Izin menjawab pertanyaan dari Maulin Fatricia
Pendekatan non-linear lebih efektif saat kita berhadapan dengan audiens yang beragam, materi yang fleksibel, atau situasi yang membutuhkan interaksi dua arah. Misalnya, ketika kita memberi presentasi yang sifatnya diskusi, workshop, atau sesi tanya jawab terbuka, alurnya tidak harus urut dari awal sampai akhir. Dengan pendekatan non-linear, kita bisa menyesuaikan arah pembahasan sesuai minat dan kebutuhan audiens di momen itu. Cara ini bikin suasana lebih hidup karena audiens merasa dilibatkan, mereka bisa memilih topik mana yang ingin dibahas dulu, memberi pendapat, atau mengarahkan jalannya diskusi. Akhirnya, presentasi jadi terasa lebih relevan, dinamis, dan tidak membosankan.