Kiriman dibuat oleh Nabila Rahmadiani

MKU Pancasila TI A -> Tanggapan Artikel 1

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B
menurut saya, artikel ini menegaskan pentingnya filsafat Pancasila sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu pendidikan di Indonesia. Saya sepakat bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang mendalam. Integrasi antara teori pendidikan yang normatif dan praktik pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai bangsa akan menghasilkan sistem pendidikan yang lebih menyeluruh, yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan moral dan identitas budaya bangsa.

Namun, tantangan terbesar dalam implementasi filsafat Pancasila dalam pendidikan adalah keberagaman sosial dan budaya yang ada di Indonesia, yang memerlukan penyesuaian dan pemahaman yang lebih mendalam dari para pendidik. Selain itu, penerapan nilai-nilai Pancasila tidak hanya harus dilakukan melalui kurikulum formal, tetapi juga melalui hidden curriculum yang mengedepankan contoh dan teladan di kehidupan sehari-hari. Dengan metode ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berpijak pada nilai-nilai luhur bangsa.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B
Pancasila dikaitkan dengan ilmu filsafat karena pancasila mencerminkan sistem nilai dan pandangan hidup mengenai cara hidup bersama dalam masyarakat. Pancasila dirumuskan oleh para pendahulu bangsa berdasarkan kondisi dan keberagaman Indonesia, dengan tujuan untuk menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya. Setiap sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang mengajarkan tentang keadilan, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan. Nilai-nilai ini memberikan pedoman bagi kehidupan bersama yang harmonis, serta mencerminkan pemikiran tentang moralitas, hak asasi manusia, dan tujuan hidup bersama. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga sebagai pandangan hidup yang mengarahkan bangsa Indonesia menuju kehidupan yang adil dan sejahtera.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi Artikel 1

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B

Tanggapan saya terhadap isi artikel 1 mengenai dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi mencakup beberapa poin kunci yang sangat relevan dengan tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam implementasinya.

Permasalahan yang Diangkat
1. Relevansi di Era Globalisasi: Artikel ini dengan tepat menyoroti tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam menjaga relevansinya di tengah arus globalisasi. Perubahan sosial dan teknologi mempengaruhi cara generasi muda mengakses informasi dan memahami nilai-nilai Pancasila. Hal ini mengharuskan kita untuk tidak hanya mengajarkan Pancasila sebagai dokumen ideologis, tetapi juga untuk mengintegrasikannya dalam konteks yang lebih luas, termasuk dalam interaksi global.

2. Kualitas dan Kompetensi Pendidik: Kualitas guru sebagai pengajar Pancasila sangat menentukan efektivitas pendidikan ini. Artikel ini menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan integritas guru. Pendidik yang memahami nilai-nilai Pancasila dengan baik dan mampu mengajarkannya secara inspiratif adalah kunci untuk membentuk karakter generasi muda.

3. Keberagaman Budaya: Mengingat Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang kaya, penting bagi pendidikan Pancasila untuk mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi dan saling menghormati. Pendekatan yang inklusif menjadi sangat diperlukan untuk merangkul perbedaan budaya, agama, dan suku.

Hasil penelitian yang diungkapkan dalam artikel menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai kurikulum akademik, tetapi juga sebagai alat untuk membangun karakter bangsa. Penekanan pada pembentukan karakter yang berintegritas, etis, dan demokratis sangat penting. Hal ini sejalan dengan kebutuhan untuk mengembangkan individu yang mampu menghadapi tantangan sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks.
Pentingnya literasi digital juga ditekankan, yang menjadi semakin relevan dengan kemajuan teknologi. Generasi muda harus dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah informasi yang beragam dan terkadang menyesatkan, agar mereka dapat membentuk pemahaman yang kritis terhadap nilai-nilai Pancasila.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai tantangan dan potensi pendidikan Pancasila. Tanggapan terhadap permasalahan yang diangkat menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan ini memerlukan pendekatan yang holistik, melibatkan semua pihak. Dengan memahami ilmu sosial dan budaya, serta memanfaatkan teknologi, pendidikan Pancasila dapat lebih efektif dalam membangun karakter bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B
1. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia telah mengalami berbagai dinamika dan tantangan sepanjang sejarah, mulai dari pemberontakan di masa awal kemerdekaan, ketidakstabilan dalam demokrasi liberal, hingga otoritarianisme selama Demokrasi Terpimpin. Tantangan modern seperti radikalisasi, korupsi, dan kesulitan mengakomodasi keragaman etnis dan budaya semakin mencolok, dengan munculnya intoleransi terhadap kelompok minoritas dan skandal korupsi yang mengancam keadilan sosial. Selain itu, penggunaan media sosial oleh kelompok ekstremis juga menjadi tantangan serius bagi kerukunan antaragama.

Contoh permasalahan : tingginya angka korupsi di berbagai tingkat pemerintahan, yang bertentangan dengan prinsip keadilan sosial dalam Pancasila.
Teori yang Menjelaskan:
Teori Korupsi (Susan Rose-Ackerman) menjelaskan bahwa korupsi muncul dari kelemahan institusi dan kurangnya transparansi, yang mengancam nilai-nilai keadilan dan integritas dalam masyarakat.
Teori Good Governance menekankan pentingnya prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, seperti akuntabilitas dan transparansi, yang diperlukan untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar negara dan mencegah praktik korupsi.

2. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki konsep bahwa pancasila bukan hanya berperan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pandangan hidup yang mencerminkan nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa. Urgensi pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjadi pedoman dalam mengatasi masalah sosial, serta memberikan pemahaman ilmiah tentang hakikat dan substansi Pancasila yang mendalam. Filsafat pancasila mencakup analisis sistematis dari sila-sila pancasila, yang saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi politik, tetapi juga sebagai landasan etika yang dapat membimbing masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menghadapi berbagai tantangan sosial. Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Contoh permasalahan yang dihadapi adalah tingginya tingkat pengangguran di kalangan pemuda, yang menunjukkan kurangnya kesempatan kerja dan pendidikan,
Teori yang Menjelaskan:
Teori Kapital Human (Gary Becker) menjelaskan bahwa investasi dalam pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Teori Ekonomi Pembangunan (Amartya Sen) menekankan pentingnya pemberdayaan individu dan akses yang setara terhadap sumber daya untuk mencapai kesejahteraan sosial, sesuai dengan nilai keadilan dalam Pancasila.

MKU Pancasila TI A -> Forum Diskusi

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B

Tanggapan terkait materi : Materi ini menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga sistem filsafat, yakni sistem pemikiran yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Dengan memahami Pancasila dari segi hakikat, pengetahuan, dan nilai-nilai, kita bisa menerapkan ajarannya dalam hidup kita. Pemahaman ini sangat penting untuk menghadapi tantangan zaman dan menjaga keadilan serta persatuan dalam masyarakat.

Rangkuman Materi : Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia, yang berarti "mencintai kebijaksanaan." Konsep ini mencakup dua aspek: sebagai proses (metode) dan produk (pandangan hidup). Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai refleksi kritis tentang Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa Indonesia. Pancasila dianggap sebagai filsafat karena merupakan hasil pemikiran mendalam para pendiri bangsa yang disusun dalam sistem yang utuh.
Pancasila berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan mencerminkan nilai-nilai yang saling terkait, mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan masyarakat. Ciri khas Pancasila sebagai sistem filsafat adalah keutuhan dan keterkaitan antara setiap sila. Selain itu, Pancasila menawarkan konsep kebenaran yang relevan bagi seluruh umat manusia, serta mencakup aspek ontologi (hakikat), epistemologi (pengetahuan), dan aksiologi (nilai).