Forum Analisis Video 2

Forum Analisis Video 2

Number of replies: 34

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Arianti Chandra -
Arianti Chandra
2313053210
3/G
Analisis Video 2: POTRET PENDIDIKAN DI DUSUN TERPENCIL

Melihat minimnya fasilitas pendidikan yang terjadi di SD Negeri Glak Kabupaten Sikka, yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Pemerintah harus segera bertindak dan menangani kasus pendidikan yang terjadi ini. Pasalnya mereka yang harus terpaksa sekolah dengan kondisi bangunan yang kurang untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Para siswa melakukan pembelajaran di teras-teras kelas karena kurangnya ruang kelas. Sd Glak ini terletak di sebuah dusun yang terpencil yang terletak di kaki gunung Egon. Sekolah ini hanya memiliki 6 ruangan yang terdiri dari 5 ruangan kelas dan 1 ruangan guru, dan tidak mempunyai ruang perpustakaan. Tapi rintangan itu, tidak menghalangi semangat para anak-anak didesa tersebut untuk mengejar mimpinya walaupun mereka harus berjalan kaki lumayan jauh untuk sampai ke sd tersebut.

Selain minimnya fasilitas, sekolah ini juga minim akan teknologi. Pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi kemarin, Sd Glak ini tetap melakukan pembelajaran disekolah karena akses internet dan jaringan telekomunikasi yang belum tersedia didesa terpencil ini. Oleh karena itu, pihak sekolah terpaksa tetap melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.

Pihak sekolah berharap agar pemerintah membuka mata dan bertindak langsung dalam menangani kasus ini. Pemerintah dapat mengambil tindakan seperti pembangunan dan renovasi disekolah tersebut, penyediaan sarana dan prasarana dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi jaringan internet. Dengan melakukan penanganan dan perbaikan tersebut diharapkan proses pembelajaran para siswa dapat berjalan dengan baik dan optimal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Syahrani Harahap -
Nama: Syahrani Harahap
NPM: 2313053216
Kelas: 3G

Analisis Video 2 yang berjudul Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Pada video ini menceritan tentang SD Negeri Glak, Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Karena di sd ini menghadapi keterbatasan fasilitas, seperti ruang kelas, sehingga para siswa terpaksa untuk melakukan pembelajaran di teras kelas. Di mana di sekolah ini hanya terdapat 6 ruangan yang mana 5 kelas untuk KBM dan 1 kelas lagi untuk ruang guru. Bukan hanya itu sekolah ini juga tidak mempunyai perpustakaan.

Meski banyak keterbatasan pada sekolah ini, para siswa tetap bersemangat untuk belajar. Pada masa covid-19 di mana yang seharusnya sekolah di laksanakan secara daring namun sekolah ini tidak bisa melaksanakannya sebab di sana belum ada jaringan telekomunikasi. Singga mereka tetap melakukan pembelajaran di sekolah.

Pihak sekolah berharap pemerintah segera menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pendidikan yang layak. Pemerintah perlu segera memberikan perhatian untuk memperbaiki fasilitas sekolah, memastikan akses pendidikan yang layak, dan mendukung teknologi untuk mendukung pembelajaran yang optimal. Semangat siswa dan guru layak mendapatkan dukungan nyata untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Ketut Wira Santika -
Nama : Ketut Wira Santika
NPM : 2313053220

Video ini menceritakan kondisi memprihatinkan di SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang mencerminkan kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di Indonesia. Sekolah ini menghadapi berbagai keterbatasan fasilitas yang sangat mendasar, dimana mereka hanya memiliki enam ruangan dengan pembagian lima ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar dan satu ruang untuk guru, bahkan tidak memiliki perpustakaan yang seharusnya menjadi fasilitas standar sebuah sekolah.
Situasi yang digambarkan semakin memprihatinkan ketika siswa terpaksa belajar di teras kelas karena keterbatasan ruangan. Kondisi ini menunjukkan betapa masih banyak sekolah di Indonesia yang belum memiliki fasilitas memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang optimal. Namun di tengah keterbatasan tersebut, terlihat semangat belajar yang luar biasa dari para siswa yang tetap antusias menuntut ilmu.
Tantangan semakin berat ketika pandemi Covid-19 melanda. Sementara sekolah lain bisa beralih ke pembelajaran daring, SD Negeri Glak tidak memiliki pilihan karena kendala jaringan telekomunikasi yang belum tersedia di daerah tersebut. Hal ini memaksa mereka untuk tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah, yang menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur teknologi dalam mendukung pendidikan modern.
Makna mendalam yang dapat diambil dari video ini adalah gambaran nyata tentang kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di Indonesia, khususnya di daerah terpencil. Semangat belajar yang ditunjukkan para siswa dan dedikasi guru dalam mengajar meski dalam keterbatasan menjadi cerminan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas meskipun dalam kondisi yang sulit.
Video ini juga membawa pesan kuat tentang pentingnya perhatian pemerintah dalam pemerataan fasilitas pendidikan. Harapan pihak sekolah akan dukungan pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang layak merupakan seruan yang perlu ditanggapi serius, mengingat pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi tanpa memandang lokasi atau kondisi geografis.
Secara keseluruhan, video ini tidak hanya menggambarkan kondisi fisik sebuah sekolah, tetapi juga menyuarakan pentingnya pemerataan akses pendidikan yang berkualitas di seluruh pelosok Indonesia. Semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh komunitas sekolah ini layak mendapatkan dukungan nyata untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik demi masa depan generasi penerus bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Dea Puspita -
Nama : Dea Puspita
NPM : 2313053196

Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

SD Negeri Gelar menghadapi keterbatasan infrastruktur yang signifikan. Dari enam ruangan yang tersedia, lima digunakan sebagai ruang kelas, dan satu untuk ruang guru. Tidak adanya ruang belajar tambahan memaksa siswa belajar di teras, sebuah kondisi yang tidak layak dan tidak mendukung proses pendidikan yang optimal. Ketika musim hujan atau cuaca ekstrem terjadi, kegiatan belajar terhenti. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki sarana dasar yang memadai untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Kekurangan ruang kelas secara langsung memengaruhi kualitas pembelajaran. Ketika siswa harus belajar di luar ruangan, mereka terpapar gangguan seperti hujan, angin, dan panas. Situasi ini dapat mengurangi konsentrasi siswa, memengaruhi kenyamanan belajar, dan menurunkan motivasi. Dalam jangka panjang, ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademik siswa.
Di tengah segala keterbatasan, semangat siswa untuk terus bersekolah patut diapresiasi. Meski harus berjalan kaki hingga dua kilometer setiap hari, mereka tetap antusias datang ke sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan pendidikan, yang menjadi modal penting untuk mendorong kemajuan mereka di masa depan.
Pihak sekolah berharap pemerintah segera membangun ruang kelas tambahan agar siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman, mengingat semangat mereka tetap tinggi meskipun harus berjalan kaki hingga dua kilometer setiap hari untuk bersekolah.
Hal-hal yang dapat dilakukan pemerintah
-Investasi Infrastruktur: Pemerintah perlu segera mengalokasikan anggaran untuk membangun ruang kelas tambahan di SD Negeri Gelar.
-Peningkatan Akses Teknologi: Upaya untuk menyediakan jaringan telekomunikasi harus menjadi prioritas agar siswa memiliki akses ke pembelajaran berbasis teknologi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Arief Darmawan 2353053033 -
Nama : Arief Darmawan
NPM : 235305303
Kelas : 3G

Video ini menggambarkan kondisi SD Negeri Glak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang menghadapi keterbatasan fasilitas mendasar seperti ruang kelas, perpustakaan, dan akses teknologi. Siswa terpaksa belajar di teras karena kurangnya ruangan, sementara pandemi memperburuk keadaan karena ketiadaan jaringan untuk pembelajaran daring. Meski demikian, semangat belajar siswa dan dedikasi guru tetap tinggi, menunjukkan tekad kuat untuk menuntut ilmu di tengah kesulitan.

Kondisi ini mencerminkan kesenjangan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah terpencil yang masih jauh dari pemerataan fasilitas. Video ini menyuarakan pentingnya perhatian serius dari pemerintah untuk memastikan setiap sekolah memiliki infrastruktur yang layak. Pendidikan adalah hak dasar yang harus terpenuhi di seluruh pelosok negeri, tanpa memandang lokasi atau kondisi geografis. Semangat komunitas sekolah ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas, dan dukungan nyata sangat diperlukan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Amalia Salsabilla -
Nama: Amalia Salsabilla
NPM : 2313053214

Video ini menceritakan para siswa di SD Negeri Gelar Kabupaten Sikka yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Sekolah yang berlokasi di dusun terpencil ini terpaksa mengadakan kegiatan belajar-mengajar di teras kelas, karena tidak memiliki ruang kelas yang memadai. Sekolah ini hanya memiliki enam ruangan, di mana lima digunakan sebagai ruang kelas dan satu sebagai ruang guru. Bahkan, perpustakaan pun tidak tersedia.

Meskipun begitu, semangat belajar para siswa tetap tinggi. Mereka harus berjalan kaki hingga 2 km setiap hari untuk bisa bersekolah. Selama pandemi COVID-19, ketika pemerintah mendorong pembelajaran dari rumah, sekolah ini tidak dapat melaksanakannya karena tidak ada jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, kegiatan belajar tetap dilakukan di sekolah. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi mereka dan menyediakan fasilitas yang diperlukan.

Dengan ini, pemerintah dan lembaga terkait dapat meningkatkan akses pendidikan, terutama di daerah terpencil, dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya yang cukup, sehingga siswa dapat menerima pendidikan yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by NURUL FADILAH -
Nama: Nurul Fadilah
NPM: 2313053217

Video tersebut menunjukkan kondisi pendidikan di sebuah dusun terpencil di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sekolah di dusun ini hanya memiliki enam ruangan, lima di antaranya digunakan sebagai ruang kelas dan satu sebagai ruang guru. Karena kekurangan ruang, beberapa siswa terpaksa belajar di teras kelas. Selain itu, sekolah ini juga tidak memiliki perpustakaan dan jaringan telekomunikasi. Meskipun menghadapi berbagai kendala, para siswa tetap bersemangat untuk belajar. Video tersebut menggarisbawahi pentingnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah terpencil.

Dalam video tersebut memberikan gambaran yang cukup menyentuh tentang kondisi pendidikan di sebuah dusun terpencil di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Dari video tersebut, kita bisa melihat beberapa poin penting:

Keterbatasan Sarana dan Prasarana: Sekolah di dusun ini sangat kekurangan fasilitas. Hanya ada enam ruangan yang harus menampung seluruh kegiatan belajar-mengajar. Siswa terpaksa belajar di teras kelas karena ruang kelas yang terbatas. Tidak adanya perpustakaan dan jaringan telekomunikasi juga sangat menyulitkan proses belajar-mengajar.
Semangat Belajar Siswa: Meskipun menghadapi keterbatasan yang sangat signifikan, semangat belajar siswa di dusun ini patut diacungi jempol. Mereka tetap bersemangat untuk belajar dan meraih cita-cita, meski harus belajar dalam kondisi yang kurang mendukung.
Peran Pemerintah yang Krusial: Video ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya peran pemerintah dalam menjamin akses pendidikan yang layak bagi seluruh warga negara, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah di daerah-daerah seperti ini.
Tantangan Pendidikan di Daerah Terpencil: Kondisi sekolah di dusun ini mencerminkan tantangan umum yang dihadapi oleh daerah-daerah terpencil di Indonesia, yaitu kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Jarak yang jauh dari pusat kota, kondisi geografis yang sulit, dan terbatasnya sumber daya manusia menjadi beberapa faktor yang menghambat perkembangan pendidikan di daerah-daerah tersebut.

Kondisi pendidikan di dusun tersebut mencerminkan ketidakmerataan akses pendidikan di Indonesia. Namun, semangat belajar siswa menjadi bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak di daerah terpencil pun bisa meraih cita-cita mereka. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Batin Kiani -
Nama:Batin Kiani
Npm:2353053017

Video ini menggambarkan kondisi memprihatinkan di SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang mencerminkan kesenjangan pendidikan di Indonesia. Dengan fasilitas terbatas, sekolah hanya memiliki enam ruangan, lima untuk kelas dan satu untuk guru, tanpa perpustakaan. Siswa bahkan terpaksa belajar di teras karena kurangnya ruang.

Pandemi Covid-19 memperburuk situasi karena keterbatasan jaringan telekomunikasi menghalangi pembelajaran daring, memaksa siswa tetap belajar tatap muka. Meski dalam keterbatasan, semangat siswa dan dedikasi guru tetap tinggi, menunjukkan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas.

Video ini menyampaikan pesan penting tentang perlunya pemerataan fasilitas pendidikan, terutama di daerah terpencil, agar hak dasar setiap anak untuk mendapatkan pendidikan layak dapat terpenuhi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Erlyn Anggis Safitri -
Nama : Erlyn Anggis Safitri
NPM : 2353053020

SD negeri di Kabupaten Sikka menghadapi keterbatasan fasilitas pendidikan, seperti kekurangan kelas, tidak adanya perpustakaan, dan minimnya akses teknologi. Sekolah tersebut berlokasi di dusun terpencil di kaki gunung, Oleh karena itu siswa harus belajar di teras kelas karena hanya tersedia enam ruangan yang satu ruangan adalah ruang kepala sekolah atau ruang guru dan lima lainnya adalah ruang untuk siswa. Meski harus berjalan Jauh untuk sampai ke sekolah, semangat belajar siswa tetap tinggi walaupun sesampainya di sekolah siswa tersebut tidak belajar di ruangan sekolah Melainkan belajar di teras teras ataupun di bawah bawah pohon akan tetapi jikalau hujan tiba siswa tersebut tidak bisa belajar dikarenakan Teras yang ada di sekolah tersebut terkena air dan tidak memungkinkan siswa tersebut belajar untuk di bawah pohon oleh karena itu sesuatu yang tidak mendapatkan kelas tersebut tidak belajar di sekolah melainkan belajar di rumah.
Selama pandemi, pembelajaran tetap dilakukan secara tatap muka karena desa ini tidak memiliki akses internet ataupun jaringan telekomunikasi. Pihak sekolah berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk merenovasi fasilitas, seperti ruangan sekolahan perpustakaan ataupun fasilitas fasilitas yang lainnya. Dengan ini anak yang ada di desa tersebut dapat menuntut ilmu dengan kondusif di dalam kelas dan tidak ada lagi siswa ataupun siswi yang belajar di luar kelas seperti di teras kelas ataupun di bawah pepohonan, Serta membangun infrastruktur telekomunikasi agar pembelajaran dapat berjalan optimal di kala COVID 19 dikarenakan pembelajaran di saat COVID 19 tersebut harus dilakukan secara daring atau online untuk mencegah terjadinya COVID yang merajalela di desa tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Arum Suryaning Astuti -
Nama : Arum Suryaning Astuti
NPM : 2353053018

Vidio ini menggambarkan kondisi memprihatinkan di SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka, yang menghadapi berbagai keterbatasan fasilitas pendidikan. Sekolah ini hanya memiliki enam ruangan, lima di antaranya digunakan sebagai kelas, dan satu ruangan untuk guru. Karena kekurangan ruang, beberapa siswa harus belajar di teras sekolah. Bahkan, sekolah ini tidak memiliki perpustakaan, yang sebenarnya penting untuk menunjang pendidikan. Kondisi sekolah yang terletak di kaki Gunung Egon juga menjadi tantangan tersendiri. Para siswa harus berjalan kaki hingga 2 kilometer setiap hari untuk mencapai sekolah. Meski menghadapi berbagai keterbatasan, semangat belajar para siswa tetap tinggi. Pandemi COVID-19 semakin memperlihatkan kesenjangan pendidikan di wilayah ini. Ketika sekolah-sekolah lain menerapkan pembelajaran daring, SD Negeri Glak tidak bisa melakukannya karena tidak ada jaringan telekomunikasi di daerah tersebut. Hal ini memaksa mereka tetap melakukan pembelajaran tatap muka, meski dengan segala keterbatasan. Pihak sekolah sangat berharap pemerintah memperhatikan kondisi mereka dan menyediakan fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas tambahan, perpustakaan, serta akses komunikasi dan teknologi. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya pemerataan pembangunan, terutama di bidang pendidikan, untuk mendukung masa depan anak-anak di daerah terpencil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Putri Utami -
Putri Utami
2313053205

SD Negeri Glak di Kabupaten Sikka menghadapi kondisi memprihatinkan. Sekolah ini, yang berada di dusun terpencil di kaki Gunung Api Egon, memiliki keterbatasan fasilitas. Dari total enam ruangan, lima digunakan sebagai kelas dan satu sebagai ruang guru. Akibatnya, sebagian siswa terpaksa belajar di teras sekolah. Sekolah ini juga tidak memiliki perpustakaan, sehingga sumber belajar siswa sangat terbatas.

Di tengah pandemi COVID-19, ketika pemerintah mengampaikan pembelajaran daring, sekolah ini tidak mampu menerapkannya karena wilayah tersebut belum memiliki jaringan telekomunikasi. Meski demikian, semangat belajar para siswa tetap tinggi, walaupun mereka harus berjalan kaki ke sekolah setiap hari. Selain itu, kegiatan belajar di luar kelas seringkali terganggu oleh panas matahari, sehingga siswa harus berteduh di bawah pohon.

dari problem yang dialami oleh sekolah tersebut maka solusi yang Diusulkan untuk kemajuan sekolah tersebut seperti
1. Peningkatan fasilitas sekolah
Pemerintah perlu membangun ruang kelas tambahan untuk menggantikan teras sebagai ruang belajar.Penyediaan perpustakaan sekolah yang sederhana namun memadai untuk mendukung kegiatan literasi siswa.
2. Akses infrastruktur teknologi
Pemerintah atau penyedia layanan telekomunikasi harus memperluas jaringan internet ke wilayah terpencil ini agar siswa dapat mengakses pembelajaran daring atau sumber pengetahuan lainnya.
3. Peningkatan kesadaran dan advokasi
Pemerintah daerah dan organisasi non-pemerintah dapat bekerja sama untuk membawa perhatian lebih pada kebutuhan sekolah ini melalui kampanye atau program bantuan pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Filza Nabila Putri irwanda -
Nama:Filza nabila putri irwanda
Npm:2313053211

Analisis Video 2

SD negeri gelar kabupaten sikka membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah pasalnya sekolah yang terletak di sebuah dusun terpencil ini terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di teras kelas. Teras dipakai sebagai ruang kelas lantaran ketiadaan ruang kelas sekolah yang terletak di kaki gunung api. SD ini hanya memiliki enam ruangan dimana lima ruangan dipakai sebagai ruang kelas dan satu ruangan sebagai ruang guru. Jangankan kelas perpustakaan saja tidak ada. Meski begitu para siswa tetap bersemangat untuk bersekolah setiap hari. Setiap hari mereka harus berjalan kaki hingga 2 KM guna bisa belajar di sekolah. Di masa pandemi covid19 ini ketika pemerintah aktif mengkampanyekan belajar during, sekolah ini tak mampu melaksanakannya di wilayah ini.
Sekolah ini belum ada jaringan telekomunikasi sama sekali karena itu pihak sekolah terpaksa tetap melakukan kegiatan di sekolah. Disini anak-anak belajar diteras karena tidak ada ruang belajar.

Dari studi kasus di atas dapat disimpulkan bahwasanya pemerintah kurang memonitoring wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Pemerintah hanya memperhatikan wilayah/kota besar saja. Hal ini membuat wilayah-wilayah terpencil sangat tertinggal dalam pendidikan. Jangankan jaringan internet ada tenaga pengajar dan fasilitas sekolah (Buku, ruang kelas, meja dan kursi) sudah sangat bersyukur. Jadi saya sangat berharap untuk mengimplementasikan tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Dewi Intan Afdillah -
Nama: Dewi Intan Afdillah
NPM: 2313053209

Video tersebut membahas kurangnya fasilitas pada sekolah tersebut. Mulai dari properti sekolah yang tidak memadai, sulitnya akses internet dan lain-lain. Meskipun fasilitas di sekolah tersebut peserta didiknya tetap memiliki motivasi belajar yang besar. Harapannya pemerintah dapat memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah di daerah seperti itu. Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai serta guru yang kompeten.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Rizka Apriliana -
Nama: Rizka Apriliana
NPM: 2313053197

Dalam video berisi tentang kondisi memprihatinkan yang dialami oleh SD Negeri Glak, sebuah sekolah di wilayah terpencil di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Keterbatasan infrastruktur menjadi kendala utama, di mana sekolah hanya memiliki enam ruangan, lima di antaranya digunakan sebagai ruang kelas dan satu sebagai ruang guru. Karena keterbatasan ruang, kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan di teras sekolah, yang tentu tidak kondusif untuk proses pembelajaran. Selain itu, sekolah ini tidak memiliki fasilitas perpustakaan, dan akses telekomunikasi juga belum tersedia, sehingga tidak mampu melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Meski menghadapi tantangan besar, semangat belajar para siswa tetap tinggi, meskipun mereka harus berjalan kaki setiap hari untuk sampai ke sekolah. Pihak sekolah sangat berharap perhatian lebih dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang memadai, seperti tambahan ruang kelas, perpustakaan, dan akses telekomunikasi, agar pendidikan di wilayah tersebut dapat berjalan lebih baik. Pada video ini menyoroti tentang pentingnya kesetaraan dalam penyediaan fasilitas pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Salsa Widia Prasasti -
Nama : Salsa Widia Prasasti
NPM : 2313053215
Kelas. : 3/G

Video 2 : POTRET PENDIDIKAN DI DUSUN TERPENCIL
Dari yang saya tonton video ini menceritakan tentang kondisi pendidikan di SDN Gelar Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini terletak di dusun terpencil dan hanya memiliki enam ruangan, lima di antaranya digunakan sebagai ruang kelas dan satu sebagai ruang guru. Karena kekurangan ruang kelas, beberapa siswa terpaksa belajar di teras. Selain itu, sekolah ini juga tidak memiliki perpustakaan dan jaringan telekomunikasi. Meskipun demikian, para siswa tetap bersemangat untuk belajar dan berjalan kaki sejauh dua kilometer setiap hari untuk mencapai sekolah. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat membantu membangun satu ruang kelas tambahan untuk memberikan tempat belajar yang layak bagi para siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Kurnia Citrawati Utami -
Kurnia Citrawati Utami
2353053019

SD Negeri Glak di Kabupaten Sikka, yang terletak di dusun terpencil, menghadapi minimnya fasilitas pendidikan, termasuk ruang kelas yang terbatas dan tidak adanya perpustakaan. Meskipun demikian, semangat siswa untuk belajar tetap tinggi meski harus berjalan jauh untuk ke sekolah. Selain itu, kekurangan teknologi membuat sekolah tetap melakukan pembelajaran tatap muka selama pandemi, karena tidak ada akses internet. Pihak sekolah berharap pemerintah segera melakukan renovasi, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, serta meningkatkan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung proses belajar yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Siti Nur Khalimah -
Nama: Siti Nur Khalimah
NPM: 2313053212

Video tersebut menggambarkan kondisi SD Negeri Gelar, Kabupaten Sikka, yang menghadapi tantangan besar akibat minimnya fasilitas pendidikan. Sekolah ini hanya memiliki enam ruang, di mana lima digunakan untuk belajar dan satu menjadi ruang guru. Akibatnya, beberapa siswa harus belajar di teras sekolah tanpa perlindungan dari panas atau hujan, terutama ketika cuaca ekstrem.

Meskipun menghadapi kesulitan ini, semangat belajar siswa tetap tinggi. Mereka rela berjalan jauh setiap hari untuk menuntut ilmu. Guru-guru pun tetap berkomitmen mengajar meski dalam keterbatasan, menunjukkan tanggung jawab moral yang luar biasa. Namun, kekurangan ini semakin terasa saat pandemi, karena wilayah tersebut tidak memiliki akses jaringan internet, membuat pembelajaran daring tidak mungkin dilakukan. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat segera memperbaiki kondisi ini dengan menambah ruang kelas agar siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman. Kisah ini menggarisbawahi pentingnya kesetaraan dalam akses pendidikan, nilai ketekunan siswa, dan tanggung jawab moral guru, serta perlunya kepedulian dari pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang layak bagi semua anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Hesti Badria -
Nama : hesti badria
Npm : 2313053206

Video ini mengisahkan kondisi SD Negeri Glak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang menghadapi keterbatasan fasilitas pendidikan. Sekolah ini hanya memiliki enam ruangan, lima di antaranya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, sementara satu ruangan dijadikan ruang guru. Akibatnya, beberapa siswa harus belajar di teras kelas, dan sekolah juga tidak memiliki perpustakaan. Selama pandemi COVID-19, sekolah ini tidak dapat melaksanakan pembelajaran daring karena tidak ada jaringan telekomunikasi, sehingga pembelajaran tetap dilakukan secara tatap muka.

Meski penuh keterbatasan, semangat belajar siswa tetap tinggi. Pihak sekolah berharap pemerintah segera menyediakan fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas, perpustakaan, dan infrastruktur telekomunikasi, untuk mendukung pendidikan yang layak. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar siswa dan guru dapat belajar dan mengajar di lingkungan yang lebih baik, sesuai dengan hak atas pendidikan yang layak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Mella Oktarini -
Nama : Mella Oktarini
NPM: 2313053222


Berdasarkan hasil analisis saya video tersebut menggambarkan Kondisi SD Negeri Gelar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan permasalahan mendasar dalam penyediaan fasilitas pendidikan di wilayah terpencil. Sekolah ini hanya memiliki enam ruang kelas, lima di antaranya digunakan untuk proses belajar-mengajar, sementara satu ruangan difungsikan sebagai kantor guru. Akibat keterbatasan ruang, sebagian siswa terpaksa belajar di teras sekolah, yang jelas tidak memadai sebagai ruang pembelajaran. Tantangan ini semakin berat saat musim hujan atau cuaca panas yang ekstrem, karena siswa yang belajar di luar ruangan tidak terlindungi dari kondisi cuaca tersebut.

Kondisi pandemi COVID-19 semakin mempertegas kesenjangan pendidikan di wilayah ini. Tidak adanya jaringan telekomunikasi membuat pembelajaran daring yang diinstruksikan pemerintah sulit, bahkan tidak mungkin, untuk diterapkan. Sekolah tetap harus menjalankan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka meski dengan keterbatasan infrastruktur. Situasi ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah terpencil seperti SD Negeri Gelar belum tersentuh secara memadai oleh program pemerataan pendidikan.

Dengan semangat belajar yang tinggi dari para siswa, meskipun harus berjalan kaki hingga dua kilometer setiap hari, sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap pemenuhan fasilitas pendidikan di daerah ini. Penyediaan ruang kelas tambahan serta fasilitas pendukung lainnya, seperti perpustakaan, sangat mendesak untuk dilakukan. Langkah ini tidak hanya menjadi upaya memberikan hak dasar pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil, tetapi juga sebagai bagian dari strategi nasional dalam mengatasi kesenjangan pendidikan. Pemerintah perlu melihat kondisi ini sebagai prioritas untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan bermutu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Fitri Aisyiyah -
Nama : Fitri Aisyiyah
NPM : 2313053202

Video ini mengangkat isu penting terkait kurangnya fasilitas di sebuah sekolah di daerah terpencil. Kekurangan ini terlihat mulai dari minimnya properti sekolah seperti bangku, meja, dan perlengkapan belajar lainnya yang sangat sederhana atau bahkan sudah rusak. Selain itu, akses internet yang terbatas atau bahkan tidak tersedia menjadi hambatan besar, terutama dalam era digital yang semakin membutuhkan konektivitas untuk mendukung proses belajar-mengajar.

Meskipun berada dalam kondisi serba kekurangan, semangat belajar para siswa tetap tinggi. Mereka menunjukkan motivasi yang luar biasa untuk menuntut ilmu meskipun harus menghadapi berbagai keterbatasan. Hal ini mencerminkan tekad kuat dan harapan besar mereka akan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Video ini juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi sekolah-sekolah di daerah terpencil seperti ini. Dukungan yang diharapkan meliputi penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruang kelas yang layak, akses internet, dan perlengkapan belajar yang lengkap. Selain itu, penting pula untuk menempatkan guru-guru yang kompeten, baik dalam hal kemampuan mengajar maupun dedikasi terhadap pendidikan di daerah pelosok.

Dengan adanya perhatian dan bantuan yang lebih besar, sekolah-sekolah di daerah terpencil dapat memberikan pendidikan yang lebih berkualitas bagi para siswanya. Hal ini tidak hanya membantu mereka meraih cita-cita, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih cerdas dan berdaya saing.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Nurul Aini -
Nama : Nurul Aini
NPM : 2313053208

SD Negeri Gelar di Kabupaten Sikka menghadapi berbagai kendala akibat minimnya fasilitas pendidikan. Sekolah ini hanya memiliki enam ruang, di mana lima digunakan sebagai kelas dan satu ruang menjadi tempat guru. Akibat keterbatasan ini, beberapa siswa harus belajar di teras sekolah tanpa perlindungan memadai dari panas matahari atau hujan. Kondisi tersebut semakin menyulitkan ketika cuaca ekstrem melanda, membuat proses pembelajaran terasa lebih berat.

Meski begitu, semangat siswa untuk belajar tetap luar biasa. Mereka dengan tekun menempuh perjalanan jauh setiap hari demi mendapatkan ilmu. Para guru juga tetap melaksanakan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab meskipun harus menghadapi keterbatasan fasilitas. Dedikasi mereka menjadi bukti komitmen terhadap pendidikan meskipun situasi jauh dari ideal, terutama saat pandemi ketika pembelajaran daring tidak memungkinkan karena ketiadaan jaringan internet di wilayah tersebut.

Sekolah ini berharap pemerintah segera memberikan perhatian untuk memperbaiki kondisi yang ada. Penambahan ruang kelas sangat diperlukan agar siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan aman. Kisah ini menjadi pengingat pentingnya pemerataan akses pendidikan bagi semua anak, sekaligus mengapresiasi ketekunan siswa dan dedikasi para guru yang tetap menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Diojuna Akbar Artanto -

Nama: Diojuna Akbar Artanto

NPM: 2313053195


Pada video yang saya tonton tentang Pendidikan di dusun terpencil, setelah saya tonton dapat saya analisis bahwa video ini menggambarkan realitas pendidikan di dusun terpencil di kaki Gunung Api Egon, yang dihadapkan pada berbagai keterbatasan fasilitas. Dengan hanya memiliki enam ruangan—lima digunakan untuk kelas dan satu untuk ruang guru—beberapa siswa harus belajar di teras karena ketiadaan ruang kelas. Situasi ini mencerminkan kondisi infrastruktur pendidikan yang sangat minim di daerah terpencil. Bahkan fasilitas dasar seperti peralatan belajar atau media pembelajaran yang layak tidak tersedia, sementara teknologi komunikasi juga tidak dapat diakses karena ketiadaan jaringan telekomunikasi.

Meski berada dalam keterbatasan, semangat siswa tetap tinggi. Mereka rela berjalan kaki sejauh 2 km setiap hari untuk bersekolah. Hal ini menunjukkan tekad mereka untuk mendapatkan pendidikan meski harus menghadapi tantangan besar. Pada masa pandemi COVID-19, ketika pemerintah mendorong pembelajaran daring, kondisi sekolah ini memperlihatkan ketimpangan yang nyata. Ketiadaan jaringan telekomunikasi membuat pembelajaran daring tidak mungkin dilaksanakan, memaksa sekolah tetap melanjutkan kegiatan tatap muka di tengah risiko pandemi.

Video ini menyoroti perlunya perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan terhadap pendidikan di daerah terpencil. Pembangunan infrastruktur sekolah, penyediaan fasilitas belajar yang layak, dan akses telekomunikasi sangat mendesak untuk mendukung proses belajar-mengajar. Selain itu, program-program bantuan seperti subsidi teknologi atau tenaga pengajar tambahan dapat membantu mengurangi kesenjangan pendidikan. Semangat siswa dan guru dalam video ini adalah pengingat bahwa dengan dukungan yang tepat, mereka memiliki potensi besar untuk berkembang meski berada dalam keterbatasan.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Salma Qothifatun Nabiila -
Nama : Salma Qothifatun Nabiila
NPM : 2313053219

Video berjudul Potret Pendidikan di Dusun Terpencil menceritakan para siswa SD Negeri Glak yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Karena sekolah tersebut terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di teras kelas, hal ini disebabkan karena tidak adanya ruang kelas. SD Negeri Glak hanya memiliki 6 ruangan, dimana hanya 5 yang dipakai sebagai ruang kelas dan 1 dipakai sebagai ruang guru. Sekolah tersebut juga tidak memiliki perpustakaan sebagaimana sekolah lainnya. Jika musing hujan anak-anak tidak bisa belajar karena terkena hujan angin.

Pada saat COVID-19 dimana pemerintah mengkampanyekan sekolah daring, SDN Glak tidak mampu melakukannya karena belum ada jaringan telekomunikasi sama sekali. Oleh karena itu, pihak sekolah tetap melakukan kegiatam belajar mengajar di sekolah.

Susana Loran, selaku kepala sekolah SDN Glak berharap semoga pemerintan segera membangunkan satu ruangan kelas supaya anak-anak aman untuk belajar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Marsya Aulia -
Nama: Marsya Aulia
NPM: 2313053218
Kelas: 3G

Analisis video yang berjudul "Potret Pendidikan di Dusun Terpencil."

Video ini menampilkan bagaimana potret SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka, NTT yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah dikarenakan SD ini terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di teras kelas karena kekurangan ruang kelas.

Sekolah tersebut memiliki 6 ruangan namun yang dipakai untuk kegiatan pembelajaran hanya 5 ruangan saja karena satu ruangan digunakan untuk ruang guru, bahkan perpustakaan saja sekolah tersebut tidak ada.

Namun batasan tersebut tidak menghalangi semangat anak-anak untuk bersekolah meskipun mereka harus berjalan hingga 2 Km menuju sekolah.

Pada saat pandemi covid-19, ketika sekolah-sekolah melakukan pembelajaran dare sekolah ini tidak bisa melakukan pembelajaran secara dare dikarenakan di daerah terpencil tersebut belum ada jaringan komunikasi sehingga pihak sekolah pun tetap melakukan pembelajaran tatap muka demi kegiatan belajar mengajar terus berlangsung.

Potret ini menampilkan betapa kurangnya perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah, karena ruang kelas itu sangat berpengaruh sekali dengan konsentrasi belajar siswa. Untuk akses komunikasi juga seharusnya pemerintah lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil agar masyarakat yang ada di daerah terpencil dapat merasakan hal yang sama seperti masyarakat di daerah yang lebih luar.

Kepala sekolah di sekolah ini juga berharap agar pemerintah dapat membangunkan satu kelas lagi agar para siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan aman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Antin Mutia Putri -
Nama : Antin Mutia Putri
NPM : 2313053213

Analisis video 2 :

Dalam video tersebut menggambarkan kondisi memprihatinkan yang dihadapi oleh siswa dan guru di SD Negeri Gelar, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Terbatasnya fasilitas membuat kegiatan belajar mengajar dilakukan di teras sekolah karena kekurangan ruang kelas. Dari enam ruangan yang ada, lima digunakan sebagai kelas dan satu untuk ruang guru, sementara fasilitas lain seperti perpustakaan tidak tersedia. Meskipun infrastruktur minim, semangat belajar siswa tetap tinggi, meskipun harus berjalan kaki sejauh dua kilometer setiap hari untuk sampai ke sekolah.

Kondisi semakin sulit di tengah pandemi COVID-19, terutama karena daerah ini tidak memiliki akses jaringan telekomunikasi. Akibatnya, kegiatan belajar jarak jauh yang diharapkan pemerintah tidak dapat dilakukan. Siswa yang belajar di luar ruangan pun menghadapi tantangan seperti panas matahari yang menyengat atau hujan deras yang memaksa mereka berteduh di bawah pohon. Keadaan ini menghambat kelangsungan pendidikan yang layak bagi anak-anak di sana, sehingga mereka hanya dapat belajar secara terbatas.

Pihak sekolah berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan dengan membangun ruang kelas baru untuk menunjang kegiatan belajar yang lebih aman dan nyaman. Penyediaan fasilitas ini penting untuk menjamin anak-anak dapat mengakses pendidikan tanpa hambatan. Situasi di SD Negeri Gelar mencerminkan urgensi perhatian terhadap pendidikan di daerah terpencil, agar semua anak
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Alifia Lintang Prameswari -
Nama: Alifia Lintang Prameswari
NPM: 2313053201
Kelas: 3/G

Analisis Video 2: Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Video ini menyoroti kondisi SD Negeri Gelar, sebuah sekolah yang terletak di dusun terpencil di kaki Gunung Api Gone, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini berada dalam kondisi yang sangat terbatas, baik dalam fasilitas maupun infrastruktur. Dengan hanya memiliki enam ruangan, lima di antaranya digunakan sebagai ruang kelas dan satu sebagai kantor sekaligus ruang guru, sekolah ini harus memanfaatkan setiap sudut yang ada untuk kegiatan belajar-mengajar. Karena ruangan yang terbatas, salah satu kelas terpaksa melaksanakan kegiatan belajar di teras sekolah, tanpa perlindungan yang memadai dari panas matahari maupun hujan.

Keterbatasan ini tidak hanya berupa ruang kelas yang minim, tetapi juga ketiadaan perpustakaan. Para siswa tidak memiliki akses ke buku atau bahan bacaan lain yang bisa membantu memperkaya pengetahuan mereka. Meski demikian, semangat belajar mereka tetap tinggi. Setiap pagi, mereka harus berjalan kaki sejauh dua kilometer untuk bisa sampai ke sekolah. Perjalanan ini dilakukan dengan penuh tekad, menunjukkan betapa besar keinginan mereka untuk memperoleh pendidikan, meskipun dalam kondisi yang jauh dari ideal.

Di tengah pandemi COVID-19, ketika pemerintah mendorong pembelajaran dari rumah, SD Negeri Gelar tidak mampu menerapkannya karena wilayah ini tidak memiliki jaringan telekomunikasi. Akses internet yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran daring tidak tersedia di sana. Akibatnya, meskipun ada anjuran untuk belajar dari rumah demi mencegah penularan virus, para siswa tetap harus datang ke sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran.

Belajar di teras menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa. Ketika matahari terik, mereka harus menahan panas yang menyengat, dan di saat hujan, kegiatan belajar-mengajar terganggu karena teras tidak memberikan perlindungan yang cukup. Sering kali, para siswa terpaksa berteduh di bawah pohon atau tempat lain untuk menghindari paparan panas matahari yang langsung mengenai mereka. Dalam kondisi seperti ini, kenyamanan dan konsentrasi belajar jelas terganggu. Para guru di sekolah ini menyadari bahwa suasana belajar yang tidak memadai ini bisa memengaruhi perkembangan belajar para siswa.

Guru-guru di SD Negeri Gelar sangat berharap pemerintah setempat bisa segera turun tangan untuk memperbaiki situasi ini. Mereka memohon agar sekolah ini dapat dibantu dengan tambahan ruang kelas yang memadai, sehingga semua siswa bisa belajar di dalam ruangan yang terlindungi. Dengan ruang kelas tambahan, para siswa akan terbebas dari kekhawatiran soal cuaca dan bisa mengikuti pelajaran dengan lebih nyaman. Selain itu, mereka juga berharap agar sekolah bisa dilengkapi dengan perpustakaan kecil, sehingga para siswa dapat mengakses buku dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan mereka di luar pelajaran formal.

Video ini menjadi pengingat bahwa masih banyak anak-anak di Indonesia yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan dalam kondisi yang sangat terbatas. Dengan menyediakan fasilitas yang layak, pemerintah tidak hanya membantu mereka memperoleh pendidikan, tetapi juga memberi mereka harapan akan masa depan yang lebih baik. Kisah SD Negeri Gelar di Kabupaten Sikka ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam memperhatikan sekolah-sekolah di daerah terpencil, agar kesetaraan dalam akses pendidikan dapat benar-benar terwujud di seluruh Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by NIKA WULAN PRATIWI -
Nama : Nika Wulan Pratiwi
NPM : 2313053198

Video ini menjelaskan mengenai kondisi memprihatinkan di SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka, yang menghadapi keterbatasan fasilitas pendidikan. Dengan hanya enam ruangan, beberapa siswa terpaksa belajar di teras karena kekurangan ruang kelas, dan tidak adanya perpustakaan semakin menghambat proses belajar. Letak sekolah di kaki Gunung Egon juga menjadi tantangan, di mana siswa harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer setiap hari untuk bersekolah.

Pandemi COVID-19 memperburuk kesenjangan pendidikan di wilayah ini. Ketika sekolah lain menerapkan pembelajaran daring, SD Negeri Glak tidak dapat melakukannya karena ketiadaan jaringan telekomunikasi, sehingga mereka tetap mengadakan pembelajaran tatap muka meski dengan segala keterbatasan. Semangat belajar siswa tetap tinggi, tetapi pihak sekolah berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas tambahan, perpustakaan, dan akses komunikasi. Video ini menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendukung masa depan anak-anak di daerah terpencil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Fauzya Putri Ramadani -
Nama : Fauzya Putri Ramadani
NPM : 2313053221

video “Potret Pendidikan di Dusun Terpencil” menunjukkan situasi yang sangat mengkhawatirkan di SD Negeri Gelar, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini menghadapi banyak tantangan serius terkait fasilitas pendidikan. Dengan hanya enam ruangan yang ada, di mana lima digunakan sebagai kelas dan satu untuk guru, terlihat jelas bahwa infrastruktur yang tersedia jauh dari memadai untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Kondisi ini semakin parah akibat pandemi COVID-19, di mana banyak sekolah di tempat lain beralih ke pembelajaran jarak jauh. Di SD Negeri Gelar, ketidakadaan sinyal internet membuat mereka gagal mengikuti metode pembelajaran yang lebih modern.

Walaupun menghadapi berbagai tantangan, para siswa tetap menunjukkan semangat luar biasa untuk bersekolah. Mereka harus berjalan kaki sejauh dua kilometer setiap hari untuk sampai di sekolah, yang menunjukkan dedikasi dan keinginan kuat mereka untuk belajar. Namun, setibanya di sekolah, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa banyak kegiatan belajar harus dilakukan di teras kelas atau bahkan di luar ruangan, bergantung pada cuaca. Harapan pihak sekolah kepada pemerintah untuk memberikan perhatian pada kondisi mereka dan menyediakan fasilitas yang lebih baik.

Video ini menggambarkan kenyataan yang sulit bagi siswa di daerah terpencil, di mana semangat belajar mereka harus berjuang melawan berbagai rintangan. Ini merupakan seruan untuk tindakan, menekankan pentingnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki kondisi pendidikan di daerah yang kurang beruntung.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Ahmat Nuryasir -
Nama: Ahmat Nuryasir
NPM: 2313053207

Potret Keterbatasan dan Semangat Pendidikan di SD Negeri Glak

Video ini membongkar kondisi memprihatinkan pendidikan di SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang menghadirkan potret nyata kesenjangan infrastruktur pendidikan di wilayah terpencil. Sekolah tersebut memiliki fasilitas minimal dengan enam ruangan, dimana lima ruang diperuntukkan kelas belajar, satu ruang guru, dan tanpa keberadaan perpustakaan.

Keterbatasan ruang memaksa para siswa belajar di teras kelas, mencerminkan minimnya dukungan fasilitas pendidikan. Namun, di tengah situasi tersebut, semangat belajar murid tetap membara, menunjukkan tekad luar biasa dalam menuntut ilmu.

Pandemi Covid-19 semakin memperburuk kondisi. Berbeda dengan sekolah lain yang mampu melakukan pembelajaran daring, SD Negeri Glak terkendala infrastruktur telekomunikasi yang belum tersedia. Konsekuensinya, mereka terpaksa melanjutkan pembelajaran tatap muka, mengungkapkan betapa kritisnya kebutuhan teknologi dalam pendidikan modern.

Video ini membawa pesan mendalam tentang kesenjangan pendidikan di Indonesia. Ia bukan sekadar dokumentasi fisik sekolah, melainkan seruan kritis akan pentingnya pemerataan akses pendidikan berkualitas. Dedikasi guru dan antusiasme siswa menjadi simbol ketangguhan dalam menghadapi keterbatasan.

Video ini mengemuka menjadi pengingat fundamental bahwa pendidikan merupakan hak asasi yang tidak boleh dibatasi oleh geografis atau kondisi ekonomi. Ia menuntut perhatian serius pemerintah untuk segera menyediakan infrastruktur dan fasilitas layak di seluruh wilayah.

Inti pesan yang disampaikan adalah semangat tak terbendung untuk terus belajar, bahkan di tengah kondisi paling sulit sekalipun. Video ini bukan sekadar merekam keterbatasan, melainkan menyuarakan harapan akan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih berkeadilan dan berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Juwita Juwandono -
Nama : Juwita Juwandono
NPM : 2313053199

Analisis Video 2 berjudul Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Video tersebut menjelaskan berita tentang sekolah di dusun terpencil yang melakukan pembelajaran di halaman kelas karena keterbatasan ruang kelas yang hanya memiliki 6 ruangan.

Jangankan kelas, perpustakaan pun tak ada, meski begitu banyak siswa yang semangat untuk sekolah hingga rela menempuh berkilo meter untuk sekolah, walaupun covid 19 anak anak tetap melakukan tatap muka karena tidak adanya jaringan internet untuk melakukan pembelajaran daring. Saat musim hujan mereka harus berteduh dan menghambat proses belajar. Mereka berharap untuk pemerintah bisa membuka mata melihat keadaan mereka dengan cara menyediakan fasilitas yang mereka butuhkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Dhea Novalia Azzahra -
nama:dhea novalia azzahra
npm:2313053223

Video ini menggambarkan kondisi pendidikan di sebuah dusun terpencil di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang menghadapi berbagai tantangan. Sekolah hanya memiliki enam ruangan, dengan lima digunakan sebagai ruang kelas dan satu sebagai ruang guru. Karena keterbatasan ruang, beberapa siswa belajar di teras kelas. Selain itu, sekolah tidak memiliki perpustakaan atau jaringan telekomunikasi, yang menyulitkan proses belajar. Meskipun demikian, semangat belajar siswa tetap tinggi.

Beberapa poin penting dari video ini:
1. Keterbatasan Fasilitas: Sekolah kekurangan ruang dan fasilitas, yang membuat proses belajar terasa kurang optimal.
2. Semangat Belajar Siswa: Meskipun kondisi sulit, siswa tetap bersemangat untuk belajar dan meraih cita-cita mereka.
3. Pentingnya Peran Pemerintah: Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di daerah terpencil.
4. Tantangan di Daerah Terpencil: Jarak yang jauh dan terbatasnya sumber daya menjadi hambatan besar dalam akses pendidikan berkualitas.

Kondisi ini menunjukkan ketidakmerataan pendidikan di Indonesia, namun semangat siswa membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, mereka bisa meraih cita-cita. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan yang layak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Syarah Kiki anisa -
Syarah kiki anisa
2313053203

kondisi memprihatinkan SDN Gelar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sekolah yang terletak di dusun terpencil ini kekurangan ruang kelas, sehingga terpaksa menggunakan teras sebagai ruang belajar. Minimnya fasilitas, seperti perpustakaan dan jaringan telekomunikasi, membuat kegiatan belajar mengajar menjadi sulit, terutama di masa pandemi. Siswa harus berjalan kaki sejauh dua kilometer untuk bisa belajar, dan terkadang harus belajar di luar ruangan tanpa perlindungan dari hujan maupun panas. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat memperhatikan keadaan mereka dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar yang layak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Rahmadani yusup Alfikri -
Nama:Rahmadani Yusup Alfikri
Npm :2353053032
Download video tersebut dapat disimpulkan bahwa beberapa Dusun terpencil membutuhkan bantuan dari pemerintah karena kurangnya fasilitas yang dapat digunakan karena terhambat seperti yang sudah dijelaskan tentang covid 19 sekolah tersebut tidak dapat melakukan pembelajaran secara daring karena internet masih sangat susah untuk didapatkan dan ketika hujan dapat mengganggu kegiatan pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Husna Humaira -
Nama : Husna Humaira
Npm : 2353053031
di sd negeri glak kabupaten sikka sangat miris akan kebutuhan di sekolah tersbut.
sampai anak-anak tersebut melakukan kegiaatan pembelajaran di teras luar sekolah dikarenakan miris nya akan tempat belajar di sekolah tersebut.
saat covid pun mereka tetap aktif melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka dikarenakan kurang nya teknologi di sekolah tersebut.
diharapkan pemerintah disana memperhatikan keadaan sekolah di sana jangan sampai menguburkan mimpi anak-anak yang bersemangat untuk sekolah.
karena pemertintah di sana tidak memperhatikan sekolah yang ada di kabupaten tersebut.