Posts made by Tegar Aditya Suratama

Nama : Tegar Aditya Suratama
NPM : 2415061100
Kelas : PSTI B

hakikat dan pentingnya pkn
kewarganeragaan berasal dari kata warganegara yang berarti anggota sebuah negara.
landasan pendidikan kewarganegaraan adalah pancasila,pembukaan UUd 1945, batang tubuh UUD 1945, UU nomor 20 tahun 1982, UU Nomor 20 tahun 2003, SK Dirjen DIKTI Nomor 43 Tahun 2006

kewarganegaran dimulai sebellum Indonesia merdeka yang diperlukan masyarakatuntuk menjaga memlijara dan mempertahankan eksistensi negara bangsa
pkn perlu mendorong warga negara negara mampu memanfaat perkembangan iptek untuk membangun negara bangsa

MKU PSTI A dan B 2024 -> FORUM ANALISIS JURNAL

by Tegar Aditya Suratama -
Nama : Tegar Aditya Suratama
NPM : 2415061100
Kelas : PSTI B

Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui prinsip demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam menanamkan pemahaman bahwa demokrasi bukan hanya sebatas sistem politik, tetapi juga budaya yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Demokrasi yang sehat memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam pemilu maupun dalam berbagai aspek sosial lainnya. Masyarakat perlu memahami bahwa demokrasi bukan hanya tentang hak, tetapi juga tentang kewajiban
Pemahaman tentang HAM tidak hanya berkaitan dengan kebebasan individu, tetapi juga dengan prinsip-prinsip dasar seperti keadilan, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial. Pendidikan Kewarganegaraan membantu individu memahami hak-hak dasar yang harus dihormati oleh negara, serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara
Selain itu, jurnal ini juga membahas konsep masyarakat madani (civil society) yang berkaitan erat dengan demokrasi dan Pendidikan Kewarganegaraan. Masyarakat madani adalah tatanan sosial yang menyeimbangkan kebebasan individu dengan stabilitas sosial melalui penghormatan terhadap nilai-nilai moral, keadilan, dan demokrasi. Beberapa faktor utama yang mendukung terbentuknya masyarakat madani adalah adanya ruang publik yang bebas, sistem demokrasi yang kuat, toleransi terhadap perbedaan, kemajemukan, dan keadilan sosial.

MKU Pancasila TI A -> Tanggapan Video Pembelajaran

by Tegar Aditya Suratama -
Nama: Tegar Aditya Suratama
NPM : 2415061100
Kelas: PSTI B

Sebagai mahasiswa, saya merasa video tersebut memberikan perspektif yang sangat relevan tentang pentingnya Pancasila sebagai panduan moral dalam kehidupan kita. Di tengah berbagai tantangan seperti pergeseran sosial, ketimpangan ekonomi, dan penyalahgunaan teknologi, kita diingatkan untuk tetap berpegang pada nilai-nilai dasar yang mengedepankan keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.

Penting bagi kita, generasi muda, untuk tidak hanya memahami Pancasila sebagai teori, tetapi juga mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari. Sebagai calon pemimpin masa depan, kita perlu menanamkan prinsip-prinsip etika ini dalam setiap keputusan, baik dalam kehidupan pribadi, pendidikan, maupun kontribusi terhadap masyarakat.

Tantangan yang diuraikan, seperti menurunnya otoritas pemerintah dan integritas hukum, seharusnya menjadi panggilan bagi kita untuk tidak apatis, tetapi justru berpartisipasi aktif dalam membangun perubahan. Melalui pendekatan berbasis Pancasila, kita dapat mendorong terciptanya masyarakat yang lebih harmonis dan adil.

Saya setuju dengan pesan akhir video ini bahwa mengabaikan tanggung jawab etis adalah salah satu bahaya terbesar. Sebagai mahasiswa, mari kita jadikan Pancasila sebagai kompas moral kita dalam menghadapi dinamika dunia yang semakin kompleks.

MKU Pancasila TI A -> Tanggapan Artikel 1

by Tegar Aditya Suratama -
NAMA : TEGAR ADITYA SURATAMA
NPM : 2415061100
KELAS : PSTI B

Berdasarkan artikel yang sudah saya baca, artikel tersebut memuat tentang pentingnya Pancasila sebagai pedoman etika politik dalam kehidupan berbangsa, terutama di era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga acuan moral dalam membangun budaya politik yang jujur, adil, dan berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
dalam artikel ini juga dibaha tentang tantangan dan hambatan yang dihadapi sebagai etika politik di era pasca-kebenaran yang ditandai oleh dominasi emosi dan disinformasi dalam politik sehingga perlunya peranan antara pemerintah, lembaga hukum dan masyarakat untuk pancasila sebagai landasan etika politik yang membangun dan harmonis di Indonesia. Melalui pendidikan, literasi media, dan penegakan hukum yang adil, Pancasila dapat tetap menjadi landasan yang kuat untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis di era pasca-kebenaran.