PGSD_PERENCANAAN PEMBELAJARAN_KELAS 2H_GENAP_2024/2025

Assalamualaikum wr.wb.sebelumnya terimakasih kepada dea sudah bertanya.baik di sini saya salsabila khoirunnida izin menjawab pertanyaan dari dea yaitu contoh jenis metode pembelajaran brainstorming dalam proses pembelajaran di kelas itu ada banyak sekali ya yang bisa para pendidik terapkan, diantaranya itu ada :
1. Diskusi Kelompok Kecil: Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan topik tertentu dan mencatat ide-ide mereka, lalu mempresentasikannya ke kelas.
2. Papan Ide: Siswa menuliskan ide-ide mereka di papan tulis secara bergiliran, yang kemudian dibahas bersama.
3. Brainwriting: Siswa menulis ide di kertas secara individu dan kemudian berbagi dengan teman sebangku untuk menambah ide lainnya.
4. Peta Pikiran: Siswa membuat peta pikiran di papan tulis, dimulai dengan topik utama dan menambahkan cabang ide terkait.
5. Tanya Jawab Terbuka: Guru mengajukan pertanyaan terbuka, dan siswa memberikan jawaban spontan yang dicatat untuk dibahas lebih lanjut.
6. Debat Ide: Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan pandangan berbeda, yang masing-masing mengumpulkan argumen untuk mendukung posisi mereka.
Nah, metode-metode ini dapat meningkatkan kreativitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
mungkin cukup sekian terimakasih..
Wassalamualaikum wr.wb

Assalamualaikum wr wb. sebelumnya saya ucapkan terimakasi untuk pertanyaannya Egga, baik disini saya Nindytha Lintang akan menjawab pertanyaan dari ega
Pendekatan pembelajaran yang berbentuk pengalaman belajar yang edukatif dan menyenangkan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa
di bawah ini contoh meningkatnya kualitas belajar siswa

1. Meningkatkan Motivasi Belajar
Ketika siswa merasa senang dan tertarik dengan proses pembelajaran, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar secara aktif dan mandiri.


2. Mempermudah Pemahaman Konsep
Pembelajaran berbasis pengalaman membantu siswa menghubungkan teori dengan praktik nyata, sehingga konsep lebih mudah dipahami dan diingat.


3. Membangun Keterampilan Abad 21
Pendekatan ini sering kali melibatkan kerja sama, komunikasi, kreativitas, dan pemecahan masalah, yang merupakan keterampilan penting di era modern.


4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Kegiatan yang menyenangkan dan memberi ruang untuk mencoba dan bereksplorasi dapat membuat siswa merasa lebih percaya diri dalam mengungkapkan ide dan berpartisipasi.


5. Menciptakan Lingkungan Belajar Positif
Suasana kelas yang menyenangkan dan mendukung membuat siswa merasa nyaman, yang berpengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar.


6. Mengakomodasi Gaya Belajar yang Beragam
Pendekatan ini bisa menggabungkan berbagai media dan metode (visual, kinestetik, auditori), sehingga lebih inklusif bagi semua tipe pelajar.
nah, itu contoh dari peran dalam membentuk pengalaman belajar yang edukatif dan menyenangkan.
cukup yang dapat saya sampaikan, terimakasih.
Wassalamualaikum wr wb

Nama: Arinda Shafa Az-Zahra
NPM: 2453053046

izin menjawab:

Evaluasi pembelajaran merupakan proses penting untuk menilai efektivitas pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, dengan tujuan utama untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai serta bagaimana kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Berikut beberapa cara evaluasi yang umum dilakukan:

1. Evaluasi Kognitif (Pengetahuan)
Tes formatif dan sumatif: Digunakan untuk mengukur penguasaan materi oleh peserta didik.

Ujian tertulis, kuis, atau proyek: Digunakan untuk melihat pemahaman konsep secara mendalam.

Analisis hasil tes: Dapat menunjukkan apakah metode yang digunakan efektif meningkatkan pemahaman siswa.

2. Evaluasi Afektif (Sikap dan Nilai)
Observasi sikap dan partisipasi: Melalui keaktifan siswa dalam diskusi, kerja kelompok, atau keterlibatan dalam pembelajaran.

Angket atau kuesioner: Menilai persepsi siswa terhadap pembelajaran, kenyamanan, motivasi, dan minat.

3. Evaluasi Psikomotorik (Keterampilan)
Penilaian kinerja/praktik: Cocok untuk metode pembelajaran berbasis proyek, praktik laboratorium, atau simulasi.

Rubrik penilaian: Digunakan untuk memberikan umpan balik terstruktur tentang keterampilan siswa.

4. Evaluasi Proses Pembelajaran
Refleksi guru dan siswa: Mencakup evaluasi diri tentang keterlibatan, hambatan, dan keberhasilan.

Observasi kelas: Dilakukan oleh pihak ketiga atau kolega untuk menilai pelaksanaan metode dan teknik yang digunakan.

Analisis video pembelajaran: Memberikan data visual tentang interaksi, efektivitas instruksi, dan dinamika kelas.

5. Evaluasi Komprehensif
Studi kasus atau portofolio: Menilai proses dan hasil belajar secara menyeluruh dalam jangka waktu tertentu.

Perbandingan hasil antar pendekatan/metode: Misalnya, membandingkan hasil belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif vs. ceramah.

6. Umpan Balik dan Perbaikan
Feedback dari siswa: Dapat membantu guru menyesuaikan pendekatan/metode agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.

Tindak lanjut hasil evaluasi: Merancang perbaikan atau modifikasi pendekatan/metode berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya.


Jadi itu jawaban dari saya

Nama : Gita Bagus Wijaya
Npm. : 2453054019

Baik izin menjawab

Menurut kami tadi , menentukan metode pembelajaran yang tepat lebih utama karena metode berfungsi sebagai landasan atau strategi utama dalam proses mengajar. Jika metode sudah sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik, maka teknik pembelajaran yang cocok akan lebih mudah diterapkan sebagai bagian dari metode tersebut.

Meski begitu, teknik pembelajaran tetap memiliki peran penting karena mendukung efektivitas penerapan metode di kelas. Jadi, keduanya memang saling mendukung, tetapi pemilihan metode sebaiknya dilakukan terlebih dahulu karena menjadi acuan awal.

Nama : emelda tri ranjani
Npm : 2453053017

baik disini saya akan menjawab pertanyaan dari nayla

Teknologi berperan penting dalam pembelajaran modern dengan menyediakan akses informasi luas, mendukung pembelajaran daring, membuat proses belajar lebih interaktif, serta memungkinkan personalisasi dan evaluasi yang efisien. Selain itu, teknologi juga mendorong kolaborasi global dan meningkatkan keterampilan digital siswa.