Posts made by Chlaressia Septa Agmai Awanty

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

by Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
Npm: 2455061006
Kelas: PSTI B 

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia mengalami dinamika dan tantangan yang signifikan sepanjang sejarahnya. Sebagai hasil refleksi mendalam para pendiri bangsa, seperti Soekarno, Pancasila lahir dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang mendorong individu untuk bertindak secara adil, beradab, dan menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun, selama beberapa periode, termasuk sistem demokrasi liberal setelah 1945 dan di bawah pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru, Pancasila sering disalahartikan atau digunakan sebagai alat kekuasaan. Tantangan juga muncul dari ideologi lain yang berusaha menggantikan Pancasila, seperti komunisme dan paham radikal.
Era reformasi membawa perubahan dengan munculnya gerakan untuk mengembalikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, tantangan baru muncul akibat globalisasi dan perkembangan teknologi yang mempengaruhi pemikiran masyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila harus mampu beradaptasi agar tetap relevan dan menjadi sumber moral serta etika bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah sosial dan politik saat ini.
Dengan demikian, Pancasila tetap menjadi simbol identitas nasional yang kuat dan pedoman abadi dalam mencapai cita-cita pembangunan bangsa yang lebih maju dan harmonis. Melalui prinsip-prinsipnya yang terintegrasi, Pancasila memberikan landasan moral dan etis bagi rakyat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan martabat bangsa.
Contoh permasalahan nya adalah Korupsi dalam Pemerintahan : Korupsi yang meluas di berbagai lapisan pemerintahan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Menurut Teori Etika Utilitarianisme oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, tindakan dikatakan baik jika mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi banyak orang.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki konsep dan urgensi yang mendalam dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai kerangka pemikiran filosofis yang integratif, Pancasila mencerminkan kumpulan nilai-nilai fundamental seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Urgensi Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjadi pedoman moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ia memberikan arah bagi individu dalam bersikap dan bertindak secara adil, beradab, dan menjaga persatuan bangsa. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya dasar hukum tetapi juga panduan hidup yang relevan dalam konteks sosial-politis budaya.
Sebagai sistem filsafat modern, Pancasila mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan prinsip-prinsip demokrasi, mempromosikan keadilan sosial dan perlakuan adil sesama manusia. Oleh karena itu, Pancasila tetap sebagai simbol identitas nasional kuat dan pedoman abadi dalam mencapai cita-cita pembangunan bangsa yang lebih maju harmonis. Melalui prinsipnya yang terintegrasi, Pancasila memberi landasan moral etis bagi warga negara Indonesia meningkatkan martabat bangsa.
Contoh permasalahan yang sering dihadapi terkait dengan keadilan sosial, seperti ketimpangan akses terhadap ekonomi dan pendidikan di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan landasan teoritis yang kokoh dalam menjelaskan relevansi dan pentingnya konsep ini dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

by Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
Npm: 2455061006
Kelas: PSTI B

Pancasila berfungsi sebagai landasan ideologis yang mencerminkan nilai-nilai dasar yang mengarahkan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila memiliki peran krusial dalam membentuk kesatuan yang saling melengkapi, mulai dari keyakinan kepada Tuhan, penghormatan terhadap kemanusiaan, upaya menjaga persatuan bangsa, hingga penerapan demokrasi yang didasarkan pada kebijaksanaan kolektif. Pancasila tidak hanya berperan sebagai dasar hukum yang mengarahkan negara, tapi juga sebagai pedoman hidup yang mendorong individu untuk bertindak secara adil, beradab, dan menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, Pancasila menyatukan aspek kearifan lokal dengan prinsip-prinsip demokrasi, sehingga setiap nilai di dalamnya tetap relevan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai dasar berpikir dan bertindak, Pancasila mengajarkan kita akan pentingnya keadilan sosial yang merata serta perlakuan yang adil terhadap sesama. Dengan prinsip-prinsipnya yang terintegrasi, Pancasila menjadi landasan moral dan etis bagi rakyat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan martabat bangsa.
Pancasila juga merupakan hasil dari refleksi mendalam para tokoh pendiri bangsa, seperti Soekarno, dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Dalam pidatonya, Soekarno bahkan menyebutnya “Philosophische Grondslag van de Indonesische Staat” (Dasar Filosofis Negara Indonesia), menegaskan betapa pentingnya Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai kerangka pemikiran filosofis yang komprehensif.
Setiap sila dalam Pancasila saling terkait dan membawa nilai-nilai fundamental yang penting bagi pembentukan dan pengembangan negara. Sebagai contoh, sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) harus sejalan dengan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab), sehingga perilaku individu harus mencerminkan rasa hormat kepada Tuhan serta menghargai martabat manusia. Semua sila ini berkontribusi pada pembentukan suatu sistem masyarakat yang harmonis dan adil.
Dalam konteks sosial, politik, dan budaya Indonesia, Pancasila dipahami sebagai sistem filsafat yang kompleks dan menyeluruh. Ia merepresentasikan nilai-nilai dasar yang membentuk identitas nasional serta kebijakan politik di Indonesia. Pancasila telah berperan dalam membentuk kebijakan negara, mendefinisikan identitas nasional, dan mempromosikan prinsip-prinsip moral serta etika dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Oleh karena itu, Pancasila tetap menjadi simbol identitas nasional yang kuat serta pedoman abadi dalam mencapai cita-cita pembangunan bangsa yang lebih maju dan harmonis. Melalui prinsip-prinsipnya yang terintegrasi, Pancasila memberikan landasan moral dan etis bagi rakyat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan martabat bangsa.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

by Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
Npm: 2455061006
Kelas: PSTI B

Menurut saya materi ini menjelaskan bahwa Pancasila menjadi ideologi negara yang berarti Pancasila memiliki peran penting dalam kehidupan. Pancasila sebagai Ideologi Negara dapat di artikan sebagai sebuah kumpulan dari beberapa ide atau gagasan yang saling berkaitan. Dari video tersebut, dijelaskan bahwa Pancasila bersumber dari nilai-nilai yang telah berkembang di masyarakat Indonesia. Dengan ciri-ciri tersebut, Pancasila mampu menyaring ide-ide baru yang sejalan dengan nilai-nilainya, sehingga tetap relevan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Yang menjelaskan bahwa Pancasila mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman pada saat ini atau dimasa depan, dan aspirasi masyarakat tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya. Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang dinamis, beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan dihasilkan dari kesepakatan masyarakat.

MKU Pancasila TI A -> Diskusi

by Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Izin memperkenalkan diri pak
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
NPM: 2455061006
Kelas: PSTI B

Tanggapan saya mengenai vidio tersebut adalah vidio kali ini memberikan kita pandangan bahwa Pancasila bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi pancasila juga mengajarkan kita untuk hidup rukun dalam keberagaman. Pancasila adalah pedoman bagi bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur, di Indonesia terdapat banyak suku, ras, budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda, oleh karena itu kita harus bisa hidup dalam keberagaman ini.

Indonesia adalah negara yang sangat luas, setiap pulau pasti di tinggali oleh masyarakat yang beraneka ragam oleh karena itu kita perlu unsur perekat atas keberagaman ini. Unsur perekat ini adalah kepercayaan akan adanya tuhan, jika kita meyakini adanya tuhan makanya kita akan menghormati keberagaman karena keberagaman terjadi atas kehendak dan keinginan tuhan. Ketika kita sudah mampu untuk menghargai sesama manusia maka kita akan menjadi manusia yang beradab, ketika kita sudah tidak lagi membeda-bedakan manusia maka akan tercipta persatuan.

Menurut saya, mempelajari tentang pentingnya menghargai sesama manusia dan percaya akan adanya tuhan itu sangat penting. Dengan kita belajar tentang ini kita jadi paham untuk hidup rukun dan tidak membeda-bedakan satu sama lain. Dengan belajar ini kita juga tau bahwa percaya akan ada nya tuhan itu memang seharusnya sudah kita lakukan, dari percaya akan adanya tuhan kita bisa mengerti bahwa keberagaman juga di ciptakan oleh tuhan, kita jadi bisa lebih menghargai satu sama lain dan tercipta persatuan.