Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Tantangan dalam mewujudkan Pancasila sebagai filsafat bangsa bisa datang dari dalam maupun luar. Dari dalam, penerapan nilai-nilai Pancasila oleh masyarakat Indonesia masih lemah, baik karena lingkungan sosial yang kurang mendukung maupun kurangnya pemahaman akibat terbatasnya pendidikan. Selain itu, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme oleh oknum tertentu melemahkan integritas bangsa, sehingga diperlukan perbaikan melalui pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter serta pemahaman akan pentingnya Pancasila sebagai landasan moral bangsa.

Dari luar, pengaruh globalisasi juga menjadi tantangan karena membawa berbagai nilai asing yang berpotensi mengubah cara pandang masyarakat Indonesia. Maka, penting bagi Indonesia untuk menyaring pengaruh negatif dari globalisasi, sementara manfaat positifnya perlu dimanfaatkan dengan tetap mengutamakan nilai-nilai khas yang sesuai dengan budaya bangsa.

Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Artikel ini menekankan pentingnya filsafat pendidikan berbasis nilai-nilai Pancasila dalam sistem pendidikan Indonesia. Sebagai dasar filosofis, filsafat pendidikan bertujuan memberikan arahan pada sistem pendidikan agar dapat menangani masalah nyata, sesuai dengan ideologi dan nilai sosial budaya negara. Di Indonesia, Pancasila menjadi landasan pendidikan untuk menanamkan ilmu sekaligus nilai moral yang sejalan dengan tujuan nasional.

Artikel ini juga menggarisbawahi perlunya integrasi nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh dalam pendidikan, tidak hanya terbatas pada mata pelajaran tertentu, tetapi di semua aspek pendidikan. Pendidikan berbasis Pancasila dipandang sebagai solusi untuk tantangan sosial, seperti penurunan etika dan peningkatan masalah sosial, dengan membentuk generasi yang berkarakter dan memiliki kesadaran kolektif. Selain itu, filsafat pendidikan Pancasila diharapkan mampu memberikan arah yang jelas bagi pendidikan nasional, dengan prinsip kuat untuk membangun generasi yang stabil dan sesuai dengan identitas bangsa.

Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Pancasila memiliki keterkaitan yang mendalam dengan filsafat, karena mengandung gagasan dan pemikiran mendasar yang dirumuskan oleh para pendiri negara. Pemikiran-pemikiran tersebut disusun secara sistematis dalam Pancasila, yang kemudian menjadi dasar ideologis dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai dasar filsafat negara, nilai-nilai Pancasila dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945, yang menegaskan bahwa Pancasila menjadi prinsip utama yang memandu segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Artinya, nilai-nilai Pancasila harus menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan, hukum, dan sikap pemerintah serta masyarakat.

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila memiliki makna bahwa segala aktivitas, sikap, dan perilaku masyarakat Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, setiap individu dan kelompok dalam masyarakat diharapkan dapat menjalankan kehidupan yang selaras dengan semangat persatuan, keadilan, dan kemanusiaan. Pancasila bukan hanya menjadi dasar ideologis negara, tetapi juga sebagai tuntunan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga setiap tindakan harus mencerminkan nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya.

Fungsi Pancasila sebagai filsafat memiliki cakupan yang luas dan penting. Pertama, sebagai landasan ideologis negara, Pancasila menjadi fondasi utama bagi sistem politik, hukum, dan kebijakan negara. Kedua, Pancasila berperan sebagai pemersatu bangsa, menyatukan keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia di bawah satu identitas kebangsaan. Ketiga, Pancasila menjadi panduan etika dan moral yang memberikan arahan bagi masyarakat tentang bagaimana bersikap dan bertindak dengan cara yang benar dan sesuai norma. Keempat, Pancasila juga berfungsi sebagai pedoman dalam pembangunan nasional, yang berarti setiap kebijakan pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Terakhir, sebagai dasar pendidikan nasional, Pancasila menjadi bagian dari kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa.

Dengan berbagai fungsi ini, Pancasila bukan hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga menjadi pedoman dalam membangun moral, identitas, dan keutuhan bangsa Indonesia.

Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033

Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki peran sentral sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup, Pancasila menjadi landasan dalam menentukan sikap, perilaku, dan tindakan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjalankan peran sebagai warga negara. Pancasila terdiri dari lima sila yang tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Setiap sila saling melengkapi dan mengkualifikasi, menciptakan suatu sistem yang terorganisir, di mana masing-masing bagian bekerja sama untuk mencapai tujuan nasional. Dalam konteks ini, Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga sistem nilai yang mengatur hubungan sosial, politik, dan hukum, serta menjadi dasar dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan negara.