- Struktur : suatu hal yg menjelaskan tujuan dan menjaga diskusi tetap dalam batas yang telah ditentukan.
- Menghubungkan : Menghubungkan adalah mengenali elemen-elemen yang sama dalam pertanyaan dan komentar kelompok.
- Menyimpulkan : Menyimpulkan adalah pengulangan guna mendorong pembelajaran. pengulangan mekankankan ide-ide penting yang dibahas di dalam sesi.
- Menjawab Pertanyaan : Pelajari banyak metode untuk mengajukan pertanyaan saat memimpin diskusi. Pertanyaan berkualitas memotivasi pemikiran, partisipasi, dan pembelajaran.
2. Fish Bowl : Fish Bowl adalah adaptasi khusus dari diskusi kelompok yang memberikan kesempatan untuk belajar empati dan memahami sudut pandang orang lain. Duncan menggunakan teknik ini dalam sebuah lokakarya pengasuhan dengan orang tua dan anak-anak pra-remaja mereka.
3. Buzz Groups : Buzz groups adalah variasi lain dari diskusi tradisional. Buzz groups, atau beberapa kelompok kecil dalam kelompok besar, memungkinkan peserta untuk mendiskusikan suatu isu secara mandiri dalam kelompok kecil mereka Biasanya, diskusi dalam buzz groups berlangsung selama 5 menit atau kurang. Seorang pendidik dapat meminta setiap individu dalam kelompok untuk menyumbangkan satu ide, kemudian seorang juru bicara kelompok dapat merangkum diskusi kelompoknya untuk disampaikan kepada seluruh peserta.
4. personal narrative : stories of life : metode ini menghubungkan prinsip-prinsip abstrak dengan realitas. Beberapa bukti menunjukkan bahwa cerita adalah alat pendidikan kehidupan keluarga yang efektif dan dapat memotivasi praktik pengasuhan yang baik. Cerita dengan kandungan moral juga dapat membangun kecerdasan moral pada orang dewasa maupun anak-anak
5. Skill training : membantu memperoleh keterampilan yang di butuhkan untuk keberhasilan dalam kehidupan pernikahan dan keluarga. pendekatan umum yang didasarkan pada metode pembelajaran sosial : menjelaskan keterampilan, mencontohkan keterampilan, Latih keterampilan dalam suasana dan situasi yang tidak menegangkan, Berikan penguatan dan umpan balik korektif, Gunakan keterampilan dalam situasi nyata
6. family councils / meetings : metode ini dapat digunakan untuk menetapkan tujuan, membagi pekerjaan rumah tangga, menyelesaikan masalah, dan merayakan keberhasilan anggota keluarga. Jika dilakukan dengan benar, metode ini memungkinkan setiap anggota untuk menyampaikan pendapat dan terlibat dalam pengambilan keputusan. Panduan untuk Mengadakan family councils / meetings:
- Jadwalkan waktu rutin
- Tidak hanya membahas masalah tapi merencanakan hal-hal menyenangkan juga, seperti aktivitas keluarga.
- Tetapkan agenda, seperti : memimpin dapat bergantian di antara orang tua dan anak-anak
- Dorong anggota keluarga untuk menulis hal-hal yang ingin dibahas di agenda.
- Tetapkan aturan dasar
- Batasi durasi rapat hingga satu jam dan akhiri dengan suasana ceria.
7. Role - playing : Role-playing adalah teknik untuk membantu peserta memahami perilaku, perasaan, dan mempraktikkan prinsip yang telah dipelajari. Teknik ini mencakup peran yang sudah diskenariokan atau dilakukan secara spontan. role-playing efektif untuk melatih strategi dan memprediksi dampak perilaku pada orang lain.
8. Movie and television chips : Richard Klemer dan Rebecca Smith (1975) menyatakan bahwa film dapat digunakan untuk mempelajari hubungan keluarga, karena peserta lebih mudah mengidentifikasi atau berempati pada karakter dibandingkan konsep abstrak. Cuplikan dari film populer dapat membantu menjelaskan poin penting terkait pernikahan dan hubungan keluarga.
9. Educational videos : Video edukasi sering digunakan dalam kurikulum FLE sebagai materi pendukung atau bagian inti dari program. Namun, tidak semua video memiliki kualitas atau isi yang sama baik. Video harus dipilih dengan hati-hati untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekadar mengisi waktu pengajaran.
10. music and pictures : Musik memiliki pengaruh psikologis dan terapeutik yang kuat, seperti menenangkan dan mengubah suasana hati. Dalam FLE, musik digunakan untuk membantu individu memahami diri mereka sendiri dan orang lain. Gambar dapat meningkatkan FLE dengan membantu dalam bercerita. Misalnya, foto bencana alam yang menunjukkan keluarga yang kehilangan segalanya namun tetap bersama dapat digunakan untuk mendiskusikan pentingnya komitmen keluarga, terutama dalam masa-masa sulit.
11. books, plays, and short stories : Berbagai buku, drama, dan cerita pendek menggambarkan tema-tema yang bermanfaat untuk pendidikan kehidupan keluarga.
12. Comic Strips and Cartoons : Banyak kartun berfungsi sebagai komentar tentang kehidupan keluarga. Misalnya, Calvin and Hobbes menggambarkan banyak isu terkait pengasuhan dengan cara yang berlebihan. For Better or Worse menggambarkan secara realistis tentang kesedihan setelah kehilangan pasangan hidup, pacaran di usia tua, dan penyesuaian pernikahan setelah kelahiran anak pertama. Kartun lainnya seperti Family Circus, Peanuts, Dennis the Menace, dan lainnya juga berguna.
13. Games : Permainan dapat digunakan sebagai pemecah kebekuan untuk menarik minat peserta didik terhadap suatu topik, atau untuk memfasilitasi pembelajaran aktif. Permainan dapat disajikan dengan format mirip acara permainan televisi yang mana familiaritas permainan dapat mendorong partisipasi lebih besar.
14. object lessons : Pelajaran dengan benda melibatkan peserta dalam proses pembelajaran. Pelajaran dengan benda juga dapat memicu peserta untuk merenung dan mempertanyakan asumsi mereka, yang berpotensi mendorong tindakan. Sebagai contoh, pendidik ini menggunakan SIM untuk menggambarkan pentingnya mempersiapkan pernikahan. Ia membandingkan persyaratan untuk mendapatkan SIM dengan persyaratan untuk mendapatkan izin menikah. Dibutuhkan lebih banyak waktu, usaha, dan uang untuk mendapatkan SIM daripada izin menikah, yang mendorong peserta untuk lebih sadar dan termotivasi untuk mempersiapkan pernikahan.
15. Homework Assignments and Learning Contracts : Pendidik keluarga yang bijaksana memberikan tugas atau tantangan kepada peserta untuk dikerjakan di rumah antara sesi, atau jika hanya ada satu sesi, memberikan tugas untuk diselesaikan setelahnya. Pada sesi berikutnya, tugas rumah ini dibahas untuk melihat bagaimana peserta mengerjakannya. Dengan membuat tujuan belajar mereka sendiri dan mempertimbangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya, akan lebih membuat termotivasi untuk berlatih di rumah dan menunjukkan hasilnya pada sesi berikutnya.
16. Idea Reinforcers : Salah satu pendekatan adalah dengan mengetikkan ide utama dan subpoin yang mudah diingat pada setengah lembar kertas atau karton berbingkai, dan menyertakan gambar yang dapat memperkuat ingatan mereka.
17. Myth Versus Reality : merujuk pada perbandingan antara pandangan atau kepercayaan yang salah (mitos) dengan fakta atau kebenaran yang sebenarnya (kenyataan). Dalam konteks ini, mitos adalah informasi atau kepercayaan yang tidak berdasarkan bukti yang sahih atau ilmiah, sedangkan kenyataan adalah apa yang benar-benar terjadi atau berdasarkan data yang dapat diverifikasi.