Posts made by Alfiantika Putri

TA C2025 -> CASE STUDY 2

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
Npm : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :

1. Dalam pendekatan tradisional, penilaian fair value menggunakan metode yang jelas dan dapat dijelaskan sehingga auditor bisa menelusuri asumsi dan menilai kewajarannya, ini sesuai teori akuntansi. Pendekatan AI lebih cepat dan memakai data real-time sehingga informasinya lebih relevan, tetapi prosesnya sering tidak transparan. Karena itu, AI berpotensi meningkatkan relevansi tetapi menurunkan keandalan jika mekanisme perhitungannya tidak bisa dijelaskan.
2. Secara epistemologis, sumber pengetahuan akuntansi berubah dari penilaian manusia berbasis asumsi yang dapat dijelaskan menjadi hasil algoritma yang bergantung pada kualitas data dan cara model dilatih. Validitas nilai wajar menjadi tergantung pada data input dan performa model, bukan hanya metode. Resiko data, kesalahan model, dan kurangnya penjelasan membuat pengetahuan nilai wajar menjadi lebih sulit diverifikasi secara tradisional.
3. Agar sesuai IFRS 13, perusahaan perlu memastikan AI tetap akuntabel yaitu menjelaskan metode yang digunakan, mendokumentasikan sumber data, melakukan uji validasi terhadap model, serta menyajikan analisis sensitivitas. Perusahaan juga perlu menyediakan penjelasan yang dapat dipahami auditor (misalnya melalui teknik penjelasan AI), dan tetap melibatkan penilai manusia untuk meninjau dan menyetujui hasil akhir. Dengan cara ini, penggunaan AI tetap memenuhi kebutuhan transparansi dan verifikasi yang diwajibkan IFRS 13.

TA C2025 -> CASE STUDY 1

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban pertanyaan :

1. Blockchain dapat meningkatkan reliabilitas dan transparansi karena setiap data terkait jejak karbon dan sumber bahan baku tercatat secara permanen, tidak dapat diubah, dan mudah diverifikasi. Hal ini memperkuat _faithful representation_, meningkatkan keandalan, serta membuat pelaporan keberlanjutan lebih transparan sesuai prinsip akuntansi modern.
2. Tantangan yang mungkin dihadapi PT Hijau Lestari yaitu belum adanya regulasi spesifik di Indonesia terkait blockchain untuk sustainability reporting, biaya implementasi yang tinggi, kebutuhan tenaga ahli, serta risiko terkait privasi dan keamanan data pemasok. Selain itu, penerimaan auditor dan regulator global juga belum sepenuhnya seragam sehingga metode verifikasi berbasis blockchain masih perlu disesuaikan.
3. Rekomendasi strategisnya adalah memulai dengan proyek percontohan yang kecil, menggunakan blockchain berizin agar data sensitif tetap terjaga, serta memastikan seluruh proses selaras dengan standar GRI dan pedoman ESG dari OJK. Perusahaan perlu menyiapkan tata kelola data yang kuat dan melibatkan auditor sejak tahap awal agar implementasinya dapat diterima serta mendukung kualitas informasi akuntansi.

TA C2025 -> CASE STUDY

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :

1. Teori akuntansi biasa dibuat untuk catatan yang ditulis tangan oleh manusia, yang bisa diperiksa ulang atau diubah jika salah, dan banyak keputusan bergantung pada pertimbangan akuntan sendiri. Tetapi, ketika perusahaan seperti PT Delta pakai AI untuk catat transaksi dan blockchain untuk simpan data, semuanya berubah jadi otomatis dan data tidak bisa dihapus begitu saja. Misalnya, blockchain membuat catatan transaksi tetap selamanya, sehingga kalau ada kesalahan, tidak bisa langsung diperbaiki seperti saat menggunakan akuntansi biasa, melainkan harus ditambahkan catatan baru di atasnya, yang menyulitkan penerapan prinsip akuntansi tradisional seperti koreksi manual. Selain itu, sistem ini bisa update nilai keuangan hampir secara langsung setiap saat, padahal aturan lama dirancang untuk laporan yang dibuat sekali setahun atau per kuartal, sehingga ada pertanyaan kapan sebenarnya pendapatan atau beban harus dihitung. Akuntan juga tidak lagi fokus mencatat, tapi lebih ke mengawasi apakah sistem komputer bekerja dengan benar.
2. Penggunaan teknologi digital seperti AI dan blockchain di PT Delta memang membuka peluang besar untuk membuat laporan keuangan lebih cepat, akurat, dan mudah dilacak karena jejak setiap transaksi jadi jelas dan sulit disembunyikan jika sistemnya dirancang dengan baik. AI juga bisa menemukan kesalahan atau kecurangan lebih awal daripada manusia. Akan tetapi, hal ini juga menciptakan risiko baru dalam memanipulasi informasi, bukan dengan mengubah angka, melainkan dengan mengatur pengaturan di balik sistem, seperti mengubah asumsi dalam model AI agar beban seperti cadangan kerugian diakui lebih lambat atau nilai aset dinilai lebih tinggi dari seharusnya. Di PT Delta, kecurigaan delay pengakuan beban kemungkinan besar terjadi, di mana manajemen tidak perlu menyentuh jurnal manual cukup ubah tingkat risiko atau umur manfaat aset digital, sehingga laba terlihat stabil meski kondisi sebenarnya tidak mudah.
3. Saat estimasi keuangan seperti cadangan rugi atau nilai aset diambil alih oleh algoritma AI di PT Delta, akuntan menghadapi risiko moral serius karena mereka tetap bertanggung jawab atas kebenaran laporan secara keseluruhan, tapi sulit dijelaskan mengapa AI memilih angka tertentu sebab banyak model AI yang logikanya sulit dipahami. Ini bisa membuat akuntan kurang waspada atau bersembunyi di balik alasan "itu hasil komputer", padahal aturan profesi mengharuskan mereka jujur dan hati-hati. Selain itu, ada bahaya bisa dari data buruk yang dipakai melatih AI, misalnya menilai risiko kredit lebih rendah untuk pelanggan tertentu, atau masalah privasi karena data nasabah jadi terlalu banyak digunakan, yang melanggar prinsip kerahasiaan dan keadilan.​
4. Dalam situasi PT Delta yang tertekan likuiditas dan nilai tukar naik-turun, manajemen sering meminta akuntan menyesuaikan hasil agar investor tetap percaya, tapi akuntan profesional harus menolak dengan tegas dengan berpegang pada aturan standar akuntansi dan kode etik yang menekankan kejujuran serta objektivitas, sehingga perubahan asumsi AI hanya boleh dilakukan jika ada alasan bisnis nyata dan dicatat lengkap beserta dampaknya terhadap laba. Dokumentasi ini jadi perlindungan jika nanti ada investigasi, dan jika tekanan terlalu kuat sampai mengarah pada kecurangan, akuntan wajib lapor ke komite audit, atasan, atau regulator untuk menjaga integritas profesi.​
5. Bagi PT Delta dan akuntan publik yang mengauditnya, pendekatan lama seperti cek sampel transaksi kertas sudah tidak cukup, sekarang audit harus cek sistem secara keseluruhan, termasuk memeriksa bagaimana model AI dilatih, data apa yang dipakai, dan apakah pengaturannya bisa menghasilkan angka, serta kode blockchain untuk pastikan akses dan perubahan aman. Auditor perlu belajar keterampilan baru seperti analisis data dan pemahaman blockchain agar bisa uji sistem bukan hanya hasil akhirnya, sambil catat semua perubahan parameter atau update kode sebagai jejak audit yang kuat, dan sering libatkan ahli IT untuk bantu nilai keamanan dan logika algoritma.​
6. Menurut saya, standar seperti IFRS sudah mulai menyesuaikan dengan dunia digital, misalnya dengan panduan untuk aset kripto yang diperlakukan sebagai aset tak berwujud atau nilai pasar, serta penggunaan fair value untuk instrumen keuangan yang fluktuatif, yang cocok untuk fintech global seperti PT Delta.Tetapi, standar ini masih lambat mengejar kecepatan inovasi seperti pinjaman digital lintas negara, smart contract, sehingga banyak area abu-abu yang bisa dimanfaatkan untuk trik akuntansi, dan diperlukan update rutin serta kerjasama internasional agar kerangka konseptualnya lebih siap hadapi AI.

TA C2025 -> CASE STUDY

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :

1. Indikator yang medukung dugaan praktik manajemen laba PT Karya Sentosa adalah :
  • Peningkatan signifikan pada akun kredit usaha
  • Penurunan cadangan kerugian
  • Pendapatan naik tapi arus kas operasi tidak naik

2. Perbandingan dua jurnal ilmiah :
  • Jurnal 1: Andini, R. (2020). "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia." menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data sekunder laporan keuangan. Metodologi, regresi statistik untuk menguji pengaruh leverage dan kepemilikan saham terhadap manajemen laba. Temuan utama leverage dan tata kelola perusahaan berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba, artinya semakin baik pengawasan, semakin kecil praktik tersebut.
  • Jurnal 2 : Aljifri, K. (2024). "Pengaruh Manajemen Laba terhadap Kualitas dan Kesehatan Perusahaan." menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus dan wawancara mendalam. Metodologi, analisis deskriptif pada perusahaan dengan kesulitan keuangan untuk mengeksplorasi teknik manajemen laba.Temuan utama, manajemen laba sering digunakan untuk menstabilkan laba jangka pendek terutama pada perusahaan yang mengalami tekanan keuangan, tetapi berisiko merugikan pihak internal dan eksternal.

3. Manajemen laba tidak selalu bersifat negatif; beberapa teori mendukung bahwa manajemen laba bisa dipakai untuk mengurangi volatilitas laba demi menjaga reputasi perusahaan dan stabilitas pasar modal (income smoothing) dan menyesuaikan pelaporan keuangan agar lebih representatif terhadap realita bisnis. Tetapi, jika digunakan untuk menipu atau mengelabui pemangku kepentingan, praktik ini bersifat merugikan dan dapat menimbulkan risiko hukum dan reputasi buruk. Literatur empiris menunjukkan praktik manajemen laba yang berlebihan sering berakhir pada penurunan nilai perusahaan dan kepercayaan investor.

4. Rekomendasi kepada pemangku kepentingan perusahaan :
  • Indikasi manajemen laba di PT Karya Sentosa perlu di audit lebih dalam
  • Meningkatkan transparansi dan kontrol internal
  • Gunakan analisis arus kas untuk memeriksa laporan laba
  • Pengawasan OJK & BEI perlu diperketat untuk mencegah manipulasi

TA C2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Video Earnings Management oleh Edspira membahas tentang tindakan perusahaan yang sengaja mengatur waktu transaksi untuk memanipulasi angka laba mereka, baik untuk menaikkan atau menurunkan laba. Hal ini tidak selalu ilegal atau termasuk penipuan, tapi bertujuan agar laporan keuangan terlihat lebih baik sesuai keinginan perusahaan.

Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki tanah yang dibeli dengan harga $1.000 dan nilai tanah tersebut naik menjadi $1.700, perusahaan tidak akan mencatat keuntungan itu sampai tanah dijual. Jika di tahun tertentu laba perusahaan terancam turun, mereka bisa menjual tanah tersebut untuk merealisasi keuntungan $700 tadi sehingga laporan laba tahun itu naik tanpa menambah operasi bisnis sebenarnya. Perusahaan juga bisa melakukan manajemen laba turun dengan menyimpan kelebihan laba di waktu tertentu untuk dipakai di masa sulit, yang sering disebut cookie jar reserves. Meski terdengar seperti trik, manajemen laba ini legal selama tidak sampai melakukan penipuan atau membuat angka palsu.

Pada artikel "Earnings Management: A Literature Review" menjelaskan bahwa earnings management adalah cara manajer mengatur laporan keuangan untuk mencapai laba yang diinginkan tanpa melanggar aturan akuntansi. Manajer biasanya punya informasi lebih lengkap sehingga bisa menyesuaikan angka laba agar memenuhi kebutuhan perusahaan atau kepentingannya sendiri.

Ada dua pandangan utama dari earnings management pertama, pandangan opportunistik yang menganggap manajer memanipulasi laba demi keuntungan pribadi seperti mendapatkan bonus atau memenuhi syarat pinjaman. Kedua, pandangan sinyal yang melihat earnings management sebagai cara manajer menyampaikan informasi penting tentang prospek perusahaan kepada investor supaya mereka bisa membuat keputusan yang tepat. Banyak penelitian menggunakan pendekatan angka akrual untuk mengukur earnings management, meskipun ada juga yang melihat manipulasi dalam aktivitas riil perusahaan. Earnings management tidak selalu negatif karena bisa membantu memberikan informasi yang lebih jelas, tapi juga punya risiko menyesatkan para pengguna laporan keuangan.

Menurut saya dari video dan artikel diatas earnings management itu seperti cara perusahaan mengatur laporan laba agar terlihat sesuai keinginan, tapi tanpa melanggar aturan. Cara tersebut bisa membantu kalau dipakai dengan benar supaya laporan keuangan jadi lebih jelas, tapi jika disalahgunakan bisa buat orang salah paham dan merugikan, jadi harus ada aturan dan pengawasan supaya manajemen laba ini tidak merugikan siapa pun.