Posts made by Deru Pratama Deru Pratama

MKU Pancasila TI A -> Forum Tanggapan Video 1

by Deru Pratama Deru Pratama -
Nama : Deru Pratama
NPM : 2415061102
Kelas : PSTI-B

Permasalahan yang terjadi dalam kasus ini adalah adanya dugaan kriminalisasi dan perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Siti holijah harahap saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan terhadap Jaksa Jovi Andre. Jovi mengklaim dirinya diframing secara tidak adil, termasuk tuduhan penggunaan mobil dinas untuk kepentingan pribadi yang tidak pernah dilakukannya. Selain itu, ia juga menuduh adanya intervensi dan tindakan yang tidak transparan dalam proses hukum, seperti tidak diberikannya SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) kepada dirinya, meskipun itu adalah hak terlapor. Kasus ini diperumit dengan klaim bahwa tindakan yang dilakukan oleh Jovi sebenarnya bertujuan untuk memberikan kritik yang membangun terkait penggunaan aset negara, namun disalahartikan sebagai serangan pribadi.

Solusi untuk kasus ini seharusnya dimulai dengan penyelidikan yang lebih transparan dan akuntabel terhadap tuduhan kriminalisasi dan intervensi yang dialami oleh Jovi. Penting bagi pihak terkait, seperti Komisi Kejaksaan atau lembaga independen lainnya, untuk melakukan audit terhadap proses hukum yang terjadi guna memastikan bahwa tidak ada pelanggaran prosedur atau konflik kepentingan. Selain itu, pengadilan harus fokus pada pembuktian materiil dan obyektif dari setiap tuduhan yang dilayangkan, termasuk menguji relevansi bukti serta pernyataan ahli yang menyatakan bahwa tindakan Jovi tidak memenuhi unsur pelanggaran hukum.

Tuntutan yang diberikan terhadap terdakwa ataupun korban perlu mempertimbangkan aspek keadilan dan proporsionalitas. Dalam hal ini, jika terbukti bahwa tuduhan terhadap Jovi didasarkan pada framing atau penyalahgunaan kekuasaan, maka langkah tegas perlu diambil untuk mengembalikan reputasi Jovi serta memberikan sanksi kepada pihak yang terlibat dalam kriminalisasi. Di sisi lain, jika Jovi memang melakukan pelanggaran etika atau hukum, hukum harus ditegakkan sesuai dengan asas keadilan tanpa dipengaruhi oleh intervensi politik atau jabatan. Dengan demikian, penyelesaian kasus ini memerlukan pendekatan hukum yang adil, transparan, dan tidak memihak, demi menjaga integritas lembaga penegak hukum serta kepercayaan masyarakat.
Nama: Deru Pratama
NPM: 2415061102
Kelas: PSTI-B

Video tersebut menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara atau simbol, tetapi juga panduan etika yang mengarahkan cara berpikir, bersikap, dan bertindak. Mahasiswa, sebagai generasi muda, perlu memahami nilai-nilai Pancasila agar mampu menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan sosial, lunturnya kepercayaan terhadap pemerintah, ketimpangan ekonomi, lemahnya penegakan hukum, hingga penyalahgunaan teknologi. Jika Pancasila tidak dipahami dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka sulit untuk menciptakan masyarakat yang tertib, adil, dan bermoral.

Masalah utama yang diangkat adalah kurangnya kesadaran dan kemampuan masyarakat, termasuk mahasiswa, dalam mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi ini, mahasiswa harus mempelajari dan merenungkan Pancasila secara mendalam, sehingga dapat mengintegrasikannya dalam kehidupan nyata. Dengan memahami Pancasila sebagai pedoman moral, mahasiswa dapat menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik, mulai dari lingkup kecil seperti kampus hingga ke masyarakat luas.

MKU Pancasila TI A -> Tanggapan Artikel 1

by Deru Pratama Deru Pratama -
Nama: Deru Pratama
NPM: 2415061102
Kelas: PSTI-B

Menurut saya, artikel ini membahas bagaimana Pancasila dapat menjadi landasan etika politik di era pasca-kebenaran, di mana fakta sering kali dikaburkan oleh emosi dan opini subjektif. Permasalahan yang diangkat meliputi maraknya hoax, ujaran kebencian, serta krisis etika politik yang ditandai oleh praktik pragmatisme dan kurangnya kepercayaan publik. Fenomena ini diperburuk oleh perkembangan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan literasi media yang memadai, sehingga masyarakat, terutama generasi muda, mudah terpengaruh oleh berita palsu dan provokasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi, sangat penting untuk menghadapi tantangan ini. Literasi media menjadi kunci dalam membentuk pola pikir kritis masyarakat agar mampu memilah informasi yang benar. Generasi muda perlu diberdayakan untuk aktif mendukung nilai-nilai Pancasila sebagai panduan hidup bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan mengedepankan etika untuk menjaga harmoni sosial dan demokrasi yang berkeadilan.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi 2

by Deru Pratama Deru Pratama -
Nama : Deru Pratama
NPM : 2415061102
Kelas : PSTI-B

Menurut saya tantangan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia memang cukup besar. Di tengah modernisasi dan pengaruh budaya asing yang begitu kuat, banyak orang yang mulai meragukan nilai-nilai Pancasila. Ini tentu mengkhawatirkan, karena Pancasila seharusnya menjadi landasan untuk membangun karakter dan identitas bangsa kita. Jadi, penting bagi kita untuk menjaga nilai-nilai ini agar tetap relevan dan diterima oleh generasi muda.

Untuk mengatasi masalah ketidakpedulian warga negara terhadap Pancasila, kita bisa mulai dengan pendidikan yang menarik dan menyentuh hati. Misalnya, mengajarkan Pancasila lewat kegiatan yang langsung berdampak pada masyarakat, seperti program pengabdian atau kerja sama dengan komunitas. Selain itu, kita bisa melibatkan siswa dalam diskusi dan proyek yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, diharapkan generasi muda bisa merasa lebih dekat dengan Pancasila dan menganggapnya sebagai bagian penting dari identitas mereka.

MKU Pancasila TI A -> Tanggapan Artikel 1

by Deru Pratama Deru Pratama -
Nama : Deru Pratama
NPM : 2415061102
Kelas : PSTI-B

Menurut saya, artikel "Fungsi Filsafat Pancasila dalam Ilmu Pendidikan di Indonesia" sangat relevan untuk pendidikan kita. Pancasila seharusnya bukan hanya jadi teori yang diajarkan di sekolah, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak siswa yang merasa nilai-nilai Pancasila kurang terhubung dengan realitas yang mereka hadapi.

Salah satu tantangannya adalah bagaimana cara mengintegrasikan Pancasila dalam kurikulum dengan cara yang menarik. Pendidikan karakter yang berbasis Pancasila bisa membantu menciptakan generasi yang lebih baik, tetapi kita perlu menemukan metode yang tepat agar nilai-nilai tersebut benar-benar dimengerti dan diterapkan oleh siswa.

Di tengah perubahan zaman yang cepat, penting untuk memastikan bahwa pendidikan kita tetap berlandaskan Pancasila, sehingga bisa membentuk karakter yang kokoh bagi generasi mendatang. Dengan cara ini, pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih efektif dan bermakna.