Saya melihat tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa terutama terletak pada kurangnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Banyak yang melihat Pancasila sebatas ideologi formal, bukan sebagai nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Pancasila sebaiknya tidak hanya diajarkan melalui hafalan, tetapi juga melalui contoh nyata yang berkaitan dengan kehidupan sosial, serta disisipkan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Hal ini bisa dilakukan, misalnya, dengan proyek-proyek pengabdian masyarakat yang menunjukkan nilai gotong royong atau dengan melibatkan siswa dalam kegiatan
diskusi etika dan moral berdasarkan nilai-nilai Pancasila.