Kiriman dibuat oleh Aldo Riyantama

MKU PSTI A dan B 2024 -> FORUM ANALISIS JURNAL

oleh Aldo Riyantama -
Nama: Aldo Riyantama
NPM:2415061068
Kelas:PSTI-B

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berperan penting dalam membentuk karakter bangsa, khususnya dalam hal demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan masyarakat madani. Menurut saya, jurnal ini dengan cukup baik menjelaskan bagaimana setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi demokrasi, seperti konflik yang tidak diselesaikan secara demokratis, praktik politik uang, dan rendahnya literasi politik masyarakat. Oleh karena itu, PKn dianggap sebagai sarana untuk menciptakan warga negara yang lebih kritis, sadar hak dan kewajibannya, serta memahami prinsip-prinsip demokrasi dengan baik.

Namun, meskipun demokrasi di Indonesia semakin berkembang, masih ada hambatan seperti penyebaran hoaks, polarisasi politik, dan minimnya partisipasi masyarakat dalam politik. Menurut saya, salah satu kelemahan dalam jurnal ini adalah kurangnya pembahasan tentang bagaimana PKn dapat diterapkan secara konkret di era digital. PKn sering kali hanya berfokus pada teori tanpa implementasi nyata, sehingga kurang efektif dalam membangun kesadaran politik. Jurnal ini memang memberikan dasar teori yang kuat, tetapi tidak menyoroti metode pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif agar PKn lebih relevan dengan kondisi saat ini.

Secara keseluruhan, menurut saya, PKn tetap relevan, tetapi cara pengajarannya harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Penggunaan teknologi seperti media sosial dapat meningkatkan efektifitas dari PKn. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak PKn dalam membentuk karakter mahasiswa dan masyarakat. Jika tidak ada inovasi dalam pembelajaran, PKn hanya akan menjadi mata kuliah wajib tanpa memberikan dampak signifikan bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.

MKU PSTI A dan B 2024 -> FORUM JAWABAN ANALISIS VIDEO

oleh Aldo Riyantama -
Nama: Aldo Riyantama
NPM:2415061068
Kelas:PSTI-B

Izin memberikan beberapa rangkuman materi pembelajaran dan pendapat saya Pak,menurut saya video pembelajaran ini menjelaskan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk warga negara yang bisa memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk kemajuan bangsa. PKn berperan dalam menjaga stabilitas dan identitas nasional,sehingga bukan hanya sekadar mata kuliah, tetapi juga sarana untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.

Secara historis, PKn sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka dan berisi nilai-nilai yang diwariskan untuk menjaga kedaulatan bangsa. Dari sisi sosial, PKn penting bagi masyarakat untuk mempertahankan dan memperkuat negara di tengah perubahan zaman. Secara politik, PKn telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan sejak lama, dengan berbagai nama seperti Kewarganegaraan (1957), Civics (1962), dan Kewarganegaraan Negara (1968).

Melalui pendekatan sejarah, sosial, dan politik yang dijelaskan dalam video,PKn membantu membentuk warga negara yang berpikir kritis, peduli, dan memahami hak serta kewajibannya. Dengan pemahaman ini, generasi muda seperti gen Z dan gen Alpha diharapkan bisa berperan aktif dalam membangun dan menjaga negara Indonesia demi Indonesia emas nantinya.

MKU Pancasila TI A -> Forum Menanngapi video 2

oleh Aldo Riyantama -
Nama: Aldo Riyantama
kelas : PSTI B
NPM: 2415061068

Video tersebut membahas tentang Pancasila harus bisa diterima dan dipahami dengan cara yang lebih relevan oleh semua kalangan, terutama generasi muda yang hidup di era digital. Menurut Karyono Wibowo, agar pembinaan ideologi Pancasila berhasil, BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) perlu membuat materi yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok, mulai dari milenial hingga mereka yang berpendidikan rendah. Dengan pendekatan berbasis riset, materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan bisa diterima dengan baik, terutama jika dikemas dengan cara yang menarik bagi anak muda, seperti menggunakan media digital atau bahasa yang lebih simpel.
Namun, agar hal ini berhasil, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pembinaan ideologi Pancasila tidak hanya boleh jadi teori, tapi harus diterapkan dalam kehidupan nyata. Salah satu cara untuk membuat ini berhasil adalah dengan melibatkan sektor pendidikan, teknologi, dan media dalam menyebarkan pesan Pancasila. Jadi, Pancasila bukan hanya menjadi slogan kosong, tapi bisa membentuk karakter bangsa yang lebih toleran dan adil, terutama di dunia digital yang terus berkembang.
Untuk itu, saran saya adalah pemerintah perlu terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, melakukan riset untuk mengetahui bagaimana cara terbaik menyampaikan Pancasila, dan memastikan kebijakan mereka mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Pancasila, seperti keadilan sosial. Ini akan membuat Pancasila tetap relevan di zaman sekarang dan menjadi pedoman hidup yang nyata bagi masyarakat.