pancasila. Dengan dikembangkannya kebebasan mimbar dan kebebasan akademik secara bertanggung jawab, maka kajian filosofis
terkait dengan pengembangan Pancasila menjadi sangat relevan dan mendesak
perlu “diungkapkan” oleh dunia pendidikan tinggi.
2315061121
Setelah saya menonton dari video tersebut dapat saya simpulkan bahwa Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan² tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya.
NPM : 2315061026
Jurnal ini membahas relevansi filsafat ilmu dalam memahami dan memecahkan masalah-masalah kebangsaan di Indonesia, dengan fokus pada nilai-nilai Pancasila. Artikel ini mengeksplorasi ajaran dan nilai-nilai Pancasila, sumber-sumber pengetahuan, dan kontribusinya terhadap keadilan sosial dan kemanusiaan. Artikel ini juga menekankan pentingnya penggunaan filsafat ilmu untuk mengatasi masalah-masalah seperti korupsi.
NPM: 2311011086
S1 manajemen b (genap)
Filsafat berperan penting bagi semua orang baik diperguruan tinggi, ataupun bermasyarakat.
Imu filsafat dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah masalah kebangsaan secara ilmiah.
Pancasila memiliki tiga aspek ilmu filsafat yaituonotologi, epsitsmologi, dan aksosiologi.
Ontologi pancasila: pancasila memiliki ajaran da nilai nilai luhur yang mencakup sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, serta peran Tuhan dalam memberi petunjuk pada umat manusia
Eptomologis: pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang harus diterapkan sehari hari
Aksiologi pancasila: nilai nila pancasila memiliki sumbangan berqrti bagi kehidupan manusia,terutama dalam konteks saling membantu memberikan rasa keadilan sosial
NPM : 2315061126
Membahas tentang relevansi filsafat ilmu dalam mengatasi masalah-masalah nasional di Indonesia, terutama dalam hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila. Artikel tersebut berargumen bahwa kehadiran filsafat dalam pendidikan tinggi dan dalam masyarakat sangat penting, karena dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah nasional dan memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.