Posts made by Tegar Aditya Suratama

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi 2

by Tegar Aditya Suratama -
NAMA: TEGAR ADITYA SURATAMA
NPM :2415061100
KELAS : PSTIB

Tantangan terbesar dalam menjadikan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah relevansi dan penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah arus globalisasi dan masuknya berbagai ideologi asing, banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, yang mulai merasa asing atau kurang peduli terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Tantangan lain muncul dari aspek formalitas, di mana Pancasila seringkali hanya dianggap sebagai slogan tanpa benar-benar dihayati atau dipraktikkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan beberapa langkah strategis:

Pendidikan Sejak Dini
Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini, tidak hanya di tingkat sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan. Pendidikan ini perlu dilakukan secara menarik dan praktis, misalnya melalui cerita, permainan, atau kegiatan kolaboratif, yang membantu siswa memahami nilai-nilai Pancasila dengan lebih baik.

Penerapan Hidden Curriculum
Tidak hanya melalui pelajaran formal, Pancasila juga dapat diajarkan melalui kegiatan sehari-hari di sekolah, seperti kerja sama dalam kelompok, menghormati pendapat orang lain, dan melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi lingkungan. Dengan demikian, siswa bisa melihat langsung manfaat dan relevansi nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

Peran Tokoh dan Media
Tokoh masyarakat, influencer, dan media massa dapat mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui konten yang relevan dan menginspirasi, sehingga generasi muda lebih memahami bahwa Pancasila bukan hanya teori, tetapi adalah pedoman hidup yang bermanfaat untuk menjaga keharmonisan sosial.

Pelatihan dan Penyadaran bagi ASN dan Pemimpin
Aparatur sipil negara dan pemimpin di berbagai bidang harus mendapatkan pelatihan tentang penghayatan nilai-nilai Pancasila, sehingga dapat menjadi contoh nyata. Tindakan mereka dalam menjalankan tugasnya perlu mencerminkan nilai-nilai Pancasila, agar masyarakat luas melihat dan meneladani sikap tersebut.

Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat
Peran keluarga dan komunitas sangat penting dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Keluarga dan komunitas harus menjadi lingkungan yang mendukung untuk mengajarkan toleransi, keadilan, dan gotong royong sebagai bagian dari nilai Pancasila.

MKU Pancasila TI A -> Tanggapan Artikel 1

by Tegar Aditya Suratama -
nama; Tegar Aditya Suratama
npm : 2415061100
kelas: PSTI B

Artikel ini membahas peran penting ilmu pendidikan yang berlandaskan filsafat Pancasila dalam sistem pendidikan Indonesia. Ilmu pendidikan tidak hanya mencakup teori, tetapi juga praktik yang memandu bagaimana pendidikan harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Filsafat Pancasila digunakan sebagai dasar untuk menciptakan sistem pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian manusia Indonesia secara menyeluruh.

Artikel juga menyoroti tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, terutama melalui kurikulum formal dan hidden curriculum, di mana nilai-nilai ini disampaikan secara tidak langsung. Pendidik diharapkan menjadi agen yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa. Pendekatan interdisipliner dan pengembangan ilmu pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga integritas dan identitas bangsa.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

by Tegar Aditya Suratama -
NAMA:TEGAR ADITYA SURATAMA
NPM : 2415061100
KELAS: PSTI B

Pancasila dikaitkan dengan ilmu filsafat sebagai pandangan hidup bangsa karena beberapa alasan penting:

1. Nilai-Nilai Moral dan Etika**: Pancasila mengandung nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang menjadi pedoman bagi kehidupan individu dan masyarakat Indonesia. Ini membuatnya mirip dengan konsep filsafat yang berfokus pada pengetahuan abstrak dan prinsip-prinsip umum tentang bagaimana manusia harus hidup[2][3].

2. Kristalisasi Pengalaman Hidup**: Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika. Proses ini serupa dengan cara filsafat menggunakan pengalaman dan refleksi untuk mengembangkan teori dan prinsip[1].

3. Dasar Filosofis untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara**: Secara filosofis, nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Tatanan nilai ini tidak lain merupakan ajaran tentang berbagai bidang kehidupan yang dipengaruhi oleh potensi, kondisi bangsa, alam, dan cita-cita masyarakat. Ini menunjukkan bahwa Pancasila beroperasi pada level filosofis yang membahas prinsip-prinsip fundamental bagi kehidupan berbangsa dan bernegara[4].

4. Pedoman Hidup Bersama**: Pancasila digunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dari segi sikap maupun perilaku yang selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur. Praktek ini mirip dengan cara filsafat memberikan pedoman moral dan etika bagi individu dan masyarakat[3].

Oleh karena itu, Pancasila dikaitkan dengan ilmu filsafat sebagai pandangan hidup bangsa karena mengandung nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, serta beroperasi pada level filosofis yang membahas prinsip-prinsip fundamental bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi Artikel 1

by Tegar Aditya Suratama -
NAMA;TEGAR ADITYA SURATAM
NPM;2415061100
KELAS; PSTI B
Artikel ini membahas dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia, dengan fokus pada nilai-nilai Pancasila yang harus diinternalisasi pada setiap warga negara. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah penyesuaian pendidikan Pancasila terhadap perubahan sosial, teknologi, dan globalisasi. Pendidikan Pancasila juga harus mampu mengakomodasi keberagaman budaya dan agama, serta mengajarkan toleransi dan persatuan.

Selain itu, tantangan teknologis seperti disinformasi dan radikalisme di era digital menjadi perhatian, sehingga literasi digital yang bijak sangat diperlukan. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas pendidik, kurikulum yang relevan, serta partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam pengajaran nilai-nilai Pancasila. Pendidikan ini perlu dilakukan secara inovatif dan interaktif agar pesan moral Pancasila dapat diterima dengan baik oleh generasi muda.

Solusi yang diajukan termasuk penguatan pelatihan guru, integrasi nilai-nilai Pancasila ke dalam berbagai mata pelajaran, dan penyesuaian kurikulum sesuai perkembangan zaman. Pada akhirnya, pendidikan Pancasila menjadi kunci dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan siap menghadapi tantangan global.