Kiriman dibuat oleh Muhammad Irfan Zaky Ramadhan Muhammad Irfan Zaky Ramadhan

Nama: Muhammad Irfan Zaky Ramadhan
NPM: 2456031016
Kelas: Mandiri B

1. Berita ini menunjukkan bahwa demonstrasi selama pandemi bisa membawa risiko kesehatan yang serius. Namun, di sisi lain, ini juga membuktikan bahwa banyak mahasiswa dan buruh peduli terhadap kebijakan pemerintah yang berdampak pada mereka.

Hal positif yang bisa kita ambil:

Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan di ruang publik semakin meningkat.

Mahasiswa dan buruh menunjukkan semangat kritis dan kepedulian terhadap kebijakan negara.

Pemerintah diharapkan lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan agar tidak memicu protes besar.


2. Demo itu hak rakyat, tapi kalau sampai merusak fasilitas umum, itu sudah kelewatan. Apalagi kalau merasa tidak bersalah meskipun sudah jelas-jelas merugikan banyak pihak.

Alternatif yang lebih baik di masa pandemi:

Diskusi & Kajian Akademik: Bikin seminar atau diskusi online yang membahas kebijakan dengan sudut pandang ilmiah.

Petisi & Media Sosial: Gunakan kekuatan internet untuk menyebarkan opini dan menggalang dukungan.

Audiensi dengan DPR/Pemerintah: Sampaikan pendapat langsung ke pihak yang bisa mengambil keputusan.

Aksi Simbolik: Misalnya pakai atribut tertentu atau bikin kampanye kreatif yang tetap berdampak tanpa merusak.


3. Pengusaha mau untung, buruh mau sejahtera—ini benturan klasik. Tapi bukan berarti nggak bisa dicarikan solusi.

Jalan tengah yang bisa diambil:

Buka Ruang Dialog: Pemerintah harus jadi penengah agar nggak ada yang merasa dirugikan.

Regulasi yang Adil: Aturan harus melindungi buruh, tapi juga nggak bikin pengusaha kewalahan.

Fleksibilitas Kerja: Sistem kerja bisa dibuat lebih fleksibel tapi tetap ada jaminan sosial.

Pelatihan & Pengembangan: Bantu buruh meningkatkan keterampilan supaya lebih siap menghadapi perubahan industri.


4. Biar kehidupan berbangsa dan bernegara tetap harmonis, ada beberapa hal yang harus diperbaiki:

Dari Pemerintah:

Transparan dalam bikin kebijakan biar nggak ada kesalahpahaman.

Tegakkan hukum secara adil, jangan tebang pilih.

Sediakan wadah aspirasi yang efektif biar rakyat nggak perlu turun ke jalan terus-menerus.


Dari Masyarakat:

Pahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Kritik kebijakan dengan cara yang konstruktif, bukan dengan aksi anarkis.

Jangan mudah terprovokasi, selalu cek fakta sebelum ikut menyebarkan informasi.



Kalau pemerintah dan masyarakat sama-sama menjalankan peran dengan baik, kehidupan bakal lebih tertata dan kondusif.
Nama: Muhammad Irfan Zaky Ramadhan
NPM: 2456031016
Kelas: Mandiri B

Video berjudul "Perkembangan Konstitusi yang Berlaku di Indonesia" oleh Prof. Jimly Asshiddiqie membahas bagaimana konstitusi Indonesia terus berkembang sejak kemerdekaan. Dalam penjelasannya, Prof. Jimly menguraikan bahwa Indonesia telah mengalami beberapa perubahan konstitusi, mulai dari UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950, hingga akhirnya kembali ke UUD 1945 dengan berbagai amandemen. Ia menekankan bahwa untuk benar-benar memahami sistem ketatanegaraan Indonesia, kita perlu melihat konteks sejarah dan politik di balik setiap perubahan tersebut.

Bagi generasi muda, memahami perkembangan konstitusi bukan hanya soal mengenal aturan negara, tetapi juga tentang bagaimana aturan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari. Konstitusi tidak hanya mengatur pemerintahan, tetapi juga berdampak pada kebebasan pers, hak asasi manusia (HAM), dan bagaimana masyarakat dapat menyuarakan pendapatnya. Setiap perubahan dalam konstitusi bisa berpengaruh pada kebebasan berekspresi dan bagaimana informasi mengalir di masyarakat.

Selain itu, Prof. Jimly menyoroti pentingnya masyarakat untuk aktif dalam proses politik. Bukan hanya sebagai penonton, tapi juga sebagai bagian dari proses demokrasi. Dengan berpartisipasi, masyarakat bisa memastikan bahwa aturan yang dibuat benar-benar mencerminkan keinginan dan kebutuhan rakyat. Itulah sebabnya keterlibatan dalam politik bukan sekadar hak, tapi juga tanggung jawab bersama.

Secara keseluruhan, video ini mengingatkan kita bahwa memahami konstitusi bukan hanya urusan akademis atau para ahli hukum. Sebagai warga negara, kita semua perlu tahu bagaimana aturan negara berkembang dan bagaimana peran kita dalam menjaganya. Dengan begitu, kita bisa lebih sadar dan aktif dalam membangun masa depan demokrasi yang lebih baik.